ANALISIS KUANTITATIF LIMBAH CAIR PERUSAHAAN MINUMAN RINGAN NON ALKOHOL
Transcript of ANALISIS KUANTITATIF LIMBAH CAIR PERUSAHAAN MINUMAN RINGAN NON ALKOHOL
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
ANALISIS KUANTITATIF LIMBAH CAIR PERUSAHAAN MINUMAN
RINGAN NON ALKOHOL
BIDANG KEGIATAN:
PKM-ARTIKEL ILMIAH
Christiana Suci P 24030112120013 / 2012
Resti Yuyun S.R 24030112120016 / 2012
Ismi Simpang Anggia 24030112120008 / 2012
Khikmah Nurani 24030113120063 / 2013
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
ANALISIS KUANTITATIF LIMBAH CAIR PERUSAHAAN MINUMAN
RINGAN NON ALKOHOL
Oleh :
Christiana Suci P, Resti Yuyun S R, Ismi Simpang A, Khikmah Nurani
Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024)7460058
Pembimbing: Yayuk Astuti S.Si, Ph.D
ABSTRACT
Population growth is increasing from year to year due to the increasing need for food.
It is marked by the increasing number of food industry, especially in the area of Semarang.
One of the food industry in Semarang is a non-alcoholic soft drink industry . However, in
addition to produce a quality product, it also resulted in the production of liquid waste that
needs to be treated before it is discharged into the surrounding environment. The purpose of
this study is to analyze the quantity of liquid waste from non alcoholic drinking company.
Samples were taken from the basin influent and effluent tub. Parameters measured were the
levels of NH3, COD and DO. The results of the analysis in the influent tank that NH3
concentration of 2.8 ppm, COD is 2661.4 ppm. And DO is 1.81 ppm. In the tank effluent
NH3 concentration of 0,5 ppm, COD at 53.8 ppm, and DO concentration of 1.80 ppm. These
results are in accordance with the Regulation of Central Java Province 5 of 2012 on
Wastewater Quality Standard (BMAL) states the maximum levels of 1 ppm of NH3, COD for
the soft drink industry (soft drinks) is 100ppm, and DO of 1.14 ppm .
Keywords: Quantitative analysis of liquid waste, industrial waste, COD, DO, NH3
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan
meningkatnya kebutuhan pangan. Hal tersebut ditandai dengan semakin banyaknya industrI
pangan khususnya di daerah Semarang. Salah satu industri pangan di Semarang adalah
industry minuman ringan non alkohol. Namun disamping menghasilkan produk yang
berkualitas, produksi ini juga menghasilkan limbah cair yang perlu diolah terlebih dahulu
sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis
kuantitas limbah cair perusahaan minuman ringan non alkohol. Sampel diambil dari bak
influent dan bak effluent. Parameter yang diukur adalah kadar NH3, COD dan DO. Hasil
analisis menunjukkan bahwa di influent tank yaitu kadar NH3 sebesar 2,8 ppm, COD sebesar
2661,4 ppm. Dan Do sebesar 1.81 ppm. Pada effluent tank kadar NH3 sebesar 0,5 ppm, COD
sebesar 53,8 ppm. Dan kadar DO sebesar 1,80 ppm, dan Hasil tersebut sesuai dengan Perda
Provinsi Jawa Tengah No.5 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah (BMAL) yang
menyatakan bahwa kadar maksimum NH3 sebesar 1, COD untuk industri minuman ringan
(soft drink) adalah 100 ppm dan DO sebesar 1,14 ppm
Kata Kunci : Analisis kuantitatif limbah cair, Limbah industri, COD, DO, NH3
I. PENDAHULUAN
Meningkatnya jumlah penduduk serta meningkatnya kualitas hidup
merupakan pendorong untuk semakin pesatnya pembangunan. Kegiatan industri
merupakan salah satu diantara kegiatan pembangunan yang ada. Salah satunya adalah
industri minuman ringan non alkohol. Industri ini menghasilkan produk yang
berkualitas, produksi ini juga menghasilkan limbah cair yang perlu diolah sebelum
dibuang ke perairan lingkungan sekitar.
Instalasi ini sangat penting, sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 82 Tahun 2001 yang menyatakan bahwa Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) sangat diperlukan dalam upaya menurunkan kadar parameter pencemar dalam
limbah, agar diperoleh limbah cair dengan kualitas baik dan memenuhi baku mutu
yang dipersyaratkan. Penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada
industri merupakan salah satu penanganan limbah cair yang harus dilakukan dalam
kegiatan industri, mengingat limbah ini lazimnya dibuang ke perairan umum,
sedangkan di sisi lain perairan umum dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
masyarakat sekitar.
Pengolahan limbah cair di dalam industri tersebut melalui berbagai cara, yaitu
secara fisika, kimia, dan biologis. Parameter yang ditetapkan untuk mengkontrol
kualitas limbah cair antara lain analisis kadar ammonia, pH, suhu, COD, DO, FM,
dan total nitrogen. Parameter tersebut ditetapkan oleh Quality Management System
(QMS) perusahaan tersebut. Semua parameter tersebut akan mempengaruhi kualitas
limbah cair yang akan dibuang ke lingkungan, sehingga perlu dilakukan pengecekan
secara rutin agar kualitas limbah cair selalu baik dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan sekitar.
Berdasarkan uraian di atas kami merasa tertarik untuk melaksanakan praktek
kerja lapangan (PKL) di Perusahaan MInuman Ringan Non ALkohol karena ingin
mengetahui bagaimana IPAL pada perusahaan tersebut berjalan.
II. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kuantitas limbah cair di
Perusahaan Minuman Ringan Non Alkohol yang meliputi penentuan kadar NH3,
COD, dan DO pad tanggal 2-6 Februari 2015.
III. METODE
Analisis kuantitas limbah cair meliputi pengukuran kadar NH3, COD, dan DO.
Sampel merupakan limbah cair dari industri minuman ringan yang diambil dari
inffluent tank dan effluent tank pada tanggal 2-6 Februari 2015.
1. Penentuan Kadar NH3
Pengukuran kadar NH3 dengan menggunakan reagen Merck. Sampel inffluent
dan effluent masing-masing 500mL dalam dua buah gelas beker. Sampel inffluent
dimasukkan kedalam 2 tabung pencampur masing-masing 5mL, tabung A untuk
perlakuan sampel dan tabung B sebagai blangko. Tambahkan reagen NH4-1 sebanyak
8 tetes. Tambahkan reagen NH4-2 sebanyak 1 sendok, kemudian diamkan selama 5
menit. Tambahkan reagen NH4-3 sebanyak 4 tetes, diamkan selama 7 menit dan
amati perubahan yang terjadi. Cocokkan warna sampel perlakuan pada tabel warna.
Ulangi langkah di atas untuk sampel effluent.
2. Penentuan Kadar COD
Pengukuran COD dengan menggunakan metode spektroquant. Perlakuan
sampel dengan menggunakan reagen Merck. 3mL sampel dimasukkan ke sel reaksi,
dan campurkan. Panaskan sel reaksi ke dalam termoreaktor dengan suhu 148˚C
selama 2 jam. Dinginkan dalam sel reaksi hingga mencapai suhu kamar. Tempatkan
sel reaksi ke dalam spektroquant, catat hasil yang muncul pada display.
3. Penentuan Kadar Dissolved Oxygen (DO)
Pengukuran DO dilakukan dengan menggunakan DO meter. Sampel influent
dan effluent masing-masing 500mL dimasukkan dalam dua buah gelas beker 500mL.
Nyalakan DO meter, kemudian masukkan sensor ke dalam sampel. Tekan tombol AR
-> ENTER. Tunggu sampai angka yang muncul pada display stabil.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Sampel Limbah Cair pada Inffluent Tank
Tabel 4.1 Tabel Kadar NH3, COD, dan DO pada Inffluent Tank
Tanggal DO NH3 COD
>1,14 ppm <5ppm
2 Febuari 2015 1,82 3 2702
3 Febuari 2015 1,80 3 2645
4 Febuari 2015 1,80 2 2594
5 Febuari 2015 1,82 3 2670
6 Febuari 2015 1,80 3 2696
Rerata 1,81 2,8 2661,4
(Sumber : Data laporan laboratorium WWTP)
Kadar amonia standar yang ditetapkan oleh perusahaan untuk tangki inffluent
adalah <5ppm. Berdasarkan tabel 4.1, rerata kadar amonia yang diperoleh dari tangki
inffluent sebesar 2,8ppm. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
perusahaan tersebut telah memenuhi standar yang ditetapkan dan inffluent dapat
diteruskan ke proses selanjutnya.
COD merupakan suatu pengukuran terhadap jumlah oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi senyawa organik yang terdapat dalam 1 liter limbah cair.
Berdasarkan table 4.1 kadar COD inffluent sebesar 2661,4 ppm. Kadar COD masih
tinggi, hal ini dikarenakan influent belum mengalami proses pengolahan.
DO merupakan kadar oksigen yang terlarut dalam air. Semakin tinggi kadar
O2 dalam air maka akan semakin baik kualitasnya. Apabila kadar O2 tinggi maka
mahluk hidup yang hidup didalamnya akan semakin banyak. Batas maksimum kadar
DO yang ditetapkan oleh perusahaan adalah >1,14ppm. Data yang diperoleh dari
pengecekan di bak influent sebesar 1,81ppm. Hal ini menunjukkan bahwa limbah
telah memenuhi standar dan dapat diteruskan ke proses selanjutnya.
4.2 Analisis Sampel Limbah Cair pada Effluent Tank
Tabel 4.2 Tabel Kadar NH3, COD, dan DO pada Effluent Tank
Tanggal DO NH3 COD
>1,14 ppm <1 ppm <100
2 Febuari 2015 1,82 0,5 53
3 Febuari 2015 1,80 0,5 55
4 Febuari 2015 1,80 0,5 52
5 Febuari 2015 1,80 0,5 56
6 Febuari 2015 1,80 0,5 53
Rerata 1,80 0,5 53,8
(Sumber : Data laporan laboratorium WWTP)
Kadar amonia standar yang ditetapakan oleh perusahaan untuk effluent yaitu
<1ppm. Berdasarkan tabel 4.2, rerata kadar amonia yang diperoleh dari effluent
sebesar 0,5ppm. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
perusahaan tersebut telah memenuhi standar yang ditetapkan dan dapat diteruskan ke
proses selanjutnya.
Perda Provinsi Jawa Tengah No.5 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air
Limbah (BMAL) menyatakan kadar maksimum COD untuk industri minuman ringan
(soft drink) adalah 100ppm. Berdasarkan tabel 4.2 hasil yang diperoleh dari
pengecekan laboratorium rerata kadar COD sebesar 53,8ppm. Hal ini menandakan
bahwa limbah cair perusahaan tersebut telah memenuhi standar yang ditetapkan dan
dapat dibuang ke lingkungan.
DO merupakan kandungan oksigen yang terlarut dalam air. Oksigen ini
dibutuhkan oleh mahkluk hidup yang tinggal di bawah air. Berdasarkan tabel 4.2
kadar DO untuk effluent sebesar 1,80ppm. Kadar ini cukup normal untuk kehidupa
mahkluk hidup di bawah air.
V. KESIMPULAN
Limbah cair di perusahaan minuman ringan non alkohol berasal dari seluruh
kegiatan produksi dan kegiatan sehari-hari dalam pabrik. Analisa internal limbah cair
dari perusahaan tersebut meliputi analisa kadar NH3, COD, DO. Dari hasil analisis
kuantitatif limbah cair pada tanggal 2-6 Februari 2015 terhadap kandungan NH3,
COD, DO pada influent tank menunjukkan angka rata-rata berturut-turut sebesar 2,8
ppm, 2661,4 ppm dan 1.81 ppm. Sedangkan pada effluent tank kadar berturut-turut
sebesar 0,5 ppm, 53,8 ppm dan 1.80 ppm. Hasil tersebut sesuai dengan Perda Provinsi
Jawa Tengah No.5 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah (BMAL) terhadap
limbah hasil pengolahan minuman ringan non alkohol agar dapat dibuang ke
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, Cara Analisa / Metode Analisis COD dan BOD Pada Limbah Cair,
diakses dari http://laboratorymtw.blogspot.com/2011/04/cod-dan-bod.html pada
tanggal 16 Maret 2015 pukul 21.18 WIB.
Boyd, C.E, 1990, Water Quality Management in Aquaculture and Fisheries Science,
Elsevier Scientific Publishing Company, Amsterdam.
Chandra, Budiman, 2009, Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta.
Effendi, H, 2003, Telaah Kualitas Air Bagi Pengolahan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogayakarta.
Hasslam,S.M, 1995, Biological Indicators of Freshwater Pollution and
Environmental Management, Elsevier Applied Science Publisher, London.
Lee, 2005, Environmental Engineering Dictionary, 4th edition, Goverment Institutes,
an imprint og The Scarecrow Press Inc, United State of Amerika.
Panduan CCBI, 2006, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Qipra Galang
Kualita, Jakarta Selatan.
Rahayu dan Jenie, 1993, Penanganan Limbah Industri Pangan, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
Said, 2011, Pengelolaan Limbah Domestik, BPPT, Jakarta.
Soeparman dan Suparmin, 2002, Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu
Pengantar, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Suharto, 2011, Limbah Kimia dalam Pencemaran Air dan Udara, CV Andi Offset,
Yogyakarta.
4. Biodata Dosen Pendamping
NamaLengkapdanGelar : Yayuk Astuti, S.Si, Ph.D
Tempat, tanggallahir : Kudus, 18 September 1982
NIP :198209182006042001
JabatanStruktural : Asisten Ahli
Fakultas / Program Studi : FSM/ Kimia
PerguruanTinggi : Universitas Diponegoro
Bidang Ilmu : Kimia Fisik
Pendidikan :
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas
Diponego
ro
- Newcastle
Universit
y
Bidang Ilmu Kimia - Advanced materials
Tahun Masuk-Lulus 2001-2005 - 2009-2014
Judul Skripsi/ Tesis/
Disertasi
Isolasi, Identifikasi
dan Uji
Toksisitas
Senyawa
Aktief
Fraksi
Metilen
Klorida
dari
Tanaman
Purwocen
g
(Pimpinel
la alpina
Molk)
- Novel Treatments
of Nano-
and
Micro-
sized
diamond
Powders
Nama Pembimbing/
Promotor
Dr. Meiny Suzery,
MS dan
Dr.
Bambang
Cahyono,
MS
- Dr. Lidija Siller
dan Dr.
Alasdair
Charles
Pengalaman Penelitian (5 tahun terakhir)
No Tahun Judul Penelitian Ketua/Anggota
Sumber Dana, Jumlah Dana (Rp.)
1 2009-2014
- De-agglomeration and functionalisation of detonation nanodiamond and HPHT-microdiamond using 1-undecene
- Evaporation and deposition of functionalised nanodiamond
- Study of the optical properties of functionalised nanodiamond using Raman and photoluminescence spectroscopies
- Characterisation techniques used including STEM, HRTEM, SEM, AFM, FTIR, DLS, XRD, XPS, Raman spectroscopy and Photoluminescence spectroscopy
Topik-topik yang dikaji dalam studi S3
-
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat
No Tahun Judul Pengabdian Ketua/
Anggota
Sumber Dana,Jumlah (Rp.)
1 2009 Pelatihan pengolahan danpenyajian produk makanan dan minuman dari nata de coco bagi masyarakat Tembalang
Ketua Mandiri
2 2009 Pelatihan Pembuatan Nata de Coco Bagi Masyarakat Tembalang Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan
Anggota Mandiri
Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal (5 tahun terakhir)
No. Tahun Judul Artikel Penulis Utama/ Anggota
Nama Jurnal, Vol., No, hlm
Terakreditasi/Belum terakreditasi
1 2013 Structural and spectroscopic study of Fe-doped TiO2 nanoparticles prepared by sol-gel method.
Anggota Scientia Iranica20 (2013), 1018-1022
Terakreditasi internasional, Impact factor: 0.348
2 2014 Alignment of 1-Undecene Functionalised Nanodiamonds (2013)
Penulis Utama
Journal of Luminescence156 (2014) 41–48
Terakreditasi internasional, Impact factor: 2.144
Pengalaman Publikasi dalam Seminar (5 tahun terakhir)
No Tahun Judul Artikel PenulisUtama/ Anggota
Seminar
1 2013 Raman and photoluminescence spectroscopic study of 1-undecene functionalised nanodiamonds
Penulis Utama
MRS online Proceedings library 1597, 2014. DOI: http://dx.doi.org/10.1557/opl.2013.11892013 JSAP-MRS joint symposia, 16th-20th September 2013, Kyoto, Japan.
Pemakalah seminar ilmiah (oral presentation) dalam 5 tahun terakhir
No Nama pertemuan ilmiah/seminar
Judul presentasi Waktu dan tempat
1. Durham-Saudi Arabi workshop on Nanoscience and Nanotechnology
Detonation nanodiamonds: uncomplicated procedure for de-agglomeration and size selection
8th-9th
February
2011,
Durham
University,
UK
2. nanoLAB lunch meeting 17th
March 2011 (invited
presentator)
De-agglomeration and evaporation of detonation nanodiamonds
17th March 2011, Newcastle University, UK
3 International Conference on
Nanotechnology 2012 Faculty of
Industrial Sciences and
Technology
Functionalized
Nanodiamonds: Raman and
Spectroscopy Studies
May 30th -
June 1st,
2012,
University
of Pahang,
Malaysia
4 The 24th Conference of the
European Physical Society
Condensed Matter Division,
11th European Conference on
Surface Crystallography and
Dynamics, 29th European
Conference on Surface Science,
and 2012UK Condensed Matter
and Materials Physics
Conference
The optical properties of undecyl-nanodiamond
3th-7th September 2012, Edinburgh, UK
Poster Seminar
No Nama pertemuan ilmiah/seminar
Judul presentasi Waktu dan tempat
1. ElectronMicroscopyCharacterisa
tion in Physical and Biological
Science
Separation and evaporation of detonation nanodiamonds
05th – 06th July 2010, Durham University, UK