HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK ...

140
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PAI DI SMA DARUSSALAM CIPUTAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: MUHAMMAD SYIHABUDDIN NIM: 109011000146 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK ...

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN

PAI DI SMA DARUSSALAM CIPUTAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd.I)

Oleh:

MUHAMMAD SYIHABUDDIN

NIM: 109011000146

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

ABSTRAK

Muhammad Syihabuddin (NIM: 109011000146).

Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Siswa

Pada Pelajaran PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara intensitas

penggunaan facebook dengan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel yang diteliti yaitu intensitas penggunaan facebook sebagai

variabel bebas (X) dan motivasi belajar siswa sebagai variabel terikat (Y).

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode kuantitatif, sedangkan teknik

pengumpulan data yaitu dengan cara menyebar angket berisi sejumlah pernyataan

yang berkaitan dengan intensitas penggunaan facebook dan motivasi belajar

siswa. Selanjutnya penulis menganalisa data kedua variabel tersebut dengan

menggunakan rumus product moment. Hal ini untuk mengetahui tingkat korelasi

kedua variabel tersebut. Sedangkan untuk mengetahui keeratan hubungan kedua

variabel tersebut penulis menggunakan rumus koefisien determinasi.

Setelah penelitian dilakukan, maka penulis memperoleh hasil penelitian

skor intensitas penggunaan facebook diperoleh rata-rata sebesar 65 dan untuk skor

motivasi belajar siswa diperoleh rata-rata sebesar 87,5, ini menunjukkan bahwa

ada pengaruh positif intensitas penggunaan facebook terhadap motivasi belajar

siswa. Meskipun penaruh yan dihasilkan tergolong rendah. Dan korelasi dengan

angka 0,289 artinya Ha diterima karena r hitung lebih besar dari r tabel (0,289 >

0,254) yang berarti ada korelasi yang positif antara intensitas penggunaan

facebook dengan motivasi belajar siswa, korelasi tersebut dikategorikan korelasi

yang rendah karena korelasinya berada antara 0,20-0,40. Berdasarkan tingkat

keeratan kedua variabel, maka dapat diketahui koefisien determinasi sebesar

8,35%, artinya intensitas penggunaan facebook berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa kelas XI SMA Darussalam Ciputat sebesar 8,35%.

Kata Kunci : Intensitas penggunaan facebook dan motivasi belajar siswa.

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah

kepada baginda Nabi Muhammad SAW tercinta beserta keluarga dan sahabatnya.

Skripsi yang berjudul ” Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan

Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat ”

ini merupakan salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan

yang dialami. Namun berkat kerja keras, doa dan kesungguhan hati serta

dukungan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan skripsi ini, semua dapat

teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Orang tua, ayahanda tercinta H. Amsir Al-Azmar dan ibunda Rosdiana

yang telah memberikan dukungan secara moril dan materil, serta tak henti-

hentinya mendoakan penulis agar diberi kemudahan dalam menyelesaikan

skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan cinta yang mereka

berikan kepada penulis.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam,

Marhamah Saleh, Lc. MA. Sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam,

beserta segenap dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu

yang telah beliau berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

ii

4. Siti Khadijah, MA. Pembimbing skripsi yang penuh keikhlasan dalam

membagi waktu, tenaga dan pikiran beliau dalam upaya memberikan

bimbingan, petunjuk, serta mengarahkan penulis dalam proses

mengerjakan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

5. Marul Wa’id, S.Ag. Kepala sekolah SMA Darussalam yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah

yang beliau pimpin.

6. Muslihudin, S.Pd.I. Guru Bidang Studi PAI SMA Darussalam yang telah

membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.

7. Adik-Adik tercinta, Rohimul Kamal dan Ahmad Fathul Arifin,

terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini. Serta adik kecil

tersayang Siti Nur Lutfia Fairuz.

8. Sahabat terbaik, Imran Satria Mukhtar S.Pd.I, Sanzia K Al-farist S.Pd.I,

Fitri Azma S.Pd, Zahra, Yahya, Tasya dan Iza teman yang mau

meluangkan waktu membantu penulis menyelesaikan skripsi ini baik

dalam keadaan suka maupun duka.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan

2009, kelas D dan Fiqih C serta teman-teman Happy Class. Terimakasih

atas kebersamaan, dukungan, bantuan dan motivasinya.

10. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan serta

perhatian yang luar biasa.

Tiada daya dan kekuatan melainkan milik Allah semata, segala

kekurangan dan kesalahan yang telah penulis buat dalam penyelesaian skripsi ini,

mohon di maafkan. Semoga ini semua dapat bermanfaat hingga kedepannya.

Jakarta, 24 Juli 2016

Penulis

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...............................................

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...............................................

ABSTRAK ......................................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 8

D. Perumusan Masalah .................................................................. 8

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................... 10

A. Intensitas Penggunaan Facebook ............................................. 10

1. Pengertian Intensitas ............................................................ 10

2. Pengertian Facebook ............................................................ 11

3. Sejarah Facebook ................................................................. 11

4. Kelebihan dan Kelemahan Dari Facebook........ .................. 15

5. Manfaat Membuka Account Facebook ................................ 16

6. Dampak Positif dan Dampak Negatif Facebook ................. 16

B. Motivasi Belajar ....................................................................... 19

1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................ 19

2. Macam-macam Motivasi ..................................................... 23

3. Fungsi Motivasi dalam Belajar ........................................... 24

4. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar . ........................................ 24

iv

5. Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar ............................... 25

C. Pendidikan Agama Islam Sebagai Bidang Studi ...................... 27

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................... 27

2. Tujuan dan Ruan Linkup Agama Islam ............................... 28

3. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik ... 33

D. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 34

E. Kerangka Berfikir ..................................................................... 35

F. Perumusan Hipotesis ................................................................ 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 38

B. Metode Penelitian ..................................................................... 38

C. Variabel Penelitian ................................................................... 39

D. Populasi dan Sampel................................................................. 39

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 40

F. Instrumen Penelitian................................................................ . 41

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................... 43

H. Hipotesis Statistik ..................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 49

A. Profil Sekolah SMA Darussalam Ciputat ................................ 49

1. Sejarah Singkat Sekolah..................................................... . 49

2. Visi dan Misi ........................................................................ 49

3. Guru dan Tenaga Kependidikan .......................................... 50

4. Data Siswa ........................................................................... 51

5. Sarana dan Prasarana ........................................................... 51

B. Deskripsi Data .......................................................................... 52

1. Intensitas Penggunaan Facebook ......................................... 52

2. Motivasi Belajar Siswa ........................................................ 70

3. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................. 87

4. Analisis Data ........................................................................ 92

v

5. Interpretasi Data ................................................................... 94

BAB V PENUTUP .................................................................................... 98

A. Kesimpulan ............................................................................... 98

B. Saran ........................................................................................ 98

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 41

Tabel 3.2 Kriteria Realibilitas ....................................................................... 43

Tabel 3.3 Pengukuran Secara Deskripsi ........................................................ 44

Tabel 3.4 Penilaian Analisis Mean Pengunaan Facebook dan Motivasi ...... 45

Tabel 3.5 Interpretasi Data Product Moment ................................................ 46

Tabel 4.1 Data Jumlah Siswa..................................................................... 51

Tabel 4.2 Akses facebook setiap hari selama seminggu ............................... 53

Tabel 4.3 Akses facebook 3-4 hari dalam seminggu..................................... 53

Tabel 4.4 Akses facebook 1-2 hari dalam seminggu..................................... 54

Tabel 4.5 Tidak pernah mengakses facebook dalam seminggu .................... 54

Tabel 4.6 Perasaan senang jika sedang membuka facebook ......................... 55

Tabel 4.7 Perasaan penasaran jika satu jam saja saya tidak melihat

status teman-teman saya difacebook ............................................ 55

Tabel 4.8 Menghabiskan waktu senggang saya untuk membuka

facebook ........................................................................................ 56

Tabel 4.9 Menyempatkan untuk online ketika sedang belajar ...................... 56

Tabel 4.10 Penggunaan facebook selama 1-2 jam dalam sehari ..................... 57

Tabel 4.11 Penggunaan facebook selama 2-3 jam dalam sehari .................... 57

Tabel 4.12 Penggunaan facebook 3-5 jam dalam sehari ................................. 58

Tabel 4.13 Penggunaan facebook kurang dari 1 jam dalam sehari ................. 58

Tabel 4.14 Perasaan cepat bosan, jika terlalu lama membuka facebook ........ 59

Tabel 4.15 Sikap kurang betah jika menatap layar monitor lebih dari 30 menit 59

Tabel 4.16 Ketika sedang membuka facebook suka lupa waktu ..................... 60

Tabel 4.17 Memikirkan facebook ketika sedang tidak online......................... 60

Tabel 4.18 Menyempatkan untuk mengupdate status ketika dalam

pelajaran ....................................................................................... 61

Tabel 4.19 Menyempatkan untuk makan dan minum, walaupun sedang

vii

asik chatting dengan teman .......................................................... 61

Tabel 4.20 Akses facebook menggunakan handphone dimana pun saya

berada........................................................................................... . 62

Tabel 4.21 Terganggu ketika ada yang memanggil saat sedang online di

facebook ........................................................................................ 62

Tabel 4.22 Menghentikan membuka facebook ketika ibu meminta

bantuan .......................................................................................... 63

Tabel 4.23 Facebook membantu melupakan masalah yang sedang

Dihadapi................................................................................. ... .. 63

Tabel 4.24 Tidak tertarik mendengar cerita teman ketika sedang

chatting di facebook ..................................................................... 64

Tabel 4.25 Mendapat teguran guru karena membuka handphone di

kelas untuk mengakses facebook ................................................. 64

Tabel 4.26 Meminjam uang teman untuk bisa membuka facebook di

warnet, ketika sedang tidak punya uang........................................ 65

Tabel 4.27 Ibu memarahi jika terlalu lama online di facebook ....................... 65

Tabel 4.28 Jika di depan komputer langsung mengunjungi facebook ............ 66

Tabel 4.29 Menunda tugas sekolah karena asik berkomentar di

facebook ........................................................................................ 66

Tabel 4.30 Berhenti membuka facebook ketika ingat ada tugas sekolah

yang belum dikerjakan .................................................................. 67

Tabel 4.31 Berhenti online ketika merasa bosan ............................................. 67

Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi tentang hubungan intensitas

penggunaan facebook dari 36 responden................................ 68

Tabel 4.33 Penilaian Analisis Mean Angket intensitas penggunaan

facebook ................................................................................

Tabel 4.34 Belajar lebih dari 2 jam dalam satu malam ................................... 70

Tebel 4.35 Masuk sekolah tepat waktu ........................................................... 71

Tabel 4.36 Mengobrol dengan teman pada saat guru memberikan

penjelasan ...................................................................................... 71

Tabel 4.37 Meninggalkan tugas PAI sebelum menyelesaikannya .................. 72

viii

Tabel 4.38 Asal-asalan dalam mengerjakan tugas PAI ................................... 72

Tabel 4.39 Malas mengulang pelajaran PAI di rumah................................... 73

Tabel 4.40 Malas mengerjakan tugas-tugas yang sulit.................................... 73

Tabel 4.41 Mengabaikan tugas-tugas PAI yang diberikan oleh guru

sebelum ada yang menegur......................................................... .. 74

Tabel 4.42 Mengerjakan tugas sampai selesai walaupun merasa capek... ...... 74

Tabel 4.43 Akan keluar kelas setiap pelajaran PAI (tidak mengikuti

pelajaran)..................................................................................... 75

Tabel 4.44 Mengantuk pada saat belajar PAI di kelas.............................. ...... 75

Tabel 4.45 Menyelesaikan tugas-tugas PAI yang diberikan guru........... ........ 76

Tabel 4.46 Merasa jenuh dengan tugas PAI yang rutin............................ ...... 76

Tabel 4.47 Belajar PAI hanya pada saat akan diadakan ulangan atau tes........ 76

Tabel 4.48 Mencontek pekerjaan teman apabila ada tugas atau PR......... ..... ... 77

Tabel 4.49 Memperhatikan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan

PAI.................................................................................................. 77

Tabel 4.50 Malas apabila guru memberikan ulangan PAI.......................... .. .... 78

Tabel 4.51 Jika di sekolah ada waktu luang maka digunakan untuk

belajar bersama teman-teman..................................................... . .... 78

Tabel 4.52 Hanya diam saja setiap guru mengadakan tanya jawab.......... .... .... 79

Tabel 4.53 Malas mempelajari materi PAI yang tidak disukai.................. ... .... 79

Tabel 4.54 Jika ada waktu luang di sekolah makadigunakan untuk

bermain bersama teman-teman...................................................... 80

Tabel 4.55 Berusaha untuk menyelesaikan soal-soal yang sulit................. .... 80

Tabel 4.56 Meluangkan waktu untuk belajar walaupun tidak ada tugas. ........ 81

Tabel 4.57 Berusaha menyelesaikan tugas PAI tepat waktu..................... ...... 81

Tabel 4.58 Merasa kecewa apabila guru PAI berhalangan hadir............ ........ 82

Tabel 4.59 Menyediakan waktu untuk mengerjakan tugas yang

diberikan guru PAI.................................................................... .... 82

Tabel 4.60 Membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan pelajaran

PAI............................................................................................. ... 83

ix

Tabel 4.61 Mendengarkan dengan baik, jika ada teman sedang mengemukakan

pendapat.......................................................... .............................. 83

Tabel 4.62 Senang jika mengikuti praktikum PAI.................................... ...... 84

Tabel 4.63 Tetap belajar di dalam kelas sekalipun guru tidak datang.... ........ 84

Tabel 4.64 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi Belajar Siswa................... 85

Tabel 4.65 Penilaian Analisis Mean Angket Motivasi Belajar Siswa

Tabel 4.66 Uji validitas pengunaan Facebook............................................... . 88

Tabel 4.67 Realiability Statistics.................................................................. 90

Tabel 4.68 Uji validitas instrumen motivasi belajar siswa............................ .. 90

Tabel 4.69 Realiability Statistics.................................................................. ... 92

Tabel 4.70 Perhitungan untuk Memperoleh Angka Indeks Korelasi............... 92

Tabel 4.71 Interpretasi Data............................................................................. 94

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Facebook

Lampiran 2 Angket Motivasi

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Lampiran 4 Berita Wawancara

Lampiran 5 Interprestasi Data

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi pada masa sekarang bahkan di masa yang akan

datang terutama di bidang informasi dan komunikasi menyebabkan dunia

menjadi sempit cakupannya. Interaksi antara bangsa yang satu dengan bangsa

yang lain menjadi semakin lebih intensif. Demikian halnya yang terjadi di

Indonesia dan negara-negara di dunia, globalisasi menjadi fenomena yang yang

tidak dapat dihindari.1

Di era informasi ini juga, kecanggihan Information Communication

Technologi (ICT) telah memungkinkan terjadi informasi secara cepat tanpa

terbatas ruang dan waktu. ICT telah memberi kemudahan terhadap seluruh

bidang kehidupan, mulai dari kegiatan perkantoran, rancangan bangun

teknologi, sistem kontrol, kedokteran, perbankan, serta dunia pendidikan.2

Teknologi merupakan bagian pemersatu (integral) dalam setiap

kebudayaan yang makin maju. Sehingga suatu budaya yang maju maka maju

pula teknologinya. Teknologi yang maju ini berawal dari internet yang zaman

kemerdekaan terdahulu belum ada. Berawal dari internet ini munculnya world

wide web yang sering disebut web yang menghilangkan batasan waktu dan

tempat untuk berkomunikasi.

Dengan adanya internet ini, informasi dapat dicari dengan cepat dan

mudah. Dalam penggunaan internet terdapat berbagai fasilitas yang mana akan

digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna fasilitas atau layanan dalam

internet tersebut.

Dari berbagai fasilitas internet seperti web dan sebagainya akan

menimbulkan bermunculannya situs-situs atau jejaring sosial dalam internet.

1Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.

7-8. 2Syaad Patmanthara, Pembelajaran Melalui Internet di Perguruan Tinggi, Jurnal

Teknodik, 2007, pp. 57-58.

2

Fasilitas internet semestinya dapat digunakan untuk melakukan konsultasi

masalah belajar, pemberian tugas, ujian, remidiasi bagi siswa, dan menciptakan

layanan secara interaktif antara guru-siswa dan antara siswa-siswa dalam

melakukan pengayaan bahan ajar bagi kepentingan belajar. Dengan demikian,

fasilitas pembelajaran melalui internet dapat digunakan sebagai fasilitas

pengadaan dan pengayaan sumber belajar dan pembelajaran yang efektif.3

Di zaman yang modern seperti sekarang ini, internet bukan lagi sesuatu

yang aneh. Internet ibarat kamus berjalan di mana dengan internet kita dapat

mencari dan mengetahui apa saja, tidak terbatas oleh waktu dan tempat. Salah

satu yang booming dan digunakan oleh banyak orang termasuk pelajar saat ini

adalah facebook, sebuah situs pertemanan yang begitu mendunia.4

Setiap harinya orang banyak membuat akun facebook, hal ini membuat

pengguna facebook semakin bertambah. Akan tetapi, banyak kalangan

masyarakat luas (termasuk pelajar) yang kurang tepat dalam memanfaatkan situs

facebook untuk menjalin tali silaturahmi antar sesama dan untuk tujuan

pendidikan. Tidak sedikit pula pelajar yang terpengaruh (baik secara sadar

ataupun tidk sadar) oleh berbagai komunitas, pengguna lain, group, ataupun

oleh fitur-fitur yang tersedia di dalam situs facebook.com. Oleh karena itu,

masyarakat terutama dalam hal ini pelajar perlu mendapatkan penjelasan tentang

apa dan bagaimana seharusnya menggunakan jejaring sosial facebook secara

baik. Pelajar tentunya perlu mengetahui bahwa situs facebook dapat digunakan

untuk mendukung kepentingan pendidikan dan pembelajaran.5 Maraknya

penggunaan jejaring sosial facebook, tentu tak lepas dari meningkatnya jumlah

penggunaan internet di Indonesia. Pada awal tahun 2009, Yahoo! dan TNS

(group yang bergerak dalam bidang pemahaman konsumen dan informasi pasar

global di 80 negara) mensurvei tentang kebiasaan penggunaan internet.

3Syaad Patmanthara, Pembelajaran Melalui Internet di Perguruan Tinggi, Jurnal

Teknodik, 2007, pp. 59. 4Eva Sativa Nilawati, Kaya dan Gaya Via Facebook, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h.

71. 5Hayadin, Kajian Terhadap Eksistensi Situs Facebook Untuk Kepentingan Pelajar

Indonesia, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2010, pp. 329.

3

Survei ini mencakup kota-kota besar di Indonesia, hasil survei tersebut

di antaranya :

1. Sekitar satu dari tiga orang penduduk perkotaan di Indonesia mengakses

internet dalam satu bulan terakhir.

2. Penggunaan internet tidak hanya di kota besar tetapi juga menyebar di kota

kecil.

3. Pengakses internet dari telepon genggam, dan perangkat mobile lainnya

sebesar 22 persen.

4. Enam dari 10 penggunaan internet mengunjungi situs jejaring sosial setiap

bulan.

5. Situs jejaring sosial memang sedang merajai, sebanyak 58% responden

mengakses situs jejaring sosial dalam satu bulan terakhir.6

Dari survei yang dilakukan oleh Yahoo! Dan TNS, dapat disimpulkan

bahwa masyarakat Indonesia sangat menggemari internet.

Facebook sudah sangat menjamur saat ini. Sudah ratusan ribu orang

Indonesia mempunyai akun facebook. Virus facebook memang sangat luar

biasa. Dari anak-anak sampai orang tua, sangat gandrung dengan situs jejaring

sosial ini bahkan mengalahkan friendster. Terhitung sampai 22 februari 2009,

1.333.649 pengguna indonesia telah terdaftar di facebook dan sekitar 73%

(976.372 orang) di antaranya adalah user usia produktif (18-34tahun). Dilihat

dari gender, 688.306 user laki-laki dan 600.045 user perempuan.

Survei membuktikan bahwa pertumbuhan pengguna facebook terbilang

sangat pesat, mencapai 135% per tahun. Di luar Indonesia, Facebook adalah

situs pertemanan no 1, alias situs yang paling populer. Facebook menempati

urutan 5, sedangkan Friendster, menempati urutan 44.7 Dan setahun kemudian

penguna facebook di seluruh dunia pada tahun 2010 telah mencapai angka

19.094.640 per-1 Maret 2010. Jumlah tersebut meningkat 1.792.880 orang

selama kurun waktu 1 Februari hingga 1 Maret 2010.8 Dan saat ini setelah 10

6Haris Priyatna, Sukses Di Era Facebook, (Bandung: How Press, 2009), cet.I, h. 60.

7Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster, (Sleman: Connexi, 2009), c. I, h. 5.

8Hayadin, Kajian Terhadap Eksistensi Situs Facebook Untuk Kepentingan Pelajar

Indonesia, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2010, pp. 328

4

tahun facebook berkiprah penggunanya telah mencapai 1,23 Miliar pengguna

aktif.9

Dengan jumlah pengguna yang menggunakan layanan facebook tersebut,

maka dalam perspektif pendidikan, facebook memiliki potensi yang cukup besar

dalam menunjang kepentingan pelajar. Oleh karena itu, kehadiran facebook

sebagai salah satu jenis situs jejaring sosial di dunia maya, merupakan

perwujudan dari generasi jejaring selanjutnya (N-Gen) dengan menggunakan

layanan internet. Demikian pula dengan hasrat besar dari anak muda untuk

membuat akun dan berpartisipasi dalam situs tersebut. Besarnya jumlah pelajar

yang memiliki akun facebook dan situs jejaring sosial lainnya, merupakan salah

satu bukti bahwa pelajar Indonesia merupakan bagian dari generasi jejaring

dunia (global net generation) yang dapat menerima dan mengambil manfaat

dari layanan jejaring sosial facebook ini.10

Akan tetapi tidak begitu pada kenyataannya. Di kalangan remaja

khususnya anak sekolah. Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak

dirasakan, karena sebagian besar penggunaan jejaring sosial adalah dari

kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari

situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang, baik sengaja atau pun

hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial

tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan

membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi pasif di dalamnya.

Akibatnya pengguna dalam hal ini siswa dapat lupa waktu karena terlalu asyik

dengan kegiatannya di dunia maya. Sehingga mereka lupa akan tugas utamanya

sebagai seorang siswa yaitu belajar baik itu di sekolah maupun di rumah dengan

mengulang pelajaran yang telah dipelajari.

Keasyikan menggakses facebook yang dirasakan oleh para pelajar wajar

saja terjadi. Ini dikarenakan selain membantu kita mengajak seseorang untuk

9Artikel, diakses kamis, 20 Februari 2014 pukul 01.53 dari

http://techno.okezone.com/read/2014/01/29/55/933307/10-tahun-perjalanan-sukses-facebook.

10

Hayadin, Kajian Terhadap Eksistensi Situs Facebook Untuk Kepentingan Pelajar

Indonesia, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2010, pp. 330.

5

berteman, facebook juga memberikan fitur-fitur menarik lainnya. Dengan fitur-

fitur tersebut, setiap anggota dapat melakukan apa saja. Hal ini menjadikan

facebook menjadi internet dalam internet. Karena facebook juga memberi

kesempatan kepada para anggotanya untuk bermain kuis dan game dengan

teman-temannya. Fitur yang paling popular dalam facebook adalah facebook

status update. Dengan fitur ini, kita dapat tahu seberapa besar eksistensi

seseorang dalam facebook. Melalui status update tersebut, kita dapat

memberikan komentar mengenai status update yang di buat. Selain fitur

tersebut, kita juga tetap dapat meng-upload foto, video, note dan lain-lain. Kita

juga dapat bertukar foto dan video yang kita miliki dengan teman-teman yang

lain.11

Maka tak heran jika banyak orang yang menyempatkan waktunya hanya

untuk meng-update status. Ini dilakukan sebagai sarana untuk mengungkapkan

apa yang sedang dirasakan serta dapat menjadi sarana kebutuhan manusia yang

cenderung ingin didengar dan diperhatikan. Maka tak jarang orang-orang

memiliki ketertarikan yang tinggi untuk meng-update status nya setiap hari.

Keinginan inilah yang terus menjadikan siswa atau pelajar sering

mengakses situs jejaring facebook. Sehingga tak jarang mereka melupakan tugas

utamanya untuk belajar, mengerjakan pekerjaan rumah atau sekedar mengulas

kembali pelajaran yang telah mereka dapat dan pelajari di sekolah. Bahkan

sampai keinginan untuk mengakses facebook ini tidak kenal waktu dan tempat.

Ini di didukung dengan mudahnya mengakses situs jejaring social facebook

melalui handphone. Media Handphone saat ini telah menjadi hal yang lumrah

untuk mengakses jejaring sosial facebook. Dimana saja dan kapan saja siswa

dapat selalu tehubung dengan situs jejaring sosial facebook. Baik itu pagi, siang

sore maupun malam. Entah itu di rumah, di sekolah maupun di tempat-tempat

lain siswa dapat mengakses facebook tersebut. Hal ini berdampak pada

berkurangnya waktu untuk belajar dan kurangnya motivasi siswa yang berujung

kepada kurang maksimalnya tujuan dari pembelajaran yang di dapat.

11

Lina Marlina, Facebbok Alat Gaul dan Bisnis Dahsyat Anak Muda, (Jogjakarta: Diva

Press, 2009), h. 18-19.

6

Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan yang muncul dari dalam

diri seseorang untuk melakukan sesuatu dan dorongan itu diarahkan untuk

mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Motivasi dalam belajar berfungsi

sebagai daya penggerak dalam diri siswa yang dapat menumbuhkan semangat

serta minat dalam belajar, dengan motivasi yang kuat seseorang akan belajar

secara maksimal.

Seseorang khususnya para peserta didik yang tidak memiliki motivasi

dalam mempelajari materi pembelajaran karena minat yang dimilikinya sangat

terbatas, mereka akan menjadi kurang tekun dan tidak memiliki upaya- upaya

dalam proses pendalaman materi yang sedang di gelutinya, sehingga tujuan

yang ingin dicapainya kurang memperoleh hasil yang maksimal, sekalipun

seseorang itu menghabiskan waktu yang panjang untuk bersekolah, maka hasil

yang di dapat tidak sesuai dengan waktu yang diberikan.

Pendidikan akan lebih efektif bila didorong dengan adanya motivasi

dalam diri seseorang yang berperan penting sebagai daya penggerak atau

pendorong untuk melakukan suatu kegiatan sehingga memperoleh hasil yang

maksimal dalam mencapai tujuannya, tanpa adanya motivasi seseorang tidak

akan melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaannya secara maksimal karena

tidak adanya dorongan dalam diri orang tersebut.

Para ahli pendidikan dan psikologi sependapat bahwa motivasi sangat

penting untuk keberhasilan kita belajar.12

Oleh karena itu hal-hal yang berkaitan

dengan motivasi, yang dapat mempengaruhi motivasi dari peserta didik harus di

perhatikan. Agar motivasi yang dimiliki oleh peserta didik dalam belajar dapat

terjaga, sehingga dapat mewujudkan tujuan dari kegiatan belajar yang ingin di

capai.

Dengan demikian penggunaan facebook yang tidak terkendali atau

dilakukan secara berlebihan dikhawatirkan dapat mengganggu motivasi belajar

siswa. Mendapatkan materi dari sekolah dirasa kurang cukup jika saat siswa

kembali ke rumah, tidak diimbangi dengan proses mengulangi kembali materi

12

Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

1995), h. 30.

7

yang telah dipelajari. Oleh karena itu motivasi belajar siswa harus selalu di jaga

dari hal-hal yang dapat mengurangi atau mengganggu morivasi belajar tersebut

demi tercapainya tujuan dari proses belajar.

Dari latar belakang yang penulis uraikan di atas maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul:

“HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PAI DI SMA

DARUSSALAM CIPUTAT.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat

diidentifikasikan adalah:

1. Dampak kemajuan Teknologi yang pesat, kehadiran teknologi ibarat

makanan pokok yang harus ada dalam manusia.

2. Munculnya facebook membuat banyak anak remaja usia sekolah kecanduan

dalam pemakaian atau penggunaan facebook, sehingga berdampak atau

berpengaruh pada motivasi belajar siswa.

3. Seringnya anak muda usia sekolah bermain facebook menjadikan mereka

malas belajar, karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya dengan

bermain facebook daripada belajar.

4. Ketika pelajaran sedang berlangsung pun tidak jarang siswa mengakses

facebook terutama pada pelajaran TIK ( Teknologi, Informasi dan

Komunikasi).

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya

pembatasan masalah, karena masalah yang luas dapat menimbulkan kekaburan

dalam pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini dibatasi pada masalah

hubungan intensitas penggunaan Facebook dengan motivasi belajar PAI

siswa.

8

D. Perumusan Masalah

Dalam setiap kegiatan memecahkan masalah, sebelum mencari

penyelesaian perlu terlebih dahulu merumuskan permasalahannya, agar dalam

melaksanakan langkah selanjutnya lebih terarah, tepat dan berhasil. Berpijak

dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan intensitas

penggunaan Facebook dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran

PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka

penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mendapatkan gambaran mengenai intensitas penggunaan facebook

dikalangan siswa SMA DARUSSALAM Ciputat.

2. Mendapatkan gambaran motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di

SMA DARUSSALAM Ciputat.

3. Mendapatkan gambaran hubungan intensitas penggunaan facebook dengan

motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMA DARUSSALAM

Ciputat.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat

dimanfaatkan untuk hal-hal berikut:

1. Manfaat Teoritis:

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

mengenai penggunaan facebook di kalangan siswa hubungannya dengan

motivasi belajar PAI siswa.

9

b. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara tertulis

maupun referensi mengenai hubungan facebook dengan motivasi belajar

PAI siswa.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi Siswa

Sebagai sebuah acuan dan motivasi para siswa yang menuntut ilmu di

bangku sekolah agar dapat menjadi masukan dalam penggelolaan waktu

dalam belajar dan menggunakan facebook.

b. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah agar lebih

berperan dalam memotivasi belajar siswa.

c. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi guru di

sekolah agar dapat mengontrol siswanya dalam menggunakan atau

mengakses facebook saat jam pelajaran di sekolah.

d. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

pengembangan Program Studi Ilmu Pengetahuan Agama Islam di

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Intensitas Penggunaan Facebook

1. Pengertian Intensitas

Pengertian intensitas di dalam kamus psykologi adalah besar atau

kekuatan suatu tingkah laku, jumlah energi fisik yang dibutuhkan untuk

merangsang salah satu indera, ukuran fisik dari energi atau data indera.1

Menurut J.P. Chaplin intensitas berasal dari kata “intensity” yang

artinya“the quantitative attribute of a sensation which is correlated witch

the intensityof the stimulus, such as the brightness of a color or the loudness

of a sound”.2

Sementara menurut J.P Chaplin juga dalam bukunya yang telah

diterjemahkan oleh Dr. Kartini Kartono yang berarti “intensity” (intensitas)

adalah “satu sifat kuantitatif dari satu penginderaan, yang berhubungan

dengan intensitas perangsangnya, seperti kecemerlangan suatu warna, atau

kerasnya suatu bunyi”.3Sedangkan di dalam buku Ensiklopedi Indonesia

intensitas adalah “derajat kekuatan tertinggi;kekuatan terbesar;meregang

sampai batas terjauh”.4

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa

intensitas adalah suatu ukuran kuantitatif dari suatu penginderaan, untuk

mengukur ukuran fisik dari energi atau data indera.

1Dali Gulo, Kamus Psychologi, (Bandung: Tonis, 1982), Cet. I, h. 125.

2J.P. Chaplin, Dictionary ofPsychology, (New York: Dell Publishing, 1986), h. 245.

3J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi.Terj. Kartini Kartono, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2008), h. 254 4Hassan Shadily, Ensiklopedia Indonesia, (Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1982), h.

1462.

11

2. Pengertian Facebook

Facebook merupakan situs jejaring sosial yang saat ini sedang

booming di dunia maya.5Facebook adalah sebuah website

pertemanan.Facebook biasa juga disingkat dengan FB. Facebook menjadi

saranan dimana anda dapat mencari teman, memasukan foto dan video,

mengirimkan pesan kepada teman-teman anda, membagi (share) foto,

video, link dan lain-lain kepada teman-teman anda serta dapat chatting

dengan teman-teman anda menggunakan Facebook.6Melalui website

jejaring ini pula, anda dapat tetap bersilaturahmi dengan sahabat atau

keluarga jauh mereka.7

Dalam bukunya, Haris Priyatna menyatakan bahwa Facebook adalah

sebuah website yang diluncurkan pada 4 februari 2004 dan telah menjadi

website terpopuler dalam sejarah, menurut ranking google.8

Dari definisi yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa Facebook adalah situs jejaring sosial populer yang memungkinkan

penggunanya dapat saling berinteraksi dan berbagi informasi yang sangat

digandrungi oleh masyarakat, baik pada kalangan orang tua, dewasa dan

remaja atau bahkan anak-anak.

Jadi, intensitas penggunaan Facebook adalah suatu ukuran

kuantitatif dari suatu penginderaan untuk mengukur frekuensi dan durasi

serta ukuran fisik dari energi dalam mengakses atau menggunakan salah

satu situs internet yakni jejaring sosial yang bernama Facebook.

3. Sejarah Facebook

Saat ini, Facebook menjadi website jejaring sosial yang paling

popular, baik di kalangan remaja maupun orang dewasa. Pada awalnya,

Facebook ini didirikan oleh lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley

High School, yakni Mark Zuckerberg.Website ini diluncurkan pertama kali

5Eva Sativa Nilawati, Kaya dan Gaya Via Facebook, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h.

1 6Mico Pardosi, Buku Panduan Facebook, (Surabaya: Dua Selaras, 2010), h. 3

7 13

8Haris Priyatna, Sukses Di Era Facebook, (Bandung: How Press, 2009), Cet.I, h. 13

12

pada 4 Februari 2004. Dulu, konsumen Facebook terbatas untuk siswa

Harvard College. Namun, dua bulan selanjutnya, jejaring sosial ini mulai

memperluas keanggotaanya ke sekolah-sekolah lain di wilayah Boston.9

Sedari kecil Zuckerberg sangat menyukai dunia komputer. Hal ini

dilakukannya mulai kelas enam SD hingga akhirnya Zuckerberg

mendapatkan komputer pertamanya. Untuk memulai belajar teknologi

komputer, ia membeli buku panduan pemprograman C++ for Dummies.

Zuckerberg pun pernah menciptakan game dengan latar kerajaan romawi.

Ketika masih SMA, Zuckerberg bersama teman sekamarnya, Adam

D‟Angelo dapat menciptakan kode aplikasi untuk software MP3. Ada

beberapa perusahaan menunjukan ketertarikannya terhadap aplikasi

tersebut, termasuk anak perusahaan AOL.Akan tetapi, mereka menolak

untuk menjualnya.Mark Zuckerberg merupakan pelajar yang selalu terbaik

di sekolahnya. Walaupun Zuckerberg tidak sedang mengerjakan program

baru di komputer, ia selalu menjadi yang terbaik dalam berbagai bidang di

sekolahnya. Zuckerberg pernah aktif di tim matematika, olimpiade sains,

lomba bahasa latin dan kursus bahasa yunani.

Zuckerberg memilih kuliah di kampus Harvard tahun 2002.Kampus

Harvard merupakan sekolah yang diisi oleh ratusan mahasiswa baru yang

mempunyai nilai cemerlang seperti Zuckerberg. Tahun berikutnya,

Zuckerberg memilih tinggal dan menyepi di daerah yang lebih nyaman.

Kemudian, ia menciptakan situs bernama Coursematch.com. situs ini

merupakan situs yang memungkinkan mahasiswa dapat mendaftar mata

kuliah secara online. Akan tetapi, situs ini berakhir dengan buruk karena

laptop Zuckerberg yang dijadikan server mendadak hang dan crash, akibat

terlalu ramai pendaftaran secara online. Hal inilah yang kemudian dijadikan

pelajaran oleh Zuckerberg, bahwa dunia online tidak hanya pemprogram,

tetapi juga cara mengatur dan menggerakan banyak orang.

9Lina Marlina, Facebbok Alat Gaul dan Bisnis Dahsyat Anak Muda, (Jogjakarta: Diva

Press, 2009), h. 14

13

Pada suatu malam di kampus Harvard, saat itu Zuckerberg baru

berusia 19 tahun, duduk sayu di depan komputernya. Zuckerberg ternyata

sedang bersedih dan putus asa karena baru diputus oleh pacarnya. Daripada

melamun yang membuat hatinya bertambah sedih, Zuckerberg

melampiaskannya ke dunia maya dan berinisiatif ingin menciptakan suatu

teknologi sebagai obsesinya. Malam itu juga, Zuckerberg menulis satu blog

berjudul „Harvard Facemash‟. Dalam tulisan blog tersebut, Zuckerberg

mencaci-maki mantan pacarnya. Dari kejadian inilah, Zuckerberg kemudian

menciptakan satu situs bernama Facemash.com dengan situs ini, ia

bermaksud untuk diam-diam masuk ke direktori data mahasiswa Harvard,

mengunduh beberapa foto teman sekelasnya, kemudian menampilkan di

Facemash.

Zuckerberg bekerja sampai dini hari, ia membobol data pribadi

setiap mahasiswa di Harvard dan memposting tulisan tentang perbuatannya,

lengkap dengan langkah-langkah dan cara-caranya. Keesokan malamnya,

seluruh pelajar kampus sudah saling mengirim e-mail karena penasaran

dengan situs Facemash. Sudah lebih dari 450 pendaftar dan terkumpul

22.000 halaman. Akan tetapi, pihak kampus kemudian berhasil melacak

Zuckerberg dan menutup akses internetnya. Oleh badan pengurus Harvard,

ia dituduh melanggar privasi mahasiswa dan mengunduh properti kampus

tanpa permisi. Zuckerberg justru bangga akan perbuatannya karena telah

berhasil membuat situs yang dapat menggerakan banyak orang untuk

mendaftar karena penasaran.

Beberapa bulan sebelum Zuckerberg menciptakan Facemash,

seorang mahasiswa tingkat tiga di Harvard bernama Divya Narendra,

mempunyai ide untuk menciptakan jejaring sosial yang ditujukan, untuk

para mahasiswa kampus. Narendra adalah anak dari seorang doktor, ia

tumbuh di Bayside, New York, dan memiliki keturunan dari India. Ia

termasuk mahasiswa yang sangat pintar dan mendapat nilai hampir

sempurna di SAT ( Scholastic Aptitude Test). Di sini tes kemampuan

matematika dan bahasa sebagai syarat mendaftar kuliah. Narendra

14

mempunyai ambisi ingin terlibat dalam arus sosial. Bersama dengan dua

teman asramanya yang kembar identik., Tyler dan Cameron Winklevoss,

mereka mengerjakan situs yang bernama Harvard Connection dan menyewa

beberapa mahasiswa termasuk Zuckerberg untuk membantu melakukan

pengkodean. Sampai musim gugur tiba, ternyata situs tersebut belum

selesai.

Mark Zuckerberg kemudian menyempurnakan situs ciptaannya yaitu

Facemash menjadi Facebook. Pada bulan Januari, ketika ia masih bekerja

untuk Harvard Connection, Zuckerberg mengirim e-mail kepada Saverin

(teman sekamarnya). Ia mengatakan bahwa situsFacebook hampir selesai

dan kini saatnya untuk mendiskusikan strategi pemasarannya. Untuk situs

ini, Zuckerberg dan Saverin sepakat menginvestasikan 1.000 dolar US dari

kantong masing-masing.

Saat penggarapan situs Facebook, Zuckerberg menempatkan diri

sebagai programmer dalam penyempurnaannya. Berminggu-minggu

Zuckerberg berkonsentrasi penuh untuk situs ini.Setelah bekerja keras,

Zuckerberg dan Saverin akhirnya meluncurkan situs Facebook tepat pada 4

Februari 2004.Pada awal peluncurannya, Facebook mendapat tanggapan

yang cukup besar, yaitu terdapat 4.000 pendaftar. Akan tetapi, situs ini

kemudian mulai melemah dan jarang mendapat perhatian lagi dari para

mahasiswa. Melihat kenyataan ini, Zuckerberg kemudian meminta bantuan

teman sekamarnya, Dustin Moskovitz dan Adam D‟Angelo, untuk

melakukan promosi ke kampus-kampus lain yang berpotensi. Kampus-

kampus tersebut di antaranya Stanford, Columbia dan Yale.10

Perlahan tapi pasti, dalam kurun waktu lebih satu tahun, Facebook

menyebar hingga ke perguruan tinggi lain. Hingga akhirnya, orang-orang

yang memiliki alamat e-mail universitas, seperti: .edu, .ac, .uk, dan lain-lain,

10

Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster, (Sleman: Connexi, 2009), Cet. I, h. 1-4

15

di seluruh dunia dapat mengakses dan bergabung dalam situs pertemanan

ini.11

Siapa sangka Mark Zuckerberg, CEO Facebook, yang bertampang

baby face ini menjadi milioner termuda di dunia versi majalah Forbes.

Kekayaannya ditaksir sekitar 1,5 miliar dolar US. Facebook sekarang ini

menjadi situs lima besar yang paling banyak dikunjungi orang karena

penggunaannya lebih mudah dan instan. Pembuatan situs ini dirancang

sederhana, mudah digunakan, dan yang paling penting dapat membius

penggunanya.Setiap hari hampir 200 juta pengguna login untuk sekedar

melihat status dan profil teman atau mem-posting berbagai informasi

mengenai diri mereka, seperti nomor telepon, data pribadi, daftar waktu

romantis, dan sebagainya. Facebook sekarang ini berkantor di daerah

Silicon Valley, di daerah ini terdapat kantor-kantor perusahaan kelas atas

seperti Microsoft, Google, dan Oracle.12

4. Kelebihan dan Kelemahan dari Facebook

a. Kelebihan Facebook

Situs Facebook berbeda dengan situs pertemanan lainnya. Di

Facebook, kita dapat berpartisipasi sebagai pengisi situs, desainnya

pun lebih enak dilihat, dan banyak menawarkan hal-hal yang nyata.

Sebagai contoh, Facebook menawarkan teman yang kemungkinan kita

kenal untuk ditambahkan dalam daftar teman.

Facebook membuat kita lebih mudah untuk mengetahui apa

yang dikerjakan oleh teman-teman kita pada real time. Kita dapat

melihat aktivitas teman dari status yang mereka tulis. Kita pun dapat

merespons secara langsung apa yang dilakukan oleh teman dengan

mengirim komentar, foto atau video. Facebook menyediakan alat

penyaring di mana kita dapat mengontrol siapa saja dan apa saja yang

akan ditampilkan di layar facebook. Facebook juga menyediakan

11

Lina Marlina, Facebbok Alat Gaul dan Bisnis Dahsyat Anak Muda, (Jogjakarta: Diva

Press, 2009), h. 15 12

Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster, (Sleman: Connexi, 2009), Cet. I, h. 5.

16

kotak message untuk melakukan pembicaraan penting, tanpa harus

khawatir orang lain tahu sehingga dapat aman berhubungan.13

Halaman Facebook mudah untuk diakses karena halaman web-

nya mudah untuk dibuka. Dengan facebook kita jadi lebih mudah

dalam mencari teman, bahkan kita dapat bertemu teman lama.

Layaknya Yahoo Messengger, di Facebook pun kita dapat melakukan

chatting. Serta kita dapat melakukan kirim pesan secara pribadi seperti

mengirim e-mail.14

b. Kelemahan Facebook

Selain mempunyai kelebihan, Facebook pun mempunyai

kelemahan diantaranya: privasi penggunaannya mudah diketahui dan

terlalu banyak iklan pada halaman Facebook.15

5. Manfaat Membuka Account di Facebook

Facebook dapat membantu kita mencari teman-teman lama. Kita

dapat menemukan teman sekolah yang sudah berpuluh-puluh tahun tidak

bertemu. Facebook juga dapat digunakan untuk kepentingsn yang lebih

serius, seperti promosi produk, promosi seminar dan workshop, promosi

penjualan buku, promosi lukisan, bahkan promosi caleg dan partai politik di

Facebook, serta promosi profil calon presiden. Facebook juga dapat

digunakan sebagai pencarian ide untuk bisnis dengan bergabung ke suatu

komunitas tertentu. Bahkan Barack Obama pun dalam kampanyenya

menggunakan fasilitas Facebook untuk menggalang dukungan dan dana di

Facebook.16

6. Dampak Positif dan Dampak Negatif Facebook

Sebagai salah satu situs jejaring sosial yang sedang popular,

Facebook banyak mempunyai manfaat, sekaligus bahaya. Layaknya

13

Eva Sativa Nilawati, Kaya dan Gaya Via Facebook, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010),

h. 2. 14

Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster, (Sleman: Connexi, 2009), Cet. I, h. 5 15

Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster, (Sleman: Connexi, 2009), Cet. I, h. 5 16

Eva Sativa Nilawati, Kaya dan Gaya Via Facebook, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010),

h. 1-2

17

sebuah pisau yang akan mempunyai banyak manfaat kalau dipakai oleh

penjual daging, namun dapat menjadi alat kejahatan jika dipakai orang yang

tidak bertanggung jawab.17

Jejaring sosial Facebook mempunyai dampak

positif dan negatif untuk para penggunanya. Berikut ini merupakan dampak

positif dari Facebook yaitu:

a. Mempererat silaturahmi, ini adalah kegunaan dari Facebook yang

paling dapat dirasakan. Bahkan dengan Facebook, seseorang dapat

menemukan kembali orang-orang yang pernah dikenalnya di masa

lalu.

b. Media promosi, Facebookdapat digunakan sebagai media promosi, di

antaranya dapat mempromosikan produk, jasa dan instansi.

c. Sarana diskusi, dengan Facebook seseorang dapat bergabung dengan

berbagai komunitas atau grup yang sesuai dengan tempat kerja,

sekolah, atau bahkan kesamaan minat.18

d. Sarana pencari teman, di Facebook banyak dari anggotanya yang telah

menemukan teman baru hingga teman lama. Mereka yang beberapa

tahun hingga puluhan tahun tidak bertemu kemudian bertemu dalam

jaringan Facebook. Pertemuan dengan teman lama ini tentunya

membuka kenangan lama, apabila jika kenangan tersebut menarik,

lucu, terasa segar kembali saat diperbincangkan. Dengan demikian,

Facebook membawa kenikmatan tersendiri bagi penggunanya.

e. Sarana dakwah, fitur-fitur yang ada di Facebook dapat digunakan

untuk dakwah. Kekeringan informasi dan ilmu keislaman yang

diderita oleh masyarakat urban memaksa para da‟i atau yang tertarik

pada kajian keislaman untuk meluaskan jaringan dakwahnya hingga

ke dunia maya. Tak jarang dari diskusi atau kajian-kajian di

Facebook, ada saja yang mendapatkan pencerahan untuk kemudian

berislam lebih lebih baik.

17

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka, (Jogjakarta: Diva Press,

2009), h. 26 18

Haris Priyatna, Sukses Di Era Facebook, (Bandung: How Press, 2009), Cet. I, h. 65

18

f. Menyimpan file/tulisan, tulisan yang disimpan dalam komputer bukan

tidak mungkin akan hilang saat komputer terkena virus. Tapi, jika

disimpan di Facebook, maka file tersebut tetap akan ada selama

account kita aktif. 19

Selain memiliki dampak positif, Facebook juga berdampak negatif

untuk para penggunanya. Orang yang punya niat buruk cenderung untuk

memanfaatkan keburukan itu di media apa pun, tak terkecuali dalam

Facebook. Orang yang sering merasa dirinya kesepian juga punya potensi

untuk tidak terkendali dalam ber-Facebook. Dalam realitanya, ada saja

kasus penggunaan Facebook yang menelantarkan aktivitas wajibnya karena

lebih asyik bermain Facebook.20

Berikut merupakan dampak negatif

Facebook di antaranya:

a. Minimnya sosialisasi dengan lingkungan, ini cukup mengkhawatirkan

bagi perkembangan kehidupan sosial si anak. Mereka yang seharusnya

belajar sosialisasi dengan lingkungan justru lebih banyak

menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya bersama teman-

teman Facebook-nya. Ini dapat berakibat menurunnya kemampuan

verbal pada anak.

b. Kedisiplinan belajar berkurang, hal ini sangat jelas, terlalu lama

bermain Facebook akan mengurangi jatah waktu belajar anak sebagai

pelajar. Semakin anak asyik menikmati Facebook-nya, semakin anak

akan lupa dengan tanggung jawab belajarnya. Bahkan ada beberapa

yang masih asyik bermain Facebook saat di sekolah.

c. Timbulnya kemalasan belajar yang berujung pada penurunan prestasi

belajar. Jika dibandingkan lama waktu seorang pelajar saat membuka

buku dengan lama waktu saat membuka Facebook. Bahkan saat

belajar pun selalu menyempatkan diri hanya untuk sekedar meng-

update status atau menulis beberapa patah kata di wall Facebook

19

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka, (Jogjakarta: Diva Press,

2009), h. 27-28 20

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka, (Jogjakarta: Diva Press,

2009), h. 29

19

temennya, akibatnya konsentrasi dalam belajar terganggu dan materi

pelajaran yang sedang dipelajari pun tidak akan dipahami secara

maksimal.21

d. Kecanduan, banyak dari facebooker (pengguna Facebook) yang lebih

dari satu jam di depan komputer. Karena asyik berbalas komentar atau

chatting, mereka menjadi lupa pada waktu.

e. Lalai, kelalaian ini dapat bermacam-macam yang disebabkan karena

menganggap bahwa accountFacebook yang dibuatnya sebagai

miliknya, sehingga mau bagaimanapun isinya, itu “adalah hak saya.”

Maka, tak jarang ada seorang perempuan yang sehari-hari berjilbab,

namun kemudian juga mem-posting fotonya yang tidak berjilbab.

Alasannya, “ini kan hak saya!” Selain itu, kita juga menemukan ada

yang berkomentar dengan asal, bahkan bercanda dengan vulgar yang

mungkin tidak akan dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

Karena menganggap bahwa Facebook hanya dunia maya, orang

menganggap dia dapat berkomentar apa saja, lupa bahwa komentarnya

juga akan dibaca oleh orang lain, yang pastinya akan menunjukan

karakter dirinya yang sebenarnya.22

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Para ahli pendidikan dan psikologi sependapat bahwamotivasi amat

penting untuk keberhasilan kita belajar.23

Motivasi berasal dari kata “motif”

berarti sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai data penggerak dari dalam dan di

dalam subjeknya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

21

Haris Priyatna, Sukses Di Era Facebook, (Bandung: How Press, 2009), cet.1, h. 63 22

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka, (Jogjakarta: Diva Press,

2009), h. 29-31 23

Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

1995), h. 30.

20

mencapai suatu tujuan. Berasal dari kata “motif” itulah, maka motivasi

dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.24

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivasi adalah

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar

untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.25

Motivasi adalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang

bertindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan nyata dan

merupakan muara dari sebuah tindakan. Jika sebuah tindakan tidak memiliki

suatu tujuan, tentu seseorang dapat dikatakan sebagai tidak memiliki motif

untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu26

.

Menurut Mc Donald: motivation is an energy change within the

person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction.

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang

ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.27

Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga

elemen penting yaitu:

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi dalam sistem neurophysiological yang ada

pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia

(walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia),

penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/ feeling, afeksi seseorang.

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

24

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2003), h. 73. 25

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2001), h. 756 26

Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: PT. Mizan Publika,

2004), Cet.I, h. 65. 27

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara), h. 158.

21

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena

terangsang/ terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah

tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.28

Jadi menurut Mc. Donald motivasi adalah perubahan energi yang

terdapat di dalam diri seseorang yang di tandai dengan “feeling” dan

direspon dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Peranan motivasi sangat

penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar, para peserta didik yang

tidak mempunyai cukup motivasi tentu memiliki minat yang sangat terbatas

untuk mempelajari materi pembelajarannya. Mereka tidak terdorong untuk

mencari informasi yang dibutuhkan, melakukan upaya-upaya pendalaman

materi yang sedang digeluti. Individu yang tidak mempunyai motivasi

dengan sendirinya menjadi kurang tekun dan tidak memiliki tujuan-tujuan

yang ingin dicapai dalam belajar. Oleh karena itu motivasi sangat penting

dalam belajar.29

Motivasi tumbuh didorong oleh kebutuhan (need) seseorang, seperti

kebutuhan menjadi orang kaya maka seseorang berusaha mencari

penghasilan sebanyak-banyaknya dengan jalan berdagang, berbisnis,

menjadi pengusaha, dan sebagainya.30

Menurut Winkel yang dikutip di

dalam buku Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, mengibaratkan

motivasi dengan kekuatan mesin di kendaraan. Mesin yang berkekuatan

tinggi menjamin lajunya kendaraan meski jalan itu mendaki dan kendaraan

membawa muatan yang berat. Namun motivasi belajar tidak hanya

memberikan kekuatan pada daya-daya belajar, tetapi juga memberi arah

yang jelas. Kendaraan dengan tenaga mesin yang kuat akan mampu

mengatasi rintangan yang ditemukan di jalan, tetapi belum memberi

28

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2011)

Cet. XIX, h. 74. 29

Jurnal Provitae, Belajar dan Motivasi: Bagaimana Mengembangkan Motivasi Internal

oleh Fidelis E. Waruyu, Volume 2, No.2, November 2006. 30

Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, ( Jakarta: Gaung Persada

Press, 2007), Cet. II, h. 173.

22

kepastian kendaraan akan sampai pada tujuan yang dikehendaki. Keputusan

sangat tergantung pada sang sopir. Dalam motivasi belajar, siswa sendiri

berperan baik sebagai mesin yang kuat atau lemah, maupun sang sopir yang

menetukan tujuan.31

Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar,

para ahli sukar mendefinisikannya, akan tetapi motivasi berhubungan

dengan (1) arah perilaku, (2) kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar

siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan (3) ketahanan perilaku atau

seberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara

tertentu. Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri

seseorang untut melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan,

pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk

tercapainya suatu tujuan. Siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena

termotivasi mencari prestasi, mendapatkan kedudukan dalam jabatan,

menjadi politikus, dan memecahkan masalah.32

Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan

yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.33

Jadi dari beberapa definisi motivasi yang telah dijabarkan di atas

dapat di ambil kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak

atau perubahan energi yang aktif yang terdapat di dalam diri seseorang yang

di tandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan sehingga memberikan arah pada kegiatan belajar

agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.

31Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2004), h. 83 32

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2004), h. 80 33

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2003), h. 75

23

2. Macam-macam Motivasi

Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam: Pertama, motivasi

intrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam

diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan

belajar.34

Alam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan

terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik

sulit sekali melakukan aktivitas belajar secara terus-menerus.35

Siswa yang

memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan untuk menjadi orang yang

terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu.

Dorongan yang menggerakan belajar bersumber pada suatu kebutuhan,

kebutuhan yang berisikan suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan

keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi

motivasi intrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara

esensial, bukan sekedar symbol dan seremonial.36

Kedua, motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah hal dan

keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya

untuk melakukan kegiatan belajar.37

Motivasi ekstrinsik bukan berarti

motivasi yang tidak diperlukan dan tidak dalam pendidikan. Motivasi

ekstrinsik diperlukan agar anak mw belajar. Berbagai macam cara dapat

dilakukan agar anak didik termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil

mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam

belajar, dengan memanfaatkan ekstrinsik dalam berbagai bentuk.38

Contoh-

contoh konkret motivasi ekstrinsik misalnya: pujian dan hadiah, peraturan

atau tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru dan seterusnya.

34

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 151 35

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 150 36

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2003), h. 90 37

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 152 38

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 151

24

3. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Ada tiga fungsi motivasi yaitu sebagai berikut:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menetukan perbuatan-perbuatan yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.39

Di samping itu ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi

sebagai pendorong usaha dan mencapai prestasi. Seseorang melakukan

suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam

belajar akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain, hasil belajar

akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang

diberikan, maka akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi

akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.

4. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar

seseorang. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada

motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Ada beberapa prinsip motivasi

dalam belajar yaitu sebagai berikut: pertama, motivasi sebagai dasr

penggerak yang mendorong aktivitas belajar. Seseorang melakukan aktivitas

belajar karena ada yang mendorongnya, motivasilah sebagai dasar

penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Kedua, motivasi

intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar. Guru lebih

banyak memutuskan member motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik

dan efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah

kecendrungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu diluar

39

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2003), h. 85

25

dirinya.Oleh karena itu motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.Anak

didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsic sangat sedikit terpengaruh

dari luar. Semangat belajar sangat kuat.

Ketiga, motivasi berupa pujian lebik baik dari pada hukuman.Meski

hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik,

tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Memuji orang lain

berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini akan

memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi

kerjanya. Keempat, motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam

belajar. Guru yang berpengalaman cukup bijak memanfaatkan kebutuhan

anak didik, sehingga dapat memancing semangat belajar anak didik agar

menjadi anak yang gemar belajar. Anak didik pun giat belajar untuk

memenuhi kebutuhannya demi memuaskan rasa ingin tahunya terhadap

sesuatu. Kelima, motivasi dapat memupuk optimis dalam belajar. Anak

didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat

menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar

bukanlah kegiatan yang sia-sia, hasilnya pasti akan berguna, tidak hanya

kini tetapi juga duhari-hari mendatang. Keenam, motivasi melahirkan

prestasi dalam belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indicator

baik buruknya prestasi belajar seorang anak didik.40

5. Bentuk-bentuk motivasi dalam belajar

Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam

rangka mengarahkan kegiatan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut:

a. Memberi angka

Memberikan angka sebagai symbol atau nilai dari hasil aktivitas

belajar anak didik.

b. Hadiah

40

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 152-155

26

Dapat juga dikatakan sebagai motivasi, yakni memberikan sesuatu

kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan. Hadiah

disesuaikan dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang.

c. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong anak didik agar mereka antusias belajar.

d. Ego-involment

Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan

pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga

bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.

e. Memberi ulangan

Ulangan dapat dijadikan sebagai alat motivasi dan merupakan strategi

yang cukup baik untuk memotivasi anak didik agar lebih giat belajar.

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk lebih giat.

g. Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus

merupakan motivasi yang baik. Guru dapat memanfaatkan pujian

untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan

di sekolah.

h. Hukuman

Hukuman merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan melakukan

pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif

adalah hukuman yang mendidik yang bertujuan memperbaiki sikap

dan perbuatan anak didik yang dianggap salah.

i. Hasrat untuk belajar

Berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar,

sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik dari pada anak

didik yang tak berhasrat untuk belajar.

27

j. Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar dan minat

merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan

antusias belajar anak didik dalam rentan waktu tertentu. Mengenai

minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai

berikut:

1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

3) Member kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

4) Menggunakan bernagai macam bentuk mengajar.

k. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik

merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai, dirasakan akan sangat berguna

dan menguntungkan sehingga menimbulkan keinginan untuk terus

belajar.41

C. Pendidikan Agama Islam Sebagai Bidang Studi

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama

Republik Indonesia, merumuskan pengertian Pendidikan Agama Islam

yaitu: “usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami,

menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.”42

Pendidikan Agama Islam yaitu usaha sadar, yakni suatu kegiatan

bimbingan, pengajaran, dan latihan agama Islam yang dilakukan secara

41

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2003), h. 92-95 42

H.M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), Cet.

I, h. 111

28

berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.43

Muhaimin

menyatakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah upaya mendidikkan

agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi way of life

(pandangan dan sikap hidup) seseorang.44

Dalam pengertian lain, Ramayulis

menyatakan bahwa pendidikan agama Islam adalah “upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran

Islam dari sumber utamanya kitab suci al-quran dan al-hadis, melalui

kegiatan bimbingan pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman”.45

Menurut Zakiyah Darajat “Pendidikan Agama Islam adalah suatu

usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat

memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang

pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai

pandangan hidup.”Sedangkan menurut A. Tafsir “pendidikan agama Islam

adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia

berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.”46

Berdasarkan beberapa pengertian Pendidikan Agama Islam di atas,

penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik

untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk

“meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang

43

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2008),

Cet. IV, h. 76. 44

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2009), h. 7 45

Ramayulis, Pendidikan Islam dalam Ru mah Tangga, (Jakarta: Kalam Mulia, 1987), h. 10-11 46

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,(Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. III, h. 130.

29

beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”47

Pendidikan agama Islam mempunyai tujuan kurikuler yang

merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang

tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, yaitu “Pendidikan

Nasional yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”48

Berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya

haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan

melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga

dalam rangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi anak didik

yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat

kelak.49

Mata pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhannya

mencakup al-Qur‟an dan al-Hadits, keimanan, akhlak, fiqh, dan sejarah,

sekaligus menggambarkan perwujudan keseimbangan hubungan manusia

dengan Allah, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun

lingkungannya.

a. Tujuan

1) Al-Quran Hadis

a) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur'an dan

hadis

b) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam

al-Qur'an dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan

menghadapi kehidupan

2) Aqidah Akhlak

47

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam,…h. 78. 48

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,…h. 140. 49

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,…h. 136.

30

a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,

dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,

pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang

keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan

menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik

dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari

ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

3) Fikih

a) Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan

tatacara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek

ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam

kehidupan pribadi dan sosial.

b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan

benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam

menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia

dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama

manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan

lingkungannya.

4) Sejarah Kebudayaan Islam

a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya

mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam

yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka

mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu

dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau,

masa kini, dan masa depan

c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah

secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

31

5) Bahasa Arab

a) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab,

baik lisan maupun tulis yang mencakup empat kecakapan

berbahasa, yakni menyimak (istima‟), berbicara (kalam),

membaca (qira'ah), dan menulis (kitabah).

b) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab

sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar,

khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.50

b. Ruang Lingkup

1) Al-Qur’an-Hadis

a) Masalah dasar-dasar ilmu al-Qur'an dan al-Hadis, meliputi:

(1) Pengertian al-Qur'an menurut para ahli

(2) Pengertian hadis, sunnah, khabar, atsar dan hadis qudsi

(3) Bukti keotentikan al-Qur'an ditinjau dari segi keunikan

redaksinya, kemukjizatannya, dan sejarahnya

(4) Isi pokok ajaran al-Qur'an dan pemahaman kandungan ayat-

ayat yang terkait dengan isi pokok ajaran al-Qur'an

(5) Fungsi al-Qur'an dalam kehidupan

(6) Fungsi hadis terhadap al-Qur'an

b) Tema-tema yang ditinjau dari perspektif al-Qur'an dan al-hadis,

yaitu:

(1) Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi.

(2) Demokrasi.

(3) Keikhlasan dalam beribadah

(4) Nikmat Allah dan cara mensyukurinya

(5) Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup

(6) Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhuafa

(7) Berkompetisi dalam kebaikan.

50

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun 2008 Tentang Standar

Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, BAB VIII

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran PAI Madrasah Aliyah.

32

(8) Amar ma „ruf nahi munkar

(9) Ujian dan cobaan manusia

2) Akidah-Akhlak

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah

Aliyah meliputi:

a) Aspek akidah terdiri atas: prinsip-prinsip akidah dan metode

peningkatannya, al-asma‟ al-husna, macam-macam tauhiid

seperti tauhiid uluuhiyah, tauhiid rubuubiyah, tauhiid ash-shifat

wa al-af‟al, tauhiid rahmaaniyah, tauhiid mulkiyah dan lain-lain.

b) Aspek akhlak terdiri atas: masalah akhlak yang meliputi

pengertian akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode

peningkatan kualitas akhlak; macam-macam akhlak terpuji seperti

husnuzh-zhan, taubat, akhlak dalam berpakaian, berhias,

perjalanan, bertamu dan menerima tamu, adil, rida, amal salih,

persatuan dan kerukunan.

3) Fikih

Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah meliputi

kajian tentang prinsip-prinsip ibadah dan syari‟at dalam Islam; hukum

Islam dan perundang-undangan tentang zakat dan haji, hikmah dan cara

pengelolaannya; hikmah kurban dan akikah; ketentuan hukum Islam

tentang pengurusan jenazah; hukum Islam tentang kepemilikan; konsep

perekonomian dalam Islam dan hikmahnya; hukum Islam tentang

pelepasan dan perubahan harta beserta hikmahnya; hukum Islam tentang

wakaalah dan sulhu beserta hikmahnya; hukum Islam tentang daman dan

kafaalah beserta hikmahnya; riba, bank dan asuransi; ketentuan Islam

tentang jinaayah, Huduud dan hikmahnya; ketentuan Islam tentang

peradilan dan hikmahnya.

4) Sejarah Kebudayaan Islam

Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam di

Madrasah Aliyah meliputi :

33

a) Dakwah Nabi Muhammad pada periode Makkah dan periode

Madinah.

b) Kepemimpinan umat setelah Rasulullah SAW wafat.

c) Perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (pada tahun

650 M – 1250 M).

d) Perkembangan Islam pada abad pertengahan/zaman kemunduran

(1250 M – 1800 M).

e) Perkembangan Islam pada masa modern /zaman kebangkitan

(1800-sekarang).

f) Perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia.

5) Bahasa Arab

Mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah terdiri atas bahan

yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog

tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja,

kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, wawasan Islam,

hari-hari besar Islamdan tokoh-tokoh Islam untuk melatih keempat aspek

kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis.51

3. Pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi Peserta Didik

Dengan melihat arti, tujuan, dan ruang lingkup pendidikan Islam,

jelaslah bahwa dengan pendidikan Islam kita berusaha untuk membentuk

manusia yang berkepribadian kuat dan baik berdasarkan pada ajaran agama

Islam. Oleh karena itulah pendidikan Islam sangat penting sebab dengan

pendidikan Islam, orang tua dan guru berusaha secara sadar memimpin dan

mendidik anak untuk diarahkan kepada perkembangan jasmani dan rohani

sehingga mampu membentuk kepribadian yang utama yang sesuai dengan

ajaran agama Islam.

51

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun 2008 Tentang Standar

Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, BAB VIII

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran PAI Madrasah Aliyah.

34

Pendidikan agama Islam hendaknya ditanamkan dalam pribadi anak

sejak ia lahir bahkan sejak dalam kandungan dan kemudian dilanjutkan

pembinaan pendidikan ini di sekolah, mulai dari taman kanak-kanak sampai

dengan perguruan tinggi. Mengingat betapa pentingnya pendidikan agama

Islam dalam mewujudkan harapan setiap orang tua, masyarakat,

stakeholder, dan membantu terwujudnya tujuan pendidikan Nasional, maka

pendidikan agama Islam harus diberikan dan dilaksanakan di sekolah

dengan sebaik-baiknya.52

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan yang peneliti lakukan, juga telah

dilakukan oleh:

Skripsi Chairunnisa, 2010. “Hubungan Intensitas Mengakses Facebook

terhadap Motivasi Belajar Siswa di MAN 13”. Dari hasil penelitian yang di

lakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang

signifikan antara intensitas mengakses facebook dengan motivasi belajar siswa,

artinya meningkatnya intensitas mengakses facebook diikuti dengan

menurunnya motivasi belajar siswa.

Skripsi Windatanti Rachmawati, 2011. “Pengaruh Penggunaan

Facebook Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Bidang Studi Pendidikan

Agama Islam di MAN Model Bangkalan”. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa facebook telah menyebabkan waktu belajar para siswa tersita karena

menjelajahi situs jejaring sosial ini, sehingga hasil belajar para siswa MAN

Bangkalan menurun secara signifikan.

Skripsi Liuza Umami, 2012. “Hubungan Penggunaan Facebook

Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS di MTs Al-

Husna Lebak Bulus Jakarta Selatan”. Hasil dari penelitian ini menunjukan

bahwa korelasi yang terjadi antara kedua variabel memiliki hubungan yang

signifikan. Keeratan variabel antara penggunaan facebook dengan kedisiplinan

belajar IPS siswa terjalin cukup signifikan. Ini dibuktikan dengan tingkat

52

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,…h. 139.

35

korelasi sebesar 0,455, adapun pengaruh dari penggunaan facebook sebesar 21

% terhadap kedisiplinan belajar IPS siswa MTs Al-Husna.

Dari tiga penelitan yang dilakukan oleh peneliti dapat di ambil

kesimpulan bahwa pengaruh intensitas penggunaan atau pemakaian facebook

terhadap motivasi belajar, hasil belajar seorang siswa dan kedisiplinan siswa.

Hubungan antara penelitian diatas dengan penelitian penulis adalah terletak

pada pengaruh intensitas penggunaan facebook terhadap pelajar.

Dalam penelitian yang dilakukan penulis ini adalah mendeteksi sejauh

mana pengaruh intensitas penggunaan facebok terhadap motivasi belajar siswa.

E. Kerangka Berpikir

Di zaman era globalisasi yang sangat modern saat ini, internet adalah

hal yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Media–media tersebut sangat

berarti bagi perkembangan sosial remaja di dunia luar khususnya kebutuhan

untuk memperoleh informasi. Internet merupakan salah satu hasil dari

kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia.

Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang apabila

diartikan dalam bahasa Indonesia berarti rangkain komputer yang terhubung di

dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi dari internet sangat bermacam-

macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial

dunia maya. Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan

sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi

dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.

Salah satu situs jejaring sosial yang yang sedang melonjak

penggunaannya atau sedang marak belakangan ini adalah situs jejaring sosial

seperti facebook. Survei mengatakan bahwa pengguna situs jejaring sosial

facebook rata-rata berada pada user usia produktif (18-34 tahun). Saat ini

facebook sedang digemari banyak kalangan termasuk anak-anak dan remaja.

Dengan layanan ini seseorang dapat berkomunikasi dengan teman lama,

memperluas jaringn pertemanan, atau pun sekedar mengetahui keadaan atau

status teman maupun kerabat.

36

Dengan jumlah pengguna yang menggunakan layanan facebook

tersebut, maka dalam perspektif pendidikan, facebook memiliki potensi yang

cukup besar dalam menunjang kepentingan pelajar. Oleh karena itu, kehadiran

facebook sebagai salah satu jenis situs jejaring sosial di dunia maya,

merupakan perwujudan dari generasi jejaring selanjutnya (N-Gen) dengan

menggunakan layanan internet. Demikian pula dengan hasrat besar dari anak

muda untuk membuat akun dan berpartisipasi dalam situs tersebut. Besarnya

jumlah pelajaryang memiliki akun facebook dan situs jejaring sosial lainnya,

merupakan salah satu bukti bahwa pelajar Indonesia merupakan bagian dari

generasi jejaring dunia (global net generation) yang dapat menerima

danmengambil manfaat dari layanan jejaring sosial facebook ini.

Terlepas dari pentingnya pemanfaatan internet untuk kepentingan

pendidikan. Facebook merupakan sistem pertemanan yang sangat populer saaat

ini. Fenomena facebook ini tidak jarang digunakan para pelajar dari tinggkat

SD sampai Perguruan Tinggi. Alasan mereka pun bermacam-macam dalam

menggunakan akun ini, dari ingin mencari teman sebanyak-banyaknya,

mengenal dunia maya, chatting, curhat dan sebagainya. Media Handphone saat

ini telah menjadi hal yang lumrah untuk mengakses jejaring sosial facebook.

Dimana saja dan kapan saja siswa dapat selalu tehunung dengan situs jejaring

sosial facebook. Namun sering terjadi, mereka menggunakan facebook ini

secara berlebihan. Tidak jarang saat pelajaran di sekolah berlangsung ada

beberapa siswa membuka akun facebook ini dengan sembunyi-sembunyi dan

waktu untuk belajar juga sering dilalaikan hanya untuk bermain facebook.

Sehingga waktu siswa untuk belajar pun jadi berkurang dan berdampak kepada

motivasi siswa dalam belajar.

Prokontra mengenai dampak positif dan dampak negatif, khususnya

terhadap motivasi belajar siswa menarik untuk diteliti, diduga penggunaan

facebook berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Karena itu peneliti ingin

mencari apakah ada hubungan intensitas penggunaan facebook dengan

motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMA Darussalam Ciputat.

37

F. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara terhadap

permasalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi

Arikunto, 2006:72) dengan demikian dapat diartikan bahwa hipotesis adalah

dugaan sementara yang dikemukakan oleh peneliti sebelum melaksanakan

penelitian. Terdapat dua hipotesis yang hendak diujikan kebenarannya pada

penelitian ini, yaitu:

1. Ho (Hipotesa Nihil)

Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara intensitas penggunaan

facebook dengan motivasi belajar PAI.

2. Ha (Hipotesa Alternatif)

Terdapat hubungan positif dan signifikan antara intensitas penggunaan

facebook dengan motivasi belajar PAI.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis

penelitian bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara intensitas

penggunaan facebook dengan motivasi belajar PAI siswa. Dengan kata lain

menerima hipotesis alternatif (Ha) dan menolak hipotesis nol (Ho).

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian ini pada bulan April 2014 yang bertempat

di SMA DARUSSALAM Ciputat.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Nana Syaodih Sukmadinataberarti “rancangan

penelitian yaitu rancangan yang berisi rumusan tentang obyek atau subjek yang

akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan dan analisis

data berkenaan dengan fokus masalah tertentu”.1

Pendekatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif yang merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang

menekankan pada data yang bersifat kumulatif untuk menghasilkan penafsiran

kuantitatif yang kokoh. Untuk mendukung pemahaman yang lebih kuat, maka

dilengkapi pula dengan metode kualitatif untuk melengkapi data-data yang belum

terjelaskan melalui metode kuantitatif.

Sehingga metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini

adalah penelitian yang menggunakan metode deskriptif korelasional (Descriptive

Correlation Research) atau metode korelasi, yakni melihat bentuk hubungan

antara variabel-variabel yang diteliti. Metode ini bertujuan untuk meneliti sejauh

mana variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel pada faktor lain

berdasarkan koefisien korelasinya.2

Untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan Facebook terhadap

motivasi belajar siswa maka penulis menggunakan rumus korelasi untuk

mendapatkan hasil yang lebih akurat.

1Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikani, (Bandung : PT.Remaja

Rosdakarya, 2006) Cet ke II, h. 5. 2Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta :

PT. Bumi Aksara, 2009) Cet ke, h.5.

39

C. Variabel Penelitian

Dalam buku karangan Husein Umar, “Sugiyono menyatakan, bahwa

variabel adalah suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai

variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut”.3

Variabel dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel

bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas menurut Hadari Nawawi adalah sejumlah faktor yang

mempengaruhi ada munculnya faktor lain, yang pada gilirannya timbul faktor

yang kedua yang disebut variabel terikat. Sedangkan variabel terikat sejumlah

faktor dipengaruhi oleh adanya variabel bebas.4

Adapun variabel dalam penelitian ini dikaji keberpengaruhan antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud adalah

intensitas penggunaan Facebook (variabel X), sedangkan variabel terikat adalah

motivasi belajar siswa (variabel Y).

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang

merupakan perhatian peneliti. Jadi, populasi pada prinsipnya adalah semua

anggota kelompok manusia atau makhluk hidup lain, benda-benda, sistem

dan prosedur, fenomena dan lain-lain yang tinggal bersama dalam satu

tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir

suatu penelitian.5

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa

SMA DARUSSALAM Ciputat kelas XI.

3Husein Umar, Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta : Rajawali

pers, 2011), h 47. 4Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, ( Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press, 2007), h. 60. 5Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta : PT

Bumi Aksara, 2003), cet. ke-1, h. 53.

40

2. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang diambil

dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik

sampling.6

Berdasarkan populasi di atas yaitu seluruh siswa kelas XI SMA

DARUSSALAM, maka untuk menentukan sampel yang diambil peneliti

menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan)7. Yaitu

penulis hanya memilih sampel siswa kelas XI. Sampel yang diambil

penulis pada penelitian ini penulis mengambil sampel 36 orang siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan proses dalam pengumpulan data dengan

melakukan kegiatan pengamatan langsung oleh peneliti dan pencatatan

sistematis terhadap penemuan-penemuan yang diselidiki di sekolah.8

Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui gambaran umum lokasi,

keadaan gedung, sarana dan prasarana, jumlah siswa, struktur organisasi,

kegiatan proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan lain yang

berlangsung di SMA DARUSSALAM. Observasi ini dilakukan guna

mencari data yang valid yang dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi melalui

komunikasi secara langsung dengan responden. Dalam penelitian ini

teknik wawancara dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh data

tentang pendapat guru dalam hal ini adalah guru mata pelajaran PAI

mengenai penggunaan Facebook dengan motivasi belajar pada mata

pelajaran PAI.

6Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, op. cit., h. 43.

7Ibid., h. 45.

8Husein Umar, op. cit., h. 51

41

3. Angket

Angket merupakan daftar pernyataan atau pertanyaan yang

diberikan kepada responden untuk diisi.9Setelah itu hasilnya akan

dianalisa oleh yang melakukan penelitian, angket ini bertujuan untuk

menjaring tentang kecerdasan spiritual siswa/i terhadap prestasi belajar di

sekolah.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen non tes, salah

satunya menggunakan angket yang diberikan kepada para responden untuk

mengetahui sikap keagamaan siswa.

Adapun kisi-kisi instrumen pada penelitian yang penulis gunakan dalam

pembuatan angket adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kisi-kisi instrumen penelitian.

No Variabel Indikator Butir soal

1 Penggunaan

Facebook

-Menghabiskan

waktu untuk

menggunakan

facebook

1,2,3,4,5, 9, 10, 11, 12

- Pikiran tertuju

pada facebook

6, 7, 8, 16, 17

-konsentrasi

berlebih pada saat

menggunakan

facebook.

14, 15, 19, 24, 25

- Mempunyai

semangat yang

lebih ketika

sedang

menggunakan

facebook.

13, 18, 20, 21, 22, 23, 26,

27, 28, 29, 30

9Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, op. cit., h. 57

42

2 Motivasi

Belajar

- Motivasi Instinsik

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 28, 29, 30

Supaya instrumen yang diberikan kepada responden benar-benar baik,

terlebih dahulu dilakukan pengujian, antara lain:

1. Uji Validitas

Uji validitas untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu instrumen yang

diperoleh dari angket (kuesioner) untuk mendapatkan data tentang variabel

kultur pesantren dan karakter santri. Pengujian validitas dilakukan

menggunakan program SPSS 17 dengan metode Korelasi Product Momentdari

Pearson, dengan melihat angka koefisien korelasi (r) yang menyatakan

hubungan antara skor per item dengan skor total. Dengan rumus sebagai

berikut:10

( ) ( )

√* ( ) | ( ) +

Keterangan:

rxy : Angka Indeks Korelasi “r” product Moment

N : Number of Cases

∑XY : Jumlah hasil perkalian skor X dan Y

∑X : Jumlah seluruh skor X

∑Y : Jumlah seluruh skor Y

10

SyofianSiregar, StatistikParametrikUntukPenelitianKuantitatif, ( Jakarta : BumiAksara, 2013), cet. 1, h. 82.

43

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berfungsi untuk meyakinkan apakah instrumen yang

dipakai dapat dipercaya untuk menggali data atau tidak. Pengujian

reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS 17 dengan koefisien

Cronbach’s untuk mengetahui reliabilitas skala instrumen penelitian dapat

dilihat pada kategori reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Reliabilitas

Kriteria Koefisiensi Reliabilitas

Sangat Reliabel

Reliabel

Cukup Reliabel

Kurang Reliabel

Tidak Reliabel

>0,9

0,7 – 0,9

0,4 – 07

0,2 – 0,4

<0,2

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap, tahap selanjutnya data yang

terkumpul kemudian diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah dan

hipotesa penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan pengolahan data dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

Adapun teknik pengolahan data, sebagai berikut:

1. Editing Data

Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh

para pengumpul data.Dimana tujuanya adalah untuk mengurangi kesalahan

atau kekurangan yang ada di dalam daftar pertanyaan yang sudah

diselesaikan sampai sejauh mungkin.11

11

Ibid,h.153

44

2. Kooding

Kooding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden

kedalam karegori-kategori . Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara

memberi tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban.12

Untuk lebih memudahkan dalam menyimpulkan hasil penelitian dari setiap

variabel, maka dari jawaban angket yang hanya berupa angka

dideskripsikan dengan kata-kata, yaitu :

Tabel 3.4

Pengukuran Secara Deskripsi

Alternatif Jawaban

Pernyataan

Positif Negatif

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidakpernah

4

3

2

1

1

2

3

4

3. Tabulating

Pada tahap tabulating ini, data yang didapat dari responden melalui proses

penyebaran angket dipindahkan ke dalam bentuk tabel. Hal ini bertujuan

untuk memudahkan pembacaan dan penghitungan data.

Adapun teknik pengolahan data, sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase dari

responden. Rumus yang digunakan adalah:

12

Ibid,h.154

45

Keterangan:

P : Persentase yang dicari

F : Frekuensi

n : Jumlah responden

2. Analisis Mean

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui besarnya mean (rata-rata) nilai

angket hasil belajar Akidah Akhlak siswa dan angket sikap keagamaan

siswa. Rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:

= Mean (rata-rata)

∑x = Jumlah variabel x

N = Number of Cases

Penilaianan analisis mean dapat dilihat pada table berikut:

Tabel3.5

Penilaian Analisis Mean Intensitas Penggunaan Facebook

dan Motivasi Belajar

No Rentang Nilai Kriteria

1 91-120 Sangat Baik

2 61-90 Baik

3 31-60 Cukup

4 0-30 Kurang

3. Uji Korelasi

Perhitungan korelasi menggunakan Product Moment.Dimana Product

Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi

antara dua variable yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini

46

dikembangkan oleh Karl Pearson.Dan penulis menghitungnya dengan

bantuan spss 17.

√( ) ( ) ( ( )

Keterangan :

: Angka indeks “r” produk moment (antara variabel X dan Y)

n : Jumlah responden

∑ xy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

∑ x :Jumlah seluruh skor X

∑ y : Jumlah seluruh skor Y.13

4. Interpretasi Data

Cara memberikan interprestasi terhadap angka indeks korelasi “r” product

moment yang telah diperoleh dari perhitungan kita dapat memberikan

interpretasi. Dalam hubungan ini ada dua macam cara yang ditempuh

dalam menginterpretasikan data yang diperoleh, sebagaimana Anas

Sudijono sebutkan dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Statistik

Pendidikan” yaitu:

a. Memberikan interpretasi angka indeks korelasi product moment dengan

pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.6

interpretasi angka indeks korelasi product moment

Besarnya “r” Product Moment

(rxy)

Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y

memang terdapat kolerasi, akan tetapi

kolerasi itu sangat lemah atau sangat

rendah sehingga kolerasi itu

diabaikan (dianggap tidak ada

13

Anas Sudijono, PengantarStatistika Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2010), hal 206.

47

kolerasi atau pengaruh antara variabel

X dan variabel Y)

0,20 -0,40 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat kolerasi yang lemah atau

rendah.

0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat kolerasi yang sedang atau

cukupan.

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat kolerasi yang kuat atau

tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat kolerasi yang sangat kuat

atau sangat tinggi.

b. mencocokkan hasilnya dengan tabel nilai koefisien korelasi “r” Product

Moment baik pada taraf signifikan 5% ataupun pada taraf 1%,

kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi positif yang

signifikan atau tidak.

Untuk lebih memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelasi “r”

Product Moment, prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesa Alternatif (Ha) dan Hipotesa Nihil (Ho)

Ho : Tidak adanya (tidak terdapat) korelasi antara intensitas penggunaan

facebook dengan motivasi belajar siswa.

Ha : Adanya (terdapat) korelasi antara intensitas penggunaan facebook dengan

motivasi belajar siswa.

2. Menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa yang telah diajukan, dengan cara

membandingkan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai (db) atau

degree of freedom (df). Adapun rumusnya sebagai berikut:

48

Df = N – nr

Keterangan:

Df : Degree of freedom

N : Number of cases

nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan.

Untuk mencari kontribusi variabel X terdapat variabel Y, penulis

menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r² x 100%

Keterangan:

KD : Koefisien determinasi (kontribusi variabel X terhadap variabel Y)

r² : Koefisien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y

H. Hipotesis Statistik

Jika r hitung > r tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika r

hitung < r tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

49869

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah SMA Darussalam Ciputat

1. Sejarah Sinkat Sekolah

Sekolah menengah atas (SMA) Darussalam Ciputat yang pada saat ini

berstatus terakreditasi A didirikan pada tahun 1987, atas prakarsa Ketua Yayasan

Pendidikan Islam (YPI) Darussalam Drs. H.M. Salman Faris.

SMA Darussalam Ciputat yang beralamat di jalan OTISTA No. 36

Cimanggis Ciputat dipimpin oleh periode pertama tahun 1987 oleh H. Abdul

Kohir M, Bsc sempat tidak aktif sampai dengan tahun 2000, periode tahun 2000

sampai 2003 dipimpin oleh Drs. Marpudin, periode 2003 sampai sekarang

dipimpin oleh Marul Wa’id, S.Ag dengan jumlah tenaga pengajar 27 guru dan staf

tata usaha berjumlah 3 orang, dengan jumlah siswa sekitar 350 siswa.

SMA Darussalam Ciputat Kota Tanggerang Selatan berada di jalan

OTISTA Rt 01/010 No. 36 Desa Ciputat, Kota Tanggerang Selatan, Provinsi

Banten yang terletak sekitar 4km dari pusat pemerintahan dari Kota Tanggerang,

secara topografi SMA Darussalam Ciputat berada pada ketinggian 44M dari

permukaan laut.

SMA Darussalam Ciputat berbatasan dengan:

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pamulang dan wilayah Serpong.

Sebelah Timur berbatsan dengan Kecamatan Pondok Aren.

Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pamulang.

2. Visi dan Misi

Visi SMA Darussalam ini adalah menciptakan siswa-siswi yang Cerdas,

Inovatif, Nalar, Taqwa, Aktif (CINTA).

Sedangkan Misi dari SMA Darussalam ini adalah Membantu siswa yang

cerdas, kreatif dan mandiri, mengembangkan daya nalar siswa dan mandiri,

membentuk siswa yang beriman dan berbudi pekerti, Membina minat dan bakat

siswa baik di dalam maupun di luar sekolah.

49

50

3. Guru dan Tenaga Kependidikan

Guru dan tenaga kependidikan di SMA Darussalam ini sebanyak 13 orang

guru. Berikut ini nama beserta jabatan dan mata pelajaran yang diajarkan :

a. Ketua Yayasan YPI Darussalam Ciputat

Nama : Drs. H.M. Salman Faris, S.E

Jabatan : Ketua yayasan

b. Kepala sekolah

Nama : Marul Wa’id

Jabatan : Kepala Sekolah

c. Dewan guru beserta staf

1) Ismail Fahmi S.T menjabat sebagai Wakil kepala sekolah dan bagian

kurikulum.

2) Wisa Dwitiara, S.Si,Apt menjabat sebagai bidang kesiswaan dan guru

geografi serta bahasa inggris

3) Bambang Adi Rustam menjabat sebagai guru sosiologi.

4) Mulyadi, S. Pdi menjabat sebagai guru biologi

5) Muslihudin,S.Pdi menjabat sebagai guru agama dan al-qur’an.

6) Ubaidillah, S.S sebagai guru sejarah.

7) Sophan Sopian S, S. Kom menjabat sebagai guru TIK.

8) Priyanto sebagai guru kesenian.

9) Islah Cahyadi, S.H menjabat sebagai guru PPKN.

10) M Yahya, S.Pd menjabat sebagai guru agama dan al-qur’an.

11) Drs Ardila menjabat sebagai guru sosiologi.

12) Nur Asma, S.E, M.M jabatan sebagai guru ekonomi.

13) Luki Yunita, S.Pdi menjabat sebagai guru kimia.

51

4. Data Siswa

Tabel 4.1

Data Jumlah Siswa

NO KELAS L P JUMLAH

1 X.1 24 11 35

2 X.2 21 10 31

3 X.3 25 9 34

4 X.4 16 12 28

JUMLAH 86 42 128

1 XI IPA 1 11 21 32

2 XI IPS 2 25 6 31

3 XI IPS 3 27 4 31

4 XI IPS 4 16 6 22

JUMLAH 79 37 116

1 XII IPA 1 25 14 39

2 XII IPS 2 31 8 39

3 XII IPS 3 33 8 41

JUMLAH 89 30 119

TOTAL 254 109 363

5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA Darussalam Ciputat meliputi:

Gedung milik sendiri. Memiliki ruang belajar yang terdiri dari tiga

lantai. Serta SMA Darussalam mempunyai beberapa laboratorium diantaranya :

Laboratorium bahasa ( Full AC), Laboratorium Komputer + internet ( Full AC)

dan Laboratorium IPA ( Biologi, Fisika, dan Kimia). Ada pula Sarana Olahraga

52

(Hall Mini). Perpustakaan tempat siswa-siswi untuk membaca. Sarana ibadah

(Masjid) untuk tetap bisa mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Ruang kesenian

seperti studio music dan memiliki kantin sekolah yang nyaman.

B. Deskripsi Data

Deskripsi data variabel penelitian ini, penulis menganalisis datadan

terdapat dua varibel yaitu varibel intensitas penggunaan facebook(varibel X) dan

variabel motivasi belajar siswa(varibel Y) yang masing-masing variabel terdiri

dari 30 item pertanyaan, jadi dari keduanya terdapat 60 item pertanyaan. Pada

variabel (X) yang dapat dijadikan bahan untuk penelitian sebanyak 30 item

pertanyaan dari 30 item setelah diuji validitas soal dengan spss 17, sedangkan

untuk variabel (Y) yang dapat dijadikan bahan untuk penelitian sebanyak 30 item

dari 30 pertanyaan yang telah diuji validitas soal dengan mengunakan spss 17.

Adapun peneliti mendapatkan sampel yang terdiri dari 36siswa, mereka

semua berada dikelas dua SMA yang terdiri dari 4 kelas yaitu: kelas A, kelas B,

kelas C dan kelas D.

1. Intensitas Penggunaan Facebook

Setelah data yang diperoleh dari hasil jawaban siswa melalui angket,

selanjutnya dianalisa dan dikelompokkan sesuai dengan jawaban yang

sejenis ke dalam tabulasi pengelompokkan, kemudian masing-masing data

jawaban tersebut dipersentasekan terhadap jumlah jawaban sesuai dengan

masing-masing item tersebut dengan menggunakan rumusan seperti yang

telah di jelaskan di bab III, sebagai berikut:

P : Persentase yang dicari

F : Frekuensi

N : Number of cases

53

Bagian ini mendeskripsikan variabel X yaitu intensitas penggunaan

facebook dilihat dari empat indikatornya. Deskripsi tersebut dapat dilihat

pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.2

Akses facebook setiap hari selama seminggu (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

1. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

4

5

14

13

11,11%

13,89%

38,89%

36,11%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamengakses facebook setiap hari selama

seminggu, dengan penyebaran frekuensi jawaban 11,11% responden

menjawab selalu, 13,89% responden menjawab sering,38,88%

responden menjawab kadang-kadang dan 36,11% responden menjawab

tidak pernah.

Tabel 4.3

Akses facebook 3-4 hari dalam seminggu (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

2. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

5

7

14

10

13,89%

19,44%

38,89%

27,78%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamengakses facebook 3-4 hari dalam

seminggu, dengan penyebaran frekuensi jawaban 13,89% responden

menjawab selalu, 19,44% responden menjawab sering, 38,89%

responden menjawab kadang-kadang dan 27,78%responden menjawab

tidak pernah.

54

Tabel 4.4

Akses facebook 1-2 hari dalam seminggu (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

3. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

6

8

13

9

16,67%

22,22%

36,11%

25%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamengakses facebook 1-2 hari dalam

seminggu, dengan penyebaran frekuensi jawaban 16,67% responden

menjawab selalu, 22,22% responden menjawab sering, 36,11%

responden menjawab kadang-kadang dan 25%responden menjawab

tidak pernah.

Tabel 4.5

Tidak pernah mengakses facebook dalam seminggu (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

4. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

3

12

9

12

8,34%

33,33%

25%

33,33%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamengikuti pengajian takhassus di

sekolah, dengan penyebaran frekuensi jawaban 8,34% responden

menjawab selalu, 33,33% responden menjawab sering, 25% responden

menjawab kadang-kadang dan 33,33% responden menjawab tidak

pernah.

55

Tabel 4.6

Perasaan senang jika sedang membuka facebook (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

5. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

6

3

21

6

16,67%

8,33%

58,33%

16,67%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamerasa senang jika sedang membuka

facebook, dengan penyebaran frekuensi jawaban 16,67% responden

menjawab selalu, 8,33% responden menjawab sering, 58,33%

responden menjawab kadang-kadang dan 16,67%responden menjawab

tidak pernah.

Tabel 4.7

Perasaan penasaran jika satu jam saja saya tidak melihat status

teman-teman saya difacebook (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

6. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

2

1

17

16

5,56%

2,78%

47,22%

44,44%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamerasa penasaran jika satu jam saja

saya tidak melihat status teman-teman saya difacebook, dengan

penyebaran frekuensi jawaban 44,44% responden menjawab selalu,

47,22% responden menjawab sering, 2,78% responden menjawab

kadang-kadang dan 5,56% respondenmenjawab tidak pernah.

56

Tabel 4.8

Menghabiskan waktu senggang saya untuk membuka facebook (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

7. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

11

13

8

4

30,56%

36,11%

22,22%

11,11%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamenghabiskan waktu senggang saya

untuk membuka facebook, dengan penyebaran frekuensi jawaban

30,66% responden menjawab selalu, 36,11% responden menjawab

sering, 22,22% responden menjawab kadang-kadang dan 11,11%

respondenmenjawab tidak pernah.

Tabel4.9

Menyempatkan untuk online ketika sedang belajar (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

8. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

12

9

12

3

33,33%

25%

33,33%

8,34%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswaketika sedang belajarmenyempatkan

untuk online, dengan penyebaran frekuensi jawaban 33,33% responden

menjawab selalu, 25% responden menjawab sering, 33,33% responden

menjawab kadang-kadang dan 8,34% responden menjawab tidak

pernah.

57

Tabel 4.10

Penggunaan facebook selama 1-2 jam dalam sehari (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

9. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

2

3

16

15

5,56%

8,33%

44,44%

41,67%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamenggunakan facebook selama 1-2 jam

dalam sehari, dengan penyebaran frekuensi jawaban 5,56% responden

menjawab selalu, 8,33% responden menjawab sering, 44,44%

responden menjawab kadang-kadang dan 41,67% responden menjawab

tidak pernah.

Tabel 4.11

Penggunaan facebook selama 2-3 jam dalam sehari (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

10. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

2

8

17

9

5,56%

22,22%

47,22%

25%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamenggunakan facebook selama 2-3 jam

dalam sehari, dengan penyebaran frekuensi jawaban 5,56% responden

menjawab selalu, 22,22% responden menjawab sering, 47,22%

responden menjawab kadang-kadang dan 25% responden menjawab

tidak pernah

58

Tabel 4.12

Penggunaan facebook 3-5 jam dalam sehari (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

11. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

4

5

14

13

11,11%

13,89%

38,89%

36,11%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamenggunakan facebook 3-5 jam dalam

sehari, dengan penyebaran frekuensi jawaban 11,11% responden

menjawab selalu, 13,89% responden menjawab sering38,89%

responden menjawab kadang-kadang dan 36,11% responden menjawab

tidak pernah.

Tabel 4.13

Penggunaan facebook kurang dari 1 jam dalam sehari (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

12. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

1

23

12

0%

2,78%

63,89%

33,33%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamenggunakan facebook kurang dari 1

jam dalam sehari, dengan penyebaran frekuensi jawaban 0% responden

menjawab selalu, 2,78% responden menjawab sering, 1,67% responden

menjawab kadang-kadang dan 33,33% responden menjawab tidak

pernah.

59

Tabel 4.14

Perasaan cepat bosan, jika terlalu lama membuka facebook (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

13. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

4

5

14

13

11,11%

13,89%

38,89%

36,11%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamerasa cepat bosan, jika terlalu lama

membuka facebook, dengan penyebaran frekuensi jawaban 11,11%

responden menjawab selalu, 13,89% responden menjawab

sering,38,89% responden menjawab kadang-kadang dan 36,11%

responden menjawab tidak pernah.

Tabel 4.15

Sikap kurang betah jika menatap layar monitor lebih dari 30 menit (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

14. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

4

3

16

13

11,11%

8,34%

44,44%

36,11%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswakurang betah jika menatap layar

monitor lebih dari 30 menit, dengan penyebaran frekuensi jawaban

11,11% responden menjawab selalu, 8,34% responden menjawab

sering, 44,44% responden menjawab kadang-kadang dan 36,11%

responden menjawab tidak pernah.

60

Tabel 4.16

Ketika sedang membuka facebook suka lupa waktu (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

15. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

2

7

16

11

5,56%

19,44%

44,44%

30,56%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswaketika sedang membuka facebook suka

lupa waktu, dengan penyebaran frekuensi jawaban 5,56% responden

menjawab selalu, 19,44% responden menjawab sering, 44,44%

responden menjawab kadang-kadang dan 30,56% responden menjawab

tidak pernah.

Tabel 4.17

Memikirkan facebook ketika sedang tidak online (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

16. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

3

12

9

12

8,34%

33,33%

25%

33,33%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamemikirkan facebook ketika sedang

tidak online, dengan penyebaran frekuensi jawaban 8,34% responden

menjawab selalu, 33,33% responden menjawab sering,25% responden

menjawab kadang-kadang dan 33,3% responden menjawab tidak

pernah.

61

Tabel 4.18

Menyempatkan untuk mengupdate status ketika dalam pelajaran(-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

17. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

15

16

3

2

41,67%

44,44%

8,33%

5,56%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswaketika dalam pelajaran menyempatkan

untuk mengupdate status, dengan penyebaran frekuensi jawaban

41,67% responden menjawab selalu, 44,44% responden menjawab

sering,8,33% responden menjawab kadang-kadang dan 5,56%

responden menjawab tidak pernah.

Tabel 4.19

Menyempatkan untuk makan dan minum, walaupun sedang asik

chatting dengan teman (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

18. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

15

5

9

7

41,67%

13,89%

25%

19,44%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswawalaupun sedang asik chatting dengan

teman, menyempatkan untuk makan dan minum, dengan penyebaran

frekuensi jawaban 41,67% responden menjawab selalu, 13,89%

responden menjawab sering, 25% responden menjawab kadang-kadang

dan 19,44% responden menjawab tidak pernah.

62

Tabel 4.20

Akses facebook menggunakan handphone dimana pun saya berada (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

19. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

7

12

10

7

19,44%

33,34%

27,78%

19,44%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswamengakses facebook menggunakan

handphone dimana pun siswa berada, dengan penyebaran frekuensi

jawaban 19,44% responden menjawab selalu, 33,34% responden

menjawab sering, 27,78% responden menjawab kadang-kadang dan

19,44% responden menjawab tidak pernah.

Tabel 4.21

Terganggu ketika ada yang memanggil saat sedang online di facebook (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

20. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

13

14

5

4

36,11%

38,89%

13,89%

11,11%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswaterganggu ketika ada yang memanggil

saat sedang online di facebook, dengan penyebaran frekuensi jawaban

36,11% responden menjawab selalu, 38,89% responden menjawab

sering, 13,89% responden menjawab kadang-kadang dan 11,11%

responden menjawab tidak pernah.

63

Tabel 4.22

Menghentikan membuka facebook ketika ibu meminta bantuan (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

21. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

5

7

14

10

13,89%

19,44%

38,89%

27,78%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, siswa selalu menghentikan membuka

facebook ketika ibu meminta bantuan, dengan penyebaran frekuensi

jawaban 13,89% responden menjawab selalu, 19,44% responden

menjawab sering,38,89% responden menjawab kadang-kadang dan

27,78% responden yang menjawab tidak pernah.

Tabel 4.23

Facebook membantu melupakan masalah yang

Sedangdihadapi (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

22. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

13

16

3

4

36,11%

44,44%

8,33%

11,11%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas,dengan penyebaran frekuensi jawaban 36,11%

responden menjawab selalu, 44,44% responden menjawab sering,8,33%

responden menjawab kadang-kadang dan 11,11% responden yang

menjawab tidak pernah.

64

Tabel 4.24

Tidak tertarik mendengar cerita teman ketika sedang chatting di

facebook (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

23. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

12

23

1

0

33,33%

63,89%

2,78%

0%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban

33,33% responden menjawab selalu, 63,89% responden menjawab

sering, dan 2,78% responden menjawab kadang-kadang.

Tabel 4.25

Mendapat teguran guru karena membuka handphone di kelas untuk

mengakses facebook (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

24. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

28

3

3

2

77,78%

8,33%

8,33%

5,56%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban

77,78% responden menjawab selalu, 8,33% responden menjawab

sering,8,33% responden menjawab kadang-kadang dan 5,56%

responden yang menjawab tidak pernah.

65

Tabel 4.26

Meminjam uang teman untuk bisa membuka facebook di warnet,

ketika sedang tidak punya uang (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

25. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

3

12

9

12

8,34%

33,33%

25%

33,33%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 8,34%

responden menjawab selalu, 33,33% responden menjawab sering,25%

responden menjawab kadang-kadang dan 33,33% responden yang

menjawab tidak pernah.

Tabel 4.27

Ibu memarahi jika terlalu lama online di facebook (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

26. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

4

8

13

11

11,11%

22,22%

36,11%

30,56%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban

11,11% responden menjawab selalu, 22,22% responden menjawab

sering,36,11% responden menjawab kadang-kadang dan 30,56% yang

menjawab tidak pernah.

66

Tabel 4.28

Jika di depan komputer langsung mengunjungi facebook (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

27. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

9

17

8

2

25%

47,22%

22,22%

5,56%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 25%

responden menjawab selalu, 47,22% responden menjawab

sering,22,22% responden menjawab kadang-kadang dan 5,56 responden

yang menjawab tidak pernah.

Tabel 4.29

Menunda tugas sekolah karena asik berkomentar di facebook (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

28. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

23

11

2

0

63,88%

30,56%

5,56%

0%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban

63,88% responden menjawab selalu, 30,56% responden menjawab

sering, dan 5,56% responden menjawab kadang-kadang.

67

Tabel 4.30

Berhenti membuka facebook ketika ingat ada tugas sekolah yang

belum dikerjakan (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

29. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

12

9

12

3

33,33%

25%

33,33%

8,34%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban

33,33% responden menjawab selalu, 25% responden menjawab

sering,33,33% responden menjawab kadang-kadang dan 8,33%

responden yang menjawab tidak pernah.

Tabel 4.31

Berhenti online ketika merasa bosan (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

30. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

12

9

12

3

33,33%

25%

33,33%

8,33%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban

33,33% responden menjawab selalu, 25% responden menjawab

sering,33,33% responden menjawab kadang-kadang, dan 8,33%

responden yang menjawab tidak pernah.

68

Tabel 4.32

Distribusi Frekuensi tentang hubungan intensitas penggunaan

facebookdari 36 responden

No Nama

Jawaban Jumlah

Angket

Jumlah

Skor SL SR P TP

1 Responden 1 4 24 1 1 30 59

2 Responden 2 - 9 8 13 30 94

3 Responden 3 7 22 1 - 30 54

4 Responden 4 - 9 8 13 30 94

5 Responden 5 8 6 12 4 30 72

6 Responden 6 3 17 2 8 30 75

7 Responden 7 4 9 7 10 30 83

8 Responden 8 9 21 - - 30 51

9 Responden 9 12 14 - 4 30 56

10 Responden 10 6 13 10 1 30 66

11 Responden 11 5 14 4 7 30 73

12 Responden 12 - 18 8 4 30 76

13 Responden 13 14 9 - 7 30 60

14 Responden 14 6 14 - 10 30 74

15 Responden 15 14 8 7 1 30 55

16 Responden 16 6 9 - 15 30 84

17 Responden 17 20 4 6 - 30 46

18 Responden 18 12 11 6 1 30 56

19 Responden 19 1 18 2 9 30 79

20 Responden 20 1 20 2 7 30 75

21 Responden 21 3 12 8 7 30 79

22 Responden 22 9 6 7 8 30 74

23 Responden 23 10 14 - 6 30 62

69

24 Responden 24 29 1 - - 30 31

25 Responden 25 2 16 8 4 30 74

26 Responden 26 11 12 7 - 30 56

27 Responden 27 4 9 16 1 30 74

28 Responden 28 13 17 - - 30 47

29 Responden 29 30 - - - 30 30

30 Responden 30 6 13 4 7 30 72

31 Responden 31 18 3 9 - 30 56

32 Responden 32 18 3 9 - 30 51

33 Responden 33 7 16 - 7 30 67

34 Responden 34 19 11 - - 30 41

35 Responden 35 4 10 16 - 30 72

36 Responden 36 7 11 5 7 30 72

Untuk mengetahui nilai rata-rata intensitas penggunaan facebook,

maka penulis menggunakan rumus:

= 2340

36

= 65

Jadi nilai rata-rata dari penyebaran angket mengenai intensitas

penggunaan facebookadalah sebesar 65.

Tabel 4.33

Penilaian Analisis Mean Angket intensitas penggunaan

facebook

No Rentang Nilai Kriteria

1 91-120 Sangat Tinggi

70

2 61-90 Tinggi

3 31-60 Sedang

4 0-30 Rendah

Berdasarkan tabel penilaian rata-rata angket intensitas penggunaan

facebook, maka dapat dikatakan bahwa siswa sering menggunakan akses

facebook karena berada pada rentang 61-90 yang di kategorikan tinggi.

2. Motivasi belajar siswa

Tidak berbeda dengan intensitas penggunaan facebook, data hasil

motivasi belajar siswa pada pelajaran PAI yang diperoleh dari hasil

jawaban siswa melalui angket, dianalisa dan dikelompokkan sesuai dengan

jawaban yang sejenis ke dalam tabulasi pengelompokkan, kemudian

masing-masing data jawaban tersebut dipersentasekan terhadap jumlah

jawaban sesuai dengan masing-masing item tersebut dengan menggunakan

rumusan sebagai berikut:

P : Persentase yang dicari

F : Frekuensi

N : Number of cases

Bagian ini mendeskripsikan variabel Y yaitu motivasi belajar siswa.

Deskripsi tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.34

Belajar lebih dari 2 jam dalam satu malam (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

1. Selalu 9 25%

71

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

18

9

0

50%

25%

0%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 25%

responden menjawab selalu, 50% responden menjawab sering, dan25%

responden menjawab kadang-kadang.

Tabel 4.35

Masuk sekolah tepat waktu (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

2. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

12

17

6

1

33,4%

47,3%

16,6%

2,7%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 33,4%

responden menjawab selalu, 47,3% responden menjawab sering, 16,6%

responden menjawab kadang-kadang, dan 2,7% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.36

Mengobrol dengan teman pada saat guru memberikan penjelasan (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

3. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

2

8

12

14

5,5%

22,2%

33,4%

38,9%

Jumlah 36 100%

72

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 5,5%

responden menjawab selalu, 22,2% responden menjawab sering, 33,4%

responden menjawab kadang-kadang, dan 38,9% menjawab tidak

pernah.

Tabel 4.37

Meninggalkan tugas PAI sebelum menyelesaikannya (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

4. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

2

16

11

7

5,5%

44,5%

30,5%

19,5%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 5,5%

responden menjawab selalu, 44,5% responden menjawab sering, 30,5%

responden menjawab kadang-kadang dan 19,5% menjawab tidak

pernah.

Tabel 4.38

Asal-asalan dalam mengerjakan tugas PAI (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

5 Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

1

3

19

13

2,8%

8,3%

52,8%

36,1%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 2,8%

responden menjawab selalu, 8,3% responden menjawab sering, 52,8%

73

responden menjawab kadang-kadang dan 36,1% menjawab tidak

pernah.

Tabel 4.39

Malas mengulang pelajaran PAI di rumah (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

6. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

9

15

12

0%

25%

21,6%

33,4%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi 25% responden

menjawab sering,1,67% responden menjawab kadang-kadang dan

33,4% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.40

Malas mengerjakan tugas-tugas yang sulit (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

7. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

16

13

7

0%

72,2%

19,4%

8,4%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 72,2%

responden menjawab sering,19,4% responden menjawab kadang-

kadang dan 8,4% menjawab tidak pernah.

74

Tabel 4.41

Mengabaikan tugas-tugas PAI yang diberikan oleh guru sebelum ada

yang menegur (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

8. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

16

13

7

0%

44,4%

36,1%

19,5%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 44,4%

responden menjawab sering, 36,1% responden menjawab kadang-

kadang dan 19,5% menjawab tidak pernah

Tabel 4.42

Mengerjakan tugas sampai selesai walaupun merasa capek (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

9. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

7

5

22

2

19,4%

13,8%

61,2%

5,6%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 19,4%

responden menjawab selalu, 13,8% responden menjawab sering,13,8%

responden menjawab kadang-kadang dan 5,6% menjawab tidsk pernah.

75

Tabel 4.43

Akan keluar kelas setiap pelajaran PAI

(tidak mengikuti pelajaran) (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

10. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

17

9

10

0%

47,2%

25%

27,8%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas dengan penyebaran frekuensi jawaban

47,2%responden menjawab sering, dan27,8% responden menjawab

kadang-kadang dan 27,8% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.44

Mengantuk pada saat belajar PAI di kelas (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

11. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

17

10

9

0%

47,2%

27,8%

25%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 47,2%

responden menjawab sering, 27,8% responden menjawab kadang-

kadang dan 25% menjawab tidak pernah.

76

Tabel 4.45

Menyelesaikan tugas-tugas PAI yang diberikan guru (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

12. Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

13

13

8

2

36,1%

36,1%

22,2%

5,6%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas,dengan penyebaran frekuensi jawaban 36,1%

responden menjawab selalu, 36,1% responden menjawab sering, 22,2%

responden menjawab kadang-kadang dan 5,6% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.46

Merasa jenuh dengan tugas PAI yang rutin (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

13. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

4

19

13

0%

11,1%

52,7%

36,2%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 11,1%

responden menjawab sering, 52,7% responden menjawab kadang-

kadang dan 36,2% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.47

Belajar PAI hanya pada saat akan diadakan

ulangan atau tes (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

77

14. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

1

4

16

15

2,8%

11,1%

44,4%

41,7%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 2,8%

responden menjawab selalu, 11,1% responden menjawab sering, 44,4%

responden menjawab kadang-kadang dan 41,7% menjawab tidak

pernah.

Tabel 4.48

Mencontek pekerjaan teman apabila ada tugas atau PR (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

15. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

1

5

15

15

2,7%

13,9%

41,7%

41,7%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 2,7%

responden menjawab selalu, 13,9% responden menjawab sering, 41,7%

responden menjawab kadang-kadang dan 41,7% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.49

Memperhatikan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan PAI (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

16. Selalu

Sering

Kadang-kadang

5

14

16

13,9%

38,9%

44,4%

78

Tidak pernah 1 2,8%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 13,9%

responden menjawab selalu, 38,9% responden menjawab sering,

144,4% responden menjawab kadang-kadang dan 2,8 menjawab tidak

pernah.

Tabel 4.50

Malas apabila guru memberikan ulangan PAI (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

17. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

11

16

9

0%

30,6%

44,4%

25%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 30,6%

responden menjawab sering, 44,4% responden menjawab kadang-

kadang dan 25% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.51

Jika di sekolah ada waktu luang maka digunakan untuk belajar

bersama teman-teman (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

18. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

5

4

24

3

13,8%

11,1%

66,7%

8,4%

Jumlah 36 100%

79

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 13,8%

responden menjawab selalu, 11,1% responden menjawab sering, 66,7%

responden menjawab kadang-kadang dan 8,4% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.52

Hanya diam saja setiap guru mengadakan tanya jawab (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

19. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

1

8

16

11

2,7%

22,3%

44,4%

30,6%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 2,7%

responden menjawab selalu, 22,3% responden menjawab sering, 1,67%

responden menjawab kadang-kadang dan 30,6% menjawab tidak

pernah.

Tabel 4.53

Malas mempelajari materi PAI yang tidak disukai (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

20. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

3

16

17

0%

8,3%

44,4%

47,3%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 8,3%

responden menjawab sering, dan 44,4% responden menjawab kadang-

kadang dan menjawab 47,3% menjawab tidak pernah.

80

Tabel 4.54

Jika ada waktu luang di sekolah makadigunakan untuk bermain

bersama teman-teman (-)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

21. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

5

17

14

0%

13,8%

47,3%

38,9%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 13,8%

responden menjawab sering, 1,67% responden menjawab kadang-

kadang dan 38,9% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.55

Berusaha untuk menyelesaikan soal-soal yang sulit (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

22. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

4

13

18

1

11,2%

36,1%

50%

2,7%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 11,2%

responden menjawab selalu, 36,1% responden menjawab sering, 1,67%

responden menjawab kadang-kadang dan 2,7% menjawab tidak pernah.

81

Tabel 4.56

Meluangkan waktu untuk belajar walaupun tidak ada tugas (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

23. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

13

14

8

1

36,2%

38,8%

22,3%

2,7%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 36,2%

responden menjawab selalu, 38,8% responden menjawab sering, 22,3%

responden menjawab kadang-kadang dan 2,7% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.57

Berusaha menyelesaikan tugas PAI tepat waktu (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

24. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

10

9

17

0

27,8%

25%

47,2%

0%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 27,8%

responden menjawab selalu, 25% responden menjawab sering dan

47,2% responden menjawab kadang-kadang.

82

Tabel 4.58

Merasa kecewa apabila guru PAI berhalangan hadir (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

25. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

4

5

23

4

11,1%

13,9%

63,9%

11,1%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 11,1%

responden menjawab selalu, 13,9% responden menjawab sering, 63,9%

responden menjawab kadang-kadang dan 11,1% menjawab tidak

pernah.

Tabel 4.59

Menyediakan waktu untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru

PAI (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

26. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

9

9

17

1

25%

25%

47,2%

2,8%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 25%

responden menjawab selalu, 25% responden menjawab sering, 47,2%

responden menjawab kadang-kadang dan 2,8% menjawab tidak pernah.

83

Tabel 4.60

Membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan pelajaran PAI (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

27. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

6

12

16

2

16,7%

33,3%

44,4%

5,6%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 16,7% responden

menjawab selalu, 33,3% responden menjawab sering, 44,4% responden menjawab

kadang-kadang dan 5,6% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.61

Mendengarkan dengan baik, jika ada teman sedang mengemukakan

pendapat(+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

28. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

0

25

10

1

0%

69,4%

27,8%

2,8%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 69,4% responden

menjawab sering, 27,8% responden menjawab kadang-kadang dan 2,8%

menjawab tidak pernah.

84

Tabel 4.62

Senang jika mengikuti praktikum PAI (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

29. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

14

13

8

2

38,9%

36,2%

22,3%

5,6%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 38,9% responden

menjawab selalu, 36,2% responden menjawab sering, 22,3% responden menjawab

kadang-kadang dan 5,6% menjawab tidak pernah.

Tabel 4.63

Tetap belajar di dalam kelas sekalipun guru tidak datang (+)

NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE

30. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

15

12

8

1

41,7%

33,3%

22,2%

2,8%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyebaran frekuensi jawaban 41,7% responden

menjawab selalu, 33,3% responden menjawab sering, 22,3% responden menjawab

kadang-kadang dan 2,8% menjawab tidak pernah.

85

Tabel 4.64

Distribusi Frekuensi tentang Motivasi Belajar Siswa dari 36

Responden

No Nama

Jawaban Jumlah

Angket

Jumlah

Skor SL SR P TP

1 Responden 1 2 11 10 7 30 79

2 Responden 2 - 4 26 - 30 87

3 Responden 3 - 19 9 2 30 72

4 Responden 4 - 6 21 3 30 92

5 Responden 5 - 4 21 5 30 95

6 Responden 6 - 4 6 20 30 110

7 Responden 7 - 18 8 4 30 78

8 Responden 8 - 1 9 20 30 116

9 Responden 9 - 9 2 19 30 106

10 Responden 10 - 7 14 9 30 92

11 Responden 11 - 19 9 2 30 73

12 Responden 12 - 3 13 14 30 103

13 Responden 13 3 18 6 3 30 64

14 Responden 14 - - 11 19 30 110

15 Responden 15 1 21 2 6 30 72

16 Responden 16 5 9 14 2 30 70

86

17 Responden 17 1 13 15 1 30 74

18 Responden 18 - 7 17 6 30 97

19 Responden 19 - 12 14 4 30 84

20 Responden 20 - 15 8 7 30 79

21 Responden 21 - 12 16 2 30 77

22 Responden 22 - 6 6 18 30 103

23 Responden 23 - 3 3 24 30 120

24 Responden 24 14 6 8 2 30 52

25 Responden 25 - 18 12 - 30 71

26 Responden 26 - 5 15 10 30 94

27 Responden 27 - 12 13 5 30 83

28 Responden 28 - 22 3 5 30 70

29 Responden 29 4 22 4 - 30 56

30 Responden 30 - 4 7 19 30 109

31 Responden 31 - 13 16 1 30 76

32 Responden 32 - 8 6 16 30 102

33 Responden 33 - 10 4 16 30 104

34 Responden 34 - 12 12 6 30 85

35 Responden 35 - 4 23 3 30 89

36 Responden 36 - 5 10 15 30 105

87

Untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, maka penulis

menggunakan rumus:

= 3149

36

= 87,5

Jadi nilai rata-rata dari penyebaran angket mengenai hasil belajar

adalah adalah sebesar 87,5.

Tabel 4.65

Penilaian Analisis Mean Angket Motivasi Belajar Siswa

No Rentang Nilai Kriteria

1 91-120 Sangat Tinggi

2 61-90 Tinggi

3 31-60 Sedang

4 0-30 Rendah

Berdasarkan tabel penilaian rata-rata angket motivasi belajar PAI

siswa, maka dapat dikatakan bahwa siswa sudah mempunyai motivasi

belajar yang tinggi, karena berada pada rentang 61-90 yang di kategorikan

tinggi.

3. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan penyebaran angket

atau kuesioner kepada siswa kelas XISMA Darussalam Ciputat sebanyak 30

pertanyaan masing-masing variabel, dengan jumlah responden sebanyak 36 siswa.

Setelah itu dilakukan uji validitas instrumen, dan didapatkan hasil sebanyak 30

butir pernyataan valid untuk angket penggunaanFacebook, sedangkan angket

motivasi belajar siswa didapatkan 30 butir pernyataan valid. Lalu data tersebut

88

dijumlahkan kemudian hasil penjumlahan itu dijadikan acuan perhitungan

korelasi.

Pengujian validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan

menghitung angka korelasi atau r hitung dari nilai jawaban tiap responden untuk

tiap butir pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan r tabel. Nilai r tabel 0,254

atau 36-2=34, tingkat signifikansi 5% maka didapat r tabel 0,254. setiap butir

pertanyaan dinyatakan valid jika angka korelasi yang diperoleh dari perhitungan

lebih besar atau sama dengan dari r tabel ( ).

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket PenggunaanFacebook

Untuk angket pengajian facebook, hasil uji validitas dan

reliabilitasnya adalah:

Tabel 4.66

Uji Validitas Intensitas Penggunaan Facebook

Pertanyaan Nilai r Hitung Nilai r Tabel Kriteria

1 0,561 0,254 Valid

2 0,711 0,254 Valid

3 0,464 0,254 Valid

4 0,471 0,254 Valid

5 0,465 0,254 Valid

6 0,656 0,254 Valid

7 0,712 0,254 Valid

8 0,471 0,254 Valid

9 0,431 0,254 Valid

10 0,526 0,254 Valid

11 0,561 0,254 Valid

12 0,553 0,254 Valid

89

13 0,561 0,254 Valid

14 0,580 0,254 Valid

15 0,467 0,254 Valid

16 0,471 0,254 Valid

17 0,431 0,254 Valid

18 0,580 0,254 Valid

19 0,660 0,254 Valid

20 0,561 0,254 Valid

21 0,711 0,254 Valid

22 0,580 0,254 Valid

23 0,553 0,254 Valid

24 0,440 0,254 Valid

25 0,471 0,254 Valid

26 0,712 0,254 Valid

27 0,526 0,254 Valid

28 0,487 0,254 Valid

29 0,471 0,254 Valid

30 0,471 0,254 Valid

Sumber: Data diolah menggunakan program SPSS 17.

Dari hasil uji validitas diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari

r tabel product moment tingkat signifikansi 5% yaitu 0,254, jika r hitung

lebih besar atau sama dari r tabel maka butir pernyataan tersebut dapat

dinyatakan valid. Dari hasil uji validitas, pertanyaan yang valid sebanyak

30 pertanyaan dari 30 pertanyaan.

Setelah itu dilakukan uji reliabilitas dengan bantuan program SPSS

versi 17, sehingga menghasilkan:

90

Tabel 4.67

Realiability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of

Items

,921 ,923 30

Dari hasil perhitungan SPSS 17, dihasilkan cronbach’s alpha sebesar

0,921, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dinyatakan

reliabel.

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar PAI Siswa

Hasil uji validitas dan reliabilitas angket motivasi belajar Pendidikan

Agama Islam siswa adalah:

Tabel 4.68

Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa

Pertanyaan Nilai r Hitung Nilai r Tabel Kriteria

1 0,745 0,254 Valid

2 0,690 0,254 Valid

3 0,805 0,254 Valid

4 0,668 0,254 Valid

5 0,745 0,254 Valid

6 0,690 0,254 Valid

7 0,610 0,254 Valid

8 0,691 0,254 Valid

9 0,509 0,254 Valid

10 0,825 0,254 Valid

11 0,730 0,254 Valid

12 0,800 0,254 Valid

91

13 0,745 0,254 Valid

14 0,745 0,254 Valid

15 0,745 0,254 Valid

16 0,559 0,254 Valid

17 0,528 0,254 Valid

18 0,546 0,254 Valid

19 0,690 0,254 Valid

20 0,560 0,254 Valid

21 0,474 0,254 Valid

22 0,613 0,254 Valid

23 0,725 0,254 Valid

24 0,786 0,254 Valid

25 0,610 0,254 Valid

26 0,737 0,254 Valid

27 0,668 0,254 Valid

28 0,745 0,254 Valid

29 0,805 0,254 Valid

30 0,690 0,254 Valid

Sumber: Data diolah menggunakan program SPSS 17.

Dari hasil uji validitas diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari

r tabel product moment tingkat signifikansi 5% yaitu 0,254, jika r hitung

lebih besar atau sama dari r tabel maka butir pernyataan tersebut dapat

dinyatakan valid. Dari hasil uji validitas, pernyataan yang valid sebanyak

30 pernyataan dari 30 pernyataan.

Setelah itu dilakukan uji reliabilitas dengan bantuan program SPSS

versi 17, sehingga menghasilkan:

92

Tabel 4.69

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of

Items

,960 ,961 30

Dari hasil perhitungan SPSS 17, dihasilkan cronbach’s alpha sebesar

0,960, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dinyatakan

reliabel.

4. Analisis Data

Data yang dianalisa adalah nilai dari penyebaran angket mengenaifacebook

dan motivasi belajar siswa. Sesuai dengan teknik pengolahan data, maka tabel di

bawah ini akan menjelaskan perhitungan untuk memperoleh koefisien korelasi

antarafacebook dengan motivasi belajar siswa sehingga dapat diambil interpretasi

data.

Tabel 4.70

Perhitungan untuk Memperoleh Angka Indeks Korelasi

Antara Variabel X dan Variabel Y

Subjek X Y XY X² Y²

1 59 79 4661 3481 6241

2 94 87 8178 8836 7569

3 54 72 3888 2916 5184

4 94 92 8648 8836 8464

5 72 95 6840 5184 9025

6 75 110 8250 5625 12100

7 83 78 6474 6889 6084

8 51 116 5916 2601 13456

9 56 106 5936 3136 11236

93

10 66 92 6072 4356 8464

11 73 73 5329 5329 5329

12 76 103 7828 5776 10609

13 60 64 3840 3600 4096

14 74 110 8140 5476 12100

15 55 72 3960 3025 5184

16 84 70 5880 7056 4900

17 46 74 3404 2116 5476

18 56 97 5432 3136 9409

19 79 84 6636 6241 7056

20 75 79 5925 5625 6241

21 79 77 6083 6241 5929

22 74 103 7622 5476 10609

23 62 120 7440 3844 14400

24 31 52 1612 961 2704

25 74 71 5254 5476 5041

26 56 94 5264 3136 8836

27 74 83 6142 5476 6889

28 47 70 3290 2209 4900

29 30 56 1680 900 3136

30 72 109 7848 5184 11881

31 56 76 4256 3136 5776

32 51 102 5202 2601 10404

33 67 104 6968 4489 10816

34 41 85 3485 1681 7225

35 72 89 6408 5184 7921

36 72 105 7560 5184 11025

N = 36 2340 3149 207351 160418 285715

94

Dari data tersebut, maka dapat dicari nilai koefisien korelasi sebagai

berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

√[ ][ ]

√[ ][ ]

√[ ][ ]

= 0,289

Jadi angka korelasi antara variabel X (facebook) dan variabel Y (motivasi

belajar siswa) adalah sebesar 0,289.

5. Interpretasi Data

Setelah diketahui, untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

yang diteliti, penulis mengacu pada tingkat koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 4.71

Interpretasi Data

Besarnya “r” Poduct Moment (rxy) Interpretasi

0,00 – 0,20 Sangat rendah

0,20 – 0,40 Rendah

0,40 – 0,70 Sedang/Cukup

95

0,70 – 0,90 Tinggi

0,90 – 1,00 Sangat tinggi

Berdasarkan hasil data dari , maka penulis akan memberikan

interpretasi data dengan menggunakan perhitungan di atas terhadap angka korelasi

Product Moment melalui dua cara, yaitu:

a. Interpretasi dengan cara sederhana, interpretasi terhadap dari

perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan Y tidak

bertanda negatif, berarti di antara kedua variabel tersebut terdapat korelasi

positif (korelasi yang berjalan searah). Dengan memperhatikan besarnya

(yaitu 0,289), yang berkisar antara 0,20-0,40 berarti korelasi positif antara

variabel X dan variabel Y termasuk korelasi positif yang rendah.

b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai Product Moment rumusan

hipotesa kerja/alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho) yang penulis ajukan di

awal adalah:

Ha : Terdapat hubungan yang positif antara penggunaan facebook dan

motivasi belajar siswa kelas XI di SMA Darussalam Ciputat

Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif antara penggunaan facebook

terhadap motivasi belajar siswa kelas XI di SMA Darussalam

Ciputat

Adapun kriteria pengajuannya adalah jika > , maka Ha

diterima dan Ho ditolak.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada hubungan positif yang

signifikan atau tidak antara variabel X dan variabel Y, maka r hasil

perhitungan dibandingkan dengan . Dan sebelum membandingkannya,

maka terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya atau df (degree of

freedom) dengan menggunakan rumus:

df = N – nr

= 36 – 2

= 34

96

Dengan df sebesar 34 diperoleh pada taraf signifikan 5%

sebesar 0,254 sedangkan pada tarif signifikan 1% diperoleh sebesar

0,214. Ternyata (0,289) jumlahnya lebih besar dari pada yang

besarnya 0,254 dan 0.214. Karena lebih besar dari , maka hipotesa

alternatif (Ha) diterima dan Ho ditolak. Ini berarti untuk taraf signifikansi

5% dan 1% terdapat korelasi atau pengaruh positif. Dengan kata lain bahwa

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam kelas XI di SMA Darussalam

Ciputat dipengaruhi oleh Intensitas penggunaan Facebookwalaupun sedikit.

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Intensitas penggunaan

Facebook terhadap motivasi belajar siswa maka digunakan rumus sebagai

berikut:

KD = r² x 100%

= 0,289² x 100%

= 8,35%

Dari perhitungan diperoleh hasil KD sebesar 8,35% maka dapat

diketahui bahwa Intensitas penggunaan Facebookdalam mempengaruhi

motivasi belajar siswa sebesar 8,35% dan ini berarti 91,65% dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain.

Berdasarkan perhitungan korelasi product moment antara variabel X

dan variabel Y didapatkan angka sebesar 0,289, angka ini menunjukkan

bahwa adanya korelasi antara Intensitas penggunaan Facebook dan

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Nilai r hitung lebih besar

dari r tabel (0,289 > 0,254)ini berarti r hitung lebih besar, maka hipotesis

alternatif diterima, artinya ada hubungan yang positif antara Intensitas

penggunaan Facebook dan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam

Siswa.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukaan bahwa rata-rata skor Intensitas penggunaan

Facebookdiperoleh sebesar 65 dan untuk skor motivasi belajar siswa diperoleh

97

rata-rata sebesar 87,5 ini menunjukkan bahwa skor Intensitas penggunaan

Facebookmempunyai hubungan terhadap motivasi belajar siswa.

Dari perhitungan diperoleh sebesar 0,289, hasil lebih besar dari

yaitu 0,254 artinya terdapat hubungan yang positif antara intensitas

penggunaan facebook dan motivasi belajar siswa walaupun sedikit. Apabila hasil

tersebut diinterpretasikan secara sederhana dengan mencocokkan hasil

perhitungan dengan angka indeks korelasi r product moment, ternyata besarnya

yang diperoleh terletak antara 0,20-0,40, ini menunjukkan antara variabel X

dan variabel Y terdapat korelasi yang rendah. Hal ini berarti siswa yang sering

menggunakan facebook bisa berpengaruh terhadap motivasi belajarnya. Terdapat

hubungan yan positif walaupun rendah.

Kontribusi dari hasil korelasi yang didapatkan sebesar 8,35%. Artinya,

salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah intensitas

penggunaan facebook walaupun rendah..

Berdasarkan jawaban hipotesis, maka dapat dinyatakan bahwa Ha

(Hipotesis alternatif) diterima dan Ho (Hipotesis nihil) di tolak karena r hitung

lebih besar dari r tabel (0,289 > 0,254), artinya r hitung lebih besar dari r tabel,

maka ada hubungan positif yang terdapat antara intensitas penggunaan facebook

dan motivasi belajar siswa.

Setelah dihitung besarnya koofisien determinasi maka didapatkan hasil

sebesar 8,35%, artinya sebesar 8,35% motivasi hasil belajar siswa terpengaruh

oleh intensitas penggunaan facebook dan 91,65% didukung oleh faktor-faktor

yang lain.

Jadi dapat diketahui bahwa intensitas penggunaan faebook mempunyai

hubungan yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa walaupun sedikit atau

rendah.

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan keseluruhan skripsi ini dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang positif antara intensitas penggunaan facebook terhadap

motivasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran PAI di SMA Darussalam

Ciputat. Terbukti dengan hasil uji hipotesis terhadap nilai r, ternyata “r” hitung

jumlahnya lebih kecil dari pada “r” tabel, meski demikian hipotesa alternatif (Ha)

diterima dan Ho ditolak karena masih ada hubungan positif.

Dari hasil perhitungan KD menjelaskan bahwa intensitas penggunaan

facebook yang dilaksanakan di sekolah SMA Darussalam Ciputat memberikan

pengaruh yang rendah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI.

Hasil uji t diperoleh nilai “t” hitung lebih besar dari pada nilai “t” tabel, maka H0

ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang positif antara intensitas

penggunaan facebook terhadap motivasi belajar siswa kelas XI pada mata

pelajaran PAI di SMA Darussalam Ciputat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Intensitas penggunaan facebook bagi siswa SMA Darussalam harus

mendapatkan bimbingan dari guru. Dalam hal ini diartikan bahwa guru

harus menerangkan penggunaan sosial media dengan sebaik-baiknya. Agar

tidak terjadi salah penggunaan didalamnya. Dibutuhkan pantauan dan

himbauan dari guru agar motivasi belajar siswa tetap terjaga.

2. Bagi guru PAI penulis berharap selalu menyajikan pelajaran yang

menyenangkna bagi siswa dan tidak bosan-bosannya untuk

mengembangkan kegiatan pembelajaran dan menggunakan metode yang

99

beragam. Serta memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang untuk

meningkatka motivasi siswa dalam belajar.

3. Pihak sekolah diharapkan memberikan dukungan terhadap aktifitas belajar

siswa baik itu materil dan moril. Mendukung dalam hal ini adalah

memberikan pelayanan dan fasilitas yang memang dibutuhkan oleh guru

dan siswa dengan tujuan agar proses pembelajaran berjalan secara

maksimal. Serta siswa bisa mendapatkan motivasi yang lebih untuk

belajar.

4. Pihak sekolah juga diharapkan untuk memberikan fasilitas kepada guru

PAI untuk selalu mengikuti seminar, pelatihan, dan workshop yang terkait

guna mengembangkan mata pelajaran PAI yang ada di SMA Darussalam

Ciputat.

100

DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Akyas. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: PT. Mizan Publika. 2004

Bahri Djamarah, Syaiful. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2008

Chaplin, JP. Dictionary of Psychology. New York: Dell Publishing. 1986

Chaplin, JP. Kamus Lengkap Psikologi.Terj. Kartini Kartono. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2008

Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011

E. Waruyu, Fidelis. Belajar dan Motivasi: Bagaimana Mengembangkan Motivasi Internal.

Volume 2, No.2, Jurnal Provitae, November 2006

Gulo, Dali. Kamus Psychologi, Bandung: Tonis. 1982.

H.M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), Cet. I

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hayadin. Kajian Terhadap Eksistensi Situs Facebook Untuk Kepentingan Pelajar Indonesia.

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 2010

http://techno.okezone.com/read/2014/01/29/55/933307/10-tahun-perjalanan-sukses-facebook .

diakses kamis, 20 Februari 2014 pukul 01.53

Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Cet. III.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006

Marlina, Lina. Facebbok Alat Gaul dan Bisnis Dahsyat Anak Muda, Jogjakarta: Diva Press. 2009

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2008), Cet. IV

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2009

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

2007

Nilawati, Sativa. Kaya dan Gaya Via Facebook. Yogyakarta: Andi Offset. 2010

Pardosi, Mico. Buku Panduan Facebook. Surabaya: Dua Selaras. 2010

101

Patmanthara, Syaad. Pembelajaran Melalui Internet di Perguruan Tinggi. Jurnal Teknodik. 2007

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi

Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, BAB VIII Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran PAI Madrasah Aliyah.

Priyatna, Haris. Sukses Di Era Facebook, Bandung: How Press. 2009

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. 2001

Ramayulis. Pendidikan Islam dalam Ru mah Tangga. Jakarta: Kalam Muia. 1987

Rezky, Muhammad. Facebook VS Friendster, Sleman: Connex. 2009

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2003

Shadily, Hasan. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. 1982

Siregar, Syofian. Statistik Para metric Untuk Penelitian Kuantitatif cet. 1. Jakarta : Bumi Aksara,

2013.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2010

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya cet. ke-1. Jakarta : PT

Bumi Aksara. 2003

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikani Cet ke II. Bandung : PT.Remaja

Rosdakarya. 2006

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2008

Syukur, Yanuardani. Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka. Jogjakarta: Diva Press. 2009

Thabrany, Hasbullah. Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1995

Umar, Husein. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Rajawali press.

2011

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : PT. Bumi

Aksara. 2009

Yamin, Martinis. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press. 2007

ANGKET INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK SISWA SMA DARUSSALAM

CIPUTAT

Nama : ___________________________

Kelas : ___________________________

Jenis Kelamin : ___________________________

Petunjuk :

1. Isilah angket pernyataan di bawah ini dengan jujur, benar, sungguh-sungguh dan tepat.

2. Berilah tanda ceklis ( ) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan kehidupan anda sehari-hari.

3. Pertanyaan di bawah ini tidak mempengaruhi nilai anda dalam pembelajaran sehari-hari.

Alternatif Jawaban :

SL : Selalu

SR : Sering

KD : Kadang-Kadang

TP : Tidak Pernah

No Pertanyaan Alternatif Jawaban

SL SR KD TP

1 Saya mengakses Facebook setiap hari selama seminggu

2 Saya mengakses Facebook 3-4 hari dalam seminggu

3 Saya mengakses Facebook 1-2 hari dalam seminggu

4 Saya tidak pernah mengakses Facebook dalam seminggu

5 Saya merasa senang jika sedang membuka Facebook

6 Saya merasa penasaran, jika 1 jam saja saya tidak melihat status

teman-teman saya di Facebook

7 Saya menghabiskan waktu senggang saya untuk membuka

Facebook

8 Ketika sedang belajar, saya menyempatkan untuk online

9 Saya menggunakan Facebook selama 1-2 jam dalam sehari

10 Saya menggunakan Facebook selama 2-3 jam dalam sehari

11 Saya menggunakan Facebook selama 3-5 jam dalam sehari

12 Saya menggunakan Facebook kurang dari 1 jam dalam sehari

13 Saya merasa cepat bosan, jika terlalu lama membuka Facebook

14 Saya kurang betah jika menatap layar monitor lebih dari 30

menit

15 Ketika sedang membuka Facebook saya suka lupa waktu

16 Saya memikirkan Facebook ketika sedang tidak online

17 Ketika dalam pelajaran saya menyempatkan untuk mengupdate

status

18 Walaupun sedang asik chatting dengan teman, saya

menyempatkan untuk makan dan minum

19 Saya mengakses Facebook menggunakan Handphone di mana

pun saya berada

20 Saya terganggu ketika ada yang menanggil saya saat sedang

online di Facebook

21 Saya menghentikan membuka Facebook ketika ibu meminta

bantuan

22 Facebook membantu saya melupakan massalah yang sedang

saya hadapi

23 Saya tidak tertarik mendengar cerita teman ketika saya sedang

chatting di Facebook

24 Saya ditegur guru karena membuka handphone di kelas untuk

mengakses Facebook

25 Saya meminjam uang teman untuk bisa membuka Facebook di

warnet, ketika saya sedang tidak punya uang

26 Ibu memarahi saya jika terlalu lama online di Facebook

27 Jika di depan komputer saya langsung mengunjungi Facebook

28 Saya menunda tugas sekolah karena asik berkomentar di

Facebook

29 Saya menghentikan membuka Facebook, ketika ingat ada tugas

sekolah yang belum saya kerjakan

30 Saya berhenti online ketika merasa bosan

ANGKET MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMA DARUSSALAM CIPUTAT

Nama : ___________________________

Kelas : ___________________________

Jenis Kelamin : ___________________________

Petunjuk :

1. Isilah angket pernyataan di bawah ini dengan jujur, benar, sungguh-sungguh dan tepat.

2. Berilah tanda ceklis ( ) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan kehidupan anda sehari-hari.

3. Pertanyaan di bawah ini tidak mempengaruhi nilai anda dalam pembelajaran sehari-hari.

Alternatif Jawaban :

SL : Selalu

SR : Sering

KD : Kadang-Kadang

TP : Tidak Pernah

No Pertanyaan Alternatif Jawaban

SL SR KD TP

1 Saya belajar lebih dari 2 jam dalam satu malam

2 Saya masuk sekolah tepat waktu

3 Saya mengobrol dengan teman pada saat guru memberikan

penjelasan

4 Saya meninggalkan tugas PAI sebelum menyelesaikannya

5 Saya asal-asalan dalam mengerjakan tugas PAI

6 Saya malas mengulang pelajaran PAI di rumah

7 Saya malas mengerjakan tugas-tugas yang sulit

8 Saya mengabaikan tugas-tugas PAI yang diberikan oleh guru

sebeluma ada yang menegur

9 Saya mengerjakan tugas sampai selesai walaupun saya merasa

capek

10 Setiap pelajaran PAI, saya akan keluar kelas (tidak mengikuti

pelajaran)

11 Saya mengantuk pada saat belajar PAI di kelas

12 Saya menyelesaikan tugas-tugas PAI yang diberikan guru

13 Saya merasa jenuh dengan tugas PAI yang rutin

14 Saya belajar PAI hanya pada saat akan diadakan ulangan/tes

15 Saya mencontek pekerjaan teman apabila ada tugas/PR

16 Saya memperhatikan masalah-masalah yang ada kaitannya

dengan PAI

17 Saya malas apabila guru memberikan ulangan PAI

18 Jika di sekolah ada waktu luang maka saya gunakan untuk

belajar bersama teman-teman

19 Setiap guru mengadakan Tanya jawab saya hanya diam saja

20 Saya malas mempelajari materi PAI yang saya tidak suka

21 Jika ada waktu luang di sekolah maka saya gunakan untuk

bermain bersama teman-teman

22 Saya berusaha untuk menyelesaikan soal-soal yang sulit

23 Saya meluangkan waktu untuk belajar walaupun tidak ada tugas

24 Saya berusaha menyelesaikan tugas PAI tepat waktu

25 Saya merasa kecewa apabila guru PAI berhalangan hadir

26 Saya menyediakan waktu untuk mengerjakan tugas yang

diberikan guru PAI

27 Saya membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan pelajaran

PAI

28 Jika ada teman sedang mengemukakan pendapat, saya

mendengarkan dengan baik

29 Saya senang jika mengikuti praktikum PAI

30 Saya tetap belajar di dalam kelas sekalipun guru tidak datang

Pedoman Wawancara

1. Apakahsiswa SMA Darussalam mengetahuitentang media sosial ?

2. Seberapa besarsiswa SMA Darussalam mengetahui tentang media sosial, khususnya

Facebook?

3. Adakah batasan-batasan penggunaan Facebook siswa ketika di sekolah ?

4. Apakah ada siswa yang ketika dalam kegiatan belajar-mengajar malah asik menggunakan

Handphonenya untuk mengakses Facebook ?

5. Bagaimanakah tindakan bapak dalam menangani hal tersebut ?

6. Bagaimana minat siswa SMA Darussalam dalam belajar, khususnya pelajaran PAI ?

7. Menurut bapak apakah Facebook berpengaruh terhadap minat siswa dalam belajar ?

8. Bagaimana tindakan bapak atau sekolah untuk menangani masalah tersebut ?

9. Pernakah Facebook digunakan sebagai forum diskusi atau tugas sekolah bagi para siswa?

10. Menurut bapak lebih banyak dampak positif atau negative dari penggunaan Facebook

terhadap kegiatan belajar siswa SMA Darussalam ?

Dosen Pembimbing,

Siti Khodijah, MA

Jawaban Wawancara

1. Mengetahui

2. 100% semua mengetahui

3. Ada, menggunakan Facebook ketika di luar jam pelajaran. Seperti sedang istirahat.

4. Ada, beberapa siswa yang seperti itu.

5. Hukumannya disita selama 1 minggu dan diberikan hukuman bersih-bersih kantor selama

1 minggu.

6. Minatnya sangat besar, akan tetapi waktu atau jam pelajarannya yang sangat sedikit,

sehingga sangat membatasi.

7. Tidak ada pengaruhnya.

8. Tindakannya diarahkan ke hal-hal yang positif.

9. Sampai sekarang belum pernah ada.

10. Lebih banyak dampak negatifnya yang dirasakan.

Keterangan : wawancara ini di lakukan pada tanggal 8 April 2014 pada pukul 10.00-10.30 WIB.

Guru Pendidikan Agama Islam

MUSLIHUDIN, S.HI

BXff ;spgf, 33FF3XS333Rpgxci:HX:383;5:ls

PERsB :R:HHpE3:sRsh;Rx IEf, (;3PH3pqissg

l'

I

l'

"t

"I

-1 =l

-l "l

-l "i "t

"l

"l

"l

.T

"l "l =l

"l"l

:

il

ti

iz

.:Ii. .1. :

rfi}i

ffiiflEln

i:li{: I

..t:.: I

rtlr3t:tl

it.11

:4

:i

, ]

*f*ll

llirlEt-ti

il*

::

i !:+:

n

,E

I

3

...

E3:a

a

'.p-l

ln

3

:

- a B'-

: *E g *q g E9 E

3 E gE Ee

! i'3 . B Be 3 S'" 3 EE !

98 5 3e

E s':g gE $ 3'o 39:

!acq

B "i E

E .g q';

s,s 3E E *q 3 to E s!

3s E E gi 98 6

roBc

tgT-=-=l--s ss g sq s e' E *'e. C'q

e3 q9.9

B'- 6

g = 3E

3 9n t 3; Eiq : : s? g, *-E

- 6 o s 9_

:;-rgqB's E 3: 5 BE

sL B 9B B s; -'B'! 3 B- 3':

,qc : 93 i 3 e*o6

3:! : T EE

g BE E 3E :5I e

=--- sE ri E sg B Bi E :'t i =E

i-

;i2 d

g

a;

]

I6

a

!" iE r. iii ". !;i. "E,i s€. Lg ;i . $

!

!4,

.!gr ;; 9: E;i.Is ,:t, n

EIb

.eai^ :l;E i, :

!

6

;

3

"= ;E .= 6

ri, il ttr. -.!E!

;

Eii ;c" 33 ;e= 3

6

c3

9-

:s-

F sh g 3- 3E g sg g BE : B's .8 3a s :L E ee e e!

j:

q+aicqn

cqqcqc

n;

dq

oloq.a;og

qi

.qdo-

; xt

:c

qd

P S? ,9

E B€ i 3: I3g I:e:.i E -E 3 -q € -3 : .s e -i 3'5

'3s 3 Bt 6 3; E eF 8 3q ;- 3E B 3g ::t[ ; ei F 33 i E;e "l * -a 3 "r I ; " a

s g* 3 gi B 3'" 3 ii'- 3 3'" 3 g" 3:: 3 33tC c:-i

^t.c

!- 9

;=- t

a

t-;

i t! ^

i. lzi: i=z

E

,

t- t656

!= ;t != ;t 1- tiF: da 9: :e +: Ea

j: 5

3

Ba6i= ;; !: Yi != ;i != ii4.33 ii,3e iiz i3 ;E= E

6

Anz da

, J3t

. .!"iE= 33

;<

.

PI s &B E 3 g! IB k n sp

. tE E si : B E H *i E

E *[ ge3

3 5 Bq E BO

g i EK E c8 ;c6

r ! 66 ! o 9 3'3

ECP

o 3 B,.

: :3R b c9 I E'q B

*! B Br E s: H eA i 5E-- sE--EEt

; =g E *g E B'g

E g "E E

5 3 35 E E:

i E'! i sg i ":l

S ,{ Bb E B! E qBq E*! €*A s''E g-,t---E--a E BB

c8 E g E- B's

'! 3 gtiieS '€ 3 gt B- e,s E B,a E sq

E ui E E g s- E 3 "3

o ;9= ISCYe q3

:e ;c

E- ffi--E-El_-

;c;oaa

6 s'3 g =q E *€

lc : ! B:

s x B'. 3 a,-qoc ; ; g! I 3 BE g'E E'I

'r E 3s : F 35 3

E

8 e E B'c E 3E:o

r E 3- 3: c :31 g I::5o $ E *'r. E 3's g el 3 si E Fi F fE

E ''F q i 3s i 3: I rg gc3 'A E 3'g E si

I X 3- 2 -P * E 33 E se

s ;c. is ;a= is ;c. S; ;:= ji ;c= Si ;c. ji ;e=;g ;ti2144. 11ii132,2.i. sE" ;,, :{" si. c;" gi" ;i. si ci" sg, ;i_ ii. ;i. sg" ii.

c3

ffi

E 5,

6i ! .9 a a

E eg E tq

3 3*

oB

: 9 e ! gs B I ! ! S'. 5 gtqtso; Nrcg

c-qq E

.5 8 3-

B .: 2 -3 3 -3 E - sE E rg g e: c tB E BH E "E :3E

I S- Ct 3 BL t B: 3 gE I3E ! gB I Be E BP : B; X E3 B -: ;;: r Y-d " ".i ; 'H E 'i i 4 n Y c "9 6--- c i . q r i

E 3E E'q

o ox qE

3-3e

ze= ;38 e 3; E B,B E sE E Bq : *! E sB : BE E'3 g =I 3 =',g "E'fi E ":E 3o

CB

iq8 -3 3'3

; "E g: :3!

3 -! ;.8 ! E',q

! Bs ?.2

o 6x S'5 3 3o 3 g!;q64il

e; ! 3'E E *E E a s'a E rE

R .E

I 3: : sE E 3'? g ei ;38 E 3'E E s': E s'E E sQ Z 3'Z E sr* : 3'E i'p. a.a

! 3 3: 2- =; I =l

; ei i Bl ! *g Z e,? ; =: :-s:s 5 sa Z-E9 ?d e -= ir_ !:. a d{:G

_!

-! i;; i2 i':

:a.i

;ii. rE ;i .: ;!; it :; '1: 1; Ii r;l iFX- PP ;1.i. !: li. i.! ii,.c

t?-

i: 5a ii

6

x(

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha

Based onStandardize

d ltems N of ltems

.921 .92:! 30

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha

Based onStandardize

d ltems N of ltems

.960 .961 30

x2

79 3481

87 8836

72 29L6

92 8836

95 5184

110 5625

78 6889

Lt6 2601

106 3136

92 4356

73 5329

103 s776

64 3600

110 5476

72 3025

70 7056

74 21,L6

97 3136

84 6241"

79 5525

77 6241

103 5476

120 3844

52 961

7t s476

94 3136

83 5476

70 2249

56 900

109 51-84

76 3136

102 260L

104 4489

85 1681

89 51,84

105 5184

3149 160418

466L

81183888

8648

6840

8250

6474

5916

5936

6072

532978283840

8140

3960

5880

3404

54326636

5925

6083

7622

7440

t6125254

52646t423290

1680

7848

4256

s2a26968

3485

6408

7560

207351

XYY2

36

59

94

54

94

72

75

83

51

56

66

73

76

60

74

55

84

46

56

79

75

79

74

62

31

74

56

74

47

30

72

56

51

67

4L

72

72'2340

624L

7569

5184

8464

9025

12tOO

6084

134561L236

8464

5329

10609

4096

121005184

4900

54769449

7056624t5929

10609

1.4400

27045041

8836

6889

4900

3136

11881

5776

1040410815

7225

7921,

11025

285715

95976N.XY

X.Y

N.X2

x(2)

N.Y2

Y(2)

7464636

7368660

5775048

5475640

10285740

991,6201

HasilAkhir 0.2885L7259

2994481.10658E+1L 332652.543

369539

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Muhammad SYihabuddin

NIM : 109011000146

Judul Skripsi : Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi

Belajar siswa Pada Pelajaran PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat

No Footnote Paraf

BAB I 1I D"ri Darmawan, Teknologi Pembelaiatan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,20ll), h- 7-8'

2 Sy*d Pat""rth*r, Pembelajaran Melalui Intemet di

Perguruan Tinggi, Jurnal Teknodik, 2007,pp- 57-58.

J Syaad Patmanthara, Pembelajaran Melalui Internet

di Perguruan Tinggi, Jurnal Teknodik, 2007, pp. 59.

\4 Er" S'rtiw Nilawati, Kaya dan Gaya Via Facebook,

(Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h. 7 1. _145 Hay"atr, Krjtrn Terhadap Eksistensi Situs Facebook Untuk

Kepentingan Pelajar Indonesia, Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan, 2A10, PP. 329.

6 Haris Priyatna, Sukses Di Era Facebook, (Bandung: How

Press, 2009), cet.I, h.60.

7 Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster, (Sleman:

Connoxi, 20A9), c. I, h. 5.

8 H"y"dt.;Gta, T"rhadap Eksistensi Situs Facebook Untuk

Kepentingan Pelajar Indonesiq Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan, 2A10, PP. 328

9 @amis, 2o Februari 2014 Pukul0l .53 dari I

@istensi-Situ s.Il acebook Untuk

f.p"ntirgun Pelajar Indonesia, Jurnal Pendidikan darr

Kebudayaan, 2010, PP. 330'

ffibrttah ThabranY, Rahasia Sukses

RajaGrafindo Persada, 1995), h' 30'

ffii, (Bandung: Tonis, 1982),Cet'

I, h. 125.' 'Hassan Shadily, Ensiklopedia Indonesia' (Jakarta:

lchtiar Baru-Van Hoeve, 1982),h' 1462'

iogY, (New York: Dell

Publishing, 1986), h. 245'

J'P. Ch"plt,r, ffiogi'Terj' Kartini

Ku.,ono, (iakarta: PT RajaGrafindo Persada,2008)' h'254

ffidanGayaViaFacebook,(Yogyakarta: Andi Offset,2010), h' I

ffira" Facebook, (SurabaYa: Dua

Selaras, 2010), h. 3

ebook, (Bandung: How

Press, 2009), Cet.I, h. 13

isnis DahsYat Anak

Muda, (Jogiakarta: Diva Press,2009), h' l4

ffih--"ffi"d R*b', Facebook VS Friendster, (Sleman:

Connexi, 2A09), Cet.I, h. 1-4

ffi Gaul dan Bisnis Dahsyat Anak

Muda, (Jogfakarta: Diva Press, 2009), h' 15

Mrh r' (Sleman:

Connexi, 2009),Cet. I, h' 5'

ffidan GayaviaFacebook,2010)" h. 2.

Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster,(Sleman: Connexi, 2009), Cet.I, h. 5Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster, (Sleman:

Connexi,2009), Cet.I, h. 5

Eva Sativa Nilawati, Kaya dan Gaya Via Facebook,(Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h. I -2

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka,

(Jogjakarta: Diva Press, 2009), h. 26

Haris Priyatna, Sukses Di Era Facebook, (Bandung: HowPress, 2009), Cet. I, h. 65

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka,

(Jogiakarta: Diva Press, 2009), h. 27 -28

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surg4 SebelahNeraka,(Jogjakarta: Diva Press, 2009), h. 29

Haris Priyatna, Sukses Di Era Facebook, (Bandung: How

Press, 2009), cet.1, h. 63

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka,(Jogjakarta: Diva Press, 2009), h. 29-3 1

Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 1995), h. 30.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,

(l akarta: PT. Raj aGrafi ndo Persada, 2003), h. 7 3

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, KamusBesar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,200l,\, h.756

Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan,(Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004), Cet.I, h.65.

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara), h. 158.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (

Jakarta: Rajawali Pers,2011) Cet. XIX, h. 74.

37 Jurnal Provitae, Belajar dan Motivasi: BagaimanaMengembangkan Motivasi Internal oleh Fidelis E. Waruyu,Volume 2, No.2, November 2006. I

38 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di tndonesia, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2A07), Cet. II, h. 173.

39 Martini s Yamin, Strategi Pembelaj aran Berbas isKompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2004), h. 83

40 Martini s Yamin, Strategi Pembelaj aran BerbasisKompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2004), h. g0

4t Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 7 5

42 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: pTRajaGrafindo Persada, 2008), h. l5l

43 Syaifirl Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: RinekaCipta, 2008), h. 150 !(

44 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengafif(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 90

I

45 Muhibbiq Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: pTRajaGrafindo Persada, 2008), h. 152

46 SyaifuIBahri Djamarah, Psikologi Belajar, llat irta: ninet<aCipta,2008), h. 151

47 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaiar,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 85

48 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, lfutarta nineka

Cipta, 2008), h. 152-155

49 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT RajaGrafi ndo Persada, 2003), h. 9Z-g 5

50 H.M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UINJakarta Press,2005), Cet. I, h. 1l I

5l Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: FT

Remaja RosdaKarya, 2008), Cet. [V, h. 76. 152 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama

Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafirtdo Persada, 2009),h.7

53 Ramayrlis, Pendidikan Islam dalam Ru mah Tangga,(Jakarta: Kalam Muli4 1987), h- 10-11

54 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama IslamBerbasis Kompetensi,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006), Cet. III, h. 130.

55 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam,. . . h. 78.

56 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama IslamBerbasis Kompetensi,... h. 1 40.

57 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama IslamBerbasis Kompetensi....h. 136

58 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar lsiPendidikan Agama [slam dan Bahasa Arab, BAB VIIIStandar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) MataPelaiaran PAI Madrasah Alivah

\r

7459 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun

2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar IsiPendidikan Agama lslam dan Bahasa Arab, BAB VIIIStandar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) MataPelajaran PAI Madrasah Aliyah

60 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar IsiPendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, BAB VIIIStandar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) MataPelajqftA PAI Madrasah Aliyah

6t Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama [slamBerbasis Kompetensi,... h. I 39.

BAB ITI

58 Nana Syaodih Sukmadinata, I\4etode Penelitian Pendidikani,(Bandung : PT.Remaja Rosdakarya,2006) Cet ke II, h. 5.

58 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi

Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009) Cet ke,

h.5. Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar,

Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2009) Cet ke, h.5.

Husein [Jmar, Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan TesisBisnis, (Jakarta : Rajawali pers, 201 1),h 47.

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yoryakarta : Gadjah Mada University Press, 2007),h.60.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi danPraktiknya, (lakarta: PT Bumi Aksar4 2003), cet. ke-l, h.53.

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, op. cit., h. 43.

Husein Umar, op. cit., h.5l

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, op. cit., h. 57

Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk PenelitianKuantitatif, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2013), cet. 1, h. 82.

Menyetujui,

NIP. I 9700727 1997 03200/'

'ffi;i-%{E!"1l

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. b. H. JuaMa No 95 Aputat t54t2 lndoresia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

Tgl. Terbit : 1 Maret 20'10

No. Revisi: : 01

1t1Hal

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.A1 F.1 lKM.01 .st.?.frltzo4Lamp. : OutlineHal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yth.

Kepala SekolahSMA Darussalam CiputatDi Tempat

Assal a m u' alaiku m wr. wb.

Dengan hormat kami sarnpaikan bahwa,

Jakarta, 2 April2014

l.lama

NIM

Jurusan

Semestr

JudulSkripsi

Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkrrtan

Muhammad Syihabuddin

1090110001,t6

Pendidikan Agarna lslam

xHubungan Intensitas Penggunaan Faerborlk dengan Motivasi

Belaiar Shira pada Mata pe}aFmn pAf di SilA [lanrssalrnCiputat

ada&ah benar nrahaisndi Ha.&s rru.Tatiy*ld*r "l&gnrm, hllxrJ*art*yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebrtmelaksanakan penelitian dimaksr.ld-

Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih.

LUassalamu' alaiku m wr.wb.

a.n.idikan Agama Islam

$f,u\rrrrgia Khon, M.Agl 9580707 i 98703 I 00s

SMA DARUSSALAMSTATUS : TERAKRBDITASI IIA'I

IZIN KANWIL NO. 179ll02lKEPlBl87 NSS : 302280310010 NDS : 04054006 NIS : 300060

Jl. Otista No. 36 Cimanggis - Ciputat, Kota Tangerang Selatan Telp. (021)70631490E-mail: [email protected] $feb. http :/ /20603185.siap-sekolah.com

SURAT KETERANGANNomor : 248 I I 461 SMA-D /IY 12013

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Darussalam Ciputat

Kota Tangerang Selatan - Banten, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama

NIM

Jurusan

: M. SYIHABUDDIN

: 10901 1000146

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Nama tersebut di atas adalah benar telah melaksanakan penelitian Skripsi dengan judul,,HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR

SIWA PADA PELAJARAN PAI DI SMA DARUSSALAM CIPUTAT." dari tanggal 3 April s.d 12

April2014.

Dernikianlah surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ciputat, 12 April2014

aid, S.Ag

ffirw F-**_il lS(&lli#i

w

: FITK-FR-LABF.O27

FORM (FR)

KEMENTERIAN AGAMA

UIN JAKARTAFITK.ll. lr. l-!. ,J tuncla No 95 CiPuIat I 511 2 lrubrctia

gi.Ternit : '1 Maret 2010

OB SERVASI SE KOLAH/MADRASAH

A. IDENTTTAS SEKOLAH/MADRASAHNama Sekolah/Madrasah : sMA Darussalatn Tahun Berdiri : 2000

Narna Yayasan (bila ada) : YPI Darussalarn Tahun Berdiri : 1987

Alamat SekolahiMadrasah : Jl.Otista Rt 01/010 No.36 Telp.iFax :021-10631490

Kel.CiPutatKec.CiPutat

B. DATA IIOMBONGAN BELAJAR (ROMBEL) DAN GURU

NOr\,lA I';\

PILAJAI{ANI<ELAS

.rr.rN,ll,AIlROI\II]EL

NAN,IA C I.]IIII PENGA]VIPUPEND.

.I'ERAI(HI

R

TATIT]NNITJt,AI

NIENGAJT'.R

Pendidikar: AgamaI.la,rr lrrntrrlr cekolah

3 MARUL WAID, S.Ag Sariana 2000

2 4 MUSLIHUDIN. S.HI Sariana 2008

umum) J 3 M. YAHYA. S.Pd.I Sa rian a 2007

') Ekonorni

I J NIIR ASMA. SE. ]vlM Sariarra 2000

2 4 YATI ROCHAYATI, S.Pd Sariana 2004

J NUI{ ASMA, SE. MM Sariana 2000

3 Sosiologi

I 3 ARDILA, S,Pd Sariana 2000

2 .1 Dra. SRI RACHMANI Sariana 20t3

J J AIlDILA. S.Pd Sariana 2000

4 Ceografi

-) WISA DWITIARA,S.Si.Apt.MM

Sarjana 2005

2 4 WISA DWITIARA,S.Si.Apt.MM

Sarjana 2005

J J WISA DWI"I'IARA,S.Si.Apt.MM

Sariana 2005

5Btrhasa Arab(urituk madrasah)

3 NURSUQIA H KI{OLILAFI,S.Pd.I

Sar.jana 201 I

') + NURSUQIATI KHOLILAH,s.Pd.l

Sarjana 201 I

J 3 NLJRSUQIAI-I KHOLILAH,s.Pd.l

Sarjana 200 I

6 Bahasa Inggris

I 3 FII{MAN HARDYANSYAH,S.Pd

Sarjana 2006

2. 4 FIITMAN HARDYANSYAH,S.Pd

Sarjana 2006

J 3 EDIHARYONO,S.Pd Sariana 2005

7 Bahasa lndonesia

I 3 ADE IRWAN SETIAWAN,S.Pd

Sarjana 2008

2 4 AZYE MURNI, SS Sariana 2007

3 J AZYE MURNI, SS Sarian a 200'7

8 Se-janrh

3 URAIDILLAH, SS Sariana 2004

2 4 UBAIIJILLAH, SS Sariana 2004

J 1 UBAIDILLAH, SS Sariana 2004

o N4atenatil<a

3 TITA NURHIDAYA[I, S.Pd Sariana 2007

2 4 TI'TA N URHIDAYAIJ. S.Pd Sariana 2001

J 3 ISMAIL FAIIMI, ST Sariana 2005

l0 Biologi

J MULYADI, S.Pd Sarjana 2007

Z 4 MLJLYADI. S.Pd Sariana 200'l

3 l MULYADI. S.Pd Saria na 2007

lt [:isika

I -) ISMAIL FAI.IMI, ST Sariana 2005

2 1 ISMAIL FAI]Mt, ST Sariana 2005

3 3 ISMAIL TJAHMI, ST Sariana 2005

Wiwtr!,tl

KEMENTERIAN AGAMA

UIN JAKARTAFITK,Jl. lr. H. .Juonda No 95 Ciputat I 5l I 2 Inloila.;o

FoRM (FR)

No. : FITK-FR-LABF-027DokumenTgl. Terbit : 1 Maret 2010No. Revisi: 01

1t1Hal

OB SERVASI SB KOLAH/1\,IADRASAH

t2 Kirnia3 ISMAIL FAHMI. ST Sarjana 2008

2 4 INA RAHMANITA, S.Pd Sariana 2013J 3 ISMAIL FAHMI. ST Sariana 2008

l3PendidikanKewargarregaraan

I J ISI{LAH CNHYADI SYA),I,SH

Sarjana 2009

Z 4 ISHLAH CAHYADI SYAM,SH

Sarjana 2009

J l ISHLAH CAHYADI SYAM,SH

Sarjana 2009

l4Teknologi Informasidan Komunikasi(TrK)

3 HENDRA WIJAYA. S.Kom Sariana 20u02 4 SOPHAN SOPHIAN, S.Kom Sariana 20043 J SOPFIAN SOPFIIAN. S.Kom Saliar.ra 2004

l5 Pendidikan Jasnrarridan Kesehatan

3 RISWADI. SE Sariana 20002 l EDY SUTIKNO. S.Pd Sariana 20013 3 EDY SUTIKNO, S.Pd Sariana 2007

l6 BTQJ MUSLIHUDIN, S,HI Sariana 2008

2 4 M. YAHYA. S.Pd.I Sariana 2007J J MARUL WAID. S.Ae Sariana 2000

t1 SBKJ BAMBANC ADI II.US'|AM D2 2000

2 1 PRIYANTO SMA 2009J 3 BAMBANG ADI RUSTAM D2 2000

C. LAIN-LAIN

NO SARANA PENDI,'KUNC KET**Mesjid/Muslrola

2 Perpustaliaan

J Gedung lviilik Sendiri

4 Sarana 0lahraga

5 AIat-alat Kesenian

6 Alal-alat Keteranrpi lan

7 Laboratorium IPA

ti Laboratoriunr Komputer

9 Kantin

l0 Ka;rar Mandi

tt Gelanggarg Olahraga (GOR)

NO KECTATAN EKSTRAKTJRIKIILER KET**Pramuka

2 Bulu Tangkis

J Kursus Bahasa Irrggris v

4 Qiro'at AI-Qur'an

5 Basket bail

6 Seni (Marawis)

7 komputer

8 Sepak Bola

9 Seni Bela Diri/karate

IO Volley Ballil Paskibra

l4gq-,m[|,1;,lo'"'o'o/*sAw*:t'X' ^ru

ssa I a m'

(i@-;rf -1fi4

W"a'id'S'Ag