BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bodi Bodi kendaraan adalah ...

13
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bodi Bodi kendaraan adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi sebagai pelindung pengemudi kendaraan, komponen-komponen kendaraan dari pengaruh lingkungan, dan untuk memperindah bentuk kendaraan supaya terlihat lebih menarik. (ocky suraya pribadi, 2015) Sejarah Perkembangan Bodi Kendaraan merupakan salah satu alat bantu transportasi yang digunakan manusia untuk berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Awal abad 19-an, kendaraan difungsikan sebagai alat transportasi belaka, tak heran bila proses pembuatannya belum menjamah aspek estetika dan kenyamanan. Yang penting roda bisa berputar, sehingga pengguna bisa mencapai tujuan dengan tepat waktu yang lebih singkat. Sekitar tahun 1896 - 1910, bodi kendaraan masih terbuat dari kayu untuk bagian chassis maupun bodinya. Hal ini masih terpengaruh dengan bodi kereta kuda saat itu. Kayu yang digunakan memiliki ketebalan sekitar 10 mm. Sambungan antar komponen menggunakan paku yang terbuat dari besi tempa. Untuk bagian atap kendaraan, ada yang menggunakan kain biasa, kain kanvas, namun ada juga yang menggunakan kayu dengan tujuan agar bodi bisa kuat. Pada tahun 1921, Weymann memperkenalkan konstruksi lantai yang menjadi penopang komponen bodi yang lain, seperti dinding kendaraan serta kursi kendaraan. Lantai sengaja dibuat dari bahan yang kuat, sedangkan komponen yang lainnya bisa dibuat dari komponen yang ringan. Sambungan dinding dengan lantai menggunakan pelat baja yang dibaut, dan untuk menghilangkan celah antar sambungan biasanya digunakan kayu. Panel-panel terbuat dari kain, kanvas, dan bagian luar menggunakan kulit. Akan tetapi bahan ini memiliki umur yang pendek. Setelah permintaan kendaraan semakin meningkat, maka diperlukan suatu proses pembuatan bodi yang cepat dan dapat diproduksi massal. Perkembangan teknologi saat itu ikut mempercepat perkembangan teknologi bodi kendaraan, di mana besi dapat diolah dan dibentuk dengan menggunaka

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bodi Bodi kendaraan adalah ...

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Bodi

Bodi kendaraan adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi sebagai

pelindung pengemudi kendaraan, komponen-komponen kendaraan dari pengaruh

lingkungan, dan untuk memperindah bentuk kendaraan supaya terlihat lebih

menarik. (ocky suraya pribadi, 2015)

Sejarah Perkembangan Bodi Kendaraan merupakan salah satu alat bantu

transportasi yang digunakan manusia untuk berpindah dari tempat satu ke tempat

lainnya. Awal abad 19-an, kendaraan difungsikan sebagai alat transportasi belaka,

tak heran bila proses pembuatannya belum menjamah aspek estetika dan

kenyamanan. Yang penting roda bisa berputar, sehingga pengguna bisa mencapai

tujuan dengan tepat waktu yang lebih singkat.

Sekitar tahun 1896 - 1910, bodi kendaraan masih terbuat dari kayu untuk

bagian chassis maupun bodinya. Hal ini masih terpengaruh dengan bodi kereta

kuda saat itu. Kayu yang digunakan memiliki ketebalan sekitar 10 mm.

Sambungan antar komponen menggunakan paku yang terbuat dari besi tempa.

Untuk bagian atap kendaraan, ada yang menggunakan kain biasa, kain kanvas,

namun ada juga yang menggunakan kayu dengan tujuan agar bodi bisa kuat.

Pada tahun 1921, Weymann memperkenalkan konstruksi lantai yang

menjadi penopang komponen bodi yang lain, seperti dinding kendaraan serta kursi

kendaraan. Lantai sengaja dibuat dari bahan yang kuat, sedangkan komponen

yang lainnya bisa dibuat dari komponen yang ringan. Sambungan dinding dengan

lantai menggunakan pelat baja yang dibaut, dan untuk menghilangkan celah antar

sambungan biasanya digunakan kayu. Panel-panel terbuat dari kain, kanvas, dan

bagian luar menggunakan kulit. Akan tetapi bahan ini memiliki umur yang

pendek. Setelah permintaan kendaraan semakin meningkat, maka diperlukan suatu

proses pembuatan bodi yang cepat dan dapat diproduksi massal.

Perkembangan teknologi saat itu ikut mempercepat perkembangan teknologi

bodi kendaraan, di mana besi dapat diolah dan dibentuk dengan menggunaka

5

mesin press. Baru pada tahun 1927 secara keseluruhan bodi kendaraan terbuat

dari logam, di mana bodi kendaraan yang terbuat dari berbagai komponen telah

dibuat dari lembaran pelat yang dibentuk/dipress. Dengan perkembangan cara

pengolahan logam yang semakin meningkat, maka produksi kendaraan juga dapat

meningkat.

Gambar 2.1 kendaraan berbahan plat (sumber, gunadi jilid 1)

Pada awal kendaraan diciptakan, bodi kendaraan hanya berfungsi sebagai

tempat penumpang agar terlindung dari panas dan hujan sehingga bentuknya

sederhana. Karena dipengaruhi oleh perkembangan teknologi motor dan trend

yang semakin maju, maka desain kendaraan mulai diperhatikan.

Perkembangan bodi kendaraan, juga memegang peranan penting dalam hal

kemampuan kendaraan. Pertama kali kendaraan mesin uap Cugnot diciptakan,

hanya bisa berjalan sekitar 5 km/jam, akan tetapi saat ini kendaraan sudah bisa

berjalan dengan kecepatan diatas 100 km/jam namun tetap nyaman, aman dan

tidak berisik. Kebanyakan orang mungkin hanya berpendapat bahwa kecepatan

tergantung dari mesinnya, akan tetapi saat ini orang mulai menyadari bahwa

kecepatan kendaraan juga dipengaruhi oleh stabilitas kendaraan serta bentuk dan

permukaan bodi kendaraan. Seperti di arena balap, aerodinamika suatu kendaraan

sangatlah penting untuk mencapai kecepatan dan kestabilan kendaraaan, demikian

halnya dengan kendaraan biasa, sekarang bodi menjadi salah satu hal yang sangat

penting dan selalu dilakukan pengembangan.

6

2.2 Pengaruh Bentuk Bodi

Masalah dalam bidang aerodinamika tidak dapat diselesaikan hanya dengan

perhitungan analitis dan matematis saja tetapi harus menggunakan berbagai

macam eksperimen untuk membantu menyelesaikan permasalahan dan

menunjang teori dasar yang telah ada.

Gambar 2.2 bentuk bodi terhadap nilai gaya hambat (ahmad yusuf, 2017)

Bentuk bodi kendaraan dilakukan dengan riset pengujian terhadap berbagai

macam komponen bodi kendaraan dan pengaruh terhadap beban angin.

Berdasarkan Gambar 2.2 dapat diketahui gaya hambat pada kendaraan dengan

beberapa macam bentuk bodi yang telah diteliti sebelumnya. Dari tahun ketahun

model kendaraan mengarah pada penurunan koefisien hambat aerodinamika (CD)

tanpa mengurangi keindahan dari kendaraan. Hal ini dilakukan untuk menunjang

kinerja kendaraan ketika melaju dijalan dan melakukan efesiensi penggunaan

bahan bakar. Berdasarkan gambar 2.3 dapat dilihat perkembangan bentuk bodi

kendaraandari tahun 1920 sampai 2000.

Gambar 2.3 perkembangan bentuk kendaraan dari tahun 1920 sampai tahun 2000

(Ahmad Yusuf, 2017)

7

2.2.1 Pengaruh Bentuk Bodi Bagian Depan Dan Belakang Terhadap

Koefisien Drag

Gambar 2.4 pengaruh bentuk bodi depan dan belakang terhadap nilai koefisien

drag (ahmad yusuf, 2017)

Penelitian mengenai pengaruh bentuk bodi bagian depan dan belakang. Dari

gambar 2.4 dapat diketahui bahwa bentuk bodi bagian depan sangat berpengaruh

terhadap nilai koefisien drag. Bentuk bodi depan yang memiliki bentuk yang

tajam, hal ini dikarenakan angin yang melewati bodi dengan bentuk bodi yang

halus, hal ini dikarenakan angin yang melewati bodi dengan bentuk yang halus

tidak akan mengalami sparasi aliran sehingga akin tidak terjadi turbulen yang

dapat meningkatkan nilai koefisien drag.

Bentuk bodi belakang dengan bentuk tumpul memiliki nilai koefisien drag

yang besar dibandingkan dengan bentuk bodi yang meruncing . namun pengaruh

bentuk bodi bagian belakang terhadap penurunan nilai koefisien drag tidak terlalu

signifikan seperti pengaruh bentuk bodi bagian depan. ( ahmad yusuf, 2017)

2.3 Plastik

Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.

Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang disebut monomer.

Jika monomer sejenis disebut homopolimer, dan jika monomernya berbeda akan

menghasilkan kopolimer.

8

Pada mulanya manusia menggunakan polimer alam alam hanya untuk

membuat perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir

abad 19 dan selanjutnya manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik.

Plastik yang pertama kali dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material

plastik telah berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang sangat

penting dibidang elektronika, pertanian, tekstil transportasi, furniture, konstruksi,

mainan ank-anak, dan produk-produk industri lainnya.

Secara garis besar, plastik dapat dikelompokkan menjadi dua golongan,

yaitu plastik thermoplast dan plastik thermoset. Plastik thermoplast adalah plastik

yang dapat dicetak berulang-ulang dengan adanya panas ( lihat tabel 2 ). Yang

termasuk plastik thermoplast antara lain : PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET,

BPT, Polyacetal (POM), PC dll. Sedangkan palstik thermoset adalah plastik yang

apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena

bangun polimernya berbentuk jaringan tiga dimensi ( lihat Tabel 1 ). Yang

termasuk plastic thermoset adalah : PU (Poly Urethene), UF (Urea

Formaldehyde), MF (Melamine Formaldehyde), polyester, epoksi dan lain-lain.

2.3.1 ACRYLONITRILE BUTADIENE STYRENE (ABS)

Acrylonitrile butadiene styrene (akrilonitril butadiene stirena, ABS)

termasuk kelompok engineering thermoplastic yang berisi 3 monomer

pembentuk. Akrilonitril bersifat tahan terhadap bahan kimia dan stabil terhadap

panas. Butadiene memberi perbaikan terhadap sifat ketahanan pukul dan sifat liat

(toughness). Sedangkan stirena menjamin kekakuan (rigidity) dan mudah

diproses. Beberapa grade ABS ada juga yang mempunyai karakteristik yang

berfariasi, dari kilap tinggi sampai rendah dan dari yang mempunyai impact

resistance tinggi sampai rendah. Berbagai sifat lebih lanjut juga dapat diperoleh

dengan penambahan aditif sehingga diperoleh grade ABS yang bersifat

menghambat nyala api, transparan, tahan panas tinggi, tahan terhadap sinar UV,

dan lain-lain.

9

ABS dapat diproses dengan tehnik cetak injeksi, ekstrusi, thermoforming,

cetak tiup, roto moulding dan cetak kompresi. ABS bersifat higroskopis, oleh

karena itu harus dikeringkan dulu sebelum proses pelelehan.

A. Sifat-Sifat mekanis plastik ABS

Tahan bahan kimia

Biaya proses rendah

Liat, keras, kaku

Dapat direkatkan

Tahan korosi

Dapat didesain menjadi berbagai bentuk.

B. Penggunaannya :

1. Peralatan Karena keunggulan sifat-sifatnya maka banyak digunakan

membuat peralatan seperti : hair dryer, korek api gas, telepon,

intercom, body dan komponen mesin ketik elektronik maupun

mekanik, mesin hitung, dan lain-lain.

2. Otomotif Karena sifatnya yang ringan, tidak berkarat, tahan minyak

bumi, maka ABS digunakan untuk radiator grill, rumah-rumah lampu,

emblem, horn grill, tempat kaca spion, dan lain-lain.

3. Barang-barang tahan lama : · ABS dengan grade tahan nyala api

digunakan untuk cabinet TV, kotak penutup video, dll. · Grade tahan

pukul pada suhu rendah dan tahan fluorocarbon dapat digunakan untuk

pintu dan body kulkas. · Penggunaan lain : komponen AC, kotak

kamera, dudukan kipas angina meja, dan lain-lain.

4. Bangunan dan perumahan : dudukan kloset, bak air, frame kaca,

cabinet, kran air, gantungan handuk, saringan, dan lain-lain.

5. Elektroplated ABS : regulator knob, pegangan pintu kulkas, pegangan

paying, spare

6. parts kendaraan bermotor, tutup botol, dan lain-lain.

10

2.4 Aerodinamika

Dinamika fluida adalah subdisiplin dari mekanika fluida yang mempelajari

fluida bergerak. Fluida terutama cairan dan gas. Penyelesaian dari masalah

dinamika fluida biasanya melibatkan perhitungan banyak properti dari fluida,

seperti kecepatan, tekanan, kepadatan, dan suhu, sebagai fungsi ruang dan waktu.

Dinamika fluida adalah ilmu yang mengklasifikasikan berbagai cairan dan gas

dalam arah yang sama. Secara umum, dinamika fluida dibedakan menjadi tiga,

yaitu

Hydrodynamics, membahas laju aliran cairan

Gas dynamics, membahas laju aliran gas

Aerodynamics, membahas laju aliran udara

Aerodynamics (aerodinamika) didefinisikan sebagai dinamika dari gas-gas

khususnya interaksi antara obyek yang bergerak dengan udara sekitarnya. Ilmu ini

sangat berguna dalam dunia kerja, dunia perancangan suatu sistem. Permodelan

aerodinamika ini dapat dianalisa dengan perhitungan secara analitik. Banyaknya

variabel yang terkandung dalam penganalisaan aerodinamika menyebabkan

perhitungan secara analitik rumit dan komplek. Tetapi perhitungan secara analitik

yang rumit dan komplek tadi dapat dihindari, cara yang lebih mudah dapat

ditempuh dengan melakukan eksperimen. Eksperimen yang dilakukan dan

digunakan untuk menyusun formulasi empiris serta penganalisaan data.

Aerodinamika dapat diterapkan untuk menganalisis kendaraan yang

digunakan manusia, seperti mobil dan pesawat. Keduanya memiliki kesamaan

mendasar yang sama, yaitu hambatan aerodinamik yang rendah, dan

keseimbangan gaya dan momen pada masing-masing aksis tegak lurus terhadap

arah gerak maju untuk mendapatkan kemampuan pengemudian yang baik atau

stabilitas terbang. Keduanya juga memiliki perbedaan yang signifikan, yaitu

aerodinamika pesawat terbang banyak dirancang dan dibentuk berdasarkan teori

sedangkan aerodinamika mobil hampir seluruhnya diselesaikan dengan metode

eksperimental. (fredy nurmansyh, 2017)

Aerodinamika diambil dari kata Aero dan Dinamika yang bisa diartikan

udara dan perubahan gerak dan bisa juga ditarik sebuah pengertian yaitu suatu

11

perubahan gerak dari suatu benda akibat dari hambatan udara ketika benda

tersebut melaju dengan kencang. Benda yang dimaksud diatas dapat berupa

kendaran bermotor (mobil, truk, bis maupun motor) yang sangat terkait

hubungannya dengan perkembangan aerodinamika sekarang ini. Adapun hal-hal

yang berkaitan dengan aerodinamika adalah kecepatan kendaraan dan hambatan

udara ketika kendaraan itu melaju.

Aerodinamika berasal dari dua buah kata yaitu Aero yang berarti bagian dari

udara atau ilmu kendaraan dan dinamika yang berarti cabang ilmu alam yang

menyelidiki benda-benda bergerak serta gaya yang menyebabkan gerakan-gerakan

tersebut. Aero berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara, dan Dinamika yang

diartikan kekuatan atau tenaga. Jadi Aerodinamika dapat diartikan sebagai ilmu

pengetahuan mengenai akibat-akibat yang ditimbulkan udara atau gas-gas lain

yang bergerak. Dalam Aerodinamika dikenal beberapa gaya yang bekerja pada

sebuah benda dan lebih spesifik lagi pada mobil seperti dikemukakan oleh Djoeli

satrijo(1999;53)

Ketika objek bergerak melaliu udara, terdapat gaya yang dihasilkan oleh

gerakan relatif antara udara dan permukaan bodi.

1. Penyebab utama dari timbulnya gaya-gaya aerodinamis pada kendaraan

adalah :

Adanya distribusi tekanan pada permukaan bodi kendaraan yang akan

bekerja pada arah normal tehadap permukaan kendaraan.

Adanya distribusi tegangan geser pada permukaan bodi kerndaraan yang

akan bekerja pada arah tangensial terhadap permukaan kendaraan.

2.4.1 Aspek aerodinamika

Aspek aerodinamik berkaitan dengan bentuk bodi mobil, misalnya bentuk:

bodi yang streamline, yaitu bentuk bodi yang mempunyai permukaan searah

dengan arah aliran udara yang menerpa pada mobil tersebut. Bentuk bodi depan

maupun belakang disesuaikan dengan karakteristik aliran udara yang menerpa

pada mobil tersebut. (Dr. Herminarto Sf, 2004)

12

2.5 Gaya Hambat (Drag Force)

Gaya hambat (drag) adalah gaya yang bekerja dalam arah horizontal dan

berlawanan arah dengan arah gerak kendaraan. Perfomansi aerodinamika suatu

kendaraan bergantung pada desain dan bentuk dari kendaraan tersebut. Hal ini

dikarenakan desain dari kendaraan akan menentukan tahanan udara (drag) yang

terjadi pada suatu kendaraan dan besarnya gaya hambat untuk setiap bentuk

kendaraan berbeda satu dengan yang lainnya. (Ahmad Yusuf, 2017)

Drag aerodinamik pada mobil sering menjadi contoh suatu benda komposit.

Daya yang dibutuhkan untuk menggerakan sebuah mobil sepanjang jalan

digunakan untuk mengatasi hambatan aerodinamika. Untuk kecepatan diatas kira-

kira 30 mph. Kontribusi drag karena berbagai bagian dari mobil (bagian depan,

kaca depan, atap, bagian belakang, dan lain-lain) telah ditentukan berbagai model

dan pengujian ukuran penuh dan juga perhitungan numerik.(bruce R. Munson,

2002)

penurunan gaya drag pada sebuah mobil mengakibatkan penurunan

konsumsi bahan bakar karena mobil dengan gaya drag yang rendah mampu

melakukan perjalanan lebih cepat di banding dengan mobil yang memiliki gaya

drag tinggi (Faqih Azizi, 2010).

Menurut Munawir Rosyadi Siregar dan Himsar Ambarita (2012 : 156)

semakin kecil nilai koefisien Drag maka semakin aerodinamis sebuah Bodi

Kendaraan. Nilai Cd ditentukan sejumlah factor, salah satunya adalah desain bodi

kendaraan tersebut.

Bodi yang memiliki nilai koefisien drag yang rendah akan meningkatkan

efesiensi bahan bakar. Untuk mengetahui nilai koefisien drag dilakukan dengan

cara perhitungan matematis. Berikut rumus koefisien drag. (Yudi Prihadnyana,

2017)

Cd = 2.𝐷

.𝜌.𝜐2.A

Dimana :

CD : koefisien drag

13

D : gaya drag (N)

𝜌 : densitas udara (kg/m3)

𝜐 : kecepatan udara (m/s)

A : luas penampang frontal (m2)

(sumber: Rahman hakim, cahyo budi nugroho, ruzianto. 2016)

2.6 Turbulance

Turbulance merupakan fenomena ketidak aturan medan alir yang di

sebabkan oleh gaya inersia dari suatu aliran lebih besar dibandingkan dengan gaya

viskosnya. Aliran turbulen biasanya ditandai dengan acak pada parameter-

parameter yang memiliki deskripsi medan seperti kecepatan, tekanan, tegangan

geser, dan temperatur.

Hubungan antara turbulen dengan drag aerodinamis pada sebuah benda

pada dasarnya bila turbulen meningkat maka drag aerodinamis yang dihasilkan

pada benda tersebut juga akan meningkat. Hal ini dikarenakan pada saat nilai

turbulensi pada suatu kondisi aliran tertentu meningkat maka dapat dikatakan

pusaran yang terbentuk dibelakang benda tersebut memiliki ukuran yang semakin

besar. Oleh karena itu dengan meningkatnya turbulen dapat menyebabkan drag

yang dihasilkan lebih besar. (Marga, 2018)

A. Jenis turbulance

1. Mechanical turbulance yaitu gesekan angin dengan banguna, gunung,

atau benda lain yang menjulang ke angkasa.

2. Wake turbulance disebabkan karena gerakan manuver pesawat. semakin

besar, efek wake turbulance akan seman besa dan bisa berimbas pada

pesawat kecil yang ada dibelakangny.

3. Convection turbulance diakibatkan udara panas yang mengalir keatas

sebagai akibat perbedaan temperatur.

4. Frontal turbulance adalah perubahan arah angin horizontal karena

perbedaan tekanan udara.

5. Mountin wave turbulance yaitu turbulen ini terjadi di atas pengunungan

6. Thunderstrom turbulance yaitu turbulen yang disebabkan oleh badai.

14

7. Clear air turbulance (CAT) yaitu disebabkan fenomena alam atau juga

dikenal dengan jet stream. CAT pada umumnya terjadi diketinggian sekitar

40.000 kaki. Jet stream yang terbentuk kerap dimanfaatkan pesawat untuk

efesiensi bahan bakar. (Swayne Martin, 2016)

2.7 Velocity

Velocity atau kecepatan merupakan besaran vektor yaitu besaran yang

memperhitungkan arah geraknya. Kecepatan dapat juga didefinisikan sebagai

perpindahan benda dengan waktu tempuh. (Asyafe, 2009)

Parameter kecepatan (velocity) selalu berubah sepanjang jarak yang

ditempuh (hendra yudisaputro, 2014)

2.8 Pressure

Dalam fisika, tekanan dinyatakan dengan simbol p (pressure) adalah skala

besarnya fisik yang mengukur kekuatan dalam arah tegak lurus, satuan luas dan

berfungsi untuk digambarkan dan diterapkan dengan gaya resultan pada

permukaan yang diberikan.

Tekanan didefinisikan dengan besarnya gaya satuan luas tempam gaya itu

bekerja. Benda mempunyai luas bidang tekan kecil, akan menghasilkan tekanan

yang besar. Besar tekanan berbanding terbalikdengan luas bidang tekanan.

Artinya, makin kecil luas bidang tekan, makin besar pula tekanan yang dihasilkan.

Besar tekanan berbanding lurus dengan besar gaya. Tekanan merupakan besaran

skalar karena tidak memiliki arah tertentu. Secara matematis besaran tekanan

dapat dituliskan dalam persamaan :

P = 𝐹

𝐴

Dimana :

P = tekanan (Pa)

F = gaya (N)

15

A = luas permukaan benda (m2)

(Tri mawarningsih anwar. 2013)

2.9 Separasi Aliran

Ketika sebuah fluida melalui sebuah benda dan dianggap aliran fluida

tersebut menempel pada benda tersebut, idealnya distribusi tekanan pada kedua

sisi tetap sama tetapi pada beberapa kasus lapisan batas terpisah dari benda. Pada

kejadian ini tekanan pada satu sisi menjadi sangat rendah. Munculnya penurunan

tekanan ini terjadi secara tiba-tiba. Ini terjadi pada sisi dimana aliran udara lebih

cepat. Perbedaan tekanan ini akan mengakibatkan drag pada benda tadi. aliran

yang berputar kembali, dan menjadi turbulen diakibatkan oleh separasi aliran,

untuk mengisi daerah dengan tekanan yang lebih rendah.(Marga Yogatama dkk,

2018)

2.10 Klasifikasi aliran fluida

Kriteria yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan fluida, seperti tipe

aliran yang terjadi, karakteristik aliran yang dimiliki, rekayasa aliran yang

dilakukan dan lain-lain. Dimana semua itu dipengaruhi oleh parameter-paramaeter

fluida serta aliran itu sendiri, seperti temperatur, tekanan, viskositas, kecepatan,

dan lain-lain. (Darussalam, 2008)

2.10.1 Prinsip bernouli

Dalam ilmu fisika dikenal salah satu konsep mengenai mekanika fluida.

Pada salah satu konsep mekanika fluida terdapat salah satu hukum (konsep dasar)

yaitu hukum Bernoulli. Hukum Bernoulli menjelaskan tentang konsep dasar aliran

fluida (zat cair dan gas) bahwa peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair

atau gas akan mengakibatkan penurunan tekanan pada zat cair atau gas tersebut.

Artinya, akan terdapat penurunan tekanan pada aliran fluida tersebut. (Yuli

Rahmawati, Dkk. 2012)

16

2.10.2 Kontinuitas

Udara yang mengalir melalui bagian yang menyempit akan mengalir

semakin cepat.(abidin dan wagiani, 2013)

2.11 Computation Fluid Dynamic

Computation Fluid Dynamics atau biasa disebut dengan CFD adalah suatau

cara untuk menganalisa suatu sisitem yang melibatkan aliran fluida, perpindahan

panas, reaksi kimia dan fenomena fisik lainnya yang berdasarkan pada simulasi

simulasi berbasis komputer. CFD sudah menjadi salah satu pendekatan yang

dilakukan dalam mencari jawaban pada suatu permasalahan enjineering, terutama

dalam bidang mekanika fluida dan perpindahan panas dilakukan dalam dua

pendekatan saja, yaitu eksperimental dan pendekatan analitis. (Marga, 2018)

2.12 Software SolidWorks

SolidWorks adalah software CAD 3D yang dikembangkan oleh SolidWorks

Coorporation yang sekarang sudah diakui oleh Dassault systemes. SolidWorks

merupakan salah satu 3D CAD yang sangat populer saat ini di Indonesia sudah

banyak sekali perusahaan manufacturing yang mengimplementasikan software

SolidWorks.

Solidwork merupakan software yang digunakan untuk membuat desain

produk dari yang sederhana sampai yang kompleks seperti roda gigi, cassis

handphone, mesin mobil, bodi mobil, dan lain-lain. File dari solidwork ini bisa di

ekspor ke software analisis semisal Ansys, FLOVENT, dan lain-lain desain kita

juga bisa disimulasikan, dianalisis kekuatan, dan analisa aliran fluida dari desain

secara sederhana.

SolidWorks dalam penggambaran dan pembuatan model 3D menyediakan

feature-based, parametric solid modeling. Feature-based dan parametric ini yang

akan sangat mempermudah bagi penggunanya dalam membuat model 3D.