UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG
MAJELIS DIKTI DAN LITBANG PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG
SK Mendikbud RI Nomor: 300/M/2020, 19 Februari 2020
Volume 3 Nomor 1 (2021) ISSN Online : 2716-4446
MENINGKATKAN KESADARAN GENERASI MUDA TERHADAP
PENGEMBANGAN KOLEKSI DIGITAL DALAM
MEMBANGUN PERPUSTAKAAN DIGITAL DI
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDIN MAKASSAR
Andi Muhammad Aminullah1, Ismaya2, Syahdan3, Madinatul Munawwarah
Ridwan4, Nurlaeli Jamaluddin5, Elihami Elihami6, musdalifah7
1,2,3,4,5Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi, Universitas MuhammadiyahEnrekang 6Prodi Pendidikan Nonformal, Universitas Muhammadiyah Enrekang, Enrekang, 7Prodi
Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Enrekang, Enrekang
Email: [email protected];[email protected];[email protected]
m;[email protected]; [email protected]; [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang Pengembangan Koleksi Digital dalam
Membangun Perpustakaan Digital di Perpustakaan Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1). Bentuk
pengembangan koleksi perpustakaan berbasis digital di perpustakaan
UINAlauddin Makassar; 2). Untuk mengetahui kendala dalam pengembangan
koleksi perpustakaan berbasis digitaldi Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan
pendekatan managerial, dan pedagodik. Sumber data dalam penelitian ini yaitu
sumber data primer yang terdiri dari kepala perpustakaan dan staf repository, dan
sumber data sekunder yang diperoleh dari referensi, baik berupa majalah, jurnal,
artikel dan berbagai hasil penelitian yang relevan. Instrumen penelitian ini
menggunakan panduan pedoman wawancara, dan dokumentasi. Metode
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Adapun teknik pengolahan dan analisis data melalui beberapa tahap yaitu,
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, pengembangan koleksi digital dalam
membangun di perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar sendiri
telah terlaksana, pengembangan sarana dan prasarana, sumber daya manusia yang
berkompeten dalam kegiatan digitasi. Kedua kendala pengadaan anggara,
kebutuhan perangkat dalam dan penambahan sumber daya manusia dalam
pengembangan koleksi digitial. Implikasi dari penelitian diharapkan sarana dan
prasarana penunjang dalam pengembangan koleksi digital di perpustakaan UIN
Alauddin Makassar sendiri lebih di perhatikanserta diharapkan perhatian rektorat
UIN Alauddin Makassar dalam menghadapi kekurangan tenaga ahli alih media
terkhususnya pada bagian digitalisasi koleksi.
Kata kunci : digitalisasi, koleksi, perpustakaan digital
Pendahuluan
Progresivitas sains dan teknologi
komputer banyak mengubah tatanan
hidup sebuah aturan atau sistem
tertentu. Merujuk pada perkembangan
teknologi tentunya sangat tepat jika
layanan sebuah informasi sebuah
perpustakaan dibuat modern dan lebih
memudahkan pemustaka agar dapat
menemukan informasi yang
diinginkan.Perpustakaan merupakan
tempat terkumpulnya bahan pustaka
baik tercetak maupun terekam yang
dikelola secara teratur dan sistematis.
Perpustakaanmerupakan salah satu
sarana pelestarian bahan pustaka
sebagai hasil budaya dan mempunyai
fungsi sebagai sumber informasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan dalam rangka
mencerdaskan bangsa dan menunjang
pelaksanan pembangunan nasional.
Hal ini tertuangkan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 45 (ayat 1) 1yang
menyebutkan bahwa setiap satuan
pendidikan formal dan non formal
menyediakan sarana dan prasarana
yang memenuhi keperluan pendidikan
sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial,
emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Sarana yang dimaksud meliputi
perpustakaan, laboratorium,dan sarana
lain untuk menunjang kelancaran
proses belajar mengajar. Berdasarkan
hal tersebut, sehingga memberikan
layanan secara merata kepada
masyarakat untuk memanfaatkan
perpustakan sebagai sumber informasi
1Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
dan pengetahuan yang berhasil dan
berdaya guna.
Perkembangan perpustakaan tidak
pernah lepas dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi.
Hal ini dikarenakan perpustakaan
sangat berkaitan erat dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi.
Ketiganya saling mendukung satu
dengan lainnya. Perpustakaan
memberikan kontribusi terhadap ilmu
pengetahuan melalui penyimpan
berbagai informasi dan sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan,
sedangkan teknologi informasi
memberikan dukungan pada
kemudahan akses dan sistem informasi
dalam sebuah perpustakaan. Seiring
dengan perkembangan ketiganya,
sekarang ini dikenal adanya
perpustakaan digital atau (digital
library) yang mampu menciptakan
wadah yang lebih luas bagi hubungan
ketiga hal tersebut di atas.
Perpustakaan adalah suatu unit
kerja dari suatu bahan atau lembaga
tertentu yang mengelola bahan
pustaka, baik berupa buku-buku
maupun bukan berupa buku yang
diatur secara sistematis menurut aturan
tertentu sehingga dapat digunakan
sebagai sumber informasi oleh setiap
pemakainya.2 Perpustakaan menurut
UU No.43 Tahun 2007, Pasal 1 ayat 1,
adalah institusi pengelola koleksi
karya tulis, karya cetak, dan/atau karya
rekam secara profesional dengan
sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian,
2 Supriyanto, W. & Muhsin, A.,
Teknologi InformasiPerpustakaan:
StrategiPerancanganPerpustakaan Digital.
(Yogyakarta:Kanisius, 2008), h.144
pelestarian, informasi, dan rekreasi
bagi pemustaka.3
Identifikasi pemustaka dari segi
kriteria dan menerapkannya pada
evaluasi perpustakaan digital yang
ada. Empat puluh delapan subjek
diinstruksikan untuk mengembangkan
dan membenarkan serangkaian kriteria
penting untuk evaluasi perpustakaan
digital. Pada saat yang sama, mereka
diminta untuk mengevaluasi
perpustakaan digital yang ada dengan
menerapkan kriteria yang mereka
miliki sedang berkembang. Kompilasi
kriteria yang dikembangkan oleh
peserta menunjukkan bahwa kegunaan
dan pengumpulan kualitas adalah
kriteria paling penting untuk
mengevaluasi perpustakaan digital.
Kualitas layanan, sistem efisiensi
kinerja, dan permintaan pendapat
pengguna juga dianggap kriteria
penting.4
Sebagai salah satu unsur
penunjang penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, perpustakaan merupakan
pusat informasi, sumber ilmu
pengetahuan dan teknologi, rekreasi
serta pelestarian khasanah budaya
bangsa. Sebagian besar perpustakaan
kondisinya sangat menyedihkan.
Perkembangan perpustakaan belum
optimal karena faktor dana, budaya
membaca di kalangan masyarakat
serta tenaga perpustakaan yang kurang
kompeten. Perpustakaan diharapkan
sebagai pusat kegiatan pengembangan
minat baca masyarakat supaya gemar
3 Undang-Undang Republik
Indonesia No.43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan Pasal 1. h.2 4Hong iris xie. Evaluation of digital
libraries: Criteria and problems from users
perspectives .(Elsevies : libarary and
information science research, 2006). h. 433
membaca. Lebih lanjut Sinaga,
menambahkan bahwa perpustakaan
berfungsi sebagai pusat edukasi berarti
perpustakaan harus berfungsi sebagai
guru atau sebagai pusat sumber belajar
yang menyajikan berbagai kebutuhan
para pemustaka perpustakaan lainnya.5
Perpustakaan sebagai pusat rekreasi
mengandung pengertian bahwa
perpustakaan berfungsi sebagai sarana
menyediakan bahan-bahan pustaka
yang mengandung unsur hiburan yang
sehat dan bermanfaat.
Pengembangan koleksi
perpustakaan digital sampai saat ini
masih menjadi wacana baru dalam
dunia perpustakaan. Meskipun
demikian, merupakan wacana yang
tergolong baru, pertumbuhan
perpustakaan digital telah melaju
dengan pesat. Saat ini, hampir semua
perpustakaan tengah berlomba untuk
membangun perpustakaan digital.
Pembangunan perpustakaan
digital tidak hanya berhenti pada
penyediaan koleksi digital beserta
infrastruktur pendukungnya. Pada
dasarnya perpustakaan digital bukan
perpustakaan jenis baru karena masih
melaksanakan prinsip-prinsip dasar
perpustakaan, hanya saja didukung
dengan sentuhan atau kombinasi
teknologi informasi dapat
mewujudkan perpustakaan yang lebih
modern, lengkap, mudah dijangkau
dan user friendly dengan pengelolaan
koleksi nasional maupun daerah.
Digitalisasi telah mengubah cara
pandang pemustaka tentang
5 Dian Sinaga. Perpustakaan
Sekolah. (Jakarta. Kreasi MediaUtama.2005),
h.26
melestarikan ilmu pengetahuan.
Mayoritas perpustakaan saat ini adalah
perpustakaan hybrid. Perpustakaan
yang memiliki sarana dan prasarana
yang memadai dimana berlangganan
sumber daya yang berbeda dalam
format yang berbeda. Beberapa format
umum adalah e-journals, serial, print
monographs, CD dan DVD.
Komponen utama kerangka
perpustakaan hybrid adalah repositori,
sistem pegangan, dan sistem pencarian
infromasi.
Setiap kemajuan dalam teknologi
informasi hanya akan berguna jika kita
tahu cara menggunakannya. Istilah
kesenjangan digital digunakan untuk
menggambarkan kesenjangan antara
mereka yang memiliki pengetahuan
teknologi informasi dan mereka yang
tidak.
Berdasarkan latar belakang, maka
yang menjadi fokus dalam penelitian
ini adalah bentuk pengembangan
koleksi berbasis digital di
perpustakaan UIN Alauddin Makassar
dan kendala dalam pengembangan
koleksi digital dalam membangun
perpustakaan digital di perpustakaan
UIN Alauddin Makassar.
Tujuan penelitian dari penulisan
penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengembangan koleksi perpustakaan
berbasis digital di perpustakaan UIN
Alauddin Makassar dan kendala dalam
pengembangan koleksi digital dalam
membangun perpustakaan digital di
perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptifkualitatif6.
6 Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian
Agama: Pendekatan Teori dan Praktek, Ed.I
(Cet. I;
Penelitiankualitatif bertujuan
memahami fenomena yang terjadi
dalam suatu komunitas dalambentuk
deskriptif dengan pendekatan studi
kasus (case study) yaitu studi
yangbersifat komprehensif, intens,
rinci dan mendalam serta diarahkan
sebagai upayapenelaahan masalah-
masalah dalam hal ini adalah
bentukpengembangan koleksi digital
dalam membangun perpustakaan
berbasis digital di pepustakaan UIN
Alauddin Makassar dan kendala dalam
pengembangan koleksi digital dalam
membangun perpustakaan digital di
perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Menggunakan pendekatan manajerial
dan pendekatan pendagogik serta
metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Metode Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptifkualitatif7.
Penelitiankualitatif bertujuan
memahami fenomena yang terjadi
dalam suatu komunitas dalambentuk
deskriptif dengan pendekatan studi
kasus (case study) yaitu studi
yangbersifat komprehensif, intens,
rinci dan mendalam serta diarahkan
sebagai upayapenelaahan masalah-
masalah dalam hal ini adalah
pengembangan koleksi digital dalam
membangun perpustakaan berbasis
digital di pepustakaan UIN Alauddin
Makassar. Penelitian deskriptif
kualitatif banyak membantu terutama
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),
h.59. 7 Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian
Agama: Pendekatan Teori dan Praktek, Ed.I
(Cet. I;
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),
h.59.
dalam penelitian yang bersifat
longitudinal, genetic, klinik. Penelitian
survei biasanya termasuk dalam
penelitian.8
Penelitian ini dilaksanakan di
Samata, Gowa dengan lokasi
penelitian yang bertempat di
Perpustakaan UIN Alauddin Makassar
Jl. H. M. Syahrul Yasin limpo no. 36.
Romangpolong, Kec. Somba Opu,
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan .
Penelitian ini di laksanakan dengan
waktu kurang lebih setengah bulan,
yakni mulai dari september sampai
dengan September 2019. Ada tiga
unsur penting yang perlu
dipertimbangkan dalam penetapan
lokasi penelitian yaitu tempat, pelaku,
dan kegiatan. Pelaku yang dimaksud
adalah kepala perpustakaan dan tim
repository di perpustakaan UIN
Alauddin Makassar, sedangkan
kegiatan yang dimaksud adalah proses
pengembangan perpustakaan berbasis
digital di perpustakaan UIN Alauddin
Makassar.
Adapun pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
:
1. Pendekatan Managerial atau lebih
umum dengan istilah pendekatan
manajemenadalah sebuah pendekatan
yang bersifat sistematis, karena
pengelolaannya yangteratur dalam
melibatkan unsur-unsur yang terpadu
didalam proses
membangunperpustakaan digital.
2. Pendekatan Pedagogik, yaitu
pendekatan edukatif dan kekeluargaan
kepadaobjek penelitian sehingga
8Abu Achmad dan Norbuko
Cholik.Metodologi Penelitian. (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2007). h. 44
merasa tidak canggung dalam
memberikan data yangdibutuhkan.
Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini ada dua sebagai
berikut:
1. Sumber Data primer
Sumber data primer adalah
sumber data yang diperoleh secara
langsung melalui wawancara,
pengamatan dan dokumentasi
langsung oleh penulis. dalam
penelitian ini, data primer diperoleh
dari informan penelitian yaitu instansi
pemerintah. Dalam hal ini Kepala
Perpustakaan UIN Alauddin Makassar
dan tim repository beserta orang yang
tergabung dengan Perpustakaan UIN
Alauddin Makassar.
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder berasal dari
studi kepustakaan baik berupa buku-
buku, hasil-hasil penelitian, jurnal,
media cetak, grafik, statistik dan
dokumen-dokumen lainnya yang
berkaitan dengan penelitian ini yang
sifatnya melengkapi data primer.
Adapun instrumen pengolahan data
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pedoman wawancara (interview
guide) berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulis yang alternative jawabannya
telah disiapkan sebagai pedoman
dalam melakukan wawancara (secara
terbuka) terutama untuk informan.
Peneliti juga melengkapi dengan alat
bantu berupa kamera yang mampu
merekam bentuk gambar, suara, dan
alat tulis untuk mencatat dokumen-
dokumen yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang kan diteliti
agar pelaksanaan wawancara menjadi
lancar.
Hasil dan Pembahasan
1. Pengembangan koleksi digital di
perpustakaan UIN Alauddin
Makassar
Pengembangan koleksi
perpustakaan tidak terlepas dari
perkembangan teknologi yang
semakin harinya semakin berkembang
dengan pesatnya, perpustakaan di
tuntut agar selalu bertransformasi
seringing pesatnya kemajuan
teknologi.
Sebagai sebuah organisasi
perpustakaan harus mampu menjadi
wadah edukasi bagi masyarakat yang
sebagaimana menjalani fungsingnya
sebagai pencerdas bangsa, seperti yang
tetuang dalam tri dharma perguruan
tinggi, perpustakaan mempunyai andil
besar dalam kemajuan sumber daya
manusia, perpustakaan bukan hanya
tempat yang selalu berisikan buku-
buku dalam bentuk fisik semata.
Perpustakaan era modern ini mulai
melakukan kegiatan digitalisasi
koleksi yang dimana tuntutan
masyrakat akan informasi cepat,
mudah, tepat dan mudah di akses,
pengembangan koleksi perpustakaan
sendiri mengalami transformasi yang
sangat signifikan dari awalnya koleksi
bahan pustaka di perpustakaan
bersifak buku-buku menjadi koleksi
yang bersifat digital.
2. Bentuk pengembangan koleksi
digital di Perpustakaan UIN
Alauddin Makassar.
Setiap koleksi yang di ada di
perpustakaan merupakan sebuah
informasi yang sangat berharga,
dimana koleksi di jaga keutuhan isi
informasinya, pengembangan
teknologi membuat perpustakaan
mengemas sebuah informasi menjadi
terobosan baru dalam melayani
kebutuhan pemustaka, koleksi digital
menjawab berbagai macam keresahan
pemustaka yang ingin mengakses
informasi dimana saja dan kapan saja.
Bentuk pengembangan koleksi
digital di perpustakaan UIN Alauddin
Makassar sendiri, pada awalnya buku
masih bersifat tercetak, setelah itu
buku kemudian di scan dengan
menggunakan alan scan khusus,
setalah discan file belum bisa langsung
di save di karenakan harus masuk
dalam tahap editing yang dimana
tahap editing ini file di croop agar
sesuai satu sama lain halamanya agar
ada nilai estetika sendiri dari
kerapianya tersebut, kemudian file di
kompres ukuranya. Baik buku ataupun
jurnal-jurnal karya para dosen UIN
Alauddin Makassar di input dalam
repository UIN Alauddin, laporan
penelitian tahun 1990an, prosiding,
karya tulis ilmiah baik itu skripsi, tesis
dan disertasi, dan karya-karya yang
berkaitan mengenai sejarah.
3. Pengembangan sarana dan
prasana penunjang dalam
pengembangan koleksi digital di
Perpustakaan UIN Alauddin
Makassar
Pengembangan koleksi digital di
perpustakaan harus di dukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai di
karenakan pengembangan koleksi
dapat di lakukan secara maksimal
apabila sarana dan prasana di
perpustakaan di perbaharui agar lebih
mutakhir dalam melakukan kegiatan
digitalisasi koleksi di perpustakaan.
Sarana dan prasarana baik itu
elektronik untuk menyimpan,
mengelola, dan menyapaikan
informasi kepada pemustaka harus di
lakukan pengembangan agar mencapai
kepuasan pemustaka itu sendiri.
Pihak perpustakaan dalam hal ini
terkhususnya staf repository di berikan
arahan oleh pihak pustipad di bawah
naungan rektorat UIN Alauddin
Makassar agar mebuat database
berkaitan dengan koleksi digital,
kemudian diarakan untuk memasang
aplikasi SLIMS agar menunjang
semua aspek berkaitan dengan
kegiatan digitalisasi koleksi di
perpustakaan UIN Alauddin,
Pengembangan sarana dan prasarana
menjadi hal yang penting dalam
pengembangan koleksi digital di
perpustakaan apabila sarana dan
prasaran tidak kembangkan maka
jalannya proses digitalisasi koleksi di
perpustakaan menjadi tertunda bahkan
terbengkalai, hal ini menjadi sorotan
penting terkhusunya pihak rektorat
yang menaungi perpustakaan UIN
Alauddin Makassar sehingga dapat
memaksimalkan pengembangan
sarana dan prasarana dalam
menunjang kegiatan ditalisasi koleksi
di perpustakaan.
4. Pengembangan sumber daya
manusia di perpustakaan UIN
Alauddin Makassar
Demikian dengan halnya
pengembangan sumber daya manusia
yang sudah selayaknya mengikuti
perkembangan teknologi informasi
yang berjalan Pengembangan koleksi
digital tidak terlepas dari adanya
manusia yang menjalankan sistem
dalam digitalisasi koleksi di
perpustakaan, staf atau pustakawan
yang berperan dalam alih media
koleksi yang pada awalnya bersifat
fisik menjadi elektronik,
pengembangan sumber daya manusia
merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan pengembangan koleksi
digital di perpustakaan.
Pengembangan sumber daya
manusia di perpustakaan adalah suatu
upaya untuk mengembangkan kualitas
atau kemampuan agar mampu
mengolah dan mengelola sumber daya
dengan berbagai macam teknologi,
sehingga dapat digunakan untuk
melakukan tugas-tugas yang ada
dalam sebuah organisasi perpustakaan
sertamensejahterakan kebutuhan
informasi kepada masyarakat secara
optimal.
Pengembangan koleksi digital di
perpustakaan mempunyai fungsi-
fungsi dan proses-proses yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan, atau
visi dan misi organisasi tersebut. Hal
ini termasuk memilih sumberdaya
yang perlu diadakan untuk
pengembangan koleksi, membuka
akses, serta untuk mendistribusikan
sumberdaya tersebut. Fungsi dan
proses tersebut dilakukan dengan
bantuan sumberdaya manusia dalam
ruang lingkup perpustakaan tentunya.
Pengembangan sumber daya
manusia di perpustakaan UIN
Alauddin Makassar sendiri dirasa
masih sangat perlu di karenakan
teknologi yang berkembang semakin
harinya selalu mengalami perubahan,
sebagaimana teknologi terus di
perbaharui begit pula layaknya sumber
daya manusia di perpustakaann.
pengembangan sumber daya manusia
menjadi prioritas utama perpustakaan
agar dapat menunjukan taringnya
dalam era tekhnologi informasi
sekarang ini, di harapkan
perpustakaan dapat memberikan
pelatihan-pelatihan guna
mempertahakan eksistensi manusia
sebagai penggerak tekhnologi di
belakang layar, alangkah baiknya
anggaran untuk pelatihan di
pindahkan untuk hal-hal yang lebih
penting salah satunya penyediaan
perangkat ditialisasi koleksi.
5. Kendala Dalam Pengembangan
Koleksi Digital di Perpustakaan
UIN Alaudiin Makassar
Pengembangan perpustakaan digital di Indonesia dimulai di lingkungan perguruan tinggi, pengembangan koleksi digital di Indonesia sendiri masih menghadapi pasang surut dalam upaya membangun perpustakaan yang bersinergi dengan tekhnologi. Hingga saat ini pengembangan koleksi digital bagi perpustakaan di
Indonesia masih menemui banyak
kendala baik teknis, finansial, maupun
kebijakan. Walaupun demikian,
semangat untuk mengembangkan
koleksi digital para pustakawan di
Indonesia tidak pernah berkurang.
a. Kendala penyediaan anggaran
dalam pengembangan koleksi
digital di Perpustakaan UIN
Alauddin Makassar
Perpustakaan harus bersikap
mandiri dalam masalah
penyediaan anggaran yang di
berikan oleh instansi yang
menaunginya, perpustakaan UIN
Alauddin sendiri mendapatkan
anggaran secara langsung dari
rekotrat UIN Alauddin, sehingga
setiap anggaran yang masuk dapat
di pergunakan sebaik mungkin
dan maksimal sesuai dengan
kebutuhan yang di perlukan oleh
perpustakaan, sehingga tidak ada
pengeluaran yang disia-siakan.
Kendala dalam
pengembangan koleksi digital di
perpustakaan tentu saja
bermacam- macam , anggaran
merupakan hal yang penting di
karenakan kita ketahui secara
umum bahwasanya pengadaan
perangkat baik itu hardware dan
software, Dalam memilih
perangkat ini diharapkan mampu
untuk menyesuaikan diri dengan
kebutuhan dan kemampuan
anggaran yang miliki. tidak
hanya sampai disini saja. Gaji
para staff honorer perpustakaan
harus di bayar dan itu
memerlukan anggaran yang tidak
sedikit.
Kendala penyediaan
anggaran di perpustakaan UIN
Alauddin Makassar sendiri
langsung dari rektorat, pihak
perpustakaan sendiri hanya
memberikan rekomendasi apa saja
yang harus di sediakan atau
dibutuhkan oleh pihak
perpustakaan. Untuk penyediaan
anggaran dalam pengembangan
koleksi digital di rasa masih
sangat perlu diajukan kembali ke
pihak rektorat, hal ini dikarenakan
anggaran untuk pengembangan
koleksi digital di perpustakaan
UIN Alauddin Makassar sendiri
masih sangat minim, kita ketahui
bersama bahwa perpustakaan UIN
Alauddin Makassar adalah
perpustakaan terbesar se
Indonesia timur.
b. Kendala akan kebutuhan
perangkat dalam menunjang
pengembangan koleksi digital di
perpustakaan UIN Alauddin
Makassar
Perkembangan informasi
global semakin tampak dirasakan
oleh masyarakat sebagai
pemustaka, baik dalam kebutuhan
barang, layanan maupun jasa.
Kebutuhan akan layanan yang
prima tentunya membutuhkan
suatu perangkat yang berkelas.
Dan salah satu alternatif yang saat
ini lagi menjadi komoditi publik
adalah berkembangnya
penggunaan teknologi informasi
yang bersinergi dengan
operasional manajemen
perpustakaan.
Kebutuhan akan perangkat
baik itu perangkat keras dan lunak
menjadi penunjang penting dalam
kegiatan digitalisasi koleksi di
perpustakaan, sehingga
optimalisasi digitasi di
perpustakaan dapat mencapai titik
yang maksimal. Perangkat
menjadi tolak ukur keberhasilan
dalam pengembangan koleksi
digital di perpustakaan.
Disamping adanya sumber daya
manusia yang memadai harus
diringi dengan perangkat yang
modern, perangkat keras dan
lunak adalah hal yang tak
terpisahkan dalam perpustakaan
di era modernisasi seperti
sekarang ini, sehingga koleksi
digital di perpustakaan dapat
dinikmati oleh pemustaka tanpa
adanya kendala.
Kendala dalam
pengembangan perangkat menjadi
menjadi prolematika dan
tantangan tersendiri bagi
organisasi perpustakaan agar
dapat berkembang dan memulai
berbenah diri kearah yang lebih
baik.
Kendala dalam kebutuhan
perangkat sebagai penunjang
kegiatan digitalisasi koleksi di
perpustakaan UIN Alauddin
Makassar, kendala yang dihadapi
salah satunya adalah perangkat
untuk mendigitalisasikan koleksi
cepat mengalami eror dan
overheat, ketika pada saat
melakukan scanning koleksi yang
berjumlah ratusan
halaman,sehingga butuh waktu
kembali mendinginkannya, dan
menyebabkan waktu yang di
perlukan dalam melakukan
kegiatan digitasi koleksi
terhambat, baru-baru ini
perpustakaan melakukan
pengadaan tempat CD akan tetapi
infrastruktur untuk sistem
repository tidak ada, seharusnya
ada perangkat alih media di
ruangan pengolahan sehingga
pembagian tugas menjadi efisien
dan cepat dalam hal digitalisasi
koleksi, ruangan multimedia juga
tidak bisa digunakan sebagai
tempat yang kompatibel untuk
berbagai jenis koleksi digital.
c. Kendala tenaga ahli alih media
Alih media digital
merupakan kegiatan melestarikan
khasanah budaya bangsa dengan
mengalih bentuk dari bentuk fisik
sebuah koleksi ke bentuk/media
digital. Alih media merupakan
proses digitasi yaitu proses alih
media dari media cetak seperti
buku, majalah, koran, foto dan
gambar ke dalam bentuk data
digital yang dapat direkam,
disimpan dan diakses melalui
komputer atau media digital
lainnya yang kompatibel.
Tenaga ahli alih media di
perpustakaan harus mereka yang
benar-benar paham akan
penggunaan teknologi,
terkhususnya teknologi yang
berkaitan dengan alih media baik
itu dari segi hardware maupun
software, seorang staf alih media
media adalah mereka yang
ditunjuk oleh perpustakaan akan
keahlianya, baik itu lulusan
tekhnologi informasi ataupun
mereka yang berasal dari ilmu
perpustakaan bahkan apabila staff
di berikan pelatihan tentang
pengelolaan, tata cara digitasi
koleksi bisa di pekerjakan oleh
pihak perpustakaan, sehingga
tidak ada alasan khusus bahwa
perpustakaan tidak bisa
melakukan kegiatan digitalisasi
koleksi di perpustakaan.
Tenaga ahli alih media
sendiri di perpustakaan UIN
Alauddin Makassar terkhususnya
pada bagian digitalisasi koleksi
sampai saat ini belum ada
dikarenakan pihak perpustakaan
lebih mengfokuskan kepada
proses digitasi koleksi
terkhususnya buku-buku dari para
dosen yang ingin mendigitalkan
bukunya. Yang dimana staf
repositroy mengambil alih bagian
ini ,adapunlangkah baik
kedepannya kepala perpustakaan
berniat untuk membentuk tim
dalam bidang digitalisasi koleksi
sehingga pembagian kerja di
perpustakaan UIN Alauddin
Makassar sendiri agar dapat
berjalan semaksimal mungkin,
perlunya perhatian dari pihak
rektorat dalam memberikan jalan
tengah. Para staf repository
Perpustakaan UIN Alauddin
Makassar merasa perlunya di
bentuk staf atau tim khusus untuk
bagian digitalisasi koleksi di
perpustakaan, dikarenakan staf
repository sendiri sering
berbenturan dengan proses
digitasi koleksi apabila ada yang
ingin mendigitalisasikan koleksi.
Simpulan
Pengembangan koleksi digital di
perpustakaan Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar sendiri telah
terlaksana, bentuk pengembangan
koleksi digital di perpustakaan UIN
alauddin Makassar koleksi di alih
media menjadi koleksi digital dalam
bentuk pdf file, sarana, prasarana dan
pengembangan sumber daya manusia
sebagai penunjang kegiatan digitalisasi
koleksi di perpustakaan UIN Alauddin
Makassar sudah cukup memadai.
Kendala dalam pengembangan koleksi
dital di perpustakaan UIN Alauddin
Makassar terletak pada kebutuhan
akan perangkat dalam melakukan
kegitatan digitalisasi koleksi di
perpustakaan UIN Alauddin Makassar
DAFTAR PUSTAKA
[1] Achmadi,Cholid Narbuko & Abu,
2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
[2] Ali, Sayuthi. Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek, Ed.I, Cet. I;Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2002.
[3] Iris, Hong xie. Evaluation of digital libraries: Criteria and problems from users perspectives. Elsevies : library and information science research, 2006.
[4] Sinaga, Dian. Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Kreasi Media Utama, 2005.
[5] Supriyanto, W. & Muhsin,A.Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi Perancangan Perpustakaan Digital. Yogyakarta: Kanisius, 2008.