Hukum Acara Pidana

107
Hukum Acara Pidana Adi Darmawansyah,SH.,MH. 2014 1

Transcript of Hukum Acara Pidana

Hukum Acara Pidana

Adi Darmawansyah,SH.,MH.2014

1

Profile Dosen

• Ketua LKBH Universitas Wiraswasta Indonesia• Koordinator LKBH Universitas Bung Karno• Pengurus Bakumham Kosgoro 1957• Dosen Universitas Wiraswasta Indonesia• Dosen Universitas Bung Karno• Pengajar di kelas Polda Metro jaya• Pengajar di kelas Sepolwan• Pengajar di kelas Polres Jakarta Barat• Pengajar di kelas POMAL

5

Mata Kuliah• ahan-Bahan

Undang-undang nomor : 8 Tahun 1981• Kitab undang-undang hukum acara pidana

(KUHAP) Pembahasan permasalahan dan penerapan KUHAP• M. Yahya Harahap, SH Hukum acara pidana (HAP)• DR. Andi Mazah, SH Himpunan Undang-undang penting untuk aparat

penegak hukum.• Widyoprasono

6

Pokok-Bahasan

II. Pemeriksaan PendahuluanVoorenderzoek

III.Pemeriksaan Persidangan di PengadilanGerechtelijk Dnder zoek

Pokok-Bahasan

I. Pengenalan HAP- Pengertian HAP :

Aturan-aturan tentang tatacara atau prosedur bagaimanamenjalankan, melaksanakan ataupun mempertahankan hukumpidana (materiel).Atau :Aturan-aturan yang memberikan petunjuk apa yang harusdilakukan oleh aparat penegak hukum dan pihak pihak atau oranglain ayng terlibat di dalamnya, apa bila ada persangkaan bahwahukum pidana di langgar (Sudarto)

Skhema

Penegak Hukum

Hukum Acara Pidana

Masyarakat

Kesimpulan dan pengertian HAP :

Fungsi HAP adalah untuk melaksanakanatau menegakkan HUKUM PIDANA

HAP telah beroperasi meskipun baru adapersangkaan saja adanya pelanggaranHUKUM PIDANA, berarti HAP sudahdapat berjalan meskipun belum jelasada/tidaknya suatu tindak pidana;

Uraian Fungsi/Tugas HAP : Menemukan fakta tentang terjadinay

pelanggaran terhadap HUKUMPIDANA

Menetapkan pelanggar hukum(tersangka);

Menemukan dan memeriksa tersangka(termasuk menangkap/menahannya);

Mengumpulkan alat-alat bukti; Mengajukan tersangkat ke depan sidang

pengadilan;

Memeriksa terdakwa dan menjatuhkanputusan;

Mengatur upaya-upaya hukum atasputusan hakim;

Melaksanakan dan mengawasi putusanhakim

Tujuan HAP :mencari kebenaran materiil (substantialturth/materiele waarheid) dan sekaligusuntuk perlindungan terhadap HAM(protection of human rights);

Pemahaman Ringkas Tujuan HAP :

HUKUM ACARA PIDANA

Kebenaran materiil

Perlindungan HAM

Sumber HAP Undang-Undang pokok kepolisian Undang-undang pokok kejaksaan Undang-undang pokok kehakiman Undang-undang tentang mahkamah agung Berbagai undang-undang lain

Pihak/orang-orang yang terlibat dalam HAP Setiap orang Tersangka /terdakwa Saksi Ahli

Pejabat dalam TKT pemeriksaan pendahuluan Voorenderzoer Penyelidik Polri : Umum

Kejaksaan TP : KorupsiKPK TP Korupsi

Penyelidik Polri : Umum PPN S Intern Kejaksaan TP Korupsi KPK TP Korupsi Anggkatan Illegal fishing

Penyidik Pembantu Polri Umum

Pejabat Kejaksaan (Melakukan Penuntutan danpelaksanaan putusan pengadilan) Jaksa; Penuntut Umum (JPU);

Pejabat pengadilan ( memeriksa dan membantumemeriksa, dan memutus perkara di sidangpengadilan) Hakim ; Panitera, wa panitera, pan muda, pan pengganti;

Penasehat Hukum ;

Pejabat eksekutor (pelaksana) putusanpengadilan (menajalankan UU pelaksanakanpidana/penitentiaire recht): Jaksa, pejbata LAPAS, Polri ;

POKOK BAHASAN II : Pengenalan Lanjutan HAP

Asas-Asas HAP : Equality Before the law (isonomia) ;

Persamaan Didepan Hukum Principle of legality terhadap seluruh proses

hukum; Legalita Presumption of innocence; Praduga tak

bermasalah Ganti rugi dan rehablitasi ; Sepeedy trial (constante justitie) and fair trial ; peradilan cepat

(Lanjutan )

Hak untuk membela diri dan menunjukpenasehat hukumnya;

Hak diberitahu akan hak-haknya; Onmidelijkheid van het oderzoek

(kelangsungan pemeriksaan pengadilandengan terdakwa hadir);

Openbaarheid van het proces kecualiditentukan lain oleh UU;

(Lanjutan )

Hak untuk membela diri dan menunjukpenasehat hukumnya;

Hak diberitahu akan hak-haknya; Onmidelijkheid van het oderzoek

(kelangsungan pemeriksaan pengadilandengan terdakwa hadir);

Openbaarheid van het proces kecualiditentukan lain oleh UU;

(Lanjutan )

Ilmu-ilmu Pengetahuan Pembantu HAP : Logika :

Orientasi-hiotesis-verifikasi-konstruksilogis ada/tidaknay tindak pidana;

Psikologi ;berusaha memahami jiwa manusia agardapat memperlakukannya dengan tepat ;

(Lanjutan )

Kriminalistik ; Pelajari kejahatan dair sudut teknis. Didukung ilmu-ilmu forensik (ilmu

pengetahuan yang dapat memberikanketerangan atau kesaksian bagipengadilan secara meyakinkan-ilmiah); Ilmu kedokteran forensik (pelajari

organ manusia menyangkut sebab-sebab luka atau kematian dalam kaitandengan tindak pidana);

(Lanjutan )

Psikiatri;• Pelajari jiwa manusia yang sakit :

Kriminologi :• Pelajari kejahatan sebagai suatu masalah

manusiawi : mengapa, bagaimana, apatujuan orang melakukan kejahatan.Pelajari kejahatan dalam arti makro ;

Pokok Bahasan II.

Pemeriskaan Pendahuluan/voorenderzoek

Pengetahuan Adanya tindak pdiana dapat diperolehdari empat kemungkinan Karena tertangkap tangan /heterdaad Karena adanya laporan Karena adanya pengakuan Diketahui sendiri oleh penyidik

Tindak LanjutPenyelidikan Penyidikan(Penyelidik) (Penyidik)

Tugas/Wewenang

Tindakan mencarifakta untukmenentukan apakahsuatu putusan itumerupakan tindakpidana atau bukan

Serangkaian tindakanuntuk mencapai alat-alat bukti dan untukmenemukantersangkanya.

PENANGKAPAN

1. Pengertian – 1 angka 20 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –16 KUHAP

3. Syarat Penangkapan – 17 KUHAP

4. Lama Penangkapan – 19 KUHAP

5. Tatacara – 18-19 KUHAP

Presenter
Presentation Notes
Mengapa lamanya penagkapan 1 x 24 Jam, mengapa di UU Teroris 7 hari, kalau ternyata salah tangkap gimana? Diduga Keras Melakukan Tnd Pidana= bagaimana ukurannya Bukti Permulaan Yg cukup = standardnya bagaimana?

PENAHANAN

1. Pengertian – 1.21 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –20 KUHAP

3. Syarat Penahanan –21 KUHAP

6. Lama Penahanan – 24-29 KUHAP

4. Tatacara – 21.2 & 21.3 KUHAP

5. Jenis Penahanan – 22 KUHAP

Presenter
Presentation Notes
Penahanan berada diwilayah subyektif penegak hukum-dg kata lain tdk OBYEKTIF Apa itu Pembantaran – gaimana dasar hukumnya Soal Penangguhan penahanan – bagaimana pengertiannya dan apa artinya Jaminan?

BATAS WAKTU PENAHANAN

INSTANSI Awal Perpanjang Total Pasal 29(hari) (hari/oleh) (hari) tambahan

1. PENYIDIKAN 20 40 (JPU) 60 30 + 302. PENUNTUTAN 20 30 (KPN) 50 30 + 303. PENGADILAN 30 60 (KPN) 90 30 + 304. BANDING 30 60 (KPT) 90 30 + 305. KASASI 50 60 (KMA) 110 30 + 30______________________________________________

Maximum hari penahanan 400 + (150+150)(700 hari)

Pasal 29: ditambah, jika ada gangguan fisik+mentall, ancaman pidanan lebih 9 tahun.

+ Terhadap perpanjangan= boleh mengajukan keberatan KPT dan KMA

Presenter
Presentation Notes
Adanya perpanjangan dan tambahan perpanjangan menunjukkan adanya keraguan pd diri Penegak Hukum kita tentang jaminan menyelesaikan perkara secara cepat

SYARAT SUBYEKTIFPasal 21ayat (1) KUHAP

Tersangka Terdakwa diduga keras melakukan tindak pidana.

Berdasarkan bukti yang cukup. (yurisprudensi, minimal 2 (dua) jenis alat bukti).

Dalam hal menimbulkan kekhawatiran tersangka/terdakwa.- Akan melarikan diri.- Merusak atau menghilangkan barang bukti.- Mengulangi Tindak Pidana.

SYARAT OBJEKTIFPasal 21 Ayat (4) KUHAP

Tindak Pidana diancam 5 tahun penjara atau lebih. Tindak Pidana yang ancamannya kurang dari 5 tahun,

ditentukan dalam- KUHP, Pasal 282 (3),296,335 (1), 351 (1), 372, 378, 379

(a), 453, 454, 459, 480 dan, 506.- Pelanggaran terhadap ordinantie Bea dan Cukai.- Pasal 1,2 dan 4 UU No.8 Drt 1955 (tindak pidana

Imigrasi).- Tindak Pidana Narkotika.

PENANGGUHAN PENAHANAN(Pasal 31 (1) KUHAP)

Atas permintaan Tersangka atau Terdakwa, Penyidik atau Penuntut Umum atau Hakim, sesuai dengan kewenangan masing-masing, dapat mengadakan penangguhan penahanan, dengan atau tanpa jaminan uang atau jaminan orang berdasarkan syarat yang ditentukan.

Dalam Hal Penangguhan Penahanan dikabulkan oleh Pejabat yang berwenang. – Jaminan berupa uang, ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang berdasarkan Pasal 35 ayat (1) PP No. 27 tahun 1983, tentang Pelaksanaan KUHAP.

– Jaminan berupa orang, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berasarkan Pasal 36 ayat (1) PP No. 27 tahun 1983, tentang Pelaksanaan KUHAP.

Permohonan Penangguhan Penahanan harus mencantumkan syarat-sayarat :Tersangka atau Terdakwa tidak akan

melarikan diri.Tersangka atau Terdakwa tidak akan

menghilangkan barang bukti.Tersangka atau Terdakwa tidak akan

mengulangi perbuatannya.Tersangka atau Terdakwa bersedia

memenuhi panggilan untuk kepentingan pemeriksaan.

Pejabat yang berwenang dapat mencabut penangguhan penahanan atas tersangka atau terdakwa jika melanggar syarat-syarat yang ditentukan, Yaitu wajib lapor,tidak keluar rumah atau kota.

Terdakwa, Tersangka, keluarga atau Penasehat Hukum dapat mengajukan permohonan perubahan status penahanan kepada pejabat yang berwenang, dari Status Rumah Tahanan Negara menjadi Tahanan Kota atau Tahanan Rumah.

Permohonan perubahan Status Tahanan lazim mencantumkan: Tersangka atau Terdakwa tidak akan melarikan diri. Tersangka atau Terdakwa tidak akan menghilangkan barang

bukti. Tersangka atau Terdakwa tidak akan mengulangi

perbuatannya. Tersangka atau Terdakwa bersedia memenuhi panggilan untuk

kepentingan pemeriksaan

Perubahan Status Tahanan apabila dikabulkan akan mengurangi masa tahanan Tersangka atau Terdakwa dengan perhitungan masa tahanan :Penahanan Rumah Tahanan Negara, jumlah

pengurangannya sama dengan jumlah masa penahanannya ( 1 hari : 1 hari).Penahanan Rumah, jumlah pengurangannya 1/3

hari X jumlah masa penahanannya (misalnya Masa tahanan 60 hari, maka jumlah penahannya 60 hari X 1/3 hari).Penahanan Kota, jumlah pengurangannya 1/5 hari

X jumlah masa penahanannya (misalnya Masa tahanan 60 hari, maka jumlah penahannya 60 hari X 1/5 hari).

PENGGELEDAHAN

1. Pengertian – 1.17 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –32 KUHAP

3. Tatacara – Ps 33 KUHAP

4. Pengecualian – 34 dan 35 KUHAP

5. Jenis Penggeledahan- Pasal 32

Presenter
Presentation Notes
Apa yg kita bisa lakukan terhadap penggeledahan yg tidak sah?

PENYITAAN

1. Pengertian – 1.16 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –38 KUHAP

3. Tatacara – 38, 39,40,41 KUHAP

4. Penyimpanan –44 KUHAP

5. Tanggung Jawab- Pasal 44 (2)

Presenter
Presentation Notes
Apa yg kita bisa lakukan terhadap penyitaan yg tidak sah – dapatkah dipraperadilankan? Mengingat Pasal 82 (3)-d ?

HAK-HAK TERSANGKA

MengirimSurat

PdPen Hukum

BantuanHukum

MemberiKet

Bebas

BerbicaraBertemu

Setiap saatDg PH

MengajukanSaksi

CepatDiperiksa

TERSANGKA

Presenter
Presentation Notes
Bagaimana jika ditingkat penyidikan tersangka mengajukan saksi yg meringankan, akankan penyidik bersikap responsif dan akomodatif? Halk bertemu dan berbicara pd setiap saat dg pengacaranya seringkali mendapat rintangan – lihat Pasal 70 dasarnya pd jelas ttp dilapangan sering dibuat menjadi tdk jelas Apakah Tersangka berhak DIAM ketika di periksa? Apa konsekuensinya jika – hak-hak ini tidak diberikan?

Pembelaan di Tingkat Penyelidikan dan Penyidikan

“Pasal 69 dan 70 KUHAP”

Penasehat Hukum berhak menghubungi dan berbicara dengan tersangka pada setiap tingkat pemeriksaan dan setiap waktu .

Juklak angka 1 Lamp.Kep.Menkeh No.M.14-PW.07.03/1983, yang dimaksud setiap waktuadalah pada jam kerja.

Presenter
Presentation Notes
Apa yg tidak jelas dari pasal ini? Setiap waktu artinya tidak boleh ada batasan waktu…tetapi dilapangan Setap waktu diartikan oleh Penegak Hukum sebagai setiap waktu kerja …..inilah yg disebut memelintir pasal?!

SURAT PANGGILAN( Pasal 112 s/d 113 )

• Penyidik melakukan panggilan gunapemeriksaan harus secara jelas.

• Yang dipanggil harus datang.• Apabila orang yang dipanggil tidak datang

harus memberikan alasan yang patut danwajar.

SURAT KUASA

• PADA DASARNYA ACUAN DALAM PEMBUATAN SURAT KUASA MERUJUK PADA PASAL 1792 S/D 1797 KUH PERDATA

• KUASA DAPAT DIBERIKAN DAN DITERIMA DALAM ; AKTA UMUM, TULISAN DIBAWAH TANGAN, SURAT ATAU BAHKAN SECARA LISAN.

• DALAM SURAT KUASA MEMUAT: IDETITAS PEMBERI KUASA; IDENTITAS PENERIMA KUASA DAN DOMISILINYA;HAL-HAL YANG DIKUASAKAN SECARA KHUSUS

• Berita Acara bukan pro yustisia;• Keterangan yang diberikan dapat dijadikan alat bukti

di pengadilan;• Tolak pemintaan dokumen oleh penyelidik (dapat

terjadi self increminating). Penyerahan dokumen selaku barang bukti haruslah dibuatkan BAPenyitaan;

• Kedudukan Penasihat Hukum tidak diatur, tetapi dalam praktek dapat mendampingi terperiksa dan memberikan nasihat hukum.

Penyidikan—Pemeriksaan Saksi(Pasal 6 s/d 9 KUHAP)

• Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penyidik.

• Tidak diatur kedudukan Penasihat Hukum (PH) dalam hal pemeriksaan saksi;

• Dalam praktek, penyidik menanyakan kepada saksi apakah akan didampingi oleh Penasihat Hukum dan dicatat dalam BAP nama Penasihat Hukumnya;

• Dalam praktek, PH cukup leluasa membantu merumuskan pertanyaan dan jawaban agar pemeriksaan berjalan lancar dan cepat;

Penyidikan—Pemeriksaan Tersangka

• Kedudukan PH diatur secara sederhana dalam pasal 115 KUHAP;

• Prinsip umum: melihat dan mendengar saja (within sight and within hearing);

• Pengecualian: Perkara “keamanan negara” hanya dapat melihat, tidak dapat mendengar (within sight without hearing);

• Dalam praktek untuk perkara selain “kamneg” PH dapat membantu merumuskan jawaban, bahkan terkadang membantu merumuskan pertanyaan. Hal ini sangat bergantung pada keluwesan dan etiket PH serta pribadi penyidik;

• Tujuan membantu di sini untuk memperlancar jalannya pemeriksaan, bukan untuk tindakan curang;

PRAPERADILAN(Pasal 77 s/d Pasal 83 KUHAP)

Praperadilan adalah wewenang Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan memutus menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.– Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,

penghentian penyidikan, atau penghentian penuntutan;– Ganti Kerugian dan atau Rehebilitasi bagi orang yang

perkara pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.

Praperadilan dipimpin oleh Hakim Tunggal. Praperadilan diajukan oleh tersangka, keluarga atau

kuasanya Kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk memeriksa sah atau tidaknya suatu Penangkapan atau Penahanan dengan menyebutkan alasannya.

Praperadilan diajukan oleh Penyidik, Penuntut Umum atau Pihak Ketiga Kepada Ketua Pengadilan Negeri.

• Permintaan Ganti Kerugian dan atau Rehabilitasi diajukan oleh Tersangka atau pihak ketiga yang berkepentingan kepada Ketua Pengadilan Negeri.

Acara Pemeriksaan Praperadilan :Dalam waktu 3 hari diterimanya permintaan,

hakim yang ditunjuk menetapkan sidang.Pemeriksaan dilakukan secara cepat yaitu 7

(tujuh) hari. Dalam hal perkara sudah di periksa PN

pemeriksaan permintaan praperadilan belum selesai, maka permintaan tersebut gugur.Terhadap permintaan tersebut tidak dapat

dimintakan banding.

Tersangka, Terdakwa atau Terpidana atau ahli warisnya berhak menuntut Ganti Kerugian karena ditangkap,ditahan, dituntut dan diadili atau dikenakan tindakan lain, tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan yang perkaranya tidak diajukan ke Pengadilan Negeri, diputus di sidang Praperadilan dan mengikuti acara Praperadilan (Pasal 95 KUHAP).

Penandatanganan BAP(Pasal 118 KUHAP)

• Saksi maupun Tersangka harus bebas dalam memberikan keterangan dan dicatat seteliti-telitinya sesuai dengan kata yang dipergunakannya (pasal 117);

• Setelah memberikan keterangan, saksi dan tersangka menandatangani BAP;

• Apabila keterangan yang diberikan tidak sama dengan yang tertulis dalam BAP maka saksi dan tersangka dapat menolak menandatangani BAP;

• Untuk itu dibuatkan BAPenolakan penandatanganan BAP;

TURUNAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN

• PADA TINGKAT PENYIDIKAN ; HANYA BAP TERSANGKA.

• PADA TINGKAT PENUNTUTAN ; SEMUA BERKAS PERKARA TERMASUK SURAT DAKWAAN

• PADA TINGKAT PEMERIKSAAN PENGADILAN ; SELURUH BERKAS PERKARA TERMASUK PUTUSAN HAKIM

Tim Pencari Fakta

BAP

Pro Justitia

Dilimpahkan

Tim Pencari Fakta

Presenter
Presentation Notes
Titel Pro Justitia , apa itu? Pemeriksaan, pembuatan BAP, mengapa diketik , di Jepang pemeriksaan dengan Kamera 4 sudut. Akan diketahui emosinya pemeriksa dsb Rekonstruksi ? Dimana letaknya di KUHAP dan di Criminal Justice Asystem kita? Tim Pencari Fakta – apa pula ini ! Tidak punya titel Pro Justitia tetapi efektifitasnya sama. Adakah Batas waktu pelimpahan perkara? Terangkan soal P21 – P19.

Penyidikan dan Penuntutan (Bag. 1)

Penyidikmelimpahkan

BerkasPerkara hasilpemeriksaanPenyidik ke

JPU

Lengkap

Tidak Lengkap

P-21(Surat Pemberitahuan

Hasil Penyidikan sudahlengkap)

JPU mengembalikanBerkas Perkarake Polisi denganpetunjuk untuk

dilengkapi

PolisimelakukanPenyidikanTambahan

Polisimelimpahkan

kembaliBerkas

Perkara keJPU

JPU melakukanpenelitian ulang

atas hasilpenyidikantambahan

P-18(PemberitahuanHasil Penyidikanbelum lengkap)

P-19(Pengembalian

Berkas Perkara untukdilengkapi)

Polisi belummelimpahkan

kembaliBerkas

Perkara keJPU

JPU memintapenyerahan berkas

perkara, Tersangka, dan

barang bukti untukPemeriksaanTambahan

P-20(JPU

mengingatkanPenyidik bahwa

batas waktupenyidikan

tambahan hampirberakhir)

P-24(Berita Acara

Pendapat HasilPenelitian Berkas

Perkara)

P-22 (Meminta penyerahan

berkas perkara, Tersangka, dan barang bukti untuk

pelaksanaan PemeriksaanTambahan)

Penuntutanmelalui

Pengadilan

(14 hari)

Penyidikan dan Penuntutan (Bag. 2)P-21(Surat

PemberitahuanHasil

Penyidikansudah lengkap)

JPU melakukanpenelitian ulang

atas hasilpenyidikantambahan

JPU memintapenyerahan berkasperkara, Tersangka,

dan barang buktiuntuk Pemeriksaan

Tambahan

P-24(Berita Acara

Pendapat HasilPenelitian Berkas

Perkara)

P-22 (Meminta penyerahan

berkas perkara, Tersangka, dan barangbukti untuk pelaksanaanPemeriksaan Tambahan)

Berkas Perkara Tidak Lengkap

Berkas Perkara Lengkap

JPU melaporkan kepadaKepala KejaksaanNegeri disertai usuluntuk melengkapi

berkas perkara denganmelakukan pemeriksaan

Tambahan

Konsultasiberjenjang JPU-

Kasi PIDUM-KepalaKejari

P-25 (Surat Perintah

MelengkapiBerkas Perkara

denganmelakukan

PemeriksaanTambahan)

PemeriksaanTambahanoleh JPU

Berkas Perkara Lengkap

Berkas Perkara Tidak Lengkap

BA-5(Berita AcaraPendapat / Resume)

Penuntutanmelalui

Pengadilan

PenghentianPenuntutan(pasal 140

(2) KUHAP)

Surat Pemberitahuan SidangPasal 145 KUHAP

Pemangilan SidangTerdakwa/saksi

•Tempat TinggalTerdakwa/Saksi•Kediaman Terakhir

Ada Tidak Ada

Kelurahan/Kepala Desa

Ditahan

DisampaikanKpdnya Melaluipejabat rutan

Tidak Dikenal

Di umumkanpada tempat

pengumuman Pengadilan

Harus ada Tanda Terima

Penuntutan Melalui PengadilanPenuntutan

melaluiPengadilan

Urutan Agenda Persidangan1. Dakwaan2. Eksepsi Terdakwa3. Tanggapan JPU4. Tanggapan Terdakwa (optional)5. Putusan Sela (hanya terhadap Eksepsi Terdakwa mengenai

Kompetensi Absolut)6. Saksi JPU (Fakta dan Ahli) setelah keterangan saksi, Hakim wajib

menanyakan Tanggapan Terdakwa atas Keterangan Saksi JPU7. Saksi Terdakwa (Fakta dan Ahli)8. Bukti Surat JPU9. Bukti Surat Terdakwa10. Keterangan Terdakwa11. Requisitor JPU (Tuntutan Hukum)12. Pledooi Terdakwa13. Replik JPU (Tanggapan terhadap Pledooi)14. Duplik Terdakwa (Tanggapan terhadap Tanggapan JPU)15. Putusan Majlis Hakim

REKONSTRUKSI PERKARA– Apa itu?

• Dapat bertentangan dengan HAM krn:

1. Tersangka “disuruh” mengaku;

2. Dapat bertentangan dg prinsip Praduga tak bersalah;

3. Tidak diatur dalam KUHAP;

Rebuilt a fact or idea

Membangun-menampilkan kembali peristiwa pidana

Presenter
Presentation Notes
Untung ruginya untuk Klien kita apa?

Pertanyaan yg menjerat?

• Pasal 166 KUHAP – Pertanyaan yg menjerat tidak boleh diajukan pd terdakwa maupun kepada saksi

• Apakah berarti pertanyaan menjerat boleh pd TERSANGKA (ditingkat penyidikan)

Presenter
Presentation Notes
Polisi berdalih yg tidak boleh mengajukan pertanyaan menjerat adalah di Pengadilan – di tingkat penyidikan tidak ada larangan !

Proses Penuntutan- Acara Biasa

Kasus Hukum

Penyelidikan

Penyidikan

PENUNTUTAN

*Laporan*Tertangkap

Tangan

Presenter
Presentation Notes
Sebagai rangkuman atas pembahasan minggu lalu. Suatu Kasus Hukum dimulai dari adanya laporan pidana- atau suatu keadaan tertanggkap tangan Setelah melalui proses penyelidian dan Penyidikan – maka berkas dianggap selesai dan dilimpahkan kepada Penuntut Umum Apabila PU berpendapat penyidikan kurang lengkap dpt dikembalikan disertai petunjuk untuk dilengkapi Penyidik wajib dalam waktu 14 hari – menyelesaikan pemeriksaan tambahan dan mengembalikan kepda PU. (Lewat 14 hari tdk ada sanksi) Dalam jangka waktu 14 hari – PU dapat menyatakan –penyidikan selesai/lengkap. Penyidikan dianggap selsai jika setelah 14 hari tdk ada pemberitahuan apa-apa. Pelimpahan dianggap lengkap- maka terjadilah peralihan tanggung jawab yuridis- meliputi berkas perkasra itu sendiri – tersangka – barang bukti – benda sitaan.

PENUNTUTAN

1. Pengertian – 1.7 KUHAP

PENUNTUTUMUM

PENGADILANBerkas Perkara &

Surat Dakwaan

Tersangka/Pen Hukum Penyidik

Presenter
Presentation Notes
Tindakan Penuntut Umum untuk melimpahkan perkara pidana ke Pengadilan Negeri dg permintaan spy diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang Pengadilan 137 : Penuntut Umum berwenang melakukan penuntutan terhadap siapapun yg didakwa melakukan suatu tindak pidana didaerah hukumnya Berarti hanya penuntut umum saja yg berwenang menuntut atau melakukan penuntutan Hanya kalau berkas hasil pemeriksaan penyidikan sudah dianggap lengkap dan sempurna maka penuntut umum dapat mempersiapkan surat dakwaan dan surat pelimpahan Surat Dakwaan harus sudah siap sebelum dilimphkan berarti ketika melimpahkan maka sudah dg Surat Dakwaan. 143 (4) – Turunan surat pelimpahan perkara beserta suarat dakwaan disampaikan kepada tersangka atau kuasanya atau pen hukumnya dan Penyidik, pd saat yg bersamaan dengan penyampaian surat pelimpahan perkara tsb ke pengadilan negeri. Siapa Penuntut Umum = Jaksa (Psl 13 + 137), di UU lain= KPK (untuk Korupsi)

Tentang Surat Dakwaan

FORMAL MATERIIL

Tanggal dan tanda tangan JPU

Identitas

Lengkap

Uraian cermat,jelas, lengkap = TP

Tempus dan Locus delicti

Gabung(voeging)

Pisah(splitsing)

Org sama-beberapa tindak Pidana

Beberapa T.P Bersangkut paut

Beberapa TP

oleh beberapa

Tersangka

Beberapa TP tidak bersangkut paut ttp ada hubungannya

Tunggal

Kumulatif

Alternatif

Subsider

Campuran

Presenter
Presentation Notes
Pengertia Surat Dakwaan= Perumusan tindak pidana yg didakwakan kepada terdakwa. Yg disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan penyidikan, dan merupakan dasar serta landasan bagi hakim dalam pemeriksaan di Pengadilan . Dasar pemeriksaan di persidangan adalah DAKWAAN bukan BAP ! Rumusuan Surat Dakwaan harus sesuai dengan pemeriksaan di tingkat penyidikan. Menyimpang ---- dianggap PALSU/Surat dakwaan liar. Kekurangan syarat tidak menyebabkan batal demi hukum – ttp dapat dibatalkan. Tdk prinsipil. Misalnya kesalahan menyebutkan soal umur- dpt dibetulkan hakim dalam putusan….karena pembetulan tdk membawa konsekuensi hukum. Kekurangan syarat materiel, mengakibatkan surat dakwaan batal demi hukum. SD= Tdk jelas – kabur = batal. Tdk memuat secara jelas unsurnya – dianggap sbaga bukan TP. SD=TDK JELAS merugikan TERDAKWA.Misalnya SD yg mencampur adukkan antara peniupuan dan penggelapan= SD yg tdk Jelas + Kabur . Contoh putusan MA No 74/K/KR/1973. Penggelepan – berbeda dg penipuan. No 71/K/Kr/68= pemerasan (368 KUHP) kabur dengan tuduhan “penipuan” (378 KUHP). Mencampuradukkan unsur tindak pidana- dianggap merugikan terdakwa. Putusan MA 1983 – No 600/K/Pid/82 , Dalam surat dakwaan yg berbentuk komulasi – tdk jelas corak komulasinya apakah “ Consursus idealis” atau “concursus realis” – Serta sangat sulit untuk memahami dalam tindak pidana para terdakwa dikululasikan dan dalam tindak pidana mereka berdiri sendiri. GABUNG= Contoh 1: Si “A” – Menipu – mencuri Mobil – Menganiaya (dalam waktu yg hampir bersamaan)- Baru tertangkap setelah melakukan ketiga kejahatan. Contoh 2= Tindak Pidana Memalsu Surat (263.1 KUHP) Dilakukan oleh “A” – Tindak Pidana Menggunakan Surat Palsu (263.2) dilakukan oleh “B” – Kemudian “B” menipu “X” dg Surat Palsu. Hasilnya dibagi dg “A”. Contoh “3”= Menganiaya – Memperkosa 10. PISAH=Dakwaan kepada Pelaku Utama dengan Pembantu masing-masing dipisah dalam surat dakwaan yg berdiri sendiri serta diperiksa dan diadili sendiri.Dipisah dlm dua berkas.

Surat dakwaan tunggal/biasa

• Hanya berisi satu saja dakwaan;• Tidak mengandung faktor “penyertaan”

(mededaderschap), atau “perbarengan” (concursus), atau alternatif, atau subsidaritas;

Surat dakwaan kumulasi(Pasal 141 KUHAP)

• Surat dakwaan dengan menggabungkan beberapa dakwaan sekaligus:Beberapa tindak pidana yang dilakukan oleh

seorang yang sama dan kepentingan pemeriksaan tidak menjadikan halangan terhadap penggabungannya;Beberapa tindak pidana yang bersangkut-paut

satu dengan yang lain;Tidak bersangkut-paut tapi berhubungan;

• Pemahaman dakwaan kumulatif akan lebih jelas bila dikaji ketentuan KUHP pasal 55 berkenaan dengan “penyertaan” atau “ambil bagian” (deelneming, take part in crime) dan ketentuan “perbarengan” (concursus, samenloop) yang diatur dalam pasal-pasal 63, 64, 65, 66, dan 70 KUHP);

Surat Dakwaan Alternatif

• Dakwaan yang satu dengan yang lain saling “mengesampingkan/menggantikan” (one that substitutes for another);

• Hakim bebas memilih mana yang lebih pantas dikenakan pidana berdasarkan pembuktian di sidang pengadilan;

• Dicirikan dengan selalu ada kata ATAU antara dakwaan yang satu dengan yang lain

Surat Dakwaan Subsideritas

• Terdiri dari dua atau lebih dakwaan;• Disusun secara berurutan (berturut-turut): Primair,

Subsidair, Lebih Subsidair, Lebih-lebih Subsidair, Lebih-lebih Subsidair Lagi, dst;

• Urutan mulai dari dakwaan pidana “terberat” dan berakhir pada dakwaan “teringan”;

• Duduk perkara antara dakwaan satu dengan yang lain saling berhubungan erat;

Perbuatan Yang BerbarenganNCORSUSDEALIStu PerbuatanSatu OrangSesuatu Perbuatan

Temasuk dlm beberapaKetentuan Pidana

Orang membunuh dengan tembakan pd orgLain yg berada dibalik kaca mobil.Kaca mobilPecah-mobil Rusak(membunuh=338) + (merusak: 406)

Pasal-2(406 KUHP)

Satu PerbuatanSatu Orang

CONCORSUSREALIS

Beberapa PerbuatanSatu Orang

Pasal-1351 KUHP

Pasal-2406 KUHP

Seseorang mendatangi rumah orang lain;-Melakukan Penganiayan thdp pemilik Rumah- Kemudian merusak barang-barang yg dirumah(Menganiaya=351) + (merusak: 406)

Pasal-1(338 KUHP)

Presenter
Presentation Notes
1. Sebelum membahas tentang bentuk-bentuk SD- kita perlu jelas tentang apa istilah “BERBARENGAN” . Ini penting untuk menentukan cara membuat dakwaan- apakah bisa digabung atau harus dipisah. 2. Concorsus Idealis- diatur psl 63 KUHP- Jika terjadi keadaan Concorsus Idealis – hanya satu saja hukuman yg dijatuhkan yaituhukuman pokok terberat (disebut sistem Absorpsi) 3. Contoh C-Idealis (eendadsche samenloop): Tabrakan- A – menabrak pengemudi Motor yg sedang berboncengan. Satu meninggal – dan yg satunya luka berat. Dalam satu kali tabrakan ini dua pasal sekaligus dilanggar; mati (359 KUHP) – luka berat (360 KUHP). Oleh karena itu hanya satu hukuman yaitu 359 KUHP. 4. Concorsus Realis= adanya berbarengan beberapa perbuatan kejabatan yg dilakukan oleh seseorang. Setiap perbuatan - pasal yg berbeda. Sehingga masing-masing perbuatan itu berdiri sendiri.

Contoh Dakwaan Alternatif dan Subsideritas

Hasil PenyidikanFAKTA:TerdakwaMenerima

Hasil Curian

PASAL Yang sesuai1. Penadahan – 480 KUHP2. Turut Serta -55 jo 362 KUHP

Penuntut Umum

SuratDakwaan

Alternatif

Subsideritas

Contoh Dakwaan Alternatif dan Subsideritas

Hasil PenyidikanFAKTA:

TerdakwaMenghilangkan

Nyawa Orang Lain

PASAL Yang sesuai1. Pembunuhan – 338 KUHP2. Penganiayaan berat-mati

- 355 KUHP

Penuntut Umum

SuratDakwaan

Alternatif

Susideritas

Contoh Dakwaan Subsideritas

I. Primer : Pasal 340 KUHP

II. Subsider:Pasal 338 KUHP

III Lebih subsider :Pasal 355 ayat 2 KUHP

IV Lebih subsider lagiPasal 353 KUHP

Fakta: MenghilangkanNyawa orang

lain

Presenter
Presentation Notes
Pasal 340 = Pembunuhan berencana (moord) –mati, seumur hidup, selama-lamanya 20 tahun Psal 338 – Pembunuhan bisaa (doodslag) – (15 tahun) 355 (2) – Penganiayaan berat – menyebabkan kematian (Mak 15 th) 353 –Penganiyaan yg direncanakan – hingga mati ; 9 tahun

Contoh Dakwaan Alternatif(kasus: Pencurian)

PASAL Yang sesuai1. Penadahan – 480 KUHP2. Turut Serta -55 jo 362 KUHP

SuratDakwaan

Dakwaan-1Penadahan

Dakwaan-2Turut Serta

Mencuri

Presenter
Presentation Notes
Memang sepintas dakwaan alternatif bertentangan dg aturan ttg cara membuat surat dakwaan (143-2 KUHAP) , gabung atau pisah, krn seolah-olah terdakwa berada dlm suasana ketidak tegasan. Bertentangan juga dg keharusan dakwaan harus terang (tegas). Dengan dakwaan alternatif – Terdakwa tetap bisa menolak salah satau atau keduanya.Syaratnya dakwaan hrs dirumuskan sesuai dengan syarata 143 (2). Pd umumnya dakwaan alternatif diterapkan jika tindak pidana berada dalam “persentuhan” dua atau beberapa pasal yg saling berdekatan corak dan ciri kejahatannya. Akan tetapi peristiwa pidana itu sendiri tidak sampai menimbulkan titik sentuh berbarengan - baik concursus idealis maupun realis. Spt dalam contoh anatara pencurian dengan penadahan atau antara penghinaaan (310 KUHP) dg membuka rahasia (322 KUHP). Juga bisa terjadi antara penggelapan (372 KUHP) dengan penipuan (378).. Misal antara “penggelapan” dan “penipuan” – tipis sekali batasnya - - penguasaan barang ; mungkin diperoleh krn secara melawan hukum dg cara menggelapkan, tetapi mungkin juga juga krn penipuan.

Dakwaan Kumulatif(kasus: Bersama-sama mencuri- mededaderscap)

DakwaanKumulatif

untuk3 Terdakwa

Semuanya Peserta Pencurian

-Dakwaan dijadikanSatu. Satu putusan

untuk ketiga terdakwa

Equal DegreeOf criminalLiability

Presenter
Presentation Notes
Bentuk Surat Dakwaan adalah Komulasi Menggabungkan atau mengumpulkan para terdakwa dalam satu surat dakwaan Masing terdakwa tetap disebutkan peranannya dalam tindak pidana tsb Sekaligus para terdakwa dihadapkan, diperiksa, dan diadili dalam satu persidangan pengadilan Pengadilan menjatuhkan putusan kpd para terdakwa dlm satu putusan dg menyebutkan peran masing2. Tidak mengurangi wewenang JPU untuk mendakwa para terdakwa secara terpisah.

Contoh Dakwaan Kumulatif(kasus: Concursus Realis)

Berbarengan(Concursus Realis=meerdaadsche Samenloop)

Pencurian- Penganiayaan- Penipuan

DakwaanKUMULATIF

Dakwaan 1 – 362 KUHP

Dakwaan II – 378 KUHP

Dakwaan III – 351 KUHP

Satu HukumanMaksimum

Hukman Terberat+ 1/3

Presenter
Presentation Notes
Jika nancaman hukumannya sejenis maka Surat Dakwaan harus dibuat dalam bentuk Komulatif JPU mengajukan semua perkara kpd pengadilan agar semua tindak pidana diperiksa dan diputus sekaligus bersamaan dalam sidang pengadilan yg sama Pasal 65 KUHP=beberpa perbuatan – berdiri sendiri –digabung=yg dijatuhkan satu hukuman saja- diambil hukuman yg terberat ditambah 1/3 Dalam kasus ini= 362=5th, Penipuan=4th, Penganiayaan= 2,8 tahun = Maksimum hukuman ada;ah 5tahun+ 1/3 (1.7)= 6 tahun 7 bulan.

Contoh Beberapa Kemungkinan Dakwaan (kasus: Penggelapan-Concursus Idealis)

Pasal 63-2 KUHP

Pid Umum-Khusus

Pegawai NegeriMenggelapkan Uang Negara

Psl 372 KUHP(Lex Generalis)

Max 4 th

Psl 417 KUHP(Lex Spesialis)

Max 5 ½ Th

Penuntut Umum

Tunggal Kumulatif Alternatif Subsider

Presenter
Presentation Notes
Pasal 63-1 KUHP Concorsus Idealis – sama-sama berbarengan melanggar – dua-duanya berada di pidana Umum. Sedang 63 ayat 2, berbarengan namun yg satu adalah suatu pasal khusus (lex specialis). Pasal 63-2 – mengharuskan agar ketentuian khusus yg diberlakukan. Pasal 417 – Penggelapan oleh Pejabat Negara. Pejabat inilah suatu keadaan khusus.. Sdesusi asas 63.2 – aturan khusus menyingkirkan aturan umum. Dengan kata lain aturan khusus menabsopsi aturan umum. Dalam kasusu diatas – Surat Dakwaan dapat dibuat dalam bentuk Tunggal, Komulatif, Alternatif atau Subsider. Jika JPU memlih bentuk tunggal maka yg yg harus didakwakan adalah Pasal 417. Namun yg paling tepat adalah Bentuk Komulasi. Dakwaan-1 417 KUHP, Dakwaan –2 = 372 KUHP. Guna menghindari terlepasnya terdakwa dari dakwaan-1.

Proses Persidangan –Acara Biasa

PutusanSELA

EksepsiDiterima

EksepsiDitolak

PembacaanS.Dakwaan

Eksepsi:PH Tanggapan:JPU

PEMBUKTIAN

TUNTUTANPIDANA

PEMBELAAN

REPLIKDUPLIK

PUTUSAN

Pembukaan-SidangPemanggilan Terdakwa Pemeriksaan

SAKSI, AhliSurat, Terdakwa,

Barang Bukti

PENGERTIANPEMBUKTIAN

Kamus Umum: Memberi atau memperlihatkan sesuatu hal atau peristiwa yang cukup untuk dapat dinyatakan atau dimengerti sebagai suatu hal yang benar (W.J.S. Poerwadarminta)

HUKUM ACARA PIDANA : Mencari, mempertahankan, dan meletakkan suatu kebenaran berdasarkan ketentuan dan pedoman yang dibenarkan oleh undang-undang guna untuk menentukan kesalahan terdakwa.

Kamus Hukum Umum: usaha menetapkan apa yang telah terjadi secara konkreto. Membuktikan dalam arti yuridis berarti memberikan dasar yang cukup kepada hakim yg memeriksa perkara guna memberi kepastian ttg kebenaran peristiwa yg dikemukakan kedalam sidang pengadilan (Prof Dr. Sudikno Mertokusumo,SH)

Presenter
Presentation Notes
1. Memberikan kepastian tentang kebenaran suatu peristiwa didepan hakim berdasarkan alat bukti. 2. Negative Proof = alibi

Pasal 183 + 184-1 KUHAP

Pasal 183: Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

Alat Bukti Yang Sah1. Keteranagan Saksi2. Keteranagan ahli3. Surat4. Petunjuk5. Keterangan terdakwa

Ps 184-1

+ KeyakinanHakim

Presenter
Presentation Notes
Apa itu alat bukti Harus alat bukti yg sah ! Penjelasan : ketentuan ini untuk menjamin tegaknya kebenaran, keadilan dan kepastian hukum bagi seseorang

Jadi Yang DimaksudTERBUKTI (Beyond a reasonable doubt):

Kesalahan Terdakwa

2 alat buktiYg Sah

KeyakinanHAKIM

TERBUKTI

Secara Sah

Dan Meyakinkan

Absolute Truth

Dua Alat Bukti Yang Sah ?

1. Keterangan Saksi

2. Keterangan Ahli

3. Surat

4. Petunjuk

5. Keterangan Terdakwa

Alat Bukti Yang Tersedia

Setiap butir “alat bukti yang tersedia” harus terpenuhi secara penuh untuk dapat memenuhi syarat sebagai 1 alat bukti. Dua saksi yg sah berarti memperoleh satu alat bukti.

Dengan demikian 2 alat bukti yg sah adalah kombinasi antara No 1 -5 secara penuh.

Permasalahan

Boleh satu saksi yg sah ditambah Keterangan terdakwa sama dengan 2 alat bukti yang sah.

Keterangan SaksiMelalui Teleconference

• Lihat,dengar, alami sendiri, menyebut alasan. (1.27)

• Bukan pendapat atau rekaan. (185.5)

• Harus diberikan di dalam sidang Pengadilan (185.1)

• Harus lebih dari dua saksi (185.2)

Syarat SahnyaKESAKSIAN

Mengapa Teleconference bermasalah?

1. Karena kesaksiannya diberikan diluar pengadilan (bertentangan dg Ps 185/1)

2. Kalau saksi (di luar negeri) hrs ditahan karena keterangannya di persidangan jarak jauh diduga palsu (174.2), bagaimana melaksanakan proses hukumnya? Hukum apa yang berlaku?

3. Bagaimana persidangan dpt memastikan saksi memberi keterangan dalam keadaan bebas?

Permasalahan

Presenter
Presentation Notes
Permasalahan lain; jika keterangan bebrbeda dg yg di BAP – Psl 163 – hakim mengingatkan ttg perbedaan serta meminta keterangan mengenai perbedaan dan kemudian dicatat. Tentang Telecobference- Penjelasan Pasal 166- saksi harus dapat memberikan keterangan secara bebas tidak boleh ada tekanan.

PEMBELAAN Pengertian

Membela kepentingan hukum klien, menangkis, menyanggah, mengajukan bukti yang sebaliknya, menempatkan masalah-kesalahan pada tempatnya, membela agar memperoleh “fair trial”.

Kekeliruan pengertianMembela keinginan klien/terdakwa, membengkokkan yang lurus dan meluruskan yang bengkok.

Presenter
Presentation Notes
Berkata harus benar – namun tidak semua yg benar harus dikatakan

Nota Keberatan/Eksepsi

• Tangkisan (plead) yg tidak mengenai ‘materi pokok’ surat dakwaan melainkan pada cacat ‘formal’nya, yaitu adanya tertib acara yang in proper (tidak tepat) atau illegal (tidak sah);

Pokok-Pokok Materi Eksepsi• Pendahuluan• Eksepsi Gugurnya Kewenangan Menuntut

Exceptio judicate (ne bis in idem) --76 KUHP Terdakwa meninggal dunia –77 KUHP Exceptio in tempores (dakwaan telah daluwarsa) – 78 KUHP

• Eksepsi Tuntutan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima Pelanggaran pasal 56 ayat 1 KUHAP (apabila pasal 56 ayat 1 tidak

dipenuhi, dianggap pemeriksaan tidak memenuhi syarat yang diminta UU, berakibat “tuntutan PU tidak dapat diterima MA No.1565 K/Pid/1991, 16 Sept. 1993)

Tidak memenuhi syarat klacht delict (apabila tindak pidana berupa delik aduan, tapi ternyata tidak ada pengaduan dari korban)

• Eksepsi Lepas Dari Segala Tuntutan Hukum – 67 jo 191 ay 2 KUHAP Jika perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti (diakui),

tetapi perbuatan itu tidak merupakan sesuatu tindak pidana• Eksepsi Kewenangan Mengadili (absolut dan relatif)

• Eksepsi Surat Dakwaan Tidak Dapat Diterima Exceptio subjudice (tindak pidana yang didakwakan sedang

tergantung pemeriksaan perkara pidana lainnya karena kesamaan tindak pidana yang didakwakan);

Exceptio in personan (keliru mendakwa orang) Eksepsi keliru sistimatika dakwaan subsidiaritas (dakwaan

Subsider lebih berat drpd dakwaan Primer) Eksepsi keliru bentuk dakwaan (misal: Seharusnya

berbentuk Kumulasi, tapi disusun secara subsidiaritas)

• Eksepsi Dakwaan Batal Demi Hukum (143 ay 2 KUHAP) obscuur libel, misleadingDakwaan tidak memuat “tanggal dan tanda tangan PU”Dakwaan tidak memuat identitas Terdakwa secara lengkapDakwaan tidak menyebut locus delicti dan tempus delictiDakwaan tidak cermat, jelas, dan lengkap dalam

menguraikan tindak pidana yang didakwakanPenutup

Tentang Surat Tuntutan• Tentang Surat Dakwaan• Tentang Pemeriksaan Saksi-saksi/Tentang Fakta Di

Persidangan– Saksi Aldo

• Saksi mengatakan melihat terdakwa ada di lokasi TKP• Benar terdakwa menurut saksi telah menusukkan pisau

ke dalam perut korban• Benar pisau yang ditunjukkan saksi adalah alat bukti

yang dipakai terdakwa• Benar Terdakwa menusuk perut korban dikarenakan

terdakwa akan dipukul dengan pedang oleh korban– Saksi Rani

• Benar saksi kenal dengan terdakwa– Ahli Dr. Mun’im– Dipersidangan Ahli menerangkan sebagai berikut:

• Tentang Pasal Yang Didakwakan

• Tentang Analisis Yuridis– (membahas dan menguraikan unsur-unsur pasal yang

didakwakan)

• Tentang Tuntutan Hukum– Hal-hal yang meringankan– Hal-hal yang memberatkan– Besarnya tuntutan hukum

• Barang siapa mengambil barang milik orang lain baik sebagian maupun keseluruhan tanpa ijin pemilik barang tersebut diancam dengan hukum pidana selama-lamanya 6 tahun.– Unsur Barang Siapa

Bahwa yang dimaksud dengan barang siapa disini adalah orang. Dalam hal ini tidak ada orang lain yang dimaksud melainkan adalah terdakwa, karena terdakwalah diajukan dan diperiksa di muka sidang.

– Unsur Mengambil barang milik orang lain sebagian maupun keseluruhan

– Unsur tanpa ijin pemilik barang

Nota Pembelaan/Pleidooi• Pendahuluan• Tentang pokok-pokok perbuatan/peristiwa yang

didakwakan• Tentang fakta-fakta di persidangan (uraian

keterangan saksi-saksi dapat dikelompokkan dengan mengacu pada pokok-pokok perbuatan/peristiwa yang didakwakan, atau berupa uraian keterangan saksi-saksi secara berurutan)

• Analisis Yuridis Terhadap Tuntutan (uraian unsur-unsur pasal yang didakwakan, dikaitkan dengan fakta di persidangan)

• Kesimpulan/Penutup

Kesimpulan/Penutup

• Memutuskan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan perbuatan yang didakwakan oleh JPU dan oleh karena itu membebaskan terdakwa dari segala hukuman atau setidak-tidaknya menyatakan terdakwa lepas dari segala tuntutan.

Tentang Fakta-fakta di Persidangan

• Dakwaan kesatu– Tentang Keberadaan Perusahaan Goro di Bekas

Gudang DOLOG DKI• Saksi A mengatakan ……, saksi B mengatakan …, saksi C

mengatakan … dst.

– Tentang Proses Tukar Guling• Saksi A mengatakan …., saksi C mengatakan …, saksi D

mengatakan …, dst

PROSES PEMBELAAN(FAIR TRIAL)

Menerima Bantuan Hukum sejak ditangkap dan ditahan (Pasal 69 KUHAP)

Mengajukan Praperadilan (Ps 77 KUHAP)Meminta turunan BAP (Ps 72 KUHAP)Memperoleh berkas perkara ketika dilimpahkan ke PN

(Pasal 143-4 KUHAP)Mengajukan EKSEPSIMelakukan pemeriksaan SaksiMengajukan Saksi A de Charge (160-1-c KUHAP) – Penasehat

Hukum minta saksi dihadirkan wajib dipenuhi oleh HakimMenolak pembacaan BAP (Pasal 162 KUHAP)Mengkonfrontasikan antara saksi yg satu dengan saksi yg lain

(– Psl 165 -4 KUHAP)Mengajukan Pembelaan Tertulis (Pasal 182-1-c),

Kewenangan Hakim Ketua Majelis

Hakim Ketua Sidang memimpin pemeriksaan dan memelihara

tata tertib di persidangan

(Pasal 217 ayat (1) KUHAP)

Pasal 219 KUHAP

(1)Siapapun dilarang membawa sejataapi, senjata tajam, bahan peledak,atau alat maupun benda yang dapatmembahayakan keamanan sidangdan siapa yang membawanya wajibmenitipkan di tempat yang khususdisediakan untuk itu

TIADA KEPENTINGAN HAKIM & JPU DALAM PERKARA PIDANA

(1) Tiada seorang Hakim pun diperkenankanmengadili suatu perkara yang ia sendiriberkepentingan, baik langsung maupun tidaklangsung

(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalammakna ayat tersebut di atas berlaku jugabagi Penuntut Umum

(Pasal 220 KUHAP)

SIKAP HAKIM

Hakim dilarang menunjukkan sikapatau mengeluarkan pernyataan disidang tentang keyakinanmengenai salah atau tidaknyaterdakwa

(Pasal 158 KUHAP)

SIKAP HAKIM

Pertanyaan yang bersifatmenjerat tidak boleh diajukanbaik kepada terdakwa maupunkepada saksi

(Pasal 166 KUHAP)

– Menolak pertanyaan yang jawabannya berupa pendapat pada saksi fakta, atau jawaban berupa fakta pada (saksi) ahli;

– Menolak pertanyaan yang bersifat menjerat;– Menolak pertanyaan yang berulang-ulang;– Menolak kesimpulan yang diucapkan di persidangan;– Menolak sikap hakim yang menyatakan bersalahnya

terdakwa di luar pembacaan putusan;– Menolak sikap yang menyerang/mendebat

saksi/terdakwa;– Menolak aparat yang membawa senjata api ke dalam

ruang sidang;– Meminta agar saksi yang memberikan keterangan

berubah-ubah atau berbeda sekali dengan saksi yang lain diperiksa dengan dugaan memberikan keterangan palsu;

98

BANDING DAN MEMORI BANDING Banding adalah suatu upaya yang dilakukan oleh terdakwa

atau penuntut umum terhadap putusan pengadilan tingkatpertama kecuali terhadap putusan bebas, lepas dari segalatuntutan hukum yang menyangkut masalah kurang tepatnyapenerapan hukum dan putusan pengadilan dalam acara cepat(Pasal 67 KUHAP).

Tujuan dari hak ini adalah untuk memperbaiki kemungkinanadanya kekhilafan pada putusan pada tingkat pertama.

Permohonan harus dilakukan tenggang waktu 7 hari setelahputusan dijatuhkan atau setelah putusan diberitahukankepada terdakwa yang tidak hadir (Pasal 223 ayat (2) KUHAP)dan apabila dalam waktu 7 hari sebagaimana ditentukan tidakadanya permohonan dari terdakwa atau penuntut umum,maka mereka dianggap menerima putusan pengadilan (Pasal234 ayat (1)).

Memori banding dapat berisi uraian tentang alasan-alasanyang dijadikan dasar pengajuan permohonan pemeriksaanbanding.

Dalam Pasal 237 KUHAP ditentukan baik terdakwa maupunpenuntut umum selama di pengadilan tinggi belum mulaimemeriksa perkaranya dapat menyerahkan memori bandingatau kontra memori banding.

KASASI DAN MEMORI KASASI

Upaya hukum terhadap putusan-putusanyang diberikan tingkat tinggi olehpengadilan-pengadilan lain agar dicapaikesatuan dalam menjalankan peraturandan perundangan.

Kasasi bukan merupakan pemeriksaantingkat ketiga.

Landasan yang menjadi tempat kasasiberpihak adalah.

• Untuk menjamin adanya kesatuan dankepastian hukum untuk kepentinganmasyarakat.

• Untuk memberikan jaminan agar hukum itusesuai dengan pandangan dan perkembanganmasyarakat.

Supaya hukum itu sesuai dengan pandangan danperkembangan masyarakat, untuk itu lembaga kasasibertujuan :1. Kesatuan Hukum (univikasi);2. Kepastian Hukum (asas legalitas);3. Living law (hukum yang berkembang di masyarakat);4. Pembinaan Hukum Nasional, yang mencakup:

a) Penerapan hukum secara tepat dan benar;b) Pembaharuan hukumc) Pembentukan hukum.

5. Mengisi kekosongan hukum.

(Lanjutan)

Pasal 244 KUHAPTerhadap putusan perkara pidana yangdiberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilanlain dari pada Makamah Agung, terdakwa ataupenuntut umum dapat mengajukan permintaanpemeriksaan kasasi kepada Makamah Agungkecuali putusan bebas

Syarat-syarat Permohonan Kasasi

Syarat Formil : Tenggang waktu mengajukan permohonan

kasasi kepada panitera Pengadilan Negeriadalah 14 hari sesudah putusandiberitahukan kepada terdakwa (Pasal 245(1) KUHAP).

Pemohon harus mengajukan memori kasasidalam waktu 14 hari setelah mengajukanpermohonan pemeriksaan kasasi (Pasal 248(4) KUHAP).

Syarat Materiil (Pasal 253 (1) KUHAP):• Apakah benar suatu peraturan hukum tidak

diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimanamestinya.

• Apakah benar cara mengadili tidakdilaksanakan menurut ketentuan undang-undang.

• Apakah benar pengadilan telah melampauibatas kewenangannya.

(Lanjutan)

Makamah Agung dalam tingkat Kasasi “membatalkanputusan atau penetapan pengadilan-pengadilan darisemua lingkungan peradilan” sejalan dengan Pasal253 (1) KUHAP, Pasal 30 (1) UU No. 5/ 2004 tentangperubahan atas UU No. 14/1985 tentang MakamahAgung disebutkan bahwa:

a) Tidak berwenang atau melampaui bataswewenang;

b) Salah menerapkan atau melanggar hukum yangberlaku;

c) Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkanoleh peraturan perundang-undangan yangmengancam kelalaian itu dengan batalnyaputusan yang bersangkutan.

(Lanjutan)

Kasasi dapat diajukan lagi demi kepentinganhukum secara formal didasarkan pada Pasal 259KUHAP yang menentukan sebagai berikut:

1) Demi kepentingan hukum terhadap semuaputusan yang telah memperoleh kekuatanhukum tetap dari pengadilan lain selaindaripada Makamah Agung, dapat diajukansatu kali permohonan kasasi oleh Jaksa Agung.

2) Putusan Kasasi demi kepentingan hukum tidakboleh merugikan pihak yang berkepentingan.

Peninjauan Kembali(Pasal 263 s/d 269 KUHAP)

• Terhadap Putusan Pengadilan yang telah mempunyaiKekuatan Hukum tetap, Kecuali putusan bebas atau lepas darisegala tuntutan hukum, terpidana atau ahli warisnya dapatmengajukan permintaan Peninjauan Kembali.

• Peninjauan Kembali dilakukan atas dasar :Keadaan Baru yang menimbulkan dugaan kuat.Dalam Pelbagai putusan terdapat pertentangan satu

dengan yang lain.Suatu Kekhilafan hakim atau kekeliruan yang nyata.

Peninjauan Kembali(lanjutan)

• Permintaan Peninjauan Kembali tidak dibatasi dengan suatujangka waktu.

• Pidana yang dijatuhkan dalam Peninjauan Kembali tidak bolehmelebihi tindak pidana yang telah dijatuhkan dalam putusansemula.

• Peninjauan Kembali tidak menangguhkan maupunmenghentikan pelaksanaan dari putusan.

• Dalam hal Pemohon Peninjauan Kembali meninggaldiserahkan kepada ahli warisnya untuk diteruskan atau tidak.

• Permintaan Peninjauan Kembali atas suatu putusan hanyasatu kali.

Contoh Soal1. Apa syarat yang diperlukan untuk menangkap seseorang ?

a. Ada laporan atau pengaduan.b. Ada bukti permulaan yang cukup.c. Ada dugaan yang kuat melakukan tindak pidana.d. Ada saksi korban.

2. Permohonan kasasi demi kepentingan hukum disampaikan oleh ?a. Majelis Hakim.b. Jaksa Penuntut Umum.c. Jaksa Agung.d. Terdakwa.

3. Penyidik adalah ?a. Aparatur Pemerintah.b. Petugas Imigrasi.c. Kejaksaan.d. Setiap pejabat polisi Negara RI.

4. Peninjauan Kembali diajukan atas dasar hal-hal dibawah ini,kecuali ?a. Novum.b. Kekhilafan hakim.c. Suatu kekeliruan yang nyata.d. Tidak mengajukan eksepsi.

5. Apa istilah lepas dari segala tuntutan hukum dalam bahasabelanda ?a. Vrisjpraak.b. Ontslag.c. Concursus.d. Delnerning.