Skripsi Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan ...

97
SKRIPSI PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat dan PT. Bank Mandiri) PUTRI MARDEWI 10573 04462 13 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2017

Transcript of Skripsi Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan ...

SKRIPSI

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH

DAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA (Studi Kasus

Pada PT. Bank Muamalat dan PT. Bank Mandiri)

PUTRI MARDEWI

10573 04462 13

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2017

i

SKRIPSI

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK

KONVENSIONAL DI INDONESIA (Studi Kasus Pada

PT. Bank Muamalat dan PT. Bank Mandiri)

PUTRI MARDEWI

10573 04462 13

Diajukukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar untuk Memenuhi Sebagai Persyratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana pada Jurusan Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2017

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan

Bank Konvensional Di Indonesia (Studi Kasus Pada PT.

Bank Muamalat Dan PT. Bank Mandiri)

Nama : PUTRI MARDEWI

No. Stambuk : 10573 04462 13

Jurusan : AKUNTANSI

Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan di ujikan didepan Panitia

Penguji Skripsi Strata Satu (S1) pada tanggal 17 Mei 2017 pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 17 Mei 2017

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Ruliaty, MM Andi Arman, SE.,M.Si.,Ak.CA

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ekonomi

Ismail Rasulong, SE.MM

NBM. 903078

Ketua Jurusan Akuntansi

Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA

NBM. 1073428

ii

i

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas Nama PUTRI MARDEWI, Nim 10573 04462 13 ini telah diperiksa dan diterima oleh panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 105 Tahun 1438 H/ 2017 M dan telah dipertahankan di depan penguji pada hari Rabu 17 Mei 2017 M sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 17 Mei 2017

Panitia Ujian :

1. Pengawas Umum : Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.MM (..................)

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (..................)

(Dekan Fak. Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekertaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM (..................)

(WD. 1 Fak. Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji :1. Dr. H. Muh Rusydi Rahman, SE., M.Si (..................)

2. Andi Arman, SE.,M.Si.,Ak.CA (..................)

3. Linda Arisanty Razak, SE, M.Si.Ak.CA (..................)

4. Muh Nur Rasyid, SE, MM (..................)

ABSTRAK

iii

i

Putri Mardewi 2017. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Dan PT. Bank Mandiri). Dibawah bimbingan Hj. Ruliaty sebagai ( Pembimbing I ) dan Andi Arman sebagai (Pembimbing II ).

Penelitian ini betujuan untuk melakukan perbandingan kinerja keuangan Bank Muamalat dan Bank Mandiri di Indonesia pada periode 2011-2015 dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari CAR, ROA, LDR, NPL, dan BO/PO. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi yang diterbitkan oleh masing-masing Bank yang bersangkutan.

Teknik analisis yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank Muamalat dan Bank Mandiri adalah Metode komparatif penelitian yang bersifat membandingkan.

Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikanuntuk masing-masing rasio keuangan antara Bank Muamalat dan Bank Mandiri di Indonesia. Bank Muamalat lebih baik kinerjanya dari segi rasio LDR dan BO/PO, sedangkan Bank Mandiri lebih baik kinerjanya dari segi rasio CAR, ROA dan NPL.

Kata Kunci: CAR, LDR, ROA, NPL, and BO/PO

iv

i

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan Rahmat Allah SWT, Segala puji dan Syukur Penulis Haturkan

Kehadirat Allah SWT telah melimpahkan berkat dan anugrah-Nya kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Penelitian yang berjudul

“Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Bank Konvensional di

Indonesia (Studi KasusPada PT. Bank Muamalat Dan PT. Bank Mandiri)”. Penulisan

Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dan guna

memperoleh gelar Sarjana.

Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim SE.,MM, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE.MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

universitas muhammadiyah makassar

3. Bapak Ismail Badollahi, SE,M.Si,AK.CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

universitas Muhammadiyah makassar.

4. Ibu Dr. Hj Ruliaty, MM selaku Pembimbing I dan Bapak Andi Arman

,SE.,M.Si,Ak.CA, selaku Pembimbing II yang dengan sabar senantiasa

v

i

memberikan bimbingan, arahan, dan nasehat kepada penulis selama dalam

penyusunan Skripsi.

5. Bapak Drs. Hamzah Limpo, M.SI selaku Penasehat Akademik.

6. Para dosen-dosen dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah mentransfer ilmunya kepada penulis.

7. Manajemen dan seluruh staf Otoritas Jasa Keuangan, atas izin serta

bantuannya dalam memperoleh data untuk penelitian.

8. Ibunda Rusmawati dan Ayahanda Mastang yang telah menjadi teladan

dalam hidup ini yang tiada henti-hentinya memberikan doa, nasehat serta

motivasi dan telah memberikan semangat dan pengorbanan baik secara

materi maupun moril kepada penulis Hingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

9. Kakek tercinta H. Madein, Nenek tercinta Hj. Gumari, Om Syamsu, Om

Iming, Om Afdal, Tante Anti, Mba Yaya, Kak Ayu, Kakak tercinta

Burhanuddin, sepupu tercinta Ika, Ian, Dhiva, Daffa atas kebersamaannya

selama ini yang tiada henti-hentinya memberikan nasehat dan motivasi

serta materi kepada penulis. Hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

10. Sahabatku Ahmad Hidayat Us, Abdul Wahid, Nur Amin, Riska Kartika

Wijaya, RahmiYuliani, Selfiana, Ina Mustika Ayu, Ika Sartika Dewi yang

selama ini telah banyak meluangkan waktunya bersama penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

vi

i

11. Teman-teman seikatan, Ikantan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis atas kebersamaan dan motivasi yang telah diberikan

kepada penulis.

12. Teman-teman bidang Emas Pikom Imm Febis : A. Hakib, Iqbal, Dilal,

Ancu, Taming, Yusri, Anti, Harma, Novi, Irma, Iffa.

13. Teman-teman AK-10/2013 atas kebersamaan dan motivasi yang telah

diberikan kepada penulis.

14. Teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis baik itu kanda senior di

kampus maupun yang sudah alumni telah banyak memberikan ilmunya

begitupula teman-teman dan adinda yang telah menjadi bagian

perkembangan pemikiran penulis.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menjalani proses

perkuliahan selama ini dan pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi yang tidak sempat disebutkan.

Sebagai manusia biasa tentu pada penulisan skripsi ini pasti masih jauh

dari kesempurnaan karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya. Maka dari itu,

kritik dan saran hanya bersifat konstruktif akan sangat dibutuhkan dalam proses

perbaikan karya sederhana ini.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat

Makassar, 17 Mei 2017

Penulis

vii

i

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

ABSTRAK................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xi

DAFTAR GRAFIK..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................. 1 DB. RumusanMasalah............................................................................. 5C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank............................................................................... 7B. Bank Syariah ................................................................................... 8C. Bank Konvensional.......................................................................... 13D. Laporan Keuangan .......................................................................... 15E. Analisis Laporan Keuangan ............................................................ 20F. Kinerja Keuangan ............................................................................ 26G. Pelitian terdahulu ............................................................................. 26H. Kerangka Pikir................................................................................. 43

viii

i

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 44B. Jenis dan Sumber Data..................................................................... 44C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 45D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 46E. Metode Analisis Data....................................................................... 46

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum PT Bank Muamalat ............................................... 48B. Gambaran Umum PT Bank Mandiri .................................................. 51

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 551. Perhitungan Rasio Keuangan Bank Muamalat ............................. 552. Perhitungan Rasio Keuangan Bank Mandiri................................. 62

B. Pembahasan ...................................................................................... 701. Rasio Keuangan Bank Muamalat dengan Bank Mandiri di

Indonesia ..................................................................................... 702. Dinamika Rasio Keuangan CAR, LDR, NPL, BOPO, Dan ROA

Bank Muamalat dan Bank Mandiri di Indonesia .......................... 723. Rata-rata (Mean) yang terdapat Pada Bank Muamalat dan Bank Mandiri ........................................................................................ 734. Rasio Yang Menunjukkan Performa Terbaik ............................... 76

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 77B. Saran................................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 71

LAMPIRAN ................................................................................................ 83

RIWAYAT HIDUP..................................................................................... 84

ix

i

DAFTAR TABEL

2.1Penelitian Terdahulu ................................................................................ 37

5.1 Rasio Keuangan Bank Muamalat ............................................................ 71

5.2 Rasio Keuangan Bank Mandiri................................................................ 71

5.3 Rata-rata (Mean) yang terdapat Pada Bank Muamalat dan Bank Mandiri .................................................................................................... 73

x

i

DAFTAR GAMBAR

2.2 Kerangka Pikir ........................................................................................ 43

4.1 Struktur Organisasi Bank Muamalat....................................................... 51

4.2 Struktur Organisasi Bank Mandiri .......................................................... 54

xi

i

DAFTAR GRAFIK

5.1 Grafik Bank Muamalat........................................................................... 72

5.2 Grafik Bank Mandiri .............................................................................. 73

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank Indonesia merupakan Bank Sentral Negara republik Indonesia.

Bank Indonesia merupakan suatu lembaga yang sifatnya independen dan tidak

ada campur tangan dari pihak manapun bahkan pemerintah sekalipun.Kecuali

peraturan yang telah di atur oleh undang-undang. Pengguna laporan keuangan

Bank Indonesia adalah masyarakat sedangkan yang bertanggung jawab pada

penyajian laporan dan penyusunan laporan keuangan adalah manajemen

keuangan.

Tujuan laporan keuangan Bank Indonesia adalah untuk menunjukkan

pencapaian manajemen atau pertanggung jawaban manajemen dalam

mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah, yang meliputi informasi

tentang dampak keuangan dari kebijakan Bank Indonesia terhadap posisi

keuangan dan surplus/defisit Bank Indonesia (Rosita Uli Sinaga dkk : 2012)

Industri perbankan sangat penting dalam perekonomian Indonesia,

karena bank merupakan salah satu lembaga yang yang digunakan sebagai

perantara keuangan.

Berdasarkan Undang-Undang perbankan pasal 1 ayat (2) UU No. 10

Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan

adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam taraf hidup rakyat banyak”.

1

2

Jenis bank Indonesia dibedakan menjadi dua jenis bank, yang

dibedakan berdasarkan pembayaran bunga dan bagi hasil usaha: Bank yang

melakukan usaha secara Syariah dan Bank yang melakukan usaha secara

Konvensional.

Beberapahal yang mendasar, baik itu Bank Syariah maupun Bank

Konvensional kedua Bank tersebut memiliki persamaan terutama pada sisi

pengakuan secara nasional, keduanya adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, memberikan bantuan jasa

pembayaran dalam artian mempermudah proses pembayaran misalnya:

pembayaran listrik, air dll dengan menggunakan transfer dari ATM.

Hal mendasar yang membedakankedua lembaga keuangan tersebut itu

dari segi Bank Syariah tidak menggunakan bunga sebagai pendapatan karena

menganggap bunga itu riba yang di haramkan. Bank Konvensional lebih

menekankan pada keuntungan yang sebesar-besarnya tidak peduli banyak

konsumen yang dirugikan.

Penelitian tentang perbandingan kinerja Bank sudah dilakukan oleh

beberapa orang peneliti, antara lain:

1. Imam Subaweh (2008) Judul Penelitian Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Syariah Dan Bank Konvensional Periode 2003-2007

Dengan menggunakan Metode Penelitian Analisis data dilakukan dengan

dua cara, yaitu menggunakan statistik deskriptif dan model regresi.

Dimana hasil penelitian antara lain :

3

a. Kinerja keuangan Bank Syariah pada tahun 2003-2007 lebih baik dari

kinerja Bank Konvensional.

b. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda disimpulkan bahwa rasio

pinjaman terhadap tabungan tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengembalian ekuitas, baik pada Bank Syariah Maupun Bank

Konvensional.

c. Tidak terdapat perbedaaan kinerja yang signifikan antara Bank Syariah

dengan Bank Konvensional.

2. Abustan (2009) Judul Penelitian Analisis perbandingan kinerja keuangan

Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional. (Skripsi) Dengan

menggunakan Metode Penelitian Komparatif, Dimana hasil penelitian

antara lain :

a. Selama periode juni 2002-maret 2008 secara keseluruhan Perbankan

Syariah memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan Perbankan

Konvensional.

b. Selama periode juni 2002-maret 2008 secara keseluruhan Perbankan

Syariah memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan Perbankan

Konvensional.

3. Hendry Andres Maith (2013) Melakukan penelitian dengan judul Analisis

Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk. Penilaian tingkat keuangan suatu perusahaan

dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Untuk

mengetahui apakah keadaan keuangan perusahaan dalam kondisi yang

4

baik dapat dilakukan berbagai analisa, salah satunya adalah analisis rasio.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk ditinjau dari analisis rasio keuangan.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan

pengukuran rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Data

dan informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan

rasio likuiditas setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga keadaan

perusahaan dikategorikan dalam keadaan baik (liquid). Dari rasio

solvabilitas menunjukkan bahwa modal perusahaan tidak lagi mencukupi

untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor sehingga keadaan

perusahaan dikatakan dalam keadaan tidak baik (insolvable). Ditinjau

dengan rasio aktivitas menujukkan peningkatan di setiap tahunnya

sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan baik. Berdasarkan

rasio profitabilitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun

sehingga dapat dikatakan keadaan perusahaan berada pada posisi yang

baik.

Melihat penelitian terdahulu maka Peneliti melakukan penelitian

PT.Bank Muamalat yang ada pada Bank Syariah. Peneliti memilih PT.Bank

Muamalat karena Bank ini pernah raih penghargaan peringkat pertama Bank

Syariah dengan aset di atas 25 triliun dan PT Bank Muamalat Indonesia

dinobatkan sebagai The Best Sharia Bank pada kategori bank buku II dalam

acara Anugerah Perbankan Indonesia 2015. Pada bank konvensional peneliti

5

melakukan penelitian pada PT.Bank Mandiri karena merupakan Bank terbesar

di Indonesia tahun 2015 dalam hal aset, pinjaman, dan deposit.

Ukuran kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio

keuangan bank yang meliputi Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari

CAR (mewakili Rasio Solvabilita), ROA (mewakili Rasio Rentabilitas), NPL

(mewakili Rasio Kualitas Aktiva Produktif), LDR (mewakili Rasio

Likuiditas), dan BOPO (mewakili Rasio Efisiensi). Oleh karena itu, penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Syariah Dan Bank Konvensional di Indonesia (Studi

Kasus Pada PT. Bank Muamalat dan PT. Bank Mandiri)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut, maka yang

menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kinerja

keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional untuk masing-masing rasio

keuangan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah pokok penelitian di atas, maka tujuan penelitian

ini untuk memperoleh gambaran mengenai kinerja keuangan bank syariah dan

bank konvensional untuk masing-masing rasio keuangan.

6

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan dilakukannya penelitian ini :

a. Bagi Penulis.

Sebagai media pengembangan dan aplikasi ilmu pengetahuan

mengenai analisis kinerja keuangan Bank Syariah dan Bank

Konvensional yang terdapat di Indonesia.

b. Bagi Bank Syariah, dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk

mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya,sekaligus memperbaiki

apabila ada kelemahan dan kekurangan.

c. Dengan melihat perkembangan zaman orang-orang dominan ke Bank

Syariah dibandingkan dengan Bank Konvensional, hasil penelitian ini

dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk mempertahankan dan

meningkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila ada

kelemahan dan kekurangan.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank

Definisi Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

Kegiatan menghimpun dana yang dimaksud merupakan kegiatan

menghimpun dalam bentuk tabungan, deposito dan giro. Untuk menarik

masyarakat agar lebih banyak menabung, bank memberikan balasan jasa yang

menarik seperti bunga atau hadiah. Sedangkan kegiatan menyalurkan dana

yaitu memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan.

Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan dalam melaksanakan

kegiatan usahanya. (OJK : 2014)

Menurut Undang-undang no. 14 Tahun 1967 pasal 1 tentang pokok-

pokok perbankan adalah, “lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran

uang”.

Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai: Lembaga keuangan

yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

7

8

menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa bank

lainnya. (Kasmir, 2011 : 11)

Berdasarkan definisi-definisi perbankan dapat disimpulkan bahwa

semua kegiatan dalam lembaga keuangan, dana di tarik dari masyarakat dan

menyalurkannya untuk kesejahteraan masyarakat.

B. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Bank Syariah dapat diartikan sebagai Bank yang dalam prinsip,

operasional, maupun produknya dikembangkan dengan berlandaskan pada

nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan petunjuk-petunjuk

operasional hadist Muhammad Rasulullah SAW. (Alma dan Priansa, 2009 : 7)

Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

Bank Syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah

adalah Bank yang beroperasi sesuai dengan ajaran islam. Maksudnya Bank

Syariah menggunakan landasan sesuai dengan al-qu’an, dan as-sunnah, Bank

Syariah tidak mengutamakan seberapa besar keuntungan atau bunga yang di

dapatkan tetapi lebih mengutamakan bagi hasil. Oleh karena itu Akuntansi

Syariah perlu mendukung kegiatan sesuai dengan syariah karena tidak

mungkin menerapkan akuntansi sesuai dengan syariah ketika pencatatan yang

di gunakan tidak sesuai dengan syariah.

9

Ayat Allah yang menjelaskan dilarang Riba :

a. Al-baqarah : 278-279

)278(یا أیھا الذین آمنوا اتقوا اللھ وذروا ما بقي من الربا إن كنتم مؤمنین

فإن لم تفعلوا فأذنوا بحرب من اللھ ورسولھ وإن تبتم فلكم رءوس أموالكم

)279(لمون لا تظلمون ولا تظ

Artinya : “Hai orang-orang beriman, bertakwalah pada

Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang

beriman. Maka jika kamu tidak melaksanakan (apa yang

diperintahkan ini) maka ketahuilah, bahwa akan terjadi perang

dahsyat dari Allah dan RosulNya dan jika kamu bertaubat maka

bagi kamu pokok harta kamu, kamu tidak dianiaya dan tidak (pula)

dianiaya”.

b. Ali- Imran : 130

یا أیھا الذین آمنوا ال تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة واتقوا اللھ لعلكم تفلحون

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

memakan riba dengan berlipat ganda(1) dan bertakwalah kamu

kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”

c. Surat Ar-Ruum ayat 39

و عند اللھ وما آتيالناس فلا یربوما آتیتم من ربا لیربو في أموال

)39من زكاة تریدون وجھ اللھ فأولئك ھم المضعفون (الروم :

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia

bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada

sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu

10

maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat

demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.

Dari penjelasan ayat di atas dapat di simpulkan bahwa:

1) Orang yang melakukan riba tidak mendapat pahalah tambahan

oleh Allah Swt.

2) Jika melakukan hal yang tidak sesuai dengan perintah Allah

maka akan terjadi perang dahsyat dari Allah dan RosulNya.

3) Di anjurkan untuk tidak memakan uang riba, akan tetapi di

anjurkan untuk bertakwa kepada Allah Swt agar kita menjadi

orang-orang yang beruntung.

4) Riba tidak menambah pada sisi Allah Swt, akan tetapi ketika

kita mengeluarkan zakat dengan niat mencapai ke ridhohan

Allah Swt maka akan mendapat pahalah yang berlimpah.

Mencari nafka atau bekerja merupakan suatu ibadah dan wajib

dilakukan semua orang karena merupakan sebuah persyaratan dalam

kelangsungan hidup manusia akan tetapi dalam mencari nafka harus sesuai

dengan apa yang di perintahkan oleh Allah dan rasul yang terdapat dalam

al-qur’an dan as-sunnah tidak boleh terlalu banyak keuntungan yang di

ambil (ribah) pada saat melakukan transaksi harus di lakukan secara

stransparan adil dan suka sma suka.

2. Prinsip–Prinsip dasar operasional Bank Syariah

Hal yang mendasar mengenai batasan-batasan Bank Syariah dalam

melaksanakan segala kegiatan/aktifitas sesuai dengan syariat islam.

11

Sehingga bank syariah harus menetapkan prinsip-prinsip yang sejalan dan

tidak bertentangan dengan syariat islam.

Menurut Ichsan Hasan (2014 : 122) secara umum, setiap Bank

islam dalam menjalankan usahanya minimal mempunyai lima prinsip

operasional, yaitu:

a. Prinsip Titipan/ Wadi’ah

Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke

pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan

dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Akad wadi’ah terbagi 2

yaitu :Wadi’ah yad al-amanah (tangan amanah) dan Wadi’ah yad ad-

dhamanah (tangan penanggung)

b. Prinsip Bagi Hasil (Profit-Sharing)

1) Al- Musyarakah adalah akad kerja sama dua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa

keuantungan dan resiko akan ditanggung bersama dengan

kesepakatan.

2) Al-Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau

berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya

adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan

usaha. Secara teknis, Al-mudharabah adalah akad kerja sama

usaha antara dua modal pihak dimana pihak pertama (shahibul

12

maal)menyediakan seluruh (100%), sedangkan pihak lainnya

menjadi pengelola.

c. Prinsip Jual Beli (AL Ba’i)

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual

beli, dimana Bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan

atau mengangkat nasabah sebagai agen Bank melakukan pembelian barang

atas nama bank, kemudian Bank menjual barang tersebut kepada nasabah

dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin). (Alma

dan Juni Priansa, 2009 : 11)

d. Prinsip Sewa / Lease ( Ijaroh)

Sewa-sewa dalam Islam biasa disebut ijarah semua barang yang

mungkin diambil manfaatnya dengan tetap zatnya, sah untuk disewakan,

apabila kemanfaatannya itu dapat ditentukan dengan salah satu dari dua

perkara, yaitu dengan masa dan perbuatan.

Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak

kepemilikan atas barang itu sendiri.Al-ijarah terbagi kepada dua jenis: (1)

Ijarah, sewa murni. (2) ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan

penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk

memiliki barang pada akhir masa sewa. (Alma dan Juni Priansa, 2009 :12 )

13

e. Prinsip Jasa / Fee (ujrob)

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang

diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain al

wakalah, al kafalah, al hawalah, ar rahn, dan al qardh. (Alma dan Juni

Priansa,2009 : 12)

3. Kegiatan Operasional Perbankan Syariah

Pada sistem operasi Bank Syariah, pemilik dana menanamkan uangnya

di bank akan tetapi tidak berharap keuntungan (bunga). Melainkan keuntungan

dengan cara bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Misalnya, pemilik dana

menyimpan uang Rp 100.000.000 ketika pada saat bagi hasil maka di bagi

sesuai dengan perjanjian sebelumnya.

C. Bank Konvensional

1. Pengertian Bank Konvensional

Konvensional sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “convention”,

dalam bahasa Indonesia berarti pertemuan, jadi Bank Konvensional adalah

Bank yang operasinya berdasarkan sistem kesepakatan dalam suatu

pertemuan.

Pengertian kata “Konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa

Indonesia adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu,

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan

kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman.

14

Menurut Ulndang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional

adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara Konvensional yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan

operasi Bank Konvensional lebih memprioritaskan keuntungan (Bungan)

sedangkan hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur debitur.

Berdasarkan pengertian di atas, Bank Konvensional adalah Bank yang

operasionalnya menerapkan Bunga. Dan metode bunga sudah di terapkan

terlebih dahulu dibandingkan bagi hasil. Bank Konvensional pada umumnya

beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana

masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro;

menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit

antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka

pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang,

Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank

draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.

2. Tujuan Bank Konvensional.

Mencari keuntungan dari selisih pendapatan dan biaya. Pendapatan di

peroleh dari kegiatan pemberian pinjaman dan pembelian surat-surat berharga.

Biaya berasal dari bunga dan pembayaran lain-lainnya saat menarik dana dari

masyarakat.

15

D. Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan

atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. (Munawir, 2010 : 2)

Menurut Hery (2012 : 3) Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil

dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan

oleh entitas induk, yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi,

dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung

bukan berdasarkan pelaporan hasil danaset neto investee.(Rosita UliSinaga Dkk,

2009)

IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu

upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi

jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan

IFRS adalah memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk

periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan,

mengandung informasi berkualitas tinggi yang (Rindu Rika Gamayuni dkk,

2009) :

1. Menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan

sepanjang periode yang disajikan.

16

2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan

pada IFRS.

3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para

pengguna.

Hans Kartikahadi dkk (2016 : 126) Menyatakan bahwa laporan

keuangan dapat dikatakan sebagai suatu penyajian yang terstruktur tentang

posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Dimana tujuan laporan

keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja

keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna

laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomi. Dan laporan keuangan

yang lengkap terdiri dari komponen berikut :

1. Laporan posisi keuangan (Neraca) pada akhir periode (Statement of

Financial Position). Laporan posisi keuangan atau neraca adalah suatu

daftar yang menunjukkan posisi keuangan, yaitu komposisi dan jumlah

asset, liabilitas, ekuitas dari suatu entitas tertentu pada suatu tanggal

tertentu. PSAK 1 memperkenalkan adanya komponen laporan keuangan

keenam, yang merupakan laporan posisi keuangan pada awal periode

komparatif dalam hal entitas melakukan penerapan retrospektif atau

mereklasifikasi pos-pos laporan keuangan. Misalnya, entitas menyajikan

laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 dan

pada periode tersebut, entitas melakukan penerapan kebijakan akuntansi

secara retrospektif, maka pada saat menyajikan laporan keuangan yang

berakhir 31 Desember 2015, entitas akan menyajikan laporan posisi

17

keuangan 31 Desember 2015 dengan perbandingan 31 Desember 2014

dan 1 Januari 2014.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode (Statement of

Comprehensif Income). PSAK 1 memperkenalkan laba laporan laba rugi

kemprehensif yaitu laporan yang memberikan informasi mengenai kinerja

entitas yang menimbulkan perubahan pada jumlah ekuitas entitas, yang

bukan berasal dari transaksi dengan atau kepada pemilik dalam

kapasitasnya sebagai pemilik, misalnya setoran modal atau pembagian

dividen. Laba rugi komfrehensif terdiri dari :

a. Laba Rugi

Laba rugi memberikan informasi mengenai pendapatan, beban, dan

laba rugi suatu entitas selama suatu periode tertentu. Laporan ini

memberikan informasi mengenai hasil bersih entitas, sama dengan

jumlah laba bersih yang dilaporkan dalam laporan laba rugi yang

selama ini dikenal.

b. Penghasilan Komfrehensif Lain

Penghasilan komfrehensif lain atau biasa disebut OCI (Other

Comprehensif Income) berisi pos-pos pendapatan dan beban yang

tidak diakui dalam laba rugi. Komponen penghasilan komfrehensif

lainnya adalah :

1) Perubahan dalam surplus revaluasi aset tetap dan aset tak

berwujud, karena entitas menggunakan metode revaluasi untuk

satu atau lebih, kelompok aset tetapnya dan aset tak berwujud

18

sebagaimana diatur dalam PSAK 16 aset tetapnya dan PSAK 19

aset tak berwujud.

2) Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti,

sebagaimana diatur dalam PSAK 24 imbalan kerja.

3) Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan

keuangan, sebagaimana diatur dalam PSAK 10 pengaruh

perubahan Kurs Valuta Asing.

4) Keuntungan dan kerugian pengukuran kembali aset keuangan

yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual, sebagaimana

diatur dalam PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengukuran dan

pengakuan.

3. Laporan Perubahan Ekuitas Selama Periode. Untuk suatu entitas usaha

berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT), laba yang ditahan dan

tidak atau belum di bagikan sebagai dividen disajikan dalam neraca

sebagai bagian dari ekuitas, selain itu juga sering kali terjadi macam-

macam transaksi dan kejadian yang menyebabkan terjadinya perubahan

saldo awal entitas sehingga sampai pada saldo akhir ekuitas. Agar para

pemangku kepentingan dapat mengikuti perubahan yang terjadi atas setiap

komponen ekuitas dari masa ke masa secara transparan, maka perlu

disusun laporan tersendiri dalam suatu laporan perubahan ekuitas. Laporan

ini disusun dengan melakukan analisis atas kelompok akun ekuitas serta

dokumen dan catatan yang berkaitan dengan ekuitas, antara lain keputusan

rapat umum pemegang saham tentang pembayaran dividen, koreksi laba

19

rugi tahun lalu, perubahan struktur modal, dan perubahan pada komponen

ekuitas lainnya, seperti penghasilan komprehensif lain.

4. Laporan Arus Kas Selama Periode (Statement of Cash Flow). Informasi

tentang kas dan setara kas serta arus penerimaan dan penggunaan dana kas

dan setara kas adalah informasi yang sangat penting dan berguna untuk di

laporkan kepada dan dipahami oleh para pemangku kepentingan.

Penyusunan laporan arus kas dapat dilakukan berdasarkan metode

langsung langsung atau metode tak langsung. Metode langsung disusun

berdasarkan jurnal penerimaan kas dan bank, serta data pendukung

lainnya. Sedangkan metode tak langsung menyusun laporan arus kas

dengan membandingkan neraca awal dan neraca akhir, laporan laba rugi,

serta data pendukung lainnya. Laporan arus kas diatur dalam PSAK 2

laporan arus kas.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan, Berisi ringkasan kebijakan akuntansi

penting dan informasi penjelasan lain, dan informasi komparatif mengenai

periode terdekat sebelumnya.

6. Laporan Posisi Keuangan Pada Awal Periode Komparatif, yang disajikan

ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif

atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika

entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

20

E. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Syafri Harahap (2011 : 190) Analisis laporan keuangan

adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang

lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai

makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data

non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam

yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami

dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan

keuangan. ( Kasmir, 2012 : 66)

2. Tujuan dan Manfaat Analisis laporan keuangan

Menurut Kasmir (2012 : 68) ada beberapa tujuan dan manfaat bagi

berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum

dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah :

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode

tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah

dicapai untuk beberapa periode.

b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahanapa saja yang menjadi

kekurangan perusahaan.

c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

21

d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu

dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan

perusahaan saat ini.

e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan, apakah

perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau

gagal.

f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis

tentang hasil yang mereka capai.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kedua pendapat

memiliki maksud dan tujuan yang sama mengenai analisis laporan

keuangan dimana analisis laporan keuangan adalah suatu penelitian

laporan keuangan dengan tujuan untuk mengevaluasi kinerja keuangan dan

membuat keputusan mengenai rencana perusahaan kedepannya dengan

menutupi kelemahan-kelemahan yang ada, tetap mempertahankan yang

sudah sesuai dengan keinginan perusahaan dan menyusun strategi untuk

menguatkan kekuatan pada perusahaan. Dengan adanya analisis laporan

keuangan kita mampu mengetahui posisi keuangan (harta, modal,

kewajiban), kelemahan, kekuatan, langkah-langkah kedepannya, penilaian

kinerja, dan pembandingan perusahaan yang sejenis.

3. Rasio Keuangan

Menurut Kasmir (2012 : 104) Rasio keuangan merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara

membagi satu angka dengan angka lainnya.

22

Rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk

melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. (Fahmi, 2012 : 44)

Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan

merupakan pengevaluasian terhadap keuangan dan kinerja perusahaan.dari

pengevaluasian ini dapat dilihat dimana titik kelemahan maupun kekuatan dan

bagian mana yang harus dipertahankan bahkan diubah sesuai dengan target

perusahaan. dengan adanya hasil dari rasio keuangan maka akan terlihat

kondisi kesehatan perusahaan.

a. Rasio Permodalan (Solvabilitas)

Rasio Solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai

dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung

perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan

bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek

maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).(

Kasmir, 2012)

Tujun dari rasio ini untuk mengukur evektivitas suatu bank untuk

mencapai tujuannya, salah satu jenis rasio yang terdapat pada Rasio

solvabilitas yaitu capital adequacy ratio. Menurut Kasmir (2012 : 232)

untuk mencari rasio ini perlu terlebih dahulu kita ketahui besar estimasi

risiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit dan risiko yang akan

23

terjadi dalam perdagangan surat-surat berharga. Salah satu rumus mencari

capital adequacy ratio :

Modal Bank

ATMR

Ket:

CAR (Capital Adequacy Ratio): Rasio kinerja bank untuk mengukur

kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang

mengandung atau menghasilkan risiko.

ATMR: Menghitung Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

b. Rasio Rentabilitas (Earning)

Menurut Kasmir (2012) rasio rentabilitas bank merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur tingkat efisien usaha dan profibilitas

yang dicapai oleh bank dalam suatu periode tertentu.

Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau

mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank

yang bersangkutan. Rasio rentabilitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Return On Asset (ROA). Rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan. Rumus :

Laba Bersih

Total Aktiva

Ket : ROA (Return on Asset): Untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.

ROA =

CAR = X 100%

X 100%

24

c. Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP)

Pengertian aktiva produktif dalam Surat Keputusan Direksi Bank

Indonesia No. 31/147/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998 tentang

Kualitas Aktiva Produktif adalah penanaman dana bank baik dalam

Rupiah maupun valuta asingdalam bentuk kredit, surat berharga,

penempatan dana antar bank, penyertaan, komitmen dan kontijensi pada

transaksi rekening administratif.

Aktiva produktif bermasalah atau Non Performing Loan

merupakan aktiva produktif dengan kualitas aktiva kurang lancar,

diragukan, dan macet. (Widya, 2012) NPL dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Total Kredit Bermasalah

Total Seluruh Kredit

Ket:

NPL (Non Performing Loan) : Untuk melihat seberapa besar tingkat kredit

bermasalah yang telah disalurkan oleh bank.

d. Rasio Likuiditas (Liquidity)

Suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan dapat

memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua

depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa

terjadi penangguhan. Rasio likuiditas ini dilakukan untuk menganalisis

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut. Dalam

NPL = X 100%

25

penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah Loan to Deposit

Ratio (LDR). (Abustan : 2009)

Menurut Kasmir (2012) rasio likuiditas bertujuan untuk mengukur

seberapa likuid suatu bank dalam melayani nasabahnya. Dalam rasio ini

terdiri dari beberapa jenis diantaranya, yaitu : Loan To Deposit Ratio

(LDR). Loan to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan

jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.

Rumus untuk mencari Loan to deposit ratio sebagai berikut :

Total Pembiayaan

Dana pihak ketiga

Ket:

LDR (Loan to deposit ratio) : Rasio antara seluruh jumlah kredit yang

diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.

e. Rasio Efisiensi

Rasio biaya efisiensi adalah perbandingan antara biaya

operasional dan pendapatan operasional. (Widya, 2012) Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Biaya Operasional

Pendapatan Operasional

Ket:

BO/PO : Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional

LDR = X 100%

BO/PO = X 100%

26

F. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Fahmi : 2012)

secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah prestasi

yang di capai oleh perusahaan di bidang keuangan dalam suatu periode

tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. (Musdar : 2013)

Jika diperhatikan dari beberapa definisi kinerja keuangan menurut

kedua pendapat di simpulkan bahwa kinerja keuangan merupakan pencapaian

prestasi sebuah perusahaan pada suatu periode yang dapat dilihat pada balance

sheet (neraca), income statement (laporan laba rugi), dan cash flow statement

(laporan arus kas) serta hal-hal lain yang turut mendukung sebagai penguat

penilaian financial performance tersebut.

G. Penelitian Terdahulu

Sebelumnya ada beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian

mengenai kinerja keuangan, kinerja keuangan memiliki banyak versi indeks

untuk mengukur kinerja bank, salah satunya adalah rasio keuangan. Berikut

ini beberapa penelitian tentang kinerja bank yang telah dilakukan oleh

beberapa orang peneliti, antara lain :

Mohamad Fauzi Rahman (2012) melakukan penelitian dengan judul

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan

Perbankan Konvensional Tujuan dalam penelitian ini adalah :

27

1) Menganalisa kinerja keuangan Perbankan Syariah jika di bandingkan

dengan Perbankan Konvensional untuk masing-masing rasio keuangan.

2) Menganalisa kinerja Perbankan Syariah jika dibandingkan dengan

Perbankan Konvensional secara keseluruhan. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari Laporan keuangan dari

Perbankan Syariah yang diwakili oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) dan

Perbankan Konvensional yang diwakili oleh Bank BCA. Teknik analisis

data yang di gunakan adalah rasio keuangan yang berupa rasio

permodalan, rasio kualitas aktiva produktif, rasio rentabilitas, dan rasio

likuiditas.

Imam Subaweh (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum

Konvensional Di Indonesia. Pelitian bertujuan untuk mengetahui

perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah dan Konvensional dengan

menggunakan rasio rasio pinjaman terhadap tabungan, pengembalian ekuitas,

dan rasio tabungan terhadap aset serta untuk mengetahui pengaruh antara raso

pinjaman terhadap tabungan dan rasio tabungan terhadap aset terhadap

pengembalian ekuitas. Penelitian dilakukan pada 3 Bank Syariah yang ada di

Indonesia dan 20 Bank Konvensional dengan jumlah aktiva terbesar dari

setiap kelompok berdasarkan konsep API selama tahun 2003-2007. Hasil

penelitan menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

rasio pinjaman terhadap tabungan dan rasio tabungan terhadap aset terhadap

pengembalian ekuitas serta tidak terdapat perbedaan kinerja yang signifikan

28

antara Bank Syariah dan Konvensional. Dari hasil penelitian diketahui bahwa

laba yang diperoleh Bank didapat dari kegiatan yang dilaksanakan di luar

fungsinya sebagai lembaga penyalur dan pengumpul dana. Untuk

meningkatkan laba dan memperoleh predikat kinerja yang baik, Bank harus

lebih aktif menyalurkan dana dalam bentuk kredit ke sektor riil dan Usaha

Kecil dan Menengah (UKM), berusaha merestrukturisasi kredit macet

sehingga mampu menekan nilai kredit macet, dan Bank harus mampu

menekan biaya operasional.

Yunanto Adi Kusumo (2008) melakukan penelitian dengan judul

Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002 – 2007

(dengan Pendekatan PBI No. 9/1/PBI/2007). Tujuan dari analisis ini adalah

untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan

dalam catatan keuangan dan laporan keuangan. Dalam menggunakan analisis

rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam

perbandingan, yaitu:

1) Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari

waktu yang telah lalu (histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang

diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.

2) Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio

sejenis dari perusahaan yang lain yang sejenis.

Widya Wahyu Ningsih (2012) melakukan penelitian dengan judul

Analisis perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum Konvensional Di Indonesia. Bertujuan untuk melakukan perbandingan

29

kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di

Indonesia pada periode 2006-2010 dengan menggunakan rasio keuangan.

Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari CAR, LDR, NPL, BOPO, dan

ROA. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan

Keuangan Publikasi BankUmum tahun 2006 hingga 2010 yang diterbitkan

oleh masing-masing Bank yang bersangkutan. Setelah melewati tahap

purposive sample, maka sampel yang layak digunakan sebanyak 4 sampel, 2

Bank Umum Syariah (Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah), dan 2

Bank Umum Konvensional (Bank Mandiri dan Bank Mega). Teknik analisis

yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank Umum

Syariah dengan Bank Umum Konvensional adalah metode Independent

sample t-test.

Abustan (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis

perbandingan kinerja keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan

Konvensional. Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian ini

antara lain :

1) Untuk mengetahui dan menganalisa kinerja keuangan Perbankan Syariah

jika dibandingkan dengan Perbankan Konvensional untuk masing-masing

rasio keuangan.

2) Untuk mengetahuidan menganalisa kinerja Perbankan Syariah jika

dibandingkan dengan Perbankan Konvensional secara keseluruhan.

Dhika Rahma Dewi (2010) melakukan penelitian dengan judul Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia.

30

Penelitian ini bertujuan untuk : Menganalisis pengaruh CAR terhadap ROA

Bank Syariah di Indonesia, Menganalisis pengaruh FDR terhadap ROA Bank

Syariah di Indonesia, Menganalisis pengaruh NPF terhadap ROA Bank

Syariah di Indonesia, Menganalisis pengaruh REO terhadap ROA Bank

Syariah di Indonesia.

Andi Dahlia (2012) melakukan penelitian dengan judul Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri Dengan PT. Bank

Muamalat Indonesia, Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian

ini antara lain : Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa

laporan keuangandari perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan

publikasi Bank Indonesia melalui situs www.bi.go.id serta dari situs resmi

masing-masing bank. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis

rasio keuangan yang terdiri dari CAR, NPM, ROA, BOPO, LDR. Dan teknik

analisis yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank

Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia adalah metode

Independent sample t-test.

Muh. Sabir. M, Muhammad Ali, Abd. Hamid Habbe (2012)

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap

Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Di

Indonesia, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh tingkat rasio kesehatan bank terhadap Kinerja keuangan Bank

Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indoneisa serta untuk mengetahui

dan menganalisis perbedaan kinerja keuangan antara Bank Umum Syariah

31

dengan Bank Konvensional di Indonesia. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional yang beroperasi

di Indonesia. sampel dalam penelitian ini sebanyak 4 Bank Umum syariah dan

4 Bank Konvensional Data dianalisis dengan menggunakan model regresi

berganda dan uji beda. Pengaruh Rasio Kesehatan bank terhadap kinerja

keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia adalah CAR tidak berpengaruh

terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA,

NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, NPF tidak

berpengaruhterhadap ROA dan FDR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Dan pengaruh Rasio

Kesehatan bank terhadap kinerja keuangan Bank Konvensional di Indonesia

adalah CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA, NIM berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA, NPL berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA dan LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA

pada Bank Konvensional di Indonesia. Serta terdapat perbedaan Kinerja

Keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional di

Indonesia.

Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu (2013) melakukan

penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO,

NPF.Variabel CAR dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah.

Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan Bank tersebut untuk

menanggung risiko dari setiap aktiva produktif yang berisiko.Jika nilai CAR

32

tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan

memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Tingginya rasio

modal dapat melindungi deposan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat

kepada Bank, dan pada akhirnya dapat meningkatkan mendapatan suatu Bank.

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Inflasi, Suku Bunga,

CAR, BOPO, NPF terhadap profitabilitas.

Marissa Ardiyana (2011) melakukan penelitian dengan judul Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariahdan Bank Konvensional

Sebelum, Selama, Dan Sesudah Krisis Global Tahun 2008 Dengan

Menggunakan Metode Camel (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah mandiri

Dan PT. Bank Mandiri Tbk) Dalam mengevaluasi kinerja bank, penelitian

ini menggunakan rasio CAMEL, yang terdiri dari kategori Capital, Asset,

Management, Earning, dan Liability. Sistem penilaian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan

menghitung rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

menggunakan Menn-Whitney test. Untuk pendekatan kualitatif dilakukan

dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif.

Andryani Isna K (2012) melakukan penelitian dengan judul Analisis

Pengaruh Return On Asset, Bopo, Dan Suku Bunga Terhadap Tingkat Bagi

Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah. tujuan penelitian serta

tinjauan pustaka, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

33

H1: ReturnOn Asset,BOPO, dan SukuBunga secara simultan berpengaruh

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

H2: Return On Asset, BOPO, dan Suku Bunga secara parsial berpengaruh

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Ari Setyaningsih dan Setyaningsih Sri Utami (2013) melakukan

penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan

Syariah Dengan Perbankan Konvensional.Berdasarkan hasil penelitian

mengenenai perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dengan

perbankan konvensional pada PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk

dengan PT. Bank BRI Tbk Periode 2009–2011 diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Kinerja keuangan PT Bank Syariah Muamalat Tbk

a. Kinerja keuangan PT Bank Syariah Muamalat Tbk dilihat dari rasio

CAR termasuk kategori sehat.

b. Kinerja keuangan PT BankSyariah Muamalat Tbk dilihat dari rasio

NPL termasuk kategori sehat.

c. Kinerja keuangan PT Bank Syariah Muamalat Tbk dilihat dari rasio

ROA pada tahun 2009 termasuk kategori tidak sehat, namun tahun

2010–2011 termasuk kategori cukup sehat.

d. Kinerja keuangan PT Bank Syariah Muamalat Tbk dilihat dari rasio

BOPO termasuk kategori penilaian sehat.

e. Kinerja keuangan PT Bank Syariah Muamalat Tbk dilihat dari rasio

LDR termasuk kategori penilaian tidak sehat.

34

2. Kinerja keuangan PT Bank BRI Tbk

a. Kinerja keuangan PT Bank BRI Tbk dilihat dari rasio CAR termasuk

kategori sehat.

b. Kinerja keuangan PT Bank BRI Tbk dilihat dari rasio NPL termasuk

kategori sehat.

c. Kinerja keuangan PT Bank BRI Tbk dilihat dari rasio ROA pada tahun

2009–2010 termasuk dalam kategori penilaian sehat, tetapi tahun

2011 termasuk kategori penilaian cukup sehat.

d. Kinerja keuangan PT Bank BRI Tbk dilihat dari rasio BOPO termasuk

kategori penilaian sehat.

e. Kinerja keuangan kinerja keuangan PT Bank BRI Tbk dilihat dari rasio

LDR termasuk kategori penilaian sehat.

3. Hasil perbandingkan kinerja keuangan

a. Rasio CAR pada PT Bank BRI Tbk terlihat lebih baik dibandingkan

dengan PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk.

b. Rasio NPL pada PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk lebih

baik dibandingkan dengan PT Bank BRI Tbk.

c. Rasio ROA pada PT Bank BRI Tbk terlihat lebih baik dibandingkan

dengan PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk.

d. Rasio BOPO pada PT Bank BRI Tbk lebih baik dibandingkan dengan

PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk.

35

e. Rasio LDR pada PT Bank BRI Tbk menunjukkan kinerja keuangan

yang lebih baik dibandingkan dengan PT Bank Syariah Muamalat

Indonesia Tbk.

Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu (2013) melakukan

penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO,

NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Faktor yang mempengaruhi

profitabilitas Bank Syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat

bunga, inflasi, CAR, BOPO dan NPF. Sedangkan tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, dan

NPF terhadap profitabilitas Bank Syariah.

Febrina Dwijayanthy dan Prima Naomi (2009) melakukan penelitian

dengan judul Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Mata Uang

terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-2007. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Dan ingin melihat

pengaruh dari faktor-faktor eksternal bank seperti tingkat inflasi, BI Rate,

dan nilai tukar mata uang terhadap tingkat profitabilitas pada bank-bank,

karena sekitar 1.943 bank (Bank Konvensional, Unit Usaha Syariah, Bank

Umum Syariah, Bank Perkreditan Rakyat) yang terdaftar di Bank Indonesia,

maka dipilih bank yangtercatat di LQ-45. Alasan pengambilan sampel tersebut

karena bank-bank yang tercatat di LQ-45 dianggap bisa mewakili kinerja

bank-bank yang sehat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder

berupa data-data tingkat inflasi, BIRate, nilai tukar mata uang, serta Laporan

Keuangan Triwulanan Publikasi Perhitungan Rasio Keuangan Bank LQ-45

36

yang bersumber dari Bank Indonesia periode 2003-2007. Bank-bank yang

tercatat pada LQ-45 di BEI periode Pebruari - Juli 2008, yang menjadi subyek

penelitian ini yaitu Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat

Indonesia, Bank Danamon, Bank Mandiri, Bank Niaga, dan Bank

Internasional Indonesia.

Hendry Andres Maith (2013) Melakukan penelitian dengan judul

Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Penilaian tingkat keuangan suatu

perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan

perusahaan.Untuk mengetahui apakah keadaan keuangan perusahaan dalam

kondisi yang baik dapat dilakukan berbagai analisa, salah satunya adalah

analisis rasio. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan

pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk ditinjau dari analisis rasio

keuangan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif

menggunakan pengukuran rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan

profitabilitas. Data dan informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek

Indonesia. Berdasarkan rasio likuiditas setiap tahunnya mengalami

peningkatan sehingga keadaan perusahaan dikategorikan dalam keadaan baik

(liquid). Dari rasio solvabilitas menunjukkan bahwa modal perusahaan tidak

lagi mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor sehingga

keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan tidak baik (insolvable). Ditinjau

dengan rasio aktivitas menujukkan peningkatan di setiap tahunnya sehingga

keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan baik. Berdasarkan rasio

37

profitabilitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun sehingga

dapat dikatakan keadaan perusahaan berada pada posisi yang baik.

Ringkasan berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NoNama

Peneliti dan Tahun

Judul PenelitianMetode

PenelitianHasil Penelitian

1 Mohamad Fauzi Rahman, 2012

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji hitung diketahui tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara bank syariah dan bank konvensional dilihat dari rasio CAR, terdapat perbedaan kinerja secara signifikan antara bank syariah dengan bank konvensional dilihat dari rasioROA, terdapat perbedaan kinerja secara signifikan dilihat dari rasio NIM antara bank syariah dengan bank konvensional, terdapat perbedaan kinerja secara signifikan dilihat dari rasio LDR antara bank syariah dengan bank konvensional, tidak terdapat perbedaan kinerja secara signifikan dilihat dari rasio NPL antara bank syariah dengan bank konvensional. Apabila dilihat secara keseluruhan kinerja perbankan konvensional lebih baik dibandingkan dengan kinerja perbankan syariah.

38

NoNama

Peneliti dan Tahun

Judul PenelitianMetode

PenelitianHasil Penelitian

2 Imam Subaweh2008

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Bank Konvensional Periode 2003-2007

Analisis data dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan statistik deskriptif dan model regresi.

1. Kinerja keuangan bank syariah pada tahun 2003-2007 lebih baik dari kinerja bank konvensional2. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda disimpulkan bahwa rasio pinjaman terhadap tabungan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembalian ekuitas, baik pada bank syariah maupun bank konvensional. 3. Tidak terdapat perbedaaan kinerja yang signifikan antara bank syariah dengan bank konvensional.

3 Yunanto Adi Kusumo2008

Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002 – 2007 (dengan Pendekatan PBINo. 9/1/PBI/2007)

Penelitian ini menurut analisis datanya termasuk penelitian kuantitatif.

Analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuah perusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan.

4 Widya Wahyu Ningsih2012

Analisis perbandingan kinerja keuangan Bank umum syariah dengan bank umum konvensional Di indonesia

metode Independent sample t-test.

Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk masing-masing rasio keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia. Bank Umum Syariah lebih baik kinerjanya dari segi rasio LDR dan ROA, sedangkan Bank Umum Konvensional lebih baik kinerjanya dari segi rasio CAR, NPL, dan BOPO.

5 Abustan2009

Analisis perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional. (skripsi)

Komparatif Selama periode juni 2002-maret 2008 secara keseluruhan perbankan syariah memiliki kinerja lebih baik dibandingkann dengan perbankan konvensional.

39

NoNama

Peneliti dan Tahun

Judul PenelitianMetode

PenelitianHasil Penelitian

6 Dhika Rahma Dewi2010

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia

Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif

Dari hasil uji hipotesis Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia, Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia, Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia, Rasio Efisiensi Operasional (REO) berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia.

7 Andi Dahlia2012

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT.Bank Syariah Mandiri Dengan PT. Bank Muamalat Indonesia

Guna mendukung penelitian ini, maka jenis data yang digunakan sebagai berikut :1.Data Kuantitatif2.Data Kualitatif

Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk rasio NPM,BOPO, LDR. Sedangkan pada rasio CAR dan ROA tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih baik dari segi Permodalan terhadap CAR dan Rasio Efisiensi terhadap BOPO sedangkan Bank Muamalat Indonesia lebih baik kinerjanya dari segi Rentabilitas terhadap ROA, NPM dan Rasio Likuiditas terhadap LDR.

40

NoNama

Peneliti dan Tahun

Judul PenelitianMetode

PenelitianHasil Penelitian

8 Muh. Sabir. M,Muhammad Ali,Abd.Hamid Habbe2012

Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia(Jurnal)

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi bergandadengan persamaan kuadrat terkecil (OLS) dengan bantuan program SPSS 16 for windows untuk mempermudah dalammelakukan analisis dengan persamaan regresi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia. CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA, NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, LDRberpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia. Dan terdapat perbedaan Kinerja Keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional di Indonesia.

9 Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu2013

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Car, Bopo, Npfh

Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif

Berdasar hasil analisis datayang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa BOPO berpengaruh signifikan negative terhadap ROA sedangkan variable CAR, NPF, Inflasi dan Suku Bunga tidak berpengaruh.

41

NoNama Peneliti

dan TahunJudul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

10 Marissa Ardiyana2011

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari’ahdan Bank Konvensional Sebelum,Selama, Dan Sesudah Krisis Global Tahun 2008 Dengan Menggunakan Metode Camel (Studi Kasus Pada PT Bank Syari’ahmandiri Dan PT Bank Mandiri Tbk)

Sistem penilaian inimenggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan rasio bank dinyatakan sehat. Nilai rasio bank Mandiri Tbk lebih unggul dari pada bank Syari’ahMandiri, namun untuk pertumbuhan rasio, bank Syari’ahMandiri lebih unggul dari pada bank Mandiri Tbk. Pada Uji beda yang mengalami perbedaan yang signifikan adalah pada rasio CAR, ROA, dan LDR. Pada masa krisis global Bank Syari’ah Mandiri mampu mempertahankan nilai maupun pertumbuhan rasionya dibandingkan Bank Mandiri Tbk.

11 Andryani Isna K2012

Analisis Pengaruh Return On Asset, Bopo, Dan Suku BungaTerhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode dokumentasi

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan uji F, menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA), BOPO, dan suku bunga secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah periode 2009-2011. 2. Berdasarkan uji t, menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return on Asset (ROA) dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, serta BOPO tidak berpengaruh terhadap bagi hasil deposito mudharabah.

12 AriSetyaningsih, Setyaningsih Sri Utami2013

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi

Analisis menggunakan analisis rasio keuangan CAR, NPL, ROA, BOPO dan LDR.

42

NoNama Peneliti

dan TahunJudul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

13 Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu2013

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Car, Bopo, Npf Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa BOPO berpengaruh signifikan negative terhadap ROA sedangkan variable CAR, NPF, Inflasi dan Suku Bunga tidak berpengaruh.

14 Hendry Andres Maith2013

Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada Pt. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif

Berdasarkan rasio likuiditas setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga keadaan perusahaan dikategorikan dalam keadaan baik (liquid). Dari rasio solvabilitas menunjukkan bahwa modal perusahaan tidak lagi mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan tidak baik (insolvable). Ditinjau dengan rasio aktivitas menujukkan peningkatan di setiap tahunnya sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan baik. Berdasarkan rasio profitabilitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun sehingga dapat dikatakan keadaan perusahaan berada pada posisi yang baik.

43

H. Kerangka Pikir

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Laporan Keuangan

Bank Syariah Bank Konvensional

Rasio Keuangan

Kinerja Keuangan

Hasil

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih objek penelitian pada Otoritas

Jasa Keungan (OJK) Jln Sultan Hasanuddin 3-5, Baru, Ujung Pandang, Kota

Makassar, Sulawesi Selatan 90112, Indonesia. Waktu Penelitian ini di

laksanakan mulai bulan 24 Maret 2017 sampai dengan 28 April 2017 .

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang digunakan peneliti yaitu Kuantitatif. Data Kuantitatif

yaitu data berupa angkaatau bilangan.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan peneliti yaitu :

a. Data sekunder yaitu data yang diterbitkan atau digunakan oleh oganisasi

yang bukan pengolahnya (Ulum dan Juanda, 2016 : 94).

b. Data Primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung

dari sumber pertama (Ulum dan Juanda, 2016 : 94).

Data yang di ambil peneliti yakni data sekunder yang berupa

dokumen yang diperoleh dari Bank Indonesia melalui dari Internet, buku-

buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Data yang

digunakan pada penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan pada Bank

Syariah dan Bank Konvensional (Studi kasus PT Bank Muamalat dan PT

44

45

Bank Mandiri) selama tahun 2011-2015. Data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1) Neraca Keuangan

2) Laporan Rugi Laba

3) Laporan Kualitas Aktiva Produktif

4) Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

5) Ikhtisar Keuangan

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang dibahas,

peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan cara :

1. Dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh

data-data yang sudah jadi dan sudah diolah oleh orang lain. Peneliti

tinggal memanfaatkan data tersebut, dokumentasi bisa dilakukan

dengan cara mencatat ulang, memotret, foto copy atau membeli

2. Wawancara. Teknik wawancara digunakan untuk melakukan Tanya

jawab langsung secara tidak struktural dalam artian tidak

menggunakan daftar pertanyaan yang baku.

3. Observasi. Teknik observasi digunakan dalam pengamatan langsung.

46

D. Populasi dan Sampel

Populasi yang diambil dalam penenelitian yaitu PT Bank Muamalat

dan PT Bank Mandiri. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari berbagai literatur seperti website, buku, majalah, jurnal, koran,

dan lain-lain.

Sampel diambil dari data yang berhubungan dengan aspek penelitian

tahunan Publikasi Bank selama periode 2011-2015.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

komparatif yaitu membandingkan hasil rasio keuangan Bank Muamalat Dan

Bank Mandiri. Metode komparatif penelitian yang bersifat membandingkan.

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan fakta-fakta persamaan atau

perbedaan yang terdapat dalam penelitian.

Adapun rasio yang digunakan adalah rasio keuangan :

a. Rasio Permodalan (Solvabilitas)

Modal Bank

ATMR

b. Rasio Rentabilitas (Earning)

Laba Bersih

Total Aktiva

CAR = X 100%

ROA = X 100%

47

c. Rasio Kualitas Aktiva Produktif

Total Kredit Bermasalah

Total Seluruh Kredit

d. Rasio Likuiditas (Liquidity)

Total Pembiayaan

Dana pihak ketiga

e. Rasio Efisiensi

Biaya Operasional

Pendapatan Operasional

NPL = X 100%

LDR = X 100%

BO/PO = X 100%

48

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum PT Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani

1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia

(MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27

Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha

Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat,

terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada

saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara

silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan

komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp

106 miliar.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,

Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank

Devisa.Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank

syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun

produk yang terus dikembangkan.

Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara.Sektor

perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank

48

49

Muamalat pun terimbas dampak krisis.Di tahun 1998, rasio pembiayaan

macet (NPF) mencapai lebih dari 60%.Perseroan mencatat rugi sebesar Rp

105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari

sepertiga modal setor awal.

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari

pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic

Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada

RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang

saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan

2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan

bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil

membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap

Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi

pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan

perbankan syariah secara murni. Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan

bagi lebih dari 4,3 juta nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi

di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari

4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000

merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang

telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk

meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan

dengan jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga

layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia.

50

Selain itu Bank Muamalat memiliki produk shar-e gold dengan

teknologi chip pertama di Indonesia yang dapat digunakan di 170 negara dan

bebas biaya diseluruh merchant berlogo visa. Sebagai Bank Pertama Murni

Syariah, bank muamalat berkomitmen untuk menghadirkan layanan

perbankan yang tidak hanya comply terhadap syariah, namun juga kompetitif

dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok nusantara. Komitmen tersebut

diapresiasi oleh pemerintah, media massa, lembaga nasional dan internasional

serta masyarakat luas melalui lebih dari 70 award bergengsi yang diterima

oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir. Penghargaan yang diterima antara lain

sebagai Best Islamic Bank in Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News

(Kuala Lumpur), sebagai Best Islamic Financial Institution in Indonesia 2009

oleh Global Finance (New York) serta sebagai The Best Islamic Finance

House in Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia (Hong Kong).

1. Visi & Misi

VISI

“The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with

Strong Regional Presence”

Misi

Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan

berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan

berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia

yang islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif,

untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.

51

2. Struktur Organisasi

Gambar 4.1

B. Gambaran Umum PT Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah

Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat Bank pemerintah yaitu Bank Bumi

Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank

Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-

masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam

52

pembangunan perekonomian Indonesia. Setelah melalui proses konsolidasi

dan integrasi menyeluruh di segala bidang, Bank Mandiri berhasil

membangun organisasi Bank yang solid dan mengimplementasikan core

banking system baru yang terintegrasi menggantikan core bankingsystem

dari keempat Bank Legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak

didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat

dari laba yang terus meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga

mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004.

Tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank

Mandiri memutuskan untuk menjadi bank yang unggul di

regional(regional champion Bank), yang diwujudkan dalam program

transformasi yang dilaksanakan melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu:

Implementasi budaya. Dilakukan dengan restrukturisasi organisasi

berbasis kinerja, penataan ulang sistem penilaian berbasis kinerja,

pengembangan leadership dan talent serta penyesuaian sumber daya

manusia dengan kebutuhan strategis.

Pengendalian tingkat NPL secara agresif. Bank Mandiri fokus pada

penanganan kredit macet dan memperkuat sistem manajemen risiko.

Pertumbuhan pasar melalui strategi dan value preposition yang

distinctive untuk masing-masing segmen.

Meningkatkan pertumbuhan bisnis yang melebihi rata-rata.

Pertumbuhan pasar melalui strategi dan value preposition yang

distinctive untuk masing-masing segmen.

53

Pengembangan dan pengelolaan program aliansi. Antar Direktorat

atau Business Unit dalam rangka optimalisasi layanan kepada

nasabah, serta untuk lebih menggali potensi bisnis nasabah-nasabah

eksisting maupun value chain dari nasabah-nasabah dimaksud.

1. Visi & MisiVisi:

Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi

dan selalu progresif

Misi:

Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar,

Mengembangkan sumber daya manusia professional, Memberi

keuntungan yang maksimal bagi stakeholder, Melaksanakan

manajemen terbuka, Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan

lingkungan.

54

2. Struktur Organisasi

Gambar 4.2

55

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Perhitungan Rasio Keuangan Bank Muamalat

Untuk mendapatkan Rasio keuangan harus melakukan terlebih dahulu

perhitungan dengan menggunakan rumus CAR (mewakili Rasio

Solvabilita), ROA (mewakili Rasio Rentabilitas), NPL (mewakili Rasio

Kualitas Aktiva Produktif), LDR (mewakili Rasio Likuiditas), dan BO/PO

(mewakili Rasio Efisiensi) sehingga dapat memudahkan untuk

menentukan rasio.

a. Rasio Permodalan (Solvabilitas)

Modal Bank

ATMR

1) Tahun 2011

Rp 2.415.629.113

Rp 20.109.146.671

= 12,01 %

Pada tahun 2011 nilai CAR sebesar 12,01 %

2) Tahun 2012

Rp 3.635.286.622

Rp 31.422.597.951

= 11,57%

CAR = X 100%

CAR = X 100%

CAR = X 100%

55

56

Pada tahun 2012 nilai CAR mengalami penurunan sampai 11,

57%.

3) Tahun 2013

Rp 5.943.242.925

Rp 34.414.939.085

= 17,27%

Pada tahun 2013 nilai CAR kembali mengalami peningkatan dari

11,57 sampai 17,27%.

4) Tahun 2014

Rp 5.848.060.194

Rp 41.334.187.915

= 14,15%

Pada tahun 2014 nilai CAR kembali mengalami penurunan dari

17,27% sampai 14,15%.

5) Tahun 2015

Rp 5.143.373.124

Rp Rp 37.713.341.431

= 13,64%

Pada tahun 2015 nilai CAR tetap mengalami penurunan sampai

13,64% .

b. Rasio Rentabilitas (Earnin)

Laba Bersih

CAR = X 100%

CAR = X 100%

CAR = X 100%

ROA = X 100%Total Aktiva

57

1) Tahun 2011Rp 670.639.316

= 1,14 %

Pada tahun 2011 nilai ROA sebesar 1,14%.

2) Tahun 2012

Rp 521.841.321

Pada tahun 2012 nilai ROA mengalami peningkatan dari 1,14%

sampai 1,16%.

3) Tahun 2013

Rp 653.620.388

Rp 54.694.020.564

= 1,20%

Pada tahun 2013 nilai ROA tetap mengalami peningkatan 1,14%

pada tahun 2011, pada tahun 2012 1,16% sampai 1,20% pada

tahun 2013.

4) Tahun 2014

Rp 96.719.801

Rp 62.413.310.135

Pada tahun 2014 nilai ROA mulai mengalami penurunan dari tahun

2013 sebesar 1, 20% sampai 0,15% pada tahun 2014.

Rp 32.479.506.528 ROA = X 100%

Rp 44.854.413.084 ROA = X 100%

= 1,16%

ROA = X 100%

ROA = X 100%

= 0,15 %

58

5) Tahun 2015

Rp 108.909.838

Rp 57.172.587.967

= 0,19%

Pada tahun 2015 nilai ROA kembali meningkat dari tahun 2014

sebesar 0,15 sampai 0,19%.

c. Rasio Kualitas Aktiva Produktif

Total Kredit Bermasalah

Total Seluruh Kredit

1) Tahun 2011

Rp 512.464.190

= 2,53%

Pada tahun 2011 nilai NPL sebesar 2,53%.

2) Tahun 2012

Rp 686.624.994

Rp 30.424.000.862

= 2,26%

Pada tahun 2012 nilai ROA mengalami penurunan dari 2,53%

pada tahun 2011 sampai 2,26% 2012.

3) Tahun 2013

Rp 562.719.124

Rp 39.043.056.931

ROA = X 100%

NPL = X 100%

X 100% NPL =

Rp 20.250.551.783

X 100% NPL =

NPL = X 100%

= 1,44%

59

Pada tahun 2013 nilai NPL tidak pernah mengalami peningkatan

sejak mengalami penurunan pada tahun 2012 2,26% sampai

1,44% tahun 2013.

4) Tahun 2014

Rp 2.057.669.903 =

Rp 33.085.967.225

= 6,22%

Pada tahun 2014 nilai NPL mulai meningkat di bandingkan 3

tahun sebelumnya sebesar 6,22%.

5) Tahun 2015

Rp 1.709.005.395

Rp 38 .825.318.016

Pada tahun 2015 nilai NPL kembali mengalami penurunan sebesar

4,40%, dimana pada tahun sebelumnya mengalami peningkatan.

d. Rasio Likuiditas (Liquidity)

Total Pembiayaan

Dana pihak ketiga

1) Tahun 2011

LDR = Rp 23.670.112.427

Pada tahun 2011 nilai LDR sebesar 85,55%.

NPL = X 100%

NPL = X 100%

= 4,40%

LDR = X 100%

Rp 20.250.551.783X 100%

= 85,55%

60

2) Tahun 2012

LDR =Rp 29.762.458.796

Pada tahun tahun 2012 nilai LDR mengalami peningkatan dari

tahun 2011 sebesar 85,55% sampai tahun 2012 sebesar 102,22%.

3) Tahun 2013

Rp 39.043.056.931

Rp 37.295.947.034

= 104,68%

Pada tahun 2013 nilai LDR tetap mengalami peningkatan dari

tahun 2012 sebesar 102,22% sampai tahun 2013 sebesar

104,68%.

4) Tahun 2014

Rp 33.085.967.225

Rp 46.635.503.073

Pada tahun 2014 nilai LDR mengalami penurunan dari tahun

2013 sebesar 104,68% sampai pada tahun 2014 sebesar 70,95%.

5) Tahun 2015

Rp 38.825.318.016

Rp 41.050.771.767

Rp 30.424.000.862X 100%

= 102,22%

LDR = X 100%

LDR = X 100%

= 70,95 %

LDR = X 100%

= 94,58%

61

Pada tahun 2015 nilai LDR kembali meningkat dari tahun 2014

sebesar 70,95% sampai 94,58% pada tahun 2015.

e. Rasio Efisiensi

Biaya Operasional

Pendapatan Operasional

1) Tahun 2011

BO/PO = Rp 2.674.529.648

= 85,66%

Pada tahun 2011 nilai BO/PO sebesar 85,66%.

2) Tahun 2012

Pada tahun 2012 nilai BO/PO mengalami penurunan tahun 2011

85,66% sampai dengan 84,49% tahun 2012.

3) Tahun 2013

BO/PO = Rp 4.794.215.096

= 85,22%

Pada tahun 2013 nilai BO/PO meningkat sampai 85,22% dari

tahun sebelumnya sebesar 84,49% tahun 2012.

BO/PO = X 100%

Rp 2.290.910.766

X 100%

Rp 2.858.308.388 X 100%BO/PO =

Rp 3.382.835.214

= 84,49%

X 100%Rp 4.085.538.787

62

4) Tahun 2014

Rp 5.361.316.487

Rp 5.528.377.977

= 96,98%

Pada tahun 2014 nilai BO/PO tetap meningkat dari tahun

sebelumnya sebesar 96,98%.

5) Tahun 2015

Rp 5.118.496.678 BO/PO =

Rp 5.261.253.471

= 97,29%

Pada tahun 2015 nilai BO/PO tetap mempertahankan

peningkatannya sampai mencapai nilai sebesar 97,29%.

2. Perhitungan Rasio Keuangan Bank Mandiri

Untuk mendapatkan Rasio keuangan harus melakukan terlebih dahulu

perhitungan dengan menggunakan rumus CAR (mewakili Rasio

Solvabilita), ROA (mewakili Rasio Rentabilitas), NPL (mewakili Rasio

Kualitas Aktiva Produktif), LDR (mewakili Rasio Likuiditas), dan BO/PO

(mewakili Rasio Efisiensi) sehingga dapat memudahkan untuk

menentukan rasio.

a. Rasio Permodalan (Solvabilitas)

Modal Bank

ATMR

X 100% BO/PO =

X 100%

CAR = X 100%

63

1) Tahun 2011

Rp 53.325.871

Rp 352.519.994

Pada tahun 2011 nilai CAR sebesar 15,13%.

2) Tahun 2012

Rp 61.947.504

Rp 400.189.948

= 15,48%

Pada tahun 2012 nilai CAR mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya sebesar 15,13% tahun 2011 sampai 15,48% tahun 2012.

3) Tahun 2013

Rp 73.345.421

Pada tahun 2013 nilai CAR mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya sebesar 15,48% tahun 2012 sampai 14,93% tahun 2013.

4) Tahun 2014

Rp 85.479.697

Rp 514.904.536

= 16,60%

CAR = X 100%

CAR = X 100%

= 15,13%

CAR = X 100% Rp 491.276.170

= 14,93%

CAR = X 100%

64

Pada tahun 2014 nilai CAR kembali meningkat dari tahun

sebelumnya sebesar 14,93% tahun 2013 sampai 16,60% tahun

2014.

5) Tahun 2015

Rp 107.388.146

Rp 577.345.989

= 18,60%

Pada tahun 2015 nilai CAR sebesar 18,60%, tetap meningkat dari

tahun sebelumnya dan tidak pernah mengalami penurunan sejak

tahun 2014 sampai 2015.

b. Rasio Rentabilitas (Earning)

Laba Bersih

Total Aktiva

1) Tahun 2011

Rp 16.512.035

Rp 551.891.704

Pada tahun 2011 nilai ROA sebesar 2.99%.

2) Tahun 2012

Rp 16.512.035

Rp 635.618.708

CAR = X 100%

ROA = X 100%

ROA = X 100%

= 2,99 %

ROA = X 100%

= 2,60%

65

Pada tahun 2012 nilai ROA mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya sebesar 2.99% tahun 2011 sampai 2,60% tahun 2012.

3) Tahun 2013 Rp 24.061.837

Rp 733.099.762

= 3,28%

Pada tahun 2013 nilai ROA mulai meningkat dari tahun

sebelumnya sebesar 2,60% tahun 2012 sampai 3,28% tahun 2013.

4) Tahun 2014

Rp 26.008.015

Rp 855.039.673

= 3,04%

Pada tahun 2014 nilai ROA kembali mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya 3,28% tahun 2013 sampai 3,04% tahun 2014.

5) Tahun 2015

Rp 26.369.430

Rp 910.063.409

= 2,90%

Pada tahun 2015 nilai ROA tetap menurun sejak mengalami

penurunan mulai dari 3,04% pada tahun 2014 sampai 2,90% tahun

2015.

c. Rasio Kualitas Aktiva Produktif

Total Kredit Bermasalah

Total Seluruh Kredit

ROA = =

X 100%

ROA = X 100%

ROA = X 100%

NPL = X 100%

66

1) Tahun 2011

Rp 6.958.245

= 19,60%

Pada tahun 2011 nilai NPL sebesar 19,60%

2) Tahun 2012

Rp 7.244.900 =

Pada tahun 2012 nilai NPL menurun dari tahun sebelumnya pada

tahun 2011 sebesar 19,60% sampai 16,78% pada tahun 2012.

3) Tahun 2013

Rp 8.930.010 =

Rp 48.601.788

= 18,37%

Pada tahun 2013 nilai NPL mulai kembali meningkat dari tahun

sebelumnya 16,78% pada tahun 2012 sampai 18,37% tahun 2013.

4) Tahun 2014

Rp 11.297.833

Pada tahun 2014 nilai NPL tetap mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya 18,37% tahun 2013 sampai 24,32% tahun 2014.

NPL = X 100%

Rp 35.494.686

NPL = X 100%

Rp 43.165.108

= 16,78%

NPL = X 100%

NPL = X 100%

Rp 46.457.570 = 24,32%

67

5) Tahun 2015

Rp 15.377.323

Pada tahun 2015 nilai NPL mengalami peningkatan selama 3

tahun berturut-turut, 18,37% tahun 2013, 24,32% tahun 2014 dan

pada tahun 2015 sebesar 31,73%.

d. Rasio Likuiditas (Liquidity)

Total Pembiayaan

Dana pihak ketiga

1) Tahun 2011

Rp 35.494.686

Rp Rp 179.516.637

Pada tahun 2011 nilai LDR sebesar 19,77%.

2) Tahun 2012

Rp 43.165.108

Rp 475.535.167

= 9,08%

Pada tahun 2012 nilai LDR mengalami penurunan yang sangat

jauh dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun sebelumnya itu

19,77% tahun 2011 turun sampai 9,08% pada tahun 2012.

LDR = X 100%

NPL = X 100%

Rp 48.468.418

= 31,73%

LDR = X 100%

= 19,77%

LDR = X 100%

68

3) Tahun 2013

Rp 48.601.788

Rp 556.341.661

= 8,74%

Pada tahun 2013 nilai LDR belum mengalami peningkatan tetap

terjadi penurunan dari tahun sebelumnya 9,08% pada tahun 2012

sampai 8,74% pada tahun 2013.

4) Tahun 2014

Rp 11.297.833

Rp 276.867.279

= 4,08%

Pada tahun 2014 nilai LDR tetap mengalami penurunan, selama 3

tahun berturut-turut nilai LDR mengalami penurunan. Pada tahun

2011 nilai LDR sebesar 19,77%, 9,08% pada tahun 2012, 8,74%

pada tahun 2013, 4,08% pada tahun 2014.

5) Tahun

Rp 48.468.418

Rp 676.387.261

= 7,17%

Pada tahun 2015 nilai LDR mulai meningkat sebesar 7,17% di

bandingkan tahun sebelumnya.

e. Rasio Efisiensi

Biaya Operasional

Pendapatan Operasional

BO/PO = X 100%

LDR = X 100%

LDR = X 100%

LDR = X 100%

69

1) Tahun 2011

Rp 20.091.873 BO/PO =

Rp 35.476.442

= 56,63%

Pada tahun 2011 nilai BO/PO sebesar 56,63%.

2) Tahun 2012

Rp 22.435.592 BO/PO =

Rp 41.888.225

= 53,56%

Pada tahun 2012 nilai BO/PO mengalami penurunan dimana pada

tahun sebelumnya itu 56,63% tahun 2011 turun sampai 53,56%

pada tahun 2012.

3) Tahun 2013

Rp 26.606.890 BO/PO =

Rp 50.128.385

= 53,08%

Pada tahun 2013 nilai BO/PO belum mengalami peningkatan tetap

terjadi penurunan dari tahun sebelumnya 53,56% pada tahun 2012

sampai 53,08% pada tahun 2013.

4) Tahun 2014

Rp 24.732.890 BO/PO =

Rp 56.684.426

= 43,63%

X 100%

X 100%

X 100%

X 100%

70

Pada tahun 2014 nilai BO/PO tetap mengalami penurunan, selama

3 tahun berturut-turut nilai BO/PO mengalami penurunan. Pada

tahun 2011 nilai LDR sebesar 56,63%, 53,56 % pada tahun 2012,

53,08% pada tahun 2013, 43,63% pada tahun 2014.

5) Tahun 2015

Rp 40.636.136 BO/PO = Rp 67.154.350

= 60,51%

Pada tahun 2015 nilai BO/PO mulai meningkat sebesar 60,51% di

bandingkan tahun sebelumnya.

B. Pembahasan

1. Rasio Keuangan Bank Muamalat dengan Bank Mandiri di Indonesia

Adapun data tentang rasio-rasio keuangan Bank Muamalat dan Bank

Mandiri Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus yang telah

ditentukan, maka Dibawah ini adalah hasil dari perhitungan rasio keuangan

selama tahun 2011-2015.

X 100%

71

a. Bank Muamalat

Rasio 2011 2012 2013 2014 2015

CAR 12,01% 11,57% 17,27% 14,15% 13,64%

ROA 1,14% 1,16% 1,20% 0,15 % 0,19%

NPL 2,53% 2,26% 1,44% 6,22% 4,40%

LDR 85,55% 102,22% 104,68% 70,95 % 94,58%

BO/PO 85,66% 84,49% 85,22% 96,98% 97,29%

Tabel 5.1 Rasio Keuangan Bank Muamalat

b. Bank Mandiri

Rasio 2011 2012 2013 2014 2015

CAR 15,13 15,48 14,93 16,60 18,60

ROA 2,99 2,60 3,28 3,04 2,90

NPL 19,60 16,78 18,37 24,32 31,73

LDR 19,77 9,08 8,74 4,08 7,17

BO/PO 56,63 53,56 53,08 43,63 60,51

Tabel 5.2 Rasio Keuangan bank Mandiri

72

2. Dinamika Rasio Keuangan CAR, LDR, NPL, BO/PO, dan ROA Bank

Muamalat Dan Bank Mandiri di Indonesia

Studi kasus penelitian yang digunakan adalah Bank Umum Syariah

yang terdiri dari Bank Muamalat, dan untuk Bsank Umum Konvensional

terdiri dari Bank Mandiri. Penelitian ini akan melihat kinerja keuangan Bank

Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional yang diukur dengan CAR

(mewakili Rasio Solvabilita), ROA (mewakili Rasio Rentabilitas),NPL

(mewakili Rasio Kualitas Aktiva Produktif), LDR (mewakili Rasio

Likuiditas), dan BO/PO (mewakili Rasio Efisiensi).Adapun data tentang

dinamika pergerakan rasio-rasiokeuanganBank Umum Syariah dan Bank

Umum Konvensional di Indonesia yang tercatat pada laporan publikasi Bank

Indonesia dari periode 2011 hingga 2015, secara umum dapat ditampilkan

seperti pada Grafik berikut:

a. Bank Muamalat

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

2011 2012 2103 2014 2015

Grafik 5.1

73

b. Bank Mandiri

Grafik 5.2

Dari tabel dan grafik di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa

rasio keuangan CAR, ROA, NPL, LDR, BO/PO, dan Bank Muamalat dan

Bank Mandiri pada periode penelitian 2011 hingga 2015 mengalami

fluktuasi.

3. Rata-rata (Mean) yang terdapat Pada Bank Muamalat dan Bank

Mandiri

Rasio Bank Muamalat Bank Mandiri

CAR 13,728% 16,148%

ROA 0,768% 2,962%

NPL 3,37% 22,16%

LDR 91,596% 9,768%

BO/PO 89,928% 53,482%

Tabel 5.3

0

10

20

30

40

50

60

70

2011 2012 2013 2014 2015

CAR

ROA

NPL

LDR

BO/PO

74

a. Analisis Rasio CAR

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Muamalat mempunyai

rata-rata (mean) rasio CAR sebesar 13,728%, lebih kecil dibandingkan

dengan mean rasio CAR Bank Mandiri sebesar 16,148%. Hal itu berarti

bahwa selama periode 2011-2015 Bank Mandiri memiliki CAR lebih baik

dibandingkan dengan Bank Muamalat, karena semakin tinggi nilai CAR

maka akan semakin bagus kualitas permodalan bank tersebut. Akan tetapi,

jika mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia bahwa standar CAR yang

terbaik adalah 8%, maka Bank Umum Syariah masih berada pada kondisi

yang ideal karena masih berada diatas ketentuan Bank Indonesia.

b. Analisis Rasio ROA

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Muamalat mempunyai

rata-rata (mean) rasio ROA sebesar 0,768%, lebih kecil dibandingkan

dengan mean rasio ROA pada Bank Mandiri sebesar 2,962%. Hal itu

berarti bahwa selama periode 2011-2015 Bank Muamalat memiliki ROA

kurang baik dibandingkan dengan Bank Mandiri, karena semakin tinggi

nilai ROA maka akan semakin baik kualitasnya. Akan tetapi, jika mengacu

pada standar ROA Bank Indonesia yaitu sebesar 1,5%, maka Bank

Muamalat berada dalam kondisi tidak ideal di bandingkan Bank Mandiri.

c. Analisis Rasio NPL

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Muamalat mempunyai

rata-rata (mean) rasio NPL sebesar 3,37%, lebih kecil dibandingkan

dengan mean rasio NPL pada Bank Mandiri sebesar 22,16%. Hal itu

75

berarti bahwa selama periode 2011-2015 Bank Muamalat memiliki NPL

lebih baik dibandingkan dengan Bank Mandiri, karena semakin rendah

nilai NPL maka akan semakin baik kualitas asset suatu bank Akan tetapi,

jika mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia bahwa standar NPL yang

terbaik adalah dibawah 5%, maka Bank Mandiri berada pada kondisi

yang tidak ideal karena berada pada luar ketentuan Bank Indonesia.

d. Analisis Rasio LDR

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Muamalat mempunyai

rata-rata (mean) rasio LDR sebesar 91,596%, lebih besar dibandingkan

dengan mean rasio LDR pada Bank Mandiri sebesar 9,768%. Hal itu

berarti bahwa selama periode 201-2015 Bank Muamalat memiliki LDR

lebih baik dibandingkan dengan Bank Mandiri. Bank Muamalat memenuhi

standar LDR terbaik dari Bank Indonesia, yaitu sebesar 85-110%,

sedangkan Bank Bank Mandiri tidak memenuhi standar terbaik dari Bank

Indonesia.

e. Analisis Rasio BO/PO

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Muamalat

mempunyai rata-rata (mean) rasio BO/PO sebesar 89,928%, lebih besar

dibandingkan dengan mean rasio BO/PO pada Bank Mandiri sebesar

53,482%. Hal itu berarti bahwa selama periode 2011-2015 Bank Mandiri

memiliki BO/PO lebih baik dibandingkan dengan Bank Muamalat, karena

semakin rendah nilai BO/PO maka akan semakin baik kualitasnya. Akan

tetapi, jika mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia bahwa standar

76

BO/PO yang terbaik adalah dibawah 92%, maka Bank Muamalat berada

pada kondisi yang ideal karena masih berada dibawah pada ketentuan

Bank Indonesia.

4. Rasio yang menunjukkan Performa Terbaik

Dilihat pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa selama tahun 2011-2015

rasio yang terbaik dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan Bank

Indonesia terdapat pada Bank Muamalat yaitu LDR sebesar 91,596% dan

BO/PO sebesar 89,928%. Sedangkan Bank Mandiri yaitu CAR sebesar

16,148%, ROA sebesar 2,962%, dan NPL 22,16%

77

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengelolaan data dan hasil analisis data yang mengacu

pada masalah dan tujuan penelitian, menunjukan rasio CAR, ROA, NPL,

LDR, BO/PO, pada Bank Muamalat berbeda secara signifikan dengan Bank

Mandiri, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sebagai berikut:

1. Nilai CAR Bank Muamalat mempunyai rata-rata (mean) lebih kecil

dibandingkan dengan mean rasio CAR Bank Mandiri Akan tetapi Bank

Muamalat Masih berada pada kriteria ketentuan Bank Indonesia bahwa

standar CAR yang terbaik adalah 8%.

2. Nilai mean ROA antara Bank Muamalat dengan Bank Mandiri

menunjukkan bahwa nilai ROA Bank Muamalat berada dibawah Bank

Mandiri, dan rasio ROA Bank Muamalat sudah tidak berada pada

kriteria kondisi baik yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu diatas 1,5%.

3. Nilai mean NPL antara Bank Muamalat dengan Bank Mandiri

menunjukkan bahwa nilai NPL Bank Muamalat berada di dibawah Bank

Mandiri, tetapi rasio NPL Bank Mandiriberada pada kondisi yang tidak

ideal yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu dibawah 5%.

4. Nilai mean LDR antara Bank Muamalat dengan Bank Mandiri

menunjukkan bahwa nilai LDR Bank Muamalat berada di atas Bank

Mandiri. Rasio LDR Bank Mandiri berada di bawah kriteria kondisi baik

yang telah ditetapkan Bank Indonesia, yaitu antara 85-110%.

77

78

5. Nilai mean BO/PO antara Bank Muamalat dengan Bank Mandiri

menunjukkan bahwa nilai BO/PO Bank Muamalat berada di atas Bank

Mandiri, dan rasio BO/PO Bank Mandiri tidak berada pada kriteria kondisi

baik yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu dibawah 92%.

B. Saran

Dari hasil kesimpulandalam penelitian ini, penulis memberikan saran

sebagai berikut:

1. Bank Syariah

Secara umum perbankan Muamalat lebih baik dibandingkan Bank

Mandiri. Akan tetapi ada beberapa rasio yang lebih rendah di bandingkan

Bank Mandiri, seperti : CAR (mewakili Rasio Solvabilita), ROA

(mewakili Rasio Rentabilitas), NPL (mewakili Rasio Kualitas Aktiva

Produktif)untuk meningkatkan rasio-rasio tersebut, Bank Muamalat harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Rasio Permodalan Bank Muamalat dapat ditingkatkan, hal ini

dilakukan untuk memperhatikan kebutuhan modal pada saat

melakukan ekspansi kredit.

b. Rasio Rentabilitas pada saat melakukan ekspansi harus dilakukan

secara berhati-hati, usahakan pada saat melakukan ekspansi harus

menghasilkan laba.

79

c. Rasio Kualitas Asset dapat dapat ditingkatkan kualitasnya dengan

lebih berhati-hati dalam pemberian kredit terhadap nasabah untuk

mengurangi jumlah kredit yang macet dan bermasalah

2. Bank Mandiri

Secara umum perbankan Muamalat lebih baik dibandingkan Bank

Mandiri ketika berbicara mengenai Bank Syariah. Akan tetapi, untuk Bank

Mandiri bisa menerapkan aturan seperti yang terdapat pada Bank

Muamalat.

3. Bagi peneliti yang akan datang

Karena penelitian ini hanya menggunakan lima rasio dalam

mengukur kinerja keuangan Bank Syariah (Bank Muamalat) dengan Bank

Konvensional (Bank Mandiri), maka sebaiknya peneliti yang akan datang

menggunakan lebih banyak rasio untuk mengukur kinerjanya. Selain itu,

sebaiknya peneliti yang akan datangjugamemperbanyak populasi dan

sampelnya, agar hasilnya lebih tergeneralisasi.

80

DAFTAR PUSTAKA

Abustan.2009. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. UniversSitas Gunadarma

Ardiyana, Marissa. 2011. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari’ahdan Bank Konvensional Sebelum, Selama, Dan Sesudah Krisis Global Tahun 2008 Dengan Menggunakan Metode Camel (Studi Kasus Pada Pt Bank Syari’ahmandiri Dan Pt Bank Mandiri Tbk). Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang

Dahlia ,Andi. 2012. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pt.Bank Syariah Mandiri Dengan Pt. Bank Muamalat Indonesia.Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Hasanuddin Makassar

Dewi, Dhika Rahma. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas DiponegoroSemarang

Dr. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-5. Rajawali Pers. Jakarta

Dr. Ulum, Ihlyaul, SE.,M.Si.,Ak.,CA dan Dr. Juanda Ahmad, MM.,Ak.,CA. 2016.Metodologi Penelitian Akuntansi. Cetakan pertama. Aditya MediaPublishing. Malang

Drs. H.Sudrajat, Enang. 2007. Al-Qur’an Tajwid. Bogor

Drs. S. Munawir, Akuntan. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Ke Lima Belas. Liberty. Yogyakarta

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Kesatu. Alfabeta. Bandung

Gamayuni, Rindu Rika dkk. 2009. Jurnal Akuntansi dan Keuangan (The Journal Of Accounting And Finance. Jurnal Ilmiah Berkala Enam Bulanan ISSN 1410-1831. Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

Hasan, NurulIchsan, MA.2014. Perbankan Syariah : Sebuah Pengantar. Cetakan Pertama. Referensi (GP Press Group). Jakarta

Hery S.E.,M.Si. 2012 Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Bumi Aksara. Jakarta

80

81

Isna, Andryani K. 2012. Analisis Pengaruh Return On Asset, Bopo, Dan Suku BungaTerhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 11. Nomor 01. September 2012. Alumni Fakultas Ekonomi UPN �”Veteran” Yogyakarta

Kartikahadi, Hans Dkk. 2016.Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS.Cetakan pertama. Ikatan Akuntansi Indonesia

Kasmir, S.E.,MM. 2011. Manajemen Perbankan. Cetakan ke-10. Rajawali Pers. Jakarta

Kusumo,YunantoAdi. 2008. Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002 – 2007 (dengan Pendekatan PBINo. 9/1/PBI/2007). Jurnal Ekonomi IslamVol. II, No. 1

Maith, Hendry Andres. 2013. Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada Pt. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.Jurusan Akuntansi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis.ISSN 2303-1174 Jurnal EMBA 619 Vol.1 No.3 September 2013. Universitas Sam Ratulangi Manado

Musdar.2013. Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Surya Puzulindo Tbk Cabang Makassar.Jurusan Akuntansi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ningsih, WidyaWahyu. 2012. Analisis perbandingan kinerja keuangan Bank umum syariah dengan bank umum konvensional Di Indonesia. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Makassar

OJK.2014. Boolket perbankan Indonesia.Edisi pertama.. Jakarta

Prof. Dr.H. Alma, Buchari dan Priansa, DonniJuni, S.Pd.2009. Manajemen Bisnis Syariah.Cetakan Pertama. Alfabeta. Bandung

Rahman, MohamadFauzi. 2012. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sabir, Muh.M. Ali, Muhammad,Habbe, Abd.Hamid. 2012. Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia.Jurnal Analisis, Vol.1 No.1 : 79 – 86 ISSN 2303-1001. Manajemen dan Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas Makassar

82

Setyaningsih, Ari dan Utami, Setyaningsih Sri (2013) Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional.Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, April 2013: 100 – 115. Fakultas Ekonomi. Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Sinaga, Rosita Uli Dkk. 2012.Kebijakan Akuntansi Keuangan Bank Indonesia(KAKBI).Komite Penyusun KAKBI. Jakarta

Sinaga, Rosita Uli Dkk. 2009.PSAK NO.15 (Revisi 2009)Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Investasi Pada Entitas Asosiasi. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng. Jakarta

Subaweh, Imam .2008. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan BankKonvensional Periode 2003-2007.Jurnal Ekonomi Bisnis No. 2 Vol. 13.Kepala Pusat Studi Ekonomi Syariah Universitas [email protected]

Syafri Harahap, Sofyan. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan ke-10. Rajawali Pers. Jakarta

Wibowo, Satriyo Edhi, SyaichuMuhammad. 2013. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Car, Bopo, Npfh..Volume 2, Nomor 2.Jurusan Manajemen.Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro

Wibowo, Edhi Satriyo Wibowo dan Syaich, Muhammad Syaichu.2013.Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Car, Bopo, Npf Terhadap Profitabilitas Bank Syariah.Diponegoro Journal Of ManagementVolume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-10. Http://Ejournal-S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Djom. Issn (Online): 2337-3792. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro

83

L

A

M

P

I

R

A

N

84

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Putri Mardewi, lahir di

Desa Soga, Kabupaten Watang Soppeng,

Sulawesi Selatan, 16 November 1995.

Sehari-hari di panggil Dewi. Penulis

dilahirkan dari ayah yang bernama Mastang

dan ibu bernama Rusmawati. Penulis

merupakan anak ke-2 dari dua bersaudara.

Perjalanan pendidikan diawali di MIS DDI

Coppeng-Coppeng pada tahun 2001-2007, kemudian melanjutkan sekolah di MTs

DDI Pattojo pada tahun 2007-2010 dan melanjutkan ke MA DDI Pattojo pada

tahun 2010-2013. Kemudian melanjutkan pendidikan tinggi ke Universitas

Muhammadiyah Makassar, saat itu di terima di jurusan Akuntansi Program S1,

mulai saat itu penulis memulai kehidupan lebih mandiri baik itu secara akademis,

organisasi dan personal.

Aktivitas penulis semenjak menjadi mahasiswi adalah sebagai

mahasiswi yang aktif dan ikut bergabung di berbagai kepenitiaan dan organisasi.

Penulis merupakan bagian dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis, periode 2014-2015 di Amanahi sebagai Departemen Media

dan Komunikasi, periode 2015-2016 sebagai Bendahara II dan periode 2016-2017

sebagai Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan.