hubungan antara minat, motivasi dan intensitas - Digilib UNS

132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i HUBUNGAN ANTARA MINAT, MOTIVASI DAN INTENSITAS PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR (Pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang) TESIS Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: HENNY SULISTYAWATI NIM. S 541102036 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of hubungan antara minat, motivasi dan intensitas - Digilib UNS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

HUBUNGAN ANTARA MINAT, MOTIVASI DAN INTENSITAS

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DENGAN

PRESTASI BELAJAR

(Pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang)

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

HENNY SULISTYAWATI

NIM. S 541102036

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HUBUNGAN ANTARA MINAT, MOTIVASI DAN INTENSITAS

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DENGAN

PRESTASI BELAJAR

(Pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang)

Disusun oleh :

HENNY SULISTYAWATI

NIM : S 541102036

Nama

Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I

Prof.Dr.Ambar Mudigdo,dr,SpPA (K)

NIP. 194903171976091001

……………………….

……………

Pembimbing II

Dr. Nunuk Suryani,M.Pd

NIP. 196611081990032001

……………………….

……………

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga

Dr.Hari Wujoso,dr,Sp.F,MM

NIP. 196210221995031001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HUBUNGAN ANTARA MINAT, MOTIVASI DAN INTENSITAS

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DENGAN

PRESTASI BELAJAR

(Pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang)

Disusun oleh :

HENNY SULISTYAWATI

NIM : S 541102036

Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim penguji

Pada Tanggal: Oktober 2012

Dosen Penguji

Jabatan

Nama

Tanda Tangan

Ketua

Sekretaris

Anggota

Dr.Hari Wujoso,dr,Sp.F,MM

NIP. 196210221995031001

dr. Ir. Ruben Dharmawan, M.Sc.,Ph.D

NIP. 195111201986011001

Prof.Dr.Ambar Mudigdo,dr,SpPA (K)

NIP. 194903171976091001

…………………….

................................

...............................

Dr. Nunuk Suryani,M.Pd

NIP. 196611081990032001

................................

Surakarta, Oktober 2012

Mengetahui Ketua Progrm Studi

Direktur PPS UNS Magister Kedokteran Keluarga

Prof.Dr.Ahmad Yunus,Ir,MS Dr.Hari Wujoso,dr,Sp.F,MM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Henny Sulistyawati

Nim : S 541102036

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Tesis berjudul Hubungan Antara

Minat, Motivasi Dan Intensitas Penggunaan Sumber Belajar Dengan Prestasi

Belajar pada Mahaiswa STIKes ICME Jombang adalah betul-betul karya saya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam Tesis tersebut diberi tanda citasi

dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, 21 September 2012

Yang membuat pernyataan

(Henny Sulistyawati)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul

“Hubungan Antara Minat, Motivasi Dan Intensitas Penggunaan Sumber Belajar

Dengan Prestasi Belajar pada Mahaiswa STIKes ICME Jombang”.

Penyusunan Tesis ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari

berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan di Program Pascasarjana di UNS.

2. Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir, MS., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf atas kebijakannya yang telah

mendukung pelaksanaan penelitian dalam penulisan Tesis ini.

3. Dr. Hari Wujoso, dr., Sp.F., MM, selaku Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga yang telah memberi ijin untuk kelancaran penyusunan

tesis ini.

4. Ari Natalia Probandari, dr., MPH., Ph.D selaku Sekretaris Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga.

5. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, selaku Ketua Minat Utama Pendidikan Profesi

Kesehatan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus

pembimbing II disela kesibukannya masih berkenan meluangkan waktu,

pikiran, tenaga dalam memberikan petunjuk, arahan bimbingan dan saran-

saran dalam penyusunan Tesis ini.

6. Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr, Sp.PA (K), selaku pembimbing I yang telah

memberi dorongan dan bimbingan kepada penulis.

7. Dr. M. Zainul Arifin, Drs, M.Kes, selaku Ketua STIKes ICME Jombang yang

telah memberikan ijin dalam penelitian ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

8. Segenap Civitas Akademi STIKes ICME Kabupaten Jombang yang sangat

membantu dalam menyelesaikan Tesis ini.

9. Mahasiswa STIKes ICME Kabupaten Jombang yang sangat membantu dan

kooperatif sebagai responden dalam menyelesaikan Tesis ini.

10. Suami, dan anak-anakku serta keluarga tercinta yang senantiasa memberikan

dukungan, motivasi, semangat dan memanjatkan do’a sehingga dapat

menyelesaikan tugas ini.

11. Semua pihak yang membantu dan memberi dukungan kepada penulis dalam

penyusunan Tesis ini.

Penulis berharap semoga Tesis ini bermanfaat bagi pengelola pendidikan,

mahasiswa dan para pembaca. Namun penulis menyadari bahwa Tesis ini masih

perlu penyempurnaan, untuk itu kritik dan saran akan penulis terima dengan

senang hati.

Akhirnya dengan tulus penulis berdoa semoga amal kebaikan semua pihak

mendapatkan pahala dan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.

Jombang, September 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

vii

MOTTO

Where there is a will there is a way

(Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu

urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah

hendaknya kamu ber harap.

(QS. Al Insyiroh : 6-8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

viii

PERSEMBAHAN

Thanks to :

Allah S.W.T., yang telah menuntun hidupku dan memberikan anugerah terindah selama ini, terima kasih atas segala Hidayah-Mu untuk selalu bersyukur dan Ikhlas di jalan-Mu. Dengan Ketulusan dan Kerendahan hati kupersembahkan Tesis ini kepada :

1. Kedua orang tua dan keluarga tercinta, yang telah penuh keikhlasan selalu menengadahkan kedua belah tangannya kepada Allah SWT demi kelancaran dalam studi serta kasih sayang yang tiada henti.

2. Suamiku tercinta, terima kasih atas segala do’a, semangat dan kesabarannya serta dukungan moril dan materiilnya serta motivasi yang tiada henti di berikan kepadaku.

3. Buat Ke dua anakku tercinta Laura dan Kenji (Launzie) maafkan mama yang sering meninggalkanmu untuk mencari ilmu,dan terima kasih atas kesabarannya untuk menunggu mama pulang.

4. Buat pembimbing Prof. Dr.dr. Ambar Mudigdo, SpPA (K) dan Dr. Nunuk Suryani,M.Pd terima kasih atas bimbingan dan waktunya, serta seluruh dosen dan staf Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta terima kasih atas bimbingannya, semoga ilmu yang beliau berikan dapat bermanfaat di kemudian hari.

5. Seluruh Civitas Akademi STIKes ICME Jombang, terima kasih atas bantuan dan support yang diberikan.

6. Semua teman-teman seperjuangan terutama kelas Paralel I semoga ilmu yang kita terima akan selalu membawa manfaat. Amin...

7. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan, terima kasih banyak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ix

ABSTRAK

HENNY SULISTYAWATI, S541102036. 2012. HUBUNGAN ANTARA

MINAT, MOTIVASI DAN INTENSITAS PENGGUNAAN SUMBER

BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR (Pada Mahasiswa STIKes ICME

Jombang). Prof.Dr.Ambar Mudigdo,dr,Sp.PA (K), Dr.Nunuk Suryani,M.Pd,

Tesis : Program Studi Kedokteran Keluarga (Minat Utama Pendidikan Profesi

Kesehatan) Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar Belakang : Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua macam yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berkaitan dengan hal –hal yang berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasan, kesehatan, emosi, minat, bakat, motivasi, kemauan dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan hal – hal yang berasal dari luar siswa seperti lingkungan belajar, media belajar, kurikulum, fasilitas dll..

Tujuan : Menganalisis hubungan antara minat, motivasi dan intensitas

penggunaan sumber belajar secara bersama dengan prestasi belajar pada

mahasiswa STIKes ICME Jombang.

Metode : deskriptif analitik, dengan pendekatan korelasi sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester III di STIKes ICMe Jombang yang berjumlah 228 orang, dengan teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling didapatkan 45 mahasiswa sebagai responden. Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu diadakan uji prasyarat analisis data untuk regresi linier.

Hasil : Terdapat hubungan yang bermakna antara minat belajar dengan prestasi

belajar mahasiswa, (r = 0,692 dan = 0,000); terdapat hubungan yang bermakna

antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa (r = 0,785 dan =

0,000); terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan sumber

belajar dengan prestasi belajar mahasiswa (r =0,923 dan = 0,000); variabel

minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber belajar mempunyai hubungan

yang tinggi dengan prestasi belajar (Fhitung = 133.048, uji F menunjukkan =

0,000). Hasil analisis statistik juga menemukan bahwa prestasi belajar

berdasarkan nilai koefisien determinasinya 90,7% prestasi belajar siswa

dijelaskan oleh variasi variabel minat, motivasi, dan intensitas penggunaan

sumber belajar, sedangkan sisanya 9,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar

model.

Kesimpulan : terbukti bahwa minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber belajar sangat menentukan hasil pembelajaran mahasiswa, sehingga dibutuhkan minat dosen sebagai fasilitator untuk mendukung berkembangnya minat dan motivasi mahasiswa untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal.

Kata kunci : Minat, Motivasi,Intensitas Penggunaan Sumber Belajar, Prestasi Belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

x

ABSTRACT

HENNY SULISTYAWATI, S541102036. 2012. RELATIONSHIP BETWEEN

THE INTERESTS, MOTIVATION AND LEARNING RESOURCE USE

INTENSITY WITH LEARNING (On Student Achievement STIKes ICME

Jombang). Prof.Dr.Ambar Mudigdo, dr, Sp.PA (K), Dr.Nunuk Suryani, M.Pd,

Thesis: Family Medicine Program (Main Interests Health Professions Education)

Post Graduate University Eleven March Surakarta.

Background: Factors affecting learning achievement can be broadly classified

into two types namely internal factors and external factors. Internal factors related

to the things that come from the student such as intelligence, health, emotions,

interests, talents, motivation, willpower and personality. While external factors

related to things - things that come from outside the student as a learning

environment, media, learning, curriculum, facilities, etc.

Objective: To analyze the relationship between the interest, motivation and

intensity of use of learning resources together with student achievement at ICME

STIKes Jombang.

Methods: descriptive analytic, with a simple correlation approach. The

population in this study is the third semester student at ICME STIKes Jombang

totaling 228 people, with the sampling technique used is Simple Random

Sampling gained 45 students as respondents. Before the data was analyzed, first

held prerequisite test data for linear regression analysis.

Results: There were significant associations between interest in learning =

0.000), there is a achievement of students, (r = 0.692 and significant

relationship between motivation and learning achievement of = 0.000), there is a

relationship students (r = 0.785 and significant correlation between the intensity

of the use of learning resources with = 0.000); variables of the achievement of

students (r = 0.923 and interest, motivation and intensity of the use of learning

resources that have a high correlation with academic achievement (Fhitung =

133,048, F = 0.000).test showed The results of statistical analysis also found

that the learning achievement based on the value of the coefficient of

determination 90.7% of student achievement is explained by the variation in the

variables of interest, motivation, and the intensity of the use of learning resources,

while the remaining 9.3% is influenced by other variables outside the model.

Conclusions: The evidence that interest, motivation and learning resource use

intensity determine student learning outcomes, so it takes an interest lecturers as

facilitators to support the development of student interest and motivation to obtain

the optimal achievement.

Keywords: Interests, motivation, intensity of use of Learning Resources,

Learning Achievement

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ........ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ........ iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

ABSTRAK............................................................................. .......................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................. 8

1. Tinjauan tentang Prestasi Belajar ........................................ 8

2. Tinjauan tentang Minat ........................................................ 34

3. Tinjauan tentang Motivasi ................................................... 43

4. Tinjauan tentang Intensitas Penggunaan Sumber Belajar ... 52

B. Penelitian Yang Relevan ......................................................... 58

C. Kerangka Berpikir .................................................................... 62

D. Hipotesis .................................................................................. 70

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian. ....................................................................... 71

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 71

C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 72

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

xii

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................... 72

E. Instrumen Penelitian ................................................................ 74

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 75

G. Pengolahan data ....................................................................... 84

H. Teknik analisis data .................................................................. 84

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian ..................................................... 86

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 86

1. Deskriptif Statitistik Data Penelitian ................................... 86

2. Uji Prasyarat ........................................................................ 90

3. Pengujian Hipotesis ............................................................. 95

C. Pembahasan .............................................................................. 98

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 110

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 112

B. Implikasi ................................................................................... 112

1. Implikasi Teoritis ................................................................. 112

2. Implikasi Praktis .................................................................. 113

C. Saran ......................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir ............................................................ 69

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Prosentase Kelulusan ........................................................ 4

Tabel 3.1 Definisi Operasi Variabel Penelitian ............................................ 72

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Minat ........................................................... 74

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi ....................................................... 75

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Intensitas Penggunaan Sumber Belajar ....... 75

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Minat .............................................................. 77

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Motivasi .......................................................... 78

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Sumber Belajar ............................................... 79

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Minat........................................................... 81

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi ...................................................... 82

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Sumber Belajar ........................................... 83

Tabel 4.1 Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 87

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswa STIKes

ICME Jombang ............................................................................. 87

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi belajar pada Mahasiswa STIKes

ICME Jombang ............................................................................ 88

Tabel 4.4 Distibusi Frekuensi Intensitas Penggunaan Sumber Belajar

pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang ..................................... 89

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Prestasi Belajar ..... 89

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data ...................................................................... 90

Tabel 4.7 Hasil analisis regresi linier berganda kotak................................... 92

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Multikolinearitas ............................................. 93

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... 94

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

xv

Tabel 4.10 Hasil Uji-t ...................................................................................... 96

Tabel 4.11 Hasil Uji-F ..................................................................................... 97

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Parsial ....................................................... 98

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3 Balasan Surat Ijin Penelitian

Lampiran 4 Permohonan menjadi responden

Lampiran 5 Pernyataan Menjadi Responden

Lampiran 6 Kuesioner Uji Coba Variabel Minat

Lampiran 7 Kuesioner Uji Coba Variabel Motivasi

Lampiran 8 Kuesioner Uji Coba Variabel Intensitas Penggunaan Sumber

Belajar

Lampiran 9 Tabel Induk Data Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat

Lampiran 10 Tabel Induk Data Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi

Lampiran 11 Tabel Induk Data Validitas dan Reliabilitas Variabel Intensitas

Penggunaan Sumber Belajar

Lampiran 12 Hasil Uji Validitas Minat

Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Motivasi

Lampiran 14 Hasil Uji Validitas Intensitas Penggunaan Sumber Belajar

Lampiran 15 Hasil Uji Reliabilitas Minat

Lampiran 16 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi

Lampiran 17 Hasil Uji Reliabilitas Intensitas Penggunaan Sumber Belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

xvii

Lampiran 18 Hasil Normalitas Minat, Motivasi dan Intensitas Penggunaan

Sumber Belajar

Lampiran 19 Kuesioner Penelitian Variabel Minat

Lampiran 20 Kuesioner Penelitian Variabel Motivasi

Lampiran 21 Kuesioner Penelitian Variabel Intensitas Penggunaan Sumber

Belajar

Lampiran 22 Tabel Induk Data Variabel Minat

Lampiran 23 Tabel Induk Data Variabel Motivasi

Lampiran 24 Tabel Induk Data Variabel Intensitas Penggunaan Sumber Belajar

Lampiran 25 Tabel Induk Data Variabel Prestasi Belajar

Lampiran 26 Rekapitulasi Tabulasi Data

Lampiran 27 Analisis SPSS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

xviii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan harus adaptif dan akomodatif serta responsif dengan

perkembangan globalisasi informasi yang terus terjadi. Dalam hal ini, tentu saja

dituntut adanya mutu pendidikan yang berkualitas tinggi. Keberhasilan siswa

dalam kegiatan belajar secara formal akan tercermin dalam capaian prestasi

belajar pada setiap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Prestasi belajar

memegang peranan yang penting karena akan menentukan lulus tidaknya proses

belajar siswa pada suatu lembaga pendidikan. Prestasi belajar juga akan

menunjukkan sejauh mana kemampuan dan daya serap siswa terhadap materi

yang telah diajarkan guru. Hal ini akan memberikan umpan balik bagi guru dalam

rangka memperbaiki cara mengajar sehingga dapat meningkatkan capaian prestasi

belajar siswa di waktu yang akan datang. Prestasi belajar dikatakan sempurna

apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya

dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi

target dalam ketiga kriteria tersebut. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan

tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan

dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses

belajar mengajar (Hasanti, 2010).

Prestasi belajar siswa disisi lain dipengaruhi oleh berbagai macam faktor

yang berkaitan erat dengan kegiatan belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

prestasi belajar secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua macam yakni

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berkaitan dengan hal –hal yang

berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasan, kesehatan, emosi, minat, bakat,

motivasi, kemauan dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan

hal – hal yang berasal dari luar siswa seperti lingkungan belajar, media belajar,

kurikulum, fasilitas dan lain-lain. Kesemua faktor ini mempunyai dampak yang

berbeda – beda sesuai dengan kondisi masing – masing siswa. Faktor yang

mempunyai peran penting diantara sekian banyak faktor tersebut menurut peneliti

adalah minat, motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar (Sanna,

2010).

Sumadi Suryabrata (1993:70) bahwa motivasi adalah keadaan dalam

pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas – aktivitas

tertentu guna mencapai tujuan tertentu”. Perbuatan belajar terjadi karena adanya

motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan belajar. Ahmad

Fauzi (1997: 60) bahwa motivasi merupakan seluruh proses gerakan, termasuk

situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku

yang ditimbulkan oleh situasi tersebut, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau

perbuatan. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek yang belajar, yang

bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin mendapat pemuasan atau dorongan

yang timbul karena rangsangan dari luar sehingga subjek melakukan perbuatan

belajar. Motivasi yang timbul karena kebutuhan dari dalam diri siswa dianggap

lebih baik dibandingkan dengan motivasi yang disebabkan oleh rangsangan dari

luar. Namun dalam praktiknya, sering motivasi dari dalam itu tidak ada, atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

belum timbul. Keadaan ini memerlukan rangsangan dari luar sehingga timbul

motivasi belajar. Hamalik (2003: 50-51) menyatakan bahwa belajar adalah proses

perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam satu situasi, bahkan dalam satu

ruang hampa”. Situasi belajar ini ditandai dengan motif - motif yang ditetapkan

dan diterima oleh siswa. Terkadang satu proses belajar tidak dapat mencapai hasil

maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong (motivasi).

Dari proses pembelajaran tersebut siswa dapat menghasilkan suatu perubahan

yang bertahap dalam dirinya, baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan

sikap. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap

Prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat

Belajar siswa (Hamalik, 2003).

Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai keinginan

untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi siswa yang

memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena kekurangan

motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi yang tepat.

Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah

semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil dalam

membangkitkan motivasi siswa. Hasil belajar siswa tidak hanya tergantung pada

faktor keterampilan guru dan fasilitas di sekolah saja, namun juga pada pemanfaatan

sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Kegiatan dan

keberhasilan siswa secara umum dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu

sendiri, sedangkan faktor ekesternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

yaitu lingkungan. Lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai sumber belajar bagi peserta didik dan sekaligus

sebagai sarana belajar yang baik. Dalam proses belajar mengajar, siswa diharapkan

dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia, bukan hanya

mengandalkan diri dari apa yang diperoleh di dalam kelas saja, tetapi juga sumber

belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif yang dapat dimanfaatkan secara

maksimal (Hasanti,2010). Terlebih dalam pembelajaran di semester III sumber

belajar yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi cukup banyak, terutama

yang berkaitan dengan isu-isu sosial dalam masyarakat.

Namun pada kenyataannya masih ada siswa yang memperoleh IP dibawah

3,00 hal ini disebabkan salah satunya yaitu kurang memanfaatkan sumber belajar

secara optimal, baik dari siswa itu sendiri maupun dari guru dan lingkungan. Berikut

ini daftar prosentase IP yang dicapai siswa pada semester II di STIKes ICME th 2010/

2011 :

Tabel 1.1 Prosentase IP semester II di STIKes ICME tahun 2010/2011

No Kelas Semester Rata-rata IP

Kelas Prosentase

1 A II 2,88 72%

2 B II 2,89 72,25%

3 C II 3,13 78,25%

4 D II 2,76 69%

5 E II 2,88 72%

6 F II 2,76 69% Sumber : Data Primer tahun 2011

Dari hasil wawancara dengan mahasiswa STIKes ICME Jombang pada

waktu bimbingan akademik diperoleh hasil bahwa 10 dari 15 mahasiswa

mengalami penurunan nilai IP disebababkan salah satunya yaitu siswa kurang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

memanfaatkan sumber belajar yang ada, seperti membaca buku, majalah, koran,

mendengarkan berita, eksplorasi internet, dan sebagainya.

Sumber dan sarana belajar dapat mempengaruhi kualitas proses dan hasil

belajar pesreta didik, atau dengan kata lain dapat mempengaruhi kualitas pengajaran”.

Pemanfaatan sumber belajar memiliki arti yang sangat penting. Selain dapat

melengkapi, memelihara dan memperkaya pengetahuan, sumber belajar juga dapat

meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar yang sangat menguntungkan baik bagi

guru maupun bagi siswa. Dengan dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal,

dimungkinkan siswa dapat menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan, serta mampu

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberadaan sumber

belajar mampu menunjang siswa untuk belajar secara mandiri. Namun tidak semua

siswa memiliki sumber belajar yang lengkap. Kadang ada siswa yang hanya

mengandalkan buku catatan saja, tetapi itu tidak mengahalangi dia untuk rajin belajar,

sehingga prestasinya bagus. Namun sebaliknya kadang ada pula siswa yang

mempunyai sumber belajar lengkap, tetapi prestasinya masih rendah. Tetapi secara

umum, siswa yang mempunyai sumber belajar lengkap dan mampu

memanfaatkannya dengan optimal prestasinya cenderung akan baik, sebab dengan

sumber belajar yang lengkap memungkinkan siswa mempelajari suatu materi dengan

lebih mendalam, tidak sekedar yang disampaikan oleh guru di dalam kelas saja. Akan

tetapi siswa dapat bereksplorasi dengan sumber-sumber belajar lainnya melalui

membaca buku, surat kabar, internet, dan lain-lain (Rohani, 2004).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis berminat untuk

mengetahui dan meneliti hubungan antara minat, motivasi belajar dan media

pembelajaran dengan prestasi belajar, sehingga dipilihlah judul “Hubungan antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Minat, Motivasi dan Intensitas Penggunaan Sumber Belajar dengan Prestasi

Belajar pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar?

2. Apakah ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar?

3. Apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan sumber belajar dengan

prestasi belajar?

4. Apakah ada hubungan antara minat, motivasi dan intensitas penggunaan

sumber belajar dengan prestasi belajar?

pada mahasiswa STIKes ICME Jombang

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis hubungan antara minat, motivasi dan intensitas

penggunaan sumber belajar secara bersama dengan prestasi belajar pada

mahasiswa STIKes ICME Jombang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan antara minat dengan prestasi belajar

b. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar.

c. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan sumber

belajar dengan prestasi belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

d. Untuk mengetahui hubungan antara minat, motivasi dan intensitas

penggunaan sumber belajar dengan prestasi belajar

pada mahasiswa STIKes ICME Jombang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat dalam bidang ilmu Pendidikan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk

penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan masalah ini.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan :

a. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dosen agar dapat

memberikan motivasi yang baik serta menggunakan sumber belajar

yang sesuai untuk mahasiswa agar para mahasiswa lebih bersemangat

dalam belajar sehingga memperoleh hasil belajar secara maksimal

b. Memberikan solusi bagi orang tua agar dapat menumbuhkan motivasi

bagi anak – anak mereka

c. Dengan adanya motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber

belajar yang baik dan sesuai akan membuat siswa tertarik dan

semangat dalam mengikuti proses belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa

dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya

seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya

untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar

berlangsung. Prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu kata prestatie

yang berarti hasil usaha. Berikut ini pengertian prestasi menurut beberapa

ahli :

1. Arifin (1993 : 3) bahwa prestasi adalah hasil dari

kemampuan,ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan

suatu hal”. Pendapat ini menunjukkan bahwa suatu prestasi tidak

hanya kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang akan

tetapi juga sikap dari seseorang. Kemampuan, ketrampilan dan sikap

yang dimiliki oleh seseorang merupakan hasil jerih payah atas usaha

yang telah mereka lakukan, sehingga bisa menjadi suatu prestasi yang

membanggakan bagi dirinya. Dengan adanya prestasi, seseorang bisa

menunjukkan bahwa ia memiliki kelebihan yang mungkin tidak

dimiliki oleh orang lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Winkel ( 1991: 161) bahwa prestasi adalah bukti keberhasilan yang

dapat dicapai dalam proses yang berlangsung dalam interaksi subjek

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan pemahaman,

ketrampilan, nilai – nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan

menuju kemajuan”. Pendapat ini menunjukkan bahwa prestasi

merupakan suatu bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang

dalam melakukan sesuatu, yang mana keberhasilan tersebut

merupakan hasil dari proses interaksi dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan pemahaman, ketrampilan, nilai – nilai yang

akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemajuan.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

prestasi merupakan hasil dari suatu kegiatan yang dapat berupa

kemampuan, ketrampilan seseorang yang telah mengalami,

mengerjakan atau melaksanakan suatu hal.

b. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa

mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan

usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya

untuk mengubah perilakunya. Hasil dari kegiatan belajar adalah berupa

perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar.

Tentunya perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positif

atau yang lebih baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Belajar juga merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa

adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Di bawah ini

merupakan pengertian belajar menurut para ahli :

1. Hilgard dalam Sukmadinata (2004:156) belajar adalah suatu proses

dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon

terhadap suatu situasi. Pendapat ini menunjukkan bahwa belajar

merupakan suatu perilaku seorang individu yang muncul atau berubah

karena adanya respon terhadap suatu situasi yang ada di lingkungannya

dan perilaku tersebut terjadi karena adanya proses interaksi yang

berlangsung lama/ terus menerus.

2. Wittig dalam Syah (2006:90) belajar adalah perubahan yang relatif

menetap yang terjadi dalam segala macam/ keseluruhan tingkah laku

suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Pendapat ini menunjukkan

bahwa belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang relatif

permanen / menetap dan dialami oleh seorang individu, yang mana

perubahan perilaku itu terjadi karena pengalaman – pengalaman yang

telah dialami oleh seseorang. Semakin banyak pengalaman yang

diperoleh seseorang maka semakin banyak pula pengetahuan yang

didapat sehingga nantinya bisa menimbulkan perubahan perilaku yang

berbeda – beda pada masing – masing individu.

3). Gagne dalam Dimyati (2002:10) belajar adalah kegiatan yang kompleks,

hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Pendapat ini menunjukkan

bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks, artinya setelah

seseorang belajar maka akan banyak muncul perilaku yang di hasilkan

dari kegiatan belajar tersebut. Perilaku tersebut bisa berupa ketrampilan,

pengetahuan, sikap dan nilai.

4).Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Pendapat ini menunjukkan bahwa seseorang yang

belajar akan berusaha untuk berubah menjadi individu yang lebih baik

dari individu sebelumnya. Hal itu dilakukan agar bisa menunjukkan

bahwa seseorang tersebut berbeda dengan yang lainnya dan perubahan

yang terjadi merupakan hasil dari proses interaksi dengan lingkungan.

Dari berbagai macam pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu perubahan perilaku yang dialami oleh seorang individu,

yang mana perubahan perilaku itu terjadi karena pengalaman – pengalaman

yang telah dialami oleh seseorang. Perilaku tersebut juga terjadi karena

adanya proses interaksi yang berlangsung lama/ terus menerus, dengan

melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar maka seorang individu bisa

memperoleh perilaku yang berbeda – beda antara satu sama lain. Dengan

proses belajar yang baik maka seseorang bisa memperoleh ketrampilan

baru, pengetahuan baru, sikap dan nilai yang nantinya hasil belajar yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

diperoleh bisa menjadikannya lebih baik dan berguna bagi orang – orang

dan lingkungan di sekelilingnya.

c. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah suatu usaha atau kegiatan anak untuk menguasi

bahan-bahan pelajaran yang diberikan guru disekolah (Basution, 1995 : 23

diunduh dari budiherdianto.blogspot.com pada tanggal 8 Agustus 2008)

hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah

mengalami aktivitas belajar (Anni, 2004 : 4 diunduh dari

budiherdianto.blogspot.com pada tanggal 8 Agustus 2008). Perolehan

aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang

dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu, apabila pembelajar mempelajari

pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh

adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku

yang harus dirumuskan dlam tujuan pembelajaran.

Prestasi belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai

usaha yang dialami secara langsung serta menupakan aktivitas yang

bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, kecerdasan,

kecakapan dalam situasi da n kondisi tertentu (Depdikbud, 1997 : 298).

Prestasi belajar adalah sebagai hasil atas kepandaian atau keterampilan

yang dicapaai oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang

baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam

interaksinya dengan lingkungan (Hamalik, 2003:152).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar anak dalam suatu periode

tertentu yang dibukukan dalam bentuk laporan. Hasil belajar itu berupa

pengetahuan, ketrampilan, pemahaman, nilai dll yang akan membawa siswa

menuju arah yang lebik maju dibandingkan dengan sebelumya, hasil belajar

tersebut dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun keterangan

yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak. Seorang

guru yang akan memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswanya harus

benar – benar memperhatikan apakah siswa tersebut benar – benar pantas

untuk mendapatkan hasil yang baik atau tidak, karena apabila penilaian

dilakukan asal – asalan hal itu akan merugikan siswa karena merasa

diperlakukan tidak adil.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah

laku si subjek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari

sekian banyak faktor yang mempengaruhi itu, secara garis besar dapat

dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri subjek belajar dan

faktor ekstern (dari luar) si subjek belajar.

Nasution dalam Sardiman (2006) mengemukakan faktor-faktor internal

yang mempengaruhi belajar diantaranya adalah :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

a) Motivasi

Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya sendiri ada

keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah

yang disebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal :

(1) mengetahui apa yang akan dipelajari, dan (2) memahami mengapa

hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpijak pada kedua unsur inilah

sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi

kegiatan belajar mengajar sulit untuk berhasil.

b) Konsentrasi

Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada

suatu situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu

tumbuhnya proses pemusatan perhatian.

c) Di dalam kegiatan belajaar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun

mental sebagai suatu wujud reaksi. Didalam belajar dibutuhkan reaksi

yang melibatkan ketangkasan mental, kewaspadaan, perhitungan,

ketekunan dn kecermatan untuk menangkap fakta-fakta dan ide-ide

sebagaimana disampaikan oleh pengajarnya. Jadi kecepatan jiwa

seseorang dalam memberikan respon pada suatu pelajaran merupakan

faktor yang penting dalam belajar.

d) Organisasi

Belajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan,

menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu

kesatuan pengertian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

e) Pemahaman

Dalam belajar unsur pemahaman tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur

psikologis yang lain. Dengan motivasi, konsentrasi dan reaksi subjek

belajar dapat mengembangkan fakta-fakta atau ide-ide atau skill.

Kemudian dengan unsur organisasi, subjek belajar dapat menata hal-hal

tersebut bertautan bersama menjadi pola yang logis. Karena mempelajari

sejumlah data sebagaiman adanya, secara bertingkat / berangsur-angsur,

si subjek belajar mulai memahami aartinya dan implikasi dari persoalan

keseluruhan.

f) Ulangan

Kegiatan mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah

dipelajari membuat kemampuan subjek belajar untuk mengingatnya

akan semakin bertambah. Mengulangi atau memeriksa dan mempelajari

kembali apa yang sudah dipelajari, maka kemungkinan untuk mengingat

bahan pelajaran menjadi lebih besar. Belajar akan menjadi lebih baik

dan optimal kalau keenam faktor psikologis tersebut bisa sama-sama

dimanfaatkan.

Sedangkan menurut Hamalik (2007 : 109-111) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi belajar yaitu :

a). Kegiatan belajar

b). Latihan dan Ulangan

c). Kepuasan dn kesenangan

d). Asosiasi dan transfer

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

e). Pengalaman masa lampau dn pengertian

f). Kesiapan dan kesediaan belajar.

g). Minat dan Usaha

h). Fisiologis

i). Intelegensi dan kecerdasan.

Di bawah ini merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi belajar

menurut Sukmadinata (2004:162-163) yaitu :

1). Faktor dalam diri individu

2). Faktor Lingkungan

Hal tersebut akan dijelaskan penulis sebagai berikut :

1). Faktor dalam diri Individu

Faktor yang ada dalam diri individu ada dua yakni :

a. Faktor Jasmaniah, mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari

individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda. Kondisi

fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan alat indra. Alat

indra yang paling penting dalam belajar adalah penglihatan dan

pendengaran. Seseorang yang penglihatan atau pendengarannya

kurang baik akan berpengaruh kurang baik pula terhadap usaha dan

hasil belajarnya, karena kesehatan merupakan syarat mutlak bagi

keberhasilan belajar.

b. Faktor Rohaniah, mencakup kondisi kesehatan psikis, kemampuan –

kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi afektif dan

kognitif dari individu. Seseorang yang sehat rohaninya adalah adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

orang yang terbebas dari tekanan – tekanan batin yang mendalam,

gangguan – gangguan perasaan, kebiasaan – kebiasaan buruk yang

mengganggu, frustasi, konflik – konflik psikis.

2).Faktor Lingkungan

Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor di luar

diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial psikologis yang berada pada

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga merupakan

lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan

dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat.

Faktor – faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga

sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. Lingkungan

sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar para

siswanya, lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti sarana

dan prasarana belajar yang ada, sumber belajar, media belajar dsb.

Sekolah yang kaya dengan aktivitas. Selain itu lingkungan sosial yang

menyangkut hubungan siswa dengan teman – temannya, guru – guru

serta staf sekolah yang lain.

e. Macam – macam Prinsip Belajar

Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat

latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia

dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar seperti halnya

perkembangan berlangsung seumur hidup, apa yang dipelajari dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

bagaimana cara belajarnya pada setiap fase perkembangan akan berbeda

– beda pada masing – masing individu. Di bawah ini merupakan berbagai

macam prinsip – prinsip belajar menurut Sukmadinata (2004:165-167)

yaitu :

1). Belajar merupakan bagian dari perkembangan

2). Belajar berlangsung seumur hidup

3). Keberhasilan belajar

4). Belajar mencakup semua aspek kehidupan

5). Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu

6). Belajar berlangsung dengan guru atau tanpa guru

7). Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang

tinggi

8). Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai

dengan yang sangat kompleks

9). Dalam belajar dapat terjadi hambatan – hambatan

10). Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau

bimbingan dari orang lain.

Dari berbagai macam pendapat tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1). Belajar merupakan bagian dari perkembangan.

Berkembang dan belajar merupakan dua hal yang berbeda, tetapi

berhubungan erat. Dalam perkembangan dituntut belajar, dan dengan

belajar ini perkembangan individu lebih pesat. Perkembangan itu

terwujud dalam perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

perubahan tingkah laku itu tersebut berbeda – beda pada tiap – tiap

individu.

2). Belajar berlangsung seumur hidup.

Kegiatan belajar dilakukan sejak lahir sampai menjelang kematian,

sedikit demi sedikit dan terus menerus. Belajar sepanjang hayat lebih

luas dari pada belajar di sekolah dan belajar setelah sekolah (continuing

education). Karena belajar sepanjang hayat ini merupakan upaya untuk

menghadapi tantangan – tantangan dan perkembangan dunia yang

sangat cepat. Dengan belajar terus menerus diharapkan seorang

individu nantinya bisa menuju arah yang lebih maju dibandingkan

dengan sebelumnya.

3). Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor – faktor bawaan

lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri. Dengan

berbekal potensi yang tinggi, dan dukungan faktor lingkungan yang

menguntungkan, usaha belajar dari individu yang efisien yang

dilaksanakan pada tahap kematangan yang tepat akan memberikan hasil

belajar yang maksimal. Hasil belajar yang nantinya diterima oleh setiap

individu akan berbeda – beda tergantung dengan usaha yang mereka

lakukan apakah maksimal atau tidak.

4). Belajar Mencakup semua aspek kehidupan.

Belajar bukan hanya berkenaan dengan aspek intelektual, tetapi juga

aspek social, budaya, politik, ekonomi, moral, religi, seni, keterampilan,

dll. Dengan mempelajari berbagai macam pengetahuan yang ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

diharapkan hal tersebut nantinya akan memperkaya pengetuan dan

mempertajam aspek intelektual individu

5). Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu.

Kegiatan belajar tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga

dirumah, masyarakat, tempat rekreasi bahkan di mana saja bisa terjadi

perbuatan belajar. Belajar juga terjadi setiap saat, tidak hanya

berlangsung pada jam – jam pelajaran, dimanapun dan kapanpun

seseorang bisa belajar dari berbagai peristiwa ataupun dari pengalaman

yang diperoleh.

6). Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru.

Proses belajar dapat berjalan dengan bimbingan seorang guru, tetapi

juga tetap berjalan meskipun tanpa guru. Belajar berlangsung dalam

situasi formal maupun situasi informal. Seseorang dapat belajar sendiri

tanpa bantuan orang lain seperti: dengan melihat orang lain yang

sedang melakukan aktivitas tertentu maka seseorang dapat menirunya.

7). Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.

Kegiatan belajar yang diarahkan kepada penguasaan, pemecahan atau

pencapaian sesuatu hal yang bernilai tinggi, yang dilakukan secara

sadar dan berencana membutuhkan motivasi yang tinggi pula. Untuk

belajar dengan kemauan sendiri akan sangat dibutuhkan motivasi yang

tinggi, karena dengan motivasi yang baik maka seseorang bisa mecapai

hasil yang maksimal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

8). Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan

yang sangat kompleks.Perbuatan belajar yang sederhana adalah

mengenal tanda, mengenal nama, meniru perbuatan dll, sedang

perbuatan yang kompleks adalah pemecahan masalah, pelaksanaan

sesuatu rencana dll. Dengan berbagai macam variasi dalam proses

belajar akan meningkatkan kualitas individu menuju arah kemajuan.

9). Dalam belajar dapat terjadi hambatan – hambatan

Proses kegiatan belajar tidak selalu lancar, ada kalanya terjadi

kelambatan atau perhentian. Kelambatan atau perhentian ini dapat

terjadi karena belum adanya penyesuaian individu dengan tugasnya,

adanya hambatan dari lingkungan, ketidak cocokan potensi yang

dimiliki individu, kurangnya motivasi, adanya kelelahan atau kejenuhan

belajar.

10).Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau

bimbingan dari orang lain Tidak semua hal dapat dipelajari sendiri, hal

– hal tertentu perlu diberikan atau di jelaskan oleh guru, hal – hal lain

perlu petunjuk dari instruktur dan untuk memecahkan masalah tertentu

diperlukan bimbingan dari pembimbing. Peran orang lain dalam proses

pembelajaran sangat penting karena dapat membantu kesulitan –

kesulitan belajar yang nantinya dialami seseorang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

f. Pilar Belajar

Belajar merupakan jantungnya kemajuan individu, lembaga maupun

masyarakat. Kemajuan lembaga dan masyarakat didukung kemajuan

individu yang menjadi anggota, individu tersebut mengembangkan

semua bakat dan potensinya secara optimal melalui belajar. Individu

diharapkan mempunyai bekal untuk masa depan, yaitu kecakapan yang

berguna bagi masyarakat dan Negara. Karena itu untuk menghadapi dan

menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan dunia yang sangat

cepat, UNESCO dalam Sukmadinata (2004:201) merumuskan empat

pilar belajar yaitu :

1). Belajar mengetahui ( Learning to know )

2). Belajar berkarya ( Learning to do )

3). Belajar hidup bersama ( Learning to live together )

4). Belajar berkembang utuh ( Learning to be )

Untuk selengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut :

1) Belajar mengetahui ( Learning to know )

Belajar mengetahui berkenaan dengan perolehan, penguasaan dan

pemanfaatan pengetahuan. Belajar mengetahui merupakan kegiatan

untuk memperoleh, memperdalam dan memanfaatkan pengetahuan.

Pengetahuan diperoleh dengan berbagai upaya perolehan

pengetahuan, melalui membaca, mengakses internet, bertanya dll.

2). Belajar berkarya ( Learning to do )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Belajar berkarya berhubungan erat dengan belajar mengetahui, sebab

pengetahuan mendasari perbuatan. Belajar berkarya ini mempunyai

makna khusus, yaitu dalam kaitan dengan vokasional. Belajar

berkarya adalah belajar atau berlatih menguasai keterampilan dan

kompetensi kerja. Dengan adanya penguasaan pengetahuan yang

optimal diharapkan dapat meningkatkan kualitas pada masing –

masing individu.

3). Belajar hidup bersama ( Learning to live together )

Dalam kehidupan global, kita tidak hanya berinteraksi dengan

beraneka kelompok etnik, daerah, budaya, ras, agama, dan profesi,

tetapi juga hidup bersama dan bekerja sama dengan aneka kelompok

tersebut. Agar mampu berinteraksi, berkomunikasi, bekerja sama

dan hidup bersama antar kelompok dituntut belajar hidup bersama.

Tiap kelompok memiliki latar belakang pendidikan, kebudayaan,

tradisi, dan tahap perkembangan yang berbeda, agar bias

bekerjasama dan hidup rukun, mereka harus banyak belajar hidup

bersama, being sociable ( berusaha membina kehidupan bersama ).

4). Belajar berkembang secara utuh ( Learning to be )

Tantangan kehidupan yang berkembang cepat dan sangat kompleks,

menuntut pengembangan manusia secara utuh. Manusia yang

seluruh aspek kepribadiannya berkembang secara optimal dan

seimbang, baik aspek intelektual, emosi, social, fisik, maupun moral.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Untuk mencapai sasaran demikian dituntut individu – individu

banyak belajar mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya.

g. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Kegiatan belajar dapat dikatakan baik apabila bisa mencapai prestasi

yang optimal. Baik guru, orang tua maupun siswa berharap memperoleh

prestasi yang baik sehingga, bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi

mereka. Prestasi belajar yang diperoleh siswa tidak serta merta diperoleh

dengan sendirinya, akan tetapi ada faktor – faktor yang

mempengaruhinya. Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan

keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi, untuk mengetahui

berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu

evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa

setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Menurut Merson dalam Tu’u (2004:78) faktor-faktor yang

mempengaruhi proses dan prestasi belajar sebagai berikut:

1). Faktor dalam, meliputi :

a) Kondisi Fisiologi

b) Kondisi Psikologis, meliputi :

(1).Kecerdasan

(2).Bakat

(3).Minat dan perhatian

(4).Motivasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

(5).Emosi

(6).Kemampuan kognitif

2). Faktor luar, meliputi :

a) Faktor lingkungan, meliputi :

(1).Lingkungan alami

(2).Lingkungan sosial

b) Faktor Instrumental, meliputi :

(1).Kurikulum

(2).Program

(3).Sarana

(4).Guru/Tenaga pengajar

Di bawah ini merupakan penjelasan dari faktor-faktor yang

mempengaruhi proses dan prestasi belajar yaitu :

1). Faktor dalam, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar. Faktor dalam

meliputi :

a) Kondisi Fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

kemampuan belajar seseorang. Seorang siswa dalam keadaan

segar jasmaninya akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya,

sebaliknya siswa yang fisiknya lelah juga akan mempengaruhi

hasil belajarnya. Disamping kondisi tersebut yang tidak kalah

pentingnya adalah kondisi panca indera, terutama penglihatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dan pendengaran. Sebagian besar yang dipelajari manusia

adalah dengan membaca, melihat contoh atau model, melakukan

observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan

keterangan guru, mendengarkan ceramah keterangan orang lain.

Jadi jelaslah di antara seluruh panca indera mata dan telinga

mempunyai peranan yang sangat penting.

b) Kondisi Psikologis

Semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja berpengaruh

terhadap proses belajar yang juga bersifat psikologis. Beberapa

faktor yang mempengaruhi terhadap proses dari hasil belajar

yaitu:

(1) Kecerdasan

Telah terjadi hal yang cukup terkenal bahwa kecerdasan

besar peranannya dalam berhasil atau tidaknya seorang

siswa mempelajari sesuatu atau mengikuti suatu program

pendidikan. Seorang siswa yang cerdas umumnya akan

lebih cepat mampu belajar jika dibandingkan dengan siswa

yang kurang cerdas, meskipun fasilitas dan waktu yang

diperlukan untuk mempelajari materi atau bahan pelajaran

sama. Hasil pengukuran kecerdasannya biasa dinyatakan

dengan angka yang menunjukkan perbandingan kecerdasan

yang dikenal dengan istilah IQ (Intelligence Quotion).

Berbagai hasil penelitian menunjukkan hubungan yang erat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

antara IQ dengan hasil belajar di sekolah. Tinggi rendahnya

kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat menentukan

keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk

prestasiprestasinya lain sesuai macam-macam kecerdasan

yang menonjol yang ada pada dirinya. Hal itu dapat kita

ketahui umumnya tingkat kecerdasan yang baik dan sangat

baik cenderung lebih baik angka nilai yang dicapai siswa.

(2) Bakat

Di samping Intelegensi, bakat merupakan faktor yang besar

pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar

seseorang.Bakat adalah kemampuan yang ada pada

seseorang yang dibawanya sejak lahir, yang diterima

sebagai warisan dari orang tua. Bagi seorang siswa bakat

bisa berbeda dengan siswa lain. Ada siswa yang berbakat

dalam bidang ilmu sosial, dan ada yang di ilmu pasti.

Karena itu, seorang siswa seorang siswa yang berbakat di

bidang ilmu sosial akan sukar berprestasi tinggi di bidang

ilmu pasti, dan sebaliknya. Bakat-bakat yang dimiliki siswa

tersebut apabila diberi kesempatan dikembangkan dalam

pembelajaran, akan dapat mencapai prestasi yang tinggi.

Sebaliknya, seorang siswa ketika akan memilih bidang

pendidikannya, sebaiknya memperhatikan aspek bakat yang

ada padanya. Untuk itu, sebaiknya bersama orang tuanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

meminta jasa layanan psikotes untuk melihat dan

mengetahui bakatnya. Sesudah ada kejelasan, baru

menentukan pilihan.

(3). Minat dan perhatian

Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap

sesuatu.Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan

baik dan teliti terhada sesuatu. Minat dan perhatian biasanya

berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh minat pada

satu pelajaran tertentu, biasanya cenderung

memperhatikannya dengan baik. Minat dan perhatian yang

tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik

bagi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, seorang siswa

harus menaruh minat dan perhatian yang tinggi dalam

proses pembelajaran-pembelajaran sekolah. Dengan minat

dan perhatian yang tinggi, kita boleh yakin akan berhasil

dalam pembelajaran. .

(4). Motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar

kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk

belajar. Motivasi selalu mendasari dan mempengaruhi

setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

yang diinginkan. Dalam belajar, kalau siswa mempunyai

motivasi yang baik dan kuat, hal itu akanmemperbesar

usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Siswa

yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi

dampak kurang baik bagi prestasi belajarnya.

(5). Emosi

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam proses belajar

seorang siswa akan terbentuk suatu kepribadian tertentu,

atau tipe tertentu, misalnya siswa yang emosional dalam

belajar, akan mudah putus asa. Hal ini mau tidak mau akan

mempengaruhi bagaimana siswa menerima, menghayati

pengalaman yang didapatnya dalam suatu pembelajaran.

(6). Kemampuan Kognitif

Yang dimaksud dengan kemampuan kognitif yaitu

kemampuan berfikir, menalar yang dimiliki siswa. Jadi

kemampuan kognitif berkaitan erat dengan ingatan dan

berfikir seorang siswa. Sebagai sesuatu yang harus

diketahui guru adalah bagaimana mengatur faktorfaktor itu,

berpengaruh dan membantu siswa mendapatkan hasil

belajar yang optimal.

2). Faktor luar, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat

mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor yang tergolong

dari faktor ini adalah:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ini terdiri dari lingkungan alami dan

lingkungan sosial.

(1) Lingkungan alami, yaitu kondisi alami yang dapat

berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar, termasuk

dalam lingkungan alami yaitu suhu, cuaca, udara, pada waktu

itu dan kejadian – kejadian yang sedang berlangsung.

(2) Lingkungan sosial, dapat berwujud manusia, wujud lain yang

berpengaruh langsung terhadap proses dan hasil belajar.

b) Faktor Instrumental.

Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaanya

dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor

yang termasuk instrumental antara lain:

(1) Kurikulum

Kurikulum yang sering berubah-ubah membuat tujuan dan

maksud pembelajaran berubah dan akan berefek pada output

proses belajar mengajar yang berfondamental kurang bagus

pada diri siswa. Sedangkan kurikulum yang baik, jelas dan

mantap akan memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik

(2) Program

Program pendidikan pengajaran di sekolah yang telah dirinci

dalam suatu kegiatan yang telah jelas, akan mempermudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

membuat rencana/program dan program yang jelas tujuannya

akan membantu siswa dalam belajar.

(3) Sarana

Sarana/tempat belajar siswa, termasuk di dalamnya

penerangan, gedung, ventilasi, yang baik dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Di samping itu alat-alat

pelajaran, perpustakaan yang lengkap juga merupakan faktor

pendukung akan keberhasilan belajar seorang siswa.

(4) Guru/Tenaga Pengajar

Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor

penting terhadap keberhasilan seorang siswa dalam belajar.

Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya

mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, akan

tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Maka

dari itu peningkatan guru menjadi guru yang professional

mutlak penting bagi guru yang ingin berhasil dalam

melaksanakan tugas utamanya.

h. Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Semester III

Prestasi belajar pada mata kuliah Semester III adalah hasil yang telah

dicapai atas usaha-usaha yang dilakukan dengan sengaja berupa

perubahaaan atau pengembangan diri seseorang yang dinyatakan dengan

nilai akhir semester.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

i. Sistem Evaluasi di STIKES ICME Jombang

a. Data Nilai

Data niali dapat mencakup ujian tengah semester , nilai ujian akhir

semester dan nilai kegiatan rangkaian, seperti penulisan karangan,

pekerjaan rumah, partisipasi dalam kelas, praktek dan sebagainya.

Aspek yang dinilai mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan

sikap.

b. Cara Penilaian Dan Rekening Nilai

Cara penilaian dengan Penilaian acuan Patokan (PAP) adalah

pendekatan penilaian yang membandingkan hasil pengukuran

terhadap mahasiswa dengan ukuran patokan batas lulus yang

ditetapkan untuk masing-masing penguasaan bidang studi. Sistem

penilaian mempergunakan skala A-B-C-D untuk kategori tugas yang

dapat diterima secara memadai dan E untuk menyatakan gagal atau

tidak diterima. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas-

tugasnya pada akhir semester yang bersangkutan tanpa ada alasan

yang kuat akan diberi nilai E (gagal) dan IC (incomplete).

Pemeriksaan dan penilaian oleh setiap tutor dilakukan berdasarkan

kuncinya yang telah ditetapkan secara baku (standardized). Kalau

dipandang perlu, sistem penilaian dapat pula dikonversikan ke dalam

skala 1-10 sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan

perguruan tinggi yang bersangkutan. Dengan catatan bahwa batas

minimal normal akseptabilitas (passing grade) untuk setiap penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dengan skala ini ialah nilai 6 atas dasar normal ideal (Makmun,

2007:6).

Sistem penilaian yang digunakan STIKES ICME Jombang dengan

kategori Pujian (cumlaude) : 3,51 – 4,00; Sangat memuaskan

(excellent) : 2,76 – 3,50; Memuaskan (satisfied) : 2,00 – 2,75.

c. Keberhasilan Semester

1. Keberhasilan studi semester ditentukan pada tiap akhir semester

dengan cara menilai semua mata kuliah yang diambil oleh

mahasiswa selama semester yang baru berakhir. Dalam penelitian

ini adalah nilai untu semua mata kuliah pada Semester III.

2. Nilai lulus adalah A, B, dan C.

3. Keberhasilan studi dituangkan dalam Kartu Hasil Stusi (KHS) dan

disahkan Direktur.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat

memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau

tes tertentu. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai

hasil dari proses belajar mengajar yakni; penguasaan, perubahan

emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes

tertentu. Prestasi belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat

luas yakni untuk bermacam-macam aturan terhadap apa yang telah

dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes

akhir semester dan sebagainya.

2. Tinjauan Tentang Minat

a. Pengertian Minat

Menurut Slameto (2003) minat adalah rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

Minat pada dasrnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat hubungan tersebut

semakin besar minat.

Sedang Witherington (1986) diunduh dari www.google.co.id tanggal 21

April 2011 berpendapat agwa minat adalah kesadaran seseorang pada

sesuatu, seseorang, suatu soal atau situasi yang bersangkut paut dengan

dirinya. Tanpa kesadaran seseorang pada suatu objek, maka individu

tidak akan pernah mempunyai minat terhadap sesuatu.

Hurlock (1986) diunduh dari www.google.co.id tanggal 8 Mei 2011

mengartikan minat sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan

seseorang pada apa yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan

untuk memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu mempunyai arti bagi

dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu yang pada

akhirnya nanti akan menimbulkan kepuasan bagi dirinya.

Sedangkan Drever (1988) diunduh dari www.google.co.id tanggal 8

Agustus 2008 mengartikan minat (interest) ke dalam dua pengertian, baik

fungsional maupun struktural. Minat dalam pengertian fungsional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

menunjukkan suatu jenis pengalamn perasaan yang disebut

“worthwhilness” (kegunaan) yang dihubungkan dengan perhatian pada

objek atau tindakan.

Sedang minat dalam pengertian struktural adalah elemen atau hal dalam

sikap individu, baik yang merupakan bawaan ataupun karena perolehan,

sehingga seseorang itu cenderung memenuhi perasaan worthwhilness

dalam hubungannya dengan objek-objek atau hal-hal yang berhubungan

dengan subjek khusus atau bidang pengetahuan khusus. Apa yang disebut

“doctrine of interest” dalam pendidikan harus berdasarkan pada minat

anak, dan selanjutnya dikembangkan minat baru berdasarkan minat yang

sudah ada tersebut.

Dalam “ Encyclopedia of Psychology”, minat adalah kecendurangan

tingkah laku yang mengarah pada tujuan yang pasti, aktivitas-aktivitas

atau pengalaman yang menarik dari tiap individu. Oleh karena itu,

apabila individu atau seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka

itu berarti ia telah menetapkan tujuan sebelumnya (Cuming, 1972

diunduh dari www.google.co.id tanggal 8 agustus 2008).

Sedangkan Crow and Crow mengidentifikasi minat sebagai kekuatan

yang mendorong seseorang memberikan perhatian terhadap orang lain

atau melakukan aktivitas tertentu.

Menurut Guilford (1956) diunduh dari www.google.co.id tanggal 8 Mei

2011, minat adalah kecenderungan untuk memperhatikan dan mencari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

objek-objek tertentu, dan perhatian terhadap objek tersebutbenderung

mempengaruhi perilaku individu dalam kegiatan-kegiatan yang lain.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah

suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat

diarahkan untuk memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu

aktifitas tertentu yang didorong oleh perasaan senang karena dianggap

bermanfaat bagi dirinya.

Besar kecilnya minat seseorang terhadap suatu tugas atau pekerjaan,

banyak menentukan keberhasilan yang bersangkutan dalam

melaksanakan tugas tadi, karena motivasi, efisiensi, gerak dan kepuasan

kerja, akan didapat apabila pekerjaan tersebut sesuai dengan lapangan

yang diminatinya.

Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, minat yang berbentuk perhatian

yang intens tadi merupakan suatu reaksi organisme, baik yang tampak

nyata maupun yang imajiner, yang disebabkan karena rasa suka terhadap

suatu objek tertentu. Minat ini mempunyai kecenderungan mempengaruhi

perilaku individu dalam aktivitas tertentu (Guilford, 1956; jones, 1963

diunduh dari www.google.co.id tanggal 8 Mei 2011).

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa minat dalam diri individu sangat

penting artinya bagi kesuksesan yang akan dicapai. Individu yang

mempunyai minat terhadap suatu objek atau aktivitas berarti ia telah

menetapkan tujuan yang berguna bagi dirinya sehingga ia akan cenderung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

untuk menyukainya. Dari sana kemudian, segala tingkah lakunya menjadi

terarah dengan baik dan tujuan pun akan tercapai.

Sedangkan faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982)

diunduh dari www.google.co.id tanggal 8 Mei 2011, terdiri dari tiga

faktor:

a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk

menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat

membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik,

melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang.

b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari

dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk

mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk

memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.

c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan

emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan

dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan

minat seseorang.

Berdasarkan pengertian minat yang telah diuraikan, kiranya dapat

dikatakan bahwa keberadaan minat pada diri individu merupakan hasil dari

serangkaian proses. Jika seseorang berminat terhadap sesuatu, maka yang

pertama kali dialami adalah pengarahan tergadap suatu objek, subjek atau

aktivitas yang merupakan rangsangan bagi diri individu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Berbagai rangsangan tersebut dapat berbentuk benda-benda atau suatu

kegiatan. Dari pengenalan ini, akan timbul perasaan sadar pada diri

individu bahwa objek, subjek atau aktivitas tersebut bermanfaat bagi

dirinya. Adanya pengenalan dan perasaan sadar yang didasarkan pada asas

manfaat (dalam arti bahwa objek, subjek atau aktivitas itu diperlukan oleh

individu), maka pada saat itu juga akan diikuti perasaan senang pada

objek, subjek atau aktivitas tersebut. Dari kedua rangkaian tersebut, maka

akan terbentuk minat atau tidak.

Berdasarkan teori “Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer,

bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak

sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada

gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka

terhadap objek, subjek, atau aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya.

Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu (menolak/menerima).

Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak berarti ia tidak

berminat.

b. Aspek-aspek atau Kategori Minat

Krathwohl dkk. (dalam Galloway, 1976) diubduh dari www.google.co.id

tanggal 8 Mei 2011, bahwa minat termasuk dalam taksonomi afektif

(istilahnya Bloom). Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori :

1. Penerimaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Penerimaan adalah sensitivitas indivdu terhadap rangsang dari

fenomena-fenomena tertentu, dimana individu tersebut mau menerima

atau memperhatikan rangsang dan fenomena tersebut. Kategori

penerimaan ini dibagi menjadi tiga sub-kategori yang terdiri dari

a. Kesadaran pada taraf ini adalah kesadaran terhadap sesuatu yang

ada dalam satu situasi, baik berupa fenomena atau objek.

b. Kemauan untuk menerima sub-kategori ini menggambarkan

tingkah laku individu yang mau menerima stimulus, atau dengan

kata lain, individu mempunyai kemauan untuk menerima rangsang

yang ditimbulkan oleh fenomena.

c. Pengontrolan atau perhatian yang terpilih merupakan perhatian

terhadap rangsang atau fenomena objek yang telah dipilih individu.

2. Menanggapi

Menanggapi adalah kategori kedua. Kategori ini merupakan perhatian

yang aktif terhadap benda yang menimbulkan rangsangan pada diri

individu atau fenomena-fenomena tertentu. Pada kategori ini, individu

akan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan objek atau fenomena

yang telah dipilih. Kategori kedua ini dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Persetujuan untuk menanggapi, yang merupakan respon untuk

menunjukkan kepada adanya ketaatan atau kerelaan individu

terhadap aturan-aturan yang berkaitan dengan rangsang fenomena

dan objek.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

b. Kemauan untuk menanggapi, yang merupakan kemauan sukarela

individu (tanpa paksaan) untuk melakukan suatu aktivitas.

c. Kepuasan untuk menanggapi, yang merupakan tindakan yang

disertai oleh perasaan puas setelah melakukan aktivitas.

3. Penilaian

Hal berikutnya merupakan respon emosional yang umumnya

menyenangkan. Penilaian adalah kategori yang menunjukkan

penilaian dasar atas satu rangsangan fenomena, objek atau subjek.

Satu hal yang penting adalah bahwa adanya aktivitas tersebut

dikarenakan adanya nilai atau harga diri fenomena, objek atau subjek.

Kategori ini di bagi menjadi beberapa sub-kategori

a. Menerima nilai. Sub-kategori ini merupakan penerimaan secara

emosional terhadap hal-hal atau fenomena tertentu. Hal ini juga

diistilahkan dengan kepercayaan individu terhadap objek dan

fenomena berdasarkan nilai objek atau fenomena tersebut.

b. Pemilihan pada suatu niali merupakan pilihan individu terhadap

suatu rangsang, fenomena atau objek yang sesuai dengan keinginan

atau kesukaannya.

c. Tanggung jawab. Sub-kategori ini menunjukkan adanya keyakinan

dan ketentuan seseorang yang bertingkah laku. Bertingkah laku

pada tingkatan ini benar-benar berpegang pada suatu nilai yang ia

anut dengan tanpa peduli pada apapun alasannya. Dengan kata lain,

ia loyal pada suatu nilai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4. Organisasi

Organisasi. Sub-kategori ini diharapkan bertindak sebagai klasifikasi

yang tepat untuk tujuan yang menggambarkan awal dari pembentukan

suatu sistem nilai. Kategori ini dibagi menjadi dua sub-kategori :

a. Penggambaran suatu nilai. Hal ini merupakan sub-kategori yang

menunjukkan adanya kualitas abstraksi. Dalam sub-kategori ini,

individu memperoleh kesempatan untuk melihat hubungan antara

nilai dengan konssep yang akan dilihat.

b. Pengorganisasian suatu nilai. Hal ini merupakan konsep yang

diperoleh individu untuk dibawa bersama-sama dengan nilai yang

kompleks dalam suatu kumpulan nilai.

5. Pencirian

Pencirian. Pencirian oleh suatu nilai yang kompleks merupakan

kategori yang menunjukkan adanya sikap dan sistem nilai yang

menjadi pandangan hidup. Kategori ini dibagi menjadi

a. Hal-hal yang umum. Sub-kategori ini merupakan jenis

ketidaksadaran yang cenderung beroperasi secara konsisten dan

dapat diperkirakan polanya. Misalnya, orientasi dasar kehidupan

yang akan datang.

b. Ciri khas merupakan refleks dari puncak proses penerimaan lisan.

Pada sub-kategori ini didapatkan tujuan yang sesuai dengan

pandangan seseorang (orang pada umumnya), atau merupakan

filsafat hidup yang dimilikinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Berdasarkan uraian diatas, susunan kontinuitas minat dapat peneliti

kemukakan sebagai berikut : Minat dimulai dari kategori penerimaan,

lalu berlanjut pada kategori menanggapi, dan akhirnya pada kategori

pemilihan pada suatu nilai. Hal ini juga dapat dijelaskan dengan cara

lain.

1. Individu yang berminat pa sesuatu hal, baik berupa benda, orang

atau aktivitas dalam dirinya (dalam arti individu tersebut mau

menerima atau memperhatikan benda, orang atau aktivitas).

2. Setelah individu menerima fenomena-fenomena yang ada

disekitarnya, maka selanjutnya akan timbul reaksi dari individu

untuk menanggapi fenomena yang ada. Kategori menanggapi ini

merupakan perhatian yang sifatnya aktif terhadap benda, orang atau

aktivitas yang menimbulkan rangsangan (rasa tertarik) pada diri

individu. Pada kategori ini, individu akan melaksanakan aktivitas

yang berkaitan dengan objek atau fenomena yang telah dipilih.

3. Pada taraf ini individu akan memberi penilaian terhadap apa yang

telah ia pilih dan apa yang telah ia tanggapi. Individu akan

memberikan nilai atau harga pada suatu benda, orang aktivitas yang

dilakukan dirinya. Saat inilah yang menjadi suatu keadaan yang

menentukan. Apakah individu berminat atau tidak berminat itu

tergantung dari penialian ini.

Berdasarkan hal diatas, dapat dijelaskan bawa proses terbentuknya

minat merupakan proses yang berurutan yang dimulai dari kategori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

penerimaan atau perhatian individu sebagai rangsang yang

dimunculkan oleh fenomena-fenomena tertentu, lalu memilihnya

sesuai dengan manfaat yang dapat digunakan olehnya.

c. Tingkah laku Operasional dan Minat

Burus dikutip Galloway, (1976) diunduh dari www.google.co.id tanggal

8 Mei 2011, menggambarkan bahwa terdapat ratusan istilah yang

menujukkan tingkah laku operasional dari bidang afektif yang telah

ditemukan oleh Krathwohl.

Istilah minat tingkah laku yang operasional itu adalah : “ Menerima,

menyetujui, sukar menghadapi sesuatu, meminta, memperhatikan,

mengikuti, memilih, mempertahankan, menikmati, melibatkan,

membutuhkan, menawarkan, memberikan, ikut serta, memuji, bertanya,

menolak, mencari, menasihati, anjuran, mengusulkan, mengerti, dan lain-

lain. Sedangkan yang dimaksud minat mahasiswa adalah rasa

ketertarikan mahasiswa terhadap mata kuliah pada semester III yang

dimanifestasikan dengan tindakan menerima, menanggapi dan akhirnya

pada kategori pemilihan pada suatu nilai.

3. Tinjauan Tentang Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti daya upaya yang

dari dalam dan dmendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek

untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Dengan demikian motif dapat diartikan sebagai daya penggerak yang

telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama

bila kebutuhan mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak.

Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam

motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,

menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku

individu (dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono, 2002:80).

Buku lain menyebutkan setiap individu memiliki kondisi internal,

dimana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas sehari-

hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah “motivasi”. Motivasi

adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.

Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk

melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh

karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu

mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Istilah

motivasi yang berasal dari kata motif, dapat diartikan sebagai kekuatan

yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu tersebut

bertindak tau berbuat. Motif tidak dapat diamatisecara langsung. Tapi

dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku. (Hamzah, 2006: 1-3).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya dimana

kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita.

Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong terjaadinya

belajar (Dimyati dan Mudjiono 2002 : 80)

b. Komponen utama dalam motivasi

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu : (i) kebutuhan, (ii)

dorongan dan (iii) tujuan.

1. Kebutuhan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara

apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Menurut Morgan daan ditulis

kembali oleh S. Naaasution dalam Her Basuki (2008), manusia

memiliki berbagai macam kebutuhan:

a) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk aktifitas

Hal ini sangat penting, karena perbuatan sendiri itu mengandung

suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini, maka dapat

dihubungkan dengan suatu kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau

belajar itu akan behasil kaalau disertai dengan rasa gembira

b) Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain

Banyak orang memiliki motivasi untuk erbuat sesuatu untuk

menyenangkan orang lain, hal ini tentunya merupakan kepuasan

dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukannya. Konsep

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

ini dapat diterapkan dalam kegiatan belajar, misalnya : mahasiswa

rajin belajar untuk menyenangkan orang tuanya.

c). Kebutuhan untuk mencapai hasil

Kegiatan belajar akan berhasil dengan baik kalau disertai dengan

“pujian”, hal ini merupakan dorongan baagi seseorang untuk

belajar lebih giaat lagi. Pujian dan reinforcement harus selalu

dikaitkan dengan prestasi yang baik, seseorang harus diberi

kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu dengan hasil

optimal, sehingga ada rasa “sense of succes”.

d). Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan

Kesulitan atau hambatan, misal : cacat tubuh, mungkin

menimbulkan rasa rendah diri, tapi hal ini menjadi dorongan

untuk mencaari kompensasi dengan usaha yang keras dan tekun,

sehingga mencapai keberhasilan dalam bidang tertentu.

Kebutuhan manusia selalu berubah, begitu juga motivasinya selalu

berubah sesuai dengan kebutuhannya atau bersifat dinamis.

Relevansi dari masalah kebutuhan ini maka timbulah teori tentang

motivasi.

2. Dorongan

Menurut Hasil yang dikutip Dimyati dan Mudjiono (2002 :82).

Kebutuhan-kebutuhan organissme merupakan penyebab munculnya

dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku

mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

organisme, dan penguaatan kedua hal tersebut. Disamping kesua hal

tersebut juga ada pengaruh-pengaruh dari luar seperti insentif (hadiah

dan hukuman) yang mempengaruhi untensitas dan kualitas tingkah

laku organisme.

3. Tujuan

Tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis,

tujuan merupakan titik akhir “sementara” pencapaian puncak

kebutuhan. Jika tujuan tercapai maka kebutuhan terpenuhi untuk

“sementara” (Dimyati dan Mudjiono, 2002 : 83).

c. Macam-macam Motivasi

Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,

maka dari itu penggolongan motivasinyapun bervariasi

1. Motivasi dapat dilihat dari dasar pembentukannya.

a) Motivasi bawaan

Yang dimaksud dengan motivasi bawaan adalah motif yang

dibawa sejak lahir tanpa dilpelajari. Sebagai contoh adalah :

dorongan untuk makan, minum, bekerja, istirahat, seksual, dll.

Motivasi ini sering disebut motif biologis atau motif psycological

drive.

b). Motivasi yang dipelajari

Maksudnya adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari.

Sebagai contoh adalahh : dorongan untuk belajar, dorongan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

untuk mengajar di masyarakat, dan lain-lain. Motivasi ini sering

disebut social motives.

2. Jenis motivasi menurut Frandsen (dalam Basuki 2008)

a) Cognitive motives

Motif ini merujuk pada gejala instrinsik, yaitu menyangkut

kepuasan individual. Kepuasan individu yang berada didalam diri

manusia dan biasanya berujud proses dan produk mental. Jenis

motif seperti ini adalah sangat primer dan kegiatan belajar,

terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.

b) Self expresion

Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia, untuk itu

memang diperlukan kreativitas dan daaya imajinasi, sehingga

individu mampu membuat suatu keajaiban. Jadi dalam hal ini,

seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi diri.

c) Self-enhancement

Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan

meningkatkan kemajuan diri seseorang, kemajuan diri ini menjadi

salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar

diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi peserta didik

untuk mencapai suatu prestasi.

3. Jenis motivasi menurut Woodworth dan Marquis (dalam Basuki,

2008)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

a). Motif atau kebutuhan organis, yaitu motif yang berhubungan

dengan kebutuhan dasar tubuh manusia, misalnya : makan,

minum, oksigen, seksual, istirahat, dll. Ini sesuai dengan jenis

physiological drives dari Frandsen.

b). Motif-motif darurat (emergency motives), yaitu yang timbul jika

situasi menurut tindakan yang cepat. Motif timbul bukan dari

dalam tapi atas rangsangan dari luar, misalnya : dorongan untuk

menolong orang lain yang mengalami kecelakaan, dorongan

menyelamatkan diri dari bahaya dan lain-lain.

c). Motif-motif obyektif, yaitu motif yang diarahkan / ditujukan pada

obyek atau tujuan tertentu disekitar kita. Motif ini timbul karena

adanya dorongan dari dalam diri kita (kita menyadari) untuk dapat

menghadapi dunia luar secara efektif, contohnya : keinginan untuk

menyelidik, explorasi, menaruh minat, dan lain-lain.

d. Klasifikasi Motivasi

1. Motivasi jasmaniah dan rokhaniah

Ada beberapa ahli yang menggolongkan motivasi menjadi dua, yaitu

motivasi jasmaniah dan motivasi rokhaniah. Yang dimaksud motivasi

jasmaniah misalnya : refleks, insting otomatis, nafsu, dll. Sedang yang

termasuk motivasi rokhaniah adalah kemauan.

2. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik

a). Motivasi Instrinsik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang

menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,

karena dalam diri tiap individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Sebagai contoh : seorang yang gemar membaca

maka tidak usah ada orang yang mendorong, ia sudah rajin mencari

literatur untuk dibaca.

b). Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh : seseorang itu

belajar karena besok pagi ada ujian, dengan harapan mendapatkan

nilai baik sehingga akan mendapatkan penghargaan atau pujian.

Jadi belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tapi karena

ingin nilai baik dan mendapatkan hadiah.

e. Indikator Motivasi

Menurut Hamzah, (2006) Indikator Motivasi belajar adalah :

a). Adanya hasrat dan keinginan belajar

b). Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

c). Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

d). Adanya penghargaan dalam belajar.

e). Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

f). Adanya lingkungan yang kondusif sehingga memungkinkan seorang

peserta didik belajar dengan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

f. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002 : 85) motivasi belajar penting bagi

siswa dan guru. Pentingnya motivasi belajar bagi siswa :

a). Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir:

contohnya setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan,

dibandingkan dengan teman sekelasnya yang juga membaca

tersebut; ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong

membaca lagi.

b). Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang

dibandingkan dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika terbukti

usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia berusaha

setekun temannya yang belajar dan berhasil.

c). Mengarahkan kegiatan belajar, misalnya setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius, masih bersenda gurau dengan

temannya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.

d). Membesarkan semangat belajar, sebagai ilustrasi, jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang

tua, maka ia berusaha agar cepat halus.

e). Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian

bekerja (disela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang

bersinambungan, individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya

sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan

dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi

guru, diantaranya adalah :

a). Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa

untuk belajar sampai berhasil.

b). Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa dikelas

bermacam-macam.

c). Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara

bernacam-macam peran.

d). Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa padagogis.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Motivasi belajar mahasiswa

adalah dorongan individu baik dari dalam maupun dari luar untuk belajar

baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik.

3. Tinjauan Tentang Intensitas Penggunaan Sumber Belajar

a. Pengertian Intensitas

Intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran (Depdiknas, 2003 : 383).

Tingkatan di sini menggambarkan seberapa sering sumber belajar

digunakan oleh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran di semester

III.

b. Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar pada dasarnya terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi

yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dapat belajar secara individu. Kegiatan belajar mengajar terdiri dari

komponen komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan

bermula serta bermuara pada satu tujuan sehingga merupakan satu

sistem. Salah satu komponen dalam proses belajar mengajar tersebut

adalah sumber belajar.

Sudjana dan Rifai (2001 : 76) mengatakan “Sumber belajar dalam arti

sempit adalah buku-buku atau bahan tercetak lainnya”

Sedangkan menurut Rohani (2004 : 161), “Sumber belajar dalam

pengertian yang sederhana adalah guru dan bahan-bahan pelajaran seperti

buku bacaan dan semacamnya”. Sesungguhnya pengertian sumber

belajar tidak sesempit atau sesederhana itu. Seperti yang dikemukakan

oleh. Sementara itu Rohani (2004 : 164) berpendapat bahwa “Sumber

belajar dalam pengajaran adalah segala apa (daya, lingkungan,

pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat memudahkan pencapaian

tujuan pengajaran/ belajar, yang tersedia atau sengaja dipersiapkan, baik

yang langsung maupun tidak langsung, baik yang konkrit maupun yang

abstrak”.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa sebenarnya pengertian sumber belajar itu mencakup

hal yang sangat luas. Sumber belajar tidak terbatas pada guru dan buku-

buku pelajaran saja, karena segala apa yang dapat mendatangkan manfaat

atau mendukung perubahan ke arah yang lebih efektif atau positif dalam

kegiatan belajar, bisa berupa pesan, orang, alat, teknik maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

lingkungan, baik secara sendiri maupun terkombinasi yang dapat

mempermudah siswa memperoleh pengetahuan dapat dikategorikan

sebagai sumber belajar.

c. Klasifikasi Sumber Belajar

Sumber belajar terdapat di mana-mana dan beraneka ragam jenisnya.

Setiap sumber belajar mempunyai peranan sendiri-sendiri dalam kegiatan

belajar mengajar, tergantung bagaimana seorang guru memprogramkan

dan memanfaatkannya.

Menurut Rohani (2004 : 164) “the Association for Educational

Communication and Technology (AECT) mengklasifikasikan sumber

belajar menjadi 6 macam, yaitu : message (pesan), people (orang),

material (bahan), device (alat), technic (teknik), dan setting

(lingkungan)”. Untuk lebih jelasnya, pengertian tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1). Message (pesan)

Message (pesan) adalah informasi atau pelajaran yang diteruskan

oleh komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data.

Adapun yang termasuk dalam sumber belajar jenis ini adalah semua

bidang studi atau mata pelajaran yang diteruskan kepada peserta

didik.

2). People (orang)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

People (orang) adalah manusia yang berperan sebagai pencari,

penyimpan, pengelola, dan penyaji pesan, tidak termasuk yang

menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar.

Termasuk kelompok ini misalnya, guru, dosen, tutor, peserta didik,

instruktur, pembicara dan lain-lain.

3). Material (bahan)

Material (bahan) adalah sesuatu (bisa pula disebut media atau

software) yang mengandung pesan untuk disajikan melalui

penggunaan alat/ perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri.

Termasuk ke dalam kategori bahan yaitu: slide, film, audio, video,

modul, majalah, buku, dan sebagainya.

4). Device (alat)

Device (alat) sesuatu (bisa pula disebut perangkat keras atau

hardware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang

tersimpan dalam bahan. Termasuk dalam kategori alat antara lain:

overhead proyector (OHP), slide, video. Tape recorder, pesawat

radio, TV, dan sebagainya.

5). Technic (Teknik)

Technic (teknik) adalah prosedur rutin atau acuan yang dipersiapkan

untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan, untuk

menyampaikan pesan. Termasuk dalam sumber belajar ini adalah :

pengajaran terprogram/ modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab,

ceramah, belajar kelompok dan lain-lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

6). Setting (lingkungan)

Setting (lingkungan) adalah situasi atau suasana sekitar di mana

pesan diterima atau disampaikan. Lingkungan ini dibedakan menjadi

dua macam yaitu:

a) Lingkungan fisik: gedung sekolah, rumah, perpustakaan sekolah,

laboratorium, museum dan sebagainya.

b) Lingkungan non-fisik: tatanan ruang belajar, penerangan, sirkulasi

udara, cuaca, tingkat kegaduhan dan sebagainya.

Sudjana dan Rifai (2001 : 80), mengklasifikasikan sumber belajar

sebagai berikut:

1) Sumber belajar tercetak : buku pelajaran, majalah, kamus, koran,

ensiklopedi, dan lain-lain.

2) Sumber belajar non-cetak : transparasi, buku catatan, film, slide,

model, dan lain-lain.

3) Sumber belajar yang berbentuk fasilitas : perpustakaan sekolah,

ruangan belajar, lapangan olah raga, dan sebagainya.

4) Sumber belajar yang berupa kegiatan : wawancara, belajar

kelompok, simulasi, observasi, permainan, dan lain-lain.

5) Sumber belajar yang berupa lingkungan di masyarakat : pabrik,

museum, taman, terminal, dan lain-lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

d. Penggunaan Sumber Belajar

Rohani (2004 : 166) menyatakan bahwa : “Dalam memilih dan

memanfaatkan sumber belajar untuk mendukung kegiatan belajar

mengajar, seorang guru perlu memahami beberapa kriteria, sehingga

pemakaian sumber belajar tersebut benar-benar efektif. Kriteria tersebut

antara lain:

1) Ekonomis, dalam pengertian murah. Ekonomis tidak berarti harganya

selalu harus rendah. Bisa saja dana pengadaan sumber belajar itu

cukup tinggi, tetapi pemanfaatannya dalam jangka penjang terhitung

murah.

2) Praktis dan sederhana, artinya tidak memerlukan pelayanan serta

pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Kata sederhana

maksudnya tidak memerlukan pelayanan yang menggunakan

keterampilan khusus yang rumit.

3) Mudah diperoleh, dalam arti sumber belajar itu dekat, tidak sulit

diadakan atau dibeli di toko.

4) Bersifat fleksibel, maksudnya sesuatu yang dimanfaatkan sebagai

sumber belajar jangan sampai kaku/ paten, tapi harus mudah

dikembangkan, bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pengajaran,

serta tidak mudah dipengaruhi oleh faktor lain.

5) Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen

pengajaran lainnya.

6) Dapat membantu efisien dan kemudahan pencapaian tujuan belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

7) Memiliki nilai positif bagi proses atau aktifitas pengajaran khususnya

peserta didik.

8) Sesuai dengan interaksi dan strategi pengajaran yang telah dirancang

atau sedang dilaksanakan”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan

sumber belajar ialah tingkatan penggunaan/ pemanfaatan sumber belajar

dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Diduga semakin tinggi

tingkatan tersebut maka semakin tinggi pula prestasi yang diraih siswa

begitu pula sebaliknya. Pada dasarnya sumber belajar tersebut terdiri dari

sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan

dibuat agar memungkinkan siswa dapat belajar secara individu. Sumber

belajar tersebut dilkasifikasikan menjadi 6 macam, yaitu : message

(pesan yang disampaikan), people (orang atau pendidik), material (bahan

atau media yang digunakan), device (alat yang digunakan sebagai

penunjang media), technic (teknik atau metode pembelajaran yang

digunakan), dan setting (lingkungan sekitar tempat di mana pesan

diterima dan disampaikan).

B. Penelitian Yang Relevan

Secara teoritis, prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara garis besar dapat

dikelompokkan menjadi dua macam yakni faktor internal dan faktor eksternal.

Dalam penelitian ini penulis mengkorelasikan antara motivasi belajar dan media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

pembelajaran dengan prestasi belajar . Berikut ini adalah penelitian-penelitian

yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan :

1. Mustofa Arip (2009), dalam tesisnya yang berjudul ”Hubungan Antara

Motivasi Belajar dan Pergaulan Peer Group dengan Prestasi Belajar siswa

kelas XI IPS SMA Muhammadiah 2 Gemolong tahun 2008/2009 ”,Hasil

penelitian menunjukkan bahwa: (1). bahwa ada hubungan positif yang

signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. (2) Ada hubungan

positif yang signifikan antara pergaulan peer group dengan prestasi belajar.

(3) Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan pergaulan peer

group dengan prestasi belajar.

2. Farida Tri Yuliastuti, (2008), tesis dengan judul ”Hubungan Kedisiplinan

Siswa dan Media Pengajaran Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas

XI SMA N 7 Surakarta tahun 007/2008”. Hasil dari penelitian ini adalah (1).

Bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kedisiplinan siswa

dengan prestasi belajar. (2). Ada hubungan positif yang signifikan antara

media pengajaran dengan prestasi belajar. (3). Ada hubungan yang signifikan

antara kedisiplinan siswa dan media pengajaran dengan prestasi belajar.

3. Lilis Badriah, (2008), Tesis dengan judul ”Hubungan Antara Motivasi

Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar Perpustakaan dengan Pencapaian

Nilai Rata Semester Mahasiswa Program Studi Sosiologi Antropologi FKIP

UNS tahun 2007/2008”. Hasil dari penelitian ini adalah (1). Bahwa ada

hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan pencapaian

nilai rata semester. (2). Ada hubungan positif yang signifikan antara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

pemanfaatan sarana belajar perpustakaan dengan pencapaian nilai rata

semester. (3). Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan

pemanfaatan sarana belajar perpustakaan dengan pencapaian nilai rata

semester Ha diterima dan Ho ditolak.

4. Nur Hidayati. (2007), tesis dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Sumber

Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa

Kelas XII IPS di SMAN 1 Mojolaban Tahun Ajaran 2006/ 2007. Berdasarkan

hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar mata belajar

ekonomi pada siswa kelas XII IPS di SMAN 1 Mojolaban Tahun Ajaran

2006/ 2007.

5. V Zurnaini. (2006), tesis dengan judul “Hubungan Penggunaan Aneka

Sumber Belajar, Metode Belajar dan Aktivitas Belajar dengan Prestasi

Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri

25 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2005/ 2006”. Hasil penelitian ini dapat

disimpulkan adanya hubungan yang positif, erat dan signifikan antara: 1)

penggunaan aneka sumber belajar dengan prestasi belajar PKn dengan

koefisien korelasi sebesar 0,586; 2) metode belajar dengan prestasi belajar

PKn dengan koefisien korelasi sebesar 0,611; 3) aktivitas belajar siswa

dengan prestasi belajar PKn dengan koefisien korelasi sebesar 0,649; 4)

penggunaan aneka sumber belajar, metode belajar dan aktivitas belajar secara

bersama-sama dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasi sebesar

0,792.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

6. Jurnal Internasional berjudul “Hubungan Antara Intensitas Penggunaan

Komputer di Sekolah dan di Rumah dengan Prestasi Akademik Siswa” oleh

J. Gill-Flores, Departemen Metode Penelitian dan Diagnosis dalam

Pendidikan, University of Seville, C / Camilo José Cela, s / n, 41.018 Seville,

29 Spanyol. Studi ini berpusat pada hubungan yang ada antara penggunaan

komputer dan prestasi akademis. Hasil penelitian menunjukkan, (1).

Penggunaan jauh lebih tinggi komputer di rumah daripada di sekolah.

Melalui analisis regresi berganda, hubungan yang signifikan antara

menggunakan komputer di rumah dan prestasi akademik ditemukan dengan

koefisien korelasi sebesar 9,85, bahkan dengan mempertimbangkan pengaruh

sosial ekonomi dan latar belakang budaya. (2). Tidak ada hubungan yang

signifikan ditampilkan antara penggunaan computer di sekolah dan prestasi

akademik dengan koefisien korelasi sebesar 0,95. Dalam konteks ini, 59,3%

dari responden menyatakan bahwa mereka menggunakan komputer sehari-

hari atau hampir setiap hari di rumah. Pada sebaliknya, tempat di mana

komputer digunakan dengan frekuensi terendah ada di sekolah.

7. DeBell & Chapman, 2003; Fairlie, 2002; Puma, Chapin, & Pape, 2003;

Solomon, 2002, Jurnal Internasional berjudul “Hubungan Antara Prestasi

Belajar Anak-anak Muda Amerika-Afrika dan Akses Penggunaan Komputer

di Sekolah dan Rumah” Hasil penelitian menunjukkan bahwa akses dan

penggunaan komputer di rumah, daerah komputer di ruang kelas, anak / rasio

komputer, perangkat lunak, dan komputer di sekolah berkorelasi positif

dengan prestasi akademik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

8. Jurnal Internasional volume 57, number 5/ October, 2009 dari Springer

Boston, yang berjudul “Persepsi Mahasiswa tentang Kualitas Belajar dan

Mengajar”. Hasil ditunjukkan dari hasil perhitungan thitung > ttabel = 20,85

> 1,96 pada taraf signifikansi 5 %. Analisis data menunjukkan korelasi kuat

antara diri siswa dan laporan tepat waktu belajar akademik, berapa banyak

yang mereka pelajari, Pertama Prinsip Instruksi, kepuasan mereka dengan

kursus, persepsi tujuan penguasaan mereka tentu saja, dan tentu saja

peringkat global. Yang paling penting, prinsip mengukur timbangan dengan

yang pengembang instruksional dan guru dapat mengevaluasi produk dan

program, tanpa proses yang digunakan desain: memberikan tugas-tugas

otentik bagi siswa untuk melakukan; mengaktifkan sebelum belajar;

menunjukkan apa yang harus dipelajari, menyediakan kesempatan bagi siswa

mengulangi untuk berhasil menyelesaikan tugas-tugas otentik dengan

pembinaan dan umpan balik, dan membantu siswa mengintegrasikan apa

yang telah mereka pelajari ke dalam kehidupan pribadi mereka

C. Kerangka Berpikir

1. Hubungan minat dengan prestasi belajar

Minat adalah ketertarikan sseorang terhadap obyek tertentu sehingga

ada kecenderungan jiwa terhadap keinginan, seperti halnya seorang yang

berminat terhadap mata kuliah atau jurusan tertentu. Beberapa faktor yang

dapat membangkitkan minat seseorang antar lain : membangkitkan adanya

suatu kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

lampau, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik dan

menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. Minat akan mendorong

seseorang untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kebutuhannya, misal

seorang mahasiswa akan tergerak untuk aktif belajar sehingga dapat

memperoleh hasil atau prestasi seperti yang diharapkan.

Minat yang tinggi terhadap suatu obyek akan timbul semangat yang

tinggi untuk memfasilitasi dalam rangka meraih prestasi, sebaliknya minat

yang rendah akan menimbulkan ketidaktertarikan dalam belajarnya

sehingga tidak ada upaya untuk memperoleh prestasi.

Hasil penelitian yang dilakukan Nabhani (2007) menunjukkan bahwa

ada hubungan positif yang signifikan antara minat dengan prestasi belajar.

Minat merupakan prediktor yang baik terhadap prestasi belajar dengan

Sumbangan Efektif (SE) sebanyak 23 %.

2. Hubungan motivasi dengan prestasi belajar

Motivasi belajar seseorang yang tinggi merupakan motor penggerak

untuk melakukan aktivitas belajar dan selalu berusaha untuk mencapai hasil

seperti apa yang diinginkan atau dicita-citakan. Misal seorang mahasiswa

dngan motivasi tinggi untuk menjadi seorang perawat maka akan

termotivasi untuk belajar sehingga akan memperoleh prestasi belajar yang

baik. mengingat keterkaitan yang cukup kuat antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar, timbul dugaani kalangan mahasiswa dissebabkan

karena rendahnya motivasi untuk belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agnes Maria (2005)

menunjukkan bahwa setelah mengendalikan faktor inteligensi dan motivasi

instrinsik diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan dari keempat

komponen motivasi belajar ekstrinsik terhadap prestasi belajar dengan R2

sebesar 26,5%.

3. Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Sumber Belajar dengan

Prestasi Belajar

Dalam proses belajar mengajar terkandung berbagai komponen –

komponen yang saling berinteraksi di dalamnya untuk mencapai tujuan

pengajaran, dan salah satu dari komponen tersebut adalah sumber belajar.

Sumber belajar dalam pengajaran adalah segala apa (daya, lingkungan,

pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat memudahkan pencapaian

tujuan pengajaran/ belajar, yang tersedia atau sengaja dipersiapkan, baik

yang langsung maupun tidak langsung, baik yang konkrit maupun yang

abstrak. Sumber belajar tidak terbatas pada guru dan buku-buku pelajaran

saja, karena segala apa yang dapat mendatangkan manfaat atau mendukung

perubahan ke arah yang lebih efektif atau positif dalam kegiatan belajar,

bisa berupa pesan, orang, alat, teknik maupun lingkungan, baik secara

sendiri maupun terkombinasi yang dapat mempermudah siswa memperoleh

pengetahuan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar Sumber belajar

diklasifikasikan menjadi 6 macam, yaitu : message (pesan), people (orang),

material (bahan), device (alat), technic (teknik), dan setting (lingkungan).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Sumber belajar terdiri dari dua yaitu manusia dan non manusia, sumber

belajar manusia adalah guru sedangkan sumber belajar non manusia adalah

semua sumber belajar non manusia yang digunakan menunjang proses

balajar mengajar. Kedudukan guru sebagai sumber belajar adalah sebagai

pengelola pengajaran, dimana guru adalah penentu strategi/metode

pembelajaran yang akan digunakan dan sumber belajar lainnya yang akan

digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.Secara teoritis

sumber belajar akan mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar peserta

didik. Sedangkan hasil belajar itu sendiri adalah cerminan dari prestasi

belajar yang dicapai oleh peserta didik. Diduga semakin tinggi intensitas

penggunaan sumber belajar akan menunjukkan prestasi belajar yang baik

pada siswa begitu pula sebaliknya semakin rendah intensitas penggunaan

sumber belajar akan menunjukkan prestasi belajar yang rendah pula.

Dengan demikian, diduga bahwa intensitas penggunaan sumber belajar akan

mempengaruhi kemajuan hasil belajar siswa.

4. Hubungan Antara Minat, Motivasi Belajar dan Intensitas Penggunaan

Sumber Belajar dengan Prestasi belajar

Minat dan Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam

kegiatan belajar, karena kedua hal tersebut merupakan faktor psikologis

yang mempengaaruhi prestasi belajar disamping faktor bakat dan

kecerdasan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Minat dan motivasi yang tinggi akan semakin mengguatkan seseorang

untuk melakukan suatu aktivitas yang diinginkan, sehingga dengan

tingginya kedua hal ini diharapkan akan memperoleh prestasi yang tinggi

pula.

Motivasi belajar merupakan perubahan dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan. Perubahan yang ada dalam diri seseorang itu berupa

suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai

tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang

kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia lakukan untuk

mencapainya. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab

seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan

mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan suatu pertanda

bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya.

Dengan demikian hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor

yang mempengaruhinya. Sumber belajar dalam pengajaran adalah segala

apa (daya, lingkungan, pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat

memudahkan pencapaian tujuan pengajaran/ belajar, yang tersedia atau

sengaja dipersiapkan, baik yang langsung maupun tidak langsung, baik yang

konkrit maupun yang abstrak. Sumber belajar diklasifikasikan menjadi 6

macam, yaitu : message (pesan), people (orang), material (bahan), device

(alat), technic (teknik), dan setting (lingkungan). Secara teoritis sumber

belajar akan mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Sedangkan hasil belajar itu sendiri adalah cerminan dari prestasi belajar

yang dicapai oleh peserta didik.

Dengan demikian, diduga bahwa minat, motivasi belajar serta

intensitas penggunaan sumber belajar merupakan faktor penting dan

merupakan kunci keberhasilan siswa dalam belajar, khususnya mata kuliah

di semester III. Berhasil tidaknya siswa dalam mencapai hasil belajar pada

mata kuliah semester III berhubungan erat dengan bagaimana siswa

mempunyai minat, motivasi belajar serta intensitas penggunaan sumber

belajar dalam proses belajar mengajar. Semakin tinggi minat dan motivasi

belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar maka diduga semakin

tinggi pula prestasi yang dicapai siswa. Begitu pula sebaliknya, semakin

rendah minat. Motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar,

maka diduga semakin rendah pula prestasi yang dicapai siswa..

Prestasi belajar merupakan suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi belajar tidak

akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan.

Dalam kenyataannya, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang

dibayangkan, akan tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang

harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme

dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya, wajarlah pencapaian

prestasi belajar itu harus dengan jalan keuletan kerja. Oleh karena itu

prestasi belajar sangatlah penting bagi seseorang untuk mencapai suatu

tujuan, dengan adanya motivasi belajar yang baik dan intensitas penggunaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

sumber belajar yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar

pada masing – masing individu. Dengan demikian tiga faktor tersebut antara

minat, motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar

dimungkinkan secara bersama-sama mempunyai korelasi yang positif

dengan prestasi belajar pada mahasiswa. Hal ini terjadi bila mahasiswa

memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi untuk mencapai tujuannya

dan penerapan intensitas penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan

kebutuhan tiap – tiap mata pelajaran. Jadi motivasi belajar dan intensitas

penggunaan sumber belajar akan memiliki hubungan yang positif dengan

prestasi belajar. Maka bagaimana motivasi belajar yang ada dalam diri siswa

serta intensitas penggunaan sumber belajar akan mempengaruhi prestasi

belajar pada mahasiswa tersebut, sehingga mahasiswa bisa memperoleh

hasil yang maksimal.

Adapun model kerangka berfikir antar variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Kerangka Berpikir

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir

Dari skema diatas bisa disimpulkan bahwa prestasi belajar bisa dipengaruhi

oleh minat, motivasi dan sumber belajar. Minat dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu faktor dorongan dari dalam, faktor motif sosial dan faktor emosional, minat

juga bisa dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu penerimaan, menanggapi,

Faktor yang

mempengaruhi

minat

1. Faktor

dorongan

dari dalam

2. Faktor

motif sosial

3. Faktor

emosional

Prestasi belajar

Hasil Belajar

A : Amat Baik

B : Baik

C : Cukup

D : Kurang

E : Sangat Kurang

Sumber Belajar

Klasifikasi

1. message (pesan),

2. people (orang),

3. material (bahan),

4. device (alat),

5. technic (teknik),

6. setting (lingkungan)

Motivasi belajar

Komponen utama

dalam motivasi

belajar

1. Kebutuhan

2. Dorongan

3. Tujuan Minat

Aspek Minat

1. Penerimaan

2. Menanggapi

3. Penilaian

4. Organisasi

5. Pencirian

Klasifikasi

motivasi.

1. Jasmaniah dan

rokhaniah

2. Instrinsik dan

Ekstrinsik

Jsamaniah dan r

1. Motivasi

Krteria Sumber Belajar

1. Ekonomis

2. Praktis dan sederhana

3. mudah diperoleh

4. fleksibel

5. relevan dg tujuan

6. efisien

7. memiliki nilai positif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

penilaian, organisasi dan pencirian sedangkan motivasi komponen utamanya

adalah kebutuhan, dorongan dan tujuan, klasifikasi motivasi yaitu ada jasmaniah

dan rohaniah serta instrinsik maupun ekstrinsik. Sumber belajar bisa diperoleh

dari message (pesan), people (orang), material (bahan), device (alat), technic

(teknik), setting (lingkungan), kriteria sumber belajar yang baik adalah Ekonomis,

Praktis dan sederhana, mudah diperoleh, fleksibel, relevan dg tujuan, efisien, memiliki

nilai positif. Sedangkan prestasi belajar bisa diambil dari hasil belajar mahsiswa,

baik dengan angka maupun huruf.

Keterangan

: faktor yang diteliti

: faktor yang tidak diteliti

D. HIPOTESIS

1. Ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar.

2. Ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar.

3. Ada hubungan antara intensitas penggunaan sumber belajar dengan prestasi

belajar.

4. Ada hubungan antara minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber

belajar secara bersama dengan prestasi belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

dengan rancangan korelasi sederhana. Penelitian deskriptif analitik

bertujuan untuk memaparkan peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada

masa kini. Metode korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

korelatif antar variabel, dan mengacu pada kecenderungan bahwa variasi

suatu variabel diikuti oleh variabel yang lain (Nursalam, 2003). Penelitian

ini dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara minat, motivasi

dan intensitas penggunaan sumber belajar dengan prestasi belajar pada

mahasiswa Stikes ICME Jombang.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa semester III di Stikes

ICMe Jombang yang berjumlah 228 orang.

2. Sampel

Tujuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai obyek

penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan

dengan Simple Random Sampling karena populasinya relatif homogen .

Ukuran sampel yang digunakan adalah:

2. n x jumlah variabel independen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Keterangan: n = 15-20 sub jek

jadi jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebanyak:

= (15-20) x 3

= 45 – 60 sampel

Menurut Hair et al (1998) dalam Murti (2010), rasio antara jumlah subjek

(pengamatan) dan jumlah variabel independen dalam analisis multivariat

dianjurkan sekitar 15 hingga 20 subjek per variabel independen.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Prodi DIII Kebidanan di Stikes IcMe Jombang.

Penelitian Ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel bebas adalah minat, motivasi dan Intensitas penggunaan

Sumber Belajar

2. Variabel terikat adalah prestasi belajar

Tabel 3.1. Definisi Operasi Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Operasional Alat Data Skala Data

1 Minat Rasa tertarik dalam

melakukan aktivitas belajar

yang ditunjukkan sikap dan

perilaku belajar dalam

mencapai tujuan belajar, yang

meliputi

: penerimaan, menanggapi,

penilaian, organisasi dan

pencirian

Kuesioner Interval

Untuk

pembahasan

minat, peneliti

kelompokan

menjadi 5

kategori:

RS : 40-45

R : 46-50

S : 51-55

T : 51-60

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

TS : >61

2

Motivasi

Motivasi belajar mahasiswa

adalah dorongan individu

baik dari dalam maupun dari

luar untuk belajar baik

motivasi intrinsik maupun

ekstrinsik.

Kuesioner

Interval

Untuk

pembahasan

motivasi peneliti

kelompokan

menjadi 5

kategori:

RS : 61-65

R : 66-70

S : 71 – 75

T :76 – 80

TS :>81

3 Intensitas

Penggunaa

n Sumber

Belajar

Sumber belajar

dilkasifikasikan menjadi 6

macam, yaitu message

(pesan yang disampaikan),

people (orang atau pendidik),

material (bahan atau media

yang digunakan), device (alat

yang digunakan sebagai

penunjang media), technic

(teknik atau metode

pembelajaran yang

digunakan), dan setting

(lingkungan sekitar tempat di

mana pesan diterima dan

disampaikan).

Kuesioner Interval

Untuk

pembahasan

intensitas

penggunaan

sumber belajar

peneliti

kelompokan

menjadi 5

kategori:

menjadi 5 :

RS : 81-85

R : 86-90

S : 91 – 95

T : 96–100

TS :>100

3

Prestasi

belajar

Prestasi belajar adalah hasil

yang dicapai dar

i suatu kegiatan atau usaha

yang dapat memberikan

kepuasan emosional, dan

dapat diukur dengan alat atau

tes tertentu.

Dokumen

Interval

Indeks Prestasi

Kumulatif

dibagi menjadi 3

:

3,51– 4,00:

pujian

2,76-

3,50:Sangat

Memuaskan

2,00-2,75:

Memuaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

E. Instrumen Penelitian

Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, efisiensi dan biaya, penelitian

ini menggunakan kuesioner dalam bentuk jawaban tertutup dan dokumen.

Penggunaan kuesioner memiliki keuntungan sebagai berikut : murah, mudah,

memerlukan waktu yang singkat dana rahasia responden dapat dijaga.

Instrumen penelitian yang dipergunakannya 3 kuesioner dan 1

dokumen. Kuesioner pertama tentang Minat, menggunakan skala likert dengan 5

(lima) alternatif jawaban 1 sampai 5 dengan alternatif jawaban SS, S, R, TS dan

STS. Jawaban sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, ragu-ragu skor 3,

tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Minat

Indikator

Banyak

item

Nomor item

Favorable Unfavorable

Rasa tertarik dalam melakukan aktivitas

belajar yang ditunjukkan sikap dan

perilaku belajar dalam mencapai tujuan

belajar, yang meliputi : penerimaan,

menanggapi, penilaian, organisasi dan

pencirian

15 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9,

10

11, 12, 13,

14, 15

Sumber : Krathwall, 1976

Kuesioner kedua tentang motivasi, menggunakan skala likert dengan 5

(lima) alternatif jawaban 1 sampai 5 dengan alternatif jawaban SS, S, R, TS dan

STS. Jawaban sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, ragu-ragu skor 3,

tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi

Indikator Banyak

item

Nomor item

Favorable Unfavorable

Dorongan kegiatan proses belajar yang

berasal:

1. Dari dalam diri mahasiswa

(Intrinsik).

2. Dari luar diri mahasiswa

(ekstrinsik)

14

9

1, 2, 3, 4, 6,

7, 9, 11, 14,

21

8, 12, 13, 18,

19, 22, 23

5, 10, 16, 17

15,20

Jumlah 23

Sumber : Hamzah, 2006

Kuesioner ketiga tentang intensitas penggunaan sumber belajar,

menggunakan skala likert dengan 5 (lima) alternatif jawaban 1 sampai 5 dengan

alternatif jawaban SS, S, R, TS dan STS. Jawaban sangat setuju diberi skor 5,

setuju diberi skor 4, ragu-ragu skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak

setuju diberi skor 1.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Kuesioner Intensitas Penggunaan Sumber Belajar

Indikator Banyak

item

Item soal

a. Sumber belajar berupa alat

b. Sumber belajar berupa benda

c. Sumber belajar berupa pesan

Sumber belajar berupa

lingkungan

9

9

5

7

1,2,3,4,5,6,7,8,9,

10,11,12,13,14,15

16,17,18,

19, 20, 21, 22, 23,

24, 25, 26, 27, 28,

29, 30 Sumber : Rohani, 2004

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer

Pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

mahasiswa dengan pengisiaan kuesioner. Peneliti menggunakan kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

yang bersifat obyektif, representatif, bisa untuk mengukur dalam jumlah

besar, waktu singkat, hemat tenaga dan bisa menggali data yang berhubungan

dengan minat, motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar

sedangkan untuk data prestasi belajar peneliti menggunakan hasil nilai

semester III. Instrumen alat ukur tersebut peneliti sesuaikan dengan

karakteristik sampel dan materi di semester III sesuai dengan kurikulum. Data

yang diperoleh dari angket dapat dihitung secara kuantitatif maka diberi skor

pada setiap instrumen.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk menguji ketepatan suatu hipotesis tentang hubungan variabel

penelitian sangat tergantung kualitas data atau instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian tersebut. Uji validitas dan realibilitas instrumen

dilakukan pada mahasiswa semester III dengan mengambil sampel sebanyak

kurang lebih 30 mahasiswa.

a. Uji Validitas

Menurut Nasution (2003:74) ”suatu alat pengukur dikatakan valid,

jika alat ukur itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu. Validitas

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang akan

di ukur”. Dengan demikian validitas adalah kesesuaian antara alat ukur

dengan hal yang akan diukur. Penelitian ini menggunakan teknik validitas

internal yaitu korelasi antara skor dengan skor total untuk menghitung

besarnya koefisian korelasi menggunakan teknik product moment dengan

rumus:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Rxy =

Keterangan :

R xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = jumlah skor dalam sebaran X

Y = jumlah skor dalam sebaran Y

XY = jumlah perkalian skor X dan skor Y yang berpasangan

X 2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

Y 2 = jumlah skor yang di kuadratkan dalam sebaran Y

n = jumlah subyek

(Sugiyono, 2008)

Hasil perhitungan tiap item kemudian dibandingkan dengan tabel nilai

Product Moment. Berdasarkan hasil uji statistik validitas dengan

menggunakan uji Pearson Correlation, untuk mendapatkan soal yang valid,

maka (nilai probabilitas) harus lebih kecil dibandingkan dengan taraf

kesalahan yang digunakan rhitung > rtabel (30 responden dengan signifikan

0,05) 0,361.

Tabel 3.5 Hasil uji validitas minat

No.

Soal

Item

pertanyaan r hitung

rtabel

0,05

(5%)

-

value Keterangan

1 M1 0,378 0,361 0,040 0,05 Valid

2 M2 0,593 0,361 0,001 0,05 Valid

3 M3 0,454 0,361 0,012 0,05 Valid

4 M4 0,726 0,361 0,000 0,05 Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

5 M5 0,630 0,361 0,000 0,05 Valid

6 M6 0,312 0,361 0,093 0,05 Tidak Valid

7 M7 0,614 0,361 0,000 0,05 Valid

8 M8 0,596 0,361 0,001 0,05 Valid

9 M9 0,702 0,361 0,000 0,05 Valid

10 M10 0,564 0,361 0,001 0,05 Valid

11 M11 0,598 0,361 0,000 0,05 Valid

12 M12 0,528 0,361 0,003 0,05 Valid

13 M13 0,586 0,361 0,001 0,05 Valid

14 M14 0,292 0,361 0,117 0,05 Tidak Valid

15 M15 0,630 0,361 0,000 0,05 Valid

Berdasarkan tabel 3.5 uji validitas diatas didapatkan bahwa dari 15 soal dengan

responden 30 orang dinyatakan soal yang valid sebanyak 13 soal dikarenakan

rhitung > rtabel (0,361), atau ( < α (0,05)). Sedangkan yang tidak valid sebanyak

2 soal yaitu soal nomor 6 dan 14 karena rhitung < rtabel (0,361), atau ( > α

(0,05)).

Tabel 3.6 Hasil uji validitas motivasi

No.

Soal

Item

pertanyaan r hitung

rtabel

0,05

(5%) -value Keterangan

1 MT1 0,591 0,361 0,001 0,05 Valid

2 MT2 0,532 0,361 0,002 0,05 Valid

3 MT3 0,607 0,361 0,000 0,05 Valid

4 MT4 0,632 0,361 0,000 0,05 Valid

5 MT5 0,531 0,361 0,003 0,05 Valid

6 MT6 0,654 0,361 0,000 0,05 Valid

7 MT7 0,166 0,361 0,381 0,05 Tidak Valid

8 MT8 0,351 0,361 0,057 0,05 Tidak Valid

9 MT9 0,555 0,361 0,001 0,05 Valid

10 MT10 0,522 0,361 0,003 0,05 Valid

11 MT11 0,791 0,361 0,000 0,05 Valid

12 MT12 0,522 0,361 0,003 0,05 Valid

13 MT13 0,602 0,361 0,000 0,05 Valid

14 MT14 0,661 0,361 0,000 0,05 Valid

15 MT15 0,638 0,361 0,000 0,05 Valid

16 MT16 0,525 0,361 0,003 0,05 Valid

17 MT17 0,335 0,361 0,070 0,05 Tidak Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

18 MT18 0,638 0,361 0,000 0,05 Valid

19 MT19 0,506 0,361 0,004 0,05 Valid

20 MT20 0,439 0,361 0,015 0,05 Valid

21 MT21 0,620 0,361 0,000 0,05 Valid

22 MT22 0,602 0,361 0,000 0,05 Valid

23 MT23 0,682 0,361 0,000 0,05 Valid

Berdasarkan tabel 3.6 uji validitas diatas didapatkan bahwa dari 23 soal dengan

responden 30 orang dinyatakan soal yang valid sebanyak 20 soal dikarenakan

rhitung > rtabel (0,361), atau ( < α (0,05)). Sedangkan yang tidak valid sebanyak

3 soal yaitu soal nomor 7, 8 dan 17 karena rhitung < rtabel (0,361), atau ( > α

(0,05)).

Tabel 3.7 Hasil uji validitas sumber belajar

No.

Soal

Item

pertanyaan r hitung

rtabel

0,05

(5%)

-

value Keterangan

1 SB1 0,451 0,361 0,012 0,05 Valid

2 SB2 0,593 0,361 0,001 0,05 Valid

3 SB3 0,067 0,361 0,726 0,05 Tidak Valid

4 SB4 0,725 0,361 0,000 0,05 Valid

5 SB5 0,460 0,361 0,011 0,05 Valid

6 SB6 0,576 0,361 0,001 0,05 Valid

7 SB7 0,725 0,361 0,000 0,05 Valid

8 SB8 0,622 0,361 0,000 0,05 Valid

9 SB9 0,136 0,361 0,474 0,05 Tidak Valid

10 SB10 0,725 0,361 0,000 0,05 Valid

11 SB11 0,542 0,361 0,002 0,05 Valid

12 SB12 0,449 0,361 0,013 0,05 Valid

13 SB13 0,496 0,361 0,005 0,05 Valid

14 SB14 0,610 0,361 0,000 0,05 Valid

15 SB15 0,482 0,361 0,007 0,05 Valid

16 SB16 0,527 0,361 0,003 0,05 Valid

17 SB17 0,675 0,361 0,000 0,05 Valid

18 SB18 0,182 0,361 0,337 0,05 Tidak Valid

19 SB19 0,451 0,361 0,012 0,05 Valid

20 SB20 0,593 0,361 0,001 0,05 Valid

21 SB21 0,586 0,361 0,001 0,05 Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

22 SB22 0,656 0,361 0,000 0,05 Valid

23 SB23 0,586 0,361 0,001 0,05 Valid

24 SB24 0,527 0,361 0,003 0,05 Valid

25 SB25 0,603 0,361 0,000 0,05 Valid

26 SB26 0,682 0,361 0,000 0,05 Valid

27 SB27 0,514 0,361 0,004 0,05 Valid

28 SB28 0,423 0,361 0,020 0,05 Valid

29 SB29 0,542 0,361 0,002 0,05 Valid

30 SB30 0,287 0,361 0,124 0,05 Tidak Valid

Berdasarkan tabel 3.7 uji validitas diatas didapatkan bahwa dari 30 soal dengan

responden 30 orang dinyatakan soal yang valid sebanyak 26 soal dikarenakan

rhitung > rtabel (0,361), atau ( < α (0,05)). Sedangkan yang tidak valid sebanyak

4 soal yaitu soal nomor 3 , 9, 18 dan 30 karena rhitung < rtabel (0,361), atau ( > α

(0,05)).

b. Uji reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan internal

consistency yaitu melakukan uji coba instrumen satu kali saja, kemudian hasil

yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat

digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.(Sugiyono, 2006). Untuk

menguji reliabilitas kuesioner digunakan rumus koefisien relliabilitas Alpha

Cronbach dengan rumus

R11 = r11 =

Keterangan :

r11 : Reliabilitas yang dicari

n : Jumlah item

21 : jumlah varians skor tiap-tiap item

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

2

1 : Varians total

Dari perhitungan juga harus dibandingkan dengan angka kritik tabel

korelasi nilai r, apabila r-total >r-tabel maka soal dikatakan realiabel.

Tabel 3.8 Hasil uji reliabilitas minat

Item-Total Statistics

52,2000 21,545 ,315 ,849

51,9667 20,033 ,511 ,837

51,7333 21,237 ,448 ,842

51,7667 19,978 ,638 ,830

51,8333 20,626 ,497 ,838

51,9000 20,507 ,527 ,837

52,0667 20,064 ,484 ,839

52,2667 19,375 ,667 ,827

52,2333 20,047 ,468 ,841

52,2000 19,890 ,524 ,836

51,9000 19,610 ,486 ,840

52,1000 20,507 ,527 ,837

51,8333 20,626 ,497 ,838

X_1

X_2

X_3

X_4

X_5

X_7

X_8

X_9

X_10

X_11

X_12

X_13

X_15

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Dari hasil pengujian reliabilitas untuk semua butir jawaban kuesioner

dilihat dari hasil tabel reliability statistics dengan ketentuan nilai cronbach’s

alpha (0,848) > 0,6 (nilai alpha minimal), maka dapat diartikan bahwa

kuesioner tersebut layak digunakan.

Tabel 3.9 Hasil uji reabiliatas motivasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Item-Total Statistics

71,1333 51,637 ,540 ,898

71,0333 52,447 ,497 ,899

71,0667 53,375 ,537 ,899

71,3333 50,506 ,610 ,896

71,1333 53,637 ,463 ,900

71,5667 53,426 ,594 ,898

71,4333 53,426 ,557 ,898

71,0667 52,616 ,465 ,900

71,2333 49,495 ,781 ,891

71,0667 52,616 ,465 ,900

71,5000 53,776 ,519 ,899

71,0333 50,516 ,607 ,896

70,6667 51,954 ,552 ,898

70,7000 52,700 ,444 ,901

71,0000 51,103 ,610 ,896

70,8667 53,292 ,462 ,900

71,0333 54,516 ,353 ,903

71,2667 51,789 ,580 ,897

71,5000 53,776 ,519 ,899

71,4667 52,326 ,629 ,896

X_1

X_2

X_3

X_4

X_5

X_6

X_9

x_10

X_11

X_12

X_13

X_14

X_15

X_16

X_18

X_19

X_20

X_21

X_22

X_23

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Dari hasil pengujian reliabilitas untuk semua butir jawaban kuesioner dilihat

dari hasil tabel reliability statistics dengan ketentuan nilai cronbach’s alpha

(0,903) > 0,6 (nilai alpha minimal), maka dapat diartikan bahwa kuesioner

tersebut layak digunakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 3.10 Hasil uji reliabilitas sumber belajar

Item-Total Statistics

96,0667 89,926 ,386 ,915

96,3667 88,930 ,597 ,912

95,5000 85,500 ,676 ,910

96,2667 90,202 ,362 ,916

95,5000 86,948 ,522 ,913

95,5000 85,500 ,676 ,910

95,6000 87,007 ,542 ,913

95,7333 84,616 ,653 ,910

96,4667 90,120 ,488 ,914

96,0667 88,961 ,394 ,915

95,9667 88,309 ,479 ,914

96,0000 88,897 ,572 ,912

96,2667 87,857 ,444 ,915

96,0667 89,444 ,478 ,914

96,5000 88,672 ,664 ,912

96,0667 89,926 ,386 ,915

96,3667 88,930 ,597 ,912

96,0000 87,448 ,533 ,913

96,1667 86,144 ,625 ,911

96,0000 87,448 ,533 ,913

96,4333 90,185 ,472 ,914

95,9667 85,964 ,579 ,912

95,6000 86,248 ,650 ,911

95,6333 88,102 ,469 ,914

95,8000 90,097 ,379 ,915

95,9333 87,582 ,511 ,913

X_1

X_2

X_4

X_5

X_6

X_7

X_8

X_10

X_11

X_12

X_13

X_14

X_15

X_16

X_17

X_19

X_20

X_21

X_22

X_23

X_24

X_25

X_26

X_27

X_28

X_29

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Dari hasil pengujian reliabilitas untuk semua butir jawaban kuesioner dilihat

dari hasil tabel reliability statistics dengan ketentuan nilai cronbach’s alpha

(0,916) > 0,6 (nilai alpha minimal), maka dapat diartikan bahwa kuesioner

tersebut layak digunakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

G. Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

A. Editing

Yaitu memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan

responden apakah lengkap. Editing dilakukan ditempat pengumpulan

data sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi.

B. Coding (Pengkodean)

Jawaban-jawaban yang ada pada lembar kuesioner dilakukan klasifikasi

dengan jalan memadai masing-masing dengan simbol berupa angka,

kemudian dimasukkan dalam lembaran tabel kerja guna mempermudah

membacanya.

C. Skoring

Adalah pemberian nilai-nilai pada variabel-variabel yang perlu diberi

skor.

D. Entry

Adalah memasukkan seluruh data ke dalam komputer untuk dilakukan

analisis data.

H. Teknik Analisis Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh

data. Pengolahan data adalah suatu proses pendekatan subjek dan proses

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

pengolahan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian,

(Nursalam, 2003).

Analisa data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Untuk

alasan tersebut dipergunakan uji statistik yang cocok dengan variabel

penelitian. Analisa data terdiri atas analisa univariat dan bivariat. Analisa

univariat tersaji dalam bentuk distribusi frekuensi data umur dan jenis

kelamin.

Analisa bivariat untuk melihat hubungan dan bertujuan untuk menguji

hipotesis atau korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan

menggunakan statistik regresi linier ganda karena ada beberapa variabel

yang diteliti (Sugiyono, 2007).

Teknik analisis regresi linier ganda yaitu cara atau teknik khusus

untuk mencari atau mengetahui seberapa besar hubungan dari masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebelum melangkah ke

analisis regresi ganda, terlebih dahulu kita melakukan uji prasyarat analisis

untuk mengetahui apakah data tersebut layak untuk kita uji dengan

menggunakan uji analisis regresi ganda.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

STIKes Insan Cendekia Medika Jombang merupakan salah satu

sekolah tinggi ilmu kesehatan yang berada di Wilayah Kabupaten

Jombang yang memiliki 3 kampus terdiri dari : Kampus A beralamat di

Jalan Hasyim Asy’ari 171 Desa Mojosongo, kampus B beralamat di Jalan

Halmahera No. 33 Kaliwungu dan kampus C beralamat di Jalan Kemuning

No. 57-A Candimulyo Jombang.

STIKes ICME Jombang memiliki visi meningkatkan kemampuan

dan daya saing tenaga kesehatan baik nasional maupun internasional serta

mampu meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar

terbentuk manusia berakhlakul karimah yang sehat jasmani, rohani dan

sosial serta mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional di bidang

kesehatan. STIKes ICME Jombang dipimpin oleh Ketua Stikes Dr. M.

Zainul Arifin, M.Kes dan berada di bawah Yayasan Samudra Ilmu

Cendekia yang dipimpin oleh Bapak H. Bowo Sanyono.

B. Hasil Penelitian

1. Deskriptif Statistik data Penelitian

Data dalam penelitian disajikan dalam bentuk deskripsi data dari

semua variabel, meliputi 1) minat; 2) motivasi; 3) intensitas penggunaan

sumber belajar dan 4) prestasi belajar. Data hasil penelitian dari kelima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

variabel diperoleh dari 45 responden disajikan dalam data untuk

penelitian. Penjelasan dari data tersebut disajikan dalam tabel 4.1

Tabel 4.1. Deskripsi data penelitian

No Variabel N Mean Median Modus Standar

Deviasi

1. Minat (X1) 45 50.93 50 50 4.854

2. Motivasi (X2) 45 73.53 74 74 5.396

3. Intesitas

Penggunaan

Sumber Belajar

(X3)

45 97.56 98 93 9.027

4. Prestasi Belajar

(Y)

45 3.038 3.00 2.90 .2815

Sumber : Data Primer, 2012

a. Minat

Data tentang minat diperoleh dari angket minat mahasiswa. Pada

tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak

45 mahasiswa, nilai rata-rata (mean) 50.93, nilai tengah (median)

50, modus 50, simpangan baku (Standar deviasi) 4.854.

Berikut peneliti sampaikan tentang distribusi frekuensi dari

variabel minat (X1).

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswa

STIKes ICME Jombang tahun 2012

Minat Belajar Frekuensi Prosentase

(%)

Kumulatif

F f(%)

Rendah Sekali 6 13,3 6 13,3

Rendah 18 40 24 53,3

Sedang 16 35,6 40 88,9

Tinggi 3 6,7 43 95,6

Tinggi Sekali 2 4,4 45 100

Jumlah 45 100

Sumber: Data primer, 2012.

Berdasarkan tabel 4.2 diatas hampir setengahnya 18

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

responden (40%) mempunyai minat rendah, 16 responden (35,6%)

mempunyai minat sedang, 6 responden (13,3%) mempunyai minat

rendah sekali, 3 responden (6,7%) minatnya tinggi dan 2 responden

(4,4%) mempunyai minat tinggi sekali.

b. Motivasi Belajar

Data tentang motivasi belajar diperoleh dari angket motivasi

belajar mahasiswa. Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa

jumlah responden sebanyak 45 mahasiswa, nilai rata-rata (mean)

73.53, nilai tengah (median) 74, modus 74, simpangan baku

(Standar deviasi) 5.396.

Berikut peneliti sampaikan tentang distribusi frekuensi dari

variabel motivasi belajar (X2).

Tabel 4.3 Deskripsi Motivasi Belajar pada Mahasiswa STIKes

ICME Jombang tahun 2012

Motivasi

Belajar Frekuensi

Prosentase

(%)

Kumulatif

F f(%)

Rendah Sekali 4 8,9 4 8,9

Rendah 9 20 13 28,9

Sedang 15 33,3 28 74

Tinggi 13 28,9 41 91,1

Tinggi Sekali 4 8,9 45 100

Jumlah 45 100,0

Sumber: Data primer, 2012.

Berdasarkan tabel 4.3 diatas hampir setengahnya 15

responden (33,3%) mempunyai motivasi sedang, 13 responden

(28,6%) mempunyai motivasi tinggi, 9 responden (20%)

mempunyai motivasi rendah , 4 responden (8,9%) motivasinya

rendah sekali dan 4 responden (8,9%) mempunyai motivasinya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

tinggi sekali.

c. Intensitas penggunaan sumber belajar

Data tentang intensitas penggunaan sumber belajar diperoleh dari

angket intensitas penggunaan sumber belajar. Pada tabel 4.1 diatas

menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 45 mahasiswa,

nilai rata-rata (mean) 97.56, nilai tengah (median) 98, modus 93,

simpangan baku (Standar deviasi) 9.027.

Berikut peneliti sampaikan tentang distribusi frekuensi dari

variabel intensitas penggunaan sumber belajar (X3).

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Intensitas Penggunaan Sumber Belajar

di STIKes Icme Jombang tahun 2012

No

Intensitas

Sumber

Belajar

Frekuensi Prosentase

(%)

Kumulatif

F f(%)

1 Rendah Sekali 4 8,9 4 8,9

2 Rendah 8 17,8 12 26,7

3 Sedang 8 17,8 20 44,4

4 Tinggi 9 20 29 64,4

5 Tinggi Sekali 16 35,5 45 100

Jumlah 45 100

Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.4 diatas hampir setengahnya 16

responden (35,5%) mempunyai Intensitas sumber belajar tinggi

sekali , 9 responden (20%) mempunyai intensitas sumber belajar

tinggi, 8 responden (17,8%) mempunyai intensitas sumber belajar

sedang, 8 responden (17,8%) intensitas sumber belajarnya rendah

dan 4 responden (8,9%) mempunyai intensitas sumber belajar

rendah sekali.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

d. Prestasi Belajar

Data tentang prestasi belajar diperoleh dari Kartu Hasil studi

(KHS) tiap semester. Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa

jumlah responden sebanyak 45 mahasiswa, nilai rata-rata (mean)

3.038, nilai tengah (median) 3.00, modus 2.90, simpangan baku

(Standar deviasi) .2815.

Berikut peneliti sampaikan tentang distribusi frekuensi dari

variabel Prestasi Belajar (Y).

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Prestasi Belajar pada

mahasiswa STIKes ICME Jombang tahun 2012

No Prestasi Belajar Frekuensi Prosentase (%)

1 Pujian (3,51 – 4,00) 3 6,7

2 Sangat memuaskan

(2,76 – 3,50) 35 77,8

3 Memuaskan (2,00 – 2,75) 7 15,6

Jumlah 45 100,0

Sumber: Data primer, 2012.

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden yaitu 35 mahasiswa (77,8%) prestasi belajar mahasiswa

adalah sangat memuaskan, dan 7 mahasiswa (15,6%) prestasi belajar

nya memuaskan dan hanya 3 mahasiswa (6,7%) prestasi belajarnya

dalam kategori pujian.

2. Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data penelitian adalah untuk menguji

apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi

normal atau tidak normal. Model regresi yang baik adalah memiliki

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menentukan data

dengan uji Kolmogrov-Smirnov, nilai signifikansi harus diatas 0,050

atau 5% (Ghozali, 2002:53).

Pengujian terhadap normalitas data dengan menggunakan

Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

45 45 45 45

3.038 50.93 73.53 97.56

.2815 4.854 5.396 9.027

.132 .110 .134 .076

.132 .110 .070 .075

-.068 -.101 -.134 -.076

.887 .735 .902 .512

.411 .652 .390 .955

N

Mean

Std. Dev iation

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Prestasi

belajar Minat Motivasi

Intensitas

penggunaan

sumber

belajar

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Berdasarkan tabel diatas, angka-angka probabilitas untuk

seluruh variabel (minat, motivasi, intesitas penggunaan sumber belajar,

dan prestasi belajar lebih besar dari 0,05; maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa data-data variabel minat, motivasi, intesitas

penggunaan sumber belajar dan prestasi belajar dalam penelitian ini

berdistribusi normal.

Di samping menggunakan uji Kolmogorov Smirnov analisis

kenormalan data ini juga didukung dari Plot of Regression

Standardized Residual. Apabila grafik yang diperoleh dari output SPSS

ternyata titik-titik mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

model regresi berdistribusi normal. Lebih jelasnya hasil uji normalitas

data dapat dilihat pada grafik berikut.

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

Dependent Variable: Prestasi belajar

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Terlihat dari grafik di atas, titik-titik mendekati garis

diagonal yang berarti bahwa model regresi berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Uji linieriatas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang

akan dianalisis merupakan data yang berbentuk regresi linier.

Tabel 4.7. Hasil analisis regresi linier berganda kotak anova

variable predictor minat, motivasi, intensitas penggunaan sumber

belajar pada mahasiswa STIKes ICME Jombang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

ANOVAb

3.161 3 1.054 133.048 .000a

.325 41 .008

3.486 44

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Intensitas penggunaan sumber belajar, Minat, Motivasia.

Dependent Variable: Prestasi belajarb.

Berdasarkan tabel 4.7 di atas bahwa hasil uji F menunjukkan nilai

-value (0,000) yang berarti pada alfa 5% dapat dinyatakan bahwa

model regresi tersebut cocok (fit) dengan data yang ada.

3. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolinearitas

Guna mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar

variabel independent digunakan variance inflation factor (VIF).

Berdasar hasil dari masing-masing variabel independent dapat dilihat

pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics. Keterangan

Tolerance VIF

1 (Constant)

Minat .537 1.861

Tidak terjadi

multikoloniearits

Motivasi .407 2.459

Tidak terjadi

multikoloniearits

Intensitas

penggunaan

sumber belajar

.493 2.029

Tidak terjadi

multikoloniearits

Sumber : Data Primer yang diolah, 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Berdasarkan tabel 4.8 tidak terdapat satu variabel yang

mempunyai nilai VIF < 10, artinya ketiga variabel independent yaitu

minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber belajar tidak terjadi

multikolinearitas sehingga dapat digunakan untuk memprediksi

prestasi belajar mahasiswa ICME Jombang.

2) Hasil Uji Autokorelasi

Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian diuji dengan uji

Durbin-Watson (DW-test). Hasil regresi dengan level of significance

0.05 (α=0.05) dengan sejumlah variabel independent (k = 2) dan

banyaknya data. Berdasarkan output SPSS 13.00, maka hasil uji

autokorelasi pada Tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

.952a .907 .900 .0890 1.612

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Intensitas penggunaan sumber belajar, Minat, Motiv asi

a.

Dependent Variable: Prestasi belajarb.

Sumber : Data Primer yang diolah, 2012

Tujuan pengujian autokorelasi yaitu menguji apakah dalam

sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Jika dalam suatu pengujian terjadi korelasi maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

dinamakan ada problem autokorelasi. Pendeteksian autokorelasi

dapat dilakukan dengan menggunakan metode statistik dari Burbin-

Watson (Uji DW) dengan syarat sebagai berikut:

Nilai DW < 1.10 : ada autokorelasi

Nilai DW antara 1.10 s.d 1.54; tanpa ada autokorelasi

Nilai DW antara 1.55 s.d 2.46; tidak ada autokorelasi

Nilai DW antara 2.46 s.d 2.9; tanpa kesimpulan

Nilai DW > 2.91; ada autokorelasi.

Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi

berdasarkan tabel autokorelasi yang menyebutkan bahwa nilai Uji

Dw = 1.612 berada di daerah tidak ada autokorelasi (1,55 sampai

2,46) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada persamaan regresi

tersebut tidak terdapat autokorelasi.

3. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis dengan menggunakan

metode analisis regrei berganda (multiple regression). Metode regresi

berganda menghubungkan satu variabel dependent dengan beberapa

variabel independent dalam suatu model prediktif tunggal. Adapun

untuk menguji signifikan tidaknya hipotesis tersebut digunakan Uji t

dan Uji F.

1) Uji Parsial (Uji t)

Uji t pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan masing-masing variabel bebas terhadap variabel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

terikat yaitu hubungan secara parsial variabel minat, motivasi dan

intensitas penggunaan sumber belajar dengan prestasi belajar

mahasiswa ICME Jombang pada penelitian ini dilakukan uji t.

Berdasarkan hasil analisis regresi maka pengujian koefisien

regresinya adalah seluruh variabel bebas (minat, motivasi dan

intensitas penggunaan sumber belajar dengan ketentuan probabilitas

value (sig) lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variasi perubahan

nilai variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent.

Tabel 4.10. Hasil Uji –t

Coefficientsa

-.299 .186 -1.604 .116

.010 .004 .175 2.694 .010

.010 .004 .184 2.461 .018

.022 .002 .695 10.232 .000

(Constant)

Minat

Motivasi

Intensitas penggunaan

sumber belajar

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: Prestasi belajara.

Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai t-hitung masing-

masing variabel bebas sebagai berikut:

a) Variabel X1 (minat) memiliki thitung = 2.694 > 2,01 dan signifikansi

(sig) = 0,010 < 0,05 maka dengan demikian H0 ditolak dan H1

diterima, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang positif

dan signifikan minat dengan prestasi belajar mahasiswa ICME

Jombang.

b) Variabel X2 (motivasi) memiliki thitung = 2.461 > 2,01 dan

signifikansi (sig) = 0,010 < 0,05 maka dengan demikian H0 ditolak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang

positif dan signifikan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa

ICME Jombang.

c) Variabel X3 (intensitas penggunaan sumber belajar) memiliki thitung

= 10.232> 2,01 dan signifikansi (sig) = 0,010 < 0,05 maka dengan

demikian H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan

ada hubungan yang positif dan signifikan intensitas penggunaan

sumber belajar dengan prestasi belajar mahasiswa ICME Jombang.

2) Uji Simultan (Uji F statistik)

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara bersama-

sama variabel bebas minat, motivasi dan intensitas penggunaan

sumberbelajar dengan prestasi belajar mahasiswa ICME Jombang

dilakukan uji F. Uji F dapat dicari dengan membandingkan hasil Fhitung

dengan Ftabel dan juga bisa melalui perbandingan probabilitas value

(sig). Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan jika probabilitas >

0,05 maka Ha ditolak.

Tabel 4.11. Hasil Uji -F

ANOVAb

3.161 3 1.054 133.048 .000a

.325 41 .008

3.486 44

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Intensitas penggunaan sumber belajar, Minat, Motivasia.

Dependent Variable: Prestasi belajarb.

Tabel 4.16 diatas dapat dilihat probabilitas Fhitung = 133.048

dan Ftabel dengan df1=3, dan df2=41 = 2,83, dan probabilitas value

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

(sig) dalam penelitian ini = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Dapat disimpulkan bahwa secara simultan (bersama-sama)

variabel bebas minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber

belajar berkorelasi positif dengan prestasi belajar mahasiswa ICME

Jombang.

3) Koefisien Determinasi

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Parsial

Model Summaryb

.952a .907 .900 .0890 1.612

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Intensitas penggunaan sumber belajar, Minat, Motiv asi

a.

Dependent Variable: Prestasi belajarb.

Koefisien korelasi berfungsi menjelaskan keeratan hubungan

variabel bebas dengan variabel terikat, sedangkan koefisien determinasi

parsial bertujuan untuk menjelaskan besarnya kontribusi varibel bebas

terhadap variabel terikat. Dari tabel 4.12 diperoleh nilai R = 0,952 yang

menunjukkan hubungan variabel minat, motivasi dan intensitas

penggunaan sumber belajar adalah tinggi, karena nilai R berada pada level

0,800 – 1,00 (sangat tinggi). Sedangkan nilai koefisien determinasi atau

R-Square (R2) = 0,907, artinya 90,7% prestasi belajar siswa dijelaskan

oleh variasi variabel minat, motivasi, dan intensitas penggunaan sumber

belajar, sedangkan sisanya 9,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar

model.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

C. Pembahasan

1. Hubungan antara Minat dengan Prestasi Belajar pada mahasiswa

STIKes Icme Jombang

Pada analisis univariat untuk minat peneliti membagi minat

menjadi 5 kelompok yaitu minat Rendah sekali, Rendah, Sedang, Tinggi

dan Tinggi Sekali. Hasil penelitian tentang minat menunjukkan bahwa

minat mahasiswa 18 responden (40%) adalah Rendah, 16 responden

(35,6%) minatnya sedang, 6 responden (13,3%) minatnya rendah sekali, 3

responden (6,7%) minatnya tinggi dan 2 responden (4,4%) minatnya tinggi

sekali . Hasil prestasi belajar mahasiswa STIKes ICME Jombang sebagian

besar menunjukkan prestasi yang sangat memuaskan (IPK = 2,76 – 3,5).

Hasil ini menggambarkan bahwa semakin tinggi minat belajar mahasiswa

maka semakin baik prestasi belajar mahasiswa.

Hasil uji korelasi product moment menunjukkan bahwa ada

hubungan (korelasi tinggi) antara minat dengan prestasi belajar

mahasiswa, karena nilai R = 0,692 dan = 0,000. Nilai R = 0,692 berada

pada level 0,6 – 0,79 yang menunjukkan arti korelasi tinggi. Hasil ini

menunjukkan bahwa minat belajar yang tinggi berimplikasi pada prestasi

belajar yang tinggi. Semakin tinggi minat belajar mahasiswa maka

semakin meningkat prestasi belajar mahasiswa.

Hasil ini bersesuaian dengan pendapat Slameto (2003) minat

adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas

tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin

kuat hubungan tersebut semakin besar minat.

Minat dalam pengertian struktural adalah elemen atau hal dalam

sikap individu, baik yang merupakan bawaan ataupun karena perolehan,

sehingga seseorang itu cenderung memenuhi perasaan worthwhilness

dalam hubungannya dengan objek-objek atau hal-hal yang berhubungan

dengan subjek khusus atau bidang pengetahuan khusus. Apa yang disebut

“doctrine of interest” dalam pendidikan harus berdasarkan pada minat

anak, dan selanjutnya dikembangkan minat baru berdasarkan minat yang

sudah ada tersebut.

Timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga faktor:

(a) Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk

menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat

membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik,

melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang; (b)

Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari

dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk

mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk

memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman; (c) Faktor emosional,

yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya,

keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan

minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.

Keberadaan minat pada diri individu merupakan hasil dari serangkaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

proses. Jika seseorang berminat terhadap sesuatu, maka yang pertama kali

dialami adalah pengarahan tergadap suatu objek, subjek atau aktivitas yang

merupakan rangsangan bagi diri individu. Minat yang tinggi dapat

berpengaruh pada prestasi belajar, karena minat merupakan salah satu

faktor yang menentukan meningkatnya prestasi belajar. Minat memiliki

kecenderungan yang besar terhadap sesuatu, sedangkan perhatian adalah

melihat atau mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Minat dan

perhatian biasanya berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh minat

pada satu pelajaran tertentu, biasanya cenderung memperhatikannya

dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan

memberi dampak yang baik bagi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,

seorang mahasiswa harus menaruh minat dan perhatian yang tinggi dalam

proses pembelajaran-pembelajaran. Dengan minat dan perhatian yang

tinggi, kita boleh yakin akan berhasil dalam pembelajaran.

Minat yang tinggi terhadap suatu obyek akan timbul semangat yang

tinggi untuk memfasilitasi dalam rangka meraih prestasi, sebaliknya minat

yang rendah akan menimbulkan ketidaktertarikan dalam belajarnya

sehingga tidak ada upaya untuk memperoleh prestasi.

Hasil penelitian yang dilakukan Nabhani (2007) menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara minat dengan prestasi

belajar. Minat merupakan prediktor yang baik terhadap prestasi belajar

dengan Sumbangan Efektif (SE) sebanyak 23 %.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Prestasi akademik yang dicapai mahasiswa ICME yang sangat

memuastkan menunjukkan bahwa adanya minat belajar yang tinggi dari

mahasiswa. Dengan demikian semakin tinggi minat seseorang terhadap

sesuatu maka hasil yang dicapai semakain baik. Dalam dunia pendidikan

khususnya mahasiswa, semakin baik minat dan perhatian mahasiswa

terhadap pembelajaran maka prestasi belajar mahasiswa akan semakin

baik.

2. Hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar pada mahasiswa

STIKes Icme Jombang

Hasil penelitian tentang motivasi belajar diketahui bahwa sebagian

besar responden memberikan tanggapan yang tinggi pada setiap

pernyataan positif variabel motivasi dengan tanggapan sebagian besar

setuju dan sebagian kecil sangat setuju, serta ada sebagian responden

memberikan tanggapan ragu-ragu. Demikian pula terhadap pernyataan

negatif variabel motivasi mendapat tanggapan yang rendah dari responden

dengan tanggapan tidak setuju dan sangat tidak setuju serta sebagian

menyatakan ragu-ragu. Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa yaitu

hampir setengahnya 15 responden (33,3%) mempunyai motivasi sedang,

13 responden (28,6%) mempunyai motivasi tinggi, 9 responden (20%)

mempunyai motivasi rendah, 4 responden (8,9%) motivasinya rendah

sekali dan 4 responden (8,9%) mempunyai motivasinya tinggi sekali.

Motivasi belajar mahasiswa dinyatakan tinggi karena dorongan

mahasiswa memiliki motivasi lebih besar dari rata-rata motivasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

mahasiswa baik dorongan dari dalam diri maupun dari luar untuk belajar.

Hasil prestasi belajar mahasiswa STIKES ICME Jombang sebagian besar

menunjukkan prestasi yang sangat memuaskan (IPK = 2,76 – 3,5). Hasil

ini menggambarkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa

maka semakin baik prestasi belajar mahasiswa. Data ini menggambarkan

bahwa adanya hubungan yang cukup signifikan antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar.

Secara statistik melalui uji korelasi Product Moment menunjukkan

ada hubungan (korelasi tinggi) antara motivasi dengan prestasi belajar,

karena nilai R = 0,785 dan = 0,000. Nilai R = 0,785 berada pada level

0,6 – 0,79 yang menunjukkan arti korelasi tinggi. Hasil ini menunjukkan

bahwa motivasi belajar berimplikasi pada peningkatan prestasi belajar.

Semakin tinngi motivasi belajar mahasiswa maka semakin meningkat

prestasi belajar yang dihasilkan mahasiswa.

Hasil ini bersesuaian dengan pendapat Tu’u (2004) bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah a) kondisi

fisiologi, b) kondisi psikologis yang meliputi kecerdasan, bakat, minat dan

perhatian, motivasi dan emosi, c) faktor lingkungan dan d) faktor

instrumental. Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agnes Maria (2005)

menunjukkan bahwa setelah mengendalikan faktor inteligensi dan

motivasi instrinsik diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

keempat komponen motivasi belajar ekstrinsik terhadap prestasi belajar

dengan R2 sebesar 26,5%.

Motivasi belajar seseorang yang tinggi merupakan motor

penggerak untuk melakukan aktivitas belajar dan selalu berusaha untuk

mencapai hasil seperti apa yang diinginkan atau dicita-citakan. Misal

seorang mahasiswa dngan motivasi tinggi untuk menjadi seorang perawat

maka akan termotivasi untuk belajar sehingga akan memperoleh prestasi

belajar yang baik. mengingat keterkaitan yang cukup kuat antara motivasi

belajar dengan prestasi belajar, timbul dugaani kalangan mahasiswa

disebabkan karena rendahnya motivasi untuk belajar.

Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong

seseorang untuk belajar. Motivasi selalu mendasari dan mempengaruhi

setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Dalam belajar, kalau siswa mempunyai motivasi yang baik

dan kuat, hal itu akanmemperbesar usaha dan kegiatannya mencapai

prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan

memberi dampak kurang baik bagi prestasi belajarnya. Jadi semakin baik

motivasi seseorang dalam belajar maka semakin meningkat prestasi

belajarnya.

3. Hubungan antara Intensitas Penggunaan Sumber Belajar dengan

Prestasi Belajar pada mahasiswa STIKes Icme Jombang

Indikator penggunaan sumber belajar yang digunakan adalah

sumber belajar dari alat, benda, pesan dan lingkungan. Berdasarkan tabel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

4.4 diatas hampir setengahnya 16 responden (35,5%) mempunyai

Intensitas sumber belajar tinggi sekali , 9 responden (20%) mempunyai

intensitas sumber belajar tinggi, 8 responden (17,8%) mempunyai

intensitas sumber belajar sedang, 8 responden (17,8%) intensitas sumber

belajarnya rendah dan 4 responden (8,9%) mempunyai intensitas sumber

belajar rendah sekali. Hasil prestasi belajar mahasiswa STIKes ICME

Jombang sebagian besar menunjukkan prestasi yang sangat memuaskan

(IPK = 2,76 – 3,5). Hasil ini menggambarkan bahwa semakin tinggi

intensitas penggunaan sumber belajar mahasiswa maka semakin baik

prestasi belajar mahasiswa. Data ini menggambarkan bahwa adanya

hubungan yang cukup signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi

belajar. Hasil ini menggambarkan bahwa ada kaitan antara intensitas

penggunaan sumber belajar dengan prestasi belajar.

Hasil uji korelasi Product Moment membuktikan bahwa ada

hubungan (korelasi sangat tinggi) antara intensitas penggunaan sumber

belajar dengan prestasi belajar, karena nilai R = 0,923 dan = 0,000.

Nilai R = 0,923 berada pada level 0,8 – 1,00 yang menunjukkan arti

korelasi sangat tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa intensitas

penggunaan sumber belajar yang tinggi akan mampu meningkatkan

prestasi belajar. Semakin tinggi intesitas penggunaan sumber belajar maka

semakin meningkat prestasi belajar yang dihasilkan mahasiswa.

Hasil ini bersesuai dengan pendapat Rohani (2004) bahwa “Dalam

memilih dan memanfaatkan sumber belajar untuk mendukung kegiatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

belajar mengajar, seorang guru/dosen perlu memahami beberapa kriteria,

sehingga pemakaian sumber belajar tersebut benar-benar efektif. Kriteria

tersebut antara lain: 1) Ekonomis, 2) Praktis dan sederhana, 3) Mudah

diperoleh, 4) Bersifat fleksibel, 5) Relevan dengan tujuan pengajaran dan

komponen-komponen pengajaran lainnya’ 6) Dapat membantu efisien dan

kemudahan pencapaian tujuan belajar; 7) Memiliki nilai positif bagi proses

atau aktifitas pengajaran khususnya peserta didik; 8) Sesuai dengan

interaksi dan strategi pengajaran yang telah dirancang atau sedang

dilaksanakan”.

Dalam proses belajar mengajar terkandung berbagai komponen –

komponen yang saling berinteraksi di dalamnya untuk mencapai tujuan

pengajaran, dan salah satu dari komponen tersebut adalah sumber belajar.

Sumber belajar dalam pengajaran adalah segala apa (daya, lingkungan,

pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat memudahkan pencapaian

tujuan pengajaran/ belajar, yang tersedia atau sengaja dipersiapkan, baik

yang langsung maupun tidak langsung, baik yang konkrit maupun yang

abstrak. Sumber belajar tidak terbatas pada guru dan buku-buku pelajaran

saja, karena segala apa yang dapat mendatangkan manfaat atau

mendukung perubahan ke arah yang lebih efektif atau positif dalam

kegiatan belajar, bisa berupa pesan, orang, alat, teknik maupun

lingkungan, baik secara sendiri maupun terkombinasi yang dapat

mempermudah siswa memperoleh pengetahuan dapat dikategorikan

sebagai sumber. belajar Sumber belajar diklasifikasikan menjadi 6 macam,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

yaitu : message (pesan), people (orang), material (bahan), device (alat),

technic (teknik), dan setting (lingkungan). Sumber belajar terdiri dari dua

yaitu manusia dan non manusia, sumber belajar manusia adalah guru

sedangkan sumber belajar non manusia adalah semua sumber belajar non

manusia yang digunakan menunjang proses balajar mengajar. Kedudukan

guru sebagai sumber belajar adalah sebagai pengelola pengajaran, dimana

guru adalah penentu strategi/metode pembelajaran yang akan digunakan

dan sumber belajar lainnya yang akan digunakan untuk menunjang

kegiatan belajar mengajar.Secara teoritis sumber belajar akan

mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar peserta didik. Sedangkan

hasil belajar itu sendiri adalah cerminan dari prestasi belajar yang dicapai

oleh peserta didik. Diduga semakin tinggi intensitas penggunaan sumber

belajar akan menunjukkan prestasi belajar yang baik pada siswa begitu

pula sebaliknya semakin rendah intensitas penggunaan sumber belajar

akan menunjukkan prestasi belajar yang rendah pula. Dengan demikian,

diduga bahwa intensitas penggunaan sumber belajar akan mempengaruhi

kemajuan hasil belajar siswa.

4. Hubungan minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber belajar

dengan prestasi belajar pada mahasiswa STIKes Icme Jombang.

Sebagaimana telah diketahui bahwa mahasiswa telah memiliki

minat yang tinggi dalam belajar, motivasi yang tinggi dalam belajar dan

memiliki intensitas yang tinggi dalam penggunaan sumber belajar serta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

prestasi belajar yang dihasilkan juga sangat memuaskan. Hasil ini

memberikan gambaran bahwa apabila mahasiswa memiliki minat yang

tinggi, motivasi belajar tinggi dan dan insentis penggunaan sumber belajar

yang tinggi maka prestasi belajar mahasiswa akan meningkat seiring

dengan peningkatan minat dan motivasinya serta didukung ketersediaan

sumber belajar yang memadai.

Hasil uji regresi membuktikan bahwa Koefisien korelasi ganda

yang berfungsi menjelaskan keeratan hubungan variabel bebas secara

keseluruhan dengan variabel terikat diperoleh nilai R = 0,952 yang

menunjukkan hubungan variabel minat, motivasi dan intensitas

penggunaan sumber belajar adalah tinggi, karena nilai R berada pada level

0,800 – 1,00 (sangat tinggi). Capaian ini menunjukkan kuatnya hubungan

variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan nilai koefisien

determinasi atau R-Square (R2) = 0,907, artinya 90,7% prestasi belajar

siswa dijelaskan oleh variasi variabel minat, motivasi, dan intensitas

penggunaan sumber belajar.

Minat dan Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting

dalam kegiatan belajar, karena kedua hal tersebut merupakan faktor

psikologis yang mempengaaruhi prestasi belajar disamping faktor bakat

dan kecerdasan.

Minat dan motivasi yang tinggi akan semakin menguatkan

seseorang untuk melakukan suatu aktivitas yang diinginkan, sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

dengan tingginya kedua hal ini diharapkan akan memperoleh prestasi yang

tinggi pula.

Motivasi belajar merupakan perubahan dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan. Perubahan yang ada dalam diri seseorang itu

berupa suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang

mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai

motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia

lakukan untuk mencapainya. Dalam proses belajar, motivasi sangat

diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar

tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan suatu

pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh

kebutuhannya. Dengan demikian hasil belajar seseorang ditentukan oleh

berbagai faktor yang mempengaruhinya. Sumber belajar dalam pengajaran

adalah segala apa (daya, lingkungan, pengalaman) yang dapat digunakan

dan dapat memudahkan pencapaian tujuan pengajaran/ belajar, yang

tersedia atau sengaja dipersiapkan, baik yang langsung maupun tidak

langsung, baik yang konkrit maupun yang abstrak.

Secara teoritis sumber belajar akan mempengaruhi kualitas proses

dan hasil belajar peserta didik. Sedangkan hasil belajar itu sendiri adalah

cerminan dari prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik.

Dengan demikian, diduga bahwa minat, motivasi belajar serta

intensitas penggunaan sumber belajar merupakan faktor penting dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

merupakan kunci keberhasilan siswa dalam belajar, khususnya mata kuliah

di semester III. Berhasil tidaknya siswa dalam mencapai hasil belajar pada

mata kuliah semester III berhubungan erat dengan bagaimana siswa

mempunyai minat, motivasi belajar serta intensitas penggunaan sumber

belajar dalam proses belajar mengajar. Semakin tinggi minat dan motivasi

belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar maka diduga semakin

tinggi pula prestasi yang dicapai siswa. Begitu pula sebaliknya, semakin

rendah minat. Motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar,

maka diduga semakin rendah pula prestasi yang dicapai siswa..

Prestasi belajar merupakan suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi belajar tidak

akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan.

Dalam kenyataannya, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang

dibayangkan, akan tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan

yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan

optimisme dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya, wajarlah

pencapaian prestasi belajar itu harus dengan jalan keuletan kerja. Oleh

karena itu prestasi belajar sangatlah penting bagi seseorang untuk

mencapai suatu tujuan, dengan adanya motivasi belajar yang baik dan

intensitas penggunaan sumber belajar yang sesuai diharapkan dapat

meningkatkan prestasi belajar pada masing – masing individu. Dengan

demikian tiga faktor tersebut antara minat, motivasi belajar dan intensitas

penggunaan sumber belajar dimungkinkan secara bersama-sama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

mempunyai korelasi yang positif dengan prestasi belajar pada mahasiswa.

Hal ini terjadi bila mahasiswa memiliki minat dan motivasi belajar yang

tinggi untuk mencapai tujuannya dan penerapan intensitas penggunaan

sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan tiap – tiap mata pelajaran.

Jadi motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar akan

memiliki hubungan yang positif dengan prestasi belajar. Maka bagaimana

motivasi belajar yang ada dalam diri siswa serta intensitas penggunaan

sumber belajar akan mempengaruhi prestasi belajar pada mahasiswa

tersebut, sehingga mahasiswa bisa memperoleh hasil yang maksimal.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIKes

ICME Jombang sehingga hasil penelitian hanya bisa digeneralisis

pada institusi ini saja.

2. Alat ukur menggunakan kuesioner sehingga memungkinkan jawaban

yang bersifat subjektifitas dari responden.

3. Alat ukur dokumen menggunakan hasil Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) dimana bisa terjadi ketidakvalidan dari hasil belajar tersebut

dikarenakan IPK mahasiswa terkadang tidak murni mewakili hasil

dari apa yang sudah didapat mahasiswa selama menjalani perkuliahan.

Dan tidak semua faktor yang mempengaruhi Indeks Prestasi

mahasiswa diteliti. Faktor tersebut antara lain lingkungan, pergaulan,

kondisi kesehatan, dan kondisi keluarga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan minat, motivasi dan

intensitas penggunaan sumber belajar dengan prestasi belajar mahasiswa

ICME Jombang, dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat dengan prestasi

belajar mahasiswa ICME Jombang

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dengan prestasi

belajar mahasiswa ICME Jombang

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas penggunaan

sumber belajar dengan prestasi belajar mahasiswa ICME Jombang

4. Ada hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara

minat, motivasi, dan intesitas penggunaan sumber belajar dengan prestasi

belajar mahasiswa ICME Jombang

B. Implikasi Penelitian

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan kesimpulan di atas, mengenai hubungan minat, motivasi

belajar, dan intensitas penggunaan belajar mahasiswa dengan prestasi

belajar mahasiswa yang membuktikan bahwa, semakin tinggi minat

belajar, motivasi dalam proses belajar dan intensitass penggunaan sumber

belajar mahasiswa maka prestasi belajar juga ikut meningkat. Sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

dosen seyogyanya dapat menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar

dan kebutuhan mahasiswa terpenuhi. Dosen juga harus menampilkan diri

sebagai figure yang terampil dan bisa menjadi suri tauladan mahasiswanya,

sehingga mahasiswa dapat berkembang secara optimal yang dimanifestasikan

dengan kegiatan belajar yang efektif. Seorang yang masuk pendidikan

bidan kesehatan bila disertai dengan motivasi yang tinggi maka akan muncul

semangat yang tinggi dan selalu memprioritaskan kegiatannya untuk

kepentingan belajar sehingga memperoleh hasil atau prestasi secara optimal.

Mahasiswa yang mempunyai minat yang baik akan lebih terfokus, terarah

dalam proses pembelajaran selanjutnya, sehingga potensial akan lebih berhasil

dalam belajar dengan diwujudkan dalam prestasi belajar yang lebih baik.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas maka hasil penelitian ini bisa

dijadikan pertimbangan bagi pengelola akademik guna perbaikan dan

peningkatan mutu untuk sumber belajar dalam arti tidak hanya

menyediakan buku buku itu saja tapi harus tetap memperhatikan kelebihan

dan kekurangan dari sumber belajar tersebut, dosen dipacu untuk

menerapkan tugasnya sebagai pendidik dan pembimbing, sehingga dapat

memberikan motivasi belajar mahasiswa yang dapat menimbulkan minat

belajar mahasiswa untuk mencapai tujuan proses belajar.

C. Saran

Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi.

1. Hasil penelitian ini hendaknya dijadikan sebagai masukan untuk penelitian

lebih lanjut yang berhubungan dengan masalah ini. Khususnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

membangkitkan minat dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

2. Para dosen hendaknya mengembangkan prinsip-prinsip pembelajaran

yang berbasis student oriented dan mampu mengembangkan inovasi

pembelajaran agar dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, serta

mampu menggunakan sumber belajar yang sesuai untuk mahasiswa agar

para mahasiswa lebih bersemangat dalam belajar sehingga memperoleh

hasil belajar secara maksimal

3. Para dosen hendaknya bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan

masukan dan bimbingan kepada mashasiswa agar motivasi belajar

mahasiswa dapat meningkat.

4. Pihak institusi pendidikan hendaknya memberikan fasilitas penunjang

pembelajaran yang memadai kegiatan pembelajaran.