LABORATORIUM TEKNIK PENDINGIN II MEMVAKUMKAN AC (AIR CONDITIONING) PRAKTIKUM I

34
LABORATORIUM TEKNIK PENDINGIN II MEMVAKUMKAN AC (AIR CONDITIONING) WAHYU 102 204 029 S1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN PRAKTIKUM I PRAKTIKUM I

Transcript of LABORATORIUM TEKNIK PENDINGIN II MEMVAKUMKAN AC (AIR CONDITIONING) PRAKTIKUM I

LABORATORIUM TEKNIK PENDINGIN IIMEMVAKUMKAN AC (AIR CONDITIONING)

WAHYU102 204 029

S1

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

PRAKTIKUM IPRAKTIKUM I

2

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini energi merupakan kebutuhan manusia

yang paling pokok.kebutuhan manusia terhadap

ketersediaan energi listrik sangatlah besar,

sehingga pemakaiannya haruslah bijaksana, produktif

dan efisien. Kita semua menyadari bahwa sumber energi

yang kita pakai cadangannya terbatas, bahkan untuk

sumber energi dari minyak bumi dan gas alam, disamping

cadangannya terbatas jugatidak dapat

diperbaharui.Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan

dalam kehidupan saat ini teruma bagi masyarakat

perkotaan. Karena itu kita perlu mempelajari sitem

kerjarefrigerasi dan sekaligus mengenal komponen-

komponen refrigerasi.Refrigerasi dapat berupa lemari

es pada rumah tangga, mesin pembeku (freezer),

pendingin sayur dan buah - buahan pada supermarket

dansebagainya. Peralatan ini dapat dijumpai mulai dari

skala kecil pada rumahtangga hingga skala besar pada

aplikasi di industri. Sistem refrigerasi kompresiuap

juga digunakan pada aplikasi tata udara (air Kerja Teknik PendinginII

3

condition). Aplikasi tata udarauntuk hunian manusia,

mesin yang digunakan dapat ditemui mulai dari skala

kecilseperti AC window dan AC spilit dan skala besar

seperti air cooled chiller.

Dalam perawatannya AC (air conditioning) perlu di

bersihkan agar AC dapat digunakan dalam waktu lama.

Penvakuman AC adalah salah satu perawatan AC, hal ini

perlu di lakukan karena agar dapat mengetahui apakah

AC bersih dan tidak bocor.

B. Tujuan pelaksanaan praktikum

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan

praktik ini adalah:

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui mengapa proses

pemvakuman diperlukan.

2. Agar mahasiswa dapat memahami proses pemvakuman.

3. Agar mahasiswa dapat melakukan proses pemvakuman

dengan baik dan benar.

C. Manfaat Pelaksanaan Praktikum

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam praktik

ini adalah:

1. Mahasiswa dapat menggetahui proses pemvakuman.

2. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari alat

vakum.

3. Mahasiswa dapat memvakum sistem

Kerja Teknik PendinginII

4

BAB II

TEORI DASAR Kerja Teknik PendinginII

5

Air Conditioner atau yang biasa disebut dengan AC

merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan

kalor (panas).Di Indonesia biasanya AC dipasang pada

ruangan sebagai pendinginAC umumnya menggunakan

prinsip Siklus Refrigerasi begitu pula pada kulkas.

Jadi, kulkas dan AC memiliki cara kerja yang sama

tetapi berbeda dalam hal pemakaian dan hal lainnya.

Untuk dapat berfungsi, setidaknya AC memiliki

empat komponen utama yang memiliki fungsi masing-

masing dan refrigeran sebagai fluida kerja. Komponen-

komponen tersebut antara lain:

1. Kompresor

2. Kondensor

3. Katup ekspansi

4. Evaporator

Sedangkan refrigeran adalah fluida yang di

Indonesia biasa disebut dengan “FREON”.Sebenarnya

“FREON” adalah salah satu merek dari Refrigeran.

Refrigeran merupakan fluida kerja akan terus menerus

berputar-putar pada siklus refrigerasi melalui

komponen-komponen utama refrigerasi. Refrigeran

mengalami proses-proses sesuai dengan fungsi komponen

tersebut.

A. Kompressor

Kerja Teknik PendinginII

6

Kompresor merupakan jantung dari siklus

refrigerasi. Kompresor akan memompa gas refrigerant

dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisi

tekanan tinggi dari sistem dan menghisap gas

bertekanan rendah pada sisi intake (sisi tekanan

rendah).

Gambar 2.1.

Kompresor

Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor

yaitu :

Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan

refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam

temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant

dinaikkan.

Fungsi penekanan : proses ini membuat gas

refrigerant dapat ditekan sehingga membuat

temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke

kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang

tinggi.

Kerja Teknik PendinginII

7

Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan

secara kontinyu dengan mensirkulasikan refrigerant

berdasarkan hisapan dan kompresi. Fungsi dari kompresor adalah menghisap refrigeran dari

evaporator (dalam bentuk gas) dan mengalirkannya ke

kondenser sehingga siklus terjadi. Beberapa buku dituliskan

bahwa fungsi kompresor adalah menaikkan tekanan refrigeran

dari tekanan rendah ke tekanan tinggi. Hal ini tidak salah,

namun kurang tepat. Kenaikan tekanan sebenarnya terjadi

karena adanya kompresor dan piranti ekspansi. Kerja sama

kedua komponen ini yang meyebabkan terjadinya perbedaan

tekanan.

Kompresor mengalirkan refrigeran, sedangkan piranti

ekspansi menghambat aliran refrigeran tersebut.Sehingga

tekanan setelah kompresor sampai piranti ekspansi menjadi

tinggi (ditandai dengan garis merah).Sebaliknya, setelah

piranti ekspansi tekanan menjadi rendah karena refrigeran

terhisap oleh kompresor untuk dialirkan kembali.

B. Kondensorkondensor AC adalah bagian penting dari sebuah AC yang

bertanggung jawab untuk uap pendingin datang dari

kompresor. Kondensor AC tidak hanya digunakan dalam AC

tradisional, tetapi juga lemari es, dan hampir semua jenis

lain dari perangkat yang memberikan pendingin udara, atau

didinginkan, ke lokasi lain. Kadang–kadang, ini bagian dari

AC yang bingung dengan unit luar dalam sistem split.

Kondensor sering terlihat seperti radiator mesin.

Kerja Teknik PendinginII

8

Kondensor digunakan pada R-12 dan R-134a sistem tidak

bisa saling menggantikan.Refrigerant-134a memiliki struktur

molekul yang berbeda dan membutuhkan kondensor kapasitas

besar.Sebagai subyek kompresor gas peningkatan tekanan,

intensitas panas refrigeran sebenarnya terkonsentrasi dalam

area yang lebih kecil, sehingga menaikkan suhu refrigeran

lebih tinggi dari suhu ambien udara yang melewati kumparan

kondensor. Sirip kondensor tersumbat akan menghasilkan

tindakan kondensasi miskin dan penurunan efisiensi.

Faktor sering diabaikan adalah banjir dari kumparan

kondensor dengan minyak refrigeran.Banjir hasil dari

menambahkan terlalu banyak minyak ke sistem.Banjir Minyak

ditunjukkan oleh tindakan kondensasi yang buruk,

menyebabkan tekanan kepala meningkat dan tekanan tinggi di

sisi rendah. Ini selalu akan menyebabkan pendinginan miskin

dari evaporator.

Kondensor AC terlihat sangat banyak seperti coil, atau

mungkin radiator. Tugasnya adalah untuk mengambil uap gas

panas yang berasal dari kondensor, dan mendinginkannya

kembali ke bentuk cair. Ini dilakukan melalui proses yang

disebut kondensasi. Uap air di udara, yang merupakan gas,

berjalan melalui proses yang sama ketika menjadi embun

cair, sering terlihat di pagi hari. Kondensor AC

mendinginkan gas ke suatu titik tertentu untuk menciptakan

efek yang sama.

Panas dalam kondensor AC ditransfer melalui kumparan,

dan kemudian keluar ke udara. Dalam unit pendingin udara

udara panas yang dikeluarkan di luar, dan refrigeran cair

Kerja Teknik PendinginII

9

kemudian pindah ke langkah berikutnya dalam proses, yang

merupakan perangkat ekspansi. Dalam kasus lemari es, udara

panas biasanya hanya dikeluarkan di bawah atau di belakang

unit. Dalam kebanyakan kasus, kondensor AC akan butuh

sedikit bantuan untuk mendinginkan cukup cepat cair, itulah

sebabnya mengapa kipas angin sering digunakan. Kipas angin

tidak benar-benar membuat pendingin refrigerant, melainkan

membantu dalam transfer panas dari dalam kumparan ke udara

sekitar. Dengan demikian, hasil alam adalah sedikit panas

dalam pendingin itu sendiri.

Perlu dicatat bahwa sementara unit luar banyak disebut

sebagai kondensor AC, yang tidak benar. Bagian yang paling

terlihat dari unit di luar shell sering unit kondensor atau

komponen yang membantu kondensor, yang mungkin mengapa ada

kebingungan. Kondensor AC sebenarnya adalah salah satu dari

beberapa komponen yang terletak di dalam shell itu. Juga

termasuk di bagian luar dari udara perpecahan pendingin

sistem kompresor. Komponen bekerja sama untuk menyediakan

udara didinginkan diinginkan untuk lingkungan yang

terkendali.

Tergantung pada usia AC, kondisi yang berjalan dan

digunakan, mungkin ada bagian-bagian tertentu dari

kondensor AC yang perlu diganti dari waktu ke waktu. Ini

termasuk kumparan, biasa disebut evaporator kumparan, yang

mungkin menjadi terkorosi pada akhirnya. Hal ini dapat

menyebabkan refrigerant bocor keluar. Motor fan unit lain

penting untuk kondensor yang mungkin pergi buruk dari waktu

ke waktu.

Kerja Teknik PendinginII

10

Gambar 2.2. Kondensor

Kondenser merupakan komponen refrigerasi yang

berfungsi untuk mengkondensasikan (mengembunkan)

refrigeran yang berupa gas menjadi cair.Untuk

mengembunkan suatu gas (dalam hal ini gas refrigeran)

perlu melepaskan kalor.Kalor dilepaskan oleh kondenser

ke luar (lingkungan) dan biasanya konedenser

diletakkan diluar ruangan (out door).Kondenser pada AC

biasanya merupakan Heat Exchanger yang terdiri pipa

yang dilengkapi dengan kisi-kisi.Udara dialirkan

melalui kisi-kisi kondenser tersebut sehingga terjadi

perpindahan (pelepasan) kalor.Pelepasan kalor

(perpindahan kalor) dari kondenser ke udara dapat

terjadi karena suhu kondenser lebih tinggi dari pada

udara luar.

C. Katup Ekspansi

Kerja Teknik PendinginII

11

Gambar 2.3. Katup ekspansi AC

Piranti ekspansi/katup Ekspansi adalah komponen

yang berfungsi menurunkan tekanan refrigeran.Pada

prinsipnya ekspansi dapat menurunkan tekanan karena

luas penampang dari katup ekspansi ini lebih kecil

dari pipa penghubung sehingga aliran refrigeran

menjadi terhambat.Akibat dari hal ini, tekanan

referigeran menjadi naik saat sebelum refrigeran

melewati katup ekspansi, namun setelah melewati katup

ekspansi, tekanan refrigeran menjadi turun.Piranti

ekspansi dapat berupa katup (valve) seperti pada

berupa pipa kapiler yang luas penampangnya sangat

kecil.

Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari

kondensor, saringan harus diturunkan supaya zat

pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas

dan perubahan bentuk zat pendingin dari cair menjadi

gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar

evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk evaporator

dipasang katub ekspansi.Bekerjanya katup ekspansi

diatur sedemikian rupa agar membuka dan menutupnya

Kerja Teknik PendinginII

12

katup sesuai dengan temperatur evaporator atau tekanan

di dalam sistem.Katup ekspansi jenis Blok.

Ruangan di atas membran diisi dengan cairan

khusus yang sensitif terhadap perubahan temperatur

pada evaporator.Bila temperatur evaporator rendah,

tekanan cairan di atas membran tidak mampu melawan

tekanan pegas, katup jarum menutup saluran masuk ke

evaporator, penguapan zat pendingin terhenti dan

temperatur evaporator naik kembali. Sebaliknya pada

saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan di

atas membran akan naik pula, sampai melebihi tekanan

pegas, katup terdorong ke bawah, saluran terbuka. Suhu

evaporator turun kembali, demikian seterusnya.

D. Evaporator

Kerja Teknik PendinginII

13

Gambar 2.4. Evaporator air conditioning pada ruangan.

Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi

mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari

sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.

Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar

panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari

cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian,

yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana

cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk

memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam

kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke

peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang

diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan

berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa

saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah

menguap).

Evaporator biasanya digunakan dalam industri

kimia dan industri makanan. Pada industri kimia,

contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh

(merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam

evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap,

menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap

dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan

garamnya. Pada sistem pendinginan, efek pendinginan

Kerja Teknik PendinginII

14

diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan pendingin

yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan

energi panas). Evaporator juga digunakan untuk

memproduksi air minum, memisahkannya dari air laut

atau zat kontaminasi lain.

Evaporator dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Submerged combustion evaporator adalah evaporator

yang dipanaskan oleh api yang menyala di bawah

permukaan cairan, dimana gas yang panas

bergelembung melewati cairan.

Direct fired evaporator adalah evaporator dengan

pengapian langsung dimana api dan pembakaran

gas dipisahkan dari cairan mendidih lewat

dinding besi atau permukaan untuk memanaskan.

Steam heated evaporator adalah evaporator dengan

pemanasan stem dimana uap atau uap lain yang

dapat dikondensasi adalah sumber panas dimana

uap terkondensasi di satu sisi dari permukaan

pemanas dan panas ditranmisi lewat dinding ke

cairan yang mendidih.

Sedangkan evaporator pada ac adalah jaringan pipa

yang berfungsi sebagai penguapan. Zat cair yang

berasal dari pipa kondensor masuk ke evaporator lalu

berubah wujud menjadi gas dingin karena mengalami

penguapan. Selanjutnya udara tersebut mampu menyerap

kondisi yang ada dalam ruangan mesin pendingin. Kerja Teknik PendinginII

15

Selanjutnya gas yang ada dalam evaporator akan

mengalir menuju kompresor karena terkena tenaga

hisapanatau dengan penjelasan detail refrigent

menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan

pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin

ke dalam ruangan.

Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali

menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung

sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke

akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti

mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi

uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui

kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam

sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon

yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari

refrigent.

Fungsi evaporator adalah zat pendingin cair dari

receiver drier dan kondensor harus dirubah kembali menjadi

gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus

menyerap panas, agar penyerapan panas ini dapat

berlangsung dengan sempurna, pipa–pipa evaporator juga

diperluas permukaannya dengan memberi kisi–kisi (elemen)

dan kipas listrik (blower), supaya udara

dinginjugadapatdihembuskedalamruangan.Rumah evaporator

bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air

yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang Kerja Teknik PendinginII

16

lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran

yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena

kotoran itu akan turun bersama air.Intinya fungsi dari

evaporator adalah menyerap panas yang ada pada ruangan

dan mengeluarkan udara dingin yang di inginkan.

E. Sistem AC

Kompressor AC yang ada pada sistem pendingin

dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida

kerja (refrigerant), jadi refrigerant yang masuk ke

dalam compressor AC dialirkan ke condenser yang

kemudian dimampatkan di kondenser. Di bagian kondenser

ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari

refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka

refrigerant mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan

yang terkandung di dalam refrigerant. Adapun besarnya

kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan

dari energi compressor yang diperlukan dan energi

kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan

didinginkan. 

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada

dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada

pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat

kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap

ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup

Kerja Teknik PendinginII

17

ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya

diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari

fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke

evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan

berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap,

perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent

dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah

melewati katup ekspansi dan melalui evaporator

tekanannya menjadi sangat turun. 

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan

jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif

lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa

yang ada pada kondenser. Dengan adanya perubahan

kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka

untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap

maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi

penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan

adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan

didinginkan. Dengan diambilnya energi yang diambil

dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi

substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun,

dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari

substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun.

Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi

pendinginan yang sesuai dengan keinginan. Dengan

adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk Kerja Teknik PendinginII

18

mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu

substansi dapat dengan mudah dilakukan.

Perlu diketahui :

Kunci utama dari air conditioner adalah

refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon yang

mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan

panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas

dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme

berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan

memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua

area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil

(kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan

sebuah compressor (pompa), condenser coil (kumparan

penukar panas), dan kipas pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju

ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang

dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui

teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada

compressor AC, gas refrigerant dari cooling coil lalu

dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser

coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan,

yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah

thermostat AC mengontrol motor compressor AC untuk

mengatur suhu ruangan.

Entalphi adalah istilah dalam termodinamika

yang menyatakan jumlah energi internal dari Kerja Teknik PendinginII

19

suatu sistem termodinamika ditambah energi yang

digunakan untuk melakukan kerja.

Fluorocarbon adalah senyawa organik yang

mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih

dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan.

Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari

Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan

aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya

digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini,

freon AC dianggap sebagai salah satu penyebab

lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan

menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal

tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi

fluorocarbon mulai dikurangi.

Thermostat pada air conditioner beroperasi

dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka

terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini

terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien

pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik,

metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga

lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh

sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC

aktif/jalan.

Penambahan refrigerant atau Freon AC hanya

diperlukan untuk mengganti volume Freon yang hilang

akibat kebocoran. Selama unit AC tidak mengalami Kerja Teknik PendinginII

20

kebocoran, Anda tidak akan perlu untuk mengisi

refrigerant/Freon pada saat melakukan service AC.

Gambar 2.5. Skema Siklus Refrigerasi

Gambar 2.5. Skema Siklus Refrigerasi

a. Prinsip Pendingin Sistem AC

Prinsip pendinginan pada sistem Air Conditioner (AC)

adalah terjadinya perubahan bentuk zat pendingin

(Refrigerant) dari bentuk cair, uap air dan

gas.Perubahan ini terjadi karena sistem AC menggunakan

beberapa komponen yang memungkinkan terjadinya

perubahan tekanan dan temperaure.Terjadi perubahan

bentuk dari cair menjadi gas oleh alkohol yang

ditempelkan pada kulit. Keadaan ini kulit akan terasa

dingin dikarenakan alkohol menyerap panas dari udara

sekitar sehingga terjadi perubahan bentuk alkoholdari

cair menjadi gas.

b. Proses Pendinginan (Refrigerasi)

Kerja Teknik PendinginII

21

Proses ini akan membuat keadaan di mana

temperatur bahan pendingin (refrigerant) akan lebih rendah

dari suhu sekitarnya sehingga dapat melepaskan tenaga

panas dari udara di sekitarnya. Umumnya, alat

pendingin (refrigerator) mengoperasikan refrigerant untuk

menghisap panas uadara disekelilingnya. Bahan

pendingin (Refrigerant)akan menyalurkan panas dari sisi

temperatur rendah ke sisi temperatur tinggi. Bahan

pendingin akan berubah dari cair ke gas pada tempat

bertemperatur rendah dan dari gas ke cair di tempat

bertemperatur tinggi. Bahan pendingin ini harus

dipadatkan secara mudah di bawah tekanan yang rendah.

Gambar 2.6. Proses Pendinginan Refrigrasi

c. Tekanan, Suhu, Dan Fasa Pada Siklus Refrigerasi Kerja Teknik PendinginII

22

Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa gas

memiliki hubungan tekanan berbanding lurus dengan

Suhu.Semakin tinggi tekanan maka semakin tinggi

Suhunya, begitu pula sebaliknya.

Setelah mengetahui fungsi dan proses pada masing-

masing komponen dan juga hubungan tekanan-temperatur,

maka pada penomoran dari satu sampai dengan empat

(gambar 1) dijabarkan sebagai berikut:

1. Keluaran dari evaporator yang akan dihisap oleh

kompesor. Tekanan: rendah, suhu rendah, fasa

(bentuk) refrigeran gas.

2. Keluaran Kompresor yang akan masuk ke

kondenser. Tekanan: tinggi, Temperatur: Suhu,

fasa refrigeran: gas (super heated).

3. Keluaran dari kondeser yang akan diekspansikan

melalui piranti ekspansi. Tekanan: tinggi,

suhu: tinggi, fasa refrigeran: cair

4. Keluaran dari piranti ekspansi yang akan masuk

ke evaporator. Tekanan: rendah, suhu: rendah,

fasa: Campuran (lebih banyak cair).

F. POMPA VAKUM

Pemvacuman merupakan proses yang dilakukan untuk

membuat tekanan ruangan tertutup lebih rendah dari

pada tekanan atmosfir (1 atm).Tujuan pemvacuman adalah

untuk mengeluarkan dan mengkosongkan kondensabel, non

Kerja Teknik PendinginII

23

kondensabel gas dari system RAC agar refrigerant dapat

bersirkulasi dengan lancar.

Gambar 2.7. Pompa vakum

Standar proses pemvacuman:

1. Sistem RAC off.

2. Selang manifold gauge dipasang pada katup

service discharge dan suction kompresor.

3. Selang ke 3 bagian tengah manifold gauge

dipasang katup service pompa vakum.

4. Pompa vakum on, katup-katup discharge dan

suction manifold gauge dibuka.

5. Perhatikan penurunan jarum manifold gauge

sampai menunjukan angka dibawah nol

(mendekati -1 Psi), tutup katup discharge

dan section manifold, kemudian katup service

pompa vacum, baru selanjutnya pompa vakum

off.

Jangan sekali-sekali mematikan pompa vacuum lebih

dahulu baru kemudian menutup katup discharge dan

suction manifold gauge karena dapat menyebabkan udara

Kerja Teknik PendinginII

24

luar masuk ke dalam system. Alat yang digunakan dalam

penvakuman AC adalah pompa vakum.

Pompa vakum diperklukan untuk mengosongkan

refrigeran dari sistem sehingga dapat menghilangkan

gas-gas yang tidak terkondensasi seperti udara dan uap

air. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu kerja

mesin refrigerasi. Uap air yang berlebihan dalam

sistem dapat memperpendek umur operasi filter drier

dan penyumbatan khusunya pada bagian sisi tekanan

rendah seperti di katup ekspansi. Adanya gas-gas tak

terkondensasi dalam sistem akan menghalangi

perpindahan panas di kondensor dan evaporator, dan

menaikan tekanan keluaran (discharge).

Adanya air juga menyebabkan korosi, penimbuanan

kerak dan menyebabkan pelumas jadi asam. Untuk proses

vakum yang baik, pompa vakum harus mampu mengosongkan

sampai dengan tekanan 20-50 mikron air raksa. Untuk

meliahat tekananvakum diperlukan alat pengukur tekanan

vakum yang dapat mengukur tekanan dari 5 sampai 5000

mikron Hg. Apabila tidak memiliki alat pengukur vakum,

maka sistem harus dipompa selama paling tidak setengah

jam setelah penunjuk tekanan di gaugemanifold

menunjukan – 30 inci/-760 mmHg/0 milibar.

Ketika melakukan pengisian refrigeran ke dalam

sistem harus dihindari masuknya air, udara atau debu

ke dalam sistem. Ketiga zat tersebut sangat berbahaya Kerja Teknik PendinginII

25

bagi sistem pendingin karena akan mempengaruhi

performance mesin dan juga efek pendinginan. Masuknya

zat-zat tersebut bisa melalui berbagai macam cara

diantaranya: instalasi yang tidak sempurna, kebocoran

pada sistem, minyak pelumas yang basah, pengisian

refrigeran yang tidak sempurna dan lain-lain. Usaha

yang bisa dilakukan untuk mengeluarkan zat berbahaya

dari dalam sistem yaitu dengan cara memasang pengering

kimia pada liquid line dan melakukan evakuasi

(pemvacuuman). Pengering kimia yang banyak dipakai

adalah silica gel, calcium chloride dan activated

alumina.

Proses evakuasi adalah penghampaan udara dengan

jalan menyedot semua gas dan uap dari dalam sistem

dengan menggunakan pompa vakum. Dengan jalan

menimbulkan dan membiarkan hampa tinggi.

G. MANIFOLD GAUGE

Gambar 2.8. Manifold gauge

Kerja Teknik PendinginII

26

Manifold gauge terdiri dari meter tekan (discharge)

dan meter ganda (suction), dua buah keran yang disatukan

dan tiga buah selang isi dengan tiga warna yang

berlainan. Selang pengisian pada manifold gauge,

dirancang untuk mampu menahan tekanan lebih dari 500

psi (3448 kPa). Selang ini memiliki tekanan rata-rata

sampai 200 psi (12790 kPa). Selang tersedia dalam

berbagai warna: putih, kuning, merah, dan biru. Karena

warna merupakan salah satu ciri dari penggunaan selang

tersebut. Biru digunakan untuk tekanan rendah, merah

untuk tekanan tinggi, dan putih atau kuning untuk

saluran tengah. Ciri warna berguna untuk memperkecil

kemungkinan tertukarnya pemasangan dari manifold ke

sistem. Standar akhir dari selang pengisian dirancang

sebesar 1/4 inci SAE (flare) saluran dari manifold, dan

saluran masuk ke kompresor. Selang saluran dapat

diganti dengan Nylon, Neoprene, atau karet atau gasket

karet yang disisipkan. Gasket berfungsi untuk menahan

selama proses pemindahan dan langkah pengisian

refrigrant. Selang biasanya dilengkapi dengan jarum

pada bagian ujung saluran yang digunakan untuk menekan

pentil saat menyalurkan refrigrant juga untuk menjaga

bagian dalam selang ketika tidak digunakan sehingga

memungkinkan benda asing tidak masuk kedalamnya

Antara tekanan tinggi dan tekanan rendah pada

manifold dilengkapi dengan katup tangan shutoff. Jika Kerja Teknik PendinginII

27

katup tengan ini diputar seluruhnya ke arah kanan,

searah jarum jam (cw), manifold akan tertutup. Dalam

kondisi ini, tekanan bisa terbaca pada masing-masing

alat ukur. Dengan menghubungkan manifold gauge kepada

sistem, kita dapat lebih cepat mengetahui kesalahan

dari sistem. Tekanan kedua meter dari manifold gauge

dapat menunjukkan kepada kita apa yang sedang terjadi

di dalam sistem. Selain itu alat tersebut dapat

dipakai untuk: menunjukkan vakum, mengisi refrigeran,

menambah minyak pelumas, memeriksa tekanan dari sistem

dan kompresor.

Kerja Teknik PendinginII

28

BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

1. Sistem AC

2. Pompa vakum

3. Kunci L

4. Manifold gauge

B. Langkah Kerja :

1. Sebelum mengerjakan sesuatu sebaiknya mengetahui

dan mengerti apa yang akan di kerjakan,

selanjutnya berdoa agar apa yang kita kerjakan

bermanfaat bagi dan selamat dari mara bahaya.

2. Selajutnya siapkan alat dan bahan yang akan kita

kerjakan pada kegiatan praktikum ini.

3. Selanjutnya tutup manifold discharge hand valve

dan juga manifold suction hand valve dengan

benar.

4. Hidupkan AC (Air Conditioning).

5. Hubungkan selang merah (Discharge/height

pressure) pada bagian discharge pada pompa vakum,

dan hubungkan selang berwarna biru (suction/low

pressure) pada bagian suction kompressor.

Kerja Teknik PendinginII

29

Gambar 3.1. Pemasangan pompa vakum

6. Membuka katup tekanan rendah dengan menggunakan

kunci L.

7. Buka manifold discharge hand valve dan manifold

suction hand valve.

8. Hidupkan pompa vakum.

Gambar 3.2. hidupkan pompa vakum.

9. Maka pressure akan berangsur-angsur akan

berkurang dan sampai pada kondisi vakum pada

sistem AC.

Kerja Teknik PendinginII

30

10. Biarkan pompa vakum tetap bekerja selama 10

menit

11. Setelah 10 menit maka matikan pompa vakum

dengan sebelumnya menutup manifold discharge hand

valve dan manifold suction hand valve.

12. Perhatikan jarum pengukur pada kedua gauge,

jika jarum pressure gauge kembali ke nol periksa

terhadap terjadinya kebocoran dan perbaiki dan

jika sudah selesai ulangi langkah pemvakuman dari

awal.

13. Jika jarum pressure gauge tidak kembali ke

nol yaitu tetap pada posisi skala - 30 InHg.

14. Menutup katup dengan memutarnya mengguakan

kunci L.

15. Lepas selang manifold pada katup tekanan

rendah.

16. Matikan sistem AC.

Kerja Teknik PendinginII

31

C. Gambar kerja

Kerja Teknik PendinginII

32

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tujuan pemvacuman adalah untuk mengeluarkan dan

mengkosongkan kondensabel, non kondensabel gas

dari sistem RAC agar refrigerant dapat

bersirkulasi dengan lancar. Pompa vakum

diperklukan untuk mengosongkan refrigeran dari

sistem sehingga dapat menghilangkan gas-gas yang

tidak terkondensasi seperti udara dan uap air.

2. Proses pemvakuman yang dilakukan untuk membuat

tekanan ruangan tertutup lebih rendah dari pada

tekanan skala -30 InHg

3. Dengan melalui praktek kerja teknik pendingin II

bahwa proses pemvakuman AC harus dilakukan dengan

teliti agar tidak merugikan penggunaan AC.

B. Saran

1. Sebaiknya alat yang digunakan itu diperbanyak

jumlahnya, agar dalam kegiatan praktek bisa

berjalan dengan lancar, dan dapat meminimalisir

waktu pengerjaan. Kerja Teknik PendinginII

Wahyu

Wahyu

33

2. Perawatan alat sebaiknya lebih diperhatikan.

3. Laboratorium tempat pelaksaanaan praktek

sebaiknya yang lebih luas dari laboratorium yang

digunakan sekarang agar kita dapat bergerak

bebas,dan tidak panas.

REFERENSI

o Modul pelatihan berbasis kompetensi sektor logam

mesin sub-sektor refrigeration dan AC

o AC baru bekasltu.blogspot.com 

o Belajar-refrigerasi.blogspot.com/.../cara-

pemvakuman.

o Blokkuiki.blogspot.com/2012/.../katup-expansi-ac-

mobil.ht

o Http://Alatberattedc.Blogspot.Com/2009/03/Prosedur-

Vakum-Pada-Sistem-Air. Html.

Kerja Teknik PendinginII

34

o Http://1.Bp.Blogspot.Commedukasi.net/online/2008/

sistemac/komponen.html

Kerja Teknik PendinginII