HANDOUT AKUNTANSI BIAYA.pdf - Repository

38
1 GAMBARAN UMUM AKUNTANSI BAB 1 Definisi Akuntansi (menurut A.A.A) PERTEMUAN KE 1 Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Tujuan & Fungsi Menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pemakai Informasi Akuntansi a. Pemilik perusahaan b. Kreditur c. Karyawan d. Pemerintah e. Manajemen f. Analis dan konsultan keu. g. Asosiasi dagang h. Federasi buruh

Transcript of HANDOUT AKUNTANSI BIAYA.pdf - Repository

1

GAMBARAN UMUM

AKUNTANSI

BAB 1

Definisi Akuntansi (menurut A.A.A)

• PERTEMUAN KE 1

Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan,

mengukur dan melaporkan informasi ekonomi

untuk memungkinkan adanya penilaian dan

keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka

yang menggunakan informasi tersebut.

Tujuan & Fungsi

• Menyajikan informasi ekonomi dari suatukesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Pemakai Informasi Akuntansi

a. Pemilik perusahaan

b. Kreditur

c. Karyawan

d. Pemerintah

e. Manajemen

f. Analis dan konsultan keu.

g. Asosiasi dagang

h. Federasi buruh

2

BIDANG-BIDANG AKUNTANSI

a) Akuntansi Keuangan

b) Auditing

c) Akunt.

d) Akunt. Manajemen

e) Akunt. Pajak

f) Sistem Akuntansi

g. Akuntansi Anggaran

h. Akunt Lembaga

Nonprofit

i. Akuntansi Internasional

j. Akuntansi Sosial

k. Akuntansi Pendidikan

JENISJENISJENISJENIS----JENIS PERUSAHAANJENIS PERUSAHAANJENIS PERUSAHAANJENIS PERUSAHAAN

• Perusahaan Jasa

(Service Firm)

• Perusahaan Dagang(Merchandising Firm)

• Perusahaan Industri(Manufacturing Firm)

Konsep Dasar Akuntansi

(Accounting Concept )

1.Berkesinambungan (Going Concern )

Adalah suatu kesatuan ekonomi diasumsikan

akan terus melanjutkan usahanya dan tidak

akan dibubarkan kecuali bila ada bukti dan

sebaliknya

2. PERIODE AKUNTANSI ( Periodicity )

Maksudnya bahwa perlunya pembagian

kegiatan dlm periode sehingga

perkembangan perusahaan dapat dicatat

secara periodik. Perlunya informasi

akuntansi secara periodik untuk

perencanaan perusahaan.

3

3. KesatuanKesatuanKesatuanKesatuan AkuntansiAkuntansiAkuntansiAkuntansi ( Business Entity

Concept )

Adanya pemisahan perusahaan dari pemilik.

4. Pengukuran dalam nilai uang

( Money as unit of Measurement )

Akuntansi keuangan menggunakan uang

sebagai nilai nominal dalam pengukuran

aktiva, utang dan perubahannya.

5. Harga Pertukaran ( Historical cost )

Akuntansi mengasumsikan bahwa harga yang

disetujui pada saat terjadinya suatu transaksi

ditentukan secara obyektif oleh pihak-pihak

yang bersangkutan didukung oleh bukti yang

dapat diperiksa kelayakannya oleh pihak

bebas (netral ) dan karenanya merupakan

dasar paling tepat untuk pencatatan

akuntansi.

6. Penetapan beban dan pendapatan( Matching Cost Againts Revenue )

Laba ditentukan berdasarkan metode akrual yaknidikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajibanserta perubahannya pada saat terjadinya penentuanlaba periodik pada dasarnya menyangkut 2 masalahyaitu pengakuan pendapatan selama periode danpenentuan beban yang terjadi sehubungan denganusaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut

BAB 2BAB 2BAB 2BAB 2

PENGERTIAN FUNGSI DAN

SISTEM AKUTANSI BIAYA

4

Definisi Menurut Para Ahli

Menurut Mulyadi ( 1999 ; 6 ) :“Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara– cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.”

Menurut R.A Supriyono ( 2000 ; 21 ) :“Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntasi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan menekan transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.”

Definisi Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang

diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan

analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan

aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau

jasa.

Tujuan Akuntansi Biaya

• Penentuan Harga Pokok Produksi• Menyediakan informasi biaya untukkepentingan manajemen

• Alat Perencanaan• Pengendalian biaya• Memperkenalkan berbagai metode• Pengambilan keputusan khusus• Menghitung Laba perusahaan pada periodetertentu

• Menghitung dan menganalisis terjadinyaketidakefektifan dan ketidak efisienan

FUNGSI AKUNTANSI BIAYAMelakukan perhitungan dan pelaporan biaya

(harga) pokok suatu produk

• Memperinci biaya (harga) pokok produk pada segenapunsurnya

• Melakukan perhitungan dan pelaporan biaya (harga) pokok suatuproduk

• Memberikan informasi dasar untuk membuatperencanaan biaya dan beban

• Memberikan data bagi proses penyusunan anggaran

• Memberikan informasi biaya bagi manajemen gunadipakai di dalam pengendalian manajemen

5

FUNGSI AKUNTANSI BIAYA DALAM MANUFAKTUR

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsipokok, yaitu fungsi produsi, funsi pemasaran, dan fungsi administrasi & umum. Oleh karenaitu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapatdikelompokkanmenjadi tiga kelompok :

• Biaya produksi

• Biaya pemasaran

• Biaya administrasi dan umum

FUNGSI AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN FUNGSI AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN FUNGSI AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN FUNGSI AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN

DAGANG DAGANG DAGANG DAGANG

Fungsi utama akuntansi biaya bagi perusahaandagang adalah :

• Sebagai informasi keuangan suatu organisasi.

• Untuk merencanakan dan mengendalikan biaya –biaya perusahaan.

• Menyusun rencana secara terinci untuk mencapaisasaran yang ditetapkan perusahaan sepertibiaya, asset dan laba.

FUNGSI AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN JASAFUNGSI AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN JASAFUNGSI AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN JASAFUNGSI AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN JASA

Pada umumnya pada perusahaan terdapattiga fungsi pokok yaitu fngsi produksi, fungsipemasaran serta fungsi administrasi danumum, maka atas dasar fungsi tersebut biayadigolongkan menjadi :

• Biaya produksi

• Biaya administrasi dan umum

• Biaya pemasaran dan penjualan

Peranan Akuntansi Biaya Pada Manajemen Produksi ::::

• Menyusun danmelaksanakan rencana dan anggaran untuk operasionaldalam kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah di persediakansebelumnya.

• Menetapkanmetode kakulasi(perhitungan danmenentukan biaya darisetiap produk dan jasa yang dihasilkan untuk tujuan penentuan harga danmengevaluasi prestasi suatu produk, departemen atau devisi.

• Menentukan danmenghitung biaya dan laba perusahaan untuk satu tahunperiode akuntansi atau untuk periode lain yang lebih pendek.

• Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka panjang atau jangkapendek yang dapat mengubah pendapat yang dapat mengubahpendapatan atau biaya.

• biaya) yang memungkingkan pengendalian aktivitas, mengurangi biaya, danmemperbaiki kualitas.

• Mengendalikan kuantitas fisik dari persedian

6

BAB 4

• BIAYA BAHAN BAKUBIAYA BAHAN BAKUBIAYA BAHAN BAKUBIAYA BAHAN BAKU

•BIAYA BAHAN BAKUBIAYA BAHAN BAKUBIAYA BAHAN BAKUBIAYA BAHAN BAKU Pengendalian Bahan BakuPengendalian Bahan BakuPengendalian Bahan BakuPengendalian Bahan Baku

Pengendalian bahan baku dilakukan melalui

pengaturan fungsional, pembebanan, tanggung

jawab, dan bukti-bukti dokumenter.

Ada 2 tingkat pengendalian persediaan :

pengendalian unit dan pengendalian uang.

Pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya :Pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya :Pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya :Pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya :

1. Menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan

untuk operasi yang efisien dan bebas gangguan

2. Menyediakan cukup persediaan dalam periode

dimana pasokan kecil dan mengantisipasi

perubahan harga.

3. Menyimpan bahan baku dengan waktu

penanganan dan biaya minimum.

METODE PENGENDALIANMETODE PENGENDALIANMETODE PENGENDALIANMETODE PENGENDALIAN

BAHAN BAKUBAHAN BAKUBAHAN BAKUBAHAN BAKU

1. Metode siklus pesanan

2. Metode minimum maksimum

3. Just-In-Time

7

Akuntansi Bahan BakuAkuntansi Bahan BakuAkuntansi Bahan BakuAkuntansi Bahan Baku

Akuntansi bahan baku dibedakan menjadi akuntansi

pembelian bahan baku dan akuntansi pemakaian bahan baku.

Akuntansi biaya untuk pembelian bahan baku adalah sama

dengan akuntansi untuk bahan baku menggunakan sistem

persediaan perpectual.

Metode Perpectual Metode Periodik

Pembelian

bahan Baku

Persediaan Bahan Baku xxx Pembelian Bahan Baku xxx

Kas / Utang xxx Kas / Utang xxx

Metode Penilaian

atas Bahan Baku

Ada dua sistem yang mencakup beberapa teknik penilaian atas biaya bahan baku yakni

sistem periodik (sistem fisik) dan sistem perpetual (sistem permanen).

1. Sistem Fisik

Dalam sistem ini pembelian bahan baku dicatat di rekening “pembelian bahan baku”. Jika

terdapat persediaan awal bahan baku maka persediaan awal tersebut dicatat di rekening

terpisah yakni rekening “persediaan bahan baku awal”.

Penentuan harga pokok bahan baku yang digunakan

Persediaan bahan baku awal xxx

(+) Pembelian bahan baku netto xxx

(+) Ongkos angkut pembelian xxx

(=) Persediaan bahan baku yang tersedia untuk produksi xxx

(-) Persediaan bahan baku akhir xxx

(=) Harga pokok bahan baku yang digunakan xxx

2. Sistem Perpetual (Sistem Permanen)

Pada sistem ini pembelian bahan baku dicatat dalam rekening

“Persediaan bahan baku”. Bila terdapat persediaan awal maka

persediaan awal tersebut termasuk pula pada rekening “persediaan

bahan baku tersebut”.

Berikut ini jurnal yang diperlukan untuk mencatat pemakaian bahan

baku antara kedua metode tersebut diatas.

dan setiap akhir periode akan dibuat jurnal penyesuaian.

Kegiatan Metode Perpectual Metode Periodik

Pemakaian

Bahan Baku

PDP – BBB xxx Tidak Ada catatan

Persediaan Bahan Baku xxx

Sisa BahanSisa BahanSisa BahanSisa Bahan

( Scrap Materials )( Scrap Materials )( Scrap Materials )( Scrap Materials )

Di dalam proses produksi tidak semua bahan baku dapat menjadi bagian produk jadi. Bahan yang mengalami kerusakan di dalam proses pengerjaannya disebut sisa bahan.

Jika di dalam proses produksi terdapat sisa bahan, masalah yang timbul adalah bagaimana memperlakukan hasil penjualan sisa bahan tersebut. Hasil penjualan sisa bahan dapat diperlakukan sebagai :

1. Pengurangan biaya bahan baku yang dipakai dalam pesanan yang menghasilkan sisa bahan tersebut.

2. Pengurangan terhadap biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.

3. Penghasilan di luar usaha ( other income )

8

PencatatanPencatatanPencatatanPencatatan sisasisasisasisa bahanbahanbahanbahan

Jika jumlah dan nilai sisa bahan relatif tinggi, maka diperlukan pengawasanterhadap persediaan sisa bahan.

Cara pencatatan persediaan sisa bahan dapa dilakukan dengan salah satucara sebagai berkut ini :

1. Bagian akuntansi persediaan menyelenggarakan catatan mutasi persediaansisa bahan dalam kartu persediaan. Pada saat sisa bahan ditransfer daribagian produksi ke bagian gudang. Bagian akuntansi persediaan mencatatkuantitas sisa bahan tersebut ke dalam kartu persediaan.

2. Bagian akuntansi persediaan tidak hanya menyelenggarakan pencatatanmutasi persediaan sisa bahan dalam kuantitasnya saja, tetapi juga nilairupiahnya.

PRODUK RUSAKPRODUK RUSAKPRODUK RUSAKPRODUK RUSAK

( SPOILED GOODS )( SPOILED GOODS )( SPOILED GOODS )( SPOILED GOODS )

Produk rusak adalah produk yang tidak

memenuhi standart mutu yang telah

ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat

diperbaiki menjadi produk yang baik.

PRODUK CACATPRODUK CACATPRODUK CACATPRODUK CACAT

( DEFECTIVE GOODS )( DEFECTIVE GOODS )( DEFECTIVE GOODS )( DEFECTIVE GOODS )

Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi

standar mutu yang telah ditentukan, tetapi dengan

mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk

memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis

dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi.

BIAYA OVERHEAD

PABRIK

BAB 6

Biaya Overhead Pabrik

semua biaya produksi selainbiaya bahan baku dan biayatenaga kerja langsung.

Contoh : Bahan Pembantu

9

POLA PERILAKU BIAYA

JENIS-JENIS BOP

METODE ANALISIS BOP

AKUNTANSI BIAYA BOP UNTUK SATU DEPARTEMEN

AKUNTANSI BIAYA BOP UNTUK BANYAK DEPARTEMEN

METODE DISTRIUSI BOP DEPARTEMEN JASA

Pola Prilaku Biaya

menganalisa potensi biaya yang akan timbul,menilai kewajaran nominal biaya yang timbul

fluktuasi biaya, atau respon terhadap perubahan suatu

aktivitas, mengikuti pola tertentu.

Empat kelompok pola perilaku biaya :

1. Biaya variabel

jenis biaya yang berubah mengikutiperubahan volume aktivitas.

Rumus : Y=BX

Dimana:

Y = Total Biaya Variabel

X = Total Unit Diproduksi/Dibentuk(=aktivitas)

b = Biaya Variabel Per Unit (kadangdisebut “kecenderungan/kemiringanfungsi biaya”)

2.Biaya Tetap

biaya-biaya yang TETAP alias tidak

berubah, terlepas apakah aktivitas

produksi/pembentukan-jasa meningkat

atau menurun, dalam jangka pendek.

Rumus : Y = a

Diamana:

Y = Total biaya tetap

a = Biaya tetap

10

3.Biaya campuran / semi variabel

biaya yang didalamnya terdiri darikelompok biaya tetap dan biayavariabel.

Rumus : Y = a + bX

Dimana:

Y = Total Biaya Campuran

X = Total Unit Diproduksi/Dibentuk(=aktivitas)

a = Porsi biaya tetap

b = Porsi biaya variabel per unit aktivitas

4.Biaya bertingkat

bersifat tetap atau konstan pada kisaransempit suatu volume aktivitas, untukkemudian berpindah ke tingkatan yang diatasnya begitu volume aktivitasmelampui batas kisaran.

Rumus : Y = ai

Dimana:

Y = adalah cost

ai = biaya bertingkat dalam kisaran aktivitastertentu yang diidentifikasikan denganhuruf i kecil (subscript).

Jenis Jenis Biaya Overhead Pabrik

1.Biaya bahan penolong

biaya bahan yang digunakan untuk

membantu penyelesaian suatu produk

yang jumlahnya relative kecil.

2.Tenaga kerja tak langsung

upah karyawan antara lain, upah pisik yang

tidak berhubungan dengan proses

pembuatan produk, upah mandor, gaji

manager produksi dll.

3.Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik

biaya penyusutan atas aktiva tetap yang

digunakan dipabrik untuk penyelesaian

produk, misal penyusutan gedung, mesin,

kendaraan, dll.

4.Biaya reperasi dan pemeliharaan aktiva

tetap pabrik

biaya yang digunakan untuk perbaikan

dan perawatan barang, mesin pabrik, dll

11

5.Biaya asuransi

biaya yang dikeluarkan untuk membagi

resiko dala proses produksi, asuransi

gedung, karyawan, dll

6.Biaya-biaya yang timbul karena

penggunaan jasa pihak lain.

biaya-biaya yang timbul karena

penggunaan jasa pihak lain guna

penyelesaian dan kelancaran proses

produksi, misal listrik dan air.

8.Biaya-biaya yang terjadi di departemen

pembantu.

hanya digunakan bagi perusahaan

perusahaan departemen pembantu,

misal departeman bengkel, PLTA.

Metode Analisis Biaya Overhead

Pabrik

Untuk mengetahui penyebab terjadinya selisih

antara biaya yang sesungguhnya tejadi dengan

biaya standart, kemudian dicari jalan keluar

untuk mengatasi selisih yang merugikan.

Akuntansi Overhead Pabrik Untuk

Satu Departemen

membagi pabrik kedalam segmen-segmen yang disebut departemen, kemana biaya overhead tersebutdibebankan.

Tarif overhead tunggal tingkat pabrikmembebankan semua pesanan denganjumlah rata-rata dari biaya overhead tingkat pabrik per unit dasar alokasikepada satu departemen saja.

12

Akuntansi Overhead Pabrik Untuk

Satu Departemen

produk diolah melalui lebih dari satu

departemen produksi, maka perlu

dihitung tarif BOP untuk tiap departemen

produksi yang dilalui oleh proses

pengolahan produk tersebut.

Hubungan dengan departemen yang ada

dalam pabrik :

1.BOP langsung departemen

BOP yang tejadi dalam departemen menjadi

beban departemen.

misal, BOP perakitan.

2.BOP tak langsung departemen

BOP yang didistribusikan kepada departemen

yang ada dalam pabrik sehingga menjadi

beban.

misal, penyusutan gedung pabrik

Metode distribusi biaya overhead

pabrik departemen jasa

Departemen yang menghasilkan jasa,

seperti departemen pembangkit listrik,

departemen perawatan gedung.

Semua biaya harus di bebankan kepada

produk.

METODE METODE METODE METODE

HARGA HARGA HARGA HARGA POKOK POKOK POKOK POKOK PESANANPESANANPESANANPESANAN

BAB 7BAB 7BAB 7BAB 7

13

PengertianPengertianPengertianPengertian Metode Harga Pokok Metode Harga Pokok Metode Harga Pokok Metode Harga Pokok

PesananPesananPesananPesanan

• Metode harga pokok pesanan full costing

adalah dalam metode ini biaya-biaya

produksi dikumpulkan untuk pesanan

tertentu dan harga pokok produksi per

satuan dihitung dengan cara membagi total

biaya produksi untuk pesanan tersebut

dengan jumlah satuan produk dalam

pesanan yang bersangkutan

Karakteristik Metode Harga Pokok

Pesanan

1. Tujuan produksi perusahaan untuk melayani pesanan

pembeli yang bentuknya tergantung pada spesifikasi

pemesan, sehingga produksinya terputus-putus dan setiap

pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas.

2. Setiap pesanan memiliki spesifikasi tersendiri dan setiap

jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara

individual.

3. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya

dengan produk menjadi biaya produksi langsung dan biaya

produksi tidak langsung.

Karakteristik Metode HargaPokok Pesanan

4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga

pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang

sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik

diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan

berdasarkan tarif yang ditentukan di muka

5. Jumlah total harga pokok untuk pesanan tertentu dihitung

pada saat pesanan yang bersangkutan selesai, dengan

menjumlahkan semua biaya yang dibebankan kepada

pesanan yang bersangkutan.

Karakteristik Metode Harga Pokok

Pesanan

6. Harga pokok satuan untuk pesanan tertentu dihitung

dengan membagi jumlah total harga pokok pesanan yang

bersangkutan dengan jumlah satuan produk pesanan yang

bersangkutan.

7. Pesanan yang sudah selesai dimasukkan ke gudang produk

selesai dan biasanya segera akan diserahkan (dijual)

kepada pemesan sesuai dengan saat/tanggal pesanan

harus diserahkan.

14

Manfaat perusahaan yang produksinya

berdasarkan pesanan, informasi harga

pokok produksi per pesanan bermanfaat

bagi manajemen untuk :

1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada

pemesan

2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan-

pesanan

3. Memantau realisasi biaya produksi

4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan

5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan

produk dalam proses yang disajikandalam neraca.

ProsedurProsedurProsedurProsedur AkuntansiAkuntansiAkuntansiAkuntansi BiayaBiayaBiayaBiaya PadaPadaPadaPadaMetodeMetodeMetodeMetode HargaHargaHargaHarga PokokPokokPokokPokok PesananPesananPesananPesanan

• Prosedur akuntansi biaya pada metode harga

pokok pesanan meliputi organisasi formulir,

catatan-catatan dan laporan-laporan yang

terkoordinasi dalam rangka melaksanakan

kegiatan untuk melayani pesanan dan

menyajikan informasi biaya bagi manajemen

Prosedur akuntansi biaya

dapat dikelompokkan :

1. Prosedur akuntansi biaya bahan dan suplies

2. Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja

3. Prosedur akuntansi biaya overhead pabrik

4. Prosedur akuntansi produk selesai dan produk

dalam proses akhir periode

5. Prosedur akuntansi penjualan dan penyerahan

produk kepada pemesanan

Prosedur akuntansi biaya bahandan suplies

• Prosedur akuntansi biaya bahan dan suplies

meliputi prosedur pembelian sampai dengan

pemakaian bahan dan suplies di dalam

pabrik. Agar supaya jumlah persediaan bahan

dapat diketahui setiap saat umumnya

perusahaan manufaktur menggunakan

metode persediaan perpetual (perpetual

inventory methode).

15

ProsedurProsedurProsedurProsedur akuntansiakuntansiakuntansiakuntansi biayabiayabiayabiaya bahanbahanbahanbahan dandandandan

supliessupliessupliessuplies• Tahap-tahap prosedur akuntansinya sebagai berikut :

1. Pembelian bahan dan suplies

2. Pengembalian (Return) bahan dan suplies yang dibeli kepada suplier

3. Potongan pembelian (tunai) atas pembelian bahandan suplies

4. Pemakaian bahan dan suplies

5. Pengembalian bahan baku dari pabrik ke gudangbahan

ProsedurProsedurProsedurProsedur akuntansiakuntansiakuntansiakuntansi biayabiayabiayabiaya tenagatenagatenagatenagakerjakerjakerjakerja

• Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja

meliputi prosedur terjadinya gaji dan upah,

pembayaran gaji dan upah, dan distribusi gaji

dan upah untuk semua karyawan perusahaan

baik produksi maupun non produksi, baik

karyawan yang gajinya tetap per bulan

maupun yang ditentukan oleh jam kerjanya

ProsedurProsedurProsedurProsedur akuntansiakuntansiakuntansiakuntansi biayabiayabiayabiayatenagatenagatenagatenaga kerjakerjakerjakerja

Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut :

1. Penentuan besarnya gaji dan upah

2. Pembayaran atas gaji dan upah

3. Distribusi biaya gaji dan upah

4. Beban atas gaji dan upah yang ditanggung

perusahaan

5. Penyetoran potongan dan beban atas gaji dan

upah kepada badan-badan yang berhak

ProsedurProsedurProsedurProsedur akuntansiakuntansiakuntansiakuntansi biayabiayabiayabiaya

overhead overhead overhead overhead pabrikpabrikpabrikpabrik

• Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang

paling komplek, untuk keadilan dan ketelitian

pembebanan harus digunakan tarip biaya

overhead pabrik yang ditentukan di muka

16

Rumus perhitungan tarip biaya

overhead pabrik adalah sebagai berikut :

• T = B : K

KETERANGAN :

T = Tarip biaya overhead pabrik

B = Budget biaya overhead pabrik periode

tertentu

K = Budget kapasitas pembebanan untuk periode

yang bersangkutan

ProsedurProsedurProsedurProsedur akuntansiakuntansiakuntansiakuntansi produkprodukprodukproduk selesaiselesaiselesaiselesai dandandandan

produkprodukprodukproduk dalamdalamdalamdalam prosesprosesprosesproses akhirakhirakhirakhir periodeperiodeperiodeperiode

• Pada metode harga pokok pesanan setiap adapesanan yang selesai dipindahkan daridepartemen produksi ke seksi gudang produkselesai dan harus dihitung harga pokoknya, jumlah harga pokok pesanan yang selesai dapatdihitung dengan merekam kartu harga pokokpesanan dan selanjutnya memindahkan kartutersebut dari fungsinya sebagai rekeningpembantu barang dalam proses ke fungsi yang baru sebagai pembantu rekening persediaanproduk selesai

Materi

Metode Harga

Pokok Proses

BAB 8BAB 8BAB 8BAB 8

Metode Harga Pokok Proses

Metode harga pokok proses merupakan metode

pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh

perusahaan yang mengolah produknya secara

massa.

.

17

Karakteristik Usaha Perusahaan Yang

Berproduksi Secara Massa.

• Produk yang dihasilkan merupakan produk

standar.

• Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan

adalah sama.

• Kegiatan produksi dimulai dengan

diterbitkannya perintah produksi yang

berisi rencana produksi produk standar

untuk jangka waktu tertentu

Karakteristik dan Prosedur Harga Pokok

Proses• Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpul-kan,

meringkas, dan menghitung harga pokok baik total maupun per unit.

• Biaya produksi periode tertentu, dibebankan kepada produk melalui rekening barang dalam proses yang dise-lenggarakan untuk setiap elemen biaya.

• Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau periode tertentu.

• Produk ekuivalen digunakan untuk menghitung harga pokok satuan.

• Untuk Menghitung Harga pokok Produk satuan, setiap elemen biaya produksi tertentu (mis, biaya bahan baku)

• Harga pokok yang diperhitungkan untuk mengetahui elemen-elemen yang menikmati biaya yang dibebankan

• Apabila dalam proses pengolahan timbul produk hilang, produk rusak, produk cacat akan diperhitungkan penga-ruhnya dalam harga pokok produk.

Metode harga pokok proses- tanpa memperhitungkan persediaan

produk dalam proses awal

Penggunaan metode harga pokok proses yang diuraikan dalam bab ini mencakup:

• metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya dioleh hanya melalui satu departemen produksi

• metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi

• pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan, dengan anggapan:

• produk hilang pada awal proses

• produk hilang pada akhir proses

METODE HARGA POKOK PROSES – PRODUK DIOLAH MELALUI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI

CV Pribadi dalam pengolahan produknya dilakukan secara massal dan melalui satu

departemen produksi. Berikut ini disajikan data produksi dan kegiatan selama

bulan September 2004, yakni sbb ;

Produk yang dimasukkan dlm proses 5.000 unit

Produk jadi 3.800 unit

Produk dlm proses dengan

tkt penyelesaian Bhn baku dan

penolong 100 %; biaya 1.200 unit

konversi 40 %.

Jumlah produk yang diproses 5.000 unit

18

Data Biaya produksi Berdasarkan informasi berikut ini adalah

biaya produksi yang telah dikeluarkan yakni sebagai berikut

Biaya bahan baku Rp. 300.000

Biaya bahan penolong Rp. 450.000

Biaya tenaga kerja Rp. 513.600

Biaya overhead pabrik Rp. 642.000

Total Biaya produksi Rp. 1.905.600

Berdasarkan data tersebut di atas, maka tentukan

1. Berapa biaya produksi per unit untuk mengolah produk

tersebut

2. Tentukan berapa harga pokok produk jadi

3. Berapa harga pokok produk dalam proses akhir bulan

Penyelesaian:

1. Perhitungan Harga Pokok produksi per

unit

No. Jenis Biaya Jml Biaya Unit Equivalen Biaya/Unit

1. Bia Bhn baku Rp. 300.000 3800+(1200 x 100%) Rp. 60

2. Bia Bhn Penolong Rp. 450.000 3800+(1200 x 100%) Rp. 90

3. Bia Tenaga Kerja Rp. 513.600 3800+(1200 x 40%) Rp. 120

4. Biaya Overhead Pabrik Rp. 642.000 3800+(1200 x 40%) Rp. 150.

Biaya Produksi Per Unit Rp. 420

2. Harga Pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang yakni sebesar :

= Rp. 1.905.600

3. Harga Pokok produksi yang masih dalam proses akhir

Biaya bahan baku :

( 1200 x 100% ) x Rp. 60 = Rp. 72.000

Biaya bahan penolong

( 1200 x 100% ) x Rp. 90 = Rp. 108.000

Biaya Tenaga Kerja

( 1200 x 40% ) x Rp. 120 = Rp. 57.600

Biaya Overhead Pabrik

( 1200 x 40% ) x Rp. 150 = Rp. 72.000

Jumlah Harga Pokok produksi =Rp.309.600

yg masih dlm proses akhir

METODE RATA RATA DAN FIFO

Metode Rata-rata (Average Method) :Metode harga pokok rata-rata adalah suatu

metode penilaian persediaan yang didasari atas harga rata-rata dalam periode yang

bersangkutan.

- Metode rata-rata sederhana :

Biaya perunit = Total harga perunit pembelian

Frekuensi pembelian

Nilai persediaan akhir = Persediaan akhir x biaya perunit

Harga pokok penjln = unit yang dikeluarkan x biaya perunit

19

- Metode rata-rata tertimbang :

Biaya perunit= Jumlah harga perunit x banyaknyaunit

Banyaknya Unit

Nilai persediaan akhir =persediaan akhir x biaya

perunit

Harga pokok penjln = unit yang dikeluarkan x

biaya perunit

- Metode rata-rata bergerak :

Harga pokok rata-rata=

harga perolehan lama + harga perlhn baru

Unit barang lama + unit barang baru

Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out):

Metode First In First Out (FIFO) adalah metode penilaian

persediaan yang menganggap barang yang pertama kali

masuk diasumsikan keluar pertama kali pula.

Cara menghitung persediaan akhir adalah sebagai

berikut :

Persediaan awal xxx

Pembelian xxx +

Tersedia untuk dijual xxx

Penjualan xxx –

Persediaan akhir xxx

PRODUK GABUNGAN DAN

PRODUK SAMPINGAN

BAB 9

20

1. Pengertian Produk Gabungan

dan Produk Sampingan.• Produk Gabungan

adalah dua atau lebih jenis produk yang

diproduksi secara bersama-sama dalam satu

rangkaian proses produksi dan masing-

masing produk mempunyai harga jual yang

relatif sama. Produk-produk ini disebut juga

Produk Utama.

• Produk Sampingan

adalah produk yang nilai jualnya relatif lebih

rendah dibanding produk lain yang diproduksi

bersama. Produk sampingan biasanya merupakan

produk ikutan yang tidak bisa dihindari yang

dihasilkan dari proses produksi dan produk

sampingan ini bukan merupakan tujuan utama

proses produksi.

2. Metode-Metode Alokasi

Produk Gabungan.

• Metode nilai pasar atau metode nilai jual relative.

• Metode Rata-rata Tertimbang.

• Metode Rata-Rata Biaya Per Satuan.

• Metode Unit Kuantitatif.

• Metode Biaya Rata-rata Sederhana per Unit.

• Metode Biaya Rata-rata Tertimbang per Unit.

3. Metode Kalkulasi Biaya Produk

Sampingan.Metode perlakuan terhadap biaya produk sampingan ada tiga cara

yaitu:

• Metode pengakuan pendapatan kotor.

Dalam metode ini tidak dilakukan alokasi biaya bersama kepada

produk sampingan sehingga semua biaya bersama dibebankan

seluruhnya kepada produk utama.

• Metode pengakuan pendapatan bersih.

Di dalam metode pengakuan pendapatan bersih jumlah pendapatan

yang diperoleh dari hasil penjualan produk sampingan akan dikurangi

dengan seluruh biaya yang terjadi setelah titik pisah.

21

• Metode biaya produksi bersama dialokasikan

kepada produk.

Dengan metode ini, sebagian biaya produksi

bersama akan dialokasikan kepada produk

sampingan. Biaya produk sampingan meliputi

jumlah biaya bersama yang dialokasikan kepda

produk sampingan ditambah dengan biaya yang

terjadi setelah titik pisah untuk pemrosesan lebih

lanjut produk tersebut.

4. Metode yang digunakan untuk

memperlakukan Produk

Sampingan.

• Metode yang hanya melakukan pencatatan

terhadap hasil penjualan produk sampingan, tanpa

menghitung harga pokok produk sampingan

tersebut.

• Metode yang membebankan biaya-biaya produksi

ke produk utama dan produk sampingan.

5. Analisis Biaya Gabungan Untuk

Pengambilan Keputusan.

Pengambilan keputusan khusus banyak jenisnyayang akan dibahas adalah pengambilan keputusankhusus yang berkaitan dengan :

• Menerima atau menolak pesanan penjualan khusus.

• Pengurangan atau penambahan jenis produk ataudepartemen.

• Membuat sendiri atau membeli dari luar suatukomponen.

• Menyewakan atau menjual/memakai sendiri fasilitasperusahaan.

• Menjual atau memproses lebih lanjut hasil produksi.

PRODUK BIAYA STANDAR

BAHAN BAKU

&

TENAGA KERJA LANGSUNG

BAB 10

AKUNTANSI BIAYA

22

PENGERTIAN BIAYA STANDAR PENGERTIAN BIAYA STANDAR PENGERTIAN BIAYA STANDAR PENGERTIAN BIAYA STANDAR

BAHAN BAKUBAHAN BAKUBAHAN BAKUBAHAN BAKUBiaya standar bahan baku adalah biaya yang

ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah

biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk

membuat satu satuan produk atau untuk

membiayai kegiatan tertentu dibawah asumsi

kondisi ekonomi,& efisiensi. Dan faktor-faktor

lain tertentu, juga merupakan komponen biaya

yang terbesar dalam pembuatan produk jadi.

AKUNTANSI

BIAYA

MANFAAT BIAYA BAHAN BAKU

STANDAR � Menetapkan anggaran.

� Mengendalikan biaya dengan cara

memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi

operasi.

� Menyederhanakan prosedur dalam

hitungan biaya dan mempercepat laporan

biaya.

� Membebankan biaya kepersediaan bahan

baku, barang dalam proses dan barang jadi.

� Menetapkan tawaran kontrak dan harga

jual. AKUNTANSI

BIAYA

Pengertian tenaga kerjaTenaga kerja adalah daya

kerja fisik maupun mental yang merupakan

sumbangsih menusia untuk menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu.

03/04/2017

AKUNTANSI BIAYA

Tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja di pabrik yang

secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi

atau pada barang yang dihasilkan

03/04/2017

AKUNTANSI

BIAYA

23

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan

dalam perencanaan tenaga kerja

antara lain adalah:

� Kebutuhan tenaga kerja.

� Pencarian atau penarikan tenaga kerja.

� Latihan bagi tenaga kerja baru.

� Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja.

� Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja.

� Pengawasan tenaga kerja.

03/04/2017AKUNTANSI BIAYA

Coso :

Sebuah perusahaan pada tahun 2006 merencanakan

kegiatan produksi sebagai berikut :

Triwulan I : 1.200 unit.

Triwulan II : 1.300 unit.

Triwulan III : 1.400 unit.

Triwulan IV : 1.600 unit.

untuk memproses bahan mentah menjadi produk jadi

dilakukan melalui 2 tahap, yaitu melalui bagian

produksi (campuran) dan bagian finishing, yang

masing - masing membutuhkan waktu 2 jam kerja

langsung dan 3 jam kerja langsung. Tarif upah pada

masing – masing bagian sebesar 600 pada bagian

pencampuran dan 750 pada bagian finishing, dengan

total produksinya 5.500.03/04/2017

AKUNTANSI BIAYA

• Diminta :

Susunlah anggaran tenaga kerja langsung tahun 2006 yang terbagi ke dalam anggaran jam kerja langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

• Jawab :

• Diketahui :Total Produksi 5.500

� Anggaran Jam Kerja Langsung

• Bagian Pencampuran :

Triwulan I : 1.200 x 2 = 2.400.Triwulan II : 1.300 x 2 = 2.600.Triwulan III : 1.400 x 2 = 2.800.Triwulan IV : 1.600 x 2 = 3.200

Sehingga total jam kerja dari bagian pencampuran adalah 11.000.

03/04/2017

AKUNTANSI BIAYA

• Bagian Finishing.

Triwulan I : 1.200 x 3 = 3.600.Triwulan II : 1.300 x 3 = 3.900.Triwulan III : 1.400 x 3 = 4.200.Triwulan IV : 1.600 x 3 = 4.800.

Sehingga total jam kerja dari bagian Finishing adalah : 16.500

Dan total JKL per Triwulan adalah :Triwulan I : 2.400 + 3.600 = 6.000.Triwulan II : 2.600 + 3.900 = 6.500.Triwulan III : 2.800 + 4.200 = 7.000.Triwulan IV : 3.200 + 4.800 = 8.000.

jumlah keseluruhan JKL : 27.500.

03/04/2017

AKUNTANSI BIAYA

24

� Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung :

Bagian Pencampuran : 11.000 x 600 =

6.600.000

Bagian Finishing : 16.500 x 750 =

12.375.000

sehingga totalnya menjadi =

18.975.000

Oleh karena itu biaya Tenaga Kerja Langsung

Perunit bisa di ketahui, dengan cara :

18.975.000 / 5.500 = 3.450

03/04/2017

AKUNTANSI BIAYA

PENGERTIAN ANALISIS PENGERTIAN ANALISIS PENGERTIAN ANALISIS PENGERTIAN ANALISIS

VARIANS VARIANS VARIANS VARIANS Analisis varians adalah suatu proses sistematis untuk mengidentifikasi, melapor,

dan menjelaskan varians atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya dari hasil yang

diharapkan atau dianggarkan.Yang dimaksud dengan analisis varians ini adalah proses untuk mengidentifikasi adanya penyimpangan antara

biaya produksi yang dianggarkan dengan realisasi biaya produksi yang terjadi.

AKUNTANSI

BIAYA

Tujuan Analisis Varian.

�Untuk menempatkan variabel-variabel bebas penting di dalam suatu studi.

�Untuk menentukkan bagaimana mereka berinteraksi dalam mempengaruhi jawaban .

�Tipe Analisis varian03/04/2017

AKUNTANSI

BIAYA

ANALISIS VARIAN MEMILIKI DUA TIPE ANALISIS VARIAN MEMILIKI DUA TIPE ANALISIS VARIAN MEMILIKI DUA TIPE ANALISIS VARIAN MEMILIKI DUA TIPE

YAITU :YAITU :YAITU :YAITU :

� Analisis varian 1 arah.

Analisis varian 1arah yaitu suatu metode untuk

menguraikan keragaman total data menjadi

komponen-komponen yang mengukur berbagai

sumber keragaman dengan menggunakan one-way

anova dengan satu perlakuan.

� Analisis varian 2 arah.

Analisis varian 2 arah yaitu suatu metode untuk

menguraikan keragaman total data menjadi

komponen-komponen yang mengukur berbagai

sumber keragaman dengan menggunakan one-way

anova dengan dua perlakuan.

AKUNTANSI

BIAYA

25

SISTEM BIAYA STANDAR

OVERHEAD PABRIK

Anggota Kelompok

BAB 11

Karakteristik Overhead Pabrik

• Umumnya didefinisikan sebagai :

– Bahan baku tidak langsung.

– Tenaga kerja tidak langsung.

– Semua biaya pabrik lainnya ≠ bahan baku langsung dan

tenaga kerja langsung.

• Karakteristik Overhead Pabrik

�bagian yg tidak terlihat dari produk jadi.

�Overhead dapat bersifat tetap, variabel, dan semivariabel.

Penggunaan Tarif Biaya Overhead yang Telah

Ditentukan Sebelumnya

• Alasan menggunakan tarif overhead yg telah ditentukan

sebelumnya:

– Kesulitan untuk mengalokasikan biaya overhead

aktual ke semua pekerjaan yg diselesaikan pada

bulan-bulan yg berbeda.

• Job Order Costing:

= Biaya Aktual BBL + TKL + Biaya Overhead yg dibebankan

• Process Order Costing:

= Total Biaya Mingguan /output yg dihasilkan oleh masing-masing

proses.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan

dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead

1. Dasar yg

digunakan:

a. Output Fisik

b. Biaya bahan baku

langsung

c. Biaya Tenaga

Kerja Langsung

d. Jam Tenaga Kerja

Langsung

e. Jam Mesin

f. Transaksi atau

Aktivitas

2. Pemilihan Tingkat

Aktivitas:

a. Kapasitas Teoritis

b. Kapasitas Praktis

c. Kapasitas Aktual yg

diperkirakan

d. Kapasitas Normal

e. Dampak Kapasitas

terhadap tarif

overhead

f. Kapasitas

menganggur vs

kelebihan kapasitas

3. Dengan atau tanpa

Overhead Tetap:

a. Perhitungan Biaya

Penyerapan Penuh

b. Perhitungan Biaya

Langsung

4. Menggunakan tarif

tunggal atau beberapa

tarif:

a.Tarif tingkat pabrik

b.Tarif departemental

c.Tarif Subdepartemental

dan aktivitas

26

Dasar yang Digunakan

�Faktor yg diukur sebagai denominator dari

tarif overhead.

�Disebut juga dasar tarif overhead, dasar

alokasi overhead, atau dasar.

�Tujuan dari pemilihan dasar ini:

�Untuk memastikan pembebanan overhead dalam

proporsi yg wajar terhadap sumber daya pabrik

tidak langsung yg digunakan oleh pesanan,

produk, atau pekerjaan yg dilakukan

�Untuk meminimalkan biaya dan usaha klerikal.

1. Output Fisik

unitper Pabrik OverheadProduksinit Taksiran U

Pabrik OverheadTaksiran =

Diketahui:

- Overhead Pabrik yg Diestimasikan = $300.000

- Jumlah unit yg diproduksi = 250.000 unit

Maka, overhead yg dibebankan per unit =

= $ 1,20 per unit

Jika unit yg selesai 1.000 unit, maka overhead yg dibebankan

= $1,20 x 1.000 unit

= $1.200

� Jika suatu perusahaan hanya memproduksi satu produk saja.

unit000.250

000.300$

Dasar Biaya Bahan Baku Langsung

BBL) biaya Pabrik(% Overheadx100BakuBahan BiayaTaksiran

Pabrik OverheadTaksiran =

Diketahui:

Taksiran Overhead Pabrik = $300.000

Taksiran Biaya Bahan Baku Langsung = $250.000

Maka, Overhead yg dibebankan =

=120%

Jika Biaya bahan baku langsung suatu pesanan = $ 5.000

Maka, Overhead yg dibebankan = 120% x $5.000

= $6.000

000.250$

000.300$

Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung

TKL) Biaya Overhead(%x100Kerja Tenaga BiayaTaksiran

Pabrik OverheadTaksiran =

Diketahui:

Overhead yg diestimasikan =$300.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung =$500.000

Maka, Tarif Overhead Pabrik =

=60%

Jika Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk satu pesanan =$12.000

Overhead yg dibebankan =$12.000 x 60%

=$7.200

000.500$

000.300$

27

Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung

TKL jamper Pabrik OverheadLangsung Kerja Tenaga JamTaksiran

Pabrik OverheadTaksiran =

Diketahui:

Overhead yg diestimasikan =$300.000

Jam Tenaga Kerja Langsung =60.000 jam

Maka, Tarif Overhead Pabrik =

=$5

Jika Jam Tenaga Kerja Langsung untuk satu pesanan =800 jam

Overhead yg dibebankan =800 jam x $5

=$4.000

jam000.60

000.300$

Dasar Jam Mesin

Mesin jamper Pabrik OverheadMesin JamTaksiran

Pabrik OverheadTaksiran =

Diketahui:

Overhead yg diestimasikan =$300.000

Jam Mesin =20.000 jam

Maka, Tarif Overhead Pabrik =

=$15

Jika Jam Tenaga Mesin untuk satu pesanan =120 jam

Overhead yg dibebankan =120 jam x $15

=$1.800

jam000.20

000.300$

Pemilihan Tingkat Aktivitas• Kapasitas Teoritis

� perusahaan beroperasi pada tingkat 100% dari

kapasitas yg direncanakan.

• Kapasitas Praktis

� Penurunan dari kapasitas teoritis menjadi kapasitas

praktis berkisar dari 15% - 25%.

• Kapasitas Aktual yg Diperkirakan

� Jumlah output yang diperkirakan akan diproduksi

selama periode tersebut.

• Kapasitas Normal

� Aktivitas rata-rata selama suatu periode waktu yg

cukup lama untuk meratakan fluktuasi

Dampak Kapasitas pada Tarif Overhead

PabrikItem Kapasitas

Normal

Kapasitas Aktual

yg Diperkirakan

Kapasitas

Praktis

Kapasitas

Teoritis

Persentase Kapasitas Teoritis 75% 80% 85% 100%

Jam Mesin 7.500 jam 8.000 jam 8.500 jam 10.000 jam

Biaya Overhead $ 8.000

Overhead Pabrik yg Dianggarkan

Tetap $12.000 $12.000 $12.000 $12.000

Variabel 6.000 6.400 6.800 8.000

Total $18.000 $18.400 $18.800 $20.000

Tarif Overhead pabrik tetap per jam

mesin

$ 1,60 $1,50 $ 1,41 $ 1,20

Tarif Overhead pabrik variabel per

jam mesin

0,80 0,80 0,80 0,80

Total tarif Overhead pabrik variabel

per jam mesin

$2,40 $2,30 $2,21 $2,00

28

Perhitungan Tarif Biaya OverheadBeban Tetap Variabel Total

Penyelia $ 70.000 $ 70.000

Tenaga Kerja Tidak Langsung 9.000 $ 66.000 75.000

Premium Lembur 9.000 9.000

Perlengkapan Pabrik 4.000 9.000 23.000

Perbaikan dan Pemeliharaan 3.000 19.000 22.000

Listrik 2.000 18.000 20.000

Bahan Bakar 1.000 5.000 6.000

Air 500 500 1.000

Tunjangan Tenaga Kerja 10.500 48.500 59.000

Penyusutan – Bangunan 5.000 5.000

Penyusutan – Peralatan 13.000 13.000

Pajak Properti 4.000 4.000

Asuransi (Kebakaran) 3.000 3.000

Total $125.000 $175.000 $300.000

Tarif Overhead Pabrik

mesin $15,00/jam200.000

$300.000

Mesin JamTaksiran

Pabrik OverheadTaksiran Pabrik Overhead Tarif ===

Pabrik Overhead tarifdari porsi $6,25Mesin JamTaksiran 20.000

TetapPabrik OverheadTaksiran $125.000=

Pabrik overhead tarifdari variabelporsi $8,75Mesin JamTaksiran 20.000

VariabelPabrik OverheadTaksiran $175.000=

Mesin Jamper $15,00Pabrik Overhead Tarif =

Biaya Overhead Aktual

�Biaya Overhead yg benar-benar terjadi.

�Beberapa biaya overhead aktual dicatat ketika

terjadi, pada saat transaksi dijurnal dan

diposting ke buku besar atau buku pembantu.

�Pencatatan ini tidak bergantung pada

pembebanan overhead pabrik.

Biaya Overhead yg Dibebankan dan Jumlah

Pembebanan yg Terlalu Tinggi atau Rendah

�Jumlah biaya tidak langsung yg terjadi �

Overhead Pabrik Aktual (Actual Factory

Overhead)

�Jumlah biaya yang dialokasikan ke output �

Overhead Pabrik Dibebankan (Applied Factory

Overhead)

29

Pembebanan Biaya Overheado Tarif overhead pabrik yg telah ditentukan sebelumnya $ 15

per jam mesin.

o Total jam mesin aktual 18.900 jam.

o Biaya Overhead Pabrik Aktual $292.000

Jurnal untuk pembebanan overhead:

Barang Dalam Proses $283.500

Overhead Pabrik Dibebankan $283.500

283.500

283.500

Overhead Pabrik Dibebankan Barang Dalam Proses

Lanjutan…

o Overhead pabrik dibebankan ditutup ke akun pengendali

overhead di akhir tahun:

Overhead Dibebankan 283.500

Pengendali Overhead Pabrik 283.500

283.500 283.500

Overhead Pabrik Dibebankan

292.000 283.500

Pengendali Overhead Pabrik

Overhead Aktual

yg Terjadi selama

periode tsb.

Overhead yg

dibebankan

selama periode

tsb.

Jumlah Pembebanan yg Terlalu Tinggi atau

Rendah

Debit Kredit

Pengendali Overhead Pabrik

Overhead Aktual

yg Terjadi selama

periode tsb.

Overhead yg

dibebankan

selama periode

tsb.

Jika:

a. Saldo D > K � Overhead Pabrik

dibebankan terlalu rendah (underapplied)

b. Saldo K > D � Overhead Pabrik

dibebankan terlalu tinggi (overapplied)

DisposisiDisposisi JumlahJumlah PembebananPembebanan ygyg TerlaluTerlalu TinggiTinggi atauatau TerlaluTerlalu RendahRendah

Jika jumlah overhead pabrik yg dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak signifikan,

maka jumlah tersebut sebaiknya ditutup langsung ke Ikhtisar Laba Rugi atau ke Harga Pokok

Penjualan sebagai biaya periodik.

Jurnal:

Ikhtisar Laba Rugi $ 8.500

Pengendali Overhead Pabrik $ 8.500

Atau

Harga Pokok Penjualan $ 8.500

Pengendali Overhead Pabrik $ 8.500

HARGAHARGAHARGAHARGA POKOKPOKOKPOKOKPOKOK VARIABLE VARIABLE VARIABLE VARIABLE

(VARIABLE (VARIABLE (VARIABLE (VARIABLE COSTINGCOSTINGCOSTINGCOSTING))))

BAB 12

30

variabel costing / harga pokok variabel

merupakan metode penentuan harga

pokok produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi yang

berperilaku variable ke dalam harga

pokok produksi.perhitungan harga pokok

variabel sering disebut sebagai

perhitungan biaya langsung (direct

costing) atau perhitungan biaya marginal

(marginal costing).

Konsep Harga Pokok Variabel

�Perencanaan laba

�Penentuan harga jual produk

�Pengambilan keputusan oleh

manajemen

�Pengendalian biaya

Tujuan Penentuan Harga Pokok

Variabel (Variable Costing)

1. Membantu manajemen untuk

mengetahui batas kontribusi

(contribution margin)

2. Memudahkan manajemen dalam

mengendalikan kondisi-kondisi

operasional yang sedang berjalan

serta menetapkan penilaian dan

pertanggungjawaban .

. Perbedaan Konsep Variable Costing

Dengan Full Costing

• Perbedaan antara kedua konsep tersebut terletak padatujuan utamanya, yaitu konsep variabel costing mempunyaitujuan utama untuk pelaporan internal sedangkan konsepfull costing mempunyai tujuan utama untuk pelaporaneksternal. Adanya kedua perbedaan tersebutmengakibatkan perbedaan perlakuan terhadap biayaproduksi tetap yang selanjutnya mempengaruhi:

1. Penentuan besarnya harga pokok produk dan besarnyaharga pokok persediaan.

2. Penggolongan dan penyajian di dalam laporan laba-rugi.

31

Metode Menentukan Harga Pokok Produksi

• Di dalam akuntansi biaya yang tradisional, komponen-komponen harga pokok produk ataujasa terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenagakerja langsung dan biaya overhead, baik yang bersifat tetap maupun variabel.

• metode ini lebih mudah dan tidak serumitactivity-based costing serta tidak banyakmemakan biaya.

1. Metode full costing

2. Metode variable costing.

A. Metode full costing

Mulyadi (2001) menyatakan bahwa metode full

costing merupakan metode penentuan biaya

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik,

baik yang berprilaku tetap maupun variabel.

B. Metode variable costing

Variable costing merupakan metode penentuan

biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya

produksi yang berprilaku variabel ke dalam biaya

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

variabel (Mulyadi, 2009).

Penentuan Harga Pokok Persediaan

• Dengan adanya perbedaan pembebananelemen biaya produksi (production cost) kepadaproduk antara metode full costing denganmetode variable costing, mengakibatkan pula perbedaan harga pokok persediaan. Padametode full costing BOP tetap (fixed FOH) dibebankan ke dalam harga pokok produk.Olehkarena itu jika sebagian produk masih adadalam persediaan atau belum terjual makasebagian BOP tetap (fixed FOH) masih melekatpada harga pokok persediaan

Prosedur Harga Pokok Variabel

1. Metode rancangan tunggal (Single

plan)

2. Metode rancangan berat sebelah

atau metode rancangan parsial

(Partial plan)

32

Manfaat dan Kelemahan Metode Variabel

Costing

Manfaat Metode Variabel Costing

• Manfaatnya

1. Perencanaan laba jangka pendek

2. Pengendalian biaya

3. Pembuatan keputusan.dll

Kelemahannya1.Pemisahan biaya-biaya kedalam biaya variabel dan biaya

tetap sulit dilaksanakan, karena jarang sekali suatubiaya benar-benar biaya variabel atau benar-benartetap.

2. Metode variabel costing dianggap tidak sesuai denganprinsip akuntansi yang lajim. sehingga laporan keuanganuntuk kepentingan pajak dan masyarakat umum harusdibuat atas dasar metode absorption costing.

3. Tidak diperhitungkan biaya overhead pabrik tetap dalampersediaan dan harga pokok persediaan akanmengakibatkan nilai persediaan lebih rendah, sehinggaakan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuktujuan-tujuan analisa keuangan.

BREAK EVEN POINTBREAK EVEN POINTBREAK EVEN POINTBREAK EVEN POINT

BAB 13

Break Even Point ( BEP )

Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu

titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam

operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak

menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan

itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal

tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam

operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume

penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap

dan biaya variabel.

33

Asumsi dasar dalam Break Even

• Biaya dapat diklasifikasikan kedalam komponen biaya variabel

dan biaya tetap

• Total biaya fariabel berubah secara proporsional dengan

volume produksi atau penjualan, sedangkan total biaya

variabel per unit tetap konstan.

• Total biaya tetap tidak mengalami perubahan meskipun ada

perubahan volume produksi atau penjualan , sedangkan

biaya tetap per unit akan berubah karena adanya perubahan

volume kegiatan

Manfaat Break Even Poin

Analisis Break even secara umum dapat memberikan informasi kepadapimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan,cost/biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada levelpenjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinandalm mengambil keputusan mengenaihal-hal sebagai berikut:

a. Jumlah penjualan minimalyang harus dipertahankanagarperusahaan tidak mengalami kerugian.

b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperolehkeuntungan tertentu.

c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidakmenderita rugi.

d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya danvolume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik

Impas).

1. Variabel Cost (biaya Variabel)

Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan

perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam

biaya variabel total.

2. Fixed Cost (biaya tetap)

Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh

oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of

time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu.

3. Semi Varibel Cost

Semi variabel cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan

sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost.

Beberapa Cara Penentuan Breakeven

Point

• Pendekatan Grafik

• Pendekatan Matematis

Margin of Safety adalah batas keamanan yang

menyatakan sampai seberapa jauh volume penjualan

yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidak

menderita rugi atau batas maximum penurunan volume

penjualan yang dianggarkan , yang tidak mengakibatkan

kerugian.

34

Konsep marjin kontribusi

• Marjin Kontribusi adalah perbedaan antara

harga jual per unit dan biaya variable per unit

atau perbedaan antara jumlah penjualan dan

jumlah biaya variable. Marjin kontribusi

berfungsi untuk perencanaan laba jangka

pendek.

• Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam

bentuk unit atau price tergantung untuk

kebutuhan

• PERHITUNGAN

• BEP Atas dasar unit

• FC

• P -VC

• BEP Atas dasar sales dalam rupiah

• FC

vc

• 1 -

p

• Keterangan:

• FC : Biaya Tetap

• P : Harga jual per unit

• VC : Biaya Variabel per unit

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BESARNYA LABA

Perubahan Volume Produksi

2. Perubahan Harga Jual

3. Perubahan Biaya

4. Perubahan Volume Produksi

5. Perubahan harga Jual

6. Perubahan Biaya Variabel

7. Perubahan Biaya Tetap

35

Analisa Biaya Relevan untuk

Pengambilan Keputusan

BAB 14

Biaya Relevan

Menurut Mulyadi (1992) biaya relevan adalah biaya

masa yang akan datang yang diperkirakan akan

berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan

keputusan pemilihan diantara berbagai macam

alternatif

Langkah-langkah Analisis Biaya Relevan

Langkah-Langkah sebagai berikut:

1. Menghimpun seluruh biaya yang berkaitan

dengan masing-masing alternatif yang

dipertimbangkan.

2. Mengeliminasi sunk cost

3.Mengeliminasi biaya yang tidak berbeda

diantara alternatif yang dipertimbangkan.

4. Mengambil kesimpulan berdasarkan data biaya

lain yang tersisa, yang merupakan biaya yang

berbeda.

Pengambilan keputusan jika dilihat dari segi

jangka waktu yang dipengaruhi dapat

digolongkan menjadi dua (Matz dan Usry,

1991 : 791) yaitu :

� Pengambilan keputusan yang berhubungan

dengan perencanaan jangka pendek

�Pengambilan keputusan yang berhubungan

dengan perencanaan jangka panjang

36

Keputusan Manajemen digolongkan

menjadi kelompok besar, yaitu :

a. Keputusan Rutin

Keputusan manjemen yang terjadi secara

berulang-ulang dengan kondisi yang sama

b. Keputusan khusus

keputusan manjemen yang tidak rutin

terjadi, keputusan ini menyangkut masalah

yang spesifik (khusus)

1. Penentuan masalah

2. Identifikasi alternative yang mungkin diambil

3. Menentukan data biaya dan penghasilanrelevan

4. Mengevaluasi data

5. Mempertimbangkan data-data yang tidakdapat diukur secara kuantitatif.

6. Pembuatan keputusan

Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan

a. Keputusan menerima atau menolak pesanankhusus

b. Keputusan pemanfaatan kapasitas menganggur

c. Keputusan pemanfaatan kapasitas yang terbatas

d. Keputusan penggantian aktiva tetap

e. Keputusan penyewaan atau penggunaansebagian kapasitas

Contoh Biaya Relevan untuk Pengambilan

Keputusan Keputusan Penanaman Modal

Ditinjau dari tujuannya, penanaman

modal dapat digolongkan menjadi :

1. Penanaman modal yang tidak

menghasilkan laba

2. Penanaman modal yang

menghasilkan laba

37

Keputusan Membuat atau Membeli

Faktor yang diperhatikan jika perusahaanmembuat sendiri bahan yang dibutuhkan :

1. Terdapat ketidakstabilan penawaran bahan

2. Kualitas yang dibeli sering tidak baik

3. Terdapat keharusan untuk merahasiakanproses produksi

4. Terdapat pengangguran kapasitas mesin yangdapat digunakan untuk keperluan tersebut

5. Kebutuhan untuk mempertahankan danmemperoleh hubungan baik terhadap tenagakerja.

Faktor yang harus diperhatikan jika

perusahaan membeli bahan yang

dibutuhkan :

1. Tidak tersedianya dana yang dibutuhkan

2. Tidak memiliki pengalaman dalam

memebuat barang tersebut

3. Terdapat alternatif penggunaan bahan lain

yang cukup baik.

Misalkan:

Perusahaan pompa telah memproduksikomponen produk yang diperlukannya. Mesindan peralatan untuk memproduksimenggunakan mesin khusus. Biaya yang dikeluarkan untuk produksi sebanyak 50.000 unit adalah :

Keputusan Membuat atau Memebeli

Bahan baku Rp. 50.000.000,00

TKL Rp. 60.000.000,00

BOP variabel Rp. 35.000.000,00

BOP tetap Rp. 35.000.000,00

38

Jika ada perusaahaan lain yang sanggup

memasok komponen tersebut dengan

harga Rp. 2.000 per unit, maka keputusan

apa yang sebaiknya diambil perusahaan

Jawab:

Jika membuat sendiri komponen produk

• Bahan baku Rp. 50.000.000,00

• TKL Rp. 60.000.000,00

• BOP variabel Rp. 35.000.000,00

• BOP tetap Rp. 35.000.000,00 +

Rp. 180.000.000,00

Jika membeli komponen produk

• Harga komponen

(50.000 x Rp. 2.000) Rp. 100.000.000,00

• BOP tetap Rp. 35.000.000,00

+

Rp. 135.000.000,00Berdasarkan perhitungan tersebut jika membuat

sendiri Rp. 180.000.000,00 dan jika membeli Rp.

135.000.000,00 maka sebaiknya perusahaan membeli

komponen produk karena lebih menguntungkan