APAC INTI CORPORA

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan industri-industri diketahui mempunyai risiko terhadap bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh berbagai kejadian potensial yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh kondisi operasi, bahan-bahan yang terlibat, tata letak peralatan dan bangunan, rancangan bangunan dan sebagainya. Sebuah gedung mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung kelancaran dan kesinambungan operasi perusahaan atau proses kerja secara keseluruhan. Oleh karena itu, semua pihak yang turut memanfaatkan gedung ini, baik individu ataupun badan perusahaan, termasuk mitra kerja harus aktif memelihara dan menjaga kebersihan, keselamatan dan kesehatan kerjanya. Salah satu perwujudan perusahaan dalam memelihara dan menjaga keselamatan dan kesehatan kerjanya adalah melalui penerapan Sistem Tanggap Darurat. Banyak perusahaan menerapkan sistem tanggap darurat untuk mengantisipasi bahaya yang berada dalam perusahaan seperti kebakaran, peledakan, gempa 1

Transcript of APAC INTI CORPORA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan industri-industri diketahui

mempunyai risiko terhadap bahaya-bahaya yang

diakibatkan oleh berbagai kejadian potensial yang

tidak diinginkan yang disebabkan oleh kondisi

operasi, bahan-bahan yang terlibat, tata letak

peralatan dan bangunan, rancangan bangunan dan

sebagainya.

Sebuah gedung mempunyai peranan yang sangat

penting dalam mendukung kelancaran dan kesinambungan

operasi perusahaan atau proses kerja secara

keseluruhan. Oleh karena itu, semua pihak yang turut

memanfaatkan gedung ini, baik individu ataupun badan

perusahaan, termasuk mitra kerja harus aktif

memelihara dan menjaga kebersihan, keselamatan dan

kesehatan kerjanya. Salah satu perwujudan perusahaan

dalam memelihara dan menjaga keselamatan dan

kesehatan kerjanya adalah melalui penerapan Sistem

Tanggap Darurat.

Banyak perusahaan menerapkan sistem tanggap

darurat untuk mengantisipasi bahaya yang berada

dalam perusahaan seperti kebakaran, peledakan, gempa

1

2

bumi, tsunami, dll. Salah satunya yang sering

digalakkan untuk sistem tanggap darurat adalah

masalah kebakaran yang dapat terjadi dimana saja dan

kapan saja banyak perusahaan yang mengalami

kebakaran sehingga tidak dapat beroperasi seperti

semula, hal ini dapat mengalami kerugian, menghambat

laju produktivitas dan dapat menyebabkan hilangnya

nyawa tidak hanya meliputi seseorang saja bahkan

dapat terjadi di tempat-tempat dimana banyak manusia

berkumpul, seperti pabrik.

PT. Apac Inti Corpora adalah perusahaan besar

yang bergerak di bidang tekstil, dan mempekerjakan

kurang lebih 7200 karyawan. Disana sudah diterapkan

sistem tanggap darurat misalnya kebakaran,

kecelakaan kerja, keracunan makanan, dan huru hara.

Oleh sebab itu, dalam laporan ini akan dijelaskan

mengenai sistem tanggap darurat khususnya saat

terjadi kebakaran.

B. Tujuan

1. Mengetahui profil perusahaan PT. Apac Inti

Corpora

2. Mengetahui produk yang dihasilkan PT. Apac Inti

Corpora

3. Mengetahui pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di PT. Apac Inti Corpora

3

4. Mengetahui sistem tanggap darurat yang ada di PT.

Apac Inti Corpora

C. Manfaat

1. Bagi Praktikan

a. Dapat mengetahui profil perusahaan PT. Apac

Inti Corpora

b. Dapat mengetahui hasil produksi di PT. Apac

Inti Corpora

c. Dapat mengetahui pelaksanaan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) di PT. Apac Inti Corpora

d. Dapat mengetahui sistem tanggap darurat yang

ada di PT. Apac Inti Corpora

2. Bagi Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

a. Menjalin hubungan yang baik dengan PT. Apac

Inti Corpora

b. Menambah kepustakaan dan referensi dari

Program Studi Diploma 4 Keselamatan Kesehatan

Kerja, khususnya mata kuliah Sistem Tanggap

Darurat

4

BAB II

HASIL

A. Pelaksanaan

Kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh

mahasiswa semester VI Program Studi Diploma 4

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran

UNS dilaksanakan pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 10 Juni 2014

Waktu : 09.00 – 12.00 WIB

Tempat : PT. Apac Inti Corpora

Alamat : Jl. Soekarno Hatta Km.32 Desa

Harjosari Bawen Semarang-50166 Jawa

Tengah.

B. Deskripsi Perusahaan

PT. Apac Inti Corpora (APACINTI) merupakan

produsen yarn dan tekstil terkemuka dari Indonesia.

Perusahaan ini mengoperasikan pemintalan benang dan

pertenunan kain terbesar di dunia dalam satu lokasi,

di Bawen, Semarang, Jawa Tengah. Berdiri pada tahun

5

1989, dengan jumlah karyawan kurang lebih mencapai

7200 karyawan yang 60%nya adalah wanita. Fasilitas

yang tersedia merupakan infrastruktur terbesar,

terintegrasi serta dilengkapi dengan mesin

pertenunan dan pemintalan tercanggih di Indonesia.

PT. Apac Inti Corpora dibawah brand "APACINTI"

memproduksi empat kelompok produk yaitu yarn, kain

greige, kain finished dan denim.

Dengan berfokus pada kualitas dan layanan, PT.

Apac Inti Corpora mengekspor produknya ke lebih dari

70 negara di lima benua ke seluruh dunia. Empat

jenis hasil produksi, yaitu :

1.Yarn

2.Greige Fabric

3.Denim Fabric

4.Laundry Service

Merupakan perusahaan yang mempunyai peringkat

berdasarkan kapasitas dengan produksi denim :

1.Kelima se Dunia

2.Kedua se Asia

3.Pertama se Indonesia

Apac Inti Corpora (AIC), sebuah perusahaan

pemintalan, tekstil dan garment menawarkan bentuk-

bentuk kerjasama, khususnya dalam kerangka corporate

social responsibility (CSR). Bentuk konkret dari kerjasama

itu seperti pelatihan dan uji kompetensi dibidang

3

6

tekstil dan garmen, pembinaan industri/usaha kecil-

menangah (IKM/UKM), Permagangan untuk siswa dan

mahasiswa. Sedangkan Dinas Perindustrian Provinsi

Jawa Tengah menawarkan bentuk kerjasama jasa dan

pembuatan desain packing produk industri kecil (IKM),

pembinaan dan pelatihan yang bersentuhan dengan

industri pengolahan makanan/minuman, industri logam

dan elektronika, serta industri bidang tekstil dan

produk tekstil (TPT).

PT. Apac Inti Corpora (AIC) merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang produksi tekstil,

dengan produk utamanya adalah benang, kain grey dan

denim. Dalam sistem produksinya, PT. Apac Inti

Corpora (AIC) menerapkan sistem make to order atau

membuat produk sesuai dengan permintaan pelanggan.

PT. Apac Inti Corpora (AIC) berlokasi di Jl. Raya

Bawen Km. 32 Desa Harjosari Kecamatan Bawen,

Kabupaten Semarang. Sistem ERP yang sekarang telah

di aplikasikan oleh PT. Apac Inti Corpora (AIC)

adalah sistem SAP yang sudah dipakai selama 5 tahun

terakhir ini. PT. Apac Inti Corpora mempunyai misi

yaitu membuat masyarakat sekitar ikut merasakan

manfaat dengan keberadaan perusahaan.

Dr. Leo Ari, dari GRIPAC-AIC mengungkapkan,

saat ini perusahaannya ditunjuk sebagai lembaga

sertifikasi uji kompetensi sekolah menengah kejuruan

7

(SMK) di Kabupaten Semarang dan sekitarnya. Saat ini

menjalin kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, Dinas

Pendidikan dan instansi lain untuk pelaksanaan uji

kompetensi. Sedangkan Ir. Agus Sriyanto, M.Si,

Kasubdin Industri Logam, Dinas Perindustrian Jateng,

mengungkapkan saat dini, sudah operasional klinik

desain dan packaging, di kantor dinas Jl. Pahlawan,

yang mana industri kecil (IKM/UKM) dapat

memanfaatkan klinik tersebut untuk perbaikan desain

dari kemasan produknya. Berikut ini macam-macam

fasilitas dan proses di PT. Apac Inti Corpora :

1. Proses Produksi

Kapas sebelum diproses dalam bentuk kain

diseleksi. Kapas disalurkan melalui pipa-pipa yang

kemudian masuk ke mesin bloing yang fungsinya

untuk menyeleksi kapas agar dapat menjadi kapas

yang berkualitas tinggi. Setelah itu dilakukan

suatu proses Persiapan yang terdiri dari :

a. Proses

Persiapan

1) Blowing

Pada tahap ini, kapas diseleksi untuk

mendapat kapas dengan kualitas baik. Kemudian

kapas disalurkan melalui pipa-pipa yang

terletak di bagian atas. Terdapat dua macam

pipa, yaitu pipa biru untuk kapas kualitas

8

baik yang siap untu diproses pada proses

selanjutnya dan pipa kuning untuk kapas yang

berkualitas buruk.

2) Carding

Pada proses ini dihasilkan lap yang

selanjutnya menghasilkan sliver.

3) Drawing

Fungsi dari proses ini adalah untuk

meratakan serat, mensejajarkan serat, dan

menyensor kotoran dan serat-serat pendek.

4) Roufing

Tujuan dari proses ini adalah

mensejajarkan serat, memproses dari sliver

menjadi roufing, dan menentukan diameter serat.

b. Pemintalan

(Spinning)

Pada proses pemintalan, roufing dipintal

menjadi benang. Kemudian benang digulung dalam

tube (proses spinning) yang selanjutnya digulung

pada cones (proses grinding). Pada penggulungan

tube pada cones, dilakukan sensor terhadap

material yang tidak sesuai (kotoran, rambut,

ukuran benang tidak sesuai) dan kemudian

dipotong. Pada proses ini dilakukan penguntiran

untuk membentuk kapas menjadi benang, yaitu

sebanyak 16,9 putiran per inchi

9

c. Pencelupan

(Dyeing)

Sebelum dilakukan pencelupan, benang

dibersihkan dari kotoran-kotoran. Pencelupan

bertujuan untuk memberi warna pada benang. Bahan

pewarna yang digunakan adalah indigo

(C12H10N12O12) dan juga air sebagai pelarut.

Setelah dicelup, benang dicuci dan kemudian

dikeringkan.

d. Pengkanjian

Tujuan dari pengkanjian adalah agar benang

menjadi kuat dan lentur.

e. Penenunan

Pada tahap ini benang ditenun menjadi kain.

f. Finishing

Pada tahap ini terdapat 2 proses, yaitu :

1) Penghilangan bulu dan kanji pada kain dengan

cara dibakar pada api dengan kecepatan

tertentu sehingga hanya bulu yang terbakar

sedangkan kainnya tidak.

2) Pemberian obat pelembut (belsom) pada kain.

2. Disiplin Kerja

Sistim kerja di PT Apac Inti Corpora saat ini

sudah cukup baik, hak serta kewajiban karyawan

disesuaikan dengan undang-undang ketenagakerjaan

10

yang berlaku. Beberapa pokok aturan yang berlaku

antara lain :

a. Hari kerja selama enam hari dalam satu minggu,

yaitu :

Bagi yang shift umum :

Hari Senin : 07.45 - 16.15

Hari Jumat : 07.20 – 16.15 (diawali dengan apel

dan senam bersama)

Hari Sabtu : 07.30 – 12.00

Bagi yang shift :

Shift I : 23.00 – 06.00

Shift II : 06.00 – 14.00

Shif III :14.00 – 23.00

Bagi yang shift hari libur disesuaikan dengan

giliran shiftnya. Bila jam kerja melebihi

ketentuan di atas maka dihitung sebagai lembur.

b. Standar penggajian yang baku, dimana besarnya

penggajian disesuaikan dengan latar belakang

pendidikan dan kualitas lainnya yang telah

ditentukan oleh perusahaan serta disesuaikan

dengan standar yang diberlakukan oleh

pemerintah.

c. Setiap setahun sekali karyawan mendapat

tunjangan hari raya.

d. Karyawan mendapat makan siang di kantin pabrik

tanpa dikenakan biaya.

11

e. Disediakan poliklinik beserta dokter dan

perawatnya.

f. Seluruh karyawan PT Apac Inti Corpora

diasuransikan dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja

(JAMSOSTEK).

g. Setiap karyawan baru akan dikenakan masa

percobaan selama tiga bulan, pada masa itu

calon karyawan akan dinilai kemampuan dan

dedikasinya sebagai pertimbangan apakah calon

karyawan tersebut akan dipekerjakan lebih

lanjut atau tidak.

h. Hak dan kewajiban karyawan yang lainnya

tercantum dalam Panca Dharma Perusahaan.

3. Keselamatan Kerja

Keselamatam kerja harus diutamakan setiap

pekerja, karena merupakan hal wajib di PT. Apac

Inti Corpora Bawen. Beberapa aturan yang harus

dipatuhi setiap karyawan yang bersangkutan dengan

keselamatan kerja diantaranya :

a. Menggunakan alas kaki dan pakaian kerja pada

waktu kerja

b. Menggunakan tutup telinga dan masker pada waktu

kerja

c. Membaca peraturan mesin

Keselamatan kerja sangat diutamakan disetiap

perusahaan, keselamatan kerja bisa dipengaruhi

12

oleh 2 faktor yaitu : setiap karyawan harus

mematuhi jam kerja yang ditetapkan di perusahaan

sebagai berikut

a. Faktor mesin

1) Mesin yang rusak

2) Mesin tidak stabil

3) Kurangnya alat- alat dalam mesin

4) Pemasangan benda kerja yang tidak tepat

b. Faktor manusia

1) Kurang serius dalam bekerja

2) Pikiran tidak fokus pada pekerjaan

3) Kelalaian dan kecerobohan

4. Fasilitas Kesejahteraan

a. Fasilitas Keagamaan :

1) Masjid, mushola, dan ruang doa.

2) Misa kebaktian dan sembahyang berjama'ah tiap

hari Jum'at.

3) Program naik haji.

4) Ziarah ke Yerusalem suci bagi umat kristiani.

b. Fasilitas Kesehatan :

1) Pelayanan Poliklinik 24 jam.

Pada Poliklinik terdapat 3 dokter umum, 1

dokter gigi, dan 6 paramedis.

2) Asuransi Kesehatan.

3) Asuransi Kecelakaan kerja.

c. Fasilitas lain :

13

1) THR (Tunjangan Hari Raya) dan Bonus.

2) Tunjangan Transportasi.

3) Tunjangan Kehadiran.

4) Extra Food.

5) Dana Pensiun AIC.

6) Koperasi Apacinti Pelita Sejahtera.

7) Fasilitas Olah Raga.

d. Tunjangan Rekreasi

1) Beasiswa untuk Keluarga Karyawan.

2) Karyawan Teladan.

3) Balai Pertemuan.

4) Fasilitas Pembelajaran

(Perpustakaan,Laboratatorium Bahasa, dan lain-

lain).

e. Apac Peduli Program

1) Program"Apac Peduli"GN-OTA untuk masyarakat

sekitar.

2) Program Beasiswa untuk mahasiswa Perguruan

tinggi.

3) Pengadaan Air bersih bagi desa sekitarnya.

4) Pusat jajan bekerja sama dengan masyarakat

sekitarnya.

5) Program haji untuk masyarakat sekitar.

6) Transportasi karyawan bekerja sama dengan KUD

.

7) Donor Darah ke PMI setiap empat bulan.

14

5. Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana yang digunakan di

perusahaan Apac Inti Corpora yaitu terbagi menjadi

3, diantaranya yaitu :

a. Sumber Listrik

Listrik yang digunakan di PT. Apac Inti

Corpora bersumber dari PLN yang berada di

sekitar PT dan daya yang diperlukan sangat besar

karena setiap hari digunakan dalam proses

produksi kain tekstil. Pada PT Apac Inti Corpora

ini juga menggunakan sumber listrik lain selain

PLN untuk menanggulangi apabila terjadi padam

listrik atau kerusakan pada PLN.

b. Bahan Bakar

Bahan bakar yang digunakan pada industri

ini adalah batu bara dan minyak tanah. Bahan

bakar ini digunakan pada saat, pencelupan,

pangkanjian, dan penghilangan bulu serta kanji.

c. Sumber Air

Air yang digunakan pada PT. Apac Inti

Corpora bersumber dari PDAM Rawa Pening dan juga

dari sumur artesis sebagai cadangan.

6. Sistem K3

Sistem K3 sangat dibutuhkan dalam suatu

perusahaan dan salah satu perusahaan yang sangat

mengutamakan sistem K3 yaitu di Apac Inti Corpora

15

ini. Perusahaan yang sangat mengutamakan sistem K3

untuk mengurangi terjadinya kecelakaan dalam

kerja. Dan dalam mendukung meningkatnya

produktivitas dalam memproduksi suatu barang

produksi.

Dalam suatu proses produksi baik barang

maupun jasa dapat dipastikan selalu menggunakan

mesin, pesawat, peralatan, ataupun bahan yang

berteknologi tinggi.

Penggunakan teknologi tinggi seperti PT.

Apac Inti Corpora dan pabrik tektil lainnya.disatu

sisi dapat meningkatkan produktivitas perusahaan

disisi yang lin akan menimbulkan resiko bahaya

kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Mengingat

dampak negatif yang dapat ditimbulkan maka

diperlukan penerapan manajeman resiko dan perilaku

selamat bagi karyawan.

Beberapa hal yang menjadi komponen resiko, antara

lain :

a. Pengendalian bahaya.

b. Frekuensi pemejaman.

c. Daya tahan individu.

7. Struktur Organisasi

Struktur dalam berorganisasi sudah tertata

dengan baik, tiap blok tempat sudah terdapat

tenaga kerjanya atau manajer yang selalu mengawasi

16

dan juga tenaga K3. Di perusahaan ini juga sudah

melakukan seleksi dalam penerimaan karyawan

sehingga memberikan kesempatan bagi para

masyarakat yang mau menuntut ilmu disana. Tersedia

lowongan pekerjaan bagi D1, D3, S1, dan

sebagainya. Hal itu membuktikan bila perusahaan

telah terorganisir dengan baik sekali mengenai

struktur organisasinya.

8. Prestasi Perusahaan

a. Berkomitmen

tinggi terhadap kualitas produk :

1) Awarded "Quality Management System ISO - 9002

Certificate" (1998).

2) Awarded "Quality Management System ISO - 9001

Certificate" (2002).

3) Awarded "EKO-TEX Standard 100" (1999 - 2002)

4) 24 Hours Quality Control System.

5) Total Quality Management (132 QCC + 5 QCP).

6) Intensive Customers Service.

b. Kepedulian

terhadap aspek lingkungan :

1) Awarded ISO – 14001 Environmental Management System

Certificate (2001).

2) Establishment of Health and Safety Promotion Committee

(P2K3)

3) Implementation of Energy Auditing Program.

17

4) Operating the Sludge Incinerator Plant.

5) Implementation of Cleaner Production Program.

6) Operating of WWT Plant.

c. Keselarasan

Hubungan Industri :

1) Komunikasi :

a) Serikat Pekerja Nasional ( SPN)

b) Kotak Saran

c) Tabloit triwulan (Media Apac)

d) IKA (Ikatan Keluarga Apac)

e) Forum Bipartit

f) Komunikasi terpadu antara Kantor pusat &

pabrik melalui konferensi jarak jauh.

2) Strategi Pengembangan SDM :

a) Perencanaan karir karyawan.

b) Fasilitas pelatihan-in house "Gripac".

c) Program pendidikan Universitas di

Perusahaan.

d) Program Beasiswa kepada karyawan.

C. Observasi

PT. Apac Inti Corpora saat ini mempekerjakan

kurang lbih 7200 karyawan yang dibagi menjadi 3

shift. Banyak fasilitas yang tersedia di PT. Apac

18

Inti Corpora, seperti : Bidang ksehatan, bantuan

pendidikan, perumahan, fasilitas olahraga, jaminan

kesehatan (BPJS), koperasi.

Produk yang dihasilkan PT. Apac Inti Corpora

yaitu benang tenun, kain mentah, kain denim, kain

jadi dan pakaian jadi. Disana terdiri dari 7 unit

spinning, 5 unit weaving dan 1 unit laundry.

Pada departemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) di bagi lagi menjadi 2 bagian Kesehatan

Kerja yang dipimpin oleh Bapak Nurhadi dan bagian

Fire and Safety yang dipimpin oleh Bapak Krisnaga.

Kesehatan Kerja di PT. Apac Inti Corpora

meliputi program promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif. PT. Apac Inti Corpora memiliki tenaga

ahli yaitu :

1. Dokter umum sebanyak 3 orang dan seorang

dokter gigi yang jam kerjanya dari jam 8 pagi

sampai jam 4 sore.

2. Paramedis sebanyak 6 orang yang bekerja

full time selama 24 jam.

3. Driver ambulan 3 orang dengan 2 unit

mobil ambulan.

4. Administrasi kesehatan 1 orang.

5. Tenaga kerja Hiperkes 1 orang.

6. Petugas kebersihan hanya 1 orang.

19

Poliklinik di PT. Apac Inti Corpora memberikan

fasilitas dan pelayanan kesehatan yang berupa

pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada tenaga

kerjanya. Poliklinik ini buka setiap hari selama 24

jam dari pagi hingga waktu efektif bekerja. Memiliki

beberapa dokter, tenaga medis, dan paramedis yang

terdiri dari :

1. Dokter umum : 3 orang

2. Dokter gigi : 1 orang

3. Tenaga Hiperkes 1 orang

4. Tenaga Cleaning 1 orang

5. Paramedis 6 orang

6. Driver ambulance 3 orang dengan 2 unit ambulance

7. Administrasi kesehatan 1 orang

Adapun beberapa upaya pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan oleh PT. Apac Inti Corpora dalam

rangka memberikan jaminan kesehatan kepada tenaga

kerjanya, meliputi :

1. Lingkup Usaha Kesehatan Kerja, terdiri dari :

a. Promotif

Beberapa upaya yang diselenggarakan yaitu :

1) Penyuluhan kesehatan secara periodik pada

calon karyawan.

2) Penyuluhan kesehatan kepada karyawan yang

datang ke poliklinik pada saat periksa.

3) Senam kesegaran jasmani (setiap hari Sabtu).

20

4) Sosialisasi kesehatan melalui email, spanduk,

leaflet, dan media APAC keseluruh karyawan (3

bulan sekali).

5) Konseling IMS oleh konselor HIV dan AIDS.

b. Preventif

Beberapa upaya yang diselenggarakan yaitu :

1) Pemeriksaan kesehatan secara berkala (1 tahun

sekali).

Meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, dan

kesegaran jasmani.

2) Monitoring catering.

3) Monitoring higiene sanitasi.

4) Papsmear (6 bulan sekali).

c. Kuratif

Beberapa upaya yang diselenggarakan yaitu :

1) Pemeriksaan dan pengobatan.

2) Untuk ibu hamil pemeriksaan dilakukan 4 kali

selama hamil.

3) Pemberian obat.

4) Pemeriksaan Hb kepada nakerwan.

5) Pelayanan KB.

6) Pelayanan Ruang Laktasi (selama 2 tahun).

d. Rehabilitatif

Beberapa upaya yang diselenggarakan yaitu :

1) Mutasi antar bagian dalam 1 unit.

2) Mutasi antar department.

21

2. Tata laksana penyakit menular di tempat kerja

(TBC, IMS, Hepatitis ) :

a. Upaya pencegahan

1) Program cuci tangan setelah menggunakan WC.

2) Program cuci tangan sebelum dan sesudah

makan.

3) Program cuci tangan sebelum menyiapkan makan

atau minuman.

b. Upaya untuk mencegah agar tidak menular

ke TK yang lainnya :

1) Tidak menggunakan alat makan atau minum

bersama-sama.

2) Selalu mencuci tangan dengan sabun.

3) Tidak meludah sembarangan.

4) Tidak berganti-ganti pasangan.

3. Program CSR, meliputi :

a. Penyuhan kesehatan untuk masyarakat sekitar

perusahaan.

b. Pembagian PMT balita dan pengobatan massal,

dan posyandu balita.

4. Program asuransi kesehatan kepada tenaga kerja.

5. Program asuransi kecelakaan kerja kepada tenaga

kerja.

Untuk bagian Fire and Safety mencakup : Bidang

Keselamatan Kerja, Pencegahan bahaya kebakaran dan

peledakan, dan bidang pendidikan & pelatihan fire

22

and safety. Fasilitas yang mendukung dalam hal

sistem tanggap darurat kebakaran antara lain: APAR,

Hydrant, jalur evakuasi, mobil pemadam kebakaran,

dan tim khusus keadaan darurat kebakaran.

Sistem tanggap darurat PT. Apac Inti Corpora

meliputi keadaan darurat kebakaran, kecelakaan

kerja, keracunan makanan, dan huru hara.

Penerapan K3 PT. Apac Inti Corpora :

1. Penggunaan Surat Ijin Kerja Aman

2. Penerapan tanda/kartu keselamatan

3. Pemeriksaan kecelakaan kerja dan pelaporan

4. Pengukuran kebisingan.

BAB III

PEMBAHASAN

Sistem tanggap darurat industri dilaksanakan

dengan cara membentuk tim khusus pengendalian dan

penanganan kondisi darurat, seperti pada saat terjadi

kebakaran, peledakan maupun kecelakaan kerja. Dengan

pengorganisasian ini diharapkan dapat membentuk sikap

kerja yang sigap, cepat, tanggap dan tepat (Kelly,

1998).

Banyak faktor yang dapat menjadisumber bahaya

dala proses kerja, antara lain bangunan, bahan kimia,

23

proses produksi, cara kerja, dan lingkungan kerja.

Persiapan keadaan darurat merupakan tanggung jawab

seluruh pekerja. Perencanaan dan persiapan keadaan

darurat tidak dapat terlepas dari peran manajemen

puncak dalam perencanaan dan penetapan kebijakan

serta komitmen tinggi dalam mencegah dan

menanggulangi keadaan darurat (Kelly,1998).

Menurut istilah emergency response preparedness

adalah persiapan atau kesiapsiagaan atau kewaspadaan

(preparedness) dan respon atau tanggap darurat

(response) terhadap keadaan darurat (emergency).

Tujuuan kewaspadaan adalah meminimalkan dampak buruk

dari bahaya yang mungkin timbul melalui tindakan

berjaga-jaga yang efektif, serta memastikan bahwa

organisasi dan pemberian respon darurat dilakukan

secara tepat waktu, akurat, dan efisien menyusul

munculnya dampak bencana (An Overview of Disaster

Management, UNDP:Disaster Management Training

Progamme dalam susanto, 2006).

Kesiapsiagaan harus dilihat sebagai proses yang

aktif dan berkelanjutan, sehingga memerlukan rencana

dan stategi, namun keduanya harus bersifat dinamis

yang harus secara berkala dikaji, dimodifikasi,

diperbarui, dan diuji. Tujuan akhir dari kewaspadaan

kesiapsiagaan adalah efektifittas respon terhadap

peringatan dan pengaruh keadaan darurat. Pada tahap15

24

tertentu dalam proses peringatan, respon yang

sifatnya beragam ini harus dimobilisasi. Pentahapan

respon menjadi factor penting dalam merancang rencana

kewaspadaan.

Persiapan keadaan darurat tidak dapat berjalan

dengan baik tanpa dukungan dari manajemen puncak,

dukungan yang paling utama adalah dengan mengeluarkan

kebijakan dan komitmen terhadap program persiapan

keadaan darurat tersebut. Dengan adanya dukungan dan

komitmen maka dapat dibentuk fungsi khusus dan

pengorganisasian yang menangani program kesiapan

keadaan darurat.

Dengan perencanaan dan penerapan sistem tanggap

darurat industri (emergency response and preparedness),

maka secara tidak langsung perusahaan telah terlibat

aktif dan peduli pada terciptanya keamanan dan

keselamatan kerja. Sistem tanggap darurat merupakan

kesatuan sistem yang diterapkan dan dilaksanakan oleh

suatu industri, pemerintah beserta komponen

masyarakat yang terintegrasi dalam suatu sistem dan

prosedur kerja yang konkret, dalam rangka menghadapi

keadaan darurat di suatu instansi, industri, maupun

sector informal yang berpotensi menimbulkan gangguan

bagi stabilitas keamanan (Kelly,1988).

Sedangkan menurut Astra Green Company (2002),

emergency adalah suatu keadaan tidak normal atau yang

25

tidak diinginkan yang terjadi pada suatu tempat, yang

cenderung membahayakan bagi manusia, merusak

peralatan dan harta benda dan merusak lingkungan.

Maksud dan Tujuan serta Sasaran Pokok Tanggap Darurat

Secara garis besar, maksud dan tujuan sistem

tanggap darurat (Astra Green Company, 2002)

meliputi :

1. Aspek kemanusiaan

Mencakup pencegahan dan minimalisir jatuhnya

korban manusia, penyelamatan jiwa atau perlindungan

karyawan atau orang yang berada disekitar

terjadinya kejadian tersebut, pemindahan atau

pengamanan sumber daya manusia atau aset ke tempat

yang lebih aman, serta pemberian pertolongan

pengobatan kepada korban-korban yang terluka.

2. Aspek pencegahan kerugian

Terdiri dari beberapa point penting, yaitu

meminimalisir kerugian terhadap aset-aset

perusahaan dan lingkungan sekitar, mencegah

menjalarnya keadaan darurat,dan meminimalisir

bahaya yang timbul akibat keadaan darurat tersebut.

3. Aspek komersial

Mencakup penjaminan kelangsungan operasional

perusahaan agar kegiatan bisnis dan produksi tidak

terhenti, serta memberikan informasi kepada seluruh

26

penghuni gedung tentang bahaya industri dan cara-

cara penanggulangannya.

Keadaan daurat dapat dibagi menjadi 3 kategori

yaitu :

1. Keadaan darurat tingkat I (Tier I)

Keadaan darurat tingkat I adalah keadaan

darurat yang berpotensi mengancam bahaya manusia

dan harta benda (asset), yang secara normal dapat

diatasi oleh personil jaga dan suatu instalasi

atau pabrik dengan menggunakan prosedur yang telah

diperisapkan, tanpa perlu adanya regu bantuan yang

dikonsinyir.

2. Keadaan darurat tingkat II (Tier II)

Keadaan darurat tingkat II (Tier II) ialah

suatu kecelakaan besar dimana semua karyawan yang

bertugas dibantu dengan peralatan dan material

yang tersedia di instalasi atau pabrik tersebut,

tidak mampu mengendalikan keadaan darurat

tersebut, seperti kebakaran besar, ledakan

dahsyat, bocoran bahan B3 yang kuat, semburan liar

sumur minyak/gas dan lain-lain, yang mengancaan

nyawa manusia atau lingkungannya dan atau asset

dan instalasi tersebut dengan dampak bahaya atas

karyawan/daerah/masyarakat sekitar. Bantuan

tambahan masih berasal dari industri sekitar,

pemerintah setempat dan masyarakat sekitar.

27

3. Keadaan darurat tingkat III (Tier III)

Ialah keadaan darurat berupa

malapetaka/bencana dahsyat dengan akibat lebih

besar dibandingkan dengan Tier II, dan memerlukan

bantuan, koordinasi pada tingkat nasional

(Qauliyah, 2010)

Gagasan dari manajemen sistem penanggulangan

kebakaran berkembang sekitar memelihara peralatan

atau perlengkapan penanggulangan kebakaran sehingga

dapat digunakan secara optimal pada saat diperlukan.

Manajemen penanggulangan kebakaran termasuk juga

administrasi strategi untuk memastikan keselamatan

secara preventif, membatasi perkembangan api, dan

menjamin keselamatan penghuni. Untuk mencapai fungsi

ini, manajemen sistem ini harus terlihat didalam

semua aspek yang ada dalam bangunan termasuk daerah

yang atau mungkin riskan terhadap bahaya.

Sistem Tanggap darurat yang seharusnya diterapkan di

Perusahaan :

1.Komitmen dan kebijakan

Pihak perusahaan diwajibkan memiliki komitmen dan

kebijakan tertulis dan segera disosialisasikan

kepada seluruh tenaga kerja. Serta penetapan sanksi

bagi pelanggaran.

2.Rencana atau rancangan dalam menghadapi keadaan

darurat kebakaran.

28

Segera dibentuk tim atau regu khusus

penganggulangan kebakaran.

3.Pendidikan dan latihan penanggulangan kebakaran

Pendidikan dan pelatihan penanggulangan kebakaran

diwajibkan dilakukan secara berkala ,mengingat

karyawan yang belum mengerti hal-hal yang berkaitan

dengan kebakaran.

4.Penanggulangan keadaan darurat kebakaran

Prosedur penanggulangan keadaan darurat wajib

dilakukan secara berkala serta disosialisasikan,

dan diujikan kembali.

5.Pemindahan dan penutupan

Langkah-langkah evakuasi terjadi kebakaran harus

segera dibuat oleh komite K3, pelengkapan serta

sarana prasarana evakuasinya yang diperlukan,

penyediaan peta jalur.

29

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. PT. Apac Inti Corpora mengoperasikan pemintalan

benang dan pertenunan kain terbesar di dunia dalam

satu lokasi, di Bawen, Semarang, Jawa Tengah.

Berdiri pada tahun 1989, dengan jumlah karyawan

kurang lebih mencapai 7200 karyawan yang 60%nya

adalah wanita.

2. Produk yang dihasilkan PT. Apac Inti Corpora yaitu

benang tenun, kain mentah, kain denim, kain jadi

dan pakaian jadi.

3. Bagian K3 PT. Apac Inti Corpora dibagi menjadi 2

yaitu :

a. Kesehatan Kerja di PT. Apac Inti Corpora

meliputi : program promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitatif.

b. Fire and Safety mencakup : Bidang Keselamatan

Kerja, Pencegahan bahaya kebakaran dan

peledakan, dan bidang pendidikan & pelatihan

fire and safety.

4. Sistem tanggap darurat PT. Apac Inti Corpora

meliputi keadaan darurat kebakaran, kecelakaan

kerja, keracunan makanan, dan huru hara.

30

B. Saran

1. Bagi mahasiswa harus lebih serius dalam melakukan

kegiatan praktek kunjungan lapangan agar dapat

berjalan lancar dan diperoleh informasi yang

akurat serta datang tepat waktu sesuai jadwal

yang ditentukan.

2. Bagi perusahaan sebaiknya memberikan penjelasan

yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan

mahasiswa.

3. Bagi program studi untuk lebih tepat waktu dalam

pelaksanaan kunjungan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

http://apacinti.indonetwork.co.id (16 Juni 2014)

https://www.academia.edu/Download (16 Juni 2014)

http://www.scribd.com/doc/68065545/Bab-1 (16 Juni 2014)

Tim Penyusun. 2014. Buku Pedoman Praktikum Semester VI.

Surakarta : Program Diploma 4 Keselamatan dan

Kesehatan Kerja FK. UNS.

1

31