REKSA DANA SYARIAH (Islamic Investment Fund / Syariah Mutual Fund
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of REKSA DANA SYARIAH (Islamic Investment Fund / Syariah Mutual Fund
REKSA DANA SYARIAH
(Islamic Investment Fund / Syariah
Mutual Fund)
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan
antara pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang
kelebihan dana (investor). Investee menjual surat berharga
yang dimilikinya, sedangkan investor akan melakukan pembelian
surat berharga tersebut dengan tujuan untuk melakukan
investasi yang akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
Pasar modal juga memberikan berbagai macam alpilihan investasi
bagi investor sesuai dengan tujuan dan kepentingan yang hendak
dicapai. Salah satu alternatif investasi yang tersedia bagi
masyarakat investor adalah reksadana.
Reksadana berasal dari kata "reksa" yang berarti jaga atau
pelihara dan kata "dana" berarti uang, sehingga reksadana
dapat diartikan sebagai kumpulan uang yang dipelihara.
Reksadana pada umumnya diartikan sebagai wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek (saham,
obligasi, valas atau deposito) oleh manajer investasi.
Reksadana juga dapat diartikan sebagai instrumen keuangan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal secara kolektif
untuk selanjutnya dikelola dan siinvestasikan oleh seorang
manajer investasi.
Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa reksadana
dirancang untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki
modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi namun
hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Bangkitnya
ekonomi Islam menjadi fenomena yang menarik dan menggembirakan
terutama bagi penduduk Indonesia yang mayoritas beragama
Islam, sehingga pengembangan produk pasar modal yang berbasis
syariah perlu ditingkatkan. Pada tahun 1990-an Indonesia baru
mengenal kegiatan perbankan syariah. Tujuh tahun kemudian,
produk syariah di pasar modal mulai diperkenalkan dengan
ditandai munculnya produk reksadana syariah. Reksadana syariah
dapat mengambil sifat seperti reksadana konvensional yaitu
close-end fund maupun open-end fund. Dana yang diperoleh juga
akan dikelola oleh manajer investasi profesional.
Pada prinsipnya reksadana syariah sama dengan reksadana
konvensional hanya saja dalam pengelolaannya tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah dipasar modal.
Sesungguhnya berinvestasi merupakan bagian dari Islamic wealth
management yang diklasifikasikan pada Wealth Accumulation
(akumulasi kekayaan) tentunya dengan berlandaskan kepada
Alquran dan Hadist dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan dan
bermanfaat bagi sesama.
PEMBAHASAN
A. Sejarah Reksa Dana
Reksadana mulai dikenal sejak abad ke-19. Cikal bakal
industri ini bisa dirunut pada tahun 1870, ketika Robert
Fleming, seorang tenaga pembukuan pabrik tekstil dari
Skotlandia, dikirim ke Amerika untuk mengelola investasi
milik bosnya. Di Amerika ia melihat peluang investasi baru,
yang muncul menyusul berakhirnya Perang saudara. Ketika pulang
ke negerinya, Robert Fleming menceritakan penemuannyatersebut
kepada beberapa temannya. Ia berniat untuk memanfaatkan
peluangtersebut, tetapi ia tidak mempunyai cukup modal.
Masalah ini mendorongnyauntuk mengumpulkan uang dari teman-
temannya dan kemudian membentuk the Scottish American
Investment Trust, perusahaan manajemen investasi pertama
diInggris, pada 1873. Perusahaan ini mirip dengan apa yang
sekarang dikenal sebagai Reksa Dana tertutup (closed-end
fund).
Di Indonesia, instrumen Reksa Dana mulai dikenal pada
tahun 1995, yakni dengan diluncurkannya PT BDNI Reksa Dana.
Berdasarkan sifatnya BDNI Reksadana adalah Reksa Dana tertutup
mirip The Scottish American Investment Trust. Seiring dengan
hadirnya UU pasar modal pada tahun 1996, mulailah Reksa Dana
tumbuh secara aktif. Reksa Dana yang tumbuh dan berkembang
pesat adalah Reksa Dana terbuka jika pada tahun 1995 tumbuh
satu Reksa Dana dengan danayang dikelola sebesar Rp. 356
miliar, maka pada tahun 1996 tercatat 25 Reksa 44 Dana.
Dimana sebanyak 24 merupakan Reksa Dana terbuka atau Reksa
Dana yang berupa KIK (Kontrak Investasi Kolektif) dengan total
dana yang dikelolasebesar Rp. 5,02 miliar.Hadirnya Bank
Muamalat, Asuransi Takaful, dan tumbuhnya lembaga keuangan
Syariah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah
investasi yang berbasis pada investor muslim.
Bapepam mulai melakukan inisiatif untuk mewadahi investor
muslim, maka mulai tahun 1997, tepatnya pada tanggal 25Juni
1997 dihadirkan Reksa Dana Syariah dengan produknya yang
bernama Dana reksa Syariah yang dikeluarkan oleh PT Danareksa
Investment Management. Kemudian pada tahun 2000 dihadirkan
kembali produk baru dengan nama Dana reksa Syariah Berimbang.
System Dana reksa syariah ini belum menjadi bagian terpisah
system Reksa Dana yang ada selama ini.
B. Pengertian Reksa Dana (Syariah)
Reksadana di Inggris dikenal denga sebutan unit trust yang
berarti unit (saham) kepercayaan1[1] dan Amerika di kenal
dengan sebutan mutual fund yang berarti dana bersama dan di
Jepang dikenal dangn sebutan investment fund yang berarti
pengelolaan dana. Secara bahasa reksa dana tersusun dari dua
konsep, yaitu reksa yang berarti jaga atau pemeliharaan dan
konsep dana yang berarti (himpunan) uang. Dengan demikian
secara bahasa reksa dana berarti kumpulan uang yang
dipelihara.2[2] Secara istilah menurut Undang-Undang No.8 Tahun
1995 tentang pasar modal, reksa dana adalah wadah yang
digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh
manejer investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam.3[3]
1
2
3
Reksa Dana Syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal sebagai pemilik dana
(shabul mal) untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio
Efek oleh Manajer Investasi sebagai wakil shahibul mal menurut
ketentuan dan prinsip syariah Islam.
Reksa dana syariah merupakan lembaga intermediasi yang
membantu surplus unit melakukan penepatan dana untuk di
investasikan. Reksa dana syariah adalah reksa dana yang
beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik
dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (sahib
al maal/raab al mal) dengan manajer investasi sebagai wakil
sahibul al mal maupun antara manajer investasi sebagai wakil
sahibul mal dengan penggunaan investasi.4[4] Dengan demikian,
reksa dana syariah adalah rekasa dana yang mengelolah dan
kebijakan investasinya mengacu kepada syariah Islam. Reksa
dana syariah tidak akan menginvestasikan dananya pada obligasi
dari perusahaan yang mengelolanya atau produknya bertentangan
dengan syariat islam misalnya; pabrik minuman beralkohol,
industry perternakan babi, jasa keuangan yang melibatkan riba
dalam operasionalnya dan bisnis yang mengandung maksiat.
C. Eksistensi Reksa Dana Syariah
Seiring dengan peran pasar modal tersebut maka
seringkali terdapat suatupersepsi yang muncul dalam
benak masyarakat umum, khususnya bagi calon
investor,bahwa untuk dapat berinvestasi di pasar modal
4
memerlukan modal yang cukup besar dankeahlian khusus untuk
menganalisis pergerakan harga saham termasuk instrumen
pasar modal lainnya. Oleh karena itu, untuk menghilangkan
persepsi yang sedemikan rupa,maka UUPM telah
mengintrodusir suatu lembaga investasi baru yang dikenal
dengannama reksa dana (Setiyono, 2003 : 5).Dengan adanya
lembaga reksa dana diharapkan dapat menciptakan
persepsibaru bahwa untuk berinvestasi di pasar modal sangat
mudah dan diperlukan modal yangtidak terlalu besar. Selain
itu, munculnya lembaga reksa dana juga merupakan
simbolyang mempertegas persepsi bahwa pasar modal bukan
merupakan wadah yangdidominasi dan dimonopoli oleh
investor-investor yang memiliki modal besar
saja.Melalui reksa dana, masyarakat strata menengah
bawah dapat pula berpartisipasi untuk melakukan investasi
dan juga untuk menikmati keuntungan yang menjanjikan dari
sahamdan instrumen investasi lainnya. Hal tersebut seiring
dengan tujuan utama pendirian reksadana, yaitu untuk
memperluas basis pemodal lokal. Semakin luas basis
tersebut makasemakin berkembang pula pasar modal di Indonesia
(Felia Salim, 1997 : 113).
Dalam perkembangannya, kemudian muncul bentuk
inovatif dari lembagareksa dana yang mekanisme
pengelolaannya didasarkan pada prinsip-prinsip
syariah.Munculnya reksa dana berdasarkan prinsip syariah
tersebut (untuk selanjutnya disebutreksa dana syariah)
dikarenakan alasan adanya penerapan sistem bagi
hasil dalammekanisme pembagian keuntungannya. Sejak
dibentuk pertama kali pada tahun 1997,pada kenyataannya
eksistensi reksa dana syariah berhasil menarik minat
investor. Haltersebut dapat dilihat dari adanya kenaikan
nilai investasi reksa dana syariah yang sampaidengan tahun
2003 meningkat 17 % (tujuh belas persen). Untuk
lebih mendukungkegiatan operasional reksa dana syariah maka
dibentuk pula indeks syariah di bursa efek (Setiyono, 2003 :
12-13).
Reksa dana syariah yang juga sering disebut dengan
istilah Islamic Investment Fund
atau Syariah Mutual Fund merupakan lembaga intermediari
(intermediary) yangmembantu surplus unit melakukan
penempatan dana untuk selanjutnya diinvestasikankembali
(reinvestment ). Selain untuk memberikan kemudahan bagi calon
investor untuk berinvestasi di pasar modal maka
pembentukan Islamic Investment Fund atau SyariahMutual Fund
juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kelompok
investor yang menginginkan keuntungan dari sumber dan
mekanisme investasi yang bersih dan dapat dipertanggung
jawabkan secara religius serta tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsipsyariah (Iggi H. Achsien, 2000 : 83-84).Sama
halnya dengan reksa dana konvensional, maka dalam
operasionalisasireksa dana syariah juga membutuhkan
manajer investasi yang profesional.
Manajer investasi sebagai lembaga yang bertanggung jawab
atas pengelolaan investasi reksa danasyariah harus mematuhi
ketentuan sebagaimana yang telah diatur dalam UUPM
danketentuan perundangan-undangan terkait lainnya. Manajer
investasi wajib melaksanakantugas dan kewajiban pengelolaan
reksa dana syariah dengan itikad baik (good faith)
demikepentingan reksa dana (Setiyono, 2003 : 145).
Terkait dengan karakteristiknya sebagai suatu
lembaga investasi syariah,maka setiap kebijakan investasi
reksa dana syariah yang dirumuskan oleh manajer investasi
sebagai harus berpedoman dan tidak boleh menyimpang dari
prinsip-prinsip investasi syariah sebagaimana yang
diatur dalam hukum ekonomi Islam.Oleh karena itu,
manajer investasi juga dituntut untuk dapat lebih
memahamiprinsip-prinsip invetasi syariah. Selain itu,
eksistensi reksa dana syariah jugamembutuhkan lembaga yang
bertugas melakukan pengawasan atas implementasikebijakan
investasi oleh manajer investasi. Oleh karena itu maka muncul
beberapa permasalahan terkait dengan uraian sebagaimana
yang telah dijelaskan diatas,yaitu
Pertama: prinsip-prinsip hukum ekonomi islam yang bagaimanakah yang
diaplikasikan dalam perumusan kebijakan dan pengelolaan
investasi dalam reksadana syariah ?
Kedua : Siapakah yang memiliki kewenangan untuk
melakukanpengawasan terhadap operasionalisasi kegiatan reksa
dana syariah ?
D. Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Reksadana Konvensional
Reksadana syariah memiliki kebijaksanaan investasi yang
berbasis instrumen investasi pada portfolio yang dikategorikan
halal. Dikatakan halal, jika perusahaan yang menerbitkan
instrumen investasi tersebut tidak melakukan usaha yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Tidak melakukan
riba atau membungakan uang. Saham, obligasi dan sekuritas
lainnya yang dikeluarkan bukan perusahaan yang usahanya
berhubungan dengan produksi atau penjualan minuman keras,
produk mengandung babi, bisnis hiburan berbau maksiat,
perjudian, pornografi, dan sebagainya. Disamping itu, dalam
pengelolaan dana reksadana ini tidak mengizinkan penggunaan
strategi investasi yang menjurus ke arah spekulasi.
Selanjutnya, hasil keuntungan investasi tersebut
dibagihasilkan diantara para investor dan manajer investasi
sesuai dengan proporsi modal yang dimiliki. Produk investasi
ini bisa menjadi alternatif yang baik untuk menggantikan
produk perbankan yang pada saat ini dirasakan memberikan hasil
yang relatif kecil. Reksadana syariah memang sangat sesuai
untuk investasi jangka panjang seperti persiapan menunaikan
ibadah haji atau biaya sekolah anak di masa depan. Saat ini
pilihannya pun semakin banyak. Saat ini secara kumulatif
terdapat 11 reksadana syariah telah ditawarkan kepada
masyarakat. Jumlah itu meningkat sebesar 233,33 persen jika
dibandingkan dengan tahun 2003 yang hanya terdapat tiga
reksadana syariah.
Perbedaan reksadana syariah dan reksadana konvensional
adalah dalam hal operasionalnya, yang paling jelas adalah
proses penyaringan (screening) dalam menyusun portofolionya
dan proses pemurnian pendapatan non halal. Proses penyaringan
menurut prinsip syariah akan mengeluarkan saham yang memiliki
aktivitas haram seperti riba, gharar, minuman keras, judi,
daging babi, pornografi dan senjata. Proses pemurnian
dilakukan terhadap pendapatan dari perusahaan yang halal akan
tetapi terdapat keraguan atas pendapatan non halal. Proses
pemurnian dilakukan dengan mengeluarkan pendapatan non halal
dari perusahaan halal sebagai amal (charity). Proses
penyaringan dan pemurnian ini dianggap sebagai ciri khas dari
reksa dana syariah. Investor learning model menyatakan bahwa
investor reksadana cenderung chase return, artinya mereka akan
menyalurkan dananya dalam reksadana yang memiliki kinerja yang
lebih baik.
E. Kebijakan Investasi Reksa Dana Syariah
Kebijakan investasi reksa dana syariah yakni hanya
berinvestasi pada perusahaan dengan kategori halal, dan
memenuhi rasio keuangan tertentu. Halal yang dimaksud adalah
tidak perusahaan tersebut tidak memproduksi atau menjual
sesuatu yang haram menurut Islam, seperti menjual daging babi,
minuman keras, bisnis hiburan maksiat, judi, pornografi, dsb,
tidak merugikan orang banyak, tidak merugikan orang dan
bersifat mudarat (rokok), tidak boleh investasi pada portfolio
yang yang bersifat riba (Adanya bunga), bukan judi (maysir),
perdagangan yang tidak disertai penyerahan barang, perdagangan
dengan penawaran dan permintaan palsu (bay al najsy), jual beli
mengandung ketidakpastian (gharar) dan spekulatif, serta
transaksi suap (risywah).
Memenuhi rasio keuangan tertentu, maksudnya total utang
yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak
lebih dari 82 persen (delapan puluh dua per seratus) yang
berarti modal 55 persen dan utang 45 persen, total pendapatan
bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan
total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak
lebih dari 10 persen.
Kebijakan Investasi reksadana syariah hanya dapat
dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai dengan Syari’ah
Islam meliputi:
1. Efek Pasar Modal Syariah: Obligasi Syariah (Sukuk); Saham-
saham yang masuk dalam DES (Daftar Efek Syariah), serta efek
surat hutang lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah.
2. Instrumen Pasar Uang Syariah: - Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia (SWBI) - Sertifikat Investasi Mudharabah Antar-Bank
(SIMA) - Certificate of Deposit Mudharabah Mutlaqah (CD
Mudharabah Mutlaqah) - Certificate of Deposit Mudharabah
Muqayyadah (CD Mudharabah Muqayyadah).5[5]
F. Keterkaitan Konsep Ekonomi Islam dengan Pembentukan
Reksa Dana Syariah
Islam sebagai agama wahyu merupakan sumber pedoman
hidup bagi seluruhumat manusia. Oleh karena itu, seluruh
aktivitas yang dilakukan dalam bidang ekonomi Islam
mengutamakan metode pendekatan sistem nilai sebagaimana yang
tercantum dalamsumber-sumber hukum Islam yang berupa:
Ø Al Quran
Ø Sunnah
Ø Ijma
Ø Ijtihad
Sistem nilai tersebut diharapkan dapat membentuk suatu
sistem ekonomi Islam yang mampu mengentaskan kehidupan manusia
5
dari ancaman pertarungan serta timbulnya perpecahan akibat
adanya persaingan dan kegelisahan yang menyebabkan 3
keserakahan sebagai bentuk krisis dari sistem ekonomi
kapitalis individualistik danmarxis sosialistik
(Muhamad, 2000 : 14-16). Islam menginginkan suatu
ekonomi pasar yang dilandaskan pada nilai-nilai moral. Segala
kegiatan ekonomi harus berdasarkan padaprinsip kerjasama dan
prinsip tanggung jawab (Setiyono, 2003 : 21).
Karakteristik utama dari sistem ekonomi Islam adalah
digunakannya konsepsegitiga (triangle concept ) yang
memiliki tiga elemen dasar. Adapun ketiga elemen
dasar tersebut adalah Allah SWT, manusia dan alam. Dalam
melaksanakan segala aktivitasekonomi, maka manusia
akan selalu berhubungan dengan manusia lainnya
(hablumminannaas). Sedangkan elemen alam pada konsep segitiga
dimaksudkan sebagai wahanaatau tempat yang mampu memberikan
dan mencukupi kebutuhan seluruh mahluk hidup,khususnya umat
manusia. Namun demikian, manusia yang telah ditakdirkan
sebagaimahluk hidup yang diberikan akal memiliki
kewajiban untuk menjaga kelestarian dankelangsungan hidup
dari alam tersebut. Pada akhirnya, keseluruhan hubungan
horisontalantara kedua elemen tersebut harus mengacu pada
sebuah garis lurus vertikal, yaitu AllahSWT (hablum
minnallah). Hal tersebut merupakan salah satu bentuk
filsafat ekonomiIslam (Muhamad, 2000 : 17).Lebih lanjut
dijelaskan bahwa dalam filsafat ekonomi Islam terdapat tiga
asaspokok yaitu sebagai berikut : (Muhamad, 2000 : 19)1. Asas
yang menjelaskan bahwa dunia dan seluruh isinya,
termasuk alam semesta,adalah milik Allah SWT dan berjalan
menurut kehendak-Nya. Asas yang menjelaskan bahwa Allah
SWT merupakan pencipta semua mahluk hidupyang ada di
alam semesta ini. Konsekuensi yang timbul dari hal
tersebut adalah bahwa seluruh mahluk hidup tersebut harus
tunduk kepada-Nya. Asas yang menjelaskan bahwa iman kepada
hari kiamat akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku
ekonomi manusia menurut horison waktu. Kekuasaan Allah SWT
terhadap dunia beserta isinya bersifat
menyeluruhtermasuk terhadap harta benda yang
dimiliki oleh seorang manusia. Dalam rangka mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaan maka manusia yang
merupakan
Khalifatullah harus mampu mengelola harta benda
miliknya sesuai dengan ajaran Allah SWT.Pengeloaan
tersebut dapat berupa melakukan investasi yang sesuai
dengan nilai-nilaisyariah. Hal tersebut sebagimana yang
dikemukakan dalam
Al Quran yang menjelaskansebagai berikut :1. Sesungguhnya Aku
akan menjadikan
Khalifah di muka bumi (QS. 2 : 29-30).6[6]
Adapun lembaga pengawas tersebut dikenal dengan
melakukan pengawasan terhadap lembaga keuangan
6
syariah lainnya, seperti arenakan bahwa reksa dana
syariah memiliki karakteristik khusus yang berbeda
dengan reksa dana konvensional. Oleh karena itu,
pengawasan terhadap reksa dana
ini adalah konsultan pada
ic Development Bank
B), yaitu Prof M.A.an label syariah. Masyarakat dapat
melakukan penilaian tersendiri
dapat di setiap lembaga keuangan syariah, juga untuk
mengawasi selurh lembaga keuangan syariah, termasuk
reksa dana syariah, agar tidak menyimpang dari
ketentuan syariah.
Selain itu, pembentukan Dewan Syariah
membangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan
perekonomian padafatwa atau jenis-jenis kegiatan investasi
dan keuangan.fatwa atas produk investasi dan keuangan
syariah.penerapan fatwa yang telah dikeluarkan.in itu,
kewenangan yang dimiliki oleh Dewan Syariah
Nasional, adalahfatwa yang bersifat mengikat Dewan Pengawas
Syariah pada lembaga
luarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan atau
peraturan yanguarkan oleh instansi yang berwenang
seperti Departemen Keuangan, Badanmendasi dan / atau
mencabut rekomendasi tentang nama-nama yangndang para ahli
untuk menjelaskan suatu masalah yang diperlukan
dalamrikan peringatan kepada lembaga keuangan dan
lembaga investasi syariahsulkan kepada pihak yang
berwenang untuk mengambil tindakan apabila
pkan sejumlah persyaratan.
G. Mekanisme Oprasional Reksadana Syariah
Mekanisme kerja yang terjadi di reksa dana ada tiga pihak
yang terlibat dalam pengelolaan dana yaitu:
1) Manajer investasi sebagai pengelola investasi. Manajer
investasi ini bertanggung jawab atas kegiatan investasi, yang
meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi, mengambil
keputusan-keputusan investasi, memonitor pasar investasi, dan
melakukan tindakan-tindakan yangdibutuhkan untuk kepentingan
investor. Manajer investasi (perusahaan pengelola) dapat
berupa:
a) Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri
atau PT yang khusus
menangani reksa dana.
b) Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan
manajemen investasi
(PMI) atau investment manajemen company.
2) Bank custodian adalah bagian dari kegiatan usaha suatu
bank yang bertindak sebagai penyimpanan kekayaan (safe keeper)
serta administrator reksa dana. Dana yang terkumpul dari
sekian banyak investor bukan merupakan bagian dari kekayaan
manajer investor,tetapimemiliki parta investor yang disimpan
atas nama reksa dana di bank custodian. Baik manajer investasi
maupun bank custodian yang akan melakukan kegiatan ini
terlebih dahulu harus mendapat ijin dari Bapepam.
3) Pelaku (perantara) dipasar modal (broker, underwriter)
maupun di pasar uang (bank) dan pengawas yang dilakukan oleh
Bapepam.7[7]
KESIMPULAN
Reksa Dana Syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal sebagai pemilik dana
(shabul mal) untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio
Efek oleh Manajer Investasi sebagai wakil shahibul mal menurut
ketentuan dan prinsip syariah Islam.
Terkait dengan karakteristiknya sebagai suatu
lembaga investasi syariah,maka setiap kebijakan investasi
reksa dana syariah yang dirumuskan oleh manajer investasi
sebagai harus berpedoman dan tidak boleh menyimpang dari
prinsip-prinsip investasi syariah sebagaimana yang
diatur dalam hukum ekonomi Islam.Oleh karena itu,
manajer investasi juga dituntut untuk dapat lebih
memahami prinsip-prinsip invetasi syariah. Selain itu,
eksistensi reksa dana syariah jugamembutuhkan lembaga yang
bertugas melakukan pengawasan atas implementasi kebijakan
investasi oleh manajer investasi. Oleh karena itu maka muncul
7
beberapa permasalahan terkait dengan uraian sebagaimana
yang telah dijelaskan diatas,yaitu
Pertama: prinsip-prinsip hukum ekonomi islam yang bagaimanakah yang
diaplikasikan dalam perumusan kebijakan dan pengelolaan
investasi dalam reksadana syariah ?
Kedua : Siapakah yang memiliki kewenangan untuk
melakukanpengawasan terhadap operasionalisasi kegiatan reksa
dana syariah ?
Kebijakan investasi reksa dana syariah yakni hanya
berinvestasi pada perusahaan dengan kategori halal, dan
memenuhi rasio keuangan tertentu. Halal yang dimaksud adalah
tidak perusahaan tersebut tidak memproduksi atau menjual
sesuatu yang haram menurut Islam, seperti menjual daging babi,
minuman keras, bisnis hiburan maksiat, judi, pornografi, dsb,
tidak merugikan orang banyak, tidak merugikan orang dan
bersifat mudarat (rokok), tidak boleh investasi pada portfolio
yang yang bersifat riba (Adanya bunga), bukan judi (maysir),
perdagangan yang tidak disertai penyerahan barang, perdagangan
dengan penawaran dan permintaan palsu (bay al najsy), jual beli
mengandung ketidakpastian (gharar) dan spekulatif, serta
transaksi suap (risywah).
http://herybastyani.blogspot.com/2013/06/reksa-dana-
syariah.html
PENGERTIAN REKSADANA
Posted by : Owner August 15, 2013
Di Republik kita masih hangat beritanya soal penipuaninvestasi bodong yang menyebabkan kerugian relatif taksedikit, lebih ironinya lagi kebanyakan korbannya adalahmasyarakat dari sektor menengah kebawah.
Hal ini tampaknya sangat memprihantinkan, salah satu faktorpenyebabnya adalah kurangnya edukasi kepada masyarakat tentangproduk-produk investasi dari lembaga keuangan (baik perbankanmaupun non perbankan).
Nah pada postingan kali ini saya akan membahas tentangreksadana, apa itu reksadana? kenali dan pahami Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagisekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeliunit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola olehManajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baikberupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuritilainnya.Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1,ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untukmenghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnyadiinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalampengertian Reksadana yaitu:
1. Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen
investasi.3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah
dan pajang
Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yangditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikankeuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga
yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB)reksadana tersebut.
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasitersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian (Bankkustodian atau disingkat kustodian adalah suatu lembaga yang bertanggungjawab untuk mengamankan aset keuangan dari suatu perusahaan ataupunperorangan. Bank kustodian ini akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektifdan dari asset seperti saham, obligasi, serta melaksanakan tugas administrasiseperti menagih hasil penjualan, menerima deviden, mengumpulkan informasimengenai perusahaan acuan seperti misalnya rapat umum pemegang sahamtahunan, menyelesaikan transaksi penjualan dan pembelian, melaksanakantransaksi dalam valuta asing apabila diperlukan, serta menyajikan laporan atasseluruh aktivitasnya sebagai kustodian kepada kliennya). yang tidakterafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodianinilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektifdan administratur.
Sejarah ReksadanaReksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trustyang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktusetahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengantotal aset senilai US$ 392.000.
Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhanindustri reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnyabursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang SuratBerharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham1934 (Securities Exchange Act of 1934).
Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajibdidaftarkan pada Securities and Exchange Commission atau biasadisebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menanganiperdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula,penerbit reksadana wajib untuk menyediakan prospektus yangmemuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana, jugatermasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasimengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.
SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang PerusahaanInvestasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-
ketentuan yang wajib dipenuhi untuk setiap pendaftaranreksadana hingga hari ini.
Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham,reksadana mulai tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana dengan danakelolaan sebesar 48 triliun US Dollar.
Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976oleh John Bogle dengan nama First Index Investment Trust, yangsekarang bernama Vanguard 500 Index Fund yang merupakan reksadanadengan dana kelolaan terbesar yang mencapai 100 triliun USDollar
Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana diAmerika yaitu dengan adanya ketentuan mengenai rekeningpensiun perorangan (individual retirement account - IRA), yangmenambahkan ketentuan kedalam Internal Revenue Code( peraturanperpajakan di Amerika) yang mengizinkan perorangan (termasukmereka yang sudah memiliki program pensiun perusahaan) untukmenyisihkan sebesar 4.000 US $ setahun.
Bentuk Hukum ReksadanaBerdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua,yakni Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana)dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).Reksa Dana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana)
suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisibentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya.Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis usahapengelolaan portofolio investasi.
Kontrak Investasi Kolektifkontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan BankKustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaansebagai Investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasidiberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan BankKustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipandan administrasi investasi.
Karakteristik ReksadanaBerdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkansebagai berikut:Reksadana Terbuka
adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepadaPerusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpamelalui mekanisme perdagangan di Bursa efek. Hargajualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya.Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalahmerupakan reksadana terbuka.
Reksadana Tertutupadalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepadaperusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unitpenyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembalikepada investor lain melalui mekanisme perdagangan diBursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah NilaiAktiva Bersihnya.
Jenis-jenis Reksadana1. Reksadana Saham.
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasisekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanyake dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek sahamumumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupacapital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dandeviden. Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhannilai investasi yang paling besar demikian juga denganrisikonnya.
2. Reksadana Campuran.
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukaninvestasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yangperbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadanapendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil danrisiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebihbesar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecildari reksadana saham.
3. Reksadana Pendapatan Tetap.
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yangmalakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dariportofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifathutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadanapasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis inijuga lebih tinggi tapi tetap lebih rendah daripadareksadana campuran atau saham.
4. Reksadana Pasar Uang.
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukaninvestasi 100% pada efek pasar uang yaitu efek hutangyang berjangka kurang dari satu tahun. Reksadana pasaruang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendahnamun juga memberikan return yang terbatas.
http://belajarperbankangratis.blogspot.com/2013/08/pengertian-reksadana.html
ReksadanaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeliunit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.
DefinisiMenurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalampengertian Reksadana yaitu:
1. Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen
investasi.3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan
pajang
Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.
Sejarah ReksadanaReksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust yang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktusetahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000.
Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham1934 (Securities Exchange Act of 1934).
Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit reksadana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana, juga termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasimengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.
SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan Investasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-
ketentuan yang wajib dipenuhi untuk setiap pendaftaran reksadana hingga hari ini.
Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksadana mulai tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar.
Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John Bogle dengan nama First Index Investment Trust, yang sekarang bernama Vanguard 500 Index Fund yang merupakan reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai 100 triliun US Dollar
Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana di Amerika yaitu dengan adanya ketentuan mengenai rekening pensiun perorangan (individual retirement account - IRA) [1], yang menambahkan ketentuan kedalam Internal Revenue Code( peraturan perpajakan di Amerika) yang mengizinkan perorangan (termasuk mereka yang sudah memiliki program pensiun perusahaan) untuk menyisihkan sebesar 4.000 US $ setahun.
Bentuk Hukum ReksadanaBerdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
Reksa Dana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana)
suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi.
Kontrak Investasi Kolektif
kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan Bank Kustodian
diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi.
Karakteristik ReksadanaBerdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai berikut:
Reksadana Terbuka
adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di Bursa efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka.
Reksadana Tertutup
adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.
Jenis-jenis Reksadana1. Reksadana Saham.
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gainmelalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan risikonnya.
2. Reksadana Campuran.
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan
reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham.
3. Reksadana Pendapatan Tetap.
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi tapi tetap lebih rendah daripada reksadana campuran atau saham.
4. Reksadana Pasar Uang.
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi100% pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return yang terbatas.
5. Reksadana Index
Reksadana Index adalah reksadana yang isinya adalah sebagian besar dari index tertentu (tidak semua, yang penting merefleksikan index tersebut) dan dikelola secara pasif, artinya tidak melakukan jual beli di bursa, kecuali ada subscription baru atau redemption, oleh karenanya reksadana index biasanya keuntungan dan kerugiannya sejalan dengan indextersebut (jika ada selisih, biasanya selisihnya kecil). Jika reksadana tersebut diperjualbelikan di bursa, maka disebut Exchange Traded Fund (ETF) dan harganya berfluktuasi tiap detiknya, sehingga sebenarnya mirip saham. Keduanya, baik reksadana index maupun ETF disebut pengelolaaan dana index dandi Amerika Serikat pada tahun 2013, mencakup 18,4% dari seluruh pengelolaan dana bersama (mutual funds).[2]
Nilai Aktiva BersihNAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana.NAB per saham/unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana
setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.
Manfaat ReksadanaReksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:
1. Dikelola oleh manajemen profesional
Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasanwaktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.
2. Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya punjuga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.
3. Transparansi informasi
Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar sertamenerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.
4. Likuiditas yang tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali UnitPenyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
5. Biaya Rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.
Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabilaInvestor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.
Risiko Investasi Reksa DanaUntuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.
1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.
2. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini
dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaanManajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.
3. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadisecara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalamipenurunan juga. Oleh karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.
4. Risiko Default
Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.
Exchange Traded FundExchange traded fund (ETF) [3] adalah sebuah reksadana yang merupakan suatu inovasi dalam dunia industri reksadana yang sifatnya mirip dengan suatu perusahaan terbuka dimana unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa.
ETF ini adalah merupakan kombinasi dari reksadana tertutup danreksadana terbuka, dan ETF ini biasanya adalah merupakan reksadana yang mengacu kepada indeks saham.
ETF ini lebih efisien daripada reksadana konvensional seperti yang kita kenal saat ini, dimana reksadana senantiasa menerbitkan unit penyertaan baru setiap harinya dan membeli kembali yang dijual oleh pemegang unit (manajer investasi harus menjual surat berharga yang merupakan aset reksadana tersebut untuk memenuhi kewajibannya membeli unit penyertaan yang dijual, sedangkan unit penyertaan ETF diperdagangkan langsung di bursa setiap hari (menyerupai reksadana tertutup, dimana tidak ada dapat dijual kembali kepada manajer investasi)
Di Indonesia, ETF ini disebut "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek", dan pada hari senin tanggal 4 Desember 2006, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) telah menerbitkan suatu aturan baru yaitu peraturan nomor IV.B.3 tentang "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek". [4]
Reksadana OnlineSebelumnya telah ada "Reksadana Online", tetapi memasuki tahun2014, "Reksadana Online" baru mulai marak. Untuk pertama kali pembukaan rekening, kini tetap harus tatap muka, tetapi selanjutnya pembelian maupun penjualan kembali reksadana dapatdilakukan secara online, dimana tidak diperlukan penyerahan dokumen apapun dan tentunya tidak perlu menemui Manajer Investasi ataupun Agen Penjualnya. Seperti halnya Agen Penjual, maka Reksadana Online tidak mengutip biaya apapun, tetapi Selling Fee (ketika membeli) dan Redemption Fee (ketikamenjual) tetap harus dibayar (atau memotong jumlah Reksadana atau Uang kita). Cut-off time pembelian dan penjualan Reksadana Online adalah sama dengan reksadana biasa, yaitu Pukul 13.00 dan jika kurang dari itu berarti onlinenya belum sempurna dan harus dihindari. Reksadana Online jauh lebih amandaripada Internet Banking, karena seperti halnya Internet Banking yang menggunakan Username dan Password, mungkin juga dilengkapi dengan Token dan semuanya berhubungan langsung
dengan Rekening Kita dan tak ada hubungannya dengan Rekening Orang lain.
http://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana
Pengertian Reksadana syariah Posted by ILham at 00:59 Labels: Pasar Modal
Reksadana syariah
Pengertian
Reksadana d Inggris dikenal denga sebutan unit trust yang berarti
unit (saham) kepercayaan [1].dan Amerika di kenal dengan sebutan
mutual fund yang berarti dana bersama dan di Jepang dikenal dangn
sebutan investment fund yang berarti pengelolaan dana. Secara
bahasa reksa dana tersusun dari dua konsep, yaitu reksa yang
berarti jg atau pemeliharaan dan konsep dana yang berarti
(himpunan)uang.Dengan demikian secara bahasa reksa dana berarti
kumpulan uang yang dipelihara.[2]
Reksa dana merupakan dana bersama yang dioperasikan oleh suatu
perusahaan investasi yang mengumpulkan uang dari pemegang saham dan
menginvestasikannya ke dalam saham ,obligasi,opsi,komoditas, atau
sekuritas pasar uang . Reksa dana seperti ini menawarkan keunggulan
diversifikasi dan manajemen professional kepada investor .Untuk
jasa ini mereka biasanya membebankan suatu biaya manajemen ,
biasanya 1% atau kurang dari aktiva per tahun.[3]
Secara istilah ,menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang
pasar modal ,reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan
dalam portofolio efek oleh manejer investasi .Dari definisi di atas
reksa dana dapat dipahami sebagai suatu wadah dimana masyarakat
dapat menginvestasikan dananya dan oleh pengurusnya ,yaitu manejer
investasi ,dana tersebut diinvestasikan ke portofolio
efek.Portofolio efek adalah kumpulan (kombinasi)sekuritas,surat
berharga atau efek ,atau instrument yang dikelola.[4]
Dari definisi di atas ,paling tidak terdapat tiga unsur penting
dalam reksadana yaitu;
1)Adanyanya kumpulan dana masyarakat POOL OF FUNDS,
2)Investasi dalam bentuk bortofolio efek dan
3) manajer investasi sebagai pengelola dana
Bapepam
Dalam reksa dana uang yang terkumpul dari investor akan digunakan oleh manajer investasi untuk membeli surat-surat ber harga seperti saham, obligasi, sertifikat bank Indonesia (SBI) dan efek lainnya atau di tabungkan dalam deposito. Keuntungan atau kerugian investasidalam reksa dana dapat di lihat pada nilai aktiva bersih (NAB) yang juga digunakan sebagai dasar pembelian dan penjualan unit penyertaan. Mekanisme kerja reksa dana seperti dalam gambar di bawahini.
Mengawasi
UnitPenyertaan
Swasta danPemerintah
Pasarmodal
Pasaruang
Investor
Manajerinvestasi
Laporan
Doposito, SBI,Obligasi, Saham,dLL
Bankkustodian
Di samping reksa dana konvensional, telah hadir pula reksa
dana syariah. Reksa dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi
menurut ketentuan dan prinsip syariah islam, baik dalam bentuk akad
antara pemodal sebagai pemilik harta (sahib al maal/raab al mal)
dengan manajer investasi sebagai wakil sahibul al mal maupun antara
manajer investasi sebagai wakil sahibul mal dengan penggunaan
investasi.[5] Dengan demikian, reksa dana syariah adalah rekasa dana
yang mengelola dan kebijakan investasinya mengacu kepada syariah
islam. Reksa dana syariah tidak akan menginvestasikan dananya pada
obligasi dari perusahaan yang mengelolanya atau produknya
bertentangan dengan syariat islam misalnya; pabrik minuman
beralkohol, industry perternakan babi, jasa keuangan yang melibatkan
riba dalam operasionalnya dan bisnis yang mengandung maksiat.
Reksa dana syariah merupakan lembaga intermediasi yang
membantu surplus unit melakukan penepatan dana untuk di
investasikan. Salah satu tujuan dari reksa dana adalah memenuhi
kebutuhan kelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan
investasi dari sumber dan cara yang bersih dan dapat di pertanggung
jawabkan secara agama serta sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.
Beberapa istilah yang sering muncul dalam reksa dana syariah antara
lain’
1. Portofolio efek
2. Manajer investasi
3. Emiten
4. Efek
5. Mudharabah / qirad
6. Prospectus
7. Bank custodian
B.KARATERISTIK REKSA DANA SYARIAH
1.Prinsip Dasar reksa dana Syariah
Jenis kegiatan usaha yang bertentengan dengan syariah,antara lain;
1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau
perdagangan yang dilarang.
2. Usaha lembaga keuangan konvensional(ribawi),termasuk perbankan
dan asuransi konvesional .
3. Usaha yang memproduksi,serta memperdagangkan makanan dan
minuman yang haram.
4. Usaha yang memproduksikan ,mendistibusikan dan menyediakan
barang-barang ataupun jasa merusak moral dan bersifat mudharat.
Adapun jenis transaksi yang dilarang antara lain;
1. Najasi
2. Bai’ al ma’dum
3. Insider trading
4. Melakukan investasi pada perusahaan[6]
Proses pengelolaan reksa dana syariah
Komite investasi
Fatwa Ulama
Persetujuan atas efek-efek yang sesuai dengan sariah
Oleh karena reksa dana syariah di landasi oleh prinsip syariah, secara sederhana proses pengelolaan investasi reksa dana syariah dapat di gambarkan sebagai berikut;
Dewan pengawassyariah
Kebijakanalokasi aset
Timinvestas
i
Portofolio
C. MANFAAT DAN RISIKO REKSA DANA
1. Manfaat Reksa dana
Secara umum keuntungan dalam melakukan investasi pada reksa danaantara lain:[7]
1. Likuiditas
2. Diversifikasi
3. Manajemen Profesional
4. Biaya yang rendah
5. Pelayanaan bagi pemegang saham
6. Transparansi Informasi
Penghasilan investasi yang dapat diterima oleh reksa dana syariah,antara lain;
1. Dari saham dapat berupa:
- Dividen
- Rights
- Capital gain
2. Dari obligasi yang sesuai dengan syariah dapat berupa bagihasil yang diterima secara periodic dari laba emiten.
3. Dari surat berharga pasar uang yang sesuai dengan syariah.
4. Dari deposito dapat berupa bagi hasil yang diterima dari banksyariah.
2. Risiko Investasi Reksa Dana
1. Risiko berkurangnya nilai unit pernyataan
2. Risiko Likuidtas
3. Risiko politik dan ekonomi
4. Risiko pasar
5. Risiko infalasi
6. Risiko nilai tukar
7. Risiko spesifik
D. LEMBAGA-LEMBAGA FASILITATOR REKSA DANA
1. Bapepam-LK
2. Pengelola Investasi (MAnajer Investasi)
3. Bank Kustodian
4. Notaries
5. Konsultan hokum
6. Akuntan public
7. Agen penjual
E. KEBIJAKAN PENGELOLA REKSA DANA
Pengelolaan reksa dana diatur secara ketat oleh Bapepamkarena menyangkut dana masyarkat investor sehingga perluperlindungan yang memadai.
Pembatasan dan pelarangan reksa dana, antara lain:
1. Menerima dan memberikan pinjaman secara langsung.
2. Membeli saham atau unit penyertaan reksa dana lainnya
3. Membeli efek luar negri.
4. Membeli efek yang diterbitkan oleh suatu emiten melebihi 5% darijumlah modal yang disetor emiten.
5. Membeli efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan melibihi 10%dari nilai NAB reksa dana dalam saat pembelian, termasuk di dalamnyasurat berharga yang dikeluarkan oleh bank, tetapi tidak termasukSertifikat Bank Indonesia Syariah.
F. MEMILIHI JENIS REKSA DANA
Dalam memilih konsentrasi portofolio reksa dana yang dikelola olehmanajemen investasi, maka investor dapat memilihnya berdasarkanjenis reksa dana yang ditawarkan. Konsentrasi fortopolio reksadana, antara lain;
a) Reksa dana pasar uang
b) Reksa dana pendapatan tetap
c) Reksa dana saham
d) Reksa dana campuran
e) Reksa dana indeks
f) Reksa dana Terproteksi
Kesimpulan
Reksa dana menurut undang-undang No.8 tahun 1995 Dapat didirikandalam dua bentuk yaitu reksa dana perseroan terbatas (PT) dan reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK ) sedangkan berdasarkan sifatoperasionalnya, reksa dana dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitureksa dana tertutup ( cloused end investment fund) dan reksa dana terbuka( opened end investment fund). Reksa dana yang berbentuk perseroan ( PT )dapat bersifat tertutup dan terbuka, sedangkan yang berbentuk KIKhanya dapat bersifat terbuka. Aturan mengenai penerbitan instrumentreksa dana syariah di atur dalam Lampiran Keputusan Ketua BApepam LKKEP 130/BL/2006 tentang penerbitan efek syariah, dan Lampiran KEP-131/BL/2006 tentang akad-akad yang digunakan dalam penerbitan efeksyariah dan pasar modal.
Terdapat tiga kendala utama pengembangan reksa dana syariah yaitu;Pertama: Reksa dana syariah relatife kurang dikenal oleh masyarakatumum, Kedua: Adanya system pasar ganda yang menawarkan Reksa danasyariah dan Reksa dana konvensional yang menjadi tantangantersendiri, Ketiga: PErtumbuhan Reksa dana syariah memerlukandukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah sebagai regulator,investor, praktisi, ulama, dan akademisi.
http://fileperbankansyariah.blogspot.com/2011/03/pengertian-reksadana-syariah.html
Mekanisme Oprasional Reksadana Syariah Kamis, 22 April 2010 , Posted by Hasan Ismail at 11.56
Mekanisme Oprasional Reksadana Syariah
Dalam mekanisme kerja yang terjadi di reksa dana ada tiga pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana yaitu:
1) Manajer investasi sebagai pengelola investasi. Manajer investasi ini bertanggung jawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi, mengambil keputusan-keputusan investasi, memonitor pasar investasi, dan melakukan tindakan-tindakan yangdibutuhkan untuk kepentingan investor. Manajer investasi (perusahaan pengelola) dapatberupa:a) Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiriatau PT yang khususmenangani reksa dana.b) Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan manajemen investasi (PMI) atau investment manajemen company.
2) Bank custodian adalah bagian dari kegiatan usaha suatu bankyang bertindak sebagaipenyimpanan kekayaan (safe keeper) serta administrator reksa dana. Dana yang terkumpuldari sekian banyak investor bukan merupakan bagian dari kekayaan manajer investor, tetapimemiliki parta investor yang disimpan atas nama reksa dana di bank custodian. Baik manajerinvestasi maupun bank custodian yang akan melakukan kegiatan ini terlebih dahulu harusmendapat ijin dari Bapepam.