makalah belajar
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of makalah belajar
DAFTAR ISI
DAFTAR ISIBAB I.................................................2PENDAHULUAN...........................................2A. Latar Belakang...................................2B. Rumusan Masalah..................................2C. Tujuan...........................................3
BAB II................................................4PEMBAHASAN............................................4A. Pengertian Belajar dan Ciri-Ciri Belajar.........4B. Jenis-Jenis Belajar..............................5C. Prinsip-Prinsip Belajar..........................7D. Teori-Teori Belajar..............................8E. Karakteristik Perilaku Belajar..................10F. Tujuan Belajar..................................11G. Manfaat Belajar.................................12H. Media Sebagai Sumber Belajar....................13I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar.........16J. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar...17
BAB III..............................................19PENUTUP..............................................19A. Kesimpulan......................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................20
Hakikat Belajar | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan
yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur
hidup. Dari proses belajar akan ada hasil yang
ditimbulkan yaitu berupa perubahan tingkah laku pada
diri individu, perubahan tingkah laku tersebut
menyangkut perubahan dalam aspek pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotor) dan sikap
(afektif).
Dari istilah “belajar”, ada juga istilah
“pembelajaran”. Pembelajaran yang dimaksud ini
merupakan usaha sadar dan terencana dengan maksud agar
terjadi proses belajar pada diri seseorang. Dalam
proses belajar sendiri banyak hal-hal penting yang
harus diketahui dan dipahami oleh pengajar/guru
mengenai apa saja yang harus diperhatikan dalam proses
pembelajaran agar proses belajar peserta didik dapat
berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, sebagai seorang yang bergerak
dalam bidang pendidikan (khususnya guru) perlu
mempelajari hakikat dari belajar, agar pendidik dapat
memahami proses belajar/gaya belajar pada tiap peserta
Hakikat Belajar | 3
didik yang bermacam-macam dan kendala atau hambatan-
hambatan dari proses belajar tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari belajar dan bagaiman ciri-ciri
belajar?
2. Apa jenis-jenis dari belajar?
3. Bagaimana prinsip dari belajar?
4. Apa saja teori-teori dari belajar?
5. Bagaiman karakteristik perilaku belajar?
6. Apa yang menjadi tujuan belajar?
7. Apa manfaat dari belajar?
8. Media apa yang menjadi sumber belajar?
9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi belajar?
10. Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan dari
belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari belajar dan ciri-
ciri belajar.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis belajar.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari belajar.
4. Untuk mengetahui teori-teori dari belajar.
5. Untuk mengetahui karakteristik perilaku belajar.
6. Untuk mengetahui tujuan belajar.
7. Untuk mengetahui manfaat dari belajar.
8. Untuk mengetahui media yang menjadi sumber belajar.
Hakikat Belajar | 4
9. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar.
10. Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan dari
belajar?
Hakikat Belajar | 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar dan Ciri-Ciri Belajar
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan
bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan melainkan perubahan perilaku.1
Pengertian belajar sendiri sangatlah beragam,
mengingat persepsi orang yang berbeda-beda mengenai
pengertian belajar dilihat dari sudut pandang tertentu
namun memiliki kesamaan. Berikut paparan dari beberapa
ahli tentang pengertian belajar. Dalam The Guidance of
Learning Activities W.H. Burton (1984) mengemukakan bahwa
belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri
individu karena adanya interaksi antara individu dengan
individu dan individu dengan lingkungannya sehingga
mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Menurut Ernest R. Hilgard dalam Introduction to Psychology
mengartikan belajar sebagai suatu proses perubahan
kegiatan, reaksi terhadap lingkungan.2
1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2009.hlm. 27 2 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran,Ghalia Indonesia,Bogor, 2010. hlm. 4
Hakikat Belajar | 6
Menurut Cronbach di dalam bukunya Educational
Psychology menyatakan bahwa learning is shown by a change in
behavior as a result of experience (Cronbach, 1954: 47), yaitu
belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan memahami, dan
dalam mengalami itu si peserta didik mempergunakan
pancaindranya.3
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang
membawa perubahan tingkah laku pada diri individu
karena adanya usaha. Belajar bukanlah suatu tujuan
utama, tetapi merupakan suatu sarana untuk mencapai
tujuan.
Hasil dari proses belajar sendiri adalah
bertambahnya ilmu pengetahuan, adanya penerapan
pengetahuan, muncul kemampuan baru pada paserta didik
atau perubahan tingkah laku berupa pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotor), serta nilai dan
sikap (afektif).
Belajar memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:
1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan
tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun nilai
dan sikap (afektif).
2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja,
melainkan menetap atau dapat disimpan.3 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta,2011. hlm. 231
Hakikat Belajar | 7
3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan
harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat
interaksi dengan lingkungan.
4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh
pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena
kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.4
B. Jenis-Jenis Belajar
Setiap manusia memiliki potensi, karakter, dan
kebutuhan yang berbeda-beda dalam belajar. Oleh karena
itu, setiap manusia mempunyai tipe atau gaya belajar
yang berbeda pula. Berikut ini jenis-jenis belajar:
1. Belajar bagian (part learning, fractioned learning).
2. Belajar dengan wawasan (learning by insight).
3. Belajar diskriminatif (discriminative learning).
4. Belajar global/keseluruhan (global whoe learning).
5. Belajar insidental (incidental learning).
6. Belajar instrumental (instrumental learning).
7. Belajar intensional (intensional learning).
8. Belajar laten (latent learning).
9. Belajar mental (mental learning).
10. Belajar produktif (productive learning).
11. Belajar verbal (verbal learning).5
4 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 5
5 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,Jakarta 2002. hlm. 5
Hakikat Belajar | 8
Menurut Gagne ada delapan tipe belajar, yaitu
sebagai berikut:
1. Belajar isyarat (signal learning).
2. Belajar stimulus respons.
3. Belajar merantaikan (chaining).
4. Belajar asosiasi verbal (verbal association).
5. Belajar membedakan (discrimination).
6. Belajar konsep (concept learning).
7. Belajar dalil (rule learning).
8. Belajar memecahkan masalah (problem solving).
Benyamin S Bloom (1956) mengelompokan tujuan
belajar berdasarkan domain atau kawasan belajar.
Menurut Bloom ada tiga domain belajar, yaitu:
1. Cognitive Domain (kawasan kognitif), merupakan proses
berfikir atau perilaku yang termasuk hasil kerja
otak. kemampuan kognitif tersebut antara lain
sebagai berikut:
a) Pengetahuan, tentang materi yang dipelajari.
b) Pemahaman, memahami makna materi.
c) Aplikasi atau penerapan penggunaan materi atau
aturan teoritis yang prinsip.
d) Analisa, sebuah proses analisa teoritis dengan
menggunakan kemampuan akal.
e) Sintesa, kemampuan memadukan konsep, sehingga
menemukan konsep baru.
Hakikat Belajar | 9
f) Evaluasi, kemampuan melakukan evaluatif atas
penguasaan materi pengetahuan.
2. Affective Domain (kawasan afektif), merupakan prilaku yang
memunculkan seseorang sebagai pertanda
kecenderungannya untuk membuat pilihan atau
keputusan untuk beraksi di dalam lingkungan
tertentu.
Kawasan efektif menurut Krathwohl, Bloom dan Masia
(1964), meliputi tujuan belajar yang berkenaan
dengan minat, sikap dan nilai serta pengembangan
penghargaan dan penyesuaian diri. Kawasan ini dibagi
menjadi lima jenjang, yaitu:
a) Penerimaan (receiving),
b) Pemberian respons (responding),
c) Pemberian nilai atau penghargaan (valuing),
d) Pengorganisasian (organization),
e) Karakterisasi (characterization).
3. Psychomotor Domain (kawasan psikomotor), merupakan
perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi
tubuh manusia. Dave (1970) mengemukakan lima jenjang
tujuan belajar ranah psikomotor, yaitu:
a) Meniru, kemampuan mengamati suatu gerakan agar
dapat merespons.
b) Menerapkan, kemampuan mengikuti pengarahan.
c) Memantapkan, kemampuan memberikan respons yang
terkoreksi.
Hakikat Belajar | 10
d) Merangkai, koordinasi rangkaian gerak dengan
membuat aturan yang tepat.
e) Naturalisasi, gerakan yang dilakukan secara rutin
dengan menggunakan energi fisik dan psikis yang
minimal.6
C. Prinsip-Prinsip Belajar
Bagi seorang guru/pendidik haruslah mengetahui dan
memahami prinsip-prinsip dalam proses belajar peserta
didik demi tercapainya suatu tujuan dalam proses
belajar tersebut. Prinsip-prinsip belajar tersebut
yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan anak untuk
belajar
a) dalam belajar setiap peserta didik harus
diusahakan berpartisipasi aktif, meningkatkan dan
membimbing untuk mencapai tujuan instruksional,
b) belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan
motivasi yang kuat pada peserta didik untuk
mencapai tujuan instruksional,
c) belajar perlu lingkungan yang menantang di mana
anak dapat mengembangkan kemampuannya
bereksplorasi dan belajar dengan efektif,
d) belajar perlu ada interaksi peserta didik dengan
lingkungannya,
2. Sesuai hakikat belajar
6 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 8
Hakikat Belajar | 11
a) belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap
demi tahap menurut perkembangannya,
b) belajar adalah proses organisasi, adaptasi,
eksplorasi dan discovery,
c) belajar adalah proses kontiguitas (hubungan
antara pengertian yang satu dengan pengertian
yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang
diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan
respons yang diharapkan,
3. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
a) belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus
memiliki struktur, penyajian yang sederhana,
sehingga peserta didik mudah menangkap
pengertiannya,
b) belajar harus dapat mengembangkan kemampuan
tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang
harus dicapainya,
4. Syarat keberhasilan belajar
a) belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga
peserta didik dapat belajar dengan tenang,
b) repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan
berkali-kali agar pengertian/ keterampilan/sikap
itu mendalam pada peserta didik.7
D. Teori-Teori Belajar
1. Teori belajar deskriptif dan preskriptif
7 Slameto, op. cit. hlm. 27
Hakikat Belajar | 12
Untuk membedakan antara teori pembelajaran dengan
teori belajar bisa dibedakan dengan cara melihat
dari posisional teorinya, apakah berada pada tataran
teori deskriptif atau prespektif. Bruner (dalam
Dageng, 1989) mengemukakan bahwa teori pembelajaran
adalah prespektif dan teori belajar adalah
deskriptif. Prespektif karena tujuan utama teori
pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran
yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan
utama teori belajar adalah menjelaskan proses
belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada
hubungan diantara variabel-variabel yang menentukan
hasil belajar. Sedangkan teori pembelajaran
sebaliknya, teori ini menaruh perhatian pada
bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar
terjadi proses belajar. Dengan kata lain, teori
pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol
variabel-variabel yang dispesifikan dalam teori
belajar agar dapat memudahkan belajar (C. Asri
Budiningsih, 2004).8
Reigeluth (1983 dalam Dageng, 1990) mengemukakan
bahwa teori prespektif adalah goal oriented, sedangkan
teori deskriptif adalah goal free. maksudnya adalah
bahwa teori pembelajaran prespektif dimaksudkan
untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran
8 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 23
Hakikat Belajar | 13
deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil.
Itulah sebabnya variabel yang diamati dalam
mengembangkan teori-teori pembelajaran yang
prespektif adalah metode yang optimal untuk mencapai
tujuan. Sedangkan dalam pengembangan teori-teori
pembelajaran yang deskriptif, variabel yang diamati
adalah hasil belajar sebagai efek dari interaksi
antara metode dan kondisi.9
Dengan kata lain, teori pembelajaran mengungkapkan
hubungan antara pembelajaran dengan proses-proses
psikologis dalam diri peserta didik, sedangkan teori
belajar mengungkapkan hubungan antara hubungan
antara kegiatan peserta didik dengan proses-proses
psikologis dalam diri peserta didik, atau teori
belajar mengungkapkan hubungan antara fenomena yang
ada dalam diri peserta didik.
2. Teori belajar behavioristik
Menurut teori belajar behavioristik atau aliran
tingkah laku, belajar diartikan sebagai proses
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi
antara stimulus dan respons. Belajar menurut
psikologi behavioristik adalah suatu kontrol
instrumental yang berasal dari lingkungan. Belajar
tidaknya seseorang bergantung pada faktor-faktor
kondisional yang diberikan lingkungan.10
9 Ibid., hlm. 2410 Ibid., hlm. 25
Hakikat Belajar | 14
3. Teori belajar kognitivistik
Teori ini lebih menekankan proses belajar daripada
hasil belajar. Bagi penganut teori kognitivistik
belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respons. Lebih dari itu belajar adalah
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Menurut teori kognitivistik, ilmu pengetahuan
dibangun dalam diri seseorang melalui proses
interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.
Proses ini tidak berjalan terpatah-patah, terpisah-
pisah, tapi melalui proses yang mengalir,
bersambung-sambung, menyeluruh.11
4. Teori belajar humanistik
Bagi penganut teori humanistik, proses belajar
harus berhulu dan bermuara pada manusia. Dari teori-
teori belajar, seperti behavioristik, kognitif dan
kontruktivistik, teori inilah yang paling abstrak,
yang paling mendekati dunia filsafat daripada dunia
pendidikan. Pada kenyataannya, teori ini lebih
banyak berbicara tentang pendidikan dan proses
belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan
kata lain, teori ini lebih tertarik pada gagasan
tentang belajar dalam bentiknya yang paling ideal
daripada belajar seperti apa yang biasa diamati
dalam dunia keseharian. Karena itu, teori ini
11 Ibid., hlm. 30
Hakikat Belajar | 15
bersifat eklektik, artinya teori apapun dapat
dimanfaatkan asal tujuannya untuk “memanusiakan
manusia” (mencapai aktualisasi diri) dapat
tercapai.12
5. Teori belajar konstruktivistik
Teori konstriktivistik memahami belajar sebagai
proses pembentukan (konstriksi) pengetahuan oleh si
belajar itu sendiri. Pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari otak seseorang guru
kepada orang lain (peserta didik).13
E. Karakteristik Perilaku Belajar
Beberapa ciri perubahan yang merupakan perilaku
belajar, diantaranya:
1. Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau
praktik atau latihan itu dengan sengaja dan disadari
dilakukannya dan bukan secara kebetulan; dengan
demikian, perubahan karena kemantapan dan kematangan
atau keletihan atau karena penyakit tidak dapat
dipandang sebagai perubahan hasil belajar.
2. Bahwa perubahan itu positif, dalam arti sesuai seperti
yang diharapkan (normatif) atau criteria keberhasilan
(criteria ofsuccess) baik dipandang dari segi peserta
didik (tingkat abilititas dan bakat khususnya, tugas
perkembangan, dan sebagainya) maupun dari segi guru
12 Ibid., hlm. 3413 Ibid., hlm. 39
Hakikat Belajar | 16
(tuntutan masyarakat orang dewasa sesuai dengan
tingkatan atandar kulturalnya).
3. Bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa
pengaruh dan makna tertentubagi pelajar itu
(setidak-tidaknya sampai batas waktu tertentu)
relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat
direproduksi dan dipergunakan seperti dalam
pemecahan masalah (problem solving), baik dalam ujian,
ulangan dan sebagainya maupun dalam penyesuaian diri
dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka
mempertahankan kelangsungan hidupnya.14
F. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang
menunjukkan bahwa peserta didik telah melakukan tugas
belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh peserta didik. tujuan belajar adalah
suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh peserta didik setelah berlangsungnya
proses belajar.15
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu adanya
sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih
kondusif. Sistem lingkungan belajar itu sendiri terdiri
14 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem PengajaranModul, Rosda, Bandung, 2001. hlm. 158
15 http://m2hdewi.blogspot.com/2008/12/tutujuan-belajar-dan-pembelajaran.html
Hakikat Belajar | 17
atau dipengaruhi oleh berbagai komponen-komponen yang
masing-masing akan saling memengaruhi. Komponen-
komponen tersebut misalnya tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan
peserta didik yang memainkan peranan serta dalam
hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan
serta sarana prasarana belajar mengajar yang
tersedia.16
(Sudirman, 2008:28) mengemukakan tujuan belajar
sebagai berikut.
1. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir.
Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir
sebagai yang tidak bisa dipisahkan. Dengan
kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan
berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan.
Tujuan ialah yang memiliki kecenderungan lebih
besar perkembanganya di dalam kegiatan belajar.
Dalam hal ini peran guru sebagai pengajar lebih
menonjol.
2. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga
memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu
16 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers,Jakarta, 2010. hlm. 25
Hakikat Belajar | 18
memang dapat di didik, yaitu dengan banyak melatih
kemampuan.
3. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi
anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-
hati dalam pendekatanya. Untuk ini dibutuhkan
kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan
tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri
sebagai contoh.17
G. Manfaat Belajar
Belajar merupakan suatu keharusan, karena dalam
kehidupan bermasyarakat akan adanya persaingan,
khususnya dalam dunia usaha. Tanpa adanya belajar kita
akan tertinggal, bahkan tersingkirkan dari persaingan,
dengan belajar ini akan menumbuhkan inovasi-inovasi
yang melahirkan perubahan positif yang diperlukan dalam
usaha. Dengan belajar inilah akan melahirkan manfaat-
manfaat yang dapat diambil, diantaranya:
1. Dengan belajar dapat menumbuhkan kebiasaan pada diri
orang tersebut.
2. Dengan belajar dapat menumbuhkan motifasi pada diri
orang tersebut dan dapat menjadikan seseorang
sukses.
17http://m.kompasiana.com/post/read/642040/2/belajar-tujuan-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html
Hakikat Belajar | 19
3. Dengan belajar akan menambah banyak ilmu
pengetahuan.
4. Dapat menjadi orang yang diperlukan bagi lingkungan
kita.
5. Dapat menambah keterampilan pada diri kita.18
H. Media Sebagai Sumber Belajar
Sumber belajar meliputi segala sesuatu yang
digunakan untuk memfasilitasi belajar. Sumber belajar
tersebut meliputi; pesan, manusia, material atau bahan,
peralatan, teknik dan lingkungan yang dipergunakan
secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk
memfasilitasi terjadinya tindak belajar (AECT, 1997).
Menurut AECT sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber belajar yang direncanakan (by design): semua
sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan
sebagai “komponen” sistem instruksional untuk
memberikan fasilitas belajar yang terarah dan
bersifat formal.
2. Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization):
sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain
untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan,
diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan
belajar.19
18 http://pujilestari23.blogspot.com/2010/05/manfaat-belajar.html19 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 127
Hakikat Belajar | 20
Udin Saripudin dan Winata Putra (199:65)
mengelompokan sumber-sumber belajar menjadi lima
kategori, yaitu: manusia, buku/perpustakaan, media
massa, alam lingkungan, dan media pendidikan.20
Sumber belajar mempunyai berbagai macam, bisa
dilihat dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan
pembuatannya. Untuk lebih jelasnya, berikut akan
dijabarkan satu persatu, yaitu:
1. Dilihat dari jenisnya,
a) auditif, yaitu sumber belajar (media) yang hanya
menggunakan kemampuan suara. Contoh: radio.
b) visual, yaitu sumber belajar (media) yang hanya
menggunakan kemampuan indra penglihatan. Contoh:
gambar, poster, dan lain-lain.
c) Audiovisual (diam dan bergerak), sumber belajar
(media) yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Contoh: televisi.
2. Dilihat dari daya liputnya,
a) media dengan daya liput luas dan serentak
Pengguanaan media ini tidak terbatas oleh tempat
dan ruang serta dapat menjangkau jumlah peserta
didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh:
radio dan televisi.
b) media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang
20 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,Rineka Cipta, Jakarta, 2006. hlm. 122
Hakikat Belajar | 21
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang
dan tempat yang khusus seperti film, sound slides,
film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang
tertutup dan gelap.
c) media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri,
termasuk media ini adalah modul berprogram dan
pengajaran melalui computer.
3. Dilihat dari bahan pembuatannya
a) media sederhana, Media ini bahan dasarnya mudah
diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya
mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
b) media kompleks, media ini adalah media yang bahan
dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal
harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya
memrlukan keterampilan yang memadai.21
Eveline Siregar dan Hartini Nara dalam Teori Belajar
dan Pembelajaran menjelaskan macam-macam sumber belajar,
yaitu sebagai berikut:
1. Pesan (message): informasi yang akan disampaikan
dalam bentuk ide, fakta, makna dan data.
2. Manusia (people): orang-orang yang bertindak sebagai
penyimpan, pengolah dan penyalur pesan.
3. Bahan media software (materials): perangkat lunak yang
biasanya berisi pesan.
21 Ibid., hlm. 124
Hakikat Belajar | 22
4. Peralatan hardware (device): perangkat keras yang
digunakan untuk menyampaikan pesan yang terdapat
dalam bahan.
5. Teknik (technique): prosedur atau langkah-langkah
tertentu dalam menggunakan bahan, peralatan,
lingkungan, dan orang untuk menyampaikan pesan.
6. Latar (setting): lingkungan di mana pesan itu diterima
oleh pemelajar.22
Dengan adanya sumber belajar dapat mempermudah
proses belajar peserta didik dan dapat memberikan
manfaat untuk memfasilitasi kegiatan belajar agar
menjadi lebih efektif dan efisien. Berikut manfaat dari
sumber balajar.
1. Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih
konkret dan langsung, misalnya pergi darmawisata ke
pabrik-pabrik.
2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin
diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung,
misalnya model, denah, foto, dan lain-lain.
3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sains yang
ada di dalam kelas, misalnya buku teks, foto film,
narasumber,dan lain-lain.
4. Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru,
misalnya buku bacaan, majalah dan lain-lain.
22 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 128
Hakikat Belajar | 23
5. Dapat membantu memcahkan masalah pendidikan baik
makro maupun dalam lingkup mikro, misalnya
menggunakan modul untuk Universitas Terbuka dan
belajar jarak jauh.
6. Dapat memberikan motifasi positif, lebih-lebih bila
diatur dan dirancang secara tepat.
7. Dapat merangsang untuk berfikir lebih kritis,
merangsang untuk bersikap lebih positif dan
merangsang untuk berkembang lebih jauh, misalnya
dengan membaca buku teks, buku bacaan, melihat film,
dan lain sebagainya yang dapat merangsang pemakai
untuk berpikir, menganalisa, dan berkembang lebih
lanjut.23
Untuk memperoleh manfaat yang lebih maksimal dari
penggunaan sumber belajar, maka kita sebagai pendidik
harus mengetahui ciri-ciri dari sumber belajar
tersebut, agar sumber belajar yang dipergunakan dapat
diterapkan dengan tepat. Ciri-ciri dari sumber belajar
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan
sesuatu yang kita perlukan dalam proses pengajaran.
2. Sumber belajar dapat merubah tingkah laku yang lebih
sempurna sesuai dengan tujuan.
23 Ibid., hlm. 128
Hakikat Belajar | 24
3. Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-
sendiri (terpisah), tetapi juga dapat dipergunakan
secara kombinasi (gabungan).
4. Sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu sumber
belajar yang dirancang (by design), dan sumber belajar
yang tinggal pakai (by utilization).24
Dari ciri-ciri sumber belajar di atas, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih
sumber belajar, diantaranya yaitu tujuan yang ingin
dicapai, ekonomis, praktis dan sederhana, mudah
didapat, serta fleksibel atau luwes.
I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Belajar sebagai proses atau aktifitas yang
disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-
faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
tersebut diantaranya:
1. Faktor Intrinsik, meliputi:
a) Lingkungan (alam dan sosial).
b) Instrumental (kurikulum/bahan pengajaran,
guru/pengajar, sarana dan prasarana, administrasi
dan manajemen).
2. Foktor Ekstrinsik, meliputi:
a) Fisiologis (kondisi fisik dan kondisi panca
indra).
24 Ibid, hlm. 129
Hakikat Belajar | 25
b) Psikologis (bakat, minat, kecerdasan, motivasi,
kemampuan kognitif).25
Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri
peserta didik yang sedang belajar. Faktor internal
terdiri dari:
a) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)
b) Fakotor psikologis (intelegensi, perhatian,
minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan)
c) Faktor kelelahan
2. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berada di luar
peserta didik, terdiri dari:
a) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi
antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar
belakang kehidupan).
b) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di
atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan
tugas rumah).
25 Rony Setiawan dan Siti Nurhidayah, Psikologi Pendidikan, UnismaAssessmen Centre (UAC), 2005. hlm. 42
Hakikat Belajar | 26
c) Faktor masyarakat (kegiatan peserta didik dengan
masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat).26
J. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
1. Tujuan
Adanya tujuan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang
dilakukan oleh guru dan secara langsung akan
berpengaruh pada kegiatan belajar peserta didik.
Guru dengan sengaja akan menciptakan lingkungan
belajar guna mencapai tujuan, jika kegiatan belajar
peserta didik dan kegiatan pengajaran guru tidak
searah maka tujuan pembelajaran akan gagal.
2. Guru
Mengingat tugas guru adalah sebagai pendidik yang
memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya.
Dengan ilmu yang dimilikinya, guru dapat
menjadikannya peserta didik yang menjadi cerdas dan
memiliki pribadi yang baik. Setiap guru mempunyai
kepribadian masing-masing sesuai dengan latar
belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru.
Kepribadian guru diakui sebagai aspek yang tidak
bisa dikesampingkan dari keberhasilan belajar
mengajar untuk mengantarkan peserta didik menjadi
orang yang berimu pengetahuan dan berkepribadian
baik.
26 Slameto, op. cit. hlm. 54
Hakikat Belajar | 27
3. Anak didik
Aspek dari peserta didik yang mempengaruhi
keberhasilan belajar mengajar adalah psikologis
peserta didik, biologis peserta didik, intelektual
peserta didik, kesenangan terhadap pelajaran, cara
belajar peserta didik.
4. Kegiatan pengajaran
Keberhasilan pembelajaran ditunjukan oleh
dikuasainya tujuan pembelajaran oleh peserta didik,
salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran
adalah faktor kemampuan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
yang efektif tidak dapat muncul dengan sendirinya,
tetapi guru harus dapat menciptakan pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara optimal.
5. Bahan dan alat evaluasi
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat
didalam kurikulum yang sudah dipelajari oleh peserta
didik guna kepentingan ulangan atau evaluasi.
Biasanya bahan dikemas dalam bentuk buku paket,
untuk dikonsumsi peserta didik. Bila masa evaluasi
tiba, semua bahan yang sudah diprogramkan dan harus
sudah selesai dalam jangka waktu tertentu dijadikan
sebagai bahan dalam pembuatan item-item soal
evaluasi.
Hakikat Belajar | 28
6. Suasana evaluasi
Faktor suasana evaluasi merupakan faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar. Hal yang
perlu diperhatikan dalam suasana evaluasi adalah:
pelaksanaan dilaksanakan di dalam kelas, peserta
didik dibagi menurut tingkatan, besar sedikitnya
peserta didik dalam kelas, berlaku jujur, baik guru
maupun peserta didik, sikap pengawas yang
berlebihan.27
27 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op. cit. hlm. 109
Hakikat Belajar | 29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar adalah suatu proses yang membawa perubahan
tingkah laku pada diri individu karena adanya usaha.
Belajar bukanlah suatu tujuan utama, tetapi merupakan
suatu sarana untuk mencapai tujuan.
Belajar merupakan suatu keharusan, karena dalam
kehidupan bermasyarakat akan adanya persaingan,
khususnya dalam dunia usaha. Tanpa adanya belajar kita
akan tertinggal, bahkan tersingkirkan dari persaingan,
dengan belajar ini akan menumbuhkan inovasi-inovasi
yang melahirkan perubahan positif yang diperlukan dalam
usaha.
Oleh karena itu, mengingat betapa pentingnya
proses belajar dalam kehidupan, yang nantinya akan
menentukan dan membantu suatu keberhasilan individu di
masa depan. Kita selaku calon pendidik perlu
mempersiapkan diri memperluas pengetahuan tentang
belajar yang nantinya akan diaplikasikan dalam proses
pembelajaran kepada peserta didik.
Hakikat Belajar | 30
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
http://m.kompasiana.com/post/read/642040/2/belajar-
tujuan-belajar-dan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-belajar.html
http://m2hdewi.blogspot.com/2008/12/tutujuan-belajar-
dan-pembelajaran.html
http://pujilestari23.blogspot.com/2010/05/manfaat-
belajar.html
Makmun, Abin Syamsuddin. 2001. Psikologi Kependidikan
Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: Rosda.
Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rajawali Pers.
Setiawan, Rony dan Siti Nurhidayah. 2005. Psikologi
Pendidikan. Unisma Assessmen Centre (UAC).
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan
Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hakikat Belajar | 31