teknologi administrasi bank syariah

39
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bagi seseorang pengusaha dalam menjalankan suatu usaha sangat diperlukan ketekuna, keuletan, dan sifat pantang menyerah untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkannya. Disamping sifat-sifat tersebut seorang harus memerlukan modal dalam rangka membantu menjalankan roda usahanya atau mengembangkan usahanya. Modal yang diperlukan dapat berupa keahlian atau berupa uang. Yang jenis kedua modal ini saling menguntungkan satu sama lainnya. Sudah merupakan rahasia umum, bahwa modal dalam bentuk uang walaupun bukan merupakan segala-galanya adalah mutlak diperlukan untuk berbagai tahap kegiatan. Modal dalam bentuk uang dapat diberikan dalam bentuk uang tunai atau semacam jaminan dalam surat-surat berharga. Masalahnya terkadang untuk memperoleh uang tunai bukanlah merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, diperlukan modal lain berupa surat-surat berharga atau aset untuk membiayai suatu usaha. Surat-surat berharga atau aset perusahaan 1

Transcript of teknologi administrasi bank syariah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bagi seseorang pengusaha dalam menjalankan suatu

usaha sangat diperlukan ketekuna, keuletan, dan sifat

pantang menyerah untuk mencapai suatu tujuan yang

diinginkannya. Disamping sifat-sifat tersebut seorang

harus memerlukan modal dalam rangka membantu

menjalankan roda usahanya atau mengembangkan

usahanya. Modal yang diperlukan dapat berupa keahlian

atau berupa uang. Yang jenis kedua modal ini saling

menguntungkan satu sama lainnya.

Sudah merupakan rahasia umum, bahwa modal dalam

bentuk uang walaupun bukan merupakan segala-galanya

adalah mutlak diperlukan untuk berbagai tahap

kegiatan. Modal dalam bentuk uang dapat diberikan

dalam bentuk uang tunai atau semacam jaminan dalam

surat-surat berharga. Masalahnya terkadang untuk

memperoleh uang tunai bukanlah merupakan hal yang

mudah. Oleh karena itu, diperlukan modal lain berupa

surat-surat berharga atau aset untuk membiayai suatu

usaha. Surat-surat berharga atau aset perusahaan

1

dapat dijadikan jaminan untuk membiayai suatu usaha

atau proyek.

Jaminan semacam ini biasanya diberikan oleh bank

dengan catatan terlebih dulu nasabah harus

menyediakan jaminan lawan dimana besarnya lawan

biasanya melebihi nilai proyek. Hal ini dilakukan

untuk menjamin nasabah apabila akan mengerjakan suatu

proyek tertentu atau untuk mengikuti tender

diinstansi tertentu pula. Jaminan ini merupakan bukti

bahwa nasabah memiliki sejumlah uang sehingga si

pemberi proyek merasa yakin tidak akan dirugikan,

jika proyeknya dijalankan. Jaminan inilah yang

disebut dengan bank garansi.

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut

diatas, maka dalam makalah ini kami memaparkan

tentang:

1. Apa yang dimaksud dengan Bank Garansi?

2. Bagaimanakah proses dari Bank Garansi?

3. Sebutkan tujuan dari Bank Garansi?

C. Tujuan

2

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas kelompok mata kuliah yang terkait. Dan

adapun tujuan dalam makalah ini adalah:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Bank

Garansi.

2. Memahami segala proses dari Bank Garansi.

3. Mengetahui tujuan dengan adaya Bank Garansi.

BAB II

PEMBAHASAN

3

A. Pengertian Bank Garansi

Bank garansi adalah jaminan pembayaran yang

diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik

perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya

dalam bentuk surat jaminan.1 Pemberian jaminan ini

dengan maksud bank menjamin akan memenuhi (membayar)

kewajiban-kewajiban dari pihak yang dijaminkan kepada

pihak yang menerima jaminan, apabila yang dijamin

dikemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban

kepada pihak lain sesuai dengan yang diperjanjikan

atau cedera janji.

Di dalam hal Bank mengeluarkan garansi bank

artinya Bank membuat suatu pengakuan tertulis, yang

isinya Bank penerbit mengikat diri kepada penerima

jaminan (Beneficiary) dalam jangka waktu dan syarat-

syarat tertentu apabila dikemudian hari ternyata

nasabahnya (si terjamin/Applicant) tidak memenuhi

kewajibannya kepada si penerima jaminan (Beneficiary). Di

Bank Syariah Bank garansi disebut ‘Al Kafalah’ yang artinya bank

memberi bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan proyek. Pihak

yang dijamin (Applicant) menyetor sejumlah uang dengan prinsip ‘Al

Wadiah’.2

1 Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm 1942 https://mediatorinvestor.wordpress.com/artikel/mengenal-bank-garansi/

4

Dasar hukum Bank Garansi, adalah perjanjian

penanggungan (borgtocht) yang diatur dalam KUH Perdata

pasal 1820 s/d 1850. Untuk menjamin kelangsungan Bank

Garansi, maka penanggung mempunyai “Hak istimewa “ yang

diberikan undang-undang, yaitu untuk memilih salah

satu pasal ; menggunakan pasal 1831 KUH Perdata atau pasal

1832 KUH Perdata.

Pasal 1831 KUH Perdata: “Si penanggung tidaklah

diwajibkan membayar kepada si berpiutang, selain jika si berutang

lalai, sedangkan benda-benda si berutang ini harus lebih dulu disita

dan dijual untuk melunasi utangnya”.

Sedangkan pasal 1832 KUH Perdata berbunyi:  “Si

penanggung tidak dapat menuntut supaya benda-benda si berutang

lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya”.

Perbedaan dari kedua pasal tersebut adalah bahwa

jika Bank menggunakan pasal 1831 KUH Perdata, apabila

timbul cidera janji, si penjamin dapat meminta benda-

benda si berhutang disita dan dijual terlebih dahulu.

Sedangkan jika menggunakan pasal 1832 KUH Perdata,

Bank wajib membayar Garansi Bank yang bersangkutan

segera setelah timbul cidera janji dan menerima

tuntutan pemenuhan kewajiban (klaim).3

3 https://mediatorinvestor.wordpress.com/artikel/mengenal-bank-

5

Bunyi Narasi (Wording) atau suatu pengikatan

tertulis bank dalam Bank Garansi, Bank wajib

mencantumkan ketentuan yang dipilihnya dalam Bank

Garansi yang bersangkutan, agar pihak yang dijamin

maupun pihak yang menerima garansi (Beneficiary)

mengetahui dengan jelas ketentuan mana yang

dipergunakan.

Sebagai contoh PT Kiam Lui memperoleh pekerjaan

proyek pemasangan kabel telepon dari PT Telkom

senilai Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah).

Salah satu persyaratan yang diajukan PT Telkom kepada

PT Kiam Lui adalah bahwa PT Kiam Lui harus

menyediakan bank garansi senilai proyek tersebut.

Artinya jika PT Kiam Lui memiliki bank garansi

berarti sama dengan memiliki uang tunai senilai bank

garansi. Untuk memperoleh bank garansi PT Kiam Lui

dapat mengajukan ke Bank Lippo dengan memenuhi

persyaratan yang telah dipersyaratkan. Bank garansi

asli dipegang oleh PT Telkom sampai proyek selesai

dikerjakan tanpa masalah. Namun jika PT Kiam Lui

ingkar janji dan tidak menyelesaikan proyek tersebut

maka pihak PT Telkom dapat mencairkan bank garansi

garansi/

6

tersebut ke Bank Lippo sebagai ganti kelalaian PT

Kiam Lui.

Disamping untuk mengerjakan proyek bank garansi

dapat juga digunakan untuk mengikuti tender. Dengan

memiliki bank garansi maka si peserta tender diyakini

benar-benar memiliki dana seperti yang diinginkan.

Proses pengajuan ke bank pun sama dengan proses untuk

bank garansi.

B. Pihak-pihak yang terlibat

Penerbitan bank garansi oleh bank melibatkan

berbagai pihak yang berkepentingan. Masing-masing

pihak memiliki tujuan dan maksud tertentu dengan

penertiban bank garansi. Adapun pihak-pihak yang

terlibat dalam proses pemberian fasilitas bank

garansi adalah sebagai berikut4:

1. Pihak penjamin (bank)

Bank merupakan pihak yang mengeluarkan bank

garansi yang diinginkan oleh nasabah (dalam

contoh diatas Bank Lippo). Artinya bank akan

memberikan jaminan pembayaran kepada pihak lain

(pihak ketiga) apabila nasabah yang

dijaminkannya ingkar janji. Untuk menghindari

4 Ibid, hlm 195.

7

kerugian bank dari pihak nasabah, maka bank juga

meminta jaminan lawan dari pihak nasabah.

Besarnya nilai jaminan lawan yang harus

disediakan oleh pihak nasabah biasanya melebihi

nilai jaminan yang diberikan oleh bank. Jaminan

lawan ini biasanya diberikan dalam bentuk surat-

surat berharga atau aset lainnya.

2. Pihak terjamin (nasabah)

Merupakan pihak yang meminta jaminan kepada bank

untuk membiayai suatu usaha atau proyek. Jaminan

dapat pula dilakukan untuk mengikuti tender.

Tujuannya adalah agar nasabah dianggap memiliki

uang sejumlah tertentu, sehingga oleh pihak

pemberi pekerjaan (pihak ketiga) nasabah

dianggap memiliki uang. Untuk memperoleh jaminan

dari bank nasabah harus menyediakan jaminan

lawan sebesar atau lebih besar dari nilai

proyek. Jaminan ini akan dicairkan oleh bank

apabila nasabah ingkar janji atau tidak dapat

menyelesaikan kewajibannya terhadap si pemberi

proyek.

8

3. Pihak penerima jaminan atau Bouwheer (pihak

ketiga)

Merupakan pihak yang memberikan pekerjaan kepada

nasabah untuk mengerjakan suatu proyek (dalam

contoh diatas PT Telkom). Tujuannya adalah agar

proyek yang dikerjakan selesai tepat waktu dan

sesuai pula dengan persyaratan yang telah

disepakati. Dengan jaminan bank garansi dari

bank yang dipegang pihak ketiga, maka jika

nasabah ingkar janji pihak ketiga dapat langsung

menagihkannya ke bank. Dengan demikian ada

jaminan bahwa proyek akan terlaksana dengan baik

dan terhindar dari kerugian.

Kepercayaan masyarakat terhadap Bank adalah

modal utama bank, Bank yang menerbitkan Bank Garansi

harus bank yang mempunyai reputasi yang baik di mata

masyarakat, sehingga si penerima jaminan percaya

bahwa bank akan mengganti kedudukan si terjamin

(Applicant) untuk memenuhi kewajibannya. Dengan

demikian maka si penerima jaminan (Beneficiary) akan

terhindar dari resiko yang timbul akibat kelalaian si

terjamin (Applicant).

Untuk mengatasi resiko atas pengeluaran Bank

Garansi, Bank terlebih dahulu akan meminta Jaminan

9

lawan (Counter Guarantee) kepada si pemohon (Applicant)

sebagai calon si terjamin yang nilai tunainya

sekurang-kurangnya sama dengan nilai nominal yang

tercantum di dalam Bank Garansi. Counter Guarantee ini

bisa berupa uang tunai atau simpanan giro,

deposito, surat berharga, atau harta kekayaan (Asset)

milik si terjamin yang umumnya di perbankan biasa

disebut Collateral. Collateral ini akan di blokir oleh bank

atau di disclaimer atau di bekukan selama Bank

Garansi tersebut berjalan dan belum jatuh tempo.

Namun demikian , berdasarkan pengalaman, syarat-

syarat persetujuan antara Bank dengan si pemohon

(Applicant) Bank Garansi sangat Fleksibel, penilaian Bank

terhadap pemohon lebih tergantung kepada reputasi

atau Bonafiditas nasabahnya. Nasabah yang sudah

bertahun-tahun menjadi nasabah Bank-nya dengan

reputasi yang baik sehingga bonafiditasnya tidak

diragukan akan berbeda dengan nasabah yang

bonafiditasnya masih diragukan. Sehinga inti pemberian

Bank Garansi adalah kepercayaan Bank terhadap

Nasabahnya dalam membantu kelancaran transaksi Bisnis

nasabahnya.

C. Proses Bank Garansi

10

Untuk memperoleh jaminan dari bank, maka

penertiban bank garansi sampai dengan pencairannya

memerlukan berbagai persyaratan. Tahap-tahap atau

proses penertiban sampai dengan pencairan bank

garansi adalah sebagai berikut:

a. Pihak kontraktor (PT Kiam Lui) mengajukan bank

garansi ke Bank Lippo dengan maksud pihak

kontraktor hendak melaksanakan pekerjaan milik

PT Telkom. Pekerjaan milik PT Telkom ini

merupakan proyek pemasangan kabel sejauh 5 km.

Nilai proyek adalah sebesar Rp 10 milyar

dengan jangka waktu 3 bulan.

b. Untuk mengerjakan proyek tersebut pihak PT

Telkom meminta jaminan garansi kepada nasabah

(PT Kiam Lui). Untuk memperoleh bank garansi

PT Kiam Lui mengajukan permohonan kepada Bank

Lippo dan Bank Lippo akan menerbitkan garansi

bank jika kontraktor memenuhi syarat seperti

yang telah dipersyaratkan, termasuk telah

menyetor jaminan lawan.

c. Sertifikat bank garansi yang telah diterbitkan

diberikan kepada nasabah dan bank garansi asli

diserahkan kepada nasabah dan bank garansi

11

asli diserahkan oleh kontraktor kepada pihak

PT Telkom sebagai pemilik proyek.

d. Jika telah terjadi sesuatu yang tidak

diinginkan atau yang dapat merugikan pihak PT

Telkom, misalnya kontraktor ingkar janji, maka

pihak PT Telkom dapat langsung membawa garansi

asli yang dipegangnya di Bank Lippo untuk

dicairkan.

e. Pihak Bank Lippo akan memberikan ganti rugi

dengan cara mencairkan jaminan lawan yang

diserahkan oleh kontraktor sebelumnya.

Penggantian akan dilakukan setelah melalui

penelitian bahwa si nasabah telah ingkar

janji.

f. Jika dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi

masalah dalam pekerjaannya, maka pihak PT

Telkom akan segera mengembalikan garansi asli

ke kontraktor, sehingga kontraktor dapat

mengembalikannya ke Lippo dan mencairkan

jaminan lawan.

12

Untuk lebih jelasnya proses permohonan bank

garansi dapat dilihat dari skema berikut ini 5:

Adapun keterangan lebih lanjut penjelasan dari

skema diatas adalah sebagai berikut:

1. Kontraktor adalah nasabah yang mengajukan bank

garansi ke bank lippo

2. Bank Lippo akan menerbitkan bank garansi dan

diserahkan kepada kontraktor

3. Bank Garansi asli diserahkan oleh kontraktor

kepada pihak PT Telkom

4. Jika telah terjadi sesuatu yang tidak

diinginkan atau yang dapat merugikan pihak PT

5 Ibid, hlm 197

13

2

Telkom, misalnya kontraktor ingkar janji maka

pihak PT Telkom dapat langsung membawa garansi

asli yang dipegangnya di Bank Lippo untuk

dicairkan

5. Pihak Bank Lippo akan memberikan ganti rugi

dengan cara mencairkan jaminan lawan yang

diserahkan oleh kontraktor sebelumnya

6. Jika tidak terjadi masalah dalam pekerjaannya,

maka pihak PT Telkom akan mengembalikan

garansi asli ke kontraktor, sehingga

kontraktor dapat mengembalikannya ke lippo.

Bank Lippo dalam hal ini bertindak sebagai penjamin

yang akan membayar sejumlah uang kepada pihak PT

Telkom apabila si kontraktor ingkar janji tidak dapat

memenuhi kewajibannya atau cidera janji.

D. Tujuan Bank Garansi

Bank Garansi diterbitkan oleh permohonan

nasabah, terutama nasabah bank itu sendiri.

Penerbitan bank garansi memiliki beberapa tujuan

sesuai dengan fungsi bank garansi. Secara umun tujuan

pemberian bank garansi oleh pihak bank kepada si

14

penerima jaminan atau yang dijaminkan adalah sebagai

berikut6:

1. Bagi bank tujuannya adalah memberikan bantuan

fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar

transaksi nasabah dalam hal untuk mengerjakan

suatu usaha atau proyek atau baru mau

mengikuti tender. Dengan adanya bank garansi

maka nasabah dapat menjalankan usaha atau

proyeknya.

2. Bagi pemegang jaminan (pemberi pekerjaan) bank

garansi adalah untuk memberikan keyakinan

bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita

kerugian bila pihak yang dijaminkan melalaikan

kewajibannya, karena pemegang akan mendapat

ganti rugi dari pihak perbankan yang

menerbitkan bank garansi.

3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi

jaminan, yang dijaminkan dan yang menerima

jaminan. Rasa saling percaya ini diikat dalam

suatu perjanjian yang saling menguntungkan

dalam sertifikat bank garansi.

4. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam

berusaha baik, bagi bank maupun bagi pihak

lainnya. Hal ini jelas terutama bagi pemberi

pekerjaan. Demikianlah pula bank sebagai6 Ibid,hlm 198.

15

pemberi pinjaman tidak akan menderita kerugian

selama jaminan lawan yang diberikan benar dan

sesuai persyaratan yang ditetapkan. Pihak

nasabah pun tidak akan berani ingkar janji

karena adanya jaminan lawan yang ditinggalkan

di bank.

5. Bagi bank disamping keuntungan yang di atas

juga akan memperoleh keuntungan dari biaya-

biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan

lawan yang diberikan. Bank juga akan

meningkatkan kredibilitasnya dimata para

nasabahnya.

Disamping memiliki tujuan bank garansi juga

memiliki sifat-sifat tertentu. Adapun sifat bank

garansi adalah hanya berlaku untuk 1 kali transaksi

yaitu sampai dengan tanggal berakhirnya jangka waktu

yang ditetapkan sesuai dengan klausa yang tercantum

dalam surat bank garansi yang bersangkutan. Bank

garansi tidak dapat diperpanjang, tetapi dapat

diajukan permohonan oleh nasabah untuk diperbaharui

atas persetujuan tertulis dari pemegang surat bank

garansi.

E. Manfaat dan Kegunaan Bank Garansi

16

Bank Garansi diterbitkan atas permintaan

nasabahnya (Applicant) yang akan digunakan untuk

keperluan beragam sesuai kebutuhan transaksi bisnis

nasabahnya.7

Manfaatnya secara umum adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sarana untuk memperlancar lalu lintas

barang dan jasa, dan meringankan Cash Flow

dll. 

2. Penerima jaminan (Beneficiary) tidak akan

menderita kerugian bila pihak yang dijamin

(Applicant) melalaikan kewajiban karena

penerima jaminan (Beneficiary) akan mendapat

ganti rugi (pembayaran) dari bank.

Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh bank

dalam pelayanan jasa bank garansi adalah:

1. Penerimaan berupa biaya administrasi

(provisi/komisi) yang merupakan fee based

income bagi bank.

2. Pengendapan dana setor jaminan murah bagi bank

yang merupakan dana murah bagi bank.

7 http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-perbankan-lembaga-keuangan/pengertian-manfaat-proses-bank-garansi/

17

3. Memberikan kemudahan pelayanan bagi nasabah

sehingga nasabah menjadi loyal kepada bank

tersebut.

F. Jenis-jenis Bank Garansi

Dalam praktiknya bank garansi yang diterbitkan

oleh bank memiliki beberapa jenis. Jenis bank garansi

dibuat berdasarkan tujuannya antara lain8:

1. Bank garansi untuk penangguhan bea masuk.

Merupakan bank garansi yang diberikan kepada

kantor bea masuk cukai untuk kepentingan

pemilik barang guna penangguhan pembayaran bea

masuk atau barang yang dikeluarkan oleh

pelabuhan.

2. Bank garansi untuk pita cukai tembakau.

Merupakan bank garansi yang diberikan kepada

kantor bea cukai untuk kepentingan yang

dijamin (pengusaha pabrik rokok) guna

penangguhan pembayaran pita cukai tembakau

8 Ibid, hlm 200.

18

atas rokok-rokok yang akan dikeluarkan dari

pabrik untuk peredaran.

3. Bank garansi untuk tender dalam negeri.

Yaitu bank garansi yang diberikan kepada

bouwheer (yang memberi pekerjaan) untuk

kepentingan kontraktor/leveransir yang akan

mengikuti tender dalam negeri.

4. Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaan.

Merupakan bank garansi yang diberikan kepada

bouwheer untuk kepentingan kontraktor guna

menjamin pelaksanaan pekerjaan yang diterima

dari bouwheer.

5. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan.

Merupakan bank garansi yang diiberikan kepada

bouwheer untuk kepentingan kontraktor untuk

menerima pembayaran uang muka dari yang

memberikan pekerjaan.

6. Bank garansi untuk tender luar negeri.

Merupakan bank garansi yang diberikan untuk

kepentingan kontraktor yang akan mengikuti

tender pemborong yang mana bouwheer adalah

pihak luar negeri. Bank garansi untuk menjamin

19

kontraktor/eksportir Indonesia yang turut

tender/melaksanakan kontrak.

7. Bank garansi untuk perdagangan.

Merupakan bank garansi yang diberikan kepada

agen atau dealer perdagangan atau depot-depot

perdagangan.

8. Bank garansi untuk penyerahan barang.

Merupakan bank garansi yang diberikan kepada

nasabah yang akan melakukan penyerahan barang,

baik yang dibiayai oleh bank ataupun tidak.

9. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan

pemasukan barang, bank garansi yang diberikan

untuk pengeluaran barang yang L/C nya belum

dibayar penuh oleh importir.

G. Biaya-biaya yang dikeluarkan

Selanjutnya setiap transaksi yang berkaitan

dengan bank garansi akan dikenakan biaya. Biaya-biaya

yang dikenakan kepada nasabah yang mengajukan

permohonan bank garansi merupakan balas jasa atau

20

pendapatan bagi bank. Biaya-biaya ini merupakan

kompensasi dari resiko yang akan dihadapi bank yang

mungkin akan terjadi dikemudian hari. Biaya-biaya

dimaksud adalah9:

1. Biaya Provisi

Merupakan sejumlah uang yang wajib dibayar

oleh terjamin kepada bank sebagai balas jasa

untuk pemberian bank garansi. Besarnya provisi

ditetapkan berdasarkan tujuan penggunaan bank

garansi dan ditetapkan berdasarkan tujuan

penggunaan bank garansi dan ditetapkan

berdasarkan presentase. Pemerintah melalui

Bank Indonesia menetapkan besarnya provisi

bank garansi secara umum tanpa membedakan

tujuan penggunaan garansi bank.

Contoh:

Jumlah bank garansi Rp.100.000.000

Jangka waktu 3 bulan

Provisi ditetapkan 1% setahun

Maka besarnya biaya provisi dapat dihitung

sebagai berikut:

3/12 x 1% x Rp.100.000.000= Rp. 250.000

2. Biaya administrasi

9 Ibid.,

21

Merupakan biaya yang lazim dipungut

berhubungan untuk pelaksanaan administrasi.

Jumlah yang dikenakan terhadap terjamin

tergantung bank masing-masing.

3. Bea materai

Merupakan biaya materai yang dilekatkan pada

surat perjanjian bank garansi yang

ditandatangani oleh bank dan pihak yang

bersangkutan.

H. Jaminan Lawan

Disamping biaya yang dikenakan terhadap

nasabahnya, permohonan bank garansi juga harus

disertai jaminan lawan yang sepadan. Jaminan lawan

yang akan diberikan oleh nasabah kepada bank sebagai

jaminan terhadap resiko yang mungkin timbul

dikemudian hari. Dalam menentukan besarnya jaminan

pihak bank selalu berpedoman pada ketentuan bank

sentral dan kelaziman yang berlaku didunia perbankan.

Oleh karena itu bank garansi mengandung suatu

tingkatan resiko, maka pertimbangan tentang resiko

ini perlu diperhatikan. Pihak pemohon dituntut untuk

menyediakan jaminan lawan atau disebut counter guarante.

22

Adapun bentuk jaminan lawan yang diberikan

antara lain dapat berupa:

1. Uang tunai

2. Giro atau tabungan yang dibekukan

3. Sertifikat deposito

4. Surat-surat berharga, seperti saham dan

obligasi

5. Sertifikat tanah

6. Dan jaminan lawan lainnya.

Setelah semua persyaratan dipenuhi maka bank

akan menerbitkan surat garansi bank yang kemudian

akan diberikan kepada nasabah pemohon (terjamin).

Selanjutnya terjamin menandatangani surat perjanjian

garansi bank serta membayar lunas biaya-biaya yang

telah ditetapkan.

Surat garansi yang diterbitkan oleh bank

hendaknya memuat hal-hal minimal sebagai berikut10:

a. Judul garansi bank atas bank garansi

b. Nama dan alamat bank pemberi bank garansi

c. Nama dan alamat terjamin

10 Ibid, hlm 203

23

d. Nama dan alamat penerima jaminan

e. Macam transaksi antara penjamin dan penerima

jaminan

f. Tanggal penerbitan surat bank garansi

g. Jumlah uang yang dijaminkan oleh bank

h. Batas waktu untuk mengajukan claim kepada bank

i. Pernyataan bahwa penjamin (bank) akan memenuhi

pembayaran hingga suatu jumlah tertentu dengan

terlebih dulu menyita dan menjual lebih dulu

benda-benda milik terjamin yang dijadikan

jaminan lawan.

j. Jangka waktu pembayaran oleh bank kepada

penerima jaminan terhitung saat bank menerima

tuntutan

k. Tanda tangan pihak bank pemberi garansi

Ketentuan dan syarat-syarat lainnya tidak boleh

dimuat dalam surat garansi bank antara lain:

1. Sebagai syarat berlaku bank garansi terjamin

terlebih dulu harus memenuhi syarat-syarat

tertentu.

2. Keterangan yang menyatakan bahwa bank garansi

dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak.

Disamping bank garansi biasanya nasabah juga

diminta untuk melengkapinya dengan surat referensi

24

bank. Referensi bank merupakan sejenis surat untuk

menunjukkan bahwa yang diberi referensi mempunyai

tindak tanduk baik selama menjadi nasabah bank yang

memberikan referensi bank. Referensi bank ini

diberikan kepada nasabah untuk keperluan tertentu

misalnya mengikuti tender.

Sebelum pemberian referensi ini, bank terlebih

dulu melihat catatan-catatan tentang nasabah di bank

yang bersangkutan. Nasabah pemohon referensi bank

haruslah nasabah bank tersebut. Penelitian tentang

kondisi nasabah yang memohon surat referensi bank

juga dilakukan dari sumber diluar bank itu sendiri.

Misalnya, dari catatan bank lainnya atau dari pihak

berwajib.

I. Ketentuan Menerbitkan Bank garansi

Dalam menerbitkan Garansi Bank, bank terikat oleh

suatu ketentuan-ketentuan maupun larangan-larangan

yang ditaati, antara lain :11

11 https://mediatorinvestor.wordpress.com/artikel/mengenal-bank-garansi/

25

1. Untuk melindungi serta menjamin rasa kepastian

terhadap masyarakat yang menerima Garansi Bank,

maka Garansi Bank tidak boleh memuat :

a. Syarat-syarat yang terlebih dahulu harus

dipenuhi untuk berlakunya garansi bank

tersebut.

b. Ketentuan bahwa Garansi Bank boleh diubah

atau dibatalkan secara sepihak

(Revocable/Irrevocable).

2. Bank dilarang memberikan Garansi Bank untuk

kredit yang diberikan atau unuk dana yang

diterima oleh bank lain. Alasannya Garansi Bank

sesungguhnya berfungsi pokok sebagai alat untuk

memperlancar lalu lintas barang_barang dan jasa.

Larangan tersebut bertujuan melindungi

kepentingan masyarakat dan bank dalam

melaksanakan asas-asas perbankan yang sehat,

serta untuk menjaga kepercayaan terhadap bank

garansi itu sendiri karena setiap pemberian bank

garansi selalu terkandung unsure risiko.

3. Bank dilarang memberikan jaminan :

a. Dalam rupiah untuk kepentingan bukan

penduduk.

26

b. Dalam valuta asing baik untuk penduduk

maupun bukan penduduk.

4. Bank asing dilarang memberikan Garansi Bank

untuk perusahaan yang diluar Jakarta.

5. Bank Umum dan Bank Pembangunan pemerintah

dilarang memberikan Garansi Bank jangka menengah

dan panjang kepada pengusaha non pribumi dalam

rangka pengadaan barang modal. Sedangkan untuk

pengusaha pribumi harus dengan izin B.I.

Demikian juga PMA dilarang.

Dalam memberikan Garansi Bank ini, Bank juga

dikenakan pembatasan dalam hal jumlah (nilai) yang

bolah dikeluarkan. Maksimal pemberian Garansi Bank

diambil dari jumlah yang tertinggi dari perhitungan :

40% x dana pihak ketiga (giro, deposito, tabungan

dalam rupiah maupun valuta asing), atau dari 2x modal

sendiri.

Untuk satu proyek, jumlah Garansi Bank tidak

boleh melebihi 50% x modal sendiri. Untuk memperoleh

Garansi Bank, pihak pemohon juga diwajibkan

memberikan kontrak jaminan yang berupa jaminan

27

kebendaan maupun perorangan (borgbtocbt). Sebab

bagaimanapun juga bank tetap memikl resiko untuk

membayar tuntutan (Claim). Selama masa berlakunya

Garansi Bank, pada umumnya pemohon harus menyetor

sejumlah uang yang di deponir, yang lazimnya kita

sebut sebagai “setoran jaminan”. Setoran jaminan umumnya

10% x nilai Garansi Bank yang diminta. Selain itu

pemohon dikenakan provisi.

J. Perbedaan Antara Bank Garansi Dengan Kredit

Perbedaan Bank Garansi dengan pemberian kredit

yaitu :

1. Bank tidak mengeluarkan uang dalam pemberian

Bank Garansi atau biasa disebut non cash

loan artinya adalah kredit yang tidak

memungkinkan nasabah menarik dana tunai secara

langsung tanpa adanya persyaratan-persyaratan

khusus tertentu dari bank. Sebagai contoh L/C,

SKBDN, SBLC, dan Bank Garansi (BG).

2. Sedangkan dalam pemberian kredit bank

mengeluarkan uang atau biasa disebut cash

loan artinya kredit yang memungkinkan nasabah

28

menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya

persyaratan secara khusus.

Persamaan Bank Garansi dengan kredit  adalah dalam hal

pengawasan.

1. Bila bank memberikan kredit, maka perlu diawasi

penggunaan kredit yang diberikan, demikian

halnya dengan Bank Garansi.

2. Bank akan mengadakan pengawasan terhadap

perusahaan terjamin (Applicant) dengan maksud agar

setiap saat bisa memperoleh gambaran kondisi

keuangan, Asset, maupun jalannya perusahaan,

tujuannya agar bank bisa membantu si Applicant

jika diperlukan, baik dalam hal Cash flow dan lain-

lain. Dalam hal tersebut si Applicant harus

mengizinkan bank yang bersangkutan untuk

melakukan pemeriksaan dan pengawasan atas

administrasi dan pembukuannya. Si Nasabah atau

si terjamin wajib memberikan keterangan-

keterangan tentang keuangan jika dibutuhkan oleh

Bank Penjamin.

29

Transaksi Bank Garansi biasa juga disebut

transaksi off balance sheet artinya diluar neraca karena

transaksi ini belum secara langsung membawa perubahan

terhadap posisi Aktiva maupun pasiva neraca, akan

tetapi baru menimbulkan suatu Komitment atau kontijensi. Di

dalam persamaan akuntansi belum dilakukan posting ke

dalam perkiraan-perkiraan neraca, tetapi hanya

dicatat secara administratif. Kontijensi adalah situasi

hasil akhir berupa keuntungan atau kerugian yang baru

dapat dikonfirmasikan setelah terjadinya satu

peristiwa atau lebih pada masa yang akan datang.

Kesimpulannya baik komitment maupun kontijensi akan

menimbulkan tagihan dan kewajiban pada waktu yang

akan datang.12

K. Bank Garansi Dalam Valuta Asing

Bank Devisa juga mengeluarkan Bank Garansi dalam

transaksi perdagangan luar negeri, berupa Bank

12 https://mediatorinvestor.wordpress.com/artikel/mengenal-bank-garansi/

30

Garansi dalam valuta asing. Bank Indonesia telah

menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Bank devisa pemerintah diperkenankan memberikan

Bank Garansi dalam valuta asing kepada

konsultan, kontraktor, dan eksportir

Indonesia sehubungan dengan tender dan

pelaksanaan kontrak di Negara lain.

2. Bank Garansi dalam valuta asing hanya diberikan

untuk memenuhi persyaratan sebagai Bid bond, Advance

payment guarantee, dan Performance bond.

3. Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk

kepentingan peserta tender di luar negeri yang

diadakan oleh pihak-pihak di Indonesia dalam

rangka project aid dan pembelian-pembelian

pemerintah non-project aid atas permintaan dan

tanggungan bank di luar negeri yang bonafide.

4. Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk

kepentingan kontraktor dalam negeri yang

mengikuti tender dan melaksanakan pembangunan

proyek yang dibiayai dengan dana bantuan luar

negeri atau dana sendiri.

31

Counter Guarantee untuk Bank Garansi dalam valuta asing,

khusus untuk konsultan yang Bonafide, diatur sebagai

berikut :

1. Persyaratan mengenai uang jaminan yang harus

dibekukan, tidak merupakan hal yang mutlak, akan

tetapi disesuaikan dengan kemungkinan terjadinya

resiko.

2. Besarnya jaminan lawan (Counter guarantee) yang

harus diserahkan oleh konsultan yang

bersangkutan tergantung kepada besarnya risiko

kemungkinan timbul menurut penilaian bank,

dengan demikian Counter Guarantee itu dapat berupa

materiil maupun immateriil.

L. Berakhirnya Bank Garansi

Bank garansi juga memiliki masa berlaku. Pada

umumnya masa berlaku bank garansi sampai dengan

tanggal jatuh tempo, apabilapada tanggal jatuh tempo

dan tidak diperpanjang, maka secara otomatis bank

garansi tersebut sudah tidak berlaku lagi (expired).

Secara umum bank garansi akan berakhir apabila :13

13 http://tonybestthinker.blogspot.com/2015/01/bank-garansi.html?m=1

32

1. Kewajiban telah terpenuhi atau pekerjaan telah

selesai.

2. Bank garansi telah jatuh tempo.

3. Pihak ketiga telah mengembalikan bank garansi.

4. Pihak ketiga melepaskan hak klaimnya.

Di dalam surat edaran Bank Indonesia No. SE

11/11, tanggal 28 maret 1979 kepada Bank-bank Umum,

Bank-bank Pembangunan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank

Indonesia, pemberian jaminan oleh lembaga keuangan

non bank telah ditentukan berakhirnya bank garansi.

Dalam surat edaran tersebut ditentukan 2 cara

berakhirnya bank garansi, yaitu :

1. Perjanjian pokok

2. Berakhirnya garansi bank sebagaimana yang

ditetapkan dalam garansi bank yang

bersangkutan.

Garansi bank telah ditentukan oleh bank, yaitu

mulaiberlakunya garansi dan berakhirnya garansi.

Misalnya mulai garansi dari tanggal 30 November 2013

sampai dengan 30 November 2014. Dengan erakhirnya

jangka waktu tersebut, maka berakhirlah bank garansi

yang dibuat oleh bank penjamin.

Namun, bank garansi ini juga bisa diperpanjang

agar menjamin keamanannya, jika merasa perlu untuk

33

memperpanjang bank garansi, maka nasabah akan

mengajukan permohonan perpanjang kafalah tersebut

kepada bank dengan melampirkan kontrak baru antara

nasabah dan pemilik proyek.

M. Kelebihan dan Kekurangan Bank Garansi

Kelebihan bank garansi adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi resiko cedera janji (wanprestasi)

bagi penerima bank garansi.

2. Memperlancar transaksi bisnis bagi pemohon

bank garansi.

3. Jaminan dikeluarkan oleh institute lembaga

keuangan yang kredibel dan dapat dipercaya,

yaitu bank.

4. Bagi bank, dari penerbitan bank garansi

tersebut, pihak bank memperoleh pendapatan

dari provisi, biaya administrasi, serta bunga

yang dikenakan.

5. Bagi pihak bank juga bisa meningkatkan citra

positif bank.

6. Bagi pihak terjamin, bank garansi berfungsi

sebagai sarana pendapatan jaminan kepercayaan

bahwa ia akan melaksanakan prestasi sesuai

dengan yang telah diperjanjikan.

34

7. Bagi pihak penerima jaminan, bank garansi

berfungsi sebagai suatu jaminan untuk

terlaksananyasuatu prestasi yang telah

diperjanjikan.

Kekurangan bank garansi adalah setiap bank

garansi harus selalu mengundang unsure resiko.

N. Analisis Praktek Bank Garansi di Perbankan

1. Perbankan Konvensional

Memang di dalam bank konvensional, bank garansi

selain memberikan kepercayaan kepada pihak

penjamin, bank juga semakin mendapat kepercayaan

dari masyarakat akan kredibilitasnya. Selain

itu, bank penerbit juga mendapat keuntungan atau

profit dari provisi, biaya administrasi dan

bunga. Artinya bank garansi dalam bank

konvensional mengandung unsur riba.14

2. Perbankan Syariah

14 http://tonybestthinker.blogspot.com/2015/01/bank-garansi.html?m=1

35

Kalau di bank konvensional profit atau

pendapatannya dari provisi, biaya administrasi

dan bunga. Maka di bank syariah profitnya berupa

provisi, biaya administrasi dan bagi hasil.

Namun pada kenyataannya bagi hasil tidak

berdasarkan pembagian keuntungan , namun berupa

persen tetap. Apakah untung banyak atau sedikit,

tetap pakai persenan tetap (mirip bunga).

Sehingga memang bagi hasil hanya di akad saja.

Ini yang menjadi problem di sebagaian perbankan

syariah, akadnya syar’I namun prakteknya tetap

sistem bunga.

Implementasi bank garansi diperbankan baik

konvensiaonal maupun syariah adalah menawarkan produk

penjaminan untuk nasabah dalam berbagai hal. Walaupun

keduanya tetap memperolehkeuntungan dari fee, namun

kalau bank konvensional profitnya dari provisi, biaya

administrasi dan bunga, sedangkan bank syariah

profitnya dri provisi, biaya administrasi dan bagi

hasil.

BAB III

36

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bank garansi adalah jaminan pembayaran yang

diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik

perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya

dalam bentuk surat jaminan. Di Bank Syariah Bank

garansi disebut ‘Al Kafalah’ yang artinya bank memberi

bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan proyek.

Pihak yang dijamin (Applicant) menyetor sejumlah uang

dengan prinsip ‘Al Wadiah’.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses

pemberian fasilitas bank garansi adalah sebagai

berikut : Pihak penjamin (bank), Pihak terjamin

(nasabah), dan Pihak penerima jaminan atau Bouwheer

(pihak ketiga).

Macam-macam Bank Garansi: Bank garansi untuk

penangguhan bea masuk,Bank garansi untuk pita cukai

tembakau,Bank garansi untuk tender dalam negeri,Bank

garansi untuk pelaksanaan pekerjaan,Bank garansi

untuk uang muka pekerjaan,Bank garansi untuk tender

luar negeri,Bank garansi untuk perdagangan,Bank

garansi untuk penyerahan barang.

37

Implementasi bank garansi diperbankan baik

konvensiaonal maupun syariah adalah menawarkan produk

penjaminan untuk nasabah dalam berbagai hal. Walaupun

keduanya tetap memperolehkeuntungan dari fee, namun

kalau bank konvensional profitnya dari provisi, biaya

administrasi dan bunga, sedangkan bank syariah

profitnya dri provisi, biaya administrasi dan bagi

hasil.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2008.

http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-perbankan-lembaga-

keuangan/pengertian-manfaat-proses-bank-garansi/

http://artikelekis.blogspot.com/2013/12/bank-garansi-syariah.html

https://mediatorinvestor.wordpress.com/artikel/

mengenal-bank-garansi/

38

http://perusahaan.web.id/definisi/pengertian-bank-

garansi-dan-fungsinya/

http://tonybestthinker.blogspot.com/2015/01/bank-

garansi.html?m=1

39