10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Olahraga Tae Kwon Do
Tae kwon do merupakan salah satu cabang seni olahraga bela diri yang
berasal dari Korea Selatan.
a. Pengertian Tae Kwon Do
Tae kwon do adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada
beladiri tradisional Korea. Tae kwon do mempunyai banyak kelebihan,
tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata seperti keahlian dalam
bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin
mental dan etika. Dengan demikian tae kwon do akan membentuk sikap
mental dan etika yang kuat bagi orang yang secara sungguh-sungguh
mempelajari tae kwon do dengan benar. Tae kwon do mengandung aspek
filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari tae kwon do,
pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan
dikembangkan.
Menurut Suryadi (2002: 1) tae kwon do terdiri dari tiga kata, yaitu
“tae” berarti kaki/menghancurkan dengan teknik tendangan, “kwon”
berarti tangan/menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik
tangan, serta “do” yang berarti seni/cara mendisiplinkan diri. Maka jika
diartikan secara keseluruhan, tae kwon do adalah cara mendisiplinkan diri
atau seni beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.
Menurut Suryadi (2002: 1) menerangkan bahwa tiga materi
terpenting dalam berlatih tae kwon do, yaitu poomse, kyukpa dan kyoruki.
1) Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar
serangan dan pertahanan diri yang dilakukan melawan musuh yang
imajiner dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian
gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan
semangat dan cara pandang bangsa Korea.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2) Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik
dengan memakai sasaran/objek benda mati, untuk mengukur
kemampuan dan ketepatan tekniknya. Objek sasaran yang biasanya
digunakan antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain.
Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan
tusukan jari tangan.
3) Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik
gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling
mempraktikkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.
Mempelajari tae kwon do tidak hanya menyentuh aspek
keterampilan teknik bela dirinya saja, namun harus meliputi aspek fisik,
mental, dan spiritualnya. Untuk itu, seseorang yang berlatih atau
mempelajari tae kwon do sudah seharusnya menunjukkan kondisi fisik
yang baik, mental yang kuat dan semangat yang tinggi. Namun, hal itu
harus mampu juga ditunjukkan dalam sikap dan tindakan sehari-hari yang
baik dan didasari jiwa yang luhur. Dengan begitu barulah seseorang dapat
dikatakan berhasil dalam berlatih tae kwon do.
b. Dasar-Dasar Tae Kwon Do
Dasar-dasar tae kwon do terbentuk dari kombinasi berbagai teknik
gerakan menyerang dan bertahan yang menggunakan bagian tubuh kita
untuk menghadapi lawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Depan
Kepala
Samping
Depan
Sasaran
Badan
Samping
Depan
Tubuh bag.
bawah
Bag. Dalam dan
Luar
Tubuh
Telapak/kepalan
Tangan
Lengan bawah
bag. yg
digunakan
Bawah mata kaki
Kaki
Kaki bag. Bawah
Satu kaki
Tertutup
Dua kaki
Kuda-kuda
Khusus
Kiri & kanan
Terbuka
Depan & belakang
Lengan bawah
Tangan
Telapak tangan
Teknik
Tangkisan
Bawah mata kaki
Kaki
Tulang kering
Telapak/kepalan
Tangan
Siku
Serangan
Bawah mata kaki
Kaki
Lutut
Gambar 1. Skema Menyeluruh Dasar-Dasar Teknik Tae Kwon Do
(Suryadi, 2002: 10)
Dasar-dasar
Taekwondo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Menurut Suryadi (2002: 9) menyebutkan dasar-dasar tae kwon do
terdiri dari lima komponen dasar, yaitu:
1) Bagian tubuh yang menjadi sasaran (keup so).
2) Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan.
3) Sikap kuda-kuda (seogi).
4) Teknik bertahan/menangkis (makki).
5) Teknik serangan (kongkyok kisul) yang terdiri dari:
a) Pukulan/jierugi (punching).
b) Sabetan/chigi (striking).
c) Tusukan/chierugi (thrusting).
d) Tendangan/chagi (kicking).
Tae kwon do memiliki berbagai teknik serangan yang dapat
melumpuhkan lawan, dari berbagai teknik serangan tersebut terdapat
teknik tendangan/chagi (kicking), teknik tendangan sangat dominan dalam
seni bela diri tae kwon do, bahkan harus diakui bahwa tae kwon do sangat
dikenal karena kelebihannya dalam teknik tendangan, banyak sekali
bentuk dan tipe teknik tendangan di dalam tae kwon do.
Teknik tendangan menjadi sangat penting karena kekuatannya yang
jauh lebih besar dari pada tangan, walaupun teknik tendangan secara
umum lebih sukar dilakukan dibandingkan teknik tangan. Namun dengan
latihan-latihan yang benar, baik, dan terarah, teknik tendangan akan
menjadi senjata yang dahsyat untuk melumpuhkan lawan.
Untuk melakukan teknik tendangan diperlukan kecepatan, kekuatan,
dan terutama keseimbangan yang prima. Selain itu, diperlukan juga
penguasaan jarak dan timing yang tepat agar tendangan tersebut menjadi
efektif dan efisien. Teknik tendangan dasar yang terpenting adalah ap
chagi, dollyo chagi, dan yeop chagi. Namun masih ada beberapa variasi
dari ketiga tendangan tersebut.
Menurut Suryadi (2002: 12) beberapa pedoman penting dalam
melakukan teknik tendangan adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
1) Maksimalkan kekuatan tendangan dengan kekuatan dan kelenturan
lecutan lutut.
2) Jaga konsentrasi dan pandangan pada sasaran serta aturlah jarak dan
timing.
3) Setelah melakukan tendangan, kaki harus secepatnya ditarik dan
kembali siap untuk melakukan tendangan atau gerakan selanjutnya.
4) Aturlah keseimbangan sebaik-baiknya, karena untuk melakukan
tendangan yang cepat butuh keseimbangan yang baik dan untuk
menjaga keseimbangan yang baik butuh kecepatan tendangan.
5) Koordinasikan seluruh gerak tubuh terutama dengan putaran pinggang,
agar menghasilkan tenaga yang maksimal.
c. Jenis-Jenis Tendangan Dalam Tae Kwon Do
Adapun jenis-jenis tendangan dalam tae kwon do adalah sebagai
berikut:
1) Ap chagi (tendangan depan)
Tendangan ini mengandalkan sentakan lutut ke arah depan
dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian depan (ap chuck).
Tendangan diarahkan ke tengah, yaitu ulu hati atau perut, maupun ke
sasaran atas (dagu lawan). Tendangan ini dapat pula dilakukan untuk
menyerang kemaluan dengan ujung jari-jari kaki atau punggung kaki.
Variasi tendangan ini dapat dilakukan dengan berbagai posisi
(sikap kuda-kuda), dan dapat pula dilakukan dengan kaki depan atau
kaki belakang, maupun dengan meloncat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Gambar 2. Tendangan Ap Chagi
(Suryadi, 2002: 1)
2) Dollyo chagi (tendangan serong/memutar)
Kekuatan tendangan ini selain dari lecutan lutut juga didukung
dari gerakan putaran pinggang yang sebenarnya merupakan penyaluran
tenaga dari massa badan. Tendangan ini pada dasarnya menggunakan
pula bantalan telapak kaki (ap chuck), namun dalam melakukan
tendangan ini sering sekali menggunakan punggung kaki (baldeung)
terutama dalam pertandingan karena memiliki keuntungan tersendiri.
Variasi teknik tendangan ini antara lain, seperti idan dollyo chagi
(tendangan serong dengan meluncur) dan dolke chagi (tendangan
serong dengan putaran tubuh 360°).
Gambar 3. Tendangan Dollyo Chagi
(Suryadi, 2002: 1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3) Yeop chagi (tendangan samping)
Tendangan samping memerlukan kontraksi badan saat
memindahkan tenaga kesasaran, sehingga diperoleh tenaga hentak atau
dorongan yang maksimal. Tendangan ini menggunakan pisau kaki (bal
nal) ataupun tumit (dwi chuk). Tendangan ini dapat dilakukan dengan
meluncur (idan yeop chagi) dan melompat (twieo yeop chagi).
Gambar 4. Tendangan Yeop Chagi
(Suryadi, 2002: 1)
d. Idan Dollyo Chagi
Teknik tendangan sangat dominan dalam seni bela diri tae kwon do,
bahkan harus diakui bahwa tae kwon do sangat dikenal karena
kelebihannya dalam teknik tendangan. Idan dollyo chagi merupakan salah
satu bentuk tendangan dalam tae kwon do. Idan dollyo chagi adalah
tendangan serong meluncur ke depan dengan menggunakan bantalan
telapak kaki bagian depan (ap chuk) atau punggung kaki (baldeung),
tendangan ini merupakan variasi dari idan dollyo chagi.
Untuk melakukan teknik idan dollyo chagi diperlukan kecepatan,
kekuatan dan terutama keseimbangan yang stabil. Selain itu diperlukan
juga penguasaan jarak dan timing yang tepat agar idan dollyo chagi
menjadi efektif. Beberapa pedoman penting dalam melakukan teknik idan
dollyo chagi adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
1) Maksimalkan kekuatan tendangan dan kelenturan lecutan lutut.
2) Jaga konsentrasi dan pandangan pada sasaran serta aturlah jarak dan
timing.
3) Setelah melakukan tendangan, kaki harus secepatnya ditarik dan
kembali siap untuk melakukan tendangan atau gerakan selanjutnya.
4) Aturlah keseimbangan sebaik-baiknya, karena untuk melakukan idan
dollyo chagi yang cepat butuh keseimbangan yang baik.
5) Koordinasikan seluruh gerak tubuh terutama dengan putaran pinggang,
agar menghasilkan idan dollyo chagi yang maksimal.
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tendangan Idan Dollyo Chagi
Tae Kwon Do Kyorugi
Idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi adalah tendangan serong
meluncur ke depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian
depan (ap chuk) atau punggung kaki (baldeung) dalam olahraga tae kwon
do. Idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang baik, kuat dan tangguh
adalah idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang mampu menampilkan
kecepatan, kekuatan dan terutama keseimbangan yang stabil. Untuk
mendapatkan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang baik diperlukan
pemain yang menguasai bagian-bagian dari bermacam-macam teknik
dasar tae kwon do dan terampil melaksanakannya. Kualitas keterampilan
teknik dasar tae kwon do setiap pemain terlepas dari faktor-faktor kondisi
fisik dan taktik sangat menentukan tingkat idan dollyo chagi tae kwon do
kyorugi. Makin baik tingkat penguasaan keterampilan teknik dasar tae
kwon do setiap pemainnya, maka pemain dapat mencapai tujuan atau
prestasi.
Faktor-faktor tersebut yang perlu mendapat perhatian baik bagi
pemain, pelatih dan semua pihak yang bersangkutan dengan pembinaan
prestasi dalam tae kwon do. Selain faktor-faktor tersebut dalam setiap
cabang olahraga selalu membutuhkan unsur-unsur khusus agar dapat
mencapai prestasi yang optimal. Unsur-unsur yang menentukan dalam
pencapaian prestasi idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi secara garis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
besar terdiri dari kondisi fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat unsur
kelengkapan pokok tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Kondisi fisik
Dalam semua cabang olahraga termasuk tae kwon do, faktor
kondisi fisik merupakan faktor utama yang harus dibina, disamping
penguasaan teknik dan taktis. Pada pertandingan tae kwon do
seringkali terjadi dengan tempo yang sangat tinggi, sehingga
diperlukan kerja otot yang tinggi. Dalam hal ini jelas diperlukan
kondisi fisik yang prima. Dari gambaran tersebut diketahui bahwa
untuk menjadi pemain tae kwon do yang berprestasi diperlukan kondisi
fisik yang baik. Dalam usaha pencapaian prestasi tinggi dalam idan
dollyo chagi tae kwon do kyorugi, peningkatan kondisi fisik perlu
dilakukan secara terus menerus.
Teknik dan taktis dalam idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi,
tidak mungkin dapat diterapkan secara sempurna apabila tidak
ditunjang dengan kondisi fisik yang baik dari pemain. Menurut
Meeusen (2014: 548) mengatakan bahwa kemampuan kognitif pemain
dan performa akan mempengaruhi kondisi fisik secara umum.
Meskipun unsur kondisi fisik yang diperlukan untuk masing-masing
cabang olahraga berbeda, tetapi unsur kondisi fisik sangat diperlukan
oleh semua cabang olahraga. Kondisi fisik merupakan satu persyaratan
yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet.
Demikian halnya dengan cabang olahraga tae kwon do, unsur
fisik yang memadai merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh
semua pemainnya. Prestasi olahraga tidak terlepas dari unsur kondisi
fisik. Kemampuan fisik pemain yang meningkat ke kondisi puncak
yang berguna untuk melakukan olahraga dalam mencapai prestasi yang
optimal, sehingga akan dapat meningkatkan produktivitas dan prestasi
dalam olahraga diperlukan suatu keterampilan dari masing-masing
individu, yang di dalamnya terkandung beberapa unsur kondisi fisik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
yang harus diperlukan seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan,
koordinasi, dan fleksibilitas (Bompa and Buzzichelli, 2015: 7).
Unsur-unsur tersebut harus diperhatikan oleh pelatih maupun
pemain tae kwon do. Untuk dapat memiliki kondisi fisik yang prima,
pemain tae kwon do dituntut untuk melakukan latihan fisik yang
sistematis, terprogram dan kontinyu. Apabila seorang pemain memiliki
kemampuan fisik yang prima, maka pemain tersebut dapat
memungkinkan bertanding dengan cepat serta mengikuti pola taktis
dan strategi dalam idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang telah
diintruksikan oleh pelatih.
2) Unsur teknik
Penguasaan teknik merupakan unsur utama dalam olahraga.
Latihan teknik yang bertujuan untuk mengembangkan penguasaan
gerak dalam cabang olahraga tersebut. Penguasaan teknik merupakan
suatu landasan dalam usaha mencapai prestasi yang optimal. Demikian
juga dalam idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi, untuk mencapai
prestasi dalam tae kwon do faktor utama yang harus dikembangkan
adalah unsur keterampilan teknik dasar tae kwon do.
Teknik diperlukan untuk memenangkan dan mempertahankan
sportivitas dalam bersaing (Appadurai, A., 2015: 4). Teknik
merupakan suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktik sebaik
mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang
olahraga. Penguasaan teknik dasar idan dollyo chagi tae kwon do
kyorugi merupakan salah satu unsur yang menentukan menang dan
kalahnya satu regu dalam pertandingan, disamping unsur kondisi fisik,
taktik dan mental. Sehingga apabila ingin meningkatkan mutu prestasi
pemain tae kwon do, maka teknik dasar ini harus benar-benar dikuasai
oleh pemain terlebih dahulu. Untuk dapat menguasai keterampilan
teknik dasar tae kwon do, harus melakukan latihan secara sistematis,
teratur dan kontinyu dan berulang-ulang dengan mengikuti prinsip pola
gerak yang benar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3) Taktik dan strategi
Dalam cabang olahraga khususnya pertandingan, apabila
kemampuan teknik dan fisik telah memadai, maka tahap selanjutnya
dalam meningkatkan prestasi atau kemampuan bertanding adalah
memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang strategi dan taktik
dalam pertandingan.
Prediksi perilaku olahraga yang valid melibatkan pengujian
taktik strategi individu dalam satu tim, dengan tujuan mengidentifikasi
pola gerakan secara umum selama urutan tertentu (Sarmento, et al.,
2015: 1). Taktis merupakan siasat atau akal yang digunakan pada saat
pertandingan untuk mencari kemenangan secara sportif. Dalam idan
dollyo chagi tae kwon do kyorugi, kemampuan dalam strategi dan
taktik juga mutlak diperlukan untuk memperoleh kemenangan dalam
suatu pertandingan. Tanpa memiliki kemampuan dalam taktik dan
strategi dalam pertandingan, maka pemain tidak akan dapat
mengembangkan pertandingan, sehingga sangat mustahil untuk dapat
meraih prestasi yang tinggi dalam tae kwon do.
4) Mental
Mental yang tinggi merupakan salah satu modal utama untuk
menuju jenjang kematangan juara, setelah menguasai teknik, taktik
maupun fisik. Tanpa memiliki mental yang baik, sulit kiranya untuk
dapat mencapai prestasi yang optimal, meskipun memiliki kemampuan
teknik, fisik dan taktik yang baik. Keterampilan mental terdeteksi pada
berbagai olahraga (Jakiwa, et al., 2015: 2). Betapa sempurnanya
perkembangan fisik, teknik dan taktik atlet akan sempurna jika
perkembangan mental ikut berkembang dalam pencapaian prestasi
yang tinggi.
Pembinaan mental dan kematangan juara dalam tae kwon do
sama pentingnya dengan pembinaan teknik, fisik dan taktik.
Pembinaan mental pemain harus ditujukan pada penanaman unsur-
unsur psikologis yang mendukung terhadap pencapaian prestasi dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
olahraga. Pembinaan mental dan kematangan juara, dapat dilakukan
melalui pemberian pengertian kepada pemain serta melalui berbagai
pertandingan uji coba di dalam tim sendiri maupun uji coba dengan
tim yang lain.
f. Hasil Belajar Idan Dollyo Chagi Tae Kwon Do Kyorugi
Secara umum prestasi olahraga merupakan hasil yang dicapai oleh
atlet pada cabang olahraga tertentu, setelah mengikuti dan memenangkan
suatu pertandingan atau perlombaan. Dalam olahraga tae kwon do, hasil
belajar idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi adalah kemampuan seorang
pemain dalam melakukan gerakan tendangan serong meluncur ke depan
dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian depan (ap chuk) atau
punggung kaki (baldeung). Jadi, untuk melakukan teknik idan dollyo
chagi diperlukan kecepatan, kekuatan dan terutama keseimbangan yang
stabil. Selain itu diperlukan juga penguasaan jarak dan timing yang tepat
agar idan dollyo chagi menjadi efektif. Kemampuan gerak individu yang
baik menjadi sebuah modal dasar dan modal yang besar untuk pencapaian
prestasi olahraga yang maksimal.
Prestasi idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi disamping harus
memiliki kemampuan fisik yang optimal, juga harus meningkatkan
keterampilan dalam mengkoordinasikan beberapa teknik dasar.
Keberhasilan penampilan olahraga seseorang tergantung pada pencapaian
kompetensi dan masing-masing kategori. Perkembangan pemain biasanya
terjadi selama masa remaja dan ditandai dengan yang intensif, prestasi
yang diraih saat proses latihan serta dengan seringnya berkompetisi
(Kämpfe, Höner, and Willimczik, 2014: 33). Bukan hanya keterampilan
gerak yang harus dikuasai, tetapi juga pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan berinteraksi dengan lingkungan. Dalam perkembangannya
setiap individu berbeda-beda dalam berperilaku untuk menghadapi suatu
keterampilan.
Prestasi olahraga merupakan tindakan yang sangat kompleks yang
tergantung kepada banyak faktor, kondisi, dan pengaruh-pengaruh lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Prestasi olahraga merupakan gabungan dari watak pribadi, kemampuan
dan bakat yang berasal dari dalam (inner factor) yang kurang lebih bisa
dipengaruhi dengan latihan, sedangkan faktor lain juga disebut outer
factor seperti faktor lingkungan, berupa unsur-unsur seperti perlengkapan,
fasilitas, lawan, penonton, cuaca, iklim dan sebagainya.
Prestasi olahraga mampu tercapai dengan baik akibat dari latihan
yang terprogram, teratur, dan terukur dengan melibatkan berbagai disiplin
ilmu dan teknologi. Olahraga dapat berlangsung dengan baik bila pemain
telah menguasai teknik dasarnya. Teknik merupakan dasar yang harus
dimiliki oleh setiap pemain agar tercapai prestasi yang semaksimal
mungkin. Menurut Morozov and Morozova (2015: 42) bahwa “proses
jangka panjang dari persiapan atlet profesional harus mengkombinasikan
keterampilan yang terdiri dari jenis latihan: (1) fisik, (2) teknik, (3)
psikologis, dan (4) taktik”. Teknik merupakan suatu proses gerakan dan
pembuktian dalam praktik dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan
tugas yang pasti dalam suatu cabang olahraga. Teknik dasar merupakan
suatu teknik dimana proses gerakannya merupakan dasar, dan gerakan itu
dalam kondisi sederhana dan mudah.
2. Athletic Coping Skills Inventory
Athletic coping skills inventory merupakan penilaian kebutuhan
psikologi pemain. Athletic coping skills inventory adalah semua kegiatan dan
usaha untuk memperoleh data yang diperlukan tentang keterampilan untuk
mengatasi pemain.
a. Pengertian Athletic Coping Skills Inventory
Athletic coping skills inventory merupakan salah satu penilaian
kebutuhan psikologi pemain yang sangat berpengaruh dalam tae kwon do.
Athletic coping skills inventory sebagai salah satu penilaian kebutuhan
psikologi pemain memiliki peran penting dalam pencapaian prestasi dalam
olahraga. Sebagai salah satu penilaian kebutuhan psikologi pemain,
athletic coping skills inventory berfungsi untuk menggambarkan
pengalaman pemain, serta mengukur keterampilan psikologi pemain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Athletic coping skills inventory menggunakan 28 pertanyaan yang
menggambarkan pengalaman atlet dan menggunakan skala hampir tidak
pernah, kadang-kadang, sering, dan hampir selalu (Bebetsos and Antoniou,
2003: 1). Penilaian meliputi tujuh sub skala dan satu total skala (jumlah
semua sub skala):
1) Sub skala mengatasi kesulitan, yang menilai jika pemain tetap yakin
dan antusias bahkan saat dalam keadaan yang buruk, tetap tenang dan
terkontrol, dan dapat dengan cepat bangkit kembali dari kesalahan dan
kemunduran. Sub skala ini terdiri dari pernyataan 5, 17, 21, dan 24.
2) Sub skala kemampuan pelatih, yang menilai jika pemain terbuka dan
latihan dari instruksi dan menerima kritik yang membangun tanpa
menerima secara pribadi dan menjadi geram. Sub skala ini terdiri dari
pernyataan 3*, 10*, 15, dan 27.
3) Sub skala konsentrasi, yang merefleksikan apakah pemain menjadi
mudah terganggu dan apakah pemain dapat fokus pada tugas yang
diberikan pada kedua situasi praktik dan pertandingan, bahkan ketika
terjadi situasi yang merugikan atau tidak terduga. Sub skala ini terdiri
dari pernyataan 4, 11, 16, dan 25.
4) Sub skala keyakinan dan motivasi pencapaian, yang mengukur apakah
pemain yakin dan positif termotivasi, secara konsisten memberikan
100% selama praktik dan pertandingan, dan bekerja keras untuk
meningkatkan keterampilannya. Sub skala ini terdiri dari pernyataan 2,
9, 14, dan 26.
5) Sub skala penetapan tujuan dan persiapan mental, yang menilai apakah
pemain menetapkan dan bekerja ke arah tujuan performa yang spesifik,
perencanaan dan persiapan mental untuk pertandingan, dan
“perencanaan pertandingan” yang jelas dan berjalan dengan baik. Sub
skala ini terdiri dari pernyataan 1, 8, 13, dan 20.
6) Sub skala mencapai puncak di bawah tekanan, yang mengukur apakah
pemain menentang dari pada terancam oleh tekanan situasi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
melakukan yang baik di bawah tekanan-sekumpulan pemain. Sub skala
ini terdiri dari pernyataan 6, 18, 22, dan 28.
7) Sub skala bebas dari kekhawatiran, yang menilai apakah pemain
menempatkan tekanan pada dirinya sendiri dengan mengkhawatirkan
tentang performa yang buruk atau melakukan kesalahan atau khawatir
tentang apa yang akan orang lain pikirkan jika pemain melakukan yang
buruk. Sub skala ini terdiri dari pernyataan 7*, 12*, 19*, dan 23*.
Rentang skor dari yang terendah 0 sampai yang tertinggi 12 pada
setiap sub skala, dengan skor yang lebih tinggi mengindikasikan kekuatan
yang lebih besar pada sub skala. Skor total rentang skala dari yang
terendah 0 sampai yang tertinggi 84, dengan skor yang lebih tinggi
menandakan kekuatan yang lebih besar.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Athletic Coping Skills Inventory
Athletic coping skills inventory adalah salah satu penilaian
kebutuhan psikologi pemain yang sangat berpengaruh dalam tae kwon do.
Penentu athletic coping skills inventory adalah faktor kesulitan pemain,
kemampuan, konsentrasi, keyakinan dan motivasi pencapaian, tujuan dan
persiapan mental, pencapaian puncak di bawah tekanan, bebas dari
kekhawatiran.
Unsur-unsur penentu athletic coping skills inventory adalah
kesulitan, kemampuan, konsentrasi, keyakinan dan motivasi pencapaian,
tujuan dan persiapan mental, pencapaian puncak di bawah tekanan, bebas
dari kekhawatiran yang dimiliki pemain.
c. Peranan Athletic Coping Skills Inventory pada Idan Dollyo Chagi Tae
Kwon Do Kyorugi
Athletic coping skills inventory memiliki peranan yang sangat
penting hampir pada semua cabang olahraga. Mulai dari atletik sampai
dengan berbagai cabang olahraga permainan, baik olahraga individu
maupun beregu, athletic coping skills inventory mempunyai kontribusi
yang sangat besar terhadap tercapainya sebuah prestasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi adalah tendangan serong
meluncur ke depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian
depan (ap chuk) atau punggung kaki (baldeung) dalam olahraga tae kwon
do, yang komponen dasarnya adalah penilaian kebutuhan psikologi
pemain yang menggunakan athletic coping skills inventory. Idan dollyo
chagi tae kwon do kyorugi pada hakekatnya merupakan penampilan
telapak kaki bagian depan atau punggung kaki. Idan dollyo chagi tae kwon
do kyorugi dalam hal ini sangat tergantung pada komponen penilaian
kebutuhan psikologi pemain yang menggunakan athletic coping skills
inventory seorang pemain.
3. Kekuatan Otot Tungkai
Kekuatan otot merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang
penting dalam mendukung aktivitas olahraga. Selain itu, kekuatan otot
merupakan unsur penting dalam mencapai prestasi yang maksimal dalam
olahraga. Sukadiyanto (2011: 91) menjelaskan bahwa kekuatan secara umum
adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau
tahanan. Bompa (1994: 4) kekuatan didefinisikan sebagai kerja maksimal
(maximal force) atau torque (rotational force) yang dihasilkan otot atau
sekelompok otot. Selain itu kekuatan didefinisikan sebagai kemampuan sistem
neuromuskular menghasilkan gaya melawan tahanan eksternal. Menurut
Ismaryati (2008: 111) kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai
dalam usaha maksimal. Usaha maksimal ini dilakukan oleh otot atau
sekelompok otot untuk mengatasi suatu tahanan.
Sedangkan menurut Harsono (1988: 176) “strength adalah kemampuan
otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan”. Menurut Pate,
et al. (1993: 181) kekuatan adalah tenaga yang digunakan untuk mengubah
keadaan gerakan atau bentuk dari sebuah benda. Gerak mendorong atau
menarik mengakibatkan suatu benda bergerak, berhenti atau berubah arah
tergantung pada sifat fisik benda dan besarnya kekuatan, titik tumpuan dan
arah kekuatan. Sebagian besar penampilan pada olahraga melibatkan gerakan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
gerakan yang disebabkan oleh kekuatan yang dihasilkan dari kontraksi otot,
kekuatan gaya berat dan kekuatan yang digunakan oleh sesuatu dari luar.
Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa
kekuatan merupakan suatu kemampuan otot atau sekelompok otot untuk
melakukan kontraksi atau tegangan dalam menerima atau melawan suatu
beban atau tahanan saat beraktivitas.
Dalam upaya meningkatkan kekuatan otot dapat dilakukan dengan
latihan secara sistematis dan teratur dengan program latihan yang tepat dan
harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan otot
(Sukadiyanto, 2011: 91). Secara fisiologi, kekuatan adalah kemampuan
neoromuskuler untuk mengatasi tahanan beban luar dan beban dalam. Artinya,
tingkat kekuatan olahragawan diantaranya dipengaruhi oleh keadaan panjang
pendeknya otot, besar kecilnya otot, jauh dekatnya titik beban dengan titik
tumpu, tingkat kelelahan, jenis otot, potensi otot, pemanfaatan potensi otot,
teknik, dan kemampuan kontraksi otot.
Tungkai adalah anggota badan bawah mencakup tungkai dan panggul
serta sendi-sendi dan otot-ototnya. Tungkai dibentuk oleh tulang atas atau
paha (os femoris atau femur), sedangkan tungkai bawah terdiri dari tulang
kering (os tibia) dan betis serta tulang kaki, sedangkan gelang panggul
dibentuk oleh coksea dengan tulang sacrum, terdapat dua persendian pada
gelang panggul, yaitu: sendi usus kelangka dan sendi sela kemaluan, gelang
panggul mempunyai hubungan yang kokoh dengan batang badan sesuai
dengan faalnya sebagai alat yang harus menerima berat badan dan
meneruskannya pada kedua tungkai hanya dalam penelitian ini tungkai harus
mempunyai kekuatan yang baik agar dapat mempertahankan diri. Tungkai
sama dengan kaki mulai dari pangkal paha ke bawah sampai dengan telapak
kaki, merupakan anggota gerak bagian bawah yaitu seluruh kaki ditambah
dengan panggul. Lutut adalah persendian terbesar dari tubuh manusia dan
meskipun relatif kuat, biasanya mudah terkena cedera karena susunan fisik
yang kompleks dari lutut karena seringkali mengalami tekanan yang
berlebihan selama melakukan aktifitas fisik seperti olahraga tae kwon do. Saat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
melakukan gerakan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi sangat berpengaruh
dengan kekuatan tungkai karena dapat mempercepat laju tendangan idan
dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Kekuatan otot tungkai adalah komponen
kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot
untuk menerima beban sewaktu bekerja (Sajoto, 1995: 8). Jadi kekuatan otot
tungkai adalah kemampuan otot-otot tungkai untuk menahan beban sewaktu
bekerja.
4. Kelincahan
Kelincahan pada umumnya didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mengubah-ubah arah secara efektif dan cepat, sambil berlari dengan keadaan
hampir penuh. Kelincahan terjadi karena kekuatan atau tenaga yang meledak.
Mengubah arah gerakan tubuh secara berulang-ulang seperti halnya lari bolak-
balik memerlukan kontraksi secara bergantian pada kelompok otot tertentu.
Sebagai contoh ketika lari bolak-balik seorang atlet harus mengurangi
kecepatan pada waktu akan mengubah arah. Oleh karena itu otot perentang
otot lutut pinggul mengalami kontraksi eksentris (penguluran), saat otot ini
memperlambat momentum tubuh yang bergerak ke depan. Kemudian dengan
cepat otot ini memacu tubuh ke arah posisi yang baru.
Kelincahan menurut Ismaryati (2008: 41) adalah kemampuan untuk
mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang
bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.
Selanjutnya Sajoto (1995: 90) mendefinisikan kelincahan sebagai kemampuan
untuk mengubah arah dalam posisi di arena tertentu. Seseorang yang mampu
mengubah arah dari posisi satu ke posisi lainnya yang berbeda dengan
koordinasi gerak yang baik dan dalam kecepatan tinggi berarti kelincahannya
cukup tinggi, cepat dan mudah.
Suharno (1993: 33) menyatakan kegunaan kelincahan adalah untuk
mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda atau stimulan, mempermudah
penguasaan teknik-teknik tinggi, gerakan-gerakan efisien, efektif dan
ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan.
Kelincahan sangat membantu pergerakan atlet dalam pertandingan. Jadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
apabila kelincahan yang dimiliki seseorang semakin baik, maka
pergerakannya akan semakin baik pula. Tanpa gerakan kaki yang lincah atlet
akan mengalami kesulitan untuk dapat bermain dengan maksimal. Gerakan
kaki yang lincah dan teratur berarti atlet dapat merubah-ubah arah dengan
cepat.
Berdasarkan pandangan-pandangan dari beberapa ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kelincahan mengandung makna kemampuan dan kesiapan
tubuh seseorang untuk merubah arah dengan cepat, dalam waktu yang
sesingkat mungkin tanpa menggunakan tenaga yang banyak dengan menjaga
keseimbangan.
Kelincahan juga dipengaruhi oleh keseimbangan tubuh, posisi dari pusat
gravitasi, maupun kecepatan berlari dan kemampuan. Kelincahan dapat
ditingkatkan dengan training atau latihan kelincahan dan juga peningkatan
elemen tiap individu secara lebih spesifik yaitu kecepatan, keseimbangan,
power dan koordinasi. Seseorang untuk dapat melakukan kecepatan reaksi
dengan cepat, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
menurut Nossek (1982: 97) adalah: (a) kualitas kekuatan, (b) kualitas
kecepatan, (c) kualitas fleksibilitas, (d) kualitas keterampilan gerak, (e)
kecepatan reaksi.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan menurut
Moeloek dan Tjokro (1984: 8-9) adalah:
a. Tipe tubuh
Seperti telah dijelaskan dalam pengertian kelincahan bahwa gerakan-
gerakan kelincahan menuntut terjadinya pengurangan dan pemacuan tubuh
secara bergantian, dimana momentum sama dengan massa dikalikan
kecepatan dihubungkan dengan tipe tubuh, maka orang yang tergolong
mesomorfi dan meso ektomorfi lebih tangkas dari sektomorf dan endomorf.
b. Usia
Kelincahan anak meningkat sampai kira-kira usia 12 tahun
(memasuki pertumbuhan cepat). Selama periode tersebut (3 tahun)
kelincahan tidak meningkat, bahkan menurun. Setelah masa pertumbuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
berlalu, kelincahan meningkat lagi secara mantap sampai anak mencapai
maturitas dan setelah itu menurun kembali.
c. Jenis kelamin
Anak laki-laki menunjukkan kelincahan sedikit lebih baik dari pada
anak wanita sebelum mencapai usia pubertas. Setelah pubertas perbedaan
tampak lebih mencolok.
d. Berat badan
Berat badan yang berlebihan secara langsung mengurangi
kelincahan.
e. Kelelahan
Kelelahan mengurangi ketangkasan terutama karena menurunnya
koordinasi. Sehubungan dengan hal itu penting untuk memelihara daya
tahan kardiovaskuler dan otot agar kelelahan tidak mudah timbul.
Suharno (1993: 51) berpendapat bahwa kelincahan dibagi menjadi dua
jenis, yaitu: (a) kelincahan umum, artinya kelincahan seseorang untuk
menghadapi olahraga pada umunya dan menghadapi situasi hidup dengan
lingkungan, (b) kelincahan khusus, artinya kelincahan seseorang untuk
melakukan cabang olahraga lain tidak diperlukan.
Dari beberapa pendapat tersebut tentang kelincahan dapat ditarik
pengertian bahwa kelincahan merupakan kemampuan seseorang untuk
mengubah arah atau posisi tubuh dengan efektif dan cepat tanpa kehilangan
keseimbangan. Seseorang dapat meningkatkan kelincahan dengan cara
meningkatkan kekuatan otot.
Kelincahan berperan khusus terhadap mobilitas fisik seseorang.
Kelincahan bukan merupakan kemampuan fisik tunggal atau satu-satunya,
namun terdiri dari komponen fisik yang lain, seperti komponen koordinasi,
kecepatan, dan power (speed, coordination, agility, power). Komponen-
komponen tersebut saling berhubungan atau berinteraksi.
Dari uraian di atas dapat dapat diambil suatu pengertian untuk
menjelaskannya. Kelincahan dimaksud sebagai kemampuan untuk bergerak
mengubah arah dan posisi dengan tepat dan cepat sehingga memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
kemungkinan seseorang untuk melakukan gerakan ke arah yang berlawanan
dan mengatasi situasi yang dihadapi lebih cepat dan lebih efisien. Kelincahan
berperan signifikan terhadap berbagai olahraga, pada khususnya olahraga yang
memerlukan ketangkasan dan dimainkan secara beregu.
5. Fleksibilitas Togok
Fleksibilitas togok merupakan kemampuan seseorang dapat melakukan
gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam persendian. Fleksibilitas
togok yaitu kapasitas melakukan pergerakan dengan jangkauan yang seluas-
luasnya (Bompa, 1994: 317).
Fleksibilitas togok mengandung pengertian, yaitu luas gerak satu
persendian atau beberapa persendian. Ada dua macam fleksibilitas, yaitu: (1)
fleksibilitas statis, dan (2) fleksibilitas dinamis. Pada fleksibilitas statis
ditentukan oleh ukuran dari luas gerak satu persendian atau beberapa
persendian. Sebagai contoh untuk pengukur luas gerak persendian tulang
belakang dengan cara sit and reach. Sedangkan fleksibilitas dinamis adalah
kemampuan seseorang dalam bergerak dengan kecepatan yang tinggi
(Sukadiyanto, 2011: 119).
Fleksibilitas togok yang baik pada umumnya dicapai bila semua sendi
tubuh menunjukkan kemampuan dapat bergerak dengan lancar sesuai dengan
fungsinya. Lentuk tidaknya seseorang ditentukan oleh luas sempitnya ruang
gerak sendi-sendi yang dapat dilakukan. Fleksibilitas togok yang dimiliki oleh
seseorang tergantung pada beberapa faktor. Faktor penentu fleksibilitas
adalah: (1) elastisitas dari otot, ligamentum, tendo, dan cupsul, (2) luas
sempitnya ruang gerak sendi (ROM), (3) tonus otot, tendo, ligamentum, dan
cupsula, (4) tergantung dari derajat panas diluar (temperatur), (5) unsur jemu,
muram, takut, senang, semangat, (6) kualitas tulang-tulang yang membentuk
persendian, (7) faktor umur dan jenis kelamin (Suharno, 1993: 53).
Perkembangan fleksibilitas togok seseorang dipengaruhi oleh usia.
Perkembangan fleksibilitas togok pada tiap tingkatan usia berbeda. Pada
umumnya anak kecil memiliki otot yang lebih lentur (fleksibel), keadaan
tersebut akan terus meningkat pada usia belasan tahun (usia sekolah), dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
memasuki usia remaja fleksibilitas mereka cenderung mencapai puncak
perkembangannya, setelah fase itu secara perlahan-lahan fleksibilitas mereka
menurun (Alter, 1996: 15).
Perbaikan dalam fleksibilitas otot dapat mengurangi terjadinya cedera
pada otot-otot, membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi,
kelincahan (agility), membantu memperkembangkan prestasi, menghemat
pengeluaran tenaga pada waktu melaksanakan gerakan dan memperbaiki sikap
tubuh (Harsono, 1988: 163). Macam-macam latihan peregangan terdiri dari:
(1) peregangan balistik, (2) peregangan statis, (3) peregangan pasif, dan (4)
peregangan kontraksi-relaksasi (Pate, et al., 1993: 330).
Fleksibilitas tubuh menunjang sekali pengusaan keterampilan idan
dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Selalu melakukan pemanasan kemudian
melenturkan tubuh (streching) sebelum latihan dan pertandingan tae kwon do.
Kombinasi fleksibilitas dan kekuatan akan menjadi alur gerak (fluidity)
pemain tae kwon do, mudah dan mengesankan latihan khususnya untuk
meningkatkan kelenturan tubuh.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pendapat di atas, maka orang yang
mempunyai fleksibilitas yang baik, khususnya fleksibilitas togok adalah orang
yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam sendi-sendi togok dan
mempunyai otot-otot yang elastis pada togok. Fleksibilitas yang baik menurut
Harsono, (1988: 163), bahwa:
a. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi.
b. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan.
c. Membantu perkembangan prestasi.
d. Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakan-gerakan.
e. Membantu memperbaiki sikap tubuh.
Untuk mengembangkan fleksibilitas togok dapat dilakukan latihan
peregangan otot, seperti peregangan dinamis dan peregangan statis.
Memperbaiki fleksibilitas togok daerah gerak suatu persendian, harus
dilakukan beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis agar badan
dapat menjadi normal kembali atau bahkan kondisi lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
6. Koordinasi Mata-Kaki
Koordinasi mata-kaki merupakan salah satu kemampuan fisik yang sangat
berpengaruh dalam permainan tae kwon do. Banyak gerakan-gerakan dalam
idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang memerlukan koordinasi dan salah
satu koordinasi tersebut adalah koordinasi mata-kaki. Koordinasi tersebut
merupakan dasar untuk mencapai suatu keterampilan yang tinggi dalam bermain
tae kwon do. Menurut Suharno (1993: 61) “koordinasi adalah kemampuan atlet
untuk merangkaikan beberapa unsur gerak menjadi satu gerakan yang utuh dan
selaras”. Selanjutnya Sajoto (1995: 17) bahwa “koordinasi adalah kemampuan
atlet untuk merangkaikan beberapa gerakan ke dalam satu pola gerakan yang
selaras dan efektif sesuai dengan tujuannya”. Dari uraian tersebut dapat
dikemukakan bahwa koordinasi mata-kaki adalah kemampuan atlet dalam
mengintegrasikan antara mata (pandangan) dengan gerakan kaki secara efektif.
Inti dari aktivitas olahraga adalah gerak manusia itu sendiri. Atlet
bergerak untuk melempar, berlari, menendang, menggiring. Tetapi gerak
manusia dalam olahraga merupakan gerak yang dilakukan secara terencana
dan terorganisir. Pelaksanaan gerak secara efektif dan efisien hanya
dimungkinkan bila gerakan-gerakan dilakukan dapat dikoordinir dengan baik.
Tingkat koordinasi atlet tercermin dalam kemampuannya untuk
melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat dan efisien (Harsono, 1988:
220). Seorang atlet dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu
melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan
cepat dapat melakukan keterampilan yang masih baru baginya. Atlet juga
dapat mengubah dan berpindah secara cepat.
Dari pola gerak yang lain sehingga gerakannya menjadi efisien.
Keterampilannya sendiri bisa melibatkan koordinasi mata-kaki (foot-eye
coordination). Koordinasi mata-kaki berkaitan dengan proses informasi untuk
menghasilkan suatu gerakan. Infomasi yang diperoleh sebagai stimulus
melalui mata, kemudian direspon dan diproses menghasilkan suatu gerakan
berdasarkan informasi yang pada akhirnya menghasilkan suatu gerakan kaki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
7. Power Otot Tungkai
a. Power
Setiap beraktifitas atau melakukan kegiatan olahraga otot merupakan
komponen tubuh yang dominan dan tidak dapat dipisahkan. Semua
gerakan yang dilakukan oleh manusia karena adanya otot, tulang,
persendian, ligamen serta tendon, sehingga gerakan dapat terjadi melalui
gerakan tarikan otot serta jumlah serabut otot yang diaktifkan. Berkaitan
dengan power, Harsono (1988: 200) menyatakan bahwa “Power adalah
kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu
yang sangat cepat”. Power dideskripsikan sebagai suatu fungsi dari
kekuatan dan kecepatan dari gerakan (Rushall and Pyke, 1992: 252).
Sedangkan menurut Suharno (1993: 59), yang menyatakan bahwa “Power
adalah kemampuan otot atlet untuk mengatasi tahanan beban dengan
kekuatan dan kecepatan maksimal dalam satu gerak yang utuh”.
Berdasarkan batasan-batasan power di atas dapat disimpulkan bahwa
power adalah kemampuan untuk mengerahkan kekuatan dan kecepatan
otot dalam waktu yang relatif singkat. Power merupakan perpaduan dua
unsur komponen kondisi fisik yaitu kekuatan dan kecepatan dalam hal ini
kekuatan dan kecepatan otot. Kualitas power akan tercermin dari unsur
kekuatan dan kecepatan otot yang dalam pelaksanaannya dilakukan
dengan eksplosif dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Menurut Bompa (1999: 385), power dibedakan dalam dua bentuk
yaitu power asiklik dan siklik. Perbedaan jenis power ini dilihat dari segi
kesesuaian jenis latihan atau keterampilan gerak yang dilakukan. Dalam
kegiatan olahraga power asiklik dan siklik dapat dikenali dari peranannya
pada suatu cabang olahraga. Cabang-cabang olahraga yang memerlukan
power asiklik secara dominan adalah melempar, menolak, dan melompat
pada atletik dan unsur-unsur gerakan pada senam, beladiri, anggar, loncat
indah dan olahraga permainan seperti bolavoli. Sedangkan cabang-cabang
olahraga yang menggunakan power siklik adalah lari, dayung, renang,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
bersepeda dan jenis olahraga yang memerlukan kecepatan dalam
pelaksanaannya.
b. Otot Tungkai
Otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu
berkontraksi, gerakan akan terjadi apabila otot-otot pada tubuh
berkontraksi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Yang dimaksud
dengan tungkai adalah anggota gerak tubuh bagian bawah yang terdiri dari
tulang anggota gerak bawah bebas (sceleton extremitas inferior liberae).
Sebagai tulang anggota gerak bawah bebas (skeleton extremitas
inferior liberae) tungkai bawah mempunyai tugas yang sangat penting
untuk melakukan gerak. Namun untuk dapat melakukan gerak tersebut
secara sistematis, harus merupakan hasil dari gerak yang dilakukan oleh
adanya suatu sistem penggerak, yang meliputi otot, tulang, sendi dan
syaraf.
Ada tiga otot penggerak tungkai, dimana masing-masing otot
penggerak terdiri dari beberapa otot, yaitu:
1) Otot penggerak paha: iliopsoae, rectus femoris, gluteus maximus,
gluteus medius, gluteus minimus, tensor fascilatae, piriformis,
adductor brevis, adductor longus, adductor magnus, gracilis.
2) Otot penggerak kaki bawah: rectus femoris, vastus lateralis, vastus
medialis, vastus intermedius, sartorius, bicep femoris, semitendinisus,
semi membranosus.
3) Otot penggerak telapak kaki: tibialis anterios, gastrocnemius, soleus,
peroneus longus, peroneus brevis, tibialis posterior, peroneus tertius.
Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan di atas mengenai power
dan otot tungkai, dapat didefinisikan pengertian power otot tungkai adalah
kemampuan otot atau sekelompok otot-otot tungkai untuk melakukan kerja
atau melawan beban atau tahanan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Power otot tungkai dibutuhkan hampir pada semua cabang olahraga, terutama
untuk gerakan lari, melompat, meloncat, menendang dan gerakan-gerakan lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
yang melibatkan kerja otot tungkai yang dikerahkan secara maksimal dalam
waktu yang singkat.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan di atas dapat digambarkan
konseptual kerangka pikir, sebagai berikut:
Gambar 5. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran yang akan dikemukakan dalam penelitian ini,
berdasarkan pada teori yang benar dan berkaitan dengan variabel yang menjadi
objek dalam penelitian ini. Selain kerangka berpikir tersebut juga merupakan
dasar pemikiran dari penelitian yang akan dikembangkan dalam penelitian ini.
Penilaian kebutuhan psikologi athletic coping skills inventory mengukur
keterampilan psikologi pemain yang mengarah pada teknik gerakan idan dollyo
chagi tae kwon do kyorugi yang sebenarnya secara utuh. Athletic coping skills
inventory akan berpengaruh terhadap informasi tentang penilaian kebutuhan
psikologi pada pemain dalam menguasai gerakan. Kerugian latihan idan dollyo
chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan dengan athletic coping skills inventory
yaitu tidak mempertimbangkan aspek perkembangan mengenai partisipasi dan
keterlibatan keluarga, atlet meyakini bahwa respon untuk mengatasi kecemasan
internal dan kemampuan untuk berkembang pada tekanan eksternal adalah akibat
Pemain Tae Kwon Do Kelompok Umur 15-20 Tahun Kelas Di
Bawah 54 Kilogram Kabupaten Banyumas
Hasil Belajar Idan Dollyo Chagi Tae Kwon Do Kyorugi
Athletic Coping
Skills Inventory
Kekuatan
Otot Tungkai Kelincahan Fleksibilitas
Togok
Koordinasi
Mata-Kaki
Power Otot
Tungkai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
secara langsung dari meningkatnya persaingan dan tingginya latihan fisik dan
bukan dari persiapan mental. Keuntungan latihan idan dollyo chagi tae kwon do
kyorugi yang dilakukan dengan athletic coping skills inventory pada umumnya
pemain dapat mengetahui informasi tentang penilaian kebutuhan psikologi pada
pemain dalam menguasai gerakan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Pada
idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi, gerakan tendangan merupakan gerakan
tendangan serong meluncur ke depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki
bagian depan (ap chuk) atau punggung kaki (baldeung) dalam olahraga tae kwon
do. Dibutuhkan athletic coping skills inventory untuk mengukur keterampilan
psikologi pemain dalam melakukan gerakan idan dollyo chagi tae kwon do
kyorugi, sehingga semakin besar nilai athletic coping skills inventory maka akan
semakin cepat pula tendangan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi pemain.
Kekuatan otot tungkai pemain melakukan kontraksi atau tegangan dalam
menerima atau melawan suatu beban atau tahanan yang mengarah pada teknik
gerakan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang sebenarnya secara utuh.
Diberikan setiap akhir pemberian materi, sebagai masukan pemain terhadap
gerakan yang telah dilakukan, sehingga pemain dalam latihan idan dollyo chagi
tae kwon do kyorugi akan lebih sempurna dan baik dalam gerakannya. Prediksi
kekuatan otot tungkai akan berpengaruh terhadap informasi tentang gerakan yang
sudah dilakukan pada pemain dalam menguasai gerakan. Kerugian latihan idan
dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan dengan kekuatan otot tungkai
yaitu pelaksanaan latihan ini biasanya mudah terkena cedera karena susunan fisik
yang kompleks dari tungkai karena seringkali mengalami tekanan yang berlebihan
selama melakukan gerakan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Keuntungan
latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan dengan kekuatan
otot tungkai pada umumnya pemain dapat mempercepat laju tendangan idan
dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Pada gerakan idan dollyo chagi tae kwon do
kyorugi, gerakan tungkai yang menendang sasaran merupakan gerakan yang
membutuhkan kekuatan otot tungkai untuk dapat melakukan gerakan idan dollyo
chagi tae kwon do kyorugi dengan maksimal, sehingga semakin besar kekuatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
otot tungkai yang diberikan maka akan semakin besar atau cepat pula pergerakan
tungkai pemain.
Keuntungan latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan
dengan kelincahan pada umumnya pemain dapat mengubah arah dengan cepat dan
tepat pada saat bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dari serangkaian gerakan
dalam idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi. Kerugian latihan idan dollyo chagi
tae kwon do kyorugi yang dilakukan dengan kelincahan yaitu bagi pemula
prediksi kelincahan ini kurang cocok, karena gerakan idan dollyo chagi tae kwon
do kyorugi membutuhkan kondisi kelincahan yang baik. Semakin baik kelincahan
seorang pemain, maka kemampuan melakukan gerakan idan dollyo chagi tae
kwon do kyorugi akan semakin maksimal dan menghasilkan prestasi yang
maksimal.
Keuntungan latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan
dengan fleksibilitas togok pada umumnya pemain dapat keluwesan gerak dalam
melakukan teknik-teknik dasar tae kwon do. Fleksibilitas togok yang
dimaksudkan adalah fleksibilitas pada articulatio intervertebralis bagian lumbal,
yaitu kemampuan untuk menggerakkan persendian pinggang ke depan seluas-
luasnya dengan gerakan anteflexi. Suatu peningkatan fleksibilitas dapat
meningkatkan performa atlet tae kwon do dan memungkinkan mengerahkan gaya
yang lebih besar. Fleksibilitas sangat membantu bagi para pemain yang ingin
mencapai prestasi tae kwon do yang baik, dan betapa pentingnya fleksibilitas
togok untuk membantu para atlet tae kwon do untuk dapat menampilkan
keterampilan yang sempurna. Kerugian latihan idan dollyo chagi tae kwon do
kyorugi yang dilakukan dengan fleksibilitas togok yaitu bagi bagi pemain yang
memiliki fleksibilitas togok rendah akan mengalami kesulitan dalam melakukan
gerakan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi.
Keuntungan latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan
dengan koordinasi mata-kaki pada umumnya pemain dapat melakukan gerakan
idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi diperlukan koordinasi dan kontrol tubuh
secara keseluruhan atau sebagian tubuh. Banyak gerakan-gerakan dalam tae kwon
do yang memerlukan koordinasi dan salah satu koordinasi tersebut adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
koordinasi mata-kaki. Koordinasi mata-kaki adalah kemampuan pemain dalam
mengintegrasikan antara mata (pandangan) dengan gerakan kaki secara efektif.
Dengan latihan yang dilakukan secara berulang-ulang gerakan yang memerlukan
koordinasi akan dapat dilakukan dengan mudah bahkan dapat menjadi gerakan
yang otomatis. Seorang pemain dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu
melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat
dapat melakukan keterampilan yang masih baru baginya. Dari pola gerak yang
lain sehingga gerakannya menjadi efisien, keterampilannya sendiri bisa
melibatkan koordinasi mata-kaki. Koordinasi mata-kaki berkaitan dengan proses
informasi untuk menghasilkan suatu gerakan. Infomasi yang diperoleh sebagai
stimulus melalui mata, kemudian direspon dan diproses menghasilkan suatu
gerakan berdasarkan informasi yang pada akhirnya menghasilkan suatu gerakan
kaki. Pada pertandingan tae kwon do, koordinasi mata-kaki diperlukan karena
akan sangat menunjang untuk menguasai jalannya pertandingan, koordinasi mata-
kaki merupakan dasar untuk mencapai keterampilan yang tinggi dalam tendangan
idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi.
Keuntungan latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan
dengan power otot tungkai pada umumnya pemain dapat memaksimalkan
kemampuan otot atau sekelompok otot-otot tungkai untuk melakukan kerja atau
melawan beban atau tahanan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Power otot
tungkai dibutuhkan pada olahraga tae kwon do dan power otot tungkai
mempunyai konstribusi yang sangat besar terhadap tercapainya sebuah prestasi.
Power otot tungkai dalam hal ini sangat tergantung prestasi pemain tae kwon do
untuk memperhitungkan dan membina kondisi fisiknya dengan cara yang kuat dan
cepat melalui gerakan pergantian tungkainya. Olahraga tae kwon do pada
hakekatnya merupakan penampilan anggota gerak tubuh bagian bawah yang
terdiri dari tulang anggota gerak bawah (sceleton extremitas inferior liberae),
power otot tungkai dalam hal ini sangat tergantung pada komponen fisik seorang
pemain. Kerugian latihan idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi yang dilakukan
dengan power otot tungkai yaitu otot-otot yang lebih kecil cenderung lebih cepat
lelah dan lebih lemah dari pada kelompok otot-otot besar. Hal ini akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
menghasilkan power otot tungkai yang rendah dalam latihan idan dollyo chagi tae
kwon do kyorugi.
C. Pengajuan Hipotesis
Bertolak pada kerangka pemikiran yang mengacu pada jawaban sementara,
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat prediksi antara athletic coping skills inventory dengan hasil belajar
idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi.
2. Terdapat prediksi antara kekuatan otot tungkai dengan hasil belajar idan
dollyo chagi tae kwon do kyorugi.
3. Terdapat prediksi antara kelincahan dengan hasil belajar idan dollyo chagi tae
kwon do kyorugi.
4. Terdapat prediksi antara fleksibilitas togok dengan hasil belajar idan dollyo
chagi tae kwon do kyorugi.
5. Terdapat prediksi antara koordinasi mata kaki dengan hasil belajar idan dollyo
chagi tae kwon do kyorugi.
6. Terdapat prediksi antara power otot tungkai dengan hasil belajar idan dollyo
chagi tae kwon do kyorugi.
7. Terdapat prediksi antara athletic coping skills inventory, kekuatan otot
tungkai, kelincahan, fleksibilitas togok, koordinasi mata kaki dan power otot
tungkai dengan hasil belajar idan dollyo chagi tae kwon do kyorugi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Top Related