Makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Pegadaian Umum dan Syari'ah

21
Makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Pegadaian Umum dan Syari'ah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu lembaga keuangan yang dapat memberikan pinjaman pada masyarakat ialah Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, apabila masyarakat ingin mendapatkan pinjaman maka masyarakat harus memberikan jaminan barang kepada perum pegadaian. Melihat perkembangan ekonomi Islam maka perum pegadaianpun mengeluarkan produk berbasis syariah yang disebut dengan pegadaian syariah. Pada dasarnya, produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi hasil. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Pegadaian 2. Asal mula pagadaian 3. Tugas, tujuan, dan fungsi pegadaian 4. Peran pegadaian 5. Keuntungan usaha gadai 6. Barang jaminan 7. Kegiatan usaha pegadaian 8. Produk dan jasa pegadaian 9. Organisasi da tata kerja pegadaian 10. Latar belakang pegadaian syari’ah 11. Kendala pengembangan pegadaian syariah 12. Strategi Pengembangan dan Mekanisme Pegadaian Syari’ah 13. Mekanisme Pegadaian Syari’ah 14. Landasan Konsep Pegadaian Syari’ah 15. Perbedaan Gadai Konvensional dengan syari’ah

Transcript of Makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Pegadaian Umum dan Syari'ah

Makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Pegadaian Umum dan Syari'ah

BAB IPENDAHULUAN

A.          Latar belakangSalah satu lembaga keuangan yang dapat memberikan

pinjaman pada masyarakat ialah Perusahaan Umum (Perum)Pegadaian, apabila masyarakat ingin mendapatkan pinjaman makamasyarakat harus memberikan jaminan barang kepada perumpegadaian. Melihat perkembangan ekonomi Islam maka perumpegadaianpun mengeluarkan produk berbasis syariah yang disebutdengan pegadaian syariah. Pada dasarnya, produk-produkberbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidakmemungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkanuang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yangdiperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalanatas jasa dan atau bagi hasil.

B.           Rumusan Masalah1.      Pengertian Pegadaian2.      Asal mula pagadaian3.      Tugas, tujuan, dan fungsi pegadaian4.      Peran pegadaian5.      Keuntungan usaha gadai6.      Barang jaminan7.      Kegiatan usaha pegadaian8.      Produk dan jasa pegadaian9.      Organisasi da tata kerja pegadaian10.  Latar belakang pegadaian syari’ah11.  Kendala pengembangan pegadaian syariah12.  Strategi Pengembangan dan Mekanisme Pegadaian Syari’ah13.  Mekanisme Pegadaian Syari’ah

14.  Landasan Konsep Pegadaian Syari’ah15.  Perbedaan Gadai Konvensional dengan syari’ah

BAB 11PEMBAHASAN

1.            Pengertian PegadaianPegadaian adalah bentuk lembaga pembiayaan yang melakukan

kegiatan usaha gadai yang diperuntukkan bagi masyarakat luasberpenghasilan rendah yang membutuhkan dana dalam waktusegera. Secara umum pengertian usaha gadai adalah kegiatanmenjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, gunamemperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akanditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah denganlembaga gadai.

Sedangkan pengertian Gadai dalam fiqh disebut rahn, yangmenurut bahasa adalah nama barang yang dijadikan sebagaijaminan kepercayaan. Sedangkan menurut syara’ artinyamenyandera sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminansecara hak, tetapi dapat diambil sebagai tebusan.

2.            Asal Mula PegadaianUsaha pegadaian di Indonesia dimulai pada zaman

penjajahan Belanda (VOC) dimana pada saat itu tugas pegadaianadalah membantu masyarakat untuk meminjamkan uang denganjaminan gadai. Dalam sejarah dunia usaha pegadaian pertamakali dilakukan di Italia. Kemudian dalam perkembanganselanjutnya meluas ke wilayah-wilayah eropa lainnya sepertiInggris, Perancis dan Belanda. Oleh orang-orang Belanda lewatpihak VOC usaha pegadaian dibawa masuk ke Hindia Belanda.

Di zaman kemerdekaan, pemerintah Republik Indonesiamengambil alih usaha Dinas Pegadaian dan mengubah statuspegadaian menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian berdasarkanUndang-undang No. 19 Prp. 1960. Perkembangan selanjutnya padatanggal 11 Maret 1969 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.7tahun 1969 PN Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Jawatan(perjan). Kemudian pada tanggal 10 April 1990 berdasarkanPeraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990 Perjan pegadaian

berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. Sampai saatini lembaga yang melakukan usaha berdasarkan atas hokum gadaihanyalah Perum Pegadaian.

3.            Tugas, Tujuan dan Fungsi PegadaianSebagai lembaga keuangan non bank milik pemerintahan yang

berhak memberikan pinjaman kredit kepada masyarakat atas dasarhokum gadai yang bertujuan agar masyarakat tidak dirugikanoleh lembaga keuangan non formal yang cenderung memanfaatkankebutuhan dana mendesak dari masyarakat, maka pada dasarnyalembaga pegadaian tersebut mempunyai tugas, tujuan, sertafungsi-fungsi pokok sebagai berikut.

a.       Tugas PokokYaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasar hokum gadai danusaha-usaha lain yang berhubungan dengan tujuan pegadaian atasdasar materi.

b.      Tujuan pokokSifat usaha dan pegadaian pada prinsipnya menyediakanpelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntunganberdasarkan prinsip pengelolah. Oleh karena itu, pegadaianpada dasarnya mempunyai tujuan-tujuan pokok sebagai berikut:

1)      Turut melaksanakan program pemerintah dibidang ekonomi danpembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uangpinaman atas dasar hokum gadai.

2)      Mencegah praktek pagadaian gelap da pinjaman tidak wajar.c.       Fungsi Pokok

Fungsi pokok pegadaian adalah sebagai berikut:1)      Mengelolah penyaluran uang pinjaman atas dasar hokum gadai

dengan cara mudah, cepat, aman, da hemat.2)      Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang

menguntungkan bagi pegadaian maupun masyarakat.3)      Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian,  pendidikan

dan pelatihan.4)      Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaia.5)      Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi

pengelolaan pegadaian.

4.            Peran Pegadaian

Pegadaian sebagai lembaga perkreditan milik pemerintahtentunya mempunya kelebihan dan kekurangan dibandingkan denganbank. Adapun kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:

a.       Persyaratan ringan dan mudahb.      Prosedurnya sederhanac.       Tidak dipungut biaya administrasid.      Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito

ataupun giroe.       Suatu saat uang diperlukan, saat itu juga uang dapat

diperolehf.       Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminang.      Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga

dapat diangsur sesuai dengan kemampunh.      Penetapan bunga dengan sistem bunga menurun. Jadi bunga

dibebankan atas dasar sisa pinjamani.        Apabila telah jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok

belum dapat dibayar, maka jangka waktu pinjaman dapatdiperpanjang, dengan membayar bunga lebih dahulu

j.        Memperoleh tenggang waktu pelunasan  2 minggu setelahjatuh tempo tanpa dibebani bunga (masa tunggu lelang)

Adapun kelemahan pegadaian yaitu:a.       Sewa modal pegadaian relative lebih tinggi dari tingkat

suku bunga perbankanb.      Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang mempunyai

nilaic.       Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke

pegadaian, sehingga barang tersebut tidak dapat dimanfaatkanselama digadaikan, dan,

d.      Jumlah kredit gadai yang dapat diberikan masih terbatas.  5.            Keuntungan Usaha Gadai

Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agarmasyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tanganpara pelepas uang  atau tukang ijon atau tukang rentenir yangbunganya relatif tinggi. Perusahaan pegadaian menyediakanpinjaman uang dengan jaminan barang-barang barharga. Meminjamuang ke perum bank bukan saja karena prosedurnya yang mudahdan cepat, tapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan jikadibandingkan dengan para pelepas uang atau tukang ijon. Hal

ini silakukan sesuai dengan salah satu tujuan dari perumpagadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat denganmoto “menyelesaikan masalah tanpa masalah”.

Keuntungan lain dari pegadaian adalah pihak pegadaiantidak mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan danhal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yangharus dibiat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya.Begitu pula dengan sangsi yang diberikan relative ringan,apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yangpaling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untukmenutupi kekuarangan pinjaman yang telah diberikan.

Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkandengan lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan lainnyaadalah:

a.       Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang yaitu padahati itu juga. Hal ini disebabkan prosedurnya yang tidakberbelit-belit.

b.      Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkankonsumen untuk memenuhinya.

c.       Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebutdigunakan untuk apa, jadi sesuai dengan kehendak nasabahnya.

6.            Barang JaminanBagi nasabah yang ingin memperoleh fasilitas pinjaman

dari perum pegadaian, maka hal yang paling penting diketahuiadalah masalah barang yang dapat dijadikan jaminan. Perumpegadaian dalam hal jaminan telah menetapkan ada beberapajenis barang berharga yang dapat diterima untuk digadaikan.Barang-barang tersebut nantinya akan ditaksir nilainya,sehingga dapatlah diketahui berapa nilai taksiran dari barangyang digadaikan. Besarnya jaminan diperoleh dari 80 hingga 90persen dari nilai taksiran. Semakin besar nilai taksiranbarang, maka semakin besar pulapinjaman yang akan diperoleh.

Jenis-jenis barang berharga yang dapat diterima dan dapatdijadikan jaminan oleh perum pegadaian sebagai berikut:

a.       Barang-barang atau benda-benda perhiasan antara lain:         Emas         Perak         Intan

         Berlian         Mutiara         Platina         Jamb.      Barang-barang berupa kendaraan seperti:         Mobil (termasuk bajaj dan bemo)         Sepeda motor         Sepeda biasa (termasuk becak)c.       Barang-pulang elektronik antara lain:         Televise         Radio         Radio tape         Video         Komputer         Kulkas         Tustel         Mesin tikd.      Mesin-mesin seperti:         Mesin jahit         Mesin kapal motore.       Barang-barang keperluan rumah tangga seperti:         Barang tekstil, berupa pakaian, permadani atau kain batik.         Barang-barang pecah belah dengan catatan bahwa semua

barang-barang yang dijaminkan haruslah dalam kondisi baikdalam arti masih dapat digunakan atau bernilai. Hal ini bagipegadaian penting mengingat apabila nasabah tidak daptmengembalikan pinjamannya, maka barang jaminan akan dilelangsebagai penggantinya.

Selanjutnya, Jenis-jenis barang yang tidak dapat di gadaikan,antara lain:

         Binatang ternak         Hasil bumi         Barang dagangan dalam jumlah besar         Barang yang cepat rusak, susut dan busuk         Barang yang amat kotor         Kendaraan yang sangat besar         Barang-barang seni yang sulit di taksir         Barang yang mudah terbakar

         Senjata api, aminisi, dan misiu         Barang yang disewa belikan         Barang milik pemerintah         Barang ilegal

7.            Kegiatan Usaha PegadaianKegiatan pegadaian umumnya meliputi 2 hal, yaitu

menghimpunan dana dan penggunaan dana, yaitu:a.       Penghimpunan dana (Funding Product)

Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankanmenghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuksimpanan, misalnya: giro, deposito dan tabungan sebagaimanaperbankan. Untuk memenuhi kebutuhan dananya untuk melakukankegiatan usahanya, maka pegadaian memiliki sumber-sumber dana,sebagai berikut:

1)      Modal sendiri, terdiri dari:a)      Modal awal, yaitu kekayaan Negara diluar APBNb)      Penyertaan modal pemerintahc)      Laba ditahan, laba ditahan ini merupakan akumulasi laba

sejak perusahaan perum pagadaian berdiri.2)      Pinjaman jangka pendek dari perbankan3)      Bekerjasama dengan pihak ke-3 dalam memanfaatkan aset

perusahaan dalam bidang bisnis properti, seperti dalampembangunan gedung kantor dan pertokoan dengan sistem BOT,build,operate, dan transfer 

4)      Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi5)      Mengadakan kerjasama dengan lembaga keuangan lainnya, baik

perbankan maupun non perbankan

b.      Pengguna DanaDana yang berhasil dihimpun digunakan untuk mendanai

kegiatan perum pegadaian. Dana tersebut antara lain digunakanuntuk hal-hal berikut:

1)      Uang kas dan dana likuid lain2)      Pendanaan kegiatan operasional3)      Pembelian dan pengadaan berbagai macam bentuk aktiva tetap

dan investaris4)      Penyaluran dana5)      Investasi lain

6)      Pinjaman pegawai, kredit yang diberikan kepada pegawai yangberpenghasilan tetap.

8.            Produk dan Jasa PegadaianSebagai lembaga keuangan non bank yang berfungsi majemuk,

maka dalam menjalankan usahanya pegadaian memiliki beberapaproduk dan jasa yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Dalam perkembangan dunia pegadaian dewasa ini, bentukperolehan pendapatan pegadaian dapat berupa transaksi yangberasal dari biaya administrasi, jasa titipan, jasa taksiran,galeri 24, dan lain-lain. Sebagaimana berikut:

a.       Pemberian pinjaman atas hukum gadaiMerupakan kredit jangka pendek dengan memberikan pinjamantunai dengan jaminan benda bergerak.Contoh : menggadaikan emas / perhiasan.

b.      Penaksiran nilai barangBagi masyarakat yang akan mengetahui harga atau nilai hartabenda miliknya dapat menggunakan jasa penaksiran barang inidengan biaya yang relatif ringan.

c.       Penitipan barangjika akan berpergian cukup lama ,masyarakat biasa memakai jasaini untuk menjamin keamanan harta simpanannya.

d.      Jasa lainnyaPegadaian dapat memberikan produk dan jasa lain, sepertikredit kepada pegawai dengan penghasilan tetap.

9.            Organisasi dan Tata Kerja PegadaianPerjan pegadaian  berada dibawah departemen teknis

Departemen keuangan. Secara operasional pengawasan kerjadilakukan oleh Ditjen moneter meliputi proses penilaian danpengesahan rencana kerja dan anggaran perusahaan; pemberianizin investasi, penarikan kredit dan pelepasan assetperusahaan; penilaian laporan keuangan dan kinerja manajemenserta kinerja perusahaan. Sedangkan pembinaan dan pengawasandilakukan oleh Sekretariat jenderal Departemen keuanganmeliputi penentuan struktur organisasi, perubahan dan tatakerja perusahaan, segala sesuatu tentang kepegawaian atau

personalia misalnya pengangkatan pegawai, kenaikn pangkat, danpenetapan jabatan dan formasi kepegawaian.

Mengenai pokok-pokok pengaturan kegiatan kerja antaralain adalah sebagai berikut. Kepala pegadaian pusat berwenangmenentukan besarnya plafon kredit, tingkat bunga (sewa) modalyang dibebankan kepada para nasabah penggadai, janhka waktupinjaman, jenis barang bergerak yang dapat digadaikan atautidak, standar  nilai taksiran dan cara penebusan serta tatacara lelang. Pejabat pamong praja (bupati atau wedana) ikutmengawasi kegiatan kepala cabang atau usaha pegadaian negeri.

10.        Latar Belakang Pegadaian SyariahLatar belakang berdirinya pegadaian syari’ah yaitu

bekerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia. Karena bankMuamalat Indonesia belum mempunyai manajemen skill dalambidang ahli menaksir barang, adapun pegadaian sudah mempunyaiahli penaksir barang akan tetapi dananya sangat terbatas. Makadari itu perlu adanya kerjasama antara pegadaian dengan bankdengan prinsip bagi hasil.

Pada dasarnya saat akad perjanjian gadai merupakan akadutang piutang. Namun akad utang piutang gadai mensyaratkanadanya penyerahn barang dari pihak yang berhutang sebagaijaminan utangnya. Apabila terjadi penambahan sejumlah uangatau penentuan persentase tertentu dari pokok utang, maka haltersebut termasuk perbuatan riba, dan riba merupakan suatu halyang dilarang oleh syara’.

Aspek syariah tidak hanya menyentuh bagian operasionalnyasaja, pembiayaan kegiatan dan pendanaan bagi nasabah, harusdiperoleh dari sumber yang benar-benar terbebas dari unsurriba. Dalam hal ini, seluruh kegiatan Pegadaian syariahtermasuk dana yang kemudian disalurkan kepada nasabah, murniberasal dari modal sendiri ditambah dana pihak ketiga darisumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Pegadaian telahmelakukan kerja sama dengan Bank Muamalat sebagai fundernya,ke depan Pegadaian juga akan melakukan kerjasama denganlembaga keuangan syariah lain untuk memback up modal kerja.

11.        Kendala pengembangan pegadaian syariah

Dalam realisasi terbentuknya pegadaian syari’ah danpraktek yang telah dijalankan bank yang menggunakan gadaisyari’ah ternyata menghadapi kendala-kendala sebagai berikut:

a.       Pegadaian syari’ah relatif baru sebagai suatu systemkeuangan

b.      Masyarakat kurang familiar dengan produk rahn dilembagakeuangan syari’ah

c.       Kebijakan pemerintah tentang gadai syari’ah belumakomodatif terhadap keberadaan pegadaian syari’ah

d.      Pegadaian kurang popular

12.        Strategi Pengembangan dan Mekanisme Pegadaian Syari’ahAdapun usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk

mengembangkan pegadaian syari’ah antara lain:a.       Banyak mensosialisasikan kepada masyarakatb.      Pemerintah perlu mengakomodir keberadaan-keberadaan

pagadaian syari’ah dengan membuat peraturan pemerintah atauundang-undang pegadaian syari’ah

13.        Mekanisme Pegadaian Syari’ahOperasi pegadaian syari’ah menggambarkan hubungan antara

nasabah dan pegadaian. Adapun teknis pegadaian syari’ah adalahsebagai berikut:

a.       Nasabah menjaminkan barang kepada pegadaian syari’ah untukmendapatkan pembiayaan dan kemudian pegadaian pegadaiansyari’ah menaksir barang jaminan untuk dijadikan dasar dalammelaksanakan pembiayaan.

b.      Pegadaian syari’ah dan nasabah menyetujui akad nikahc.       Pegadaian syari’ah menerima biaya gadai, seperti biaya

penitipan barang, biaya pemelihara, penjagaan dan biayapenaksira yang dibayar pada awal transaksi oleh nasabah

d.      Nasabah menebus barag yang digadaikan setelah jatuh tempo.14.        Landasan Konsep Pegadaian Syari’ah

Sebagaimana halnya instritusi yang berlabel syariah, makalandasan konsep pegadaian Syariah juga mengacu kepada syariahIslam yang bersumber dari Al Quran dan Hadist Nabi SAW. Adapunlandasan yang dipakai adalah : 

Quran Surat Al Baqarah : 283

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedangkamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggunganyang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamumempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikanamanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; danjanganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yangmenyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya;dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

15.        Perbedaan Gadai Konvensional dengan syari’ahProduk konvensional

1.   Kredit Cepat dan Aman ( KCA )

2.   Kredit Angsuran Fidusia (KREASI)

3.  Kredit Angsuran Sistem Gadai (KREASIDA )

4.   Gadai Syariah ( RAHN )5.   Kredit Tunda Juak

Komoditas  Pertanian _Kredit Gabah

6.   Jasa Taksiran7.   Jasa Titipan8.   Gadai Saham9.   Kredit Usaha Rumah Tangga

(KRISTA )

Produk Jasa Gadai Syariah-    Pemberian pinjaman, atau

pembiayaan-     Penaksiran nilai harta

benda-     Penitipan barang berupa

sewa atau ijarah-    Gold Counter, yaitu jasa

penyediaan fasilitas berupapenjualan emas

Untuk memenuhi kebutuhandananya, perum pengadaianmemiliki sumber-sumber dansebagai berikut :

1.      Modal sendiri2.      Penyertaan modal

pemerintah3.      Pinjaman jangka pendek

dari perbankan4.      Pinjaman jangka panjang

yang berasal dari KLBI5.      Dari masyarakat melalui

penerbitan obligasi

Pendanaan pegadaian syariah

1.      Modal sendiri2.      Penerbitan obligasi

syariah3.       Mengadakan kerja sama

atau syirkah dengan lembaga keuangan lainnya

4.      Pendanaan kegiatan operasional

5.      Penyaluran dana yang ad6.       Investasi lain

Pada dasarnya jasa gadai syariah dan konvensional hampirsama, yang membedakannya hanyalah mengenai pengenaan biaya.

Pada gadai konvensional, biaya adalah bunga yang bersifatakumulatif. Sedangkan perbankan syariah biaya gadai ditetapkansekali dan dibayarkan dimuka.

Jadi secara umum sudah ada dua jenis jasa pegadaianyaitu, jasa gadai konvesioanl dengan pola bunga sertapembayaran bersama pokoknya dan jasa gadai syariah denganperbedaan mendasar dalam hal pembayaran biaya.  PermasalahanSyar’i pada Gadai Konvensional adalah adanya riba Peminjamharus memberi tambahan sejumlah uang atau presentase tertentudari pokok hutang atau pada waktu lain yang telah ditentukanpenerima gadai atau disebut juga bunga gadai/sewa modal.

Biaya yang dikenakan dalam sistem gadai syariah hanyadibayarkan satu kali dimuka dengan tujuan biaya penitipan,pemeliharaan dan biaya penjagaan. Masing-masing jasamemberikan kelebihan yang berbeda-beda.

Ada beberapa perbedaan antara bank dan lembaga keuangan bukan bank, yaitu :

1. Lembaga keuangan bank (disebut bank saja) merupakanlembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitumenghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembalidana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pinjamanserta melaksanakan kegiatan jasa keuangan lainnya,sedangkan Lembaga keuangan non bank (disebut lembagakeuangan lainnya) kegiatannya difokuskan pada salah satukegiatan keuangan saja. Misalnya : *perusahaan leasingmenyalurkan dana dalam bentuk barang modal kepadaperusahaan penyewa (lessee), *pegadaian menyalurkan danadalam bentuk pinjaman jangka pendek dengan jaminan barangbergerak.

2. Bank dapat secara langsung menghimpun dana darimasyarakat dalam bentuk giro, tabungan, depositoberjangka. Sedangkan LK Non Bank tidak dapat secaralangsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentukgiro, tabungan, dan deposito berjangka.

3. Bank Umum dapat menciptakan uang giral yang dapatmempengaruhi jumlah uang yang beredar dimasyarakat.Sedangkan LK Non Bank tidak bisa melakukan hal tersebut.

NB : “dari simpanan masyarakat yang berupa giro, disampingdapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dalam suatutransaksi dengan menggunakan cek atau bilyet giro, bagi bankumum giro juga dapat dipergunakan untuk menciptakan uanggiral.

apakah beda bank dengan pegadaian?

mustinya ada bedanya.

namun dari keterangan beberapa pengusaha golongan ukm dan pengusaha kelas menengah, bank pada saat ini tidak ada bedanyadengan pegadaian.. kalau kau mau minta kredit, pertanyaan utamanya adalah apakah kau memiliki harta tak bergerak atau tidak, setelah pertanyaan proforma seperti apakah tujuan penggunaan kredit itu.

kalau memang benar demikian keadaannya, kapankah bank akan dapat membantu pengusaha ukm dan menengah yang tidak memiliki harta tetap, sementara dari sisi kelayakan usahanya sebetulnyafeasible untuk dapat dikembangkan.

memang dari segi keamanannya, hal tersebut dapat dipahami, namun apakah memang fungsi bank hanya seperti rumah gadai?

Pegadaian VS Bank SyariahBulan lalu saya ke pegadaian untuk pertama kalinya. Untuk menggadai emas? Bukan, untuk menggadai cinta! Haha, ya iyalah gadai emas. Tujuannya untuk mempelajari lebih untung mana menggadai di Pegadaian atau di Bank Syariah (*banyak omong, padahal BU, hihi). 

Ternyata dua-duanya sama-sama memiliki kelonggaran dan kesempitan layaknya busana.Bank Syariah:1. Biaya titip yang variatip di tiap bank, (kalau di pegadaiantidak ada biaya titip, tapi ada bunga). Karena dihitung berdasarkan jumlah gram emas yang kita titip per bulan.

2. Hanya buka di hari kerja.

3. Mesti jadi nasabah dulu di bank tempat kita nitip.

4. Mesti 2 kali ganti angkot (ini mah personal banget).Pegadaian1. Gak ada biaya titip, cihuy!!! Ish, jangan girang dulu, meski gak ada biaya titip, namun ada bunga yang jumlahnya 2% dari dana yang kita pinjam.

2. Sabtu minggu buka cuyyyyy.. jadi bisa ngibrit langsung pas butuh dana di hari sabtu atau minggu, namun, penebusan barang gadai tidak bisa dilakukan hari minggu. Enak ya, gak perlu cuti kerja.3. Gak mesti bikin buku tabungan.4. Sekali naik angkot.Untuk persamaannya, sama-sama ada biaya admin dan senyum manispetugas.

karena zodiak saya libra, timbang sana timbang sini, dan parameter utama saya dalam menimbang adalah uang, mari melakukan simulasi.

Pegadaian Mengharapkan Rakyat Kita Terus Miskin? Sepengetahuan kami Pegadaian itu suatu lembaga keuanganbukan Bank dan melalui kegiatannya Pegadaian memberikanbantuan pinjaman uang kepada masyarakat yang sedang  kesulitankeuangan.   Umumnya Masyarakat yang membutuhkan uang itudatang ke pegadaian  dengan meyerahkan harta bendanya kepadaPegadaian untuk memperoleh pinjaman.  Biasanya dan kenyataansehari-hari pinjaman yang diterima dari lembaga ini digunakanoleh masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-haridan bersifat darurat.   Dimasa lalu sehelai kain Batik (kainyg dipakai untuk pasangan Kebaya bagi kaum ibu) , RadioTransistor, Sepeda dan perhiasan emas diterima oleh Pegadaian  dan memang itulah fungsinya dalam membantu rakyatsusah/miskin. Sekarang   pesawat TV, Speda Motor dan Mobiljuga ada yang digadaikan masyarakat selain perhiasan emas.Berbeda dengan Bank yang kegiatan pokoknya menghimpun danamasyarakat berupa tabungan , deposito , giro dan menyalurkankepada masyarakat dalam bentuk kredit. Kreditdiberikan/disalurkan kepada masyarakat umumnya untuk membiayaidunia usaha baik untuk   menunjang modal kerja (eksploitasi)maupun  Investasi.

Bertolak dari sedikit uraian diatas, jelas sekali perbedaan fungsi antara Bank dengan Pegadaian.   Bank memberikan kreditnya kepada nasabah berdasar pada analisa kemampuan bayarsi nasabah atas usaha yang dilakukannya.    Sedangkan pegadaian memberikan pinjaman  lebih menitik beratkan kepada nilai barang yang diterimanya (yang digadaikan) oleh

nasabahnya, tanpa melihat kemampuan bayar si peminjam.    Untuk barang yang tidak ditebus pada waktunya, pegadaian dapatdengan mudah melelang barang tersebut.   Dengan kata lain pegadaian pada posisi aman, terhadap resiko pinjaman bermasalah.

Dalam hal ini keberadaan pegadaian ditengah masyarakat sebenarnya adalah untuk membantu masyarakat miskin kebanyakan yang kesulitan keuangan, misal :

Masyarakat yang terkena  PHK maka sementara belum bekerjalagi salah satu jalan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari bisa datang ke Pegadaian.

Biaya masuk sekolah anak-anak Biaya pengobatan karena salah satu keluarga perlu ke

rumah sakit Masyarakat terkena bencana (banjir, gagal panen) Dan lain-lain yang sifatnya lebih kepada kebutuhan

darurat.

Maka kita merasa risi bila mendengar Pegadaian membuat Target ditahun 2010 ini akan menyalurkan kredit sampai Rp. 66 Triliun.  Untuk  pencapaian target tersebut Pegadaian akan menambah/membuka Gerainya sebayak 1500 gerai diluar Jawa.   Hal target ini dikemukakan sendiri oleh Dirut Perum Pegadaian Pusat yang dikutip Antara dan kami membacanya di Harian Kompasterbitan Minggu , 3 Januari 2010.

Apa yang dikemukakan oleh Dirut Perum Pegadaian itu, menimbulkan pertanyaan bagi kita tentang maksud dibalik pelontaran angka target yang ditetapkan itu, apakah :

Pegadaian  merasa tidak yakin dengan upaya-upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah penduduk miskin di Indonesia, sehingga pegadaian seakan bersiap-siap menghadapi situasi ini.   Artinya Pegadaian berasumsi jumlah penduduk miskin Indonesia akan terus bertambah.   Padahal sesungguhnya Pegadaian cukup berkoordinasi denganPemerintah (Menteri Keuangan) untuk meminta tambahan danasetiap saat sesuai kebutuhan.

Pegadaian seakan bangga dengan prestasi yang dicapai, dimana total pinjaman yang disalurkan terus membesar setiap tahun, seharusnya Pegadaian itu harus bangga kalau

total pinjaman semakin berkurang, artinya  tingkat kehidupan atau daya beli masyarakat kebanyakan semakin membaik. (berkurang bukan berarti karena tingkat pelayanan dari pegadaian yang tidak baik, tetapi sekali lagi lebih kepada karena tingkat kehidupan masyarakat yang semakin membaik)

Penonjolan tingkat keuntungan yang dicapai seolah menjadikebanggaan,  padahal fungsi sosial tidak kalah pentingnyadan harus menjadi yang utama pula.

Demikian tanggapan sederhana kami tentang target yang dilontarkan oleh Dirut Perum Pegadaian.

8. Persamaan dan perbedaan pegadaian syariah dan pegadaian konvensional.a) Persamaan Hak gadai atas pinjaman uang Adanya agunan sebagai jaminan utang Tidak boleh mengambil manfaat barang yang digadaikan Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh para pemberi gadai  Apabila batas waktu pinjaman uang habis barang yang digadaikan boleh dijual atau dilelang.

b) Perbedaan * Pegadaian konvensional  Gadai menurut hukum perdata disamping berprinsip tolong menolong juga menarik keuntungan dengan cara menarik bunga atau sewa modal Dalam hukum perdata hak gadai hanya berlaku pada benda yang bergerak Adanya istilah bunga (memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda) Dalam hukum perdata gadai dilaksanakan melalui suatu lembaga yang ada di Indonesia disebut Perum Pegadaian Menarik bunga 10%-14% untuk jangka waktu 4 bulan, plus asuransi sebesar 0,5% dari jumlah pinjaman. Jangka waktu 4 bulan itu bisa terus diperpanjang, selama nasabah mampu membayar bunga

* Pegadaian syariah Rahn dalam hukum Islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong tanpa mencari keuntungan/ mencari keuntungan yang sewajarnya. Rahn berlaku pada seluruh benda baik harus yang bergerak maupun yang tidak bergerak Dalam rahn tidak ada istilah bunga (biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan dan penaksiran). Singkatnya biaya gadai syariah lebih kecil dan hanya sekali dikenakan Rahn menurut hukum Islam dapat dilaksanakan tanpa melalui suatu lembaga Hanya memungut biaya (termasuk asuransi barang) sebesar 4% untuk jangka waktu 2 bulan. Bila lewat 2 bulan nasabah tak mampu menebus barangnya, masa gadai bisa diperpanjang dua periode. Jadi. Total waktu maksimalnya 6 bulan. ”Tidak ada tambahan pungutan biaya untuk perpanjangan waktu. Tapi, jika melewati masa 6 bulan, pihak pegadaian akan langsung mengek-sekusi barang gadai.9. KesimpulanGadai dalam fiqh disebut rahn, yang menurut bahasa adalah namabarang yang dijadikan sebagai jaminan kepercayaan. Sedangkan menurut syara’ artinya menyandera sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil sebagai tebusan, Sedangkan secara umum pengertian usaha gadai adalah dengan lembaga gadai. kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah.Dari uraian ini dapat dicermati perbedaan yang cukup mendasar dari teknik transaksi Pegadaian Syariah dibandingkan dengan Pegadaian konvensional, yaitu1. Di dalam pegadaian konvensional mengenal sistem bunga tetapi di pegadaian syariah mengenal bagi hasil atau (biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan dan penaksiran) dikenakan lebih kecil dan hanya sekali dikenakan2. Selain itu benda yang digadai dalam pegadaian konvensional hanya benda bergerak saja, sedangkan di pegadaian syariah meliputi benda bergerak dan tidak bergerak.

Mekanisme Kerja Pegadaian Konvensional dan Syariah 

“Dalam pegadaian, obyek yang digadaikan biasanya terdiri dariemas dan perhiasan lainnya. Meskipun perhiasan berlian kurang diminati oleh pegadaian, karena beberapa factor dalam prakteknya yaitu adanya penipuan. Jadi yang lebih diminati adalah emas, karena lebih mudah ditandai keasliannya. Selain perhiasan, diterima pula kendaraan seperti mobil, motor dll, meskipun tetap yang lebih disukai adalah emas. Cara kerja pegadaian yang konvensional ini adalah dengan cara: orang yangperlu uang datang ke tempat pegadaian, mereka akan menyerahkanbarang yang akan digadaikan, barang yang akan digadaikan ini akan ditaksir oleh petugas, dan nilai taksirannya akan diberikan dalam bentuk uang. Sehingga orang yang memerlukan uang itu akan menerima sejumlah uang, sesuai nilai taksir barang yang digadaikannya. Mereka biasanya menggadaikan barangnya selama 4, 6 bulan, sesuai yang disepakati, tapi biasanya tidak lebih dari 1 tahun. Jadi biasanya kegunaannya ini agak berbeda dari bank yang bisa 2 atau 3 tahun, ini untukkegunaan yang mendesak.”

Layaknya pada lembaga keuangan lainnya, pegadaian pun mengenakan bunga untuk jasa yang dilakukannya.

“Dari jumlah uang yang diberikan tersebut, maka pegadaian akanmengenakan jasa uang, atau yang di perbankan disebut bunga. Sehingga orang yang menggadaikan tadi akan membayarkan bunga, dan pada saat jatuh temponya mereka akan membayar kembali barang tersebut, sehingga mereka memperoleh kembali barangnya.Secara ringkas itu adalah cara kerja pegadaian yang konvensional.”

Sedangkan pada pegadaian syariah, proses pinjam-meminjamnya masih sama dengan pegadaian konvensional. Secara umum tidak ada perbedaan dari sisi peminjam. Hanya saja, bunga yang dikenakan pada pegadaian konvensional, diganti dengan biaya penitipan pada pegadaian syariah.

“Sedangkan pegadaian syariah mempunyai mekanisme yang sedikit berbeda. Yaitu yang pertama, apabila ada orang yang membutuhkan uang dan mereka datang ke pegadaian syariah, maka secara teknis akan dilakukan penaksiran terhadap barang yang akan digadaikan. Kemudian setelah dilakukan penaksiran terhadap barang yang digadaikan, orang tersebut akan mendapatkan sejumlah dana sesuai nilai taksiran tersbut. Sampai sini masih sama dengan pegadaian konvensional, di mana terjadi proses pinjam-meminjam uang. Bedanya di pegadaian konvensional dikenakan bunga, yang biasa disebut jasa uang, sedangkan di syariah mereka tidak bisa mengenakan bunga atau jasa uang. Lalu dari mana pegadaian syariah mendapatkan keuntungan jika mereka tidak bisa mengenakan bunga atau yang tadi kita sebut sebagai jasa uang? Barang yang digadaikan tersebut, harus dtitipkan. Tempat penitipan inilah yang dibayar jasanya. Jadi ada jasa penitipan barang.. Jasa pentipan ini tidak serta merta dikalikan dari persentase tertentu, tapi dia dikaitkan dengan suatu rate tertentu. Misalnya kalau barangnya sekian gram sampai sekian gram, biayapenitipannya sekian. Sehinga yang terjadi di pegadaian syariahini, nasabah dikenakan charge berupa biaya tempat pentipian. Jadi mereka membayar biaya sewa penitipan.” Selain dari biaya sewa penitipan yang menggantikan bunga, dalam pegadaian syariah peminjam cuma bisa menggadaikan barang dalam bentuk emas, dan belum bisa dalam bentuk barang yang lainnya seperti pada pegadaian konvensional.

“Di dalam pegadaian syariah juga, perbedaan berikutnya, yang dilakukan sejauh ini hanya gadai emas saja. Sedangkan gadai perhiasan di luar emas, yang dinilai emasnya saja. Begitu jugagadai mobil, motor, belum dilakukan di pegadaian syariah. Sehingga dalam pegadaian syariah ini masih terbatas dalam emassaja dan dikenakan biaya penyewaan tempat penitipan. Sama dengan konvensional, di pegadaian syariah pun jangka waktunya tidak panjang. Hanya sekitar 4, 6, 8 atau 12 bulan saja. Tidakmelebihi dari itu, karena pegadaian ini harus kita gunakan secara hati hati untuk keperluan yang betul-betul mendesak danpenting saja. Untuk kebutuhan lain, pegadaian bukanlah tempat yang cocok untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya lebih jangkapanjang dan nilainya lebih besar.”

Kelebihan dan Kekurangan Pegadaian

Pegadaian sebagai lembaga perkreditan milik pemerintah tentunya mempunyai kelebihan maupun kekurangan dibandingkan dengan bank. Adapun kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:

1. Persyaratan ringan dan mudah;2. Prosedurnya sederhana;3. Tidak dipungut biaya administrasi;4. Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito

ataupun giro;5. Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga uang dapat

diperoleh;6. Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan;7. Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya,

sehingga dapat diangsur sesuai kemampuan;8. Penetapan bunga dengan sistem bunga menurun. Jadi bunga

dibebankan atas dasar sisa pinjaman;9. Apabila telah jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok

belum dapat dibayar, maka jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang, dengan membayar bunga lebih dahulu;

10. Memperoleh tenggang waktu pelunasan 2 minggu setelah jatuh tempo tanpa dibebani bunga (masa tunggu lelang).

Adapun kelemahan Pegadaian yaitu:

1. Sewa modal Pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga perbankan;

2. Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang mempunyai nilai;

3. Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke Pegadaian, sehingga barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan selama digadaikan; dan

4. Jumlah kredit gadai yang dapat diberikan masih terbatas.