Studi Kasus Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan

148
STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN Studi Kasus Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan Diajukan Oleh : TRI WAHYUNI NIM : 12618 i

Transcript of Studi Kasus Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMILDENGAN ANEMIA RINGAN

Studi Kasus Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat UntukMemperoleh Gelar

Ahli Madya Kebidanan

Diajukan Oleh :

TRI WAHYUNINIM : 12618

i

AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTAPROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN

TAHUN 2015

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus yang berjudul

“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan”

ini secara lancar.

Studi Kasus ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan.

Dalam menyusun Studi Kasus ini penulis mengalami

banyak kesulitan, akan tetapi berkat bimbingan dan

petunjuk dari berbagai pihak Studi Kasus ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin

mengucapakan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Drs. H. Moebari, M.Kes selaku Direktur Akademi

Kesehatan Karya Husada Yogyakarta.

2. Siti Mahmudah, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Program

Studi Diploma III Kebidanan.

v

3. Berlina Putrianti, S.ST, M.Kes selaku Pembimbing

Utama Studi Kasus.

4. Dwi Suryanti, S.ST, M.Kes selaku Pembimbig

Pendamping dalam Studi Kasus.

5. Agnes Muharsini, S.Pd, S.SiT selaku Penguji Studi

Kasus.

6. Suprapti, Amd. Keb selaku pemilik BPM yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan Studi Kasus.

7. Sri Rahayu sebagai responden yang telah membantu

kelancaran Studi Kasus.

8. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan

dukungan.

9. Rekan-rekan Mahasiswi D III Kebidanan Akademi

Kesehatan Karya Husada Yogyakarta yang telah

mendukung.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan Studi Kasus ini.

vi

Semoga Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi orang

lain.

Yogyakarta, 02 Juli

2015

Penulis

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN

DI BPM SUPRAPTI KRAGILAN, SINDUADI, MLATI, SLEMAN

INTISARI

vii

Tri Wahyuni 1, Berlina Putrianti, S.ST, M. Kes 2, DwiSuryanti, S.ST, M. Kes 3

Latar Belakang : AKI di provinsi DIY mengalamifluktuasi yaitu tahun 2012 40/100.000 kelahiran hidup,tahun 2013 46/100.000 kelahiran hidup dan di tahun 201440/100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab AKItersebut adalah anemia yang terjadi karena kondisikesehatan dan status gizi pada ibu hamil rendah. Anemiapada ibu hamil dapat mengakibatkan komplikasi pada saathamil, bersalin dan nifas misalnya abortus, IUGR, BBLR,atonia uteri, perdarahan bahkan kematian. Prevalensianemia pada ibu hamil di provinsi DIY masih sekitar 15sampai 39% di 4 kabupaten/kota kecuali kabupaten Slemansudah dibawah 15%. Oleh karena itu peneliti tertarikuntuk mengambil Studi Kasus tentang “Asuhan KebidananPada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan di BPM Suprapti”

Tujuan Studi Kasus : Untuk mengetahui asuhan kebidananpada ibu hamil dengan anemia ringan.

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakanadalah penelitian deskriptif dengan menggunakan dataprimer dan data sekunder dari anamnesa, pemeriksaanfisik, pemeriksaan kadar hemoglobin, buku KIA dan bukuregister. Subyek dalam studi kasus ini adalah Ny SriRahayu G2P1Ab0Ah1 mulai dari UK 32 +4 minggu sampai 36+4 minggu.

Hasil : Pada awal kunjungan kadar hemoglobin 8,6gr% dandi akhir kunjungan meningkat menjadi 11,8 gr%.

Kesimpulan : Terjadi kenaikan kadar hemoglobin sebesar3,2 gr%

Kata Kunci : Anemia, Ibu Hamil

1 Mahasiswa Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta2 Dosen Pembimbing Utama Akademi Kesehatan Karya HusadaYogyakarta

viii

3 Dosen Pembimbing Pendamping Akademi Kesehatan Karya HusadaYogyakarta

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….…………i

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………ii

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………iv

INTISARI…………………………………………………………………………vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………...ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….……..x

DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………………xi

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….....xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………...1

B. Rumusan Masalah……………………………………………..3

C. Tujuan…………………………………………………………4

D. Manfaat………………………………………………………..5

E. Ruang Lingkup………………………………………………...5

F. Keaslian Penelitian…………………………………………….7

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori…………………………………………………8

1. Kehamilan…………………………………………………8

2. Kehamilan Fisiologis…………………………………….17

3. Kehamilan Patologi Anemia Pada Ibu

Hamil……………20

4. Pendokumentasian Asuhan

Kebidanan…………………..30

B. Kerangka Berfikir…………………………………………….37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian……………………………………………….38

B. Tempat dan Waktu…………………………………………...38

C. Subyek Studi Kasus…………………………………………..38

D. Jenis Data…………………………………………………….39

E. Alat dan Metode Pengumpulan

Data………………………...39

F. Analisa Data………………………………………………….41

BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………………………………………………42

1. Gambaran BPM…………………………………………..42

2. Gambaran Responden……………………………………43

3. Hasil Kunjungan……………………………………….…44

B. Pembahasan…………………………………………………..47

C. Keterbatasan……………………………………………….…51

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………..52

B. Saran………………………………………………………….56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Keaslian Penelitian

7

Table 2 : Kandungan Zat Besi Dalam Makanan

29

Tabel 3 : Keluhan Pasien dan Konjugtiva

47

xi

Tabel 4 : Kadar Hemoglobin

48

Tabel 5 : Kenaikan BB, TFU, TBJ dan DJJ

49

Tabel 6 : Intervensi

51

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Kerangka Berfikir 37

xiii

DAFTAR SINGKATAN

AKI : Angka Kematian Ibu

ANC : Ante Natal Care

ASI : Air Susu Ibu

BB : Berat Badan

BBLR : Berat Bayi Lahir rendah

BPM : Bidan Praktik Mandiri

CBC : Complete Blood Count

DIY : Daerah Istimewa Yogyakarta

DJJ : Denyut Jantung Janin

hCG : hormone Chorionic Gonadotropin

HCl : Hydrochloric Acid (Asam Klorida)

Hct : Hematokrit

HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

INC : Intra Natal Care

xiv

IUGR : Intra Uterine Growth Retardation

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

KIE : Komunikasi Informasi Edukasi

KPD : Ketuban Pecah Dini

MTBS : Manjemen Terpadu Balita Sakit

P4K : Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi

PNC : Post Natal Care

Px : Prosesus xiphoideus

SDKI : Survei Demografi Kesehatan Indonesia

SIAS : Spina Iliaka Anterior Superior

TBC : Tuberculosis

TBJ : Tafsiran Berat Janin

TD : Tekanan Darah

TFU : Tinggi Fundus Uteri

TTV : Tanda-tanda Vital

UK : Usia Kehamilan

USG : Ultrasonografi

WHO : World Health Organization

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Studi Kasus

Lampiran 2 : Permohonan Izin Studi Kasus

Lampiran 3 : Surat Balasan atau Izin Melakukan Studi

Kasus

Lampiran4 : Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 5 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

xvi

Lampiran 6 : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan

Anemia Ringan

Lampiran 7 : Lembar Pemantauan Kadar Hemoglobin

Lampiran 8 : Leaflet Anemia Pada Ibu Hamil

Lampiran 9 : Lembar Konsultasi Laporan Studi Kasus

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi

Internasional, kehamilan merupakan penyatuan dari

spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi

atau implantasi (Proverawati, 2011). Kehamilan

terjadi jika ada pertemuan antara sel telur atau

ovum dengan spermatozoa (Saminem, 2009).

Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan

diseluruh dunia dalam keadaan hamil. Sebagian

besar kehamilan ini berlangsung dengan aman,

namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat,

dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang

mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan

kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun

(Saifuddin, 2010).

Tantangan bagi bangsa Indonesia adalah masih

tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu

1

359/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).

Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi DIY

masih mengalami fluktuasi atau naik turun, yaitu

pada tahun 2012 jumlah AKI sebanyak 40/100.000

kelahiran hidup, tahun 2013 naik menjadi

46/100.000 kelahirann hidup dan di tahun 2014

turun menjadi 40/100.000 kelahiran sshidup(Dinas

Kesehatan Yogyakarta, 2015).

2

2

Salah satu penyebab tingginya Angka Kematian

Ibu adalah keadaan kesehatan dan gizi ibu yang

rendah selama masa hamil, terlihat dengan masih

banyaknya kejadian anemia pada ibu hamil. Menurut

WHO (World Health Organization) anemia merupakan suatu

keadaan dimana kadar hemoglobin < 11 gr% pada

trimester I dan III, serta < 10,5 gr% pada

trimester II (Gde Manuaba, 2010).

Anemia kehamilan juga disebut “potential danger to

mother and child” (potensi membahayakan ibu dan

anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian

serius dari semua pihak yang terkait dalam

pelayanan kesehatan. Hal ini terjadi karena anemia

pada kehamilan dapat menimbulkan banyak komplikasi

mulai dari pada saat ibu hamil, bersalin bahkan

pada saat nifas, misalnya abortus, IUGR (Intra

Uterine Growth Retardation), BBLR (Berat Bayi Lahir

rendah), inersia uteri, atonia uteri perdarahan

bahkan kematian (Gde Manuaba, 2010).

3

Kebijakan pemerintah yang telah dilakukan

untuk mencegah anemia adalah dengan melakukan cek

kadar hemoglobin pada saat ibu hamil melakukan

kunjungan pertama (K1) dan kunjungan yang keempat

(K4) serta memberikan tablet Fe sebanyak 90 tablet

selama masa kehamilan. Capaian K1 dan K4 di

Provinsi DIY pada tahun 2013 masing-smasing

sebesar 100% atau 50.484 dan 93,31% atau 47.106

sedangkan tahun 2014 mencapai 100% atau 50.218 dan

92% atau 46.209 (Dinas Kesehatan Yogyakarta,

2015).

Sedangkan laporan Kabupaten/kota tahun 2013

menunjukkan distribusi kapsul Fe1 sebesar 95,72%

atau 48.323 dan di tahun 2014 turun menjadi 94,35%

atau 47.379. Sedangkan Fe3 dari 89,55% atau 45.209

di tahun 2013 turun menjadi 89,12% atau 44.754 di

tahun 2014 (Dinas Kesehatan Yogyakarta, 2015).

Hasil survei tahun 2015 menunjukkan jumlah

ibu hamil di Provinsi DIY ada 50.218 di Kabupaten

Bantul 14.508, Kabupaten Sleman 15.441, Kabupaten

4

Gunungkidul 9.159, Kabupaten Kulonprogo 6.087 dan

Kabupaten Kota Yogyakarta 5.023 dengan prevalensi

ibu hamil anemia masih pada kisaran 15 sampai 39%

di 4 Kabupaten/Kota, kecuali di Kabupaten Sleman

anemia pada ibu hamil sudah dibawah 15 %. (Dinas

Kesehatan Yogyakarta, 2015)

Berdasarkan data diatas Yogyakarta merupakan

salah satu wilayah yang prosentase ibu hamil

dengan anemia tinggi. Bidan Praktik Mandiri

Suprapti merupakan salah satu tempat pelayanan

kesehatan yang terdapat ibu hamil dengan anemia

sebanyak 8 orang pada bulan Januari 2015 sampai

bulan Maret 2015. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk melakukan Studi Kasus tentang

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia

ringan di BPM tersebut.

B. Rumusan Masalah

5

Adapun rumusan masalah dari Studi Kasus ini adalah

“Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

anemia ringan?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Diketahuinya asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan anemia ringan.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya pengkajian data pada ibu hamil

dengan anemia ringan.

b. Diketahuinya pemeriksaan fisik dan kadar

hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia

ringan.

c. Diketahuinya analisis data pada ibu hamil

dengan anemia ringan.

d. Diketahuinya diagnosa potensial dan tindakan

segera pada ibu hamil dengan anemia ringan.

e. Diketahuinya perencanaan asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan anemia ringan.

6

f. Diketahuniya pelaksanaan asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan anemia ringan.

g. Diketahuinya evaluasi dari asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan anemia ringan.

h. Diketahuinya dokumentasi asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan anemia ringan

menggunakan metode Varney dan SOAP.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk Responden

Dapat menambah pengetahuan tentang anemia

pada ibu hamil.

b. Untuk Peneliti

Dapat menambah pengetahuan tentang asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan anemia.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk Responden

7

Dapat melakukan pencegahan dan perawatan

anemia pada saat ibu hamil serta mencegah

komplikasi dan kelainan akibat anemia pada

ibu hamil.

b. Untuk Peneliti

Dapat digunakan untuk mengaplikasikan ilmu

kebidanan yang diperoleh, sehingga dapat

melakukan deteksi dini jika ada komplikasi

karena anemia pada ibu hamil.

E. Ruang Lingkup

1. Materi

Materi dalam Studi Kasus ini adalah anemia pada

ibu hamil.

2. Responden

Responden dalam Studi Kasus ini adalah Ny Sri

Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 mulai dari usia

8

kehamilan 32 +4 minggu sampai usia kehamilan 36

+4 minggu dengan anemia ringan.

3. Lokasi

Studi Kasus ini dilaksanakan BPM Suprapti yang

beralamat di Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman,

Yogyakarta.

4. Waktu

Studi Kasus ini dilaksanakan pada bulan Januari

sampai bulan Juli 2015. Pengambilan data

dilakukan dari tanggal 4 April 2015 sampai 01

Mei 2015.

7

F. Keaslian Penelitian

Tabel 1 Keaslian Penelitian

Aspek Penelitian I Dewa AyuS

Penelitian SittiAsyirah

Studi Kasus DewiPurnomo

PenelitianSekarang

Judul

Perbedaan berat badanlahir dan beratplasenta lahir padaibu hamil aterm dengananemia dan tidakanemia di RSUDWangaya, DenpasarTahun 2012

Faktor-faktor yangberhubungan dengananemia pada ibu hamildi wilayah kerjaPuskesmas BajengKecamatan BajengKabupaten Goa Tahun2012

Asuhan kebidanan padaNy. E G1P0Ab0Ah0dengan anemia ringandi PuskesmasSambungmacan 1,Sragen Tahun 2013

AsuhanKebidanan padaibu hamildengan anemia

Variabelibu hamil aterm dengananemia dan tidakanemia

Umur, paritas, statusgizi, ANC, pengetahuandan kepatuhanmenkonsumsi Fe

Ny. E G1P0Ab0Ah0dengan anemia ringan

Ibu hamildengan anemia

JenisPenelitian

Analitik Korelasional Analitik Korelasional Deskriptif Deskriptif

10

InstrumenPenelitian

Alat Cek Hb danTimbangan Kuesioner Alat Cek Hb Alat Cek Hb

AnalisisData

Bivariat Multivariat Univariat Univariat

Responden 110 ibu hamil aterm diRSUD Wangaya

100 ibu hamil diPuskesmas Bajeng

Ny. E G1P0Ab0Ah0 UK32 minggu

Ibu Hamil TMIII

Persamaan dalam keaslian penelitian ini, yaitu sama-sama membahas tentang anemia pada ibu

hamil, sedangkan perbedaannya terletak pada jumlah variabel, responden, tempat dan waktu.

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi

Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai

fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi

(Proverawati, 2011).

Menurut Sulistyawati, 2009 fase-fase

kehamilan meliputi :

a. Sperma memasuki vagina pada saat melakukan

koitus

b. Proses kapasitasi, yaitu perubahan sperma

secara biokimia agar sperma lebih cepat untuk

mencapai tempat pembuahan (pars ampularis)

c. Reaksi akrosom, yaitu sperma mengeluarkan

cairan hyaluronidase dan tripsin agar sperma dapat

11

menembus sel telur atau ovum, kemudian

memasuki zona pellusida dan corona radiate

d. Reaksi granula kortikol, yaitu sel-sel

granulose menutup dengan sendirinya agar

tidak ada lagi sperma yang masuk ke dalam sel

telur.

e. Kepala sel sperma membesar membentuk

pronekleus laki-laki dan sel telur membentuk

pronekleus perempuan. Kedua pronekleus berfusi

membentuk zigot kemudian menjadi morulla dan

morulla menjadi blastula

12

13

f. Blastula masuk kedalam kavum uteri dan

terjadi implantasi. Pada bagian blastula

terdapat inner cell mass yang dapat menyebabkan

luka kecil untuk implantasi dan akan menutup

kembali. Sehingga pada saat implantasi

kadang-kadang ada sedikit perdarahan atau

flek-flek.

Menurut Sarwono, 2011 kehamilan

diklasifikasikan dalam tiga trimester, yaitu :

a. Trimester satu, dimulai dari konsepsi sampai

3 bulan (0-12 minggu).

b. Trimester kedua, dimulai dari bulan keempat

sampai 6 bulan (13-27 minggu).

c. Trimester ketiga, dimulai dari bulan ketujuh

sampai 9 bulan (28-40 minggu).

Menurut Sulistyawati, 2009 tanda kehamilan

ada ada 3, yaitu :

a. Tanda presumtif atau tanda tidak pasti

1) Amenore (Tidak datang bulan)

14

Kehamilan menyebabkan dinding uterus

(endometrium) tidak diluruhkan, sehingga

amenore dianggap sebagai tanda kehamilan.

Akan tetapi amenore juga dapat terjadi

pada wanita atau perempuan dengan penyakit

kronik (tumor), faktor-faktor lingkungan,

malnutrisi, gangguan emsional dan lain-

lain.

2) Mual dan muntah

Mual muntah pada ibu hamil terjadi karena

pengaruh hormon estrogen dan progesteron

yang mengakibatkan asam lambung atau HCl

meningkat. Akan tetapi mual dan muntah

tidak termasuk dalam tanda pasti

kehamilan, karena mual muntah juga dapat

dialami pada orang yang mengalami gangguan

pada sistem pencernaan.

3) Payudara tegang

15

Konsentrasi hormon estrogen, progesteron

dan somatomatrofin yang tinggi pada saat

hamil menyebabkan payudara tegang dan

membesar, serta penumpukan cairan, garam

dan lemak pada bagian payudara. Akan

tetapi, payudara tegang juga dapat terjadi

pada penggunaan kontrasepsi hormonal,

tumor otak atau ovarium.

b. Tanda kemungkinan hamil

1) Reaksi kehamilan positif

Pada saat dilakukan PP test hasilnya

positif. Hal ini terjadi karena adanya

peningkatan hCG (hormone Chorionic Gonadotropin).

2) Tanda piscasecks, yaitu pembesaran uterus ke

salah satu arah, sehingga menonjol jelas

kearah pembesaran tersebut.

3) Ballottement positif

16

Jika dilakukan pemeriksaan palpasi pada

ibu hamil dengan cara menggoyang-goyangkan

di salah satu sisi, maka akan terasa

patulan di sisi lain.

4) Braxton hicks

Bila uterus dirangsang atau distimulus

dengan diraba, maka uterus akan mudah

berkontraksi.

5) Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada

bagian vulva, vagina dan serviks.

c. Tanda pasti

1) Terasa gerakan janin

Untuk primigravida ibu akan merasakan

gerakan janin pada usia kehamilan 18

minggu dan multigravida pada usia

kehamilan 12 minggu.

2) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)

Jika menggunakan Doppler DJJ dapat

terdengar pada usia 12 minggu dan jika

17

menggunakan linec baru akan terdengar pada

usia kehamila 16 minggu.

3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya

embrio dan kantung kehamilan.

Menurut Sulistyawati, 2009 dan Salmah 2006

perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu hamil,

meliputi :

a. Sistem reproduksi

Pada saat hamil akan terjadi perubahan pada

uterus, ovarium, vulva dan vagina. Uterus

akan membesar sampai pada batas hati,

beratnya juga akan berubah dari yang awalnya

hanya 30 gram bisa mencapai 1.000 gram.

Ovarium juga tidak akan mengalami ovulasi

atau menghasilkan sel telur yang matang lagi,

karena plasenta akan mengambil alih

pengeluaran hormon estrogen dan progesteron.

b. Sistem kardiovaskuler

18

Selama hamil jumlah curah jantung atau darah

yang yang dipompa jantung setiap menit

mengalami peningkatan antara 30 sampai 50%.

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

oksigen yang semakin meningkat, baik bagi ibu

maupun janinnya. Peningkatan curah jantung

ini dimulai pada usia kehamilan 6 minggu dan

akan mencapai puncaknya pada usia kehamilan

16 sampai 28 minggu. Akan tetapi setelah usia

kehamilan 30 minggu curah jantung akan

menurun kembali, karena pembesaran rahim

menekan vena yang membawa darah dari tungkai

kembali ke jantung. Setelah persalinan curah

jantung akan menurun antara 15 sampai 25% dan

berangsur-angsur kembali normal.

c. Sistem urinaria

Pada saat hamil ginjal akan bekerja lebih

berat dan mencapai puncaknya pada saat usia

19

kehamilan 16 sampai 24 minggu. Hal ini

terjadi, karena adanya peningkatan volume

atau curah jantung. Pada akhir kehamilan

fungsi juga akan berat, karena ibu hamil

lebih sering miring kekiri dan hal tersebut

mengakibatkan fungsi ginjal lebih berat bila

dibandingkan dengan posisi berdiri.

d. Sistem gastrointestinal

Adanya hormone progesteron dan rahim atau

uterus yang semakin membesar akan menekan

rektum dan usus bagian bawah, sehingga akan

lebih sering mengalami sembelit. Selain itu,

hormon progesteron juga mengakibatkan rasa

panas (heartburn) dan sendawa. Hal ini

terjadi, karena hormon progesterone

menyebabkan rileksasi pada bagian sfigter di

kerongkongan, sehingga makanan lebih lama

berada di lambug.

e. Sistem metabolisme

20

Kebutuhan zat besi pada saat hamil sekitar

1.000 mg, 500 mg digunakan untuk meningkatkan

massa sel darah merah, 300 mg digunakan untuk

transportasi ke janin dan 200 mg digunakan

untuk menggantikan cairan yang keluar dari

tubuh. Kebutuhan kalsium juga meningkat

menjadi 70% dari biasanya, karena kebutuhan

kalsium untuk janin sebesar 30-40 gram untuk

pembentukan tulang.

f. Sistem muskuloskeletal

Estrogen dan progesteron membuat otot dan

ligamentum menjadi rileks, sehingga simpisis

pubis akan melebar 4 mm terutama pada usia

kehamilan 32 minggu. Selain itu, pembesaran

uterus juga mengakibatkan posisi ibu menjadi

lordosis, karena tidak ada otot abdomen yang

menyangga.

g. Kulit

Pada saat hamil ibu akan lebih sering

berkeringat, karena adanya vasodilatasi.

21

Selain itu ibu juga mengalami hiperpigmentasi

pada bagian-bagian tubuh tertentu, misalnya

perut, puting susu, timbulnya strie dan lain-

lain.

h. Payudara

Pada saat hamil payudara akan semakin besar

tegang dan berat serta pengeluaran ASI,

karena hipofisis anterior prolaktin

merangsang produksi kolostrum dan ASI.

i. Sistem endokrin

Pada saat hamil, maka fungsi hormon estrogen

dan progesteron akan diambil alih oleh

plasenta.

j. Sistem pernapasan

Pada saat hamil pernafasan akan lebih dalam

dan cepat, hal ini terjadi karena kebutuhan

oksigen yang lebih banyak untuk ibu dan

janinnya.

22

Menurut Sulistyawati, 2009 perubahan dan

adaptasi psikologi selama kehamilan meliputi :

a. Perubahan peran selama hamil

Tahap-tahap adaptasi pada ibu hamil sebagai

berikut :

1) Tahap antisipasi

Pada tahap ini wanita hamil akan memulai

perannya dengan merubah peran sosialnya

melalui latihan-latihan tertentu, misalnya

kelas ibu hamil. Pada tahap ini interaksi

antara ibu hamil dengan ibu muda lainnya

akan mempercepat penerimaan peran barunya

sebagai ibu.

2) Tahap honeymoon (menerima peran, mencoba

menyesuaikan diri)

Pada tahap ini wanita akan menerima

perannya dengan cara mencoba menyesuaikan

diri. Secara tidak langsung wanita

tersebut akan mengubah posisinya dari yang

23

awalnya sebagai penerima kasih sayang

menjadi pemberi kasih sayang pada bayinya.

3) Tahap stabil (bagaimana melihat penampilan

dalam peran)

Pada tahap ini wanita akan mencapai titik

stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia

juga akan melakukan aktivitas-aktivitas

yang positif dan berfokus pada

kehamilannya, misalnya mencari informasi

tentang persiapan persalinan, cara

mendidik anak, cara menjaga kesehatan dan

lain-lain.

4) Tahap akhir (perjanjian)

Meskipun sudah mencapai titik stabil,

wanita tersebut akan tetap membuat

perjanjian dengan dirinya sendiri dan

sebisa mungkin ia akan menepati janji

tersebut, misalnya menjadi ibu yang baik

saat bayinya lahir.

24

b. Perubahan psikologi trimester I (periode

penyesuaian)

Perubahan pada trimester I meliputi :

1) Ibu merasa tidak sehat dan benci dengan

kehamilannya.

2) Kadang muncul penolakan, kekecewaan,

kecemasan, kesedihan dan bahkan berharap

dirinya tidak hamil.

3) Ibu akan mencari tanda-tanda kehamilan

untuk meyakinkan dirinya bahwa ia benar-

benar hamil.

4) Setiap terjadi perubahan dalam dirinya ia

akan memperhatikan dengan seksama.

5) Gairah seks yang berbeda-beda pada ibu

hamil, akan tetapi mayoritas akan

mengalami penurunan.

c. Perubahan psikologi trimester II (periode

kesehatan yang baik)

1) Ibu mearas sehat dan terbiasa dengan

kehamilannya.

25

2) Ibu merasa terlepas dari ketidaknyamanan

dan kekhawaitran tentang kehamilan.

3) Ibu mulai merasakan gerakan janin.

4) Ibu mulai menuntut perhatian dan cinta.

5) Ibu mulai merasa bahwa bayi yang dikandung

merupakan bagian dari dirinya.

6) Ibu akan fokus pada kehamilan, persalinan

dan persiapan peran baru.

d. Perubahan psikologi trimester III (periode

penantian dengan penuh kewaspadaan)

1) Rasa tidak nyaman muncul kembali karena

ibu merasa jelek, aneh dan tidak menarik.

2) Merasa khawatir jika bayi yang dikandung

tidak lahir tepat waktu, takut bayinya

tidak normal dan lain-lain.

3) Merasa sedih karena akan terpisah dengan

bayinya.

4) Merasa mudah terluka atau sensitif.

2. Kehamilan Fisiologis

26

Kehamilan normal atau fisiologis adalah

kehamilan dimana kondisi ibu dan janin berjalan

dengan baik tanpa keluhan-keluhan yang

mengganggu aktivitas dan pertumbuhan janin.

Jadi, ada dua penilaian yang menentukan

kehamilan sehat yaitu kondisi ibu dan

pertumbuhan janin (Saminem, 2009). Ciri-ciri

kehamilan yang normal menurut Saminem dan

Sulistyawati, 2009 antara lain sebagai

berikut :

a. Bebas Keluhan

Keluhan yang dimaksud di sini adalah keluhan

tidak normal yang mengganggu aktivitas ibu.

Misalnya pingsan, perdarahan, nyeri berat

pada bagian ulu hati, mata berkunang-kunang,

mual-muntah berlebih hingga badan lemas, dan

jantung berdebar-debar. Akan tetapi, apabila

keluhan yang dirasakan masih dalam batas

normal seperti mual di pagi hari, mudah

27

lelah, atau susah buang air besar hal itu

merupakan hal yang wajar atau normal.

b. Tanda Vital Normal

Tanda-tanda vital merupakan penilaian awal

dalam menentukan kesehatan ibu hamil.

Penilaian tanda-tanda vital meliputi tekanan

darah, suhu, nadi, dan respirasi. Pemeriksaan

ini wajib dilakukan setiap ibu melakukan

pemeriksaan kehamilan. Apabila terjadi

kelainan kehamilan akan terlihat dari

abnormalitas tanda vital tersebut, baik hanya

salah satu maupun semua.

c. Tinggi Fundus Uteri (TFU) sesuai masa

kehamilan

Pembesaran perut sesuai masa kehamilan adalah

sebagai berikut :

12 minggu : 3 jari diatas simpisis

16 minggu : pertengahan simpisis dan pusat

20 minggu : 3 jari dibawah pusat

24 minggu : setinggi pusat

28

28 minggu : 3 jari diatas pusat

32 minggu : pertengahan pusat dan prosesus

xiphoideus

36 minggu : 3 jadi dibawah prosesus

xiphoideus (px)

40 minggu : pertengahan pusat dan prosesus

xiphoideus

Apabila pembesaran perut tidak sesuai dengan

usia kehamilan, maka akan mengindikasikan

kelainan seperti bayi besar, kembar, atau

polyhidramnion. Sedangkan pembesaran perut yang

kurang dari semestinya bisa dicurigai sebagai

malnutrisi atau IUGR (Intra Uterine Growth

Retardation), dan kehamilan ektopik terganggu.

Menurut Sulistyawati, 2009 penambahan berat

badan pada ibu hamil trimester III adalah 0,5

kg per minggu. Sedangkan untuk jumlah

penambahan berat badan pada ibu hamil

totalnya 8 sampai 12 kg. akan tetapi,

biasanya pada ibu hamil dengan anemia akan

29

mengalami gangguan penyerapan nutrisi. Hal

ini terjadi karena ibu hamil yang mengalami

anemia mengalami kekurangan hemoglobin dimana

hal ini akan mempengaruhi jumlah oksigen yang

membawa sari-sari makanan keseluruh tubuh.

d. Denyut Jantung Janin

Pada keadaan normal, denyut jantung janin

antara 120-160 kali permenit. Apabila terjadi

gangguan kehamilan, DJJ akan berubah menjadi

lebih cepat atau lebih lambat, hal ini

menandakan adanya stres janin atau gawat

janin.

e. Tes Laboratorium

Ibu hamil perlu melakukan beberapa tes

laboratorium tiga tes laboratorium yang wajib

dijalani ibu hamil adalah tes kadar

hemoglobin, tes protein urin, dan kadar gula

dalam darah.

Menurut Saifuddin, 2010 ibu hamil

dikategorikan dalam kehamilan normal, apabila :

30

a. Ibu sehat baik fisik maupun rohani

b. Tidak ada riwayat obstetri, misalnya penyakit

menurun atau menular

c. Tinggi fundus uteri sesuai dengan usia

kehamilan

d. Pemeriksaan fisik dan labolatorium normal.

3. Kehamilan Patologis

Kehamilan patologis adalah kehamilan yang

disertai dengan penyulit atau gangguan atau

komplikasi. Bentuk-bentuk patologi kehamilan

menurut Sujiyatini dkk, 2009 adalah sebagai

berikut :

a. Anemia Pada Ibu Hamil

1) Pengertian

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya

sel darah merah (eritrosit) dalam

sirkulasi darah atau massa hemoglobin

sehingga tidak mampu memenuhi fungsi-

fungsinya sebagai pembawa oksigen ke

31

seluruh jaringan (Tarwoto dan Wasnindar,

2007). Menurut WHO (World Health Organization)

anemia merupakan suatu keadaan dimana

kadar hemoglobin < 11 gr% pada trimester I

dan III, serta < 10,5 gr% pada trimester

II. Jika anemia pada ibu hamil tidak

segera ditangani, maka anemia tersebut

akan menjadi anemia yang lebih parah yaitu

menjadi anemia sedang yang dapat berlanjut

menjadi anemia berat. (Gde Manuaba, 2010).

Kriteria anemia menurut WHO (1968) yaitu

Laki-laki dewasa : Hemoglobin

<13 gr/dl

Wanita dewasa tidak hamil : Hemoglobin

<12 gr/dl

Wanita hamil : Hemoglobin <11

gr/dl

Anak umur 6-14 tahun : Hemoglobin

<12 gr/dl

32

Anak umur 6 bulan-6 tahun : Hemoglobin

<11 gr/dl

Derajat anemia berdasarkan kadar

hemoglobin menurut WHO

Ringan sekali : Hemoglobin 10 gr/dl

sampai normal

Ringan : Hemoglobin 8 gr/dl sampai

9,9 gr/dl

Sedang : Hemoglobin 6 gr/dl sampai

7,9 gr/dl

Berat : Hemoglobin < 6 gr/dl

2) Patofisiologi

Pada saat hamil darah bertambah banyak

atau biasanya disebut dengan hemodilusi

atau hydremia yang dimulai pada saat usia

kehamilan 16 minggu dan mencapai puncaknya

pada usia kehamilan 32-33 minggu. Akan

tetapi pertambahan antara plasma darah

dengan eritrosit tidak seimbang, dimana

penambahan plasma darah mencapai 25 sampai

33

30% dan penambahan sel darah merah hanya

20%, sehingga menyebabkan anemia

fisiologis (Saminem, 2009).

3) Penyebab Anemia

Penyebab anemia menurut Jurnal D III

Kebidanan Mutiara Indonesia, penyebab

anemia, antara lain sebagai berikut :

a) Kehilangan banyak darah

Kehilangan banyak darah merupakan salah

satu penyebab anemia, hal ini terjadi

karena persediaan dan absorbsi Fe yang

tidak mampu menggantikan darah yang

hilang.

Gangguan absorbsi atau penyerapan pada

bagian usus, karena adanya infeksi,

peradangan dan parasit (cacing).

b) Kebutuhan Fe yang meningkat dan tidak

diimbangi dengan asupan Fe.

34

Pada saat hamil kebutuhan Fe meningkat

sekitar 40 mg/hari atau 2 kali lipat

dari wanita yang tidak hamil.

c) Penyakit Kronis seperti malaria, TBC dan

cacing.

Penyakit malaria disebabkan oleh nyamuk

Anopheles betina yang pada saat menggigit

akan menghisap darah manusia dan akan

menginfeksi melalui aliran darah, aliran

darah masuk ke dalam hati dan akhirnya

parasit tersebut merusak sel darah

merah. Untuk penyakit TBC dia akan

menyebar melalui paru, hati bahkan pada

bagian tulang, sehingga akan menurunkan

fungsi sum-sum tulang belakang.

4) Jenis Anemia

35

Menurut Proverawati, 2011 jenis-jenis

anemia pada ibu hami, antara lain sebagai

berikut :

a) Anemia defisiensi besi

Sekitar 95% kasus anemia selama

kehamilan terjadi karena kekurangan zat

besi. Penyebab anemia ini biasanya

karena asupan makanan yang kurang

memadai, gangguan penyerapan atau

resorpsi dan banyak zat besi yang

terbuang, misalnya pada kasus

perdarahan. Diagnosa untuk anemia

defisiensi besi biasanya dengan

melakukan pemeriksaan Hct ≤ 30%,

penurunan kadar besi dan feritin serum

(zat besi total dalam tubuh).

b) Anemia megaloblastik

Merupakan anemia yang terjadi karena

defisiensi asam folat atau B12.

Defisiensi asam folat ini akan

36

meningkatkan resiko kecacatan pada

tabung saraf (medulla spinalis) di sum-

sum tulang belakang. Anemia ini bisa

dicegah dengan memberikan asam folat 0,4

mg/hari sedangkan untuk wanita yang

memiliki janin dengan spina bifida harus

minum 4 mg/hari dimulai sebelum

konsepsi. Diagnosa anemia ini dapat

ditegakkan dengan jumlah serum folat

yang rendah.

c) Anemia Hipoplastik

Merupakan jenis anemia yang terjadi

karena adanya penurunan fungsi sumsum

tulang belakang. Anemis ini ditandai

dengan gejala perdarahan, seperti

petekie dan ekimosis (perdarahan kulit).

d) Anemia Hemolitik

Merupkan jenis anemia dimana sel darah

merah mengalami hemolisis sebelum

37

waktunya atau penghancuran sel darah

merah sebelum 120 hari.

5) Tanda dan Gejala

Menurut Proverawati, 2011 gejala awal

anemia pada ibu hamil biasanya tidak

spesifik, misalnya :

a) Marasa lelah atau lemah, hal ini terjadi

karena oksigen dalam jaringan otot

kurang sehingga metabolisme atau

mekanisme otot menjadi terganggu.

b) Pucat

c) Konsentrasi terganggu, hal ini terjadi

karena pasukan oksigen ke otak kurang.

d) Jika anemia berat maka denyut jantung

akan cepat. Hal ini terjadi karena

jantung akan memompa darah lebih cepat

sehingga denyut jantung menjadi lebih

cepat.

38

e) Sesak nafas terjadi karena jumlah

oksigen hanya sedikit.

6) Diagnosa

Dalam penelitian Sitti Asyirah tahun 2012

diagnosa anemia pada ibu hamil dapat

ditegakkan dengan cara :

a) Anamnesa dan pemeriksaan fisik

Pada saat dilakukanan anamnesa ibu hamil

yang mengalami anemia akan sering

mengeluh mudah capek atau lelah, pusing

dan mata berkunang-kunang. Sedangkan

untuk pemeriksaan fisik biasanya pada

daerah konjungtiva akan nampak pucat

atau anemis.

b) Cek Hemoglobin sederhana dengan Metode

Sahli

Cek hemoglobin dengan metode ini

dilakukan dengan cara :

i. Persiapkan alat yang akan digunakan,

yaitu : kapas alkohol, tabung

39

haemometer, larutan HCl (0,1%),

lancet, pipet, aquades dan sarung

tangan.

ii. Isi tabung haemometer dengan HCL

(0,1%) sampai angka 2.

iii. Gunakan sarung tangan sebagai alat

perlindungan diri.

iv. Bersihkan ujung jari tengan pasien

sebelah kiri dengan menggunakan kapas

alkohol dan tunggu sampai kering.

v. Tusuk jari yang sudah dibersihkan

tadi dengan menggunakan lancet, darah

yang pertama keluar diusap dengan

menggunakan kapas alkohol, pijat

ujung jari sampai darah cukup dan

dihisap.

vi. Hisap darah secara perlahan dan

teliti (tidak boleh ada gelembung

udara yang masuk) sampai batas tanda

20 mm.

40

vii. Bersihkan ujung jari bekas tusukan

dengan menggunakan kapas alkohol.

viii. Masukkan darah kedalam larutan HCl

(0,1%) tanpa menimbulkan gelembung

udara,pipet dibilas sampai bersih.

ix. Encerkan dengan aquades setetes demi

setetes sampai warnanya sama dengan

warna standar.

x. Baca hasil cek hemoglobin dengan

skala pada tabung.

c) Tes Labolatorium

Hitung darah lengkap atau CBC untuk

menentukan tingkat keparahan dan jenis

anemia berdasarkan ukuran sel darah

merah. Misalnya anemia mikrositik karena

ukuran sel darah merah kecil.

7) Dampak atau Resiko

Dampak pada anemia tergantung dari

beratnya anemia. Jika anemia masih ringan

biasanya hanya mudah lelah, akan tetapi

41

jika anemia yang dialami sudah berat, maka

akan lebih beresiko misalnya kerusakan

pada otak, gangguan fungsi jantung bahkan

bisa menyebabkan kematian (Gde Manuaba,

2010).

Dampak atau pengaruh anemia menurut Gde

Manuaba, 2010 antara lain sebagai

berikut :

a) Saat hamil

i. Abortus atau keguguran

ii. IUGR (Intra Uterine Growth Retardation)

iii. BBLR

iv. Fetal Distres

Pada ibu hamil dengan anemia jumlah

eritrosit atau sel darah merah akan

berkurang, hal ini akan mempengaruhi

jumlah hemoglobin yang membawa

oksigen dan sari-sari makanan ke

janin. Apabila jumlah oksigen yang

dibawa tidak mencukupi maka pembuluh

42

darah akan mengalami atrofi atau

pengecilan, kalsifikasi bahkan infark

yang akan menyebabkan gangguan pada

fungsi plasenta. Hal tersebut

mengakibatkan jumlah oksigen dan

sari-sari makan yang dibawa melalui

hemoglobin tidak mampu mencukupi

untuk pertumbuhan dan perkembangan

janin serta janin kekurangan oksigen.

b) Saat bersalin

i. Inersia Uteri

Inersia uteri ini terjadi karena

jumlah oksigen yang dibawa ke uterus

kurang atau tidak mampu mencukupi

untuk kontraksi uterus, sehingga

kontraksi tidak adekuat.

ii. Partus Lama

Partus lama terjadi karena adanya

inersia uteri yang menyebabkan

pembukaan berlangsung lebih lama.

43

iii. Fetal distress

Proses pembukaan yang lama tersebut

akan mengakibatkan fetal distress,

karena janin terlalu lama berada di

dalam panggul. Selain itu ibu yang

bersalin dalam kondisi anemia jumlah

tenaganya juga lebih sedikit bila

dibandingkan dengan ibu bersalin yang

tidak anemia.

iv. Persalinan dengan tindakan

c) Saat post partum

i. Retensio sisa plasenta

ii. Subinvolusio uteri

iii. Perdarahan post partum

iv. Infeksi masa nifas

v. Gagal jantung bahkan kematian

44

8) Penatalaksanaan Anemia

Menurut Proverawati, 2011 dan Tarwoto dan

Wasnindar (2007) penatalaksanaan anemia

dilakukan dengan cara :

a. Melakukan anamnesa apakah ibu sudah

benar cara mengkonsumsi tablet Fe.

b. Menganjurkan ibu agar menkonsumsi

makanan yang mengandung zat besi baik

yang berasal dari tumbuhan dan hewani.

Tabel 2 Kandungan zat besi dalam makanan

Jenis Makanan Kenaikan kadarhemoglobin (gr%)

Kacang Hijau 0,11Bayam 0,06

Terlur Ayam 0,04Kacang Kedelai 0,11Daging Ayam 0,02Kangkung 0,04

Daging Sapi 0,04

c. Memaksimalkan penyerapan Fe atau zat

besi dengan cara menganjurkan ibu untuk

menkonsumsi tablet Fe dengan makanan

atau minuman yang mengandung vitamin C

misalnya air jeruk atau strawberry agar

45

penyerapan zat besi bisa maksimal. Serta

tidak menganjurkan atau melarang ibu

meminum tablet Fe dengan teh atau kopi,

karena kandungan tanin dalam teh atau

kopi akan menghambat penyerapan zat

besi.

d. Memberikan terapi obat, yaitu kombinasi

dari 60 mg elemen zat besi dan 500 µg

asam folat untuk anemia ringan 1x1,

anemia sedang 2x1 dengan melakukan

kolaborasi dengan dokter spesialis

kandungan dan anemia berat maka dirujuk

ke instansi yang lebih tinggi untuk

dilakukan transfusi darah. Menurut

Prawirohardjo (2009) 60 mg elemen besi

dapat meningkatkan kadar hemoglobin 1 gr

%.

4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

46

Secara umum dokumentasi dapat diartikan sebagai

catatan otentik atau semua surat asli yang

dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam

persoalan hukum. Sedangkan dokumentasi dalam

kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan

pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam

melakukan catatan perawatan yang berguna untuk

kepentingan klien, bidan dan tim kesehatan

dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan

dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara

tertulis dengan tanggung jawab bidan (Sudarti,

2010). Dokumentasi dalam asuhan kebidanan

merupakan suatu pencatatan yang lengkap dan

akurat terhadap keadaan atau kejadian yang

dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan

(proses asuhan kebidanan) (Sudarti, 2010).

47

Menurut Sudarti, 2010 dukumentasi dalam asuhan

kebidanan dapat dilakukan dengan beberapa cara,

antara lain sebagai berikut :

a. Manjemen Varney

Helen Varney mengungkapkan alur berfikir

bidan pada saat menghadapi klien meliputi

tujuh langkah, yaitu :

1) Langkah I (pengumpulan data dasar)

Langkah ini dilakukan dengan melakukan

pengkajian melalui proses pengumpulan data

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

pasien secara lengkap.

Langkah pengumpulan data dasar meliputi :

a) Identitas (nama, umur, agama,

suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan,

alamat baik istri maupun suami).

b) Anamnesa (alasan kunjungan, keluhan

utama, riwayat perkawinan, riwayat haid,

riwayat obstetrik, riwayat kontrasepsi,

riwayat kesehatan, riwayat kehamilan

48

sekarang, pola kebutuhan sehari-hari,

personal hygiene, data psikologis, data

sosial, yang menanggung biaya ANC dan

persalinan).

c) Data obyektif (pemeriksaan umum atau

TTV, pemeriksaan khusus atau pemeriksaan

fisik, pemeriksaan Leopold, pemeriksaan

TFU dan DJJ, pemeriksaan panggul luar,

dan reflek patella).

Ukuran panggul yang normal, yaitu :

Distansia spinarum, yaitu diukur dari

SIAS (Spina Iliaka Anterior Superior) kanan

sampai SIAS (Spina Iliaka Anterior Superior)

kiri. Ukuran yang normal 23-26 cm.

Distansia kristarum, yaitu diukur dari

krista iliaka kanan sampai krista iliaka kiri,

ukuran normal antara 26-29 cm.

49

Konjungata eksterna (boudeloque), yaitu

diukur dari tepi atas sympisis sampai

lumbal V, ukuran normal 18-20 cm.

Lingkar panggul, yaitu diukur dari tepi

atas sympisis, melewati trocanther mayor

sebelah kanan, lumbal V, trocanther

mayor kiri, hingga sampai tepi atas

sympisis kembali, ukuran normal 80-90

cm.

2) Langkah II (interpretasi data dasar)

Pada langkah ini dilakukan interpretasi

data secara benar terhadap diagnosis atau

masalah kebutuhan pasien, masalah atau

diagnosis yang spesifik.

Contoh :

Ds : umur ibu 21 tahun, G1P0Ab0Ah0.

Ibu mengatakan badannya cepat lelah

dan capek.

Do : UK 36 minggu, dari HPHT 24

desember 2014.

50

TFU 3 jari dibawah Px.

Persentasi Puki (Leopold II)

Persentasi kepala (Leopold III)

Janin tunggal (Leopold I, II dan

III)

Kepala masuk panggul 1/5 bagian

(Leopold V)

Janin hidup DJJ (+) 138 x/menit

pada satu tempat.

Kadar Hemoglobin 9,8 gr%.

Dx : ibu G1P0Ab0Ah0 UK 36 minggu, janin

tunggal,

janin hidup dalam kehamilan dengan

anemia ringan.

3) Langkah III (identifikasi diagnosa atau

masalah potensial)

Langkah ini dilakukan dengan

mengidentifikasi masalah atau diagnosis

masalah yang lain berdasarkan beberapa

masalah dan diagnosis yang sudah

51

diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan

antisipasi yang cukup dan apabila

memungkinan dilakukan proses pencegahan

atau dalam kondisi tertentu pasien

membutuhkan tindakan segera. Misal

Diagnosa potensial dari ibu hamil yang

mengalami anemia ringan adalah IUGR dan

BBLR.

4) Langkah IV (identifikasi tindakan segera)

Tahap ini dilakukan oleh bidan dengan

melakukan identifikasi dan menetapkan

beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan

masalah ditegakkan. Kegiatan bidan pada

tahap ini adalah konsultasi, kolaborasi,

dan melakukan rujukan. Misalnya melakukan

kolaborasi dengan pihak gizi untuk

melakukan konseling tentang menkonsumsi

makanan yang banyak mengandung zat besi,

seperti bayam , kangkung, telur dll.

52

5) Langkah V (perencanaan asuhan secara

menyeluruh)

Setelah beberapa kebutuhan pasien

ditetapkan, diperlukan perencanaan secara

menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis

yang ada. Dalam proses perencanaan asuhan

secara menyeluruh juga dilakukan

identifikasi beberapa data yang tidak

lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh

dapat berhasil. Misalnya :

a) Beritahu ibu hasil pemeriksaan.

b) Beritahu ibu tanda bahaya TM III.

c) Berikan KIE pada suami dan istri tentang

cara menkonsumsi tablet Fe dan anjurkan

untuk menkonsumsi makanan yang

mengandung zat besi.

d) Beritahu ibu dampak anemia.

e) Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang.

6) Langkah VI (pelaksanaan asuhan atau

implementasi)

53

Tahap ini merupakan tahap pelaksana dari

semua rencana sebelumnya, baik terhadap

masalah pasien ataupun diagnosis yang

ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat

dilakukan oleh bidan secara mandiri

ataupun kolaborasi dengan tim kesehatan

lainnya.

Contoh :

a) Memberitahu ibu bahwa dari hasil

pemeriksaan ibu mengalami anemia ringan.

b) Memberitahu ibu tanda bahaya TM III,

yaitu gerakan janin < 10x/hari,

perdarahan dari jalan lahir (plasenta

previa dan solutsio).

c) Memberitahu ibu terapi obat Fe yang

diberikan yaitu 1x1.

d) Memberitahu ibu cara menkonsumsi tablet

Fe, yaitu diminum dengan air putih atau

air jeruk agar penyerapan Fe dapat

maksimal serta tidak boleh meminum Fe

54

dengan kopi atau teh, karena tannin yang

terkandung dalam minuman tersebut akan

menganggu penyerapan Fe.

e) Memberitahu ibu dampak anemia, yaitu

IUGR (Intra Uterine Growth Retardation),

inersia uteri, partus lama, perdarahaan

dan lain-lain.

7) Langkah VII (evaluasi)

Merupakan tahap terakhir dalam manejemen

kebidanan yakni dengan melakukan evaluasi

dari perencanaan maupun pelaksanaan yang

dilakukan bidan. Evaluasi sebagai bagian

dari proses yang dilakukan terus menerus

untuk meningkatkan pelayanan secara

komprehensif dan selalu berubah sesuai

dengan kondisi atau kebutuhan klien.

55

b. SOAP

Model SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian

awal pasien dengan cara penulisannya sebagai

berikut :

S (Subjektif) : segala bentuk pernyataan atau

keluhan dari pasien yang diperoleh dari hasil

anamnesa dan merupakan langkah I Varney.

Misal pasien mengatakan mudah lelah dan

capek.

O (Obyektif) : data yang diobservasi dari

hasil pemeriksaan oleh bidan atau tenaga

kesehatan lain dan merupakan langkah I

Varney. Misal konjugtiva tampak pucat, TTV

(tanda-tanda vital) seperti Tekanan darah

120/90 mmHg, Nadi 89 x/menit, Respirasi

20x/menit dan Suhu 36,7 °C, kadar hemoglobin

10,8 gr%.

A (Assesment) : kesimpulan dari hasil

analisis dan interpretasi dari data subjektif

dan data objektif. Merupakan langkah II, III

56

dan IV Varney. Misal diagnosa ibu hamil

dengan anemia ringan.

P (Planning) : rencana tindakan yang akan

dilakukan dan merupakan langkah V, VI dan VII

Varney. Misal memberikan ibu konseling

tentang cara mengkonsumsi tablet Fe,

menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi

makanan yang mengandung zat besi (telur,

kacang hijau, sayuran hijau seperti bayam

atau kankung ) dan lain-lain.

37

B. Kerangka Berfikir

Kehamilan Kehamilan

Kehamilan

Anemia pada ibuhamil

Data Subyektifdari Anamnesa(Keluhan Ibu)

Data Obyektif dariPemeriksaan Fisik

dan Kadar

BeratRingan Sedang

Asuhan Yang Diberikan

1. Konseling cara menkonsumsi tablet Fe2. Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung

zat besi3. Optimalkan penyerapan Fe dengan vitamin C4. Beri Terapi obat Fe 60 mg dan Asam Folat 500 µg

Evaluasi Kenaikan KadarHemoglobin

Anemia Teratasi

Persalinan Normal

58

Gambar 1 Kerangka Berfikir Menurut Tarwoto dan

Wasnindar (2007), Sujiyatini dkk (2009) dan

Proverawati (2011)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam studi kasus

ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran

fenomena kesehatan yang terjadi dalam suatu

populasi atau kelompok tertentu. Dalam hal ini

peneliti ingin mengambarkan asuhan kebidanan pada

ibu hsamil dengan anemia menggunakan metode 7

langkah Varney dan SOAP (Notoatmodjo, 2012).

B. Tempat dan Waktu

Studi kasus ini dilaksanakan di BPM Suprapti yang

beralamat di Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman,

Yogyakarta pada bulan Januari sampai bulan Juli

2015. Pengambilan data dilakukan dari tanggal 4

April 2015 sampai 01 Mei 2015.

38

60

C. Subyek Studi Kasus

Subyek dalam studi kasus ini adalah Ny Sri Rahayu

umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 mulai dari usia kehamilan

32 +4 minggu sampai usia kehamilan 36 +4 minggu

dengan anemia ringan.

D. Jenis Data

Studi kasus ini menggunakan jenis data kualitatif

dari data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung

dari responden. Data primer yang digunakan oleh

peneliti adalah data dari hasil anamnesa,

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kadar

hemoglobin.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dipeoleh dari

hasil pendokumentasian. Data sekunder yang

peneliti gunakan adalah buku register, buku KIA

61

dan buku text.

E. Alat dan Metode Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam studi kasus ini adalah :

1. Alat untuk melakukan pemeriksaan fisik, yaitu

timbangan, pengukur tinggi badan, tensimeter,

thermometer, arloji, metline, laenec atau

doppler, jangka panggul dan hammer reflek.

2. Alat untuk memeriksa kadar haemoglobin dalam

darah, yaitu kapas alkohol, tabung haemometer,

larutan HCl (0,1%), lancet, pipet, aquades,

sarung tangan dan talqiust.

3. Lembar asuhan kebidanan (catatan perkembangan

pasien), yaitu buku dan bolpoin.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah :

1. Wawancara atau interview

62

Menurut Sugiyono (2014) mendefinisikan

wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

dalam ssuatu topik tertentu. Jenis wawancara

yang digunakan adalah wawancara testruktur

(peneliti telah mengetahui dengan pasti

informasi apa yang akan diperoleh sehingga

peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya

pun telah disiapkan).

Wawancara ini dilakukan dengan cara menyiapkan

format asuhan kebidanan yang digunakan untuk

pengkajian pada pasien mulai dari identitas,

keluhan, riwayat haid, riwayat kesehatan,

riwayat obstetrik, riwayat menggunakan alat

kontrasepsi dan evaluasi cara mengkonsumsi

tablet Fe.

2. Observasi

63

Menurut Sugiyono (2014) menyatakan bahwa,

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.

Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan

berbagai alat. Observasi yang dilakukan

dengancara melakukan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan kadar haemoglobin pada pasien

setelah dilakukan tindakan asuhan kebidanan.

F. Analisa Data

Menurut Sugiyono, 2014 proses analisa data yang

dilakukan oleh peneliti, yaitu :

1. Reduksi data

Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal

pokok dan penting kemudian dicari tema dan

polanya. Pada tahap ini peneliti memilah

informasi mana yang relevan dan mana yang tidak

relevan dengan penelitian. Setelah direduksi

data akan mengerucut, semakin sedikit dan

64

mengarah ke inti permasalahan sehingga mampu

memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai

objek penelitian. Dalam hal ini peneliti

mengambil data subyektif dari keluhan pasien,

data obyektif dari pemeriksaan konjugtiva dan

pemeriksaan kadar hemoglobin yang dilakukan

setiap minggu.

2. Menyajikan data

Menyajikan data merupakan salah satu usaha agar

informasi yang diperoleh dapat diterima dengan

mudah oleh orang lain. Dalam hal ini peneliti

menyajikan data dalam bentuk tabel.

3. Menarik kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan yang dikemukakan disertai dengan

temuan bukti-bukti yang kuat, sehingga

kesimpulan tersebut bersifat kredibel.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran BPM

Bidan Praktik Mandiri Suprapti merupakan

salah satu tempat pelayanan kesehatan yang

beralamat di Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman.

Bidan Praktik Mandiri ini dipimpin oleh ibu

Suprapti sendiri selaku pemilik BPM dan

memiliki 2 orang bidan sebagai karyawan.

BPM ini melayani pemeriksaan ibu hamil

atau ANC (Ante Natal Care), ibu bersalin atau INC

(Intra Natal Care), ibu nifas atau PNC (Post Natal

Care), MTBS (Manjemen Terpadu Balita Sakit),

Imunisasi, pelayanan alat kontrasepsi dan

kesehatan reproduksi. Untuk pelayanan umum BPM

ini buka dari jam 06.00 WIB sampai 21.00 WIB,

42

66

sedangkan untuk persalinan 24 jam. Imunisasi

dilakukan setiap minggu pada hari senin.

Peneliti melakukan studi kasus di BPM ini

mulai hari Sabtu, 4 April 2015 sampai pada

hari Jumat, 1 mei 2015 dengan jumlah ibu hamil

yang melakukan kunjungan pada bulan Januari

sampai bulan Maret sebanyak 141 ibu hamil.

Sedangkan jumlah ibu hamil yang mengalami

anemia ada 8 ibu hamil.

2. Gambaran Responden

Responden dalam studi kasus ini adalah Ny.

Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 mulai dari

usia kehamilan 32 +4 minggu sampai usia

kehamilan 36 +4 minggu. Berat badan responden

selama diberi asuhan mengalami kenaikan sebesar

0,5 kg dari yang awalnya 48 kg menjadi 48,5 kg.

Tinggi fundus uteri tetap 3 jari dibawah Px

atau tinggi fundus uteri Mc Downald tetap 28

67

cm. Tafsiran berat janin mengalami kenaikan

dari yang awalnya 2480 gr menjadi 2635 gr. Hal

ini terjadi karena pada awalnya kepala belum

masuk panggul dan akhirnya kepala sudah masuk

panggul. Denyut jantung janin juga berada dalam

batas normal yaitu antara 120 sampai 160

x/menit.

Pada saat kunjungan pertama hari Sabtu, 04

April 2015 dilakukan pemeriksaan kadar

hemoglobin dan responden mengalami anemia

ringan dengan kadar hemoglobin 8,6 gr%.

Setelah itu peneliti memberikan asuhan KIE

tentang anemia pada ibu hamil, terapi obat Fe

250 mg yang mengandung 60 mg zat besi 1x1 malam

hari, B12 50 mg 2x1 siang dan sore hari, dan

Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari, membeitahu ibu

cara menkonsumsi tablet Fe yang benar serta

menganjurkan ibu agar menkonsumsi makanan yang

banyak mengandung zat besi, seperti kankung,

bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.

68

Kemudian peneliti melakukan kunjungan

ulang setiap 1 minggu sekali dan melakukan

evaluasi cara responden menkonsumsi tablet Fe,

menkonsumsi makanan yang mengandung zat besi

dan diperoleh hasil yaitu pada hari Kamis, 09

April 2015 kadar hemoglobin mengalami kenaikan

menjadi 9,2 gr%, hari Kamis, 16 April 2015

kadar hemoglobin 9,8 gr%, hari Kamis 23 April

2015 kadar hemoglobin 11,4 gr% dan yang

terakhir pada hari Jumat, 01 Mei 2015 kadar

hemoglobin menjadi 11,8 gr%.

3. Hasil Kunjungan

Pada kunjungan pertama hari Sabtu, 04

April 2015 peneliti melakukan pengkajian data

dan diperoleh hasil bahwa berdasarkan data

subyektif responden mengatakan pusing atau

pandangan menjadi kabur saat bangun dari posisi

tidur ke posisi duduk, badan lemas, mudah capek

69

dan mudah mengantuk. Selain itu responden juga

mengatakan sering mengkonsumsi tablet Fe dengan

menggunakan teh hangat.

Peneliti memperoleh data obyektif usia

kehamilan 32 +4 mg, hasil pemeriksaan tanda-

tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, nadi

86x/menit, suhu 36,9 °C, respirasi 24x/menit,

pemeriksaan fisik konjugtiva pucat dan kadar

hemoglobin 8,6 gr%.

Peneliti memberikan asuhan KIE tentang

anemia pada ibu hamil, terapi obat Fe 250 mg

yang mengandung 60 mg zat besi 1x1 malam hari,

B12 50 mg 2x1 siang dan sore hari, dan Kalsium

500 mg 1x1 pagi hari, membeitahu ibu cara

mengkonsumsi tablet Fe yang benar serta

menganjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan yang

banyak mengandung zat besi, seperti kankung,

bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.

70

Pada kunjungan kedua hari Kamis, 09 April

2015 responden mengatakan badannya mudah capek

dan lemasnya sudah mulai berkurang. Responden

juga mengatakan mengkonsumsi tablet Fe 2 jam

setelah makan, yaitu melakukan makan sore pada

pukul 17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB dan

mengkonsumsi tablet Fe pukul 20.00 WIB sebelum

tidur dengan menggunakan air putih atau air

jeruk hangat. Selain itu responden mengatakan

sering mengkonsumsi makanan yang mengandung zat

besi yaitu minum susu kedelai setiap hari,

mengkonsumsi kacang hijau seminggu 3 kali,

mengkonsumsi bayam seminggu 3 kali dan

mengkonsumsi kangkung seminggu 3 kali.

Peneliti memperoleh data obyektif usia

kehamilan 33 +4 mg, hasil pemeriksaan tanda-

tanda vital tekanan darah 110/80 mmHg, nadi

84x/menit, suhu 36,8 °C, respirasi 23x/menit,

pemeriksaan fisik konjugtiva pucat dan kadar

hemoglobin 9,2 gr%.

71

Pada kunjungan ketiga hari Kamis, 16 April

2015 responden mengatakan badannya sudah enak.

Responden mengatakan masih mengkonsumsi tablet

Fe dengan cara yang sama dan masih mengkonsumsi

makanan yang mengandung zat besi seperti kacang

kedelai, kacang hijau, bayam dan kangkung.

Peneliti memperoleh data obyektif usia

kehamilan 34 +3 mg, hasil pemeriksaan tanda-

tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, nadi

83x/menit, suhu 37 °C, respirasi 24x/menit,

pemeriksaan fisik konjugtiva pucat dan kadar

hemoglobin 9,8 gr%.

Pada kunjungan keempat hari Kamis, 23

April 2015 responden mengatakan badannya sudah

sehat dan tidak ada keluhan. Responden

mengatakan masih mengkonsumsi tablet Fe dengan

cara yang sama dan masih mengkonsumsi makanan

yang mengandung zat besi seperti kacang

kedelai, kacang hijau, bayam dan kangkung.

72

Peneliti memperoleh data obyektif usia

kehamilan 35 +3 mg, hasil pemeriksaan tanda-

tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, nadi

81x/menit, suhu 36,7 °C, respirasi 22x/menit,

pemeriksaan fisik konjugtiva merah muda dan

kadar hemoglobin 11,4 gr%.

Pada kunjungan kelima hari Jumat, 01 Mei

2015 responden mengatakan tidak ada keluhan.

Responden mengatakan masih mengkonsumsi tablet

Fe dengan cara yang sama dan masih mengkonsumsi

makanan yang mengandung zat besi seperti kacang

kedelai, kacang hijau, bayam dan kangkung.

Peneliti memperoleh data obyektif usia

kehamilan 36 +4 mg, hasil pemeriksaan tanda-

tanda vital tekanan darah 110/80 mmHg, nadi

83x/menit, suhu 36,8 °C, respirasi 22x/menit,

pemeriksaan fisik konjugtiva merah muda dan

kadar hemoglobin 11,8 gr%.

73

B. Pembahasan

Pada pembahasan ini peneliti akan menjelaskan

tentang pengaruh asuhan kebidanan yang telah

diberikan selama 4 minggu. Adapun hasil setiap

kunjungan yang dilakukan antara lain sebagai

berikut :

Tabel 3 Keluhan Pasien dan Konjugtiva

Kunjungan

UsiaKehamilan

Keluhan Konjugtiva

I 32 +4 minggu

Pusing, pandanganmenjadi kabur saat

bangun dari posisi tidurke posisi duduk, badanlemas, mudah capek dan

mudah mengantuk

Pucat

II 33 +4 minggu Badan mudah capek danlemas sudah berkurang Pucat

III 34 +3 minggu Badan sudah enak Pucat

IV 35 +3 minggu Badan sehat dan tidakada keluhan Merah Muda

V 36 +4 minggu Tidak ada keluhan Merah Muda

Menurut Proverawati, 2011 gejala anemia pada

ibu hamil, meliputi merasa lelah atau lemah, pucat

dan konsentrasi terganggu. Dalam penelitian Siti

Asyirah tahun 2012 diagnosa anemia dapat

ditegakkan dari hasil pemeriksaan fisik, yaitu

74

konjugtiva tampak pucat. Hal ini terjadi karena

suplai oksigen pada bagian kepala sedikit, karena

letaknya jauh dari jantung.

Melihat kondisi responden, maka peneliti

menyimpulkan bahwa tidak ada kesenjagan antara

paraktik atau keluhan pasien dengan teori yang

sudah ada.

Tabel 4 Kadar Hemoglobin

Kunjungan UsiaKehamilan

Hemoglobin

I 32 +4 minggu 8,6 gr%II 33 +4 minggu 9,2 gr%III 34 +3 minggu 9,8 gr%IV 35 +3 minggu 11,4 gr%V 36 +4 minggu 11,8 gr%

Menurut WHO (World Health Organization) anemia

meupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin <11

gr% pada trimester I dan III serta <10,5 gr% pada

trimester II. WHO juga menyebutkan bahwa kadar

hemoglobin antara 8 sampai 9,9 gr% termasuk dalam

kategori anemia ringan. Dalam penelitian Siti

Asyirah tahun 2012 diagnosa anemia dapat

75

ditegakkan dari pemeriksaan kada hemoglobin.

Proverawati 2011 dan penelitian Sitti Asyirah

tahun 2012 menyebutkan bahwa kandungan tanin dalam

teh dapat menghambat penyerapan zat besi.

Menurut Saminem, 2009 pada usia kehamilan 32-

33 minggu merupakan puncak hemodilusi atau

pengenceran darah, dimana pertambahan antara

plasma darah dengan eritrosit tidak seimbang,

dimana penambahan plasma darah mencapai 25 sampai

30% sedangkan penambahan sel darah merah hanya

20%, sehingga menyebabkan anemia fisiologis.

Menurut Prawirohardjo, 2009 setiap 60 mg elemen

besi dapat meningkatkan kadar hemoglobin 1 gr%.

Sedangkan menurut Tarwoto dan Wasnindar 2007

setiap 100 gr bayam dapat meningkatkan kadar

hemoglobin 0,06 gr%, kacang hijau 0,11 gr%, kacang

kedelai 0,11 gr%, dan kangkung 0,04 gr%.

Responden mengalami kenaikan kadar hemoglobin

sesuai dengan teori yang sudah ada, sehingga

76

peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan

antara praktik dengan teori yang sudah ada.

Tabel 5 Kenaikan BB, TFU, TBJ dan DJJ

Kunjungan

BeratBadan TFU Leopold TFU Mac

Downald TBJ DJJ

I 48 kg 3 jaridibawah Px 28 cm 2480

gr134

x/menit

II 48 kg 3 jaridibawah Px 28 cm 2480

gr138

x/menit

III 48 kg 3 jaridibawah Px 28 cm 2480

gr129

x/menit

IV 48,5 kg 3 jaridibawah Px 28 cm 2635

gr131

x/menit

V 48,5 kg 3 jaridibawah Px 28 cm 2635

gr131

x/menit

Menurut Saminem dan Sulistyawati, 2009

pembesaran perut yang kurang dari semestinya bisa

dicurigai sebagai malnutrisi atau IUGR (Intra Uterine

Growth Retardation). Menurut Sulistyawati, 2009

penambahan berat badan pada ibu hamil trimester

III adalah 0,5 kg per minggu. Sedangkan untuk

jumlah penambahan berat badan pada ibu hamil

totalnya 8 sampai 12 kg. akan tetapi, biasanya

pada ibu hamil dengan anemia akan mengalami

gangguan penyerapan nutrisi. Hal ini terjadi

77

karena ibu hamil yang mengalami anemia mengalami

kekurangan hemoglobin dimana hal ini akan

mempengaruhi jumlah oksigen yang membawa sari-sari

makanan keseluruh tubuh.

Menurut Gde Manuaba, 2010 dampak atau

pengaruh anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan

IUGR (Intra Uterine Growth Retardation), BBLR dan fetal

distress. Hal ini terjadi karena pada ibu hamil

dengan anemia jumlah eritrosit atau sel darah

merah akan berkurang, hal ini akan mempengaruhi

jumlah hemoglobin yang membawa oksigen dan sari-

sari makanan ke janin.

Apabila jumlah oksigen yang dibawa tidak

mencukupi maka pembuluh darah akan mengalami

atrofi atau pengecilan, kalsifikasi bahkan infark

yang akan menyebabkan gangguan pada fungsi

plasenta, sehingga jumlah oksigen dan sari-sari

makan yang dibawa melalui hemoglobin tidak mampu

78

mencukupi untuk pertumbuhan dan perkembangan

janin, serta dapat menyebabkan janin kekurangan

oksigen.

Hal ini sesuai dengan kondisi responden,

dimana dalam waktu 1 bulan responden hanya

mengalami kenaikan berat badan sebanyak 0,5 kg

atau total kenaikan berat badan hanya 7,5 kg yaitu

dari 41 kg naik menjadi 48,5 kg. Dengan demikian,

maka peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada

kesenjangan antara praktik dengan teori yang sudah

ada.

Tabel 6 Intervensi

Kunjungan UsiaKehamilan Intervensi

I 32 +4 minggu KIE anemia pada ibu

79

hamil, terapi obat Fe 250mg yang mengandung 60 mgzat besi 1x1 malam hari,B12 50 mg 2x1 siang dansore hari, dan Kalsium500 mg 1x1 pagi hari,membeitahu ibu caramengkonsumsi tablet Feyang benar sertamenganjurkan ibu agarmengkonsumsi makanan yangbanyak mengandung zatbesi, seperti kankung,bayam, kacang hijau,kedelai dan lain-lain.

II 33 +4 minggu

evaluasi caramengkonsumsi tablet Fe,evaluasi konsumsi makananyang mengandung zat besidan evaluasi kenaikankadar hemoglobin.

III 34 +3 minggu

evaluasi caramengkonsumsi tablet Fe,evaluasi konsumsi makananyang mengandung zat besidan evaluasi kenaikankadar hemoglobin.

IV 35 +3 minggu

evaluasi caramengkonsumsi tablet Fe,evaluasi konsumsi makananyang mengandung zat besidan evaluasi kenaikankadar hemoglobin.

V 36 +4 minggu

evaluasi caramengkonsumsi tablet Fe,evaluasi konsumsi makananyang mengandung zat besidan evaluasi kenaikankadar hemoglobin.

80

Menurut Proverawati, 2011 dan Tarwoto dan

Wasnindar (2007) penatalaksanaan anemia dilakukan

dengan cara :

a. Melakukan anamnesa apakah ibu sudah benar cara

mengkonsumsi tablet Fe.

b. Menganjurkan ibu agar menkonsumsi makanan yang

mengandung zat besi baik yang berasal dari

tumbuhan dan hewani.

c. Memaksimalkan penyerapan Fe atau zat besi

dengan cara menganjurkan ibu untuk menkonsumsi

tablet Fe dengan makanan atau minuman yang

mengandung vitamin C misalnya air jeruk atau

strawberry agar penyerapan zat besi bisa

maksimal. Serta tidak menganjurkan atau

melarang ibu meminum tablet Fe dengan teh atau

kopi, karena kandungan tanin dalam teh atau

kopi akan menghambat penyerapan zat besi.

d. Memberikan terapi obat, yaitu kombinasi dari 60

mg elemen zat besi dan 500 µg asam folat untuk

anemia ringan 1x1, sedangkan untuk anemia

81

sedang 2x1. Apabila anemia berat maka dirujuk

ke instansi yang lebih tinggi untuk dilakukan

transfusi darah.

Dari intervensi yang diberikan setiap minggu,

maka ada perbedaan antara asuhan yang diberikan

dengan teori yang sudah ada, yaitu peneliti tidak

memberikan terapi vitamin C untuk memaksimalkan

penyerapan tablet Fe.

C. Keterbatasan

Keterbatasan dalam studi kasus ini adalah

alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan

kadar hemoglobin dalam darah tidak dapat

distandarkan dan pembandingan warna secara visual

tidak 100% akurat. Hal ini terjadi karena hasil

pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode sahli

tergantung dari ketelitian tenaga kesehatan yang

memeriksa.

BAB V

82

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan asuhan kebidanan yang telah diberikan

dengan menggunakan metode 7 langkah evaluasi cara

mengkonsumsi tablet Fe, evaluasi konsumsi makanan

yang mengandung zat besi dan evaluasi kenaikan

kadar hemoglobin Varney, maka peneliti menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari pengkajian data yang dilakukan peneliti

memperoleh data subyektif bahwa pasien mengeluh

pusing atau pandangan menjadi kabur saat bangun

dari posisi tidur ke posisi duduk, badan lemas,

mudah capek dan mudah mengantuk. Responden juga

mengatakan sering minum teh hangat setelah

minum tablet Fe karena responden mual.

Sedangkan dari data obyektif atau pemeriksaan

konjugtiva pucat dan kadar hemoglobin 8,6 gr%.

83

2. Interpretasi data dasar dari hasil pengkajian

data peneliti menegakkan diagnosa bahwa

responden mengalami anemia ringan.

3. Diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada

responden adalah anemia sedang.

4. Tindakan segera yang dilakukan peneliti untuk

mencegah masalah potensial adalah memberikan

terapi tablet Fe dan mengevaluasi kenaikan

kadar hemoglobin setiap 1 minggu sekali.

5. Perencanaan yang dilakukan peneliti untuk

kunjungan yang dilakukan setiap minggu, yaitu :

Kunjungan I

a. Berikan konseling tentang anemia pada ibu

hamil.

b. Berikan terapi Fe, B12 dan kalsium.

c. Beritahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe yang

benar.

d. Anjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan yang

mengandung zat besi.

Kunjungan II, III, IV dan V

84

untuk kunjungan II sampai kunjungan V peneliti

memberikan intervensi yang sama, yaitu :

a. Lakukan evaluasi cara mengkonsumsi tablet Fe.

b. Lakukan evaluasi konsumsi makanan yang

mengandung zat besi.

c. Lakukan evaluasi kenaikan kadar hemoglobin.

6. Implementasi dari setiap kunjungan yang

dilakukan, yaitu :

Kunjungan I

a. Memberikan konseling tentang anemia pada ibu

hamil, penyebab anemia pada ibu hamil, tanda

dan gejala anemia pada ibu hamil dan dampak

anemia.

b. Memberikan terapi Fe 250 mg yang mengandung

60 mg zat besi 1x1 malam hari, B12 50 mg 2x1

siang dan sore hari, dan Kalsium 500 mg 1x1

pagi hari.

c. Memberitahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe

yang benar, yaitu diminum 2 jam sebelum atau

sesudah makan dengan air putih atau air

85

jeruk, tidak boleh diminum dengan teh atau

kopi karena tanin dan kafein dalam teh dan

kopi dapat menghambat penyerapan zat besi.

d. Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan

yang mengandung zat besi seperti kangkung,

bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.

Kunjungan II, III, IV dan V

untuk kunjungan II sampai kunjungan V peneliti

memberikan intervensi yang sama, yaitu :

a. Melakukan evaluasi cara mengkonsumsi tablet

Fe, yaitu ibu menkonsumsi tablet Fe 2 jam

setelah makan atau sebelum tidur dan tidak

minum teh lagi setelah mengkonsumsi tablet

Fe.

b. Melakukan evaluasi konsumsi makanan yang

mengandung zat besi, yaitu ibu sudah minum

susu kedelai setiap pagi, makan atau minum

air rebusan kacang hijau seminggu 3 kali,

86

makan sayur bayam seminggu 3 kali dan makan

sayur kangkung seminggu 3 kali.

c. Melakukan evaluasi kenaikan kadar hemoglobin

yang diperoleh data yaitu pada kunjungan ke

II kadar hemoglobin9,2gr%, pada kunjungan ke

III kadar hemoglobin 9,8 gr%, pada kunjungan

ke IV kadar hemoglobin 11,4 gr% dan pada

kunjungan ke V kadar hemoglobin 11,8 gr%.

7. Evalusi dari kunjungan yang dilakukan yaitu :

Kunjungan I

a. Konseling tentang anemia pada ibu hamil

sudah diberikan.

b. Terapi Fe, B12 dan kalsium sudah

diberikan.

c. Ibu sudah tidak mengkonsumsi tablet Fe

dengan teh hangat.

d. Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang

mengandung zat besi.

Kunjungan II, III, IV dan V

87

untuk kunjungan II sampai kunjungan V

peneliti melakukan evaluasi yang sama,

yaitu :

a. Ibu mengkonsumsi tablet Fe dengan benar,

yaitu ibu mengkonsumsi tablet Fe dengan

benar, yaitu mengkonsumsi tablet Fe pukul

20.00 WIB sebelum tidur dan makan sore

pukul 17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB.

b. Ibu sudah mengkonsumsi makanan yang

mengandung zat besi, yaitu susu kedelai,

air rebusan kacang hijau, bayam dan

kangkung.

c. Evaluasi kenaikan kadar hemoglobin sudah

dilakukan.

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan pengetahuan responden tentanga

anemia dapat bertambah, sehingga responden

dapat melakukan pencegahan dan perawatan anemia

88

pada ibu hamil serta mencegah komplikasi dan

kelainan karena anemia pada ibu hamil.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan peneliti dapat melakukan

identifikasi dan pemeriksaan kadar hemoglobin

pada ibu hamil, sehingga dapat memperdalam,

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dan

mencegah komplikasi karena anemia pada ibu

hamil dengan memberikan asuhan kebidanan pada

ibu hamil dengan anemi.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu Wuryanti. (2010). Hubungan Antara Anemia DalamKehamilan Dengan Perdarahan Post Partum KarenaAtonia Uteri Di RSUD Wonogiri. Universitas SebelasMaret. Diunduh tanggal 28 Januari 2015 darihttp://eprints.uns.ac.id

Dewi Purnomo. (2013). Asuhan Kebidanan pada Ny. EG1P0AboAho dengan Anemia Ringan di PuskesmasSambungmacan I Sragen.

Dinas Kesehatan Provinsi DIY. (2012). Profil Kesehatan D.I.Yogyakarta Tahun 2013.

. (2013). Profil Kesehatan D.I. YogyakartaTahun 2014.

. (2014). Profil Kesehatan D.I. YogyakartaTahun 2015.

Gandasoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik Cetakan16. Jakarta:Dian Rakyat.

Gde Manuaba, Ida Bagus. (2010). Penuntun Kepanitrenan KlinikObstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC.

I Dewa Ayu Kt Surinati. (2011). Perbedaan Berat BadanLahir Dan Berat Plasenta Lahir Pada Ibu AtermDengan Anemia Dan Tidak Anemia. UniversitasUdayana Bali. Diunduh tanggal 24 Januari 2015 darihttp://www.pps.unud.ac.id

Mohamed Asri. Anemia Defisiensi Besi. FakultasKedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJakarta. Diunduh tanggal 20 Januari 2015 darihttp://www. s3.amazonenews.com

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi PenelitianKesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Proverawati, Atikah. (2011). Anemia Dan Anemia Kehamilan.Yogyakarta : Nuha Medika.

Saifuddin. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC.

Salmah, dkk. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta :EGC.

Saminem. (2009). Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal.Jakarta : EGC.

Sembiring Rinawati. (2010). Hubungan Anemia DalamKehamilan Dengan Perdarahan Post Partum di RSUP H.Adam Malik Medan (58). Diunduh tanggal 26 Januari2015 dari http//www.academia.edu.com

Sitti asyirah. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungandengan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah KerjaPuskesmas Bajeng Kecamatan Bjeng Kabupaten Goa.

Sudarti dan Afroh Fauziah. (2010). Buku Ajar DokumentasiKebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : CVAlfa Beta.

Sujiyatini, dkk. (2009). Asuhan Patologi Kebidanan Plus ContohAsuhan Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Sulistyawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan Pada MasaKehamilan. Jakarta : Salemba Medika.

Survei Demografi Kesehatan Indonesia. (2012). AngkaKematian Ibu.

Tarwoto dan Wasnindar. (2007). Buku Saku Anemia Pada ibuHamil Konsep Dan Penatalaksanaan. Jakarta : Trans InfoMedia.

Wiknjosastro, H. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Lampiran 1 : Jadwal Studi Kasus

JADWAL STUDI KASUS

Kegiatan

Waktu

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41. Penyusunan Pembuatan

Proposal2. Seminar Proposal atau Uji

Kelayakan Kasus3. Revisi Proposal4. Perijinan Penelitian5. Persiapan Penelitian6. Pelaksanaan Penelitian7. Pengolahan Data8. Laporan STUDI KASUS9. Sidang STUDI KASUS

10. Revisi Laporan STUDI KASUS Akhir

Lampiran 3 : Lembar Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yang Terhormat Ibu/Saudari

Di tempat

Assalamu’allaikum Wr. Wb

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, maka saya yang

bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Tri Wahyuni

NIM : 12618

Judul Studi Kasus : Asuhan Kebidanan Pada Ibu

Hamil Dengan Anemia

Ringan

Dengan segala kerendahan hati, penulis meminta kepada

ibu/saudari agar bersedia menjadi responden dalam Studi

Kasus ini. Atas kesediaan dan bantuan yang diberikan

responden penulis mengucapkan terimakasih.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb

Yogyakarta, Maret

2015

(Tri

Wahyuni)

Lampiran 6 : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil DenganAnemia Ringan

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Patologis

Ny. Sri Rahyu G2P1Ab0Ah1 UK 32 +4 minggu dengan anemia

ringan

DI BPM Suprapti

Tempat : BPM Suprapti

No. RM :

Hari, Tanggal : Sabtu, 04 April 2015

I. PENGKAJIAN DATA 04 April 2015

Jam 18.00 WIB

1. Identitas

Istri

Suami

Nama : Sri Rahayu R.

Deni Mulia

Umur : 26 tahun

30 tahun

Agama : Islam

Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMP

SMP

Pekerjaan : IRT

Wiraswasta

2. Anamnesa

a. Alasan Kunjungan : ibu mengatakan hari ini

jadwal kunjunagan ulang dan ibu ingin

memeriksakan kehamilannnya.

b. Keluhan Utama : ibu mengatakan pusing atau

pandangan menjadi kabur saat bangun dari

posisi tidur ke posisi duduk, badan lemas,

mudah capek dan mudah mengantuk.

c. Riwayat Perkawinan : menikah 1 kali, umur 23

tahun lamanya 3 tahun 6 bulan.

d. Riwayat Haid

Menarce : 13 tahun

Lamanya : 7-8 hari

Siklus : ± 28 hari

Sifat Darah : encer

Bau : khas

Flour Albus : tidak ada atau tidak

pernah

HPHT : 18-08-2014

HPL : 25-05-2015

UK : 32 +4 minggu

e. Riwayat Obstetri

No. UK Persalinan

Penolong BBL Nifas

1.(2011) 38 +3 mg Spontan Bidan 3100

kgNorma

l2.

(2015) Hamil ini UK 32 +4 mg

f. Riwayat Kontrasepsi

MetodeMulaiPakai

BerhentiPakai

AlasanBerhenti Oleh

Suntik 3bulan

Juli2013 Maret 2014 BB turun ± 3

kgBidan

g. Riwayat Kesehatan

Penyakit menurun : Ibu mengatakan tidak

memiliki penyakit menurun seperti Diabetes

Melitus, Hipertensi, Asma, Jantung.

Penyakit menular : ibu mengatakan tidak

memiliki penyakit menular seperti TBC,

hepatitis, dan HIV/AIDS.

Riwayat kesehatan keluarga : ibu mengatakan

dari keluarga tidak ada yang memiliki

penyakit menurun dan menular.

Riwayat operasi : ibu mengatakan belum pernah

melakukan operasi.

Riwayat alergi : ibu mengatakan tidak

memiliki riwayat alergi obat dan makanan.

h. Riwayat Kehamilan Sekarang

Selama hamil ibu periksa di BPM Suprapti

Mulai periksa sejak UK 7 +3 minggu.

Trimester

Frekuensi Keluhan Tindakan Oleh

I 1 kali mualAsam folat,enakur danatmasid

Bidan

II 6 kali t.a.k Fe, B12 dan Kalk Bidan

III 2 kali t.a.k Fe, B12 dan Kalk Bidan

Imunisasi TT : TT3

Obat yang diminum ibu : ibu hanya minum obat

yang diberikan bidan.

Jamu yang diminum ibu : ibu tidak pernah

minum jamu

i. Pola Kebutuhan Sehari-hari

1) Nutrisi

Makanan Minuman

Jenis nasi, sayur,lauk

air putih, teh,susu ibu hamil

dan susu kedelaiPorsi sedang ± 6-8 gelas

Pantangan tidak ada tidak ada

2) Eliminasi

BAK BAB

Frekuensi sering ± 1-2 kaliSifat lancar lancarWarna jernih kuningBau khas khas

Keluhan t.a.k t.a.k3) Istirahat

Tidur siang : jarang

Tidur malam : 6-8 jam

4) Aktivitas

Di rumah : menjahit

Di luar rumah : arisan PKK

5) Personal hygiene

Mandi : 2 kali per hari

Menggosok gigi : 2 kali per

hari

Mencuci rambut : 2 hari

sekali

Mengganti pakaian : sehari 2 kali

Membersihkan genetalia : setelah

BAK dan BAB serta saat mandi

6) Hubungan seksual

Frekuensi : jarang melakukan ± 2

minggu sekali

Keluhan : t.a.k

j. Data Psikologis

Anak sangat diharapkan, keluarga mendukung

kehamilan ini

Saudara terdekat bibi

Rencana yang merawat bayi ibu dan suami

Konsep diri ibu baik

Jika ada masalah dibicarakan dengan suami

k. Data Sosial

Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik

Kegiatan sosial yang diikuti ibu arisan PKK

Ibu tidak memiliki hewan peliharaan dirumah

l. Jumlah Penghasilan/bulan

Suami : ± Rp 1. 800.000

Istri : ± Rp 700.000

m. Yang menanggung biaya ANC dan INC : suami

3. Data Obyektif

a. Pemeriksaan Umum

Kesadaran : Composmentis

Keadaan umum : lemas

BB sebelum hamil : 41 kg

BB sekarang : 48 kg

Tinggi Badan : 160 cm

LILA : 24 cm

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 86 x/menit

Suhu : 36,9 °C

Respirasi : 24 x/menit

b. Pemeriksaan Khusus

Kepala : mesosepal, bersih, rambut hitam

Muka : pucat, tidak oedem

Mata : konjungtiva pucat, sklera putih,

simetris

Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada

sekret berlebih

Mulut dan gigi : bersih, tidak ada caries

dan gigi berlubang

Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen

berlebih

Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar

parotis dan tiroid, tidak ada pelebaran vena

jugularis

Dada : simetris, puting susu menonjol asi

belum keluar

Abdomen : ada linea nigra, ada strie dan

pembesaran perut sesuai usia kehamilan

Genetalia : tidak ada varises dan tidak ada

pembengkakan kelenjar bartolini

Ekstermitas : tidak ada oedem dan varises

c. Pemeriksaan Obstetri

Palpasi Leopold I : tinggi fundus uteri 3

jari dibawah Px, teraba bagian lunak agak

lebar dan tidak melenting, yaitu bokong

janin.

Palpasi Leopold II : pada perut sebelah kiri

teraba tahanan memanjang yaitu punggung

janin, sedangkan pada perut sebelah kanan

teraba bagian-bagian kecil yaitu kaki dan

tangan.

Palpasi Leopold III : pada bagian segmen

bawah rahim teraba bagian bulat, keras dan

melenting, yaitu kepala janin.

Palpasi Leopold IV : keduan tangan konvergen,

artinya kepala belum masuk pintu atas panggul

atau PAP.

TFU Mac Downald : 28 cm

TBJ : (28-12)x155= 2480 gram

Auskultasi DJJ : (+) 134x/menit

Perkusi/Reflek Patella ka/ki : (+)

d. Pemeriksaan Panggul Luar

Distansia spinarum : tidak dilakukan

Distansia kristarum : tidak dilakukan

Boudelouge : tidak dilakukan

Lingkar panggul : tidak dilakukan

e. Pemeriksaan Penunjang

HbSAg : tidak dilakukan

Kadar hemoglobin : 8,6 gr%

Protein urine : tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Data subyektif :

Ibu G2P1Ab0Ah1

Umur 26 tahun

Ibu mengatakan pusing atau pandangan menjadi kabur

saat bangun dari posisi tidur ke posisi duduk,

badan lemas, mudah capek dan mudah mengantuk.

Data obyektif :

UK 32 +4 minggu dari HPHT 18-08-2014

TFU 3 jari dibawah Px (Leopold I)

Persentasi punggung kiri (Leopold II)

Persentasi kepala (Leopold III)

Kedua tangan divergen (Leopold IV)

Janin tunggal (Leopold I, II, III, IV)

DJJ (+) 134x/menit pada satu tempat

Konjungtiva pucat

Kadar Hemoglobin 8,6 gr%

Diagnosa :

Ibu Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 UK 32 +4

minggu janin tunggal, persentasi kepala, kepala

belum masuk panggul, janin hidup dengan anemia

ringan

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL

Anemia sedang

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA

Memberikan terapi Fe dan melakukan evaluasi

kenaikan kadar hemoglobin setiap 1 minggu sekali.

V. PERENCANAAN

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

2. Berikan ibu KIE tentang anemia pada ibu hamil

3. Beritahu ibu terapi obat yang diberikan

4. Anjurkan ibu cara mengkonsumsi tablet Fe yang

benar

5. Anjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan yang

mengandung zat besi

6. Anjurkan ibu cara istirahat yang cukup

7. Beritahu ibu tanda bahaya trimester III

8. Beritahu ibu ketidaknyamanan trimester III

9. Beritahu ibu tentang P4K (Program Persiapan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)

10. Beritahu ibu tentang tanda-tanda persalinan

11. Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang

VI. IMPLEMENTASI

1. Memberitahu bahwa ibu mengalami anemia ringan,

karena dari hasil pemeriksaan kadar hemoglobin

ibu 8,6 gr%.

2. Memberikan ibu KIE tentang pengertian anemia,

penyebab anemia, tanda dan gejala anemia,

dampak anemia, dan pengobatan anemia pada ibu

hamil.

3. Memberitahu ibu terapi obat yang diberikan

yaitu Fe 250 mg yang mengandung 60 mg zat besi

1x1 malam hari, B12 50 mg 2x1 siang dan sore

hari, dan Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari.

4. Menganjurkan ibu cara mengkonsumsi tablet Fe

yang benar yaitu diminum 2 jam sebelum atau

sesudah makan dengan air putih atau air jeruk,

tidak boleh diminum dengan teh atau kopi karena

tanin dan kafein dalam teh dan kopi dapat

menghambat penyerapan zat besi.

5. Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan yang

mengandung zat besi seperti kankung, bayam,

kacang hijau, kedelai dan lain-lain.

6. Menganjurkan ibu cara istirahat yang cukup

dengan tidur ± 6-8 jam sehari, bisa dengan

tidur siang 1 jam dan tidur malam 6-7 jam.

7. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya trimester

III, yaitu ketuban pecah dini (KPD) yaitu

keluarnya cairan dari jalan lahir baunya amis

atau anyir dan ibu tidak merasa buang air

kecil, plasenta previa dan solution plasenta,

yaitu keluar darah dari jalan lahir baik warna

merah atau merah kehitaman baik disertai atau

tanpa disertai dengan rasa nyeri.

8. Memberitahu ibu tentang ketidaknyamanan

trimester III, yaitu ibu sering BAK, sembelit

atau susah BAB karena penigkatan hormon

progesteron, pegal pada bagian pinggang yang

terjadi karena rahim yang bertambah besar,

sering berkeringat dan lain-lain.

9. Memberitahu ibu tentang P4K (Program Persiapan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), yaitu

dengan melihat HPL atau hari perkiraan lahir,

menentukan tempat persalinan, penolong

persalinan, pendamping pada saat persalinan,

kendaraan yang digunakan pada saat akan

bersalin, donor darah dan dana untuk

persalinan.

10. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda

persalinan, yaitu kenceng-kenceng teratur dan

makin lama makin sering dan lama, keluar lender

darah dari jalan lahir.

11. Memberitahu ibu agar melakukan kunjungan

ulang 1 minggu lagi untuk melakukan pemeriksaan

kadar hemoglobin.

VII. EVALUASI

1. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan

2. Ibu mengerti tentang anemia pada ibu hamil

3. Ibu bersedia minum terapi obat yang diberikan

4. Ibu mengerti tentang cara mengkonsumsi tablet

Fe

5. Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang

mengandung zat besi

6. Ibu mengerti cara istrahat yang cukup

7. Ibu mengerti tanda bahaya trimester III

8. Ibu mengerti tentang ketidaknyamanan trimester

III

9. Ibu mengerti tentang P4K (Program Persiapan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)

10. Ibu mengerti tentang tanda-tanda persalinan

11. Ibu mengerti jadwal kunjungan ulang dan

bersedia melakukan kunjungan ulang 1 minggu

lagi

CATATAN PERKEMBANGAN I

Hari, Tanggal : Kamis, 09 April 2015

Tempat : BPM Suprapti

DATA SUBYEKTIF 09 April 2015 Jam 10.30

WIB

1. Ibu mengatakan badannya mudah capek dan lemasnya

sudah mulai berkurang.

2. Ibu mengatakan mengkonsumsi terapi obat yang

diberikan sesuai dengan petunjuk yaitu tambah darah

diminum kira-kira pukul 20.00 WIB sebelum tidur dan

makan sore pukul 17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB

sudah makan.

3. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang

mengandung banyak zat besi yaitu dengan minum susu

kedelai setiap pagi, makan atau minum air rebusan

kacang hijau seminggu 3 kali, makan sayur bayam

seminggu 3 kali dan makan sayur kangkung seminggu 3

kali.

DATA OBYEKTIF

TD : 110/80 mmHg Suhu :

36,8°C

Nadi : 84x/menit BB : 48 kg

Respirasi : 23x/menit

UK 33 +3 minggu dari HPHT 18-08-2014

TFU 3 jari bawah Px (Leopold I)

Persentasi punggung kiri (Leopold II)

Persentasi kepala (Leopold III)

Kedua tangan konvergen (Leopold IV)

Janin tunggal (Leopold I, II, III, IV)

TFU Mac Downald 28 cm, TBJ : (28-12)x155= 2480 gr.

DJJ (+) 138x/menit pada satu tempat

Konjungtiva pucat

Kadar Hemoglobin 9,2 gr%

ANALISIS DATA (ASSESMENT)

Ibu Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 UK 33 +3 minggu

janin tunggal, persentasi kepala, kepala belum masuk

panggul, janin hidup dengan anemia ringan

PLANNING

1. Memberitahu bahwa ibu masih mengalami anemia ringan,

karena karena dari hasil pemeriksaan kadar

hemoglobin ibu 9,2 gr%.

Ibu mengerti hasil pemeriksaan

2. Memberitahu ibu terapi obat yang diberikan yaitu Fe

250 mg 1x1 malam hari, B12 50 mg 2x1 siang dan sore

hari, dan Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari.

Ibu mengerti terapi obat yang diberikan.

3. Menganjurkan pada ibu agar tetap mengkonsumsi

makanan yang mengandung zat besi seperti kankung,

bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.

Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang mengandung

zat besi.

4. Memberitahu ibu agar melakukan kunjungan ulang 1

minggu lagi untuk melakukan pemeriksaan kadar

hemoglobin.

Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan melakukan

pemeriksaan kadar hemoglobin 1 minggu lagi.

CATATAN PERKEMBANGAN II

Hari, Tanggal : Kamis, 16 April 2015

Tempat : BPM Suprapti

DATA SUBYEKTIF 16 April 2015 Jam 11.15

WIB

1. Ibu mengatakan badannya sudah enak.

2. Ibu mengatakan mengkonsumsi terapi obat yang

diberikan sesuai dengan petunjuk yaitu tambah darah

diminum kira-kira pukul 20.00 WIB sebelum tidur dan

makan sore pukul 17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB

sudah makan.

3. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang

mengandung banyak zat besi yaitu dengan minum susu

kedelai setiap pagi, makan atau minum air rebusan

kacang hijau seminggu 3 kali, makan sayur bayam

seminggu 3 kali dan makan sayur kangkung seminggu 3

kali.

DATA OBYEKTIF

TD : 110/70 mmHg Suhu :

37°C

Nadi : 83x/menit BB : 48 kg

Respirasi : 24x/menit

UK 34 +3 minggu dari HPHT 18-08-2014

TFU 3 jari bawah Px (Leopold I)

Persentasi punggung kiri (Leopold II)

Persentasi kepala (Leopold III)

Kedua tangan konvergen (Leopold IV)

Janin tunggal (Leopold I, II, III, IV)

TFU Mac Downald 28 cm, TBJ : (28-12)x155= 2480 gr.

DJJ (+) 129x/menit pada satu tempat

Konjungtiva pucat

Kadar Hemoglobin 9,8 gr%

ANALISIS DATA (ASSESMENT)

Ibu Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 UK 34 +3 minggu

janin tunggal, persentasi kepala, kepala belum masuk

panggul, janin hidup dengan anemia ringan

PLANNING

1. Memberitahu bahwa ibu masih mengalami anemia ringan,

karena karena dari hasil pemeriksaan kadar

hemoglobin ibu 9,8 gr%.

Ibu mengerti hasil pemeriksaan

2. Memberitahu ibu terapi obat yang diberikan yaitu Fe

250 mg 1x1 malam hari, B12 50 mg 2x1 siang dan sore

hari, dan Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari.

Ibu mengerti terapi obat yang diberikan.

3. Menganjurkan pada ibu agar tetap mengkonsumsi

makanan yang mengandung zat besi seperti kankung,

bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.

Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang mengandung

zat besi.

4. Memberitahu ibu agar melakukan kunjungan ulang 1

minggu lagi untuk melakukan pemeriksaan kadar

hemoglobin.

Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan melakukan

pemeriksaan kadar hemoglobin 1 minggu lagi.

CATATAN PERKEMBANGAN III

Hari, Tanggal : Kamis, 23 April 2015

Tempat : BPM Suprapti

DATA SUBYEKTIF 23 April 2015 Jam 11.00

WIB

1. Ibu mengatakan badannya sudah sehat dan tidak ada

keluhan

2. Ibu mengatakan mengkonsumsi terapi obat yang

diberikan sesuai dengan petunjuk yaitu tambah darah

diminum kira-kira pukul 20.00 WIB sebelum tidur dan

makan sore pukul 17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB

sudah makan.

3. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang

mengandung banyak zat besi yaitu dengan minum susu

kedelai setiap pagi, makan atau minum air rebusan

kacang hijau seminggu 3 kali, makan sayur bayam

seminggu 3 kali dan sayur kangkung seminggu 3 kali.

DATA OBYEKTIF

TD : 110/70 mmHg Suhu :

36,7°C

Nadi : 81x/menit BB : 48,5

kg

Respirasi : 22x/menit

UK 35 +3 minggu dari HPHT 18-08-2014

TFU 3 jari bawah Px (Leopold I)

Persentasi punggung kiri (Leopold II)

Persentasi kepala (Leopold III)

Kedua tangan divergen (Leopold IV)

Janin tunggal (Leopold I, II, III, IV)

TFU Mac Downald 28 cm, TBJ : (28-11)x155= 2635 gr.

DJJ (+) 131x/menit pada satu tempat

Konjungtiva merah muda

Kadar Hemoglobin 11,4 gr%

ANALISIS DATA (ASSESMENT)

Ibu Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 UK 35 +3 minggu

janin tunggal, persentasi kepala, kepala belum masuk

panggul, janin hidup dengan kehamilan normal.

PLANNING

1. Memberitahu bahwa ibu sudah tidak anemia lagi,

karena karena dari hasil pemeriksaan kadar

hemoglobin ibu 11,4 gr%.

Ibu mengerti hasil pemeriksaan.

2. Memberitahu ibu terapi obat yang diberikan yaitu Fe

250 mg 1x1 malam hari, B12 50 mg 2x1 siang dan sore

hari, dan Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari.

Ibu mengerti terapi obat yang diberikan.

3. Menganjurkan pada ibu agar tetap mengkonsumsi

makanan yang mengandung zat besi seperti kankung,

bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.

Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang mengandung

zat besi.

4. Memberitahu ibu agar melakukan kunjungan ulang 1

minggu lagi untuk melakukan pemeriksaan kadar

hemoglobin dan memastikan bahwa ibu tidak anemia.

Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan

pemeriksaan kadar hemoglobin.

CATATAN PERKEMBANGAN IV

Hari, Tanggal : Jumat, 01 Mei 2015

Tempat : BPM Suprapti

DATA SUBYEKTIF 01 Mei 2015 Jam 11.00

WIB

1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan

2. Ibu mengatakan mengkonsumsi terapi obat yang

diberikan sesuai dengan petunjuk yaitu tambah darah

diminum kira-kira pukul 20.00 WIB sebelum tidur dan

makan sore pukul 17.00 WIB atau pukul 18.00 WIB

sudah makan.

3. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan yang

mengandung banyak zat besi yaitu dengan minum susu

kedelai setiap pagi, makan atau minum air rebusan

kacang hijau seminggu 3 kali, makan sayur bayam

seminggu 3 kali dan makan sayur kangkung seminggu 3

kali

DATA OBYEKTIF

TD : 110/80 mmHg Suhu :

36,8°C

Nadi : 83x/menit BB : 48,5

kg

Respirasi : 22x/menit

UK 36 +4 minggu dari HPHT 18-08-2014

TFU 3 jari bawah Px (Leopold I)

Persentasi punggung kiri (Leopold II)

Persentasi kepala (Leopold III)

Kedua tangan divergen, kepala sudah masuk panggul 1/5

bagian (Leopold IV)

Janin tunggal (Leopold I, II, III, IV)

TFU Mac Downald 28 cm, TBJ : (28-11)x155= 2635 gr.

DJJ (+) 131x/menit pada satu tempat

Konjungtiva merah muda

Kadar Hemoglobin 11,8 gr%

ANALISIS DATA (ASSESMENT)

Ibu Sri Rahayu umur 26 tahun G2P1Ab0Ah1 UK 36 +4 minggu

janin tunggal, persentasi kepala, kepala belum masuk

panggul, janin hidup dengan kehamilan normal.

PLANNING

1. Memberitahu bahwa ibu sudah tidak anemia lagi,

karena karena dari hasil pemeriksaan kadar

hemoglobin ibu 11,8 gr% dan dengan demikian

pemantauan atau pemeriksaan kadar hemoglobin sudah

selesai.

Ibu mengerti hasil pemeriksaan.

2. Memberitahu ibu terapi obat yang diberikan yaitu Fe

250 mg 1x1 malam hari, B12 50 mg 2x1 siang dan sore

hari, dan Kalsium 500 mg 1x1 pagi hari.

Ibu mengerti terapi obat yang diberikan.

3. Menganjurkan pada ibu agar tetap mengkonsumsi

makanan yang mengandung zat besi seperti kankung,

bayam, kacang hijau, kedelai dan lain-lain.

Ibu bersedia menkonsumsi makanan yang mengandung zat

besi.

4. Memberitahu ibu agar bersedia melakukan kunjungan

ulang jika ada keluhan.

Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang jika ada

keluhan.

Lampiran 7 : Lembar Pemantauan Kadar Hemoglobin

LEMBAR OBSERVASI KADAR HEMOGLOBIN

No. TanggalKadar Hemoglobin dalam gr%

Metode SahliMetodeTalquist

1. 04-04-2015 8,6 8-92. 09-04-2015 9,2 93. 16-04-2015 9,8 9-104. 23-04-2015 11,4 10-115. 01-05-2015 11,8 11-12