Hukum Administrasi Negara

24
RESUME BAB 1-5 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA NAMA KELOMPOK: Amelia Zahra Esa Devi Safiani Jeny Tumanggor Intan pp Sitorus Syilvia Afista

Transcript of Hukum Administrasi Negara

RESUME BAB 1-5 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

 

NAMA KELOMPOK:

Amelia ZahraEsa Devi SafianiJeny TumanggorIntan pp SitorusSyilvia Afista

BAB 5

PERLINDUNGAN HUKUM,PENEGAKAN

HUKUM DAN PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM DALAM HUKUM

ADMINISTRASI NEGARA  

A.PERLINDUNGAN HUKUM

Subjek hukum dapat melakukan tindakan-tindakan hukum berdasarkan kemampuan dan kewenangan yang dimilikinya. Tindakan hukum ini merupakan awal lahirnya hubungan hukum. Agar hubungan hukum antarsubjek hukum harmonis,seimbang, dan adil, maka Hukum diciptakan sebagai suatu sarana atau instrument untuk mengatur hak-hak dan kewajiban subyek hukum agar masing-masing subyek hukum dapat menjalankan kewajibannya dengan baik dan mendapatkan haknya secara wajar. Agar kepentingan manusia terlindungi maka hukum harus dilaksanakan.

Pelaksanaannya dapat berlangsung normal,damai tetapi dapat juga terjadi pelanggaran hukum,ini terjadi karena adanya subjek hukum tertentu tidak menjalankan kewajiban atau melanggar hak-hak subjek hukum lain oleh karenanya subjek hukum yang dilanggar haknya harus mendapatkan perlindungan hukum dan perlindungan atau pengatur hukum diarahkan pada suatu tujuan.

TUJUAN HUKUM

Tujuan hukum adalah mengatur masyarakat secara damai,menghendaki

perdamaian diantara manusia dipertahankan oleh hukum dengan

melindungi kepentingan-kepentingan manusia tertentu, kehormatan,

kemerdekaan jiwa,harta benda dan sebagainya terhadap yang merugikannya

 

KEDUDUKAN HUKUM PEMERINTAH

Hukum yang mengatur hubungan hukum antara pemerintah dengan warga negara adalah hukum administrasi negara atau hukum perdata.Pemerintah memiliki dua kedudukan hukum yaitu:a) Sebagai wakil dari badan hukum publik,

( tindakannya diatur dan tunduk pada ketentuan hukum keperdataan)

b) sebagai pejabat dari jabatan pemerintahan(tindakan itu diatur dan tunduk pada ketentuan hukum adm.negara).

LANJUT.. Baik tindakan hukum Keperdataan maupun publik dari pemerintah dapat menjadi peluang munculnya perbuatan yang bertentangan dengan hukumyang melanggar hak-hak warga negara.oleh karena itu hukum harus memberikan perlindungan hukum bagi warga negara.

Secara umum ada tiga macam perbuatan pemerintahan yang dapat memungkinkan lahirnya kerugian bagi masyarakat dan atau bagi seseorang atau badan hukum perdata yaitu: pembuatan perundangan-undangan perbuatan pemerintahan dalam penerbitan keputusan

dan perbuatan pemerintah dalam bidang keperdataan.

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM BIDANG PERDATA

Berkenanaan dengan kedudukan pemerintah sebagai wakil dari badan hukum publik yang dapat melakukan tindakan-tindakan hukum dalam bidang keperdataan seperti jual-beli, sewa-menyewa, membuat perjanjian, dan sebagainya. Dalam perlindungan hukum dalam bentuk perdata, biasanya terkait tentang perizinan yang dilakukan kepada pihak swasta, perorangan yang dilakukan oleh pemerintah dalam memberikan izin. Dalam hal ini bagaimana pemerintah melakukan perannya sebagai mana meskinya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM BIDANG PUBLIK

Dalam perlindungan hukum terhadap rakyat dalam rana public dimana, tindakan hukum publik yang dilakukan oleh penguasa dalam menjalankan fungsinya sebagai pemerintahan tindakan yang dilakukan oleh penguasa dalam bentuk keputusan maupun ketetapan dalam instrumen pemerintah.

Keputusan dan ketetapan sebagai intrumen hukum pemerintah dalam melakukan tindakan hukum sepihak dapat menjadi menyebab terjadinya pelanggaran hukum terhadap wara negara, apalagi dalam negara hukum modern yang memberikan kewengan yang luas kepada pemerintah untuk mencampuri kehidupan warga negara. Oleh karena itu, di perlukan pelindungan hukum bagi warga negara terhadap tindakan hukum pemerintah

B. PENEGAKAN HUKUM

Menurut Satjipto Rahardjo, penegakan hukum pada hakikatnya merupakan penegakan ide-ide atau konsep-konsep yang abstrak itu.Penegakan hukum adalah usaha untuk mewujudkan ide-ide tersebut menjadi kenyataan.Jika hakikat penegakan hukum itu mewujudkan nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang membuat keadilan dan kebenaran,maka penegakan hukum bukan hanya menjadi tugas dari para penegak hukum yang sudah dikenal secara konvensional.Akan tetapi menjadi tugas dari setiap orang

ADA 5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENEGAKAN HUKUM:

1.Faktor hukumnya sendiri 2.Faktor penegak hukum 3.Faktor sarana atau fasislitas yang mendukung pengakan hukum

4.Faktor masyarakat yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan

5.Faktor kebudayaan

Soerjono Soekanto: Hukum Dapat Berfungsi Dengan Baik Diperlukan Keserasian Dalam Hubungan Antara 4 Faktor (Inti Dari Sistem Penegakan Hukum) Yakni:

hukum atau peraturan itu sendiri mentalitas petugas yang menegakan hokum

fasilitas yang mendukukng pelaksanaan hokum

kesadaran hukum,kepatuhan hukum dan perilaku warga masyarakat.

 PENEGAKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Menurut P. Nicolai dan kawan-kawan sarjana agar hukum administrasi dapat dijalankan dengan baik, artinya dilaksanakan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku, antara lain yaitu :

Pengawasan bahwa organ pemerintahan dapat melaksanakan ketaatan pada atau bedasarkan undang-undang yang ditetapkan secara tertulis dan pengawasan terhadap keputusan yang meletakkan kewajiban kepada individu

LANJUT.. Penerapan kewenangan sanksi pemerintah. Pendapat P. Nicolai hampir sama dengan Teori Berge seperti dikutip Philipus M. Hadjon, yang menyatakan bahwa intrumen penegakan Hukum Administrasi Negara meliputi : pengawasan dan penerapan sanksi. Pengawasan merupakan langkah preventif untuk memaksakan kepatuhan, sedangkan penerapan sanksi merupakan langkah represif untuk memaksakan kepatuhan.

LANJUT Di samping pendapat kedua diatas Paulus E. Lotulung, mengemukakan beberapa macam pengawasan dalam Hukum Administrasi Negara yaitu bahwa ditinjau dari segi kedudukan dari badan atau organ yang melaksanakan kontrol itu terhadap badan atau organ yang dikontrol, dapatlah dibedakan antara jenis kontrol intern dan kontrol ektern:

Kontrol intern berarti bahwa pengawasn itu dilakukan oleh badan yang secara organisatoris atau struktural masih termasuk dalam lingkungan pemerintahan sendiri.

Sedangkan kontrol ektern adalah pengawasan yang dilakukan oleh oragn atau lembaga yang secara organisatoris atau struktural berda di luar pemerintahan.

 

Agar Hukum Administrasi Negara tidak stagnan atau mengalami kemacetan dalam pelaksanaannya, maka ada satu lagi yaitu sanksi. Sanksi disini merupakan bagian penting dalam setiap perundang-undangan. Bahkan

J.B.J.M. tan Berge menyebutkan bahwa sanksi merupakan inti dari kelancaran atau penegakan Hukum Administrasi. Sanksi akan menjamin penegakan Hukum Administrasi karena sanksi salah satu intsrumen untuk memaksakan tingkah laku para warga Negara pada umumnya dan khususnya instansi pemerintah. Oleh sebab itulah sanksi sering merupakan bagian yang melekat pada nama hukum tetentu.

MACAM-MACAM SANKSI DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Bestuursdwang (paksaan pemerintah).Bestuursdwang dapat diuraikan sebagai tindakan-tindakan yang nyata (feitelijke handeling) dari penguasa guna mengakhiri suatu keadaan yang dilarang oleh suatu kaedah hukum administrasi atau (bila masih) melakukan apa yang seharusnya ditinggalkan oleh para warga karena bertentangan dengan undang-undang. Penerapan sanksi ini jelas harus atas peraturan perundang-undangan yang tegas

Penarikan kembali keputusan atau ketetapan yang menguntungkan((izin, pembayaran, subsidi)

Penarikan kembali suatu keputusan atau ketetapan yang menguntungkan tidak terlalu perlu pada suatu peraturan perundang-undangan. Hal itu tidak termasuk apabila keputusan atau ketetapan tersebut berlaku untuk waktu yang tidak tertentu dan menurut sifatnya “dapat di akhiri” atau ditarik kembali (izin, subsidi berskala). Tanpa suatu dasar hukum yang tegas untuk itu penarikan kembali tidak dapat diadakan secara berlaku surut. Karena bertentangn dengan azas hukum, tapi kebanyakan undang-undang modern, kewenangan penarikan kembali sebagai sanksi diatur dengan tegas

Penggenaan denda administratif.Penggenaan sanksi administratif, terutama terkenal di dalam hukum pajak yang menyerupai penggunaan suatu sanksi pidana (juga harus atas landasan peraturan perundang-undangan yang berlaku)

Penggenaan uang paksa oleh pemerintah (dwangsom).

Menurut N.E Algra,Dwangsom, uang paksa,sebagai "hukuman atau denda",jumlahnya berdasarkan syarat dalam perjanjian yang harus dibayar karena tidak menunaikan,tidak sempurna melaksanakan atau tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan:dalam hal ini berbeda dengan biaya ganti kerugian,kerusakan dan pembayaran bungan)Dalam Hukum Adm Negara, pengenaan uang paksa ini dapat dikenakan kepada seseorang atau warga negara yang tidak memenuhi atau melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah,sebagai alternatif dari tindakan pemerintahan

PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH

Pengertian Pertanggungjawaban Pertanggung jawaban berasal dari kata tanggung jawab, yang  berarti keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau ada sesuatu hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan,, dan sebagainya).

Dalam kamus hukum ada dua istilah yang menunjuk pada pertanggung jawaban, yakni liability (the satate of being liabel) dan responsibility) the state  or fact being  responsible). Liability merupakan istilah hukum yang luas ( a boar legal term), yang di dalamnya antara lain mengandung makna bahwa , " it has been referred to as of the most comprehensive significance, including almost every character of hazard or responsibility, absolute, cantigent, or likely. It has been defined to mean : all character of debts and obligations.

ASPEK TEORITIK PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PEMERINTAH

Konsep "onrechtmatige daad" terdapat dalam hukum perdata, dalam perspektif ilmu hukum, prinsip bahwa setiap tindakan onrechtmatig subjek hukum yang menimbulkan kerugian bagi pihak lain, mengharuskan adanya pertanggungjawaban bagi subjek hukum yang bersangkutan merupakan prinsip yang telah diakui dan diterima secara umum dalam pergaulan hukum

PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH DALAM HAN

Tanggung jawab pemerintah terhadap warga Negara atau Negara pihak ketiga dianut oleh hampir semua warga Negara yang berdasarkan atas hukum. Dalam perspektif hukum public, tindakan hukum pemerintahan itu selanjutnya dituangkan dalam dan dipergunakan beberapa instrument hukum dan kebijakan seperti peraturan (regeling), keputusan (besluit), peraturan kebijaksanaan (beleidsregel), dan ketetapan (beschingkking).

Hubungan hukum ini adalah yang bersifat intern (interne rechtsbetrekking), yaitu hubungan prinsip dalam setiap tindakan onrechmteig subjek hukum yang meninggalkan kerugian bagi pihak lain mengharuskan adanya pertanggungjawaban bagi subjek hukum  yang bersangkutan merupakan prinsip yang diakui dan diterima secara umum dalam pergaulan hukum.Salah satu prinsip Negara hukum  adalah asas legalitas, yang mengandung makna bahwa setiap tindakan hukum pemerintahan harus berdasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku. 

REFERENSI: HR,Ridwan.2006.Hukum Administrasi Negara.Jakarta:Rajawali Pers

THANK YOU

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA(ANE’11)