KROMATOGRAFI CAIR PADAT

11
KROMATOGRAFI CAIR – PADAT Kelompok : 5 Harisya Muchni Ririn Vidiastuti Susianah KROMATOGRAFI CAIR PADAT Kromatografi Cair Padat atau Liquid Solid Chromatography disebut juga kromatografi penyerapan. Kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis (TLC) merupakan teknik pemisahan yang masuk golongan ini. BAGAN ALAT KROMATOGRAFI CAIR PADAT

Transcript of KROMATOGRAFI CAIR PADAT

KROMATOGRAFI CAIR – PADAT

Kelompok : 5

Harisya Muchni

Ririn Vidiastuti

Susianah

KROMATOGRAFI CAIR PADAT

Kromatografi Cair Padat atau Liquid Solid Chromatography disebut

juga kromatografi penyerapan.

Kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis (TLC) merupakan

teknik pemisahan yang masuk golongan ini.

BAGAN ALAT KROMATOGRAFI CAIR PADAT

A basic LC system consists of

(a) a solvent inlet filter, (b) pump, (c) inline solvent filter, (d)

injection valve, (e) precolumn filter, (f) column, (g) detector, (h)

recorder, (i) backpressure regulator, and (j) waste reservoir.

CARA KERJA ALAT

Pelarut inlet membawa fasa gerak yang kemudian dipompa melalui

filter pelarut inline dan akan melewati katup injeksi. Fasa gerak

akan bercampur dengan sampel yang telah diinjeksikan

Campuran tersebut akan melewati filter lainnya dan melewati kolom

sehingga komponen-komponen sampel akan terpisah.

Detektor akan mendeteksi pemisahan analat dan merekamnya, biasanya

komputer yang akan merekan informasi tersebut.

Sampel akan akan ke backpressure filter dan menjadi waste.

PEMISAHAN YANG TERJADI

MEKANISME PEMISAHAN

Mekanisme pemisahan yang dapat digunakan pada kromatografi cair –

padat ini antara lain :

1.Adsorpsi

2.Pertukaran Ion

3.Saringan Molekular

4.Reaksi Selektif

MEKANISME PEMISAHAN

1.Adsorpsi

Terjadinya pemisahan ialah akibat gaya tarik fasa stasioner yang

kuat terhadap komponen – komponen yang harus dipisahkan. Gaya tarik

yang kuat ini disebabkan oleh interaksi kimiawi dan atau interaksi

Van Der Walls.

MEKANISME PEMISAHAN

2. Pertukaran Ion

Pertukaran kation (cation exchange). Pada pertukaran kation, fase

stasioner bermuatan negatif.

Pertukaran anion (anion exchange). Pada pertukaran anion, fase

stasioner bermuatan positif.

Molekul bermuatan yang berada pada fase cair akan melewati kolom.

Jika muatan pada molekul sama dengan kolom, maka molekul tersebut

akan terelusi. Namun jika muatan pada molekul tidak sama dengan

kolom, maka molekul tersebut akan membentuk ikatan ionik dengan

kolom. Untuk mengelusi molekul yang menempel pada kolom diperlukan

penambahan larutan dengan pH dan kekuatan ionik tertentu.

MEKANISME PEMISAHAN

3. Saringan Molekular

4. Reaksi Selektif

MEKANISME PEMISAHAN

Teknik yang dapat digunakan antara lain :

1.Kolom

2.Planar

Metode yang digunakan dalam kromatografi cair –padat :

1.Kromatografi Cair – Padat Klasik(LSC)

2.KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi) / HPLC

3.KLT ( Kromatografi lapis Tipis) / TLC

4.KLTKT (Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi) / HPTLC

5.Kromatografi Pertukaran Ion

6.Kromatografi Ekslusi

7.Kromatografi Afinitas

MEKANISME PEMISAHAN

Teknik yang dapat digunakan antara lain :

1.Kolom

Digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa berdasarkan adsorpsi dan

partisi.

Adsorben yang sering digunakan adalah silika gel G-60, kieselgur,

dan Al2O3.

Cara pembuatannya yaitu cara kering dan cara basah.

MEKANISME PEMISAHAN

2. Planar

Kromatografi planar mempunyai dua bentuk, yaitu:

Kromatografi kertas

Kromatografi lapis tipis

MEKANISME PEMISAHAN

Lanjutan dari Planar . . .

Larutan cuplikan diteteskan pada suatu titik pada permukaan fasa

diam planar.

Setelah pelarut menguap, kemudian dikembangkan dengan fasa gerak

melalui permukaan tersebut dalam ruang pengembang.

Gerakan fasa gerak sebagai akibat dari efek kapiler pada fasa diam.

FASA GERAK

Fasa gerak dalam kromatografi cair – padat adalah cair.

Pemilihan fasa gerak dalam kromatografi padat cair (adsorpsi) akan

dengan baik tercapai dengan menggunakan parameter kekuatan pelarut.

FASA DIAM

Fase diam adalah adsorben (fase padat) dan pemisahan didasarkan pada

adsorpsi berulang dan desorpsi bahan terlarut (analit).

DETEKTOR KROMATOGRAFI CAIR - PADAT

Suatu detektor dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen cuplikan

dalam aliran yang keluar dari kolom.

Detektor-detektor yang baik memiliki sensitifitas yang tinggi,

gangguan (noise) yang rendah, kisar respons linier yang luas, dan

memberi tanggapan/respon untuk semua tipe senyawa.

ANALISA KUANTITATIF KROMATOGRAFI CAIR - PADAT

Bertujuan untuk menentukan banyaknya komponen – kompenen dalam

campuran.

Dengan kromatogram yang diperoleh dari detektor diferensial yang

mana memiliki respon linier, penggantian/jarak dari garis belakang

pada saat tertentu adalah suatu ukuran konsentrasi dari komponen

dari gas pembawa di saluran keluar kolom.

Kurva integral dihasilkan yakni area puncak dari puncak adalah

sebanding dengan jumlah komponen yang ada. Dalam kromatogram yang

ideal dimana puncak merupakan kurva Gaussian simetrik lalu

ketinggian puncak akan sebanding dengan.

Area puncak adalah a konsentrasi komponen bila Gaussian maka area a

ke tinggi puncak.

ANALISA KUANTITATIF KROMATOGRAFI CAIR - PADAT

Setelah komponen dalam sampel dipisahkan, maka hasil analisa

diperoleh dalam bentuk signal kromatogram.

Sampel yang mengandung banyak komponen didalamnya akan memiliki

kromatogram dengan banyak peak. Bahkan tak jarang antar peak saling

bertumpukj(overlap).

Untuk mengetahui peak mana yang merupakan milik analat, kromatogram

dibandingkan dengan kromatogram standar. Cara yang paling umum untuk

mengidentifikasinya adalah dengan melihat retention time. Peak yang

memiliki retention time yang sama dengan standar umumnya adalah peak

milik analat.

ANALISA KUANTITATIF KROMATOGRAFI CAIR - PADAT

Hal lain yang perlu dilihat adalah spektrum 3D dari signal

kromatogram. Zat yang sama akan memiliki spektrum 3D yang juga sama.

Jika spektrum 3D antara dua zat berbeda, maka kedua zat tersebut

adalah zat yang berlainan, mekipun memiliki retention time yang

sama.

PEMILIHAN KONDISI KROMATOGRAFI CAIR - PADAT

Secara umum kromatografi cair-padat digunakan dalam kondisi-kondisi

berikut:

Pemisahan berbagai senyawa biokimia dan organik

Teknik pelaksanaanya dapat dilakukan dengan kolom kaca, dimana fasa

diam dapat dipilih silica gel atau alumina.

Pemilihan fase gerak dalam kromatografi padat cair (adsorpsi) akan

dengan baik tercapai dengan menggunakan parameter kekuatan pelarut