Tugas Survey tentang Reksadana Syariah_IPOT_Lembaga Keuangan Syariah

29
TUGAS KELOMPOK LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Membahas tentang : SUPERMARKET REKSADANA PERTAMA DI INDONESIA D I S U S U N OLEH : WESLEY HUNGGO WIJAYA || B 1021 13 1048 AFRIAN || B 1021 13 1068 IERIN ENDRIANI || B 1021 13 1096 VIKKY RENALDI || B 1021 13 1121 MANAJEMEN B FAKULTAS EKONOMI

Transcript of Tugas Survey tentang Reksadana Syariah_IPOT_Lembaga Keuangan Syariah

TUGAS KELOMPOKLEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Membahas tentang :

SUPERMARKET REKSADANA PERTAMA DI INDONESIA

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

WESLEY HUNGGO WIJAYA || B 1021 13 1048

AFRIAN || B 1021 13 1068

IERIN ENDRIANI || B 1021 13 1096

VIKKY RENALDI || B 1021 13 1121

MANAJEMEN B

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2015

BAB I

PENDAHULUAN

Dewasa ini investasi merupakan solusi bagi pemilik

modal dalam mengembangkan hartanya. Dalam berinvestasi ini

banyak jalan yang bisa dilalui, baik dilakukan oleh pemilik

modal sendiri maupun diserahkan kepada pihak lain untuk

diinvestasikan. Pada saat pemilik modal tidak bisa menjalankan

usahanya sendiri, maka usaha dilakukan oleh pihak lain.

Pengalokasian modal kepada pihak lain itu bisa

disalurkan pada orang perorangan yang bersifat individual atau

disalurkan kepada lembaga atau badan usaha. Badan usaha yang

dijadikan tempat investasi itu dapat berupa lembaga ekonomi

maupun keuangan. Lembaga keuangan itu sendiri bisa berupa

lembaga keuangan yang menyelenggarakan kegiatan perbankan atau

kegiatan nonperbankan. Sedangkan reksadana itu sendiri dapat

dikategorikan lembaga keuangn nonperbankan yang bisa dijadikan

sebagai tempat investasi bagi para pemilik modal.

Dalam makalah ini akan membahas tentang :

A. Pengertian, Sejarah, dan Tujuan Berdirinya

B. Prinsip Transaksi dan Aplikasinya

C. Jenis Produk dan Mekanisme Operasional

D. Legalitas Hukum

E. Perkembangan dan Pertumbuhan Reksa Dana Syariah di

Indonesia

F. Prospek, Kendala, dan Strategi Pengembangannya

G. Pengelolaan Dan Sifat Reksa Dana

H. Bentuk Dan Jenis Reksa Dana

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum, dan Tujuan

Berdirinya

1.PengertianSecara bahasa reksadana tersusun dari dua

konsep, yakni konsep “reksa” yang berarti jaga atau

pelihara dan konsep “dana” yang berarti (himpunan)

uang. Dengan demikian, secara bahasa reksadana berarti

kumpulan uang yang dipelihara atau dijaga.

Sedangkan secara istilah reksadana adalah sebuah

wadah dimana masyarakat dapat menginventasikan dananya

dan oleh pengurusnya (manajer investasi) dana itu

diinvestaikan ke portofolio efek. Reksadana merupakan

jalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin ikut

serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang

relatif kecil dan kemampuan menanggung resiko yang

sedikit.

2.SejarahDi Indonesia reksadana muncul pada tahun 1977

seiring dengan aktifnya pasar modal, yang kemudian

dilegitimasi lagi dengan lahirnya UU No.8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal. Setelah itu, investasi reksadana

semakin hari semakin meningkat dan tumbuh subur,

terutama sejak tahun 1996 dimana pada tahun tersebut

oleh Bapepam dicanangkan sebagai tahun reksadana di

Indonesia.

Sejalan dengan perkembangan itu, sebagaian

masyarakat muslim Indonesia memandang bahwa di dalam

mekanisme reksadana masih ditemukan unsur-unsur yang

bertentangan dengan syariat Islam, terutama unsur riba

an gharar. Untuk mengantisipasi unsur-unsur tersebut

dengan tetap umat Islam biasanya menginventasikan dana

melalui reksadana yang mengacu pada prinsip-prinsip

syariah, yang kemudian menjelma menjadi Reksadana

Syariah.

3.Tujuan BerdirinyaPada dasarnya, Reksadana Syariah sama dengan

Reksadana Konvensional, yang bertujuan mengumpulkandana dari masyarakat, yang selanjutnya dikelola olehmanajer investasi untuk kemudian diinvestasikan padainstrumen-instrumen di pasar modal dan pasar uang.Instrumen itu seperti halnya saham, obligasi, deposito,sertifikat deposito, valuta asing, dan surat utangjangka pendek (commercial paper). Reksadana Syariah initermasuk dalam kategori reksadana terbuka (kontrakinvestasi kolektif).

No. Jenis ReksaDanaPerbedaaan

Syariah Konvensional

1 Tujuan Investasi

Tidak semata-mata return, tapi juga SRI (Socially Responsible Invesment)

Return yang tinggi

2 Operasional Ada proses screening Tanpa proses screening

3 Return Proses Cleansing/Filterisasi dari kegiatan haram

Tidak ada

4 Pengawasan DPS & Bapepam Hanya Bapepam

5 Akad / Pengikatan

Selama tidak bertentangan dengan syariah

Menekankan kesepakatan tanpa ada aturan halal atau haram

6 Transaksi Tidak boleh berspekulasi yang mengandung gharar seperti najsy (penawaran palsu), ikhtikan, masyir, riba.

Selama transaksinyabisa memberikan keuntungan

B.Prinsip Transaksi dan Aplikasinya

1.Prinsip Dasar Transaksi Syariah

Dari yang kita ketahui, reksadana mempunyai prinsip

transaksinya, yaitu :

a. Semua bentuk Muamalah boleh dilakukan, kecuali ada

Dalil yang mengharamkannya.

b. Asas Kebebasan membuat kontrak berdasarkan

kesepakatan dan kewajiban memenuhi akad.

c. Pelaksanaan Transaksi harus dilakukan menurut

prinsip kehati-hatian, serta tidak diperbolehkan

melakukan spekulasi yang di dalamnya mengandung

unsur Riba, Gharar, Maysir, dan Zhulm.

d. Menjunjung Etika (akhlak) dalam bertransaksi.

e. Melakukan pencatatan (dokumentasi) atau penulisan

dan perjanjian atau akad untuk transaksi tidak

tunai.

2.AplikasinyaSesuai dengan prinsip operasional, maka

pelaksanaan investasi yang dilakukan oleh mananjemen

investasi sebagai pengelola reksadana menggunakan

prinsip Mudharabah dan Qiradh. Di Reksadana Syariah ini

memiliki beberapa karakterisitk : Pertama, pemodal

sebagai rab Al-mal ikut menanggung resiko yang dialami

manajer investasi sebagai amil. Kedua, manajer

investasi sebagai amil tidak menanggung resiko kerugian

atas investasi jika kerugian tersebut bukan disebabkan

karena kelalaianya. Ketiga, keuntungan dala (ribh)

dibagi antara pemodal dengan manajer investasi sesuai

dengan proporsi yang telah disepakati oleh keduabelah

pihak.

Dengan demikian, investasi yang dilakaukan

manajemen investasi hanya pada instrumen keuangan yang

sesuai dengan Syariat Islam. Dalam “pedoman pelaksanaan

investasi untuk Reksadana Syariah” yang dikeluarkan

Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Investment

Management Pasal 7 Ayat 2, disebutkan bahwa menurut

sistem Perekonomian Indonesia pada saat ini dan

berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal, instrumen

keuangan hanya meliputi:

a. Instrumen Saham yang sudah melalui penawaran

umum dan pembagian dividen didasarkan pada

tingkat laba usaha.

b. Penempatan dalam Deposito pada Bank Umum

Syariah.

c. Surat Utang Jangka Panjang, baik berupa

Obligasi maupun Surat Utang Lainnya

berdasarkan bagi hasil atau Murabahah.

d. Surat Utang Jangka Pendek yang telah lazim

diperdagangkan di antara Lembaga Keuangan

Syariah, termasuk jual-beli utang (bai’ al-

dayn) dengan harga yang tidak lebih rendah

dari pokoknya.

C.Jenis Produk dan Mekanisme Operasional

1.Jenis ProdukBerdasarkan konsentrasi portofolio reksadana yang

dikelola oleh manajer investasi dapat dibedakan

beberapa jenis reksa dana:

a. Reksa Dana Pasar Uang adala reksa dana yang hanya

melakukan investasi pada efek, bersifat utang dengan

jatuh tempo kurang dari satu tahun.

b. Reksa Dana Penetapan Tetap adalah reksa dana yang

melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari

aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang.

c. Reksa Dana Saham adalah reksa dana yang melakukan

investasi sekurang-kurangnya 80% dari dalam efek

bersifat ekuitas.

d. Reksa Dana Campuran adalah reksadana yang melakukan

investasi dalam efek bersifat ekuitas dan bersifat

hutang yang ysng perbandingannya tidak termaksud

dalam kategori yang disebut pada butir B dan C di

atas.

2.Mekanisme OperasionalMekanisme operasional dalam Reksa Dana Syari’ah terdiri

atas:

a. Antara pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan

dengan Sistem Wakalah, dan

b. Antara Manajer Investasi dan pengguna investasi

dilakukan dengan Sistem Mudharabah.

Karakteristik Sistem Mudarabah adalah:

a. Pembagian Keuntungan antara Pemodal (sahib al-mal)

yang diwakili oleh Manajer Investasi dan Pengguna

Investasi berdasarkan pada proporsi yang telah

disepakati keduabelah pihak melalui Manajer

Investasi sebagai wakil dan tidak ada jaminan atas

hasil investasi tertentu kepada pemodal.

b. Pemodal hanya menanggung resiko sebesar dana yang

telah diberikan.

c. Manajer Investasi sebagai wakil tidak menanggung

resiko kerugian atas investasi yang dilakukannya

sepanjang bukan karena kelalaiannya (gross

negligence/tafrith).

D.Legalitas HukumReksadana syari’ah didirikan dalam bentuk Kontrak

Investasi Kolektif (KIK), berdasarkan UU No.8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal. Bapepam mengesahkan keberadaan

reksadana syari’ah pada tanggal 12 Juni tahun 1997 yang

dibuat dihadapan Notaris Djedjem Wijaya, SH, di Jakarta

antara PT Danareksa Fund Management sebagai Manajer

Investasi dengan Citibank N.A. Jakarta sebagai Bank

Kustodian. PT Danareksa Fund Management sendiri, sebagai

manajer investasi, didirikan pada tanggal 1 Juli 1992,

yang kemudian dilegitimasi oleh Mentri Kehakiman Republik

Indonesia dengan surat keputusan nomor

C2/7283.HT.01.TH.92 tanggal 3 September 1992.

E.Perkembangan dan Pertumbuhan Reksa Dana Syariah

di IndonesiaSejak secara resmi Badan Pengawas Pasar Modal

(Bapepam) meluncurkan prinsip pasar modal syariah pada

tanggal 14 dan 15 Maret 2003 dengan ditandatanganinya

nota kesepahaman antara Bapepam dengan Dewan Syariah

Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), maka dalam

perjalanannya perkembangan dan pertumbuhan transaksi efek

syariah di pasar modal Indonesia terus meningkat. Harus

dipahami bahwa ditengah maraknya pertumbuhan kegiatan

ekonomi syariah secara umum di Indonesia, perkembangan

kegiatan investasi syariah di pasar modal Indonesia masih

dianggap belum mengalami kemajuan yang cukup signifikan,

meskipun kegiatan investasi syariah tersebut telah

dimulai dan diperkenalkan sejak pertengahan tahun 1997

melalui instrumen reksa dana syariah serta sejumlah fatwa

DSN-MUI berkaitan dengan kegiatan investasi syariah di

pasar modal Indonesia. Saat ini aset reksa dana syariah

baru mencapai 2% jika dibandingkan dengan aset reksa dana

konvensional yang mencapai 98%. Hingga akhir tahun ini

diharapkan asetnya bisa mencapai 5%, untuk menyamai

pertumbuhan reksadana konvesnsional, dibutuhkan waktu 2-3

tahun, jadi wajar masih butuh waktu.

F.Prospek, Kendala, dan Strategi Pengembangan

1.ProspekPasar reksadana syariah saat ini makin menunjukkan

pertumbuhan yang menjanjikan. Sejak dari kegiatan

perbankan dan investasi syariah yang baru muncul

beberapa tahun belakangan, pertumbuhan reksa dana

syariah terus mengalami kenaikan.Aset reksadana syariah

nasional tahun 2009 diproyeksi tumbuh di atas 10%

menjadi sekitar Rp 2,08 triliun. Jumlah tersebut

diproyeksi akan terus meningkat dengan makin banyaknya

investor yang kini mulai melirik berinvestasi di reksa

dana syariah yang dianggap lebih menguntungkan.

2.KendalaTingkat pengetahuan dan pemahaman pelaku pasar modal

dan pemodal terhadap prinsip syariah masih kurang.

Banyak di antara mereka yang menganggap bahwa prinsip

syariah ini terkait dan hanya untuk kepentingan umat

Islam. Padahal, prinsip tersebut terbuka untuk

digunakan oleh semua pihak. Kendala lainnya antara

lain, informasi tentang pasar modal syariah juga masih

sangat terbatas, pola kelembagaan atau institusi dalam

rangka pengawasan masih dianggap sebagai disinsentif

oleh para pelaku.

3.Strategi

Bapepam berupaya untuk melakukan sejumlah langkah

strategis untuk mengatasi kendala tersebut. Salah

satunya, adalah dengan menetapkan pengembangan pasar

modal syariah sebagai salah satu sasaran dalam Master

Plan Pasar Modal Indonesia 2005-2009. Dengan demikian,

yang akan berperan dalam hal ini tidak hanya Bapepam

namun juga pemerintah secara umum.

G.Pengelolaan Dan Sifat Reksa Dana

1.Pengelolaan Reksa DanaBentuk pengelolaan atau mekanisme operasional reksa

dana hanya dapat dilakukan oleh perusahan yang telah

terdaftar atau mendapatkan izin dari Bapepam.

Pengelolaan reksa dana terdapat tiga pihak yang

terlibat dalam hal ini yaitu:

a. Manajer Investasi adalah pihak yang bertanggung

jawab atas kegiatan investasi, yang meliputi

analisa, pemilih jenis investasi, pengambilan

keputusan investasi, monitor pasar investasi, dan

melakukan tindakan yang dibutuhkan investor. Menajer

investasi dalam hal ini dapat berupa perusahan efek

atau PT yang bergerak dalam reksa dana, maupun

perusahaan khusus sebagai perusahan Manajemen

Investasi.

b. Bank Kustondian adalah bank yang bertindak sebagai

penyimpan kekayaan (safe keeper) serta administrator

reksa dana. Dana yang terkumpul bukan merupakan

bagian kekayaan manajaner maupun bank kustondian,

akan tetapi milik investor yang disimpan atas nama

bank kustondian.

c. Pelaku (Perantara) di pasar modal (broker,

Underwriter) maupun di pasar uang (bank).

2.Sifat Reksa Dana

Sifat reksa dana menurut karakteristiknya dapat

digolongkan menjadi dua yaitu:

a. Reksa Dana Terbuka (Open-End Funds) merupakan Reksa

Dana yang menerbitkan saham/unit penyertaan atau

menawarkan dan menjualnya kepada investor sampai

sejumlah kembali saham/unit penyertaan yang telah

dijualnya. Reksa dana terbula lebih likuid. Artinya,

unit penyertaan lebih mudah diuangkan dengan pasar

dari pada saham reksa dana tertutup.

b. Reksa Dana Tertutup (Close-End Funds) yang menerbitkan

saham/unit penyertaan dan menjualnya kepada

investor namun tidak memiliki kewajiban untuk

membeli saham/unit penyertaan yang telah

dijualnya. Investor hanya dapat menarik

investasinya dengan cara menjual/mengalihkan

saham/unit penyertaan yang dimilikinya kepada

investor lain yang berminat.

H.Bentuk Dan Jenis Reksa Dana

1.Bentuk Reksa DanaBerdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun

1995 Pasal 18 Ayat (1), bentuk hukum Reksadana di

Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk Perseroan

Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk

Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

a. Reksa Dana berbentuk Perseroan (Investemet Companies)

Suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari

sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan

lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu

jenis usaha pengelolaan portofolio investasi. Reksa

dana berbentuk perseroan dibedakan berdasarkan

sifatnya menjadi dua yaitu reksa dana terbuka (open

end foud) dan reksa dana tertutup (close end foud).

Adapun cirri dari reksa dana bentuk perseroan ini

adalah :

1. Badan hukum terbentuk PT.

2. Pengelolaan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada

kontrak antra direksi perusahaan dengan manajer

investasi yang ditunjuk.

3. Penyimpanan kekayaan reksa dana didasarkan pada

kontra antara manajer investasi dengan bank

kustondian.

b. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Unit

Investement Trust)

Kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi

dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit

Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini

Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola

portofolio efek dan Bank Kustodian diberi wewenang

untuk melaksanakan penitipan dan administrasi

investasi.

Karakteristik dari reksa dana kontrak

investasi kolektif adalah :

1. Menjual unit penyertaan secara terus menerus

sepanjang ada investor yang membeli.

2. Unit penyertaan tidak tercatat di bursa.

3. Investor dapat menjual kembali unit penyertaan

yang dimilikinya kepada manajer investasi (MI)

yang mengelola.

4. Hasil penjualan atau pembayaran pembelian kembali

unit penyertaan akan dibebankan pada kekayaan

reksa dana.

5. Harga jual/beli unit penyertaan didasarkan pada

nilai aktiva bersih (NAB) perunit dihitung oleh

bank kustondian secara harian.

2.Jenis-jenis Reksa DanaJenis-jenis reksa dana sendiri dapat dibedakan

berdasarkan potofolio yakni sebagai beirkut:

a. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya)

dalam bentuk efek bersifat utang. Umumnya memberikan

penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito,

obligasi syariah, swbi, dan instrument lain. RDPT

merupakan salah satu upaya melakukan investasi yang

paling baik dalam jangka waktu menengah atau jangka

panjang (>3 tahun) dengan resiko menengah.

b. Reksadana Saham (Equity Fund)

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya dalam efek

bersifat ekuitas. Pada umumnya efek saham memberikan

kontribusi dengan memberikan hasil yang menarik,

dalam bentuk caoutak gain dengan pertumbuhan harga-

harga saham dan dividen.

Banyak perspeksi yang menganggap bahwa

berinvensti pada saham sebih cenderung spekulatif,

atau berudi. Namun secara teori dan pengalaman

dilapangan menghatakan bahwa investasi pada saham

adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang

yang cukup menjanjikan.

c. Reksadana Campuran (Siscretionary Fund)

Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset

alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang

tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana

lainnya. Reksa dana campuran dalam orientasinya

lebih fleksibel dalam menjalankan investasi.

Fleksibel berartikan, pengelolaan investasi dapat

digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke

obligasi, maupun ke deposit. Atau tergantung pada

kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading.

d. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)

Reksadana yang investasinya ditanam pada efek

bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari

satu tahun. Umumnya investasi dalam kategori reksa

dana pasar uang memiputi, deposito, SBI, Obligasi

serta efek hutang lainnya.

Reksadana pasar uang memiliki tingkat resiko

yang minim, namun keuntungan yang di dapat juga

sangat terbatas. Tujuannya adalah perlindungan modal

dan untuk menyediakan likuiditas yang tinggi,

sehingga ketika dibutuhkan dapat dicairkan setiap

hari kerja dengan resiko penurunan nilai investasi

yang hamper tidak ada.

BAB III

PENUTUP

Reksa dana merupakan jalan keluar bagi para pemodal

kecil yang ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal

minimal yang relatif kecil dan kemampuan menanggung resiko

yang sedikit. Reksa dana memiliki andil yang amat besar dalam

perekonomian nasional karena dapat memobilisasi dana untuk

pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional,

baik BUMN maupun swasta. Disisi lain, reksa dana memberikan

keuntungan kepada masyarakat berupa keamanan dan keuntungan

materi yang meningkatkan kesejahteraan material.

Dari pembahasan diatas yang penulis uraikan sedikit

tentang reksa dana terdapat beberapa kesimpulan dalam menjawab

rumusan masalah diatas. Sehingga tujuan dari penulisan makalah

dapat benar-benar dimengerti pembaca, antara lain yaitu:

1. Reksa Dana sebagai alternatif investasi adalah upaya

lembaga keuangan non perbankan yang bertujuan

membantu masyarakat untuk melakukan penjagaan atau

perencanaan investasi keuangan untuk jangka waktu

kedepan sebagai bentuk alfernatif berinvestasi.

2. Landasan hokum investasi reksa dana adalah Undang-

undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat

(1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia dan Fatwa

dewan syariah mandiri Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 yang

merupakan pedoman pelaksanaan investasi reksa dana

syariah.

3. Pengelolaan dan sifat reksa dana yaitu pengelolaan

atau mekanisme operasional reksa dana hanya dapat

dilakukan oleh perusahan yang telah terdaftar atau

mendapatkan izin dari Bapepam. Sifat dari pada reksa

dana ada dua yaitu reksa dana terbuka (open end foud)

serta reksa dana tertutup (close end foud).

4. Bentuk dan jenis reksa dana adalah secara umum

bentuk reksa dana terbagi menjadi dua yaitu bentuk

reksa dana perseroan (investment company) dan kontrak

investasi kolektif (unit investment trust). Jenis reksa

terbagi menjadi empat yaitu Reksadana Pendapatan

Tetap (Fixed Income Fund), Reksadana Saham (Equity Fund),

Reksadana Campuran (Siscretionary Fund), Reksadana Pasar

Uang (Money Market Fund).

DOKUMENTASI