Laporan Praktikum Kromatografi cair vakum

24
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Umumnya telah diketahui bahwa proses isolasi biasanya dilakukan dengan cara kromatografi. Kromatografi merupakan salah satu metode pemisahan komponen-komponen campuran dimana cuplikan berkesetimbangan di antara dua fasa, fasa gerak yang membawa cuplikan dan fasa diam yang menahan cuplikan secara selektif. Bila fasa gerak berupa gas, disebut kromatografi gas, dan sebaliknya kalau fasa gerak berupa zat cair, disebut kromatografi cair . Kromatografi Cair Vakum (KCV) merupakan salah satu metode fraksinasi yaitu dengan memisahkan crude extract menjadi fraksi-fraksinya yang lebih sederhana. Pemisahan tersebut memanfaatkan kolom yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya dibantu dengan pompa vakum. DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN 150 2012 0131

Transcript of Laporan Praktikum Kromatografi cair vakum

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya telah diketahui bahwa proses isolasi

biasanya dilakukan dengan cara kromatografi.

Kromatografi merupakan salah satu metode pemisahan

komponen-komponen campuran dimana cuplikan

berkesetimbangan di antara dua fasa, fasa gerak yang

membawa cuplikan dan fasa diam yang menahan cuplikan

secara selektif. Bila fasa gerak berupa gas, disebut

kromatografi gas, dan sebaliknya kalau fasa gerak

berupa zat cair, disebut kromatografi cair .

Kromatografi Cair Vakum (KCV) merupakan salah

satu metode fraksinasi yaitu dengan memisahkan crude

extract menjadi fraksi-fraksinya yang lebih

sederhana. Pemisahan tersebut memanfaatkan kolom

yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya

dibantu dengan pompa vakum.

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

Prinsipnya yaitu adsorpsi dan partisi yang

dipercepat bantuan pompa vakum. Keuntungan dari

metode ini adalah prosesnya cepat dan senyawa

tertarik secara sempurna. Kerugiannya adalah

pemisahanya tidak sempurna karena senyawa yang

ditampung bercampur dalam suatu penampungan tidak

seperti pada kolom konvensional yang dipisahkan

berdasarkan warna, sehingga pemisahannya lebih

maksimal.

Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan

yaitu kromatografi cair vacum (KCV) atau

kromatografi Suction Column atua Vacum liquid

chromatography (VLC).Kromatografi cair vacum

(KCV)  adalah bntuk kromatografi kolom yang

khususnya berguna untuk fraksinasi kasar yang cepat

terhadap suatu ekstrak. Konsdisi vakum adalah

alternatif untu mempercepat aliran fase gerak dari

atas ke bawah.

B. Rumusan Masalah

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

1. Apa defenisi umum dan bagaimana prinsip kerja

dari alat kromatographi kolom cair vakum?

2. Apa hasil yang dapat diperoleh dari metode

kromatographi kolom cair vakum?

C. Maksud dan Tujuan Praktikum

1. Maksud

Adapun maksud dari praktikum ini yaitu Untuk

mengisolasi komponen kimia dengan menggunakan metode

kromatografi kolom cair vakum pada daun bagore

(Caesalpinia crista L.)

2. Tujuan

Adapun tujuan percobaan ini yaitu

untuk  memisahkan senyawa kimia fraksinasi kasar

daun bagore (Caesalpinia crista L.) menggunakan

kromatografi kolom cair vakum berdasarkan warna

dan tingkat kepolaran.

D. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu

praktikan dapat mengetahui prinsip dan mekanisme

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

kerja dari kromatografi kolom cair vakum dalam

memisahkan senyawa dengan berbagai perbandingan

eluen dari kepolaran rendah hingga kepolaran yang

tinggi.

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Tanaman

Klasifikasi Ilmiah (Itis,Gov,2014)

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

 Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

 Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

 Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /

dikotil)

 Sub Kelas : Rosidae

 Ordo : Fabales

Famili : Caesalpiniaceae 

 Genus : Caesalpinia

Spesies : Caesalpinia crista L.

Nama simplisia : Daun Bagore

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

Kandungan kimia : Alkaloid, karbohidrat,

glikosida, tannin, flavonoid, dan

kumarin

B. Metode Isolasi

Isolasi adalah proses pemisahan komponen kimia

yang terdapat dalam suatu ekstrak. Hal ini dilakukan

ketika ingin mengambil bahan aktif dari ekstrak

kasar (crude extract) (Skalika-Wozniak et al, 2008).

Kromatografi merupakan salah satu metode

pemisahan komponen-komponen campuran dimana cuplikan

berkesetimbangan di antara dua fasa, fasa gerak yang

membawa cuplikan dan fasa diam yang menahan cuplikan

secara selektif. Bila fasa gerak berupa gas, disebut

kromatografi gas, dan sebaliknya kalau fasa gerak

berupa zat cair, disebut kromatografi cair

(Hendayana, 1994).

Kromatografi adalah proses melewatkan sampel

melalui suatu kolom, perbedaan kemampuan adsorpsi

terhadap zat-zat yang sangat mirip mempengaruhi

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

resolusi zat terlarut dan menghasilkan apa yang

disebut kromatogram (Khopkar, 2008)

Kromatografi Cair Vakum (KCV) merupakan salah

satu metode fraksinasi yaitu dengan memisahkan crude

extract menjadi fraksi-fraksinya yang lebih

sederhana. Pemisahan tersebut memanfaatkan kolom

yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya

dibantu dengan pompa vakum. Fasa diam yang digunakan

dapat berupa silika gel atau alumunium oksida

(Ghisalberti, 2008).

Kromatografi kolom cair dapat dilakukan pada

tekanan atmosfer atau pada tekanan lebih besar dari

atmosfer dengan menggunakan bantuan tekanan luar

misalnya gas nitrogen. Untuk keberhasilan praktikan

di dalam bekerja dengan menggunakan kromatografi

kolom vakum cair, oleh karena itu syarat utama

adalah mengetahui gambaran pemisahan cuplikan pada

kromatografi lapis tipis (Harris, 1982).

Kromatografi vakum cair dilakukan untuk

memisahkan golongan senyawa metabolit sekunder

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

secara kasar dengan menggunakan silika gel sebagai

absorben dan berbagai perbandingan pelarut n-heksana

: etil asetat : metanol (elusi gradien) dan

menggunakan pompa vakum untuk memudahkan penarikan

eluen (Helfman, 1983).

Adapun cara kerja kromatografi cair vakum

yaitu kolom kromatografi dikemas kering (biasanya

dengan penjerap mutu KLT 10-40 μm) dalam keadaan

vakum agar diperoleh kerapatan kemasan maksimum.

Vakum dihentikan, pelarut yang kepolarannya rendah

dituangkan ke permukaan penjerap lalu divakumkan

lagi. Kolom dipisah sampai kering dan sekarang siap

dipakai (Hostettman, 1986).

Kromatografi ialah cara pemisahan berdasarkan

perbedaan kecepatan zat-zat terlarut yang bergerak

bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan suatu

benda penyerap. Cara ini umum dilakukan pada

pemisahan zat-zat berwarna (bahasa Yunani: chromos =

warna) (Kennedy, 1990).

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

Kromatografi vakum cair merupakan salah satu

jenis dari kromatografi kolom. Kromatografi kolom

merupakan suatu metode pemisahan campuran larutan

dengan perbandingan pelarut dan kerapatan dengan

menggunakan bahan kolom. Kromatografi kolom lazim

digunakan untuk pemisahan dan pemurnian senyawa

(Schill, 1978).

Fasa diam yang digunakan dikemas dalam kolom

yang digunakan dalam KCV. Proses penyiapan fasa diam

dalam kolom terbagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Cara Basah

Preparasi fasa diam dengan cara basah

dilakukan dengan melarutkan fasa diam dalam fase

gerak yang akan digunakan. Campuran kemudian

dimasukkan ke dalam kolom dan dibuat merata. Fase

gerak dibiarkan mengalir hingga terbentuk lapisan

fase diam yang tetap dan rata, kemudian aliran

dihentikan (Sarker et al., 2006).

b. Cara kering

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

Preparasi fasa diam dengan cara kering

dilakukan dengan cara memasukkan fase diam yang

digunakan ke dalam kolom kromatografi. Fase diam

tersebut selanjutnya dibasahi dengan pelarut yang

akan digunakan (Sarker et al., 2006).

Preparasi sampel saat akan dielusi dengan KCV

juga memiliki berbagai metode seperti preparasi fasa

diam. Metode tersebut yaitu cara basah dan cara

kering (Canell, 1998). Preparasi sampel cara basah

dilakukan dengan melarutkan sampel dalam pelarut

yang akan digunakan sebagai fasa gerak dalam KCV.

Larutan dimasukkan dalam kolom kromatografi yang

telah terisi fasa diam. Bagian atas dari sampel

ditutupi kembali dengan fasa diam yang sama.

Sedangkan cara kering dilakukan dengan mencampurkan

sampel dengan sebagian kecil fase diam yang akan

digunakan hingga terbentuk serbuk. Campuran tersebut

diletakkan dalam kolom yang telah terisi dengan fasa

diam dan ditutup kembali dengan fase diam yang sama

(Canell, 1998; Sarker et al., 2006).

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah

batang pengaduk panjang, botol Coklat 60 ml, botol

UC Bekas, cawan porselin, corong kaca, gelas

kimia, gelas ukur, kertas saring, sendok tanduk

besi, klem, pipa kapiler, lempeng KLT, pipet

tetes, statif, timbangan analitik, vial.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini

adalah aluminium foil, fraksi methanol daun bagore

(Caesalpinia crista L.), etil-Asetat, kapas, kertas

saring, methanol,  n-Hexan, silica gel kasar dan

halus, tisu.

B. Prosedur Kerja

Pertama-tama disiapkan alat dan bahan.

Selanjutnya, disiapkan pelarut dari non polar

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

hingga yang paling polar (n-heksan: etil), kemudian

seperangkat alat kromatografi kolom cair vakum

dipasang pada statif yang sebelumnya telah

dibersihkan menggunakan pelarut n-heksan. Kolom

diisi dengan silica gel kasar dan silica gel halus

dengan perbandingan 30 : 10. Setelah itu dimasukkan

kertas saring, dan dielusi dengan pelarut n-heksan

hingga fase diamnya mampat. Kemudian ekstrak daun

bagore (Caelaspina cristal) dimasukkan ke dalam kolom.

Lalu pelarut n-heksan : etil asetat dimasukkan ke

dalam kolom mulai dari kepolaran rendah hingga

kepolaran tinggi (10 : 0) dan dinyalakan pompa

vakum. Kemudian hasil fraksinasi ditampung dalam

botol UC, dilanjutkan dengan penambahan eluen yang

lain yaitu (9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 7:3, 8:2,

1:9, dan 0:10).

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

Fraksi Botol Warna

1

2

3

10 : 0

9 : 1

8 : 2

Kuning pucat

Kuning

Kuning Terang

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

4

5

6

7

8

9

10

11

7 : 3

6 : 4

5 : 5

4 : 6

3 : 7

2 : 8

1 : 9

0 :10

Hijau terang

Hijau Pekat

Hijau Pekat

Hijau Kehitaman

Hijau kehitaman

Hijau Pekat

Hijau

Hijau kekuningan

B. Pembahasan

Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan

molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara

fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen

(berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom

yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki

ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak

lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah.

Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat

dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.

Kromatografi vakum cair (KVC) merupakan

kromatografi yang dilakukan untuk memisahkan golongan

senyawa metabolit sekunder secara kasar dengan

menggunakan silika gel sebagai adsorben dan berbagai

perbandingan pelarut n-heksana : etil asetat :

metanol (elusi gradien) dan menggunakan pompa vakum

untuk memudahkan penarikan eluen. Sampel yang

digunakan adalah ekstrak kulit batang nangka yang

terlebih dahulu telah dilakukan penarikan ekstraknya

dengan menggunakan alat soklet.

Dibandingkan dengan metode lain Kromatografi

Vakum Cair memiliki kelebihan dan kekurangan dalam

proses pemisahan senyawa, KVC mempunyai kelebihan

yaitu Konsumsi fase gerak KCV hanya 80% atau lebih

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

kecil dibanding dengan kolom konvensional karena pada

kolom mikrobor kecepatan alir fase gerak lebih lambat

(10-100μl/menit), adanya aliran fase gerak lebih

lambat membuat kolom mikrobor lebih ideal jika

digabung dengan spectrometer massa, sensitivitas

kolom mikrobor ditingkatkan karena solute lebih pekat

karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika

jumlah sampel terbatas missal sampel klinis.

Sedangkan kekurangan KCV yaitu membutuhkan waktu

yang cukup lama, dan sampel yang dapat digunakan

terbatas.

Pada percobaan ini dilakukan identifikasi

ektrak daun bagore menggunakan metode kromatografi

kolom cair vakum. Dimana metode ini dapat memisahkan

suatu komponen kimia dengan bantuan tekanan berupa

pompa vakum sehingga pemisahan senyawa dapat lebih

optimal.

Pada pengerjaan pertama, alat dan bahan yang

akan digunakan disiapkan agar dapat meminimalisir dan

memperlancar proses pengerjaan. Selanjutnya

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

penyiapan eluen dari tingkat kepolaran terendah

hingga yang paling polar yaitu dari non polar hingga

yang paling polar (n-heksan: etil (10:0, 9:1, 8:2,

7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9, 0:10). Hal ini

dilakukan agar dapat mengetahui pada tingkat

kepolaran berapa senyawa atau komponen kimia sampel

dapat membentuk fraksi yang baik atau terelusi dengan

baik .

Selanjutnya serangkaian alat kromatografi kolom

cair vakum dipasang pada statif yang sebelumnya kolom

telah dibersihkan menggunakan pelarut n-heksan, agar

meminimalkan kontaminasi kolom dari pelarut dan

bahan-bahan lain yang dapat mengganggu aktivitas dari

pemisahan komponen kimia sampel. Kemudian dimasukkan

silica gel 30 : 10. Selanjutnya dielusi dengan

pelaruta n-heksan agar fase diam atau silica gelnya

mampat. Dimasukkan suspensi ektrak daun bagore

sebanyak 2 gram dengan silica gel. Ditambahkan eluen

pertama dan dinyalakan pompa vakum hingga fraksi

tertampung dalam kolom kedua, selanjutnya fraksi

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

ditampung didalam botol. Botol yang digunakan

diusahakan bermulut besar agar pelarut dapat menguap

dengan sempurna dan menghasilkan cairan kental berupa

komponen kimia sampel. Dilanjutkan pengerjaan yang

sama untuk eluen yang lain dan diamati pada eluen

dengan kepolaran berapa dapat menghasilkan pemisahan

senyawa secara optimal.

Dengan menggunakan metode kromatografi kolom

cair vakum, dimana berguna untuk fraksinasi kasar

dengan cepat pada daun bagore hasil percobaan dapat

disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode

kromatografi kolom cair vakum didapatkan 11 fraksi

dan warna yang dihasilkan yaitu warna kuning, hijau

dan hijau kekuningan.

Dari perbandingan 10:0 sampai pada perbandingan

0:10 didapatkan 11 hasil fraksi yang berbeda warna

dan ditotolkan pada lempeng KLT untuk di uji dibawah

sinar UV254 nm dan sinar UV366 nm. Dari hasil penyinaran

UV ternyata pada perbandingan eluen 6:4 memberikan

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

hasil fraksi yang baik dibandingkan perbandingan

eluen fraksi-fraksi yang lain.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan,

maka dapat disimpulkan bahwa dari 11 perbadingan

eluen yang digunakan hanya perbandingan n-heksan:

etil 6:4 yang menunjukkan hasil kepolaran yang

sangat baik dengan ditandai pembentukan noda yang

jelas dan terang pada lempeng KLT dibawah sinar UV.

B. Saran

Saran untuk laboratorium, agar alat dan bahan

didalam laboratorium harus ditambah agar dapat

meminimalkan dan mengefisienkan waktu praktikum.

Terutama alat yang berhubungan dengan praktikum ini.

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2015. Penuntun dan Buku Kerja Fitokimia II. UniversitasMuslim Indonesia; Makassar.

Harris,et.al., 1982. AN Introduction To ChemicalAnalysis, Savders CollegePublishing Philadelpia,Holt-Savders : Japan.

Heftmann, E., 1983. Steroids Dalam Kromatografi,Fundamentals and Aplication: Amsterdam.

Hendayana, Sumar, dkk., 1994. Kimia Analitik Instrumentasi,IKIP Semarang Press : Semarang.

Hostettmenn, K, dkk., 1986. Cara Kromatografi Preparatif,ITB, Bandung.

Kennedy, John., 1990. Analytical Chemistry Principles.Sounder College Publishing : New York

Khopkar, S.M., 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

Sarker,SD., Latif,Z and Gray .Al., 2006. NaturalProduct Isolation. Humana Press inc . Totowa Newjersey. Sarker,SD., Latif,Z and Gray .Al.2006.Natural Product Isolation. Humana Press inc .Totowa: New jersey

Schill, Goran., 1978. Separation Methods, Swedish Phasma

Centrical Press, Stockholm.

Http :// www.itis.com

(diakses Makassar, 26/04/2015 20:00)

LAMPIRAN

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

Gambar hasil penotolon pada eluen n-heksan: etil

(8:2)

DIANA SYAM MULIADI WAHYUDDIN150 2012 0131