hubungan antara minat, motivasi dan intensitas - Digilib UNS
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of hubungan antara minat, motivasi dan intensitas - Digilib UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
HUBUNGAN ANTARA MINAT, MOTIVASI DAN INTENSITAS
PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR
(Pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang)
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh:
HENNY SULISTYAWATI
NIM. S 541102036
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HUBUNGAN ANTARA MINAT, MOTIVASI DAN INTENSITAS
PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR
(Pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang)
Disusun oleh :
HENNY SULISTYAWATI
NIM : S 541102036
Nama
Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I
Prof.Dr.Ambar Mudigdo,dr,SpPA (K)
NIP. 194903171976091001
……………………….
……………
Pembimbing II
Dr. Nunuk Suryani,M.Pd
NIP. 196611081990032001
……………………….
……………
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga
Dr.Hari Wujoso,dr,Sp.F,MM
NIP. 196210221995031001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HUBUNGAN ANTARA MINAT, MOTIVASI DAN INTENSITAS
PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR
(Pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang)
Disusun oleh :
HENNY SULISTYAWATI
NIM : S 541102036
Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim penguji
Pada Tanggal: Oktober 2012
Dosen Penguji
Jabatan
Nama
Tanda Tangan
Ketua
Sekretaris
Anggota
Dr.Hari Wujoso,dr,Sp.F,MM
NIP. 196210221995031001
dr. Ir. Ruben Dharmawan, M.Sc.,Ph.D
NIP. 195111201986011001
Prof.Dr.Ambar Mudigdo,dr,SpPA (K)
NIP. 194903171976091001
…………………….
................................
...............................
Dr. Nunuk Suryani,M.Pd
NIP. 196611081990032001
................................
Surakarta, Oktober 2012
Mengetahui Ketua Progrm Studi
Direktur PPS UNS Magister Kedokteran Keluarga
Prof.Dr.Ahmad Yunus,Ir,MS Dr.Hari Wujoso,dr,Sp.F,MM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Henny Sulistyawati
Nim : S 541102036
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Tesis berjudul Hubungan Antara
Minat, Motivasi Dan Intensitas Penggunaan Sumber Belajar Dengan Prestasi
Belajar pada Mahaiswa STIKes ICME Jombang adalah betul-betul karya saya
sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam Tesis tersebut diberi tanda citasi
dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, 21 September 2012
Yang membuat pernyataan
(Henny Sulistyawati)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul
“Hubungan Antara Minat, Motivasi Dan Intensitas Penggunaan Sumber Belajar
Dengan Prestasi Belajar pada Mahaiswa STIKes ICME Jombang”.
Penyusunan Tesis ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan di Program Pascasarjana di UNS.
2. Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir, MS., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf atas kebijakannya yang telah
mendukung pelaksanaan penelitian dalam penulisan Tesis ini.
3. Dr. Hari Wujoso, dr., Sp.F., MM, selaku Ketua Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga yang telah memberi ijin untuk kelancaran penyusunan
tesis ini.
4. Ari Natalia Probandari, dr., MPH., Ph.D selaku Sekretaris Program Studi
Magister Kedokteran Keluarga.
5. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, selaku Ketua Minat Utama Pendidikan Profesi
Kesehatan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus
pembimbing II disela kesibukannya masih berkenan meluangkan waktu,
pikiran, tenaga dalam memberikan petunjuk, arahan bimbingan dan saran-
saran dalam penyusunan Tesis ini.
6. Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr, Sp.PA (K), selaku pembimbing I yang telah
memberi dorongan dan bimbingan kepada penulis.
7. Dr. M. Zainul Arifin, Drs, M.Kes, selaku Ketua STIKes ICME Jombang yang
telah memberikan ijin dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
8. Segenap Civitas Akademi STIKes ICME Kabupaten Jombang yang sangat
membantu dalam menyelesaikan Tesis ini.
9. Mahasiswa STIKes ICME Kabupaten Jombang yang sangat membantu dan
kooperatif sebagai responden dalam menyelesaikan Tesis ini.
10. Suami, dan anak-anakku serta keluarga tercinta yang senantiasa memberikan
dukungan, motivasi, semangat dan memanjatkan do’a sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
11. Semua pihak yang membantu dan memberi dukungan kepada penulis dalam
penyusunan Tesis ini.
Penulis berharap semoga Tesis ini bermanfaat bagi pengelola pendidikan,
mahasiswa dan para pembaca. Namun penulis menyadari bahwa Tesis ini masih
perlu penyempurnaan, untuk itu kritik dan saran akan penulis terima dengan
senang hati.
Akhirnya dengan tulus penulis berdoa semoga amal kebaikan semua pihak
mendapatkan pahala dan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.
Jombang, September 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
vii
MOTTO
Where there is a will there is a way
(Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu ber harap.
(QS. Al Insyiroh : 6-8)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
viii
PERSEMBAHAN
Thanks to :
Allah S.W.T., yang telah menuntun hidupku dan memberikan anugerah terindah selama ini, terima kasih atas segala Hidayah-Mu untuk selalu bersyukur dan Ikhlas di jalan-Mu. Dengan Ketulusan dan Kerendahan hati kupersembahkan Tesis ini kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga tercinta, yang telah penuh keikhlasan selalu menengadahkan kedua belah tangannya kepada Allah SWT demi kelancaran dalam studi serta kasih sayang yang tiada henti.
2. Suamiku tercinta, terima kasih atas segala do’a, semangat dan kesabarannya serta dukungan moril dan materiilnya serta motivasi yang tiada henti di berikan kepadaku.
3. Buat Ke dua anakku tercinta Laura dan Kenji (Launzie) maafkan mama yang sering meninggalkanmu untuk mencari ilmu,dan terima kasih atas kesabarannya untuk menunggu mama pulang.
4. Buat pembimbing Prof. Dr.dr. Ambar Mudigdo, SpPA (K) dan Dr. Nunuk Suryani,M.Pd terima kasih atas bimbingan dan waktunya, serta seluruh dosen dan staf Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta terima kasih atas bimbingannya, semoga ilmu yang beliau berikan dapat bermanfaat di kemudian hari.
5. Seluruh Civitas Akademi STIKes ICME Jombang, terima kasih atas bantuan dan support yang diberikan.
6. Semua teman-teman seperjuangan terutama kelas Paralel I semoga ilmu yang kita terima akan selalu membawa manfaat. Amin...
7. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan, terima kasih banyak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
ix
ABSTRAK
HENNY SULISTYAWATI, S541102036. 2012. HUBUNGAN ANTARA
MINAT, MOTIVASI DAN INTENSITAS PENGGUNAAN SUMBER
BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR (Pada Mahasiswa STIKes ICME
Jombang). Prof.Dr.Ambar Mudigdo,dr,Sp.PA (K), Dr.Nunuk Suryani,M.Pd,
Tesis : Program Studi Kedokteran Keluarga (Minat Utama Pendidikan Profesi
Kesehatan) Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Latar Belakang : Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua macam yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berkaitan dengan hal –hal yang berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasan, kesehatan, emosi, minat, bakat, motivasi, kemauan dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan hal – hal yang berasal dari luar siswa seperti lingkungan belajar, media belajar, kurikulum, fasilitas dll..
Tujuan : Menganalisis hubungan antara minat, motivasi dan intensitas
penggunaan sumber belajar secara bersama dengan prestasi belajar pada
mahasiswa STIKes ICME Jombang.
Metode : deskriptif analitik, dengan pendekatan korelasi sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester III di STIKes ICMe Jombang yang berjumlah 228 orang, dengan teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling didapatkan 45 mahasiswa sebagai responden. Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu diadakan uji prasyarat analisis data untuk regresi linier.
Hasil : Terdapat hubungan yang bermakna antara minat belajar dengan prestasi
belajar mahasiswa, (r = 0,692 dan = 0,000); terdapat hubungan yang bermakna
antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa (r = 0,785 dan =
0,000); terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan sumber
belajar dengan prestasi belajar mahasiswa (r =0,923 dan = 0,000); variabel
minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber belajar mempunyai hubungan
yang tinggi dengan prestasi belajar (Fhitung = 133.048, uji F menunjukkan =
0,000). Hasil analisis statistik juga menemukan bahwa prestasi belajar
berdasarkan nilai koefisien determinasinya 90,7% prestasi belajar siswa
dijelaskan oleh variasi variabel minat, motivasi, dan intensitas penggunaan
sumber belajar, sedangkan sisanya 9,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
model.
Kesimpulan : terbukti bahwa minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber belajar sangat menentukan hasil pembelajaran mahasiswa, sehingga dibutuhkan minat dosen sebagai fasilitator untuk mendukung berkembangnya minat dan motivasi mahasiswa untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal.
Kata kunci : Minat, Motivasi,Intensitas Penggunaan Sumber Belajar, Prestasi Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
x
ABSTRACT
HENNY SULISTYAWATI, S541102036. 2012. RELATIONSHIP BETWEEN
THE INTERESTS, MOTIVATION AND LEARNING RESOURCE USE
INTENSITY WITH LEARNING (On Student Achievement STIKes ICME
Jombang). Prof.Dr.Ambar Mudigdo, dr, Sp.PA (K), Dr.Nunuk Suryani, M.Pd,
Thesis: Family Medicine Program (Main Interests Health Professions Education)
Post Graduate University Eleven March Surakarta.
Background: Factors affecting learning achievement can be broadly classified
into two types namely internal factors and external factors. Internal factors related
to the things that come from the student such as intelligence, health, emotions,
interests, talents, motivation, willpower and personality. While external factors
related to things - things that come from outside the student as a learning
environment, media, learning, curriculum, facilities, etc.
Objective: To analyze the relationship between the interest, motivation and
intensity of use of learning resources together with student achievement at ICME
STIKes Jombang.
Methods: descriptive analytic, with a simple correlation approach. The
population in this study is the third semester student at ICME STIKes Jombang
totaling 228 people, with the sampling technique used is Simple Random
Sampling gained 45 students as respondents. Before the data was analyzed, first
held prerequisite test data for linear regression analysis.
Results: There were significant associations between interest in learning =
0.000), there is a achievement of students, (r = 0.692 and significant
relationship between motivation and learning achievement of = 0.000), there is a
relationship students (r = 0.785 and significant correlation between the intensity
of the use of learning resources with = 0.000); variables of the achievement of
students (r = 0.923 and interest, motivation and intensity of the use of learning
resources that have a high correlation with academic achievement (Fhitung =
133,048, F = 0.000).test showed The results of statistical analysis also found
that the learning achievement based on the value of the coefficient of
determination 90.7% of student achievement is explained by the variation in the
variables of interest, motivation, and the intensity of the use of learning resources,
while the remaining 9.3% is influenced by other variables outside the model.
Conclusions: The evidence that interest, motivation and learning resource use
intensity determine student learning outcomes, so it takes an interest lecturers as
facilitators to support the development of student interest and motivation to obtain
the optimal achievement.
Keywords: Interests, motivation, intensity of use of Learning Resources,
Learning Achievement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ........ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ........ iii
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
ABSTRAK............................................................................. .......................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ............................................................................. 8
1. Tinjauan tentang Prestasi Belajar ........................................ 8
2. Tinjauan tentang Minat ........................................................ 34
3. Tinjauan tentang Motivasi ................................................... 43
4. Tinjauan tentang Intensitas Penggunaan Sumber Belajar ... 52
B. Penelitian Yang Relevan ......................................................... 58
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 62
D. Hipotesis .................................................................................. 70
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian. ....................................................................... 71
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 71
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
xii
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................... 72
E. Instrumen Penelitian ................................................................ 74
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 75
G. Pengolahan data ....................................................................... 84
H. Teknik analisis data .................................................................. 84
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian ..................................................... 86
B. Hasil Penelitian ......................................................................... 86
1. Deskriptif Statitistik Data Penelitian ................................... 86
2. Uji Prasyarat ........................................................................ 90
3. Pengujian Hipotesis ............................................................. 95
C. Pembahasan .............................................................................. 98
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 110
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 112
B. Implikasi ................................................................................... 112
1. Implikasi Teoritis ................................................................. 112
2. Implikasi Praktis .................................................................. 113
C. Saran ......................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir ............................................................ 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Prosentase Kelulusan ........................................................ 4
Tabel 3.1 Definisi Operasi Variabel Penelitian ............................................ 72
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Minat ........................................................... 74
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi ....................................................... 75
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Intensitas Penggunaan Sumber Belajar ....... 75
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Minat .............................................................. 77
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Motivasi .......................................................... 78
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Sumber Belajar ............................................... 79
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Minat........................................................... 81
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi ...................................................... 82
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Sumber Belajar ........................................... 83
Tabel 4.1 Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 87
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswa STIKes
ICME Jombang ............................................................................. 87
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi belajar pada Mahasiswa STIKes
ICME Jombang ............................................................................ 88
Tabel 4.4 Distibusi Frekuensi Intensitas Penggunaan Sumber Belajar
pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang ..................................... 89
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Prestasi Belajar ..... 89
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data ...................................................................... 90
Tabel 4.7 Hasil analisis regresi linier berganda kotak................................... 92
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Multikolinearitas ............................................. 93
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... 94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
xv
Tabel 4.10 Hasil Uji-t ...................................................................................... 96
Tabel 4.11 Hasil Uji-F ..................................................................................... 97
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Parsial ....................................................... 98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3 Balasan Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4 Permohonan menjadi responden
Lampiran 5 Pernyataan Menjadi Responden
Lampiran 6 Kuesioner Uji Coba Variabel Minat
Lampiran 7 Kuesioner Uji Coba Variabel Motivasi
Lampiran 8 Kuesioner Uji Coba Variabel Intensitas Penggunaan Sumber
Belajar
Lampiran 9 Tabel Induk Data Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat
Lampiran 10 Tabel Induk Data Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi
Lampiran 11 Tabel Induk Data Validitas dan Reliabilitas Variabel Intensitas
Penggunaan Sumber Belajar
Lampiran 12 Hasil Uji Validitas Minat
Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Motivasi
Lampiran 14 Hasil Uji Validitas Intensitas Penggunaan Sumber Belajar
Lampiran 15 Hasil Uji Reliabilitas Minat
Lampiran 16 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi
Lampiran 17 Hasil Uji Reliabilitas Intensitas Penggunaan Sumber Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
xvii
Lampiran 18 Hasil Normalitas Minat, Motivasi dan Intensitas Penggunaan
Sumber Belajar
Lampiran 19 Kuesioner Penelitian Variabel Minat
Lampiran 20 Kuesioner Penelitian Variabel Motivasi
Lampiran 21 Kuesioner Penelitian Variabel Intensitas Penggunaan Sumber
Belajar
Lampiran 22 Tabel Induk Data Variabel Minat
Lampiran 23 Tabel Induk Data Variabel Motivasi
Lampiran 24 Tabel Induk Data Variabel Intensitas Penggunaan Sumber Belajar
Lampiran 25 Tabel Induk Data Variabel Prestasi Belajar
Lampiran 26 Rekapitulasi Tabulasi Data
Lampiran 27 Analisis SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan harus adaptif dan akomodatif serta responsif dengan
perkembangan globalisasi informasi yang terus terjadi. Dalam hal ini, tentu saja
dituntut adanya mutu pendidikan yang berkualitas tinggi. Keberhasilan siswa
dalam kegiatan belajar secara formal akan tercermin dalam capaian prestasi
belajar pada setiap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Prestasi belajar
memegang peranan yang penting karena akan menentukan lulus tidaknya proses
belajar siswa pada suatu lembaga pendidikan. Prestasi belajar juga akan
menunjukkan sejauh mana kemampuan dan daya serap siswa terhadap materi
yang telah diajarkan guru. Hal ini akan memberikan umpan balik bagi guru dalam
rangka memperbaiki cara mengajar sehingga dapat meningkatkan capaian prestasi
belajar siswa di waktu yang akan datang. Prestasi belajar dikatakan sempurna
apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya
dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam ketiga kriteria tersebut. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan
tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan
dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
belajar mengajar (Hasanti, 2010).
Prestasi belajar siswa disisi lain dipengaruhi oleh berbagai macam faktor
yang berkaitan erat dengan kegiatan belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
prestasi belajar secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua macam yakni
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berkaitan dengan hal –hal yang
berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasan, kesehatan, emosi, minat, bakat,
motivasi, kemauan dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan
hal – hal yang berasal dari luar siswa seperti lingkungan belajar, media belajar,
kurikulum, fasilitas dan lain-lain. Kesemua faktor ini mempunyai dampak yang
berbeda – beda sesuai dengan kondisi masing – masing siswa. Faktor yang
mempunyai peran penting diantara sekian banyak faktor tersebut menurut peneliti
adalah minat, motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar (Sanna,
2010).
Sumadi Suryabrata (1993:70) bahwa motivasi adalah keadaan dalam
pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas – aktivitas
tertentu guna mencapai tujuan tertentu”. Perbuatan belajar terjadi karena adanya
motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan belajar. Ahmad
Fauzi (1997: 60) bahwa motivasi merupakan seluruh proses gerakan, termasuk
situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku
yang ditimbulkan oleh situasi tersebut, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau
perbuatan. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek yang belajar, yang
bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin mendapat pemuasan atau dorongan
yang timbul karena rangsangan dari luar sehingga subjek melakukan perbuatan
belajar. Motivasi yang timbul karena kebutuhan dari dalam diri siswa dianggap
lebih baik dibandingkan dengan motivasi yang disebabkan oleh rangsangan dari
luar. Namun dalam praktiknya, sering motivasi dari dalam itu tidak ada, atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
belum timbul. Keadaan ini memerlukan rangsangan dari luar sehingga timbul
motivasi belajar. Hamalik (2003: 50-51) menyatakan bahwa belajar adalah proses
perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam satu situasi, bahkan dalam satu
ruang hampa”. Situasi belajar ini ditandai dengan motif - motif yang ditetapkan
dan diterima oleh siswa. Terkadang satu proses belajar tidak dapat mencapai hasil
maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong (motivasi).
Dari proses pembelajaran tersebut siswa dapat menghasilkan suatu perubahan
yang bertahap dalam dirinya, baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap
Prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat
Belajar siswa (Hamalik, 2003).
Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai keinginan
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi siswa yang
memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena kekurangan
motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi yang tepat.
Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah
semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil dalam
membangkitkan motivasi siswa. Hasil belajar siswa tidak hanya tergantung pada
faktor keterampilan guru dan fasilitas di sekolah saja, namun juga pada pemanfaatan
sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Kegiatan dan
keberhasilan siswa secara umum dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu
sendiri, sedangkan faktor ekesternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
yaitu lingkungan. Lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai sumber belajar bagi peserta didik dan sekaligus
sebagai sarana belajar yang baik. Dalam proses belajar mengajar, siswa diharapkan
dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia, bukan hanya
mengandalkan diri dari apa yang diperoleh di dalam kelas saja, tetapi juga sumber
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif yang dapat dimanfaatkan secara
maksimal (Hasanti,2010). Terlebih dalam pembelajaran di semester III sumber
belajar yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi cukup banyak, terutama
yang berkaitan dengan isu-isu sosial dalam masyarakat.
Namun pada kenyataannya masih ada siswa yang memperoleh IP dibawah
3,00 hal ini disebabkan salah satunya yaitu kurang memanfaatkan sumber belajar
secara optimal, baik dari siswa itu sendiri maupun dari guru dan lingkungan. Berikut
ini daftar prosentase IP yang dicapai siswa pada semester II di STIKes ICME th 2010/
2011 :
Tabel 1.1 Prosentase IP semester II di STIKes ICME tahun 2010/2011
No Kelas Semester Rata-rata IP
Kelas Prosentase
1 A II 2,88 72%
2 B II 2,89 72,25%
3 C II 3,13 78,25%
4 D II 2,76 69%
5 E II 2,88 72%
6 F II 2,76 69% Sumber : Data Primer tahun 2011
Dari hasil wawancara dengan mahasiswa STIKes ICME Jombang pada
waktu bimbingan akademik diperoleh hasil bahwa 10 dari 15 mahasiswa
mengalami penurunan nilai IP disebababkan salah satunya yaitu siswa kurang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
memanfaatkan sumber belajar yang ada, seperti membaca buku, majalah, koran,
mendengarkan berita, eksplorasi internet, dan sebagainya.
Sumber dan sarana belajar dapat mempengaruhi kualitas proses dan hasil
belajar pesreta didik, atau dengan kata lain dapat mempengaruhi kualitas pengajaran”.
Pemanfaatan sumber belajar memiliki arti yang sangat penting. Selain dapat
melengkapi, memelihara dan memperkaya pengetahuan, sumber belajar juga dapat
meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar yang sangat menguntungkan baik bagi
guru maupun bagi siswa. Dengan dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal,
dimungkinkan siswa dapat menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan, serta mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberadaan sumber
belajar mampu menunjang siswa untuk belajar secara mandiri. Namun tidak semua
siswa memiliki sumber belajar yang lengkap. Kadang ada siswa yang hanya
mengandalkan buku catatan saja, tetapi itu tidak mengahalangi dia untuk rajin belajar,
sehingga prestasinya bagus. Namun sebaliknya kadang ada pula siswa yang
mempunyai sumber belajar lengkap, tetapi prestasinya masih rendah. Tetapi secara
umum, siswa yang mempunyai sumber belajar lengkap dan mampu
memanfaatkannya dengan optimal prestasinya cenderung akan baik, sebab dengan
sumber belajar yang lengkap memungkinkan siswa mempelajari suatu materi dengan
lebih mendalam, tidak sekedar yang disampaikan oleh guru di dalam kelas saja. Akan
tetapi siswa dapat bereksplorasi dengan sumber-sumber belajar lainnya melalui
membaca buku, surat kabar, internet, dan lain-lain (Rohani, 2004).
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis berminat untuk
mengetahui dan meneliti hubungan antara minat, motivasi belajar dan media
pembelajaran dengan prestasi belajar, sehingga dipilihlah judul “Hubungan antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Minat, Motivasi dan Intensitas Penggunaan Sumber Belajar dengan Prestasi
Belajar pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar?
2. Apakah ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar?
3. Apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan sumber belajar dengan
prestasi belajar?
4. Apakah ada hubungan antara minat, motivasi dan intensitas penggunaan
sumber belajar dengan prestasi belajar?
pada mahasiswa STIKes ICME Jombang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan antara minat, motivasi dan intensitas
penggunaan sumber belajar secara bersama dengan prestasi belajar pada
mahasiswa STIKes ICME Jombang.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara minat dengan prestasi belajar
b. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar.
c. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan sumber
belajar dengan prestasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
d. Untuk mengetahui hubungan antara minat, motivasi dan intensitas
penggunaan sumber belajar dengan prestasi belajar
pada mahasiswa STIKes ICME Jombang.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat dalam bidang ilmu Pendidikan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk
penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan masalah ini.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan :
a. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dosen agar dapat
memberikan motivasi yang baik serta menggunakan sumber belajar
yang sesuai untuk mahasiswa agar para mahasiswa lebih bersemangat
dalam belajar sehingga memperoleh hasil belajar secara maksimal
b. Memberikan solusi bagi orang tua agar dapat menumbuhkan motivasi
bagi anak – anak mereka
c. Dengan adanya motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber
belajar yang baik dan sesuai akan membuat siswa tertarik dan
semangat dalam mengikuti proses belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa
dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya
seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya
untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
berlangsung. Prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu kata prestatie
yang berarti hasil usaha. Berikut ini pengertian prestasi menurut beberapa
ahli :
1. Arifin (1993 : 3) bahwa prestasi adalah hasil dari
kemampuan,ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan
suatu hal”. Pendapat ini menunjukkan bahwa suatu prestasi tidak
hanya kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang akan
tetapi juga sikap dari seseorang. Kemampuan, ketrampilan dan sikap
yang dimiliki oleh seseorang merupakan hasil jerih payah atas usaha
yang telah mereka lakukan, sehingga bisa menjadi suatu prestasi yang
membanggakan bagi dirinya. Dengan adanya prestasi, seseorang bisa
menunjukkan bahwa ia memiliki kelebihan yang mungkin tidak
dimiliki oleh orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Winkel ( 1991: 161) bahwa prestasi adalah bukti keberhasilan yang
dapat dicapai dalam proses yang berlangsung dalam interaksi subjek
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan pemahaman,
ketrampilan, nilai – nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan
menuju kemajuan”. Pendapat ini menunjukkan bahwa prestasi
merupakan suatu bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang
dalam melakukan sesuatu, yang mana keberhasilan tersebut
merupakan hasil dari proses interaksi dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan pemahaman, ketrampilan, nilai – nilai yang
akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemajuan.
Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi merupakan hasil dari suatu kegiatan yang dapat berupa
kemampuan, ketrampilan seseorang yang telah mengalami,
mengerjakan atau melaksanakan suatu hal.
b. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa
mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan
usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya
untuk mengubah perilakunya. Hasil dari kegiatan belajar adalah berupa
perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar.
Tentunya perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positif
atau yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Belajar juga merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa
adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Di bawah ini
merupakan pengertian belajar menurut para ahli :
1. Hilgard dalam Sukmadinata (2004:156) belajar adalah suatu proses
dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon
terhadap suatu situasi. Pendapat ini menunjukkan bahwa belajar
merupakan suatu perilaku seorang individu yang muncul atau berubah
karena adanya respon terhadap suatu situasi yang ada di lingkungannya
dan perilaku tersebut terjadi karena adanya proses interaksi yang
berlangsung lama/ terus menerus.
2. Wittig dalam Syah (2006:90) belajar adalah perubahan yang relatif
menetap yang terjadi dalam segala macam/ keseluruhan tingkah laku
suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Pendapat ini menunjukkan
bahwa belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang relatif
permanen / menetap dan dialami oleh seorang individu, yang mana
perubahan perilaku itu terjadi karena pengalaman – pengalaman yang
telah dialami oleh seseorang. Semakin banyak pengalaman yang
diperoleh seseorang maka semakin banyak pula pengetahuan yang
didapat sehingga nantinya bisa menimbulkan perubahan perilaku yang
berbeda – beda pada masing – masing individu.
3). Gagne dalam Dimyati (2002:10) belajar adalah kegiatan yang kompleks,
hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Pendapat ini menunjukkan
bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks, artinya setelah
seseorang belajar maka akan banyak muncul perilaku yang di hasilkan
dari kegiatan belajar tersebut. Perilaku tersebut bisa berupa ketrampilan,
pengetahuan, sikap dan nilai.
4).Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Pendapat ini menunjukkan bahwa seseorang yang
belajar akan berusaha untuk berubah menjadi individu yang lebih baik
dari individu sebelumnya. Hal itu dilakukan agar bisa menunjukkan
bahwa seseorang tersebut berbeda dengan yang lainnya dan perubahan
yang terjadi merupakan hasil dari proses interaksi dengan lingkungan.
Dari berbagai macam pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu perubahan perilaku yang dialami oleh seorang individu,
yang mana perubahan perilaku itu terjadi karena pengalaman – pengalaman
yang telah dialami oleh seseorang. Perilaku tersebut juga terjadi karena
adanya proses interaksi yang berlangsung lama/ terus menerus, dengan
melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar maka seorang individu bisa
memperoleh perilaku yang berbeda – beda antara satu sama lain. Dengan
proses belajar yang baik maka seseorang bisa memperoleh ketrampilan
baru, pengetahuan baru, sikap dan nilai yang nantinya hasil belajar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
diperoleh bisa menjadikannya lebih baik dan berguna bagi orang – orang
dan lingkungan di sekelilingnya.
c. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah suatu usaha atau kegiatan anak untuk menguasi
bahan-bahan pelajaran yang diberikan guru disekolah (Basution, 1995 : 23
diunduh dari budiherdianto.blogspot.com pada tanggal 8 Agustus 2008)
hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah
mengalami aktivitas belajar (Anni, 2004 : 4 diunduh dari
budiherdianto.blogspot.com pada tanggal 8 Agustus 2008). Perolehan
aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang
dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu, apabila pembelajar mempelajari
pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh
adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku
yang harus dirumuskan dlam tujuan pembelajaran.
Prestasi belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai
usaha yang dialami secara langsung serta menupakan aktivitas yang
bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, kecerdasan,
kecakapan dalam situasi da n kondisi tertentu (Depdikbud, 1997 : 298).
Prestasi belajar adalah sebagai hasil atas kepandaian atau keterampilan
yang dicapaai oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam
interaksinya dengan lingkungan (Hamalik, 2003:152).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar anak dalam suatu periode
tertentu yang dibukukan dalam bentuk laporan. Hasil belajar itu berupa
pengetahuan, ketrampilan, pemahaman, nilai dll yang akan membawa siswa
menuju arah yang lebik maju dibandingkan dengan sebelumya, hasil belajar
tersebut dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun keterangan
yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak. Seorang
guru yang akan memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswanya harus
benar – benar memperhatikan apakah siswa tersebut benar – benar pantas
untuk mendapatkan hasil yang baik atau tidak, karena apabila penilaian
dilakukan asal – asalan hal itu akan merugikan siswa karena merasa
diperlakukan tidak adil.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah
laku si subjek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari
sekian banyak faktor yang mempengaruhi itu, secara garis besar dapat
dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri subjek belajar dan
faktor ekstern (dari luar) si subjek belajar.
Nasution dalam Sardiman (2006) mengemukakan faktor-faktor internal
yang mempengaruhi belajar diantaranya adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
a) Motivasi
Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya sendiri ada
keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah
yang disebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal :
(1) mengetahui apa yang akan dipelajari, dan (2) memahami mengapa
hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpijak pada kedua unsur inilah
sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi
kegiatan belajar mengajar sulit untuk berhasil.
b) Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada
suatu situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu
tumbuhnya proses pemusatan perhatian.
c) Di dalam kegiatan belajaar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun
mental sebagai suatu wujud reaksi. Didalam belajar dibutuhkan reaksi
yang melibatkan ketangkasan mental, kewaspadaan, perhitungan,
ketekunan dn kecermatan untuk menangkap fakta-fakta dan ide-ide
sebagaimana disampaikan oleh pengajarnya. Jadi kecepatan jiwa
seseorang dalam memberikan respon pada suatu pelajaran merupakan
faktor yang penting dalam belajar.
d) Organisasi
Belajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan,
menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu
kesatuan pengertian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
e) Pemahaman
Dalam belajar unsur pemahaman tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur
psikologis yang lain. Dengan motivasi, konsentrasi dan reaksi subjek
belajar dapat mengembangkan fakta-fakta atau ide-ide atau skill.
Kemudian dengan unsur organisasi, subjek belajar dapat menata hal-hal
tersebut bertautan bersama menjadi pola yang logis. Karena mempelajari
sejumlah data sebagaiman adanya, secara bertingkat / berangsur-angsur,
si subjek belajar mulai memahami aartinya dan implikasi dari persoalan
keseluruhan.
f) Ulangan
Kegiatan mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah
dipelajari membuat kemampuan subjek belajar untuk mengingatnya
akan semakin bertambah. Mengulangi atau memeriksa dan mempelajari
kembali apa yang sudah dipelajari, maka kemungkinan untuk mengingat
bahan pelajaran menjadi lebih besar. Belajar akan menjadi lebih baik
dan optimal kalau keenam faktor psikologis tersebut bisa sama-sama
dimanfaatkan.
Sedangkan menurut Hamalik (2007 : 109-111) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi belajar yaitu :
a). Kegiatan belajar
b). Latihan dan Ulangan
c). Kepuasan dn kesenangan
d). Asosiasi dan transfer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
e). Pengalaman masa lampau dn pengertian
f). Kesiapan dan kesediaan belajar.
g). Minat dan Usaha
h). Fisiologis
i). Intelegensi dan kecerdasan.
Di bawah ini merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
menurut Sukmadinata (2004:162-163) yaitu :
1). Faktor dalam diri individu
2). Faktor Lingkungan
Hal tersebut akan dijelaskan penulis sebagai berikut :
1). Faktor dalam diri Individu
Faktor yang ada dalam diri individu ada dua yakni :
a. Faktor Jasmaniah, mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari
individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda. Kondisi
fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan alat indra. Alat
indra yang paling penting dalam belajar adalah penglihatan dan
pendengaran. Seseorang yang penglihatan atau pendengarannya
kurang baik akan berpengaruh kurang baik pula terhadap usaha dan
hasil belajarnya, karena kesehatan merupakan syarat mutlak bagi
keberhasilan belajar.
b. Faktor Rohaniah, mencakup kondisi kesehatan psikis, kemampuan –
kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi afektif dan
kognitif dari individu. Seseorang yang sehat rohaninya adalah adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
orang yang terbebas dari tekanan – tekanan batin yang mendalam,
gangguan – gangguan perasaan, kebiasaan – kebiasaan buruk yang
mengganggu, frustasi, konflik – konflik psikis.
2).Faktor Lingkungan
Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor di luar
diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial psikologis yang berada pada
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga merupakan
lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan
dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat.
Faktor – faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga
sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. Lingkungan
sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar para
siswanya, lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti sarana
dan prasarana belajar yang ada, sumber belajar, media belajar dsb.
Sekolah yang kaya dengan aktivitas. Selain itu lingkungan sosial yang
menyangkut hubungan siswa dengan teman – temannya, guru – guru
serta staf sekolah yang lain.
e. Macam – macam Prinsip Belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat
latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia
dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar seperti halnya
perkembangan berlangsung seumur hidup, apa yang dipelajari dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
bagaimana cara belajarnya pada setiap fase perkembangan akan berbeda
– beda pada masing – masing individu. Di bawah ini merupakan berbagai
macam prinsip – prinsip belajar menurut Sukmadinata (2004:165-167)
yaitu :
1). Belajar merupakan bagian dari perkembangan
2). Belajar berlangsung seumur hidup
3). Keberhasilan belajar
4). Belajar mencakup semua aspek kehidupan
5). Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu
6). Belajar berlangsung dengan guru atau tanpa guru
7). Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang
tinggi
8). Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai
dengan yang sangat kompleks
9). Dalam belajar dapat terjadi hambatan – hambatan
10). Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau
bimbingan dari orang lain.
Dari berbagai macam pendapat tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1). Belajar merupakan bagian dari perkembangan.
Berkembang dan belajar merupakan dua hal yang berbeda, tetapi
berhubungan erat. Dalam perkembangan dituntut belajar, dan dengan
belajar ini perkembangan individu lebih pesat. Perkembangan itu
terwujud dalam perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
perubahan tingkah laku itu tersebut berbeda – beda pada tiap – tiap
individu.
2). Belajar berlangsung seumur hidup.
Kegiatan belajar dilakukan sejak lahir sampai menjelang kematian,
sedikit demi sedikit dan terus menerus. Belajar sepanjang hayat lebih
luas dari pada belajar di sekolah dan belajar setelah sekolah (continuing
education). Karena belajar sepanjang hayat ini merupakan upaya untuk
menghadapi tantangan – tantangan dan perkembangan dunia yang
sangat cepat. Dengan belajar terus menerus diharapkan seorang
individu nantinya bisa menuju arah yang lebih maju dibandingkan
dengan sebelumnya.
3). Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor – faktor bawaan
lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri. Dengan
berbekal potensi yang tinggi, dan dukungan faktor lingkungan yang
menguntungkan, usaha belajar dari individu yang efisien yang
dilaksanakan pada tahap kematangan yang tepat akan memberikan hasil
belajar yang maksimal. Hasil belajar yang nantinya diterima oleh setiap
individu akan berbeda – beda tergantung dengan usaha yang mereka
lakukan apakah maksimal atau tidak.
4). Belajar Mencakup semua aspek kehidupan.
Belajar bukan hanya berkenaan dengan aspek intelektual, tetapi juga
aspek social, budaya, politik, ekonomi, moral, religi, seni, keterampilan,
dll. Dengan mempelajari berbagai macam pengetahuan yang ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
diharapkan hal tersebut nantinya akan memperkaya pengetuan dan
mempertajam aspek intelektual individu
5). Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu.
Kegiatan belajar tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga
dirumah, masyarakat, tempat rekreasi bahkan di mana saja bisa terjadi
perbuatan belajar. Belajar juga terjadi setiap saat, tidak hanya
berlangsung pada jam – jam pelajaran, dimanapun dan kapanpun
seseorang bisa belajar dari berbagai peristiwa ataupun dari pengalaman
yang diperoleh.
6). Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru.
Proses belajar dapat berjalan dengan bimbingan seorang guru, tetapi
juga tetap berjalan meskipun tanpa guru. Belajar berlangsung dalam
situasi formal maupun situasi informal. Seseorang dapat belajar sendiri
tanpa bantuan orang lain seperti: dengan melihat orang lain yang
sedang melakukan aktivitas tertentu maka seseorang dapat menirunya.
7). Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
Kegiatan belajar yang diarahkan kepada penguasaan, pemecahan atau
pencapaian sesuatu hal yang bernilai tinggi, yang dilakukan secara
sadar dan berencana membutuhkan motivasi yang tinggi pula. Untuk
belajar dengan kemauan sendiri akan sangat dibutuhkan motivasi yang
tinggi, karena dengan motivasi yang baik maka seseorang bisa mecapai
hasil yang maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
8). Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan
yang sangat kompleks.Perbuatan belajar yang sederhana adalah
mengenal tanda, mengenal nama, meniru perbuatan dll, sedang
perbuatan yang kompleks adalah pemecahan masalah, pelaksanaan
sesuatu rencana dll. Dengan berbagai macam variasi dalam proses
belajar akan meningkatkan kualitas individu menuju arah kemajuan.
9). Dalam belajar dapat terjadi hambatan – hambatan
Proses kegiatan belajar tidak selalu lancar, ada kalanya terjadi
kelambatan atau perhentian. Kelambatan atau perhentian ini dapat
terjadi karena belum adanya penyesuaian individu dengan tugasnya,
adanya hambatan dari lingkungan, ketidak cocokan potensi yang
dimiliki individu, kurangnya motivasi, adanya kelelahan atau kejenuhan
belajar.
10).Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau
bimbingan dari orang lain Tidak semua hal dapat dipelajari sendiri, hal
– hal tertentu perlu diberikan atau di jelaskan oleh guru, hal – hal lain
perlu petunjuk dari instruktur dan untuk memecahkan masalah tertentu
diperlukan bimbingan dari pembimbing. Peran orang lain dalam proses
pembelajaran sangat penting karena dapat membantu kesulitan –
kesulitan belajar yang nantinya dialami seseorang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
f. Pilar Belajar
Belajar merupakan jantungnya kemajuan individu, lembaga maupun
masyarakat. Kemajuan lembaga dan masyarakat didukung kemajuan
individu yang menjadi anggota, individu tersebut mengembangkan
semua bakat dan potensinya secara optimal melalui belajar. Individu
diharapkan mempunyai bekal untuk masa depan, yaitu kecakapan yang
berguna bagi masyarakat dan Negara. Karena itu untuk menghadapi dan
menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan dunia yang sangat
cepat, UNESCO dalam Sukmadinata (2004:201) merumuskan empat
pilar belajar yaitu :
1). Belajar mengetahui ( Learning to know )
2). Belajar berkarya ( Learning to do )
3). Belajar hidup bersama ( Learning to live together )
4). Belajar berkembang utuh ( Learning to be )
Untuk selengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut :
1) Belajar mengetahui ( Learning to know )
Belajar mengetahui berkenaan dengan perolehan, penguasaan dan
pemanfaatan pengetahuan. Belajar mengetahui merupakan kegiatan
untuk memperoleh, memperdalam dan memanfaatkan pengetahuan.
Pengetahuan diperoleh dengan berbagai upaya perolehan
pengetahuan, melalui membaca, mengakses internet, bertanya dll.
2). Belajar berkarya ( Learning to do )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Belajar berkarya berhubungan erat dengan belajar mengetahui, sebab
pengetahuan mendasari perbuatan. Belajar berkarya ini mempunyai
makna khusus, yaitu dalam kaitan dengan vokasional. Belajar
berkarya adalah belajar atau berlatih menguasai keterampilan dan
kompetensi kerja. Dengan adanya penguasaan pengetahuan yang
optimal diharapkan dapat meningkatkan kualitas pada masing –
masing individu.
3). Belajar hidup bersama ( Learning to live together )
Dalam kehidupan global, kita tidak hanya berinteraksi dengan
beraneka kelompok etnik, daerah, budaya, ras, agama, dan profesi,
tetapi juga hidup bersama dan bekerja sama dengan aneka kelompok
tersebut. Agar mampu berinteraksi, berkomunikasi, bekerja sama
dan hidup bersama antar kelompok dituntut belajar hidup bersama.
Tiap kelompok memiliki latar belakang pendidikan, kebudayaan,
tradisi, dan tahap perkembangan yang berbeda, agar bias
bekerjasama dan hidup rukun, mereka harus banyak belajar hidup
bersama, being sociable ( berusaha membina kehidupan bersama ).
4). Belajar berkembang secara utuh ( Learning to be )
Tantangan kehidupan yang berkembang cepat dan sangat kompleks,
menuntut pengembangan manusia secara utuh. Manusia yang
seluruh aspek kepribadiannya berkembang secara optimal dan
seimbang, baik aspek intelektual, emosi, social, fisik, maupun moral.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Untuk mencapai sasaran demikian dituntut individu – individu
banyak belajar mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya.
g. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Kegiatan belajar dapat dikatakan baik apabila bisa mencapai prestasi
yang optimal. Baik guru, orang tua maupun siswa berharap memperoleh
prestasi yang baik sehingga, bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi
mereka. Prestasi belajar yang diperoleh siswa tidak serta merta diperoleh
dengan sendirinya, akan tetapi ada faktor – faktor yang
mempengaruhinya. Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan
keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi, untuk mengetahui
berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu
evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa
setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Menurut Merson dalam Tu’u (2004:78) faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan prestasi belajar sebagai berikut:
1). Faktor dalam, meliputi :
a) Kondisi Fisiologi
b) Kondisi Psikologis, meliputi :
(1).Kecerdasan
(2).Bakat
(3).Minat dan perhatian
(4).Motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
(5).Emosi
(6).Kemampuan kognitif
2). Faktor luar, meliputi :
a) Faktor lingkungan, meliputi :
(1).Lingkungan alami
(2).Lingkungan sosial
b) Faktor Instrumental, meliputi :
(1).Kurikulum
(2).Program
(3).Sarana
(4).Guru/Tenaga pengajar
Di bawah ini merupakan penjelasan dari faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan prestasi belajar yaitu :
1). Faktor dalam, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar. Faktor dalam
meliputi :
a) Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang. Seorang siswa dalam keadaan
segar jasmaninya akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya,
sebaliknya siswa yang fisiknya lelah juga akan mempengaruhi
hasil belajarnya. Disamping kondisi tersebut yang tidak kalah
pentingnya adalah kondisi panca indera, terutama penglihatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
dan pendengaran. Sebagian besar yang dipelajari manusia
adalah dengan membaca, melihat contoh atau model, melakukan
observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan
keterangan guru, mendengarkan ceramah keterangan orang lain.
Jadi jelaslah di antara seluruh panca indera mata dan telinga
mempunyai peranan yang sangat penting.
b) Kondisi Psikologis
Semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja berpengaruh
terhadap proses belajar yang juga bersifat psikologis. Beberapa
faktor yang mempengaruhi terhadap proses dari hasil belajar
yaitu:
(1) Kecerdasan
Telah terjadi hal yang cukup terkenal bahwa kecerdasan
besar peranannya dalam berhasil atau tidaknya seorang
siswa mempelajari sesuatu atau mengikuti suatu program
pendidikan. Seorang siswa yang cerdas umumnya akan
lebih cepat mampu belajar jika dibandingkan dengan siswa
yang kurang cerdas, meskipun fasilitas dan waktu yang
diperlukan untuk mempelajari materi atau bahan pelajaran
sama. Hasil pengukuran kecerdasannya biasa dinyatakan
dengan angka yang menunjukkan perbandingan kecerdasan
yang dikenal dengan istilah IQ (Intelligence Quotion).
Berbagai hasil penelitian menunjukkan hubungan yang erat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
antara IQ dengan hasil belajar di sekolah. Tinggi rendahnya
kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat menentukan
keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk
prestasiprestasinya lain sesuai macam-macam kecerdasan
yang menonjol yang ada pada dirinya. Hal itu dapat kita
ketahui umumnya tingkat kecerdasan yang baik dan sangat
baik cenderung lebih baik angka nilai yang dicapai siswa.
(2) Bakat
Di samping Intelegensi, bakat merupakan faktor yang besar
pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar
seseorang.Bakat adalah kemampuan yang ada pada
seseorang yang dibawanya sejak lahir, yang diterima
sebagai warisan dari orang tua. Bagi seorang siswa bakat
bisa berbeda dengan siswa lain. Ada siswa yang berbakat
dalam bidang ilmu sosial, dan ada yang di ilmu pasti.
Karena itu, seorang siswa seorang siswa yang berbakat di
bidang ilmu sosial akan sukar berprestasi tinggi di bidang
ilmu pasti, dan sebaliknya. Bakat-bakat yang dimiliki siswa
tersebut apabila diberi kesempatan dikembangkan dalam
pembelajaran, akan dapat mencapai prestasi yang tinggi.
Sebaliknya, seorang siswa ketika akan memilih bidang
pendidikannya, sebaiknya memperhatikan aspek bakat yang
ada padanya. Untuk itu, sebaiknya bersama orang tuanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
meminta jasa layanan psikotes untuk melihat dan
mengetahui bakatnya. Sesudah ada kejelasan, baru
menentukan pilihan.
(3). Minat dan perhatian
Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap
sesuatu.Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan
baik dan teliti terhada sesuatu. Minat dan perhatian biasanya
berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh minat pada
satu pelajaran tertentu, biasanya cenderung
memperhatikannya dengan baik. Minat dan perhatian yang
tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik
bagi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, seorang siswa
harus menaruh minat dan perhatian yang tinggi dalam
proses pembelajaran-pembelajaran sekolah. Dengan minat
dan perhatian yang tinggi, kita boleh yakin akan berhasil
dalam pembelajaran. .
(4). Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar
kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
belajar. Motivasi selalu mendasari dan mempengaruhi
setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
yang diinginkan. Dalam belajar, kalau siswa mempunyai
motivasi yang baik dan kuat, hal itu akanmemperbesar
usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Siswa
yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi
dampak kurang baik bagi prestasi belajarnya.
(5). Emosi
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam proses belajar
seorang siswa akan terbentuk suatu kepribadian tertentu,
atau tipe tertentu, misalnya siswa yang emosional dalam
belajar, akan mudah putus asa. Hal ini mau tidak mau akan
mempengaruhi bagaimana siswa menerima, menghayati
pengalaman yang didapatnya dalam suatu pembelajaran.
(6). Kemampuan Kognitif
Yang dimaksud dengan kemampuan kognitif yaitu
kemampuan berfikir, menalar yang dimiliki siswa. Jadi
kemampuan kognitif berkaitan erat dengan ingatan dan
berfikir seorang siswa. Sebagai sesuatu yang harus
diketahui guru adalah bagaimana mengatur faktorfaktor itu,
berpengaruh dan membantu siswa mendapatkan hasil
belajar yang optimal.
2). Faktor luar, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor yang tergolong
dari faktor ini adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini terdiri dari lingkungan alami dan
lingkungan sosial.
(1) Lingkungan alami, yaitu kondisi alami yang dapat
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar, termasuk
dalam lingkungan alami yaitu suhu, cuaca, udara, pada waktu
itu dan kejadian – kejadian yang sedang berlangsung.
(2) Lingkungan sosial, dapat berwujud manusia, wujud lain yang
berpengaruh langsung terhadap proses dan hasil belajar.
b) Faktor Instrumental.
Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaanya
dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor
yang termasuk instrumental antara lain:
(1) Kurikulum
Kurikulum yang sering berubah-ubah membuat tujuan dan
maksud pembelajaran berubah dan akan berefek pada output
proses belajar mengajar yang berfondamental kurang bagus
pada diri siswa. Sedangkan kurikulum yang baik, jelas dan
mantap akan memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik
(2) Program
Program pendidikan pengajaran di sekolah yang telah dirinci
dalam suatu kegiatan yang telah jelas, akan mempermudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
membuat rencana/program dan program yang jelas tujuannya
akan membantu siswa dalam belajar.
(3) Sarana
Sarana/tempat belajar siswa, termasuk di dalamnya
penerangan, gedung, ventilasi, yang baik dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Di samping itu alat-alat
pelajaran, perpustakaan yang lengkap juga merupakan faktor
pendukung akan keberhasilan belajar seorang siswa.
(4) Guru/Tenaga Pengajar
Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor
penting terhadap keberhasilan seorang siswa dalam belajar.
Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya
mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, akan
tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Maka
dari itu peningkatan guru menjadi guru yang professional
mutlak penting bagi guru yang ingin berhasil dalam
melaksanakan tugas utamanya.
h. Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Semester III
Prestasi belajar pada mata kuliah Semester III adalah hasil yang telah
dicapai atas usaha-usaha yang dilakukan dengan sengaja berupa
perubahaaan atau pengembangan diri seseorang yang dinyatakan dengan
nilai akhir semester.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
i. Sistem Evaluasi di STIKES ICME Jombang
a. Data Nilai
Data niali dapat mencakup ujian tengah semester , nilai ujian akhir
semester dan nilai kegiatan rangkaian, seperti penulisan karangan,
pekerjaan rumah, partisipasi dalam kelas, praktek dan sebagainya.
Aspek yang dinilai mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
b. Cara Penilaian Dan Rekening Nilai
Cara penilaian dengan Penilaian acuan Patokan (PAP) adalah
pendekatan penilaian yang membandingkan hasil pengukuran
terhadap mahasiswa dengan ukuran patokan batas lulus yang
ditetapkan untuk masing-masing penguasaan bidang studi. Sistem
penilaian mempergunakan skala A-B-C-D untuk kategori tugas yang
dapat diterima secara memadai dan E untuk menyatakan gagal atau
tidak diterima. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas-
tugasnya pada akhir semester yang bersangkutan tanpa ada alasan
yang kuat akan diberi nilai E (gagal) dan IC (incomplete).
Pemeriksaan dan penilaian oleh setiap tutor dilakukan berdasarkan
kuncinya yang telah ditetapkan secara baku (standardized). Kalau
dipandang perlu, sistem penilaian dapat pula dikonversikan ke dalam
skala 1-10 sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan
perguruan tinggi yang bersangkutan. Dengan catatan bahwa batas
minimal normal akseptabilitas (passing grade) untuk setiap penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
dengan skala ini ialah nilai 6 atas dasar normal ideal (Makmun,
2007:6).
Sistem penilaian yang digunakan STIKES ICME Jombang dengan
kategori Pujian (cumlaude) : 3,51 – 4,00; Sangat memuaskan
(excellent) : 2,76 – 3,50; Memuaskan (satisfied) : 2,00 – 2,75.
c. Keberhasilan Semester
1. Keberhasilan studi semester ditentukan pada tiap akhir semester
dengan cara menilai semua mata kuliah yang diambil oleh
mahasiswa selama semester yang baru berakhir. Dalam penelitian
ini adalah nilai untu semua mata kuliah pada Semester III.
2. Nilai lulus adalah A, B, dan C.
3. Keberhasilan studi dituangkan dalam Kartu Hasil Stusi (KHS) dan
disahkan Direktur.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat
memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau
tes tertentu. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai
hasil dari proses belajar mengajar yakni; penguasaan, perubahan
emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes
tertentu. Prestasi belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat
luas yakni untuk bermacam-macam aturan terhadap apa yang telah
dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes
akhir semester dan sebagainya.
2. Tinjauan Tentang Minat
a. Pengertian Minat
Menurut Slameto (2003) minat adalah rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasrnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat hubungan tersebut
semakin besar minat.
Sedang Witherington (1986) diunduh dari www.google.co.id tanggal 21
April 2011 berpendapat agwa minat adalah kesadaran seseorang pada
sesuatu, seseorang, suatu soal atau situasi yang bersangkut paut dengan
dirinya. Tanpa kesadaran seseorang pada suatu objek, maka individu
tidak akan pernah mempunyai minat terhadap sesuatu.
Hurlock (1986) diunduh dari www.google.co.id tanggal 8 Mei 2011
mengartikan minat sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan
seseorang pada apa yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan
untuk memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu mempunyai arti bagi
dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu yang pada
akhirnya nanti akan menimbulkan kepuasan bagi dirinya.
Sedangkan Drever (1988) diunduh dari www.google.co.id tanggal 8
Agustus 2008 mengartikan minat (interest) ke dalam dua pengertian, baik
fungsional maupun struktural. Minat dalam pengertian fungsional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
menunjukkan suatu jenis pengalamn perasaan yang disebut
“worthwhilness” (kegunaan) yang dihubungkan dengan perhatian pada
objek atau tindakan.
Sedang minat dalam pengertian struktural adalah elemen atau hal dalam
sikap individu, baik yang merupakan bawaan ataupun karena perolehan,
sehingga seseorang itu cenderung memenuhi perasaan worthwhilness
dalam hubungannya dengan objek-objek atau hal-hal yang berhubungan
dengan subjek khusus atau bidang pengetahuan khusus. Apa yang disebut
“doctrine of interest” dalam pendidikan harus berdasarkan pada minat
anak, dan selanjutnya dikembangkan minat baru berdasarkan minat yang
sudah ada tersebut.
Dalam “ Encyclopedia of Psychology”, minat adalah kecendurangan
tingkah laku yang mengarah pada tujuan yang pasti, aktivitas-aktivitas
atau pengalaman yang menarik dari tiap individu. Oleh karena itu,
apabila individu atau seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka
itu berarti ia telah menetapkan tujuan sebelumnya (Cuming, 1972
diunduh dari www.google.co.id tanggal 8 agustus 2008).
Sedangkan Crow and Crow mengidentifikasi minat sebagai kekuatan
yang mendorong seseorang memberikan perhatian terhadap orang lain
atau melakukan aktivitas tertentu.
Menurut Guilford (1956) diunduh dari www.google.co.id tanggal 8 Mei
2011, minat adalah kecenderungan untuk memperhatikan dan mencari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
objek-objek tertentu, dan perhatian terhadap objek tersebutbenderung
mempengaruhi perilaku individu dalam kegiatan-kegiatan yang lain.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah
suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat
diarahkan untuk memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu
aktifitas tertentu yang didorong oleh perasaan senang karena dianggap
bermanfaat bagi dirinya.
Besar kecilnya minat seseorang terhadap suatu tugas atau pekerjaan,
banyak menentukan keberhasilan yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugas tadi, karena motivasi, efisiensi, gerak dan kepuasan
kerja, akan didapat apabila pekerjaan tersebut sesuai dengan lapangan
yang diminatinya.
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, minat yang berbentuk perhatian
yang intens tadi merupakan suatu reaksi organisme, baik yang tampak
nyata maupun yang imajiner, yang disebabkan karena rasa suka terhadap
suatu objek tertentu. Minat ini mempunyai kecenderungan mempengaruhi
perilaku individu dalam aktivitas tertentu (Guilford, 1956; jones, 1963
diunduh dari www.google.co.id tanggal 8 Mei 2011).
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa minat dalam diri individu sangat
penting artinya bagi kesuksesan yang akan dicapai. Individu yang
mempunyai minat terhadap suatu objek atau aktivitas berarti ia telah
menetapkan tujuan yang berguna bagi dirinya sehingga ia akan cenderung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
untuk menyukainya. Dari sana kemudian, segala tingkah lakunya menjadi
terarah dengan baik dan tujuan pun akan tercapai.
Sedangkan faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982)
diunduh dari www.google.co.id tanggal 8 Mei 2011, terdiri dari tiga
faktor:
a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat
membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik,
melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang.
b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari
dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk
mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk
memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.
c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan
emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan
dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan
minat seseorang.
Berdasarkan pengertian minat yang telah diuraikan, kiranya dapat
dikatakan bahwa keberadaan minat pada diri individu merupakan hasil dari
serangkaian proses. Jika seseorang berminat terhadap sesuatu, maka yang
pertama kali dialami adalah pengarahan tergadap suatu objek, subjek atau
aktivitas yang merupakan rangsangan bagi diri individu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Berbagai rangsangan tersebut dapat berbentuk benda-benda atau suatu
kegiatan. Dari pengenalan ini, akan timbul perasaan sadar pada diri
individu bahwa objek, subjek atau aktivitas tersebut bermanfaat bagi
dirinya. Adanya pengenalan dan perasaan sadar yang didasarkan pada asas
manfaat (dalam arti bahwa objek, subjek atau aktivitas itu diperlukan oleh
individu), maka pada saat itu juga akan diikuti perasaan senang pada
objek, subjek atau aktivitas tersebut. Dari kedua rangkaian tersebut, maka
akan terbentuk minat atau tidak.
Berdasarkan teori “Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer,
bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak
sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada
gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka
terhadap objek, subjek, atau aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya.
Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu (menolak/menerima).
Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak berarti ia tidak
berminat.
b. Aspek-aspek atau Kategori Minat
Krathwohl dkk. (dalam Galloway, 1976) diubduh dari www.google.co.id
tanggal 8 Mei 2011, bahwa minat termasuk dalam taksonomi afektif
(istilahnya Bloom). Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori :
1. Penerimaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Penerimaan adalah sensitivitas indivdu terhadap rangsang dari
fenomena-fenomena tertentu, dimana individu tersebut mau menerima
atau memperhatikan rangsang dan fenomena tersebut. Kategori
penerimaan ini dibagi menjadi tiga sub-kategori yang terdiri dari
a. Kesadaran pada taraf ini adalah kesadaran terhadap sesuatu yang
ada dalam satu situasi, baik berupa fenomena atau objek.
b. Kemauan untuk menerima sub-kategori ini menggambarkan
tingkah laku individu yang mau menerima stimulus, atau dengan
kata lain, individu mempunyai kemauan untuk menerima rangsang
yang ditimbulkan oleh fenomena.
c. Pengontrolan atau perhatian yang terpilih merupakan perhatian
terhadap rangsang atau fenomena objek yang telah dipilih individu.
2. Menanggapi
Menanggapi adalah kategori kedua. Kategori ini merupakan perhatian
yang aktif terhadap benda yang menimbulkan rangsangan pada diri
individu atau fenomena-fenomena tertentu. Pada kategori ini, individu
akan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan objek atau fenomena
yang telah dipilih. Kategori kedua ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Persetujuan untuk menanggapi, yang merupakan respon untuk
menunjukkan kepada adanya ketaatan atau kerelaan individu
terhadap aturan-aturan yang berkaitan dengan rangsang fenomena
dan objek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
b. Kemauan untuk menanggapi, yang merupakan kemauan sukarela
individu (tanpa paksaan) untuk melakukan suatu aktivitas.
c. Kepuasan untuk menanggapi, yang merupakan tindakan yang
disertai oleh perasaan puas setelah melakukan aktivitas.
3. Penilaian
Hal berikutnya merupakan respon emosional yang umumnya
menyenangkan. Penilaian adalah kategori yang menunjukkan
penilaian dasar atas satu rangsangan fenomena, objek atau subjek.
Satu hal yang penting adalah bahwa adanya aktivitas tersebut
dikarenakan adanya nilai atau harga diri fenomena, objek atau subjek.
Kategori ini di bagi menjadi beberapa sub-kategori
a. Menerima nilai. Sub-kategori ini merupakan penerimaan secara
emosional terhadap hal-hal atau fenomena tertentu. Hal ini juga
diistilahkan dengan kepercayaan individu terhadap objek dan
fenomena berdasarkan nilai objek atau fenomena tersebut.
b. Pemilihan pada suatu niali merupakan pilihan individu terhadap
suatu rangsang, fenomena atau objek yang sesuai dengan keinginan
atau kesukaannya.
c. Tanggung jawab. Sub-kategori ini menunjukkan adanya keyakinan
dan ketentuan seseorang yang bertingkah laku. Bertingkah laku
pada tingkatan ini benar-benar berpegang pada suatu nilai yang ia
anut dengan tanpa peduli pada apapun alasannya. Dengan kata lain,
ia loyal pada suatu nilai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
4. Organisasi
Organisasi. Sub-kategori ini diharapkan bertindak sebagai klasifikasi
yang tepat untuk tujuan yang menggambarkan awal dari pembentukan
suatu sistem nilai. Kategori ini dibagi menjadi dua sub-kategori :
a. Penggambaran suatu nilai. Hal ini merupakan sub-kategori yang
menunjukkan adanya kualitas abstraksi. Dalam sub-kategori ini,
individu memperoleh kesempatan untuk melihat hubungan antara
nilai dengan konssep yang akan dilihat.
b. Pengorganisasian suatu nilai. Hal ini merupakan konsep yang
diperoleh individu untuk dibawa bersama-sama dengan nilai yang
kompleks dalam suatu kumpulan nilai.
5. Pencirian
Pencirian. Pencirian oleh suatu nilai yang kompleks merupakan
kategori yang menunjukkan adanya sikap dan sistem nilai yang
menjadi pandangan hidup. Kategori ini dibagi menjadi
a. Hal-hal yang umum. Sub-kategori ini merupakan jenis
ketidaksadaran yang cenderung beroperasi secara konsisten dan
dapat diperkirakan polanya. Misalnya, orientasi dasar kehidupan
yang akan datang.
b. Ciri khas merupakan refleks dari puncak proses penerimaan lisan.
Pada sub-kategori ini didapatkan tujuan yang sesuai dengan
pandangan seseorang (orang pada umumnya), atau merupakan
filsafat hidup yang dimilikinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Berdasarkan uraian diatas, susunan kontinuitas minat dapat peneliti
kemukakan sebagai berikut : Minat dimulai dari kategori penerimaan,
lalu berlanjut pada kategori menanggapi, dan akhirnya pada kategori
pemilihan pada suatu nilai. Hal ini juga dapat dijelaskan dengan cara
lain.
1. Individu yang berminat pa sesuatu hal, baik berupa benda, orang
atau aktivitas dalam dirinya (dalam arti individu tersebut mau
menerima atau memperhatikan benda, orang atau aktivitas).
2. Setelah individu menerima fenomena-fenomena yang ada
disekitarnya, maka selanjutnya akan timbul reaksi dari individu
untuk menanggapi fenomena yang ada. Kategori menanggapi ini
merupakan perhatian yang sifatnya aktif terhadap benda, orang atau
aktivitas yang menimbulkan rangsangan (rasa tertarik) pada diri
individu. Pada kategori ini, individu akan melaksanakan aktivitas
yang berkaitan dengan objek atau fenomena yang telah dipilih.
3. Pada taraf ini individu akan memberi penilaian terhadap apa yang
telah ia pilih dan apa yang telah ia tanggapi. Individu akan
memberikan nilai atau harga pada suatu benda, orang aktivitas yang
dilakukan dirinya. Saat inilah yang menjadi suatu keadaan yang
menentukan. Apakah individu berminat atau tidak berminat itu
tergantung dari penialian ini.
Berdasarkan hal diatas, dapat dijelaskan bawa proses terbentuknya
minat merupakan proses yang berurutan yang dimulai dari kategori
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
penerimaan atau perhatian individu sebagai rangsang yang
dimunculkan oleh fenomena-fenomena tertentu, lalu memilihnya
sesuai dengan manfaat yang dapat digunakan olehnya.
c. Tingkah laku Operasional dan Minat
Burus dikutip Galloway, (1976) diunduh dari www.google.co.id tanggal
8 Mei 2011, menggambarkan bahwa terdapat ratusan istilah yang
menujukkan tingkah laku operasional dari bidang afektif yang telah
ditemukan oleh Krathwohl.
Istilah minat tingkah laku yang operasional itu adalah : “ Menerima,
menyetujui, sukar menghadapi sesuatu, meminta, memperhatikan,
mengikuti, memilih, mempertahankan, menikmati, melibatkan,
membutuhkan, menawarkan, memberikan, ikut serta, memuji, bertanya,
menolak, mencari, menasihati, anjuran, mengusulkan, mengerti, dan lain-
lain. Sedangkan yang dimaksud minat mahasiswa adalah rasa
ketertarikan mahasiswa terhadap mata kuliah pada semester III yang
dimanifestasikan dengan tindakan menerima, menanggapi dan akhirnya
pada kategori pemilihan pada suatu nilai.
3. Tinjauan Tentang Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti daya upaya yang
dari dalam dan dmendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Dengan demikian motif dapat diartikan sebagai daya penggerak yang
telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama
bila kebutuhan mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak.
Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam
motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku
individu (dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono, 2002:80).
Buku lain menyebutkan setiap individu memiliki kondisi internal,
dimana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas sehari-
hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah “motivasi”. Motivasi
adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.
Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh
karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu
mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Istilah
motivasi yang berasal dari kata motif, dapat diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu tersebut
bertindak tau berbuat. Motif tidak dapat diamatisecara langsung. Tapi
dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku. (Hamzah, 2006: 1-3).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya dimana
kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita.
Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong terjaadinya
belajar (Dimyati dan Mudjiono 2002 : 80)
b. Komponen utama dalam motivasi
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu : (i) kebutuhan, (ii)
dorongan dan (iii) tujuan.
1. Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara
apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Menurut Morgan daan ditulis
kembali oleh S. Naaasution dalam Her Basuki (2008), manusia
memiliki berbagai macam kebutuhan:
a) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk aktifitas
Hal ini sangat penting, karena perbuatan sendiri itu mengandung
suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini, maka dapat
dihubungkan dengan suatu kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau
belajar itu akan behasil kaalau disertai dengan rasa gembira
b) Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain
Banyak orang memiliki motivasi untuk erbuat sesuatu untuk
menyenangkan orang lain, hal ini tentunya merupakan kepuasan
dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukannya. Konsep
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
ini dapat diterapkan dalam kegiatan belajar, misalnya : mahasiswa
rajin belajar untuk menyenangkan orang tuanya.
c). Kebutuhan untuk mencapai hasil
Kegiatan belajar akan berhasil dengan baik kalau disertai dengan
“pujian”, hal ini merupakan dorongan baagi seseorang untuk
belajar lebih giaat lagi. Pujian dan reinforcement harus selalu
dikaitkan dengan prestasi yang baik, seseorang harus diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu dengan hasil
optimal, sehingga ada rasa “sense of succes”.
d). Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan
Kesulitan atau hambatan, misal : cacat tubuh, mungkin
menimbulkan rasa rendah diri, tapi hal ini menjadi dorongan
untuk mencaari kompensasi dengan usaha yang keras dan tekun,
sehingga mencapai keberhasilan dalam bidang tertentu.
Kebutuhan manusia selalu berubah, begitu juga motivasinya selalu
berubah sesuai dengan kebutuhannya atau bersifat dinamis.
Relevansi dari masalah kebutuhan ini maka timbulah teori tentang
motivasi.
2. Dorongan
Menurut Hasil yang dikutip Dimyati dan Mudjiono (2002 :82).
Kebutuhan-kebutuhan organissme merupakan penyebab munculnya
dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku
mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
organisme, dan penguaatan kedua hal tersebut. Disamping kesua hal
tersebut juga ada pengaruh-pengaruh dari luar seperti insentif (hadiah
dan hukuman) yang mempengaruhi untensitas dan kualitas tingkah
laku organisme.
3. Tujuan
Tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis,
tujuan merupakan titik akhir “sementara” pencapaian puncak
kebutuhan. Jika tujuan tercapai maka kebutuhan terpenuhi untuk
“sementara” (Dimyati dan Mudjiono, 2002 : 83).
c. Macam-macam Motivasi
Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,
maka dari itu penggolongan motivasinyapun bervariasi
1. Motivasi dapat dilihat dari dasar pembentukannya.
a) Motivasi bawaan
Yang dimaksud dengan motivasi bawaan adalah motif yang
dibawa sejak lahir tanpa dilpelajari. Sebagai contoh adalah :
dorongan untuk makan, minum, bekerja, istirahat, seksual, dll.
Motivasi ini sering disebut motif biologis atau motif psycological
drive.
b). Motivasi yang dipelajari
Maksudnya adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari.
Sebagai contoh adalahh : dorongan untuk belajar, dorongan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
untuk mengajar di masyarakat, dan lain-lain. Motivasi ini sering
disebut social motives.
2. Jenis motivasi menurut Frandsen (dalam Basuki 2008)
a) Cognitive motives
Motif ini merujuk pada gejala instrinsik, yaitu menyangkut
kepuasan individual. Kepuasan individu yang berada didalam diri
manusia dan biasanya berujud proses dan produk mental. Jenis
motif seperti ini adalah sangat primer dan kegiatan belajar,
terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.
b) Self expresion
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia, untuk itu
memang diperlukan kreativitas dan daaya imajinasi, sehingga
individu mampu membuat suatu keajaiban. Jadi dalam hal ini,
seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi diri.
c) Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan
meningkatkan kemajuan diri seseorang, kemajuan diri ini menjadi
salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar
diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi peserta didik
untuk mencapai suatu prestasi.
3. Jenis motivasi menurut Woodworth dan Marquis (dalam Basuki,
2008)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
a). Motif atau kebutuhan organis, yaitu motif yang berhubungan
dengan kebutuhan dasar tubuh manusia, misalnya : makan,
minum, oksigen, seksual, istirahat, dll. Ini sesuai dengan jenis
physiological drives dari Frandsen.
b). Motif-motif darurat (emergency motives), yaitu yang timbul jika
situasi menurut tindakan yang cepat. Motif timbul bukan dari
dalam tapi atas rangsangan dari luar, misalnya : dorongan untuk
menolong orang lain yang mengalami kecelakaan, dorongan
menyelamatkan diri dari bahaya dan lain-lain.
c). Motif-motif obyektif, yaitu motif yang diarahkan / ditujukan pada
obyek atau tujuan tertentu disekitar kita. Motif ini timbul karena
adanya dorongan dari dalam diri kita (kita menyadari) untuk dapat
menghadapi dunia luar secara efektif, contohnya : keinginan untuk
menyelidik, explorasi, menaruh minat, dan lain-lain.
d. Klasifikasi Motivasi
1. Motivasi jasmaniah dan rokhaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan motivasi menjadi dua, yaitu
motivasi jasmaniah dan motivasi rokhaniah. Yang dimaksud motivasi
jasmaniah misalnya : refleks, insting otomatis, nafsu, dll. Sedang yang
termasuk motivasi rokhaniah adalah kemauan.
2. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik
a). Motivasi Instrinsik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri tiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sebagai contoh : seorang yang gemar membaca
maka tidak usah ada orang yang mendorong, ia sudah rajin mencari
literatur untuk dibaca.
b). Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh : seseorang itu
belajar karena besok pagi ada ujian, dengan harapan mendapatkan
nilai baik sehingga akan mendapatkan penghargaan atau pujian.
Jadi belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tapi karena
ingin nilai baik dan mendapatkan hadiah.
e. Indikator Motivasi
Menurut Hamzah, (2006) Indikator Motivasi belajar adalah :
a). Adanya hasrat dan keinginan belajar
b). Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
c). Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
d). Adanya penghargaan dalam belajar.
e). Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
f). Adanya lingkungan yang kondusif sehingga memungkinkan seorang
peserta didik belajar dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
f. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002 : 85) motivasi belajar penting bagi
siswa dan guru. Pentingnya motivasi belajar bagi siswa :
a). Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir:
contohnya setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan,
dibandingkan dengan teman sekelasnya yang juga membaca
tersebut; ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong
membaca lagi.
b). Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang
dibandingkan dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika terbukti
usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia berusaha
setekun temannya yang belajar dan berhasil.
c). Mengarahkan kegiatan belajar, misalnya setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius, masih bersenda gurau dengan
temannya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.
d). Membesarkan semangat belajar, sebagai ilustrasi, jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang
tua, maka ia berusaha agar cepat halus.
e). Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian
bekerja (disela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang
bersinambungan, individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya
sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan
dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi
guru, diantaranya adalah :
a). Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa
untuk belajar sampai berhasil.
b). Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa dikelas
bermacam-macam.
c). Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara
bernacam-macam peran.
d). Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa padagogis.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Motivasi belajar mahasiswa
adalah dorongan individu baik dari dalam maupun dari luar untuk belajar
baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik.
3. Tinjauan Tentang Intensitas Penggunaan Sumber Belajar
a. Pengertian Intensitas
Intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran (Depdiknas, 2003 : 383).
Tingkatan di sini menggambarkan seberapa sering sumber belajar
digunakan oleh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran di semester
III.
b. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar pada dasarnya terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi
yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
dapat belajar secara individu. Kegiatan belajar mengajar terdiri dari
komponen komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan
bermula serta bermuara pada satu tujuan sehingga merupakan satu
sistem. Salah satu komponen dalam proses belajar mengajar tersebut
adalah sumber belajar.
Sudjana dan Rifai (2001 : 76) mengatakan “Sumber belajar dalam arti
sempit adalah buku-buku atau bahan tercetak lainnya”
Sedangkan menurut Rohani (2004 : 161), “Sumber belajar dalam
pengertian yang sederhana adalah guru dan bahan-bahan pelajaran seperti
buku bacaan dan semacamnya”. Sesungguhnya pengertian sumber
belajar tidak sesempit atau sesederhana itu. Seperti yang dikemukakan
oleh. Sementara itu Rohani (2004 : 164) berpendapat bahwa “Sumber
belajar dalam pengajaran adalah segala apa (daya, lingkungan,
pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat memudahkan pencapaian
tujuan pengajaran/ belajar, yang tersedia atau sengaja dipersiapkan, baik
yang langsung maupun tidak langsung, baik yang konkrit maupun yang
abstrak”.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa sebenarnya pengertian sumber belajar itu mencakup
hal yang sangat luas. Sumber belajar tidak terbatas pada guru dan buku-
buku pelajaran saja, karena segala apa yang dapat mendatangkan manfaat
atau mendukung perubahan ke arah yang lebih efektif atau positif dalam
kegiatan belajar, bisa berupa pesan, orang, alat, teknik maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
lingkungan, baik secara sendiri maupun terkombinasi yang dapat
mempermudah siswa memperoleh pengetahuan dapat dikategorikan
sebagai sumber belajar.
c. Klasifikasi Sumber Belajar
Sumber belajar terdapat di mana-mana dan beraneka ragam jenisnya.
Setiap sumber belajar mempunyai peranan sendiri-sendiri dalam kegiatan
belajar mengajar, tergantung bagaimana seorang guru memprogramkan
dan memanfaatkannya.
Menurut Rohani (2004 : 164) “the Association for Educational
Communication and Technology (AECT) mengklasifikasikan sumber
belajar menjadi 6 macam, yaitu : message (pesan), people (orang),
material (bahan), device (alat), technic (teknik), dan setting
(lingkungan)”. Untuk lebih jelasnya, pengertian tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1). Message (pesan)
Message (pesan) adalah informasi atau pelajaran yang diteruskan
oleh komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data.
Adapun yang termasuk dalam sumber belajar jenis ini adalah semua
bidang studi atau mata pelajaran yang diteruskan kepada peserta
didik.
2). People (orang)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
People (orang) adalah manusia yang berperan sebagai pencari,
penyimpan, pengelola, dan penyaji pesan, tidak termasuk yang
menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar.
Termasuk kelompok ini misalnya, guru, dosen, tutor, peserta didik,
instruktur, pembicara dan lain-lain.
3). Material (bahan)
Material (bahan) adalah sesuatu (bisa pula disebut media atau
software) yang mengandung pesan untuk disajikan melalui
penggunaan alat/ perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri.
Termasuk ke dalam kategori bahan yaitu: slide, film, audio, video,
modul, majalah, buku, dan sebagainya.
4). Device (alat)
Device (alat) sesuatu (bisa pula disebut perangkat keras atau
hardware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
tersimpan dalam bahan. Termasuk dalam kategori alat antara lain:
overhead proyector (OHP), slide, video. Tape recorder, pesawat
radio, TV, dan sebagainya.
5). Technic (Teknik)
Technic (teknik) adalah prosedur rutin atau acuan yang dipersiapkan
untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan, untuk
menyampaikan pesan. Termasuk dalam sumber belajar ini adalah :
pengajaran terprogram/ modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab,
ceramah, belajar kelompok dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
6). Setting (lingkungan)
Setting (lingkungan) adalah situasi atau suasana sekitar di mana
pesan diterima atau disampaikan. Lingkungan ini dibedakan menjadi
dua macam yaitu:
a) Lingkungan fisik: gedung sekolah, rumah, perpustakaan sekolah,
laboratorium, museum dan sebagainya.
b) Lingkungan non-fisik: tatanan ruang belajar, penerangan, sirkulasi
udara, cuaca, tingkat kegaduhan dan sebagainya.
Sudjana dan Rifai (2001 : 80), mengklasifikasikan sumber belajar
sebagai berikut:
1) Sumber belajar tercetak : buku pelajaran, majalah, kamus, koran,
ensiklopedi, dan lain-lain.
2) Sumber belajar non-cetak : transparasi, buku catatan, film, slide,
model, dan lain-lain.
3) Sumber belajar yang berbentuk fasilitas : perpustakaan sekolah,
ruangan belajar, lapangan olah raga, dan sebagainya.
4) Sumber belajar yang berupa kegiatan : wawancara, belajar
kelompok, simulasi, observasi, permainan, dan lain-lain.
5) Sumber belajar yang berupa lingkungan di masyarakat : pabrik,
museum, taman, terminal, dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
d. Penggunaan Sumber Belajar
Rohani (2004 : 166) menyatakan bahwa : “Dalam memilih dan
memanfaatkan sumber belajar untuk mendukung kegiatan belajar
mengajar, seorang guru perlu memahami beberapa kriteria, sehingga
pemakaian sumber belajar tersebut benar-benar efektif. Kriteria tersebut
antara lain:
1) Ekonomis, dalam pengertian murah. Ekonomis tidak berarti harganya
selalu harus rendah. Bisa saja dana pengadaan sumber belajar itu
cukup tinggi, tetapi pemanfaatannya dalam jangka penjang terhitung
murah.
2) Praktis dan sederhana, artinya tidak memerlukan pelayanan serta
pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Kata sederhana
maksudnya tidak memerlukan pelayanan yang menggunakan
keterampilan khusus yang rumit.
3) Mudah diperoleh, dalam arti sumber belajar itu dekat, tidak sulit
diadakan atau dibeli di toko.
4) Bersifat fleksibel, maksudnya sesuatu yang dimanfaatkan sebagai
sumber belajar jangan sampai kaku/ paten, tapi harus mudah
dikembangkan, bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pengajaran,
serta tidak mudah dipengaruhi oleh faktor lain.
5) Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen
pengajaran lainnya.
6) Dapat membantu efisien dan kemudahan pencapaian tujuan belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
7) Memiliki nilai positif bagi proses atau aktifitas pengajaran khususnya
peserta didik.
8) Sesuai dengan interaksi dan strategi pengajaran yang telah dirancang
atau sedang dilaksanakan”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan
sumber belajar ialah tingkatan penggunaan/ pemanfaatan sumber belajar
dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Diduga semakin tinggi
tingkatan tersebut maka semakin tinggi pula prestasi yang diraih siswa
begitu pula sebaliknya. Pada dasarnya sumber belajar tersebut terdiri dari
sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan
dibuat agar memungkinkan siswa dapat belajar secara individu. Sumber
belajar tersebut dilkasifikasikan menjadi 6 macam, yaitu : message
(pesan yang disampaikan), people (orang atau pendidik), material (bahan
atau media yang digunakan), device (alat yang digunakan sebagai
penunjang media), technic (teknik atau metode pembelajaran yang
digunakan), dan setting (lingkungan sekitar tempat di mana pesan
diterima dan disampaikan).
B. Penelitian Yang Relevan
Secara teoritis, prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua macam yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Dalam penelitian ini penulis mengkorelasikan antara motivasi belajar dan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
pembelajaran dengan prestasi belajar . Berikut ini adalah penelitian-penelitian
yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan :
1. Mustofa Arip (2009), dalam tesisnya yang berjudul ”Hubungan Antara
Motivasi Belajar dan Pergaulan Peer Group dengan Prestasi Belajar siswa
kelas XI IPS SMA Muhammadiah 2 Gemolong tahun 2008/2009 ”,Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1). bahwa ada hubungan positif yang
signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. (2) Ada hubungan
positif yang signifikan antara pergaulan peer group dengan prestasi belajar.
(3) Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan pergaulan peer
group dengan prestasi belajar.
2. Farida Tri Yuliastuti, (2008), tesis dengan judul ”Hubungan Kedisiplinan
Siswa dan Media Pengajaran Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas
XI SMA N 7 Surakarta tahun 007/2008”. Hasil dari penelitian ini adalah (1).
Bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kedisiplinan siswa
dengan prestasi belajar. (2). Ada hubungan positif yang signifikan antara
media pengajaran dengan prestasi belajar. (3). Ada hubungan yang signifikan
antara kedisiplinan siswa dan media pengajaran dengan prestasi belajar.
3. Lilis Badriah, (2008), Tesis dengan judul ”Hubungan Antara Motivasi
Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar Perpustakaan dengan Pencapaian
Nilai Rata Semester Mahasiswa Program Studi Sosiologi Antropologi FKIP
UNS tahun 2007/2008”. Hasil dari penelitian ini adalah (1). Bahwa ada
hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan pencapaian
nilai rata semester. (2). Ada hubungan positif yang signifikan antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
pemanfaatan sarana belajar perpustakaan dengan pencapaian nilai rata
semester. (3). Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan
pemanfaatan sarana belajar perpustakaan dengan pencapaian nilai rata
semester Ha diterima dan Ho ditolak.
4. Nur Hidayati. (2007), tesis dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Sumber
Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa
Kelas XII IPS di SMAN 1 Mojolaban Tahun Ajaran 2006/ 2007. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar mata belajar
ekonomi pada siswa kelas XII IPS di SMAN 1 Mojolaban Tahun Ajaran
2006/ 2007.
5. V Zurnaini. (2006), tesis dengan judul “Hubungan Penggunaan Aneka
Sumber Belajar, Metode Belajar dan Aktivitas Belajar dengan Prestasi
Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri
25 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2005/ 2006”. Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan adanya hubungan yang positif, erat dan signifikan antara: 1)
penggunaan aneka sumber belajar dengan prestasi belajar PKn dengan
koefisien korelasi sebesar 0,586; 2) metode belajar dengan prestasi belajar
PKn dengan koefisien korelasi sebesar 0,611; 3) aktivitas belajar siswa
dengan prestasi belajar PKn dengan koefisien korelasi sebesar 0,649; 4)
penggunaan aneka sumber belajar, metode belajar dan aktivitas belajar secara
bersama-sama dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasi sebesar
0,792.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
6. Jurnal Internasional berjudul “Hubungan Antara Intensitas Penggunaan
Komputer di Sekolah dan di Rumah dengan Prestasi Akademik Siswa” oleh
J. Gill-Flores, Departemen Metode Penelitian dan Diagnosis dalam
Pendidikan, University of Seville, C / Camilo José Cela, s / n, 41.018 Seville,
29 Spanyol. Studi ini berpusat pada hubungan yang ada antara penggunaan
komputer dan prestasi akademis. Hasil penelitian menunjukkan, (1).
Penggunaan jauh lebih tinggi komputer di rumah daripada di sekolah.
Melalui analisis regresi berganda, hubungan yang signifikan antara
menggunakan komputer di rumah dan prestasi akademik ditemukan dengan
koefisien korelasi sebesar 9,85, bahkan dengan mempertimbangkan pengaruh
sosial ekonomi dan latar belakang budaya. (2). Tidak ada hubungan yang
signifikan ditampilkan antara penggunaan computer di sekolah dan prestasi
akademik dengan koefisien korelasi sebesar 0,95. Dalam konteks ini, 59,3%
dari responden menyatakan bahwa mereka menggunakan komputer sehari-
hari atau hampir setiap hari di rumah. Pada sebaliknya, tempat di mana
komputer digunakan dengan frekuensi terendah ada di sekolah.
7. DeBell & Chapman, 2003; Fairlie, 2002; Puma, Chapin, & Pape, 2003;
Solomon, 2002, Jurnal Internasional berjudul “Hubungan Antara Prestasi
Belajar Anak-anak Muda Amerika-Afrika dan Akses Penggunaan Komputer
di Sekolah dan Rumah” Hasil penelitian menunjukkan bahwa akses dan
penggunaan komputer di rumah, daerah komputer di ruang kelas, anak / rasio
komputer, perangkat lunak, dan komputer di sekolah berkorelasi positif
dengan prestasi akademik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
8. Jurnal Internasional volume 57, number 5/ October, 2009 dari Springer
Boston, yang berjudul “Persepsi Mahasiswa tentang Kualitas Belajar dan
Mengajar”. Hasil ditunjukkan dari hasil perhitungan thitung > ttabel = 20,85
> 1,96 pada taraf signifikansi 5 %. Analisis data menunjukkan korelasi kuat
antara diri siswa dan laporan tepat waktu belajar akademik, berapa banyak
yang mereka pelajari, Pertama Prinsip Instruksi, kepuasan mereka dengan
kursus, persepsi tujuan penguasaan mereka tentu saja, dan tentu saja
peringkat global. Yang paling penting, prinsip mengukur timbangan dengan
yang pengembang instruksional dan guru dapat mengevaluasi produk dan
program, tanpa proses yang digunakan desain: memberikan tugas-tugas
otentik bagi siswa untuk melakukan; mengaktifkan sebelum belajar;
menunjukkan apa yang harus dipelajari, menyediakan kesempatan bagi siswa
mengulangi untuk berhasil menyelesaikan tugas-tugas otentik dengan
pembinaan dan umpan balik, dan membantu siswa mengintegrasikan apa
yang telah mereka pelajari ke dalam kehidupan pribadi mereka
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan minat dengan prestasi belajar
Minat adalah ketertarikan sseorang terhadap obyek tertentu sehingga
ada kecenderungan jiwa terhadap keinginan, seperti halnya seorang yang
berminat terhadap mata kuliah atau jurusan tertentu. Beberapa faktor yang
dapat membangkitkan minat seseorang antar lain : membangkitkan adanya
suatu kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
lampau, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik dan
menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. Minat akan mendorong
seseorang untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kebutuhannya, misal
seorang mahasiswa akan tergerak untuk aktif belajar sehingga dapat
memperoleh hasil atau prestasi seperti yang diharapkan.
Minat yang tinggi terhadap suatu obyek akan timbul semangat yang
tinggi untuk memfasilitasi dalam rangka meraih prestasi, sebaliknya minat
yang rendah akan menimbulkan ketidaktertarikan dalam belajarnya
sehingga tidak ada upaya untuk memperoleh prestasi.
Hasil penelitian yang dilakukan Nabhani (2007) menunjukkan bahwa
ada hubungan positif yang signifikan antara minat dengan prestasi belajar.
Minat merupakan prediktor yang baik terhadap prestasi belajar dengan
Sumbangan Efektif (SE) sebanyak 23 %.
2. Hubungan motivasi dengan prestasi belajar
Motivasi belajar seseorang yang tinggi merupakan motor penggerak
untuk melakukan aktivitas belajar dan selalu berusaha untuk mencapai hasil
seperti apa yang diinginkan atau dicita-citakan. Misal seorang mahasiswa
dngan motivasi tinggi untuk menjadi seorang perawat maka akan
termotivasi untuk belajar sehingga akan memperoleh prestasi belajar yang
baik. mengingat keterkaitan yang cukup kuat antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar, timbul dugaani kalangan mahasiswa dissebabkan
karena rendahnya motivasi untuk belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agnes Maria (2005)
menunjukkan bahwa setelah mengendalikan faktor inteligensi dan motivasi
instrinsik diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan dari keempat
komponen motivasi belajar ekstrinsik terhadap prestasi belajar dengan R2
sebesar 26,5%.
3. Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Sumber Belajar dengan
Prestasi Belajar
Dalam proses belajar mengajar terkandung berbagai komponen –
komponen yang saling berinteraksi di dalamnya untuk mencapai tujuan
pengajaran, dan salah satu dari komponen tersebut adalah sumber belajar.
Sumber belajar dalam pengajaran adalah segala apa (daya, lingkungan,
pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat memudahkan pencapaian
tujuan pengajaran/ belajar, yang tersedia atau sengaja dipersiapkan, baik
yang langsung maupun tidak langsung, baik yang konkrit maupun yang
abstrak. Sumber belajar tidak terbatas pada guru dan buku-buku pelajaran
saja, karena segala apa yang dapat mendatangkan manfaat atau mendukung
perubahan ke arah yang lebih efektif atau positif dalam kegiatan belajar,
bisa berupa pesan, orang, alat, teknik maupun lingkungan, baik secara
sendiri maupun terkombinasi yang dapat mempermudah siswa memperoleh
pengetahuan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar Sumber belajar
diklasifikasikan menjadi 6 macam, yaitu : message (pesan), people (orang),
material (bahan), device (alat), technic (teknik), dan setting (lingkungan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Sumber belajar terdiri dari dua yaitu manusia dan non manusia, sumber
belajar manusia adalah guru sedangkan sumber belajar non manusia adalah
semua sumber belajar non manusia yang digunakan menunjang proses
balajar mengajar. Kedudukan guru sebagai sumber belajar adalah sebagai
pengelola pengajaran, dimana guru adalah penentu strategi/metode
pembelajaran yang akan digunakan dan sumber belajar lainnya yang akan
digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.Secara teoritis
sumber belajar akan mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar peserta
didik. Sedangkan hasil belajar itu sendiri adalah cerminan dari prestasi
belajar yang dicapai oleh peserta didik. Diduga semakin tinggi intensitas
penggunaan sumber belajar akan menunjukkan prestasi belajar yang baik
pada siswa begitu pula sebaliknya semakin rendah intensitas penggunaan
sumber belajar akan menunjukkan prestasi belajar yang rendah pula.
Dengan demikian, diduga bahwa intensitas penggunaan sumber belajar akan
mempengaruhi kemajuan hasil belajar siswa.
4. Hubungan Antara Minat, Motivasi Belajar dan Intensitas Penggunaan
Sumber Belajar dengan Prestasi belajar
Minat dan Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kegiatan belajar, karena kedua hal tersebut merupakan faktor psikologis
yang mempengaaruhi prestasi belajar disamping faktor bakat dan
kecerdasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Minat dan motivasi yang tinggi akan semakin mengguatkan seseorang
untuk melakukan suatu aktivitas yang diinginkan, sehingga dengan
tingginya kedua hal ini diharapkan akan memperoleh prestasi yang tinggi
pula.
Motivasi belajar merupakan perubahan dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Perubahan yang ada dalam diri seseorang itu berupa
suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai
tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang
kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia lakukan untuk
mencapainya. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan
mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan suatu pertanda
bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya.
Dengan demikian hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor
yang mempengaruhinya. Sumber belajar dalam pengajaran adalah segala
apa (daya, lingkungan, pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat
memudahkan pencapaian tujuan pengajaran/ belajar, yang tersedia atau
sengaja dipersiapkan, baik yang langsung maupun tidak langsung, baik yang
konkrit maupun yang abstrak. Sumber belajar diklasifikasikan menjadi 6
macam, yaitu : message (pesan), people (orang), material (bahan), device
(alat), technic (teknik), dan setting (lingkungan). Secara teoritis sumber
belajar akan mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Sedangkan hasil belajar itu sendiri adalah cerminan dari prestasi belajar
yang dicapai oleh peserta didik.
Dengan demikian, diduga bahwa minat, motivasi belajar serta
intensitas penggunaan sumber belajar merupakan faktor penting dan
merupakan kunci keberhasilan siswa dalam belajar, khususnya mata kuliah
di semester III. Berhasil tidaknya siswa dalam mencapai hasil belajar pada
mata kuliah semester III berhubungan erat dengan bagaimana siswa
mempunyai minat, motivasi belajar serta intensitas penggunaan sumber
belajar dalam proses belajar mengajar. Semakin tinggi minat dan motivasi
belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar maka diduga semakin
tinggi pula prestasi yang dicapai siswa. Begitu pula sebaliknya, semakin
rendah minat. Motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar,
maka diduga semakin rendah pula prestasi yang dicapai siswa..
Prestasi belajar merupakan suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi belajar tidak
akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan.
Dalam kenyataannya, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang
dibayangkan, akan tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang
harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme
dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya, wajarlah pencapaian
prestasi belajar itu harus dengan jalan keuletan kerja. Oleh karena itu
prestasi belajar sangatlah penting bagi seseorang untuk mencapai suatu
tujuan, dengan adanya motivasi belajar yang baik dan intensitas penggunaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
sumber belajar yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar
pada masing – masing individu. Dengan demikian tiga faktor tersebut antara
minat, motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar
dimungkinkan secara bersama-sama mempunyai korelasi yang positif
dengan prestasi belajar pada mahasiswa. Hal ini terjadi bila mahasiswa
memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi untuk mencapai tujuannya
dan penerapan intensitas penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan
kebutuhan tiap – tiap mata pelajaran. Jadi motivasi belajar dan intensitas
penggunaan sumber belajar akan memiliki hubungan yang positif dengan
prestasi belajar. Maka bagaimana motivasi belajar yang ada dalam diri siswa
serta intensitas penggunaan sumber belajar akan mempengaruhi prestasi
belajar pada mahasiswa tersebut, sehingga mahasiswa bisa memperoleh
hasil yang maksimal.
Adapun model kerangka berfikir antar variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Kerangka Berpikir
Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir
Dari skema diatas bisa disimpulkan bahwa prestasi belajar bisa dipengaruhi
oleh minat, motivasi dan sumber belajar. Minat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu faktor dorongan dari dalam, faktor motif sosial dan faktor emosional, minat
juga bisa dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu penerimaan, menanggapi,
Faktor yang
mempengaruhi
minat
1. Faktor
dorongan
dari dalam
2. Faktor
motif sosial
3. Faktor
emosional
Prestasi belajar
Hasil Belajar
A : Amat Baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
E : Sangat Kurang
Sumber Belajar
Klasifikasi
1. message (pesan),
2. people (orang),
3. material (bahan),
4. device (alat),
5. technic (teknik),
6. setting (lingkungan)
Motivasi belajar
Komponen utama
dalam motivasi
belajar
1. Kebutuhan
2. Dorongan
3. Tujuan Minat
Aspek Minat
1. Penerimaan
2. Menanggapi
3. Penilaian
4. Organisasi
5. Pencirian
Klasifikasi
motivasi.
1. Jasmaniah dan
rokhaniah
2. Instrinsik dan
Ekstrinsik
Jsamaniah dan r
1. Motivasi
Krteria Sumber Belajar
1. Ekonomis
2. Praktis dan sederhana
3. mudah diperoleh
4. fleksibel
5. relevan dg tujuan
6. efisien
7. memiliki nilai positif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
penilaian, organisasi dan pencirian sedangkan motivasi komponen utamanya
adalah kebutuhan, dorongan dan tujuan, klasifikasi motivasi yaitu ada jasmaniah
dan rohaniah serta instrinsik maupun ekstrinsik. Sumber belajar bisa diperoleh
dari message (pesan), people (orang), material (bahan), device (alat), technic
(teknik), setting (lingkungan), kriteria sumber belajar yang baik adalah Ekonomis,
Praktis dan sederhana, mudah diperoleh, fleksibel, relevan dg tujuan, efisien, memiliki
nilai positif. Sedangkan prestasi belajar bisa diambil dari hasil belajar mahsiswa,
baik dengan angka maupun huruf.
Keterangan
: faktor yang diteliti
: faktor yang tidak diteliti
D. HIPOTESIS
1. Ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar.
2. Ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar.
3. Ada hubungan antara intensitas penggunaan sumber belajar dengan prestasi
belajar.
4. Ada hubungan antara minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber
belajar secara bersama dengan prestasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik
dengan rancangan korelasi sederhana. Penelitian deskriptif analitik
bertujuan untuk memaparkan peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada
masa kini. Metode korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan
korelatif antar variabel, dan mengacu pada kecenderungan bahwa variasi
suatu variabel diikuti oleh variabel yang lain (Nursalam, 2003). Penelitian
ini dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara minat, motivasi
dan intensitas penggunaan sumber belajar dengan prestasi belajar pada
mahasiswa Stikes ICME Jombang.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa semester III di Stikes
ICMe Jombang yang berjumlah 228 orang.
2. Sampel
Tujuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai obyek
penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan
dengan Simple Random Sampling karena populasinya relatif homogen .
Ukuran sampel yang digunakan adalah:
2. n x jumlah variabel independen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Keterangan: n = 15-20 sub jek
jadi jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebanyak:
= (15-20) x 3
= 45 – 60 sampel
Menurut Hair et al (1998) dalam Murti (2010), rasio antara jumlah subjek
(pengamatan) dan jumlah variabel independen dalam analisis multivariat
dianjurkan sekitar 15 hingga 20 subjek per variabel independen.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Prodi DIII Kebidanan di Stikes IcMe Jombang.
Penelitian Ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel bebas adalah minat, motivasi dan Intensitas penggunaan
Sumber Belajar
2. Variabel terikat adalah prestasi belajar
Tabel 3.1. Definisi Operasi Variabel Penelitian
No Variabel Definisi Operasional Alat Data Skala Data
1 Minat Rasa tertarik dalam
melakukan aktivitas belajar
yang ditunjukkan sikap dan
perilaku belajar dalam
mencapai tujuan belajar, yang
meliputi
: penerimaan, menanggapi,
penilaian, organisasi dan
pencirian
Kuesioner Interval
Untuk
pembahasan
minat, peneliti
kelompokan
menjadi 5
kategori:
RS : 40-45
R : 46-50
S : 51-55
T : 51-60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
TS : >61
2
Motivasi
Motivasi belajar mahasiswa
adalah dorongan individu
baik dari dalam maupun dari
luar untuk belajar baik
motivasi intrinsik maupun
ekstrinsik.
Kuesioner
Interval
Untuk
pembahasan
motivasi peneliti
kelompokan
menjadi 5
kategori:
RS : 61-65
R : 66-70
S : 71 – 75
T :76 – 80
TS :>81
3 Intensitas
Penggunaa
n Sumber
Belajar
Sumber belajar
dilkasifikasikan menjadi 6
macam, yaitu message
(pesan yang disampaikan),
people (orang atau pendidik),
material (bahan atau media
yang digunakan), device (alat
yang digunakan sebagai
penunjang media), technic
(teknik atau metode
pembelajaran yang
digunakan), dan setting
(lingkungan sekitar tempat di
mana pesan diterima dan
disampaikan).
Kuesioner Interval
Untuk
pembahasan
intensitas
penggunaan
sumber belajar
peneliti
kelompokan
menjadi 5
kategori:
menjadi 5 :
RS : 81-85
R : 86-90
S : 91 – 95
T : 96–100
TS :>100
3
Prestasi
belajar
Prestasi belajar adalah hasil
yang dicapai dar
i suatu kegiatan atau usaha
yang dapat memberikan
kepuasan emosional, dan
dapat diukur dengan alat atau
tes tertentu.
Dokumen
Interval
Indeks Prestasi
Kumulatif
dibagi menjadi 3
:
3,51– 4,00:
pujian
2,76-
3,50:Sangat
Memuaskan
2,00-2,75:
Memuaskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
E. Instrumen Penelitian
Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, efisiensi dan biaya, penelitian
ini menggunakan kuesioner dalam bentuk jawaban tertutup dan dokumen.
Penggunaan kuesioner memiliki keuntungan sebagai berikut : murah, mudah,
memerlukan waktu yang singkat dana rahasia responden dapat dijaga.
Instrumen penelitian yang dipergunakannya 3 kuesioner dan 1
dokumen. Kuesioner pertama tentang Minat, menggunakan skala likert dengan 5
(lima) alternatif jawaban 1 sampai 5 dengan alternatif jawaban SS, S, R, TS dan
STS. Jawaban sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, ragu-ragu skor 3,
tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Minat
Indikator
Banyak
item
Nomor item
Favorable Unfavorable
Rasa tertarik dalam melakukan aktivitas
belajar yang ditunjukkan sikap dan
perilaku belajar dalam mencapai tujuan
belajar, yang meliputi : penerimaan,
menanggapi, penilaian, organisasi dan
pencirian
15 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9,
10
11, 12, 13,
14, 15
Sumber : Krathwall, 1976
Kuesioner kedua tentang motivasi, menggunakan skala likert dengan 5
(lima) alternatif jawaban 1 sampai 5 dengan alternatif jawaban SS, S, R, TS dan
STS. Jawaban sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, ragu-ragu skor 3,
tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi
Indikator Banyak
item
Nomor item
Favorable Unfavorable
Dorongan kegiatan proses belajar yang
berasal:
1. Dari dalam diri mahasiswa
(Intrinsik).
2. Dari luar diri mahasiswa
(ekstrinsik)
14
9
1, 2, 3, 4, 6,
7, 9, 11, 14,
21
8, 12, 13, 18,
19, 22, 23
5, 10, 16, 17
15,20
Jumlah 23
Sumber : Hamzah, 2006
Kuesioner ketiga tentang intensitas penggunaan sumber belajar,
menggunakan skala likert dengan 5 (lima) alternatif jawaban 1 sampai 5 dengan
alternatif jawaban SS, S, R, TS dan STS. Jawaban sangat setuju diberi skor 5,
setuju diberi skor 4, ragu-ragu skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak
setuju diberi skor 1.
Tabel 3.4. Kisi-kisi Kuesioner Intensitas Penggunaan Sumber Belajar
Indikator Banyak
item
Item soal
a. Sumber belajar berupa alat
b. Sumber belajar berupa benda
c. Sumber belajar berupa pesan
Sumber belajar berupa
lingkungan
9
9
5
7
1,2,3,4,5,6,7,8,9,
10,11,12,13,14,15
16,17,18,
19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27, 28,
29, 30 Sumber : Rohani, 2004
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Data primer
Pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
mahasiswa dengan pengisiaan kuesioner. Peneliti menggunakan kuesioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
yang bersifat obyektif, representatif, bisa untuk mengukur dalam jumlah
besar, waktu singkat, hemat tenaga dan bisa menggali data yang berhubungan
dengan minat, motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar
sedangkan untuk data prestasi belajar peneliti menggunakan hasil nilai
semester III. Instrumen alat ukur tersebut peneliti sesuaikan dengan
karakteristik sampel dan materi di semester III sesuai dengan kurikulum. Data
yang diperoleh dari angket dapat dihitung secara kuantitatif maka diberi skor
pada setiap instrumen.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk menguji ketepatan suatu hipotesis tentang hubungan variabel
penelitian sangat tergantung kualitas data atau instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian tersebut. Uji validitas dan realibilitas instrumen
dilakukan pada mahasiswa semester III dengan mengambil sampel sebanyak
kurang lebih 30 mahasiswa.
a. Uji Validitas
Menurut Nasution (2003:74) ”suatu alat pengukur dikatakan valid,
jika alat ukur itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu. Validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang akan
di ukur”. Dengan demikian validitas adalah kesesuaian antara alat ukur
dengan hal yang akan diukur. Penelitian ini menggunakan teknik validitas
internal yaitu korelasi antara skor dengan skor total untuk menghitung
besarnya koefisian korelasi menggunakan teknik product moment dengan
rumus:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Rxy =
Keterangan :
R xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X = jumlah skor dalam sebaran X
Y = jumlah skor dalam sebaran Y
XY = jumlah perkalian skor X dan skor Y yang berpasangan
X 2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
Y 2 = jumlah skor yang di kuadratkan dalam sebaran Y
n = jumlah subyek
(Sugiyono, 2008)
Hasil perhitungan tiap item kemudian dibandingkan dengan tabel nilai
Product Moment. Berdasarkan hasil uji statistik validitas dengan
menggunakan uji Pearson Correlation, untuk mendapatkan soal yang valid,
maka (nilai probabilitas) harus lebih kecil dibandingkan dengan taraf
kesalahan yang digunakan rhitung > rtabel (30 responden dengan signifikan
0,05) 0,361.
Tabel 3.5 Hasil uji validitas minat
No.
Soal
Item
pertanyaan r hitung
rtabel
0,05
(5%)
-
value Keterangan
1 M1 0,378 0,361 0,040 0,05 Valid
2 M2 0,593 0,361 0,001 0,05 Valid
3 M3 0,454 0,361 0,012 0,05 Valid
4 M4 0,726 0,361 0,000 0,05 Valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
5 M5 0,630 0,361 0,000 0,05 Valid
6 M6 0,312 0,361 0,093 0,05 Tidak Valid
7 M7 0,614 0,361 0,000 0,05 Valid
8 M8 0,596 0,361 0,001 0,05 Valid
9 M9 0,702 0,361 0,000 0,05 Valid
10 M10 0,564 0,361 0,001 0,05 Valid
11 M11 0,598 0,361 0,000 0,05 Valid
12 M12 0,528 0,361 0,003 0,05 Valid
13 M13 0,586 0,361 0,001 0,05 Valid
14 M14 0,292 0,361 0,117 0,05 Tidak Valid
15 M15 0,630 0,361 0,000 0,05 Valid
Berdasarkan tabel 3.5 uji validitas diatas didapatkan bahwa dari 15 soal dengan
responden 30 orang dinyatakan soal yang valid sebanyak 13 soal dikarenakan
rhitung > rtabel (0,361), atau ( < α (0,05)). Sedangkan yang tidak valid sebanyak
2 soal yaitu soal nomor 6 dan 14 karena rhitung < rtabel (0,361), atau ( > α
(0,05)).
Tabel 3.6 Hasil uji validitas motivasi
No.
Soal
Item
pertanyaan r hitung
rtabel
0,05
(5%) -value Keterangan
1 MT1 0,591 0,361 0,001 0,05 Valid
2 MT2 0,532 0,361 0,002 0,05 Valid
3 MT3 0,607 0,361 0,000 0,05 Valid
4 MT4 0,632 0,361 0,000 0,05 Valid
5 MT5 0,531 0,361 0,003 0,05 Valid
6 MT6 0,654 0,361 0,000 0,05 Valid
7 MT7 0,166 0,361 0,381 0,05 Tidak Valid
8 MT8 0,351 0,361 0,057 0,05 Tidak Valid
9 MT9 0,555 0,361 0,001 0,05 Valid
10 MT10 0,522 0,361 0,003 0,05 Valid
11 MT11 0,791 0,361 0,000 0,05 Valid
12 MT12 0,522 0,361 0,003 0,05 Valid
13 MT13 0,602 0,361 0,000 0,05 Valid
14 MT14 0,661 0,361 0,000 0,05 Valid
15 MT15 0,638 0,361 0,000 0,05 Valid
16 MT16 0,525 0,361 0,003 0,05 Valid
17 MT17 0,335 0,361 0,070 0,05 Tidak Valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
18 MT18 0,638 0,361 0,000 0,05 Valid
19 MT19 0,506 0,361 0,004 0,05 Valid
20 MT20 0,439 0,361 0,015 0,05 Valid
21 MT21 0,620 0,361 0,000 0,05 Valid
22 MT22 0,602 0,361 0,000 0,05 Valid
23 MT23 0,682 0,361 0,000 0,05 Valid
Berdasarkan tabel 3.6 uji validitas diatas didapatkan bahwa dari 23 soal dengan
responden 30 orang dinyatakan soal yang valid sebanyak 20 soal dikarenakan
rhitung > rtabel (0,361), atau ( < α (0,05)). Sedangkan yang tidak valid sebanyak
3 soal yaitu soal nomor 7, 8 dan 17 karena rhitung < rtabel (0,361), atau ( > α
(0,05)).
Tabel 3.7 Hasil uji validitas sumber belajar
No.
Soal
Item
pertanyaan r hitung
rtabel
0,05
(5%)
-
value Keterangan
1 SB1 0,451 0,361 0,012 0,05 Valid
2 SB2 0,593 0,361 0,001 0,05 Valid
3 SB3 0,067 0,361 0,726 0,05 Tidak Valid
4 SB4 0,725 0,361 0,000 0,05 Valid
5 SB5 0,460 0,361 0,011 0,05 Valid
6 SB6 0,576 0,361 0,001 0,05 Valid
7 SB7 0,725 0,361 0,000 0,05 Valid
8 SB8 0,622 0,361 0,000 0,05 Valid
9 SB9 0,136 0,361 0,474 0,05 Tidak Valid
10 SB10 0,725 0,361 0,000 0,05 Valid
11 SB11 0,542 0,361 0,002 0,05 Valid
12 SB12 0,449 0,361 0,013 0,05 Valid
13 SB13 0,496 0,361 0,005 0,05 Valid
14 SB14 0,610 0,361 0,000 0,05 Valid
15 SB15 0,482 0,361 0,007 0,05 Valid
16 SB16 0,527 0,361 0,003 0,05 Valid
17 SB17 0,675 0,361 0,000 0,05 Valid
18 SB18 0,182 0,361 0,337 0,05 Tidak Valid
19 SB19 0,451 0,361 0,012 0,05 Valid
20 SB20 0,593 0,361 0,001 0,05 Valid
21 SB21 0,586 0,361 0,001 0,05 Valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
22 SB22 0,656 0,361 0,000 0,05 Valid
23 SB23 0,586 0,361 0,001 0,05 Valid
24 SB24 0,527 0,361 0,003 0,05 Valid
25 SB25 0,603 0,361 0,000 0,05 Valid
26 SB26 0,682 0,361 0,000 0,05 Valid
27 SB27 0,514 0,361 0,004 0,05 Valid
28 SB28 0,423 0,361 0,020 0,05 Valid
29 SB29 0,542 0,361 0,002 0,05 Valid
30 SB30 0,287 0,361 0,124 0,05 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 3.7 uji validitas diatas didapatkan bahwa dari 30 soal dengan
responden 30 orang dinyatakan soal yang valid sebanyak 26 soal dikarenakan
rhitung > rtabel (0,361), atau ( < α (0,05)). Sedangkan yang tidak valid sebanyak
4 soal yaitu soal nomor 3 , 9, 18 dan 30 karena rhitung < rtabel (0,361), atau ( > α
(0,05)).
b. Uji reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan internal
consistency yaitu melakukan uji coba instrumen satu kali saja, kemudian hasil
yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat
digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.(Sugiyono, 2006). Untuk
menguji reliabilitas kuesioner digunakan rumus koefisien relliabilitas Alpha
Cronbach dengan rumus
R11 = r11 =
Keterangan :
r11 : Reliabilitas yang dicari
n : Jumlah item
21 : jumlah varians skor tiap-tiap item
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
2
1 : Varians total
Dari perhitungan juga harus dibandingkan dengan angka kritik tabel
korelasi nilai r, apabila r-total >r-tabel maka soal dikatakan realiabel.
Tabel 3.8 Hasil uji reliabilitas minat
Item-Total Statistics
52,2000 21,545 ,315 ,849
51,9667 20,033 ,511 ,837
51,7333 21,237 ,448 ,842
51,7667 19,978 ,638 ,830
51,8333 20,626 ,497 ,838
51,9000 20,507 ,527 ,837
52,0667 20,064 ,484 ,839
52,2667 19,375 ,667 ,827
52,2333 20,047 ,468 ,841
52,2000 19,890 ,524 ,836
51,9000 19,610 ,486 ,840
52,1000 20,507 ,527 ,837
51,8333 20,626 ,497 ,838
X_1
X_2
X_3
X_4
X_5
X_7
X_8
X_9
X_10
X_11
X_12
X_13
X_15
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Dari hasil pengujian reliabilitas untuk semua butir jawaban kuesioner
dilihat dari hasil tabel reliability statistics dengan ketentuan nilai cronbach’s
alpha (0,848) > 0,6 (nilai alpha minimal), maka dapat diartikan bahwa
kuesioner tersebut layak digunakan.
Tabel 3.9 Hasil uji reabiliatas motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Item-Total Statistics
71,1333 51,637 ,540 ,898
71,0333 52,447 ,497 ,899
71,0667 53,375 ,537 ,899
71,3333 50,506 ,610 ,896
71,1333 53,637 ,463 ,900
71,5667 53,426 ,594 ,898
71,4333 53,426 ,557 ,898
71,0667 52,616 ,465 ,900
71,2333 49,495 ,781 ,891
71,0667 52,616 ,465 ,900
71,5000 53,776 ,519 ,899
71,0333 50,516 ,607 ,896
70,6667 51,954 ,552 ,898
70,7000 52,700 ,444 ,901
71,0000 51,103 ,610 ,896
70,8667 53,292 ,462 ,900
71,0333 54,516 ,353 ,903
71,2667 51,789 ,580 ,897
71,5000 53,776 ,519 ,899
71,4667 52,326 ,629 ,896
X_1
X_2
X_3
X_4
X_5
X_6
X_9
x_10
X_11
X_12
X_13
X_14
X_15
X_16
X_18
X_19
X_20
X_21
X_22
X_23
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Dari hasil pengujian reliabilitas untuk semua butir jawaban kuesioner dilihat
dari hasil tabel reliability statistics dengan ketentuan nilai cronbach’s alpha
(0,903) > 0,6 (nilai alpha minimal), maka dapat diartikan bahwa kuesioner
tersebut layak digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Tabel 3.10 Hasil uji reliabilitas sumber belajar
Item-Total Statistics
96,0667 89,926 ,386 ,915
96,3667 88,930 ,597 ,912
95,5000 85,500 ,676 ,910
96,2667 90,202 ,362 ,916
95,5000 86,948 ,522 ,913
95,5000 85,500 ,676 ,910
95,6000 87,007 ,542 ,913
95,7333 84,616 ,653 ,910
96,4667 90,120 ,488 ,914
96,0667 88,961 ,394 ,915
95,9667 88,309 ,479 ,914
96,0000 88,897 ,572 ,912
96,2667 87,857 ,444 ,915
96,0667 89,444 ,478 ,914
96,5000 88,672 ,664 ,912
96,0667 89,926 ,386 ,915
96,3667 88,930 ,597 ,912
96,0000 87,448 ,533 ,913
96,1667 86,144 ,625 ,911
96,0000 87,448 ,533 ,913
96,4333 90,185 ,472 ,914
95,9667 85,964 ,579 ,912
95,6000 86,248 ,650 ,911
95,6333 88,102 ,469 ,914
95,8000 90,097 ,379 ,915
95,9333 87,582 ,511 ,913
X_1
X_2
X_4
X_5
X_6
X_7
X_8
X_10
X_11
X_12
X_13
X_14
X_15
X_16
X_17
X_19
X_20
X_21
X_22
X_23
X_24
X_25
X_26
X_27
X_28
X_29
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Dari hasil pengujian reliabilitas untuk semua butir jawaban kuesioner dilihat
dari hasil tabel reliability statistics dengan ketentuan nilai cronbach’s alpha
(0,916) > 0,6 (nilai alpha minimal), maka dapat diartikan bahwa kuesioner
tersebut layak digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
G. Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan tahap sebagai berikut:
A. Editing
Yaitu memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan
responden apakah lengkap. Editing dilakukan ditempat pengumpulan
data sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi.
B. Coding (Pengkodean)
Jawaban-jawaban yang ada pada lembar kuesioner dilakukan klasifikasi
dengan jalan memadai masing-masing dengan simbol berupa angka,
kemudian dimasukkan dalam lembaran tabel kerja guna mempermudah
membacanya.
C. Skoring
Adalah pemberian nilai-nilai pada variabel-variabel yang perlu diberi
skor.
D. Entry
Adalah memasukkan seluruh data ke dalam komputer untuk dilakukan
analisis data.
H. Teknik Analisis Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh
data. Pengolahan data adalah suatu proses pendekatan subjek dan proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
pengolahan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian,
(Nursalam, 2003).
Analisa data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Untuk
alasan tersebut dipergunakan uji statistik yang cocok dengan variabel
penelitian. Analisa data terdiri atas analisa univariat dan bivariat. Analisa
univariat tersaji dalam bentuk distribusi frekuensi data umur dan jenis
kelamin.
Analisa bivariat untuk melihat hubungan dan bertujuan untuk menguji
hipotesis atau korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan
menggunakan statistik regresi linier ganda karena ada beberapa variabel
yang diteliti (Sugiyono, 2007).
Teknik analisis regresi linier ganda yaitu cara atau teknik khusus
untuk mencari atau mengetahui seberapa besar hubungan dari masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebelum melangkah ke
analisis regresi ganda, terlebih dahulu kita melakukan uji prasyarat analisis
untuk mengetahui apakah data tersebut layak untuk kita uji dengan
menggunakan uji analisis regresi ganda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
STIKes Insan Cendekia Medika Jombang merupakan salah satu
sekolah tinggi ilmu kesehatan yang berada di Wilayah Kabupaten
Jombang yang memiliki 3 kampus terdiri dari : Kampus A beralamat di
Jalan Hasyim Asy’ari 171 Desa Mojosongo, kampus B beralamat di Jalan
Halmahera No. 33 Kaliwungu dan kampus C beralamat di Jalan Kemuning
No. 57-A Candimulyo Jombang.
STIKes ICME Jombang memiliki visi meningkatkan kemampuan
dan daya saing tenaga kesehatan baik nasional maupun internasional serta
mampu meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
terbentuk manusia berakhlakul karimah yang sehat jasmani, rohani dan
sosial serta mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional di bidang
kesehatan. STIKes ICME Jombang dipimpin oleh Ketua Stikes Dr. M.
Zainul Arifin, M.Kes dan berada di bawah Yayasan Samudra Ilmu
Cendekia yang dipimpin oleh Bapak H. Bowo Sanyono.
B. Hasil Penelitian
1. Deskriptif Statistik data Penelitian
Data dalam penelitian disajikan dalam bentuk deskripsi data dari
semua variabel, meliputi 1) minat; 2) motivasi; 3) intensitas penggunaan
sumber belajar dan 4) prestasi belajar. Data hasil penelitian dari kelima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
variabel diperoleh dari 45 responden disajikan dalam data untuk
penelitian. Penjelasan dari data tersebut disajikan dalam tabel 4.1
Tabel 4.1. Deskripsi data penelitian
No Variabel N Mean Median Modus Standar
Deviasi
1. Minat (X1) 45 50.93 50 50 4.854
2. Motivasi (X2) 45 73.53 74 74 5.396
3. Intesitas
Penggunaan
Sumber Belajar
(X3)
45 97.56 98 93 9.027
4. Prestasi Belajar
(Y)
45 3.038 3.00 2.90 .2815
Sumber : Data Primer, 2012
a. Minat
Data tentang minat diperoleh dari angket minat mahasiswa. Pada
tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak
45 mahasiswa, nilai rata-rata (mean) 50.93, nilai tengah (median)
50, modus 50, simpangan baku (Standar deviasi) 4.854.
Berikut peneliti sampaikan tentang distribusi frekuensi dari
variabel minat (X1).
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswa
STIKes ICME Jombang tahun 2012
Minat Belajar Frekuensi Prosentase
(%)
Kumulatif
F f(%)
Rendah Sekali 6 13,3 6 13,3
Rendah 18 40 24 53,3
Sedang 16 35,6 40 88,9
Tinggi 3 6,7 43 95,6
Tinggi Sekali 2 4,4 45 100
Jumlah 45 100
Sumber: Data primer, 2012.
Berdasarkan tabel 4.2 diatas hampir setengahnya 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
responden (40%) mempunyai minat rendah, 16 responden (35,6%)
mempunyai minat sedang, 6 responden (13,3%) mempunyai minat
rendah sekali, 3 responden (6,7%) minatnya tinggi dan 2 responden
(4,4%) mempunyai minat tinggi sekali.
b. Motivasi Belajar
Data tentang motivasi belajar diperoleh dari angket motivasi
belajar mahasiswa. Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa
jumlah responden sebanyak 45 mahasiswa, nilai rata-rata (mean)
73.53, nilai tengah (median) 74, modus 74, simpangan baku
(Standar deviasi) 5.396.
Berikut peneliti sampaikan tentang distribusi frekuensi dari
variabel motivasi belajar (X2).
Tabel 4.3 Deskripsi Motivasi Belajar pada Mahasiswa STIKes
ICME Jombang tahun 2012
Motivasi
Belajar Frekuensi
Prosentase
(%)
Kumulatif
F f(%)
Rendah Sekali 4 8,9 4 8,9
Rendah 9 20 13 28,9
Sedang 15 33,3 28 74
Tinggi 13 28,9 41 91,1
Tinggi Sekali 4 8,9 45 100
Jumlah 45 100,0
Sumber: Data primer, 2012.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas hampir setengahnya 15
responden (33,3%) mempunyai motivasi sedang, 13 responden
(28,6%) mempunyai motivasi tinggi, 9 responden (20%)
mempunyai motivasi rendah , 4 responden (8,9%) motivasinya
rendah sekali dan 4 responden (8,9%) mempunyai motivasinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
tinggi sekali.
c. Intensitas penggunaan sumber belajar
Data tentang intensitas penggunaan sumber belajar diperoleh dari
angket intensitas penggunaan sumber belajar. Pada tabel 4.1 diatas
menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 45 mahasiswa,
nilai rata-rata (mean) 97.56, nilai tengah (median) 98, modus 93,
simpangan baku (Standar deviasi) 9.027.
Berikut peneliti sampaikan tentang distribusi frekuensi dari
variabel intensitas penggunaan sumber belajar (X3).
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Intensitas Penggunaan Sumber Belajar
di STIKes Icme Jombang tahun 2012
No
Intensitas
Sumber
Belajar
Frekuensi Prosentase
(%)
Kumulatif
F f(%)
1 Rendah Sekali 4 8,9 4 8,9
2 Rendah 8 17,8 12 26,7
3 Sedang 8 17,8 20 44,4
4 Tinggi 9 20 29 64,4
5 Tinggi Sekali 16 35,5 45 100
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 4.4 diatas hampir setengahnya 16
responden (35,5%) mempunyai Intensitas sumber belajar tinggi
sekali , 9 responden (20%) mempunyai intensitas sumber belajar
tinggi, 8 responden (17,8%) mempunyai intensitas sumber belajar
sedang, 8 responden (17,8%) intensitas sumber belajarnya rendah
dan 4 responden (8,9%) mempunyai intensitas sumber belajar
rendah sekali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
d. Prestasi Belajar
Data tentang prestasi belajar diperoleh dari Kartu Hasil studi
(KHS) tiap semester. Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa
jumlah responden sebanyak 45 mahasiswa, nilai rata-rata (mean)
3.038, nilai tengah (median) 3.00, modus 2.90, simpangan baku
(Standar deviasi) .2815.
Berikut peneliti sampaikan tentang distribusi frekuensi dari
variabel Prestasi Belajar (Y).
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Prestasi Belajar pada
mahasiswa STIKes ICME Jombang tahun 2012
No Prestasi Belajar Frekuensi Prosentase (%)
1 Pujian (3,51 – 4,00) 3 6,7
2 Sangat memuaskan
(2,76 – 3,50) 35 77,8
3 Memuaskan (2,00 – 2,75) 7 15,6
Jumlah 45 100,0
Sumber: Data primer, 2012.
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden yaitu 35 mahasiswa (77,8%) prestasi belajar mahasiswa
adalah sangat memuaskan, dan 7 mahasiswa (15,6%) prestasi belajar
nya memuaskan dan hanya 3 mahasiswa (6,7%) prestasi belajarnya
dalam kategori pujian.
2. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data penelitian adalah untuk menguji
apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi
normal atau tidak normal. Model regresi yang baik adalah memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menentukan data
dengan uji Kolmogrov-Smirnov, nilai signifikansi harus diatas 0,050
atau 5% (Ghozali, 2002:53).
Pengujian terhadap normalitas data dengan menggunakan
Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
45 45 45 45
3.038 50.93 73.53 97.56
.2815 4.854 5.396 9.027
.132 .110 .134 .076
.132 .110 .070 .075
-.068 -.101 -.134 -.076
.887 .735 .902 .512
.411 .652 .390 .955
N
Mean
Std. Dev iation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov -Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Prestasi
belajar Minat Motivasi
Intensitas
penggunaan
sumber
belajar
Test distribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
Berdasarkan tabel diatas, angka-angka probabilitas untuk
seluruh variabel (minat, motivasi, intesitas penggunaan sumber belajar,
dan prestasi belajar lebih besar dari 0,05; maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa data-data variabel minat, motivasi, intesitas
penggunaan sumber belajar dan prestasi belajar dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
Di samping menggunakan uji Kolmogorov Smirnov analisis
kenormalan data ini juga didukung dari Plot of Regression
Standardized Residual. Apabila grafik yang diperoleh dari output SPSS
ternyata titik-titik mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
model regresi berdistribusi normal. Lebih jelasnya hasil uji normalitas
data dapat dilihat pada grafik berikut.
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b
Dependent Variable: Prestasi belajar
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Terlihat dari grafik di atas, titik-titik mendekati garis
diagonal yang berarti bahwa model regresi berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieriatas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
akan dianalisis merupakan data yang berbentuk regresi linier.
Tabel 4.7. Hasil analisis regresi linier berganda kotak anova
variable predictor minat, motivasi, intensitas penggunaan sumber
belajar pada mahasiswa STIKes ICME Jombang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
ANOVAb
3.161 3 1.054 133.048 .000a
.325 41 .008
3.486 44
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Intensitas penggunaan sumber belajar, Minat, Motivasia.
Dependent Variable: Prestasi belajarb.
Berdasarkan tabel 4.7 di atas bahwa hasil uji F menunjukkan nilai
-value (0,000) yang berarti pada alfa 5% dapat dinyatakan bahwa
model regresi tersebut cocok (fit) dengan data yang ada.
3. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolinearitas
Guna mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar
variabel independent digunakan variance inflation factor (VIF).
Berdasar hasil dari masing-masing variabel independent dapat dilihat
pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics. Keterangan
Tolerance VIF
1 (Constant)
Minat .537 1.861
Tidak terjadi
multikoloniearits
Motivasi .407 2.459
Tidak terjadi
multikoloniearits
Intensitas
penggunaan
sumber belajar
.493 2.029
Tidak terjadi
multikoloniearits
Sumber : Data Primer yang diolah, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Berdasarkan tabel 4.8 tidak terdapat satu variabel yang
mempunyai nilai VIF < 10, artinya ketiga variabel independent yaitu
minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber belajar tidak terjadi
multikolinearitas sehingga dapat digunakan untuk memprediksi
prestasi belajar mahasiswa ICME Jombang.
2) Hasil Uji Autokorelasi
Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian diuji dengan uji
Durbin-Watson (DW-test). Hasil regresi dengan level of significance
0.05 (α=0.05) dengan sejumlah variabel independent (k = 2) dan
banyaknya data. Berdasarkan output SPSS 13.00, maka hasil uji
autokorelasi pada Tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
.952a .907 .900 .0890 1.612
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Intensitas penggunaan sumber belajar, Minat, Motiv asi
a.
Dependent Variable: Prestasi belajarb.
Sumber : Data Primer yang diolah, 2012
Tujuan pengujian autokorelasi yaitu menguji apakah dalam
sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Jika dalam suatu pengujian terjadi korelasi maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
dinamakan ada problem autokorelasi. Pendeteksian autokorelasi
dapat dilakukan dengan menggunakan metode statistik dari Burbin-
Watson (Uji DW) dengan syarat sebagai berikut:
Nilai DW < 1.10 : ada autokorelasi
Nilai DW antara 1.10 s.d 1.54; tanpa ada autokorelasi
Nilai DW antara 1.55 s.d 2.46; tidak ada autokorelasi
Nilai DW antara 2.46 s.d 2.9; tanpa kesimpulan
Nilai DW > 2.91; ada autokorelasi.
Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi
berdasarkan tabel autokorelasi yang menyebutkan bahwa nilai Uji
Dw = 1.612 berada di daerah tidak ada autokorelasi (1,55 sampai
2,46) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada persamaan regresi
tersebut tidak terdapat autokorelasi.
3. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis dengan menggunakan
metode analisis regrei berganda (multiple regression). Metode regresi
berganda menghubungkan satu variabel dependent dengan beberapa
variabel independent dalam suatu model prediktif tunggal. Adapun
untuk menguji signifikan tidaknya hipotesis tersebut digunakan Uji t
dan Uji F.
1) Uji Parsial (Uji t)
Uji t pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan masing-masing variabel bebas terhadap variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
terikat yaitu hubungan secara parsial variabel minat, motivasi dan
intensitas penggunaan sumber belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa ICME Jombang pada penelitian ini dilakukan uji t.
Berdasarkan hasil analisis regresi maka pengujian koefisien
regresinya adalah seluruh variabel bebas (minat, motivasi dan
intensitas penggunaan sumber belajar dengan ketentuan probabilitas
value (sig) lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variasi perubahan
nilai variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent.
Tabel 4.10. Hasil Uji –t
Coefficientsa
-.299 .186 -1.604 .116
.010 .004 .175 2.694 .010
.010 .004 .184 2.461 .018
.022 .002 .695 10.232 .000
(Constant)
Minat
Motivasi
Intensitas penggunaan
sumber belajar
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: Prestasi belajara.
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai t-hitung masing-
masing variabel bebas sebagai berikut:
a) Variabel X1 (minat) memiliki thitung = 2.694 > 2,01 dan signifikansi
(sig) = 0,010 < 0,05 maka dengan demikian H0 ditolak dan H1
diterima, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang positif
dan signifikan minat dengan prestasi belajar mahasiswa ICME
Jombang.
b) Variabel X2 (motivasi) memiliki thitung = 2.461 > 2,01 dan
signifikansi (sig) = 0,010 < 0,05 maka dengan demikian H0 ditolak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang
positif dan signifikan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa
ICME Jombang.
c) Variabel X3 (intensitas penggunaan sumber belajar) memiliki thitung
= 10.232> 2,01 dan signifikansi (sig) = 0,010 < 0,05 maka dengan
demikian H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan
ada hubungan yang positif dan signifikan intensitas penggunaan
sumber belajar dengan prestasi belajar mahasiswa ICME Jombang.
2) Uji Simultan (Uji F statistik)
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara bersama-
sama variabel bebas minat, motivasi dan intensitas penggunaan
sumberbelajar dengan prestasi belajar mahasiswa ICME Jombang
dilakukan uji F. Uji F dapat dicari dengan membandingkan hasil Fhitung
dengan Ftabel dan juga bisa melalui perbandingan probabilitas value
(sig). Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan jika probabilitas >
0,05 maka Ha ditolak.
Tabel 4.11. Hasil Uji -F
ANOVAb
3.161 3 1.054 133.048 .000a
.325 41 .008
3.486 44
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Intensitas penggunaan sumber belajar, Minat, Motivasia.
Dependent Variable: Prestasi belajarb.
Tabel 4.16 diatas dapat dilihat probabilitas Fhitung = 133.048
dan Ftabel dengan df1=3, dan df2=41 = 2,83, dan probabilitas value
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
(sig) dalam penelitian ini = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Dapat disimpulkan bahwa secara simultan (bersama-sama)
variabel bebas minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber
belajar berkorelasi positif dengan prestasi belajar mahasiswa ICME
Jombang.
3) Koefisien Determinasi
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Parsial
Model Summaryb
.952a .907 .900 .0890 1.612
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Intensitas penggunaan sumber belajar, Minat, Motiv asi
a.
Dependent Variable: Prestasi belajarb.
Koefisien korelasi berfungsi menjelaskan keeratan hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat, sedangkan koefisien determinasi
parsial bertujuan untuk menjelaskan besarnya kontribusi varibel bebas
terhadap variabel terikat. Dari tabel 4.12 diperoleh nilai R = 0,952 yang
menunjukkan hubungan variabel minat, motivasi dan intensitas
penggunaan sumber belajar adalah tinggi, karena nilai R berada pada level
0,800 – 1,00 (sangat tinggi). Sedangkan nilai koefisien determinasi atau
R-Square (R2) = 0,907, artinya 90,7% prestasi belajar siswa dijelaskan
oleh variasi variabel minat, motivasi, dan intensitas penggunaan sumber
belajar, sedangkan sisanya 9,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
model.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
C. Pembahasan
1. Hubungan antara Minat dengan Prestasi Belajar pada mahasiswa
STIKes Icme Jombang
Pada analisis univariat untuk minat peneliti membagi minat
menjadi 5 kelompok yaitu minat Rendah sekali, Rendah, Sedang, Tinggi
dan Tinggi Sekali. Hasil penelitian tentang minat menunjukkan bahwa
minat mahasiswa 18 responden (40%) adalah Rendah, 16 responden
(35,6%) minatnya sedang, 6 responden (13,3%) minatnya rendah sekali, 3
responden (6,7%) minatnya tinggi dan 2 responden (4,4%) minatnya tinggi
sekali . Hasil prestasi belajar mahasiswa STIKes ICME Jombang sebagian
besar menunjukkan prestasi yang sangat memuaskan (IPK = 2,76 – 3,5).
Hasil ini menggambarkan bahwa semakin tinggi minat belajar mahasiswa
maka semakin baik prestasi belajar mahasiswa.
Hasil uji korelasi product moment menunjukkan bahwa ada
hubungan (korelasi tinggi) antara minat dengan prestasi belajar
mahasiswa, karena nilai R = 0,692 dan = 0,000. Nilai R = 0,692 berada
pada level 0,6 – 0,79 yang menunjukkan arti korelasi tinggi. Hasil ini
menunjukkan bahwa minat belajar yang tinggi berimplikasi pada prestasi
belajar yang tinggi. Semakin tinggi minat belajar mahasiswa maka
semakin meningkat prestasi belajar mahasiswa.
Hasil ini bersesuaian dengan pendapat Slameto (2003) minat
adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin
kuat hubungan tersebut semakin besar minat.
Minat dalam pengertian struktural adalah elemen atau hal dalam
sikap individu, baik yang merupakan bawaan ataupun karena perolehan,
sehingga seseorang itu cenderung memenuhi perasaan worthwhilness
dalam hubungannya dengan objek-objek atau hal-hal yang berhubungan
dengan subjek khusus atau bidang pengetahuan khusus. Apa yang disebut
“doctrine of interest” dalam pendidikan harus berdasarkan pada minat
anak, dan selanjutnya dikembangkan minat baru berdasarkan minat yang
sudah ada tersebut.
Timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga faktor:
(a) Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat
membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik,
melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang; (b)
Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari
dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk
mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk
memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman; (c) Faktor emosional,
yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya,
keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan
minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.
Keberadaan minat pada diri individu merupakan hasil dari serangkaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
proses. Jika seseorang berminat terhadap sesuatu, maka yang pertama kali
dialami adalah pengarahan tergadap suatu objek, subjek atau aktivitas yang
merupakan rangsangan bagi diri individu. Minat yang tinggi dapat
berpengaruh pada prestasi belajar, karena minat merupakan salah satu
faktor yang menentukan meningkatnya prestasi belajar. Minat memiliki
kecenderungan yang besar terhadap sesuatu, sedangkan perhatian adalah
melihat atau mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Minat dan
perhatian biasanya berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh minat
pada satu pelajaran tertentu, biasanya cenderung memperhatikannya
dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan
memberi dampak yang baik bagi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,
seorang mahasiswa harus menaruh minat dan perhatian yang tinggi dalam
proses pembelajaran-pembelajaran. Dengan minat dan perhatian yang
tinggi, kita boleh yakin akan berhasil dalam pembelajaran.
Minat yang tinggi terhadap suatu obyek akan timbul semangat yang
tinggi untuk memfasilitasi dalam rangka meraih prestasi, sebaliknya minat
yang rendah akan menimbulkan ketidaktertarikan dalam belajarnya
sehingga tidak ada upaya untuk memperoleh prestasi.
Hasil penelitian yang dilakukan Nabhani (2007) menunjukkan
bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara minat dengan prestasi
belajar. Minat merupakan prediktor yang baik terhadap prestasi belajar
dengan Sumbangan Efektif (SE) sebanyak 23 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Prestasi akademik yang dicapai mahasiswa ICME yang sangat
memuastkan menunjukkan bahwa adanya minat belajar yang tinggi dari
mahasiswa. Dengan demikian semakin tinggi minat seseorang terhadap
sesuatu maka hasil yang dicapai semakain baik. Dalam dunia pendidikan
khususnya mahasiswa, semakin baik minat dan perhatian mahasiswa
terhadap pembelajaran maka prestasi belajar mahasiswa akan semakin
baik.
2. Hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar pada mahasiswa
STIKes Icme Jombang
Hasil penelitian tentang motivasi belajar diketahui bahwa sebagian
besar responden memberikan tanggapan yang tinggi pada setiap
pernyataan positif variabel motivasi dengan tanggapan sebagian besar
setuju dan sebagian kecil sangat setuju, serta ada sebagian responden
memberikan tanggapan ragu-ragu. Demikian pula terhadap pernyataan
negatif variabel motivasi mendapat tanggapan yang rendah dari responden
dengan tanggapan tidak setuju dan sangat tidak setuju serta sebagian
menyatakan ragu-ragu. Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa yaitu
hampir setengahnya 15 responden (33,3%) mempunyai motivasi sedang,
13 responden (28,6%) mempunyai motivasi tinggi, 9 responden (20%)
mempunyai motivasi rendah, 4 responden (8,9%) motivasinya rendah
sekali dan 4 responden (8,9%) mempunyai motivasinya tinggi sekali.
Motivasi belajar mahasiswa dinyatakan tinggi karena dorongan
mahasiswa memiliki motivasi lebih besar dari rata-rata motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
mahasiswa baik dorongan dari dalam diri maupun dari luar untuk belajar.
Hasil prestasi belajar mahasiswa STIKES ICME Jombang sebagian besar
menunjukkan prestasi yang sangat memuaskan (IPK = 2,76 – 3,5). Hasil
ini menggambarkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa
maka semakin baik prestasi belajar mahasiswa. Data ini menggambarkan
bahwa adanya hubungan yang cukup signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar.
Secara statistik melalui uji korelasi Product Moment menunjukkan
ada hubungan (korelasi tinggi) antara motivasi dengan prestasi belajar,
karena nilai R = 0,785 dan = 0,000. Nilai R = 0,785 berada pada level
0,6 – 0,79 yang menunjukkan arti korelasi tinggi. Hasil ini menunjukkan
bahwa motivasi belajar berimplikasi pada peningkatan prestasi belajar.
Semakin tinngi motivasi belajar mahasiswa maka semakin meningkat
prestasi belajar yang dihasilkan mahasiswa.
Hasil ini bersesuaian dengan pendapat Tu’u (2004) bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah a) kondisi
fisiologi, b) kondisi psikologis yang meliputi kecerdasan, bakat, minat dan
perhatian, motivasi dan emosi, c) faktor lingkungan dan d) faktor
instrumental. Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agnes Maria (2005)
menunjukkan bahwa setelah mengendalikan faktor inteligensi dan
motivasi instrinsik diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
keempat komponen motivasi belajar ekstrinsik terhadap prestasi belajar
dengan R2 sebesar 26,5%.
Motivasi belajar seseorang yang tinggi merupakan motor
penggerak untuk melakukan aktivitas belajar dan selalu berusaha untuk
mencapai hasil seperti apa yang diinginkan atau dicita-citakan. Misal
seorang mahasiswa dngan motivasi tinggi untuk menjadi seorang perawat
maka akan termotivasi untuk belajar sehingga akan memperoleh prestasi
belajar yang baik. mengingat keterkaitan yang cukup kuat antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar, timbul dugaani kalangan mahasiswa
disebabkan karena rendahnya motivasi untuk belajar.
Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk belajar. Motivasi selalu mendasari dan mempengaruhi
setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dalam belajar, kalau siswa mempunyai motivasi yang baik
dan kuat, hal itu akanmemperbesar usaha dan kegiatannya mencapai
prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan
memberi dampak kurang baik bagi prestasi belajarnya. Jadi semakin baik
motivasi seseorang dalam belajar maka semakin meningkat prestasi
belajarnya.
3. Hubungan antara Intensitas Penggunaan Sumber Belajar dengan
Prestasi Belajar pada mahasiswa STIKes Icme Jombang
Indikator penggunaan sumber belajar yang digunakan adalah
sumber belajar dari alat, benda, pesan dan lingkungan. Berdasarkan tabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
4.4 diatas hampir setengahnya 16 responden (35,5%) mempunyai
Intensitas sumber belajar tinggi sekali , 9 responden (20%) mempunyai
intensitas sumber belajar tinggi, 8 responden (17,8%) mempunyai
intensitas sumber belajar sedang, 8 responden (17,8%) intensitas sumber
belajarnya rendah dan 4 responden (8,9%) mempunyai intensitas sumber
belajar rendah sekali. Hasil prestasi belajar mahasiswa STIKes ICME
Jombang sebagian besar menunjukkan prestasi yang sangat memuaskan
(IPK = 2,76 – 3,5). Hasil ini menggambarkan bahwa semakin tinggi
intensitas penggunaan sumber belajar mahasiswa maka semakin baik
prestasi belajar mahasiswa. Data ini menggambarkan bahwa adanya
hubungan yang cukup signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar. Hasil ini menggambarkan bahwa ada kaitan antara intensitas
penggunaan sumber belajar dengan prestasi belajar.
Hasil uji korelasi Product Moment membuktikan bahwa ada
hubungan (korelasi sangat tinggi) antara intensitas penggunaan sumber
belajar dengan prestasi belajar, karena nilai R = 0,923 dan = 0,000.
Nilai R = 0,923 berada pada level 0,8 – 1,00 yang menunjukkan arti
korelasi sangat tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa intensitas
penggunaan sumber belajar yang tinggi akan mampu meningkatkan
prestasi belajar. Semakin tinggi intesitas penggunaan sumber belajar maka
semakin meningkat prestasi belajar yang dihasilkan mahasiswa.
Hasil ini bersesuai dengan pendapat Rohani (2004) bahwa “Dalam
memilih dan memanfaatkan sumber belajar untuk mendukung kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
belajar mengajar, seorang guru/dosen perlu memahami beberapa kriteria,
sehingga pemakaian sumber belajar tersebut benar-benar efektif. Kriteria
tersebut antara lain: 1) Ekonomis, 2) Praktis dan sederhana, 3) Mudah
diperoleh, 4) Bersifat fleksibel, 5) Relevan dengan tujuan pengajaran dan
komponen-komponen pengajaran lainnya’ 6) Dapat membantu efisien dan
kemudahan pencapaian tujuan belajar; 7) Memiliki nilai positif bagi proses
atau aktifitas pengajaran khususnya peserta didik; 8) Sesuai dengan
interaksi dan strategi pengajaran yang telah dirancang atau sedang
dilaksanakan”.
Dalam proses belajar mengajar terkandung berbagai komponen –
komponen yang saling berinteraksi di dalamnya untuk mencapai tujuan
pengajaran, dan salah satu dari komponen tersebut adalah sumber belajar.
Sumber belajar dalam pengajaran adalah segala apa (daya, lingkungan,
pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat memudahkan pencapaian
tujuan pengajaran/ belajar, yang tersedia atau sengaja dipersiapkan, baik
yang langsung maupun tidak langsung, baik yang konkrit maupun yang
abstrak. Sumber belajar tidak terbatas pada guru dan buku-buku pelajaran
saja, karena segala apa yang dapat mendatangkan manfaat atau
mendukung perubahan ke arah yang lebih efektif atau positif dalam
kegiatan belajar, bisa berupa pesan, orang, alat, teknik maupun
lingkungan, baik secara sendiri maupun terkombinasi yang dapat
mempermudah siswa memperoleh pengetahuan dapat dikategorikan
sebagai sumber. belajar Sumber belajar diklasifikasikan menjadi 6 macam,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
yaitu : message (pesan), people (orang), material (bahan), device (alat),
technic (teknik), dan setting (lingkungan). Sumber belajar terdiri dari dua
yaitu manusia dan non manusia, sumber belajar manusia adalah guru
sedangkan sumber belajar non manusia adalah semua sumber belajar non
manusia yang digunakan menunjang proses balajar mengajar. Kedudukan
guru sebagai sumber belajar adalah sebagai pengelola pengajaran, dimana
guru adalah penentu strategi/metode pembelajaran yang akan digunakan
dan sumber belajar lainnya yang akan digunakan untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar.Secara teoritis sumber belajar akan
mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar peserta didik. Sedangkan
hasil belajar itu sendiri adalah cerminan dari prestasi belajar yang dicapai
oleh peserta didik. Diduga semakin tinggi intensitas penggunaan sumber
belajar akan menunjukkan prestasi belajar yang baik pada siswa begitu
pula sebaliknya semakin rendah intensitas penggunaan sumber belajar
akan menunjukkan prestasi belajar yang rendah pula. Dengan demikian,
diduga bahwa intensitas penggunaan sumber belajar akan mempengaruhi
kemajuan hasil belajar siswa.
4. Hubungan minat, motivasi dan intensitas penggunaan sumber belajar
dengan prestasi belajar pada mahasiswa STIKes Icme Jombang.
Sebagaimana telah diketahui bahwa mahasiswa telah memiliki
minat yang tinggi dalam belajar, motivasi yang tinggi dalam belajar dan
memiliki intensitas yang tinggi dalam penggunaan sumber belajar serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
prestasi belajar yang dihasilkan juga sangat memuaskan. Hasil ini
memberikan gambaran bahwa apabila mahasiswa memiliki minat yang
tinggi, motivasi belajar tinggi dan dan insentis penggunaan sumber belajar
yang tinggi maka prestasi belajar mahasiswa akan meningkat seiring
dengan peningkatan minat dan motivasinya serta didukung ketersediaan
sumber belajar yang memadai.
Hasil uji regresi membuktikan bahwa Koefisien korelasi ganda
yang berfungsi menjelaskan keeratan hubungan variabel bebas secara
keseluruhan dengan variabel terikat diperoleh nilai R = 0,952 yang
menunjukkan hubungan variabel minat, motivasi dan intensitas
penggunaan sumber belajar adalah tinggi, karena nilai R berada pada level
0,800 – 1,00 (sangat tinggi). Capaian ini menunjukkan kuatnya hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan nilai koefisien
determinasi atau R-Square (R2) = 0,907, artinya 90,7% prestasi belajar
siswa dijelaskan oleh variasi variabel minat, motivasi, dan intensitas
penggunaan sumber belajar.
Minat dan Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kegiatan belajar, karena kedua hal tersebut merupakan faktor
psikologis yang mempengaaruhi prestasi belajar disamping faktor bakat
dan kecerdasan.
Minat dan motivasi yang tinggi akan semakin menguatkan
seseorang untuk melakukan suatu aktivitas yang diinginkan, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
dengan tingginya kedua hal ini diharapkan akan memperoleh prestasi yang
tinggi pula.
Motivasi belajar merupakan perubahan dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Perubahan yang ada dalam diri seseorang itu
berupa suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang
mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai
motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia
lakukan untuk mencapainya. Dalam proses belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar
tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan suatu
pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh
kebutuhannya. Dengan demikian hasil belajar seseorang ditentukan oleh
berbagai faktor yang mempengaruhinya. Sumber belajar dalam pengajaran
adalah segala apa (daya, lingkungan, pengalaman) yang dapat digunakan
dan dapat memudahkan pencapaian tujuan pengajaran/ belajar, yang
tersedia atau sengaja dipersiapkan, baik yang langsung maupun tidak
langsung, baik yang konkrit maupun yang abstrak.
Secara teoritis sumber belajar akan mempengaruhi kualitas proses
dan hasil belajar peserta didik. Sedangkan hasil belajar itu sendiri adalah
cerminan dari prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik.
Dengan demikian, diduga bahwa minat, motivasi belajar serta
intensitas penggunaan sumber belajar merupakan faktor penting dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
merupakan kunci keberhasilan siswa dalam belajar, khususnya mata kuliah
di semester III. Berhasil tidaknya siswa dalam mencapai hasil belajar pada
mata kuliah semester III berhubungan erat dengan bagaimana siswa
mempunyai minat, motivasi belajar serta intensitas penggunaan sumber
belajar dalam proses belajar mengajar. Semakin tinggi minat dan motivasi
belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar maka diduga semakin
tinggi pula prestasi yang dicapai siswa. Begitu pula sebaliknya, semakin
rendah minat. Motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar,
maka diduga semakin rendah pula prestasi yang dicapai siswa..
Prestasi belajar merupakan suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi belajar tidak
akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan.
Dalam kenyataannya, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang
dibayangkan, akan tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan
yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan
optimisme dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya, wajarlah
pencapaian prestasi belajar itu harus dengan jalan keuletan kerja. Oleh
karena itu prestasi belajar sangatlah penting bagi seseorang untuk
mencapai suatu tujuan, dengan adanya motivasi belajar yang baik dan
intensitas penggunaan sumber belajar yang sesuai diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar pada masing – masing individu. Dengan
demikian tiga faktor tersebut antara minat, motivasi belajar dan intensitas
penggunaan sumber belajar dimungkinkan secara bersama-sama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
mempunyai korelasi yang positif dengan prestasi belajar pada mahasiswa.
Hal ini terjadi bila mahasiswa memiliki minat dan motivasi belajar yang
tinggi untuk mencapai tujuannya dan penerapan intensitas penggunaan
sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan tiap – tiap mata pelajaran.
Jadi motivasi belajar dan intensitas penggunaan sumber belajar akan
memiliki hubungan yang positif dengan prestasi belajar. Maka bagaimana
motivasi belajar yang ada dalam diri siswa serta intensitas penggunaan
sumber belajar akan mempengaruhi prestasi belajar pada mahasiswa
tersebut, sehingga mahasiswa bisa memperoleh hasil yang maksimal.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIKes
ICME Jombang sehingga hasil penelitian hanya bisa digeneralisis
pada institusi ini saja.
2. Alat ukur menggunakan kuesioner sehingga memungkinkan jawaban
yang bersifat subjektifitas dari responden.
3. Alat ukur dokumen menggunakan hasil Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) dimana bisa terjadi ketidakvalidan dari hasil belajar tersebut
dikarenakan IPK mahasiswa terkadang tidak murni mewakili hasil
dari apa yang sudah didapat mahasiswa selama menjalani perkuliahan.
Dan tidak semua faktor yang mempengaruhi Indeks Prestasi
mahasiswa diteliti. Faktor tersebut antara lain lingkungan, pergaulan,
kondisi kesehatan, dan kondisi keluarga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan minat, motivasi dan
intensitas penggunaan sumber belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
ICME Jombang, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat dengan prestasi
belajar mahasiswa ICME Jombang
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dengan prestasi
belajar mahasiswa ICME Jombang
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas penggunaan
sumber belajar dengan prestasi belajar mahasiswa ICME Jombang
4. Ada hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara
minat, motivasi, dan intesitas penggunaan sumber belajar dengan prestasi
belajar mahasiswa ICME Jombang
B. Implikasi Penelitian
1. Implikasi Teoritis
Berdasarkan kesimpulan di atas, mengenai hubungan minat, motivasi
belajar, dan intensitas penggunaan belajar mahasiswa dengan prestasi
belajar mahasiswa yang membuktikan bahwa, semakin tinggi minat
belajar, motivasi dalam proses belajar dan intensitass penggunaan sumber
belajar mahasiswa maka prestasi belajar juga ikut meningkat. Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
dosen seyogyanya dapat menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar
dan kebutuhan mahasiswa terpenuhi. Dosen juga harus menampilkan diri
sebagai figure yang terampil dan bisa menjadi suri tauladan mahasiswanya,
sehingga mahasiswa dapat berkembang secara optimal yang dimanifestasikan
dengan kegiatan belajar yang efektif. Seorang yang masuk pendidikan
bidan kesehatan bila disertai dengan motivasi yang tinggi maka akan muncul
semangat yang tinggi dan selalu memprioritaskan kegiatannya untuk
kepentingan belajar sehingga memperoleh hasil atau prestasi secara optimal.
Mahasiswa yang mempunyai minat yang baik akan lebih terfokus, terarah
dalam proses pembelajaran selanjutnya, sehingga potensial akan lebih berhasil
dalam belajar dengan diwujudkan dalam prestasi belajar yang lebih baik.
2. Implikasi Praktis
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas maka hasil penelitian ini bisa
dijadikan pertimbangan bagi pengelola akademik guna perbaikan dan
peningkatan mutu untuk sumber belajar dalam arti tidak hanya
menyediakan buku buku itu saja tapi harus tetap memperhatikan kelebihan
dan kekurangan dari sumber belajar tersebut, dosen dipacu untuk
menerapkan tugasnya sebagai pendidik dan pembimbing, sehingga dapat
memberikan motivasi belajar mahasiswa yang dapat menimbulkan minat
belajar mahasiswa untuk mencapai tujuan proses belajar.
C. Saran
Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi.
1. Hasil penelitian ini hendaknya dijadikan sebagai masukan untuk penelitian
lebih lanjut yang berhubungan dengan masalah ini. Khususnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
membangkitkan minat dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Para dosen hendaknya mengembangkan prinsip-prinsip pembelajaran
yang berbasis student oriented dan mampu mengembangkan inovasi
pembelajaran agar dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, serta
mampu menggunakan sumber belajar yang sesuai untuk mahasiswa agar
para mahasiswa lebih bersemangat dalam belajar sehingga memperoleh
hasil belajar secara maksimal
3. Para dosen hendaknya bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan
masukan dan bimbingan kepada mashasiswa agar motivasi belajar
mahasiswa dapat meningkat.
4. Pihak institusi pendidikan hendaknya memberikan fasilitas penunjang
pembelajaran yang memadai kegiatan pembelajaran.