Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

25
Nama : Elisabeth Sekar Chrisnamurti Nomer/Kelas : 08/ X-MIA 4 MATERI MENGENAI BANK, LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK DAN OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) BANK 1. Pengertian Bank Kata bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti meja. Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Beberapa pengertian bank yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut. a. Macleod, tugas bank adalah menciptakan kredit, sedangkan bankir adalah pengusaha yang membeli uang dan peminjam dengan cara menciptakan pinjaman lainnya. b. R.G. Hawtery, pengusaha bank adalah pedagang yang mengadakan transaksi kredit, yang berupa penerimaan dan pengeluaran kredit. c. A. Hann, tugas bank terletak pada pemberian pinjaman dengan cara menciptakan pinjaman dari simpanan yang dipercayakan. 2. Jenis-Jenis Bank Dalam praktiknya, di Indonesia terdapat beberapa jenis perbankan. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, perbankan di Indonesia dalam melakukan usahanya

Transcript of Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Nama : Elisabeth Sekar Chrisnamurti

Nomer/Kelas : 08/ X-MIA 4

MATERI MENGENAI

BANK, LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK DAN OJK(OTORITAS JASA KEUANGAN)

BANK

1. Pengertian Bank

Kata bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berartimeja. Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yangdimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana darimasyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembalikepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuklainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Beberapa pengertian bank yang dikemukakan oleh para ahli,antara lain sebagai berikut.

a. Macleod, tugas bank adalah menciptakan kredit,sedangkan bankir adalah pengusaha yang membeli uang danpeminjam dengan cara menciptakan pinjaman lainnya.

b. R.G. Hawtery, pengusaha bank adalah pedagang yangmengadakan transaksi kredit, yang berupa penerimaan danpengeluaran kredit.

c. A. Hann, tugas bank terletak pada pemberian pinjamandengan cara menciptakan pinjaman dari simpanan yangdipercayakan.

2. Jenis-Jenis Bank

Dalam praktiknya, di Indonesia terdapat beberapa jenisperbankan. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun1998, perbankan di Indonesia dalam melakukan usahanya

berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsipkehati-hatian, sehingga fungsi utama perbankan di Indonesiaadalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau daribeberapa segi, yaitu segi fungsi, kepemilikan, status, dancara menentukan harga.

a. Dilihat dari Segi Fungsi

Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis bankmenurut fungsinya adalah sebagai berikut.

o Bank umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

o Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Dilihat dari Segi Kepemilikan

Jenis bank berdasarkan kepemilikannya dapat dibedakan sebagaiberikut.

1. Bank milik pemerintahBank milik pemerintah merupakan bank yang akte

pendiriannya maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki olehpemerintah, sehingga keuntungannya dimiliki oleh pemerintahpula. Contoh bank milik pemerintah adalah Bank Mandiri, BankNegara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan BankTabungan Negara (BTN). Contoh bank milik pemerintah daerahantara lain Bank DKI, Bank Jabar, Bank Jateng, Bank Jatim,Bank DIY, Bank Riau, Bank Sulawesi Selatan, dan Bank NusaTenggara Barat.

2. Bank milik swasta nasionalBank milik swasta nasional merupakan bank yang seluruh

atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional,sehingga keuntungannya menjadi milik swasta pula. Contoh bankmilik swasta nasional antara lain Bank Central Asia, BankLippo, Bank Mega, Bank Danamon, Bank Bumi Putra, BankInternasional Indonesia, Bank Niaga, dan Bank Universal.

3. Bank milik koperasi

Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikansaham-sahamnya oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.Contoh bank milik koperasi adalah Bank Umum Koperasi Indonesia(Bukopin).

4. Bank milik asingBank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di

luar negeri, atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing(luar negeri). Contoh bank milik asing antara lain ABN AMROBank, American Express Bank, Bank of America, Bank of Tokyo,Bangkok Bank, City Bank, Hongkong Bank, dan Deutsche Bank.

5. Bank milik campuranBank milik campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki

oleh pihak asing dan pihak swasta nasional dan secaramayoritas sahamnya dipegang oleh warga Negara Indonesia.Contoh bank campuran adalah Bank Finconesia, Bank Merincorp,Bank PDFCI, Bank Sakura Swadarma, Ing Bank, Inter PacifikBank, dan Mitsubishi Buana Bank.

c. Dilihat dari Segi Status

Jenis bank dilihat dari segi status adalah sebagai berikut. Bank devisa

Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakantransaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan matauang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luarnegeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, dan pembayaranL/C. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ditentukan olehBank Indonesia.

Bank nondevisaBank nondevisa merupakan bank yang belum mempunyai izin

untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehinggatidak dapat melaksanakan transaksi yang berhubungan denganluar negeri.

d. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

Berdasarkan cara menentukan harga, bank dapat dibedakan dalamdua jenis.

1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat) Hampir semua bank yang ada di Indonesia berdasarkan prinsip

kerja konvensional. Bank konvensional mendapatkan keuntungan

dengan cara menetapkan bunga sebagai harga, baik untuksimpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Harga untukpinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat sukubunga. Sedangkan penetapan keuntungan untuk jasa bank lainnyaditetapkan biaya dalam nominal atau persentase tertentu.

2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam) Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah

terletak pada landasan falsafah yang dianut. Bank syariahtidak melaksanakan sistem bunga, sedangkan bank konvensionaldengan sistem bunga. Bagi bank syariah penentuan harga ataupencarian keuntungan didasarkan pada prinsip bagi hasil.

Dalam menjalankan fungsinya bank harus memperhatikan hal-halsebagai berikut.a. Likuiditas

Artinya kemampuan bank untuk melunasi kewajiban sewaktu-waktu atau saat jatuh tempo atau dapat melunasinya dalamjangka pendek.b. Solvabilitas

Artinya kemampuan bank untuk memenuhi seluruhkewajibannya bila bank tersebut bubar, atau dapat melunasinyadalam jangka pendek maupun jangka panjang.c. Rentabilitas

Artinya kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan ataulaba agar dapat terjaga kontinuitasnya.d. Soliditas

Artinya kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan darimasyarakat, sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut dalamkondisi sehat.

Penjelasan mengenai jenis-jenis bank :

a. Bank Sentral

Bank sentral di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia(BI). Menurut UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia,Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen bebasdari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya,kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang tersebut.

Fungsi bank sentral adalah sebagai bank dari pemerintahdan bank dari bank umum (banker’s bank), sekaligus untuk mencapaidan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Adapun tugas bank sentral antara lain sebagai berikut.1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditetapkan dan

dilaksanakan oleh Bank Sentral untuk mencapai dan memeliharakestabilan nilai rupiah yang dilakukan pengendalian jumlahuang yang beredar

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.Bank Sentral merupakan satu-satunya lembaga yang

berwenanguntuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah sertamencabut, menarik, dan menghilangkan uang dari peredaran(misalnya bila secara fisik uang rupiah rusak)

3. Mengatur dan mengawasi bank.Bank Sentral menetapkan peraturan, memeberikan dan mencabut

izin kegiatan usaha dari bank, melaksanakan pengawasan bank,serta mengenakan sanksi terhadap bank.

4. Sebagai penyedia dana terakhir (last lending resort) bagi bankumum dalam bentuk Bantuan Likuiditas Bank Indonesia(BLBI).

Untuk memperjelas pemahaman tentang hubungan antara BankIndonesia (BI) dengan pemerintah, perlu memperhatikan UU Nomor23 Tahun 1999, yang antara lain memuat sebagai berikut.

1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.2. Untuk dan atas nama pemerintah, Bank Indonesia dapat

menerima pinjaman luar negeri, menatausahakan sertamenyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintahterhadap pihak luar negeri.

3. Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan atau mengundangBI dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi,perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas BIatau kewenangan BI.

4. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintahmengenai Rancangan APBN.

5. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat utangnegara, pemerintah wajib terlebih dahulu berkonsultasidengan BI dan pemerintah juga wajib terlebih dahuluberkonsultasi dengan DPR.

6. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-suratutang negara yang diterbitkan oleh pemerintah.

7. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepadapemerintah.

Selanjutnya hubungan Bank Indonesia dengan duniainternasional antara lain sebagai berikut.

1. Dapat melakukan kerja sama dengan bank sentral Negaralain dan organisasi atau lembaga internasional.

2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota internasional danatau lembaga multilateral adalah negara, maka BI dapatbertindak untuk dan atas nama negara RI sebagai anggota.

b. Bank Umum

Bank umum sering disebut juga sebagai bank komersial(commercial bank). Bank umum merupakan bank yang melaksanakankegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkanprinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalamlalu lintas pembayaran.

Dari definisi tersebut, kegiatan bank umum secara lengkapmeliputi kegiatan berikut ini.

1. Menghimpun dana (funding) dalam bentuk:a. Simpanan giro (demand deposit), artinya simpanan di bank

yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakancek/bilyet giro.

b. Simpanan tabungan (saving deposit), artinya simpanan padabank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan yangditetapkan oleh bank.

c. Simpanan deposito (time deposit), artinya simpanan yangmemiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo) untukpenarikannya.

2. Menyalurkan dana (lending) atau menjual dana yang dihimpundari masyarakat, dalam bentuk kredit investasi, kreditmodal kerja, kredit perdagangan, kredit produktif, kreditkonsumtif, dan kredit profesi.

3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya, dalam bentuk:a. Kiriman uang (transfer), artinya jasa pengiriman uang

lewat bank.

b. Kliring (clearing), artinya penagihan warkat (surat-suratberharga) seperti cek, bilyet giro yang berasal daridalam kota.

c. Inkaso (collection), artinya penagihan warkat yang berasaldari luar kota atau luar negeri.

d. Kartu kredit atau ATM atau bank card.e. Letter of Credit (L/C), artinya pembayaran dari importir

kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk.f. Cek wisata (trevellers cheque) artinya cek perjalanan yang

biasanya digunakan oleh turis atau wisatawan.g. Dan jasa-jasa lainnya.

Sedangkan fungsi bank umum antara lain sebagai berikut.1. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, dantabungan.

2. Memberikan kredit pada masyarakat.

c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yangmelaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atauberdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidakmemberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Usaha Bank Perkreditan Rakyat, meliputi hal-hal berikut.1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuklainnya yang dipersamakan dengan itu.

2. Memberikan kredit.3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip

bagi hasil sesuai yang ditetapkan dalam peraturanpemerintah.

4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat BankIndonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat depositodan atau tabungan pada bank lain.

Larangan yang dikenakan pada Bank Perkreditan Rakyat, antaralain sebagai berikut.

Menerima simpanan berupa giro dan ikut dalam lalu lintaspembayaran.

Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.

Melakukan penyertaan modal. Melakukan usaha perasuransian.

d. Bank Syariah

Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatannyadengan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bankdengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembayarankegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuaidengan syariah Islam.

Dalam perdagangan Islam ada dua konsep utama, yaitu:1. Larangan atas penerapan bunga.2. Sebagai penggantiannya dipakai sistem bagi hasil.

Kedudukan bank syariah dalam hubungan dengan nasabah adalahsebagai mitra investor, digunakan teknik dan metode investasiseperti kontrak mudharabah, yaitu seorang pemilik modalmemberikan modal dan mudharab (mitra tenaga kerja) memberikankecakapan teknik dan keterampilan. Laba dibagi antara keduanyamenurut persentase yang disetujui dengan mengacu pada prinsipkeadilan (persentase ditentukan oleh usaha).

Bank syariah juga bisa melakukan aktivitas di pasar devisadan menjalankan jasa perbankan lainnya, seperti surat kreditdan surat jaminan. Selain itu dapat melakukan trust business,real estate, dan jasa konsultan.

Prinsip bank syariah antara lain sebagai berikut.a. Prinsip mudharabah (pembiayaan berdasarkan prinsip bagihasil), di mana bank memberi modal, nasabah memberikankeahliannya, laba dibagi menurut rasio nisbah yang disetujui.b. Prinsip murabahah (prinsip jual beli barang denganmemperoleh keuntungan), di mana nasabah membeli suatu komoditimenurut rincian tertentu, bank mengi- rimkan kepada nasabah

imbalan harga tertentu berdasarkan persetujuan awal keduabelah pihak.c. Prinsip musharakah (pembiayaan berdasarkan prinsippenyertaan modal), di mana bank dan nasabah menjadi mitrausaha yang masing-masing menyumbang modal dan menyepakatirasio laba di muka untuk waktu tertentu.d. Prinsip ijarah (pembiayaan barang modal berdasarkan sewamurni tanpa pilihan).e. Prinsip ijarah wa iqtina, dengan adanya pilihan pemindahankepemilikan atas barang yang disewa dari pihak Bank oleh pihaklain.

LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)

1.Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank ( LKBB ) :

Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupuntidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif.

Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No, KEP-38/MK/IV/1972, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKKB) adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun

dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan-perusahaan.

2.Usaha – Usaha yang Dilakukan LKBB antara lain : Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan

dalam bentuk dana ) dalam usaha patungan Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli

3. Peran-peran LKKB antara lain :

Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa

Memperlancar distribusi barang Mendorong terbukanya lapangan pekerjaaN

3.Bentuk usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia

a. Badan hukum Indonesia yang didirikan  oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia dalam bentuk kerja sama dengan badan hukum asing.

b. Badan hukum asing dalam bentuk perwakilan dari lembaga keuangan yang berkedudukan di luar negeri.

Lembaga keuangan bukan bank dapat mendorong pengembangan pasar uang dan pasar modal serta membantu permodalan sejumlah perusahaan yang dimiliki pengusaha golongan ekonomi lemah. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh lembaga keuangan bukan bankadalah sebagai berikut.

a. Menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga.

b. Memberikan kredit jangka menengah dan panjang kepada perusahaan atau proyek yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.

c. Menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan Indonesia dan badan hukum pemerintah untuk mendapatkan kredit dari dalammaupun luar negeri.

d. Melakukan penyertaan modal di perusahaan-perusahaan dan penjualan saham-saham di pasar modal.

e. Melakukan usaha lain di bidang keuangan setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.

f. Menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan tenaga ahli di bidang keuangan.

Adapun beberapa contoh lembaga keuangan bukan bank yang terdapat dalam masyarakat antara lain adalah perusahaan perasuransian, perusahaan dana pensiun (taspen), koperasi kredit, perusahaan umum pegadaian, perusahaan sewa guna, bursaefek/pasar modal, perusahaan anjak piutang, dan perusahaan modal ventura.

1) Perusahaan Asuransi

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, asuransi adalah perjanjian antara seseorang penanggung yang mengikat diri kepada seseorang tertanggung dengan menerima suatu premi dan memberi penggantian senilai yang diasuransikan kepada tertanggung karena suatu kerugian kerusakan atau kehilangan keuntungan akibat peristiwa yang tidak tertentu.

Penggantian kerugian akan dilakukan jika kerugian itu benar-benar terjadi dan bukandisengaja. Sesuai dengan definisi asuransi di atas, kalian dapat menyimpulkan bahwaperusahaan asuransi menghimpun dana melalui penarikan premi dengan menjanjikan akan memberi sejumlah uang sebagai ganti rugi kepada pihak yang membayar premi apabila terjadi suatu peristiwa yang merugikan pembayar premi  tersebut. Lembaga asuransi memiliki peranan ganda, yaitu sebagai lembaga pelimpahanrisiko dan sebagai lembaga penyerap dana dari masyarakat.

Contoh perusahaan asuransi adalah Asuransi Jiwasraya, Asuransi Bumi Putra, Asuransi Sosial Tenaga Kerja, Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes), dan Asuransi Kerugian Jasa Raharja.

Istilah yang perlu diketahui dalam asuransi: Polis Asuransi : surat kontrak pelaksanaan asuransi yang

berupa kesepakatan kedua belah pihak Premi Asuransi : uang pertanggungan yang dibayar

tertanggung kepada penanggung

Dalam kegiatan perasuransian terdapat dua pihak yang terkait.

1. Pihak tertanggung, yakni pihak yang mengasuransikan dan berkewajiban membayar premi asuransi.

2. Pihak penanggung, yakni pihak yang menerima premi asuransi yang akan menanggung atau memberi ganti rugi jika terjadi risiko

Adapun syarat- syarat  risiko yang dapat diasuransikan sebagai berikut.

1. Kerugiannya cukup besar, tetapi kemungkinan terjadinya sangat kecil sehingga asuransi terhadapnya dapat dilakukan secara ekonomis.

2. Kemungkinan kerugian dapat diperhitungkan.3. Terdapat sejumlah besar unit yang terbuka terhadap risiko

yang sama.4. Kerugian yang terjadi bersifat kebetulan.5. Kerugiannya tertentu.

2) Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN )

Merupakan jaminan pegawai di hari tua dan hal ini diatur dalam Undang-Undang  No. 8 Tahun 1974. Dana pensiun dihimpun oleh Lembaga Dana Pensiun contohnya PT Tabungan Asuransi Pensiun (PT Taspen) dan Perum Asabri. Penjelasan mengenai PT Taspen dan kepengurusannya terdapat dalam PP No.10 Tahun 1963.Ketentuan tentang dana Pensiun dan Pemberi Kerja tertuang dalam Undang-Undang No.11 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 1992. Pemerintah selalu menghimbau kepada perusahaan-perusahaan untuk mendirikan lembaga sejenis. Tujuanutama Lembaga Dana Pensiun adalah meningkatkan kesejahteraan pegawai  beserta keluarganya melalui asuransi sosial yang ditentukan dalam perundang-undangan.

Lembaga Dana Pensiun tersebut  berfungsi: a. Sebagai tempat untuk mengumpulkan dana masyarakat yang

sifatnya jangka panjang dan b. Sebagai  tempat untuk memberikan jaminan pensiun bagi

anggota pensiun/peserta program.

Dana pensiun diperoleh melalui pemotongan gaji pegawai setiap bulan selama seseorang masih aktif bekerja, kemudian dibayarkan kembali kepada pegawai tersebut setelah pensiun. Dalam masa tenggang, yaitu masa pemotongan sebagian gaji dengan masa pembayaran saat pegawai/karyawan pensiun, dana yang terkumpul tersebut disalurkan kepada masyarakat dengan cara sebagai berikut.

a. Dipinjamkan kepada badan-badan yang membutuhkan.b. Dibelikan surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh

lembaga-lembaga pemerintah.

Manfaat perusahaan dana pensiun:

a. Bagi perekonomian nasional, dana yang dihimpun dari iuranpeserta dapat sebagai modal bagi dunia usaha.

b. Bagi peserta, dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan hari tua.

c. Bagi perusahaan, yaitu loyalitas, kewajiban moral, dan kompetisi tenaga kerta.

d. Bagi karyawan, yaitu rasa aman dan kompensasi yang lebih baik.

3) Koperasi Simpan Pinjam/ Kredit

Kegiatan koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah menerima simpanan dan memberikan pinjaman uang kepada para anggota yang memerlukan dengan syarat-syarat yang mudah dan bunga ringan. Untuk meminjam uang, anggota tidak perlu menyerahkan jaminan. Koperasi kredit ini dapat digunakan untuk  memberantas riba. Selain itu, koperasi kredit memajukansemangat menabung, dan mendidik anggota untuk tetap hidup hemat.

Modal koperasi kredit berasal dari beberapa sumber antara lain:

a. Simpanan pokok yang boleh diminta kembali jika anggota keluar.

b. Simpanan wajib sejumlah uang tertentu yang dilakukan secara teratur.

c. Simpanan suka rela yang setiap saat dapat diambil  sesuaiketentuan koperasi yang bersangkutan.

d. Dana cadangan, dane. Hibah.

Landasan koperasi adalah :1. Landasan Idiil : Pancasila 2. Landasan Struktural : UUD 1945 Pasal 33 Ayat 13. Landasan Operasional : UU No 20 Tahun 19924. Landasan Mental : Kesetiakawanan dan kesadaran

Keuntungan dari kopersi adalah :o Tidak memekai jaminano Anggota terhindar dari renteniro Akhir tahun memperoleh SHU

4) Perusahaan Umum Pegadaian (Perum Pegadaian)

Perum Pegadaian merupakan perusahaan umum milik pemerintah yang tujuannya memberikan pinjaman kepada perseorangan atau golongan ekonomi lemah. Pinjaman yang diberikan oleh Perum Pegadaian didasarkan pada nilai barang jaminannya. Dalam memberikan kreditnya, pegadaian tidak memerhatikan penggunaan uang tersebut. Pinjaman dapat digunakan untuk usaha perdagangan, industri rumah tangga, dan bahkan untuk keperluan konsumsi. Jaminan kredit dapat berupa benda-benda bergerak dan tidak bergerak. Jaminan tersebut diserahkan oleh peminjam untuk dikuasai pemberi kredit tanpa akta notaris.

Apabila peminjam terlambat melunasi pinjamannya, maka ia dikenai peringatan dan diberi kesempatan tiga minggu untuk melunasi pinjamannya. Jika ternyata tetap tidak dapat melunasi, barulah barang jaminannya dilelang. Jika nilai jual jaminan lebih tinggi daripada nilai utang, kelebihannya dikembalikan kepada pihak peminjam.

5) Perusahaan Sewa Guna (Leasing)

Dewasa ini banyak penjual barang yang menggunakan cara sewa guna (leasing) agar menarik minat pembeli. Sewa guna merupakan pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual. Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas  dan kegunaan barang tersebutboleh digunakan oleh pembeli.

Manfaat Leasing :1. Menghemat modal2. Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan3. Persyaratan lebih mudah dan fleksibel4. Biaya lebih murah

6) Bursa Efek/ Pasar Modal

Yaitu tempat jual beli surat-surat berharga. Istilah yang perlu diketahui :

Saham    : surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik perusahaan.

Obligasi : surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan. Pemiliknya bukan merupakan pemilik perusahaan.

Keuntungan pasar modal :

1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.

2. Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.

3. Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.

Kelemahan pasar modal :

1. Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang akan terlibat  di dalamnya.

2. Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak tertentu.

3. Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.

Manfaat bagi Investor :

Memperoleh deviden bagi pemegang saham Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi Memperoleh hak suara dalam RUPS Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi

Manfaat bagi Emiten :

o Mendapatkan dana yang lebih besaro Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah danao Memperkecil ketergantungan terhadap banko Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya

keuntungano Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan

Manfaat bagi Pemerintah :

Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan

Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja

7) Perusahaan Anjak Piutang

Yaitu badan usaha yang melakukan kegiatan  pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.

Manfaat bagi klien :

1. Peningkatan penjualan2. Kelancaran modal kerja3. Memudahkan penagihan hutang4. Efisiensi usaha

Manfaat bagi factor yaitu fee dari klien

Manfaat bagi customer :

1. Kesempatan untuk membeli secara kredit2. Pelayanan penjualan yang lebih baik

8) Perusahaan Modal Ventura

Yaitu badan usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam perusahaan

Keunggulan Modal Ventura :

1. Sumber dana bagi perusahaan baru.2. Adanya penyertaan manajemen.3. Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.4. Dengan adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan

modal dalam bentuk lain.5. MV menaikkan pamor PPU.6. PPU mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal

ventura7. Mendukung usaha kecil yg berpotensi berkembang dan

memperluas kesempatan kerja

Kelemahan modal ventura :

1. Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang2. Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam

mencari perusahaan pasangan usaha3. Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil

alih oleh perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.

Manfaat modal ventura :

1. Keberhasilan usaha meningkat

2. Efisiensi dalam pendistribusian barang3. Meningkatkan bank-abilitas perusahaan4. Pemanfaatan dana perusahaan menigkat5. Likuiditas meningkat

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

1.Pengertian Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan atau lebih dikenal dengan istilah OJK, adalah sebuah lembaga pengawasan jasa keuangan yang independen dan mengawasi industri perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Tujuan dibentuknya OJK yaitu untuk mengatasi kompleksitas keuangan global dari ancaman krisis, menghilangkan penyalahgunaan kekuasaan, dan mencari efisiensi di sektor perbankan dan keuangan lainnya.

Menurut UU No 21 tahun 2011 Bab I pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan OJK "adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini."

Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi.

Keberadaan Otoritas Jasa Keuangan (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai suatu lembaga pengawasan sektor keuangan di Indonesia yg perlu diperhatikan, karena ini harus dipersiapkan dengan baik segala hal untuk mendukung keberadaan Otoritas Jasa Keuangan tersebut. Pada dasarnya OJK mempunyai fungsi dan tujuan dalam pembentukannya, seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertian OJK sendiri.

2.Fungsi OJK

Fungsi Otoritas Jasa Keuangan adalah sebagai berikut :

Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas keuangan.

Menjaga stabilitas sistem keuangan. Melakukan pengawasan non-bank dalam struktur yg sama

seperti sekarang. Pengawasan bank keluar dari otoritas BI sebagai bank

sentral dan dipegang oleh lembaga  baru.

3.Tugas dan Wewenang OJK

Menurut pasal 6 dari UU No 21 tahun 2011 tugas utama dari OJK adalah berupa melakukan pengaturan dan juga pengawasan terhadap kegiatan berikut :

Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana

Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa KeuanganLainnya.

Dalam menjalankan tugas pengaturan dan pengawasan, OJKmempunyai wewenang:

Terkait Khusus Pengawasan dan Pengaturan Lembaga JasaKeuangan Bank yang meliputi :

o Perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantorbank, anggaran dasar, rencana kerja, kepemilikan,kepengurusan dan sumber daya manusia, merger,konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan izinusaha bank; dan

o Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana,penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas dibidang jasa;

o Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bankyang meliputi: likuiditas, rentabilitas,solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modalminimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio

pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank;laporan bank yang terkait dengan kesehatan dankinerja bank; sistem informasi debitur; pengujiankredit (credit testing); dan standar akuntansi bank;

o Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank, meliputi:  manajemen risiko; tatakelola bank; prinsip mengenal nasabah dan antipencucian uang; dan pencegahan pembiayaan terorismedan kejahatan perbankan; dan pemeriksaan bank.

Terkait Pengaturan Lembaga Jasa Keuangan (Bank dan Non-Bank) yang meliputi :

o Menetapkan peraturan dan keputusan OJK;o Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor

jasa keuangan;o Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJKo Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan

perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan danpihak tertentu;

o Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapanpengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;

o Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur,serta mengelola, memelihara, dan menatausahakankekayaan dan kewajiban; dan

o Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaansanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Terkait Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (Bank dan Non-Bank) yang meliputi :

o Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadapkegiatan jasa keuangan;

o Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yangdilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;

o Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan,perlindungan Konsumen, dan tindakan lain terhadapLembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjangkegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalamperaturan perundang-undangan di sektor jasakeuangan;

o Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga JasaKeuangan dan/atau pihak tertentu;

o Melakukan penunjukan pengelola statuter;o Menetapkan penggunaan pengelola statuter;

o Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yangmelakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan

o Memberikan dan/atau mencabut: izin usaha, izin orangperseorangan, efektifnya pernyataan pendaftaran,surat tanda terdaftar, persetujuan melakukankegiatan usaha, pengesahan, persetujuan ataupenetapan pembubaran dan penetapan lain.

4.Asas-asas OJK dalam Menjalankan Kegiatan

Untuk melaksanakan kegiatannya OJK sendiri juga mempunyai asas-asas tertentu yang harus dijadikan pedoman yaitu :

Asas Independensi, tentang sifat independensi OJK dalam melaksanakan kegiatannya

Asas Kepastian Hukum, bahwa OJK mengutamakan landasan dari UU yang berlaku untuk melakukan kegiatannya

Asas Kepentingan Umum, bahwa semua kegiatan OJK didasarkan untuk melindungi dan memajukan kepentingan umum

Asas Profesionalitas Asas Integritas, OJK selalu berpegang teguh pada nilai

moral dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambilnya Asas Keterbukaan Asas Akuntabilitas, bahwa semua kegiatan dari OJK sendiri

dapat dipertanggungjawabkan kepada publik

5. Tantangan dan Kelemahan dari OJK

Dengan digabungkannya kegiatan dan pengawasan sektor keuangan menjadi OJK tentu ada tantangan dan kelemahan yang menyertainya, salah satu bentuk tantangan terbesar efektivitasdan kredibilitas OJK. Seperti yang sudah kita ketahui selama ini sector jasa keuangan di Indonesia masih bisa tergolong lemah terhadap krisis keuangan global.

Salah satu penyebabnya adalah masih terkonsentrasi pada perbankan. Bank menghadapi masalah struktural lemahnya permodalan, rendahnya variasi pendanaan, dan risiko UMKM sehingga mengakibatkan masih tingginya biaya dana dan suku bunga perbankan. Diharapkan kelemahan ini dapat diatasi dengansektor jasa keuangan akan diatur dan diawasi Otoritas Jasa

Keuangan (OJK). Menurut Anggito Abimanyu Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Yogyakarta berikut ini adalah beberapa tantangan dari OJK:

a. Tantangan Pendalamanb. Kerentanan Terhadap Krisis Globalc. Kepercayaan Terhadap OJK menurun

Sedangkan mengenai masalah kelemahan OJK sendiri, menurut Calon Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mulia P Nasution kelemahan dari OJK antara lain soal pengaturan dan pengawasan dalam satu organisasi secara terpadu namun beliau juga mengatakan bahwa dengan organisasi yang mengatur dan mengawasi yang baru ini, mestinya bisa bekerja dengan baik dibandingkan dengan organisasi yang sekarang.

6.Tentang Otoritas Jasa Keuangan

Sebagaimana diketahui bahwa krisis yang melanda di tahun 1998 telah membuat sistem keuangan Indonesia porak poranda. Sejak itu maka lahirlah kesepakatan untuk membentuk Otoritas Jasa Keuangan yang menurut undang-undang tersebut harus terbentuk pada tahun 2002. Meskipun Otoritas Jasa Keuangan dibidani berdasarkan kesepakatan dan diamanatkan oleh UU, nyatanya sampai dengan 2002 draft pembentukan Otoritas Jasa Keuangan belum ada, sampai akhirnya UU No 23/1999 tentang BankIndonesia (BI) tersebut direvisi, menjadi UU No 24 2004 yang menyatakan tugas BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kemudian pada tanggal 27 Oktober 2011,  RUU Otoritas Jasa Keuangan disahkan oleh DPR, dan selanjutnya Pemerintah mensahkan dan mengundangkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dalam Lembaran Negara Republik

pada tanggal 22 November 2011. Berikut merupakan ringkasan dari isi Undang Undang Nomor 21 Tahun 2011.

OJK berkedudukan di ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan danpengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:

1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan3. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana

Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.

Untuk perlindungan Konsumen dan masyarakat, OJK berwenang melakukan tindakan pencegahan kerugian Konsumen dan masyarakat, yang meliputi:

Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya;

Meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya apabila kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat; dan

Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam membuat peraturan pengawasan di bidang Perbankan antara lain:

Kewajiban pemenuhan modal minimum bank; Sistem informasi perbankan yang terpadu; Kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan

dana valuta asing, dan pinjaman komersial luar negeri; Produk perbankan, transaksi derivatif, kegiatan usaha

bank lainnya; Penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically

important bank; dan data lain yang dikecualikan dari ketentuan tentang

kerahasiaan informasi.

Untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, dibentuk Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan dengan anggota terdiri atas:

Menteri Keuangan selaku anggota merangkap koordinator; Gubernur Bank Indonesia selaku anggota; Ketua Dewan Komisioner OJK selaku anggota; dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan selaku

anggota.

Sumber :

o http://berita.liputan6.com/read/409404/calon-anggota- komisioner-kritik-kelemahan-ojk

o http://nasional.kompas.com/read/2012/03/30/02065538/ Tantangan.OJK

o http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa_keuangan o http://en.wikipedia.org/wiki/Financial_services