Isi makalah kimia inti

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiasi dan radionuklida telah lama dikenal manusia, yaitu sejak ditemukanya teknik perunut oleh Hevesy pada tahun 1923, sehingga menambah kemajuan teknik nuklir untuk di gunakan dibidang kedokteran dan industri. Ada beberapa sumber radiasi dilingkungan kita, antara lain televisi, lampu penerangan, komputer. Selain itu ada sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah yaitu berada di air, udara dan lapisan bumi. Sumber radiasi dari unsur alamiah adalah thorium dan uranium berada di lapisan bumi, sedangkan karbon dan radon berada di udara. Selain sumber radiasi alami terdapat juga sumber radiasi buatan manusia. Ada dua sumber radiasi buatan manusia yaitu sumber radiasi pengion dan non pengion. Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan efek ionesasi apabila berinteraksi dengan sel-sel hidup. Jenis radiasi pengion adalah alpha, beta, gamma, neutron dan sinar-X. Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak menyebabkan ionesasi apabila berinteraksi dengan ion-ion hidup. Jenis radiasinya meliputi gelombang radio, televisi, gelombang radar dan lain-lainnya. pg. 1 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

Transcript of Isi makalah kimia inti

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radiasi dan radionuklida telah lama dikenal manusia,

yaitu sejak ditemukanya teknik perunut oleh Hevesy pada

tahun 1923, sehingga menambah kemajuan teknik nuklir

untuk di gunakan dibidang kedokteran dan industri. Ada

beberapa sumber radiasi dilingkungan kita, antara lain

televisi, lampu penerangan, komputer. Selain itu ada

sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah yaitu berada

di air, udara dan lapisan bumi. Sumber radiasi dari unsur

alamiah adalah thorium dan uranium berada di lapisan

bumi, sedangkan karbon dan radon berada di udara.

Selain sumber radiasi alami terdapat juga sumber

radiasi buatan manusia. Ada dua sumber radiasi buatan

manusia yaitu sumber radiasi pengion dan non pengion.

Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat

menyebabkan efek ionesasi apabila berinteraksi dengan

sel-sel hidup. Jenis radiasi pengion adalah alpha, beta,

gamma, neutron dan sinar-X. Radiasi non-pengion adalah

jenis radiasi yang tidak menyebabkan ionesasi apabila

berinteraksi dengan ion-ion hidup. Jenis radiasinya

meliputi gelombang radio, televisi, gelombang radar dan

lain-lainnya.

pg. 1 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

Radioaktif juga digunakan dalam bidang pertanian, di

antaranya adalah Fosfor-32, dan Nitrogen-15 yang

digunakan dalam pemupukan, ataupun Kobalt-60 yang

digunakan dalam mutasi tanaman. Dalam makalah ini, akan

dibahas mengenai kegunaan radionuklida dalam bidang

pertanian maupun dampak negatif dari penggunaan

radionuklida tersebut.

Bagi sebagian golongan masyarakat radioisotop

sebagai produk dan reaktor nuklir dianggap sebagai benda

yang berbahaya yang kehadirannya harus dihindari.

Radioisotop sebagai unsur yang mempunyai sifat

memancarkan radiasi memang berpotensi berbahaya bagi

manusia apabila penanganannya tidak mengikuti aturan dan

ketentuan tentang proteksi radiasi. Namun apabila

radioisotop ini didayagunakan dengan memperhatikan aturan

dan ketentuan tentang proteksi radiasi maka manfaatnya

bagi manusia, bagi masyarakat dan bagi pembangunan negara

adalah sangat besar.

Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia

dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia, dan bukan untuk

mengancam kehidupan manusia. Di negara-negara maju

penggunaan dan penerapan keradioaktifan telah dilakukan

dalam berbagai bidang, misalnya bidang kedokteran, bidang

pertanian, bidang kimia dan bidang industri. Pada makalah

pg. 2 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

ini pemakalah hanya akan membatasi pembahasan mengenai

penggunaan radioisotop dalam bidang pertanian.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan maslah dari makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan radioaktifitas dan

radionuklida?

2.Bagaimana sifat-sifat radionuklida?

3. Apa saja jenis radionuklida yang digunakan dalam

bidang Pertanian?

4.Apa saja aplikasi radionuklida dalam bidang Pertanian?

5.Bagaimana dampak radionuklida dalam bidang Pertanian?

1. 3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian radioaktifitas dan

radionuklida.

2. Untuk mengetahui sifat-sifat Radionuklida.

3. Untuk mengetahui jenis Radionuklida yang digunakan

dalam bidang Pertanian.

4. Untuk mengetahui aplikasi radionuklida dalam bidang

Pertanian.

5. Untuk mengetahui dampak radionuklida dalam bidang

Pertanian.

pg. 3 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

1. 4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dalam

pemahaman mengenai radioaktif dan sifat-sifatnya. Dan

untuk menambah wawasan bahwa radionuklida juga dapat

berperan dalam bidang pertanian, dan bagaimana perannya

tersebut, serta memahami bagaimana menangani dan dampak

yang dapat ditimbulkan dari penggunaan radionuklida agar

dapat diperhatikan sebelum radionuklida tersebut mulai

digunakan.

pg. 4 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Radioaktif dan Radionuklida

Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat

memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara spontan.

Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut

biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif

adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah

satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat

radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil

sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α

(sama dengan inti 4He), partikel beta (β), dan partikel

pg. 5 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

gamma (γ). Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh

energi nuklir, dan juga digunakan dalam pengobatan

(radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri

(misalnya mengukur ketebalan dan ukuran kerapatan).

Suatu unsur dikatakan radionuklida atau isotop

radioaktip ialah apabila unsur tersebut dapat memancarkan

radiasi. Pada umumnya radionuklida digunakan untuk

berbagai keperluan seperti dalam bidang kedokteran dan

industri. Radionuklida yang digunakan tersebut tidak

terdapat di alam, disebabkan waktu paruh dan beberapa

factor lainnya yang kurang memenuhi persyaratan. Untuk

beberapa tujuan radionuklida harus dikombinasikan dengan

senyawa tertentu melalui bebarapa cara reaksi kimia.

Dengan demikan tujuan utama produksi radionuklida ialah

menyediakan unsur atau senyawa radioaktif tertentu yang

memenuhi persyaratan sesuai penggunaanya.

Produksi radionuklida dengan proses aktivasi

dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan

neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut

penyinaran neutron, sedang bahan yang disinari disebut

target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk

ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam

inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat

pg. 6 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah

sifat menjadi radioaktif.

2.2 Sifat Radionuklida

Peran radionuklida sebagai pencari jejak tidak

terlepas dari sifat-sifat khas yang dimilikinya. Sifat-

sifat tersebut adalah:

1. Radionuklida memancarkan radiasi manapun dia berada

dan mudah dideteksi. Radionuklida ibarat lampu yangtidak

pernah padam senantiasa memancarkan

cahayanya.Radionuklidadalam jumlah sedikit sekali pun

dapatdengan mudah diketahui keberadaannya. Dengan

teknologi pendeteksian radiasi saat ini, radionuklida

dalam kisaran pikogram (satu per satu trilyun gram) pun

dapat dikenali dengan mudah. Sebagai ilustrasi, jika

radionuklida dalam bentuk carrier free (murni tidak

mengandung isotop lain) sebanyak 0,1 gram saja dibagi

rata ke seluruh penduduk bumi yang jumlahnya lebih dari 5

milyar, jumlah yang diterima oleh masing-masing orang

dapat diukur secara tepat.

2. Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas)

hanya merupakan fungsi jumlah atom radionuklida yang ada,

tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik

temperatur, tekanan, pH dan sebagainya. Penurunan

radioaktivitas ditentukan oleh waktu paruh, waktu yang

pg. 7 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

diperlukan agar intensitas radiasi menjadi setengahnya.

Waktu paruh ini merupakan bilangan khas untuk tiap-tiap

radionuklida. Misalnya karbon-14 memiliki waktu paruh

5.730 tahun, sehingga radioaktivitasnya berkurang menjadi

separuhnya setelah 5.730 tahun berlalu. Seluruh

radionuklida yang telah berhasil ditemukan telah

diketahui pula waktu paruhnya. Waktu paruh radionuklida

bervariasi dari kisaran milidetik sampai ribuan tahun.

Waktu paruh ini merupakan faktor penting dalam pemilihan

jenis radionuklida yang tepat untuk keperluan tertentu.

3. Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk

kimia atau senyawa yang disusunnya. Hal ini dikarenakan

pada reaksi kimia atau ikatan kimia yang berperan adalah

elektron, utamanya elektron pada kulit atom terluar,

sedangkan peluruhan radionuklida merupakan hasil dari

perubahan pada inti atom.

4. Radionuklida memiliki konfigurasi elektron yang sama

dengan isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki

radionuklida sama dengan isotop-isotop lain dari unsur

yang sama. Radionuklida karbon-14, misalnya, memiliki

karakteristik kimia yang sama dengan karbon-12.

5. Radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma,

memiliki daya tembus yang besar. Lempengan logam setebal

beberapa sentimeter pun dapat ditembus oleh radiasi

pg. 8 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi. Sifat ini

mempermudah dalam pendeteksian.

2.3 Radionuklida yang Digunakan dalam Bidang Pertanian

Radionuklida-radionuklida yang digunakan dalam

bidang pertanian yaitu:

1. Fosfor-32

Fosfor-32 adalah radionuklida dari fosfor. Nukleon

fosfor-32 terdiri atas 15 proton dan 17 neutron, satu

neutron lebih banyak dibandingkan isotop umum dari fosfor

yaitu fosfor-31. Fosfor-32 hanya terdapat dalam jumlah

sedikit di bumi, karena mempunyai waktu paruh singkat

yaitu 14,29 hari sehingga meluruh dengan cepat.

Fosfor banyak ditemukan dalam molekul organik dan

begitu juga fosfor-32 yang mempunyai banyak aplikasi di

bidang kedokteran, biokimia dan biologi molekuler yang

dapat digunakan sebagai pelacak molekul terfosforilasi,

misalnya dalam elusidasi jalur metabolisme dan label DNA

radioaktif. Fosfor mempunyai waktu paruh yang singkat

yaitu 14,29 hari dan meluruh menjadi sulfur-32 dengan

peluruhan beta, seperti dalam persamaan reaksi nuklir

berikut:

15P32 → 16S32 + -β0

1,709 MeV energi dilepaskan selama peluruhan. Energi

kinetik elektron bervariasi dengan rata-rata 0,5 MeV dan

pg. 9 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

sisa energinya dibawa oleh elektron anti-neutrino yang

hampir tidak terdeteksi. Nukleus sulfur-32 dihasilkan

dalam keadaan dasar sehingga tidak perlu ada penambahan

emisi sinar gamma.

2. Nitrogen-15

Nitrogen-15 adalah isotop stabil langka dari

nitrogen. Isotop ini digunakan dalam pertanian dan riset

kedokteran, misalnya dalam eksperimen Meselson-Stahl

untuk menetapkan sifat dari replikasi DNA. Pelanjutan

dari riset ini menghasilkan pengembangan DNA berdasarkan

penyelidikan isotop stabil, yang memeriksa hubungan

antara fungsi metabolik dan identitas taksonomi dari

mikroorganisme dalam lingkungan, tanpa perlu isolasi

kultur. Nitrogen-15 juga digunakan dalam melacak senyawa

mineral nitrogen (khususnya pupuk) dalam lingkungan

ketika dikombinasikan dengan penggunaan label isotop

lain.

Nitrogen-15 banyak digunakan dalam Nuclear Magnetic

Resonance Spectroscopy (NMR), karena tidak seperti

nitrogen-14 yang lebih melimpah, yang mempunyai bilangan

nuklir spin bulat, N-15 mempunyai bilangan nuklir spin

1½, yang memberikan keuntungan untuk NMR seperti panjang

garis yang lebih sempit. Protein dapat diisotop labelkan

pg. 10 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

dengan membudidayanya dalam medium yang mengandung

nitrogen-15 sebagai satu-satunya sumber nitrogen. Sebagai

tambahan, nitrogen-15 digunakan untuk melabeli protein

dalam proteomik kuantitatif (misalnya SILAC).

3. Kobalt-60

Kobalt-60 adalah radionuklida sintesis dari kobalt

dengan waktu paruh 5,2714 tahun. 60Co diproduksi secara

buatan dengan aktivasi neutron dari isotop 59Co. 60Co

meluruh melalui peluruhan beta menjadi isotop stabil

nikel-60. Nukleus nikel yang aktif memancarkan dua sinar

gamma dengan energi 1,17 dan 1,33 MeV, sehingga persamaan

reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.

27Co59 + 0n1 → 27Co60→ 28Ni60 + -β0 + 0γ0

Kegunaan utama dari Co-60 yaitu:

1. Sebagai pelacak kobalt dalam reaksi kimia.

2. Sterilisasi peralatan kedokteran.

3. Sumber radiasi untuk radioterapi medis.

4. Sumber radiasi untuk radiografi industri.

5. Sumber radiasi untuk sterilisasi

6. Sumber radiasi untuk penyinaran makanan dan

penyinaran darah.

7. Sumber radiasi untuk penggunaan laboratorium

mutagenesis.

pg. 11 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

Kobalt telah dibahas sebagai unsur “penggaram” yang

ditambahkan ke senjata nuklir, untuk memproduksi bom

Kobalt, senjata yang sangat berbahaya yang akan

mengkontaminasi area yang besar dengan menjatuhkan

nuklir, yang membuatnya menjadi tidak dapat ditinggali.

Dalam desain hipotesis, tamper dari senjata akan dibuat

dari 59Co. Ketika bom meledak, kelebihan neutron dari

fisi nuklir akan mengirradiasi Kobalt dan

mentransmutasinya menjadi 60Co. Tidak ada negara yang

benar-benar serius dalam mengembangkan senjata tipe ini.

Setelah memasuki mamalia hidup (seperti manusia),

beberapa 60Co diekskresi dalam tinja. Sisanya diambil

oleh jaringan, terutama hati, ginjal, dan tulang, yang

apabila terlalu lama kontak dengan radiasi gamma akan

menyebabkan kanker. Dari waktu ke waktu, Kobalt yang

diabsorbsi akan dibuang dalam urin.

2.4  Pemanfaatan Radionuklida dalam Bidang Pertanian

Khusus dalam bidang pertanian, manfaat sinar

radioaktif sangat besar, yaitu sebagai berikut:

1. Mutasi Tanaman

Salah satu cara untuk mendapatkan rangkaian sifat

yang baik yaitu dengan mengubah faktor pembawa sifat

(gen). Perubahan gen yang dapat menyebabkan perubahan

pg. 12 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

sifat makhluk hidup dan diwariskan disebut mutasi. Sinar

radioaktif yang biasanya digunakan untuk mutasi adalah

sinar gamma yang dipancarkan dari radioaktif Kobalt-60.

Contohnya adalah padi atomita dan kedelai muria.

2. Pemberantasan Hama dengan Teknik Jantan Mandul

Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya

hama kubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam

bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu

diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul.

Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama.

Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat

dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan

seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian

reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi

populasi.

3. Pengawetan Makanan

Dilakukan agar bahan makanan yang disimpan tidak

mudah rusak. Pengawetan makanan secara tradisional

seperti pengeringan, pemanasan, dan pengasapan masih

memiliki kekurangan karena pada jenis makanan tertentu

sifat makanan dapat berubah, ditumbuhi jamur, dan dapat

diserang serangga. Penemuan cara pengawetan dengan teknik

radiasi dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi pada

pg. 13 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

makanan. Manfaat sinar radioaktif dalam pengawetan

makanan adalah:

1) Menghambat pertunasan pada beberapa bahan makanan,

misalnya bawang, kentang, jahe, kunyit dan kencur.

2) Memperpanjang masa simpan beberapa hasil pertanian

segar, misalnya menunda kematangan buah.

3) Mengurangi bakteri-bakteri pembusuk daging.

4) Membebaskumankan atau sterilisasi rempah-rempah.

5) Mengendalikan kuman-kuman penyebab penyakit dan

kuman-kuman parasit yang ada dalam makanan.

Beberapa keuntungan menggunakan sinar radioaktif dalam

pengawetan makanan antara lain:

a. Sifat bahan makanan tidak berubah.

b. Dapat meningkatkan mutu.

c. Tidak menurunkan nilai gizi.

d. Tidak menimbulkan zat sisa pengawet.

e. Dapat dilakukan pada makanan yang dikemas sederhana.

f. Mengetahui masa pemupukan yang paling baik.

Fakta contoh : Stroberi tanpa radiasi, yang berjamur

setelah di simpan beberapa hari. Stroberi yang tetap

segar setelah penyimpanan dua minggu karena telah

disterilisasi dengan cara radiasi.

4. Pemuliaan Tanaman

pg. 14 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul

dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya

pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis

yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa

pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang

sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman

berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Serta dengan

menggunakan unsur-unsur radioaktif, juga dapat diketahui

waktu yang paling tepat untuk melakukan pemupukan pada

satu jenis tanaman.

Radionuklida dapat digunakan untuk merunut gerakan

pupuk di sekitar tanaman setelah ditabur. Gerakan pupuk

jenis fosfat, dari tanah sampai ke dalam tumbuhan dapat

ditelusuri dengan mencampurkan radionuklida fosfor-32 (P-

32) ke dalam senyawa fosfat di dalam pupuk. Dengan cara

ini dapat diketahui pola penyebaran pupuk dan efektifitas

pemupukan.

Radionuklida dapat juga digunakan untuk membuat benih

tumbuhan dengan sifat yang lebih unggul dari induknya.

Penyinaran radioaktif ke tanaman induk akan menyebabkan

ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. lonisasi ini

menyebabkan turunan berikutnya mempunyai sifat yang

berbeda dengan induknya. Kekuatan radiasi diatur

sedemikian rupa agar diperoleh sifat turunan yang unggul.

pg. 15 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

Untuk mendorong kemajuan di bidang pertanian di perlukan

teknik pemupukan yang baik, pemberantasan hama tanaman

yang tepat, dan penggunaan bibit unggul.

Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat,

dapat digunakan radionuklida Nitrogen  – 15 ( N – 15 ).

Pupuk yang mengandung N – 15 di pantau dengan alat

pancaca jika pancaca tidak mendeteksi lagi adanya

radiasi, berarti pupuk sepenuhnya sudah di serap oleh

tanaman. Pada saat itulah pemupukan berikutnya sebaiknya

dilakukan. dari upuya ini akan diketahui janka waktu

pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman.

Kegunaan lain radionuklida dalam bidang pertanian

adalah untuk pembuatan bibit unggul. Radionuklida ini

digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada tanaman

dari proses mutasi ini diharapkan dapat dperoleh tanaman

dengan sifat – sifat yang menguntungkan misalnya tanaman

padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas

lebih banyak. Selain itu, radionuklida juga dapat

digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk – produk

pertanian.

2.5 Bahaya dan Dampak Penggunaan Radionuklida

Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif

adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh

debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor

pg. 16 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat

radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena

zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena

pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan

lagi.  yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif

seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma

yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.

Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga

berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa

ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom

nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen

karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi

kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik

tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang antara

lain:Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur

manusia. Hal ini karena zat radioaktif dapat menimbulkan

kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan kekebalan

tubuh.Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar

kelamin dapat mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik

pada keturunannya.

1. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya

pembelahan sel darah putih, sehingga mengakibatkan

penyakit leukimia.

pg. 17 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

2. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan

somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit,

kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem

saraf.

Efek serta akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat

radioaktif pada umat manusia seperti berikut di bawah ini

:

1) Pusing-pusing

2) Nafsu makan berkurang atau hilang

3) Terjadi diare

4) Badan panas atau demam

5) Berat badan turun

6) Kanker darah atau leukemia

7) Meningkatnya denyut jantung atau nadi

8) Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang

penyakit akibat sel darah putih   yang jumlahnya

berkurang.

pg. 18 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat

memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara spontan.

Suatu unsur dikatakan radionuklida atau isotop radioaktip

ialah apabila unsur tersebut dapat memancarkan radiasi.

pg. 19 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

Sifat-sifat radionuklida yaitu Radionuklida

memancarkan radiasi manapun dia berada dan mudah

dideteksi, laju peluruhan tiap satuan waktu

(radioaktivitas) hanya merupakan fungsi jumlah atom

radionuklida yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan baik temperatur, tekanan, pH dan sebagainya,

Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia

atau senyawa yang disusunnya serta radiasi yang

dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya tembus

yang besar.

Pemanfataan radionuklida dalam bidang pertanian

yaitu mutasi tanaman, Pemberantasan Hama dengan Teknik

Jantan Mandul, pengawetan makanan, pemuliaan tanaman.

Adapun dampak penggunaan radionuklida yaitu radiasi zat

radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel

darah putih, sehingga mengakibatkan penyakit leukemia dan

radiasi zat radioaktif juga dapat menyebabkan kerusakan

somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit,

kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem

saraf.

3.2 Saran

Penulis mengharapkan agar pemakaian-pemakaian

radionuklida dapat juga diterapkan dengan baik di negara

pg. 20 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN

ini, terutama untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas.

Namun juga untuk diperhatikan agar dipersiapkan semua

teknologi dan aspek keamanan sebagai yang didahulukan,

sebelum mulai diterapkannya radionuklida-radionuklida

tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PTCitra Aditya Bakti.

Bunjali, Bunbun. 2002. Kimia Inti. Bandung: ITB.

Liebe, Maene.2013 Pemanfaatan Radio Isotop dalm Bidang Pertanian. (Online). Diakses tanggal 09 desember 2014.

Pasaribu, Michael. 2014. Pemanfaatan Radio Isotop dalm Bidang Pertanian. (Online). Diakses tanggal 09 desember 2014.

Permana, Andika. 2014. Pemanfaatan Radionuklida di BidangPertanian. (Online). Diakses tanggal 09 desember2014.

Yulianti, Anita. 2013.Radioaktif Dalam Berbagai Kehidupan.(Online). Diakses tanggal 09 desember 2014

pg. 21 RADIOAKTIF BIDANG PERTANIAN