BAB IV - Digital Library UNS

27
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Produk 1. Karakteristik Produk Minyak kutikula merupakanminyak yang berbahan dasar mawar ataupun tanaman lain yang digunakan untuk pelembab kutikula. Manfaat minyak kutikula adalah untuk menjaga kesehatan kutikula yang ada disekitar kuku. Kutikula mempunyai fungsi untuk menjaga kuku danmelindungi kuku dari bakteri dan jamur. Pada umumnya penggunaan minyak kutikula adalah untuk perawatankuku dari kekeringan dan juga menjaga agar kuku tidak rapuh. Mawar adalah tanaman bunga yang umumnya digunakan dalam industri mawar potong, kosmetik, parfum, obat dan aromaterapi serta sebagai bahan makanan, minuman ataupun zat aditif bagi makanan olahan karena kandungan vitamin C yang tidak kalah dengan kandungan vitamin C pada buah jeruk. Kelopak atau helai bunga mawar (petal) bisa diolah menjadi sirup, selai ataupun unsur vitamin tambahan yang ditambahkan pada makanan olahan. Namun dibalik aroma khas dan keindahannya, mawar juga mengandung komponen polivenol dan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan (Ditjen POM, 1999). Minyak kutikula bunga mawar ini dalam pembuatannya dapat dilakukan secara sederhana sehingga memungkinkan oleh industri rumah tangga. Maka pembuatan minyak kutikula ini memberikan peluang bisnis. Terlebih dengan minimnya produk serupa yang beredar di pasaran serta masyarakat yang juga masih awam dengan minyak kutikula. 2. Merk Produk Kotler dan Amstrong (2008) menjelaskan bahwa merek sebagai bagian produk memegang peranan yang penting, bahkan mungkin lebih penting daripada produk atau layanan itu sendiri. Merek dapat didefinisikan sebagai sebuah nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau kombinasi 17

Transcript of BAB IV - Digital Library UNS

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Produk

1. Karakteristik Produk

Minyak kutikula merupakanminyak yang berbahan dasar mawar

ataupun tanaman lain yang digunakan untuk pelembab kutikula. Manfaat

minyak kutikula adalah untuk menjaga kesehatan kutikula yang ada

disekitar kuku. Kutikula mempunyai fungsi untuk menjaga kuku

danmelindungi kuku dari bakteri dan jamur. Pada umumnya penggunaan

minyak kutikula adalah untuk perawatankuku dari kekeringan dan juga

menjaga agar kuku tidak rapuh.

Mawar adalah tanaman bunga yang umumnya digunakan dalam industri

mawar potong, kosmetik, parfum, obat dan aromaterapi serta sebagai bahan

makanan, minuman ataupun zat aditif bagi makanan olahan karena

kandungan vitamin C yang tidak kalah dengan kandungan vitamin C pada

buah jeruk. Kelopak atau helai bunga mawar (petal) bisa diolah menjadi

sirup, selai ataupun unsur vitamin tambahan yang ditambahkan pada

makanan olahan. Namun dibalik aroma khas dan keindahannya, mawar juga

mengandung komponen polivenol dan flavonoid yang memiliki aktivitas

antioksidan (Ditjen POM, 1999).

Minyak kutikula bunga mawar ini dalam pembuatannya dapat

dilakukan secara sederhana sehingga memungkinkan oleh industri rumah

tangga. Maka pembuatan minyak kutikula ini memberikan peluang bisnis.

Terlebih dengan minimnya produk serupa yang beredar di pasaran serta

masyarakat yang juga masih awam dengan minyak kutikula.

2. Merk Produk

Kotler dan Amstrong (2008) menjelaskan bahwa merek sebagai

bagian produk memegang peranan yang penting, bahkan mungkin lebih

penting daripada produk atau layanan itu sendiri. Merek dapat didefinisikan

sebagai sebuah nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau kombinasi

17

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18

semua ini, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual produk atau

jasa.

Menurut Fandy (2008), agar suatu merek dapat mencerminkan makna-

makna yang ingin disampaikan, maka ada beberapa persyaratan yang harus

diperhatikan, yaitu :

a. Merek harus khas atau unik.

b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan

pemakaiannya.

c. Merek harus menggambarkan kualitas produk.

d. Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat.

e. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di Negara dan dalam

bahasa lain.

f. Merek harus dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan produk-

produk baru mungkin ditambahkan ke dalam lini produk.

Nailla Cuticle Oil adalah merek dagang yang dipilih untuk produk

minyak kutikula ini. Pemilihan merek dagang tersebut juga dikarenakan

untuk membedakan minyak kutikula ini dengan minyak kutikula yang ada

di pasaran. Nama “Nailla” diambil dari bahasa inggris “nail” yang berarti

kuku. Sedangkan nama “Cuticle Oil” berarti minyak kutikula. Hal ini dirasa

mudah diingat sehingga konsumen mudah untuk mengenalinya.

B. Bahan dan Alat Produksi

1. Bahan Baku

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan minyak kutikula

terdiri dari minyak zaitun, vitamin E, aquadest dan mahkota bunga mawar.

Bahan baku tersebut mudah didapatkan di toko kimia dan di toko bunga.

Bahan-bahan yang digunakan disesuaikan dengan kapasitas produksi. Bahan

minyak atsiri mawar dilakukan sendiri dengan cara mendestilasi bunga

mawar menggunakan aquadest. Pembuatan minyak kutikula bermerk

“Nailla Cuticle Oil” ini menggunakan formulasi dalam satu kemasan dengan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19

bahan yang digunakan yaitu minyak zaitun 20ml, minyak atsiri mawar

0,1ml, dan vitamin E 1ml serta bunga mahkota bunga mawar segar.

Perolehan minyak atsiri bunga mawar menggunakan metode destilasi.

Proses destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan

perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Pada

pembuatan minyak kutikula yang akan diproduksi dalam satu kali produksi

menghasilkan 15 buah. Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu 300 ml

minyak zaitun, 200 gr mahkota bunga mawar, 15 ml vitamin E dan 200 ml

aquadest. Berikut bahan-bahan dalam pembuatan minyak kutikula:

a. Minyak Zaitun

Minyak zaitun berasal dari buah zaitun hasil proses tahap pertama

sehingga tidak banyak kandungan gizi yang hilang serta mengandung

sejumlah polifenol dengan kadar yang lebih tinggi dari minyak zaitun

yang telah beberapa kali diproses (revined olive oil) dengan kandungan

paling sedikit dua gugus hidroksil. Minyak zaitun memiliki banyak sekali

manfaatnya bagi kesehatan dan kecantikan, mulai dari campuran

kosmetik, obat herbal, sabun bahkan dapat digunakan sebagai bahan

bakar lampu minyak. Selain itu minyak ini sangat bermanfaat bagi

kesehatan karena mengandung lemak tak jenuh yang tinggi.

Gambar 1.Minyak Zaitun

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20

b. Vitamin E

Vitamin E adalah jenis vitamin yang larut dalam lemak dan mampu

mempunyai efek antioksidan. Vitamin E penting untuk fungsi dan

perkembangan tubuh serta berpengaruh pula dalam kekuatan sistem

kekebalan tubuh, pertumbuhan sel dan kesehatan kulit. Vitamin E di

dalam tubuh sebagai antioksidan alami yang membuang radikal bebas,

juga memberikan perlawanan terhadap kekeringan dengan membantu

memberikan pelembab natural pada kulit. Vitamin E dan vitamin C dalam

mawar bertindak untuk menjaga sel-sel tubuh.

Gambar 2.Vitamin E

c. Bunga Mawar

Bunga mawar merupakan komoditas holtikultura yang memiliki

nilai ekonomi tinggi dan banyak diminati konsumen serta dapat

dibudidayakan secara komersial. Biasanya mawar digunakan sebagai

bahan dasar pembuatan parfum. Bunga mawar memiliki kandungan

vitamin C yang baik untuk kulit. Selain baik untuk kulit bunga mawar

dalam minyak kutikula ini digunakan sebagai daya tarik kepada

konsumen karena memperindah minyak kutikula “Nailla Cuticle Oil”.

Minyak atsiri mawar merupakan minyak yang didapatkan dari

bagian jaringan mawar yang bersifat mudah menguap. Minyak atsiri

mawar memiliki pemerian : larutan berwarna kuning pucat, bau

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21

menyerupai bunga mawar, rasa khas, pada suhu 25 derajat celcius kental,

jika didinginkan perlahan-lahan berubah menjadi massa bening yang jika

dipanaskan mudah melebur. Kelarutan : sangat tidak larut air, sedikit

larut dalam alcohol, larut dalam minyak lemak dan kloroform.

Penyimpanan : pada tempat sejuk, dalam ruang kedap udara dan

terlindung dari cahaya.

Gambar 3.Bunga Mawar

d. Aquadest

Aquadest merupakan air hasil dari penyulingan, dapat

disebut juga air murni (H2O) karena H2O hampir tidak mengandung

mineral. Aquadest merupakan cairan penyari yang murah, mudah

diperoleh, stabil, tidak beracun, tidak mudah menguap, dan tidak

mudah terbakar.

Gambar 4. Aquadest

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 22

2. Alat Produksi

Alat merupakan yang membantu dalam proses produksi, bagian

penting dalam pembuatan minyak kutikula. Tanpa bantuan alat proses

produksi tidak dapat dijalankan dengan baik. Berikut ini adalah alat-alat

yang dibutuhkan selama proses produksi :

a. Neraca analitik, berfungsi menimbang berat masing-masing bahan

sesuai dengan takaran yang tepat dan sesuai.

b. Gelas ukur, berfungsi sebagai alat ukur volume cairan.

c. Gelas beker, berfungsi sebagai wadah penampung yang digunakan

untuk mengaduk dan mencampur cairan.

d. Pipet tetes, berfungsi untuk mengambil cairan dalam skala tetesan

kecil.

e. Sarung tangan, berfungsi untuk melindungi tangan dan menghindari

kontak langsung dengan bahan supaya produk terhindar dari

kontaminasi.

f. Masker, berfungsi untuk menghindari kontak langsung dengan bahan

dan mencegah terjadinya kontaminasi.

g. Alat destilasi, berfungsi untuk memperoleh minyak atsiri mawar.

h. Kemasan, berfungsi sebagai wadah produk jadi minyak kutikula.

C. Sumber dan Penyediaan Bahan Baku

Bahan baku pada “Nailla Cuticle Oil” ini menggunakan bahan yang

meliputi minyak zaitun, vitamin E, bunga mawar dan aquadest. Perolehan

bahan minyak zaitun, vitamin E dan aquadest dari toko Cipta Kimia.

Sedangkan untuk bunga mawar diperoleh dari Pasar Kembang Surakarta.

Minyak atsiri mawar didapatkan dari proses destilasi. Proses destilasi

merupakan proses mendapatkan minyak atsiri kasar dengan cara

merendam bahan dengan aquadest (pelarut) dengan titik didih yang lebih

tinggi untuk mendapatkan minyak atsiri. Destilasi ini menggunakan alat

destilasi yang berada di UPT Laboratorium Terpadu Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Dalam penyediaan bahan baku tersebut perlu

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 23

memperhatikan kualitasnya supaya produk yang dihasilkan juga

memperoleh produk minyak kutikula yang juga berkualitas.

D. Proses Produksi

Proses diartikan sebagai cara, metode, dan teknik untuk mengolah

bahan-bahan dengan sumber-sumber (tenaga kerja, peralatan yang

digunakan, bahan dan dana) yang diolah untuk menghasilkan produk.

Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan

(utility) suatu barang dan jasa. Proses produksi merupakan kegiatan untuk

menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan

menggunakan faktor-faktor seperti tenaga kerja, mesin dan bahan baku

agar lebih bermanfaat (Titaharja, 2010).

Proses produksi minyak kutikula “Nailla Cuticle Oil” dilakukan

dengan menggunakan tenaga manual. Berikut adalah proses produksi

minyak kutikula “Nailla Cuticle Oil” yaitu:

1. Persiapkan alat dan bahan baku

Mempersiapkan alat dan bahan baku yang dibutuhkan. Semua alat

yang akan digunakan harus bersih maka dilakukan pembersihan alat

terlebih dahulu sebelum dipergunakan. Dilengkapi juga dengan alat

pelindung diri seperti sarung tangan dan masker untuk melindungi diri

dari terkontaminasinya bahan.Tujuannya adalah agar kualitas produk

yang dihasilkan terjaga kebersihannya. Apabila alat yang akan

dipergunakan dalam keadaan kotor, hasil produk tidak akan maksimal.

Proses pertama dalam produksi minyak kutikula “Nailla Cuticle

Oil” yaitu mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat

yang digunakan dalam proses produksi yaitu neraca analitik, gelas ukur,

gelas beker, pipet tetes, alat destilasi, kemasan, masker dan sarung

tangan. Sedangkan bahan yang dibutuhkan dalam produksi minyak

kutikula “Nailla Cuticle Oil” antara lain bunga mawar, vitamin E,

aquadest, minyak zaitun. Gambar alat sebagai berikut ini :

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 24

Gambar 5. Persiapan Alat

2. Penimbangan semua bahan

Penimbangan bahan baku bertujuan supaya yang dihasilkan sesuai

dengan komposisi yang telah ditentukan dan dapat memiliki bobot yang

sama antarproduk. Penimbangan ini dilakukan dengan menggunakan

neraca analitik, karena hasilnya lebih akurat. Adapun bahan yang

ditimbang dalam pembuatan minyak atsiri mawar yaitu mawar seberat

200 gr. Sedangkan untuk pengukuran volume minyak zaitun dan

aquadest menggunakan gelas ukur dan untuk vitamin E menggunakan

pipet tetes. Dalam setiap wadah minyak kutikula mempunyai volume

kurang lebih 25 ml yang terdiri dari 20 ml minyak zaitun, 1 ml vitamin

E, 0,1 ml minyak atsiri mawar dan mahkota mawar segar secukupnya.

Gambar 6. Penimbangan Bahan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 25

3. Pembuatan minyak atsiri mawar

Pembuatan minyak atsiri mawar dilakukan dengan menggunakan

metode destilasi. Destilasi didefinisikan sebagai sebuah proses dimana

campuran dua atau lebih zat liquid atau vapor dipisahkan menjadi

komponen fraksi yang murni, dengan pengaplikasian dari perpindahan

massa dan panas (Komariyah, 2009). Prinsip destilasi adalah untuk

isolasi atau pemisahan dua atau lebihkomponen zat cair berdasarkan

titik didih, pada metode destilasi air ini bahan yang akan didestilasi

kontak langsung dengan air mendidih, bahan tersebut mengapung diatas

air atau terendam secara sempurna. Hasil destilasi umumnya berupa

minyak atsiri kasar yang mengandung air, diperlukan proses untuk

penarikan air dari minyak atsiri agar kualitas minyak atsiri meningkat

dan warna menjadi lebih jernih.

Destilasi dilakukan dengan caramemasukkan mahkota bunga

mawar sebanyak 200 gr yang sudah dipotong ke dalam labu destilasi.

Lalu menambahkan aquadest 200 ml ke dalam labu destilasi. Setelah itu

mengalirkan air sebagai pendingin melalui kondensor dan memanaskan

labu destilasi. Melakukan destilasi hingga destilat tidak keluar. Proses

destilasi ini didapatkan minyak atsiri mawar sebanyak kurang lebih 2

ml.

Gambar 7. Proses Destilasi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 26

Gambar 8. Hasil Destilasi

4. Pencampuran Dengan Bahan Lain

Bahan lain yang dicampurkan dalam kemasan berupa minyak

zaitun 20 ml, vitamin E 1 ml dan mahkota bunga mawar. Sedangkan

untuk volume minyak atsiri mawar yaitu 0,1 ml. Dalam satu

kemasan minyak kutikula bervolume 25 ml.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27

Gambar 9. Pencampuran Dengan Bahan Lain

5. Pengemasan

Pengemasan merupakan kegiatan merancang dan membuat wadah

atau bungkus sebagai suatu produk.Kemasan (packaging) adalah

kegiatan-kegiatan yang bersifat umum dan perencanaan barang yang

melibatkan penentuan betuk atau desain pembuatan bungkus atau

kemasan suatu barang. Jadi dapat dikatan bahwa kemasan adalah suatu

kegiatan merancang dan memproduksi bungkus suatu produk yang

meliputi desain bungkus dan pembuatan bungkus produk tersebut

(Kotler, 2003).

Pengemasan produk minyak kutikula ini menggunakan wadah

botolplastik dengan tutup flip top yang dapat menampung 25 ml.

Kemasan ini lucu, unik, praktis dan mudah dibawa kemana-mana.

Kemasan wadah plastik karena dari segi harga lebih murah daripada

dengan wadah kaca dan juga tidak mudah rusak ketika jatuh. Berikut

gambar wadah minyak kutikula yang digunakan :

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 28

Gambar 10. Wadah

Penggunaan stiker pada wadah minyak kutikula untuk

memberikan merk atau nama untuk produk tersebut. Minyak kutikula

ini juga menggunakan kemasan sekunder yaitu menggunakan kardus

untuk mewadahi botolnya. Pemberian wadah sekunder ini utuk

memberikan informasi mengenai komposisi produk dan manfaat dari

minyak kutikula mawar ini. Berikut gambar stiker dan gambar kemasan

sekunder pada minyak kutikula :

Gambar 11. Stiker dan Kemasan Sekunder

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 29

E. Produk Akhir Minyak Kutikula Mawar

Bahan baku minyak kutikula ini terdiri dari beberapa bahan yang

mempunyai khasiat beragam. Berikut manfaat dan kegunaan setiap bahan

pada minyak kutikula “Nailla Cuticle oil” :

1. Minyak atsiri mawar, berfungsi sebagai pewangi dan juga mengandung

polivenol serta flavonoid yang mampu melindungi sel-sel tubuh dari

kerusakan akibat radikal bebas.

2. Minyak zaitun, berfungsi menjaga kelembaban kulit dan memperkuat

kuku.

3. Vitamin E, berfungsi sebagai antioksidan dan memberikan perlawanan

pada kekeringan kulit dan menjaga sel-sel tubuh.

4. Bunga Mawar, berfungsi sebagai penambah estetika.

5. Aquadest, berfungsi sebagai penyari minyak atsiri mawar.

Cara pemakaian dari produk minyak kutikula ini adalah dengan

mengoleskan di sekitar kuku sambil dipijat. Penggunaan sebaiknya

dilakukan saat malam hari sebelum tidur dikarenakan tidak ada aktifitas

setelahnya dan malam hari adalah waktu yang tepat untuk proses regenerasi

kulit.

F. Analisis Usaha

Analisis usaha (feasibility study) adalah kegiatan untuk menilai sejauh

mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan

usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan

usaha. Pengertian layak adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang

akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat dalam arti finansial maupun

sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini diharapkan resiko

kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari.

1. Biaya

Langkah pertama untuk menganalisis suatu usaha adalah

menentukan biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap (investasi) dan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30

biaya variabel (operasional). Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua

yaitu biaya tetap dan biaya variabel atau biaya tidak tetap. Biaya tetap

adalah biaya yang dalam penggunaannya tidak habis dalam satu musim

produksi dan biaya variabel adalah biaya yang habis dalam satu musim

produksi. Menurut Sukirno (2002) menyatakan bahwa biaya produksi

adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahan untuk

memperoleh faktor-faktor produksi bahan bahan mentah yang akan

digunakan untuk menciptakan barang-barang yang di produksi perusahan

tersebut. Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang jumlahnya

sampai tingkat kegiatan tertentu relatif tetap dn tidak berpengaruh

terhadap perubahan volume kegiatan (Amsyah, 2003).

Tabel 2. Biaya Tetap yang dikeluarkan untuk Pembuatan Minyak

Kutikula ”Nailla Cuticle Oil” yaitu :

N

o

Nama

Barang ∑

Umur

Ekonomis

(bulan)

Harga

Satuan

Nilai

Awal

Nilai

Sisa

Dep/

(hari)

1 Neraca

Analitik 1 30 50.000 50.000 5.000 1.500

2 Gelas

Ukur 1 12 10.000 10.000 1.000 750

3 Gelas

Beker 1 24 20.000 20.000 2.000 750

4 Pipet

Tetes 2 6 1.500 3.000 300 450

5 Alat

Destilasi 1 120 2000.000 2000.000 200.000 15.000

18.450

Sumber : Data Primer

Keterangan :

Nilai sisa = 10% nilai awal

Penyusutan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31

Tabel 3. Biaya Variabel Pembuatan Minyak Kutikula ”Nailla Cuticle

Oil” untuk Dua Kali Produksi

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan

(Rp) Biaya Total

1 Minyak Zaitun 600 ml 63.600 63.600

2 Mahkota Bunga

Mawar 400 gr 20.000 20.000

3 Vitamin E 30 ml 22.000 22.000

4 Aquadest 400 ml 950 950

9 Sarung Tangan 2 pasang 1.000 2.000

10 Masker 2 buah 1.000 2.000

11 Kemasan Minyak 30 buah 1.900 57.000

12 Kemasan Kardus 30 buah 300 9.000

13 Stiker 30 buah 50 1.500

14 Biaya tenaga kerja

a. Persiapan alat dan

penimbangan bahan

1 org x 1

jam

48.000/10 jam 4.800

b. Proses destilasi

1 org x 7

jam 48.000/10 jam 33.600

c. Pencampuran

dengan bahan lain

dan pengemasan

1 org x 2

jam 48.000/10 jam 9.600

15 Biaya transportasi - 10.000 10.000

16 Biaya promosi - 15.000 15.000

251.050

Sumber : Data Primer

Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 menjelaskan total biaya yang dikeluarkan

dalam dua kali produksi sebanyak 30 buah minyak kutikula. Produk

minyak kutikula yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32

tetap yang dikeluarkan selama masa produksi mengalami penyusutan alat

per hari yaitu Rp 18.450 sedangkan biaya variabel dikeluarkan untuk

membeli bahan baku yang habis dalam satu kali produksi minyak kutikula

yaitu Rp 251.050. Bila di jumlah antara biaya tetap dan biaya variable

akan mendapatkan total biaya produksi sebesar Rp 269.500.

2. Biaya Produksi

Biaya Produksi adalah semua total biaya dari biaya tetap dan biaya

tidak tetap (biaya variabel). Total biaya produksi dari produksi minyak

kutikula “Nailla Cuticle Oil”adalah :

TC = Rp 269.500

3. Harga Pokok Penjualan (HPP)

Menurut Sumilat (2013), harga pokok penjualan (HPP) adalah salah

satu komponen dari laporan laba rugi, yang menjadi perhatian manajemen

perusahaan dalam mengendalikan operasional perusahaan. Menurut

Pujianti (2015), harga pokok penjualan (HPP) ialah salah satu unsur atau

elemen dari laporan laba-rugi suatu perusahaan dagang. Ketepatan

perhitungan HPP mempengaruhi keakuratan laba yang diraih perusahaan

atau rugi yang ditanggung perusahaan. Ada dua manfaat dari harga pokok

penjualan yaitu sebagai patokan untuk menentukan harga jual serta untuk

mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih

besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba dan sebaliknya

apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh

kerugian.

HPP = Total Biaya Produksi

umlah Produksi

HPP =

3 wadah

HPP =

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33

Harga Pokok Penjualan merupakan besar biaya yang dikeluarkan

untuk menghasilkan satu unit produk.Harga pokok produksi minyak

kutikula sebesar Rp. yang berarti nilai biaya yang dikeluarkan untuk

menghasilkan produk per kemasan adalah sebesar Rp. /wadah.

4. Harga Jual Produk (HJP)

HJP per unit = Rp. 11.500

Laba = HJP -HPP

= RP 11.500- Rp 8.983

= Rp 2.517

Presentase Laba =

= 28,01 %

HJP adalah harga suatu barang yang ditetapkan oleh produsen untuk

mendapatkan keuntungan yang optimal. Penetapan HJP oleh produsen

dimaksudkan untuk menghindari kerugian dengan mendapatkan

keuntungan yang layak dengan cara HPP ditambang dengan prosentase

keuntungan tertentu. Prosentase keuntungan tersebut diperoleh dengan

mempertimbangkan beberapa hal antara lain sifat-sifat produk, kondisi

pasar dan kewajaran tingkat keuntungan. Harga jual produk minyak

kutikula “Nailla Cuticle Oil”yang ditetapkan produsen yaitu RP 11.500 /

wadah.

5. Total Penerimaan (Total Revenue/TR)

Total penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diterima dari hasil

penjualan produk pada tingkat harga tertentu. Cara untuk menghitung total

penerimaan yaitu harga jual produk per unit dikali dengan jumlah produk.

Total penerimaan (TR) = Harga × Jumlah produksi

= Rp 11.500 × 30

= Rp 345.000

Jadi total penerimaan yang akan diterima dari 30 produk minyak kutikula

“Nailla Cuticle Oil” yaitu Rp 345.000.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34

6. Laba usaha

Laba usaha = Penerimaan (TR) – Total biaya produksi

= Rp 345.000 – Rp 269.500

= Rp 75.500

Laba atau keuntungan yang diterima dari produksi 30 minyak kutikula

“Nailla Cuticle Oil” dengan penerimaan sebesar Rp 345.000 dan total biaya

produksi Rp 269.500 menghasilkan laba sebesar Rp 75.500.

7. Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan usaha penting dilakukan oleh seorang produsen

guna menghindari kerugian dan untuk pengembangan serta kelangsungan

usaha. Secara finansial kelayakan usaha dapat di analisis dengan

menggunakan beberapa indikator pendekatan atau alat analisis, seperti

menggunakan titik pulang pokok (Break Event Point atau BEP), Revenue

Cost ratio, dan Benefit Cost ratio. Usaha skala kecil (mikro) disarankan

paling tidak menggunakan BEP dan R/C ratio atau B/C ratio sebagai alat

kelayakan agribisnis.

a. BEP (Volume Produksi)

BEP (Volume Produksi)

=

=

=

= 5,89

BEP (Volume Produksi) menjelaskan jumlah produksi minimal

yang harus dihasilkan. Pada usaha minyak kutikula “Nailla Cuticle Oil”

ini perlu memproduksi 6 unit dalam sekali produksi agar terjadi Break

Event Point.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35

b. BEP (Harga Produksi)

BEP (Harga Produksi)

= Rp 8.983

BEP (Break Event Point) adalah kondisi dimana perusahaan tidak

mengalami untung dan tidak mengalami kerugian. Arti pada BEP harga

produksi yaitu apabila uang penjualan minyak kutikula “Nailla Cuticle

Oil” perbuah sebanyak Rp 8.983 atau Rp 9.000 telah terjadi Break

Event Point karena harga jual sebesar Rp 11.500 maka telah mengalami

keuntungan.

c. R/C Ratio

Analisis R/C adalah singkatan dari Revenue Cost Ratio menurut

Soekarwati (2006) untuk menganalisis kelayakan usaha apakah usaha

tani ini memberikan keuntungan atau tidak, dapat digunakan rumus

sebagai berikut: rumus : R/C ratio =

, dengan kriteria

: jika R/C > 1 = untung atau layak, R/C < 1 = tidak layak, R/C = 1

berarti impas.

R/C ratio

1,28

Diperoleh hasil R/C ratio untuk usaha minyak kutikula “Nailla

Cuticle Oil” yaitu 1,28 yang berarti dalam pengeluaran Rp.1

mendapatkan penerimaan sebesar 1,28 dan usaha ini layak untuk

dijalankan karena memiliki nilai R/C ratio > 1.

d. B/C Ratio

B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) adalah ukuran perbandingan antara

pendapatan (Benefit = B) dengan total biaya produksi (Cost = C).

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36

Dalam batasan besaran nilai B/C dapat diketahui apakah suatu usaha

menguntungkan atau tidak menguntungkan.Jika B/C ratio > 0, maka

usaha tersebut layak untuk dijalankan.

B/C Ratio

= 0,28

Diperoleh nilai B/C ratio untuk usaha minyak kutikula “Nailla

Cuticle Oil” yaitu 0,28 yang berarti dalam pengeluaran Rp. 1

mendapatkan keuntungan sebesar 0,28 dan usaha tersebut layak untuk

dijalankan.

Berdasarkan analisis kelayakan usaha yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan usaha ini layak untuk dijalankan dalam jangka panjang dan

mampu memberikan keuntungan yang optimal. Keberlanjutan usaha

selanjutnya dengan pengembangan inovasi produk yang melihat minat

konsumen, sehingga memiliki pangsa pasar yang lebih luas seperti

kecantikan dan lain-lain. Selain itu ada hal penting berupa izin edar resmi

yang sangat diperlukan dalam sebuah produk.

G. Manajemen Minyak Kutikula Mawar

1. Produk

Produk minyak kutikula yang bernama “Nailla Cuticle Oil” ini

adalah produk yang terbuat dari beberapa bahan alam yang dibuat untuk

para pecinta produk perawatan kuku dan masyarakat yang memiliki

aktifitas langsung dalam kegiatan rumah tangga, seperti mencuci

menggunakan detergent.Pemilihan produk minyak kutikula mawar ini

karena di pasaran kebanyakan berasal dari produk luar negeri serta

memberikan pilihan kepada masyarakat minyak kutikula yang memiliki

harga lebih terjangkau dan dapat digunakan oleh semua kalangan.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37

2. Pemasaran

Simamora (2003) menjelaskan bahwa pemasaran adalah suatu proses

sosial dan manajerial yang digunakan individu, rumah tangga ataupun

organisasi untuk memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka dengan

cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak

lain. Cannon et al (2008) juga menambahkan bahwa pemasaran

(marketing) adalah suatu aktivitas yang bertujuan mencapai sasaran

perusahaan, dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan

atau klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang memenuhi

kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen. Tujuan pemasaran adalah

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individu maupun organisasi.

Kebutuhan tersebut dipenuhi dengan cara menciptakan dan

mempertukarkan produk dan nilai.

Menurut Buchari (2009), strategi pemasaran adalah wujud rencana

yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang

optimal. Strategi pemasaran mengandung 2 faktor yang terpisah tetapi

berhubungan dengan erat yakni :

a. Target market, yaitu suatu kelompok konsumen yang homogen, yang

merupakan “sasaran” perusahaan.

b. Marketing mix, yaitu variabel – variabel pemasaran yang dapat

dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk

memperoleh hasil yang maksimal.

Kedua faktor ini berhubungan erat.Target market merupakan suatu

sasaran yang akan dituju, sedangkan marketing mix merupakan alat untuk

menuju sasaran tersebut.

Adapun karakteristik konsumen yang membeli produk “Nailla

Cuticle Oil” ini antara lain :

a) Remaja hingga orang dewasa yang peduli akan kecantikan diri

b) Wanita yang sering melakukan aktifitas rumah tangga

c) Teman-teman yang sering menggunakan cat kuku

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38

Hasil penjualan dari produk “Nailla Cuticle Oil” ini yaitu dari 3

kemasan telah terjual semuanya dengan rincian, sebanyak19 buah “Nailla

Cuticle Oil” terjual dengan pemasaran secara langsung. Sedangkan untuk

11 buah lagi terjual dengan online. Pemasaran paling efektif dilakukan

dengan pemasaran secara langsung, hal ini karena proses pemasaran

langsung melakukan pendekatan langsung terhadap konsumen dan

tersedia pula tester agar meyakinkan konsumen akan produk ini.

Berikut ini ada beberapa kesan atau testimoni yang diberikan dari

konsumen yang telah memakai produk “Nailla Cuticle Oil”” antara lain :

a) Aroma produknya harum

b) Kuku terlihat lebih mengkilap setelah pemakaian

c) Desain kemasan yang minimalis memudahkan apabila dibawa

kemanapun

d) Bunga mawar segar menambah estetika minyak kutikula

3. Merk

Merk (brand) adalah nama istilah, simbol, atau desain khusus atau

beberapa kombinasi. Adanya merk yang dapat membedakan antar produk

satu dengan lainnya diharapkan dapat memudahkan konsumen dalam

menentukan produk yang akan digunakan berdasarkan beberapa

pertimbangan yang dapat menimbulkan kenyamanan terhadap produk

(brand loyality), pilihan dan kepatuan terhadap suatu merk.

Nama produk : Minyak Kutikula Mawar

Nama Merk : Nailla Cuticle Oil

Tanda Merk :Gambar bunga, desain berwarna merah jambu dan

putih

4. Promosi

Menurut Swatha et al (2005), promosi pada hakikatnya adalah

suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong

permintaan. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 39

atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar

bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk atau jasa yang

ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.Penentuan promosi yang harus

disampaikan kepada pasar yang dituju dan memilih media yang sesuai.

Tujuan utama dari promosi adalah modifikasi tingkah laku konsumen,

menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan

konsumen sasaran tentang perusahaan dan produk atau jasa yang

dijualnya.

Kegiatan pemasaran “Nailla Cuticle Oil” juga melakukan kegiatan

promosi untuk memperkenalkan produk minyak kutikula ini.Kegiatan

promosi untuk produk dilakukan melalui media sosial seperti Instagram,

WhatsApp, dan Facebook. Selain itu, promosi dilakukan dengan

menawarkan langsung kepada calon konsumen untuk memberikan

informasi terkait produk.

Gambar 12. Promosi melalui media sosial “Instagram”

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 40

Gambar 13. Promosi melalui media sosial “Whatsapp”

Kegiatan pemasaran minyak kutikula dilakukan selama kurang lebih4

minggu.Tempat dilakukannya pemasaran produk minyak kutikula “Nailla

Cuticle Oil” adalah kawasan kampus Universitas Sebelas Maret

Soloraya. Respon pembeli minyak kutikula “Nailla Cuticle Oil” ini

cukup baik dilihat dari penjualan 30 pcs dapat terjual selama proses

pemasaran. Pemasaran dilakukan dengan rajin mempromosikan dan

mengenalkan produk kepada para calon pembeli.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 41

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 42

Gambar 14. Pemesanan produk via WhatsAapp dan Instagram serta

Testimoni

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 43

Berikut beberapa konsumen produk Minyak Kutikula “Nailla Cuticle

Oil” :

Gambar 15.Beberapa Konsumen Minyak Kutikula