Fungsi Transenden
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Fungsi Transenden
FUNGSI TRANSENDEN
FUNGSI ALJABAR
1. Fungsi Aljabar ( Algebra functions )
Fungsi rasionil
Fungsi irrasional
2. Fungsi Transenden ( Transcendent functions )
Fungsi exponensial
Fungsi trigonometri
Fungsi Logaritma
Fungsi Hiperbol
Fungsi aljabar
Definisi suatu fungsi y=f (x ) disebut fungsi aljabar, jika
y=f (x ) memenuhi persamaan P0 (x)yn+P1 (x )yn−1+P2 (x )yn−2+........+Pn−1 (x )y+Pn (x)=0
dimana P0 (x),P1 (x ).......Pn (x ) adalah polinomial dalam n
Definisi suatu fungsi aljabar y=f (x ) dikatakan fungsi
rasionil bila y=f (x ) dapat dinyatakan sebagai berikut :
f (x)=P (x )Q (x ) ,
dimana P (x ) dan Q (x) merupakan fungsi Polinomial
Macam- macam
1
Fungsi aljabar yang tidak dapat dinyatakan sebagai
f (x)=P (x )Q (x ) disebut Irrasionil
Contoh : f (x)=x2+x−2 rasionil
f (x)=2x+1x rasionil
f (x)=x+√1−x2 irrasionil
bilangan bulat positif
bilangan bulat negatif
Bilangan rasional bilangan nol
Pecahan ab , dengan a dan b bulat
Bilangan Riil
Bilangan irrasional √2=1,4142........π=3,14159
Soal. Tunjukkan bahwa y=√x+1
x+1 untuk x≠−1 adalah
suatu fungsi aljabar
Jawab : y=√x+1
x+1
y (x+1 )=√x+1 {y (x+1) }2=(√x+1)2
y2 (x+1)2=x+1
y2(x2+2x+1)=x+1
( Bilangan dengan desimal yang tak ada hentinya)
2
(x2+2x+1 )y2−x−1=0
FUNGSI TRANSENDEN
Definisi : Fungsi y=f (x ) disebut fungsi transenden bila
y=f (x ) , bukan fungsi aljabar
FUNGSI LOGARITMA ASLI
( logaritma Naperian = ℓn, logaritma dengan bilangan pokok e,
sedangkan dengan bilangan pokok 10 disebut logaritma brigg = log )
Hubungan antara ℓn dan log ?
ℓn a = eloga=
10 loga10 loge
= 10,4343
10 loga=2,302610 loga
Jelas bahwa ℓn 1 = 0 dan ℓn 10 = 2,3026
Definisi : Fungsi logaritma asli, ditulis sebagai ℓn ,
didefinisikan dengan
polinomial
3
y
t
ty 1
R
x1
12
2x
y
t
ty 1
Rx1
12
2x
ℓnx=∫
1
x1t dt
, x>0
daerah definisinya adalah himpunan bilangan riil positip.
Gambar diatas menunjukkan arti geometri dari ℓn x , diagram inimengukur luas dibawah kurva y=
1t , antara 1 dan x Jika x>1
dan nilai negatip dari luas ini jika 0<x<1 , serta ℓn 1 = 0
Turunan Logaritma ASLIDx ℓn x =
1x , x>0
Dengan menggunakan aturan rantai, andaikan u=f (x)>0 , makaapabila f dapat didiferensialkan, kita peroleh Dx ℓn u =1u Dxu
Contoh 1. Tentukan Dx ℓn √xJawab :
andaikan u=√x=x12 , maka Dx ℓn
√x= 1
x12
¿ 12x−
12=
12x
Contoh 2. Tentukan Dx ℓn (x2−x−2 )
Jawab :
Ada artinya, asal x2−x−2>0 , oleh karena x2−x−2=(x−2) (x+1 )
4
Yang positip apabila x<−1 atau x>2 , sehingga daerah
definisi fungsi ℓn (x2−x−2 ) adalah (−∞,−1 )∪(2,∞ ) pada daerah ini
berlakulah :
Dx ℓn(x2−x−2 )= 1
x2−x−2Dx (x2−x−2 )
Dx ℓn(x2−x−2 )= 2x−1
x2−x−2
Contoh 3. Perlihatkan bahwa Dx ℓn|x|=1
x , x≠0
Jawab : Ada 2 (dua) kasus, apabila x>0 , |x|=x dan Dx ℓn |x|=
Dx ℓnx=1
x , apabila
x<0 , |x|=−x , sehingga Dx ℓn |x|= Dx ℓn(−x )=1
xDx (−x)
=(− 1x ) (−1 )=1
x
Pada tiap bentuk turunan itu ada rumus pengintegralan menurut
contoh 3 kita peroleh :
∫ 1xdx= ℓn |x|+c , x≠0
Kalau x diganti dengan variabel u, kita peroleh
∫ 1udu= ℓn |u|+c , u≠0
Ini melengkapkan rumus pengintegralan
∫urdu= 1
(r+1)ur+1+c
, r≠−1
SOAL-SOAL DAN PENYELESAIANNYA
5
Soal 1. Tentukan ∫ 5
(2x+7)dx
Jawab : andaikan , ∴du=2dx
∫ 5(2x+7)
dx=52∫
1(2x+7)
¿2dx
∫ 5(2x+7)
dx=52∫
1udu
∫ 5(2x+7)
dx=52 ℓn |u|+c
∫ 5(2x+7)
dx=52 ℓn |2x+7|+c
Soal 2. Hitunglah ∫−1
3 x10−x2
dx
Jawab : andaikan, u=10−x2 , ∴du=−2xdx , maka
∫ x10−x2
dx=− 12∫
−2x10−x2
dx
∫ x10−x2
dx=− 12∫
1udu
∫ x10−x2
dx=− 12 ℓn |u|+c
∫ x10−x2
dx=− 12 ℓn |10−x2|+c
Menurut teorema dasar kalkulus, kita peroleh
∫−1
3 x10−x2
dx=[− 12ln|10−x2|]−1
3
∫−1
3 x10−x2
dx=− 12ln1+
12 ln9
6
∫−1
3 x10−x2
dx= 12 ℓn 9
SIFAT LOGARITMA ASLI
Apabila a dan b bilangan-bilangan positip dan r sebuah
bilangan rasional, maka :
(1) ℓn 1=0
(2) ℓn ab= ℓn a + ℓn b
(3) ℓnab = ℓn a - ℓn b
(4) ℓn ar = r ℓn a
Bukti (1) ℓn1=∫
1
11t dt=0
(2) oleh karena untuk x>0
Dx ℓnax= 1
axa=1
x dan Dx ℓnx=1
x , kita peroleh ℓn ax= ℓnx+c , untuk menghitung c , ambil x=1 , maka ℓn a=c ,sehingga ℓn ax= ℓn a + ℓn x , kemudian ambil x=b
(3) dalam (2) ambillah a=1
b , maka ℓn1b + ℓn b = ℓn ( 1b ¿b)= ℓn 1=
0, ∴ ℓn1b=− ℓn b , dengan menggunakan (2), kita
peroleh : ℓn ab= ℓn (a¿ 1
b ) = ℓn a + ℓn1b
= ℓn a -ℓn b
(4) untuk x>0 berlaku Dx ( ℓn xr ) = 1xr
¿r ¿xr−1=rx dan Dx ( r ℓn x )
= r¿ 1
x=rx Ini berarti menurut teorema yang kita
gunakan diatas dalam ( 2 ) bahwa ℓn xr
= r ℓn x+c . Misalkan x=1 , maka memberikan c=0 ,ini berarti bahwa ℓn xr = r ℓn x , hasilnya ekuivalen dengan (4)
7
PENDIFERENSIALAN LOGARITMA
Menentukan turunan fungsi yang menyangkut hasil bagi, hasil
kali dan pemangkatan dapat disederhanakan dengan menarik
logaritma asli fungsi tersebut terlebih dahulu. Metode ini
dinamakan pendiferensialan logaritma.
Contoh 1. Tentukan dydx untuk y= ℓn
3√ (x−1)x2 , x>1
Jawab : Untuk mencari turunan tersebut, kita tulis y sebagai
berikut :
y= ℓn (x−1x2 )13
= 13 ℓn (x−1x2 )
y= 13 {ℓn (x−1 ) - ℓn x2 }
y= 13 {ℓn (x−1 ) - 2 ℓn x }
Sehingga dydx
=13 ( 1x−1
−2x )= 2−x
3x2−3x
8
Contoh 2. Turunkanlah y=√1−x2
(x+1 )23
Jawab : kita ambil terlebih dahulu logaritma asli, kemudian
kita turunkan secara implisit menurut x
ℓn y=12 ℓn (1−x2)− 2
3 ℓn (x+1)
1ydydx
= −2x2 (1−x2)
− 23 (x+1)
1ydydx=
−(x+2 )3 (1−x2) , sehingga
dydx=
−y (x+2)3 (1−x2)
=−√1−x2 (x+2 )
3 (x+1 )23 (1−x2 )
=−(x+2 )
3 (x+1 )23 (1−x2)
12
GRAFIK LOGARITMA ASLI
Daerah definisi ℓn x adalah himpunan bilangan riil positip,
Jadi grafik y= ℓn x terletak disebelah kanan sumbu y ( yaitu
dengan x>0 ) , berlakulah :
Dx ℓnx=1
x>0
dan
Dx2 ℓn
x=−1x2
<0
Turunan pertama menyatakan bahwa grafik kita kontinu dan
naik begitu x bertambah besar ; turunan kedua menyatakan
bahwa grafik ℓn x cekung kebawah, yang terakhir ℓn 1=0 , semua
a2−b2=(a+b ) (a−b )
9
x1
1
-1
x
y
x
x
x
x
lnlimlnlim
0
ini menyiratkan bahwa grafik y= ℓn x akan terlukis seperti
gambar dibawah ini.
FUNGSI INVERS DAN TURUNANNYA
Misalkan :
Apabila kita balikan ( invers-kan ) fungsi logaritma asli,
akan diperoleh fungsi eksponen asli.
Definisi :
10
y
x11
xy xy exp x
Invers ℓn disebut fungsi eksponen asli dan ditulis
sebagai exp. Yaitu : x=exp.y⇔y = ℓn x
Dari definisi ini kita dengan segera memperoleh :
(1) exp (ℓn x ) = x , x>0
(2) ℓn ( exp y ) =y untuk semua y
Oleh karena exp dan ℓn adalah fungsi-fungsi invers,
grafik y=expx adalah grafik y=lnx yang tercerminkan
pada garis y=x ( lihat gambar dibawah )
Definisi :
Bilangan e adalah bilangan riil positip yang bersifatlne=1
Oleh karena lne=1 , maka exp1=e
Contoh : Buktikan eaeb=ea+b
Jawab :
eaeb=exp (lneaeb )eaeb=exp (lnea+lneb )eaeb=exp (a+b)
(1) elnx=x , ……. x>0
(2) ln(ey)=y, untuksemua y
ex=expx
11
eaeb=ea+b
Turunan ex , oleh karena exp dan ℓn adalah fungsi-fungsi yangsaling berbalikan, maka fungsi expx=ex , dapatditurunkan.
Andaikan y=ex , maka x=lnyRuas kiri dan ruas kanan, kita turunkan menurut x , sehingga
kita peroleh1=1
y Dxy ( aturan rantai )
Sehingga Dxy=y=ex
Dengan demikian terbukti bahwa turunan ex adalah juga ex
Dxex=ex
Apabila u=f (x) dapat diturunkan, maka menurut aturan
rantai :Dxe
u=euDxu
Contoh 1 : Tentukan Dxe√x
Jawab :
Andaikan u=√x , maka
Dxe√x=e√xDx √x=e√x ¿ 12x
− 12=
e√x
2√x
Contoh 2 : Tentukan Dxex2lnx
Jawab :
Dxex2lnx=ex2lnxDx (x2lnx )
Dxex2lnx=ex2lnx (x2¿ 1
x+2xlnx)
Dxex2lnx=xex2lnx (1+lnx2 )
Diferensial
12
Rumus Dxex=ex dapat menghasilkan rumus ∫exdx=ex+c , atau apabila x
kita ganti dengan u , kita peroleh :
∫eudu=eu+c
Contoh 1. Tentukan ∫e−4xdx
Jawab :
Andaikan u=−4x , sehingga du=−4dx ,
Maka ∫e−4xdx=− 14∫e−4x (−4dx)
∫e−4xdx=− 14∫e−4x (−4dx )
∫e−4xdx=− 14∫eudu=− 1
4 eu+c
−14∫eudu=− 1
4eu+c=− 1
4e−4x+c
Contoh 2. Tentukan ∫x2e−x3dx
Jawab :
Andaikan u=−x3 , sehingga du=−3x2dx ,
Maka ∫x2e−x3dx=−
13∫e−x3 (−3x2dx)
∫x2e−x3dx=−13∫eudu=−
13eu+c=−
13e−x3+c
Contoh 3. Hitunglah ∫1
3
xe−3x2dx
13
Jawab :
Andaikan u=−3x2 , sehingga du=−6xdx ,
Maka∫1
3
xe−3x2dx=−16∫e−3x2 (−6xdx )=−
16∫eudu
−16∫eudu=− 1
6eu+c=− 1
6e−3x2+c
Maka menurut teorema dasar kalkulus
∫1
3
xe−3x2dx=[−16e−3x2]1
3
=−16
(e−27−e−3 )=e−3−e−27
6¿0,0082978
Secara umum pembalikan atau peng-invers-an suatu fungsi dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Perhatikan bahwa daerah asal f−1 adalah R dan daerah hasilnya adalah D
dan sebaliknya.
DD
R
R
x
yf f−1
y=f (x )=2xx=f−1 (y )=1
2 y
y=2xx=1
2 y
y
x
ff−1
y=f (x )=x3−1x=f−1 (y )=3√y+1
14
Apabila f memiliki invers f−1 , maka f−1 juga memilikiinvers, yaitu f . Jadi dapat dikatakan bahwa f dan f−1
merupakan pasangan fungsi invers. Dirumuskan sebagai berikut:
f−1 (f (x ))=x dan f−1 (f (y ))=y
Lambang f−1 bukan berarti 1f
FUNGSI INVERS
Pengertian : Jika pada suatu fungsi f (x) semua unsur-unsurnyadibalikkan dan didapat suatu fungsi lagi makafungsi yang baru ini disebut fungsi invers dari f (x)
dan ditulis f (x)−1 . Pengertian dari fungsi invers iniialah cerminan dari f (x) terhadap garis y=x
Contoh 1 : Buktikan bahwa f (x)=2x+6 , memiliki invers ;tentukan rumus untuk f (y)−1
dan cocokkanlah denganrumus diatas.
Jawab :
15
y
x
xy
ab,
ba,
4,1
1,4
y
x 1 xfy
xfy
xy,
yx,
Oleh karena f naik, maka f (y)−1, kita mencari x dari
f (x)=y=2x+6 , yang mengahsilkanx= (y−6 )
2=f (y)−1
, sedangkanf−1 (f (x ))=f−1 (2x+6 )= (2x+6 )−6
2=x
sedangkan f (f (y )−1)=f(y−62 )=2 y−62 +6=y
.GRAFIK y=f (x )−1
andaikan f memiliki invers, maka
x=f (y )−1⇔y=f (x )
Jadi y=f (x ) dan x=f (y )−1 menentukan pasangan bilangan (x,y)
yang sama, sehingga grafik dua hubungan itu identik. Akan tetapi kita
biasanya menggunakan x sebagai variabel bebas dan y sebagai
variabel tak bebas.
Timbul pertanyaan, bagaimanakah bentuk grafik y=f (x )−1
(Perhatikan bahwa kita telah menukar peranan x dan y ), apabila kitaperhatikan, penukaran peranan ini mengakibatkan pencerminan grafik pada
garis y=x , ini berarti bahwa grafik y=f (x )−1 adalah gambar cermin grafik
y=f (x ) pada garis y=x ( lihat gambar dibawah ini )
16
Cara yang sama dapat pula digunakan untuk menemukan suatu rumus untukf (x)−1
. Untuk hal ini kita tentukan terlebih dahulu f (y)−1, kemudian kita tukar x
dan y dalam rumus x=f (y )−1. Jadi kita dapat menentukan g=f (x)−1
denganlangkah-langkah berikut :
Langkah 1 Nyatakanlah x dengan y dari persamaan y=f (x ) Langkah 2 Nyatakanlah bentuk dalam y yang telah ditentukan itu sebagai
f (y)−1⇒x=f (y )−1
Langkah 3 Gantilah kemudian y dengan x dan x dengan y dalam bentukx=f (y )−1
, kita y=f (x )−1
Contoh 2 : Tentukan rumus untuk f (x)−1 apabila y=f (x )= x
(1−x )
Jawab : Kita buktikan terlebih dahulu bahwa f memilikiinvers. Akan tetapi, apabila dalam langkah pertamakita memperoleh satu nilai x untuk tiap y , makaf−1
ada. ( Perhatikan bahwa untuk y=g (x )=x2 , kita perolehx=±√y , yang menyatakan bahwa g−1
tidak ada dengan membatasidaerah asal x , kita dapat memperoleh g−1
)
Untuk contoh 2 , langkah-langkah diatas menghasilkan :
Langkah 1. y= x
1−x⇔ (1−x)y=x
y−xy=x
x+xy=y
x (1+y )=y
x= y
1+y
Langkah 2. f (y)−1= y
1+y
17
Langkah 3. f (x)−1
=x
1+x
SOAL-SOAL DAN PENYELESAIANNYA
( Tentukan fungsi invers dari fungsi yang ditentukan )
Soal 1. y=f (x )=3x+4
Jawab y=3x+4→3x=y−4
x=13 (y−4)
Soal 2. y=f (x )=x−1
x−2
Jawab y=x−1
x−2→yx−2y=x−1
yx−x=2y−1
x (y−1)=2y−1
x=2y−1
y−1
Soal 3. y=f (x )= x
x−1
Jawab y=f (x )= x
x−1→yx−y=x
(y−1 )x=y
x= y
y−1
x=f (y )= 13 (y−4)
Fungsi invers : f (x)−1=1
3 (x−4 )
Fungsi invers :f (x)−1=2x−1
x−1
Fungsi invers :f (x)−1
=x
x−1
18
Soal 4. y=f (x )=3x−5
Jawab y=f (x )=3x−5→3x=y+5
x=13 y+5
3
Soal 5. 3y=2x+8
Jawab 3y=2x+8→2x=3y−8
x=32 y−4
TURUNAN FUNGSI INVERS
(f−1 )' (y)= 1f (x)' Rumus ini dapat pula ditulis sebagai
dxdy
=1dydx
Contoh : Andaikan y=f (x )=x5+2x+1
Tentukan (f−1 )' (4)
Jawab : Walaupun kita tidak dapat menentukan rumus untukf−1 disini, kita lihat bahwa y=4 sepadan denganx=1 , oleh karena f (x)'=5x4+2 , kita peroleh(f−1 )' (4)= 1
f (1 )'=
15+2
=17
Fungsi invers :f (x)−1
=13 x+
53
Fungsi invers :f (x)−1
=32 x−4
logex=lnx
logax expx=ex
19
Fungsi ax , xa dan xx Andaikan a konstanta dan x
variabel. Janganlah dicampuradukkan fungsi f (x)=ax , yaitufungsi eksponen dengan fungsi g (x )=xa , suatu fungsi pangkat.
Dx (ax)=axlna
Dx (xa)=axa−1 , a= bilangan rasional
Dx (xa)=Dx (ealnx )=ealnx ax
Dx (xa)=xa¿ ax=axa−1
, a= bilangan tak-rasional
Contoh 1 : y=xx , x>0 , tentukan Dxy dengan dua cara
Cara pertama : y=xx=exlnxDxy=e
xlnxDx (xlnx )=xx (x ¿1x+lnx)=xx (1+lnx )
Cara kedua : ( Pendiferensialan logaritma )y=xx⇔lny=xlnx
1y Dxy=x¿1x+lnxDxy=y (1+lnx)Dxy=x
x (1+lnx )
Contoh 2 : y=(x2+1)sinx , tentukan dydx
Gunakan pendiferensialan logaritma
lny=sinxln (x2+1)
ax
20
1ydydx
=(sinx) 2xx2+1
+(cosx)ln (x2+1)
dydx
=(x2+1 )sinx [2xsinxx2+1+(cosx )ln(x2+1 )]
Contoh 3 : y=(x2+1)π+πsinx , tentukan dydx
dydx
=π (x2+1)π−1(2x )+πsinxlnπcosx
FUNGSI TRIGONOMETRI
Enam fungsi dasar trigonometri yaitu :1. sinus ( sin )
rt
2. kosinus ( cos ) st
3. tangen ( tan ) rs
4. kotangen (cot ) sr
5. sekan ( sec ) ts
6. kosekan ( csc ) tr
Lambang sin−1
kerapkali ditulis sebagai arc sin dan cos−1
sebagai arccos
arc sin berarti “ busur yang sinusnya adalah “ atau sudut yang sinusnya
α (proyektum )
r ( proyektor )
s ( proyeksi )
α
21
Daerah asal yang dipersempit
y
x2 23
1
1
223
xy sin
2 2
y
x2
211
xy 1sin
y
x2
1 1
xy 1cos
Daerah asal yang dipersempit
y
x 2
1
12
23
2xy cos
0
0
Fungsi INVERS SINUS dan KOSINUS, dalam kasus sinus dan kosinus,
kita batasi daerah asal sedangkan daerah hasilnya kita ambil
seluas mungkin, asal fungsi itu memiliki INVERS.
Kita definisikan fungsi-fungsi invers sinus dan kosinus sebagai
berikut :
Definisi :
y
(x,y)
22
y
x1
1xy tan
23 21 21 23
Daerah asal yang terbatas
21 21
y
x
xy 1tan
11
21
21
Untuk memperoleh invers dari sinus dan
kosinus, kita batasi daerah asal fungsi-
fungsi itu pada selang (− π2 ,
π2 ) dan (0,π)
x=sin−1y↔y=sinx dan − π2≤x≤
π2
x=cos−1y↔y=cosx dan 0≤x≤π
INVERS TANGEN (tan−1)
Definisi
Untuk memperoleh invers fungsi tangen, kita batasi daerahasalnya pada selang (− π
2 ,π2 ) , sehingga x=tan−1y↔y=tanx dan
− π2<x<
π2
x(1,0 )0
arcsiny
23
x
xy 1sec
11
21
y
x1
1xy sec
23 2
1 21 2
3
Daerah asal yang terbatas
y
0
0
INVERS SEKAN (sec−1)
Definisi
Untuk memperoleh invers fungsi sekan, kita batasi daerah asal sekanpada himpunan (0, π
2 )∪( π2 ,π ) , sehingga x=sec−1y↔y=secx dan0≤x≤π , dengan x≠
π2
24
EMPAT PEMAKAIAN KESAMAAN
i. sin (cos−1x )=√1−x2
ii. cos (sin−1x )=√1−x2
iii. sec (tan−1x )=√1+x2
iv. tan (sec−1x )=±√x2−1
cos−1x√1−x2
x
1
sin−1x
tan−1x
1
1
x
x
x
√1−x2
√1+x2
25
Untuk membuktikan (i), kita gunakan hubungan sin2θ+cos2θ=1 ;
khususnya, apabila 0≤θ≤π , maka sinθ=√1−cos2θ
Kita ambil θ=cos−1x dan oleh karena cos (cos−1x )=x , kita
memperoleh :
sin (cos−1x )=√1−cos2 (cos−1x)
sin (cos−1x )=√1−x2
TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
tanx=sinxcosx
secx= 1cosx
cscx= 1sinx
Dxsinx=cosx Dxcosx=−sinx
Dxtanx=sec2x Dxcotx=−csc2x
Dxsecx=secxtanx Dxcscx=−cscxcotx
sec−1x1
√x2−1
y=uv→y'=u'v−uv'
v2
26
Dxcotx=Dx(cosxsinx )=sinx (−sinx )−cosxcosxsin2x
=1
sin2x=−csc2x
Fungsi-fungsi komposit, aturan diatas dapat kita rangkaikandengan aturan rantai untuk memperoleh turunan fungsi u yanglebih rumit misalnya, kalau u=f (x) dapat didiferensialkan,maka
Dxsinu=cosuDxu
Contoh 1. Tentukan Dxsin (3x2+4)
Misal u=3x2+4 , maka Dxsin (3x2+4)=Dxsinu
Dxsin (3x2+4)=cosuDxu
Dxsin (3x2+4)=[cos (3x2+4) ]¿6x=6xcos (3x2+4)
Contoh 2. Tentukan Dxtan2 (9x)
Kita harus menggunakan 2 ( dua ) kali aturan rantai sebagai berikut :Dxtan
2 (9x)=2tan (9x )Dxtan (9x )Dxtan
2 (9x)=2tan (9x )sec2 (9x )Dx (9x )Dxtan
2 (9x)=2tan (9x )sec2 (9x )¿9Dxtan
2 (9x)=2tan (9x )sec2 (9x )¿9Dxtan
2 (9x)=18tan (9x)sec2 (9x)
Contoh 3. y=sin
2x(1−cotx ) , tentukan
dydx
Jawab : dydx
=(1−cotx)Dx (sin2x )−sin2xDx (1−cotx)
(1−cotx)2
dydx=
(1−cotx) ¿2sinxcosx−sin2xcsc2x(1−cotx )2
dydx=
2sinxcosx−2cos2x−1(1−cotx )2
27
INVERS FUNGSI TRIGONOMETRI
(i) Dxsin
−1x= 1√1−x2 −1<x<1
(ii) Dxcos
−1x= −1√1−x2 −1<x<1
(iii) Dxtan
−1x= 11+x2
(iv) Dxsec
−1x= 1|x|√x2−1 |x|>1
(i)Pembuktian Dxsin
−1x= 1√1−x2 −1<x<1
Misal y=sin−1x , maka x=siny
1=cosyDxy
1=cos (sin−1x )Dx (sin−1x )
1=√1−x2Dx (sin−1x )
Dx (sin−1x)= 1
√1−x2
Hasil (ii), (iii) dan (iv) diatas dapat dibuktikan
dengan cara serupa. Untuk (iv) ada hal yang lain
sedikit. Sebagai berikut : Andaikan y=sec−1x , makax=secy
Ruas kiri dan kanan kita turunkan menurut x , kita
peroleh1=secytanyDxy
28
1=sec(sec−1x)tan (sec−1x )Dx (sec−1x )
1=(±x√x2−1 )Dx (sec−1x )
Untuk langkah terakhir kita gunakan kesaman (iv), kita
gunakan tanda positif untuk x>1 dan tanda negatif
untuk x<−1 , sehingga
1=±x√x2−1Dx (sec−1x)
1=|x|√x2−1Dx (sec−1x )
Dengan demikian terbuktilah (iv)
Tiap rumus pendiferensialan menghasilkan rumus integral
(v) ∫ 1
√1−x2dx=sin−1x+c
(vi)
∫ 11+x2
dx=tan−1x+c
(vii)
∫ 1x√x2−1
dx=sec−1|x|+c
Contoh : Hitunglah
∫0
12 dx
√1−x2
29
Solusi :
∫0
12 dx
√1−x2=[sin−1]0
12=sin−1 1
2−sin−10
∫0
12 dx
√1−x2=π6−0=π
6
SOAL-SOAL DAN PENYELESAIANNYA
Soal 1. Tentukan Dxsin−1 (3x−1 )
Jawab :
Dxsin−1 (3x−1 )= 1
√1−(3x−1 )2Dx (3x−1 )
Dxsin−1 (3x−1 )= 3
√−9x2+6x
Soal 2. Tentukan Dxtan
−1 √x+1
Jawab :
Dxtan−1 √x+1= 1
1+(√x+1)2Dx√x+1
Dxtan
−1 √x+1= 11+2
⋅12
(x+1)− 1
2
30
Dxtan−1 √x+1= 1
2 (x+2 )√x+1
BUNGA MAJEMUK, apabila kita menyimpan $ 100 disebuah bank
dengan bunga majemuk 12% maka modal tersebut menjadi $100(1+ 12
100 ) pada akhir bulan pertama; pada akhir bulan kedua
modal itu menjadi $ 100 (1+ 12100 )2 dan pada akhir bulan
keduabelas ( atau satu tahun ) ia menjadi $ 100(1+ 12100 )12 .
Secara lebih umum ; apabila kita menyimpan modal A0 dolar
disebuah bank dengan bunga majemuk 100r sebanyak n kali tiap
tahun, maka modal itu, setelah t tahun, akan menjadi
sebanyak A(t) , dengan formula :
A(t)=A0(1+rn )nt
Soal 3. Andaikan John menyimpan uang sebanyak $ 500
pada suatu bank dengan bunga majemuk tiap hari sebesar
13%. Berapakah banyak uang itu pada akhir dua tahun?
Jawab :
Disini r=0,13 dan n=365
Maka A(t )=500(1+0,13365 )(365×2 )
≃¿ ¿$ 648,43
Soal 4. Seorang berdiri diatas sebuah bukit vertikal kira-
kira 200 kaki diatas sebuah danau. Dia melihat sebuah
31
perahu bermotor yang bergerak menjauhi bukit dengan
laju 25 kaki tiap detik. Berapa laju perubahan sudut
penglihatan θ ( lihat gambar ), apabila
perahu berada pada jarak 150 kaki dari bukit itu ?
Jawab :
FUNGSI HIPERBOL DAN INVERSNYA
Definisi fungsi hiperbol
sinhx=12
(ex−e−x) cschx=1
sinhx
Dari gambar tampak bahwa sudut depresi θ memenuhi hubungan
θ=tan−1(200x ) , maka
dθdt
=1
1+(200x )2 ¿(−200x2 )dxdt
dθdt
=( −200x2+40000 )dxdt
Apabila kita substitusikan x=150 dan dxdt
=25, kita peroleh
dθdt
=−0,08radian/detik
θ
200 kak
150 kak
bukit
Perah
ddx
(tan−1x )= 11+x2
⇔∫ 11+x2
dx=tan−1x+c
32
A 0,1
ttyx sin,cos, t x
y
122 yxtytx
sincos
A 0,1
ttyx sinh,cosh,
t x
y
122 yx
122 yx
coshx=12
(ex+e−x ) sechx=1
coshx
tanhx=sinhxcoshx
cothx=coshxsinhx
Kesamaan dasar fungsi hiperbol ( semacam cos2x+sin2x=1
dalam trigonometri ) adalah cosh2x−sinh2x=1
cosh2x−sinh2x=(e2x+2+e−2x
4 )−(e2x−2+e−2x
4 )=1
33
xy sinh
x
y
11
x
y
1
1
xy cosh
sinh (−x )=−sinhx , maka sinh fungsi ganjil, sedangkan cosh (−x )=coshx , makacosh fungsi genap
Turunan fungsi Hiperbol
Dxsinhx=coshx Dxcschx=−cschxcothx
Dxcoshx=sinhx Dxsechx=−sechxtanhx
Dxtanhx=sech2x Dxcothx=−csch2x
Dxsinhx=Dx(ex−e−x
2 )=ex+e−x
2=coshx
Dxcoshx=Dx(ex+e−x
2 )=ex−e−x
2=sinhx
Contoh Tentukan Dxcosh2 (3x−1 )
Jawab : Kita gunakan dua kali aturan rantai
Dxcosh2 (3x−1 )=2cosh (3x−1 )Dxcosh(3x−1 )
34
Dxcosh2 (3x−1 )=2cosh (3x−1 )sinh (3x−1 )Dx (3x−1 )
Dxcosh2 (3x−1 )=6cosh (3x−1 )sinh (3x−1 )
Invers fungsi hiperbola
x=sinh−1y↔y=sinhx
x=cosh−1y↔y=coshx dan x≥0
x=tanh−1y↔y=tanhx
x=sech−1y↔y=sechx dan x≥0
y=coshx , untuk x≥0 , ini berarti bahway=ex+e−x
2 , x≥0
dikalikan (¿ )
dengan 2ex
y¿2ex=e2x+1 atau
(ex)2−2yex+1=0 , x≥0
Apabila kita mencari ex dari persamaan tersebut, kita peroleh
ex=2y±√ (2y )2−42
=y±√y2−1
Kita tarik ke-logaritma asli-nya
x=ln(y±√y2−1)Syarat agar x≥0 , mengakibatkan bahwa kita harus memilih
tanda positif, sehingga
x=cosh−1y=ln (y+√y2−1)
sinh−1x=ln (x+√x2+1 )
cosh−1x=ln (x+√x2−1) , x≥1
35
tanh−1x= 12ln
1+x1−x , −1<x<1
sech−1x=ln(1+√1−x22 ) , 0<x≤1
Tiap fungsi diatas dapat didiferensialkan
Dxsinh−1x= 1
√x2+1
Dxcosh−1x= 1
√x2−1 , x>1
Dxtanh−1x= 1
1−x2 , −1<x<1
Dxsech−1x= −1
x√1−x2 , 0<x<1
Contoh Buktikan bahwa Dxsinh
−1x= 1√x2+1
Metode 1. Andaikan y=sinh−1x , makax=sinhy
Ruas kiri dan ruas kanan diturunkan menurut x , maka
1=(coshy )Dxy
∴Dxy=Dx(sinh−1x )= 1coshy
=1
√1+sinh2y=
1√1+x2
36