Resti hamil grandemultigravida

36
BAB II TINJAUAN TEORI KEHAMILAN MULTIGRAVIDA A. DEFINISI Multigravida adalah wanita yang pernah melahirkan bayi lebih dari 4 kali atau lebih, hidup atau mati (Rustam, 2008). Multigravida adalah seorang wanita hamil yang pernah melahirkan lebih dari 4 bayi aterm atau bayi sudah dapat hidup di luar kandungan. (Sumber: Perawatan Ibudan Anak di Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat, 225 tahun 1996/1997). Multigravida adalah kondisi dimana seorang ibu pernah melahirkan lebih dari 4 kali. B. KOMPLIKASI Kehamilan pada multigravida mengandung lebih banyak resiko daripada kehamilan pada anak pertama maupun anak kedua, baik untuk ibu maupun bayi. Karena seringnya melahirkan maka pada multigravida akan menimbulkan:

Transcript of Resti hamil grandemultigravida

BAB II

TINJAUAN TEORI

KEHAMILAN MULTIGRAVIDA

A. DEFINISI

Multigravida adalah wanita yang pernah

melahirkan bayi lebih dari 4 kali atau lebih, hidup

atau mati (Rustam, 2008).

Multigravida adalah seorang wanita hamil yang

pernah melahirkan lebih dari 4 bayi aterm atau bayi

sudah dapat hidup di luar kandungan. (Sumber:

Perawatan Ibudan Anak di Rumah Sakit dan Pusat

Kesehatan Masyarakat, 225 tahun 1996/1997).

Multigravida adalah kondisi dimana seorang ibu

pernah melahirkan lebih dari 4 kali.

B. KOMPLIKASI

Kehamilan pada multigravida mengandung lebih

banyak resiko daripada kehamilan pada anak pertama

maupun anak kedua, baik untuk ibu maupun bayi.

Karena seringnya melahirkan maka pada multigravida

akan menimbulkan:

1. Kelainan letak karena dinding uterus atau perut

yang telah longgar

2. Kesehatan terganggu karena gangguan anemia atau

kurang gizi

3. Kekendoran dinding Rahim

4. Gangguan kardiovaskuler, misalnya kelainan jantung

atau hipertensi

5. Kelainan endokrin, misalnya diabetes mellitus,

hiperthiroid

6. Plasenta previa, karena dinding uterus di daerah

fundus dan korpus telah pernah dilekati plasenta,

sehingga sekarang plasenta melekat di bawah.

7. Solusio plasenta

8. Rupture uteri

9. Kelemahan his

10. Perut menggantung

11. Persalinan yang lama

12. Perdarahan pasca persalinan.

Pada masa nifas atau kala IV mungkin terjadi:

a. Atonia uteri

b. Retensio plasenta karena plasenta akreta

c. Subinvolusi uteri

Multigravida termasuk golongan resiko tinggi,

karena banyaknya kemungkinan timbulnya kesulitan-

kesulitan ini, seorang multigravida seharusnya

bersalin di rumah sakit dan mendapat perawatan

antenatal yang ketat. Adalah satu kenyataan bahwa

sering pada multigravida terdapat kecenderungan

untuk mengabaikan perawatan antenatal dan perawatan

persalinan. Hal ini disebabkan karena mereka tidak

begitu memikirkan timbulnya penyakit persalinannya.

Mereka merasa aman karena kehamilan-kehamilan dan

persalinan-persalinan yang lalu dialaminya dengan

selamat.

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PASA KELUARGA RESIKO TINGGI PADA IBU

HAMIL DENGAN GRANDE MULTIGRAVIDA GVIPIAIV

DI UPT PUSKESMAS BAE KUDUS

A. PENGKAJIAN DATA KELUARGA

Hari : Rabu

Tanggal: 10 Desember 2014

Jam : 16.30 WIB

Dilaksanakan secara Auto Anamnesa

1. Struktur dan Sifat Keluarga

a. Identitas

Nama KK : Tn. I

Umur : 39 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Karang Bener 5/8, Bae.

b. Susunan Anggota Keluarga

Nama Umur Agama JK Pendidik

an

Pekerja

an

Ket

Tn.

I.

39

thn

Islam L SD Buruh KK

Ny.

S.

37

thn

Islam P SD IRT Istri

An.

D

8

thn

Islam P Belum

sekolah

Belum

bekerja

Anak

Sumber : Data Primer

c. Genogram

Sasaran

Keterangan :

Suami Istri

Anak

= Laki-laki

= Perempuan

= Garis pernikahan

= Garis keturunan

d. Status Sosial Keluarga

a) Kebutuhan keluarga: kebutuhan sehari-hari

telah tercukupi

b) Penghasilan keluarga per bulan: pendapatan

rata-rata suami perbulan Rp. 1.350.000,00

e. Aktifitas Rekreasi Keluarga

Keluarga sering menghabiskan waktu luang

bersama dengan menonton TV, bercengkerama dan

menghabiskan waktu libur bersama setiap hari

libur.

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini

a. Memenuhi kebutuham keluarga

b. Pembagian waktu luang untuk individu,

pasangan, dan anak.

c. Merawat dan mendidik anak

d. Mempersiapkan diri untuk kelahiran anak

yang kedua, pada kehamilan yang keenam.

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum

terpenuhi

Tahap interaksi sasaran dengan orang lain

mengenai pola pikir dalam suatu hal/pola pikir

awam.

3) Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tetangga setempat mempunyai solidaritas yang

tinggi dan saling membantu antara satu dengan

yang lain.

4) Mobilitas geografi keluarga

sudah menetap, keluarga sudah menempati rumah

sendiri.

5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan

masyarakat

Keluarga sering mengikuti perkumpulan desa

seperti majelis keagamaan, dan keluarga sering

berinteraksi sosial dengan masyarakat sekitar.

6) System pendukung keluarga

a. Jumlah anggota keluarga yang sehat

- Tn I

- Ny S

- An D

b. Fasilitas yang dimiliki keluarga untuk

menunjang kesehatan

Sepeda motor

3. Struktur Keluarga

1) Komunikasi

a. Komunikasi antar keluarga cukup terbuka

b. Dalam keluarga ini yang dominan mengambil

keputusan adalah suami

c. Dalam keluarga bebas mengatakan pendapat

2) Struktur Kekuatan Keluarga

a. Antar anggota keluarga saling mendukung

kegiatan yang dilakukan pasangannya dan

saling menghargai dalam berperilaku positif

b. Setiap anggota keluarga berhak mengeluarkan

pendapat

3) Struktur Peran

a) Ayah

i. Kepala keluarga

ii. Pencari nafkah bagi keluarga

iii. Sebagai tempat pengambilan

keputusan utama dari seluruh permasalahan

b) Ibu

i. Bertanggung jawab atas rumah tangga

ii. Mengatur keuangan dalam rumah tangga

4) Nilai dan Norma Keluarga

a. Kekerabatan baik

b. Dalam anggota keluarga tidak ada nilai dan

norma yang berkaitan langsung dengan

kesehatan apabila ada keluarga yang sakit,

maka segera diperiksakan ke tenaga

kesehatan

4. Fungsi Keluarga

1) Fungsi Efektif

a. Setiap anggota keluarga merasa membutuhkan

dan saling peduli terlebih dari prioritas

apapun.

b. Semua anggota keluarga mendukung terhadap

keinginan maupun pencapaian anggota lain

dalam konteks norma dan nilai.

c. Sikap anggota keluarga saling menghargai

pendapat dan keinginan anggota keluarga

lain.

2) Fungsi Sosial

a. Hubungan keluarga dengan masyarakat baik

b. Ibu mengikuti kegiatan yang ada di

sekitarnya, misalnya pengajian, PKK.

3) Fungsi perawatan keluarga

a. Kemampuan keluarga mengenai masalah masih

kurang, ibu belum begitu mengerti tentang

faktor resiko ibu hamil

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan

mengenai tindakan yang tepat, dengan

pendidikan yang rendah, keluarga menyerahkan

masalah kesehatan pada tenaga kesehatan

c. Semua anggota keluarga berperan aktif

merawat anggota keluarga yang sakit serta

melaksanakan nasihat sesuai anjuran tenaga

kesehatan.

d. Kemampuan memelihara lingkungan

- Keluarga sudah mengetahui cara memelihara

hidup yang sehat, ditandai dengan adanya

pencahayaan dan ventilasi rumah.

- Untuk menjaga kebersihan rumah/lingkungan

keluarga secara bergantian menyapu rumah

dan pembuangan sampah dengan dibakar.

4) Fungsi Reproduksi

a. Keluarga merencanakan jumlah anggota

keluarga dengan konsultasi pada petugas

kesehatan

b. Kehamilan ini merupakan kehamilan keenam,

anak kedua.

5) Fungsi Ekonomi

a. Keluarga mulai meningkatkan pendapatan guna

memenuhi kebutuhan sehari-hari

b. Keluarga mulai menabung untuk kelahiran

anaknya nanti dan untuk masa depan anaknya

kelak.

6) Fungsi Psikologi Keluarga

a. Keluarga meningkatkan dan mensuport terhadap

istri untuk mengkonsumsi makanan yang

bergizi bagi ibu hamil dan untuk janinnya.

b. Kemampuan keluarga dalam merespon adanya

stressor tersebut adalah berusaha

menyelesaikan sendiri dan meminta pendapat

terhadap keluarga

5. Status Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Keluarga

Anggo

ta

kelua

rga

Waktu Riwayat kesehatan

Tn I Sebelum

Tn N mengatakan tidak

mempunyai riwayat penyakit

seperti hipertensi,

jantung,asma.

Ny S Sebelum

Ny. S mengatakan tidak

mempunyai riwayat penyakit

apapun

An D Sebelum

Ny S mengatakan anaknya

tidak pernah menderita

penyakit seperti thipus,

demam berdarah sebelumnya6. Kebiasaan Hidup

a. Kebiasaan tidur

1) Ayah: 7 jam/hari

2) Ibu : 7 jam/hari

3) Anak: 8 jam/hari

b. Kebiasaan makan

1) Ayah : 3x sehari, porsi satu piring

habis

Jenis : Nasi, lauk (tempe, tahu,

ikan), sayur, kadang buah.

Minum : 7-8 gelas/hari (air putih, teh)

2) Ibu : 3x sehari, porsi satu piring

habis

Jenis : Nasi, lauk (tahu, tempe,

ikan) sayur, kadang buah

Minum : 7-8 gelas perhari (air putih,

susu, teh)

3) Anak : 3x sehari, satu piring habis

Jenis : Nasi, lauk (tahu, tempe,

ikan), sayur, kadang buah

Minum : 6-7 gelas perhari (air putih,

susu, teh)

c. Pola Eliminasi

1) Ayah : BAB 1x sehari, konsistensi lembek

BAK 5-6x sehari warna kuning,

bau khas

2) Ibu : BAB 1x sehari, konsistensi lembek

BAK 6-7x sehari warna kuning, bau

khas

3) Anak : BAB 1x sehari, konsistensi lembek

BAK 5-6x sehari warna kuning, bau

khas

B. FAKTOR SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI DAN SPIRITUAL

1. Faktor Sosial

a. Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar

baik.

b. Ibu sedang mengikuti kegiatan yang ada

disekitarnya, misalnya: pengkajian, PKK dan

lain-lain.

2. Faktor Budaya dan Disiplin

a. Ibu dan ayah melaksanakan ibadah sholat 5 waktu

b. Keluarga masih mempercayai adat istiadat dan

kebiasaan di desanya.

3. Faktor Ekonomi

a. Pencari nafkah dalam keluarga adalah ayah.

b. Ayah bekerja sebagai buruh.

C. FAKTOR LINGKUNGAN

1. Perumahan

a. Jenis rumah : Permanen

b. Lantai : Keramik

c. Ventilasi : Cukup

d. Penerangan siang hari : Cukup terang

e. Keadaan rumah : 1 ruang tamu, 3 kamar tidur,

dapur, kamar

mandi.

f. Status : Milik sendiri.

2. Sumber Air

Sumber air : Sumur gali

Keadaan air : Bersih

Bau air : Tidak berbau

Rasa air : Tidak terasa

3. Penanganan Sampah

Cara menghilangkan : Dibakar

4. Kamar Mandi/WC

a. Kebiasaan mandi : dikamar mandi

b. Kebiasaan BAB : Di WC

c. Status : Milik sendiri

5. Fasilitas Kesehatan

- Jarak rumah dengan puskesmas ± 10 km

- Di desa sudah ada bidan desa.

6. Fasilitas Transportasi

Transportasi ke tempat pelayanan kesehatan dapat

dijangkau dengan mudah yaitu dengan menggunakan

sepeda motor

D. PENGKAJIAN DATA SASARAN

1. Data Subyektif

a. Biodata

Nama : Ny. S

Umur : 37 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Karang Bener, Bae

b. Keluhan Utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan

pada kehamilannya saat ini.

c. Riwayar Perkawin

Ibu menikah pada usia 28 tahun, menikah dengan

suami sekarang sudah berlangsung selama 9

tahun.

d. Riwayat Kesehatan

1) Dulu ibu tidak pernah menderita penyakit

menular dan keturunan seperti Diabetes

Melitus, TBC, dan Asma.

2) Sekarang ibu tidak sedang menderita penyakit

menular dan keturunan seperti Diabetes

Melitus, TBC dan Asma.

3) Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai

penyakit menular.

e. Riwayat Kebidanan

Menarche : 14 tahun

Lama : 7 hari

Siklus : teratur

Jumlah : 2x ganti pembalut

Warna : merah segar

Keluhan : tidak ada

HPHT : 24-6-2014

f. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu

Hamil

Ke

Berat

Badan

Lahir

Umur

Anak

Cara

Lahir

Keterangan

I 3500 gram 8

tahun

Spontan Sehat

II - - - Abortus,riwayat molla

III - - - Abortus, umurkehamilan 11

mingguIV - - - Abortus, umur

kehamilan13minggu

V - - - Abortus, umurkehamilan 16

mingguVI Hamil ini

g. Riwayat KB

Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi

apapun karena ingin punya anak.

2. Data Obyektif

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum: Baik

Kesadaran : Composmentis

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 88 x / menit

Suhu : 36,80C

BB : 62 kg

TB : 157 cm

LILA : 22 cm

b. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Mesocephal

Rambut : Hitam, bersih, tidak rontok

Mata : Conjunctiva tidak anemis

Telinga : bersih, tidak ada serumen

Mulut : bersih, tidak ada stomatitis

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid

Dada : bentuk simetris, tidak ada

benjolan pada payudara

Abdomen : tidak ada pembesaran pada hati

dan lien

Ekstremitas : tidak ada varises danoedema pada

kaki dan tangan

c. Status Obstetri

a) Inspeksi

Muka : Tidak ada cloasma gravidarum

Mammae : Membesar, papilla menonjol,

areola menghitam

Perut : Membesar sesuai umur kehamilan,

tidak ada bekas operasi, tidak ada linea

nigra, terdapat linea alba, dan striae

gravidarum

b) Palpasi

Leopold I : Fundus teraba bokong, TFU

setinggi pusat

Leopold II: Teraba punggung dikanan, PUKA

Leopold III: Teraba kepala

Leopold IV: Kepala belum masuk PAP

c) Auskultasi: DJJ terdengar, frekuensi 11-

12-11.

3. Analisis Data

Dari data-data yang telah disajikan di depan,

masalah yang dialami oleh Tn I dan Ny S

disebabkan oleh faktor ketidaktahuan. Hal ini

disebabkan karena ketidaktahuan terhadap

kebutuhan gizi bagi ibu hamil.

Disamping ketidaktahuan mengenai masalah keluarga

juga tidak sanggup mengambil keputusan mengenai

tindakan kesehatan yang tepat. Hal ini disebabkan

karena keluarga tidak mengetahui sifat berat dan

ringan masalah, kurang pengertian dan pengetahuan

dalam penyakit yang diderita.

4. Perumusan Masalah

Data Masalah

Dalam keluarga Tn I

terdapat ibu hamil

grandemultipara dengan

Ketidaktahuan keluarga

tentang reproduksi sehat

riwayat molla dan

abortus

Kecemasan keluarga

terhadap kondisi istri

yang hamil dengan

riwayat molla dan

abortus

Ketidaktahuan keluarga

dalam mengenal masalah

kesehatan keluarga

karena kurangnya

pengetahuan tentang

tanda bahaya kehamilan

Ibu mengatakan tidak

mengetahui tentang

tanda bahaya kehamilan

dan faktor resiko ibu

hamil

Ketidaktahuan keluarga

tentang tanda bahaya

kehamilan dan faktor

resiko ibu hamil

Sumber : Data Primer

5. Prioritas Masalah

a. Ketidaktahuan keluarga tentang reproduksi sehat

Kriteria Perhitun

gan

Skor Pembenaran

Sifat

masalah

3/3 x 1 1 Ancaman kesehatan

keluarga yang tidak

tahu tentang

reproduksi sehat

menyebabkan

kurangnya perhatian

keluarga terhadap

kesehatan ibu dan

bayiKemungkinan

masalah

dapat

diubah½ x 2 1

Kemungkinan masalah

dapat diubah hanya

sebagian karena

sikap dan pandangan

hidup yang sulit

diubahPotensi

masalah

untuk dapat

diubah2/3 x 1 2/3

Ketidaktahuan

keluarga dapat

diatasi dengan

pemberian penjelasan

yang mudah diterima

oleh keluarga.Menonjolnya

masalah2/2 x 1 1

Untuk merubah sikap

dan pandangan hidup

mengenai kesehatan

terutama kesehatan

ibu pada keluargaTotal Skor 3 2/3

b. Ketidaktahuan keluarga dalam mengenal masalah

kesehatan keluarga karena kurangnya pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan.

Kriteria Perhitun

gan

Skor Pembenaran

Sifat

masalah

3/3 x 1 1

Ancaman kesehatan

keluarga yang tidak

tahu tentang

masalah kesehatan

menyebabkan

kurangnya perhatian

keluarga terhadap

kesehatan ibu.Kemungkinan

masalah

dapat

diubah½ x 2 1

Kemungkinan masalah

dapat diubah hanya

sebagian karena

sikap dan pandangan

hidup yang sulit

diubahPotensi

masalah

untuk dapat

diubah

2/3 x 1 2/3 Ketidaktahuan

keluarga dapat

diatasi dengan

pemberian

penjelasan yang

mudah diterima oleh

keluargaMenonjolnya

masalah2/2 x 1 1

Untuk merubah sikap

dan pandangan hidup

mengenai kesehatan

terutama kesehatan

ibu dalam keluargaTotal skor 3 2/3

c. Ketidaktahuan keluarga tentang tanda bahaya

kehamilan dan faktor resiko ibu hamil

Kriteria Perhitun

gan

Skor Pembenaran

Sifat

masalah

1/3 x 1 1/3

Situasi kritis

keluarga harus

segera membenahi

pandangan mengenai

tanda bahaya

kehamilan dan

faktor resiko ibu

hamilKemungkinan

masalah

dapat

diubah

2/2 x 2 2

Kemungkinan masalah

dapat diubah dengan

mudah karena dapat

meringankan beban

keluargaPotensi 2/3 x 1 2/3 Beban keluarga

masalah

untuk dapat

diubah

untuk memenuhi

kebutuhan keluarga

tentang makanan

dengan gizi

seimbang berkurangMenonjolnya

masalah½ x 1 ½

Keluarga menyadari

adanya masalah tapi

tidak harus segera

diatasi.Total Skor 3 ½

Berdasarkan pembobotan masalah diatas maka

urutan prioritas masalah kesehatandan

ketenagakesehatanan pada keluarga Tn. Dapat

disusun sebagai berikut:

a. Prioritas I: ketidaktahuan keluarga tentang

reproduksi sehat

b. Prioritas II : ketidaktahuan keluarga dalam

mengenal masalah

kesehatan keluarga karena kurangnya

pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan dan

faktor resiko ibu

hamil

c. Prioritas III : ketidaktahuan keluarga

tentang pengambilan

keputusan yang cepat dan tepat

dalam mengenali

tanda bahaya ibu hamil

6. Intervensi Prioritas Masalah

a. Prioritas I

Beri penjelasan yang tepat dan mudah diterima

mengenai reproduksi sehat

b. Prioritas II

1) Beri penjelasan yang tepat dan mudah

diterima mengenai tanda bahaya kehamilan

2) Beri dukungan dan motivasi kepada ibu untuk

selalu menjaga kehamilannya dan periksa

hamil secara rutin

c. Prioritas III

1) Beri penjelasan dan contoh tentang tanda

bahaya kehamilan dan faktor resiko ibu hamil

2) Luruskan persepsi yang salah tentang

kehamilan.

7. Implementasi Prioritas Masalah

a. Prioritas I

Memberi penjelasan yang tepat dan mudah

diterima mengenai system reproduksi sehat

b. Prioritas II

1) Memberi penjelasan yang tepat dan mudah

diterima mengenai tanda bahaya kehamilan

2) Memberi dukungan dan motivasi serta

alternative pemecahan masalah kepada

keluarga dalam menghadapi masalahyang

disebabkan suatu penyakit.

c. Prioritas III

1) Memberikan penjelasan dan contoh tentang

tanda bahaya kehamilan dan faktor resiko ibu

hamil

2) Meluruskan persepsi yang salah tentang

kehamilan.

8. Evaluasi

Setelah diberikan penjelasan-penjelasan pada

setiap prioritas baik prioritas I, prioritas II,

prioritas III, sikap keluarga:

a. Bisa menerima penjelasan yang diberikan

b. Mengerti dan mendukung setiap penjelasan

c. Menyadari kesalahan selama ini

d. Berusaha melaksanakan setiap anjuran yang

diberikan

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam praktek klinik kebidanan III ini, dilakukan

upaya wajib puskesmas yaitu: upaya kesehatan ibu dan

anak. Termasuk didalamnya yaitu asuhan kebidanan pada

keluarga resiko tinggi dengan ibu hamil grande

multigravida dan usia resti. Pada Ny. S yang merupakan

GVIPIAIV adalah grande multigravida dan usia Ny. S 36

tahun yang merupakan usia resiko tinggi untuk hamil.

Maka perlu dilakukan pelayanan kebidanan yang lebih

intensif dan ketat dibandingkan dengan ibu hamil normal

lainnya. Karena pada usia resti dan sudah hamil lebih

dari 4 kali, mengandung lebih banyak resiko daripada

kehamilan pada kelahiran anak pertama, kedua, dan

lainnya baik untuk ibu maupun bayi. Karena seringnya

hamil atau melahirkan maka pada grande multigravida

akan menimbulkan:

1. Kelainan letak karena dinding uterus atau perut yang

telah longgar.

2. Kesehatan terganggu karena gangguan anemia atau

kurang gizi.

3. Kekendoran dinding rahim.

4. Gangguan kardiovaskuler, misalnya kelainan jantung

atau hipertensi.

5. Kelainan endokrin, misalnya diabetes mellitus,

hiperthiroid.

6. Plasenta previa karena dinding uterus di daerah

fundus dan korpus telah pernah dilekati plasenta,

sehingga sekarang plasenta melekat di bawah.

7. Solusio plasenta

8. Rupture uteri

9. Kelemahan his

10. Perut menggantung

11. Persalinan yang lama

12. Perdarahan pasca persalinan.

Pada masa nifas atau kala IV mungkin terjadi:

a. Atonia uteri

b. Retensio plasenta karena plasenta akreta

c. Subinvolusi uteri.

Grande multigravida termasuk golongan resiko tinggi,

karena banyaknya kemungkinan timbulnya kesulitan-

kesulitan ini, seseorang grande multigravida seharusnya

bersalin di rumah sakit dan mendapatkan perawatan

antnatal yang ketat.

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Kehamilan resiko tinggi adalah terdapat perkiraan

akan terjadi gangguan terhadap out-come pada ibunya

atau janinnya sehingga memerlukan pengawasan lebih

intensif dan mungkin tindakan proaktif. Pengawasan

dan tindakan proaktif ini sangat penting dengan

tujuan memperkecil kesulitan komplikasi yang trjadi

sehingga hasil mendekati well born baby dan well

mother. (Manuaba, 2007)

Pada asuhan kebidanan kali ini adalah ibu hamil

dengan grande multigravida dan usia resiko tinggi,

maka pentingnya ibu untuk mendapatkan asuhan

kebidanan yang intensif dan tepat untuk mencapai

kehidupan ibu dan bayinya selamat baik saat hamil,

bersalin maupun nifas.

Tapi dalam praktiknya, ibu jarang untuk memeriksakan

kehamilannya baik di bidan ataupun puskesmas

setempat. Karena ibu belum mengerti tentang macam-

macam komplikasi selama hamil. Termasuk di dalamnya

yaitu grande multigravida dan usia resti.

B. SARAN

Kita sebagai tenaga kesehatan perlu mendeteksi pada

ibu hamil beresiko tinggi dan melakukan asuhan

kebidanan yang lebih intensif dan ketat. Karena ibu

hamil dengan resti mempunyai komplikasi yang lebih

terhadap ibu maupun bayinya yang dikandung.

DAFTAR PUSTAKA