30401-Abstrak.pdf - Universitas Muhammadiyah Makassar
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of 30401-Abstrak.pdf - Universitas Muhammadiyah Makassar
SKRIPSI
PENGARUH PENERAPAN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. PELNI LABUAN BAJO
Oleh:
SYAMSUL BAHRI
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11018 17
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
SKRIPSI
PENGARUH PENERAPAN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. PELNI LABUAN BAJO
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar
Sarjana (S.AP)
Disusun dan Diajukan Oleh:
SYAMSUL BAHRI
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11018 17
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
i
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN HASIL
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pelni
Labuan Bajo
NamaMahasiswa : Syamsul bahri
NomorIndukMahasiwa : 10561 11018 17
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyetujui:
Pembimbing I
Dr. Mappamiring, M.Si
Pembimbing II
Dr. Jaelan Usman, M.Si
Mengetahui:
Dekan
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si
NBM: 730727
Plt. Ketua Program Studi
Dr. Nur Wahid, S.Sos., M.Si
NBM: 991742
ii
HALAMAN PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh Tim Penguji Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar berdasarkan Surat Keputusan Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
Nomor 031/FSP/A.411/IV/43/2022 sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan stusi dan memperoleh gelar sarjana dalam Program Studi Ilmu
Administrasi Negara yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23
bulan April tahun 2022
TIM PENILAI
Ketua
Dr. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si
NBM: 730727
Sekretaris
Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si
NBM: 1084366
PENGUJI
1. Dr. H. Mappamiring, M.Si ( )
2. Dr. Jaelan Usman, M.Si ( )
3. Dr. Hafiz Elfiansyah P, M.Si ( )
4. Ahmad Harakan, S.IP., M.H.I ( )
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : SYAMSUL BAHRI
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11018 17
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil plagiat
dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, Mei 2022
Yang Menyatakan,
Syamsul Bahri
iv
ABSTRAK
Syamsul Bahri, Mappamiring dan jaelan Usman Pengaruh Kesehatan dan
keselamatan kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pelni Labuan Bajo
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Kesehatan dan
keselamatan kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pelni Labuan Bajo
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian
kuantitatif asosiatif kausal yaitu untuk hubungan sebab akibat antara dua variabel
atau lebih dari beberapa populasi untuk sampel dengan teknik pengambilan sampel
secara random dan menggunakan instrument penelitian dalam pengumpulan data
untuk menguji hipotesis/dugaan yang telah ditetapkan dengan beberapa
pertanyaan/angket. Dengan jumlah populasi yang digunakan sebanyak 40 orang
pegawai. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus regresi linear
sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil pengujian indikator variabel kesehatan
dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial memiliki pengaruh
yang positif dan signikan. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil pengujian variabel
kesehatan dan kesleamatan kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan.
menunjukkan nilai thitung sebesar 3.143 Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung lebih
besar jika dibandingkan dpengan nilai ttabel yaitu sebesar 1.687 yang diperoleh dari
(n -3 = 40-3 = 37 ) dengan taraf signifikan a = 0,05. Kemudian nilai sig diperoleh
0,003 yang berarti lebih besar dari taraf signifikan a=0,05. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa thitung > ttabel ( 3.143 > 1,687) dan signifikan 0,003 < 0,05
Sehingga dapat diambil kesimpulan keputusan H1 diterima, hal ini berarti variabel
kesehatan dan keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel Kinerja karyawan.
Kata kunci : Pengaruh, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kinerja Karyawan
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur mendalam penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kenikmatan, kesehatan dan keberkahan yang luar biasa. Shalawat
dan salam tercurah atas nama baginda Rasulullah Muhammad SAW, sebagai suri
tauladan manusia sepanjang masa beserta keluarga dan para sahabatnya. Berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawna
pada PT. Pelni Labuan Bajo”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya saya ucapkan
kepada kedua orang tua Bapak dan Ibu yang selalu memberikan dukungan, kasih
sayang dan doa, serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan motivasi
dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang
terhormat:
vi
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., M.PA selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. Bapak Dr. Mappamiring, M.Si Selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Jaelan
Usman, M.Si, selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi dapat diselesaikan.
5. Ibu Dr. Mappamiring, M.Si selaku Penasehat Akademik yang senantiasa
memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Administrasi Negara yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis selama menempuh pendidikan dibangku
perkuliahan serta staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Seluruh saudara-saudariku angkatan Renaisans 2017 khususnya kelas Ilmu
administrasi negara A 2017 dan teman-teman KKP angkatan ke-XXI
Fisipol Unismuh Makassar yang telah menjadi keluarga bagi penulis
8. Seluruh pegawai di PT. Pelni Labuan Bajo yang sangat membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, penulis memohon maaf kepada semua pihak atas segala
kekurangan dan kekhilafan. Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang
vii
sifatnya membangun. Penulis harapkan Semoga skripsi ini dapat menambah
wawasan yang lebih luas dan sumbangan pemikiran kepada peneliti maupun
pembaca khususnya para mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 2022
Penulis,
SYAMSUL BAHRI
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN HASIL ........................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................................... iii
KATAP PENGANTAR ................................................................................................iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 8
B. Teori dan Konsep ....................................................................................... 11
C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 22
D. Hipotesis ..................................................................................................... 24
E. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi ...................................................................................... 26
B. Jenis dan Tipe Penelitian ............................................................................ 26
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 26
D. Teknik dan Pengumpulan Data .................................................................. 26
E. Teknik Analisi Data ................................................................................... 27
F. Teknik Pengapsahan Data .......................................................................... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 36
A gambaran umum lokasi penelitian ........................................................ 36
ix
1. Visi PT. Pelni ....................................................................................... 38
2. Misi PT. Pelni .................................................................................. 39
3. Struktur organisasi .................................................................................. 40
4. Uraian tugas dan tanggung jawab ............................................................ 41
5. Jadwal kerja karyawan PT. Pelni Labuan bajo ........................................ 48
B. hasil Penelitian .................................................................................. 48
1. Karakteristik responden .......................................................................... 48
1. Karakterritik Responden Berdasarkan jenis kelamin .............................. 48
2. Karakteristik Responden Berdasarkan usia ............................................. 49
3. Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan terkahit ..................... 50
2. uji asumsi klasik .................................................................................. 51
3. Hasil Pengujian hipotesis ..................................................................... 59
4. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 69
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 72
A. Kesimpulan .......................................................................................... 72
B. Saran ..................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74
LAMPIRAN .......................................................................................................76
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 kerangka pikir ...................................................................................... 24
Tabel 4.1 struktur organisasi ................................................................................ 40
Table 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan jenis kelamin .................................... 49
Table 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Usia .................................................. 49
Tabel 4.4 Pendidikan terakhir .............................................................................. 50
Table 4.5 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 52
Table 4.5 Hasil Uji Reabilitas ............................................................................ 53
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 54
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas P-Plot ................................................................. 55
Tabel 4.8 Hasil Uji Histogram .............................................................................. 57
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 48
Tabel 4.10 Hasil Uji heteroskedastisitas catterplot .............................................. 63
Tabel 4.11 Hasil uji regresi linear sederhana faktor lingkungan kerja (X1)
terhadap kinerja karyawan (Y) coefficients ..................................... 59
Tabel 4.12 Hasil uji regresi linear sederhana faktor manusia dan karyawan (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y) model coefficients .......................... 61
Tabel 4.13 Hasil uji regresi linear sederhana faktor alat dan mesin kerja (X3)
terhadap kinerja karyawan (Y) coefficients ..................................... 62
Tabel 4.14 Hasil uji regresi linear sederhana lingkungan kerja secara medis (X4)
terhaadap kinerja karyawan (Y) model coefficients ........................ 63
Tabel 4.15 Hasil uji regresi linear sederhana sarana tenaga kerja (X5) terhaadap
kinerja karyawan (Y) modelcoefficients ......................................... 64
Tabel 4.16 Hasil uji regresi linear sederhana pemeliharaaan kesehatan tenaga kerja
(X6) terhaadap kinerja karyawan (Y) model coefficients................ 65
xi
Tabel 4.17 rekapitulasi nilai hasil uji regersi linier sederhana pengaruh variabel
(X) terhadap variabel (Y) ................................................................. 67
Tabel 4.18 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana kesehatan dan keselamatan kerja
(X) Terhadap Kinerja karyawan (Y) Secara Simultan ...................67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dari suatu
perusahaan dan memiliki peranan yang menentukan perkembangan perusahaan.
Manusia merupakan aset utama dalam organisasi atau perusahaan yang perlu
mendapatkan perhatian serius dan perlu dikelola dengan baik. Hal ini dimaksudkan
agar sumber daya manusia yang dimiliki dapat menghasilkan oleh perusahaan dan
mampu meberikan konsrtibusi secara maksimal sehingga dapat menghasilkan suatu
kinerja yang berkualitas dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan hasil observasi awal di PT. Pelni Labuan bajo, dengan
mencermati Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada, beberapa masalah yang
ditemukan: (1) Para penumpang terdiri dari berbagai macam karakteristik, tetapi
penyampaian informasi mengenai keselamatan kapal hanya disampaikan dengan
satu cara. Hal ini berdampak pada tingkat pemahaman informasi yang disampaikan
mengenai keselamatan pelayaran, padahal aplikasi K3 sangatlah penting. (2)
Kesesuaian antara peraturan yang ada dengan penerapan K3 riil di atas kapal ada
yang berbeda, terutama pada implementasi SOP dan kondisi riil di lapangan (dalam
kapal). Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan K3 di kapal penumpang PT.
Pelni Labuan Analisis meliputi kebijakan dalam penerapan K3, kuantitas dan
kualitas tenaga kerja di bidang K3, fasilitas yang disediakan dalam pelaksanaan K3,
pemeliharaan peralatan keselamatan kapal, yang diterapkan jika terjadi kedaruratan
2
kapal, pemahaman penumpang tentang penerapan K3 yang dilakukan pada saat
berlayar.
Pelaksanaan K3 yang dilakukan dipelabuahan Labuan bajo masih kurang
memenuhi standart operasional (SOP) sehingga tingkat kecelakan kerja di lokasi
sangatlah besar maka dari itu perlu ditingkatkan kembali tetapi sejauh ini tingkat
kecelakan kerja yang terjadi dilokasi sangat minim untuk menghindari kecelakan
kerja maka standar operasinal (SOP) harus ditingkatkan pemenuhan hak atas
Keselematan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu program pemeliharaan di
dalam perusahaan untuk menjaga dan melindungi karyawan di lingkungan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melindungi karyawan untuk mewujudkan
kinerja kerja karyawan yang optimal, Tujuan dari program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) bagi kinerja karyawan untuk menciptakan kondisi kerja yang
aman dan sehat di lingkungan kerja karyawan dalam mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja,
Adapun beberapa undang-undang yang terkait undang-undang No. 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja yang mengatur dengan jelas tentang kewajiban
pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
Sedangkan undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan
bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan,
kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja. Lalu undang-undang No. 13 Tahun
2003 tentang ketemagakerjaan undang-undang ini mengatur tentang segala hal yang
berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak
material, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Sebagai penjabaran
3
dan kelengkapan Undang-undang tersebut, pemerintah juga mengeluarkan
Peraturan Pemerintah (PP) dan keputusan Presiden terkait penyelengaraan
Keselamatn dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya: 1). Peraturan Pemerintah No.
11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengelolaan
Minyak Gas Bumi. 2). Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 tentang
Pengawasan atas Perdaran, Penyimpanan dan Pengunaan Pestisda. 3). Peratuaran
Permerintah No. 13 Tahun 1973 tentang Peraturan dan Pengawasan Keselamatan
Kerja di Bidang Pertambangan. 4). Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 tentang
Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja.
Berdasarkan Undang-undang jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja itu
diperuntukan bagi seluruh pekerja yang bekerja di segala tempat kerja, baik di darat,
di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada dalam
kekuasaan hukum Republik Indonesia. Jadi pada dasarnya, setiap pekerja di
Indonesia berhak atas jaminan keselamatan dan kesehatan kerja.
Sedangkan menurut peraturan pemerintah No. 44 Tahun 2015 tentang
penyelenggaraan program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematain,
pengertian kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja,
termaksud kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat
kerja dan penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan kerja (Fatoni, 2017).
Kinerja merupakan suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang
dalam suatu perusaan untuk menciptakan suatu produk atau jasa. Kinerja karyawan
merupakan aspek sangat penting dalam sebuah perusahaan. Hal ini lah yang
mempengaruhi maju dan mundurnya suatu perusahaan. Apabila karyawan nya
4
berkinerja buruk maka yang terjadi adalah kemerosotan pada perusahaan. Menurut
(Fatoni, 2017) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil atau tindakan
keberhasilan seseorang secara keseluruhan dalam periode tertentu di bandingkan
dengan target yang telah di sepakati bersama.
Menurut (Fatoni, 2017) bahwa pentingnya pemeliharaan kesehatan dan
keselamatan kerja para anggota organisasi yang diakui secara luas dikalangan
manajer karena para karyawan yang sehat dan bugar, dalam arti fisik maupun dalam
arti mental, akan mampu menampilkan kinerja yang prima, motivasi yang tinggi
dan tinggkat kemangkiran yang rendah.
PT.Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) perusahaan
pelayaran milik negara yang didirikan pada tanggal 28 April 1952 sesuai dengan
Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. M2/1/2 tanggal 28 April 1952.
Perusahaan ini bergerak dibidang jasa transportasi kapal laut yang handal dan
professional dengan memberikan layanan terterbaik bagi pelanggan. PT PELNI
merupakan perusahaan pelayaran nasional milik BUMN.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut (Winarno, 2019) merupakan
kondisi atau faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja satu
dan yang lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap
orang di tempat kerja. Sehingga setiap aspek yang ada didalam sebuah perusahaan
menjadi lebih aman karena sesuai dengan ketentuan dan Undang-undang yang
berlaku agar kinerja karyawan dapat maksimal dan perusahaanpun bisa dapat
menncapai tujuan yang diinginkan.
5
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menunjukan kepada kondisi-kondisi
fisilogis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang di akibatkan oleh lingkungan kerja
yang disediakan oleh perusahaan”
(Juniarti & Halin, 2018) berpendapat keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik dalam jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
Kinerja merupakan perwujudan kerja yang di lakukan oleh karyawan,
kinerja juga dapat di jadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan karena adanya
kinerja perusahaan bisa dengan mudah mengevaluasi kinerja karyawan. Adapun
menurut (Harini & Setiawan, 2019), kinerja merupakan tingkatan kesuksesan yang
ingin dicapai seseorang dalam mengetahui sampai mana seorang tersebut bisa
mencapai kinerja diukur dan dinilai.
Menurut Keban ( dalam Samsuddin, 2018) pengukuran kinerja pegawai
penting dilakukan oleh instansi pelayanan publik. Dengan mengetahui kelemahan
dan kelebihan, hambatan dan dorongan, atau berbagai faktor sukses bagi kinerja
pegawai serta instutusi maka terbukalah jalan menuju profesionalisasi, yaitu
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama ini.
6
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh penerapan K3 terhadap kinerja karyawan pada PT.
Pelni Labuan Bajo secara parsial?
2. Seberapa besar pengaruh penerapan K3 terhadap kinerja karyawan pada PT.
Pelni Labuan Bajo secara simultan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan
penelitian, ini adalah:
1. Guna menganalisis besar pengaruh penerapan K3 terhadap kinerja karyawan
pada PT. Pelni Labuan Bajo secara parsial?
2. Guna menganalisis besar pengaruh penerapan K3 terhadap kinerja karyawan
pada PT. Pelni Labuan Bajo secara simultan?
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini, adalah:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini di gunakan untuk mengetahui penagruh kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan pada PT. Pelni Labuan Bajo.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai persyaratan wajib dalam penyelesaian skipsi pada S1 Ilmu Administrasi
Negara Uinversitas Muhammadiyah Makassar.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi PT.Pelni Labuan Bajo dalam mengevaluasi
khususnya masalah keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan.
7
c. Sebagai salah satu sumber data, informasi dan referensi ilmiah bagi para
mahasiswa dan peneliti yang tertarik untuk penelitian serupa
8
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dan mendukung
penelitian ini:
1. Rohimah (2019), yang melakukan penelitian ini pada Pabrik Gondorukem dan
Terpentyn Sukun,Ponorogo, menujukan bahwa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja berpengaruh terhadap produktifitas kerja karyawan di PGT Sukun Pulung
progo dan bertujuan untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja berjalan
dengan signifikan atau probabilitas. Persamaan penelitian ini terletak pada
variabel X, yaitu Keselamatan dan Kesehatan kerja, adapun jenis penelitian ini
adalah kuantitatif menggunakan instrument kuesioner, wawancara dokumentasi
dan menggunakan pengambilan sampel dengan menggunakan analisis regresi
linier berganda dan uji hipotesis adapun perbedaan nya terletak pada variabel Y
dimana penelitian menganalisis produktifitas kerja sedangkan penelitian saya
variabel Y adalah kinerja karyawan dan perbedaan pada penelitian ini terdapat
pada lokasi penelitian nya juga berlokasi di daerah Labuan bajo yang tepatnya
di PT. Pelni. Hasil penelitian data yang di peroleh pertama, K3 berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas karyawan PGT Sukun, Pulung Ponorogo
dikarenakan hasil signifikan dari X1 terhadap Y adalah 0,022. Kedua, disiplin
kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di PGT Sukun, Pulung
Ponorogo, karena nilai signifikan 0,000. Ketiga K3 dan disiplin kerja
berpengaruh
9
terhadap produktivitas kerja karyawan di PGT Sukun, Pulung Ponorogo, karena
sedangkan tingkat signifikan probabilitas 0,000.
2. Amiruddin (2016), yang melakukan penelitian ini pada Suku Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamtan Jakarta Selatan, bertujuan bahwa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Efikasi Diri terhadap Kinerja Pegawai berpengaruh
signifikan. Persamaan penelitian ini terletak pada variabel Y, yaitu kinerja
karyawan mengunakan instrument data primer dan data sekunder. Adapun
perbedaan nya terletak pada variabel X dimana peneliti menambahkan Efikasi
Diri dan juga terdapat perbedaan pada lokasi penelitian yang terletak di PT.
Pelni Labuan bajo. Hasil uji signifikan parsial (uji statistik t) dari analisis dan
pembahasan penelitian menunjukkan bahwa: 1) Disiplin kerja, dengan nilai
thitung 2,435 > tabel 1,992 dan nilai signifikansi 0,017. Dengan menggunakan
batas signifikansi 0,05, maka 0,017 < 0,05. Dengan demikian berarti bahwa
disiplin kerja (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
secara parsial. 2) Keselamatan kesehatan kerja, dengan nilai thitung 7,012 >
ttabel 1,992 dan nilai signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas
signifikansi 0,05, maka 0,000 < 0,05. Dengan demikian berarti bahwa
keselamatan kesehatan kerja (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai secara parsial. 3) Efikasi diri, dengan nilai thitung 3,615 >
ttabel 1,992 dan nilai signifikansi 0,001. Dengan menggunakan batas
signifikansi 0,05, maka 0,001 < 0,05. Dengan demikian berarti bahwa efikasi
diri (X3) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai secara parsial.
Sementara hasil uji signifikan simultan (uji f) menunjukan bahwa F hitung
10
350,536 > Ftabel 2,73. Dengan demikian berarti bahwa variabel disiplin kerja
(X1), keselamatan kesehatan kerja (X2) dan efikasi diri (X3) secara simultan
memiliki pengaruh signifikan pada kinerja pegawai di Suku Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan.
3. Siswanto (2015), yang melakukan penelitian ini pada PT. Pembangunan
Perumahan Tbk Cabang Kalimantan Di Balikpapan, bertujuan bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. terhadap Produktifitas Kerja Karyawan
berpengaruh signifikan. Persamaaan penelitian ini terletak pada variabel X,
yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja menggunakan instrument studi pustaka
dan studi lapangan. Adapun perbedaan nya terletak pada variabel Y dimana
penelitian produktifitas karyawan dan juga terdapat perbedaan terletak pada
lokasi penelitian yang tepatnya di PT. Pelni Labuan bajo. Hasil penelitian
menunjukan bahwa secara simultan variabel bebas yang terdiri dari keselamatan
kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat produktivitas kerja karyawan (Y). Secara parsial keselamatan kerja (X1)
tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) dan
secara parsial kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan (Y). Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai
koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.536, hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen yaitu keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2)
berpengaruh cukup besar terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 53,6%,
sedangkan sisanya yaitu 46,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
11
B . Teori Dan Konsep
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kesejahteraan para pekerja merupakan salah satu tujuan yang hendak di
capai dalam dunia usaha baik itu pengusaha, pekerja itu sendiri maupun intansi
pemerintahan dalam melakukan tugas pokoknya mengelolah sumber daya manusia
dan pihak-pihak lainnya dari lembaga swasta. Hal ini sejalan dengan pemikiran-
pemikiran yang di landasi oleh filosofi yang menjadikan manusia sebagai titik
sentral pembangunan nasional untuk mencapai tingkat kehidupan dan kesejahteraan
lebih baik.
Berkaitan dengan hal tersebut setiap perusaan memiliki tugas ganda yakni
disamping memiliki profit mereka juga mempunyai tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan interen perusahaan. Tanggung jawab terhadap interen perusahaan
antara lain adanya jaminan keamanan dalam bekerja dan upah yang layak. Bila hal
itu telah di capai maka akan memberikan peluang bisnis kedepan yang lebih baik
sehingga perusahaan akan lebih berjuang dalam menghadapi tantangan yang ada
(Fatoni, 2017).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut (Winarno, 2019) merupakan
kondisi atau faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja satu
dan yang lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap
orang di tempat kerja. Sehingga setiap aspek yang ada didalam sebuah perusahaan
menjadi lebih aman karena sesuai dengan ketentuan dan Undang-undang yang
berlaku agar kinerja karyawan dapat maksimal dan perusahaanpun bias dapat
menncapai tujuan yang diinginkan.
12
“Keselamatan dan Kesehatan Kerja menunjukan kepada kondisi-kondisi
fisilogis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang di akibatkan oleh lingkungan kerja
yang disediakan oleh perusahaan”
(Juniarti & Halin, 2018) berpendapat keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik dalam jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
a. Pengertian keselamatan kerja
Keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang di
sebabkan oleh kecelakaan yangterkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan
merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,
ketakutan aliran listrik, terpotong luka memar, keseleo,patah tulang, kerugian alat
tubuh,penglihatan dan pendengaran menurut Mondy ( dalam Faida, 2019).
Menurut Suma’mur (dalam Faida, 2019), keselamatan kerja merupakan
rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut
Simanjuntak (dalam Faida, 2019) keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan
yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang
mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan
kondisi pekerja.
Adapun kriteria atau indikator efektivitas menurut (Khurosani, 2018) terdiri
dari 3 faktor, di anataranya:
13
➢ Faktor lingkungan kerja.
➢ Faktor manusia atau karyawan yang mencakup:
• Faktor fisik dan mental: kurang penglihatan, pendengaran, otot lemah,
reaksi mental lambat, lemah organ dalam tubuh, emos dan gangguan
staraf, serta lemah fisik.
• Pengetahuan dan keterampilan: kurang menyimak metode kerja yang
sesuai standar operasional, kebiasaan yang salah, dan kurang
pengalaman kerja.
• Sikap: kurang perhatian, kurang fokus, malas, sombong, tidak peduli
akan suatu akibat, dan hubungan kurang baik.
➢ Faktor alat dan mesin kerja yang meliputi:
• Pencahayaan yang kurang
• Mesin tidak terawatt
• Kerusakan teknis.
b. Pengertian kesehatan kerja
Kesehatan kerja adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara pekerjaan
dan kesehatan. Hubungan itu dapat terjadi dua arah. Arah pertama adalah
bagaiaman pekerjaan mempengaruhi kesehatan, sedangkan arah kedua adalah
bagaimana kesehatan mempengaruhi pekerjaan. Menurut (Fatoni, 2017)
mengatakan “kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan
agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang baik fisik, mental, sosial,
sehingga memungkinkang dapat bekerja secara optimal”. (Marom & Sunuharyo,
2018) menyatakan, “program kesehatan kerja menunjukan pada kondisi yang bebas
14
dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang di sebabkan oleh lingkungan
kerja”. Hal serupa diungkapkan oleh (Kartikasari et al., 2017) yang dimaksud
dengan kesehatan kerja merupakan Sebuah usaha dan keadaan yang seorang
individu mempertahankan kondisi kesehatannya saat dalam aktivitas bekerja.
Adapun indikator kesehatan kerja menurut Manulang (dalam Firmanzah
et al., 2017), meliputi:
1. Lingkungan secara medis
Dalam hal ini lingkungan kerja secara medis dapat dilihat dari sikap perusahaan
dalam dalam menggapi hal berikut:
a. Kebersihan lingkungan kerja
b. Suhu udara yang segar
c. System pembuangan sampah
2. Sarana kesehatan kerja
Upaya perusahaan dalam meningkatkan kualitas kesehatan dari tenaga
kerjanya. Dalam hal ini menyediakan air bersih dan kamar mandi.
3. Pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yaitu pelayanan kesehatan tenaga kerja.
c. Manfaat dan tujuan program keselamatan dan kesehatan kerja
(Fatoni, 2017) mengatakan apabila perusahaan dapat melaksanakan
program kesehatandan keselamatan kerja dengan baik maka sehingga perusahaan
akan mendapatkan manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang
2. Meningkatkan efisiensi dan kualitas
15
3. Munurunnya biaya kesehatan dan asuransi
4. Tingkat kompensasipekerja dan pembayaran langsung sehingga
menurunnya pengajuan klaim
5. Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih sebagai akibat dari persisipasi
dan ras kepemilikan
6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih karna meningkatnya citra
karyawan
7. Dapat meningkatkan keuntungan secara substansial
Tujuan kesehatan dari keselamatan kerja menurut (Fatoni, 2017) sebagai
berikut:
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan kesehatan dan keselamatan kerja secara
fisik, sosial, dan psikologi
2. Agar produksi dapat dipelihara keamanannya
3. Agar adanya jaminan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai
4. Agar peralatan kerja dapat digunakan sebaik-baiknya
5. Agar terhindar dari gangguan kesehatanyang disebabkan oleh lingkungan kerja
6. Agar meningkatkan kegairahan dan partisipasi kerja
7. Agar setiap pegawai meras aman dan terlindungi
d. Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja,
termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja
16
dan penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan kerja sebagaimana dalam Peraturan
Pemerintah No.44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, adapun yang dimaksud kecelakaan kerja
merupakan salah satu kecelakaan yang sering terjadi pada seseorang saat
melakukan pekerjaan (Fatoni, 2017).
Berdasarkan penegertian di atas mengenai kecelakaan kerja dapat di
simpulkan kecelakaan kerja adalah kecelakan yang terjadi dari memulainya
perjalanan dari rumah menuju tempat kerja, serta kecelakaan yang terjadi di tempat
kerja.
Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja menurut
(Fatoni, 2017), penyebab kecelakaan kerja:
• Keadaan tempat lingkungan kerja
• Pengaturan udara
• Pengaturan penerangan
• Pemakaian peralatan
• Kondisi fisik dan mental pegawai
2 . Kinerja
a. Pengertian kinerja
Kinerja merupakan perwujudan kerja yang di lakukan oleh karyawan,
kinerja juga dapat di jadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan karena adanya
kinerja perusahaan bisa dengan mudah mengevaluasi kinerja karyawan. Adapun
menurut (Harini & Setiawan, 2019), kinerja merupakan tingkatan kesuksesan yang
17
ingin dicapai seseorang dalam mengetahui sampai mana seorang tersebut bisa
mencapai kinerja diukur dan dinilai.
Kinerja adalah pelaksanaan tugas pekerkerjaan yang dikerjakan oleh
seseorang atau sekelompok pekerja dalam waktu tertentu dan dapat diiukur
hasilnya. Hal itu bisa berkaitan dengan jumlah kuantitas dan kualitas pekerjaan
yang bisa diselesaikan seseorang atau individu dalam waktu yang telah ditertentu.
Beberapa pendapat yang membahas tentang pengukuran kinerja seperti di bawah
ini menjadi dasar penentuan variabel kinerja. ada beberapa cara untuk mengukur
kinerja, Menurut Swasto (dalam Kartikasari et al., 2017) yaitu:
a) Kuantitas/jumlah pekerja
b) Kualitas kerja pekerja
c) Pengetahuan tentang pekerjaan karyawan
d) Pendapat atau pernyataan yang disampaikan
e) Keputusan yang diambil
f) Perencanaan kerja karyawan/buruh
g) Daerah organisasi kerja Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil
kerja berkenaan dengan hasil pekerjaan yang dicapai/didapat oleh
pegawai/karyawan dalam suatu periodewaktu. Dalam hal ini kinerja berkaitan
dengan kuantitas maupun kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
Berdasarkan penertian kinerja menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa
kinerja karyawan adalah hasil kerja yang di capai dalam melakuakn pekerjaan yang
telah di berikan kepadanya secara baik.
b. Indikator Kinerja
18
Menurut Keban ( dalam Samsuddin, 2018) pengukuran kinerja pegawai
penting dilakukan oleh instansi pelayanan publik. Dengan mengetahui kelemahan
dan kelebihan, hambatan dan dorongan, atau berbagai faktor sukses bagi kinerja
pegawai serta instutusi maka terbukalah jalan menuju profesionalisasi, yaitu
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama ini.
Salah satu indikator kinerja pegawai di kemukakan oleh Fadel (dalam
Samsuddin, 2018) mengemukakan beberapa indikator yang digunakan untuk
mengukur kinerja pegawai yaitu:
a) Pemahaman atas tugas pokok dan fungsi dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi, bawahan harus terlebih dahulu paham tentang tugas
pokok dan fungsi masing-masing serta mengerjakan tugas sesuai dengan
apa yang menjadi tanggung jawabnya.
b) Inovasi memiliki intivasi yang positif dan menyampaikan pada atasan
serta mendiskusikan nya pada rekan kerja tentang pekerjaan.
c) Kecepatan kerja dalam menjalankan tugas kecepatan kerja harus
diperhatikan dengan menggunakan mengikuti metode kerja yang ada.
d) Keakuratan kerja tidsk hanya cepat, namun dalam menyelesaikan tugas
karyawan juga harus disiplin dalam mengerjakan tugas dengan teliti
dalam bekerja dan melakuakn pengecekan ulang.
e) Kerjasama kemampuan dalam bekerjasama dengan rekan kerja lainnya
seperti bisa menerima dan menghargai pendapat orang lain.
c. Faktor-faktor Kinerja
19
Menurut Moorhead dan Chung/Meggison (dalam Samsuddin, 2018), kinerja
pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Kualitas Pekerjaan (Quality of Work) Merupakan tingkat baik atau
buruknya sesuatu pekerjaan yang diterima bagi seorang pegawai yang
dapat dilihat dari segiketelitian dan kerapihan kerja, keterampilan dan
kecakapan.
b) Kuantitas pekerjaan (Quanlity of Work) Merupakan seberapa besarnya
beban kerja atau sejumlah pekerjaan secara kuantitatif didalam
mencapai target atau hasil kerja atas pekerjaan-pekerjaan baru.
c) Pengetahuan pekerjaan (Job Knowledge) Merupakan proses
penempatan seorang pegawai yang sesuai dengan background
pendidikan atau keahlian dalam suatu pekerjaan. Hal ini ditinjau dari
kemampuan pegawai dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan
tugas yang mereka lakukan.
d) Kerjasama Tim (Teamwork) Melihat bagaimana pegawai bekerja
dengan orang lain dakam mengerjakan suatu pekerjaan, Kerjasama tidak
hanya secara vertical ataupun kerjasama antar pegawai, tetapi kerjasama
secara horizontal merupakan faktor penting dalam kehidupan organisasi
yaitu dimana antar pimpinan organisasi dengan prgawainya terjalin
hubungan yang kondusif dan timbale balik saling menguntungkan.
e) Kreatifitas (Creativity) Merupakan kemampuan seorang pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaannya dengan cara atau inisiatif sendiri yang
20
dianggap mampu secara efekstif dan efisian serta mampu menciptakan
perubahan-perubahan baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi.
f) Inovasi (Inovation) Kemampuan menciptakan perubahan-perubahan
baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi. Hal ini di tinjau dengan
ide-ide yang cemerlang dalam mengatasi permasalahan organisasi.
g) Inisiatif (Intiative) Melingkupi beberapa aspek seperti kemampuan
untuk mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi kesulitan,
kemampuan untuk melakukan sesuatu pekerjaan tanpa bantuan,
kemampuan untuk mengambil tahapan dalam kegiatan.
3. Hubungan Kelamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Keselamatan Kerja dan Kesehatan (K3) adalah salah satu aspek penting
dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan dengan memberikan suatu perlindun
gan terhadap karyawan agar terbebas dari kecelakaan dan lingkungan yang kurang
sehat sehingga dapat merugikan karyawan ataupun perusahaan. Jika perusahaan
mampu menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan kerja, penyakit dan berbagai
hal yang berkaitan dengan stress, sehingga mampu meningkatkan kualitas
kehidupan kerja dari pekerjaannya, perusahaan semakin efektif. Peningkatan dalam
hal ini akan meningkatkan kinerja karena menurunnya jumlah dari hari kerja yang
hilang. Meningkatnya esisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen.
Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja dengan kinerja karyawan sangat
menentukan kemajuan organisasi ataupun perusahaan, karena kondisi pekerja yang
maksimal akan mempengaruhi hasil kerjannya, terlebih perusahaan memberikan
kenyamanan, jaminan keselamatan dan fasilitas yang memadai sehingga membuat
21
pekerja dengan nyaman mengerjakan pekerjaannya. (Parashakti & Putriawati,
2020) menyatakan bahwa selain bertujuan menghindari kecelakaan kerja dalam
proses produksi perusahaan, program keselamatan juga meningkatkan kegairahan,
keserasian kerja dan partispasi kerja maka berdampak pada meningkatnya kinerja
karyawan.
Fatoni (2017)menyatakan pentingnya pemeliharaan kesehatan dan
kebugaran para anggota organisasi sudah diakui secara luas dikalangan manajer
karna karyawan yang sehat dan bugar, dalam arti fisik maupun dalam arti mental
psikologi, akan mampu menampilkan kinerja yang prima, produktifitas yang tinggi
dan tingkta kemalasan yang rendah. Pengharuh kesehatan dan keselamatan kerja
dengan kinerja karyawan yang sangat menentukan kemajuan perusahaan, karena
kondisi pekerja yang maksimal akan mempengaruhi hasil kinerjanya, terlebih
perusahaan memberikan kenyamanan, jaminan keselamatan, dan fasilitas memadai
dapat membuat pekerja dengan tenang mengerjakan tanggung jawabnya. (Nissa &
Amalia, 2018) menjelaskan cara peningkatan kinerja seorang pegawai, adalah
dengan cara perusahaan membuat lingkungan kerja yang sesuai dengan syarat
keselamatan dan kesehatan, jika tidak maka akan terjadi ketidak nyamanan para
pegawai, gangguan kesehatan dan kecelakaan yang diakibatkan karena pekerjaan
hal tersebut akan membuat turunnya daya kerja.
Kesehatan kerja dari setiap perlu mendapatkan perhatian sehingga dapat
bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya maupun masyarakat di sekitar
wilayah lingkungannya sehingga menghasilkan kinerja yang optimal dapat dicapai
sesuai dengan program perlindungan karyawan. Demi iningkatan kinerja, pekerjaan
22
harus di lakukan dengan cara dan lingkungan kerja yang memnuhi syarat
keselamatn dan kesehatan. Jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi, sehingga dapat
terjadinya ketidaknyamanan kerja, gangguan kesehatan dan daya kerja, penyakit
dan kecelakaan yang menyebabkan menurunnya kualitas kerja disebabkan faktor
fisik, kimiawi, biologis, dan fisiologis dan atau mental psikologis terdapat dalam
pekerjaan. Fakto tersebut jika tidak dicegah atau dikendalikan dapat berakibat
terjadinya kecelakaan, kecelakaan, penyakit, dan gannguan keshatan, oleh karna itu
faktor-faktor tersebut harus dapat dikendalikan.
“Apabila perusahaan memberikan perhatian kepada keselamatan dan
kesehatan kerja maka perhatian tersebut sealaras dengan fungsi manajemen
pemeliharaan sumber daya manusia, yaitu: mempertahankan dan atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal
dan bekerja produktif untuk menunjang tujuan perusahaan. Sehingga manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan
keselamatan optimal yang memungkinkan terjadi kecelakaan dan meneliti apakah
pengendalian secara cermat dilaksanakan atau tidak” (Fatoni, 2017).
C. Kerangka Pikir
Penelitian ini dilakukan guna menganalisis, besar pengaruh Keselamatan
dan Kesehatan Kerja terhadap karyawan di PT.Pelni Labuan Bajo. Variabel
keselamatan dan kesehatan kerja sebagai variabel X (bebas/independent) dalam
penelitian ini akan menguji konsep yang kemukakan oleh:
1. Indikator keselamatan kerja menurut (Khurosani, 2018):
23
a) Faktor lingkungan kerja.
b) Faktor manusia atau karyawan.
c) Faktor alat dan mesin kerja.
2. Indikator kesehatan kerja menurut Manulang (dalam Firmanzah et al., 2017) :
a) Lingkungan kerja secara medis.
b) Sarana kesehatan tenaga kerja.
c) Pemeliharaan kesehatan tenaga kerja.
Adapun variabel kinerja karyawan sebagai variabel Y (terikat/dependent)
dalam penelitian ini akan menguji konsep yang kemukakan oleh Fadel dalam
(Samsuddin, 2018), pemahaman atas tugas, inovasi, kecepatan kerja, keakuratan
kerja, kerjasama. Berdasarkan uraian yang telah dikemukan, maka peneliti
menyusun bagian kerangka piker penelitian, sebagaimana yang terlihat pada
gambar 2.1
PT. PELNI LABUAN BAJO
VARIABEL KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
(X)
1. Indikator keselamatan kerja
menurut (Khurosani, 2018):
a) Faktor lingkungan kerja.
b) Faktor manusia atau
karyawan.
VARIABEL KINERJA
KARYAWAN (Y)
Kemukakan Fadel (dalam
Samsuddin, 2018)
a) Pemahaman atas
tugas.
b) Inovasi.
c) Kecepatan kerja.
24
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka piker yang telah disusun, maka ada beberapa
hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
Hipotesis Pertama (H1):
H1 : Ada pengaruh faktor lingkungan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) di
PT.Pelni Labuan Bajo
PENENERAPAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. PELNI
LABUAN BAJO
25
Hipotesis Kedua (H2):
H1 : Ada pengaruh faktor manusia atau karyawan (X2) terhadap kinerja karyawan
(Y) di PT.Pelni Labuan Bajo
Hipotesis Ketiga (H3):
H1 : Ada pengaruh faktor alat dan mesin kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y)
di PT.Pelni Labuan Bajo
Hipotesis Keempat (H4):
H1 : Ada pengaruh lingkungan kerja secara medis (X4) terhadap kinerja karyawan
(Y) di PT.Pelni Labuan Bajo
Hipotesis Kelima (H5):
H1 : Ada pengaruh sarana kesehatan tenaga kerja (X5) terhadap kinerja karyawan
(Y) di PT.Pelni Labuan Bajo
Hipotesis Kelima (H6):
H1 : Ada pengaruh pemeliharaan kesehatan tenaga kerja (X6) terhadap kinerja
karyawan (Y) di PT.Pelni Labuan Bajo
Hipotesis Kelima (H7):
H1 : Ada pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (X) terhadap kinerja karyawan
(Y) di PT.Pelni Labuan Bajo
E. Definisi Operasional Variabel
26
Dalam penelitian ini, terdapat 2 (dua) variabel, yaitu variabel kesehatan
dan keselamatan kerja sebagai variabel bebas/independent atau variabel X dan
variabel kinerja karyawan sebagai variabel terikat/dependent atau variabel Y.
Dalam definisi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas
a) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut (Winarno, 2019) merupakan
kondisi atau faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja satu
dan yang lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap
orang di tempat kerja. Sehingga setiap aspek yang ada didalam sebuah perusahaan
menjadi lebih aman karena sesuai dengan ketentuan dan Undang-undang yang
berlaku agar kinerja karyawan dapat maksimal dan perusahaanpun bias dapat
menncapai tujuan yang diinginkan.
2. Variabel terikat yaitu Kinerja karyawan (Y)
Kinerja merupakan perwujudan kerja yang di lakukan oleh karyawan,
kinerja juga dapat di jadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan karena adanya
kinerja perusahaan bisa dengan mudah mengevaluasi kinerja karyawan. Adapun
variabel, indikator dan item.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi
Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama
2 (dua) bulan. Lokasi penelitian berada di PT.Pelni Labuan Bajo karena peneliti
berasal dari wilayah atau daerah tersebut dan ingin mengetahui kondisi
perkembangan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kuantitatif dengan alasan karena
data yang di sajikan dalam bentuk angka-angka hasil perolehan data kuantitatif
diolah dengan mengunakan analisis statistik.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada kantor PT.Pelni Labuan
Bajo yang berjumlah sebanyak 40 orang. Dikarenakan jumlah populasi yang
sedikit, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan teknik sampling jenuh.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang utama adalah dengan mengunakan kuesioner
(angket) dan dikuatkan dengan hasil observasi/ pengamatan lapangan dan studi
dokumentasi. Untuk kuesioner (angket) menggunakan bentuk checklist. Guna
membantu responden di kantor PT.Pelni Labuan Bajo untuk menjawab dan mengisi
kuesioner dengan mudah dan cepat dengan memberi tanda chek (√) pada tempat
yang telas disediakan.
28
Kuesioner dilengkapi dengan skala pengukuran untuk menghasilkan data
kuantitatif. Skala likert digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi pegawai atau responden di kantor PT.Pelni Labuan Bajo
tentang variabel Keselamatan dan Keaehatan Kerja dan variabel Kinerja Karyawan
ada 5 (lima) pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan, yaitu:
1. Jawaban Sangat Setuju (SS) : diberi skor 4
2. Jawaban Setuju (S) : diberi skor 3
3. Jawaban Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2
4. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1
E. Teknik Analisis Data
Teknik ini menggunakan teknik analisi regerisi linier sederhana. Teknik
analisis regresi linear sederhana digunakan untuk melihat besaran pengaruh
variabel keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada kantor
PT.Pelni Labuan Bajo digunakan pula untuk membangun persamaan dan
menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Adapun
rumus persamaan regresi sederhana yang digunakan penelitian ini, adalah:
Ỳ = a + Bx
Keterangan rumus:
Ỳ = variabel
X = variabel
a = konstanta
b = koefisien regresi
Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan software
SPSS version 24.0. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan uji
29
hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar pengambilan keputusannya,
adalah:
1. Jika nilai P value (sig)≥ 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Jika nilai P value (sig)≤ 0,05 maka HO ditolak dan H1 diterima
F. Teknik Pegabsahan Data
Data yang dikumpulkan melalui kuesioner penelitian diuji keabsahannya
melalui uji validitas dan rehabilitas. Uji validitas dilakukan untuk menguji
keakuratan atau kevalidan kuesioner penelitian, sedangkan uji reliabilitas dilakukan
untuk nenguji kehandalan atau konsistensi kuesioner penelitian. Peneliti akan
melakukan uji validitas dengan menggunakan software SPSS version 24.0.
pengujian validitas cukup dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai
rtabel Product Moment. Jika nilai rhitung ≥ rtabel maka indikator atau pertanyaan
kuesioner dikatakan valid, begitupula sebaliknya. Data juga dikatakan valid jika
nilai sig. (2-tailed) data < 0.05.
Penelitian akan melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan
softwere SPSS version 24.0. Pengujian reliabilitas cukup dengan membandingkan
ralpha atau rangka cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha atau angka cronbach
alpha ≥ 0,7 maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan reliable, begitu
pula sebaliknya.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum lokasi penelitian
PT. PELNI merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang
dimana berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor KEP-117/M-MBU/2002. Pasal 2
tentang penerapan praktek great corporate administration (GCG) pada BUMN,
dinyatakan bahwa "BUMN diwajibkan KEP-117/M-MBU/2002. Pasal 2 tentang
penerapan praktek great corporate administration (GCG) pada BUMN, dinyatakan
bahwa "BUMN diwajibkan untuk menerapkan GCG secara konsisten dan
menjadikan GCG sebagai landasan operasionalnya". Sehingga perusahaan-
perusahaan dituntut mengambil langkah komprehensif terhadap aset-asetnya agar
dapat menghasilkan benefit berbentuk pemasukan kas sehingga memiliki nilai
tambah (esteem added).
Sejarah berdirinya PT. PELNI bermula dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan
Umum tanggal 5 September 1950 yang isinya mendirikan Yayasan Penguasaan
Pusat kapal-kapal (PEPUSKA). Latar belakang berdirinya Yayasan PEPUSKA
diawali dari penolakan pemerintah Belanda atas permintaan Indonesia untuk
mengubah status maskapai pelayaran Belanda yang beroperasi di Indonesia, N.V.
K.P.M (Koninkklijke Paketvaart Matschappi) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Pemerintah Indonesia juga menginginkan agar kapal-kapal KPM dalam
menjalankan operasi pelayarannya di perairan Indonesia menggunakan bendera
Merah Putih. Pemerintah Belanda dangan tegas menolak semua permintaan yang
diajukan oleh pemerinah Indonesia. Dengan modular awal 8 (delapan) unit kapal
31
dengan absolute tonage 4.800 DWT (passing weight ton), PEPUSKA berlayar
berdampingan dengan fleet KPM yang telah berpengalaman lebih dari setengah
abad. Persaingan benar-benar tidak seimbang ketika itu, karena naval force KPPM
selain telah berpengalaman, jumlah armadanya juga lebih banyak serta memiliki
kontrak-kontrak monopoli.
Akhirnya pada 28 April 1952 Yayasan PEPUSKA resmi dibubarkan. Pada
saat yang sama didirikanlah PT. PELNI dengan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor M.2/1/2 tanggal 28 Februari 1952 dan No. A.2/1/2
tanggal 19 April 1952, serta Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 20
Juni 1952. Sebagai Presiden Direktur Pertamanya diangkatlah R Ma'moen
Soemadipraja (1952-1955).
Delapan unit kapal milik Yayasan PEPUSKA diserahkan kepada PT. PELNI
sebagai modal awal. Karena dianggap tidak mencukupi maka Bank Ekspor Impor
menyediakan dana untuk pembelian kapal sebagai tambahan dan memesan 45
“coaster” dari Eropa Barat. Sambil menunggu datangnya “coaster” yang dipesan
dari Eropa, PELNI mencarter kapal-kapal asing yang terdiri dari berbagai bendera.
Langkah ini idambil untuk mengisi trayek-trayek yang ditinggalkan KPM. Setelah
itu satu persatu kapal-kapal yang dicarter itu diganti dengan “coaster” yang datang
dari Eropa. Kemudian ditambah lagi dengan kapal-kapal hasil pampasan perang
dari Jepang.
Status PT. PELNI mengalami dua kali perubahan, pada tahun 1961
pemerintah menetapkan perubahan status dari Perusahaan Perseroan menjadi
Perusahaan Negara (PN) dan dicantumkan dalam Lembaran Negara RI No. LN
32
1961, kemudian pada tahun 1975 status perusahaan diubah dari Perusahaan Negara
(PN) menjadi Perseroan Terbatas (PT) PELNI sesuai dengan Akte PendirianNo. 31
tanggal 30 Oktober 1975. Perubahan tersebut dicantumkan dalam Berita Negara RI
No. 562-1976 dan Tambahan Berita Negara RI No. 60 tanggal 27 Juli 1976. Seiring
dengan perjalanan waktu dan perkembangan usaha, perusahaan mengalami
beberapa kali perubahan bentuk Badan Usaha. Pada tahun 1975 berbentuk
Perseroan sesuai Akta Pendirian Nomor 31 tanggal 30 Oktober 1975 dan Akte
Perubahan Nomor 22 tanggal 4 Maret 1998 tentang Anggaran Dasar PT. PELNI
yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 April 1999
Nomor 31 tambahan Berita Negara Nomor 2003.
1. Visi PT. PELNI
a. Visi Perusahaan
“Menjadi Perseroan pelayaran yang tangguh dan pilihan utama pelanggan.”
b. Visi PT. PELNI (Persero) mempunyai makna sebagai berikut:
1) Tangguh
a) Pertumbuhan perseroan maksimal (company’s value growth)
b) Center of excellence usaha pelayaran nasional : SDM, Produksi,
Distribusi, Pelayanan dan Keselamatan & Kesehatan Lingkungan.
c) Memiliki jaringan Trayek Nusantara yang optimal.
2) Pilihan Utama Pelanggan
a) Fokus pada pelanggan untuk memberikan pelayanan prima.
b) Load of Factor minimum 90% untuk penumpang dan 90% untuk
33
barang.
2. Misi PT. PELNI
a. Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin
aksesibilitasmasyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan
nusantara.
b. Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi Negara, karyawan serta
berperan di dalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada
masyarakat.
c. Menerapkan prinsip-prinsip Good CorporateGovernance (GCG).
Nilai utama (core values) Perseroan Dalam mencapai visinya, PT. PELNI
(Persero) berkomitmen untuk menerapkan tata Nilai Utama (Core Values) sebagai
berikut:
a. Integritas
Setiap insan Pelni harus bertindak dengan integritas (kejujuran,
konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercaya) dalam rangka mencapai
keunggulan dalam kinerja berdasarkan tuntutan stakeholders.
b. Service Excellence
Fokus pada pelanggan untuk memberikan pelayanan prima dan
memastikan produk/jasa yang dikerjakan dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan.
c. Continous learning
Setiap insan PELNI mampu mentraformasikan dirinya secara
34
berkelanjutan berdasarkan tuntutan yang sedang maupun akan terjadi.
d. Careness
Menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan lingkungan untuk
karyawan, mitra kerja, pelanggan maupun masyarakat pada umumnya.
3. Struktur Organisasi PT. PELNI Cabang Pelabuhan Labuan Bajo
Tabel 4.1
Struktur organisasi
4. Uraian Tugas dan Tanggungjawab
Kepala cabang
Kasir Staf DPA
Staf
operasi Staf SDM
Staf
Logistik
Staf
Keuangan
Staf
layanan
jasa
Staf
arteklog
kapal
portir
35
Adapun tugas pokok dari aspek struktur organisasi pada PT. PELNI
Cabang Pelabuhan Labuan Bajo sebagai berikut:
a. Kepala Cabang
1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah,
pendek, dan program kerja perusahaan di cabang
2) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan
bidang perencanaan, pendayagunaan dan pengembangan usaha
cabang
3) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan
bidang adm. cabang
4) Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta efisiensi
kegiatan property management, meliputi bidang perencanaan,
pendayagunaan, dan pengembangan usaha serta adm. Cabang
5) memantau dan mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan bidang
perencanaan, pendayagunaan dan penegembangan serta
administrasi pada kantor sub Cabang
6) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan cabang, yang
meliputi kegiatan: perencanaan, pendayagunaan, dan
pengembangan usaha serta administrasi Cabang
36
7) Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana
kegiatan di cabang.
8) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan
administasi Kegiatan cabang.
9) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data,
informasi dan pelaporan hasil kegiatan di cabang.
10) Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain yang diberikan oleh
atasan atau BOD
b. Staf Operasi
1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah,
pendek, dan program kerja perusahaan di bidang perencanaan,
pengendalian dan pengembangan kegiatan usaha cabang
2) Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan, kegiatan
perencanaan, pengendalian dan pengembangan usaha cabang
yang meliputi penyiapan Sub.Cabang
3) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan cabang, yang
meliputi kegiatan: perencanaan, pendayagunaan, dan
pengembangan usaha serta administrasi Cabang
4) Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan Sumber Daya
Manusia pelaksana kegiatan di cabang.
5) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan
adm. Kegiatan cabang.
37
6) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan
adm. Kegiatan cabang.
7) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data,
informasi dan pelaporan hasil kegiatan di cabang.
8) Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain yang diberikan oleh
atasan atau BOD
c. Staf Operasi
1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah,
pendek, dan program kerja perusahaan di bidang perencanaan,
pengendalian dan pengembangan kegiatan usaha cabang
2) Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan, kegiatan
perencanaan, pengendalian dan pengembangan usaha cabang
yang meliputi penyiapan administrasi, pengelolaan dan
pengendalian operasional usaha cabang serta dokumen termasuk
dan tdk terbatas meliputi kegiatan sebagaimana dibutuhkan
dalam kegiatan pemasaran jasa perusahaan, pelayanan kapal,
departure control system (DCS), pemanfaatan fasilitas
kepelabuhanan, penetapan dan pengendalian operasi layanan
kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai kinerja
produksi jasa angkutan laut, on time performance kapal, kepuasan
pengguna jasa (customer satisfaction) serta efektivitas dan
efisiensi usaha cabang yang optimal.
3) Menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pengendalian, dan
38
pengembangan usaha cabang yang meliputi penyiapan
administrasi, pengelolaan dan pengendalian operasional usaha
cabang serta dokumen termasuk dan tidak terbatas meliputi
kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran
jasa perusahaan, pelayanan kapal, departure control system
(DCS), pemanfaatan fasilitas kepelabuhanan, penetapan dan
pengendalian operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan
yang berlaku agar dicapai kinerja produksi jasa angkutan laut, on
time performance, kepuasan pengguna jasa (customer
satisfaction), serta efektivitas dan efisiensi usaha cabang yang
optimal.
4) Memantau, mengkoordinir dan mengendalikan penyelenggaraan
kegiatan perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi
pelayanan kapal perusahaan pada Kantor Cabang.
5) Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana
kegiatan perencanaan dan pengendalian operasional usaha
cabang.
6) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelola
administrasi kegiatan perencanaan dan pengendalian usaha
cabang
7) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan
administrasi usaha cabang.
8) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data,
39
informasi, dan pelaporan serta laporan khusus hasil kegiatan
perencanaan dan pengendalian layanan usaha cabang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Melaksanakan tugas tambahan
dan tugas lain-lain yang diberikan oleh atasan.
d. Staf Keuangan
1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah,
pendek dan program kerja perusahaan di bidang administrasi
keuangan.
2) Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan administrasi keuangan
perusahaan termsuk pembuatan pedoman pengelolaan hutan,
pencairan piutang, penempatan dana, penerimaan dan
pengeluaran kas/bank berikut verifikasi bukti-buktinya,
pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, administrasi dan
penyimpanan surat berharga serta bukti-bukti kekayaan
perusahaan
3) Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta efisiensi
kegiatan administrasi keuangan perusahaan
4) Memantau dan mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan
administrasi keuangan perusahaan di kantor cabang, Kapal, dan
SBU
5) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan administrasi
keuangan, termasuk pengelolaan hutang, pencairan piutang,
penempatan dana, penerimaan dan pengeluaran kas/bank berikut
40
verifikasi bukti-buktinya, pemotongan dan penyetoran iuran
pegawai, administrasi dan penyimpanan surat berharga beserta
bukti-bukti kekayaan perusahaan yang optimal.
6) Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana
kegiatan administrasi keuangan
7) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan
administrasi kegiatan administrasi keuangan perusahaan
8) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan
administrasi perkantoran bidang administrasi keuangan
9) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data,
informasi dan pelaporan hasil kegiatan administrasi keuangan
perusahaan.
10) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan adm. perkantoran
dan layanan umum kerumahtanggaan kantor cabang
11) Melaksanakan tugas tambahan dan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh atasan.
e. Staf Layanan Jasa
1) Penyerahan RKA
2) Realisasi RKA
3) Response Time atas masalah operasional
4) Service ability performance peralatan penunjang pelayanan
5) Tanggal akhir pelaporan berkala
6) Melaksanakan pengawasan EMB/DBD
41
f. Staf SDM
1) Penyerahan RKA
2) Realisasi RKA
3) Penyiapan fasilitas bidang umum (pemeliharaan aset/ inventaris)
4) Produktivitas SDM
5) Tanggal akhir pelaporan berkala RKA
6) Pelaporan absensi
g. Kasir
1) Membuat BPU
2) Membayar tagihan CBV
3) Membuat laporan posisi keuangan.
4) Membuat daftar dan melakukan pembayaran pensiunan PELNI
h. Staf Logistik
1) Memenuhi kebutuhan logistik kepada pekerja sesuai kebutuhan untuk
kelancaran pelayanan kantor cabang
2) Mengadministrasikan semua aktiva tetap kantor cabang dengan tertib
dan benar
3) Menyiapkan laporan dibidang logistik sesuai permintaan kantor wilayah
guna informasi bagi manajemen.
5. Jadwal Kerja Karyawan PT. PELNI Labuan Bajo
42
Senin-Jum’at mulai jam 08.00-15.00 WIT. Dan hari Sabtu mulai jam 08.00-
12.00 WIT. Sedangkan untuk yang melayani pembelian tiket jam 08.00-20.00 WIT.
B. HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Responden
Dalam rangka menguji pengaruh antara kesehatan dan keselamatan kerja
terhadap kinerja pegawai pada PT. Pelni Labuan Bajo. Maka akan dilakukan
penyebaran kuesioner terhadap 40 orang responden. Tahap pembagian dan
pengambilan kuesioner dilakukan secara langsung oleh peneliti. Pengelolaan
responden berdasaarkan pada jenis kelamin, usia dan pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di PT. Pelni Labuan
Bajo terhadap 40 responden melalui penyebaran kuesioner, maka karakteristik
responden dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin
Analisis terhadap responden berdasarkan jenis kelamin dilakukan
untuk mengetahui proporsi jenis kelamin responden agar telihat
perbedaan jenis kelamin dalam pengambilan sampel yang dilakukan.
Berikut ini jenis kelamin dalam tabel 4.1 :
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
43
No. Jenis kelamin Jumlah Persentase
1 Perempun 22 55%
2 Laki-laki 18 45%
Total 40 100%
Sumber : Data Primer (kuesioner)
Berdasarkan data di atas responden didominasi oleh perempuan
yaitu sebanyak 22 orang atau sebanyak (55%). Sedangkan responden
laki-laki sebanyak 18 orang atau sebanyak (45%). Dapat diartikan
responden perempuan lebih banyak jumlahnya dari pada responden
laki-laki.
b. Karakteristik responden berdasarkan usia
Analisis terhadap responden berdasarkan usia dilakukan untuk
mengetahui proporsi usia responden agar terlihat perbedaan usi dalam
pengambilan sampel yang dilakukan. Berikut ini proporsi usia dalam
tabel 4.3 :
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
No. usia Jumlah Persentase
1 30-40 tahun 12 30%
2 41-50 tahun 17 42,5%
3 51-60 tahun 11 27,5%
Total 40 100%
Sumber : data primer (kuesioner)
44
Berdasarkan data di atas responden didominasi oleh responden
dengan usia 41-50 tahun sebanyak 17 orang atau sebanyak (42,5%),
untuk responden dengan usia 30-40 tahun sebanyak 12 orang atau
sebanyak (30%). Sedangkan responden dengan usia 51-60 tahun
sebanyak 11 orang atau sebanyai (27,5%). Dapat disimpulkan bahwa
responden dengan usia 41-50 tahun lebih banyak jumlahnya
dibandingkan rentang usia lainnya.
c. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
Analisis terhadap responden berdasarkan pendidikan terakhir
dilakukan untuk mengetahui komposisi pendidikan yang ada di PT.
Pelni Labuan Bajo, nerikut ini komposisi pendidikan terakhir dalam
tabel 4.4 :
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan pendidikan terakhir
No. Pendidikan
terakhir
Jumlah Persentase
1 SMA 10 25%
2 D3 17 42,5%
3 S1 13 32,5%
Total 40 100%
Sumber : data primer (responden)
Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa responden
dengan pendidikan terakhir di tingkat SMA sebanyak 10 orang atau
sebanyak (25%). Untuk responden dengan pendidikan terakhir tingkat
45
D3 sebanyak 17 orang atau sebanyak (42,5%). Sedangkan responden
pada pendidikan terakhir tingkat S1 sebanyak 13 orang atau sebanyak
(32,5%). Dapat disimpulkan bahwa responden dengan pendidikan
terakhir tingkat SMA lebih banyak jumlahnya.
2. Uji asumsi klasik
a. Uji Validitas
Menurut Ghozali (Gunawan and Sunardi, 2016) uji validitas digunakan
untuk mengukur legitimate tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dinyatakan legitimate ketika pernyataan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Suryabrata (Matondang, 2009) menyatakan
bahwa validitas tes pada dasarnya menunjukan kepada derajat fungsi
pengukuran suatu tes, atau derajat kecermatan ukuranya sesuatu tes.
Validitas suatu tes mempermasalahkan apa tes tersebut benar-benar
mengukur apa yang hendak diukur. Maksudnya ialah seberapa jauh suatu
tes mampu mengungkapkan dengan tepat ciri atau keadaan yang
sesungguhnya dari obyek ukur, akan tergantung dari tingkat validitas yang
bersangkutan.
Adapun Interprestasi Nilai Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian
sebagai berikut:
Instrument penelitian dikatakan valid jika r hitung (nilai Pearson
Correlation) > r tabel (nilai r tabel untuk pengujian kepada 30 orang
46
responden = 0.361) juga dikatakan valid jika nilai r hitung (nilai sig. (2-
tailed)) < r kritis (=0.05)
Tabel 4.5
Tabel 4.5
Uji Validitas
Variabel Validitas
Indikator Rhitung Rtabel Sig Ket
Kesehatan dan
keselamatan
kerja (X)
X.1 0.697 0.312 0,00 Valid
X.2 0.797 0.312 0,04 Valid
X.3 0.882 0.312 0,00 Valid
X.4 0.935 0.313 0,00 Valid
X.5 0.887 0.312 0,00 Valid
X.6 0.557 0.312 0,00 Valid
Kinerja
karyawan (Y)
Y1 0.954 0.312 0,00 Valid
Y2 0.954 0.312 0,00 Valid
Y3 0.862 0.312 0,00 Valid
Y4 0.861 0.312 0,00 Valid
Y5 0.957 0.312 0,00 Valid
Sumber : SPSS version 23
b. Uji Reabilitas Data
Uji reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatkan
solid atau handal apabila jawaban seorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel
47
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60. Adapun
cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian
ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji measurement Cronbach Alpha.
(Wibowo, M.Si and Saputra, 2017) tabel 4.6
Tabel 4.6
Uji Reabilitas
No. Variabel
Cronbach’s
Alpha
Nilai
standar
Ket
1
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
(X)
0,797 0,60 reliabel
2
Kinerja karyawan
(Y)
0,828 0,60 reliabel
Sumber : SPSS Version 23
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas pada variabel kesehatan dan
keselamatan kerja (X) dan Kedisiplinan Pegawai (Y) pada
outputmenghasilkan koefisien alpha (cronbach’s alpha) > 0,60 sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrument yang digunakan reliabel.
c. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (R. Watung & Ilat, 2016) Uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regersi, variabel independent dan
variabel dependent keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model
regersi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati
normal.normalitas dapat diketahui dengan melihat grafik histogram dari
48
residualnya. Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui
apakah suatu variabel normal atau tidak. Data yang mempunyai distribusi
normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula. Dengan profil data
semacam ini, maka data tersebut bisa dianggap mewakili populasi.
Uji normalitas digunakan untuk menguji residual data dari model
regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini
menggunakan beberapa metode uji normalitas yaitu sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov
Tabel 4.6
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.96832556
Most Extreme Differences Absolute .158
Positive .095
Negative -.158
Test Statistic .158
Asymp. Sig. (2-tailed) .114c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan uji statistik normalitas di atas menunjukkan bahwa uji
normalitas dengan Kolmogrov Smirnov dengan nilai Asymp. Sig (2-tailed)
sebesar 0,114 lebih besar dari 0,05 maka data dapat disimpulkan bahwa
terdistribusi dengan normal.
49
2. Uji Normalitas dengan P-PLot
Tabel 4.7
Uji Normalitas P-Plot
Menurut Ghozali (2011) model regresi dikatakan
berdistribusi normal jika data ploting (titik-titik) yang
menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonal.
Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa regresi
dikatakan normal karena titik-titik mengikuti garis diagonal dan
tidak menyebar terlalu jauh dari garis diagonal.
50
3. Uji Normalitas dengan Histogram
Tabel 4.8
Uji Histogram
Uji normalitas dengan model histogram dapat dikatakan normal apabila
berbentuk lonceng. Berdasarkan gambar grafik histogram diatas dapat
disimpulkan bahwa uji normalitas terpenuhi atau bisa dikatakan data
berdistribusi normal.
d. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (Watung & Ilat, (2015) Uji multikolonieritas
dilakukan untuk menguji apakah model regresi memiliki korelasi antar
variable bebas. Cara untuk mendeteksi adanya multikoloniearitas adalah
dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF).
51
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen mana yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Model regresi yang baik
seharunya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama varaibel independen sama dengan nol.
Tabel 4.9
Uji multikolinieritas
Berdasarkan tabel 4.9 di atas diperoleh nilai tolerance 1.000 artinya nilai ini
lebih besar dari 0,100 maka tidak terjadi multikolinieritas. Jika dilihat dari
nilai VIF diperoleh nilais sebesarb 1.000 artinya nilai ini lebih kecil dari
10.000, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Dengan
melihat nilai tolerance dan VIF dapat disimpulkan model regresi pengaruh
kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan tidak terjadi
multikolineritas
e. Uji heteroskedastisitas Catterplot
52
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menentukan apakah terdapat
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pegamatan yang lain
dalam model regresi. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap maka disebut Homoskedasitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas tidak terjadi apabila titik-
titik data menyebar diatas dan dibawah angka 0 dan titik-titik tidak
membentuk suatu pola tertentu.
Tabel 4.10
Uji heteroskedastisitas catterplot
Berdasarkan gambar diatas terlihat titik-titik pada sumbu Y
tersebar diatas dan dibawah angka 0 atau bisa dikatakan titik-titik
menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu. Oleh
53
karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk
memprediksi variabel produktivitas kerja (Y).
3. Hasil Pengujian Hipotesis
Setelah hasil uji asumsi klasik dilakukan secara keseluruhan menunjukkan
model korelasi memenuhi asumsi klasik. Maka tahap berikutnya adalah melakukan
evaluasi dan interpretasi dengan menggunakan teknik analisis data Bivariat yang
menggunakan Uji regresi linier sederhana untuk mengetahui korelasi variabel
independent Pengawasan (X) dengan Kedisiplinan Pegawai (Y). berikut ini adalah
uraian hasil pengujian uji regresi linier sederhana dan output table pengujian dengan
menggunakan bantuan program SPSS versi 23,0 dalam bentuk correlation seperti
pada tabel sebagai berikut
a. Hasil uji regresi linear sederhana pengaruh kesehatan dan keselamatan
kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y) secara parsial
Setelah memenuhi uji asumsi klasik maka model regresi yang digunakan
dalam penelitian ini sudah tepat, dan selanjutnya akan di uji apakah ada pengaruh
kesehatan dan keselamatan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y). Hasil uji
regresi linier sederhana pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (X) terhadap
kinerja karyawan (Y) secara parsial sebagai berikut :
1. Pengaruh faktor lingkungan kerja (X1) terhadap kinerja pegawai (Y)
54
Tabel 4.11
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.441 2.937 3.215 .003
X1 1.995 .832 .363 2.399 .021
a. Dependent Variable: Y
Pada variabel faktor lingkungan kerja (X1) mempengaruhi kinerja karyawan
sebesar 0.363 artinya, jika variabel faktor lingkungan kerja (X1) mengalami
peningkatan sebesar 0.363 maka, kinerja karyawan meningkat secara linier
sebesar 0.363. sebaliknya jika variabel faktor lingkungan kerja (X1) mengalami
penurunan, maka kinerja karyawan akan menurun pula.
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil pengujian indikator faktor lingkungan
kerja menunjukkan nilai thitung sebesar 2.399 Hal ini menunjukkan bahwa nilai
thitung lebih besar jika dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1.687 yang
diperoleh dari (n -3 = 40-3 = 37 ) dengan taraf signifikan a = 0,05. Kemudian
nilai sig diperoleh 0,021 yang berarti lebih kecil dari taraf signifikan a=0,05 Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel ( 2.399 > 1.687) dan signifikan
0,021 < 0,05 Sehingga dapat diambil kesimpulan keputusan H1 diterima, hal ini
berarti indikator faktor lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel Kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan
kerja memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Faktor
55
lingkungan kerja ini bisa dilihat kesehatan dan keselamatan kerja dapat
mempengaruhi kinerja pegawai.
2. Pengaruh Faktor manusia atau karyawan (X2) terhadap kinerja
pegawai (Y)
Tabel 4.12
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.726 1.180 11.637 .000
X2 1.139 .455 .376 2.505 .017
a. Dependent Variable: Y
Pada indikator faktor manusia atau karyawan (X2) mempengaruhi kinerja
karyawan sebesar 0.376 artinya, indikator faktor manusia atau karyawan (X2)
mempengaruhi kinerja karyawan (Y). maka kinerja karyawan meningkat secara
linier sebesar 0.376. sebaliknya jika indikator faktor manusia atau karyawan (X2)
mengalami penurunan, maka kinerja karyawan akan menurun pula.
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil pengujian indikator faktor manusia atau
karyawan menunjukkan nilai thitung sebesar 2.505 Hal ini menunjukkan bahwa
nilai thitung lebih besar jika dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1.687
yang diperoleh dari (n -3 = 40-3 = 37 ) dengan taraf signifikan a = 0,05.
Kemudian nilai sig diperoleh 0,017 yang berarti lebih besar dari taraf signifikan
a=0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel ( 2.505 > 1.687) dan
56
signifikan 0,017 < 0,05 Sehingga dapat diambil kesimpulan keputusan H1
diterima, hal ini berarti indikator faktor manusia atau karyawan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa faktor manusia
atau karyawan memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan. Faktormanusia atau karyawan ini bisa dilihat kesehatan dan
keselamatan kerja mempengaruhi kinerja pegawai.
3. Faktor alat dan mesin kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y)
Tabel 4.13
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.091 1.752 8.041 .000
X3 .878 .640 .417 1.773 .043
a. Dependent Variable: Y
Pada variabel faktor alat dan mesin kerja (X3) mempengaruhi kinerja karyawan
sebesar 0.217 artinya, jika variabel faktor alat dan mesin kerja (X3) mengalami
peningkatan sebesar 0.217 maka, kinerja karyawan meningkat secara linier
sebesar 0.217. sebaliknya jika variabel faktor lalat dan mesin kerja (X3)
mengalami penurunan, maka kinerja karyawan akan menurun pula.
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil pengujian indikator faktor alat dan mesin
menunjukkan nilai thitung sebesar 1.773 Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung
57
lebih besar jika dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1.687 yang diperoleh
dari (n -3 = 40-3 = 37 ) dengan taraf signifikan a = 0,05. Kemudian nilai sig
diperoleh 0,132 yang berarti lebih besar dari taraf signifikan a=0,05. Maka dari
itu dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel ( 1.773 > 1.687) dan signifikan 0,043
> 0,05 Sehingga dapat diambil kesimpulan keputusan H1 diterima, hal ini berarti
indikator faktor alat dan mesin berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel Kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa faktor alat dan
mesin kerja memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
Faktor alat dan mesin kerja ini bisa dilihat kesehatan dan keselamatan kerja
mempengaruhi kinerja pegawai.
4. Pengaruh faktor lingkungan kerja secara medis (X4) terhadap kinerja
pegawai (Y)
Tabel 4.14
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.643 1.785 6.522 .000
X4 1.690 .611 .410 2.768 .009
a. Dependent Variable: Y
Pada indikator lingkungan kerja secara medis (X4) mempengaruhi kinerja
karyawan sebesar 0.410 artinya, jika indikator lingkungan kerja secara medis (X4)
mengalami peningkatan sebesar 0.410 maka, kinerja karyawan meningkat secara
58
linier sebesar 0.410. sebaliknya jika indikator lingkungan kerja secara medis (X4)
mengalami penurunan, maka kinerja karyawan akan menurun pula.
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil pengujian indikator lingkungan kerja
secara medis menunjukkan nilai thitung sebesar 2.768 Hal ini menunjukkan bahwa
nilai thitung lebih besar jika dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1.687
yang diperoleh dari (n -3 = 40-3 = 37 ) dengan taraf signifikan a = 0,05.
Kemudian nilai sig diperoleh 0,009 yang berarti lebih besar dari taraf signifikan
a=0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel ( 2.768 > 1,687) dan
signifikan 0,009 < 0,05 Sehingga dapat diambil kesimpulan keputusan H1
diterima, hal ini berarti indikator lingkungan kerja secara medis berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja
secara medis memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
Lingkungan kerja secara medis ini bisa dilihat kesehatan dan keselamatan kerja
mempengaruhi kinerja pegawai.
5. Pengaruh sarana kesehatan tenaga kerja (X5) terhadap kinerja
karyawan (Y)
Tabel 4.15
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.047 1.870 5.907 .000
X5 1.853 .626 .433 2.960 .005
a. Dependent Variable: Y
59
Pada indikator sarana kesehatan tenaga kerja (X5) mempengaruhi kinerja
karyawan sebesar 0.433 artinya, jika indikator saran kesehatan tenaga kerja (X5)
mengalami peningkatan sebesar 0.433 maka, kinerja karyawan meningkat secara
linier sebesar 0.433. sebaliknya jika indikator sarana kesehatan tenaga kerja (X5)
mengalami penurunan, maka kinerja karyawan akan menurun pula.
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil pengujian indikator sarana kesehatan
tenaga kerja menunjukkan nilai thitung sebesar 2.960 Hal ini menunjukkan bahwa
nilai thitung lebih besar jika dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1.687
yang diperoleh dari (n -3 = 40-3 = 37 ) dengan taraf signifikan a = 0,05.
Kemudian nilai sig diperoleh 0,009 yang berarti lebih besar dari taraf signifikan
a=0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel ( 2.960 > 1,687) dan
signifikan 0,005 < 0,05 Sehingga dapat diambil kesimpulan keputusan H1
diterima, hal ini berarti indikator sarana kesehatan tenaga kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa sarana
kesehatan tenaga kerja memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan. Sarana kesehatan tenaga kerja ini bisa dilihat kesehatan dan
keselamatan kerja mempengaruhi kinerja pegawai.
60
6. Pengaruh pemeliharaan kesehatan tenaga kerja (X6) terhadap kinerja
karyawan (Y)
Tabel 4.16
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.672 2.275 4.692 .000
X6 1.768 .687 .385 2.575 .014
a. Dependent Variable: Y
Pada pemeliharaan kesehatan tenaga kerja (X6) mempengaruhi kinerja
karyawan sebesar 0.385 artinya, jika indikator pemeliharaan kesehatan tenaga
kerja (X6) mengalami peningkatan sebesar 0.385 maka, kinerja karyawan
meningkat secara linier sebesar 0.385. sebaliknya jika indikator pemeliharaan
kesehatan tenaga kerja (X6) mengalami penurunan, maka kinerja karyawan akan
menurun pula.
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil pengujian indikator pemeliharaan
kesehatan tenaga kerja menunjukkan nilai thitung sebesar 2.575 Hal ini
menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar jika dibandingkan dengan nilai ttabel
yaitu sebesar 1.687 yang diperoleh dari (n -3 = 40-3 = 37 ) dengan taraf signifikan
a = 0,05. Kemudian nilai sig diperoleh 0,015 yang berarti lebih besar dari taraf
signifikan a=0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel ( 2.575 >
1,687) dan signifikan 0,015 < 0,05 Sehingga dapat diambil kesimpulan
keputusan H1 diterima, hal ini berarti indikator pemeliharaan kesehatan tenaga
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja karyawan.
61
Berdasarkan hasil diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan
kesehatan tenaga kerja memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan. Pemeliharaan kesehatan tenaga kerja ini bisa dilihat kesehatan dan
keselamatan kerja mempengaruhi kinerja pegawai.
Tabel 4. 17
Rekapitulasi Nilai Hasil Uji Regresi Linier Sederhana pengaruh
Variabel Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) (X) terhadap Kinerja
Pegawai (Y) Secara Parsial
No
Variabel/Indikator
Kesesatan dan
Kesalamatan Kerja (X)
Variabel
kinerja (Y) Keterangan
1 Faktor Lingkungan Kerja 0,3 Berpengaruh
positif
2 Faktor Manusia atau
Karyawan 0,3
Berpengaruh
positif
3 Faktor Alat dan Mesin
Kerja 0,4
Berpengaruh
positif
4 Lingkungan Kerja Secara
Medis 0,4
Berpengaruh
positif
5 Sarana Kesehatan Tenaga
Kerja 0,4
Berpengaruh
positif
6 Pemeliharaan Kesehatan
Tenaga Kerja 0,3
Berpengaruh
positif
Sumber : SPSS versi 23
Berdasarkan pengujian data secara parsial menunjukkan bahwa variabel
faktor lingkungan kerja, faktor manusia dan karyawan, faktor alat dan mesin kerja,
faktor lingkungan kerja secara medis, sarana kesehatan tenaga kerja, pemeliharaan
62
kesehatan tenaga kerjaterhadap kinerja pegawai pada PT. pelni Labuan bajo yang
dimana pengaruh yang signifikannya lebih tinggi ialah ada pada variabel sarana
kesehatan tenaga kerja (X5) yang dimana memperoleh hasil keputusan lebih kecil
yaitu 0,000 yaitu sig 0,005 < 0,05.
b. Hasil uji regresi sederhana pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) (X) terhadap kinerja pegawai (Y) secara simultan
Tabel 4.18
Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar
,206. Dan memperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar ,185, yang
mengandung pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap
kinerja pegawai (Y) adalah 18,5 %. Hasil ini juga sekaligus menunjukkan
bahwa hipotesis secara simultan diterima, yaitu pengaruh antara kesehatan
dan keselamatan kerja (K3) (X) terhadap kinerja pegawai (Y), pengaruhnya
tergolong rendah, yaitu berpengaruh sebesar 18,5%
63
Tabel 4.19
Dari hasil diatas diketahui bahwa nilai F hitung 9.881 dengan tingkat
signifikan sebesar 0,003 < 0,005, maka terdapat ada pengaruh variabel
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) (X) terhadap variabel kinerja pegawai
(Y). hal ini menunjukkan bahwa secara simultan antara variabel bebas
kesehatan dan keselamatan kerja (X) memilliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat yaitu kinerja pegawai (Y). dengan
demikian kesehatan dan keselamatan kerja akan memengaruhi kinerja
pegawai dalam proses menhyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan sesuai
dengan apa yang telah ditentukan pada PT. Pelni Labuan bajo
Tabel 4.20
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.620 2.207 4.360 .000
X .390 .124 .454 3.143 .003
a. Dependent Variable: Y
64
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai
berikut :
Y= a+bX
Y=9.620 + 0,454
Dari persamaan tersebut dapat diperoleh nilai konstanta sebesar 9.620. artinya
jika variabel kesehatan dan keselamatan kerja sama dengan 0 maka kinerja
pegawai tetap sebesar 9.620. Sedangkan Nilai koefisien Kepemimpinan (X)
memberikan nilai sebesar 0,454. Artinya setiap 1% kesehatan dan keselamatan
kerja (X) akan mempengaruhi Kinerja Pegawai (Y) di PT. Pelni Labuan Bajo akan
mengalami peningkatan sebesar 0,454 atau 45,4%. Hasil ini juga sekaligus
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kesehatan dan keselamatan kerja (X)
terhadap Kinerja pegawai (Y), pengaruhnya tergolong kuat yaitu 45,4%.
Pada variabel kesehatan dan keselamatan kerja (X) mempengaruhi kinerja
karyawan (Y) sebesar 0.390 artinya, jika variabel kesehatan dan keselamatan kerja
(X) mengalami peningkatan sebesar 0.390 maka, kinerja karyawan meningkat
secara linier sebesar 0.390. sebaliknya jika variabel kesehatan dan keselamatan
kerj (K3) (X) mengalami penurunan, maka kinerja karyawan akan menurun pula.
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil pengujian variabel kesehatan dan
keselamatn kerja menunjukkan nilai thitung sebesar 3.143 Hal ini menunjukkan
bahwa nilai thitung lebih besar jika dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu sebesar
1.687 yang diperoleh dari (n -3 = 40-3 = 37 ) dengan taraf signifikan a = 0,05.
Kemudian nilai sig diperoleh 0,003 yang berarti lebih besar dari taraf signifikan
a=0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel ( 3.143 > 1,687) dan
65
signifikan 0,003 < 0,05 Sehingga dapat diambil kesimpulan keputusan H1
diterima, hal ini berarti variabel kesehatan dan keselamatan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan
kesehatan tenaga kerja memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan. Pemeliharaan kesehatan tenaga kerja ini bisa dilihat kesehatan dan
keselamatan kerja mempengaruhi kinerja pegawai.
4. Pembahasan hasil penelitian
Keselamatan dan kesehatan kerja diartikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja pada khususnya dan karyawan pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara
keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kesehatan dan
keselamatan Kerja tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa
maupun industri. (Sri Rejeki, 2016).
Tujuan utama pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja ada dua.
Pertama, menciptakan lingkungan kerja yang selamat dengan melakukan penilaian
secara kualitatif dan kuantitatif. Kedua, menciptakan kondisi yang sehat bagi
karyawan, keluarga dan masyarakat sekitarnya melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. (Anita Dwi, 2012).
a. Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja
66
karyawan pada PT. PLN Labuan bajo
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Multazam HT
(2015) yang telah melakukan penelitian pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten
Pangkep hasil penelitian menunjukkan secara parsial atau sendiri-sendiri antara
variabel kesehatan dan keselamatan kerja (X) terhadap Kinerja karyawan (Y)
adanya pengaruh secara positif dan signifikan terhdap kinerja karyawan (Y)
pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep. Hal ini dibuktikan pada hasil
perhitungan excel dan SPSS. Sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan
pada PT. Pelni Labuan Bajo terkait indikator faktor lingkungan kerja (X1),
faktor manusia atau karyawan (X2), faktor alat dan mesin (X3), lingkungan
kerja secara medis (X4), sarana kesehatan tenaga kerja (X5), pemeliharaan
kesehatan tenaga kerja (X6), mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y). Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu
dengan penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kesehatan dan keselamatan
kerja mempunyai indikator yang berbeda-beda untuk mengukur seberapa besar
tanggapan responden terhadap karakteristik penilaian yang diteliti dan secara
parsial masing-masing penelitian mempunyai hubungan yang positif dan
signifikansi yang sangat kuat terhadap kinerja karyawan (Y).
b. Pengaruh secara simultan kesehatan dan keselamatan kerja (X)
terhadap Kinerja karyawan (Y)
67
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengaruh secara simultan
antara kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kenirja karyawan pada PT.
Pelni Labuan Bajo. Berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Terjadinya pengaruh yang signifikan dikarenakan kesehatan dan
keselamatan kerja merupakan faktor penting dalam meningkatkan kienrja
karyawan. Dilihat dari penyediaan alat medis dan sarana dalam ekselamatan
kerja yang ada di PT. Pelni Labuan Bajo yang dapat mendorong peningkatan
kinerja karyawan. Sehingga kesehatan dan keselamatan kerja menjadi acuan
karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Hasil ini relevan dengan penelitian
yang dilakukan Claudia (2020) yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja pegawai. Diperkuat
juga dengan pendapat siagian (anjani dll., 2014) mengungkapkan bahwa
pentingnya pemeliharaan kesehatan dan kebugaran para anggota organisasi
sudah diakui secara luas dikalangan manajer karena karyawan yang sehat dan
bugar, dalam aritan fisik maupun mental, akan mampu menampilkan kinerja
dengan prima, produktifitas yang tinggi dan tingkat kemasalan yang rendah.
68
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telha dilakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis regresi linear sederhana
menunjukkan bahwa indikator variabel kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Variabel Kinerja
karyawan secara parsial pada PT. Pelni Labuan Bajo
2. Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis regresi linear sederhana
menunjukkan bahwa variabel Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Variabel Kinerja karyawan
pada PT. Pelni Labuan Bajo
B. SARAN
Berdasarkan Kesimpulan Diatas Tentang kesehatan dan keselamatan
kerja Terhadap Kinerja karyawan Di PT. Pelni Labuan Bajo Maka Penulis
Memberikan Saran Untuk Penelitian Selanjutnya
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan indikator
indikator yang digunakan dalam penelitian ini agar mendapatkan hasil
yang lebih baik lagi atau menggunakan variabel lain yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan.
2. Dari hasil penelitian bahwakesehatan dan keselamatan kerja
berpengaruh terhadap kinerja karaywan pada PT. Pleni Labuan Bajo.
69
Karena kesehatan dan keselamatan kerja memiliki pengaruh positif
yang signifikan diharapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
dapat meningkatkan hubungan dengan karyawan agar dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
70
70
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, I. (2016). Pengaruh Displin Kerja, Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Efikasi Diri terhadap Kinerja Pegawai (Studi kasus pada Suku Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan).
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/33460
sihombing claudia (2020), Analisis Pengaruh Penerapan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada Proyek Konstruksi
Tol X.. Medan, Universitas Sumatera Utara
Faida, E. W. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ergonomi Unit Kerja
Rekam Medis (1st ed.). Indonesia Pustaka.
Fatoni, agatha finona. (2017). pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
kepuasan kerja. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 4(2).
https://doi.org/10.26905/jbm.v4i2.1705
Firmanzah, A., Hamid, D., & Djudi, M. (2017). pengaruh keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan (Studi Pada Karyawan PT. PLN
(Persero) Area Kediri Distribusi Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis S1
Universitas Brawijaya, 42(2), 1–9.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan, A., & Sunardi, H. (2016). Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Gesit Nusa Tangguh. Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis Ukrida, 16(1), 98066.
Harini, S., & Setiawan, T. (2019). pengaruh keselamatan kesehatan kerja (k3) dan
pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan operasional (Studi pada PT XYZ
di Bogor). Jurnal Visionida, 5(2), 13. https://doi.org/10.30997/jvs.v5i2.2203
Juniarti, N., & Halin, H. (2018). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pt Putera Sriwijaya Mandiri Palembang. Jurnal
Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 8(2), 111–116.
Kartikasari, R. D., Swasto, B., Administrasi, F. I., & Brawijaya, U. (2017). 87770-
ID-pengaruh-keselamatan-dan-kesehatan-kerja. Administrasi Bisnis, 44(1),
89–95.
Khurosani, A. (2018). pengaruh keselamatan kerja fisik dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan (Studi Empirik Karyawan PT. Karakatau Posco di
Cilegon Banten). Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen Tirtayasa (JRBMT), 2,
1–19.
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRBM/article/download/3828/2794
71
Marom, E. A., & Sunuharyo, B. S. (2018). pengaruh keselamatan dan kesehatan
kerja (k3) terhadap kinerja karyawan (studi pada karyawan bagian produksi
perusahaan pt lion metal works Tbk). Jurnal Administrasi Bisnis, 60(1), 187–
194.
Matondang Zulkifli. (2009). Validitas Reabilitas Suatu Instrumen Penelitian.
Tabularasa PPS Unimed, 06(1), 87–97.
https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMM.496-500.1510
Multazan HT (2015) Pengaruh Kesehatan Dan Kesleamatan Kerja (K3) Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Semen Tonasa Di Kabupaten Pangkep. Makassar
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Nissa, U. N., & Amalia, S. (2018). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Riset Bisnis Dan Investasi, 3(3), 69.
https://doi.org/10.35697/jrbi.v3i3.946
Parashakti, R. D., & Putriawati. (2020). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3), Lingkungan Kerja Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 1(3), 290–304.
https://doi.org/10.31933/jimt.v1i3.113
Rohimah, A. (2019). pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (k3) serta disiplin
kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di pgt (pabrik gondorukem dan
terpentyn) sukun, pulung ponorogo. IAIN PONOROGO.
Samsuddin, H. (2018). Kinerja Karyawan Tinjauan dan Dimensi Gaya
Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi (1st ed.).
Indomedia Pustaka.
Siswanto, B. I. (2015). Pengaruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pembangunan Perumahan
Tbk Cabang Kalimatan di Balikpapan. EJournal Administrasi Bisnis, 3(1), 68–
82. http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/?p=968
Watung, R., & Ilat, V. (2016). Pengaruh Return on Asset (Roa), Net Profit Margin
(Npm), Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(2), 518–529.
https://doi.org/10.35794/emba.v4i2.13108
Watung, R. W., & Ilat, V. (2015). Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net
Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) dan Debt Equity Ratio (DER)
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan, 3(2),
ISSN 2355-9047.
Wibowo, M.Si, I., & Saputra, W. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Pegawai Melalui Disiplin Dan Motivasi Kerja Pegawai Ppsu
72
Kelurahan Duren Sawit Jakarta Timur. Jurnal Manajemen Bisnis
Krisnadwipayana, 5(2), 1–19. https://doi.org/10.35137/jmbk.v5i2.111
Winarno, A. F. (2019). Pengaruh Keselamatan, Dan Kesehatan Kerja, Lingkungan
Kerja, Semangat Kerja, Dan Stres Kerja Terhadap Kinarja Karyawan Pt.
Maspion I Pada Divisi Maxim Departemen Spray Coating Sidoarjo. JEM17:
Jurnal Ekonomi Manajemen, 4(2), 79–104.
https://doi.org/10.30996/jem17.v4i2.3047
74
Tabulasi responden
Variabel kesehatan dan keselamatan kerja (X)
Resp
kesehatan dan keselamatan kerja (X)
jumlah X1 X2
X.1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3
1 3 3 3 3 3 3 18
2 3 2 2 2 2 3 14
3 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 24
5 4 2 3 3 3 3 18
6 3 1 2 2 3 3 14
7 4 4 4 4 4 4 24
8 4 1 3 3 3 4 18
9 3 1 1 1 1 3 10
10 4 4 4 4 4 4 24
11 3 1 2 2 2 2 12
12 3 1 2 2 3 3 14
13 4 1 3 3 3 4 18
14 4 1 2 2 2 4 15
15 4 3 3 3 3 3 19
16 3 1 1 1 1 3 10
17 4 4 4 4 4 4 24
18 4 2 2 4 3 4 19
19 4 3 2 3 4 3 19
20 4 2 2 3 3 4 18
21 4 4 3 3 3 3 20
22 2 2 2 3 3 3 15
23 4 1 2 2 2 2 13
24 4 3 3 3 3 4 20
25 4 2 2 2 2 4 16
26 4 3 3 3 3 3 19
27 3 1 1 2 2 4 13
28 3 2 3 3 2 2 15
29 3 2 2 2 2 3 14
30 3 1 2 2 3 3 14
31 3 3 3 3 3 2 17
32 4 4 4 4 4 4 24
33 3 1 2 2 3 3 14
34 2 2 2 2 2 2 12
35 4 4 3 3 3 3 20
36 3 3 2 3 3 3 17
76
Tabulasi responden
Variabel kienrja karyawan (Y)
Responden
kinerja karyawan (Y)
jumlah Y
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
1 2 2 3 2 2 11
2 2 2 2 2 2 10
3 4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 3 4 19
5 2 2 3 2 2 11
6 3 3 3 3 3 15
7 4 4 4 4 4 20
8 4 4 4 4 4 20
9 3 3 4 2 2 14
10 4 4 4 4 4 20
11 2 2 2 2 2 10
12 3 3 3 4 3 16
13 4 4 4 4 4 20
14 3 3 3 3 3 15
15 3 3 3 3 3 15
16 2 2 3 2 2 11
17 3 3 3 3 3 15
18 4 4 4 4 4 20
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 4 4 4 20
21 4 4 4 4 4 20
22 4 4 4 4 4 20
23 3 3 4 3 3 16
24 4 4 4 4 4 20
25 3 3 4 4 4 18
26 4 4 4 4 4 20
27 3 3 4 4 4 18
28 3 3 2 3 2 13
29 3 3 3 2 3 14
30 3 3 3 4 3 16
31 2 2 2 2 2 10
32 4 4 4 4 4 20
33 3 3 3 4 3 16
34 3 3 3 3 3 15
35 3 4 3 4 3 17
36 4 4 3 3 4 18
78
Lampiran uji validitas dan rabilitas
Hasil uji validitas variabel kesehatan dan keselamatan kerja (X)
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6 JUMLAH
X1 Pearson Correlation 1 .373* .533** .554** .505** .560** .697**
Sig. (2-tailed) .018 .000 .000 .001 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
X2 Pearson Correlation .373* 1 .688** .713** .633** .174 .797**
Sig. (2-tailed) .018 .000 .000 .000 .282 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
X3 Pearson Correlation .533** .688** 1 .855** .787** .291 .882**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .068 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
X4 Pearson Correlation .554** .713** .855** 1 .877** .423** .935**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .007 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
X5 Pearson Correlation .505** .633** .787** .877** 1 .411** .887**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .008 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
X6 Pearson Correlation .560** .174 .291 .423** .411** 1 .557**
Sig. (2-tailed) .000 .282 .068 .007 .008 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
JUMLAH Pearson Correlation .697** .797** .882** .935** .887** .557** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
79
Lampiran uji validitas dan rabilitas
Hasil uji validitas variabel kinerja karyawan (Y)
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 JUMLAH
Y1 Pearson Correlation 1 .953** .796** .720** .918** .954**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y2 Pearson Correlation .953** 1 .747** .802** .876** .954**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y3 Pearson Correlation .796** .747** 1 .617** .821** .862**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y4 Pearson Correlation .720** .802** .617** 1 .774** .861**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y5 Pearson Correlation .918** .876** .821** .774** 1 .957**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
JUMLAH Pearson Correlation .954** .954** .862** .861** .957** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
80
Hasil Uji Realibilitas
Variabel kesehatan dan keselamatan kerja ( X )
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.797 7
Hasil Uji Realibilitas
Variabel kinerja karyawan ( X )
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.828 6