ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA

65
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU L G:I P:0 A:0 TANGGAL 10 OKTOBER 2013 SAMPAI 14 NOVEMBER 2013 DI BPM WARDIAH, A.Md. Keb KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUEN Disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir pada Program Diploma III Kebidanan Universitas Almuslim Disusun oleh : AMANDA DWI PUTRI 1107010125 PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN - 2014

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU L G:I P:0 A:0TANGGAL 10 OKTOBER 2013 SAMPAI 14 NOVEMBER 2013

DI BPM WARDIAH, A.Md. Keb KECAMATAN JANGKAKABUPATEN BIREUEN

Disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir padaProgram Diploma III Kebidanan Universitas Almuslim

Disusun oleh :

AMANDA DWI PUTRI1107010125

PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANANUNIVERSITAS ALMUSLIM

BIREUEN - 2014

BAB IPENDAHULUAN

A.  Latar BelakangMenurut Menteri Kesehatan (Menkes), angka kematian ibu (AKI)

dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia tinggi dibandingkan dengan Negara tetangga. Hal ini dikarenakan persalinan masih banyak dilakukan dirumah. Sementara itu, salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 dalam menurunkanangka kematian ibu dan angka kematian bayi menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia (Menkes, 2011).

Selaras dengan MDGs, Departemen Kesehatan (Depkes) menargetkan penurunan AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan penurunan AKBpada tahun 2015 adalah menjadi 22 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Namun hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa AKI adalah 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2012 ).

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesda) menunjukanpenyebab kematian bayi 0-6 hari adalah gangguan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis (12%). Penyebab kematianbayi 7-28 hari yaitu sepsis (20,5%), malformasi kongenital (18,1%) dan pneumonia (15,4%). Penyebab kematian bayi 29 hari-11 bulan yaitu Diare (31,4%), penumonia (23,8%) dan meningitis/ensefalitis (9,3%). Sedangkan penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan 40-60%, preeklamsi dan eklamsi 20-30%, infeksi 20-30%,sedangkan penyebab tidak langsung salah satunya adalah 35% ibu hamil menderita anemia (WHO, 2010).

Dari profil Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam jumlah AKI dan AKB masih tergolong tinggi, berdasarkan data terakhir Desember 2011. Jumlah AKI di Aceh berkisar 190 per 100.000 kelahiran hidupdan AKB berkisar 30 per 1000 kelahiran hidup. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh terus melakukan upaya pengurangan sebagai salah satu indicator indeks pembangunan manusia (IPM) bidang kesehatan (Profil Kesehatan Prov. NAD, 2011).

Data kematian ibu di Kabupaten Bireuen Pada tahun 2012 mencapai 17 jiwa dan jumlah kematian bayi 78 jiwa, namun upaya untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan kematian bayi terus ditingkatkan. Sehingga pada akhir bulan Juli 2013 didapatkan jumlah kematian ibu ada 7 jiwa dan jumlah kematian bayi mencapai 63 jiwa (Dinkes Bireuen, 2013).

Pada bulan september Tahun 2013, Penulis mengambil data di BPM WARDIAH yang terletak di Desa Jangka, terdapat 23 ibu hamil yang melakukan ANC, sedangkan persalinan yang ditolong di Klinik ini sebanyak 16 orang. Dari sebanyak 16 persalinan itu sekitar 3 orang yang di rujuk kerumah Sakit pada saat inpartu. Kebanyakan persalinan yang dirujuk di Klinik ini disebabkan karena partus macet. Persalinan yang dirujuk ini juga disebabkan karena Ibu hamil tidak mau memeriksakan diri ke bidan, sehingga tidak dapat terdeteksi tanda bahaya serta komplikasi saat Kehamilan, tetapi tidak adakematian ibu dan kematian bayi di Klinik ini.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis sebagaimahasiswa Diploma III kebidanan diwajibkan menerapkan “AsuhanKebidanan Komperehensif” pada ibu hamil, ibu bersalin, nifas danbayi baru lahir di mulai pada tanggal 10 Oktober 2013 sampaidengan 14 November 2013 di BPM WARDIAH di jalan Jangka Kab.Bireuen.

B.  Tujuan

1.    Tujuan umumMampu meningkatkan pemahaman dan penerapan manajemen asuhan

kebidanan secara komprehensif pada ibu L G:I P:0 A:0 mulai darikehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir.

2.    Tujuan khususa.    Mampu melakukan pengkajian terhadap ibu hamil, bersalin, nifasdan bayi baru lahir.

b.    Mampu mengidentifikasi diagnose dan masalah terhadap ibuhamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

c.    Mampu menetapkan diagnose masalah dan masalah potensialterhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

d.   Mampu melakukan tindakan segera atau kolaborasi terhadap ibuhamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

e.    Mampu menyusun perencanaan tindakan pada ibu hamil, bersalin,nifas dan bayi baru lahir.

f.     Mampu melaksanakan tindakan terhadap ibu hamil, bersalin,nifas dan bayi baru lahir.

g.    Mampu mengevaluasi hasil asuhan terhadap ibu hamil, bersalin,nifas dan bayi baru lahir.

h.    Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil,bersalin, nifas dan bayi barulahir.

C.  Ruang LingkupRuang lingkup dari laporan komprehensif ini adalah

memberikan Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu LG:I P:0A:0 dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan asuhanbayi baru lahir sejak tanggal 10 Oktober 2013 sampai dengan 14November 3013.

D.  Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari laporan komprehensif ini terdiridari 5 bab yaitu:

BAB I        PENDAHULUANBerisi Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, SistematikaPenulisan.

BAB II       TINJAUAN TEORIBerisi teori yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifasbayi bari lahir dan tinjauan teori manajemen asuhan kebidananmenurut Helen Varney 1997.

BAB III     TINJAUAN KASUSBerisi tentang manajemen asuhankebidanan kehamilan,persalinan, dan bayi baru lahir

BAB IV     PEMBAHASANBerisi pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah,identifikasi diagnosa masalah dan masalah potensial, tindakansegera atau kolaborasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB V       PENUTUPBerisi kesimpulan dan saran.

BAB IITINJAUAN TEORI

A.  Kehamilan1.    Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah proses pertemuan dan persenyawaan antaraspermatozoa (sel mani) dengan sel telur (ovum) yang menghasilkan

zigot dan berakhir sampai permulaan persalinan (Maritalia dkk,2012).

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoadan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi yangberlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan (Sarwono, 2011).

2.    Fisiologi KehamilanProses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan

yang terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, terjadikonsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) padauterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi diaterm di dalam uterus yang berlangsung selama lebih kurang 40minggu (Maritalia dkk, 2012).

3.    Tanda-Tanda Kehamilana.    Tanda tidak pasti (Maritalia dkk, 2012).Tanda-tanda tidak pasti kehamilan diantaranya adalah :

(1)     Amenorea (tidak adanya haid)(2)     Nause dan emesis (mual dan muntah) atau mornig sickness(3)     Mengidam (menginginkan makanan dan minuman tertentu)(4)     Pingsan(5)     Mastodonia akibat Pembesaran payudara (mamae)(6)     Anoreksia (tdak ada nafsu makan)(7)     Frekuensi buang air kecil bertambah(8)     Obstipasi dan konstipasi(9)     Pigmentasi kulit(10) Varises(11) Peningkatan suhu basal(12) Perubahan berat badan karena rahim semakin membesar sesuai

dengan usia kehamilan(13) Adanya HCG dalam urin sebagai kehamilan palsu

(14) Pada pemeriksaan ditemukan : tanda hegar, tanda goodell’s,tandachadwick, tanda Mc Donald, tanda piscaseks, kontraksi braxtonhicks, dan terabanya ballottement

b.    Tanda Pasti Kehamilan (Maritalia dkk, 2012).1)        Adanya gerakan janin sejak usia kehamilan 16 minggu.2)        Terdengar denyut jantung janin pada kehamilan 12 minggu

denganfetal elektro cardiograph dan pada kehamilan 18-20 minggudenganstethoscope leannec.

3)        Terabanya bagian-bagian janin4)        Terlihat kerangka janin bila dilakukan pemeriksaan Rongent5)        Terlihat kantong janin pada pemeriksaan USG

4.    Perubahan anatomi fisiologi dan psikologi kehamilan trimesterIII

a.    Perubahan anatomi fisiologi kehamilan trimester III (Asrinahdkk, 2010)

1)   Rahim atau uterusUterus yang semula biasanya 30 gram akan mengalami hipertropi

dan hyperplasia karena pengaruh hormone estrogen dan progesteronesehingga pada akhir kehamilan uterus ini menjadi 1000 gram,dengan panjang 20 cm.

2)   Vagina dan vulvaPerubahan hormon estrogen mengakibatkan adanya

hypervaskularisasi sehingga vulva dan vagina tampak lebih merah,agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut dengantanda Chadwick. Pada akhir kehamilan, cairan vagina mulaimeningkat dan lebih kental.

3)   Serviks uteriServiks uteri pada kehamilan mengalami perubahan karena

hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan denganadanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadilunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang

terdiri atas kolagen. Selain itu prostaglandin bekerja padaserabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan.Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktupersalinan.

4)   Mammae atau payudaraPayudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai

persiapan memberikan ASI pada saat laktasi, hormone yangmempengaruhi :

a)    Estrogen(1)     Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga

payudara tampak semakin membesar(2)     Tekanan serta syaraf akibat penimbunan lemak dan air serta

garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.b)   Somatotropin(1)     Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara(2)     Merangsang pengeluaran colostrum pada payudarac)    Progesterone

Mempersiapkan acinus sehingga dapat berfungsi :(1)     Menambah jumalah sel acinus(2)     Pegeluaran ASI belum berlangsung karena prolactin belum

berfungsi(3)     Setelah persalinan, hambatan prolactin tidak ada sehingga

membuat ASI dapat keluar dengan lancer.Perubahan payudara pada bumil :

(1)     Payudara menjadi lebih besar(2)     Hyperpigmentasi pada areola(3)     Putting susu menonjol5)   Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasi alat-alat tertentu akibat peningkatan MSH (Melanophore Stimulating

Hormon). Hyperpigmentasi dapat terjadi di wajah, leher, alveolarmammae dan abdomen.

6)   Sirkulasi darahVolume darah semakin meningkat kira-kira 25% dimana jumlah

serumdarah lebih besar dari pada pertumbuhan sel darah, sehinggaterjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknyapada usia 32 minggu, terjadi supine hypotensive syndromekarenapenekanan vena kava inverior.

7)   Sistem pernafasanPada usia kehamilan 33 sampai 36 minggu ibu hamil akan

merasa sesak nafas karena tekanan janin yang berada dibawahdiafragma menekan paru-paru ibu.

8)   Traktus digestivusAkibat meningkatnya kadar esterogen tubuh perasaan enek

(nausea) pada kehamilan muda. Tonus-tonus otot traktus digestivusmenurun, sehingga motilitas traktus digestivus berkurang. Hal iniuntuk resorbsi tetapi menimbulkan obstipasi. Juga terjadipengeluaran air liur berlebihan yang disebut salviasi.

9)   AbdomenMunculnya kontraksi Braxton hiks.

b.    Perubahan Psikologis Kehamilan trimester III (Asrinah dkk,2010)

1)   Trimeter III sering disebut sebagai periode penantian, yangmana pada trimester ketiga ini wanita menanti kehadiran bayinyasebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segeramelihat bayinya, dan ada perasaan yang tidak menyenangkan ketikabayinya tidak lahir tepat waktu.

2)   Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dankedudukan sebagai orang tua, dan ini dapat menimbulkan perasaankhawatir.

3)   Pada trimester III dapat timbul perasaan kekhawatiran terhadapbayinya, khawatir bayinya mengalami ketidak normalan (kecacatan).Akan tetapi kesibukan dalam mempersiapkan kelahiran bayinya dapatmengurangi kekhawatirannya.

4)   Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal inidipengaruhi oleh perubahan bentuk perut yang semakin membesar danadanya perasaan khawatir terjadi sesuatu terhadap bayinya. 

5)   Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yangsemakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung,jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan dari pasangannya yangsangat besar.

5.    Komplikasi dan Penyulit Kehamilan Trimester III (Marmi dkk, 2011)

a.    Kehamilan dengan hipertensi : hipertensi esensial, hipertensi karena

kehamilan, pre eklamsia, eklamsia

b.    Perdarahan antepartum : solusio plasenta, plasenta previa, insertio

velamentosa, ruptur sinus marginalis, plasenta sirkumvalata

c.    Kelainan dalam lamanya kehamilan : prematur, postmatur atau postdate, intra uterin

growth retardation (IUGR), intra uterin fetal death (IUFD)

d.   Kehamilan ganda atau gemilli

e.    Kelainan air ketuban : ketuban pecah dini (KPD), polihidramion,

oligohidramion

f.     Kelainan letak : letak sungsang, letak lintang

g.    Kehamilan disertai penyakit : diabetes melitus, jantung, sistem pernafasan,

sistem pencernaan, sistem hematologi, sistem perkemihan,

h.    Kehamilan dengan infeksi : rubella, hepatitis

i.      kehamilan dengan PMS : SYPHILIS, HIV/AIDS

j.      kehamilan dengan penyakit gangguan jiwa : depresi, psikosa, psikosa

neurosa

6.    Antenatal Care (Kusmiyati dkk, 2009)a.    Pengertian Antenatal Care (Anc)

Antenatal Care (pelayanan antenatal) adalah pelayanan kesehatanoleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya. Tujuanutama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yangsehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membinahubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran,dan memberikan pendidikan.

Tujuan utama dari pelayanan Antenatal Care (ANC) yaitu memantaukemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuhkembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental ibu dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan,mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,ibu dan bayinya dengan trauma semaksimal mungkin, sertamempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberianASI Ekslusif.

b.    Kunjungan ANCSetiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang biasa

mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamilmemerlikan sedikitnya empat kali kunjungan selama periodeantenatal :

1)   1 x kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)2)   1 x kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)      

3)   2 x kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36dan sesudah minggu ke 36).

c.    Standar 7 TStandar 7 T untuk pelayanan antenatal yaitu :

1)   Timbang berat badan dan ukur tinggi badan2)   Ukur tekanan darah,

3)   Ukur tinggi fundus uteri

Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Usia KehamilanUmur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri

12 minggu 1/3 di atas simpisis16 minggu 1/2 simpisis-pusat20 minggu 2/3 di atas simpisis24 minggu Setinggi pusat28 minggu 1/3 di atas pusat34 minggu 1/2 pusat-prosessus

xifoideus36 minggu Setinggi prosessus

xifoideus40 minggu 2 jari di bawah prosessus

xifoideus

4)   Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkapTabel 2.2  Imunisasi TT

TT Interval%

Perlindungan

MasaPerlindun

ganTT 1TT 2TT 3TT 4TT 5

-4 minggu setelah TT 16 bulan setelahTT 21 tahun setelahTT 31 tahun setelahTT 4

0%80%95%99%99%

-3 tahun5 tahun10 tahunSeumur hidup

5)   Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selamakehamilan,

6)   Tes terhadap PMS,7)   Temui wicara dalam rangka persiapan rujukan.B.  Persalinan

1.    Pengertian  PersalinanPersalinan adalah suatu proses pengeluaran  janin, plasenta

dan ketuban  beserta selaputnya dari dalam uterus ke luar uterus(Maritalia dkk, 2012).

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaputketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jikaprosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan di mulai sejakuterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks(membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasentasecara lengkap (Rukiyah dkk, 2009).

2.    Pembagian Persalinana.    Persalinan Berdasarkan Teknik (Rukiyah dkk, 2009)1)   Persalinan Spontan, adalah persalinan yang berlangsung dengankekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.

2)   Persalinan buatan, adalah persalinan dengan tenaga dari luardengan ekstaksi forceps, ekstrasi vakum dan sectio sesaria.

3)   Persalinan anjuran, adalah persalinan yang tidak dimulai dengansendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban,pemberian pitocin aprostaglandin

b.    Persalinan berdasarkan Umur Kehamilan (Maritalia dkk, 2012).1)   Abortus (keguguran) adalah terhentinya kehamilan sebelum janindapat hidup (viable), berat janin ± 500 gram, usia kehamilandibawah 22 minggu.

2)   Partus Immaturus adalah penghentian kehamilan sebelum janinviable atau berat janin antara 500 – 1000 gram dan usia kehamilanantara 22 sampai dengan 28 minggu.

3)   Persalinan Prematurus adalah persalinan dari konsepsi padakehamilan 26 – 36 minggu, janin hidup tetapi premature, beratjanin antara 1000 – 2500 gram.

4)   Persalinan Mature atau aterm (cukup bulan) adalah persalinanpada kehamilan 37 – 40 minggu, janin mature, berat badan diatas2500 gram.

5)   Persalinan postmaturus (serotinus) adalah persalinan yangterjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yangditafsirkan.

6)   Persalinan Presipitatus adalah persalinan yang berlangsungcepat yang bisa terjadi di kamar mandi, di atas becak dansebagainya.

7)   Persalinan Percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinanuntuk memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya Chepalo PelvicDisproportion (CPD).

3.    Sebab – Sebab Mulainya Persalinan (Maritalia dkk, 2012).1.    Penurunan kadar progesteron

Menurunnya kadar progesteron pada akhir kehamilan memicutimbulnya his dan menyebabkan membukannya servik uteri. Bloodshowyang keluar akibat dilatasi cervik ini merupakan tanda kalaI persalinan.

2.    Teori oksitosinKadar oksitosin bertambah pada akhir kehamilan juga dapat

merangsang timbulnya kontaksi uterus.

3.    Keregangan otot – otot rahimPada akhir kehamilan otot – otot rahim semakin meregang

karena diisi oleh janin yang berat dan ukurannya semakinbertambah. Analog bila kandung kemih dan lambung, bila dindingnyateregang karena isinya penuh, maka timbul kontraksi untukmengeluarkan isinya.

4.    Pengaruh janin

Kelenjar suprarenal dan hipofise janin memegang peranterhadap timbulnya persalinan. Pada janin anencephalus kehamilansering lebih lama karena  janin tidak mempunyai hipofise.

5.    Teori prostaglandinTerjadinya peninngkatan prostaglandin pada akhir kehamilan

dan pada saat inpartu. Prostaglandin yang dihasilkan oleh desiduadapat menimbulkan kontraksi myometrium.

6.    Berkurangnya nutrisi pada janinPada akhir kehamilan plasenta mulai menjadi tua dan

mengalami degenerasi. Hal ini akan menggangu sirkulasi uteroplasenta sehingga janin akan kekurangan suplai nutrisi. Bilanutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segeradikeluarkan.

7.    Tekanan pada ganglion servikalisTekanan pada ganglion servikalis dari pleksus frankenhauser

yang terletak dibelakang servik oleh kepala janin akan memicutimbulnya kontaksi uterus.

Persalinan juga dapat dimulai dengan (induction of labor) cara –cara berikut :

1)   Merangsang pleksus frankenhauser dengan memasukkan beberapagagang laminaria dalam kanalis servikalis

2)   Memecahkan ketuban3)   Menyunntikkan oksitosin (sebaiknya dilakukan secara intravenamelalui tetesan infus)

4)   Pemakaian prostaglandinInduksi persalinan sebaiknya dilakukan bila serviks sudah

matang (serviks sudah mulai pendek dan lembek) dan kanalisservikalis sudah terbuka untuk 1 atau 2 jari.

4.    Tahapan Persalinan (Maritalia dkk, 2012).a.    Kala I (Kala pembukaan )

Kala I disebut juga kala pembukaan karena pada kala initerjadi pembukaan serviks dari 1 sampai 10 cm (pembukaanlengkap). Proses pembukaan serviks dari 0 sampai dengan 10 cmdibagi ke dalam 2 fase yaitu :

1)   Fase Laten : pembukaan terjadi sangat lambat yaitu dari 0sampai 3 cm dan berlangsung sekitar 8 jam.

2)   Fase Aktif : berlangsung sekitar 6 jam, pembukaan serviks dari4 sampai dengan 10 cm. Fase aktif dibagi menjadi 3 fase lagiyaitu :

a)    Fase akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 3 cm menjadi4 cm.

b)   Fase dilatasi maksimal, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 4 cmmenjadi 9 cm.

c)    Fase deselerasi, berlangsung selama 2 jam, pembukaan kembalimelambat dari 9 cm menjadi 10 cm atau pembukaan lengkap.

Pengisian partograf dimulai ketika memasuki fase aktif yaitudari pembukaan 4 cm. Kala I berakhir bila pembukaan serviks sudahlengkap atau 10 cm.

b.    Kala II (Kala pengeluaran)Kala II dimulai dari pembukaan lengkap dan berakhir sampai

dengan lahirnya bayi.c.    Kala III (Kala uri)

Kala III dimulai setelah lahirnya bayi sampai dengan lahirnyaplasenta. Pelepasan plasenta biasanya berlangsung selama 6 sampaidengan 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengantekanan pada fundus uteri.

d.   Kala IV (Kala pengawasan)Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta sampai dengan 2 jam

post partum. Kala IV disebut kala pengawasan karena pada kala iniibu post partum perlu diawasi tekanan darahnya, suhu tubuh danjumlah pendarahan yang keluar melalui vagina.

5.    Mekanisme Persalinan Normal (Sarwono, 2011)Mekanisme persalinan normal terdiri dari:

a.    Penurunan Kepala, terjadi selama proses persalinan karena dayadorong dari kontraksi uterus yang efektif, posisi, serta kekuatanmeneran dari pasien.

b.    Engagement (penguncian), tahap penurunan pada waktu diameterbiparietal dari kepala janin telah melalui PAP.

c.    Fleksi, fleksi menjadi hal terpenting karena diameter kepalajanin terkecil dapat bergerak masuk panggul sampai ke dasarpanggul.

d.   Putaran  paksi dalam, putaran internal dari kepala janin akanmembuat diameter  anteroposterior dari kepala janin menyesuaikandiri dengan anteroposterior dari panggul.

e.    Lahirnya kepala dengan ekstensi, bagian leher belakang dibawah oksiput akan bergeser kebawah simphisis pubis dan bekerjasebagai titik poros(hipomoklion). Uterus yang berkontraksi kemudianmemberikan tekanan tambahan di kepala yang menyebabkannyaekstensi lebih lanjut saat lubang vulva. Vagina membuka lebar

f.     Restitusi adalah perputaran kepala sebesar 45° baik ke kananatau ke kiri, bergantung kepada arah dimana ia mengikutiperputaran menuju posisi oksiput anterior

g.     Putaran paksi luar, putaran ini terjadi bersamaan dg putaraninternal dari bahu. Pada saat kepala janin mencapai dasarpanggul, bahu akan mengalami perputaran dalam arah yang sama dgkepala janin.

h.    Lahirnya bahu & seluruh anggota badan bayi, bahu posteriorakan menggembungkan perineum dan kemudian dilahirkan dg cara

fleksi lateralis. Setelah bahu dilahirkan, seluruh tubuh janinlainnya akan dilahirkan.

6.    Penyulit Dalam Persalinan (Marmi Dkk, 2011)a.    Penyulit Kala I dan Kala II1)   Kelainan Presentasi dan Posisia)    Presentasi puncak kepala.b)   Presentasi dahi.c)    Presentasi mukad)   Posisi oksipitalis posterior persisten.2)   Kelainan tenaga atau hisa)    His hipotonikb)   His hipertonikc)    His yang tidak terkoordinasi3)      Distosia Kelainan alat kandungan4)   Distosia kelainan letak janina)    Bayi besar, berat badan lebih dari 4000 gr.b)   Hydrocephalus, peningkatan jumlah cairan serbrospinalc)    Anecephalus, tidak adanya tulang tengkorakd)   Kembar siam, anak kembar yang kedua tubuhnya bersatu.e)    Gawat janin atau fetal distress, karena kekurangan oksigen

5)   Distosia kelainan jalan lahira)    Kesempitan pintu atas panggulb)   Kesempitan pintu tengah panggulc)    Kesempitan pintu bawah panggulb.    Penyulit kala II dan IV1)   Atonia uteri, uterus gagal berkontaksi setelah persalinan2)   Retensio plasenta, plasenta tidak lahir 30 menit setelahpersalinan

3)   Emboli air ketuban4)   Robekan jalan lahir

5)   Inversio uteri, bagian atas uterus memasuki cavum uteri6)   Perdarahan kala IV7)   Syok obstetrik

7.    Asuhan Persalinan NormalUntuk menilai dan mengetahui apakah proses persalinan normal

serta tidak ada komplikasi pada saat setelah proses persalinan,penatalaksanaan persalinan harus dilaksanakan seperti APN yangterlampir.

C.  Nifas1.    Pengertian Nifas

Masa nifas atau puerperium, berasal dari bahasa Latin,yaitu pueryang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkanatau berarti masa sesudah melahirkan (Saleha, 2009).

Masa nifas atau puerperium adalah masa yang dimulai setelahkelahiran plasenta dan  berakhir ketika alat-alat kandungankembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selamasekitar 6 minggu setelah persalinan (Sarwono, 2006).

2.    Tahapan Masa Nifas (Maritalia, 2012)Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan yaitu :

a.    Puerperium dini, masa pemulihan dimana ibu diperbolehkan untukberdiri dan berjalan-jalan.

b.    Puerperium intermedial, masa pemulihan dari organ-organreproduksi selama kurang 6 minggu.

c.    Remote puerperium, waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehatkembali dalam keadaan sempurna terutama bila ibu selama hamilatau waktu persalinan mengalami komplikasi.

3.    Perubahan Fisiologis Pada Masa NifasSelama masa nifas, alat-alat innterna maupun eksterna

berangsur-angsur kembali seperti keadaan sebelum hamil yang

disebut dengan involusi.Perubahan fisiologi yang  terjadi pada masanifas diantaranya adalah :

a.    Uterus (Saleha, 2009)Tabel 2.3 tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa

involusiInvolusi

TFU BeratUterus

Bayilahir

Setinggi pusat, 2jbpst*

1000 gram

1minggu

Pertengahan pusatsimfisis

750 gram

2minggu

Tidak teraba diatas simfisis

500 gram

6minggu

Normal 50 gram

8minggu

Normal tapi sebelumhamil

30 gram

 *jbpst = jari bawah pusatb.    Lochia (Saleha, 2009).

Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri danvagina selama masa nifas. Jumlah rata-rata pengeluaran lochiaadalah sekitar 240 – 270 ml. Berikut jenis lochia yang terdapatpada wanita selama masa nifas :

1)   Lochia rubra (cruenta) berwarna merah karena berisi darah segardan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks caseosa,lanugo dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.

2)   Lochia sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah danlendir yang keluar pada hari ke- 3 sampai ke-  7 pascapersalinan.

3)   Lochia serosa berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudianmenjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari ke- 7 sampaihari ke- 14 pasca persalinan.

4)   Lochia alba berbentuk seperti cairan putih berbentuk krem sertaterdiri atas leukosit dan sel-sel desidua.

c.    Endometrium, perubahan pada endometrium adalah timbulnyatrombosis, degenerasi dan nekrosis di tempat implantasi plasenta(Saleha, 2009).

d.   Serviks terlihat padat, lubang serviks mengecil. Segera setelahjanin dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan 2 – 3jari, setelah 1 minggu hanya dapat dimasukkan 1 jari ke dalamcavum uteri (Maritalia, 2012).

e.    Vagina, timbulnya rugae pada minggu ketiga. Himen tampaksebagai tonjolan jaringan yang kecil, dalam proses pembentukanberubah menjadikarunkulae mitiformis yang khas bagi wanita multipara(Saleha, 2009).

f.     Payudara, timbul rasa hangat, bengkak, dan rasa sakit. Selacini yang menghasilkan ASI mulai berfungsi (Saleha, 2009).

4.    Kunjungan pada Masa Nifas (Saleha, 2009).a.    Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan), tujuannya untuk:1)   Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.2)   Medeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan merujukapabila perdarahan berlanjut.

3)   Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluargabagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

4)   Pemberian ASI awal.5)   Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.6)   Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia. 

Jika bidan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibudan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atausampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil 2.

b.    Kunjungan ke-2 (6 hari setelah persalinan), tujuannya untuk:1)   Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterusberkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahanabnormal, tidak ada bau.

2)   Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahanabnormal.

3)   Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, danistirahat.

4)   Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkantanda-tanda penyulit.

5)   Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, talipusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari.

c.    Kunjungan ke-3 (2 minggu setelah persalinan), tujuannya untuk:Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan)

d.   Kunjungan ke-4 (6 minggu setelah persalinan), tujuannya untuk:1)   Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayialami.

2)   Memberikan konseling untuk KB secara dini. 

5.    Komplikasi dan kelainan dalam masa nifas (Prawirohardjo, 2008)a.    Perdarahan banyak dari vagina,b.    Pengeluaran cairan dari vagina yang baunya menusuk,c.    Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung,d.   Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrium atau adagangguan penglihatan,

e.    Pembekakan di wajah atau tangan,f.     Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK atau jika merasa tidakenak badan,

g.    Payudara berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit,h.    Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama,i.      Rasa sakit, merah, lunak atau bengkak pada kaki,j.      Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya sendiriatau dirinya sendiri,

k.    Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah.

D.  Bayi Baru Lahir

1.    Pengertian Bayi Baru Lahir (Muslihatun, 2009)Bayi baru lahir (BBL) atau neonatus adalah janin yang lahir

melalui proses persalinan dan telah mampu hidup diluar kandungandengan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram.

Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalamkeadaannya yang terbatas, maka individu baru ini sangatlahmembutuhkan perawatan dari orang lain.Janin yang lahir melaluiproses persalinan dan telah mampu hidup di luar kandungan.

2.    Adaptasi bayi baru lahir (Muslihatun, 2009) Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian fungsional BBLdari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan da luar uterus.

Tabel 2.4 Adaptasi Bayi Baru LahirSistem Intrauterin EkstrauterinRespirasi / SirkulasiPernafasan volunterAlveoliVaskularisasi paruResistensi paruIntake oksigenPengeluaran CO2Sirkulasi paruSirkulasi sistemikDenyut jantung

Saluran cernaAbsorbsi nutrienKolonisasi kuman

Belum berfungsiKolapsBelum aktifTinggiDari plasenta ibuDi plasentaTidak berkembangResistensi periferRendah, lebih cepat

Belum aktifBelumMekoniumBelum aktif

BerfungsiBerkembangAktifRendahDari paru bayi sendiriDi paruBerkembang banyakResistensi periferTinggi, lebih lambat

AktifSegera>hari ke- 4, feses biasaAktif

FesesEnzim pencernaan

3.    Tanda-tanda bayi baru lahir normal (Saifuddin, 2008)a.    Kriteria fisik BBL normal :1)   Cukup bulan                     : Usia kehamilan 37 - 42minggu.

2)   Berat badan lahir             : 2500 - 4000 gr (sesuai masakehamilan)

3)   Panjang badan                  : 44 - 53 cm4)   Lingkar kepala                 : 31- 36 cm5)   Skort Apgar                     : 7 – 10 (Format APGAR skorterlampir)

6)   Tanpa kelainan kongenital atau trauma persalinanb.    Kriteria neorologik BBL normal :1)   Frog position (fleksi ekstremitas atas dan bawah), 2) Refleksmoro / kejutan (+), harus simetris, 3) Refleks hisap (+) padasentuhan palatum molle, 4) Refleks menggenggam (+), 5) Refleksroting (+)

4.    Tanda-tanda bayi baru lahir tidak normal (Saifuddin, 2008)a.    Usia kehamilan kurang atau lebih dari 36-42 minggu,

b.    Berat badan lahir kurang dari 2500-4000 gr,

c.    Tidak dapat bernafas teratur dan normal,

d.   Organ fisik tidak lengkap dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

5.    Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir (Saifuddin, 2008)a.    Pernafasan  sulit atau lebih dari 60 kali per menit,b.    Kehangatan tubuh (> 380C atau terlalu dingin < 360C),

c.    Warna kulit, kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru ataupucat, memar,

d.   Pemberian makanan, hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyakmuntah,

e.    Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah,f.     Infeksi, suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan(nanah), bau busuk, pernafasan sulit,

g.    Tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijautua,ada lendir atau darah pada tinja

h.    Aktivitas menggigil , atau nangis tidak biasa, sangat mudahtersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejanghalus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.

6.    Penatalaksanaan bayi baru lahir (Saifuddin, 2008)a.    Klem dan potong tali pusat1)   Klemlah tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2dan 3 cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira-kira 1 cmdiantara klem tersebut).

2)   Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayidari gunting dengan tangan kiri anda.

3)   Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat.gantisarung tangan anda jika bila ternyata sudah kotor. Potonglah talipusatnya dengan pisau atau gunting yang steril atau DisinfeksiTingkat Tinggi (DTT).

4)   Periksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila masih terjadiperdarahan, lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat.

5)   Jangan mengoleskan salep apa pun, atau zat lain ke tampuk talipusat. Hindari pembungkusan tali pusat. Tampuk tali pusat yangtidak tertutup akan mengering dan puput lebih cepat dengankomplikasi yang lebih sedikit.

b.    Jagalah bayi agar tetap hangat1)   Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antarakulit bayi dengan kulit ibu.

2)   Gantilah handuk/kain yang basah, dan bungkus bayi tersebutdengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telahterlindung dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

3)   Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap15 menit:

a)    Apabila telapak bayi terasa dingin, periksalah suhu aksilabayi

b)   Apabila suhu bayi kurang dari 36,5°C, segera hangatkan bayitersebut.

c.    Kontak dini dengan ibu1)   Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini antaraibu dan bayi penting untuk:

a)    Kehangatan – mempertahankan panas yang benar pada bayi barulahir.

b)   Ikatan batin dan pemberian ASI.2)   Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah “siap”(dengan menunjukkan refleks rooting). Jangan paksakan bayi untukmenyusu.

3)   Bila memungkinkan, jangan pisahkan ibu dengan bayi, dan biarkanbayi bersama ibunya paling sedikit satu jam setelah persalinan.

d.   PernafasanSebagian besar bayi akan bernafas secara spontan. Pernapasan bayisebaiknya diperiksa secara teratur untuk mengetahui adanyamasalah.

1)   Periksa pernapasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit.2)   Jika bayi tidak segera bernapas, lakukan hal-hal berikut:a)    Keringkan bayi dengan selimut atau handuk yang hangatb)   Gosoklah punggung bayi dengan lembut.3)   Jika bayi masih belum mulai bernapas setelah 60 detik mulairesusitasi.

4)   Apabila bayi sianosis (kulit biru) atau sukar bernapas(frekuensi pernapasan kurang dari 30 atau lebih dari 60 x/menit),berilah oksigen kepada bayi dengan kateter nasal.

e.    Perawatan MataObat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untukpencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menularseksual). Obat mata perlu diberikan pada jam pertama setelahpersalinan. Yang lazim dipakai adalah larutan Perak Nitrat atauNeosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelahlahir. Jangan tinggalkan ibu dan bayi kapan pun.

Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalahapapun, berikanlah asuhan berikut:

1)   Lanjutkan pengamatan pernapasan, warna, dan aktivitasnya.2)   Pertahankan suhu tubuh bayi3)   Lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap.4)   Berikan Vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan, suntik(I.M) Vitamin K 0,5bmg

5)   Identifikasi Bayi, alat pengenal yang efektif harus diberikankepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap di tempatnya sampaiwaktu bayi dipulangkan.

6)   Perawatan lain-lain :a)    Lakukan perawatan tali pusatb)   Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan kerumah, berikan imunisasi BCG, polio oral, dan hepatitis B.

c)    Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua dan beritahupada orang tua agar merujuk bayi segera untuk perawatan lebihlanjut, jika ditemui tanda-tanda tersebut.

d)   Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi mereka dan perawatanharian untuk bayi baru lahir:

(1)   Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam mulai darihari pertama.

(2)   Pertahankan agar bayi selalu bersama ibu.(3)   Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering, dengan

mengganti popok dan selimut sesuai keperluan. Pastikan bayi tidakterlalu panas dan terlalu dingin (dapat menyebabkan iritasi). Apasaja yang dimasukkan ke dalam mulut bayi harus bersih.

(4)   Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.(5)   Peganglah, sayangilah dan nikmati kehidupan bersama bayi.(6)   Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika

perlu.(7)   Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusui kurang

baik

E.  Teori Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Helen Varney 1997Varney 1997 menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan

proses pemecahan masalah yang di temukan oleh perawat dan bidanpada awal tahun 1970-an. Proses manajemen terdiri dari 7 (tujuh)langkah yang berurutan dimana setiap langkah di sempurnakansecara periodik. Proses di mulai dengan pengumpulan data dasardan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuksuatu langkah yang dapat di uraikan menjadi langkah-langkah yanglebih dan biasa berubah sesuai dengan  kebutuhan klien.

Adapun langkah manajemen Varney yaitu :Langkah Pertama: Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah pertama ini di lakukan pengkajian denganmengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasikeadaan klien secara lengkap, yaitu, riwayatkesehatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya,meninjaucatatan terbaru atau catatan sebelumnya, meninjau datalaboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi.

Langkah kedua: Interpretasi Data DasarPada langkah ini di lakukan identifikasi yang benar terhadap

diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkaninterprestasi yang benar atas data-data yang telah di kumpulkandata dasar yang telah di kumpulkan di interpretasikan sehingga ditemukan diagnosa atau maslah yang spesifik.

Langkah Ketiga: Mengidentifikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial.Pada langkah ini kita mengidentifikasikan diagnosa atau

masalah potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosayang sudah di identifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan di lakukan pencegahan sambil mengamati klien.

Langkah Keempat:  Mengidentifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan                                 Penanganan Segera

Mengidentifikasikan perlunya tindakan segera oleh bidan ataudokter dan/atau untuk di konsultasikan atau di tangani bersamadengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisiklien. Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari prosesmanajemen kebidanan

 Langkah Kelima: Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh. Pada langkah ini di rencanakan asuhan yang menyeluruh di

tentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakankelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau di antisipasi, pada langkah ini informasi/datadasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.Langkah Keenam : Melaksanakan Perencanaan.

 Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh sepertiyang telah di uraikan pada langkah kelima di laksanakan secaraefesien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh

bidan atau sebagian di lakukan oleh klien atau tim kesehatanlainnya.

Langkah Ketujuh: EvaluasiPada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari

asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akanbantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengansebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa.BAB III

TINJAUAN KASUS

A.  Manajemen Asuhan Kebidanan Kehamilan1.    Pengkajiana.    Identitas

Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh identitas klienyaitu, ibu Lberusia 33 tahun, beragama islam, pendidikan sarjanastrata 1, kebangsaan Indonesia. Ibu L  adalah seorang ibu rumahtangga. Suaminya bernama Tn. Rberusia 32 tahun, beragama islam,pendidikan SMA, kebangsaan Indonesia, pekerjaan wiraswasta.Bertempat tinggal di Desa Jangka Keutapang KecamatanJangka Kabupaten Bireuen.

b.    AnamnesaAnamnesa dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2013, pukul 12.00

WIB oleh Amanda Dwi Putri mahasiswi Program D III KebidananUniversitas Almuslim. Dari hasil anamnesa diperoleh data denganriwayat kehamilan G1P0 A0, Riwayat menstruasi hari pertama haidterakhir pada tanggal 24 Januari 2013 pasti, lamanya 7 hari,siklus 29 hari, banyaknya 2 sampai 3 kali ganti pembalutperhari, konsistensi cair disertai gumpalan. Tafsiran persalinantanggal 31 Oktober 2013. Ibu merasakan pergerakan janin pertama

kali pada usia kehamilan 20 minggu dan gerakan janin yangdirasakan dalam 12  jam terakhir adalah sebanyak 10 kali.

Ibu tidak merasakan keluhan-keluhan yang mengganggu kehamilandan aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga. Pola makan ibu 3 kalidalam sehari porsi sedang dengan menu bervariasi yaitu nasi, laukpauk, sayuran, buah-buahan dan susu, nafsu makan ibu meningkatbila dibandingkan 3 bulan pertama kehamilan. Pola eliminasi, ibuBAK 6  kali sehari warna kekuningan, baunya khas sedangkan BAB 1kali sehari dengan konsistensi lunak, warna kecoklatan dan baunyakhas. Selama hamil ibu istirahat 1-2 jam pada siang haridan 7 jam pada malam hari. Ibu tetap melakukan hubungan seksualdengan suaminya selama hamil tetapi frekuensinya berkurang.

Ibu sudah melakukan imunisasi TT1 yaitu tanggal 16 Mei 2013dan TT2 pada tanggal 16 Juni 2013. Selama ini ibu belum pernahmenggunakan alat kontrasepsi.

c.    PemeriksaanPada saat pemeriksaan diperoleh hasil antara lain : keadaan

umum ibu baik, kesadaran composmentis dan keadaan emosionalstabil. Tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 x/m, suhu tubuh36,7°C, pernafasan 23 x/m, tinggi badan 155 cm, berat badan 74 kgdan kenaikan berat badan selama hamil adalah 12 kg.

Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, mukatidak ada cloasma, kelopak mata tidak odema, sklera tidakikterik, konjungtiva tidak pucat, mulut bersih tidak adastomatitis, tidak ada caries pada gigi, tidak ada pembesarankelenjar thyroid dan kelenjar getah bening, dada simetris,jantung dan paru-paru normal, payudara simetris, menonjol, tidakada pengeluaran kolostrum kiri dan kanan, posisi tulang belakanglordosis gravidarum, ekstrimitas tidak odema dan tidak adavarises dan reflek pattela + / + .

Pemeriksaan palpasi abdomen  didapatkan :

Leopold I            :    TFU setinggi prosessus xifoideus atau 35 cm (MD), padaperabaan teraba satu bagian agak bulat,lunak tidak melenting(bokong).

Leopold  II          :    Pada perabaan teraba satu bagian panjang, kerasseperti papan (punggung) dan bagian kanan teraba bagian kecil-kecil dari janin seperti jari-jari dan siku (ekstremitas).

Leopold  III        :    Pada perabaan teraba satu bagian agak bulat, keras,dan melenting (kepala).

Leopold  IV        :    Pada perabaan teraba bagian bawah janin belum masukPAP (konvergen).

Pemeriksaan auskultasi didapatkan punctum maksimum kuadrankiribawah pusat, DJJ 129 x/m dan TBJ : (35-13) x 155 = 3410 gram.

d.   Pemeriksaan PenunjangDari hasil pemeriksaan lab sederhana yang dilakukan tidak

ditemukan kelainan, Hb 11gr %, glukosa urine negatif (-), proteinurine negatif (-).

2.    Identifikasi Diagnosa Dan MasalahDiagnosa         :    Ibu L G1  P0  A0 Hamil 37 minggu

janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala.Masalah          :    Tidak ada

3.    Identifikasi Diagnosa Masalah Dan Masalah PotensialUntuk sementara tidak ada

4.    Tindakan Segera Atau KolaborasiUntuk sementara tidak ada

5.    Perencanaan Tindakana.    Informasikan dan jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaanyang telah dilakukan.

R/  agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasatenang

b.    Berikan konseling kepada ibu tentang masalah potensial yangdialami,R/ agar ibu dapat menantisipasi masalah potensial yang dialami

c.    Beritahu Ibu tentang perubahan-perubahan Fisiologis kehamilanselama trimester III.R/ menambah pengetahuan ibu mengenai perubahan yang terjadiselama kehamilan di trimester III

d.   Beritahu Ibu tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III.R/ agar ibu dapat menghindari yang menjadi bahaya dalam kehamilan

e.    Anjurkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi,R/ karena makanan bergizi berguna untuk pertumbuhan danperkembangan otak janin dalam kandungan

f.     Anjurkan Ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.R/ Latihan fisik teratur dapat memperlancar aliran darah danberjalan kaki dapat memperkuat otot-otot yang dibutuhkan untukpersalinan, misalnya otot rongga panggul.

g.    Anjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup,R/  agar janin tidak mengalami stres dalam kandungan

h.    Berikan Ibu tablet Fe, Vitamin C, dan KalsiumR/ agar melengkapi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan ibu danjanin dan vitamin C dapat membantu penyerapan tablet Fe

i.      Anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang  dan bila ada tanda-tandabahayaR/ agar kesejahteraan janin dapat dipantau

j.      Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukanR/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yangakan dilakukan

6.    Pelaksanaan Tindakan

a.    Menginformasikan dan menjelaskan kepada Ibu tentang hasilpemeriksaan yang telah dilakukan, seperti pemeriksaan tanda-tandavital (TTV) yaitu Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/m,pernafasan 23 x/m, suhu tubuh 36,7°C, TBJ 3410 gram, TTP : 31Oktober 2013 serta memberitahu bahwa janin dan ibunya dalamkeadaan sehat-sehat saja.

b.    Memberitahu Ibu konseling masalah potensial yang dialami :sering BAK pada trimester III adalah hal yang normal, karenabagian terbawah janin yang semakin turun

c.    Memberitahu Ibu tentang perubahan-perubahan Fisiologis selamatrimester III diantaranya :

1)   Sering BAK, hal ini adalah normal seperti yang sudah dijelaskandiatas.

2)   Bengkak pada kaki, ini normal karena aliran cairan yang tidakmerata, akan tetapi hal ini akan kembali lagi kebentuk normaldengan meninggikan kaki lebih tinggi dari pada kepala pada saattidur.

3)   Keluar cairan kuning agak bening dari puting susu (Kolostrum)hal ini adalah normal untuk persiapan keluarnya ASI.

4)   Bertambahnya nafsu makan atau menghilangnya nafsu makan hal inijuga normal dimana bertambahnya nafsu makan karenahilangnya rasamual dan apabila terjadi berkurangnya nafsu makan karena rasacemas yang berlebihan untuk menhadapi kelahiran bayinya atau rasacemas yang lainnya.

d.   Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester IIIyaitu :

1)   Keluar darah dari jalan lahir2)   Ketuban pecah sebelum ada tanda- tanda persalinan3)   Nyeri perut yang berlebihan4)   Adanya infeksi yang ditandai dengan demam lebih dari 3 hari5)   Berhentinya gerakan janin

6)   Penglihatan kaburApabila ada salah satu tanda-tanda bahaya seperti diatas, makaibu harus segera datang ke pelayanan kesehatan terdekat.

e.    Menganjurkan Ibu untuk tetap memakan makanan yangmengandung karbohidrat seperti : nasi, roti, jagung dan proteinseperti : ikan, daging, telur, tahu, tempe yang berguna sebagaienergi Ibu, serta serat seperti buah-buahan,sayur dan susu.

f.     Menganjurkan Ibu untuk berjalan-jalan diwaktu pagi hariuntuk  mempelancar aliran darah ibu, mengurangi rasa pegal-pegaldan mengencangkan otot-otot ibu.

g.    Menganjurkan ibu untuk tetap menyempatkan diri istirahat padasiang hari atau duduk-duduk disela-sela kerjanya dan menganjurkanibu untuk istirahat pada malam hari selama 7 sampai 8 jam.

h.    Memberikan Ibu tablet Fe untuk menambah darah, kalsium untukpertumbuhan tulang dan vitamin C untuk membantu penyerapan tabletFe, dimana Fe diminum 1 kali sehari, 2 jam sesudah makan denganair putih, karena dapat mengakibatkan rasa mual, selain itukotoran bisa berwarna hitam.

i.      Menganjurkan Ibu untuk kunjungan ulang berikutnya dan bilaada tanda-tanda bahaya atau ada keluhan yang dirasakan.

j.      Mendokumentasikan Asuhan kebidanan yang telah diberikan.

7.    EvaluasiIbu telah diberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

dan ibu dapat mengulangi penjelasan yang telah diberikan selainitu ibu berjanji akan mengikuti apa yang telah disarankantermasuk kunjungan ulang bila ada tanda-tanda bahaya.

Catatan Pendokumentasian                             

Kunjungan hamil ulang ke-2  Tanggal 23Oktober 2013 Pukul     : 20.00 WIB

S       :    Ibu mengatakan nyeri pada bagian simfisisO        :   K/U                          : Baik

Kesadaran                : ComposmentisTekanan darah          : 120/80 mmHg        Denyut nadi         :82x/menitPernafasan                : 24 x/menit              Suhutubuh          : 360cPemeriksaan Leopold :

Leopold I        :    TFU 3 jari di bawah procesus xyphoedeus atau 33 cmdiatassympisis (MD), pada perabaan teraba satu bagian bulat,lunak tidakmelenting (bokong).

Leopold  II       :  Pada perabaan teraba satu bagian panjang, keras sepertipapan (punggung) dan bagian kiri teraba bagian kecil-kecil darijanin seperti jari-jari dan siku (ekstremitas).

Leopold  III     :  Pada perabaan teraba satu bagian bulat, keras danmelenting (kepala).

Leopold  IV    :    Pada perabaan teraba bagian bawah janin sudah masukPAP  4/5 (divergen)

DJJ                  :    130 x/ menitTBJ                 :    (33-13) x 155 = 3100 gram

A       :    Ibu L G1 P0 A0, hamil 38 minggu 6 hariJanin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala.

P       :    1.  Informasikan dan jelaskan kepada ibu tentang hasilpemeriksaan   yang telah dilakukan.R/  agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasatenang

2.    Berikan konseling kepada ibu tentang masalah potensial yangdialami,R/ agar ibu dapat menantisipasi masalah potensial yang dialami

3.    Beritahu Ibu tanda-tanda persalinan.R/ agar ibu dapat mengetahui tanda – tanda persalinan

4.    Beritahu ibu posisi- posisi meneranR/ agar pada saat persalinan ibu sudah mengetahui posisi meneran

5.    Beritahu ibu persiapan- persiapan persalinanR/ agar ibu dan keluarga dapat mempersiapkan kebutuhanpersalinan, seperti : uang, kendaraan,

6.    Anjurkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi,R/ karena makanan bergizi berguna untuk pertumbuhan danperkembangan otak janin dalam kandungan

7.    Anjurkan Ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.R/ Latihan fisik teratur dapat memperlancar aliran darah danberjalan kaki dapat memperkuat otot-otot yang dibutuhkan untukpersalinan, misalnya otot rongga panggul.

8.    Anjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup,R/  agar janin tidak mengalami stres dalam kandungan

9.    Berikan Ibu tablet Fe, Vitamin C, dan KalsiumR/ agar melengkapi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan ibu danjanin dan vitamin C dapat membantu penyerapan tablet Fe

10.     Anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang  dan bila ada tanda-tandabahayaR/ agar kesejahteraan janin dapat dipantau

11.     Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukanR/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yangakan dilakukan

I        :    1.  Menginformasi dan menjelaskan hasil pemeriksaan yangtelah dilakukan antara lain, TD 120/80 mmHg, nadi 82 x/m,pernafasan 24 x/m, suhu tubuh 360C, DJJ 130 x/m, TBJ 3100 gramdan kondisi ibu dan janin baik.

2.    Menganjurkan Ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi

3.    Menganjurkan Ibu untuk jalan-jalan di pagi hari karena dapatmemperlancar aliran darah, mengurangi rasa pegal-pegal danmengencangkan oto- otot ibu.

4.    Memberitahu ibu tanda-tanda melahirkan yaitu:a.    Keluar darah bercampur lender dari jalan lahirb.   Vulva vagina membukac.    Pecahnya air ketuban secara spontand.   Adanya peningkatan tekanan pada rectum atau vaginae.    Ibu merasa ingin meneran dengan terjadi kontraksif.    Perineum menonjol5.    Memberitahu ibu posisi saat menerana.    Posisi berbaring/ litotomib.   Posisi miring/ lateralc.    Posisi jongkokd.   Posisi setengah duduk6.    Memberitahu ibu persiapan- persiapan persalinana.    Bagi ibu1)   BH menyusui2)   Celana dalam3)   Gurita/ baju ibu4)   Pembalut5)   Uangb.   Bagi bayi1)   Bedung bayi2)   Baju dan popok bayi3)   Selimut4)   Topi bayi, kaos kaki bayi, kaos tangan bayi7.    Memberikan ibu tablet Fe untuk menambah darah, kalsium untukpertumbuhan tulang dan vitamin C untuk membantu penyerapan tabletFe. Fe diminum 1x sehari, 2 jam sesudah makan dengan air putih,

karena dapat mengakibatkan rasa mual, selain itu kotoran biasaberwarna hitam.

E       :    Ibu telah di beritahu hasil pemeriksaan dan bisamengulang apa yang di jalaskan oleh bidan dan ibu segera kunjungibidan bila terdapat tanda-tanda persalinan dan ibu berjanji akanmengikuti apa yang telah disarankan.

B.  Manajemen Asuhan Kebidanan Persalinan1.    Pengkajiana.    Anamnesa

Anamnesa dilakukan pada Ibu L tanggal 31 Oktober 2013,pukul 21.50 WIB oleh Amanda Dwi Putri mahasiswi Program D IIIKebidanan Universitas Almuslim. Dari hasil anamnesa ibumengatakan sakit pinggang menjalar ke simfisis sejak pukul 18.10WIB yang lalu dan keluar darah bercampur lendir dari vagina padapukul 20.30 WIB.

Riwayat menstruasi hari pertama haid terakhir padatanggal 24 Januari2013 pasti, lamanya 6-7 hari, banyaknya 2sampai 3 kali ganti pembalut perhari, siklus 28 hari, konsistensicair disertai gumpalan, tafsiran persalinantanggal 31 Oktober 2013. Ibu merasakan pergerakan janin pertamakali pada usia kehamilan 20 minggu dan gerakan janin yangdirasakan dalam 12 jam terakhir adalah sebanyak 13 kali. Ibusudah merasakan kontraksi/His yang adekuat sejak pukul 20.30 WIB

Ibu sudah BAK pada pukul 20.40 WIB, warna kuning jernih,berbau khas dan ibu juga sudah BAB pada pukul 08.00 WIB, warnakuning kecoklatan, baunya khas. Ini merupakan kehamilan pertamabagi ibu.

b.    PemeriksaanPada saat pemeriksaan diperoleh hasil antara lain :

keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis dan keadaanemosional stabil. Tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 84 x/m,

suhu tubuh 37°C, pernafasan 22 x/m, tinggi badan 155 cm dan beratbadan 76 kg.

Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, mukatidak ada cloasma, kelopak mata tidak odema, sklera tidakikterik, konjungtiva tidak pucat, mulut bersih tidak adastomatitis, tidak ada caries pada gigi, tidak ada pembesarankelenjar thyroid dan kelenjar getah bening, dada simetris,jantung dan paru-paru normal, payudara simetris, menonjol, adapengeluaran kolostrum kiri dan kanan, posisi tulang belakanglordosis gravidarum, ekstrimitas tidak odema dan tidak adavarises dan reflek pattela + / + .

Pemeriksaan palpasi abdomen  didapatkan :Leopold I            :    TFU 3 jari dibawah procesus xyphoedeus atau 32 cm (MD),

pada perabaan teraba satu bagian bulat, lunak tidak melenting(bokong).

Leopold  II          :    Pada perabaan teraba satu bagian panjang, kerasseperti papan (punggung) dan bagian kiri teraba bagian kecil-kecil dari janin seperti jari-jari dan siku (ekstremitas).

Leopold  III        :    Pada perabaan teraba satu bagian bulat, keras danmelenting (kepala).

Leopold  IV        :    Pada perabaan teraba bagian bawah janin sudah masukPAP (divergen) penurunan bagian terendah 3/5 bagian kepala.

Pemeriksaan auskultasi didapatkan punctum maksimum kuadrankiri bawah pusat, DJJ 142 x/m, TBJ : (32-12) x 155 =3100 gram dan Kontraksi sebanyak 4 kali dalam 10 menit lamanya 30detik.

Karena pada saat Bidan tiba dirumah pasien, sudah ada tanda-tanda persalinan yaitu adanya lendir bercampur darah dan

kontraksi yang adekuat maka bidan Wardiah langsung melakukanpemeriksaan dalam. Dari hasil pemeriksaan dalam didapatkandinding portio sudah menipis dan tidak ditemukan benjolan,konsistensi lunak, pembukaan 6 cm, ketuban masih utuh, presentasikepala, penurunan kepala di Hodge II dan posisinya belum teraba.

2.    Identifikasi diagnosa dan masalahDiagnosa    :    Ibu L G1 P0 A0 hamil 40 minggu inpartu kala I fase aktif

Janin hidup, tunggal, intra uterine, presentasi kepala.

3.    Identifikasi diagnosa masalah dan masalah potensiaLTidak ada masalah potensial

4.    Tindakan segeraUntuk sementara tidak ada

5.    Perencanaana.    Informasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukanR/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahuikondisi janin dan dirinya

b.    Pantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partografR/ untuk memantau kemajuah persalinan dan mengetahui keadaanjanin dan ibu

c.    Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairanR/ mencegah terjadinya dehidrasi dan  pemenuhan energi

d.    Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kemajuan persalinan danperubahan yang terjadiR/ agar ibu dan keluarga mengetahui kemajuan persalinan dankeadaan ibu dan janin

e.    Beri support mental pada ibuR/ agar psikologi ibu dapat mempercepat proses persalinan

f.     Anjurkan ibu berbaring dalam posisi miring ke kiri

R/ mempercepat proses penurunan kepala dan mencegah terjadinyaasfiksia pada janin

g.    Ajarkan ibu bernafas pada saat kontraksiR/ agar saat kontraksi ibu bisa mengedan dengan kuat

h.    Pertahankan kandung kemih tetap kosongR/ karena apabila kandung kemih penuh uterus tidak dapatberkontraksi dengan baik

i.      Persiapkan alat-alat dan obat-obatanR/ untuk persiapan saat persalinan dan kemungkinan adanya masalah

j.      Jaga privasi ibuR/ menutupi bagian yang menjadi privasi ibu dan menjagakerahasiaan privasi ibu

k.    Hadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suamiatau keluarga untuk mendampingi ibu saat melahirkanR/ agar psikologis ibu baik dan dapat mempercepat prosespersalinan

l.      Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yangakan dilakukan

6.    Pelaksanaana.    Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yangtelah dilakukan seperti :Tekanan darah 110/70 mmHg, Denyut nadi 80 x/menit, pernafasan 22x/menit, suhu tubuh 370C, pembukaan 6 cm, posisi janin bagus,ketuban utuh

b.    Memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partografyaitu meliputi : VT/pembukaan, penurunan bagian terbawah,ketubandan tekanan darah ibu setiap 4 jam sekali, His, DJJ dan nadisetiap 30 menit, suhu setiap 2 jam.

c.    Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan untuk mencegah dehidrasidan untuk menambah tenaga mengedan.

d.   Menjelaskan kepada keluarga tentang kemajuan persalinan danperubahan yang terjadi.

e.    Memberi support mental pada ibuf.     Menganjurkan ibu agar berbaring dalam posisi miring ke kiriuntuk mempercepat penurunan kepala bayi

g.    Mengajarkan ibu bernafas pada saat kontraksi dan menganjurkanibu untuk meneran apabila ada dorongan kuat untuk meneran, sertaanjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi.

h.    Mempertahankan kandung kemih tetap kosongi.      Mempersiapkan alat-alat dan obat-obatan seperti partus set,alat resusitasi, cairan infus dan obat-obatan serta perlengkapanibu dan.

j.      Menjaga privasi ibu dalam persalinan yaitu menggunakanpenutup atau sampiran

k.    Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu sepertisuami atau keluarga untuk mendampingi ibu saat persalinan

l.      Mendokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

7.    EvaluasiIbu fase aktif kala l, pembukaan 6 cm, penurunan hodge ll,

kontraksi uterus baik, kondisi janin baik, DJJ normal. Ibu telahdiberikan nutrisi. Cara bernafas dan meneran saat ada his dansudah mengosongkan kandung kemih.

Pada pukul 11.20 WIB dilakukan VT ulang dengan pembukaan 8cm, kontraksi uterus semakin kuat, kondisi janin baik, DJJ 140x/m dan keluarga diminta untuk mempersiapkan kelengkapan ibu danbayi saat persalinan.

Catatan PendokumentasianKala IITanggal       : 01 November 2013   Pukul : 00.45 WIB

S       :    Ibu mengatakan nyeri diatas simfisis dan pinggang yangsangat kuat dan keinginan mengedan sangat kuat

O       :    1.  TD                  : 110/70 MmHg2.    Pols                 : 88x/m3.    Temp               : 36°C4.    RR                  : 22 x/m5.    VTVagina            : tidak ada benjolanPortio              : sudah menipisPembukaan     : 10 cm/ lengkapKetuban          : JernihPenurunan       : hodge IVPosisi              : UUKDJJ                  : 148x/ menit

6.    Kontraksi 5x dalam 10 menit selama 45 detik7.    Perineum menonjol8.    Vulva dan spingter ani membuka

A       :    Ibu L G1 P0 A0 hamil 40 minggu inpartu kala IIJanin hidup, tunggal, intrauterin, presentasi kepala

P       :    1.  Informasikan hasil pemeriksaanR/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahuikondisi janin dan dirinya

2.    Nilai tanda-tanda kemajuan persalinan dengan menggunakanpartografR/ untuk memantau kemajuah persalinan dan mengetahui keadaanjanin dan ibu

3.    Memberikan suppot mental ke pada ibuR/ agar ibu kuat dan psikologisnya tenang

4.    Pimpin persalinan jika pembukaan sudah lengkapR/ agar persalinan terkoordinasi dan dapat mencegah terjadinyaruptur pada perinium

5.    Laksanakan pertolongan persalinan dengan APNR/ sesuai dengan panduan saat menolong persalinan harus dilakukansesuai dengan APN

I        :    1.  Mengiformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukanantara lain :Tekanan darah 110/70 mmHg, Denyut nadi 88 x/menit,pernafasan 22x/menit, suhu tubuh 37 0C, pembukaan sudah lengkap(10 cm), DJJ 148 x/m, bayi sudah tampak di vulva.

2.    Menilai kemajuan persalinan, kemajuan persalinan ada yaitukepala maju mundur di vulva dan akhirnya tampak 5-6 cm di vulva.

3.    Memberikan support mental dengan memuji ibu disaat ibumengedan dengan baik dan kepala semakin maju

4.    Menganjurkan keluarga untuk mendampingi Ibu serta memberikanmakan dan minum untuk pemenuhan cairan dan untuk tenaga mengedan.

5.    Menjelaskan posisi yang baik dalam persalinan dan ibu memilihposisi setengah duduk.

6.    Melaksanakan pertolongan persalinan dengan APNa.    Cuci tangan dengan sabun dan air mengalirb.   Pakai sarung tangan DTTc.    membersihkan perineum ibud.   memasang alas bokong saat kepala tampak 5 – 6 cm didepan vulva.e.    Bentangkan handuk di atas perut ibuf.    Lakukan manuver tangan yang tepat saat kepala bayi 5-6 cm divulva

g.   Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar dan periksalilitan tali pusat

h.   Kemudian kedua tangan memegang biparietal, menarik ke bawahuntuk melahirkan bahu depan dan menarik ke atas untuk melahirkanbahu belakang

i.     Lakukan sanggah susurj.     Letakkan bayi  di atas perut ibu

E       :    Pada tanggal 01 November 2013, pukul 01.15 WIB, lahirbayi perempuan, BB: 3700 gram, PB : 48 cm secara normal. Bayi dikeringkan di hangatkan, langsung menangis. APGAR skor 8.

Kala III Tanggal       : 01 November 2013  Pukul : 01:15 WIB

S       :    Ibu mengatakan perutnya terasa nyeri dan sakitO       :    K/U                     : Baik

Kesadaran           : ComposmentisTFU                     : setinggi pusatuterus bundar dan kerasTali pusat memanjangAdanya semburan darah

A       :    Ibu L P1 A0 partus kala IIIP       :    1.  Informasikan hasil pemeriksaan                   R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan

mengetahui kondisi janin dan dirinya2.    Pastikan janin tunggalR/ untuk memastikan apakah janin tunggal atau gemili

3.    Lakukan suntikan oksitosin 10 unit secara IMR/ untuk membantu uterus berkontraksi setelah proses kala II

4.    Jepit potong tali pusatR/ untuk memisahkan kehidupan bayi dengan rahim ibu

5.    Lakukan IMDR/ mengajarkan bayi untuk menyusui bayinya dan agar adanya skinto skin antara ibu dan bayi

6.    Lakukan perengangan tali pusat terkendali (PTT)R/ untuk mengeluarkan plasenta dari rahim

7.    Lahirkan plasentaR/ agar uterus dapat berkontraksi dengan baik dan involusi uterus

8.    Lakukan masase fundus

R/ membantu involusi uterus dan mencek ulang apakah uterusberkontraksi dengan baik

9.    Nilai pendarahanR/ untuk mengetahui apakah terjadi pendarahan yang patofisiologis

10.     Lakukan prosedur pasca persalinanR/ melakukan tindakan sesuai dengan pasca persalinan

I        :    1.  Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telahdilakukan antara lain : K/U ibu baik, TFU setinggi pusat,kontraksi uterus baik.

2.    Melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa janin tunggal danhasilnya : janin tunggal.

3.    Melakukan manajemen Aktif Kala IIIa.    Suntikkan oksitosin 10 unit secara IM pada 1/3 pahakanan  bagian luar

b.   Menjepit dan memotong tali pusatc.    Lakukan peregangan tali pusat terkendali yaitu :1)   Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm darivulva

2)   Letakkan tangan kiri di atas simfisis untuk menahan bagianbawah uterus sementara tangan kanan memegang tali pusat denganmenggunakan klem dengan jarak 5-10 cm dari vulva

3)   Saat uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat dengan tangankanan sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah dorso kranial.

4.    Mengeluarkan plasentaSaat plasenta bertambah panjang dan terasa adanya pelepasanplasenta minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kananmenarik plasenta ke arah bawah kemudian ke atas sesuai dengankurve jalan lahir sehingga plasenta tampak pada vulva kemudianmengeluarkan plasenta dengan kedua tangan dan melakukan putaran

searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknyaselaput ketuban.

5.    Melakukan massase uterus dengan menggosok uterus secarasirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri selama 15detik hingga kontraksi uterus baik (fundus terasa keras).

E       :    Ibu post partum  kala III, plasenta lahir lengkapjam 01.40 WIB, lama pengeluaran plasenta 25 menit

Kala IVTanggal :  01 November  2013 Pukul : 01.40 WIBS       :    Ibu mengatakan lemas dan merasa mulesO       :    K/U ibu dan bayi          : baik

Kontraksi                      : baikTFU                              : 2 jari dibawah pusatPerdarahan                    : ± 250 ccRuptur                           : Tidak adaTekanan darah              : 110/70 MmHg Denyut nadi                  : 88 x/menitPernafasan                    : 24x/menit                    Suhu tubuh                   : 370CKandung kemih            : kosong

A       :    Ibu L P1 A0 partus kala IVP       :    1.  Informasikan hasil pemeriksaan yang telah di lakukan

R/  agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahuikondisi bayi dan dirinya

2.    Pantau kontraksi uterusR/ untuk memantau apakah kontraksi uterus baik dan tinggi fundussesuai

3.    Ajarkan ibu atau keluarga untuk melakukan massage uterusR/ untuk membantu kontraksi uterus

4.    Ajurkan ibu untuk banyak minum air putihR/ untuk mencegah terjadi dehidrasi dan pemulihan energi

5.    Pastikan kandung kemih tetap kosongR/ agar uterus dapat berkontraksi dengan baik

I        :    1.  Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaanyang telah dilakukan antara lain : Tekanan darah 110/70 mmHg,denyut nadi 88 x/m, pernafasan 24 x/m, suhu tubuh 360C,perdarahan normal, kontraksi baik.

2.    Memantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kontraksi uterus,kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit selama satu jampertama dan setiap 30 menit selama satu jam kedua kala empatserta pantau temperatur tubuh setiap jam dalam dua jam pertamapasca persalinan.

3.    Mengajarkan ibu atau keluarga cara massase uterus jika uterusteraba lembek yaitu dengan menggosok uterus secara sirkulermenggunakan bagian palmar 4 jari tangan hingga kontraksi uterusbaik (fundus terasa keras).

4.    Memeriksakan  laserasi jalan lahir dan tidak ada robekan jalanlahir pada Ibu L

5.    Memberikan makan dan minum yaitu the manis hangat dan nasiputih dengan sayur dan ikan.

6.    Membersihkan dan rapikan ibu.7.    Memberikan tablet Fe dan Vitamin A untuk ibu       8.    Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.9.    Menganjurkan pada ibu agar kontak sesering mungkin denganbayinya.

10.     Menjelaskan dan menganjurkan pada ibu tentang mobilisasi diniyaitu ibu sebaiknya tidur terlentang selama 8 jam pascapersalinan kemudian boleh miring kiri atau kanan untuk mencegahterjadinya trombosis dan tromboemboli.

11.     Menginformasikan tanda-tanda bahaya pada masa nifas yaitudemam, pendarahan aktif, pusing, keluar banyak bekuan darah, baubusuk dari vagina serta lemas luar biasa.

12.     Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukanE       :    Ibu L post partum kala IV, perdarahan normal dan bayinya

sudah disusukan tidak ada laserasi pada perineum.

C.  Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Nifas1.    Pengkajiana.    Anamnesa

Anamnesa dilakukan pada Ibu L tanggal 01 November 2013,pukul 07.30 WIB oleh Amanda Dwi Putri mahasiswi Program D IIIKebidanan Almuslim. Dari hasil anamnesa ibu mengeluh nyeri perut.

Dari riwayat persalinan diperoleh data bahwa ibu melahirkanpada tanggal 01 November 2013 dan pada pukul 01.15 lahirbayi perempuan secara normal dengan berat badan 3700 gram danpanjangnya 48 cm. Proses persalinan berlangsung kuranglebih 9 jam 5 menit yaitu kala I berlangsung selama 6 jam 30menit, kala II selama 35 menit, kala III selama 25 menit dan kalaIV selama 2 jam dimulai dari pukul 18.10 sejak pertama kalimulas. Perdarahan selama persalinan sebanyak 430 cc yaitu 30 ccdalam kala I, 50 ccpada kala II, 100 cc pada kala III dan 250 ccpada kala IV. Selama proses persalinan tidak ada penyulit ataupunkomplikasi yang timbul.

b.    PemeriksaanPada saat pemeriksaan diperoleh hasil antara lain : keadaan

umum ibu baik, kesadaran composmentis dan keadaan emosionalstabil. Tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 80 x/m, suhu tubuh36°C, pernafasan 20 x/m, payudara simetris dan ada pengeluarankolostrum baik dari payudara kiri maupun kanan, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, lochea berwarna merah segarbanyaknya 3 sampai 4 kali ganti pembalut berbau khas dengan

konsistensi cair disertai gumpalan, kandung kemih kosong danreflek patella +/+

2.    Identifikasi Diagnosa Dan MasalahDiagnosa : Ibu L P1  A0 post partum kurang dari 6 jam

3.    Identifikasi Diagnosa Masalah dan Masalah PotensialUntuk sementara tidak ada

4.    Tindakan Segera Atau KolaborasiUntuk sementara tidak ada

5.    Perencanaana.    Beritahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahuikondisi bayi dan dirinya

b.    Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi.R/ untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi

c.    Ajarkan ibu tentang perawatan payudara.R/ untuk mencegah infeksi pada payudara dan memperlancar asi

d.    Anjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.R/ untuk memenuhi kebuhutuhan nutrisi pada bayinya

e.    Anjurkan ibu untuk membersihkan areola dan puting susu sebelumdan sesudah menyusui.R/ agar terhindar dari infeksi pada masa nifas

f.     Berikan tablet Fe dan Vitamin A untuk ibuR/ untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mencegah anemiapostpartum

g.    Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri.R/ agar ibu merasa nyaman dan bersih

h.    Ajarkan ibu tentang perawatan tali pusat.R/ untuk menambah pengetahuan tentang perawatan tali pusat

i.      Beritahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas.

R/ untuk menambah pengetahuan dan dapat mewaspadai bahaya masanifas

j.      Anjurkan ibu untuk mobilisasi.R/ berolahraga kecil untuk kebugaran fisik ibu pasca persalinan

k.    Dokumentasikan hasil pemeriksaanR/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yangakan dilakukan

6.    Pelaksanaana.    Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan sepertitanda-tanda vital yaitu : TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/m, pernapasan20 x/m, suhu tubuh 360C, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksibaik.

b.    Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dancukup kalori

c.    Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara untuk memperlancarpengeluaran ASI yaitu dengan cara :

1)   Licinkan tangan dengan minyak atau dengan baby oil2)   Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangankanan saling dirapatkan kemudian dengan menggunakan sisikelingking tangan kanan urut payudara kiri dari pangkal ke arahputting.

3)   Lakukan hal yang sama pada payudara kanan4)   Lakukan 30 x selam 5 menit.d.    Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinyaselama 6 bulan tanpa makanan tambahan

e.    Menganjurkan ibu untuk membersihkan areola dan putting sususebelum dan sesudah menyusui.

f.     Memberikan tablet Fe dan Vitamin A untuk ibug.    Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diriterutama  daerah genetalia supaya mempercepat penyembuhan.

h.    Mengajarkan ibu tentang perawatan tali pusat bayi  yaitu :jangan membungkus atau mengoleskan cairan atau bahan apapun padapuntung tali pusat, lipat popok di bawah puntung tali pusat, jikapuntung tali pusat kotor bersihkan dengan hati-hati menggunakanair DTT dan sabun kemudian keringkan dengan kain bersih danberitahu ibu untuk segera mencari bantuan jika pusat bayi menjadimerah, bernanah, berdarah atau berbau

i.      Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas dan anjurkanuntuk mencari asuhan segera bila didapati tanda-tanda bahayasebagai berikut :

1)   Demam2)   Perdarahan aktif3)   Keluar banyak bekuan darah4)   Bau busuk dari vagina5)   Pusing6)   Lemas luar biasa7)   Penyulit dalam menyusui bayi8)   Nyeri panggul atau abdomen yang lebih hebat dari nyerikontraksi biasa.

j.      Menganjurkan untuk mobilisasi yaitu setelah beristirahattotal selama 8 jam kemudian ibu boleh miring kiri atau kanan,pada hari ke-2 ibu diperbolehkan duduk, hari ke-3 jalan-jalan danselanjutnya ibu dapat melakukan kegiatan-kegiatan ringan sepertimenyapu dll.

k.    Dokumentasikan hasil pemeriksaan.

7.    EvaluasiIbu nifas 8 jam, perdarahan normal, ibu telah diberikan

konseling dan ibu mengerti dan mengikuti apa yang telah disarankan, dan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cukupkalori.

Catatan PendokumentasianKunjungan Nifas ulang ke-2 Tanggal 7 November 2013Pukul : 12.00 WIB

S       :    Ibu mengatakan kondisinya mulai membaikO       :    K/U                          :

Baik                   Kesadaran       : ComposmentisTekanan darah          : 110/70 mmHg   Denyut nadi    : 80x/menitPernafasan                : 20 x/menit         Suhu badan     :37 0CTFU                          : Pertengahan pusat – simpisisLochea                     : Sanguinolenta

A       :    Ibu L PI A0 postpartum 7 hariP       :    1.  Informasikan keadaan hasil pemeriksaan yang telah di

lakukanR/ agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasa tenang

2.    Pastikan involusi terus berjalanR/ untuk memantau apakah involusi uterus sesuai

3.    Nilai ada tanda demamR/ untuk menilai apakah ada infeksi pada masa nifas

I        :    1.  Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telahdilakukan antara lain : TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/m, pernapasan20x/m, suhu tubuh 370C, TFU Pertengahan pusat - simpisis, locheanormal, K/U ibu dan bayi baik.

2.    Memastikan involusi uterus berjalan normal.3.    Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau pendarahanabnormal.

4.    Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkantanda-tanda penyulit serta ibu memberikan ASI secara ekslusif.

5.    Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, talipusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

6.    Memenuhi kebutuhan energi ibu dengan mengkonsumsi makananbergizi dan cukup kalori serta berprotein tinggi.

7.    Menganjurkan ibu untuk segera mencari penolong apabila adatanda-tanda bahaya.           

8.    Memberitahu ibu jadwal kunjungan nifas ke-3 tanggal14  November 2013

9.    Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukanE       :    Ibu L dengan post partum 6 jam dan kondisi ibu mulai

membaik, dan ibu mengerti apa yang telah disarankan.

Kunjungan Nifas ulang ke-3 Tanggal 14 Agustus Pukul : 12.30 WIBS       :    Ibu mengatakan sudah sehat

ibu sudah mulai melakukan pekerjaan yang ringanO       :    K/U                          : Baik             

Kesadaran                : ComposmentisTekanan darah          : 110/70 mmHg                          Denyut nadi             : 80 x/menitPernafasan                : 20x/menit                                Suhu badan              : 37 0CTFU                          : tidak teraba lagiLochea                     : serosa

A       :    Ibu L P1  A0 postpartum 14 hariP       :    1.  Informasikan keadaan hasil pemeriksaan yang telah di

lakukanR/ agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasa tenang

2.    Pastikan involusi terus berjalanR/ untuk memantau apakah involusi uterus sesuai

3.    Nilai ada tanda demamR/ untuk menilai apakah ada infeksi pada masa nifas

I        :    1.  Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telahdilakukan antara lain : TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/m, pernapasan

20 x/m, suhu tubuh 370C, TFU tidak teraba lagi, lochea normal,K/U ibu dan bayi baik.

2.    Memastikan involusi uterus berjalan normal.3.    Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau pendarahanabnormal.

4.    Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkantanda-tanda penyulit serta ibu memberikan ASI secara ekslusif.

5.    Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi,menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

6.    Memenuhi kebutuhan energi ibu dengan mengkonsumsi makananbergizi dan cukup kalori serta berprotein tinggi.

7.    Memberikan suntikan B 12 satu ampul secara IM.8.    Mendokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

E       :    Ibu L dengan post partum 14 hari dengan kontraksi uterusbaik dan Involusi uterus berjalan dengan lancar.

D.  Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Neonatus1.    Pengkajiana.    Anamnesa

Berdasarkan hasil anamnesa diperoleh data : selama hamil ibumelakukan pemeriksaan ANC rutin setiap bulan sesuai anjuran daribidan, selama hamil ibu tidak mengalami penyulit ataupunkomplikasi-komplikasi yang mengganggu kehamilannya, polamakan  ibu saat hamil 3 kali sehari porsi sedang dengan menunasi, lauk pauk, sayuran, susu dan buah-buahan.

Riwayat persalinan dan nifas : jenis persalinan normal,ditolong oleh bidan, lamanya kurang dari 9 jam 5 menit, ketubanjernih, jumlahnya 430 cc, placenta lahir utuh/lengkap, APGAR skorpada menit pertama dan kelima adalah 7 dan 8.

b.    Pemeriksaan fisik neonatesSetelah dilakukan pemeriksaan fisik secara umum pada neonatus

diperoleh hasil antara lain : keadaan umum bayi baik, kesadaran

composmentis, denyut nadi 100 x/m, pernafasan 40 x/m, bayi aktif,reflek menghisap dan menelan kuat, warna kulit kemerahan, beratbadan 3700 gram, panjang badan48 cm, BAB 1 kali warna hitamkonsistensinya lunak, BAK 2 kali warna kuning pekat dan bayidiberi ASI dengan frekuensi pemberian 2 sampai 3 jam sekali.

Pemeriksaan sistematis dari kepala sampai ke kaki hasilnyayaitu, 

  Kepala            :    Tidak ada caput succedanium dan sefalo hematoma  Mata               :    Simetris tidak ada strabismus  Kuping            :    Ada lubang telinga dan simetris  Mulut              :    Tidak ada labio skizis  Hidung           :    Tidak ada kelainan, septum di tengah  Leher              :    Tidak ada pembesaran kelsenjar  Dada               :    Simetris,tidak murmur, tidak wheezing, tidak ronchi  Perut               :    Tidak ada benjolan  Tali pusat        :    Tidak ada kelainan dan tidak ada pendarahan   Punggung       :    Pembengkakan atau cekungan tidak ada   Extremitas      :    Lengkap dan simetris   Genetalia        :    Tidak ada kelainan

2.    Identitas Diagnosa Dan MasalahDiagnosa         :    Neonatus cukup bulan berumur 6 jam.Masalah          :    Tidak ada

3.    Identifikasi Diagnosa Masalah dan Masalah PotensilUntuk sementara tidak ada

4.    Tindakan segeraUntuk sementra tidak ada

5.    Perencanaana.    Informasikan hasil pemeriksaan

R/ agar ibu bisa mengetahui keadaan bayinya dan ibu bisa merasatenang

b.    Awasi dan beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada bayiR/ untuk mencegah terjadinya bahaya pada bayi

c.    Lakukan perawatan tali pusat bayiR/ untuk menjaga kebersihan tali pusat bayi

d.   Ajarkan ibu tentang perawatan tali pusatR/ untuk menambah pengetahuan saat melakukan perawatan tali pusat

e.    Pertahankan bayi selalu dalam keadaan bersih dan hangatR/ agar bayi selau bersih dan terhindar dari penyakit yangmungkin terjadi

f.     Mandikan bayi setelah 6 jam bayi lahir dengan menggunakan airhangatR/ agar bayi tidak kehilangan suhu tubuhnya dan agar bersih

g.    Anjurkan ibu untuk memberikan ASI pada bayinyaR/ untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi

h.    Berikan salap mata pada bayiR/ untuk mencegah infeksi pada mata

i.      Anjurkan ibu untuk imunasasi bayinyaR/ untuk kekebalan tubuh bayi

j.      Dokumentasikan hasil pemeriksaanR/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yangakan dilakukan

6.    Pelaksanaana.    Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bayinyaseperti : BB : 3700 gram, jenis kelamin perempuan, keadaan bayibaik, PB : 48 cm, tali pusat bagus/tidak ada perdarahan.

b.    Mengawasi serta memberitahu ibu tanda-tanda bahaya padabayinya seperti:

1)   Bayi susah bernafas atau sesak.2)   Suhu tubuh bayi terlalu panas atau dingin3)   Warna kulit bayi biru atau pucat.4)   Jika diberi ASI hisapan bayi lemah, mengantuk berlebihan,banyak muntah.

5)   Pada tali pusat terlihat bengkak, merah, keluar cairan, baubusuk dan pernafasan bayi sulit.

6)   Bayi tidak berkemih dalam waktu 24 jam dan tinja berwarna hijautua, berlendir, berdarah atau tinja terlalu encer dan sering.

7)   Aktivitas : menggigil , atau nangis tidak biasa, sangat mudahtersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejanghalus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.

c.    Mengajarkan ibu tentang perawatan tali pusat bayi  yaitu,jangan membungkus atau mengoleskan cairan atau bahan apapun padapuntung tali pusat, lipat popok di bawah puntung tali pusat, jikapuntung tali pusat kotor bersihkan dengan hati-hati menggunakanair DTT dan sabun kemudian keringkan dengan kain bersihdan  beritahu ibu untuk segera mencari bantuan jika pusat bayimenjadi  merah, bernanah, berdarah atau berbau.

d.   Melakukan perawatan tali pusat pada bayi yaitu dengan caramembalut tali pusat dengan kasa steril dan tali pusat harusselalu dalam keadaan kering.

e.    Mempertahankan bayi harus selalu dalam keadaan bersih danhangat dengan cara bayi selalu diselimuti terutama pada bagiankepala, mengganti kain yang basah dan bungkus bayi dengan kainyang bersih.

f.     Memandikan bayi setelah 6 jam bayi lahir dengan menggunakanair hangat

g.    Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI pada bayinya.

h.    Memberikan salap mata pada bayi.i.      Menganjurkan Ibu untuk Imunisasi bayinyaj.      Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

7.    EvaluasiPada tanggal 01 November 2013, pukul 01.15 Wib. Lahir bayi

perempuan, bayi dikeringkan, dihangatkan dan spontan menangis.Tali pusat dijepit, dipotong dan diikat. Bayi dibedung hinggakepala untuk mencegah hipotermi. Keadaan umum bayi baik, tidakada  kelainan, BB : 3700 Gram, PB : 48 cm.

Catatan PendokumentasianKunjungan neonatus ulang ke-2 Tanggal  : 7 November 2013Pukul  : 12.00 WIB

S       :    Bayi aktifBAB                             : 3x dalam sehariBAK                             : 5x sehari

O       :    Keadaan Umum            : BaikTali pusat                      : Sudah puput

A       :    Neonatus cukup bulan sesuai dengan usia kehamilan berumur6 hari

P       :    1.  Informasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukanantara lain keadaan bayi baik.R/ agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya dan ibu merasatenang

2.    Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benar (ASIeksklusif)R/ agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi

3.    Jaga bayi agar tetap hangat dan bersih dengan cara bayi selaludiselimuti terutama pada bagian kepala, mengganti kain yang basahdan bungkus bayi dengan kain yang bersih.R/ agar bayi tidak kehilangan suhu tubuhnya atau mengalamihipotermi

4.    Tidak membubuhi apapun pada pusat bayiR/ untuk mencegah infeksi dari tali pusat bayi

5.    Beritahu ibu tanda bahaya pada neonatusR/ untuk menambah pengetahuan tentang bahaya pada neonatus

6.    Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yangakan dilakukan

I        :    1.  Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telahdilakukan antara lain keadaan bayi baik.

2.    Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benar (ASIeksklusif)      

3.    Menjaga bayi agar tetap hangat dan bersih dengan cara bayiselalu diselimuti terutama pada bagian kepala, mengganti kainyang basah dan bungkus bayi dengan kain yang bersih.

4.    Memberitahukan ibu tanda bahaya pada neonatus antara lain :a.    Bayi susah bernafas atau sesak.b.   Suhu tubuh bayi terlalu panas atau dingin.c.    Warna kulit bayi biru atau pucat.d.   Jika diberi ASI hisapan bayi lemah, mengantuk berlebihan,banyak muntah.

e.    Aktivitas : menggigil , atau nangis tidak biasa, sangat mudahtersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejanghalus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.

5.    Mendokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

E       :    Bayi Ibu L berusia 7 hari, tali pusatnya sudah puput padahari ke-4, dengan keadaan umumnya normal dan pusatnya selaludalam keadaan kering.

Kunjungan bayi ulang ke-3 Tanggal  : 14 November 2013

Pukul  : 12.30 WIBS       :    ibu mengatakan bayinya sehat dan aktif.

BAB                    : 3x dalam sehariBAK                    : 5x sehari

O       :    K/U                     : Baik  Bayi Menangis

A       :    Bayi cukup bulan sesuai dengan masa kehamilan berumur 14hari

P       :    1.  Informasikan hasil pemeriksaanR/ agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya dan merasatenang

2.    Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benarR/ agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi

3.    Jaga bayi agar tetap hangat dan bersihR/ agar bayi tidak mengalami hipotermi dan bersih

4.    Tidak membubuhi apapun pada pusat bayiR/ untuk mencegah infeksi pada pusat bayi

5.    Beritahu ibu tanda bahaya pada neonatusR/ untuk menambah pengetahuan tentang bahaya pada neonatus

6.    Informasikan ibu untuk melakukan imunisasi BCG pada bayinya.R/ untuk menambah kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit yangdisebabkan oleh bakteri baccilus

7.    Anjurkan ibu untuk melakukan imunisasi DPT, Hepatitis B, Poliopada bayinya.R/ untuk menambah kekebalan tubuh bayi terhadap beberapa penyakit

8.    Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yangakan dilakukan

I        :    1.  Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telahdilakukan antara lain keadaan bayi baik.

2.    Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benar (ASIeksklusif)      

3.    Menjaga bayi agar tetap hangat dan bersih dengan cara bayiselalu diselimuti terutama pada bagian kepala, mengganti kainyang basah dan bungkus bayi dengan kain yang bersih.

4.    Tidak membubuhi apapun pada pusat bayi5.    Memberitahu ibu tanda bahaya pada neonatus antara lain :a.    Bayi susah bernafas atau sesak.b.   Suhu tubuh bayi terlalu panas atau dingin.c.    Warna kulit bayi biru atau pucat.d.   Jika diberi ASI hisapan bayi lemah, mengantuk berlebihan,banyak muntah.

e.    Aktivitas : menggigil , atau nangis tidak biasa, sangat mudahtersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejanghalus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.

6.    Menginformasikan ibu untuk melakukan imunisasi BCG padabayinya.

7.    Menganjurkan ibu untuk melakukan imunisasi DPT, Hepatitis B,Polio pada bayinya.

8.    Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.E       :    Bayi Ibu L usia 14 hari, dengan kondisi umumnya baik dan

aktif, serta masih menyusu dengan baik dan benar.Pada kunjungan tanggal 02 Desember 2013 ibu L mengeluhkan bayinyatidak BAB dalam waktu 24 jam terakhir dan sebelumnya ibumemberikan MPASI seperti : bubur pisang kepada bayinya.

DAFTAR PUSTAKA

BPS, BKKBN dan KemenKes. www.   bkkbn.   go.id/.../   Laporan%20Pendahuluan%20SDKI %202012.pdf .  [online]. Diakses 14 oktober 2013

DINKES Aceh, 2009. Profil Kesehatan Provinsi Aceh,[online]. www. dinkes.aceh.go.id, diakses  tanggal 24 Agustus2012.

Kusmiyati, yuni dkk. (2009). Perawatan ibu hamil. Fitramaya. Yogyakarta

Maritalia, dkk. (2012).  Biologi reproduksi. Pustaka pelajar. Yogyakarta

Marmi dkk. (2011). Asuhan kebidanan patologi. Pustaka pelajar. Yogyakarta

Muslihatun, Wafi nur. (2009). Asuhan neonatus, bayi dan balita. Fitramaya.Yogyakarta

                              . (2009). Dokumentasi kebidanan. Fitramaya. Yogyakarta

Prawirohardjo, S dkk. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka sarwono prawirohardjo. Jakarta.

                            . (2008). Ilmu kebidanan. Yayasan bina pustaka sarwonoprawirohardjo. Jakarta

                          . (2011). Ilmu kebidanan. Yayasan bina pustaka sarwonoprawirohardjo. Jakarta

Rukiyah, ai yeyeh dkk. (2009). Asuhan kebidanan persalinan. Trans infomedia. Jakarta

Saifuddin, abdul bari dkk. (2008). Buku Panduan praktis pelayanan kesehatanmaternatal dan neonatal. Jakarta

Saleha, Sitti. (2009). Asuhan kebidanan pada masa nifas. Salemba medika.Jakarta

Varney, H (1997) Varney’s Midwefery Text Book,  edisi 3, Jones and BartlettPublisher, Boston

WHO, Maternal deaths worldwide drop by third, Media Center NewsRelease, [online],http://www.who.int, Diakses pada 18 Agustus2012.

                            , Progress towards achieving the fifth MillenniumDevelopment Goal, [online],http://www.who.int, Diakses pada 14Agustus 2012.