makalah belajar

32
DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I.................................................2 PENDAHULUAN...........................................2 A. Latar Belakang................................... 2 B. Rumusan Masalah.................................. 2 C. Tujuan........................................... 3 BAB II................................................4 PEMBAHASAN............................................4 A. Pengertian Belajar dan Ciri-Ciri Belajar.........4 B. Jenis-Jenis Belajar..............................5 C. Prinsip-Prinsip Belajar..........................7 D. Teori-Teori Belajar..............................8 E. Karakteristik Perilaku Belajar..................10 F. Tujuan Belajar.................................. 11 G. Manfaat Belajar.................................12 H. Media Sebagai Sumber Belajar....................13 I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar.........16 J. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar. . .17 BAB III..............................................19 PENUTUP..............................................19 A. Kesimpulan...................................... 19 DAFTAR PUSTAKA.......................................20 Hakikat Belajar | 1

Transcript of makalah belajar

DAFTAR ISI

DAFTAR ISIBAB I.................................................2PENDAHULUAN...........................................2A. Latar Belakang...................................2B. Rumusan Masalah..................................2C. Tujuan...........................................3

BAB II................................................4PEMBAHASAN............................................4A. Pengertian Belajar dan Ciri-Ciri Belajar.........4B. Jenis-Jenis Belajar..............................5C. Prinsip-Prinsip Belajar..........................7D. Teori-Teori Belajar..............................8E. Karakteristik Perilaku Belajar..................10F. Tujuan Belajar..................................11G. Manfaat Belajar.................................12H. Media Sebagai Sumber Belajar....................13I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar.........16J. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar...17

BAB III..............................................19PENUTUP..............................................19A. Kesimpulan......................................19

DAFTAR PUSTAKA.......................................20

Hakikat Belajar | 1

Hakikat Belajar | 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan

yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur

hidup. Dari proses belajar akan ada hasil yang

ditimbulkan yaitu berupa perubahan tingkah laku pada

diri individu, perubahan tingkah laku tersebut

menyangkut perubahan dalam aspek pengetahuan

(kognitif), keterampilan (psikomotor) dan sikap

(afektif).

Dari istilah “belajar”, ada juga istilah

“pembelajaran”. Pembelajaran yang dimaksud ini

merupakan usaha sadar dan terencana dengan maksud agar

terjadi proses belajar pada diri seseorang. Dalam

proses belajar sendiri banyak hal-hal penting yang

harus diketahui dan dipahami oleh pengajar/guru

mengenai apa saja yang harus diperhatikan dalam proses

pembelajaran agar proses belajar peserta didik dapat

berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, sebagai seorang yang bergerak

dalam bidang pendidikan (khususnya guru) perlu

mempelajari hakikat dari belajar, agar pendidik dapat

memahami proses belajar/gaya belajar pada tiap peserta

Hakikat Belajar | 3

didik yang bermacam-macam dan kendala atau hambatan-

hambatan dari proses belajar tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari belajar dan bagaiman ciri-ciri

belajar?

2. Apa jenis-jenis dari belajar?

3. Bagaimana prinsip dari belajar?

4. Apa saja teori-teori dari belajar?

5. Bagaiman karakteristik perilaku belajar?

6. Apa yang menjadi tujuan belajar?

7. Apa manfaat dari belajar?

8. Media apa yang menjadi sumber belajar?

9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi belajar?

10. Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan dari

belajar?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari belajar dan ciri-

ciri belajar.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis belajar.

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari belajar.

4. Untuk mengetahui teori-teori dari belajar.

5. Untuk mengetahui karakteristik perilaku belajar.

6. Untuk mengetahui tujuan belajar.

7. Untuk mengetahui manfaat dari belajar.

8. Untuk mengetahui media yang menjadi sumber belajar.

Hakikat Belajar | 4

9. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar.

10. Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan dari

belajar?

Hakikat Belajar | 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar dan Ciri-Ciri Belajar

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan

bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni

mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil

latihan melainkan perubahan perilaku.1

Pengertian belajar sendiri sangatlah beragam,

mengingat persepsi orang yang berbeda-beda mengenai

pengertian belajar dilihat dari sudut pandang tertentu

namun memiliki kesamaan. Berikut paparan dari beberapa

ahli tentang pengertian belajar. Dalam The Guidance of

Learning Activities W.H. Burton (1984) mengemukakan bahwa

belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri

individu karena adanya interaksi antara individu dengan

individu dan individu dengan lingkungannya sehingga

mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam Introduction to Psychology

mengartikan belajar sebagai suatu proses perubahan

kegiatan, reaksi terhadap lingkungan.2

1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2009.hlm. 27 2 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran,Ghalia Indonesia,Bogor, 2010. hlm. 4

Hakikat Belajar | 6

Menurut Cronbach di dalam bukunya Educational

Psychology menyatakan bahwa learning is shown by a change in

behavior as a result of experience (Cronbach, 1954: 47), yaitu

belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan memahami, dan

dalam mengalami itu si peserta didik mempergunakan

pancaindranya.3

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang

membawa perubahan tingkah laku pada diri individu

karena adanya usaha. Belajar bukanlah suatu tujuan

utama, tetapi merupakan suatu sarana untuk mencapai

tujuan.

Hasil dari proses belajar sendiri adalah

bertambahnya ilmu pengetahuan, adanya penerapan

pengetahuan, muncul kemampuan baru pada paserta didik

atau perubahan tingkah laku berupa pengetahuan

(kognitif), keterampilan (psikomotor), serta nilai dan

sikap (afektif).

Belajar memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:

1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan

tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan

(kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun nilai

dan sikap (afektif).

2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja,

melainkan menetap atau dapat disimpan.3 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta,2011. hlm. 231

Hakikat Belajar | 7

3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan

harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat

interaksi dengan lingkungan.

4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh

pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena

kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.4

B. Jenis-Jenis Belajar

Setiap manusia memiliki potensi, karakter, dan

kebutuhan yang berbeda-beda dalam belajar. Oleh karena

itu, setiap manusia mempunyai tipe atau gaya belajar

yang berbeda pula. Berikut ini jenis-jenis belajar:

1. Belajar bagian (part learning, fractioned learning).

2. Belajar dengan wawasan (learning by insight).

3. Belajar diskriminatif (discriminative learning).

4. Belajar global/keseluruhan (global whoe learning).

5. Belajar insidental (incidental learning).

6. Belajar instrumental (instrumental learning).

7. Belajar intensional (intensional learning).

8. Belajar laten (latent learning).

9. Belajar mental (mental learning).

10. Belajar produktif (productive learning).

11. Belajar verbal (verbal learning).5

4 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 5

5 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,Jakarta 2002. hlm. 5

Hakikat Belajar | 8

Menurut Gagne ada delapan tipe belajar, yaitu

sebagai berikut:

1. Belajar isyarat (signal learning).

2. Belajar stimulus respons.

3. Belajar merantaikan (chaining).

4. Belajar asosiasi verbal (verbal association).

5. Belajar membedakan (discrimination).

6. Belajar konsep (concept learning).

7. Belajar dalil (rule learning).

8. Belajar memecahkan masalah (problem solving).

Benyamin S Bloom (1956) mengelompokan tujuan

belajar berdasarkan domain atau kawasan belajar.

Menurut Bloom ada tiga domain belajar, yaitu:

1. Cognitive Domain (kawasan kognitif), merupakan proses

berfikir atau perilaku yang termasuk hasil kerja

otak. kemampuan kognitif tersebut antara lain

sebagai berikut:

a) Pengetahuan, tentang materi yang dipelajari.

b) Pemahaman, memahami makna materi.

c) Aplikasi atau penerapan penggunaan materi atau

aturan teoritis yang prinsip.

d) Analisa, sebuah proses analisa teoritis dengan

menggunakan kemampuan akal.

e) Sintesa, kemampuan memadukan konsep, sehingga

menemukan konsep baru.

Hakikat Belajar | 9

f) Evaluasi, kemampuan melakukan evaluatif atas

penguasaan materi pengetahuan.

2. Affective Domain (kawasan afektif), merupakan prilaku yang

memunculkan seseorang sebagai pertanda

kecenderungannya untuk membuat pilihan atau

keputusan untuk beraksi di dalam lingkungan

tertentu.

Kawasan efektif menurut Krathwohl, Bloom dan Masia

(1964), meliputi tujuan belajar yang berkenaan

dengan minat, sikap dan nilai serta pengembangan

penghargaan dan penyesuaian diri. Kawasan ini dibagi

menjadi lima jenjang, yaitu:

a) Penerimaan (receiving),

b) Pemberian respons (responding),

c) Pemberian nilai atau penghargaan (valuing),

d) Pengorganisasian (organization),

e) Karakterisasi (characterization).

3. Psychomotor Domain (kawasan psikomotor), merupakan

perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi

tubuh manusia. Dave (1970) mengemukakan lima jenjang

tujuan belajar ranah psikomotor, yaitu:

a) Meniru, kemampuan mengamati suatu gerakan agar

dapat merespons.

b) Menerapkan, kemampuan mengikuti pengarahan.

c) Memantapkan, kemampuan memberikan respons yang

terkoreksi.

Hakikat Belajar | 10

d) Merangkai, koordinasi rangkaian gerak dengan

membuat aturan yang tepat.

e) Naturalisasi, gerakan yang dilakukan secara rutin

dengan menggunakan energi fisik dan psikis yang

minimal.6

C. Prinsip-Prinsip Belajar

Bagi seorang guru/pendidik haruslah mengetahui dan

memahami prinsip-prinsip dalam proses belajar peserta

didik demi tercapainya suatu tujuan dalam proses

belajar tersebut. Prinsip-prinsip belajar tersebut

yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan anak untuk

belajar

a) dalam belajar setiap peserta didik harus

diusahakan berpartisipasi aktif, meningkatkan dan

membimbing untuk mencapai tujuan instruksional,

b) belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan

motivasi yang kuat pada peserta didik untuk

mencapai tujuan instruksional,

c) belajar perlu lingkungan yang menantang di mana

anak dapat mengembangkan kemampuannya

bereksplorasi dan belajar dengan efektif,

d) belajar perlu ada interaksi peserta didik dengan

lingkungannya,

2. Sesuai hakikat belajar

6 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 8

Hakikat Belajar | 11

a) belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap

demi tahap menurut perkembangannya,

b) belajar adalah proses organisasi, adaptasi,

eksplorasi dan discovery,

c) belajar adalah proses kontiguitas (hubungan

antara pengertian yang satu dengan pengertian

yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang

diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan

respons yang diharapkan,

3. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

a) belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus

memiliki struktur, penyajian yang sederhana,

sehingga peserta didik mudah menangkap

pengertiannya,

b) belajar harus dapat mengembangkan kemampuan

tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang

harus dicapainya,

4. Syarat keberhasilan belajar

a) belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga

peserta didik dapat belajar dengan tenang,

b) repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan

berkali-kali agar pengertian/ keterampilan/sikap

itu mendalam pada peserta didik.7

D. Teori-Teori Belajar

1. Teori belajar deskriptif dan preskriptif

7 Slameto, op. cit. hlm. 27

Hakikat Belajar | 12

Untuk membedakan antara teori pembelajaran dengan

teori belajar bisa dibedakan dengan cara melihat

dari posisional teorinya, apakah berada pada tataran

teori deskriptif atau prespektif. Bruner (dalam

Dageng, 1989) mengemukakan bahwa teori pembelajaran

adalah prespektif dan teori belajar adalah

deskriptif. Prespektif karena tujuan utama teori

pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran

yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan

utama teori belajar adalah menjelaskan proses

belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada

hubungan diantara variabel-variabel yang menentukan

hasil belajar. Sedangkan teori pembelajaran

sebaliknya, teori ini menaruh perhatian pada

bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar

terjadi proses belajar. Dengan kata lain, teori

pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol

variabel-variabel yang dispesifikan dalam teori

belajar agar dapat memudahkan belajar (C. Asri

Budiningsih, 2004).8

Reigeluth (1983 dalam Dageng, 1990) mengemukakan

bahwa teori prespektif adalah goal oriented, sedangkan

teori deskriptif adalah goal free. maksudnya adalah

bahwa teori pembelajaran prespektif dimaksudkan

untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran

8 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 23

Hakikat Belajar | 13

deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil.

Itulah sebabnya variabel yang diamati dalam

mengembangkan teori-teori pembelajaran yang

prespektif adalah metode yang optimal untuk mencapai

tujuan. Sedangkan dalam pengembangan teori-teori

pembelajaran yang deskriptif, variabel yang diamati

adalah hasil belajar sebagai efek dari interaksi

antara metode dan kondisi.9

Dengan kata lain, teori pembelajaran mengungkapkan

hubungan antara pembelajaran dengan proses-proses

psikologis dalam diri peserta didik, sedangkan teori

belajar mengungkapkan hubungan antara hubungan

antara kegiatan peserta didik dengan proses-proses

psikologis dalam diri peserta didik, atau teori

belajar mengungkapkan hubungan antara fenomena yang

ada dalam diri peserta didik.

2. Teori belajar behavioristik

Menurut teori belajar behavioristik atau aliran

tingkah laku, belajar diartikan sebagai proses

perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi

antara stimulus dan respons. Belajar menurut

psikologi behavioristik adalah suatu kontrol

instrumental yang berasal dari lingkungan. Belajar

tidaknya seseorang bergantung pada faktor-faktor

kondisional yang diberikan lingkungan.10

9 Ibid., hlm. 2410 Ibid., hlm. 25

Hakikat Belajar | 14

3. Teori belajar kognitivistik

Teori ini lebih menekankan proses belajar daripada

hasil belajar. Bagi penganut teori kognitivistik

belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara

stimulus dan respons. Lebih dari itu belajar adalah

melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.

Menurut teori kognitivistik, ilmu pengetahuan

dibangun dalam diri seseorang melalui proses

interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.

Proses ini tidak berjalan terpatah-patah, terpisah-

pisah, tapi melalui proses yang mengalir,

bersambung-sambung, menyeluruh.11

4. Teori belajar humanistik

Bagi penganut teori humanistik, proses belajar

harus berhulu dan bermuara pada manusia. Dari teori-

teori belajar, seperti behavioristik, kognitif dan

kontruktivistik, teori inilah yang paling abstrak,

yang paling mendekati dunia filsafat daripada dunia

pendidikan. Pada kenyataannya, teori ini lebih

banyak berbicara tentang pendidikan dan proses

belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan

kata lain, teori ini lebih tertarik pada gagasan

tentang belajar dalam bentiknya yang paling ideal

daripada belajar seperti apa yang biasa diamati

dalam dunia keseharian. Karena itu, teori ini

11 Ibid., hlm. 30

Hakikat Belajar | 15

bersifat eklektik, artinya teori apapun dapat

dimanfaatkan asal tujuannya untuk “memanusiakan

manusia” (mencapai aktualisasi diri) dapat

tercapai.12

5. Teori belajar konstruktivistik

Teori konstriktivistik memahami belajar sebagai

proses pembentukan (konstriksi) pengetahuan oleh si

belajar itu sendiri. Pengetahuan tidak dapat

dipindahkan begitu saja dari otak seseorang guru

kepada orang lain (peserta didik).13

E. Karakteristik Perilaku Belajar

Beberapa ciri perubahan yang merupakan perilaku

belajar, diantaranya:

1. Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau

praktik atau latihan itu dengan sengaja dan disadari

dilakukannya dan bukan secara kebetulan; dengan

demikian, perubahan karena kemantapan dan kematangan

atau keletihan atau karena penyakit tidak dapat

dipandang sebagai perubahan hasil belajar.

2. Bahwa perubahan itu positif, dalam arti sesuai seperti

yang diharapkan (normatif) atau criteria keberhasilan

(criteria ofsuccess) baik dipandang dari segi peserta

didik (tingkat abilititas dan bakat khususnya, tugas

perkembangan, dan sebagainya) maupun dari segi guru

12 Ibid., hlm. 3413 Ibid., hlm. 39

Hakikat Belajar | 16

(tuntutan masyarakat orang dewasa sesuai dengan

tingkatan atandar kulturalnya).

3. Bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa

pengaruh dan makna tertentubagi pelajar itu

(setidak-tidaknya sampai batas waktu tertentu)

relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat

direproduksi dan dipergunakan seperti dalam

pemecahan masalah (problem solving), baik dalam ujian,

ulangan dan sebagainya maupun dalam penyesuaian diri

dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka

mempertahankan kelangsungan hidupnya.14

F. Tujuan Belajar

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang

menunjukkan bahwa peserta didik telah melakukan tugas

belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,

keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan

tercapai oleh peserta didik. tujuan belajar adalah

suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan

tercapai oleh peserta didik setelah berlangsungnya

proses belajar.15

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu adanya

sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih

kondusif. Sistem lingkungan belajar itu sendiri terdiri

14 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem PengajaranModul, Rosda, Bandung, 2001. hlm. 158

15 http://m2hdewi.blogspot.com/2008/12/tutujuan-belajar-dan-pembelajaran.html

Hakikat Belajar | 17

atau dipengaruhi oleh berbagai komponen-komponen yang

masing-masing akan saling memengaruhi. Komponen-

komponen tersebut misalnya tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan

peserta didik yang memainkan peranan serta dalam

hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan

serta sarana prasarana belajar mengajar yang

tersedia.16

(Sudirman, 2008:28) mengemukakan tujuan belajar

sebagai berikut.

1. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir.

Pemilikan pengetahuan dan  kemampuan  berfikir 

sebagai  yang  tidak  bisa  dipisahkan.  Dengan 

kata lain  tidak  dapat  mengembangkan  kemampuan 

berfikir  tanpa  bahan pengetahuan,  sebaliknya 

kemampuan  berfikir  akan  memperkaya pengetahuan. 

Tujuan  ialah  yang  memiliki  kecenderungan  lebih 

besar perkembanganya  di  dalam  kegiatan  belajar. 

Dalam  hal  ini  peran  guru sebagai pengajar lebih

menonjol.

2. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman  konsep  atau  merumuskan  konsep,  juga 

memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu

16 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers,Jakarta, 2010. hlm. 25

Hakikat Belajar | 18

memang dapat di didik, yaitu dengan banyak melatih

kemampuan.

3. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi

anak didik, guru  harus  lebih  bijak  dan  hati-

hati  dalam  pendekatanya. Untuk  ini dibutuhkan

kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan

tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri

sebagai contoh.17

G. Manfaat Belajar

Belajar merupakan suatu keharusan, karena dalam

kehidupan bermasyarakat akan adanya persaingan,

khususnya dalam dunia usaha. Tanpa adanya belajar kita

akan tertinggal, bahkan tersingkirkan dari persaingan,

dengan belajar ini akan menumbuhkan inovasi-inovasi

yang melahirkan perubahan positif yang diperlukan dalam

usaha. Dengan belajar inilah akan melahirkan manfaat-

manfaat yang dapat diambil, diantaranya:

1. Dengan belajar dapat menumbuhkan kebiasaan pada diri

orang tersebut.

2. Dengan belajar dapat menumbuhkan motifasi pada diri

orang tersebut dan dapat menjadikan seseorang

sukses.

17http://m.kompasiana.com/post/read/642040/2/belajar-tujuan-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html

Hakikat Belajar | 19

3. Dengan belajar akan menambah banyak ilmu

pengetahuan.

4. Dapat menjadi orang yang diperlukan bagi lingkungan

kita.

5. Dapat menambah keterampilan pada diri kita.18

H. Media Sebagai Sumber Belajar

Sumber belajar meliputi segala sesuatu yang

digunakan untuk memfasilitasi belajar. Sumber belajar

tersebut meliputi; pesan, manusia, material atau bahan,

peralatan, teknik dan lingkungan yang dipergunakan

secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk

memfasilitasi terjadinya tindak belajar (AECT, 1997).

Menurut AECT sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu sebagai berikut.

1. Sumber belajar yang direncanakan (by design): semua

sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan

sebagai “komponen” sistem instruksional untuk

memberikan fasilitas belajar yang terarah dan

bersifat formal.

2. Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization):

sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain

untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan,

diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan

belajar.19

18 http://pujilestari23.blogspot.com/2010/05/manfaat-belajar.html19 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 127

Hakikat Belajar | 20

Udin Saripudin dan Winata Putra (199:65)

mengelompokan sumber-sumber belajar menjadi lima

kategori, yaitu: manusia, buku/perpustakaan, media

massa, alam lingkungan, dan media pendidikan.20

Sumber belajar mempunyai berbagai macam, bisa

dilihat dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan

pembuatannya. Untuk lebih jelasnya, berikut akan

dijabarkan satu persatu, yaitu:

1. Dilihat dari jenisnya,

a) auditif, yaitu sumber belajar (media) yang hanya

menggunakan kemampuan suara. Contoh: radio.

b) visual, yaitu sumber belajar (media) yang hanya

menggunakan kemampuan indra penglihatan. Contoh:

gambar, poster, dan lain-lain.

c) Audiovisual (diam dan bergerak), sumber belajar

(media) yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Contoh: televisi.

2. Dilihat dari daya liputnya,

a) media dengan daya liput luas dan serentak

Pengguanaan media ini tidak terbatas oleh tempat

dan ruang serta dapat menjangkau jumlah peserta

didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh:

radio dan televisi.

b) media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang

20 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,Rineka Cipta, Jakarta, 2006. hlm. 122

Hakikat Belajar | 21

Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang

dan tempat yang khusus seperti film, sound slides,

film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang

tertutup dan gelap.

c) media untuk pengajaran individual

Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri,

termasuk media ini adalah modul berprogram dan

pengajaran melalui computer.

3. Dilihat dari bahan pembuatannya

a) media sederhana, Media ini bahan dasarnya mudah

diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya

mudah, dan penggunaannya tidak sulit.

b) media kompleks, media ini adalah media yang bahan

dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal

harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya

memrlukan keterampilan yang memadai.21

Eveline Siregar dan Hartini Nara dalam Teori Belajar

dan Pembelajaran menjelaskan macam-macam sumber belajar,

yaitu sebagai berikut:

1. Pesan (message): informasi yang akan disampaikan

dalam bentuk ide, fakta, makna dan data.

2. Manusia (people): orang-orang yang bertindak sebagai

penyimpan, pengolah dan penyalur pesan.

3. Bahan media software (materials): perangkat lunak yang

biasanya berisi pesan.

21 Ibid., hlm. 124

Hakikat Belajar | 22

4. Peralatan hardware (device): perangkat keras yang

digunakan untuk menyampaikan pesan yang terdapat

dalam bahan.

5. Teknik (technique): prosedur atau langkah-langkah

tertentu dalam menggunakan bahan, peralatan,

lingkungan, dan orang untuk menyampaikan pesan.

6. Latar (setting): lingkungan di mana pesan itu diterima

oleh pemelajar.22

Dengan adanya sumber belajar dapat mempermudah

proses belajar peserta didik dan dapat memberikan

manfaat untuk memfasilitasi kegiatan belajar agar

menjadi lebih efektif dan efisien. Berikut manfaat dari

sumber balajar.

1. Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih

konkret dan langsung, misalnya pergi darmawisata ke

pabrik-pabrik.

2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin

diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung,

misalnya model, denah, foto, dan lain-lain.

3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sains yang

ada di dalam kelas, misalnya buku teks, foto film,

narasumber,dan lain-lain.

4. Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru,

misalnya buku bacaan, majalah dan lain-lain.

22 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 128

Hakikat Belajar | 23

5. Dapat membantu memcahkan masalah pendidikan baik

makro maupun dalam lingkup mikro, misalnya

menggunakan modul untuk Universitas Terbuka dan

belajar jarak jauh.

6. Dapat memberikan motifasi positif, lebih-lebih bila

diatur dan dirancang secara tepat.

7. Dapat merangsang untuk berfikir lebih kritis,

merangsang untuk bersikap lebih positif dan

merangsang untuk berkembang lebih jauh, misalnya

dengan membaca buku teks, buku bacaan, melihat film,

dan lain sebagainya yang dapat merangsang pemakai

untuk berpikir, menganalisa, dan berkembang lebih

lanjut.23

Untuk memperoleh manfaat yang lebih maksimal dari

penggunaan sumber belajar, maka kita sebagai pendidik

harus mengetahui ciri-ciri dari sumber belajar

tersebut, agar sumber belajar yang dipergunakan dapat

diterapkan dengan tepat. Ciri-ciri dari sumber belajar

tersebut adalah sebagai berikut.

1. Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan

sesuatu yang kita perlukan dalam proses pengajaran.

2. Sumber belajar dapat merubah tingkah laku yang lebih

sempurna sesuai dengan tujuan.

23 Ibid., hlm. 128

Hakikat Belajar | 24

3. Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-

sendiri (terpisah), tetapi juga dapat dipergunakan

secara kombinasi (gabungan).

4. Sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu sumber

belajar yang dirancang (by design), dan sumber belajar

yang tinggal pakai (by utilization).24

Dari ciri-ciri sumber belajar di atas, ada

beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih

sumber belajar, diantaranya yaitu tujuan yang ingin

dicapai, ekonomis, praktis dan sederhana, mudah

didapat, serta fleksibel atau luwes.

I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Belajar sebagai proses atau aktifitas yang

disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-

faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

tersebut diantaranya:

1. Faktor Intrinsik, meliputi:

a) Lingkungan (alam dan sosial).

b) Instrumental (kurikulum/bahan pengajaran,

guru/pengajar, sarana dan prasarana, administrasi

dan manajemen).

2. Foktor Ekstrinsik, meliputi:

a) Fisiologis (kondisi fisik dan kondisi panca

indra).

24 Ibid, hlm. 129

Hakikat Belajar | 25

b) Psikologis (bakat, minat, kecerdasan, motivasi,

kemampuan kognitif).25

Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri

peserta didik yang sedang belajar. Faktor internal

terdiri dari:

a) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)

b) Fakotor psikologis (intelegensi, perhatian,

minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan)

c) Faktor kelelahan

2. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berada di luar

peserta didik, terdiri dari:

a) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi

antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar

belakang kehidupan).

b) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum,

relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di

atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan

tugas rumah).

25 Rony Setiawan dan Siti Nurhidayah, Psikologi Pendidikan, UnismaAssessmen Centre (UAC), 2005. hlm. 42

Hakikat Belajar | 26

c) Faktor masyarakat (kegiatan peserta didik dengan

masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk

kehidupan masyarakat).26

J. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

1. Tujuan

Adanya tujuan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang

dilakukan oleh guru dan secara langsung akan

berpengaruh pada kegiatan belajar peserta didik.

Guru dengan sengaja akan menciptakan lingkungan

belajar guna mencapai tujuan, jika kegiatan belajar

peserta didik dan kegiatan pengajaran guru tidak

searah maka tujuan pembelajaran akan gagal.

2. Guru

Mengingat tugas guru adalah sebagai pendidik yang

memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya.

Dengan ilmu yang dimilikinya, guru dapat

menjadikannya peserta didik yang menjadi cerdas dan

memiliki pribadi yang baik. Setiap guru mempunyai

kepribadian masing-masing sesuai dengan latar

belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru.

Kepribadian guru diakui sebagai aspek yang tidak

bisa dikesampingkan dari keberhasilan belajar

mengajar untuk mengantarkan peserta didik menjadi

orang yang berimu pengetahuan dan berkepribadian

baik.

26 Slameto, op. cit. hlm. 54

Hakikat Belajar | 27

3. Anak didik

Aspek dari peserta didik yang mempengaruhi

keberhasilan belajar mengajar adalah psikologis

peserta didik, biologis peserta didik, intelektual

peserta didik, kesenangan terhadap pelajaran, cara

belajar peserta didik.

4. Kegiatan pengajaran

Keberhasilan pembelajaran ditunjukan oleh

dikuasainya tujuan pembelajaran oleh peserta didik,

salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran

adalah faktor kemampuan guru dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

yang efektif tidak dapat muncul dengan sendirinya,

tetapi guru harus dapat menciptakan pembelajaran

yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan yang

telah ditetapkan secara optimal.

5. Bahan dan alat evaluasi

Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat

didalam kurikulum yang sudah dipelajari oleh peserta

didik guna kepentingan ulangan atau evaluasi.

Biasanya bahan dikemas dalam bentuk buku paket,

untuk dikonsumsi peserta didik. Bila masa evaluasi

tiba, semua bahan yang sudah diprogramkan dan harus

sudah selesai dalam jangka waktu tertentu dijadikan

sebagai bahan dalam pembuatan item-item soal

evaluasi.

Hakikat Belajar | 28

6. Suasana evaluasi

Faktor suasana evaluasi merupakan faktor yang

mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar. Hal yang

perlu diperhatikan dalam suasana evaluasi adalah:

pelaksanaan dilaksanakan di dalam kelas, peserta

didik dibagi menurut tingkatan, besar sedikitnya

peserta didik dalam kelas, berlaku jujur, baik guru

maupun peserta didik, sikap pengawas yang

berlebihan.27

27 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op. cit. hlm. 109

Hakikat Belajar | 29

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Belajar adalah suatu proses yang membawa perubahan

tingkah laku pada diri individu karena adanya usaha.

Belajar bukanlah suatu tujuan utama, tetapi merupakan

suatu sarana untuk mencapai tujuan.

Belajar merupakan suatu keharusan, karena dalam

kehidupan bermasyarakat akan adanya persaingan,

khususnya dalam dunia usaha. Tanpa adanya belajar kita

akan tertinggal, bahkan tersingkirkan dari persaingan,

dengan belajar ini akan menumbuhkan inovasi-inovasi

yang melahirkan perubahan positif yang diperlukan dalam

usaha.

Oleh karena itu, mengingat betapa pentingnya

proses belajar dalam kehidupan, yang nantinya akan

menentukan dan membantu suatu keberhasilan individu di

masa depan. Kita selaku calon pendidik perlu

mempersiapkan diri memperluas pengetahuan tentang

belajar yang nantinya akan diaplikasikan dalam proses

pembelajaran kepada peserta didik.

Hakikat Belajar | 30

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi

Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi

Aksara.

http://m.kompasiana.com/post/read/642040/2/belajar-

tujuan-belajar-dan-faktor-faktor-yang-

mempengaruhi-belajar.html

http://m2hdewi.blogspot.com/2008/12/tutujuan-belajar-

dan-pembelajaran.html

http://pujilestari23.blogspot.com/2010/05/manfaat-

belajar.html

Makmun, Abin Syamsuddin. 2001. Psikologi Kependidikan

Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: Rosda.

Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rajawali Pers.

Setiawan, Rony dan Siti Nurhidayah. 2005. Psikologi

Pendidikan. Unisma Assessmen Centre (UAC).

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan

Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hakikat Belajar | 31

Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Hakikat Belajar | 32