BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Penyakit Malaria ...

25
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Penyakit Malaria Secara harafiah dapat dikatakan malaria adalah penyakit yang timbul akibat lingkungan yang kotor dimana merupakan tempat berkembang biaknya vektor penyakit seperti nyamuk (Sutisna, 2004). Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles. ( Prabowo, 2004 ). 2.1.1 Etiologi Penyakit ini disebabkan oleh protozoa genus plasmodium bentuk aseksual, yang masuk ke dalam tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anhopeles betina. Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa italia yaitu mal = buruk dan area = udara atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa – rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai nama lain seperti demam roma, demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges, demam kura dan paludisme (Prabowo, 2004) Di dunia ini hidup sekitar 400 spesies nyamuk anopheles, tetapi hanya 60 spesies berperan sebagai vektor malaria alami. Di Indonesia, ditemukan 80 spesies nyamuk anopheles tetapi hanya 16 spesies sebagai vektor malaria. ( Prabowo, 2004 ). Ciri nyamuk Anopheles Relatif sulit membedakannya dengan jenis nyamuk lain, kecuali dengan kaca pembesar. Ciri paling menonjol yang bisa dilihat oleh mata telanjang adalah posisi waktu menggigit menungging, terjadi di malam hari, 9

Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Penyakit Malaria ...

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Penyakit Malaria

Secara harafiah dapat dikatakan malaria adalah penyakit yang timbul

akibat lingkungan yang kotor dimana merupakan tempat berkembang biaknya

vektor penyakit seperti nyamuk (Sutisna, 2004).

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari

genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles.

( Prabowo, 2004 ).

2.1.1 Etiologi

Penyakit ini disebabkan oleh protozoa genus plasmodium bentuk aseksual,

yang masuk ke dalam tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anhopeles

betina. Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa italia yaitu mal = buruk dan

area = udara atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa –

rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai nama lain

seperti demam roma, demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam

charges, demam kura dan paludisme (Prabowo, 2004)

Di dunia ini hidup sekitar 400 spesies nyamuk anopheles, tetapi hanya 60

spesies berperan sebagai vektor malaria alami. Di Indonesia, ditemukan 80

spesies nyamuk anopheles tetapi hanya 16 spesies sebagai vektor malaria.

( Prabowo, 2004 ).

Ciri nyamuk Anopheles Relatif sulit membedakannya dengan jenis nyamuk

lain, kecuali dengan kaca pembesar. Ciri paling menonjol yang bisa dilihat oleh

mata telanjang adalah posisi waktu menggigit menungging, terjadi di malam hari,

9

10

baik di dalam maupun di luar rumah, sesudah menghisap darah nyamuk istirahat

di dinding dalam rumah yang gelap, lembab, di bawah meja, tempat tidur atau di

bawah dan di belakang lemari (Depkes,2011)

2.1.2 Jenis Nyamuk Malaria

Ada 4 jenis penyebab malaria pada manusia antara lain :

1. Plasmodium falcifarum yang sering menjadi malaria cerebral, dengan angka

kematian yang tinggi. Infeksi oleh spesies ini menyebabkan parasitemia yang

meningkat jauh lebih cepat dibandingkan spesies lain dan merozitnya

menginfeksi sel darah merah dari segala umur (baik muda maupun tua).

Spesies ini menjadi penyebab 50% malaria di seluruh dunia.2. Plasmodium vivax spesies ini cenderung menginfeksi sel – sel darah merah

yang muda. (retilkulosit) kira – kira 43% dari kasus malaria di seluruh dunia

disebabkan oleh plasmodium vivax. (amir syarif & zulhida D.Z. Hal. 556.

Farmakologi & terapi ed. 5).3. Plasmodium malariae, mempunyai kecenderungan untuk menginfeksi sel – sel

darah merah yang tua.4. Plasmodium ovale. Prediksinya terhadap sel – sel darah merah mirip dengan

plasmodium vivax (menginfeksi sel – sel darah muda) (Sutisna, 2004)

Ada juga seorang penderita di infeksi lebih dari satu spesies plasmodium

secara bersamaan. Hal ini disebut infeksi campuran atau mixed infeksion. Infeksi

campuran paling banyak disebabkan oleh dua spesies terutama plasmodium

falcifarum dan plasmosium vivax atau plasmodium vivax dan plasmodium

malariae. Jarang terjadi infeksi campuran disebabkan oleh plasmodium vivax dan

plasmodium malariae. Lebih jarang lagi infeksi campuran oleh tiga spesies

sekaligus. Infeksi campuran banyak dijumpai di wilayah yang tingkat penularan

malarianya tinggi.

11

2.1.3 Siklus Hidup Malaria

Dalam siklus hidupnya plasmodium mempunyai dua hospes yaitu pada

manusia dan nyamuk. Siklus Aseksual yang berlangsung pada manusia disebut

skizogoni dan siklus seksual yang membentuk sporozoit didalam tubuh nyamuk

disebut sporogoni (Nugroho A, 2000).

a. Siklus Asexual dalam Tubuh Manusia

Siklus parasit malaria adalah setelah nyamuk Anopheles yang mengandung

parasit malaria menggigit manusia, maka keluar sporozoit dari kelenjar ludah

nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati. Parasit Malaria pada siklus

hidupnya, membentuk stadium skizon jaringan dalam sel hati (ekso-eritrisiter).

Setelah sel hati pecah akan keluar merozoit/ kriptozoit yang masuk ke eritrosit

membentuk stadium skizon dalam eritrosit (stadium eritrositer), mulai bentuk

tropozoit muda sampai skizon tua/matang sehingga eritrosit pecah dan keluar

merozoit. Merozoit sebagian besar masuk kembali ke eritrosit dan sebagian kecil

membentuk gametosit jantan dan betina yang siap untuk diisap oleh nyamuk

malaria betina dan melanjutkan siklus hidup di tubuh nyamuk/stadium sporogoni

(Nugroho A, 2000).

b.Siklus Sexual Dalam Tubuh Nyamuk

12

Gambar siklus hidup Plasmodium melalui perkembangan seksual dan aseksual.

Gambar fase-fase eritrosik p.falciparum dan p.vivax

Setelah melewati stadium sporogoni selanjutnya pada lambung nyamuk

terjadi penyatuan antara sel gamet jantan (mikrogamet) dan sel gamet betina

(makrogamet) yang menghasilkan zigot. Zigot akan berubah menjadi ookinet,

kemudian masuk kedalam dinding lambung nyamuk berubah menjadi ookista.

Setelah ookista matang kemudian pecah, maka keluar sporozoit dan masuk ke

kelenjar liur nyamuk yang siap untuk ditularkan ke dalam tubuh manusia. Khusus

plasmodium vivax dan plasmodium ovale pada siklus parasitnya di jaringan hati

(skizon jaringan), sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan

siklusnya ke sel eritrosit tetapi tertanam di jaringan hati di sebut hipnozoit, bentuk

13

hipnozoit inilah yang menyebabkan malaria relaps. Pada penderita yang mengandung

hipnozoit, apabila suatu saat dalam keadaan daya tahan tubuh menurun misalnya

akibat terlalu lelah atau perubahan iklim (musim hujan), maka hipnozoit akan

terangsang untuk melanjutkan siklus parasit dari dalam sel hati ke eritrosit. Setelah

eritrosit yang berparasit pecah akan timbul gejala penyakitnya kembali (Umar Zein,

2005).

2.1.4 penyebaran penyakit malaria

Batas dari penyebaran malaria adalah 64°LU (RuBia) dan 32°LS (Argentina).

Ketinggian yang dimungkinkan adalah 400 meter dibawah permukaan laut (Laut

mati dan Kenya) dan 2600 meter di atas permukaan laut (Bolivia). Plasmodium vivax

mempunyai distribusi geografis yang paling luas, mulai dari daerah beriklim dingin,

subtropik sampai ke daerah tropik. Plasmodium Falciparum jarang sekali terdapat

didaerah yang beriklim dingin

Penyakit Malaria hampir sama dengan penyakit Falciparum, meskipun jauh

lebih jarang terjadinya. Plasmodium ovale pada umumnya dijumpai di Afrika

dibagian yang beriklim tropik, kadang-kadang dijumpai di Pasifik Barat. Di

Indonesia Penyakit malaria tersebar diseluruh pulau dengan derajat endemisitas yang

berbeda-beda dan dapat berjangkit didaerah dengan ketinggian sampai 1800 meter

diatas permukaan laut. Angka kesakitan malaria di pulau Jawa dan Bali dewasa ini

(1983) berkisar antara 1-2 per 1000 penduduk, sedangkan di luar Jawa-Bali sepuluh

kali lebih besar. Sepcies yang terbanyak dijumpai adalah Plasmodium Falciparum

dan Plasmodium vivax Plasmodium malaria banyak dijumpai di Indonesia bagian

Timur. Plasmodium ovale pernah ditemukan di Irian dan Nusa Tenggara Timur.

2.1.5 Cara Penularan Penyakit Malaria

14

Penyakit malaria ditularkan melalui dua cara yaitu secara alamiah dan non

alamiah. Penularan secara alamiah adalah melalui gigitan nyamuk anopheles betina

yang mengandung parasit malaria (Prabowo, 2004 ). Saat menggigit nyamuk

mengeluarkan sporosit yang masuk ke peredaran darah tubuh manusia sampai sel –

sel hati manusia. Setelah satu sampai dua minggu digigt, parasit kembali masuk ke

dalam darah dan mulai menyerang sel darah merah dan mulai memakan hemoglobin

yang membawa oksigen dalam darah. Pecahnya sel darah merah yang terinfeksi

plasmodium ini menyebabkan timbulnya gejala demam disertai menggigil dan

menyebabkan anemia (Depkes,2003).

Nyamuk Anopheles betina yang menggigit orang sehat, maka parasit itu

dipindahkan ke tubuh orang sehat dan jadi sakit. Seorang yang sakit dapat menulari

25 orang sehat sekitarnya dalam waktu musim penularan (3 bulan di mana jumlah

nyamuk meningkat) (Depkes, 2003)

2.1.6 Gejala Penyakit Malaria

Gejala–gejala penyakit malaria dipengaruhi oleh daya pertahanan tubuh

penderita, jenis plasmodium malaria, serta jumlah parasit yang menginfeksinya.

Waktu terjadinya infeksi pertama kali disebut masa inkubasi sedangkan waktu

diantara terjadinya infeksi sampai ditemukannya parasit malaria dalam darah disebut

periode prapaten ditentukan oleh jenis plasmodiumnya.

Umumnya gejala yang disebabkan oleh plasmodium falcifarum lebih berat dan

dan lebih akut dibandingkan dengan jenis plasmodium lainnya. Gambaran khas dari

penyakit malaria adalah adanya demam periodik, pembesaran limpa, dan anemia

(Prabowo, 2004).

Tabel 2.1.1: Periode Prapaten dan Masa Inkubasi Plasmodium

15

1. Demam

Demam pada malaria ditandai dengan adanya paroksisme yang berhubungan

dengan perkembangan parasit malaria dalam sel darah merah. Puncak serangan panas

terjadi bersamaan dengan lepasnya merozoit – merozoit kedalam peredaran darah

(proses sporulasi) untuk bebeprapa hari pertama. Serangan demam pada malaria

terdiri dari tiga :

a) Stadium Dingin

Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan sangat dingin. Nadi cepat

tetapi lemah. Bibir dan jari–jari pucat kebiru–biruan (sianotik). Kulitnya kering

dan pucat penderita mungkin muntah dan pada anak sering terjadi kejang.

Periode ini berlangsung selama 15 menit sampai 1 jam

b) Stadium Demam

Pada stadium ini penderita mengalami serangan demam. Muka penderita

menjadi merah, kulitnya kering dan dirasakan sangat panas seperti terbakar, sakit

kepala bertambah keras, dan sering disertai dengan rasa mual atau muntah–

muntah. Nadi penderita menjadi kuat kembali. Biasanya penderita merasa sangat

haus dan suhu badan bisa meningkat sampai 41 0C. Stadium ini berlangsung 2- 4

jam.

c) Stadium Berkeringat

NO Jenis Plasmodium Periode Prapaten Masa Inkubasi1.2.3.4.

P. FalcifarumP. VivaxP. MalariaeP. Ovale

11 Hari 9 – 14 Hari12,2 Hari 12 – 17 Hari32,7 Hari 18 – 40 Hari12 Hari 16 – 18 Hari

16

Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai membasahi

tempat tidur. Namun, suhu badan pada fase ini turun dengan cepat kadang–

kadang sampai dibawah normal. Biasanya penderita tertidur nyenyak dan pada

saat terjaga , ia merasa lemah tetapi tanpa gejala. Penderita akan merasa sehat

dan dapat melakukan pekerjaan seperti biasa. Tetapi sebenarnya penyakit ini

masih bersarang. Stadium ini berlangsung selama 2 - 4 jam. (Prabowo, 2004)

2. Pembesaran Limpa

Pembesaran limpa merupakan gejala khas pada malaria kronis atau

menahun. Limpa membengkak dan terasa nyeri.limpa membengkak akibat

penyumbatan oleh sel – sel darah merah yang mengandung parasit malaria. Lama

– lama konsistensi limpa menjadi keras karena jaringan ikat pada limpa semakin

bertambah. Dengan pengobatan yang baik limpa berangsur normal kembali

(Prabowo, 2004).

c. Anemia

Anemia terjadi disebabkan oleh penghancuran sel darah merah yang

berlebihan oleh parasit malaria. Selain itu, anemia timbul akibat gangguan

pembentukan sel darah merah di sumsum tulang (Prabowo, 2004).

2.1.7 Pengobatan Malaria

Untuk membunuh semua parasit malaria pada berbagai stadium (di hati

maupun di eritrosit), dilakukan pengobatan secara radikal, dengan pengobatan ini

diharapkan terjadi kesembuhan serta terputusnya rantai penularan. Dalam

pengobatan malaria, faktor pilihan dan penggunaan obat-obat anti malaria yang

efektif disesuaikan dengan jenis kasus malaria yang dihadapi merupakan hal

yang sangat penting. Di samping itu, tidak kalah penting adalah pengobatan

17

penunjang (suportif), yang diperlukan untuk memperbaiki gangguan patofisiologi

penderita sebagai komplikasi malaria yang berat, misalnya perbaikan

keseimbangan cairan

dan elektrolit, keseimbangan asam basa, mengatasi anemia, kejang, hiperpireksia,

hipoglikemia, muntah, dan kegagalan fungsi ginjal (Sutisna, 2004).

Obat-obat antimalaria yang umum dipakai dan tergolong lama menurut

golongan kimianya adalah :

a. Derivate Kuinolin

1) Alkaloid kinkona : kinina, kuinidin, dan kinkonin.

2) 4 amino kuinolin : klorokuin dan amodiakuin

3) 8 amino kuinolin : primakuin

b. Derivate para amino benzoic acid (PABA)

1) Derivate sulfonamide : sulfadoksin, sulfadiazine, sulfalen.

2) Derivate sulfon : dapson.

c. Derivate dihydrofolate reductase (DHFR).

1) Diaminopirimidin : pirimetamin.

2) Biguanid : proguanil

d. Antibiotika.

1) Tetrasiklin

2) Doksisiklin

3) Klindamisin.

Disamping obat-obat antimalaria di atas, sekarang sudah tersedia beberapa obat-

obatan yang lebih baru, menurut golongan kimianya adalah ;

a. Golongan 4-kuinolin-metanol : meflokuin

18

b. Golongan 9-fenatren : halofantrin.

c. Golongan hidroksi-naftokuinon : atovakon.

d. Golongan seskuiterpen lakton : artemisin.

2.1.8 Prinsip pemberantasan dan pencegahan Malaria.

Malaria sampai saat ini sulit untuk diatasi yang ditunjukkan dengan tingginya

angka kejadian malaria diberbagai daerah. Sehubungan dengan kesulitan

penanggulangan tersebut maka kebijaksanaan operasional pemberantasan malaria

antara lain mengacu pada strategi global yang merupakan kesepakatan Menteri

Kesehatan. Negara anggota WHO dalam pertemuan di Amsterdam tahun 1992 yang

mempunyai unsur teknis dasar sebagai berikut : Diagnosa cepat dan pengobatan dini,

pemberantasan vector secara selektif dan berkesinambungan, mencegah dan

menanggulangi wabah secara dini, melihat secara berkala situasi malaria khususnya

dari aspek ekologi dan sosial ekonomi. (Dirjen P2M & PLP, 2008).

Kebijakan-kebijakan yang diambil dalam pemberantasan malaria antara lain

penekanan pada desentralisasi, keterlibatan masyarakat dalam pemberantasan

malaria, dan membangun kerja sama antarsektor, dan lembaga donor.

Di Indonesia pada tanggal 8 April 2000 bertempat di Nusa Tenggara Timur,

Menteri Kesehatan mencanangkan “Gebrak Malaria” yang merupakan gerakan

nasional seluruh aspek bangsa dalam upaya memberantas malaria secara intensif

yang melibatkan jaringan kerjasama pemerintah, swasta, masyarakat, LSM, badan

internasional dan penyandang dana. Program malaria yang telah dan sedang

dilakukan adalah: Posmaldes (Pos Malaria Desa) dan Gebrak Malaria (Gerakan

Berantas Kembali Malaria) adalah bentuk operasional dari Roll Back Malaria

(RBM). Gebrak Malaria memprioritaskan kemitraan antara pemerintah, swasta /

19

sektor bisnis, dan masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit malaria (Dirjen

P2M & PLP, 2008).

Adapun kegiatan yang ditempuh dalam Program pemberantasan malaria di

Indonesia saat ini terdiri atas tiga kegiatan utama (Dirjen P2M & PLP, 2008).

a. Desa Rawan

1) Menemukan dan mengobati penderita.

2) Melakukan surveilans rutin.

3) Melakukan mass fever survey

4) Pengendalian vector

5) Memetakan lingkungan

6) Melakukan survey migrasi.

7) Melakukan survey entomologi

8) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

b. Low Focus Zone (LFZ)

1) Melakukan semua tindakan di desa rawan.

2) Melakukan tes resistensi terhadap klorokuin dan insektisida

3) Mengendalikan vector dengan antilarva

4) Menebar ikan

5) Menanam padi secara serentak

6) Memperbaiki konstruksi pengairan.

c. High Focus Zone (HFZ)

1) Melakukan semua tindakan di LFZ.

2) Melakukan penyemprotan di rumah-rumah.

20

Dalam hal pemberantasan Malaria selain pengobatan juga dilakukan kegiatan

pencegahan diantaranya adalah :

a. Berbasis masyarakat

1) Pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat harus selalu

ditingkatkan melalui penyuluhan kesehatan, pendidikan kesehatan, diskusi

kelompok maupun melalui kampanye masal untuk mengurangi tempat sarang

nyamuk, kegiatan ini meliputi menghilangkan genangan air kotor, di

antaranya dengan mengalirkan air atau menimbun atau mengeringkan barang

atau wadah yang memungkinkan sebagai tempat air tergenang.

2) Menemukan dan mengobati penderita sedini mungkin akan sangat

membantu mencegah penularan.

3) Melakukan penyemprotan melalui kajian mendalam tentang bionomic

anopheles seperti waktu kebiasaan menggigit, jarak terbang, dan resistensi

terhadap insektisida.

b. Berbasis Pribadi

1) Pencegahan gigitan nyamuk antara lain dengan ; tidak keluar pada senja

dan malam hari, gunakan repelan atau zat antinyamuk lainnya, konstruksi

rumah tahan nyamuk, memasang kassa anti nyamuk, penggunaan kelambu

yang mengandung insektisida dan penyemprotan kamar dengan obat nyamuk

atau obat nyamuk bakar.

2) Pengobatan profilaksis bila akan memasuki daerah endemis.

3) Pencegahan dan pengobatan malaria pada wanita hamil.

4) Informasi tentang donor darah, calon donor yang berasal dari daerah

endemis atau menunjukan gejala klinis malaria.

21

2.1.9 Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria

Kemampuan bertahannya penyakit malaria di suatu daerah ditentukan oleh

faktor – faktor berikut :

1. Faktor Penyebab (Parasit Malaria)

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit malaria, genus plasmodium. Ciri

utama genus plasmodium adalah adanya dua siklus hidup yaitu:

a. Fase Sexual

Siklus dimulai ketika nyamuk anopheles betina menggigit manusia dan

memasukan sporozoit yang terdapat pada air liurnya ke dalam aliran darah

manusia. Memasuki sel parenkim hati dan berkembang biak membentuk skizon

hati yang mengandung ribuan merozoit, disebut fase skizogoni eksoeritrosit

karena parasit belum masuk ke dalam sel darah merah. lama fase ini berbeda

untuk setiap spesies plasmodium.pada akhir akhir fase ini, hati pecah, merozoit

keluar lalu masuk ke dalam aliran darah. Fase eritrosit dimulai saat merozoit

dalam darah menyerang sel darah merah dan membentuk trofozoit. Proses

berlanjut menjadi trofozoit – skizon- merozoit. Setelah dua sampai tiga generasi

merozoit terbentuk lalu sebagian berubah menjadi bentuk seksual (Prabowo

2004).

b. Fase Asexual

Saat nyamuk anopheles betina mengisap darah manusia yang mengandung

parasit malaria, parasit bentuk seksual masuk ke dalam perut nyamuk.

Selanjutnya menjadi mikrogametosit dan makrogametosit dan terjadilah

pembuahan yang disebut zigot (ookinet) yang kemudian menembus dinding

lambung nyamuk dan menjadi ookista. Jika ookista pecah ribuan sporozoit

22

dilepaskan dan mencapai kelenjar air liur nyamuk dan siap ditularkan jika

nyamuk menggigit tubuh manusia (Prabowo 2004,)

1. Faktor Inang

Penyakit malaria mempunyai dua inang yaitu :

a. Manusia (Intermediate Host)

Faktor yang mempengaruhi antara lain: jenis kelamin (pada ibu hamil akan

menyebabkan anemia yang lebih berat) imunitas, penghasilan, perumahan,

pemakaian kelambu, dan obat anti nyamuk. Nyamuk anopheles (defenitife host).

b. Nyamuk Anopheles Betina

Nyamuk anopheles betina sebagai vektor penyebab menularnya penyakit

malaria. Nyamuk ini membutuhkan genangan air yang tidak mengalir atau yang

mengalir perlahan untuk meletakkan telur–telurnya, sebagai tempat untuk

berkembang biak. Biasanya aktif mencari darah pada malam hari , ada yang

mulai senja sampai tengah malam, ada juga yang mulai tengah malam sampai

menjelang pagi hari (Depkes, 1999). Jarak terbangnya tidak lebih dari 0,5 – 3 Km

dari tempat perindukan. Umur nyamuk anopheles dewasa di alam bebas belum

diketahui tetapi di laboratorium dapat mencapai 3 – 5 minggu. (Prabowo. 2004).

2. Faktor lingkungan ( Enviroment )

Kondisi lingkungan berhubungan erat dengan kesehatan manusia. Udara,

air, tanah, dan hewan di lingkungan kita dapat menjadi penyebab timbulnya

penyakit. Apalagi jika tidak dikelola dengan baik.

Lingkungan mempunyai peran yang penting dalam penyebaran malaria

lingkungan yang tempat nyamuk yang sering di jadikan sebagai tempat

bersarangnya adalah biasanya lembab serta ada kubangan air yang mengenang

23

karena nyamuk penyabab malaria ini siklus hidupnya suka bertelur dan bersarang

pada tempat-tempat tersebut. Masyarakat yang kurang memperhatikan sanitasi

lingkungannya dapat menyebabkan vector penyakit ini berkembang biak, uraian

tentang lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Fisik

Suhu sangat mempengaruhi panjang pendeknya siklus atau masa inkubasi

ekstrinsik. Makin tinggi suhu, makin panjang masa ekstrinsiknya. Hujan yang

berselang dengan panas berhubungan langsung dengan perkembangan larva

nyamuk (Depkes, 1999). Air hujan yang menimbulkan genangan air merupakan

tempat yang ideal untuk perindukan nyamuk malaria. Dengan bertambahnya

tempat perindukan. populasi nyamuk malaria bertambah sehinggah bertambah

pula jumlah penularannya. (Prabowo. 2004)

Kelembaban yang rendah akan memperpendek umur nyamuk, meskipun

tidak berpengaruh pada parasit. Tingkat kelembapan 60 % merupakan batas

paling rendah yang memungkinkan untuk nyamuk hidup. Pada kelembapan yang

lebih tinggi nyamuk menjadi lebih aktif dan lebih sering menggigit sehingga

meningkatkan penularan malaria (Harijanto, 2000)

Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan larva nyamuk berbeda–

beda. Ada yang menyukai tempat terbuka dan ada yang hidup di tempat yang

teduh maupun di tempat yang terang.

b. Biologi

Tumbuhan semak, sawah yang berteras, pohon bakau, lumut, ganggang

merupakan tempat perindukan dan tempat – tempat peristirahatan nyamuk yang

baik. Adanya berbagai jenis ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah,

24

gambus, nila, mujair mempengaruhi populasi nyamuk di suatu daerah

(Depkes, 1999)

c. Sosial Budaya

Kebiasaan beraktifitas manusia untuk berada di luar rumah sampai tengah

malam akan memudahkan nyamuk untuk menggigit, perilaku masyarakat

terhadap malaria akan mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk memberantas

malaria antara lain dengan menyehatan lingkungan, menggunakan kelambu,

memasang kawat kasa pada rumah dan menggunakan obat nyamuk. Berbagai

kegiatan manusia seperti pembuatan bendungan, pembuatan jalan, pertambangan

dan pembangunan pemukiman baru/transmigrasi akan menyebabkan perubahan

lingkungan yang menguntungkan malaria (”man-made malaria”) (Harijanto,

2000).

2.2.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat :

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan

yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam

kegiatan – kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).

2.2.2 Pengertian (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) PHBS di Rumah

Tangga :

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di

Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga

sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap

25

anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang

kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).

PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk

menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun

pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan

keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan

kesehatan (Depkes RI, 2007).

2.2.3 Tujuan PHBS di Rumah Tangga

I. Tujuan Umum :

- Meningkatnya rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh

Indonesia.

II. Tujuan Khusus :

- Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga

untuk melaksanakan PHBS. - Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

2.2.4 Manfaat PHBS di Rumah Tangga I. Manfaat PHBS bagi rumah tangga :

- Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit- Anak tumbuh sehat dan cerdas- Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya

kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk

kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,

pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan

keluarga.

II. Manfaat PHBS bagi masyarakat :

- Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat

26

- Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah

kesehatan- Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.- Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,

tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans

desa dan lain-lain.

2.2.5 Sasaran PHBS di Rumah TanggaSasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu :1. Pasangan Usia Subur 2. Ibu Hamil dan Ibu Menyusui3. Anak dan Remaja4. Usia Lanjut5. Pengasuh Anak2.2.6 Indikator PHBS di Rumah Tangga

Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah

Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7

indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut :

Tujuh Indikator PHBS di Rumah Tangga :

1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatanAdalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga

kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan,

sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan

dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit.

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang

aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya

kesehata lainnya.

Apa tanda – tanda persalinan :

· Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat

27

· Rahim terasa kencang bila diraba terutama pada saat mulas· Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir· Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir· Merasa seperti mau buang air besar

Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah :

· Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)· Tetap tenang dan tidak bingung· Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung dan

mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit.

Tanda bahaya persalinan :

· Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas· Keluar darah dari jalan lahir sebeium melahirkan· Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir· Tidak kuat mengejan· Mengalami kejang-kejang· Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas· Air ketuban keruh dan berbau· Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar· Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat2. Bayi diberi ASI eksklusi

Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6

bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar

cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang

dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan

(kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap

penyakitApa saja keunggulan ASI :a) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan

perkembangan fisik serta kecerdasan.b) Mengandung zat kekebalan.c) Melindungi bayi dari alergi.d) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi

dalam keadaan segar.

28

e) Tidak akan pemah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan

kapan saja dan di mana saja.f) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.

Kapan dan bagaimana ASI diberikan :

a) Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan

mendapat dukungan dari keluarga.b) Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit

setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan

pendarahan.c) Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu berikan

ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi, dan

berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian.d) Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6

bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam

bentuk makanan lumat dan jumlah yang : sesuai dengan perkembangan umur

bayi. 5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun. :

Bagiamana cara menyusui yang benar :

a) Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangannya dengan

menggunakan air bersih dan sabun sampai bersih.b) Lalu bersihkan kedua puting susu dengan kapas yang telah direndam terlebih

dahulu dengan air hangat.c) Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan santai,

pikiran ibu harus dalam keadaan tenang (tidak tegang).d) Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.e) Upayakan badan bayi menghadap kepada badan ibu, rapatkan dada bayi

dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu.f) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.g) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi

dengan lengan ibu bagian dalam.

29

h) Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan

sampai bayi merasa kenyang.i) Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan

kapas yang telah direndam air hangat.j) Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap

bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-

lahan diusap belakangnya sampai bersendawa. Udara akan keluar dengan

sendirinya.

Apa manfaat memberikan ASI?

a) Bagi Ibu:· Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi· Mengurangi pendarahan setelah persalinan,· Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.· Menunda kehamilan berikutnya.· Mengurangi risiko terkena kanker payudara.· Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi

membutuhkanb) Bagi bayi :· Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng

· Bayi tidak sering sakit

c) Bagi Keluarga :· Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan

perlengkapannya.· Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula, misalnya

merebus air dan pencucian peralatan.

Bagaimana cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI:

a) Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan sayuran dan buah-

buahan. Makan lebih banyak dari biasanya.

b) Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari.

30

c) Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1-2 jam dan menjaga

ketenangan pikiran

d) Susui bayi sesering mungkin dan kedua payudara kin dan kanan secara

bergantian hingga bayi tenang dan puas.

3. Penimbangan bayi dan balitaPenimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan

setiap bulan dan mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi

kurang atau gizi buruk. Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan

sampai 5 tahun di Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di

Posyandu :· Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.· Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita. - Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat badan

dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah

Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat segera dirujuk ke

Puskesmas.

· Untuk mengetahui kelengkapan Imunitasi. · Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.

4. Mencuci tangan dengan air dan sabunMengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun:

· Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab

penyakit Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman

dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.· Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun

kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Manfaat mencuci tangan :· Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.

31

· Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus,

kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung

atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)· Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.5. Menggunakan air bersih

Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,

berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan

sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari

penyakit. 6. Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan

leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit

penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.Syarat jamban sehat :· Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan

lubang penampungan minimal 10 meter)· Tidak berbau.· Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.· Tidak mencemari tanah disekitarnya.· Mudah dibersihkan dan aman digunakan.· Dilengkapi dinding dan atap pelindung.· Penerangan dan ventilasi cukup.· Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.· Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

Cara memelihara jamban sehat :

· Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.· Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih.· Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.· Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran,· Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).· Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.7. Rumah bebas jentik

32

Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan

pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk. Yang perlu

dilakukan agar Rumah Bebas Jentik : a) Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus

(Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).b) PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk

penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya,

Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat perkembangbiakannya.c) 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:

a. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak

mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum burung.b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol,

lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.c. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat

menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang

dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)

Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat

8. Makan buah dan sayur setiap hariSetiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2

porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari

sangat penting, karena:· Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan

pemeliharaan tubuh.· Mengandung serat yang tinggi.9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang

menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan

kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan

bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30

33

menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat

tubuh lainnya.10. Tidak merokok dalam rumah

Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat

pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan

sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah

Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).· Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah.· Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker· CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen,

sehingga sel-sel tubuh akan mati.2.2.6 Persentasse Pencapaian Rumah Tangga Yang berPHBS di Indonesia

Berdasarkan profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah

tangga yang ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar

48,41%.Provinsi yang memiliki persentase tertinggi adalah :· Jawa Tengah (88,57%)· Yogyakarta (87,38%)· Kalimantan Timur (79,73%)

Provinsi dengan persentase PHBS yang rendah adalah :

· Sumatera Barat (17,97%)· Banten (21,37%)· Papua Barat (27,34%). sumber : profil kesehatan Indonesia Tahun 2009