Resti hamil grandemultigravida
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of Resti hamil grandemultigravida
BAB II
TINJAUAN TEORI
KEHAMILAN MULTIGRAVIDA
A. DEFINISI
Multigravida adalah wanita yang pernah
melahirkan bayi lebih dari 4 kali atau lebih, hidup
atau mati (Rustam, 2008).
Multigravida adalah seorang wanita hamil yang
pernah melahirkan lebih dari 4 bayi aterm atau bayi
sudah dapat hidup di luar kandungan. (Sumber:
Perawatan Ibudan Anak di Rumah Sakit dan Pusat
Kesehatan Masyarakat, 225 tahun 1996/1997).
Multigravida adalah kondisi dimana seorang ibu
pernah melahirkan lebih dari 4 kali.
B. KOMPLIKASI
Kehamilan pada multigravida mengandung lebih
banyak resiko daripada kehamilan pada anak pertama
maupun anak kedua, baik untuk ibu maupun bayi.
Karena seringnya melahirkan maka pada multigravida
akan menimbulkan:
1. Kelainan letak karena dinding uterus atau perut
yang telah longgar
2. Kesehatan terganggu karena gangguan anemia atau
kurang gizi
3. Kekendoran dinding Rahim
4. Gangguan kardiovaskuler, misalnya kelainan jantung
atau hipertensi
5. Kelainan endokrin, misalnya diabetes mellitus,
hiperthiroid
6. Plasenta previa, karena dinding uterus di daerah
fundus dan korpus telah pernah dilekati plasenta,
sehingga sekarang plasenta melekat di bawah.
7. Solusio plasenta
8. Rupture uteri
9. Kelemahan his
10. Perut menggantung
11. Persalinan yang lama
12. Perdarahan pasca persalinan.
Pada masa nifas atau kala IV mungkin terjadi:
a. Atonia uteri
b. Retensio plasenta karena plasenta akreta
c. Subinvolusi uteri
Multigravida termasuk golongan resiko tinggi,
karena banyaknya kemungkinan timbulnya kesulitan-
kesulitan ini, seorang multigravida seharusnya
bersalin di rumah sakit dan mendapat perawatan
antenatal yang ketat. Adalah satu kenyataan bahwa
sering pada multigravida terdapat kecenderungan
untuk mengabaikan perawatan antenatal dan perawatan
persalinan. Hal ini disebabkan karena mereka tidak
begitu memikirkan timbulnya penyakit persalinannya.
Mereka merasa aman karena kehamilan-kehamilan dan
persalinan-persalinan yang lalu dialaminya dengan
selamat.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PASA KELUARGA RESIKO TINGGI PADA IBU
HAMIL DENGAN GRANDE MULTIGRAVIDA GVIPIAIV
DI UPT PUSKESMAS BAE KUDUS
A. PENGKAJIAN DATA KELUARGA
Hari : Rabu
Tanggal: 10 Desember 2014
Jam : 16.30 WIB
Dilaksanakan secara Auto Anamnesa
1. Struktur dan Sifat Keluarga
a. Identitas
Nama KK : Tn. I
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Karang Bener 5/8, Bae.
b. Susunan Anggota Keluarga
Nama Umur Agama JK Pendidik
an
Pekerja
an
Ket
Tn.
I.
39
thn
Islam L SD Buruh KK
Ny.
S.
37
thn
Islam P SD IRT Istri
An.
D
8
thn
Islam P Belum
sekolah
Belum
bekerja
Anak
Sumber : Data Primer
c. Genogram
Sasaran
Keterangan :
Suami Istri
Anak
= Laki-laki
= Perempuan
= Garis pernikahan
= Garis keturunan
d. Status Sosial Keluarga
a) Kebutuhan keluarga: kebutuhan sehari-hari
telah tercukupi
b) Penghasilan keluarga per bulan: pendapatan
rata-rata suami perbulan Rp. 1.350.000,00
e. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga sering menghabiskan waktu luang
bersama dengan menonton TV, bercengkerama dan
menghabiskan waktu libur bersama setiap hari
libur.
2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
a. Memenuhi kebutuham keluarga
b. Pembagian waktu luang untuk individu,
pasangan, dan anak.
c. Merawat dan mendidik anak
d. Mempersiapkan diri untuk kelahiran anak
yang kedua, pada kehamilan yang keenam.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi
Tahap interaksi sasaran dengan orang lain
mengenai pola pikir dalam suatu hal/pola pikir
awam.
3) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga setempat mempunyai solidaritas yang
tinggi dan saling membantu antara satu dengan
yang lain.
4) Mobilitas geografi keluarga
sudah menetap, keluarga sudah menempati rumah
sendiri.
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
Keluarga sering mengikuti perkumpulan desa
seperti majelis keagamaan, dan keluarga sering
berinteraksi sosial dengan masyarakat sekitar.
6) System pendukung keluarga
a. Jumlah anggota keluarga yang sehat
- Tn I
- Ny S
- An D
b. Fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan
Sepeda motor
3. Struktur Keluarga
1) Komunikasi
a. Komunikasi antar keluarga cukup terbuka
b. Dalam keluarga ini yang dominan mengambil
keputusan adalah suami
c. Dalam keluarga bebas mengatakan pendapat
2) Struktur Kekuatan Keluarga
a. Antar anggota keluarga saling mendukung
kegiatan yang dilakukan pasangannya dan
saling menghargai dalam berperilaku positif
b. Setiap anggota keluarga berhak mengeluarkan
pendapat
3) Struktur Peran
a) Ayah
i. Kepala keluarga
ii. Pencari nafkah bagi keluarga
iii. Sebagai tempat pengambilan
keputusan utama dari seluruh permasalahan
b) Ibu
i. Bertanggung jawab atas rumah tangga
ii. Mengatur keuangan dalam rumah tangga
4) Nilai dan Norma Keluarga
a. Kekerabatan baik
b. Dalam anggota keluarga tidak ada nilai dan
norma yang berkaitan langsung dengan
kesehatan apabila ada keluarga yang sakit,
maka segera diperiksakan ke tenaga
kesehatan
4. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Efektif
a. Setiap anggota keluarga merasa membutuhkan
dan saling peduli terlebih dari prioritas
apapun.
b. Semua anggota keluarga mendukung terhadap
keinginan maupun pencapaian anggota lain
dalam konteks norma dan nilai.
c. Sikap anggota keluarga saling menghargai
pendapat dan keinginan anggota keluarga
lain.
2) Fungsi Sosial
a. Hubungan keluarga dengan masyarakat baik
b. Ibu mengikuti kegiatan yang ada di
sekitarnya, misalnya pengajian, PKK.
3) Fungsi perawatan keluarga
a. Kemampuan keluarga mengenai masalah masih
kurang, ibu belum begitu mengerti tentang
faktor resiko ibu hamil
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan yang tepat, dengan
pendidikan yang rendah, keluarga menyerahkan
masalah kesehatan pada tenaga kesehatan
c. Semua anggota keluarga berperan aktif
merawat anggota keluarga yang sakit serta
melaksanakan nasihat sesuai anjuran tenaga
kesehatan.
d. Kemampuan memelihara lingkungan
- Keluarga sudah mengetahui cara memelihara
hidup yang sehat, ditandai dengan adanya
pencahayaan dan ventilasi rumah.
- Untuk menjaga kebersihan rumah/lingkungan
keluarga secara bergantian menyapu rumah
dan pembuangan sampah dengan dibakar.
4) Fungsi Reproduksi
a. Keluarga merencanakan jumlah anggota
keluarga dengan konsultasi pada petugas
kesehatan
b. Kehamilan ini merupakan kehamilan keenam,
anak kedua.
5) Fungsi Ekonomi
a. Keluarga mulai meningkatkan pendapatan guna
memenuhi kebutuhan sehari-hari
b. Keluarga mulai menabung untuk kelahiran
anaknya nanti dan untuk masa depan anaknya
kelak.
6) Fungsi Psikologi Keluarga
a. Keluarga meningkatkan dan mensuport terhadap
istri untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi bagi ibu hamil dan untuk janinnya.
b. Kemampuan keluarga dalam merespon adanya
stressor tersebut adalah berusaha
menyelesaikan sendiri dan meminta pendapat
terhadap keluarga
5. Status Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Keluarga
Anggo
ta
kelua
rga
Waktu Riwayat kesehatan
Tn I Sebelum
Tn N mengatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit
seperti hipertensi,
jantung,asma.
Ny S Sebelum
Ny. S mengatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit
apapun
An D Sebelum
Ny S mengatakan anaknya
tidak pernah menderita
penyakit seperti thipus,
demam berdarah sebelumnya6. Kebiasaan Hidup
a. Kebiasaan tidur
1) Ayah: 7 jam/hari
2) Ibu : 7 jam/hari
3) Anak: 8 jam/hari
b. Kebiasaan makan
1) Ayah : 3x sehari, porsi satu piring
habis
Jenis : Nasi, lauk (tempe, tahu,
ikan), sayur, kadang buah.
Minum : 7-8 gelas/hari (air putih, teh)
2) Ibu : 3x sehari, porsi satu piring
habis
Jenis : Nasi, lauk (tahu, tempe,
ikan) sayur, kadang buah
Minum : 7-8 gelas perhari (air putih,
susu, teh)
3) Anak : 3x sehari, satu piring habis
Jenis : Nasi, lauk (tahu, tempe,
ikan), sayur, kadang buah
Minum : 6-7 gelas perhari (air putih,
susu, teh)
c. Pola Eliminasi
1) Ayah : BAB 1x sehari, konsistensi lembek
BAK 5-6x sehari warna kuning,
bau khas
2) Ibu : BAB 1x sehari, konsistensi lembek
BAK 6-7x sehari warna kuning, bau
khas
3) Anak : BAB 1x sehari, konsistensi lembek
BAK 5-6x sehari warna kuning, bau
khas
B. FAKTOR SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI DAN SPIRITUAL
1. Faktor Sosial
a. Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar
baik.
b. Ibu sedang mengikuti kegiatan yang ada
disekitarnya, misalnya: pengkajian, PKK dan
lain-lain.
2. Faktor Budaya dan Disiplin
a. Ibu dan ayah melaksanakan ibadah sholat 5 waktu
b. Keluarga masih mempercayai adat istiadat dan
kebiasaan di desanya.
3. Faktor Ekonomi
a. Pencari nafkah dalam keluarga adalah ayah.
b. Ayah bekerja sebagai buruh.
C. FAKTOR LINGKUNGAN
1. Perumahan
a. Jenis rumah : Permanen
b. Lantai : Keramik
c. Ventilasi : Cukup
d. Penerangan siang hari : Cukup terang
e. Keadaan rumah : 1 ruang tamu, 3 kamar tidur,
dapur, kamar
mandi.
f. Status : Milik sendiri.
2. Sumber Air
Sumber air : Sumur gali
Keadaan air : Bersih
Bau air : Tidak berbau
Rasa air : Tidak terasa
3. Penanganan Sampah
Cara menghilangkan : Dibakar
4. Kamar Mandi/WC
a. Kebiasaan mandi : dikamar mandi
b. Kebiasaan BAB : Di WC
c. Status : Milik sendiri
5. Fasilitas Kesehatan
- Jarak rumah dengan puskesmas ± 10 km
- Di desa sudah ada bidan desa.
6. Fasilitas Transportasi
Transportasi ke tempat pelayanan kesehatan dapat
dijangkau dengan mudah yaitu dengan menggunakan
sepeda motor
D. PENGKAJIAN DATA SASARAN
1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama : Ny. S
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Karang Bener, Bae
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan
pada kehamilannya saat ini.
c. Riwayar Perkawin
Ibu menikah pada usia 28 tahun, menikah dengan
suami sekarang sudah berlangsung selama 9
tahun.
d. Riwayat Kesehatan
1) Dulu ibu tidak pernah menderita penyakit
menular dan keturunan seperti Diabetes
Melitus, TBC, dan Asma.
2) Sekarang ibu tidak sedang menderita penyakit
menular dan keturunan seperti Diabetes
Melitus, TBC dan Asma.
3) Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai
penyakit menular.
e. Riwayat Kebidanan
Menarche : 14 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : teratur
Jumlah : 2x ganti pembalut
Warna : merah segar
Keluhan : tidak ada
HPHT : 24-6-2014
f. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu
Hamil
Ke
Berat
Badan
Lahir
Umur
Anak
Cara
Lahir
Keterangan
I 3500 gram 8
tahun
Spontan Sehat
II - - - Abortus,riwayat molla
III - - - Abortus, umurkehamilan 11
mingguIV - - - Abortus, umur
kehamilan13minggu
V - - - Abortus, umurkehamilan 16
mingguVI Hamil ini
g. Riwayat KB
Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
apapun karena ingin punya anak.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x / menit
Suhu : 36,80C
BB : 62 kg
TB : 157 cm
LILA : 22 cm
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesocephal
Rambut : Hitam, bersih, tidak rontok
Mata : Conjunctiva tidak anemis
Telinga : bersih, tidak ada serumen
Mulut : bersih, tidak ada stomatitis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
Dada : bentuk simetris, tidak ada
benjolan pada payudara
Abdomen : tidak ada pembesaran pada hati
dan lien
Ekstremitas : tidak ada varises danoedema pada
kaki dan tangan
c. Status Obstetri
a) Inspeksi
Muka : Tidak ada cloasma gravidarum
Mammae : Membesar, papilla menonjol,
areola menghitam
Perut : Membesar sesuai umur kehamilan,
tidak ada bekas operasi, tidak ada linea
nigra, terdapat linea alba, dan striae
gravidarum
b) Palpasi
Leopold I : Fundus teraba bokong, TFU
setinggi pusat
Leopold II: Teraba punggung dikanan, PUKA
Leopold III: Teraba kepala
Leopold IV: Kepala belum masuk PAP
c) Auskultasi: DJJ terdengar, frekuensi 11-
12-11.
3. Analisis Data
Dari data-data yang telah disajikan di depan,
masalah yang dialami oleh Tn I dan Ny S
disebabkan oleh faktor ketidaktahuan. Hal ini
disebabkan karena ketidaktahuan terhadap
kebutuhan gizi bagi ibu hamil.
Disamping ketidaktahuan mengenai masalah keluarga
juga tidak sanggup mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat. Hal ini disebabkan
karena keluarga tidak mengetahui sifat berat dan
ringan masalah, kurang pengertian dan pengetahuan
dalam penyakit yang diderita.
4. Perumusan Masalah
Data Masalah
Dalam keluarga Tn I
terdapat ibu hamil
grandemultipara dengan
Ketidaktahuan keluarga
tentang reproduksi sehat
riwayat molla dan
abortus
Kecemasan keluarga
terhadap kondisi istri
yang hamil dengan
riwayat molla dan
abortus
Ketidaktahuan keluarga
dalam mengenal masalah
kesehatan keluarga
karena kurangnya
pengetahuan tentang
tanda bahaya kehamilan
Ibu mengatakan tidak
mengetahui tentang
tanda bahaya kehamilan
dan faktor resiko ibu
hamil
Ketidaktahuan keluarga
tentang tanda bahaya
kehamilan dan faktor
resiko ibu hamil
Sumber : Data Primer
5. Prioritas Masalah
a. Ketidaktahuan keluarga tentang reproduksi sehat
Kriteria Perhitun
gan
Skor Pembenaran
Sifat
masalah
3/3 x 1 1 Ancaman kesehatan
keluarga yang tidak
tahu tentang
reproduksi sehat
menyebabkan
kurangnya perhatian
keluarga terhadap
kesehatan ibu dan
bayiKemungkinan
masalah
dapat
diubah½ x 2 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah hanya
sebagian karena
sikap dan pandangan
hidup yang sulit
diubahPotensi
masalah
untuk dapat
diubah2/3 x 1 2/3
Ketidaktahuan
keluarga dapat
diatasi dengan
pemberian penjelasan
yang mudah diterima
oleh keluarga.Menonjolnya
masalah2/2 x 1 1
Untuk merubah sikap
dan pandangan hidup
mengenai kesehatan
terutama kesehatan
ibu pada keluargaTotal Skor 3 2/3
b. Ketidaktahuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehatan keluarga karena kurangnya pengetahuan
tentang tanda bahaya kehamilan.
Kriteria Perhitun
gan
Skor Pembenaran
Sifat
masalah
3/3 x 1 1
Ancaman kesehatan
keluarga yang tidak
tahu tentang
masalah kesehatan
menyebabkan
kurangnya perhatian
keluarga terhadap
kesehatan ibu.Kemungkinan
masalah
dapat
diubah½ x 2 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah hanya
sebagian karena
sikap dan pandangan
hidup yang sulit
diubahPotensi
masalah
untuk dapat
diubah
2/3 x 1 2/3 Ketidaktahuan
keluarga dapat
diatasi dengan
pemberian
penjelasan yang
mudah diterima oleh
keluargaMenonjolnya
masalah2/2 x 1 1
Untuk merubah sikap
dan pandangan hidup
mengenai kesehatan
terutama kesehatan
ibu dalam keluargaTotal skor 3 2/3
c. Ketidaktahuan keluarga tentang tanda bahaya
kehamilan dan faktor resiko ibu hamil
Kriteria Perhitun
gan
Skor Pembenaran
Sifat
masalah
1/3 x 1 1/3
Situasi kritis
keluarga harus
segera membenahi
pandangan mengenai
tanda bahaya
kehamilan dan
faktor resiko ibu
hamilKemungkinan
masalah
dapat
diubah
2/2 x 2 2
Kemungkinan masalah
dapat diubah dengan
mudah karena dapat
meringankan beban
keluargaPotensi 2/3 x 1 2/3 Beban keluarga
masalah
untuk dapat
diubah
untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
tentang makanan
dengan gizi
seimbang berkurangMenonjolnya
masalah½ x 1 ½
Keluarga menyadari
adanya masalah tapi
tidak harus segera
diatasi.Total Skor 3 ½
Berdasarkan pembobotan masalah diatas maka
urutan prioritas masalah kesehatandan
ketenagakesehatanan pada keluarga Tn. Dapat
disusun sebagai berikut:
a. Prioritas I: ketidaktahuan keluarga tentang
reproduksi sehat
b. Prioritas II : ketidaktahuan keluarga dalam
mengenal masalah
kesehatan keluarga karena kurangnya
pengetahuan
tentang tanda bahaya kehamilan dan
faktor resiko ibu
hamil
c. Prioritas III : ketidaktahuan keluarga
tentang pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat
dalam mengenali
tanda bahaya ibu hamil
6. Intervensi Prioritas Masalah
a. Prioritas I
Beri penjelasan yang tepat dan mudah diterima
mengenai reproduksi sehat
b. Prioritas II
1) Beri penjelasan yang tepat dan mudah
diterima mengenai tanda bahaya kehamilan
2) Beri dukungan dan motivasi kepada ibu untuk
selalu menjaga kehamilannya dan periksa
hamil secara rutin
c. Prioritas III
1) Beri penjelasan dan contoh tentang tanda
bahaya kehamilan dan faktor resiko ibu hamil
2) Luruskan persepsi yang salah tentang
kehamilan.
7. Implementasi Prioritas Masalah
a. Prioritas I
Memberi penjelasan yang tepat dan mudah
diterima mengenai system reproduksi sehat
b. Prioritas II
1) Memberi penjelasan yang tepat dan mudah
diterima mengenai tanda bahaya kehamilan
2) Memberi dukungan dan motivasi serta
alternative pemecahan masalah kepada
keluarga dalam menghadapi masalahyang
disebabkan suatu penyakit.
c. Prioritas III
1) Memberikan penjelasan dan contoh tentang
tanda bahaya kehamilan dan faktor resiko ibu
hamil
2) Meluruskan persepsi yang salah tentang
kehamilan.
8. Evaluasi
Setelah diberikan penjelasan-penjelasan pada
setiap prioritas baik prioritas I, prioritas II,
prioritas III, sikap keluarga:
a. Bisa menerima penjelasan yang diberikan
b. Mengerti dan mendukung setiap penjelasan
c. Menyadari kesalahan selama ini
d. Berusaha melaksanakan setiap anjuran yang
diberikan
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam praktek klinik kebidanan III ini, dilakukan
upaya wajib puskesmas yaitu: upaya kesehatan ibu dan
anak. Termasuk didalamnya yaitu asuhan kebidanan pada
keluarga resiko tinggi dengan ibu hamil grande
multigravida dan usia resti. Pada Ny. S yang merupakan
GVIPIAIV adalah grande multigravida dan usia Ny. S 36
tahun yang merupakan usia resiko tinggi untuk hamil.
Maka perlu dilakukan pelayanan kebidanan yang lebih
intensif dan ketat dibandingkan dengan ibu hamil normal
lainnya. Karena pada usia resti dan sudah hamil lebih
dari 4 kali, mengandung lebih banyak resiko daripada
kehamilan pada kelahiran anak pertama, kedua, dan
lainnya baik untuk ibu maupun bayi. Karena seringnya
hamil atau melahirkan maka pada grande multigravida
akan menimbulkan:
1. Kelainan letak karena dinding uterus atau perut yang
telah longgar.
2. Kesehatan terganggu karena gangguan anemia atau
kurang gizi.
3. Kekendoran dinding rahim.
4. Gangguan kardiovaskuler, misalnya kelainan jantung
atau hipertensi.
5. Kelainan endokrin, misalnya diabetes mellitus,
hiperthiroid.
6. Plasenta previa karena dinding uterus di daerah
fundus dan korpus telah pernah dilekati plasenta,
sehingga sekarang plasenta melekat di bawah.
7. Solusio plasenta
8. Rupture uteri
9. Kelemahan his
10. Perut menggantung
11. Persalinan yang lama
12. Perdarahan pasca persalinan.
Pada masa nifas atau kala IV mungkin terjadi:
a. Atonia uteri
b. Retensio plasenta karena plasenta akreta
c. Subinvolusi uteri.
Grande multigravida termasuk golongan resiko tinggi,
karena banyaknya kemungkinan timbulnya kesulitan-
kesulitan ini, seseorang grande multigravida seharusnya
bersalin di rumah sakit dan mendapatkan perawatan
antnatal yang ketat.
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Kehamilan resiko tinggi adalah terdapat perkiraan
akan terjadi gangguan terhadap out-come pada ibunya
atau janinnya sehingga memerlukan pengawasan lebih
intensif dan mungkin tindakan proaktif. Pengawasan
dan tindakan proaktif ini sangat penting dengan
tujuan memperkecil kesulitan komplikasi yang trjadi
sehingga hasil mendekati well born baby dan well
mother. (Manuaba, 2007)
Pada asuhan kebidanan kali ini adalah ibu hamil
dengan grande multigravida dan usia resiko tinggi,
maka pentingnya ibu untuk mendapatkan asuhan
kebidanan yang intensif dan tepat untuk mencapai
kehidupan ibu dan bayinya selamat baik saat hamil,
bersalin maupun nifas.
Tapi dalam praktiknya, ibu jarang untuk memeriksakan
kehamilannya baik di bidan ataupun puskesmas
setempat. Karena ibu belum mengerti tentang macam-
macam komplikasi selama hamil. Termasuk di dalamnya
yaitu grande multigravida dan usia resti.
B. SARAN
Kita sebagai tenaga kesehatan perlu mendeteksi pada
ibu hamil beresiko tinggi dan melakukan asuhan
kebidanan yang lebih intensif dan ketat. Karena ibu
hamil dengan resti mempunyai komplikasi yang lebih
terhadap ibu maupun bayinya yang dikandung.