BAB II - Digilib UNS

30
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Olahraga Tae Kwon Do Tae kwon do merupakan salah satu cabang seni olahraga bela diri yang berasal dari Korea Selatan. a. Pengertian Tae Kwon Do Tae kwon do adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada beladiri tradisional Korea. Tae kwon do mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata seperti keahlian dalam bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental dan etika. Dengan demikian tae kwon do akan membentuk sikap mental dan etika yang kuat bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajari tae kwon do dengan benar. Tae kwon do mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari tae kwon do, pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan dikembangkan. Menurut Suryadi (2002: 1) tae kwon do terdiri dari tiga kata, yaitu taeberarti kaki/menghancurkan dengan teknik tendangan, kwonberarti tangan/menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan, serta doyang berarti seni/cara mendisiplinkan diri. Maka jika diartikan secara keseluruhan, tae kwon do adalah cara mendisiplinkan diri atau seni beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Menurut Suryadi (2002: 1) menerangkan bahwa tiga materi terpenting dalam berlatih tae kwon do, yaitu poomse, kyukpa dan kyoruki. 1) Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri yang dilakukan melawan musuh yang imajiner dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of BAB II - Digilib UNS

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Olahraga Tae Kwon Do

Tae kwon do merupakan salah satu cabang seni olahraga bela diri yang

berasal dari Korea Selatan.

a. Pengertian Tae Kwon Do

Tae kwon do adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada

beladiri tradisional Korea. Tae kwon do mempunyai banyak kelebihan,

tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata seperti keahlian dalam

bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin

mental dan etika. Dengan demikian tae kwon do akan membentuk sikap

mental dan etika yang kuat bagi orang yang secara sungguh-sungguh

mempelajari tae kwon do dengan benar. Tae kwon do mengandung aspek

filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari tae kwon do,

pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan

dikembangkan.

Menurut Suryadi (2002: 1) tae kwon do terdiri dari tiga kata, yaitu

“tae” berarti kaki/menghancurkan dengan teknik tendangan, “kwon”

berarti tangan/menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik

tangan, serta “do” yang berarti seni/cara mendisiplinkan diri. Maka jika

diartikan secara keseluruhan, tae kwon do adalah cara mendisiplinkan diri

atau seni beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.

Menurut Suryadi (2002: 1) menerangkan bahwa tiga materi

terpenting dalam berlatih tae kwon do, yaitu poomse, kyukpa dan kyoruki.

1) Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar

serangan dan pertahanan diri yang dilakukan melawan musuh yang

imajiner dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian

gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan

semangat dan cara pandang bangsa Korea.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2) Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik

dengan memakai sasaran/objek benda mati, untuk mengukur

kemampuan dan ketepatan tekniknya. Objek sasaran yang biasanya

digunakan antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain.

Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan

tusukan jari tangan.

3) Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik

gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling

mempraktikkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.

Mempelajari tae kwon do tidak hanya menyentuh aspek

keterampilan teknik bela dirinya saja, namun harus meliputi aspek fisik,

mental, dan spiritualnya. Untuk itu, seseorang yang berlatih atau

mempelajari tae kwon do sudah seharusnya menunjukkan kondisi fisik

yang baik, mental yang kuat dan semangat yang tinggi. Namun, hal itu

harus mampu juga ditunjukkan dalam sikap dan tindakan sehari-hari yang

baik dan didasari jiwa yang luhur. Dengan begitu barulah seseorang dapat

dikatakan berhasil dalam berlatih tae kwon do.

b. Dasar-Dasar Tae Kwon Do

Dasar-dasar tae kwon do terbentuk dari kombinasi berbagai teknik

gerakan menyerang dan bertahan yang menggunakan bagian tubuh kita

untuk menghadapi lawan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Depan

Kepala

Samping

Depan

Sasaran

Badan

Samping

Depan

Tubuh bag.

bawah

Bag. Dalam dan

Luar

Tubuh

Telapak/kepalan

Tangan

Lengan bawah

bag. yg

digunakan

Bawah mata kaki

Kaki

Kaki bag. Bawah

Satu kaki

Tertutup

Dua kaki

Kuda-kuda

Khusus

Kiri & kanan

Terbuka

Depan & belakang

Lengan bawah

Tangan

Telapak tangan

Teknik

Tangkisan

Bawah mata kaki

Kaki

Tulang kering

Telapak/kepalan

Tangan

Siku

Serangan

Bawah mata kaki

Kaki

Lutut

Gambar 1. Skema Menyeluruh Dasar-Dasar Teknik Tae Kwon Do

(Suryadi, 2002: 10)

Dasar-dasar

Taekwondo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Menurut Suryadi (2002: 9) menyebutkan dasar-dasar tae kwon do

terdiri dari lima komponen dasar, yaitu:

1) Bagian tubuh yang menjadi sasaran (keup so).

2) Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan.

3) Sikap kuda-kuda (seogi).

4) Teknik bertahan/menangkis (makki).

5) Teknik serangan (kongkyok kisul) yang terdiri dari:

a) Pukulan/jierugi (punching).

b) Sabetan/chigi (striking).

c) Tusukan/chierugi (thrusting).

d) Tendangan/chagi (kicking).

Tae kwon do memiliki berbagai teknik serangan yang dapat

melumpuhkan lawan, dari berbagai teknik serangan tersebut terdapat

teknik tendangan/chagi (kicking), teknik tendangan sangat dominan dalam

seni bela diri tae kwon do, bahkan harus diakui bahwa tae kwon do sangat

dikenal karena kelebihannya dalam teknik tendangan, banyak sekali

bentuk dan tipe teknik tendangan di dalam tae kwon do.

Teknik tendangan menjadi sangat penting karena kekuatannya yang

jauh lebih besar dari pada tangan, walaupun teknik tendangan secara

umum lebih sukar dilakukan dibandingkan teknik tangan. Namun dengan

latihan-latihan yang benar, baik, dan terarah, teknik tendangan akan

menjadi senjata yang dahsyat untuk melumpuhkan lawan.

Untuk melakukan teknik tendangan diperlukan kecepatan, kekuatan,

dan terutama keseimbangan yang prima. Selain itu, diperlukan juga

penguasaan jarak dan timing yang tepat agar tendangan tersebut menjadi

efektif dan efisien. Teknik tendangan dasar yang terpenting adalah ap

chagi, dollyo chagi, dan yeop chagi. Namun masih ada beberapa variasi

dari ketiga tendangan tersebut.

Menurut Suryadi (2002: 12) beberapa pedoman penting dalam

melakukan teknik tendangan adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1) Maksimalkan kekuatan tendangan dengan kekuatan dan kelenturan

lecutan lutut.

2) Jaga konsentrasi dan pandangan pada sasaran serta aturlah jarak dan

timing.

3) Setelah melakukan tendangan, kaki harus secepatnya ditarik dan

kembali siap untuk melakukan tendangan atau gerakan selanjutnya.

4) Aturlah keseimbangan sebaik-baiknya, karena untuk melakukan

tendangan yang cepat butuh keseimbangan yang baik dan untuk

menjaga keseimbangan yang baik butuh kecepatan tendangan.

5) Koordinasikan seluruh gerak tubuh terutama dengan putaran pinggang,

agar menghasilkan tenaga yang maksimal.

c. Jenis-Jenis Tendangan Dalam Tae Kwon Do

Adapun jenis-jenis tendangan dalam tae kwon do adalah sebagai

berikut:

1) Ap chagi (tendangan depan)

Tendangan ini mengandalkan sentakan lutut ke arah depan

dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian depan (ap chuck).

Tendangan diarahkan ke tengah, yaitu ulu hati atau perut, maupun ke

sasaran atas (dagu lawan). Tendangan ini dapat pula dilakukan untuk

menyerang kemaluan dengan ujung jari-jari kaki atau punggung kaki.

Variasi tendangan ini dapat dilakukan dengan berbagai posisi

(sikap kuda-kuda), dan dapat pula dilakukan dengan kaki depan atau

kaki belakang, maupun dengan meloncat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Gambar 2. Tendangan Ap Chagi

(Suryadi, 2002: 1)

2) Dollyo chagi (tendangan serong/memutar)

Kekuatan tendangan ini selain dari lecutan lutut juga didukung

dari gerakan putaran pinggang yang sebenarnya merupakan penyaluran

tenaga dari massa badan. Tendangan ini pada dasarnya menggunakan

pula bantalan telapak kaki (ap chuck), namun dalam melakukan

tendangan ini sering sekali menggunakan punggung kaki (baldeung)

terutama dalam pertandingan karena memiliki keuntungan tersendiri.

Variasi teknik tendangan ini antara lain, seperti idan dollyo chagi

(tendangan serong dengan meluncur) dan dolke chagi (tendangan

serong dengan putaran tubuh 360°).

Gambar 3. Tendangan Dollyo Chagi

(Suryadi, 2002: 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3) Yeop chagi (tendangan samping)

Tendangan samping memerlukan kontraksi badan saat

memindahkan tenaga kesasaran, sehingga diperoleh tenaga hentak atau

dorongan yang maksimal. Tendangan ini menggunakan pisau kaki (bal

nal) ataupun tumit (dwi chuk). Tendangan ini dapat dilakukan dengan

meluncur (idan yeop chagi) dan melompat (twieo yeop chagi).

Gambar 4. Tendangan Yeop Chagi

(Suryadi, 2002: 1)

d. Idan Dollyo Chagi

Teknik tendangan sangat dominan dalam seni bela diri tae kwon do,

bahkan harus diakui bahwa tae kwon do sangat dikenal karena

kelebihannya dalam teknik tendangan. Idan dollyo chagi merupakan salah

satu bentuk tendangan dalam tae kwon do. Idan dollyo chagi adalah

tendangan serong meluncur ke depan dengan menggunakan bantalan

telapak kaki bagian depan (ap chuk) atau punggung kaki (baldeung),

tendangan ini merupakan variasi dari idan dollyo chagi.

Untuk melakukan teknik idan dollyo chagi diperlukan kecepatan,

kekuatan dan terutama keseimbangan yang stabil. Selain itu diperlukan

juga penguasaan jarak dan timing yang tepat agar idan dollyo chagi

menjadi efektif. Beberapa pedoman penting dalam melakukan teknik idan

dollyo chagi adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

1) Maksimalkan kekuatan tendangan dan kelenturan lecutan lutut.

2) Jaga konsentrasi dan pandangan pada sasaran serta aturlah jarak dan

timing.

3) Setelah melakukan tendangan, kaki harus secepatnya ditarik dan

kembali siap untuk melakukan tendangan atau gerakan selanjutnya.

4) Aturlah keseimbangan sebaik-baiknya, karena untuk melakukan idan

dollyo chagi yang cepat butuh keseimbangan yang baik.

5) Koordinasikan seluruh gerak tubuh terutama dengan putaran pinggang,

agar menghasilkan idan dollyo chagi yang maksimal.

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tendangan Idan Dollyo Chagi

Tae Kwon Do Kyorugi

Idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi adalah tendangan serong

meluncur ke depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian

depan (ap chuk) atau punggung kaki (baldeung) dalam olahraga tae kwon

do. Idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang baik, kuat dan tangguh

adalah idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang mampu menampilkan

kecepatan, kekuatan dan terutama keseimbangan yang stabil. Untuk

mendapatkan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang baik diperlukan

pemain yang menguasai bagian-bagian dari bermacam-macam teknik

dasar tae kwon do dan terampil melaksanakannya. Kualitas keterampilan

teknik dasar tae kwon do setiap pemain terlepas dari faktor-faktor kondisi

fisik dan taktik sangat menentukan tingkat idan dollyo chagi tae kwon do

kyorugi. Makin baik tingkat penguasaan keterampilan teknik dasar tae

kwon do setiap pemainnya, maka pemain dapat mencapai tujuan atau

prestasi.

Faktor-faktor tersebut yang perlu mendapat perhatian baik bagi

pemain, pelatih dan semua pihak yang bersangkutan dengan pembinaan

prestasi dalam tae kwon do. Selain faktor-faktor tersebut dalam setiap

cabang olahraga selalu membutuhkan unsur-unsur khusus agar dapat

mencapai prestasi yang optimal. Unsur-unsur yang menentukan dalam

pencapaian prestasi idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi secara garis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

besar terdiri dari kondisi fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat unsur

kelengkapan pokok tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Kondisi fisik

Dalam semua cabang olahraga termasuk tae kwon do, faktor

kondisi fisik merupakan faktor utama yang harus dibina, disamping

penguasaan teknik dan taktis. Pada pertandingan tae kwon do

seringkali terjadi dengan tempo yang sangat tinggi, sehingga

diperlukan kerja otot yang tinggi. Dalam hal ini jelas diperlukan

kondisi fisik yang prima. Dari gambaran tersebut diketahui bahwa

untuk menjadi pemain tae kwon do yang berprestasi diperlukan kondisi

fisik yang baik. Dalam usaha pencapaian prestasi tinggi dalam idan

dollyo chagi tae kwon do kyorugi, peningkatan kondisi fisik perlu

dilakukan secara terus menerus.

Teknik dan taktis dalam idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi,

tidak mungkin dapat diterapkan secara sempurna apabila tidak

ditunjang dengan kondisi fisik yang baik dari pemain. Menurut

Meeusen (2014: 548) mengatakan bahwa kemampuan kognitif pemain

dan performa akan mempengaruhi kondisi fisik secara umum.

Meskipun unsur kondisi fisik yang diperlukan untuk masing-masing

cabang olahraga berbeda, tetapi unsur kondisi fisik sangat diperlukan

oleh semua cabang olahraga. Kondisi fisik merupakan satu persyaratan

yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet.

Demikian halnya dengan cabang olahraga tae kwon do, unsur

fisik yang memadai merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh

semua pemainnya. Prestasi olahraga tidak terlepas dari unsur kondisi

fisik. Kemampuan fisik pemain yang meningkat ke kondisi puncak

yang berguna untuk melakukan olahraga dalam mencapai prestasi yang

optimal, sehingga akan dapat meningkatkan produktivitas dan prestasi

dalam olahraga diperlukan suatu keterampilan dari masing-masing

individu, yang di dalamnya terkandung beberapa unsur kondisi fisik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

yang harus diperlukan seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan,

koordinasi, dan fleksibilitas (Bompa and Buzzichelli, 2015: 7).

Unsur-unsur tersebut harus diperhatikan oleh pelatih maupun

pemain tae kwon do. Untuk dapat memiliki kondisi fisik yang prima,

pemain tae kwon do dituntut untuk melakukan latihan fisik yang

sistematis, terprogram dan kontinyu. Apabila seorang pemain memiliki

kemampuan fisik yang prima, maka pemain tersebut dapat

memungkinkan bertanding dengan cepat serta mengikuti pola taktis

dan strategi dalam idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang telah

diintruksikan oleh pelatih.

2) Unsur teknik

Penguasaan teknik merupakan unsur utama dalam olahraga.

Latihan teknik yang bertujuan untuk mengembangkan penguasaan

gerak dalam cabang olahraga tersebut. Penguasaan teknik merupakan

suatu landasan dalam usaha mencapai prestasi yang optimal. Demikian

juga dalam idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi, untuk mencapai

prestasi dalam tae kwon do faktor utama yang harus dikembangkan

adalah unsur keterampilan teknik dasar tae kwon do.

Teknik diperlukan untuk memenangkan dan mempertahankan

sportivitas dalam bersaing (Appadurai, A., 2015: 4). Teknik

merupakan suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktik sebaik

mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang

olahraga. Penguasaan teknik dasar idan dollyo chagi tae kwon do

kyorugi merupakan salah satu unsur yang menentukan menang dan

kalahnya satu regu dalam pertandingan, disamping unsur kondisi fisik,

taktik dan mental. Sehingga apabila ingin meningkatkan mutu prestasi

pemain tae kwon do, maka teknik dasar ini harus benar-benar dikuasai

oleh pemain terlebih dahulu. Untuk dapat menguasai keterampilan

teknik dasar tae kwon do, harus melakukan latihan secara sistematis,

teratur dan kontinyu dan berulang-ulang dengan mengikuti prinsip pola

gerak yang benar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3) Taktik dan strategi

Dalam cabang olahraga khususnya pertandingan, apabila

kemampuan teknik dan fisik telah memadai, maka tahap selanjutnya

dalam meningkatkan prestasi atau kemampuan bertanding adalah

memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang strategi dan taktik

dalam pertandingan.

Prediksi perilaku olahraga yang valid melibatkan pengujian

taktik strategi individu dalam satu tim, dengan tujuan mengidentifikasi

pola gerakan secara umum selama urutan tertentu (Sarmento, et al.,

2015: 1). Taktis merupakan siasat atau akal yang digunakan pada saat

pertandingan untuk mencari kemenangan secara sportif. Dalam idan

dollyo chagi tae kwon do kyorugi, kemampuan dalam strategi dan

taktik juga mutlak diperlukan untuk memperoleh kemenangan dalam

suatu pertandingan. Tanpa memiliki kemampuan dalam taktik dan

strategi dalam pertandingan, maka pemain tidak akan dapat

mengembangkan pertandingan, sehingga sangat mustahil untuk dapat

meraih prestasi yang tinggi dalam tae kwon do.

4) Mental

Mental yang tinggi merupakan salah satu modal utama untuk

menuju jenjang kematangan juara, setelah menguasai teknik, taktik

maupun fisik. Tanpa memiliki mental yang baik, sulit kiranya untuk

dapat mencapai prestasi yang optimal, meskipun memiliki kemampuan

teknik, fisik dan taktik yang baik. Keterampilan mental terdeteksi pada

berbagai olahraga (Jakiwa, et al., 2015: 2). Betapa sempurnanya

perkembangan fisik, teknik dan taktik atlet akan sempurna jika

perkembangan mental ikut berkembang dalam pencapaian prestasi

yang tinggi.

Pembinaan mental dan kematangan juara dalam tae kwon do

sama pentingnya dengan pembinaan teknik, fisik dan taktik.

Pembinaan mental pemain harus ditujukan pada penanaman unsur-

unsur psikologis yang mendukung terhadap pencapaian prestasi dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

olahraga. Pembinaan mental dan kematangan juara, dapat dilakukan

melalui pemberian pengertian kepada pemain serta melalui berbagai

pertandingan uji coba di dalam tim sendiri maupun uji coba dengan

tim yang lain.

f. Hasil Belajar Idan Dollyo Chagi Tae Kwon Do Kyorugi

Secara umum prestasi olahraga merupakan hasil yang dicapai oleh

atlet pada cabang olahraga tertentu, setelah mengikuti dan memenangkan

suatu pertandingan atau perlombaan. Dalam olahraga tae kwon do, hasil

belajar idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi adalah kemampuan seorang

pemain dalam melakukan gerakan tendangan serong meluncur ke depan

dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian depan (ap chuk) atau

punggung kaki (baldeung). Jadi, untuk melakukan teknik idan dollyo

chagi diperlukan kecepatan, kekuatan dan terutama keseimbangan yang

stabil. Selain itu diperlukan juga penguasaan jarak dan timing yang tepat

agar idan dollyo chagi menjadi efektif. Kemampuan gerak individu yang

baik menjadi sebuah modal dasar dan modal yang besar untuk pencapaian

prestasi olahraga yang maksimal.

Prestasi idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi disamping harus

memiliki kemampuan fisik yang optimal, juga harus meningkatkan

keterampilan dalam mengkoordinasikan beberapa teknik dasar.

Keberhasilan penampilan olahraga seseorang tergantung pada pencapaian

kompetensi dan masing-masing kategori. Perkembangan pemain biasanya

terjadi selama masa remaja dan ditandai dengan yang intensif, prestasi

yang diraih saat proses latihan serta dengan seringnya berkompetisi

(Kämpfe, Höner, and Willimczik, 2014: 33). Bukan hanya keterampilan

gerak yang harus dikuasai, tetapi juga pengetahuan, pemahaman, dan

kemampuan berinteraksi dengan lingkungan. Dalam perkembangannya

setiap individu berbeda-beda dalam berperilaku untuk menghadapi suatu

keterampilan.

Prestasi olahraga merupakan tindakan yang sangat kompleks yang

tergantung kepada banyak faktor, kondisi, dan pengaruh-pengaruh lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Prestasi olahraga merupakan gabungan dari watak pribadi, kemampuan

dan bakat yang berasal dari dalam (inner factor) yang kurang lebih bisa

dipengaruhi dengan latihan, sedangkan faktor lain juga disebut outer

factor seperti faktor lingkungan, berupa unsur-unsur seperti perlengkapan,

fasilitas, lawan, penonton, cuaca, iklim dan sebagainya.

Prestasi olahraga mampu tercapai dengan baik akibat dari latihan

yang terprogram, teratur, dan terukur dengan melibatkan berbagai disiplin

ilmu dan teknologi. Olahraga dapat berlangsung dengan baik bila pemain

telah menguasai teknik dasarnya. Teknik merupakan dasar yang harus

dimiliki oleh setiap pemain agar tercapai prestasi yang semaksimal

mungkin. Menurut Morozov and Morozova (2015: 42) bahwa “proses

jangka panjang dari persiapan atlet profesional harus mengkombinasikan

keterampilan yang terdiri dari jenis latihan: (1) fisik, (2) teknik, (3)

psikologis, dan (4) taktik”. Teknik merupakan suatu proses gerakan dan

pembuktian dalam praktik dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan

tugas yang pasti dalam suatu cabang olahraga. Teknik dasar merupakan

suatu teknik dimana proses gerakannya merupakan dasar, dan gerakan itu

dalam kondisi sederhana dan mudah.

2. Athletic Coping Skills Inventory

Athletic coping skills inventory merupakan penilaian kebutuhan

psikologi pemain. Athletic coping skills inventory adalah semua kegiatan dan

usaha untuk memperoleh data yang diperlukan tentang keterampilan untuk

mengatasi pemain.

a. Pengertian Athletic Coping Skills Inventory

Athletic coping skills inventory merupakan salah satu penilaian

kebutuhan psikologi pemain yang sangat berpengaruh dalam tae kwon do.

Athletic coping skills inventory sebagai salah satu penilaian kebutuhan

psikologi pemain memiliki peran penting dalam pencapaian prestasi dalam

olahraga. Sebagai salah satu penilaian kebutuhan psikologi pemain,

athletic coping skills inventory berfungsi untuk menggambarkan

pengalaman pemain, serta mengukur keterampilan psikologi pemain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Athletic coping skills inventory menggunakan 28 pertanyaan yang

menggambarkan pengalaman atlet dan menggunakan skala hampir tidak

pernah, kadang-kadang, sering, dan hampir selalu (Bebetsos and Antoniou,

2003: 1). Penilaian meliputi tujuh sub skala dan satu total skala (jumlah

semua sub skala):

1) Sub skala mengatasi kesulitan, yang menilai jika pemain tetap yakin

dan antusias bahkan saat dalam keadaan yang buruk, tetap tenang dan

terkontrol, dan dapat dengan cepat bangkit kembali dari kesalahan dan

kemunduran. Sub skala ini terdiri dari pernyataan 5, 17, 21, dan 24.

2) Sub skala kemampuan pelatih, yang menilai jika pemain terbuka dan

latihan dari instruksi dan menerima kritik yang membangun tanpa

menerima secara pribadi dan menjadi geram. Sub skala ini terdiri dari

pernyataan 3*, 10*, 15, dan 27.

3) Sub skala konsentrasi, yang merefleksikan apakah pemain menjadi

mudah terganggu dan apakah pemain dapat fokus pada tugas yang

diberikan pada kedua situasi praktik dan pertandingan, bahkan ketika

terjadi situasi yang merugikan atau tidak terduga. Sub skala ini terdiri

dari pernyataan 4, 11, 16, dan 25.

4) Sub skala keyakinan dan motivasi pencapaian, yang mengukur apakah

pemain yakin dan positif termotivasi, secara konsisten memberikan

100% selama praktik dan pertandingan, dan bekerja keras untuk

meningkatkan keterampilannya. Sub skala ini terdiri dari pernyataan 2,

9, 14, dan 26.

5) Sub skala penetapan tujuan dan persiapan mental, yang menilai apakah

pemain menetapkan dan bekerja ke arah tujuan performa yang spesifik,

perencanaan dan persiapan mental untuk pertandingan, dan

“perencanaan pertandingan” yang jelas dan berjalan dengan baik. Sub

skala ini terdiri dari pernyataan 1, 8, 13, dan 20.

6) Sub skala mencapai puncak di bawah tekanan, yang mengukur apakah

pemain menentang dari pada terancam oleh tekanan situasi dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

melakukan yang baik di bawah tekanan-sekumpulan pemain. Sub skala

ini terdiri dari pernyataan 6, 18, 22, dan 28.

7) Sub skala bebas dari kekhawatiran, yang menilai apakah pemain

menempatkan tekanan pada dirinya sendiri dengan mengkhawatirkan

tentang performa yang buruk atau melakukan kesalahan atau khawatir

tentang apa yang akan orang lain pikirkan jika pemain melakukan yang

buruk. Sub skala ini terdiri dari pernyataan 7*, 12*, 19*, dan 23*.

Rentang skor dari yang terendah 0 sampai yang tertinggi 12 pada

setiap sub skala, dengan skor yang lebih tinggi mengindikasikan kekuatan

yang lebih besar pada sub skala. Skor total rentang skala dari yang

terendah 0 sampai yang tertinggi 84, dengan skor yang lebih tinggi

menandakan kekuatan yang lebih besar.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Athletic Coping Skills Inventory

Athletic coping skills inventory adalah salah satu penilaian

kebutuhan psikologi pemain yang sangat berpengaruh dalam tae kwon do.

Penentu athletic coping skills inventory adalah faktor kesulitan pemain,

kemampuan, konsentrasi, keyakinan dan motivasi pencapaian, tujuan dan

persiapan mental, pencapaian puncak di bawah tekanan, bebas dari

kekhawatiran.

Unsur-unsur penentu athletic coping skills inventory adalah

kesulitan, kemampuan, konsentrasi, keyakinan dan motivasi pencapaian,

tujuan dan persiapan mental, pencapaian puncak di bawah tekanan, bebas

dari kekhawatiran yang dimiliki pemain.

c. Peranan Athletic Coping Skills Inventory pada Idan Dollyo Chagi Tae

Kwon Do Kyorugi

Athletic coping skills inventory memiliki peranan yang sangat

penting hampir pada semua cabang olahraga. Mulai dari atletik sampai

dengan berbagai cabang olahraga permainan, baik olahraga individu

maupun beregu, athletic coping skills inventory mempunyai kontribusi

yang sangat besar terhadap tercapainya sebuah prestasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi adalah tendangan serong

meluncur ke depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian

depan (ap chuk) atau punggung kaki (baldeung) dalam olahraga tae kwon

do, yang komponen dasarnya adalah penilaian kebutuhan psikologi

pemain yang menggunakan athletic coping skills inventory. Idan dollyo

chagi tae kwon do kyorugi pada hakekatnya merupakan penampilan

telapak kaki bagian depan atau punggung kaki. Idan dollyo chagi tae kwon

do kyorugi dalam hal ini sangat tergantung pada komponen penilaian

kebutuhan psikologi pemain yang menggunakan athletic coping skills

inventory seorang pemain.

3. Kekuatan Otot Tungkai

Kekuatan otot merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang

penting dalam mendukung aktivitas olahraga. Selain itu, kekuatan otot

merupakan unsur penting dalam mencapai prestasi yang maksimal dalam

olahraga. Sukadiyanto (2011: 91) menjelaskan bahwa kekuatan secara umum

adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau

tahanan. Bompa (1994: 4) kekuatan didefinisikan sebagai kerja maksimal

(maximal force) atau torque (rotational force) yang dihasilkan otot atau

sekelompok otot. Selain itu kekuatan didefinisikan sebagai kemampuan sistem

neuromuskular menghasilkan gaya melawan tahanan eksternal. Menurut

Ismaryati (2008: 111) kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai

dalam usaha maksimal. Usaha maksimal ini dilakukan oleh otot atau

sekelompok otot untuk mengatasi suatu tahanan.

Sedangkan menurut Harsono (1988: 176) “strength adalah kemampuan

otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan”. Menurut Pate,

et al. (1993: 181) kekuatan adalah tenaga yang digunakan untuk mengubah

keadaan gerakan atau bentuk dari sebuah benda. Gerak mendorong atau

menarik mengakibatkan suatu benda bergerak, berhenti atau berubah arah

tergantung pada sifat fisik benda dan besarnya kekuatan, titik tumpuan dan

arah kekuatan. Sebagian besar penampilan pada olahraga melibatkan gerakan-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

gerakan yang disebabkan oleh kekuatan yang dihasilkan dari kontraksi otot,

kekuatan gaya berat dan kekuatan yang digunakan oleh sesuatu dari luar.

Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa

kekuatan merupakan suatu kemampuan otot atau sekelompok otot untuk

melakukan kontraksi atau tegangan dalam menerima atau melawan suatu

beban atau tahanan saat beraktivitas.

Dalam upaya meningkatkan kekuatan otot dapat dilakukan dengan

latihan secara sistematis dan teratur dengan program latihan yang tepat dan

harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan otot

(Sukadiyanto, 2011: 91). Secara fisiologi, kekuatan adalah kemampuan

neoromuskuler untuk mengatasi tahanan beban luar dan beban dalam. Artinya,

tingkat kekuatan olahragawan diantaranya dipengaruhi oleh keadaan panjang

pendeknya otot, besar kecilnya otot, jauh dekatnya titik beban dengan titik

tumpu, tingkat kelelahan, jenis otot, potensi otot, pemanfaatan potensi otot,

teknik, dan kemampuan kontraksi otot.

Tungkai adalah anggota badan bawah mencakup tungkai dan panggul

serta sendi-sendi dan otot-ototnya. Tungkai dibentuk oleh tulang atas atau

paha (os femoris atau femur), sedangkan tungkai bawah terdiri dari tulang

kering (os tibia) dan betis serta tulang kaki, sedangkan gelang panggul

dibentuk oleh coksea dengan tulang sacrum, terdapat dua persendian pada

gelang panggul, yaitu: sendi usus kelangka dan sendi sela kemaluan, gelang

panggul mempunyai hubungan yang kokoh dengan batang badan sesuai

dengan faalnya sebagai alat yang harus menerima berat badan dan

meneruskannya pada kedua tungkai hanya dalam penelitian ini tungkai harus

mempunyai kekuatan yang baik agar dapat mempertahankan diri. Tungkai

sama dengan kaki mulai dari pangkal paha ke bawah sampai dengan telapak

kaki, merupakan anggota gerak bagian bawah yaitu seluruh kaki ditambah

dengan panggul. Lutut adalah persendian terbesar dari tubuh manusia dan

meskipun relatif kuat, biasanya mudah terkena cedera karena susunan fisik

yang kompleks dari lutut karena seringkali mengalami tekanan yang

berlebihan selama melakukan aktifitas fisik seperti olahraga tae kwon do. Saat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

melakukan gerakan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi sangat berpengaruh

dengan kekuatan tungkai karena dapat mempercepat laju tendangan idan

dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Kekuatan otot tungkai adalah komponen

kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot

untuk menerima beban sewaktu bekerja (Sajoto, 1995: 8). Jadi kekuatan otot

tungkai adalah kemampuan otot-otot tungkai untuk menahan beban sewaktu

bekerja.

4. Kelincahan

Kelincahan pada umumnya didefinisikan sebagai kemampuan untuk

mengubah-ubah arah secara efektif dan cepat, sambil berlari dengan keadaan

hampir penuh. Kelincahan terjadi karena kekuatan atau tenaga yang meledak.

Mengubah arah gerakan tubuh secara berulang-ulang seperti halnya lari bolak-

balik memerlukan kontraksi secara bergantian pada kelompok otot tertentu.

Sebagai contoh ketika lari bolak-balik seorang atlet harus mengurangi

kecepatan pada waktu akan mengubah arah. Oleh karena itu otot perentang

otot lutut pinggul mengalami kontraksi eksentris (penguluran), saat otot ini

memperlambat momentum tubuh yang bergerak ke depan. Kemudian dengan

cepat otot ini memacu tubuh ke arah posisi yang baru.

Kelincahan menurut Ismaryati (2008: 41) adalah kemampuan untuk

mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang

bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.

Selanjutnya Sajoto (1995: 90) mendefinisikan kelincahan sebagai kemampuan

untuk mengubah arah dalam posisi di arena tertentu. Seseorang yang mampu

mengubah arah dari posisi satu ke posisi lainnya yang berbeda dengan

koordinasi gerak yang baik dan dalam kecepatan tinggi berarti kelincahannya

cukup tinggi, cepat dan mudah.

Suharno (1993: 33) menyatakan kegunaan kelincahan adalah untuk

mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda atau stimulan, mempermudah

penguasaan teknik-teknik tinggi, gerakan-gerakan efisien, efektif dan

ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan.

Kelincahan sangat membantu pergerakan atlet dalam pertandingan. Jadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

apabila kelincahan yang dimiliki seseorang semakin baik, maka

pergerakannya akan semakin baik pula. Tanpa gerakan kaki yang lincah atlet

akan mengalami kesulitan untuk dapat bermain dengan maksimal. Gerakan

kaki yang lincah dan teratur berarti atlet dapat merubah-ubah arah dengan

cepat.

Berdasarkan pandangan-pandangan dari beberapa ahli tersebut, dapat

disimpulkan bahwa kelincahan mengandung makna kemampuan dan kesiapan

tubuh seseorang untuk merubah arah dengan cepat, dalam waktu yang

sesingkat mungkin tanpa menggunakan tenaga yang banyak dengan menjaga

keseimbangan.

Kelincahan juga dipengaruhi oleh keseimbangan tubuh, posisi dari pusat

gravitasi, maupun kecepatan berlari dan kemampuan. Kelincahan dapat

ditingkatkan dengan training atau latihan kelincahan dan juga peningkatan

elemen tiap individu secara lebih spesifik yaitu kecepatan, keseimbangan,

power dan koordinasi. Seseorang untuk dapat melakukan kecepatan reaksi

dengan cepat, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

menurut Nossek (1982: 97) adalah: (a) kualitas kekuatan, (b) kualitas

kecepatan, (c) kualitas fleksibilitas, (d) kualitas keterampilan gerak, (e)

kecepatan reaksi.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan menurut

Moeloek dan Tjokro (1984: 8-9) adalah:

a. Tipe tubuh

Seperti telah dijelaskan dalam pengertian kelincahan bahwa gerakan-

gerakan kelincahan menuntut terjadinya pengurangan dan pemacuan tubuh

secara bergantian, dimana momentum sama dengan massa dikalikan

kecepatan dihubungkan dengan tipe tubuh, maka orang yang tergolong

mesomorfi dan meso ektomorfi lebih tangkas dari sektomorf dan endomorf.

b. Usia

Kelincahan anak meningkat sampai kira-kira usia 12 tahun

(memasuki pertumbuhan cepat). Selama periode tersebut (3 tahun)

kelincahan tidak meningkat, bahkan menurun. Setelah masa pertumbuhan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

berlalu, kelincahan meningkat lagi secara mantap sampai anak mencapai

maturitas dan setelah itu menurun kembali.

c. Jenis kelamin

Anak laki-laki menunjukkan kelincahan sedikit lebih baik dari pada

anak wanita sebelum mencapai usia pubertas. Setelah pubertas perbedaan

tampak lebih mencolok.

d. Berat badan

Berat badan yang berlebihan secara langsung mengurangi

kelincahan.

e. Kelelahan

Kelelahan mengurangi ketangkasan terutama karena menurunnya

koordinasi. Sehubungan dengan hal itu penting untuk memelihara daya

tahan kardiovaskuler dan otot agar kelelahan tidak mudah timbul.

Suharno (1993: 51) berpendapat bahwa kelincahan dibagi menjadi dua

jenis, yaitu: (a) kelincahan umum, artinya kelincahan seseorang untuk

menghadapi olahraga pada umunya dan menghadapi situasi hidup dengan

lingkungan, (b) kelincahan khusus, artinya kelincahan seseorang untuk

melakukan cabang olahraga lain tidak diperlukan.

Dari beberapa pendapat tersebut tentang kelincahan dapat ditarik

pengertian bahwa kelincahan merupakan kemampuan seseorang untuk

mengubah arah atau posisi tubuh dengan efektif dan cepat tanpa kehilangan

keseimbangan. Seseorang dapat meningkatkan kelincahan dengan cara

meningkatkan kekuatan otot.

Kelincahan berperan khusus terhadap mobilitas fisik seseorang.

Kelincahan bukan merupakan kemampuan fisik tunggal atau satu-satunya,

namun terdiri dari komponen fisik yang lain, seperti komponen koordinasi,

kecepatan, dan power (speed, coordination, agility, power). Komponen-

komponen tersebut saling berhubungan atau berinteraksi.

Dari uraian di atas dapat dapat diambil suatu pengertian untuk

menjelaskannya. Kelincahan dimaksud sebagai kemampuan untuk bergerak

mengubah arah dan posisi dengan tepat dan cepat sehingga memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

kemungkinan seseorang untuk melakukan gerakan ke arah yang berlawanan

dan mengatasi situasi yang dihadapi lebih cepat dan lebih efisien. Kelincahan

berperan signifikan terhadap berbagai olahraga, pada khususnya olahraga yang

memerlukan ketangkasan dan dimainkan secara beregu.

5. Fleksibilitas Togok

Fleksibilitas togok merupakan kemampuan seseorang dapat melakukan

gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam persendian. Fleksibilitas

togok yaitu kapasitas melakukan pergerakan dengan jangkauan yang seluas-

luasnya (Bompa, 1994: 317).

Fleksibilitas togok mengandung pengertian, yaitu luas gerak satu

persendian atau beberapa persendian. Ada dua macam fleksibilitas, yaitu: (1)

fleksibilitas statis, dan (2) fleksibilitas dinamis. Pada fleksibilitas statis

ditentukan oleh ukuran dari luas gerak satu persendian atau beberapa

persendian. Sebagai contoh untuk pengukur luas gerak persendian tulang

belakang dengan cara sit and reach. Sedangkan fleksibilitas dinamis adalah

kemampuan seseorang dalam bergerak dengan kecepatan yang tinggi

(Sukadiyanto, 2011: 119).

Fleksibilitas togok yang baik pada umumnya dicapai bila semua sendi

tubuh menunjukkan kemampuan dapat bergerak dengan lancar sesuai dengan

fungsinya. Lentuk tidaknya seseorang ditentukan oleh luas sempitnya ruang

gerak sendi-sendi yang dapat dilakukan. Fleksibilitas togok yang dimiliki oleh

seseorang tergantung pada beberapa faktor. Faktor penentu fleksibilitas

adalah: (1) elastisitas dari otot, ligamentum, tendo, dan cupsul, (2) luas

sempitnya ruang gerak sendi (ROM), (3) tonus otot, tendo, ligamentum, dan

cupsula, (4) tergantung dari derajat panas diluar (temperatur), (5) unsur jemu,

muram, takut, senang, semangat, (6) kualitas tulang-tulang yang membentuk

persendian, (7) faktor umur dan jenis kelamin (Suharno, 1993: 53).

Perkembangan fleksibilitas togok seseorang dipengaruhi oleh usia.

Perkembangan fleksibilitas togok pada tiap tingkatan usia berbeda. Pada

umumnya anak kecil memiliki otot yang lebih lentur (fleksibel), keadaan

tersebut akan terus meningkat pada usia belasan tahun (usia sekolah), dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

memasuki usia remaja fleksibilitas mereka cenderung mencapai puncak

perkembangannya, setelah fase itu secara perlahan-lahan fleksibilitas mereka

menurun (Alter, 1996: 15).

Perbaikan dalam fleksibilitas otot dapat mengurangi terjadinya cedera

pada otot-otot, membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi,

kelincahan (agility), membantu memperkembangkan prestasi, menghemat

pengeluaran tenaga pada waktu melaksanakan gerakan dan memperbaiki sikap

tubuh (Harsono, 1988: 163). Macam-macam latihan peregangan terdiri dari:

(1) peregangan balistik, (2) peregangan statis, (3) peregangan pasif, dan (4)

peregangan kontraksi-relaksasi (Pate, et al., 1993: 330).

Fleksibilitas tubuh menunjang sekali pengusaan keterampilan idan

dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Selalu melakukan pemanasan kemudian

melenturkan tubuh (streching) sebelum latihan dan pertandingan tae kwon do.

Kombinasi fleksibilitas dan kekuatan akan menjadi alur gerak (fluidity)

pemain tae kwon do, mudah dan mengesankan latihan khususnya untuk

meningkatkan kelenturan tubuh.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pendapat di atas, maka orang yang

mempunyai fleksibilitas yang baik, khususnya fleksibilitas togok adalah orang

yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam sendi-sendi togok dan

mempunyai otot-otot yang elastis pada togok. Fleksibilitas yang baik menurut

Harsono, (1988: 163), bahwa:

a. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi.

b. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan.

c. Membantu perkembangan prestasi.

d. Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakan-gerakan.

e. Membantu memperbaiki sikap tubuh.

Untuk mengembangkan fleksibilitas togok dapat dilakukan latihan

peregangan otot, seperti peregangan dinamis dan peregangan statis.

Memperbaiki fleksibilitas togok daerah gerak suatu persendian, harus

dilakukan beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis agar badan

dapat menjadi normal kembali atau bahkan kondisi lebih baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

6. Koordinasi Mata-Kaki

Koordinasi mata-kaki merupakan salah satu kemampuan fisik yang sangat

berpengaruh dalam permainan tae kwon do. Banyak gerakan-gerakan dalam

idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang memerlukan koordinasi dan salah

satu koordinasi tersebut adalah koordinasi mata-kaki. Koordinasi tersebut

merupakan dasar untuk mencapai suatu keterampilan yang tinggi dalam bermain

tae kwon do. Menurut Suharno (1993: 61) “koordinasi adalah kemampuan atlet

untuk merangkaikan beberapa unsur gerak menjadi satu gerakan yang utuh dan

selaras”. Selanjutnya Sajoto (1995: 17) bahwa “koordinasi adalah kemampuan

atlet untuk merangkaikan beberapa gerakan ke dalam satu pola gerakan yang

selaras dan efektif sesuai dengan tujuannya”. Dari uraian tersebut dapat

dikemukakan bahwa koordinasi mata-kaki adalah kemampuan atlet dalam

mengintegrasikan antara mata (pandangan) dengan gerakan kaki secara efektif.

Inti dari aktivitas olahraga adalah gerak manusia itu sendiri. Atlet

bergerak untuk melempar, berlari, menendang, menggiring. Tetapi gerak

manusia dalam olahraga merupakan gerak yang dilakukan secara terencana

dan terorganisir. Pelaksanaan gerak secara efektif dan efisien hanya

dimungkinkan bila gerakan-gerakan dilakukan dapat dikoordinir dengan baik.

Tingkat koordinasi atlet tercermin dalam kemampuannya untuk

melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat dan efisien (Harsono, 1988:

220). Seorang atlet dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu

melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan

cepat dapat melakukan keterampilan yang masih baru baginya. Atlet juga

dapat mengubah dan berpindah secara cepat.

Dari pola gerak yang lain sehingga gerakannya menjadi efisien.

Keterampilannya sendiri bisa melibatkan koordinasi mata-kaki (foot-eye

coordination). Koordinasi mata-kaki berkaitan dengan proses informasi untuk

menghasilkan suatu gerakan. Infomasi yang diperoleh sebagai stimulus

melalui mata, kemudian direspon dan diproses menghasilkan suatu gerakan

berdasarkan informasi yang pada akhirnya menghasilkan suatu gerakan kaki.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

7. Power Otot Tungkai

a. Power

Setiap beraktifitas atau melakukan kegiatan olahraga otot merupakan

komponen tubuh yang dominan dan tidak dapat dipisahkan. Semua

gerakan yang dilakukan oleh manusia karena adanya otot, tulang,

persendian, ligamen serta tendon, sehingga gerakan dapat terjadi melalui

gerakan tarikan otot serta jumlah serabut otot yang diaktifkan. Berkaitan

dengan power, Harsono (1988: 200) menyatakan bahwa “Power adalah

kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu

yang sangat cepat”. Power dideskripsikan sebagai suatu fungsi dari

kekuatan dan kecepatan dari gerakan (Rushall and Pyke, 1992: 252).

Sedangkan menurut Suharno (1993: 59), yang menyatakan bahwa “Power

adalah kemampuan otot atlet untuk mengatasi tahanan beban dengan

kekuatan dan kecepatan maksimal dalam satu gerak yang utuh”.

Berdasarkan batasan-batasan power di atas dapat disimpulkan bahwa

power adalah kemampuan untuk mengerahkan kekuatan dan kecepatan

otot dalam waktu yang relatif singkat. Power merupakan perpaduan dua

unsur komponen kondisi fisik yaitu kekuatan dan kecepatan dalam hal ini

kekuatan dan kecepatan otot. Kualitas power akan tercermin dari unsur

kekuatan dan kecepatan otot yang dalam pelaksanaannya dilakukan

dengan eksplosif dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Menurut Bompa (1999: 385), power dibedakan dalam dua bentuk

yaitu power asiklik dan siklik. Perbedaan jenis power ini dilihat dari segi

kesesuaian jenis latihan atau keterampilan gerak yang dilakukan. Dalam

kegiatan olahraga power asiklik dan siklik dapat dikenali dari peranannya

pada suatu cabang olahraga. Cabang-cabang olahraga yang memerlukan

power asiklik secara dominan adalah melempar, menolak, dan melompat

pada atletik dan unsur-unsur gerakan pada senam, beladiri, anggar, loncat

indah dan olahraga permainan seperti bolavoli. Sedangkan cabang-cabang

olahraga yang menggunakan power siklik adalah lari, dayung, renang,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

bersepeda dan jenis olahraga yang memerlukan kecepatan dalam

pelaksanaannya.

b. Otot Tungkai

Otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu

berkontraksi, gerakan akan terjadi apabila otot-otot pada tubuh

berkontraksi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Yang dimaksud

dengan tungkai adalah anggota gerak tubuh bagian bawah yang terdiri dari

tulang anggota gerak bawah bebas (sceleton extremitas inferior liberae).

Sebagai tulang anggota gerak bawah bebas (skeleton extremitas

inferior liberae) tungkai bawah mempunyai tugas yang sangat penting

untuk melakukan gerak. Namun untuk dapat melakukan gerak tersebut

secara sistematis, harus merupakan hasil dari gerak yang dilakukan oleh

adanya suatu sistem penggerak, yang meliputi otot, tulang, sendi dan

syaraf.

Ada tiga otot penggerak tungkai, dimana masing-masing otot

penggerak terdiri dari beberapa otot, yaitu:

1) Otot penggerak paha: iliopsoae, rectus femoris, gluteus maximus,

gluteus medius, gluteus minimus, tensor fascilatae, piriformis,

adductor brevis, adductor longus, adductor magnus, gracilis.

2) Otot penggerak kaki bawah: rectus femoris, vastus lateralis, vastus

medialis, vastus intermedius, sartorius, bicep femoris, semitendinisus,

semi membranosus.

3) Otot penggerak telapak kaki: tibialis anterios, gastrocnemius, soleus,

peroneus longus, peroneus brevis, tibialis posterior, peroneus tertius.

Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan di atas mengenai power

dan otot tungkai, dapat didefinisikan pengertian power otot tungkai adalah

kemampuan otot atau sekelompok otot-otot tungkai untuk melakukan kerja

atau melawan beban atau tahanan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Power otot tungkai dibutuhkan hampir pada semua cabang olahraga, terutama

untuk gerakan lari, melompat, meloncat, menendang dan gerakan-gerakan lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

yang melibatkan kerja otot tungkai yang dikerahkan secara maksimal dalam

waktu yang singkat.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan di atas dapat digambarkan

konseptual kerangka pikir, sebagai berikut:

Gambar 5. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran yang akan dikemukakan dalam penelitian ini,

berdasarkan pada teori yang benar dan berkaitan dengan variabel yang menjadi

objek dalam penelitian ini. Selain kerangka berpikir tersebut juga merupakan

dasar pemikiran dari penelitian yang akan dikembangkan dalam penelitian ini.

Penilaian kebutuhan psikologi athletic coping skills inventory mengukur

keterampilan psikologi pemain yang mengarah pada teknik gerakan idan dollyo

chagi tae kwon do kyorugi yang sebenarnya secara utuh. Athletic coping skills

inventory akan berpengaruh terhadap informasi tentang penilaian kebutuhan

psikologi pada pemain dalam menguasai gerakan. Kerugian latihan idan dollyo

chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan dengan athletic coping skills inventory

yaitu tidak mempertimbangkan aspek perkembangan mengenai partisipasi dan

keterlibatan keluarga, atlet meyakini bahwa respon untuk mengatasi kecemasan

internal dan kemampuan untuk berkembang pada tekanan eksternal adalah akibat

Pemain Tae Kwon Do Kelompok Umur 15-20 Tahun Kelas Di

Bawah 54 Kilogram Kabupaten Banyumas

Hasil Belajar Idan Dollyo Chagi Tae Kwon Do Kyorugi

Athletic Coping

Skills Inventory

Kekuatan

Otot Tungkai Kelincahan Fleksibilitas

Togok

Koordinasi

Mata-Kaki

Power Otot

Tungkai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

secara langsung dari meningkatnya persaingan dan tingginya latihan fisik dan

bukan dari persiapan mental. Keuntungan latihan idan dollyo chagi tae kwon do

kyorugi yang dilakukan dengan athletic coping skills inventory pada umumnya

pemain dapat mengetahui informasi tentang penilaian kebutuhan psikologi pada

pemain dalam menguasai gerakan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Pada

idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi, gerakan tendangan merupakan gerakan

tendangan serong meluncur ke depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki

bagian depan (ap chuk) atau punggung kaki (baldeung) dalam olahraga tae kwon

do. Dibutuhkan athletic coping skills inventory untuk mengukur keterampilan

psikologi pemain dalam melakukan gerakan idan dollyo chagi tae kwon do

kyorugi, sehingga semakin besar nilai athletic coping skills inventory maka akan

semakin cepat pula tendangan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi pemain.

Kekuatan otot tungkai pemain melakukan kontraksi atau tegangan dalam

menerima atau melawan suatu beban atau tahanan yang mengarah pada teknik

gerakan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang sebenarnya secara utuh.

Diberikan setiap akhir pemberian materi, sebagai masukan pemain terhadap

gerakan yang telah dilakukan, sehingga pemain dalam latihan idan dollyo chagi

tae kwon do kyorugi akan lebih sempurna dan baik dalam gerakannya. Prediksi

kekuatan otot tungkai akan berpengaruh terhadap informasi tentang gerakan yang

sudah dilakukan pada pemain dalam menguasai gerakan. Kerugian latihan idan

dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan dengan kekuatan otot tungkai

yaitu pelaksanaan latihan ini biasanya mudah terkena cedera karena susunan fisik

yang kompleks dari tungkai karena seringkali mengalami tekanan yang berlebihan

selama melakukan gerakan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Keuntungan

latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan dengan kekuatan

otot tungkai pada umumnya pemain dapat mempercepat laju tendangan idan

dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Pada gerakan idan dollyo chagi tae kwon do

kyorugi, gerakan tungkai yang menendang sasaran merupakan gerakan yang

membutuhkan kekuatan otot tungkai untuk dapat melakukan gerakan idan dollyo

chagi tae kwon do kyorugi dengan maksimal, sehingga semakin besar kekuatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

otot tungkai yang diberikan maka akan semakin besar atau cepat pula pergerakan

tungkai pemain.

Keuntungan latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan

dengan kelincahan pada umumnya pemain dapat mengubah arah dengan cepat dan

tepat pada saat bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dari serangkaian gerakan

dalam idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Kerugian latihan idan dollyo chagi

tae kwon do kyorugi yang dilakukan dengan kelincahan yaitu bagi pemula

prediksi kelincahan ini kurang cocok, karena gerakan idan dollyo chagi tae kwon

do kyorugi membutuhkan kondisi kelincahan yang baik. Semakin baik kelincahan

seorang pemain, maka kemampuan melakukan gerakan idan dollyo chagi tae

kwon do kyorugi akan semakin maksimal dan menghasilkan prestasi yang

maksimal.

Keuntungan latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan

dengan fleksibilitas togok pada umumnya pemain dapat keluwesan gerak dalam

melakukan teknik-teknik dasar tae kwon do. Fleksibilitas togok yang

dimaksudkan adalah fleksibilitas pada articulatio intervertebralis bagian lumbal,

yaitu kemampuan untuk menggerakkan persendian pinggang ke depan seluas-

luasnya dengan gerakan anteflexi. Suatu peningkatan fleksibilitas dapat

meningkatkan performa atlet tae kwon do dan memungkinkan mengerahkan gaya

yang lebih besar. Fleksibilitas sangat membantu bagi para pemain yang ingin

mencapai prestasi tae kwon do yang baik, dan betapa pentingnya fleksibilitas

togok untuk membantu para atlet tae kwon do untuk dapat menampilkan

keterampilan yang sempurna. Kerugian latihan idan dollyo chagi tae kwon do

kyorugi yang dilakukan dengan fleksibilitas togok yaitu bagi bagi pemain yang

memiliki fleksibilitas togok rendah akan mengalami kesulitan dalam melakukan

gerakan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi.

Keuntungan latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan

dengan koordinasi mata-kaki pada umumnya pemain dapat melakukan gerakan

idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi diperlukan koordinasi dan kontrol tubuh

secara keseluruhan atau sebagian tubuh. Banyak gerakan-gerakan dalam tae kwon

do yang memerlukan koordinasi dan salah satu koordinasi tersebut adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

koordinasi mata-kaki. Koordinasi mata-kaki adalah kemampuan pemain dalam

mengintegrasikan antara mata (pandangan) dengan gerakan kaki secara efektif.

Dengan latihan yang dilakukan secara berulang-ulang gerakan yang memerlukan

koordinasi akan dapat dilakukan dengan mudah bahkan dapat menjadi gerakan

yang otomatis. Seorang pemain dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu

melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat

dapat melakukan keterampilan yang masih baru baginya. Dari pola gerak yang

lain sehingga gerakannya menjadi efisien, keterampilannya sendiri bisa

melibatkan koordinasi mata-kaki. Koordinasi mata-kaki berkaitan dengan proses

informasi untuk menghasilkan suatu gerakan. Infomasi yang diperoleh sebagai

stimulus melalui mata, kemudian direspon dan diproses menghasilkan suatu

gerakan berdasarkan informasi yang pada akhirnya menghasilkan suatu gerakan

kaki. Pada pertandingan tae kwon do, koordinasi mata-kaki diperlukan karena

akan sangat menunjang untuk menguasai jalannya pertandingan, koordinasi mata-

kaki merupakan dasar untuk mencapai keterampilan yang tinggi dalam tendangan

idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi.

Keuntungan latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan

dengan power otot tungkai pada umumnya pemain dapat memaksimalkan

kemampuan otot atau sekelompok otot-otot tungkai untuk melakukan kerja atau

melawan beban atau tahanan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Power otot

tungkai dibutuhkan pada olahraga tae kwon do dan power otot tungkai

mempunyai konstribusi yang sangat besar terhadap tercapainya sebuah prestasi.

Power otot tungkai dalam hal ini sangat tergantung prestasi pemain tae kwon do

untuk memperhitungkan dan membina kondisi fisiknya dengan cara yang kuat dan

cepat melalui gerakan pergantian tungkainya. Olahraga tae kwon do pada

hakekatnya merupakan penampilan anggota gerak tubuh bagian bawah yang

terdiri dari tulang anggota gerak bawah (sceleton extremitas inferior liberae),

power otot tungkai dalam hal ini sangat tergantung pada komponen fisik seorang

pemain. Kerugian latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan

dengan power otot tungkai yaitu otot-otot yang lebih kecil cenderung lebih cepat

lelah dan lebih lemah dari pada kelompok otot-otot besar. Hal ini akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

menghasilkan power otot tungkai yang rendah dalam latihan idan dollyo chagi tae

kwon do kyorugi.

C. Pengajuan Hipotesis

Bertolak pada kerangka pemikiran yang mengacu pada jawaban sementara,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat prediksi antara athletic coping skills inventory dengan hasil belajar

idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi.

2. Terdapat prediksi antara kekuatan otot tungkai dengan hasil belajar idan

dollyo chagi tae kwon do kyorugi.

3. Terdapat prediksi antara kelincahan dengan hasil belajar idan dollyo chagi tae

kwon do kyorugi.

4. Terdapat prediksi antara fleksibilitas togok dengan hasil belajar idan dollyo

chagi tae kwon do kyorugi.

5. Terdapat prediksi antara koordinasi mata kaki dengan hasil belajar idan dollyo

chagi tae kwon do kyorugi.

6. Terdapat prediksi antara power otot tungkai dengan hasil belajar idan dollyo

chagi tae kwon do kyorugi.

7. Terdapat prediksi antara athletic coping skills inventory, kekuatan otot

tungkai, kelincahan, fleksibilitas togok, koordinasi mata kaki dan power otot

tungkai dengan hasil belajar idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user