laporan praktikum teknik pengelolaan laboratorium
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
Transcript of laporan praktikum teknik pengelolaan laboratorium
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGELOLAAN DAN TEKNIK LABORATORIUM IPA
PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
- Arfin Hasanah (13312241003)
- Erlin Aprilia (13312241004)
- Hesti Kurniawati (13312241056)
- Windy Septiana M. (13312244010)
- Citra Hanum W. (13312244013)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Pratikum Pengelolaan Dan Teknik Laboratorium Ipa
Pengenalan Dan Penggunaan Mikroskop
oleh:
Kelompok II
Yogyakarta, 7 November 2014
Anggota:
Nama NIM Tanda tanganArfin Hasanah 13312241003Erlin Aprilia 13312241004Hesti Kurniawati 13312241056Windy Septiana M. 13312244010Citra Hanum
Wardhani
13312244013
Diserahkan pada tanggal 10 November 2014, jam 13.00 WIB
Mengetahui:
Dosen Pembimbing/ Asisten
Praktikum
PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui jenis-jenis mikroskop dan mengetahui
bagian-bagian mikrsokop
2. Mampu mengoperasikan mikroskop
3. Mampu membawa mikroskop dengan benar
4. Mampu menyimpan mikroskop dengan benar
5. Mampu membersihkan mikroskop dengan benar
B. KAJIAN PUSTAKA
Kata atau istilah mikroskop berasal dari bahasa
yunani yakni Micros yang berarti kecil dan scopein yang
berarti melihat. Jadi, Mikroskop adalah sebuah alat
untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil
dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
oleh mata (Anonim, 2014).
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan
penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa
keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun
1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi
dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat
mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir
berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632-
1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang
sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat
organism sekecil mikroorganisme (Anonim, 2014).
Sebelum pengamatan tersebut dilakukan oleh antonie,
pada tahun 1665 Robert Hooke mengamati sel-sel mati
pepagan pohon ek dengan mikroskop hingga dia yang
pertama kali menemukan dinding sel. Namun, diperlukan
lensa hebat buatan Antonie Van Leeuwenhoek untuk
menvisualisasikansel hidup. Bayangkan ketertakjuban
Hooke ketika ia mengunjungi van leeuwenhoek pada tahun
1674 dan terungkaplah baginya dunia mikroorganisme apa
yang disebut tuan rumah sebagai animakula yang amat
kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar
geografi sel tetap tak terpetakan untuk beberapa lama.
Sebagian besar struktur subseluler termasuk organel
yang merupakan kompratemen terselubung membrane terlalu
kecil untuk diresolusi dengan mikroskop cahaya
(Campbell, 2008).
Mikroskop terdiri atas bagian-bagian optik dan
nonoptik. Bagian optik terdiri atas cermin, kondensor,
lensa objektif dan lensa okuler. Sedangkan bagian
nonoptik atau bagian mekanis terdiri atas kaki dan
tangkai mikroskop, knop penggerak bagian optik yang
terdiri atas knop penggerak kasar (makrometer) dan knop
penggerak halus (mikrometer), meja benda dan revolver
atau pembawa objektif (Nasir dkk, 1993).
Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang
sederhana, untuk keperluan sekolah menengah, sampai
dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian.
Ciri utama dari keragamannya antara lain dari mikroskop
satu okuler (monokuler) dengan tabung tegak dan miring,
penggunaan dua okuler (binokuler) atau tiga
(trinokuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar
(menggunakan lampu yang terpasang), bahka dapat dipasang
kamera (kamera-diam atau video) pada mikroskop
trinokoler dan dapat disambung ke monitor TV. Semua
perlengkapan ini semakin menyamankan pengguna mikroskop.
Ada perlengkapan lain untuk mikroskop, yaitu penyediaan
lensa (objektif) phase contrast. Lensa ini digunakan untuk
melihat obyek yang tidak diberi warna (Wirjosoemarto
dkk, 2004).
Berdasarkan atas sumber cahayanya, mikroskop terbagi
atas mikroskop cahaya/optik dan mikroskop elektron.
a) Mikroskop optik/cahaya
Merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas
dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber
penyinaran. Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak
diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa.
Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian
rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika
diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor
digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat
memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari ukuran
asli specimen (Campbell, 2008).
Bagian-bagian Mikroskop adalah sebagai berikut:
a. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata
pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan
maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
b. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek
yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata,
terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh
revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
c. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk
mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan
lensa okuler.
d. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi
untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
e. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi
untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara
lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
f. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur
perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
g. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin
datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi
untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek
melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju
mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya
yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang
cahaya maka menggunakan cermin cekung karena
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
h. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk.
i. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik
turunkan.
j. MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan
objek yang akan di amati.
k. PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit
kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
l. LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada
mikroskop.
m. KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau
menopang mikroskop.
n. SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur
sudut atau tegaknya mikroskop.
Mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu, mikroskop
biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi
digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan.
Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan
lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai
berikut:
1. Objektif 4 denga okuler 10 , pembesaran 40 ;
2. Objektif 10 dengan okuler 10 , pembesaran 100 ;
3. Objektif 40 dengan okuler 10 , pembesaran 400 ;
4. Objektif 100 dengan okuler 10 , pembesaran 1000 .
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000
disebut mikroskop emersi, karena penggunaannya harus
dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus
pula.
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-
benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak.
Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah
dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif
dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga
dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan
pembesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut:
Objektif 1 atau 2 dengan okuler 10 atau 15
b. Mikroskop elektron
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu
untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali,
yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik
untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta
memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang
jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop
elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan
radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan
mikroskop cahaya.
Karena keterbatasan daya tembus cahaya dan sulitnya
membuat lensa yang sangat tipis maka sangat sulit untuk
mendapatkan perbesaran yang lebih tinggi dari 1000x
dengan miroskop monokuler. Untuk mengamati bagian-bagian
sel yang sangat halus digunakan mikroskop elektron yang
menggunakan megnit sebagai pengganti lensa, dan elektron
sebagai pengganti cahaya. Elektron mempunyai gelombang
yang lebih pendek daripada cahaya putih sehingga
memiliki daya tembus yang besar. Ada dua jenis mikroskop
elektron, yaitu: mikroskop elektron transmisi (TEM=
trasmission electron microscope) dan mikroskop elektron
skening (SEM= scanning electron microscope) (Campbell,
2008).
1. Mikroskop transmisi elektron (TEM)
Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron
microscope-TEM) adalah sebuah mikroskop elektron yang
cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide,
di mana elektron ditembuskan ke dalam obyek pengamatan
dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.
2. Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM) adalah
merupakan salah satu tipe yang merupakan hasil
pengembangan dari mikroskop transmisi elektron (TEM).
Pada sistem STEM ini, electron menembus spesimen namun
sebagaimana halnya dengan cara kerja SEM, optik elektron
terfokus langsung pada sudut yang sempit dengan memindai
obyek menggunakan pola pemindaian dimana obyek tersebut
dipindai dari satu sisi ke sisi lainnya (raster) yang
menghasilkan lajur-lajur titik (dots)yang membentuk
gambar seperti yang dihasilkan oleh CRT pada televisi /
monitor.
Berikut adalah cara-cara penggunaan mikroskop dan
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
mikroskop.
1. Letakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar
pengamatan yang akan dilakukan lebih mudah
2. Pastikan mikroskop terletak pada tempat yang aman,
atur pencahayaan dan peralatan yang telah siap
dipakai, kemudian lakukan pengaturan pencahayaan.
3. Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di
mikroskop dengan jelas apabila cahaya yang masuk
cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah dilengkapi
sumber cahaya berupa lampu sehingga untuk mengatur
pencahayaan tinggal menghidupkan lampunya saja.
Mikroskop yang belum dilengkapi dengan sumber cahaya
dapat menggunakan cahaya lampu maupun sinar
matahari. Bila menggunakan lampu, arahkan lampu pada
jarak kira-kira 20 cm dari mikroskop. Jika sumber
cahaya dari sinar matahari, bagian cermin pada
mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya
matahari, misalnya dekat pintu atau jendela.
4. Aturlah diafragma dan kedudukan cermin hingga cahaya
terpantul melalui lubang meja objek. Jangan
mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara
langsung, karena cahaya yang memantul ke mata dapat
mengganggu penglihatan. Pencahayaan sudah tepat dan
memadai, bila diamati dari lensa okuler akan tampak
lingkaran yang terangnya merata. Inilah yang disebut
dengan bidang pandang. Apabila bidang pandang sudah
tampak namun belum jelas, cobalah putar atau ubah
perbesaran lensa objektif dengan cara memutar
revolver.
5. Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat
melihat objek melalui mikroskop gunakan lensa
objektif yang memiliki perbesaran lemah dulu,
kemudian lakukan langkah langkah berikut:
5.1. Letakkan kaca benda beserta objek yang akan
diamati pada meja objek. Aturlah posisi kaca
benda sehingga objek yang akan diamati berada
pada bidang pandang.
5.2. Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang
terletak di atas meja objek.
5.3. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa
objektif secara perlahan dengan menggunakan
pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan
preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Pada
beberapa mikroskop, yang naik turun bukan lensa
objektifnya tetapi meja objek (Hati-hati! Jangan
sampai lensa objektif membentur kaca objek. Hal
ini dapat menyebabkan lensa objektif tergores).
5.4. Perhatikan bayangan melalui lensa okuler.
Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan atau
menurunkan lensa objektif sampai preparat
terlihat jelas. Apabila bayangan belum terlihat,
ulangi langkah (5.3).
5.5. Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan
pemutar halus, naik turunkan lensa objektif agar
tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih
jelas).
5.6. Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat
mengganti/mengubah lensa objektif dengan cara
memutar revolver.
C. METODE PRAKTIKUM
1. Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat : Laboratorium IPA 2 FMIPA UNY
Hari, Tanggal : Senin, 03 November 2014
Waktu : 13.00-14.40 WIB
2. Alat dan Bahan
Alat :
a. Mikroskop binokuler
b. Mikroskop monokuler
Bahan :
a. Metanol/Alkohol
b. Aquades
c. Kertas
d. Preparat
e. Alat tulis
D. HASIL PENGAMATAN
Mengulangi pengamatan dengan berbagai tingkat pembesaran. Setelah selesai menggunakan mikroskop, mikroskop dibersihkan kemudian disimpan ditempat
semula.
Untuk memperoleh perbesaran kuat, harus mengganti/mengubah lensa objektif dengan cara memutar
revolver. Mengusahakan agar posisi preparat tidak bergeser.
Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, menaik-turunkan lensa objektif agar tepat pada
fokus lensa.
Memperhatikan bayangan melalui lensa okuler. Menggunakan pemutar kasar untuk menaikkan atau
menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas.
Sambil melihat dari samping, menurunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pemutar kasar
hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm.
Menjepit kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.
Mengatur posisi kaca benda sehingga objek yang akan diamati berada pada jarak pandang
Meletakkan object glass beserta objek yang akan diamati (preparat/sediaan) pada meja objek
Meletakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar lebih mudah melakukan pengamatan
Memberi tanda anak panah pada masing-masing bagian mikroskop dan memberi keterangannya.
Menggambar mikroskop tersebut dengan baik.
Menyiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan yaitu mengambil mikroskop monokuler, mikroskop binokuler, metanol/alkohol, aquades, kertas, preparat, dan alat
tulis.
Bagian-bagian Mikroskop Monokuler dan Mikroskop
Binokuler
No Nama Bagian Penyusun Fungsi 1. Lensa objektif Bagian
Optis
Memperbesar benda
yang diamati.2. Lensa okuler Bagian
Optis
Memperbesar
bayangan yang di
hasilkan oleh
lensa objektif.3. Kondensor Bagian
Optis
Sebagai
pengumpulan
cahaya.4. Cermin Bagian
Optis
Berfungsi untuk
membantu
pencahayaan pada
mikroskop. 5. Tubus (Observation
tube)
Bagian
Mekanik
Memperjelas
pengamatan objek.6. Lengan mikroskop
(Arm)
Bagian
Mekanik
Pegangan jika
mikroskop di
pegang atau di
pindahkan.7. Meja/sediaan
(Stage)
Bagian
Mekanik
Tempat meletakkan
preparat8. Penjepit Sediaan
(Stage clip)
Bagian
Mekanik
Berfungsi agar
kaca objektif
yang di gunakan
tidak bergeser. 9. Pengatur fokus
mikro dan makro
(Coarse and fine focus
adjustment knob)
Bagian
Mekanik
Memperjelas
kenampakan dari
bayangan benda
yang sedang
dimati.10
.
Pengatur kondensor
(Condensor dial)
Bagian
Mekanik
Berfungsi
mengatur
kondensor bagian
dalam.11
.
Revolver Bagian
Mekanik
Pengatur
`pembesaran pada
lensa objektif. 12
.
Kaki mikroskop
(Base)
Bagian
Mekanik
Berfungsi sebagai
penyangga
mikroskop.
E. PEMBAHASAN
Praktikum pengenalan dan penggunaan mikroskop yang
dilakukan pada hari Senin, 03 November 2014 di
laboratorium IPA 2 FMIPA UNY jam 13.00-14.40 WIB
bertujuan untuk mengenal jenis-jenis mikroskop dan
mengetahui bagian-bagian mikroskop serta mampu
mengoperasikan mikroskop dengan benar, mampu membawa
mikroskop dengan benar, mampu menyimpan mikroskop dengan
benar dan mampu membersihkan mikroskop dengan benar
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda-benda mikroskopik/ renik yang tidak dapat dilihat
menggunakan mata telanjang. Terdapat beberapa jenis
mikroskop diantaranya:
1. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang memiliki tiga
dimensi lensa yaitu lensa okuler, lensa objektif dan
lensa kondensor. Mikroskop ini mempunyai kaki yang
kokoh yang bertujuan agar mikroskop dapat berdiri
dengan stabbil. Mikroskop cahaya dapat memperbesar
objek hingga 1000 kali. Untuk menggunakan mikroskop
ini diperlukan cahaya yang cukup agar objek dapat
terlihat dengan jelas.
2. Mikroskop stereo
Mikroskop ini hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki
perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati
dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi.
Komponen utama dari mikroskop ini hampir sama dengan
mikroskop cahaya. Lensa terdiri dari lensa okuler
dan lensa objektif.
3. Mikroskop elektron
Mikroskop elektron adalah mikroskop yang mampu
melakukan perbesaran objek hingga dua juta kali,
yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik
untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar
serta memiliki kemampuan perbesaran objek dan
resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop
cahaya.
4. Mikroskop ultraviolet
Salah satu variasi dari mikroskop cahaya adalah
mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet
memiliki panjang gelombang yang lebih pendek
daripada cahaya tampak. Penggunaan cahaya
ultraviolet dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2
kali lipat daripada mikroskop biasa. Karena cahaya
ultraviolet tidak dapat diamati dengan mata,
bayangan benda harus direkam pada piringan peka
cahaya (photografi plate). Mikroskop ini menggunakan
lensa kuasa.
5. Mikroskop pender
Mikroskop pender dapat digunakan untuk mendeteksi
benda asing atau antigen dalam jaringan. Dalam
teknik ini protein antibody yang khas mula-mula
dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian
atau konjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi
antibody-antigen itu bersifat khas maka peristiwa
pendar akan terjadi apabila antigen yang dimaksud
ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan
pewarna pendar.
6. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri
hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang
hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk.
Mikroskop medan gelap berbeda dengan mikroskop
cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya
kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa
berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari
kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang
lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
7. Mikroskop fase kontras
Berdasarkan jumlah lensa okulernya, mikroskop
dibedakan menjadi tiga yaitu mikroskop monokuler
yang memiliki satu lensa okuler, mikroskop binokuler
yang memiliki dua buah lensa okuler dan mikroskop
trinokuler yang dilengkapi dengan monitor.
Pada praktikum ini jenis mikroskop yang digunakan
yaitu mikroskop cahaya monokuler dan binokuler.
Mikroskop binokuler menggunakan listrik sebagai sumber
cahaya dan mikroskop monokuler menggunakan sinar
matahari atau sinar lampu didalam ruangan sebagai sumber
cahaya. Berdasarkan pengamatan bagian-bagian mikroskop
cahaya bersumber listrik dan fungsinya antara lain :
1. Tabung
Tabung (tubus) berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler. Di
bagian atas tabung melekat lensa okuler,
dengan perbesaran tertentu. Dibagian bawah
tabung terdapat alat yang disebut revolver.
Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.
2. Lensa okuler
Yaitu lensa yang berada dekat dengan mata pengamat
lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya,
tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4
- 25 kali.
3. Lensa objektif
Lensa ini berada dekat pada objek yang di amati,
lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di
perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver
untuk menentukan perbesaran lensa objektif. Lensa
objektif bekerja dalam pembentukan bayangan
pertama. Lensa ini menentukan struktur dan
bagian renik yang akan terlihat pada bayangan
akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah
memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran
beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik
pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X dan
mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura
adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif
yang akan menentukan daya pisah spesimen,
sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
4. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka
lengan dapat ditegakkan atau direbahkan. Lengan
dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada
saat memindah mikroskop. Lengan mikroskop terbuat
dari bahan logam yang dilapisi dengan cat agar tidak
mudah korosi.
5. Revolver
Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif dengan cara memutarnya hingga berbunyi
“klik”. Revolver terbuat dari logam yang
dikelilingnya terdapat karet hitam dan bergerigi.
6. Meja benda
Meja benda digunakan untuk meletakkan preparat yang
akan diamati. Pada bagian tengah terdapat lubang
agar sinar dapat menembus preparat. Meja pada
mikroskop yang diamaati terdapat skala dibagian atas
dan samping meja serta penjepit preparat yang berada
di samping kanan kiri lubang. Dibagian samping meja
juga terdapat pengatur posisi preparat agar pengamat
dapat mengamati dengan mudah.
7. Penjepit preparat
Penjepit preparat atau klip terdapat sisi kanan dan
kiri lubang pada meja benda. Preparat terbuat dari
logam aluminium. Klip digunakan untuk menjepit
preparat agar tidak bergerak.
8. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil
sampai selebar lubang pada meja objek Diafragma
berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk
dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma
melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada
mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa
kondensor.
9. Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop.
10. Pengatur kasar
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan
berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa
objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada
mikroskop pengatur kasar dan halus berfungsi
untuk mengatur fokus lensa objektif dengan memutar
pengatur kasar sehingga meja preparat bergerak naik
atau turun dengan signifikan.
11. Pengatur halus
Pengatur halus terletak dibawah pengatur kasar dan
lebih kecil dari pengatur kasar. Fungsinya sama
seperti pengatur kasar hanya saja kerjanya lebih
halus.
12. Kaki
Kaki mikroskop berfungsi untuk menyangga atau
menopang mikroskop. mikroskop terbuat dari bahan
logam yang kokoh dan dilapisi dengan cat agar tidak
mudah korosi.
13. Sumber cahaya
Sumber cahaya pada mikroskop yang diamati berupa
lampu yang berada didalam kaca pada bagian bawah
mokroskop. Cahaya pada mikroskop ini dapat diatur
intensitas yang akan digunakan dalam pengamatan.
Lampu dikelilingi dengan lingkaran berbahan melamin
hitam.
14. Tombol on/off
Tombol on/off terletak di samping kaki mikroskop
berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan lampu
pada mikroskop.
15. Pengatur intensitas cahaya
Pengatur intensitas cahaya terletak dibagian kaki
mikroskop dibelakang tombol on/off. Berfungsi untuk
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan
digunakan dalam pengamatan dengan cara memutarnya.
Pengatur intensitas ini terbuat dari melamin
berwarna hitam
16. Kabel
Kabel terdapat dibagian belakang kaki mikroskop
digunakan untuk menghubungkan mikroskop dengan
sumber listrik.
17. Pengatur posisi preparat
Perngatur posisi preparat terdapat di salah satu
sisi meja preparat yang berfungsi untuk mengatur
posisi preparat yang berada diatas meja. Pengatur
ini terbuat dari bahan melamin. Cara penggunaanya
yaitu dengan memutarnya. Pemutar bagian atas (besar)
berfungsi untuk menggerakkan meja ke samping kanan
atau kiri, sedangkan pemutar yang berada di bagian
bawah (kecil) berfungsi untuk menggerakkan meja ke
depan atau belakang.
Sumber gambar : hasil praktikum
Pada pengamatan mikroskop dengan menggunakan sinar
matahari atau lampu ruangan sebagai sumber cahaya tidak
memiliki lampu pada bagian kaki. Mikroskop yang diamati
adalah mikroskop monokuler.Untuk mendapatkan cahaya,
mikroskop dilengkapi dengan reflektor Untuk memantulkan
dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis
cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya
lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung
tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari
yang menembus ruangan, gunakan cermin datar. Perbedaan
hanya terdapat pada adanya reflektor dan jumlah lensa
okulernya saja, untuk bagian-bagian yang lainnya sama
dengan mikroskop yang menggunakan listrik sebagai sumber
cahaya.
Setelah mengetahui bagian-bagian utama mikroskop
beserta fungsinya, selanjutnya dalam praktikum
pengamatan objek atau preparat dengan menggunakan
mikroskop, praktikan harus mampu menggunakan mikroskop
secara baik dan benar agar objek dapat diamati secara
jelas. Hal pertama yang penting untuk diperhatikan dalam
pengamatan menggunakan mikoskop ialah mengatur
pencahayaan. Pengaturan pencahayaan ini penting karena
pencahayaan merupakan salah satu aspek utama dalam
pengamatan agar objek dapat terlihat dengan jelas.
Pertama-tama praktikan meletakkan mikroskop pada meja
agar lebih mudah melakukan pengamatan melalui tabung
mikroskop. Dalam membawa mikroskop terdapat tekniknya.
Untuk membawa mikroskop yang baik dan benar adalah
dengan menggunakan kedua tangan. Tekniknya yaitu dengan
cara tangan kanan memegang pegangan mikroskop atau
lengan mikroskop dan tangan kiri menyangga bagian kaki
mikrsokop. Hal ini ditujukan agar mikroskop tidak jatuh
saat dibawa. Setelah memastikan mikroskop terletak pada
tempat yang aman, praktikan kemudian mempersiapkan objek
atau preparat yang akan diamati. Praktikan selanjutnya
mengatur pencahayaan.
Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di
mikroskop dengan jelas apabila cahaya yang masuk cukup
memadai. Mikroskop ada yang sudah dilengkapi sumber
cahaya berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan
tinggal menghidupkan lampunya saja. Apabila praktikan
ingin menggunakan cahaya lampu, lampu tersebut
optimalnya jika diarahkan pada jarak kira-kira 20 cm
dari mikroskop.
Jika menggunakan sumber pantulan cahaya matahari,
untuk mengoptimalkan pencahayaan tersebut, praktikan
harus mengarahkan bagian cermin pada mikroskop pada
datangnya sumber cahaya, seperti yang telah praktikan
lakukan yaitu di dekat jendela.Selanjutnya praktikan
mengatur diafragma dan kedudukan cermin hingga cahaya
terpantul melalui lubang meja objek. Pencahayaan yang
sudah tepat dan memadai, bila diamati dari lensa okuler
akan tampak lingkaran yang terangnya merata. Inilah yang
disebut dengan lapangan pandang.Dalam beberapa
pengamatan lapangan pandang sudah tampak namun objek
belum dapat terlihat jelas. Hal ini dapat diatasi dengan
memutar/mengganti lensa objektif dengan cara memutar
revolver.
Setelah pengaturan pencahayaan selesai dilakukan,
maka untuk dapat melihat objek (preparat/sediaan)
melalui mikroskop digunakan lensa objektif yang memiliki
perbesaran lemah terlebih dahulu.Hal ini dilakukan agar
praktikan mengetahui keseluruhan objek secara utuh, baru
kemudian digunakan perbesaran yang lebih kuat untuk
dapat melihat bagian-bagian yang lebih mendetail. Dalam
pengamatan objek/preparat, langkah-langkah yang perlu
dilakukan antara lain:
a. Metakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang
akan diamati (preparat/sediaan) pada meja objek.
Mengatur posisi kaca benda sehingga objek yang akan
diamati berada pada lapangan pandang dan objek dapat
terlihat dengan jelas.
b. Menjepit kaca benda dengan penjepit yang terletak di
atas meja objek. Seperti yang telah dijelaskan pada
fungsi penjepit, penjepit digunakan agar objek tidak
bergeser.
c. Sambil melihat dari samping, praktikan menurunkan
lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan
pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan
preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Pada beberapa
mikroskop, yang naik turun bukan lensa objektifnya
tetapi meja objek. Hal yang sangat penting untuk
diperhatikan saat menurunkan lensa objektif ini
adalah berhati-hati agar lensa objektif jangan
sampai menyentuh/membentur object glass karena hal ini
dapat menyebabkan lensa objektif tergores.
d. Praktikan kemudian memperhatikan bayangan melalui
lensa okuler. Pemutar kasar digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan lensa objektif sampai
preparat dapat terlihat. Apabila bayangan belum
terlihat, praktikan dapat mengulang menaik-turunkan
lensa objektif hingga bayangan objek terlihat.
e. Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan
pemutar halus, praktikan menaik-turunkan lensa
objektif agar tepat pada fokus lensa sehingga objek
atau preparat tersebut tampak lebih jelas dan dapat
diamati.
f. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk
memperbesar bayangan adalah dengan mengganti lensa
obyektif dengan perbesaran dari 10 X,40 X atau 100
X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
Praktikan harus mengusahakan agar posisi preparat
tidak bergeser. Karena bila hal ini terjadi maka
praktikan harus mengulangi langkah-langkah
pengamatan dari awal.
Setelah mengetahui bagian-bagian mikroskop dan
fungsinya serta cara menggunakan mikroskop, kegiatan
selanjutnya yaitu mengetahui cara menyimpan mikroskop
dengan baik, sehingga mikroskop tidak mudah rusak. Agar
mikroskop tetap dalam kondisi baik, sebaiknya
memperhatikan tempat penyimpanan, posisi peletakan
mikroskop, kebersihan mikroskop sendiri. Cara menyimpan
mikroskop ini untuk mikroskop cahaya maupun mikroskop
listrik.
Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering,
bebas debu, bebas dari uap asam-basa. Tempat penyimpanan
yang sesuai adalah lemari yang terbuat dari bahan logam
yang telah dilapisi dengan cat sehingga tidak
menyebabkan korosif atau kotak mikroskop yang dilengkapi
silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga
lingkungan mikroskop tidak lembab. Silica gel akan
menyerap udara lembab disekitar tempat penyimpanan
mikroskop, Selain itu dapat pula dalam almari yang
diberi lampu hal ini dimaksudkan agar pada bagian-bagian
mikroskop, misalnya lensa tidak ditumbuhi jamur.
Sebelum menyimpan mikroskop, praktikan harus
membersihkan selalu mikroskop yang telah dipakai. Tidak
diperbolehkan untuk menyimpan mikroskop yang preparatnya
masih tertinggal di atas meja mikroskop. Hal ini dapat
menyebabkan tumbuhnya jamur pada preparat yang pada
akhirnya akan mengkontaminasi lensa. Sebelum menyimpan
mikroskop, lensa objektif dijauhkan dari meja preparat
dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula,
kondensor diturunkan kembali, untuk mikroskop listrik
lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan.
Kegiatan selanjutnya adalah cara membersihan
mikroskop. Pada saat kita mengamati benda/objek dengan
mikroskop, mungkin terlihat noda/bintik-bintik hitam,
serat-serat halus seperti benang, buram, dan hal-hal
lain yang mengganggu pengamatan. Hal tersebut menandakan
mikroskop sudah terkena jamur atau mungkin sistem
lensanya sudah rusak. Cara membersihkan mikroskop ini
untuk mikroskop cahaya maupun mikroskop listrik.
a. Membersihkan bagian optik
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk
membersihkan lensa yaitu melepaskan lensa okuler
secara hati-hati, kemudian membersihkan permukaan
lensa atas dan bawah dengan cotton bud yang sudah
dicelupkan terlebih dahulu ke xylol/alcohol,
penggunaan alcohol sebagai antiseptic sehingga bakter
dan jamur mati. Setelah itu gosok dengan tisu lensa,
dan masukkan kembali ke dalam tabung mikroskop.
Setelah dibersihkan kemudian praktikan mengecek
kondisi lensa dengan cara melakukan pengamatan
preparat mikroskopis. Apabila lensa sudah bersih
tentu tidak akan ada yang mengganggu pengamatan. Jika
belum terlalu bersih maka putarlah lensa okuler
mikroskop untuk memastikan bahwa kotoran itu masih
berasal dari lensa okuler atau berasal dari lensa
objektif. Kalau bintik atau gangguan lain ada yang
ikut bermutar berarti okuler tersebut masih kotor
(kotoran masih nempel di bagian dalam lensa pada
lapisan lensa bagian dalam. Jikalau demikian sistem
lensa harus dibongkar dengan menggunakan alat
tertentu.
Untuk membersihkan lensa objektif, langkah pertama
yaitu melepas lensa objektif (lensa objektif diputar
searah jarum jam). Sama halnya pada saat membersihkan
lensa okuler, membersihkan lensa objektif dengan
cotton bud yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke
xylol/alcohol.Sisa minyak imersi pada lensa objektif
dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Namun perlu
diperhatian dalam menggunakan xilol (xylene), karena
xilol dapat merusak bahan plastik.
Berdasarkan literature membersihkan lensa dengan
minyak imersi yang digunakan pada permukaan lensa
perbesaran 100x, sehingga debu atau partikel halus
lainnya tidak menempel dan menggumpal bahkan
mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat
mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal tersebut
tentu akan menurunkan kemampuan lensa.
Untuk reflektor cukup dilap menggunakan tisu atau
kain flannel, agar bersih dari debu. Setelah lensa
bersih dari kotoran, kemudian lensa diangin-angiankan
sebentar agar kondisi mikroskop kering, setelah itu
baru memasang lensa objektif dan lensa okuler.
b. Membersihkan Bagian mikroskop non-optik (mekanik)
Bagian mikroskop non-optik yaitu tabung mikroskop,
pemutar halus, pemutar kasar, meja objek, penjepit
objek, revolver, kondensor, sekrup, lengan mikroskop,
dan kaki mikroskop dapat dibersihkan dengan kain
flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat
dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat
semprot atau kuas lembut. Membersihkan kotoran,
berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan
menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang
dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropil
alkohol. Tidak diperbolehkan untuk membersihkan lensa
dengan sapu tangan atau kain. Sapu tangan atau lap
kain biasa dapat menggores lensa atau merusak lapisan
(coating) pelindung lensa.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkanbahwa :
1. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda-benda mikroskopik/ renik yang tidak dapat
dilihat menggunakan mata telanjang. Terdapat
beberapa jenis mikroskop diantaranya:
a. Mikroskop cahaya
b. Mikroskop stereo
c. Mikroskop
electron
d. Mikroskop
ultraviolet
e. Mikroskop pender
f. Mikroskop medan-
gelap
g. Mikroskop fase
kontras
Pada praktikum ini jenis mikroskop yang
digunakan yaitu mikroskop cahaya monokuler dan
binokuler. Mikroskop binokuler menggunakan listrik
sebagai sumber cahaya dan mikroskop monokuler
menggunakan sinar matahari atau sinar lampu didalam
ruangan sebagai sumber cahaya. Berdasarkan
pengamatan bagian-bagian mikroskop cahaya bersumber
listrik dan fungsinya antara lain :
1) Tabung
Tabung (tubus) berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler,
dengan perbesaran tertentu. Dibagian bawah
tabung terdapat alat yang disebut revolver.
Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.
2) Lensa okuler
Yaitu lensa yang berada dekat dengan mata
pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa
objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4 - 25 kali.
3) Lensa objektif
Lensa ini berada dekat pada objek yang di amati,
lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di
perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver
untuk menentukan perbesaran lensa objektif. Lensa
objektif bekerja dalam pembentukan bayangan
pertama. Lensa ini menentukan struktur dan
bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif
adalah memperbesar bayangan obyek dengan
perbesaran beraneka macam sesuai dengan model
dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X,
dan 100X dan mempunyai nilai apertura (NA).
Nilai apertura adalah ukuran daya pisah
suatu lensa obyektif yang akan menentukan
daya pisah spesimen, sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan
sebagai dua benda yang terpisah.
4) Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka
lengan dapat ditegakkan atau direbahkan. Lengan
dipergunakan juga untuk memegang mikroskop
pada saat memindah mikroskop. Lengan mikroskop
terbuat dari bahan logam yang dilapisi dengan cat
agar tidak mudah korosi.
5) Revolver
Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran
lensa objektif dengan cara memutarnya hingga
berbunyi “klik”. Revolver terbuat dari logam yang
dikelilingnya terdapat karet hitam dan bergerigi.
6) Meja benda
Meja benda digunakan untuk meletakkan preparat
yang akan diamati. Pada bagian tengah terdapat
lubang agar sinar dapat menembus preparat. Meja
pada mikroskop yang diamaati terdapat skala
dibagian atas dan samping meja serta penjepit
preparat yang berada di samping kanan kiri
lubang. Dibagian samping meja juga terdapat
pengatur posisi preparat agar pengamat dapat
mengamati dengan mudah.
7) Penjepit preparat
8) Penjepit preparat atau klip terdapat sisi kanan
dan kiri lubang pada meja benda. Preparat terbuat
dari logam aluminium. Klip digunakan untuk
menjepit preparat agar tidak bergerak.
9) Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil
sampai selebar lubang pada meja objek Diafragma
berfungsi mengatur banyaknya sinar yang
masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak
diafragma melekat pada diafragma di bagian
bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada
diafragma tanpa kondensor.
10) Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop.
11) Pengatur kasar
Komponen ini letaknya pada bagian lengan
dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa
objektif terhadap objek yang akan dilihat.
Pada mikroskop pengatur kasar dan halus
berfungsi untuk mengatur fokus lensa objektif
dengan memutar pengatur kasar sehingga meja
preparat bergerak naik atau turun dengan
signifikan.
12) Pengatur halus
Pengatur halus terletak dibawah pengatur kasar
dan lebih kecil dari pengatur kasar. Fungsinya
sama seperti pengatur kasar hanya saja kerjanya
lebih halus.
13) Kaki
Kaki mikroskop berfungsi untuk menyangga atau
menopang mikroskop. mikroskop terbuat dari bahan
logam yang kokoh dan dilapisi dengan cat agar
tidak mudah korosi.
14) Sumber cahaya
Sumber cahaya pada mikroskop yang diamati berupa
lampu yang berada didalam kaca pada bagian bawah
mokroskop. Cahaya pada mikroskop ini dapat diatur
intensitas yang akan digunakan dalam pengamatan.
Lampu dikelilingi dengan lingkaran berbahan
melamin hitam.
15) Tombol on/off
Tombol on/off terletak di samping kaki mikroskop
berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan lampu
pada mikroskop.
16) Pengatur intensitas cahaya
Pengatur intensitas cahaya terletak dibagian kaki
mikroskop dibelakang tombol on/off. Berfungsi
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan
digunakan dalam pengamatan dengan cara
memutarnya. Pengatur intensitas ini terbuat dari
melamin berwarna hitam
17) Kabel
Kabel terdapat dibagian belakang kaki mikroskop
digunakan untuk menghubungkan mikroskop dengan
sumber listrik.
18) Pengatur posisi preparat
Perngatur posisi preparat terdapat di salah satu
sisi meja preparat yang berfungsi untuk mengatur
posisi preparat yang berada diatas meja. Pengatur
ini terbuat dari bahan melamin. Cara penggunaanya
yaitu dengan memutarnya. Pemutar bagian atas
(besar) berfungsi untuk menggerakkan meja ke
samping kanan atau kiri, sedangkan pemutar yang
berada di bagian bawah (kecil) berfungsi untuk
menggerakkan meja ke depan atau belakang.
2. Hal pertama yang penting untuk diperhatikan dalam
pengamatan menggunakan mikoskop ialah mengatur
pencahayaan. Pengaturan pencahayaan ini penting
karena pencahayaan merupakan salah satu aspek utama
dalam pengamatan agar objek dapat terlihat dengan
jelas.
Pertama-tama praktikan meletakkan mikroskop pada meja
agar lebih mudah melakukan pengamatan melalui tabung
mikroskop. Setelah memastikan mikroskop terletak pada
tempat yang aman, praktikan kemudian mempersiapkan
objek atau preparat yang akan diamati. Praktikan
selanjutnya mengatur pencahayaan.
Selanjutnya praktikan mengatur diafragma dan
kedudukan cermin hingga cahaya terpantul melalui
lubang meja objek.
Setelah pengaturan pencahayaan selesai dilakukan,
maka untuk dapat melihat objek (preparat/sediaan)
melalui mikroskop digunakan lensa objektif yang
memiliki perbesaran lemah terlebih dahulu. Dalam
pengamatan objek/preparat, langkah-langkah yang perlu
dilakukan antara lain:
1) Metakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang
akan diamati (preparat/sediaan) pada meja objek.
Mengatur posisi kaca benda sehingga objek yang
akan diamati berada pada lapangan pandang dan
objek dapat terlihat dengan jelas.
2) Menjepit kaca benda dengan penjepit yang terletak
di atas meja objek. Seperti yang telah dijelaskan
pada fungsi penjepit, penjepit digunakan agar
objek tidak bergeser.
3) Sambil melihat dari samping, praktikan menurunkan
lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan
pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan
preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Hal yang
sangat penting untuk diperhatikan saat menurunkan
lensa objektif ini adalah berhati-hati agar lensa
objektif jangan sampai menyentuh/membentur object
glass karena hal ini dapat menyebabkan lensa
objektif tergores.
4) Praktikan kemudian memperhatikan bayangan melalui
lensa okuler. Apabila bayangan belum terlihat,
praktikan dapat mengulang menaik-turunkan lensa
objektif hingga bayangan objek terlihat.
5) Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan
pemutar halus, praktikan menaik-turunkan lensa
objektif agar tepat pada fokus lensa sehingga
objek atau preparat tersebut tampak lebih jelas
dan dapat diamati.
6) Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk
memperbesar bayangan adalah dengan mengganti lensa
obyektif dengan perbesaran dari 10 X,40 X atau 100
X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
Praktikan harus mengusahakan agar posisi preparat
tidak bergeser. Karena bila hal ini terjadi maka
praktikan harus mengulangi langkah-langkah
pengamatan dari awal.
3. Mengetahui cara membawa mikroskop dengan benar
Dalam membawa mikroskop dengan benar terdapat
tekniknya. Untuk membawa mikroskop yang baik dan
benar adalah dengan menggunakan kedua tangan.
Tekniknya yaitu dengan cara tangan kanan memegang
pegangan mikroskop atau lengan mikroskop dan tangan
kiri menyangga bagian kaki mikrsokop. Hal ini
ditujukan agar mikroskop tidak jatuh saat dibawa.
4. Mengetahui cara menyimpan mikroskop dengan baik
Agar mikroskop tetap dalam kondisi baik, sebaiknya
memperhatikan tempat penyimpanan, posisi peletakan
mikroskop, kebersihan mikroskop sendiri. Cara
menyimpan mikroskop ini untuk mikroskop cahaya maupun
mikroskop listrik.
Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering,
bebas debu, bebas dari uap asam-basa. Tempat
penyimpanan yang sesuai adalah lemari yang terbuat
dari bahan logam yang telah dilapisi dengan cat
sehingga tidak menyebabkan korosif atau kotak
mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat
higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak
lembab. Silica gel akan menyerap udara lembab
disekitar tempat penyimpanan mikroskop. Selain itu
dapat pula dalam almari yang diberi lampu hal ini
dimaksudkan agar pada bagian-bagian mikroskop,
misalnya lensa tidak ditumbuhi jamur.
Sebelum menyimpan mikroskop, praktikan harus
membersihkan selalu mikroskop yang telah dipakai.
Tidak diperbolehkan untuk menyimpan mikroskop yang
preparatnya masih tertinggal di atas meja mikroskop.
Hal ini dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada
preparat yang pada akhirnya akan mengkontaminasi
lensa. Sebelum menyimpan mikroskop, lensa objektif
dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat
penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan
kembali, untuk mikroskop listrik lampu dikecilkan
intensitasnya lalu dimatikan.
5. Mengetahui cara membersihan mikroskop dengan benar.
Cara membersihkan mikroskop ini untuk mikroskop
cahaya maupun mikroskop listrik.
a. Membersihkan bagian optik
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk
membersihkan lensa yaitu melepaskan lensa okuler
secara hati-hati, kemudian membersihkan permukaan
lensa atas dan bawah dengan cotton bud yang sudah
dicelupkan terlebih dahulu ke xylol/alcohol,
penggunaan alcohol sebagai antiseptic sehingga bakter
dan jamur mati. Setelah itu gosok dengan tisu lensa,
dan masukkan kembali ke dalam tabung mikroskop.
Setelah dibersihkan kemudian praktikan mengecek
kondisi lensa dengan cara melakukan pengamatan
preparat mikroskopis. Apabila lensa sudah bersih
tentu tidak akan ada yang mengganggu pengamatan. Jika
belum terlalu bersih maka putarlah lensa okuler
mikroskop untuk memastikan bahwa kotoran itu masih
berasal dari lensa okuler atau berasal dari lensa
objektif. Kalau bintik atau gangguan lain ada yang
ikut bermutar berarti okuler tersebut masih kotor.
Jikalau demikian sistem lensa harus dibongkar dengan
menggunakan alat tertentu.
Untuk membersihkan lensa objektif, langkah pertama
yaitu melepas lensa objektif (lensa objektif diputar
searah jarum jam). Sama halnya pada saat membersihkan
lensa okuler, membersihkan lensa objektif dengan
cotton bud yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke
xylol/alcohol. Sisa minyak imersi pada lensa objektif
dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Namun perlu
diperhatian dalam menggunakan xilol (xylene), karena
xilol dapat merusak bahan plastik.
Untuk reflektor cukup dilap menggunakan tisu atau
kain flannel, agar bersih dari debu. Setelah lensa
bersih dari kotoran, kemudian lensa diangin-angiankan
sebentar agar kondisi mikroskop kering, setelah itu
baru memasang lensa objektif dan lensa okuler.
c. Membersihkan Bagian mikroskop non-optik (mekanik)
Bagian mikroskop non-optik yaitu tabung mikroskop,
pemutar halus, pemutar kasar, meja objek, penjepit
objek, revolver, kondensor, sekrup, lengan mikroskop,
dan kaki mikroskop dapat dibersihkan dengan kain
flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat
dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat
semprot atau kuas lembut. Membersihkan kotoran,
berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan
menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang
dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropil
alkohol. Tidak diperbolehkan untuk membersihkan lensa
dengan sapu tangan atau kain. Sapu tangan atau lap
kain biasa dapat menggores lensa atau merusak lapisan
(coating) pelindung lensa.
G. DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2012. Asal usul mikroskop/ http://asal-usul-
motivasi.blogspot.com/ diakses pada tanggal 5
November 2014.
Anonim2. 2012. Sejarah dan perkembangan
mikroskop/www.dc224.4shared.com diakses pada tanggal
5 November2014.
Campbell, Neil A, dkk. 2008. Campbell. Jakarta: Erlangga
Nasir, Mohammad dkk. 1993. Penuntun Praktikum Biologi Umum.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Restiati, Ni Putu. 2000. Pengantar Biologi Umum. Jakarta:
Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah.
Wirjosoemarto, koesmadji. 2004. Common Textbook Teknik
Laboratorium. Jakarta: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Anonim.mikroskop.Yogyakarta: FMIPA UNY diunduh online
pada
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MIK
ROSKOP.pdf) tanggal 6 November 2014
Tim Penyusun. 2011. Panduan Teknis Perawatan Peralatan
Laboratorium Biologi. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Diunduh online pada
(http://psma.kemdikbud.go.id/files/Buku_Perawatan_A
lat_Lab_Biologi.pdf) tanggal 6 November 2014
H. LAMPIRAN
No Gambar Keterangan 1.1 Sirkulasi udara /
ventilasi pada
mikrokop
1.2 Lensa objektif
1.3 Reflector
1.4 Pemutar halus dan
pemutar kasar
1.5 Penampakan hasil
mikroskop
1.6 Diafragma
1.7
1.1
2
Mikroskop listrik
tampak depan
1.1
3
Mikroskop cahaya
monokuler
1.1
4
Mikroskop cahaya
tampak samping
1.1
5
1.1
6
Mikroskop cahaya
tampak samping