6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Jaringan (network ...

46
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Jaringan (network) adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masing- masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar komputer tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melalui fiber optic, gelombang microwave, infrared, bahkan melalui satelit (Tanenbaum,2003,p10). Secara umum network mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri. Adapun manfaat yang didapat dalam membangun network adalah sebagai berikut: Sumber pertukaran. Media komunikasi. Integrasi data. Pengembangan dan pemeliharaan. Keamanan data. Sumber day lebih efisien dan informasi terkini. Berdasarkan tipe transmisinya (Tanenbaum, 2003,p15) network dibagi menjadi dua bagian besar yaitu: broadcast dan point-to-point. Dalam broadcast network, komunikasi terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama- sama, dimana data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer akan

Transcript of 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Jaringan (network ...

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan

Jaringan (network) adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masing-

masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar

komputer tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melalui

fiber optic, gelombang microwave, infrared, bahkan melalui satelit

(Tanenbaum,2003,p10).

Secara umum network mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan

dengan komputer yang berdiri sendiri. Adapun manfaat yang didapat dalam membangun

network adalah sebagai berikut:

• Sumber pertukaran.

• Media komunikasi.

• Integrasi data.

• Pengembangan dan pemeliharaan.

• Keamanan data.

• Sumber day lebih efisien dan informasi terkini.

Berdasarkan tipe transmisinya (Tanenbaum, 2003,p15) network dibagi menjadi

dua bagian besar yaitu: broadcast dan point-to-point. Dalam broadcast network,

komunikasi terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-

sama, dimana data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer akan

7

disampaikan ke tiap komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Paket data hanya akan

diproses oleh komputer tujuan dan akan dibuang oleh komputer yang bukan tujuan paket

tersebut. Sedangkan pada point-to-point network, komunikasi data terjadi melalui

beberapa koneksi antar sepasang komputer, sehingga untuk mencapai tujuannya sebuah

paket mungkin harus melalui beberapa komputer terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam

tipe jaringan ini, pemilihan router yang baik menentukan bagus tidaknya koneksi data

yang berlangsung.

2.1.1 Definisi dan Ciri-ciri Local Area Network (LAN)

LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer yang

dibatasi oleh area geografis yang relatif kecil dan umumnya dibatasi oleh area

lingkungan seperti perkantoran atau sekolahan dan biasanya ruang lingkup yang

dicakupnya tidak lebih dari 2 km2 (Stallings, 2000,p425).

Ciri-ciri LAN (Local Area Network) adalah sebagai berikut:

• Beroperasi pada area yang terbatas

• Memiliki kecepatan transfer yang tinggi

• Dikendalikan secara privat oleh administrator lokal

• Menghubungkan peralatan yang berdekatan.

2.1.2 Definisi dan Ciri-Ciri Wide Area Network (WAN)

WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan yang ruang lingkupnya

sudah terpisahkan oleh batas geografis dan biasanya sebagai penghubungnya

sudah menggunakan media satelit ataupun kabel bawah laut (Stallings, 2000,p9).

8

Ciri-ciri WAN (Wide Area Network) adalah sebagai berikut:

• Beroperasi pada wilayah geografis

• Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah daripada LAN

• Menghubungkan peralatan yang dipisahkan oleh wilayah yang luas, bahkan

secara global

2.1.3 Topologi

Menurut Stallings (2000,p429) topologi adalah struktur yang terdiri dari

jalur switch, yang mampu menampilkan komunikasi interkoneksi diantara

simpul-simpul dari sebuah jaringan.

Ada beberapa topologi, yaitu:

1. Bus

Topologi ini menggunakan sebuah kabel utama tunggal untuk

menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah jaringan.

Gambar 2.1 Bus

2. Ring

Topologi ini menghubungkan titik yang satu dengan yang lainnya dimana

titik terakhir terhubung dengan titik pertama sehingga titik - titik terhubung

tersebut membentuk jaringan seperti sebuah cincin.

9

Gambar 2.2 Ring

3. Star

Topologi star menghubungkan semua titik ke satu titik pusat. titik pusat

ini biasanya berupa hub atau switch.

Gambar 2.3 Star

4. Extended Star

Topologi ini menggabungkan beberapa topologi star menjadi satu. Hub

atau switch yang dipakai untuk menghubungkan beberapa komputer pada satu

jaringan dengan menggunakan topologi star, akan dihubungkan lagi ke hub atau

switch utama.

10

5. Hierarchical

Topologi ini hampir sama seperti topologi extended star. Yang menjadi

perbedaan adalah topologi lain membentuk sebuah jaringan yang hirarki dimana

ada titik - titik yang mengontrol dan dikontrol.

6. Mesh

Topologi ini memungkinkan node yang satu terhubung atau lebih node lain

dalam jaringan tanpa ada suatu pola tertentu.

Gambar 2.4 Mesh

7. Hybrid

Topologi hybrid merupakan gabungan dari beberapa topologi jaringan yang

lain. Biasanya topologi ini digunakan pada WAN, karena setiap topologi

mempunyai kelemahan sehingga jika digabungkan kita bisa mendapatkan

kualitas maksimum.

2.1.4 Local Area Network Devices

Beberapa peralatan pokok jaringan yang berkaitan dengan operasi LAN,

antara lain:

11

1. Repeater

Repeater berfungsi untuk menguatkan kembali sinyal-sinyal jaringan

pada level bit sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat menempuh jarak yang lebih

jauh daripada maksimum suatu media.

Gambar 2.5 Repeater

2. Hub

Fungsi hub mirip dengan repeater, perbedaannya adalah hub memiliki

jumplah port lebih banyak daripada repeater. Hub disebut juga multi repeater.

Sebuah hub dapat memiliki 4,8,12 bahkan 24 port.

Gambar 2.6 Hub

12

3. Bridge

Bridge berfungsi untuk menghubungkan dua segmen LAN dan menjaga

jalur data tetap lokal.

Gambar 2.7 Bridge

4. Switch

Switch berfungsi sama seperti bridge hanya saja switch memiliki lebih

banyak port. Switch disebut juga multi-port bridge. Paket data yang dikirimkan

oleh switch berdasarkan alamat MAC (Media Access Control) yang dituju untuk

paket data.

Gambar 2.8 Switch

13

5. Router

Router berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang satu dengan yang

lain dan memilih jalur yang terbaik untuk mengirimkan paket data yang datang

dari satu port yang dituju paket data tersebut. Router mengirimkan paket data

berdasarkan alamat IP.

Gambar 2.9 Router

6. Access Point

Access Point merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari

client ke (Internet Service Provide) ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat

jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Fungsinya mengkonversi

sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel,

atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversi kembali

menjadi sinyal frekuensi radio.

14

Gambar 2.10 Access Point

2.1.5 Broadcast Domain dan Collision Domain

Broadcast domain adalah sebuah segmen logikal suatu jaringan di mana

setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat mengirim ke domain lain

tanpa harus melewati routing protocol dengan syarat domain-domain itu berada

dalam 1 LAN dan subnet yang sama.

Collision Domain adalah sebuah segmen logikal suatu jaringan di mana

paket data dapat saling bertabrakan karena kedua-duanya dikirim melalui media

yang sama.

2.2 Protokol Komunikasi

Protokol adalah serangkaian aturan yang mengatur operasi unit-unit fungsional

agar komunikasi bisa terlaksana (Stallings, 2000, p33).

Protokol memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut:

• Enkapsulasi

15

• Segmentasi dan perakitan kembali.

• Kontrol koneksi

• Pengiriman sesuai order

• Kontrol alur

• Kontrol kesalahan

• Pengalamatan

• Multiplexing

• Servis-servis transmisi

2.2.1 Model Referensi TCP/IP

TCP/IP mengacu pada sekumpulan set protokol yang terdiri dari dua

protokol utama, yaitu: Transmission Control Protocol dan Internet Protocol.

TCP/IP memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer yang memiliki

peredaan karakteristik dari segi hardware dan software. Model TCP/IP

dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Projects Agency) untuk

departemen pertahanan Amerika Serikat tahun 1970. Sejak saat itu TCP/IP

dijadikan model dasar yang terus digunakan, seperti internet yang dibangun

dengan model dasar TCP/IP tersebut.

Protokol TCP/IP mampu memenuhi kebutuhan komunikasi yang

diperlukan pada saat yang tepat, karena memiliki fitur-fitur penting yang mampu

memenuhi kebutuhan tersebut (Tanenbaum,2003,p41) diantaranya adalah:

16

1. Merupakan open protocol standart, tersedia secara bebas dan

dikembangkan terlepas dari perangkat keras komputer dan sistem operasi.

Karena dukungan yang luas inilah TCP/IP sangat ideal untuk menyatukan

berbagai perangkat keras dan lunak komputer yang beraneka ragam.

2. Terpisah dari perangkat keras jaringan yang khusus. Hal ini memungkinkan

penyatuan dari berbagai macam jenis jaringan TCP/IP dapat dipakai di atas

ethernet, koneksi DSL, dial-up line, dan semua jenis medium transmisi

fisik lainnya.

3. Memiliki skema pengalamatan yang memungkinkan setiap peralatan

TCP/IP dapat dikenali secara spesifik walaupun berada dalam jaringan

yang sangat besar seperti internet.

TCP/IP terdiri dari empat layer dimana tiap layer-nya memiliki fungsi yang

berbeda-beda, disusun dari layer teratas hingga terbawah diantaranya adalah:

1. Application Layer

Layer ini berfungsi untuk menangani protokol tingkat tinggi, hal-hal

mengenai representasi, encoding, dan dialog control, yang memungkinkan

terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan. Layer ini berisi spesifikasi

protokol-protokol khusus yang menangani aplikasi umum seperti telnet,

File Transfer Protocol (FTP), Domain Name System (DNS), dan lainnya.

2. Transport Layer

Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke

tujuan data dengan cara membuat logical connection antara keduanya.

Layer ini bertugas untuk memecahkan data dan membangun kembali data

17

yang diterima dari application layer ke dalam aliran data yang sama antara

sumber dan pengirim data. Layer ini terdiri dari dua protokol yaitu TCP

dan UDP. Protokol TCP memiliki orientasi terhadap reliabilitas data.

Sedangkan protokol UDP lebih berorientasi pada kecepatan pengiriman

data.

3. Internet Layer

Layer ini bertugas untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh

sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga bertugas

untuk melakukan paket switching untuk mendukung tugas tersebut.

4. Network Access Layer

Layer ini bertugas untuk mengatur semua hal-hal yang diperlukan sebuah

Paket IP agar dapat dikirimkan melalui sebuah medium fisik jaringan.

Termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN.

Gambar 2.11 Model TCP/IP

18

2.2.2 Model Referensi OSI

Model referensi OSI dikenalkan pada tahun 1984 yang menyediakan

suatu standar desain komunikasi pada jaringan komputer yang memiliki

kompatibilitas yang tinggi antara produk atau teknologi yang dikembangkan oleh

beberapa perusahaan pembuat peralatan jaringan komputer yang berbeda. Model

referensi OSI dapat digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana informasi

atau paket data berjalan di dalam aplikasi atau program melalui media

komunikasi menuju ke aplikasi atau program lainnya yang terletak pada

komputer yang lain pada satu jaringan meskipun penerima maupun pengirim

memiliki media jaringan yang berbeda (Tanenbaum,2003,p37).

Pada model referensi OSI ada tujuh layer yang pada tiap layernya

mengilustrasikan fungsi-fungsi Jaringan. Ketujuh layer tersebut adalah:

1. Application Layer

Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan pengguna, layer ini

menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi. Layer

ini berbeda dengan layer lainnya yang dapat menyediakan layanan

kepada layer lainnya. Contohnya: program pengolah data, email, FTP,

dll.

2. Presentation Layer

Layer ini mengelola informasi yang disediakan oleh layer aplikasi supaya

informasi yang dikirimkan dapat dibaca oleh layer aplikasi pada sistem

lain. Jika diperlukan layer ini dapat menerjemahkan beberapa data format

yang berbeda, kompresi dan enkripsi.

19

3. Session Layer

Sesuai dengan namanya, layer ini berfungsi untuk menyelenggarakan.

Mengatur, dan memutuskan sesi komunikasi. Session layer menyediakan

servis kepada layer presentation. Layer ini juga mengsinkronisasi dialog

diantara dua host layer presentation dan mengatur pertukaran data.

4. Transport Layer

Layer ini berfungsi sebagai pemecah informasi menjadi paket-paket data

yang akan dikirim dan penyusun kembali paket-paket data menjadi

sebuah informasi yang diterima. Batasan antara layer session dan layer

transport dapat dikaitkan dengan batasan antara logical dan fisik

protokol, dimana layer application, presentation dan session layer

dibawah berhubungan dengan cara pengiriman data. Transport layer juga

berfungsi menyediakan servis metode pengiriman data untuk melindungi

layer di atasnya dari implementasi detil layer di bawahnya.

5. Network Layer

Network layer menyediakan transfer informasi diantara ujung sistem

melewati beberapa jaringan komunikasi berurutan. Layer ini dapat

melakukan pemilihan jalur terbaik dalam komunikasi jaringan yang

terpisah secara geografis (Path Selection).

6. Data Link Layer

Data link layer berfungsi menghasilkan alamat fisik (Physical

Addressing), pesan-pesan kesalahan (error notification), pemesanan

pengiriman data (flow control).

7. Physical Layer

20

Physical layer berkaitan dengan karakteristik tinggi tegangan, periode

perubahan tegangan, lebar jalur komunikasi (bandwidth), jarak

maksimum komunikasi dan konektor.

Membagi sebuah jaringan ke dalam 7 buah layer memiliki keuntungan

sebagai berikut:

1. Memecah komunikasi jaringan ke bagian yang lebih kecil atau sederhana.

2. Standarisasi komponen-komponen jaringan yang dikembangkan oleh

beberapa perusahaan yang berbeda.

3. Memungkinkan peralatan jaringan dan perangkat lunak yang berbeda

dapat berkomunikasi satu sama lain.

4. Mencegah perubahan pada satu layer yang dapat mengganggu kinerja

layer yang lain.

5. Memecah model komunikasi jaringan ke bentuk yang lebih sederhana

untuk lebih mudah dipelajari.

21

Gambar 2.12 Model Referensi OSI

2.3 Internet Internet atau interconnected network merupakan kumpulan dari jaringan

komputer yang ada di seluruh dunia dan menggunakan protokol TCP/IP untuk

membangun perusahaan virtual network (Tanenbaum,2003,p50)

2.3.1 Sejarah Internet

Teknologi Internet pada awalnya digunakan hanya untuk keperluan

pertahanan yang dirintis oleh lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika

Serikat. Lembaga riset tersebut menginginkan agar komputer-komputer yang ada

dapat saling berhubungan satu dengan yang lain untuk kepentingan militer.

Sistem jaringan komputer yang dimiliki oleh lembaga riset ini juga berhubungan

22

dengan kalangan universitas, dengan harapan agar jaringan komputer ini dapat

semakin berkembang.

Kira-kira pada pertengahan taun 1970, salah satu universitas yang bekerja

sama dengan lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika yaitu Stanford

University, mulai mengembangkan standarisasi jaringan komputer tersebut

menjadi sebuah protokol (pengatur hubungan antar-komputer) yang amna

protokol tersebut dinamakan sebagai protokol TCP/IP. TCP/IP inilah yang

sekarang menjadi protokol di internet. Sebenarnya fungsi utama TCP/IP adalah

menjembatani tiap komputer yang memiliki sistem operasi dan juga hardware

yang berbeda-beda.

2.3.2 Fasilitas Internet

Fasilitas-fasilitas yang diberikan Internet antara lain :

1. Audio/Video Streaming

Merupakan teknologi yang memungkinkan suatu file untuk dapat langsung

digunakan sebelum didownload seluruhnya. Contoh: Real Player.

2. E-mail (Electronic Mail)

Digunakan untuk mengirim pesan, juga dapat menyertakan file yang

dialamatkan ke seorang user pada sebuah mail server.

3. FTP (File Transfer Protocol)

Memungkinkan sebuah local computer dengan menggunakan FTP Client

unuk menghubungi FTP Server yang ada pada sebuah remote computer agar

23

dapat saling bertukar file, untuk mencari file pada publik FTP digunakan

Archie.

4. Gopher

Layanan yang menyediakan informasi berbasis teks, untuk mencari informasi

pada gopher dapat digunakan VERONICA (Very Easy Rodent Oriented

Netwide Index to Computerized Archives).

5. Instant Messenger

Instant messenger merupakan program yang memungkinkan penggunanya

untuk berkirim pesan secara online person-to-person, contoh: ICQ, Yahoo

Messenger, Windows Live Messenger, dll.

6. Telnet/remote login

Memungkinkan sebuah telnet client untuk menjalankan perintah pada remote

computer biasanya menggunakan UNIX based operation system seperti

FreeBSD atau linux melalui telnet server.

7. Usenet/NewsGroup

Digunakan untuk membuat suatu forum diskusi.

8. WWW (World Wide Web)

Merupakan layanan yang menyediakan informasi dengan hypertext dan

biasanya mendukung GUI, kini merupakan layanan yang paling populer dan

telah mencakup hampir seluruh layanan internet lainnya (misalnya: web

based chat dan web based email), untuk mencari informasi pada WWW

biasanya digunakan search engine.

24

2.3.3 IP Address

IP Address adalah alamat unik di mana perangkat elektronik tertentu

menggunakannya untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi satu sama lain di

dalam sebuah jaringan komputer menggunakan standard protokol Internet.

Alamat IP Publik adalah alamat IP yang digunakan oleh sebuah

perangkat jaringan yang terhubung langsung ke Internet untuk

mengidentifikasikan dirinya di Internet. Koneksi lalu lintas data yang dilakukan

di Internet menggunakan alamat IP Publik ini.

Alamat IP Private adalah alamat IP yang diberikan untuk komputer-

komputer yang tidak diakses secara publik melainkan hanya diakses di dalam

jaringan lokal (LAN) sehingga tidak membutuhkan pemetaan ke luar. IANA

(Internet Assigned Numbers Authority) telah mengalokasikan 3 buah blok IP

untuk digunakan sebagai IP Private dan tidak boleh digunakan sebagai IP Publik

yakni :

• 10.0.0.0 - 10.255.255.255 (Class A)

• 172.16.0.0 - 172.31.255.255 (Class B)

• 192.168.0.0 - 192.168.255.255 (Class C)

Alamat IP Private ini tidak akan dipetakan ke luar jaringan lokal di mana

router di Internet akan membuang lalu lintas data yang menggunakan IP Private

sehingga memberikan keamanan karena pada umumnya akses langsung dari luar

ke host-host yang menggunakan alamat IP Private ini tidak diperbolehkan.

25

Karena itu, pada jaringan lokal yang berbeda dapat saja ada IP-IP Private yang

sama tanpa khawatir akan terjadinya salah pengiriman ke IP yang sama pada

jaringan lain.

2.3.4 ISP (Internet Service Provider)

Menurut Hahn (1997, p60) ISP merupakan perusahaan yang

menyediakan akses ke internet baik konektivitas permanen maupun akses dial-

up. Beberapa ISP besar merupakan perusahaan nasional bahkan multi-nasional

yang melayani ratusan kota. Sedangkan ISP kecil mungkin hanya dikelola

perseorangan dan hanya melayani satu area.

ISP memiliki peralatan dan akses hubungan telekomunikasi diperlukan

untuk membangun PoP (Point of Presence) pada area geografis tertentu. ISP

mempunyai leased line berkecepatan tinggi sehingga mereka tidak sepenuhnya

bergantung pada penyedia telekomunikasi dan dapat menyediakan layanan yang

lebih kepada pelanggan.

2.4 Routing

Routing (Lammle, 2004,p247) adalah sebuah set penunjuk arah dari sebuah

jaringan untuk menuju ke jaringan lainnya. Set penunjuk arah ini, yang juga dikenal

sebagai rute dapat diberikan secara dinamis oleh router kepada router lainnya, atau

penunjuk arah ini juga dapat diatur secara statis oleh administrator.

26

Seorang administrator jaringan memilih sebuah protokol routing dinamis

berdasarkan banyak pertimbangan. Termasuk di dalamnya ukuran dari jaringan,

bandwidth dari jalur yang tersedia, kekuatan pemrosesan dari router, merek, dan jenis

dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.

2.4.1 Routing Statis

Sebuah router membuat keputusan dari alamat IP tujuan dari suatu paket.

Semua alat yang digunakan sepanjang jalan menggunakan alamat IP tujuan

untuk mengirimkan paket ke arah yang benar sampai pada tujuan sebenarnya.

Untuk membuat keputusan yang benar, router harus belajar bagaimana cara

mencapai jaringan yang di luar. Ketika router menggunakan Routing Dinamis,

informasi ini didapat dari router lainnya. Ketika Routing Statis yang digunakan,

seorang administrator jaringan mengkonfigurasi informasi tentang jaringan luar

secara manual.

Oleh karena Routing Statis dikonfigurasi secara manual, administrator

jaringan harus menambah dan mengurani rute-rute statis untuk merefleksasikan

perubahan topologi pada jaringan. Dalam sebuah jaringan besar, pemeliharaan

dari sebuah tabel routing dapat memerlukan waktu yang laa. Dalam Jaringan

yang kecil dengan kemungkinan perubahan yang kecil juga, rute statis

memerlukan sedikit waktu pemeliharaan. Routing statis tidak mudah untuk

diperbesar dan diperkecil seperti Routing dinamis karena membutuhkan

administrasi lebih dalam penerapannya. Bahkan di dalam sebuah jaringan besar,

27

rute statis yang digunakan untuk menjalankan tujuan khusus sering

dikonfigurasikan bersama-sama dengan protokol Routing Dinamis.

Gambar 2.13 Routing Statis

2.4.2 Routing Dinamis

Bila Routing Statis menggunakan sebuah rute yang didefinisikan oleh

administrator jaringan pada router, Routing Dinamis menggunakan protokol

routing yang secara otomatis menyesuaikan bila ada perubahan topologi dan lalu

lintas. Dengan demikian Routing Dinamis dapat dengan mudah menyesuaikan

diri pada perubahan dibandingkan dengan Routing Statis (Lammle,2004,p260).

28

Gambar 2.14 Routing Dinamis

2.4.3 Default Routing

Default routing adalah mekanisme routing yang dilakukan oleh sebuah

router ketika tidak ada rute yang tersedia untuk paket-paket IP dengan alamat

tertentu. Semua paket dengan tujuan yang tidak dikenali oleh tabel routing dari

router dikirimkan ke default route. Rute ini umumnya mengarah ke router

lainnya, yang merawat paket dengan cara yang sama. Jika rutenya diketahui,

paket akan diteruskan ke rute yang seharusnya. Jika tidak, paket akan diteruskan

ke defaut route dari router tersebut ke router lain. Default route di Ipv4 adalah

0.0.0.0/0.

2.4.4 Protokol Routing

29

Sebuah Protokol Routing berbeda dari Routed Protocol baik dalam

fungsinya maupun cara kerjanya.

Sebuah Protokol Routing (Lammle, 2004,p268) adalah kumpulan

peraturan yang digunakan antara satu router dengan router lainnya untuk

berkomunikasi. Sebuah Protokol Routing mengizinkan router untuk membagi

informasi tentang jaringan dan kedekatannya dengan jaringan lainnya. Router

menggunakan informasi ini untuk membuat dan menjaga tabel routing.

Sebuah Routed Protocol digunakan untuk lalu lintas pengguna secara

langsung. Sebuah Routed Protocol menyediakan cukup informasi di dalam

alamat layer network yang mengizinkan sebuah paket untuk diteruskan dari satu

komputer ke komputer lainnya berdasarkan skema pengalamatan. Contoh dari

penggunaan Routed Protocol adalah: Internet Protocol (IP) dan Internetwork

Packet Exchanger (IPX).

Tujuan dari sebuah Protokol Routing adalah untuk membuat dan menjaga

tabel routing. Tabel ini berisi tentang jaringan yang sudah ada dan port-port yang

terhubung dan terasosiasi untuk jaringan tersebut. Router menggunakan tabel

routing untuk memanajemen informasi yang diterima dari router lain dan

perangkatnya, sebaik seperti rute yang dikonfigurasikan secara manual.

Protokol Routing mempelajari semua rute-rute yang ada, menempatkan

rute-rute yang terbaik ke dalam tabel routing dan menghilangan rute-rute yang

sudah tidak valid lagi. Router menggunakan informasi yang ada pada tabel

routing untuk meneruskan paket dari Routed Protocol.

Algoritma routing adalah hal yang mendasar pada Routing Dinamis.

Ketika topologi jaringan berubah karena pertumbuhan, perubahan konfigurasi

30

atau kerusakan maka kumpulan pengetahuan dalam router juga harus diganti.

Kumpulan pengetahuan jaringan pada router harus mencerminkan tampilan yang

akurat dari topologi yang baru.

Ketika semua router dalam sebuah jaringan beroperasi dengan

pengetahuan yang sama, hubungan antar jaringan akan tercipta dengan baik.

Konvergensi yang cepat sangat dibutuhkan karena ini mengurangi periode waktu

yang dibutuhkan router untuk kembali melakukan keputusan routing yang salah.

Algoritma routing yang biasa digunakan dapat diklasifikasikan menjadi 2

kategori:

• Distance Vector

Juga dikenal dengan algoritma Bellman-Ford dengan cara mengirimkan tabel

routing dar satu router ke router lainnya selama perjalanan.

Gambar 2.15 Distance Vector

31

Algoritma ini beroperasi dengan cukup sederhana. Ketika titik pertama

dimulai, dia hanya mengetahui kondisi tetangganya saja, dan cost untuk

mencapai tetangganya tersebut. Setiap titik, mengirimkan kepada setiap

tetangganya informasi tentang total cost yang dapat dicapai oleh tetangganya

tersebut. Titik tetangga tersebut menganalisa informasi tersebut dan

membandingkan dengan informasi yang mereka miliki, segala sesuatu yang

menunjukkan peningkatan dari informasi yang sudah mereka miliki akan

dimasukkan ke dalam tabel routing-nya. Seiring berjalannya waktu, semua titik

yang ada di dalam jaringan akan dapat menemukan jalur yang terbaik untuk

semua titik tujuan dan total cost yang paling baik.

• Link-state

Juga dikenal sebagai algoritma Djikstra atau algoritma Shortest Path First

(SPF). Algoritma ini menyimpan basis data dari topologi jaringan dan tabel

routing dalam satu tempat.

32

Gambar 2.16 Link-state

Ketika menggunakan algoritma link-state, setiap titik menggunakan data

dasar sebuah peta jaringan dalam bentuk grafik. Untuk membuat grafik ini,

setiap titik mengirimkan data ke seluruh jaringan untuk mendapatkan

informasi titik-titik mana saja yang dapat dihubungkan, dan setiap titik secara

independen menyusun informasi tersebut dalam sebuah peta. Menggunakan

peta ini, setiap router kemudian secara independen menentukan rute terbaik

dari dirinya ke titik-titik yang lain.

2.5 Simple Network Management Protocol

Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah standar manajemen

jaringan yang mampu mengatur tidak hanya internet tetapi juga intranet dan juga

jaringan telekomunikasi selama jaringan beroperasi dengan menggunakan protokol

TCP/IP. Bahkan SNMP dapat mengatur elemen jaringan yang tidak beroperasi pada

protocol TCP/IP melalui proxy agent (Subramanian, 2000, p141).

33

SNMP merupakan Network Management System (NMS) yang paling umum

dipakai .Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang dibutuhkan

untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut

memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus

yang berhubungan dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi

dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi.

2.5.1 Perangkat SNMP

Ada dua jenis perangkat SNMP. Pertama adalah Managed Nodes yang

merupakan node biasa pada jaringan yang telah dilengkapi dengan perangkat

lunak supaya mereka dapat diatur menggunakan SNMP. Mereka biasanya adalah

perangkat TCP/IP biasa; mereka juga kadang-kadang disebut managed devices.

Kedua adalah Network Management Station (NMS) yang merupakan perangkat

jaringan khusus yang menjalankan perangkat lunak tertentu supaya dapat

mengatur managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena

mereka adalah perangkat yang sebenarnya “menjalankan” SNMP.

Managed nodes bisa berupa perangkat jaringan apa saja yang dapat

berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang diprogram dengan perangkat

lunak SNMP. SNMP didesain supaya host biasa dapat diatur, demikian juga

dengan perangkat pintar seperti router, bridge, hubs, dan switch. Perangkat yang

“tidak konvensional” juga bisa diatur sepanjang mereka terhubung ke jaringan

TCP/IP: printer, scanner, dan lain-lain.

34

Masing-masing perangkat dalam manajemen jaringan yang menggunakan

SNMP menjalankan suatu perangkat lunak yang umumnya disebut SNMP entity.

SNMP entity bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam

fungsi SNMP. Masing-masing entity terdiri dari dua komponen utama.

Komponen entiti SNMP pada suatu perangkat bergantung kepada apakah

perangkat tersebut managed nodes atau network management station.

Entiti SNMP pada managed nodes terdiri atas Agen SNMP: yang

merupakan program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan

memungkinkan managed nodes memberikan informasi kepada NMS dan

menerima perintah darinya, dan SNMP Management Information Base (MIB):

yang menentukan jenis informasi yang disimpan tentang titik yang dapat

dikumpulkan dan digunakan untuk mengontrol managed nodes. Informasi yang

dikirim menggunakan SNMP merupakan objek dari MIB.

Pada jaringan yang lebih besar, NMS bisa saja terpisah dan merupakan

komputer TCP/IP bertenaga besar yang didedikasikan untuk manajemen

jaringan. Namun, adalah perangkat lunak yang sebenarnya membuat suatu

perangkat menjadi NMS, sehingga suatu NMS bisa bukan perangkat keras

terpisah. Ia bisa berfungsi sebagai NMS dan juga melakukan fungsi lain. SNMP

entiti pada NMS terdiri dari SNMP Manager: yang merupakan program yang

mengimplementasikan SNMP sehingga NMS dapat mengumpulkan informasi

dari managed nodes dan mengirim perintah kepada mereka, dan Aplikasi SNMP:

yang merupakan satu atau lebih aplikasi yang memungkinkan administrator

jaringan untuk menggunakan SNMP dalam mengatur jaringan.

35

Dengan demikian, secara keseluruhan SNMP terdiri dari sejumlah NMS

yang berhubungan dengan perangkat TCP/IP biasa yang disebut managed nodes.

Manajer SNMP pada NMS dan agen SNMP pada managed nodes

mengimplementasikan SNMP dan memungkinkan informasi manajemen

jaringan dikirim. Aplikasi SNMP berjalan pada NMS dan menyediakan interface

untuk administrator, dan memungkinkan informasi dikumpulkan dari MIB pada

masing-masing agen SNMP.

2.5.2. Remote Monitoring (RMON)

Model umum yang digunakan SNMP adalah adanya network

management station (NMS) yang mengirim request kepada agen SNMP. Agen

SNMP juga bisa melakukan komunikasi dengan mengirim pesan trap untuk

memberitahu management station ketika terjadi suatu keadaan tertentu. Model

ini bekerja dengan baik, yang mana inilah mengapa SNMP menjadi sangat

populer. Namun, satu masalah mendasar dari protokol dan model yang

digunakan adalah bahwa ia diorientasikan pada komunikasi dari agen SNMP

yang biasanya perangkat TCP/IP seperti host dan router. Jumlah informasi yang

dikumpulkan oleh perangkat ini biasanya terbatas, karena sudah pasti host dan

router mempunyai “tugas sebenarnya yang harus dilakukan”—yaitu melakukan

tugas sebagai host dan router. Mereka tidak bisa mendedikasikan diri mereka

untuk melakukan tugas manajemen jaringan.

Oleh karena itu, pada situasi di mana dibutuhkan informasi jaringan yang

lebih banyak dibanding yang dikumpulkan oleh perangkat biasa, administrator

36

sering kali menggunakan perangkat keras khusus bernama network analyzer,

monitor, atau probe. Mereka hanya mengumpulkan statistik dan memantau

kejadian yang diinginkan oleh administrator. Jelas akan sangat berguna jika

perangkat tersebut dapat menggunakan SNMP supaya informasi yang mereka

kumpulkan bisa diterima, dan membiarkan mereka mengeluarkan pesan trap

ketika ada sesuatu yang penting.

Untuk melakukan itu, dibuatlah Remote Network Monitoring (RMON).

RMON sering kali disebut sebagai protokol, dan Anda kadang-kadang akan

melihat SNMP dan RMON disebut sebagai “protokol manajemen jaringan

TCP/IP”. Namun, RMON sama sekali bukan protokol yang terpisah—ia tidak

melakukan operasional protokol. RMON sebenarnya adalah bagian dari SNMP,

dan RMON hanya suatu modul management information base (MIB) yang

menentukan objek MIB yang digunakan oleh probe. Secara arsitektur, RMON

hanyalah salah satu modul MIB yang menjadi bagian dari SNMP.

2.6 Metode Troubleshooting

Troubleshooting jaringan merupakan proses sistematis yang diaplikasikan untuk

memecahkan masalah pada jaringan. Teknik Eliminasi dan Divide and Conquer

merupakan metode paling berhasil untuk troubleshooting jaringan.

2.6.1 Eliminasi

User pada jaringan Anda menelepon help desk untuk memberitahukan

bahwa komputer mereka tidak bisa lagi ke Internet. Help desk mengisi form error

37

report dan memberikannya kepada Anda, bagian network support. Anda

menelepon dan berbicara kepada user dan mereka mengatakan bahwa mereka

tidak melakukan apapun yang berbeda selain yang selalu mereka lakukan untuk

ke Internet. Anda mengecek log dan menemukan bahwa komputer user telah di-

upgrade semalam. Solusi Anda yang pertama adalah bahwa driver jaringan

komputer tersebut pasti konfigurasinya salah. Anda pergi ke komputer tersebut

dan mengecek konfigurasi jaringannya. Tampaknya sudah benar, sehingga Anda

mem-ping server. Tidak terhubung. Solusi berikutnya adalah mengecek apakah

kabel komputer tersambung. Anda periksa kedua ujung kabel dan kemudian

mencoba mem-ping server kembali.

Selanjutnya Anda ping 127.0.0.1, alamat loopback komputer. Ping

berhasil, sehingga ini mengeliminasi kemungkinan adanya masalah antara

komputer, konfigurasi driver, dan kartu NIC. Anda kemudian memutuskan

bahwa mungkin ada masalah dengan server untuk segmen jaringan tersebut. Ada

komputer lain yang terhubung ke jaringan di meja sebelahnya, maka Anda mem-

ping alamat server dan hasilnya sukses. Ini mengeliminasi server, backbone, dan

koneksi server ke backbone sebagai masalah.

Anda kemudian pergi ke IDF (intermediate distribution facilities) dan

memindahkan port workstation, kembali ke workstation dan mencoba mem-ping

server lagi. Namun, solusi tidak bekerja. Ini memperluas pencarian Anda sampai

pemasangan kabel atau patch kabel workstation. Anda kembali ke IDF,

mengembalikan kabel ke port asal, mencari patch kabel worksation baru dan

kembali ke worksation. Ganti kabel workstation, dan mencoba mem-ping server

38

lagi. Kali ini berhasil, maka Anda sudah memperbaiki masalah itu. Langkah

terakhir adalah mendokumentasikan solusi masalah.

2.6.2 Divide and Conquer

Misalkan Anda mempunyai dua jaringan yang bekerja dengan baik, tetapi

ketika keduanya dihubungkan jaringan gagal. Langkah pertama adalah membagi

jaringan kembali menjadi dua jarigan terpisah dan memverifikasi bahwa

keduanya masih beroperasi dengan benar ketika dipisahkan. Jika ya, pindahkan

semua segmen ke jaringan yang lain. Periksa apakah masih bekerja dengan

benar.

Jika jaringan masih berfungsi, masukkan masing-masing segmen sampai

seluruh jaringan gagal. Hilangkan koneksi terakhir yang ditambahkan dan lihat

apakah seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua

perangkat dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, kemudian

periksa lagi kapan jaringan gagal. Pada waktu Anda menemukan perangkat yang

mencurigakan, lepaskan dan periksa apakah jaringan kembali normal. Jika

jaringan masih berfungsi normal, berarti Anda telah menemukan perangkat yang

menjadi penyebab masalah.

Sekarang Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui

mengapa ia bisa menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun

yang salah, mungkin saja perangkat tersebut terhubung dengan perangkat yang

39

bermasalah pada jaringan sebelah. Untuk mencari ujung lain permasalahan, Anda

harus mengulangi proses yang dilakukan sebelumnya.

Prosesnya adalah sebagai berikut: pertama sambungkan lagi perangkat

yang menyebabkan jaringan gagal. Kemudian lepaskan semua segmen pada

jaringan yang satunya. Periksa apakah jaringan kembali beroperasi. Jika jaringan

berfungsi lagi, masukkan kembali segmen sampai seluruh jaringan gagal.

Lepaskan segmen terakhir yang dimasukkan sebelum kegagalan dan lihat apakah

seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat

dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, periksa lagi untuk

melihat kapan jaringan gagal. Ketika Anda menemukan perangkat yang

mencurigakan, lepas dan periksa apakah jaringan kembali normal.

Jika jaringan masih berfungsi secara normal, itu berarti Anda telah

menemukan perangkat penyebab masalah. Sekarang Anda bisa menganalisis

perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh

jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, bandingkan kedua host cari

tahu penyebab mereka konflik. Dengan memecahkan konflik ini, Anda akan bisa

menghubungkan kembali kedua perangkat ke dalam jaringan dan akan berfungsi

secara normal.

2.6.3 Tool Perangkat Lunak

Bersama dengan proses yang diuraikan sebelumnya, ada alat perangkat

lunak bagi administrator jaringan yang dapat digunakan untuk mengatasi

masalah konektivitas jaringan. Alat ini dapat membantu dalam troubleshooting

40

Local Area Network, tetapi terutama pada Wide Area Network. Kita akan lihat

perintah yang tersedia pada sebagian besar software client. Perintah ini meliputi

Ping, Tracert (traceroute), Telnet, Netstat, ARP, dan Ipconfig (WinIPcfg).

2.6.3.1 Ping

Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet

Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan

Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang-pergi. Ping

merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot

konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [-n

Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k

HostList}] [-wTimeout] [TargetName].

2.6.3.2 Tracert (Traceroute)

Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini

dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP)

Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute

yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host)

yang terdapat pada jalur antara host dan

tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-w

Timeout] [TargetName].

41

2.6.3.3 Telnet

Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat

berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user

untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut

melalui jendela terminal. Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk

masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan

aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang

digunakan Telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login

ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [//RemoteServer].

2.6.3.4 Netstat

Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer,

statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan

UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over

IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s]

[Interval].

42

2.6.3.5 ARP

Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution

Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk

menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP

yang bersangkutan. Masing-masing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring

yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp

adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-N

IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]].

2.6.3.6 Ipconfig(Winipcfg)

Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui

setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name

System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP,

subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig

merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada

Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun

Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg,

Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui

alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release

[Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter]

[/setclassid Adapter [ClassID]].

43

2.6.3.7 Tool SNMP

Banyak alat manajemen jaringan yang menggunakan SNMP untuk

mengumpulkan informasi dan statistik jaringan. Beberapa di antaranya adalah:

• SNMP Graph—Mengumpulkan data dan membuat grafik secara real-time.

• SNMP Sweep—Melakukan pencarian SNMP dalam waktu singkat pada

setiap segmen jaringan.

• IP Network Browser—Melakukan pencarian yang komprehensif terhadap

berbagai data jaringan.

• SNMP Brute Force Attack—Menyerang suatu alamat IP dengan query

SNMP untuk mencoba dan mengetahui community string read-only dan

read-write.

• SNMP Dictionary Attack—Menggunakan kamus para hacker untuk

menyerang perangkat jaringan.

• Network Sonar—Melakukan pencarian jaringan dan menyimpan hasilnya

dalam basis data.

2.7 PHP

PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor", yang merupakan

sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip

dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan

utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis

halaman web dinamik dengan cepat (Kadir, 2003, p35)..

44

2.7.1 Hubungan PHP dengan HTML

Halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan

dalam sebuah file berekstensi .html. File HTML ini dikirimkan oleh server (atau

file) ke browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut

sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program

PHP, program ini harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan

kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini dapat

berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode HTML sehingga dapat

langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode HTML tersebut. Program PHP

dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda <? dan ?>.

Tanda-tanda tersebut biasanya disebut tanda untuk escaping (kabur) dari kode

HTML. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensi-nya

menjadi .php3 atau .php.

PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side

HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan

berada si server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan

akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP

dikenal sebgai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di

server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP

(Active Server Pages) dan JSP (Java Server Pages).

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C.

Semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam

webnya. Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara

45

gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan

script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis.

Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya

telah dapat mengakses basis data dan dapat terintegrasi dengan HTML.

Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi

3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang

perangkat lunaknya.

Versi terbaru, yaitu PHP 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan

versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan

yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang

dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan

dari PHP scripting engine. Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi

menggunakan library tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting

ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi

web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web

browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.

2.7.2 Kelebihan PHP

Ketika e-commerce semakin berkembang, situs-situs yang statispun

semakin ditinggalkan, karena dianggap sudah tidak memenuhi keinginan pasar,

padahal situs tersebut harus tetap dinamis. Pada saat ini bahasa PERL dan CGI

46

sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar designer web banyak

beralih ke bahasa server-side scripting yang lebih dinamis seperti PHP.

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan

yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system basis data di

dalam web. Sistem basis data yang dapat didukung oleh PHP adalah:

1. Oracle

2. MySQL

3. Sybase

4. PostgreSQL

5. dan lainnya

PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti Windows 98/NT,

UNIX/LINUX, Solaris maupun Macintosh.

PHP merupakan perangkat lunak yang open source yang dapat di-

download secara gratis dari situs resminya yaitu http://www.php.net.

Perangkat lunak ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS

(Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya.

PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri

seperti untuk menambah fungsi-fungsi baru.

Keunggulan lainnya dari PHP adalah bahwa PHP juga mendukung

komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan

bahkan HTTP.

PHP dapat dipasang sebagai bagian atau modul dari Apache web server

atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh

jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, di antaranya adalah :

47

1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi

2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa

pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting.

3. Akses ke sistem basis data yang lebih fleksibel. seperti MySQL.

2.7.3 Basis Data Yang Didukung PHP

Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP adalah dukungannya

terhadap banyak basisdata. Berikut basisdata yang dapat didukung oleh PHP :

• Adabas D

• dBase

• Direct MS-SQL

• Empress

• FilePro (read only)

• Front Base

• Hyperwave

• IBM DB2

• Informix

• Ingres

• Interbase

• MS SQL

• MySQL

• ODBC

48

• Oracle (OC17 dan OC18)

• Ovrimos

• PostgreSQL

• Solid

• Sybase

• Unix DBM

• Velocis

2.8 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-

user, dengan sekitar enam juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL

tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License

(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana

penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak

dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh

penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan

komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode

sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB

adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

49

Basisdata MySQL sangat cocok berpapasan dengan PHP dengan beberapa

pertimbangan. MySQL menggunakan suatu format standart SQL bahasa data yang

terkenal.

MySQL dilepaskan dengan suatu lisensi open sourse, dan tersedia secara cuma-

cuma. MySQL bekerja pada berbagai sistem operasi, dan banyak bahasa. MySQL

bekerja dengan cepat dan baik dengan data yang besar. PHP menyediakan banyak

fungsi untuk mendukung basisdata MySQL.

Terdapat beberapa API tersedia yang memungkinkan aplikasi-aplikasi komputer

yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman untuk dapat mengakses basis data

MySQL antara lain: bahasa pemrograman C, C++, C# dan lain-lain. Sebuah antarmuka

ODBC memanggil MyODBC yang memungkinkan setiap bahasa pemrograman yang

mendukung ODBC untuk berkomunikasi dengan basis data MySQL. Kebanyakan kode

sumber MySQL dalam ANSI C.

MySQL sangat populer dalam aplikasi web seperti MediaWiki (perangkat lunak

yang dipakai Wikipedia dan proyek-proyek sejenis) dan PHP-Nuke dan berfungsi

sebagai komponen basisdata dalam LAMP. Popularitas sebagai aplikasi web

dikarenakan kedekatannya dengan popularitas PHP, sehingga seringkali disebut sebagai

Dynamic Duo.

Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan

modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin)

dan modul berbasis grafik (GUI) yaitu MySQL Administrator dan MySQL Query

Browser. Terdapat pula sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data

MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin.

50

2.9 XAMPP

Xampp adalah sebuah web server yang gratis dan cross-platform, terdiri dari

Apache HTTP Server, basisdata MySQL, dan interpreter untuk script yang ditulis dalam

bahasa PHP dan pemrograman Perl. Nama Xampp adalah sebuah akronim untuk X

(salah satu dari 4 sistem operasi yang berbeda), Apache, MySQL, PHP, dan Perl.

Program ini dikeluarkan di bawah GNU General Public License dan bertindak

sebagai web server yang gratis dan mudah digunakan memungkinkan melayani

halaman-halaman dinamik. Sekarang ini, Xampp tersedia untuk Microsoft Windows,

Linux, Sun Solaris, dan Mac OS X.

Developer Apache Friends

OS Cross-platform (Linux, Windows, Solaris, Mac OS X)

Genre WAMP

License GPL

Website http://www.apachefriends.org/en/xampp.html

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/XAMPP

Xampp hanya membutuhkan satu file zip, tar, atau exe untuk didownload dan

dijalankan, dan sangat sedikit konfigurasi komponen-komponen yang beraneka macam

yang membentuk web server dibutuhkan. Xampp secara regular di-update oleh keluaran

51

terbaru incorporate terhadap Apache/MySQL/PHP dan Perl. Xampp juga menyediakan

sejumlah modul lain, termasuk Open SSL dan PHPMyAdmin. Untuk kesederhanaannya,

Xampp kadang-kadang disebut “lazy man’s WAMP/LAMP installation.” Untuk

memasang Xampp hanya membutuhkan sebuah sebagian kecil waktu yang dibutuhkan

untuk mendownload dan mengkonfigurasi program-program yang terpisah.

Hasilnya adalah instansi yang banyak, self-contained bisa muncul pada sebuah

komputer, dan sebuah instansi yang diberikan bisa diduplikasi dari satu komputer ke

komputer lainnya.

Secara resmi perancang XAMPP hanya bermaksud menggunakannya sebagai

sebuah alat pengembangan, untuk mengijinkan perancang-perancang situs web dan

programmer untuk menguji pekerjaan mereka pada komputer-komputer mereka sendiri

tanpa akses apapun melalui internet. Namun prakteknya, Xampp kadang-kadang

digunakan untuk secara langsung melayani halaman-halaman web pada World Wide

Web, dan dengan beberapa modifikasi, umumnya sudah aman untuk menggunakannya

seperti itu. Sebuah alat yang khusus disediakan untuk secara mudah menyediakan

perlindungan password terhadap bagian-bagian yang paling penting . Xampp juga

menyediakan dukungan yang baik sekali dalam membuat dan memanipulasi basisdata

dalam MySQL, SQLite, dan lain-lain. Kita bisa membuat table-tabel baru, menambah,

mengubah, atau menghapus record-record, dan mencari ( search ) melalui basisdata-

basisdata dengan sebuah pengetahuan dasar SQL.