2019-2020 Masa Persidangan - DPR RI

67
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI VI DPR RI Tahun Sidang : 2019-2020 Masa Persidangan : III Jenis Rapat : Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN RI Hari, Tanggal : Jum’at, 3 April 2020 Pukul : 14.15 17.30 WIB Sifat Rapat : Terbuka Tempat : Ruang Rapat Komisi VI DPR RI Gedung Nusantara I Lt.1 Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Ketua Rapat : Aria Bima, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sekretaris Rapat : Dewi Resmini, S.E., M.Si., Kabag Sekretariat Komisi VI DPR RI Acara : 1. Refocusing/Realokasi Anggaran terkait Covid 19; 2. Regulasi dan Deregulasi tentang Covid 19; 3. Aksi Langsung K/L menghadapi Covid 19. Hadir : PIMPINAN: 1. Faisol Riza, S.S (F-PKB) 2. Aria Bima (F-PDIP) 3. Gde Sumarjaya Linggih, S.E., M.AP. (F-PG) 4. Mohamad Hekal, MBA (F-Gerindra) 5. Martin Manurung, S.E., M.A. (F-Nasdem) ANGGOTA: FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP) 6. Adisatrya Surya Sulistio 7. Gilang Dhielafararez, S.H., LLM. 8. Darmadi Durianto 9. Rieke Diah Pitaloka 10. ST. Ananta Wahana, S.H

Transcript of 2019-2020 Masa Persidangan - DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KOMISI VI DPR RI

Tahun Sidang : 2019-2020

Masa Persidangan : III

Jenis Rapat : Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN RI

Hari, Tanggal : Jum’at, 3 April 2020

Pukul : 14.15 – 17.30 WIB

Sifat Rapat : Terbuka

Tempat

: Ruang Rapat Komisi VI DPR RI

Gedung Nusantara I Lt.1

Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

Ketua Rapat : Aria Bima, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI

Sekretaris Rapat : Dewi Resmini, S.E., M.Si., Kabag Sekretariat Komisi VI DPR RI

Acara : 1. Refocusing/Realokasi Anggaran terkait Covid 19;

2. Regulasi dan Deregulasi tentang Covid 19;

3. Aksi Langsung K/L menghadapi Covid 19.

Hadir

: PIMPINAN: 1. Faisol Riza, S.S (F-PKB) 2. Aria Bima (F-PDIP) 3. Gde Sumarjaya Linggih, S.E., M.AP. (F-PG) 4. Mohamad Hekal, MBA (F-Gerindra) 5. Martin Manurung, S.E., M.A. (F-Nasdem) ANGGOTA: FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP) 6. Adisatrya Surya Sulistio 7. Gilang Dhielafararez, S.H., LLM. 8. Darmadi Durianto 9. Rieke Diah Pitaloka 10. ST. Ananta Wahana, S.H

2

11. Sonny T. Danaparamita 12. I Nyoman Parta, S.H 13. Ir. Deddy Yevri Hanteru Sitorus M.A. 14. Dr. Evita Nursanty, M.Sc. 15. dr. H. Mufti A. N. Anam FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG) 16. Drs. Mukhtarudin 17. Lamhot Sinaga 18. H. Singgih Januratmoko, S.K.H,. M.M 19. Doni Akbar, S.E. 20. Bambang Patijaya, S.E.,M.M

FRAKSI PARTAI GERINDRA (F-GERINDRA) 21. Khilmi 22. Andre Rosiade 23. Ir. H. La Tinro La Tunrung 24. Hendrik Lewerissa, S.H.,LL.M 25. M. Husein Fadlulloh, B. Bus., M.M. MBA.

FRAKSI PARTAI NASDEM (F-NASDEM) 26. Drs. H. Nyat Kadir 27. H. Subardi, S.H., M.H. 28. Zuristyo Firmadata, S.E., M.M 29. Hj. Percha Leanpuri, B.Bus., M.B.A

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (F-PKB) 30. Ir. H. M. Nasim Khan 31. Tommy Kurniawan 32. Marwan Ja’far 33. Drs. H. Mohammad Toha, S.Sos., M.Si. 34. Siti Mukaromah, S.Ag., M. AP

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (F-PD) 35. DR. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si 36. Hj. Melani Leimena Suharli 37. Putu Supadma Rudana 38. Edhie Baskoro Yudhoyono, M,Sc FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (F-PKS) 39. Amin AK, M.M 40. Drs. Chairul Anwar, Apt 41. Hj. Nevi Zuairina 42. Rafli

3

Undangan

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (F-PAN) 43. Nasril Bahar, S.E FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (F-PPP) 44. H. Ach. Baidowi, S.Sos., M.Si. 45. Elly Rachmat Yasin Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir beserta jajaran.

4

Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua, Om Swastiastu.

Yang saya hormati kawan-kawan Pimpinan Komisi VI, ada Pak Martin, Pimpinan Komisi VI, dan Yang saya hormati kawan-kawan Anggota Komisi VI DPR RI, dan Selamat datang kami ucapkan kepada Menteri BUMN yang hari ini hadir, Bapak Erick Thohir beserta seluruh jajaran kerja Kementerian BUMN.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah, Tuhan yang maha kuasa yang tentunya

telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Sehingga, kita dapat melaksanakan rapat kerja virtual Komisi VI dengan Menteri BUMN pada hari ini. Tentunya dalam keadaan sehat walafiat semuanya. Ini benar-benar merupakan suatu berkat di tengah adanya wabah Covid-19 yang betul-betul kita merasa diberi karunia, masih diberi kesehatan semoga kita semua selalu selalu waspada, waspada betul untuk menjaga kesehatan kita, keluarga kita, lingkungan kita dengan apa yang kawan-kawan sekalian sudah lihat bagaimana cara untuk tidak menularkan dan tidak tertular dan dapat terhindar dari wabah virus tersebut dan sekali lagi ini semua bisa kalau kita selalu waspada untuk selalu menjaga kesehatan, kesehatan kita, kesehatan keluarga kita, lingkungan kita dengan memberikan daya tahan tubuh dengan berbagai vitamin serta tentunya menjaga kebersihan di lingkungan kita.

Kawan-kawan sekalian, Pimpinan dan Pak Menteri beserta jajarannya.

Sehubungan dengan kondisi yang tidak kondusif saat ini, terkait dengan

penyebaran virusnya atau penyebaran Covid-19 dan berdasarkan hasil rapat keputusan konsultasi pengganti Bamus Dewan Perwakilan Rapat Rakyat Republik Indonesia pada hari Jumat, tanggal 27 Maret 2020 bahwa rapat-rapat yang dilakukan oleh alat kelengkapan atau dengan mitra kerja pemerintah termasuk Menteri BUMN dilakukan dengan ketentuan antara lain, mengacu:

A. Berdasarkan Pasal 226 Ayat 3 peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang tata

tertib yang berbunyi, semua jenis rapat DPR dilakukan di gedung DPR kecuali ditentukan lain, rapat dapat dilakukan diluar gedung DPR atas persetujuan Pimpinan DPR. Maka, pelaksanaan rapat dapat dilakukan secara tatap muka dan daring atau secara virtual.

B. Peliputan pelaksanaan Rapat Komisi VI DPR RI dilakukan dengan live streaming

oleh TV Parlemen, Media Cetak dan Media Elektronik lainnya mendapatkan sumber berita dari TV Parlemen, jadi bersifat terbukanya kita ekspose lewat sumber TV Parlemen, jadi teman-teman mohon diketahui yang dibicarakan

5

dalam Rapat ini terbuka diseluruh Gedung DPR ini live streaming lewat TV Parlemen.

C. Berdasarkan Pasal 249 Ayat (1) Peraturan DPR RI No. 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib menyebutkan bahwa untuk kepentingan administrasi setiap Anggota menandatangani daftar hadir sebelum Rapat, dikarenakan kondisi tidak kondusif maka daftar hadir Anggota DPR RI dapat dilakukan secara elektronik. Ini untuk mengetahui kourum tidaknya Rapat ini.

D. Pencatatan rapat dilakukan oleh Sekretariat Komisi VI DPR RI dan rekaman

rapat sudah tersimpan dalam aplikasi zoom.

E. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan rapat secara virtual sebagai berikut, satu setiap peserta rapat menyiapkan diri dan menjaga agar pelaksanaan teleconference dalam dilakuan secara tertib. Setiap peserta rapat berada di tempat yang nyaman dan kondusif untuk mengikuti jalannya teleconference. Terakhir setiap peserta rapat menyiapkan teleconference guna menunjang kualitas suara audio dan gambar.

Saya lihat sekarang beberapa kawan sudah canggih sekarang dibelakangnya ada pantai, dibelakangnya ada pura, dibelakangnya ada macam-macamlah. Saya harapkan semakin hari kualitas gambar semakin baik, diusahakan juga jangan pakai kaos, pakai baju yang resmi dan dibelakangnya gambarnya jangan yang mengundang. Maka dengan tidak mengurangi rasa hormat, Rapat Kerja hari ini dilakukan secara virtual dan hasil kesimpulan rapat ini mengikat Komisi VI bersama mitra kerja kita dengan Menteri BUMN dan menurut laporan Sekretariat Komisi VI DPR RI berdasarkan hasil secara virtual 29 (dua puluh Sembilan) orang untuk mengikuti rapat virtual hari ini dan tentunya terdiri dari lengkap 9 (Sembilan) fraksi dengan demikian kourum terpenuhi sesuai dengan ketentuan Pasal 351 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib. Maka rasa keingin kita untuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat terutama dalam situasi rakyat menghadapi penyebaran covid 19 dan rakyat menghadapi dampak dan dengan kita menjalankan tugas fungsi kita dalam rangka legislasi, anggaran dan pengawasan dan tentunya dengan mengucap bismillahirohmanirohim, Rapat saya buka dan saya nyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 14.15 WIB)

Selanjutnya kami meminta kesepakatan tata cara rapat yang dilakukan secara virtual ini : yang pertama pada saat rapat berlangsung atau dilakukan Anggota dapat menjaga ketenangan karena detail suara akan terdengar oleh seluruh peserta rapat dan akan berpotensi menganggu jalannya rapat. Kedua, agar peserta rapat apabila tidak atau belum diberi kesempatan oleh Pimpinan untuk berbicara maka diharapkan peserta rapat dapat mematikan suara microphone, kemarin saya juga baru latihan itu, dimatikan.

6

Kemudian rapat virtual dilaksanakan dengan durasi maksimal dua jam, diatas dua jam kita juga sudah kecapekan, dapat diperpanjang 30 menit, materi rapat disampaikan oleh Kementerian 5 jam sebelum rapat dimulai, materi rapat di share ke Anggota Komisi 2 jam sebelum rapat dimulai dan setiap Anggota berhak mengikuti rapat virtual untuk menyampaikan pertanyaan, tanggapan disetiap Anggota fraksinya. Interupsi ditiadakan selama rapat virtual, alur rapat tadi pembukaan sudah kemudian akan nanti kita berikan waktu singkat untuk Pak Menteri, dalam hal ini Pak Menteri BUMN untuk menyampaikan beberapa paparan dari pertanyaan tertulis yang sudah kita kirimkan. Kemudian ada kesempatan pernyataan dari Jubir-jubir masing-masing fraksi akan kita berikan kesempatan, kemudian ada tanggapan dari Kementerian Lembaga, kemudian ada tanggapan balik dari Jubir, kemudian tanggapan akhir kementerian lembaga dan kita akan ambil kesimpulan. Kami tidak mengurangi hak dari setiap Anggota untuk menyampaikan, maka kita harapkan koordinasi antara jubir dengan anggota rapat, pertanyaan-pertanyaan itu saling melakukan koordinasi antar Anggota poksi dan Pimpinan poksi atau jubirnya. Presentasi awal Kementerian Lembaga akan kita berikan waktu 10 menit, kemudian tanggapan pertama kurang lebih 10 menit dan tanggapan akhir 10 menit. Juru bicara fraksi diberikan kesempatan menyampaikan pertanyaan selama 5 menit dan tanggapan balik selama 3 menit. Kemudian lalu lintas diatur oleh admin dan pembantu Pimpinan Rapat terutama dalam menghidupkan dan mematikan microphone masing-masing. Pada saat sesi Tanya jawab dan sesi kesimpulan Pimpinan hanya memberikan hak bicara kepada perwakilan dari masing-masing fraksi. Bapak/Ibu dan saudara-saudara sekalian, Ini yang kedua, jadi kalau masih ada yang kurang puas atau usulan-usulan nanti selesai rapat ini jangan langsung dimatikan untuk lebih meningkatkan kualitas rapat virtual berikutnya, apakah susunan ini sementara bisa kita setujui ya?. Kita anggap saya dengar setuju.

(RAPAT:SETUJU)

Bapak/Ibu dan saudara-saudara sekalian, Pak Faisol ada Pak Faisol, saya sapa dulu Pak Faisol. KETUA KOMISI VI DPR RI (FAISOL RIZA/F-PKB): Ada, silakan terus. KETUA RAPAT: Pak Rahmat Gobel ada nggak? Pak Ketua apakah ada ingin menambahkan isi pembukaan?.

7

KETUA KOMISI VI DPR RI (FAISOL RIZA/F-PKB): Cukup-cukup Pak, silakan lanjut. KETUA RAPAT: Cukup ya silakan berlanjut. Saya kira itu yang bisa kita sampaikan dan kami akan memberikan, untuk menghadiri rapat virtual undangan telah kami sampaikan. Agenda rapat hari ini adalah seperti yang sudah di share ke kawan-kawan mengenai re-focusing realokasi anggaran. Kemudian regulasi dan deregulasi dan tentunya kita ingin mendengar betul karena Pak Menteri kita ini paling leading dalam urusan Covid-19 karena banyak hal yang sudah dikerjakan serta kami ingin mendengarkan inventarisasi dari apa yang akan dilakukan BUMN pada saat kedepan maupun yang saat ini, sehingga kami dapat mengerti betul hal-hal yang terkait dengan penanggulangan dan pemenuhan kebutuhan masyarakan akibat hal-hal yang terkait dengan persoalan-persoalan dampak dari penyebaran virus covid-19 ini.

Kami ingin mendengarkan BUMN obat-obatan seperti apa Pak Menteri, kami ingin mendengarkan BUMN pangan, BUMN sandang, rumah sakit, keuangan, mungkin juga energy, komunikasi dan BUMN karya yang tentunya saya percaya betul pemerintah dalam hal ini juga Menteri BUMN menjadikan situasi, kondisi momentum pandemic Covid-19 ini sebagai langkah awal untuk lebih meningkatkan kapabilitas bangsa kita untuk bisa mandiri dalam segala bidang yang tentunya semuanya terlihat didalam banyak hal kinerja Kementerian BUMN lewat BUMN-BUMN yang ada. Bapak/Ibu dan hadirin yang kami muliakan, Untuk itu kami akan memberikan kesempatan kepada Pak Menteri untuk menyampaikan paparan atau jawaban tertulisnya, kami persilakan Pak Menteri beserta jajarannya untuk menyampaikan paparannya.

Terima kasih. MENTERI BUMN RI (ERICK THOHIR): Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Shaloom, om suasti astu, name budaye, salam kebaikan. Yang terhormat Bapak Faisol Riza Ketua Komisi VI DPR RI dari PKB, Bapak Aria Bima Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Bapak Gde Sumarjaya Linggih Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Bapak Mohamad Hekal Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Gerindra, Bapak Martin Manurung Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem dan tentu, Para Anggota Komisi VI yang hadir pada rapat siang hari ini.

8

Terima kasih. Tadi saya sebelum rapat dibuka sudah mengikuti virtual, banyak Anggota DPR yang menyumbang lagu, ini memberi semangat juga kami tentunya sangat stress hari ini ketika Pimpinan, Anggota optimis kita ikut optimis. Ditengah maraknya penyebaran Virus Corona beberapa minggu terakhir ini banyak menimbulkan keresahan masyarakat namun disisi lain ujian ini membantu menyadarkan kita bahwa penting sekali kita membangun benteng yang kuat terutama di sector kesehatan dan juga di sektor bisnis untuk mengantisipasi dampak terhadap ekonomi pada saat ini. Pada kesempatan ini saya juga ingin, saya yakin semua Pimpinan dan Anggota Komisi VI juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya pada pejuang lini dalam menghadapi virus korona. Saya melihat ketulusan yang luar biasa dari para dokter, perawat, petugas, para voulentir dan yang lain-lain. Saya yakin Komisi VI sama-sama kita mengucapkan terima kasih ini kepada mereka. Tentu kami dan Kementerian juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Komisi VI yang terus mendukung, mereview, memberi masukkan kepada kami di BUMN sehingga kita juga mengikuti rambu-rambu yang ada dan juga mendorong ketika ada isu-isu yang mungkin kita bergerak lambat. Mungkin pada saat pertama kita bisa sampaikan bahwa perekonomian Indonesia saat ini sudah ada di skenario berat dan beresiko kedepannya akan turun ke scenario sangat berat. Menurut dapat dari Kemenkoperekonomian dan Kemenkeu dalam APBN Tahun Anggaran 2020 target pertumbuhan ekonomi adalah yang awalnya 5,3% namun pada skenario berat kondisi covid-19 saat ini pertumbuhan diprediksi hanya menjadi sebesar 2,3% bahkan akan turun jauh dari pada skenario sangat berat yaitu menjadi 0.4 minus 0.4. nilai tukar rupiah juga melemah menjadi Rp17.400,- di berat, di sangat berat Rp20.000,- , inflasi 3,9% di berat, di sangat berat 5,1%. Oleh karena itu Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo kemudian memberikan respon dengan menerbitkan Perpu No. 1 Tahun 2020 tentang kebijakan keuangan Negara dan stabilitas system keuangan Negara untuk penangganan pandemic covid-19 dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomi nasional atau stabilitas sistem keuangan. Lalu juga Presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 tentang pembatasan social berskala besar dalam upaya penangganan covid-19 serta Keppres 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat covid-19. Next slide, namun terlepas dari kondisi covid-19 saat ini kami tentu di Kementerian BUMN tetap ingin memastikan melakukan kegiatan-kegiatan terkait portfolio basis BUMN sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian BUMN adapun dalam hal ini Kementerian BUMN telah melakukan pemetaan terhadap BUMN-BUMN berdasarkan portfolio bisnisnya sesuai dengan arahan yang pernah kami dapatkan dari Anggota Dewan yaitu yang sebelumnya pemetaan portfolio bisnis BUMN dilakukan berdasarkan parameter nilai ekonomi, nilai pelayanan publik dan keduanya. Pemetaan tersebut akan menentukan langkah apa dan strategis seperti apa yang tepat untuk BUMN tersebut apakah dipertahankan dan dikembangkan, apakah harus dilakukan transformasi, apakah dikonsolidasi lalu apakah akan diproteksi untuk

9

memenuhi keinginan publik sampai dengan apakah BUMN tersebut harus di divestasi dan dimetakan dengan mitra strategis. Dari seluruh BUMN yang kami petakan saat ini kami sampaikan sebagai berikut bahwa sebanyak 91% BUMN terindikasi dipertahankan maksudnya dan dikembangkan karena memiliki pangsa pasar yang tinggi dan tentu berkinerja yang baik, 6,3% harus melakukan transformasi karena memiliki pangsa pasar yang baik namun kinerjanya kurang baik. Selanjutnya ini ada jumlah yang cukup besar 68% yang sebaiknya dikonsolidasikan karena mereka sebenarnya mereka bekerja baik namun pangsa pasarnya rendah sehingga diharapkan dengan konsolidasi dapat memperkuat market share. Sebanyak 8,2 % BUMN akan diutamakan untuk melakukan pelayanan publik dikarenakan mereka mengemban tugas dan tanggungjawab PSO.

Yang terakhir terdapat sebanyak 8,2% BUMN harus didivestasi atau dimitrakan, nanti mungkin detailnya kalau sudah baik kita presentasikan kepada Anggota dan Pimpinan Dewan tetapi perlu Bapak/Ibu ketahui data pemetaan ini masih dinamis dalam arti kami masih melakukan analisis dan evaluasi yang lebih mendalam tidak hanya kedua Wamen tentu para Deputi yang sekarang sudah komplit, ada Deputi Keuangan, Hukum dan juga HRD, guna memastikan strategi terbaik kondisi BUMN masing-masing dan juga untuk mengantisipasi dampak covid-19 sendiri. Namun bagaimanapun kami memposisikan bahwa BUMN harus lebih efektif dan efisien dalam menjalankan operasional bisnisnya guna menghasilkan laba yang besar, peningkatan deviden serta memberikan nilai tambah bagi Negara.

Tentu pada kesempatan ini juga ijinkan saya dan kementerian mungkin ini ada statement yang tidak baik bahwa sesuai dengan presentasi saya sebelumnya yang tangal 20 Februari disitu kita sangat optimis untuk menjadi deviden yang terus meningkat bahkan dua kali tetapi pada kondisi hari ini sejujurnya untuk deviden Tahun 2020 pun kemungkinan kami meleset, di 2021 pastinya jauh sekali karena kita sudah lihat bagaimana dampak-dampak yang terjadi di banyak BUMN dan tentu kita harapkan di Tahun 2022 kita bisa kembali stabil karena itu kita ada 7 agenda besar dimana untuk dalam transformasi ini.

Pertama, Kementerian BUMN sedang dalam tahap finalisasi pemetaan manajemen portfolio BUMN sesuai dengan slide sebelumnya. Disini kita bisa lihat nomor satu fokus BUMN melakukan klasifikasi BUMN berdasarkan nilai ekonomi pada pelayanan publik atau keduanya. Nah, status update hari ini Kementerian BUMN sedang dalam tahap finalisasi pemetaan manajemen portofolio.

Dua, dinamika portofolio, rencana transformasi Kementerian BUMN dapat menutup, mengabungkan dan/atau membentuk kemitraan strategis. Pada saat ini kita melakukan langkah. Hari ini Garuda menutup 6 (enam) anak usahanya lalu Pertamina 25 (dua puluh lima) anak perusahaan dalam 2 (dua) tahun. Tahun ini 8 (delapan), tahun depan 17 (tujuh belas), lalu Telkom diusahakan tahun ini 20 (dua puluh) tetapi ini masih 3 (tiga) perusahaan dan ini kita minta terus. Tetapi juga memastikan juga penutupan-penutupan ini harus masuk juga bagaimana para pekerja diutamakan tidak dikeluarkan jadi digabungkan ke usaha-usaha yang lain tetapi lebih diprioritaskan untuk efisiensi, untuk keuangan dan memperkuat cash flow ini penting sekali.

10

Ketiga, penanganan proyek strategis, BUMN tetap bertanggungjawab terhadap pembiayaan PSO melalui formalisasi pendanaan Pemerintah tentu BUMN tetap bertanggungjawab terhadap pembelian PSO melalui formalisasi pendanaan pemerintah tetapi kita sudah rapat buat tiga kali dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan bukan tidak mungkin kedepan seluruh subsidi yang masuk ke BUMN sudah ditiadakan tetapi langsung ke rakyat seperti pupuk, listrik dan yang lain-lain tetapi saya tidak bisa memberikan secara detail formulanya karena biar saja Kementerian Keuangan nanti bisa memaparkan lebih detail karena ini bukan merupakan keputusan.

Lalu keempat, pembangunan ekosistem, membangun ekosistem yang sehat dengan kolaborasi antara BUMN, BUMD, BUMDes Swasta dan mitra strategis. Nah, salah satunya kemarin kita juga untuk covid-19 karena kita tahu kita sendiri ada keterbatasan bahwa dari 65 rumah sakit BUMN, itu 35 yang siap buat covid-19 karena itu kemarin kita rapat dengan para pemilik rumah sakit swasta dan tentu lab swasta bagaimana kita mensinergikan terutama di tempat-tempat epicentrum. Lalu juga saya melaporkan apa yang waktu itu kita tanda tangan dengan pemerintah DKI mengenai moda integrasi transportasi. Alhamdullilah dengan kondisi ini kita tetap jalankan dan kita juga mem-push beberapa renovasi yang ada di Tanah Abang, Juanda, Pasar Senen, Sudirman tetap berjalan karena memang sesuai dengan target kita harapkan Januari 2021 sudah bisa berjalan dengan baik.

Lalu juga Semen Indonesia dengan Rembang, kita mungkin akan finalisasi dengan Gubernur Jawa Tengah dalam minggu depan walaupun tanda tangannya virtual tetapi ini semua bagaimana kita membangun ekosistem antara BUMN dengan Desa yaitu hasil kerjasamanya sendiri akan membantu penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang yaitu dimana 80% dari Rembang untuk pabrik dan 245 tenaganya untuk BUMDes. Menurunkan angka kemiskinan dari yang sebelumnya 19% pada Tahun 2015 menjadi 12%. Selain itu Semen Indonesia Group bermaksud untuk bekerjasama membentuk JF mitra operasional dengan BUMDes dimana 6 (enam) BUMDes sekitar pabrik akan memiliki 48% saham di JF mitra operasional dan hasil keuntungan yang lebih besar dan porsi devidennya akan diberikan untuk setiap BUMDes.

Selanjutnya kelima, Tata Kelola Governance , kementerian BUMN menentukan pimpinan dan model bisnis setiap klaster BUMN, kami sekarang dalam proses finalisasi untuk menekan dari 27 klaster menjadi 14 sampai 16 klaster saja. Ini tidak ada hubungan dengan subholding yang sudah kita sampaikan sebelumnya superholding tidak ada kita ada subholding tetapi klaster ini tentu lebih kecil dari jumlah subholding yang akan kita lakukan kedepan karena klaster ini sesuai dengan arahan Pimpinan dan Anggota DPR klaster ini harus juga dilihat dari sisi value change atau juga supply change karena itu kita mengurangkan lagi klasternya seperti ini, sehingga kedua Wamen nanti hanya memegang 7 sampai 8 klaster. Ini menyambung dengan tadi yang diatas dimana point nomor dua sehingga kita mengharapkan kedepan jumlah perusahaan BUMN terus berkurang sehingga terus menjadi efisiensi dan menjadi kuat di perekonomian.

Keenam, inovasi dan kepemimpinan teknologi. Kementerian BUMN membentuk Pusat Inovasi Teknologi (technology innovation center). Kami sekarang sedang melakukan pemetaan innovation center yang dimiliki oleh masing-masing BUMN tetapi sudah ada proyek yang dikerjasamakan antara Inalum, Telkom, Pertamina dengan PLN untuk EV Battery itu sangat penting kedepan karena kita tidak mau tentu dengan

11

jumlahnya mobil kendaraan bermotor yang merupakan kita market tetapi kita juga tidak berperan akhirnya kita menjadi market. Kita meminta empat daripada BUMN ini untuk mencari terobosan sehingga kita mempunyai EV Battery sendiri yang bisa dipakai di mana-mana.

Lalu pengelolaan talenta, menerapkan standarisasi pengembangan bakat, system rotasi dan program penegasan untuk mid level management antar BUMN. Kami sedang membentuk talent commite dalam setiap BUMN serta membangun dasboard untuk talent management.

Next slide, tentu disini juga kami ingin menyampaikan bahwa Kementerian BUMN telah juga mengambil langkah-langkah dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 maupun dampak dari covid, yaitu: maaf. Terkait dengan wabah covid-19 saat ini kami sedang melakukan pemetaan BUMN mana saja yang akan terkena dampak seperti contoh Kementerian BUMN mengantisipasi akan ada peningkatan NPL pada Himbara karena kita tahu dengan policy daripada Pemerintah dengan UMKM yang lain-lain ditunda, lalu semua juga industry yang terdampak ini pasti ada peningkatan NPL di Himbara.

Lalu cash flow Pertamina dan PLN akan terganggu dengan menurunnya nilai kurs rupiah, karena kita tahu PLN punya bond yang besarnya Rp350 triliun dimana itu sebagian besar dollar. Pertamina sendiri dalam mengimport minyak itu dollar tetapi tentu menjual dalam rupiah. Karena itu kemarin kita sudah rapat juga dengan Direksi Pertamina, memastikan benar-benar cash flow mereka, jangan sampai ini juga dalam kondisi yang merah nantinya, yang pasti tentu di sektor pariwisata, Angkasa Pura, Garuda, Kereta Api, Pelindo, ASDP, Pelni dan lain-lainnya sudah terlihat bahwa semua ini bisa minus, nah ini tentu juga yang sangat memberatkan.

Lain juga hutang-hutang BUMN yang jatuh tempo, ini Garuda yang terberat yaitu ada Rp500 juta yang akan jatuh tempo. Kita ketahui bahwa industry penerbangan dimana-mana diseluruh dunia sekarang sedang collaps ya sedang rubuh. Garuda juga kemarin sempat sebenarnya kita punya jalan keluar yang sangat baik ketika Haji, Umroh tetap berjalan, kita tutup beberapa penerbangan luar negeri yang sudah tidak efisien tetapi mengutamakan penerbangan dalam negeri tetapi karena sekarang ditutup semua sudah tentu menjadi cash flow nya sangat negative.

Lalu Bulog menghadapi tekanan hutang jangka pendek dikarenakan keterbatasan cash dan penumpukkan inventory di mana cash jangka pendek ini dari Himbara. Alhamdullilah, kita sudah bicara dengan Bulog dan Mensos dan juga beberapa Menteri dan juga sesuai dengan Policy Perpu, maka sekarang inventory akan digelontorkansebagai Bansos langsung kepada rakyat.

Tadi saya sudah jelaskan karya-karya juga sekarang kita juga tahu dimana proyek jangka panjang tetapi dibiayai oleh Himbara dengan pinjaman jangka pendek, alhamdullilah kemarin sudah ada solusi dengan Ibu Kemenkeu kemungkinan kita akan coba hutang-hutang jangka pendek ini menjadi jangka panjang, jadi tetap program pemerintah dalam melakukan pembangunan infrastruktur tetap bisa berjalan.

Lalu slide berikutnya. Nah ini mohon maaf ini dalam hal mengantisipasi Covid-19, sebenarnya kami tentu sangat awal sudah meminta Kementerian BUMN untuk mengantisipasi ini baik bagaimana ini kita meminta kementerian dan seluruh BUMN kerja dari rumah. Sampai hari ini pun kita masih kerja di kantor sebagian tetapi jumlahnya sangat kecil sudah dibawah 10% yang lain sudah kerja dirumah tetapi kita

12

juga memastikan perusahaan-perusahaan BUMN bisa work from home tetapi service tetap ada seperti di airport, di bank dan lain-lain, lalu juga penanggulangan covid-19 melalui kegiatan tanggungjawab sosial di lingkungan yang kita lakukan. Lalu juga efisiensi Capex dan Opex yang tidak prioritas dapat juga digunakan selain juga untuk membantu penangganan covid tetapi juga menjaga cashflow. Memberikan stimulus pada mitra binaan PKBL BUMN atas dampak covid.

Lalu juga Kementerian BUMN bersama Himbara sedang, saat ini sedang berkoordinasi membahas program-program pemulihan ekonomi nasional dengan Kementerian Keuangan dan KL lainnya.

Kami juga di BUMN sudah melakukan ini BUMN command center, ini data tanggal 30 Maret, sebenarnya kita punya data yang lebih terbarukan dimana data 2 April ini kita bisa lihat terjadi peningkatan dari 30 Maret yang tadinya 1.158 ODP sekarang 1.115, ini khusus di kementerian dan perusahaan-perusahaan BUMN. Pasien dalam pengawasan meningkat menjadi 78, lalu yang positif 14 dan tentu yang sangat berat sudah ada dari 4 ke 8 orang yang meninggal, ya ini saya rasa angka-angka yang kita punya dan kami terus menjaga. Mohon maaf karena ini realitas yang kami hadapi juga banyak rekan-rekan BUMN yang kena bahkan ada yang meninggal.

Yang ketujuh, kami terus juga mendukung pemerintah dari penugasan-penugasan baik dari Bapak Presiden ataupun dari kementerian lain bagaimana kita juga terus mempercepat transfermasi wisma atlit yang kita tahu ini assetnya milik Setneg sebenarnya tetapi pada saat itu menteri PUPR dan BUMN ditugaskan karena untuk mendukung PNBP dan sekarang sudah dioperasionalkan oleh TNI dan pada saat itu awalnya memang sangat berat karena memang kita tahu dalam target pengerjaan yang 5 (lima) hari itu sesuatu yang sangat berat dalam mensupply alat-alat, melakukan renovasi dan kalau kita lihat sekarang di wisma atlet itu di tower 7 bisa menampung 1.300 pasien, di tower 6, 1.700 pasien, nah nanti kalau memang Anggota Dewan Komisi VI yang terhormat mau melihat rumah sakitnya tetapi mungkin bergilir, tidak bisa ramai-ramai, bisa dilihat mulai Senin In Syaa Allah sudah siap yang ada di Cempaka Putih.

Lalu juga kami bekerjasama dengan Kominfo dan Kemenkes, BNPB, TNI Polri, juga Mendagri kemarin ikut dan juga swasta dalam, ini Telkom dan Telkomsel sebenarnya, melakukan aplikasi peduli, lindungi, dimana sudah kita juga coba sinergikan dengan telemedicine, ini sekarang downloadnya sudah hampir 300.000. jadi ini salah satunya seperti yang ada di Singapura jadi kita coba lakukan. Juga bersamaan juga point 5 dan 6 kita memastikan stok BBM, elpiji, stok makanan bahan pokok kita sudah aman, walaupun awalnya memang ijin-ijin import karena bahan-bahan pokok ini cukup terlambat tetapi alhamdullilah sudah keluar surat-suratnya dan kita sudah mulai memproses pengiriman ke stok-stok yang penting buat rakyat dan kita juga sudah mengantisipasi bila nanti ada dari daerah-daerah yang mungkin pemerintah daerahnya punya konsep yang membuat beberapa pasar tradisional tutup. Nah, kita mencoba membuka akses dengan swasta karena yang namanya supermarket, minimarket tetap terbuka bahkan kita juga sudah bicara dengan beberapa perusahaan startup berusaha mendelivery dari hal-hal ini, nah ini kita yang belum final ini perlu waktu.

Lalu juga untuk masker kita terus produksi, bulan ini kita produksi lagi tetapi yang ini mohon bantuan juga teman-teman DPR untuk mengingatkan bahwa ada 3 (tiga) tipe masker bahwa masker yang kita-kita ini kedepan sudah cukup memakai yang kain

13

tetapi masker yang diproduksi yang warna hijau itu kalau bisa kita prioritaskan untuk rumah sakit atau puskesmas karena jumlahnya terus berkurang . Karena itu juga ada masker yang 21, nah ini sendiri diprioritaskan untuk yang membedah dan kita juga tidak memproduksi APD ini sebagai catatan karena banyak sekali pihak-pihak mengcontact kami mana APD nya, kita tidak punya APD, kita tidak memproduksi APD, APD itu kebanyakan diproduksi oleh swasta dan perusahaan asing. Kita juga tidak memproduksi ventilator, APD dan ventilator ini. kami di Kementerian BUMN juga sangat kekurangan, sangat, amat kekurangan karena itu kami sekarang sedang berusaha bekerjasama dengan pengusaha-pengusaha yang dermawan untuk juga bisa menyumbangkan ini. alhamdullilah kita akan disumbang oleh beberapa pengusaha untuk kurang lebih 115 ventilator, masih kurang karena kebutuhan kami sebenarnya diatas 200. Ini saya juga terima kasih kepada teman-teman pengusaha yang juga terus membantu BUMN dalam mengadakan APD ataupun ventilator. Para Pimpinan, Anggota Dewan yang terhormat, Kami tetap mengharapkan masukkan, saran dan bahkan penyemangat dari teman-teman Anggota Komisi IV dalam menjalankan tugas kami karena terus terang apa yang kita lakukan saat ini sangat berat dan mohon maaf kami tidak ada maksud seakan-akan kami melebihi kementerian lain tetapi percayalah apa yang kami lakukan benar-benar koordinasi dengan kementerian lain. Kami hanya berusaha mem-push, memastikan dengan infrastruktur yang kami punyai itu saja dan kita ada rapat mingguan untuk memastikan bahwa ini benar-benar berjalan karena kembali lagi kita punya infrastrukturnya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih kepada Pak Menteri BUMN yang telah menyampaikan penjelasannya dan tentunya dari penjelasan tersebut terlihat hal-hal yang terkait dengan aksi langsung dari Kementerian BUMN lewat BUMN-BUMN terkait didalam menghadapi covid-19. Beberapa tadi sudah disampaikan inventarisasi kemampuan BUMN yang ada saat ini yang tentunya apa yang dilakukan sekarang maupun rencana-rencana untuk kedepan bagaimana penanggulangan, tidak hanya masalah virus dan penyebarannya tetapi juga dampaknya terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat akibat terganggunya berbagai hal yang menyangkut persoalan-persoalan tadi seperti masalah pangan, ada masalah stok BBM kemudian hal-hal yang terkait dengan masalah Elpiji yang tentunya ini tidak bisa lepas dalam waktu dekat adalah Bulan Puasa dan Lebaran, ini yang saya lihat penting untuk kita cermati dalam rapat virtual hari ini selain

14

persoalan-persoalan beberapa skenario kondisi BUMN yang cukup berat dan beresiko di flasher oleh Pak Menteri ada beberapa yang memang perlu ada suatu langkah-langkah terobosan untuk beberapa BUMN untuk tetap bisa eksis didalam menjalankan operasional bisnisnya guna tetap untuk menghasilkan laba dan tadi mulai disinggung ada kemungkinan prediksi penurunan deviden serta beberapa hal yang berkaitan dengan pemberian nilai tambah. Itu tadi beberapa hal yang disampaikan oleh Pak Menteri dan kita akan meminta kepada kawan-kawan, memberi kesempatan kepada masing-masing juru bicara kapoksinya atau yang mewakilinya. Untuk memberikan tanggapan, masukkan terhadap penjelasan yang telah disampaikan oleh Pak Menteri berkaitan dengan rapat virtual hari ini. Kami akan memberikan kesempatan yang pertama kepada Fraksi PPP. Kami persilakan juru bicara poksi PPP dan selanjutnya persiapan Fraksi PDI Perjuangan. F-PPP (ELLY RACHMAT YASIN): Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Terdengar tidak ya Pak. KETUA RAPAT: Terdengar tetapi itu kok di kamar tidur ya. F-PPP (ELLY RACHMAT YASIN): Yang terhormat Pimpinan, Juga seluruh Anggota Komisi VI, Pak Menteri Pak Erick Tohir juga beserta jajaran. Saya tadi sudah menyimak apa yang disampaikan, mungkin saya disini hanya ingin menyampaikan, memberi saran atau bertanya mungkin kepada Menteri BUMN untuk tentunya apa yang sudah disampaikan Presiden untuk menekan dampak covid-19. Presiden telah mengambil kebijakan untuk memberikan keringan berupa penundaan pembayaran kredit atau leasing sampai dengan Rp10 miliar termasuk untuk UMKM dan pekerja informal selama satu tahun. Namun saat ini bank-bank BUMN masih saja melakukan penagihan khususnya kepada pelaku UMKM, jangankan untuk membayar kredit, untuk kehidupan sehari-hari pun mereka saat ini juga terdampak, sehingga agak berat mereka untuk membayar kredit untuk saat ini. Kami mohon penjelasannya tentang teknisnya karena masyarakat banyak yang menanyakan kepada saya apakah perlu ada kebijakan tertulis dari Menteri BUMN baru kredit itu saat ini tidak diberlakukan oleh mereka, artinya ditunda dalam satu tahun. Lalu apakah ada sanksi terhadap industri jasa keuangan ataupun bank yang tidak melakukan restrukturisasi kredit sebagaimana program pemerintah, itu yang satu.

15

Kedua, saya sangat mengapresiasi apa yang tadi sudah disampaikan Pak Menteri tentang kebijakan-kebijakannya juga tentang apa yang sudah terekam di media seperti jaminan asuransi kepada petugas medis pasien corona dan Bank Mandiri, juga perlengkapan medis dari China untuk hunian Bukit Asam juga mengecek kesiapan Rumah Sakit Pertamina sebagai rumah sakit rujukkan dan melakukan sidak ke Apotik Kimia Farma. KETUA RAPAT: Apa itu kepencet? Ibu Elly jaringannya agak tersendat. Bagaimana kalau begini ini. selanjutnya mohon maaf Ibu Elly. F-PPP (ELLY RACHMAT YASIN): Iya, oke. KETUA RAPAT: Baru tersambung kembali, diulang yang kalimat terakhir, mungkin yang terakhir tinggal Wassalamu’alaikum ya. F-PPP (ELLY RACHMAT YASIN): Belum, tinggal sedikit lagi ini. Sejauhmana opersional BUMN yang bergerak di bidang farmasi yang berkaitan dengan penangganan corona misalnya Kimia Farma, Bio Farma karena kita tidak tahu, terutama untuk kebutuhan masker, masker yang tadi disampaikan oleh Pak Menteri untuk kebutuhan rumah sakit itu sudah sangat terbatas, jangankan masyarakat, untuk rumah sakit saja sudah terbatas. Jadi sejauhmana kesiapannya karena kita tidak tahu sampai kapan corona ini berakhir. Mungkin itu saja dua.

Terima kasih atas perhatiannya. Wabilahitaufik Wal Hidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Selanjutnya kami persilakan dari Poksi PDI Perjuangan. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Fraksi PDI Perjuangan diwakili oleh Pak Deddy Sitorus.

16

KETUA RAPAT: Silakan Pak Deddy Sitorus. Oh Pak Deddy terputus. Kami persilakan dari, Pak Deddy ada?. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Hadir Pak, hadir. KETUA RAPAT:

Juru bicara dari Poksi PDI Perjuangan. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Terima kasih.

Pak Menteri, apakah kedengaran dengan baik? KETUA RAPAT: Iya. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Siap, terima kasih. Selamat Sore, Pertama-tama kami dari Fraksi PDI Perjuangan ingin mengapresiasi semua yang telah dilakukan oleh Kementerian BUMN bersama pemerintah dan saya kira itu dicatat oleh rakyat kita bahwa BUMN berada di depan bersama-sama menghadapi pandemic covid ini.

Lalu juga kami ingin menyampaikan duka cita atas berpulangnya salah satu pengiat BUMN kita Pak Bambang Eka yang hari ini dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, mudah-mudahan keluarga beliau diberi kekuatan. Saya kenal beliau sebagai orang yang sangat professional.

Pak Menteri, saya kira tadi yang sudah disampaikan banyak sekali dari hal-hal yang menjadi perbicangan di internal Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan khususnya dan kami cukup tertarik karena banyak yang sudah di cover oleh Pak Menteri dan Kementerian dan jajarannya. Tetapi ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan pertama bahwa ini yang tadi disampaikan rencana-rencana itu dan termasuk clustering dan sebagainya bagian dari route map. Saya kira tetap berada di horizon kita, sehingga ketika nanti pandemic selesai kita tidak memulai dari nol tetapi tetap berjalan karena apa, karena kemarin dengan satu asumsi dan resiko yang ada pada saat itu, sementara

17

pada saat ini dan enam bulan kedepan kita belum tahu. Jadi, kami apresiasi terus supaya tetap dikomunikasikan dengan Komisi VI supaya kedepannya bisa lebih ini. Beberapa hal yang menjadi concern kami Pak Menteri, yang pertama soal kondisi keuangan yang tadi sudah disampaikan oleh Pak Menteri terutama pada BUMN-BUMN yang banyak melakukan investasi, seperti BUMN karya tetapi juga seperti Angkasa Pura, Pelindo dan sebagainya itu banyak sekali yang melakukan investasi dan kami tahu tidak hanya Himbara tetapi juga dari luar negeri termasuk pendanaan-pendanaan dari luar begitu ya. Dalam kondisi Dollar yang diprediksi bisa mencapai Rp20.000,-. KETUA RAPAT:

Pak Deddy, Bukunya nutup. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Oh iya maaf. Dalam kondisi harga dollar yang begitu tinggi, tentu nanti resiko ada, saya kira dari sekarang sudah harus dimitigasi, di potret dan disiapkan strategi Pak apakah nanti aka nada usulan restrukturisasi atau apapun namanya, untuk Himbara mungkin ada yang write off dan sebagainya tentu harus di mitigasi dari sekarang, itu Pak yang pertama. Yang kedua, soal konstribusi BUMN Pak, tadi sudah disampaikan, justru kami ingin mempertanyakan sebenarnya karena misalnya satu soal industry kita Pak karena banyak BUMN ini yang di manufaktur harus berhenti, sementara kita membutuhkan seperti ventilator. Kalau kita berharap ventilator dari luar itu saya kira sangat terbatas bahkan Amerika saja klimpungan, Negara lain juga klimpungan. Di Sosial Media banyak beredar bahwa ada Universitas kita kelompok-kelompok ahli kita yang sudah membuat ventilator yang cukup sederhana dan bisa diproduksi massal, saya kira itu perlu diperhatikan Pak karena juga disamping menjaga BUMN agar tetap bisa bekerja dan hasilnya diperlukan untuk menghadapi covid ini . Lalu yang kedua tadi rumah sakit yang disampaikan, hotel sudah, kami mohon dipertimbangkan yang hotel ini Pak, bagaimana juga bisa difungsikan jika dalam situasi darurat nanti hotel-hotel BUMN juga siyap begitu. Itu yang perlu kami sampaikan. Selanjutnya itu perbankan tadi sudah disampaikan kami mohon Pak supaya BRI itu ditugaskan juga untuk turun sekarang karena pada titik ini rakyat paling kecil dan terdampak ini mau tidak mau mungkin membutuhkan juga Pak, misalnya untuk modal harian di pasar, katakanlah untuk melaut beli solar dan sebagainya. Saya kira ini juga diperhatikan dan BRI harus turun tangan kalau menurut kami untuk langsung rakyat yang sangat membutuhkan supaya mereka tetap bisa hidup karena belum tentu semua terjangkau oleh pemerintah dan belum tentu memadai. Lalu kami mohon supaya Himbara juga mendukung usaha-usaha yang sehat Pak, ini justru harus diperkuat supaya tetap bisa survive, tetap bisa bekerja dengan baik. Kami berharap Pak Menteri bisa mengkonsolidasikan seluruh kekuatan BUMN Pak, seluruh kekuatan BUMN karena kita tidak perlu dulu berpikir yang lain kalau menurut saya terlalu besar tetapi apa yang ada di depan maka kita ini antara 6 sampai

18

9 bulan saya kira seluruh energi BUMN harus dikerahkan, supaya apa, supaya kita mampu pemerintah dan masyarakat Indonesia sebagai agent of change dan juga sebagai pioner-poiner dalam permasalahan bangsa saya kira. Jadi, perlu ini segera dikerjakan. Ada permohonan di beberapa daerah Pak terkait dengan yang namanya listrik, pemerintah hanya mengcover yang 400 dan 900 kwh apa namanya kalau tidak salah tetapi kalau dilihat itu 1.300 cukup besar dan masyarakat banyak yang tidak mendapatkan 400-900 di paksa untuk ambil yang 1.300. Nah, mungkin perlu dipertimbangkan PLN apakah itu akan menganggu cash flow mereka, mereka seperti apa, supaya ini juga diperhatikan karena ini sangat berdampak bagi masyarakat. Selanjutnya mohon maaf Ketua kalau kelewatan ini yang pangan Pak, yang pangan kami mohon supaya BUMN pangan kita juga dibebaskan karena saya kira ini juga bisa membantu Kementerian Perdagangan, kita akan segera butuh pangan dalam berbagai bentuk yang perlu diupayakan, supaya mereka juga bisa bekerja dengan baik. Lalu soal import Pak, soal import saya kira perlu diperluas, tidak hanya oleh RNI tetapi juga yang Kimia Farma dan farmasi lainnya juga harus diberi ruang untuk bergerak sepanjang di pasar internasional mereka bisa klop, maka mereka juga harus diberi keleluasaan Pak karena sekarang semua saling rebutan. Tidak mungkin RNI saja bisa mengcover seluruh pasar market produsen yang ada, kami harap supaya yang farmasi juga dilibatkan dengan baik disini agar benar-benar bisa membantu. Saya kira itu dulu sementara Pak, kami sangat berterima kasih kepada Kementerian BUMN, Pak Erick khususnya dan jajaran semua. Kami berharap juga BUMN mempertimbangkan, sudah pernah kami bicarakan agar anggota juga dilibatkan dalam di Dapil-dapilnya, dalam rangka mungkin konferensi bentuk siasat BUMN yang konkrit. Karena kedepan ini Pak, sembako dan hal-hal lain yang konkrit dibutuhkan masyarakat itu akan sangat dibutuhkan, sehingga yang lain-lain itu bisa dikofrensi kalau menurut kami supaya yang benar-benar terdampak itu benar-benar bisa mendapatkan dari Anggota Dewan khususnya di Komisi VI. Saya kira begitu Pak Menteri.

Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT: Terima kasih. Demikian tadi juru bicara dari poksi PDI Perjuangan. Selanjutnya setelah Pak Deddy Sitorus, kami minta juru bicara dari Partai Amanat Nasional. Setelah ini dari Partai Golkar, juru bicara dari Partai Amanat Nasional, Pak Nasril. Sinyalnya nggak ada karena dipinggir sungai, jangan dipinggir sungai. F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E.): Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

19

KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Pak Nasril. F-PAN (H. NASRIL BAHAR, S.E.): Pimpinan dan Anggota Komisi VI yang kami hormati, yang berbahagia di sore hari ini. Pak Menteri dan segenap jajaran, Wakil Menteri yang hadir dan Wakil Pimpinan yang berbahagia. Pak Menteri dan kawan-kawan sekalian dari Komisi VI. Pertama, kami memberikan apresiasi atas langkah Kementerian Badan Usaha Milik Negara didalam menanggani covid-19. Dari progress demi progress, dari awal kami melihat langsung ya apa yang diambil oleh kementerian, bijaksana dalam membantu Pemerintah selaku yang membantu pemerintah didalam kabinet Jokowi dan Kiai Ma’ruf. Bapak Menteri, Ada beberapa catatan, pertama bahwa terhadap catatan Pak Menteri di slide nomor 2 ya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara melakukan pemetaan BUMN berdasarkan portofolio, ini ada yang optimis dan ada juga yang pesimis. Memang kami melihat daripada kerangka ekonomi kita pada hari ini memang sangat menyulitkan apalagi dalam suasana real yang sangat berat. Catatan-catatan tersebut menjadikan langkah-langkah perubahan tidaklah ini merupakan statis bagi pengambilan keputusan oleh eksekutif tetapi kami memberikan kelonggaran ya langkah-langkah yang bijak karena perubahan detik per detik, hari ke hari inikan cukup cepat ya, sehingga tidak berpaku apa yang diputuskan hari ini haruslah hari esok juga harus diputuskan, sehingga langkah-langkah tersebut kami memberikan kelonggaran. Catatan tersebut kami memberikan catatan pertama terhadap BUMN pangan dan logistik. Ini saya pikir langkah yang lebih progresif seharusnya ya, lebih progresif. Tadi ada kami dengar ada kementerian dari perdagangan lambat memberikan ijin. Ini sebuah langkah yang saya pikir kurang bijak ya sesama di kabinet, ini seharusnya ada long fasthing yang tidak perlu ada hambatan antara kementerian. Yang kedua, terhadap BUMN manufacture, kami memberikan catatan bahwa lebih diprioritaskan kelonggaran hal-hal apa yang menghambat ya terhadap laju pertumbuhan manufacture, walaupun lambat tetapi saya sepakat apa yang disampaikan pemerintah terdahulu bahwa tidak perlu memulai dari nol kedepan sehingga ini ada tahapan-tahapan meskipun lambat namun ini berjalan sehinga tidak akan terjadi PHK demi PHK dari masing-masing manufacture. Dan yang ketika terhadap BUMN farmasi saya pikir harus dilakukan percepatan demi percepatan terhadap pemenuhan kebutuhan daripada apa yang dibutuhkan dari sekitar 65 rumah sakit yang ada di BUMN maupun yang di swasta inikan cukup besar. Nah, ini catatan-catatan yang sesungguhnya yang sangat urgent kami pandang dalam menyelesaikan covid-19 ini untuk menanggani persoalan kemasyarakatan.

20

Selanjutnya terhadap manufacture yang perlu hygiene karena pertumbuhan laju mata uang asing inikan sangat dasyat apakah perlu ada lembaga hygiene yang sesungguhnya masih berfungsi di luar maupun didalam sendiri sehingga kita tidak tergerus nantinya pada saat penghitungan sejauhmana kerugian semakin besar tentunya langkah-langkah ekonomi ini perlu dilakukan dan yang selanjutnya subsidi yang dikatakan tadi subsidi yang diberikan oleh Badan Usaha Milik Negara, eh yang diberikan oleh Negara yang langsung ke rakyat, nah ini tentunya akan diulangi kembali rapat di DPR untuk memberikan persetujuan ataupun memang kalau sudah ada Perpunya ini juga akan lebih efektif, lebih cepat, lebih baik, sehingga tidak ada lagi birokrasi ataupun channeling-channeling yang sesungguhnya yang menghambat apa yang dibutuhkan oleh rakyat terhadap subsidi langsung. Satu pertanyaan saya adalah mengenai apa yang dikatakan sub holding, kami mohon penjelasan lebih lanjut, sehingga kami ketika ditanya apa itu, kalau tadi Pak Menteri mengatakan bahwa tidak ada super holding, tidak ada holding yang lebih besar tetapi ada sub holding, kami minta perlu pejelasan satu saja, kalau yang lain kami hanya memberikan beberapa, memberikan dukungan terhadap apa yang telah dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Selanjutnya, terhadap BUMN-BUMN yang ada 141 dan ada ratusan juga anak perusahaannya tentunya CSR atau bina lingkungan ini diprioritaskan di daerah-daerah yang berada di lingkunan Badan Usaha Milik Negara sehingga rakyat bisa menjaga langsung dan rakyat bisa merasakan langsung terhadap manfaat BUMN yang berada dilingkungannya karena kita berharap disituasi tidak menentu stabilitas politik tentunya yang bisa menjaga Badan Usaha Milik Negara itu adalah rakyat sendiri yang berada di lingkungan.

Itu catatan-catatan yang ada yang kami ini, kami catat, yang selanjutnya kami

memberikan kelonggaran langkah-langkah apa yang akan diambil oleh kementerian, sehingga ini membuat tidak menjadi panik didalam lingkungan BUMN itu sendiri.

Saya rasa itu catatan-catatan kami, Pak Ketua. Semoga Badan Usaha Milik Negara kita tetap bersama rakyat dan tetap membantu pemerintah didalam menyelesaikan hal-hal yang hari ini kita rasakan.

Terima kasih dan terakhir tentunya Pak Menteri ya sebagai umat yang beragama

pastilah dibalik kesulitan, pasti ada kemudahan dan setiap musibah itu akan berakhir pada saatnya.

Terima kasih. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih Pak Nasril dari juru bicara Poksi Partai Amanat Nasional. Selanjutnya kami persilakan dari Partai Golkar, persiapan Partai PKS.

21

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.AP.):

Partai Golkar Pak Mukhtarudiin. F-PG (Drs. MUKHTARUDIN):

Siap Ketua. Salam sejahtera dan selamat sore semua, Yang saya hormati Pimpinan Komisi VI baik yang secara fisik maupun virtual, serta Anggota Komisi VI yang hadir secara fisik maupun virtual, Pak Menteri dengan seluruh jajarannya yang hadir pada Raker kesempatan hari ini. Pertama-tama tentu kita memberikan apresiasi kepada Kementerian BUMN dan wabil khusus Menteri BUMN yang telah mengambil langkah-langkah progressive, mengambil langkah-langkah cepat dalam kontek kita menanggani masalah covid-19 ini, karena tugas Pak Menteri ini sangat berat, disamping dia menyelamatkan nyawa masyarakat, tetap harus merawat nyawa BUMN nya. Tentu ini kita memberikan apresiasi, oleh karena itu kami dari Fraksi Partai Golkar dan mudah-mudahan juga dari Komisi VI secara keseluruhan seperti yang disampaikan Pak Nasir tadi bahwa kita memberikan kelonggaran kepada Kementerian BUMN untuk mengambil langkah-langkah progressive dalam konteks penyelamatan menghadapi covid-19 maupun dalam rangka menyelamatkan BUMN kita. Kita juga mendorong Kementerian BUMN, jika melakukan dukungan-dukungan yang bersifat regulasi kepada Komisi VI mungkin segera bisa disampaikan, mungkin kami bisa memback up nya. Jangan sampai nanti ada hambatan-hambatan regulasi yang justru menambah persoalan BUMN semakin rumit dan menambah covid-19 ini semakin meluas. Oleh karena itu perlu ada langkah-langkah radikal yang dilakukan oleh pemerintah dan khususnya Kementerian BUMN dalam menyikapi kondisi saat ini. Kami juga dari Fraksi Partai Golkar mengucapkan duka yang sedalam-dalamnya ada pegawai BUMN yang juga sudah menjadi korban dari covid-19 ini dan semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisiNya dan juga kepada pegawai BUMN yang lain yang sampai hari ini bertugas tentu kita memberikan apresiasi dan tetap menjaga keselamat diri masing-masing. Dari paparan yang disampaikan oleh Pak Menteri ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, yang pertama adalah terkait dengan masalah stimulus pada mitra binaan PKBL BUMN dan seperti apa kriteria penerima stimulus yang akan diberikan itu dan berapa lokasi anggaran dan bagaimana mekanisme pelaksanaannya yang dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat.

Jika dimungkinkan kita dari Anggota DPR juga bisa dilibatkan khususnya di Komisi VI dilibatkan untuk melakukan optimalisasi dan pemberian stimulus kepada PKBL binaan BUMN tersebut.

22

Kedua terkait dengan apa yang disampaikan masalah alat kesehatan termasuk APD, masker dan lain-lain yang disampaikan Pak Menteri tadi yang pada hari ini kondisinya sangat langka dan sulit di dapat oleh masyarakat baik di Jakarta maupun diseluruh Indonesia dan mengingat bahwa hari ini tidak ada BUMN, belum ada BUMN yang ditugaskan secara khusus untuk pengadaan APD, produksi APD ataupun dari masker baik masker yang sifatnya medis mapun yang non medis yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Saya sependapat dengan Pak Menteri bahwa yang medis diprioritaskan untuk tenaga rumah sakit, dokter dan rumah sakit, saya sependapat. Nah, untuk masyarakat cukup mungkin apa yang disampaikan Pak Aria Bima pada Paripurna kemarin cukup melakukan dengan masker yang non medis dari bahan kain. Saya kira ini juga bisa membantu dalam rangka proses itu dan ini bisa ditugaskan pada BUMN yang bisa melakukan itu. Misalnya terhadap industri sandang nusantara atau ISN, mungkin bisa ditugaskan mereka untuk memproduksi ini, yang saya dengar juga apakah mereka saat ini juga memproduksi masker, kemudian ini juga harus dilibatkan.Perlu ada penugasan khusus kepada BUMN-BUMN yang mempunyai kemampuan yang bisa melakukan pengadaan maupun memproduksi APD dan alat-alat kesehatan yang diperlukan terkait dengan covid-19.

Kemudian terkait masalah pangan tentu ini juga menjadi perhatian kita agar BUMN pangan kita betul-betul memonitor dan menyiapkan segala skenario-skenario terburuk, hari ini harga 9 bahan pokok sudah sangat naiknya tinggi di pasaran, disamping tinggi juga sangat langka, mulai langka, bukan hanya di Jakarta tetapi juga diseluruh Indonesia. Oleh karena itu mungkin BUMN pangan kita agar betul-betul dipersiapkan untuk menghadapi situasi ini baik kondisi yang buruk maupun yang sangat buruk. Jadi skenario itu penting dipersiapkan untuk masalah ini, termasuk juga masalah BUMN Farmasi dan transportasi.

BUMN Farmasi kita seperti Kimia Farma saya sudah cek beberapa apotik-apotik Kimia Farma yang ada di Jakarta itu vitamin pun kita sudah susah beli, seperti imboost itupun sudah kosong di Kimia-kimia Farma. Ini saya kira cukup menjadi perhatian kita agar diberikan stimulus seperti apa agar mereka melakukan pengadaan baik dalam negeri maupun import terhadap kebutuhan-kebutuhan vitamin dan lain-lain atau kebutuhan farmasi kita yang ada di Kimia Farma ataupun BUMN Farmasi yang lain. Ini perlu ada optimalisasi peran-peran BUMN yang mempunyai peran yang cukup penting di saat ini secara cepat tersedia paling tidak untuk di makan untuk 6 bulan kedepan. Ini penting untuk kita menghadapi situasi yang belum ada kepastian saat ini.

Kemudian terkait masalah ketersediaan stok BBM, Elpiji, Listrik yang saat ini yang sudah dilakukan oleh Kementerian BUMN agar ini juga menjadi perhatian untuk rumah sakit, rumah sakit rujukkan yang ada di luar Jakarta, luar Jawa, ada beberapa rumah sakit yang menjadi perhatian kita untuk BBM, Elpiji dan Listrik ini jangan sampai mereka terkendala masalah ini.

Terkait dengan kebijakan listrik gratis 450 Kva dan 900 diskon 50% untuk yang 900. Beberapa waktu yang lalu beredar di Kompas tentang adanya website dan nomor whatsap yang bisa di akses oleh masyarakat agar bisa memperoleh diskon tersebut. Kemarin saya coba di beberapa, di share teman-teman di daerah mereka kesulitan untuk mengakses baik website-nya maupun nomor whatsapp yang disampaikan, apakah benar memang nomor PLN ini belum siap servernya atau seperti apa, apakah

23

ini benar tetapi mungkin benar oleh karena saya mengutipnya dari Kompas.com, jadi kami mohon penjelasan dari Pak Menteri bahwa disitu ada himbauan untuk melakukan mengakses ke nomor whatsapp dan website yang disiapkan oleh PLN dalam rangka memperolah gratis listrik tersebut.

Kemudian terkait masalah hutang BUMN yang sudah jatuh tempo untuk minta segera kelongaran dan harus restrukturisasi hutang untuk mengantisipasi ekonomi masa depan karena tugas Pak Menteri saat ini sangat berat dan tentu kita akan mem-backup secara full, kita bukan hanya menyelamatkan nyawa rakyat tetapi juga merawat ekonomi kita, merawat BUMN kita yang ada hari ini.

Kemudian terkait dengan masalah pengelolaan rumah sakit wisma atlit yang ada di Jakarta, ada beberapa masukkan yang sangat berarti Pak Menteri karena dalam pelayanannya belum maksimal dan memang rumah sakit darurat kita bisa maklumi sehingga mungkin koordinasi dan optimalisasi dengan operatornya pihak BNI agar ditingkatkan kelengkapan alat-alatnya sehingga sudah tidak menimbulkan masalah dan khusus pasien ringan yang masuk kesana, yang berat langsung di rujuk ke rumah sakit karena ini sudah ada korban yang harus bolak-balik masuk ke wisma atlet kemudian tidak ditanggani secara maksimal terus di rujuk ke rumah sakit Bekasi dan kita turut berduka yang bersangkutan meninggal dunia. Jadi, oleh karena lambatnya penangganan sampai ada korban, oleh karena itu kita mohon perhatian agar ini bisa menjadi perhatian kita bersama. KETUA RAPAT: Agak dipersingkat sedikit Pak. F-PG (Drs. MUKHTARUDIN): Yang terakhir ini Pak Aria Bima, yang terakhir tentu terkait dengan surat Menteri BUMN tentang penanggulangan penyebaran covid-19, tanggungjawab sosial dan PKBL tadi agar dikirimkan ke BUMN, apakah nanti Kementerian BUMN mewajibkan membuat program untuk penanggulangan covid-19 sesuai dengan portofolio bisnis yang mereka laksanakan. Jika sudah ada mohon program BUMN tersebut bisa di share pada kesempatan kali ini untuk bisa kami sosialisasikan ke daerah. Demikian yang kami sampaikan, lebih kurangnya mohon maaf. Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Selanjutnya kami persilakan setelah Pak Mukhtarudin tadi, kita ke Poksi Partai Keadilan Sejahtera. Juru bicara PKS.

24

F-PKS (AMIN AK, M.M.): Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ketua Komisi VI, Wakil Ketua, Pimpinan Rapat yang saya hormati dan, Semua teman-teman Anggota Komisi VI yang saya cintai. Bapak Menteri BUMN, Wakil Menteri BUMN dan semua jajaran Kementerian BUMN yang saya hormati. Sebagaimana teman-teman yang sampaikan tadi, pertama saya mengapresiasi kerja-kerja Kementerian BUMN dengan seluruh jajarannya baik yang sudah dilakukan sebelum masa krisis atau menyebarnya wabah covid-19 ini atau pun di masa krisis ini atau pun yang sudah direncanakan untuk kerja-kerja kedepan. Sebagai orang beriman tentu saja kami berdoa semoga seluruh kerja Kementerian BUMN dibalas oleh Allah Yang Maha Kuasa.

Ada beberapa pertanyaan mengharapkan yang saya sampaikan pada hari ini. pertama kita sering mendengar atau akrab dengan sebuah atau istilah bencana membawa berkah atau sengsara membawa bahagia begitu. Dalam kondisi seperti ini kami berharap Kementerian, justru bisa memanfaatkan, iya kondisi yang tidak biasa ini untuk memetakan BUMN-BUMN sesuai dengan cluster-cluster yang dibuat itu mana yang krisis, mana yang tidak tahan krisis dan bisa mengambil peluang kedepan begitu loh.

Satu contoh misalnya sebagaimana diungkapkan oleh teman-teman tadi dalam kondisi seperti ini yang banyak mengambil keuntungan dari alat kesehatan berupa masker, APD, vertilator dan sebagainya itu justru sigap, banyak orang atau kami sendiri termasuk pesan itu ke perusahaan-perusahaan swasta, kadang perusahaan bonafit, perusahaannya tidak bonafit bermunculan ini orang-orang menawarkan masker, orang-orang menawarkan APD begitu. Sedangkan kita nggak tahu kualitasnya, tentu ini menjadi masukkan yang berharga buat Kementerian BUMN, itu yang pertama.

Kemudian yang kedua terkait dengan kebijakan rileksasi yang disampaikan oleh Presiden, harapan kami Pak Menteri jangan sampai kebijakan ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak berhak, ya perusahaan-perusahaan yang, perusahaan-perusahaan besar yang justru di masa krisis ini mereka malah bangkit dan mengambil keuntungan, artinya perlu pengawalan dari Kementerian tentu saja agar benar-benar kebijakan Presiden ini berjalan sesuai dengan bagaimana yang seharusnya, jangan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak berhak yang tentu saja akan memperburuk apa namanya kinerja atau mengurangi keuntungan-keuntungan perusahaan khususnya terhadap perbankan.

Kemudian yang ketiga, tentu harapan, semoga ini sudah dilaksanakan, mestinya Kementerian BUMN itu memiliki saldo-saldo apa namanya PKBL ya dari tahun-tahun lalu yang belum dialokasikan dan kesempatan tahun ini atau di masa seperti ini untuk mengalokasikannya sebanyak-banyaknya agar kontribusi Kementerian BUMN semakin maksimal dalam penangganan dampak covid-19 ini.

25

Kemudian yang berikutnya Pak Menteri tadi menyampaikan bahwa sebagian proyek-proyek strategis BUMN tetap berjalan, tetap dilanjutkan. Harapan kami tentu Pak isu yang paling sensitive ini yang bagaimana pemerintah telah membuat kebijakan apa namanya karantina wilayah, fisical atau social distancing harus benar-benar itu ditaati agar pengerjaan proyek-proyek itu nanti tidak menjadi penyebab menyebarnya virus, karena apa namanya tidak ditaatinya protokol covid-19.

Kemudian yang berikutnya tadi Pak Menteri juga menyampaikan tentang pemetaan portofolio BUMN 6,3% itu melakukan transformasi dan 68% konsolidasi, itu yang paling sensitive terkait dengan ini tentu saja adalah salah satunya adalah terkait dengan karyawan dan tentu kami berharap tidak ada PHK dan agar tidak ada PHK tentunya harus ada program-program yang terencana, simultan terkait dengan peningkatan kompetensi karyawan.

Yang berikutnya Pak yang kalau tidak salah di APBN kita Tahun 2020 itu alokasi untuk PMN itu 17,7 triliun ya Pak ya kalau nggak salah , saya belum sempat baca, seingat saya segitu, ini dengan adanya kasus wabah ini Pak apakah akan tetap seperti itu atau mungkin sebagian akan dialokasikan untuk penangganan wabah ini karena kami juga belum tahu, belum sempat membaca juga. Anggaran atau pagu anggaran itu Kementerian BUMN pos-pos mana saja yang direalokasi untuk penangganan covid ini dan berapa besar Kementerian BUMN itu mendapatkan dana alokasi dari jumlah yang dicanangkan oleh Bapak Presiden 405 triliun itu. Itu mestinya ke masyarakat dialokasikan sebagiannya lewat kementerian, apakah Kementerian BUMN juga mendapatkan alokasi untuk itu dari bagian 405 triliun itu.

Yang berikutnya Pak tadi bapak juga menyinggung tentang Garuda, seinget saya Garuda itu sebelum ada covid-19 ini juga sudah dikejar-kejar hutang Pak, beliau menghadapi masalah likuiditas itu dalam kondisi normal, bisnis normal dan sekarang ditambah lagi kondisi seperti ini tentu likuiditasnya tambah parah lagi nggak ada pendapatan susah, ngerti lah saya, ini tentu perlu strategi tersendiri dan tentu kami ingin tahu strategi Bapak ini untuk menyelamatkan Garuda itu bagaimana Pak.

Yang terakhir yang kami sampaikan ini sekali lagi kami juga membaca dari media semoga benar, di satu sisi saya kira naskah kita ini tepat Pak yaitu tentang buy back saham tetapi disisi lain saya kira harus dilakukan secara cermat karena sekali lagi sahabat di media diantara beberapa BUMN yang sudah melakukan buy back juga meningkatkan supply atau harga saham, apakah, tentu saja harapan kami ini dilakukan secara cermat buy back disaat harga yang paling murah untuk jangka panjang andaikan krisis ini tidak berjalan terlalu lama tetapi kalau mungkin berkepanjangan kita nggak tahu sampai satu tahun barangkali perlu rekalkulasi perlu apa namanya kalkulasi yang lebih cermat lagi agar langkah atau kebijakan buy back ini juga dibicarakan secara tepat.

Saya kira itu Pak Pimpinan yang disampaikan. Terima kasih.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

26

KETUA RAPAT: Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selanjutnya kami persilakan dari poksi Partai Indonesia Raya, Gerindra. F-GERINDRA (KHILMI): Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ketua Komisi VI, Wakil Ketua Komisi VI, Anggota Komisi VI beserta staff Komisi. Yang saya hormati Pak Menteri BUMN, Pak Wamen satu, Wamen dua beserta jajaran Kementerian BUMN. Jadi saya sangat bangga kebijakan dari Pak Menteri BUMN yang membuat langkah-langkah strategis dengan cepat, keputusan yang tepat untuk menghadapi covid-19 ini. Jadi, saya bangga punya Menteri yang cepat tanggap yang keputusannya sangat tepat ini. jadi, saya berharap sinergi antara kementerian ini bisa bagus antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Perdagangan ini juga berjalan dengan bagus karena saya tadi baca dari paparan yang akan disampaikan ke Kementerian. Dari Kementerian Perdagangan ini adalah perusahaan BUMN yang akan dialokasikan impor tetapi belum sampai. Inikan ada ketidaksingkronan antara Kementerian Perdagangan dengan BUMN yang terkait. Jadi, saya berharap sektor pangan ini adalah sektor yang paling diutamakan oleh Kementerian BUMN dengan perusahaan BUMN, jangan sampai nanti dalam kondisi covid-19 ini ..(suara tidak terdengar).. KETUA RAPAT: Sinyalnya Pak hop, hop, hop. F-GERINDRA (KHILMI): Iya ok, bisa Pak?. KETUA RAPAT: Iya saya dengar. F-GERINDRA (KHILMI): Jadi, saya berharap sektor pangan ini dalam kondisi covid-19 ini yang menanggani impor itu sebagian besar harus BUMN karena bisa dikendalikan oleh Negara, kalau swasta yang megang saya belum percaya 100% karena perusahaan

27

swasta itu biasanya mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, tidak memperhatikan apa yang dirasakan masyarakat ini. Jadi, saya berharap Pak Menteri BUMN apa alokasi impor yang dikasihkan dari Kementerian Perdagangan ini saya berharap bisa 100% itu yang melaksanakan itu perusahaan-perusahaan BUMN dan nanti yang melaksanakan swasta itu ikut bisa tetapi harus koordinasi dengan Kementerian yang terkait dan Kementerian Perdagangan atau apa. Jadi, kalau BUMN yang bisa mengendalikan In Syaa Allah harga ini tidak bisa melambung tinggi dan yang saya harapkan nanti Pak dengan adanya kurs dollar yang sangat tinggi yang diperkirakan sampai Rp20.000,- ini hutang-hutang perusahaan BUMN kebanyakan dalam bentuk Dollar. Jadi, saya berharap Bapak Menteri ini bagaimana untuk mengantisipasi lonjakkan hutang BUMN ini. Terus kedua, langkah strategi BUMN dalam mengantisipasi BUMN yang berdampak langsung pada covid-19 ini misalnya sarana transportasi atau Pelindo dan juga KAI, ini apa yang akan dilakukan Kementerian BUMN supaya perusahaan ini jangan sampai menanggung rugi yang sangat besar karena perusahaan-perusahaan itu punya hutang yang sangat besar dalam bentuk dollar juga. Terus yang ketiga, program relaksasi dari pemerintah Pak, itu saya berharap perusahaan keuangan kita ini yang di BUMN itu jangan sampai yang dibebankan kepada perusahaan BUMN saja karena perbankan ini banyak juga dari perusahaan-perusahaan swasta dan perusahaan asing. Jadi, inilah yang perlu kita bicarakan dengan OJK supaya nanti perusahaan-perusahaan keuangan kita ini nanti tidak mengalami kerugian yang sangat besar. Itu saja dari saya. Mudah-mudahan Pak Menteri beserta jajarannya diberi kesehatan dan bisa melaksanakan tugas yang sangat berat ini dengan kesehatan yang prima. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam.

Terima kasih Pak Khilmi dari juru bicara Partai Gerindra. Selanjutnya kami persilakan dari Poksi Partai Demokrat, selanjutnya menunggu PKB. F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Bismillahirohmanirohim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi VI yang terhormat, Pak Menteri beserta para Wamen dan Pak (suara tidak jelas).. para Deputi.

28

Terima kasih atas kesempatan saya bicara disini. Pertama saya hanya memberikan pengantarnya saja, nanti selebihnya Ketua Fraksi saya yang sekaligus sebagai Pimpinan Badan Anggaran Pak Edhie Baskoro Yudhoyono akan menyampaikan pemaparan dan respon terhadap apa yang disampaikan oleh Saudara Menteri. Dari saya pertama tentu memberikan apresiasi terhadap langkah, strategi dan kinerja yang ditunjukkan oleh Kementerian BUMN dan selanjutnya kami juga mendukung terhadap langkah-langkah selanjutnya dalam rangka bukan saja terhadap penangganan covid-19 tetapi juga langkah-langkah untuk menyehatkan dan langkah-langkah mitigasi untuk BUMN yang terdampak oleh persoalan Covid-19. Kami juga turut berduka cita atas beberapa karyawan BUMN atau pegawai BUMN yang tentu juga terkena dampak covid-19 termasuk yang wafat. Yang terakhir dari saya, saya mengambil terjemahan dari Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 286 ‘Allah SWT tidak akan memberi suatu cobaan diluar batas kemampuan manusia’ dengan semangatnya Pak Erick Tohir untuk bisa mengurus BUMN dengan baik. Yang terhormat kami persilakan Pak Edhie Baskoro Yudhoyono untuk live. Silakan. F-PD (EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.SC): Terima kasih Pak Herman. Yang saya hormati dan banggakan Pimpinan Komisi VI baik yang hadir secara fisik dan secara virtual. Bapak Menteri BUMN beserta para Wakil Menteri BUMN, Saya akan melanjutkan apa yang disampaikan Pak Herman Khaeron sebagai Kapoksi Partai Demokrat Komisi VI. Tentunya saya juga berharap Pak Menteri dan Para Wakil Menteri serta teman-teman Komisi VI diberikan kesehatan sehat wal’afiat untuk senantiasa melanjutkan rapat-rapat kita secara virtual dalam waktu dekat ini. kondisi kita Indonesia dan dunia boleh dikatakan sangat genting, Indonesia sangat genting sekali merubah kehidupan dunia dan juga merubah kehidupan kita, yang biasanya kita jarang berkomunikasi secara virtual seperti sekarang ini, dengan perubahan itulah kita harus melakukan dengan cermat dan tentunya tanpa mengurangi tugas-tugas kita sebagai Anggota DPR dan Kementerian itu sendiri. Saya juga memberikan apresiasi seperti yang disampaikan Pak Herman Khaeron apresiasi atas apa yang dilakukan oleh Kementerian BUMN baik secara langsung maupun secara konsolidatif dengan seluruh perusahaan-perusahaan BUMN yang ada di Indonesia dan saya juga memberikan apresiasi atas himbauan dan juga diberikan kepada pemerintah terkait dengan work from home. Ini sebenarnya juga sangat dilematik bagi kita semuanya, dilematik, jika kita melakukan work from home artinya produktivitas di tempat-tempat tertentu BUMN-BUMN yang produksinya harus di

29

kawal sudah pasti sedikit terhambat. Sementara tag line besar kita BUMN hadir, saya, kami tentunya hanya mengingatkan sekali lagi bisnis-bisnis BUMN tetap sehat, tetap terkonsolidasi walaupun dilakukan secara jarak jauh. Apalagi kita tahu tahun ini bukan tahun yang menyenangkan. Banyak indikator-indikator ataupun pengamat-pengamat ekonomi bahkan dunia memprediksikan pertumbuhan kita juga pasti akan menurun bahkan dunia cenderung negative. Sehingga perlu dipastikan cash flow nya aman-aman betul BUMN-BUMN kita, spendingnya juga tepat sasaran, dikontrol betul termasuk hutang ini, bayangkan saja kalau pengusaha-pengusaha atau usaha-usaha sektor swasta saja sekarang kesulitan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana BUMN dan saya yakin sekali Pak Menteri pasti sangat pusing tetapi saya yakin dengan tangan dingin Pak Menteri dapat mengantisipasi segala tantangan yang ada di BUMN saat sekarang ini.

pertanyaan-pertanyaan kecil tentunya juga kita mendengar dari apa yang sudah disampaikan teman-teman yang lain dalam pengajuan Perpu Pemerintah dengan Keuangan dan stabilitas keuangan Negara. Saya mendengar PMN ditarik artinya BUMN tidak lagi disuntik dalam bentuk penyertaan modal Negara. Nah, kedepan bagaimana kita yakin BUMN juga bisa memberi surat-surat hutang yang sementara kita harapkan biasanya BUMN selain dari BI memberi surat hutang Negara pasar perdana atau pasar yang lainnya. Jangan sampai, sekali lagi kami mengingatkan BUMN bangkrut, merugi dan akhirnya terjadinya keresahan dari seluruh karyawan pegawai-pegawai BUMN yang tentunya secara holistic juga mengangu ekonomi Inodnesia.

Sama seperti yang disampaikan teman-teman kami juga menyarankan agar hutang-hutang BUMN itu juga kalau bisa kita relaksasi dengan di restrukturisasi jika memungkinkan tetapi bukan berarti memudahkan bagi mereka yang saat ini sudah plat merah, tidak ada pandemic covid pun juga mungkin mereka bermasalah. Prioritas utama kita adalah tambah giat, kita harus hadir untuk memberikan solusi, produksi-produksi BUMN di tanah air kita tetap Pak Menteri, Pak Wakil Menteri perhatikan. Kita harus bisa menjadi champion kalau bisa kita buka kesempatan juga untuk mencari peluang tersebut, seperti tadi yang disampaikan kawan-kawan dibalik sebuah musibah pasti ada peluang. Kalau kita bisa memproduksi masker secara besar-besaran setelah kebutuhan Indonesia terpenuhi why not itu juga bisa memberikan neraca perdagangan kita, obat-obatan kita, apalagi kita tahu ada empat BUMN bergerak di bidang kesehatan, Kimia Farma, Bio Farma dan seterusnya itu juga bisa di dorong agar mereka lebih optimal dalam rangka menyiapkan fasilitas kesehatan berkaitan dengan obat-obatan, vitamin dan seterusnya. Yang lain-lain memang dilema juga kita yang sangat dibutuhkan hari ini adalah APD, vertilator, mungkin BUMN bisa menemukan cara lain untuk bekerjasama atau bahkan menyiapkan BUMN khusus yang hanya untuk mencoba memproduksi APD, vertilator yang saat ini langka dan juga dibutuhkan oleh gugus tugas, Kementerian Kesehatan yang saya pikir jumlahnya sangat banyak. Kita tidak tahu who never know sampai kapan until when covid ini berlangsung dan kami tentunya terus mengingatkan kementerian untuk menundalah sementara ini proyek-proyek yang sangat mercusuar yang sangat tidak dibutuhkan. Bukan berarti membatalkan tetapi paling tidak menunda sampai dengan untuk strategi, refocusing, relokasi benar-benar berjalan sesuai seperti apa yang diminta Presiden.

Lain-lain tentunya karena BUMN juga ada fasilitas rumah sakit, ada 35 rumah sakit BUMN, mengapa tidak dijadikan pilot project. Jangan sampai kita mendengar

30

banyak sekali complain masyarakat terkait dengan wisma atlet, kalau mereka di wisma atlet saja yang terdekat dengan Jakarta fasilitas perawatannya, fasilitas kesehatannya terhambat bagaimana rumah sakit BUMN yang lainnya, bagaimana dengan rumah sakit, rumah sakit di daerah dan puskesmas-puskesmas.

Saya juga memberikan apresiasi contoh rumah sakit RSPP yang saya pikir memiliki kecepatan dan ketepatan dalam memberikan fasilitas kepada masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan dan kami juga mendorong agar para BUMN juga bisa bekerjasama kepada laboratorium-laboratorium lainnya yang hari ini terbilang sagnat sedikit, 12 laboratorium, bagaimana kita bisa mengecek masyarakat kita yang sangat besar ini dengan cara mempercepat rapid-rapid test dan juga swap test lainnya kalau diperlukan.

Tentunya kami Fraksi Partai Demokrat dan saya sebagai Anggota DPR RI juga memandang BUMN tidak hanya berkaitan dengan yang berkaitan dengan kesehatannya saja tetapi BUMN juga harus hadir untuk memastikan ketersediaan elpiji, gas, BBM dan koneksi internet. Kami tadi juga menyampaikan kok masih banyak Bapak/Ibu yang ada disini koneksi internetnya terganggu, berarti itu harus tetap diperhatikan jangan sampai dengan jauhnya work from home kita tidak punya alat komunikasi, alat virtual untuk melakukan rapat-rapat yang produktif, yang efisien dan dan dapat memberikan keputusan-keputusan penting.

Sebagai wakil rakyat kami juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Presiden dan pemerintah, sosial service net harus dipersiapkan dengan baik BLT bisa juga melalui Himbara jadi dari Bank-bank BUMN itu juga bisa teknis dan taktis dalam menyerahterimakan atau mengawal program-program berkaitan dengan bantuan langsung. Stimulus-stimulus binaan dari PKBL kan CSR dari Kementerian-kementerian BUMN tidak bisa kita kawan dengan sebaik-baiknya dan tentu tadi juga sudah banyak mention optimalisasikan atau optimalkan peran Bulog, ketahanan pangan juga kita tidak ingin pada saat ini Negara belum memutuskan untuk melakukan lockdown tetapi pembatasan sosial secara besar tetapi kalaupun pembatasan sosial ketahanan pangan kita tidak bisa dipenuhi mereka juga akan menjadi tidak nyaman mereka can’t wait hunger can’t wait.

Oleh karena itu pangan kita harus tersedia apalagi sebentar lagi lebaran, sebentar lagi puasa jangan sampai terjadi inflasi, Bulog kita harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya, perusahaan-perusahaan BUMN kita kalau mesti melakukan stok ya lakukanlah penguatan disana untuk memperhatikan terkait dengan pengembangan dari kasus covid ini.

Terakhir tentunya saya memberikan apresiasi kepada Kementerian yang juga terus menghimbau agar karyawan dan semua warga BUMN tidak mudik walaupun tidak bisa kita batasi orang mudik tetapi ini adalah imbauan yang positif. imported disease datangnya dari bandara-bandara atau gerbang-gerbang antara kita tetapi imported disease bisa terjadi sesama Pulau atau sesame Kabupaten kita, jangan sampai Jabodetabek tren lainnya sudah menurun second wave nya ada di daerah-daerah lain yang akhirnya merugikan kita semuanya.

Akhir kata kami akan kawal Pak Menteri, BUMN harus terus hadir untuk negeri,

sekian dari saya.

31

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Selanjutnya terima kasih Pak Ibas, dulu saya pikir Pak Ibas itu seperti ibu Any Yudhoyono, ternyata sekarang kaya Pak SBY. F-PD (EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.SC): Ada Ibu Any nya Pak, dikawal terus itu fotonya. KETUA RAPAT: Tetapi tausiyahnya, intonasinya kaya Pak SBY loh Pak. F-PD (EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.SC): Iya, iya, iya, karena belum ditutup masker dengan masker banteng Pak, salam-salam Pak Ario Bimo sehat-sehat. KETUA RAPAT: Sehat-sehat, jaga kesehatan. Selanjutnya kami persilakan dari kawan poksi PKB siapa juru bicara PKB?. F-PKB (Ir. H. M. NASIM KHAN) : Hadir Ketua. KETUA RAPAT: Kopiahnya mana, biasanya pake kopiah. F-PKB (Ir. H. M. NASIM KHAN) : Virtual ini Pak, oke, lanjut Ketua. KETUA RAPAT: Silakan Pak Nasim. F-PKB (Ir. H. M. NASIM KHAN) : Terima kasih.

32

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya banggakan Ketua, Pimpinan Komisi VI beserta keluarga besar Anggota Komisi VI yang kami banggakan dan kami cintai, Juga Bapak Menteri BUMN, Bapak Erick Tohir beserta Pak Wamen saya lihat ada Pak Budi, juga Pak Tiko dan tidak lepas juga staff khusus Bang Aria yang selalu tak pergi jauh-jauh dari Pak Menteri, terima kasih kami ucapkan. Pertama-tama, kami dari Fraksi PKB ini selalu mendapat bagian yang terakhir dari Ketua entah kenapa ini atau memang tidak diberikan kesimpulan. Padahal jelas disini kami diberi terakhir karena kita dari Fraksi PKB adalah penentu pemimpin bangsa masa depan yang walaupun pada saat ini lagi berduka bangsa kita ini dan juga internasional global tetapi ini adalah cobaan Pak Menteri dan rekan-rekan semuanya. Disinilah jadi kita menjadi cobaan kita dari Allah bahwa disini kita dibuat untuk bersatu, wa`tasimu bihablillahi jami`an wala tafarraqu'. Disinilah kita harus jangan bercerai berai, jangan saling mencari kesalahan tetapi ayo kita berlomba-lomba untuk kemanusiaan kita bahwa bangsa kita adalah kebangsaan yang utuh, kita bisa bersama menyelesaikan covid-19 ini dan saya yakin semoga cobaan ini, musibah ini bisa kita selesaikan cepat, itu yang kita harapkan. Saya kira teman-teman sudah kompleks, sudah lengkap. Nah kami dari PKB berharap Pak Menteri seperti Pak Menteri mengatakan di profil tadi juga bahwa Kementerian yang berakhlak dengan singkatan yang luar biasa, kami berharap menjadi garda depan. Kami lihat disini gugus tugas covid-19 ada PSBB, BUMN, TNI Polri dan semua jajaran yang sudah berjalan luar biasa dalam musibah ini dan khususnya kita juga legislative Pak Menteri nggak usah khawatir kami mulai dari awal musibah kami Anggota DPR RI sudah turun di dapilnya masing-masing bersama staffnya, bersama tenaga ahlinya kita berjuang kepada masyarakat semuanya, itu sudah jelas terbukti. Maaf mungkin kami tidak bisa menilai berapa nilai yang kami keluarkan tetapi kami sudah berkorban, berjuang, boleh di cek dan itu lebih efektif. Disinilah fungsinya sinergisitas antara legislative dan eksekutif yang kita butuhkan karena kita tahu di daerah-daerah tujuan kita yang kita rasakan, masyarakat merasakan kita sampai pada titik desa pada titik RT yang sangat kita rasakan Pak Menteri. Maaf kita bukan tidak percaya kepada Pemerintah, jujur dari teman-teman tadi sampaikan, kita memang terlambat dari awal tetapi kita bukan harus tertinggal, kita harus berusaha maju kedepan, kita harus menyelesaikan masalah dengan cepat ini bersinergi antara pusat dan daerah itu harus ada sinergi. Kami tahu sebelum ada musibah ini Pak Menteri kita masih banyak masalah di daerah, kemiskinan dan lain-lain, penyebaran dan lain-lain apalagi sekarang dengan kondisi musibah. Kita yakin pemerintah mengucurkan dana sekian triliun sangat luar biasa besarnya tetapi tolong pendataan itu harus tepat, regulasinya harus dengan benar dan tepat iya kan. Kasian masyarakat kita Pak Menteri, itu yang kita harapkan kedepan. Pak Menteri, Kita harus katakan yang pertama secara khususnya karyawan-karyawan kepada karyawan-karyawan BUMN kita butuh diselesaikan, bagaimana itu penyelesaian

33

perampingan daripada BUMN itu. Bagaimana tentang peleburan dari 70% dari 147 BUMN dalam 400 cucu anak perusahaan itu bagaimana nanti dengan karyawan itu, kan itu yang harus dipikirkan, itu yang kita pengen tahu. Lalu saya dengar tadi yang kedua yaitu rumah sakit BUMN, sangat banyak sekali rumah sakit BUMN tetapi ada beberapa rumah sakit yang tidak menerima atau tidak lengkap fasilitasnya, kenapa tolong ayo BUMN lengkapi dan kalau bisa hadir, seluruh rumah sakit BUMN hadir untuk masyarakat saat ini, apapun kelengkapannya disiapkan, kenapa tidak, kalau BUMN bisa memberikan yang lain kenapa tidak diinternal BUMN diperkuat karena BUMN akan menjadi ujung tombak dalam segala hal ini, itu yang kita harapkan. Kedua, tentang UMKM, tentang kesehatan dan pangan itu adalah ujung tombak segala hal di masyarakat kita, BUMN disitu hadir semuanya. Contohnya pembuatan masker sekarang banyak memanfaatkan perusahaan-perusahaan swasta menyetak masker dengan harga mahal mau tidak mau dibeli, kenapa tidak BUMN punya UMKM yang sangat banyak ribuan yang kita bina itu dikembangkan, mereka kita suruh berbuat dan kita beli dari seluruh kementerian ambil itu semuanya, tolong biar mereka berdaya, home-home industry ini tetap berkembang, support dana dan juga biarkan mereka berkarya iya kan, itu saya kira bisa selesai. Jangan sampai kita kalah dengan swasta sekarang memanfaatkan dalam situasi ini, banyak sekali itu sangat kita sayangkan, itu kita harapkan. Jadi, sehingga regulasi KUR juga sampai hari ini saya tadi cek ada beberapa rekan-rekan di daerah mengajukan tentang kredit masih dipersulit, kami belum dapat teknis dan lain-lain dari atas pusat, itu yang ingin kita khawatirkan kedepan dari pusatnya oke, sampai kebawahnya sinerginya, ini perlu kita perhatikan. Tolong BUMN hadir untuk kesehatan, untuk pangan dan semua kebutuhan-kebutuhan semacam listrik, semacam gas dan lain-lain harus dipersiapkan untuk kedepan, kita harap satu, dua bulan ini, tiga bulan ini musibah ini selesai tetapi siapa yang tahu, siapa yang bisa memprediksi cobaan ini, kita semua tidak bisa memprediksi Pak Menteri dan kawan-kawan. Oleh sebab itu ayo kita hadir bersama-sama semuanya, apa yang bisa kita lakukan, kita lakukan, memang kita tidak bisa berbicara rugi, untung mendapatkan cash flow dan bagaimana BUMN-BUMN memang hadir untuk masyarakat dan juga untuk kemanusiaan selama ini, CSR, PKBL dan semuanya hayo kita gunakan itu semuanya, kita maksimalkan untuk masyarakat kita apa yang bisa kita lakukan. Ini contoh kenapa pemerintah selama ini kebutuhan kita selalu kepada satu Negara, kita selalu import kepada satu Negara, dua Negara, disinilah intinya bahwa ternyata kita harus membuka hubungan kita luas kepada seluruh Negara bahwa kita bisa bekerjasama, kita bisa import, suatu saat kita mengalami seperti ini, contoh di Irak yang di embargo sedemikian rupa tetapi dia bisa hidup walaupun dengan musibah yang besar dia masih bisa hidup. Diharapkan di Indonesia juga bisa seperti itu, hidup sendiri, itu Pak Menteri yang kita harapkan dan juga listrik Pak Menteri kalau bisa jangan hanya sampai di 900 watt, kita harapkan sampai 1.300 watt masyarakat kebutuhan menengah kebawah itu coba diperhitungkan lagi. Saya kira itu, termasuk regulasi kebawah kita harapkan benar-benar kita rasakan kebawah.

34

Pak Menteri, Saya rasa itu rekan-rekan Pimpinan kurang lebihnya kita harapkan kedepan semoga cepat masalah ini diselesaikan dan cobaan ini dicabut oleh Allah dan kita berdoa bersama-sama dan kami juga ikut berduka, PKB berduka, kepada seluruh masyarakat, kepada seluruh medis sebagai ujung tombak di depan kepada Kementerian BUMN sebagai mitra kita, kita berduka, karyawan-karyawan BUMN yang sudah mendahului kita In Syaa Allah menjadikan syahid. Terima kasih. Wallahul Muwafiq Illa Aqwamith Thariq Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Setelah dari juru bicara PKB Pak Nasim, selanjutnya kita akan minta juru bicara dari partai Nasdem dan setelah itu kami persilakan Pak Menteri untuk memberikan respon. Kami persilakan. F-NASDEM (H. SUBARDI, S.H., M.H.):

Baik, bisa mendengar Pak Bima, iya Pak Bimo. KETUA RAPAT: Cukup terdengar dengan baik. F-NASDEM (H. SUBARDI, S.H., M.H.):

Alhamdullilah. Bismillahirohmanirohim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pimpinan dan Anggota Komisi VI, Peserta Rapat Virtual pada hari ini Pak Menteri BUMN yang saya banggakan. Kami dari juru bicara Fraksi Nasdem. A-374 Dapil Yogyakarta. Ada beberapa catatan yang disampaikan kepada penghujung penyampaian pendalaman dari para fraksi tadi. Pertama adalah kami mengapresiasi paparan dari Pak Menteri BUMN tadi bahwa komplit sedemikian rupa namun ada beberapa catatan yang kita sampaikan.

35

Pertama adalah komentar tentang tindakan konkrit penanggulangan covid-19 ini tentunya ini melakukan satu langkah-langkah yang pertama menurut saya adalah sebuah edukasi kepada masyarakat dalam kehidupan keseharian, mereka disiplin, mereka taat peraturan pemerintah berlaku bersih dan lain sebagainya. Kemudian juga dalam hal ini peran BUMN atas ketersediaan dari, ketersediaan mudah alat-alat pelindung diri, masker dan sebagainya ini sangat mendukung dalam percepatan penanggulangan penyebaran covid-19 ini. Nah dalam hal ini tentunya BUMN punya jaring akses-akses yang cukup luas dimana yang hadir disini yang peserta rapat semua Anggota DPR yang memiliki Dapil yang berada di daerah memberikan klaim dan memiliki tangan-tangan langsung kepada public, kepada rakyat. Ini perlu sebuah kolaborasi, sebuah reformasi, sebuah koordinasi, sehingga berkaitan dengan edukasi, berkaitan dengan perbedaan bahan-bahan tadi, itu tentunya Menteri BUMN perlu melakukan pemberdayaan, memaksimalkan dari peran-peran swasta, peran-peran masyarakat, UMKM karena apa, di daerah yang saya bicara daerah Yogyakarta banyak masyarakat yang membikin masker, membikin disenfektan, hand sanitizer dan sebagainya, banyak masyarakat di Yogya yang kreatif, yang satu reckor UI juga membikin alat-alat tersebut. Oleh karena itu bagaimana mekanismenya agar peran BUMN dan swasta agar membelinya untuk digunakannya peran daripada swasta dan UMKM ini. Kedua, adalah Pak Menteri tentang kegiatan pemulihan ekonomi yang sekarang digemborkan di lapisan masyarakat adanya sebuah gerakkan ataupun kebijakan tentang restrukturisasi, rileksasi daripada debitur terhadap kreditnya terhadap bank-bank BUMN yang membawahi bank-bank negeri tentunya ini merupakan angina segar bagi mereka tetapi ketika kebijakan yang dilakukan pemerintah itu dalam implementasinya masih banyak dipersulit, masih ada syarat-syarat tambahan, masih ada hal-hal yang tidak ikhlas bagaimana mengamankan ekonomi kita ini masalah pasti ada artinya. Oleh Karena itu saya mempunyai usulan agar Menteri BUMN mengawal ini kepada bank-bank negeri yang diberikan tugas untuk melakukan restrukturisasi maupun relaksasi kepada kredit. Mungkin saya usul pola KUR lah, pola KUR itu bagus, ketika uang yang dikreditkan itu adalah miliknya bank kemudian ada supply dari bunga itu adalah subsidi daripada pemerintah. Mungkin pola itulah akan memberikan supporting terhadap bank-bank yang menjalankan relaksasi dan restruktirsasi tersebut. Kemudian juga memberikan sebuah kemudahan dalam hal ini nih, kalau di BUMN mungkin ada dana bergulir atau apa melalui PKBL atau apa itu saya kira atau kemitraan namanya kita nggak tahu persis itu juga mendorong agar dibawah lapisan UMKM itu bergerak sedemikian rupa dengan pola-polanya dan dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh BUMN. Yang ketiga adalah tentang paparan dari Pak Menteri bahwa ada beberapa BUMN yang berputar hanya satu hal adalah Bulog yang menjadi sebuah logistik pangan bangsa kita bahwa kerugian Bulog dikarenakan overnya atau banyaknya inventory bagaimana kalau inventory itu berupa beras umpamanya atau Gula atau bahan makanan itu dibeli oleh Pemerintah didalam rangka jaring sosial yang disediakan dana Rp405 triliun untuk itu sebenarnya ada pada Bulog, sehingga Bulog bisa untuk menyicil hutang untuk bayar hutangnya. Apakah itu apakah yang lain saya nggak tahu.

36

Kemudian program kaitannya dengan transportasi melalui klasifikasi yang dicanangkan oleh Pak Menteri, saya mengusulkan atau mengapresiasi, saya nunggu-nunggu, justru moment sekarang ini itulah tepat momentum saat ini lah saatnya untuk kita melakukan klasifikasi daripada BUMN yang ada ini kemudian juga merasionalisasikan anak-anak perusahaan yang ada sehingga pas saatnya dalam keadaan sulit ini Pak Menteri mengambil kebijakan ini dan menunggu kapan-kapan yang mungkin terlalu lama. Yang terakhir yang saya sampaikan adalah perlunya Menteri BUMN mengalokasikan program PKBL yang diperuntukkan untuk mempercepat pencegahan penyebaran Covid-19 ini dengan mengalokasikan sebagian dana untuk melakukan pembelian atau penyediaan alat-alat pelindung apakah itu masker, apakah itu untuk alat pelindung diri dan sebagainya apakah itu dengan UMKM atau dengan apa namanya import atau dengan Kementerian BUMN tetapi itu merupakan suatu upaya dalam rangka jangan sampai terjadi terlalu lama ini proses apa namanya kasus Covid-19 ini kok lama, ada perbaikan ekonominya juga cukup lama dan perlu saya sampaikan bahwa yang hadir disini peserta rapat bahwa yang hadir disini bahwa jaringan perlu dimaksimalkan, perlu diajak kolaborasi entah bagaimana mengefisienkan agar semua masyarakat teredukasi, semua masyarakat terpenuhi kebutuhan-kebutuhan akan menjaga kita agar mereka juga tertular oleh apa namanya Covid-19. Itu saja Pak Menteri, terima kasih, kurang lebihnya mohon maaf. Wabilahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh, Demikian yang telah disampaikan juru bicara Partai Nasdem Bapak H. Subardi. Selanjutnya dari Pimpinan, disini ada Pak Gde Sumarjaya, ada Pak Martin Manurung, ada Pak Faisol, apakah dari Pimpinan ada hal yang perlu disampaikan kepada Pak Menteri beserta jajarannya. Kami persilakan Pak Gde Sumarjaya Linggih, dibelakangnya sudah berubah lagi. F-P.G (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.AP.): Ya, terima kasih. KETUA RAPAT :

Kemarin Pure sekarang.

37

F-P.G (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.AP.): Ya, ini lagi di Wuhan.

F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE) : Ini liburan terus kemana-mana itu. Pimpinan, nanti nggak ada dua putaran,

Pimpinan?

KETUA RAPAT : Ada putaran setelah ada respon dulu dari Pak Menteri. F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.AP.): Seperti biasanya. Ini lagi di Wuhan, Pak. Jadi kita sudah aman di Wuhan. Jadi saya di Wuhan saja dulu

Pak Aria Bima, terima kasih seperti apa yang diberikan kepada saya, tentu juga Pak Menteri selamat sore dan apresiasi saya bekerjanya luar biasa.

Terus kemudian saya hanya menambahkan sedikit apa yang disampaikan

teman-teman komprehensif dan cukup bagus bahkan teman-teman banyak yang sangat mendukung atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh kementerian BUMN termasuk kita akan mendukung apabila diperlukan regulasi dan deregulasi ini mungkin penting bagi Pak Menteri untuk segera kalau ada hal-hal yang menyangkut kebijakan daripada Komisi VI yang harus mendapat persetujuan dari Komisi VI mungkin ini segera akan kita lakukan rapat selanjutnya, sehingga benar-benar Pak Menteri bisa mengimplementasikan di masing-masing BUMN agar bisa mempercepat daripada kita dalam mengatasi covid-19 ini dan harapan kami juga kepada teman-teman untuk mungkin bisa nanti terus memberikan masukkan sehingga pada hasilnya nanti adalah secara efisien, efektif karena kami biasa dilapangan tentu ini akan sangat memberikan kemudahan untuk Pak Menteri dan memberikan informasi yang pas kepada Pak Menteri kondisi lapangan yang ada di daerah masing-masing karena kami ini adalah dari pemilihan DPR dari berbagai daerah itu ada variasi berbeda tentang kondisi-kondisi lapangan di masing-masing daerah.

Saya hanya menyoroti sedikit ini barangkali karena regulasi dan deregulasi sudah yang akan kita bahas mungkin selanjutnya perlu percepatan daripada Rapat dengan Komisi kita akan agendakan untuk segera Rapat lagi dengan Komisi apabila regulasi dan deregulasi yang Pak Menteri inginkan. Semua kelihatannya rakyat, pemimpin, baik itu eksekutif dan legislative ini matanya semua tertuju pada covid-19 dan semua kelihatannya akan sangat konsen untuk ini dan tentu ini akan menjadi sinergi yang sangat bagus apabila kita mengerjakannya secara efisien dan efektif.

Saya menyoroti sedikit tentang perlunya sekarang itu apa yang disampaikan Pak Menteri barusan bahwa akan ada beberapa yang tidak kompeten atau beberapa yang agak berat kondisi anak cucu perusahaan itu akan ditutup. Saya minta ini, tolong ini

38

menjadi hikmah baru ini sebenarnya karena kita akan menjadi efisien efektif dalam perampingan BUMN-BUMN kita yang begitu gendut selama ini, termasuk cucu-cucunya, kalau bisa itu dirampingkan kemudian kalau bisa Direksi juga dirampingkan Pak, Direksi juga dirampingkan tentu dengan golden shake hand. Karena kita disatu pihak ya membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan tentu juga dalam BUMN juga kita terus bantu ini karyawan-karyawannya tentu dengan cara golden shake hand dan saya rasa kalau golden shake hand biasanya akan ada riak dan tidak akan ada politicking yang masuk ketika ada golden shake hand dengan teman-teman di BUMN karena saya melihat dalam perkembangan di BUMN kita ini apa yang Bapak sampaikan kemarin tadi itu sangat menarik.

BUMN kita ini sebenarnya terus terang banyak yang menghambat daripada pertumbuhan kelas menengah menuju ke kelas atas, sementara kita sekarang ini kita akan mengenjot UKM kita agar tidak, UKM kita hampir 99% dari pengusaha yang ada itu UKM kita 99% malah Pak. Jadi, kalau ini bisa kita perbaiki, kita bisa pelihara sekarang ini maka dengan cepat maka kerusakannya tidak terlalu parah sehingga nanti untuk reborn nya akan lebih gampang Pak untuk reborn perekonomian kita.

Saya juga menghimbau kalau ini mungkin akan menjadi masukkan oleh Pak Menteri, Direksi-direksi yang home pay nya diatas 100 juta mungkin rela dipotong ya 25% lah Pak kalau memang home pay nya diatas 100 juta, 25% nya mungkin disumbangkannya lah untuk mengatasi Covid-19 ini, karena ini kan kita semua tahu bahwa BUMN berat, semuanya berat, karyawan berat tetapi yang 100 juta keatas juga harus menyadari itu. Jadi, saya harapkan itu Bapak menjadi kebijakan.

Kemudian mengenai Pertamina mungkin ini dimintakan kalau Pertamina sekarang itu sulit, Pak dengan adanya kenaikan harga minyak, kenaikan kurs maka dia juga mempunyai windfall pada penurunan harga minyak. Jadi Pemerintah akan lebih sedikit mensubsidi karena ada penurunan harga minyak. Jadi, dibandingkan dengan kenaikan rasanya sih masih lebih bagus penurunannya itu menjadii windfall. Barangkali ini subsidi yang diberikan pemerintah dalam APBN yang 2020 ini mungkin bisa dipergunakan untuk alokasi pertamina yang sedang keberatan atau sedang berat dengan Dollar, ini saya rasa tidak terlalu masalah kalau memang disetujui oleh Pemerintah, asal jangan subsidi itu juga termasuk seluruhnya buat apa-apa yang menjadi program daripada stimulus. Mudah-mudahan juga stimulusnya terjadi pada pertamina ini.

Kemudian kami menyoroti juga tentang ketahanan pangan Pak, ketahanan pangan ini kami melihat kalau di lock down sebuah kota itu di Jakarta misalnya ini saya harap peran BUMN cukup kuat disini karena kami melihat di kalau lock down di Jakarta itu kebanyakan barang-barangnya barang impor pangannya, ini akan menjadi persoalan tersendiri di Jakarta. Ini kemungkinan juga akan terjadi kalau seandainya seperti area di Italia ini mungkin akan dilakukan tetapi selama tidak dilakukan itu tidak masalah dilakukan.

Saya minta ini ketahanan pangan terutama BUMN juga yang bergerak di bidang pangan ini harus benar-benar mempunyai prediksi yang cukup jangka panjang dalam menanggani ketahanan pangan di, terutama di kota-kota, di desa-desa ini mereka masih sesuai saja karena kalau di kota-kota ini banyak yang memanfaatkan pangan import.

39

Kemudian BUMN-BUMN yang persiapannya untuk hotel yang BUMN-BUMN itu Pak, saya setuju Pak Dedi untuk segera dipersiapkan Pak. Walaupun sekarang mungkin belum diperlukan tetapi persiapannya harus mengarah kesana untuk persiapan Hotel BUMN untuk menjadi ruang isolasi, nggak mungkin juga dipersiapkan sekarang, bukan dipersiapkan sekarang banyak hotel yang melakukan penawaran isolasi mandiri. Ini mungkin BUMN kita juga diharapkan untuk apa bisa mengantisipasi itu untuk menerima, menampung isolasi mandiri.

Itu barangkali Pimpinan dari saya. Terima kasih, selamat sore, semoga kita semua sehat-sehat saja dan dalam

lindungan-Nya. KETUA RAPAT: Selanjutnya Pak Martini Manurung, monitor Pimpinan, iya bisa di dengar, langsung saja Pak Martin. F-NASDEM (MARTIN MANURUNG, S.E., M.A): Pak Menteri yang saya hormati beserta seluruh jajaran Kementerian BUMN, dan Pimpinan Komisi VI yang saya hormati. Saya fokus saja Pak tadi Pak Menteri memaparkan ada lima klasifikasi di pemetaan BUMN, menurut saya klasifikasi yang dalam masa normal perlu dalam beberapa bulan kedepan karena masa covid-19 ini mungkin masih akan berlanjut sekitar 5 bulan atau 6 bulan bahkan karena kita juga artinya menerapkan kebijakan pembatasan sosial, bukan kebijakan yang keras karena itu kayaknya perlu untuk dipetakan ulang. Saya mengklasifikasi BUMN kita itu masuk kedalam tiga klasifikasi Pak. Pertama BUMN yang diistirahatkan dulu, artinya memang kalau dia beroperasi dia akan menambah beban pembiayaan sehingga perlu diistirahatkan namun dengan semangat tidak melakukan PHK karena pegawai BUMN yang jumlahnya itu kita perlu untuk meningkatkan demaind agar mereka tetap memperoleh penghasilan sehingga BUMN kita masih bisa tertolong. Kedua, klasifikasi BUMN yang harus tetap beroperasi meskipun rugi, ini misalnya BUMN-BUMN yang terkait dengan tersisih, yang memang harus beroperasi walaupun dia beroperasi maksimal tetapi harus berlangsung. Misalnya lagi BUMN di sektor transportasi Pak, ini saya menangkap juga Pak dari teman-teman yang Anggota DPR RI hampir seluruh Komisi yang bekerja di Dapilnya masing-masing yang harus mengirim misalnya perangkat-perangkat misalnya terkait dengan masker, handsanitazer dan segala macam, itu mereka juga mungkin mendapati apa namanya biaya yang cukup mahal bisa kirim ke daerahnya masing-masing, mungkin bisa difasilitasi peralatan-peralatan terkait covid-19 masker, hand sanitaizer dan lain sebagainya itu bisa ada fasilitas diskon agar bisa memperingan biaya dan ini tentu kerja-kerja Anggota DPR di Dapil dalam mengatasi covid-19 akan sangat membantu pemerintah juga.

40

Nah, kemudian klasifikasi yang ketiga adalah BUMN-BUMN yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi covid-19 yaitu yang bergerak di sektor kesehatan, sektor energy dan juga di sektor pangan. Nah, khusus di sektor kesehatan pangan tadi sudah disampaikan teman-teman dari sektor energy saya tidak ingin merubah, mungkin Pak, ini kan sebenarnya demaind untuk peralatan kesehatan sangat tinggi, sehingga misalnya kalau masker kain yang mana itu sangat diperlukan untuk pencegahan harusnya bisa diproduksi besar-besaran karena pasti akan diserap oleh pasar. Nah, kita mendapati sekarang harga masker misalnya sangat mahal ini karena supplynya juga rendah dipasaran, kalau bisa masker ini di banjiri saja Pak masker kain, dicari BUMN yang bisa memproduksi ini tadi sudah ada yang mengusulkan misalnya untuk apa namanya terkait dengan apa namanya konveksi dan lain sebagainya bisa dibanjiri berjuta-juta masker dan itu pasti juga akan diserap oleh pasar. Jadi, sebenarnya tidak ada kerugian disini dan itu bisa diproduksi secara besar-besaran, khusus masker saja, apalagi Mas Bimo kemarin juga dalam Paripurna sudah mengatakan bahwa salah satu kunci utama pencegahan masker ini adalah ketika kita bisa menutup mulut dan hidung kita. Nah, misalnya di sektor energy juga Pak saya mendapat laporan ini dari Dapil di Sumatera Utara itu masih sering mati listrik PLN, ini mungkin juga bisa di minta tolong Pak Menteri untuk komunikasikan PLN apa yang menjadi hambatan, sehingga masih terjadi mati listrik di daerah-daerah. Yang kedua Pak yang mau saya soroti adalah singkronisasi kebijakan, ini masih sering terjadi antara Kementerian memiliki pendapat-pendapat yang berbeda-beda dan ini tentu akan sangat membingungkan bagi publik dan juga pelaksanaan kebijakan di lapangan. Misalnya juga terkait traksaksi kredit dari teman-teman juga sudah menyuarakan bahwa banyak juga perbankan-perbankan kita misalnya salah satu contoh antara Bank BRI dan Bank Mandiri, itu antara BRI dan Mandiri memiliki persyaratan yang berbeda-beda untuk relaksasi kredit padahal OJK sudah memberikan arahan dan saya pikir tidak perlu ada penambahan-penambahan persyaratan membuat perlakuan yang berbeda apalagi sesama Bank BUMN sendiri. Ketiga, yang terakhir Pak tadi Pak Menteri mengatakan ada 35 rumah sakit BUMN yang bisa melayani covid-19. Saya pikir ini informasinya sangat penting dimana saja rumah sakit itu berada dan rumah sakit itu apa saja sehingga mungkin bisa memudahkan bagi public untuk memperoleh pelayanan kesehatan karena tadi juga disuarakan oleh Pak Mukhtarudin dan ini juga harus saya ulangi dimana sampai sekarang ketika orang mendapatkan gejala covid ini itu sering dipindah-pindah rumah sakit dan ini mengakibatkan keterlambatan penangganan yang menyebabkan korban jiwa dan salah satunya adalah keluarga dari Komisi IV sendiri. Nah, karena itu saya pikir perlu disebutkan semakin banyak informasi dimana pelayanan kesehatan ini bisa didapatkan tentu akan semakin baik. Oleh karena itu mungkin bisa diberikan informasi dimana saja 35 rumah sakit BUMN yang sudah dikondisikan untuk bisa melayani pasien covid-19. Saya pikir itu tambahan saja Pimpinan.

Dan selanjutnya saya serahkan pada Pimpinan Rapat. Terima kasih.

41

KETUA RAPAT: Selanjutnya Pak Ketua, kami persilakan.

F-PKB (FAISOL RIZA, S.S):

Terima kasih Pak Aria Bima.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Yang saya hormati Pimpinan Anggota Komisi VI, Yang saya hormati dan saya rindukan sejak lama, Pak Menteri BUMN Pak Erick Tohir beserta jajaran, Selamat Sore, salam sejahtera buat kita semua. Saya hanya ingin menambahkan apa yang sudah menjadi keputusan kita di Komisi VI dan menurut saya penting, sekali lagi saya ingatkan Komisi VI sudah memutuskan untuk membentuk Tim Pengawas yang akan nanti untuk BUMN dipimpin oleh Aria Bima terkait tiga hal. Pertama, soal realokasi anggaran yang kemungkinan sekalipun kita tahu bahwa anggaran di BUMN di KL sangat kecil tetapi tidak menutup kemungkinan akan ada realokasi karena terkait dengan penangganan covid-19. Kedua, itu terkait dengan apa yang disinggung oleh Pak … tentang regulasi dan deregulasi seperti yang selalu kita dengar dan selalu kita baca bahwa ada beberapa hambatan terkait situasi yang tidak normal regulasi dan deregulasi. Regulasi misalnya di Kementerian yang lain itu soal regulasi import itu menjadi masalah karena situasinya menjadi tidak normal, sementara F-NASDEM (MARTIN MANURUNG, S.E., M.A):

Pak Ketua, Suaranya hilang.

F-PKB (FAISOL RIZA, S.S):

Iya, sudah dengar?, sudah kedengaran belum?. Terkait regulasi dan deregulasi tadi apa yang disampaikan oleh Pak Demar itu kita ingin memperkuat posisi Kementerian BUMN, apa regulasi dan deregulasi yang perlu kita lakukan supaya penangganan covid ini bisa cepat terjadi. Kami pernah mendengar bahwa alat Rapid test yang diimpor oleh Ranti itu terkendala dengan ijin edar yang harusnya dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan untuk situasi normal tetapi kemarin kami minta konfirmasi pada salah satu Dirjen Kementerian Kesehatan bahwa tanggal 24 pernyataan yang disampaikan oleh Pak Yuri sebagai juru bicara pemerintah tanggal 24 itu memang disampaikan bahwa memerlukan ijin edar tetapi kemarin Pak Dirjen mengatakan bahwa tidak lagi diperlukan ijin edar selama masa bencana.

42

Kami sudah sampaikan pada beberapa orang yang meminta konfirmasi itu kebetulan pihak swasta juga ingin melakuan import alat rapid test untuk mencermati bahwa situasi yang seperti ini mestinya disikapi dengan kebijakan-kebijakan yang menunjang. Oleh karena itu kami tidak ingin dan selalu kami ingin membantu supaya regulasi dan deregulasi dibutuhkan oleh Kementerian BUMN bisa kita putuskan, tentu kami tidak diam dan selalu mencari informasi supaya bisa memperkuat apa yang selama ini sudah dilakukan dengan luar biasa Kementerian BUMN terkait dengan penangganan covid-19. Yang ketiga, salam satu tugas dari Tim ini adalah mengawasi langsung dilapangan kegiatan maupun aksi dari masing-masing mitra. Nah tawaran yang kami lakukan jadi kalau Senin kita sudah melihat rumah sakit saya kira kami akan dengan senang hati akan berusaha untuk menjadi bagian dari berkegiatan penangganan covid-19 ini yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Saya kira itu yang perlu kami sampaikan kepada Pak Menteri supaya kerjasama diantara kita Komisi VI dan Kementerian BUMN bisa berjalan lancar, terutama untuk memberikan jawaban terhadap kebutuhan penangganan penyebaran covid-19 ini semakin hari sepertinya memerlukan kerjasama kokoh diantara semua pihak. Terima kasih. Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. F-NASDEM (MARTIN MANURUNG, S.E., M.A):

Mas Bimo, Pak Ketua ambil alih dulu.

F-PKB (FAISOL RIZA, S.S):

Silakan Pak Martin ambil alih sementara. KETUA RAPAT: Terima kasih. Bisa di dengar Terima kasih. Jadi intinya kita sangat berharap tadi semua merespon dengan baik keinginan untuk bagaimana BUMN tetap memberikan kontribusi terhadap masyarakat, namun juga jangan lupa bahwa saya berharap untuk menjaga perekonomian kita agar tidak terlalu jatuh dan tidak jatuh terlalu dalam itu juga merupakan hal yang harus dilakukan oleh BUMN. Kita juga berharap bagaimana BUMN harus menyiapkan beberapa analis krisis ya yang melihat bahwa perlu manajemen protokol dengan cara membuat beberapa skenario terhadap dampak ringan, menengah, maupun sampai pada skenario yang buruk jika corona ini berlangsung terus menerus untuk memitigasi resiko terhadap kesehatan dan perekonomian nasional kita dan kita berharap seperti dari data publish by economic intelligent yang melihat bahwa ada kecenderungan kalau sampai tidak terhindarkan dari data tersebut terjadi semacam gelombang ketiga konflik untuk covid-

43

19 ini harus betul-betul kita persiapkan dan kita akan tentunya BUMN akan berdiri pada posisi depan untuk lebih memberi pada penguatan ekonomi secara nasional.

Pak Menteri, ada hal yang sederhana dan saya kira ini ditunggu oleh keseluruhan, oleh masyarakat terkait tadi sudah disinggung mengenai hal yang terkait dengan daya tahan tubuh Pak. Vitamin C ini menghilang dan kalau toh ada begitu mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah selain tidak ada, harganya juga terlalu mahal. Maka kami sangat berharap Rapat ini atau Komisi VI meminta kepada BUMN untuk menyiapkan BUMN-BUMN Farmasi kita untuk hal yang terkait ketersediaan Vitamin C, ini penting. Dan yang kedua tadi sudah disinggung masker yang non medis, ini sangat menekan pandemi ya, meskipun bukan masker sebagai penentu utama dalam menekan pandemic tetapi faktanya Vietnam, Thailand bahkan Wuhan sendiri maskerisasi atau mendonlot mulut dengan masker ini sangat efektif. Tetapi saya kira pemerintah tidak bisa menghimbau masyarakat untuk memakai karena memang tidak ada masker yang tidak perlu harus masker yang medis tetapi yang non medis. Kita berharap BUMN, Koperasi dan swasta ini bisa 260 juta ini kalau keluar itu menggunakan masker, ini ada satu data-data yang menunjukkan keberhasilan. Maka kami sangat berharap masker ini bisa diproduksi oleh BUMN-BUMN kita dengan melibatkan pengusaha UKM dalam menyediakan masker tersebut dengan menjaga kualitas dan produknya. Jadi, saya kira ini bisa juga dijadikan sebagai cara supaya ekonomi ini tetap berputar.

Demikian yang dari kami dan kawan-kawan, saya mengirimkan draft kesimpulan ke group untuk dibaca setelah respon dari Pak Menteri, kita nanti akan membacakan kesimpulan. Untuk kawan-kawan yang diluar Jubir ingin menambahkan mohon WA ke saya, akan saya catat karena Pak Menteri Perdagangan sudah siap juga untuk Rapat virtual.

Mohon izin. Ya, mohon mohon di WA ke saya untuk dicatat ke grup ke grup.

F-PKS (RAFLI): Ketua ketua, satu menit.

KETUA RAPAT: Ya, kami persilakan sebelumnya ke Pak Menteri dulu ya. Baru ke kawan-kawan.

F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Ya, boleh ke kawan-kawan baru ke Pak Menteri.

F-PDIP (Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc) :

Pak Menteri dulu.

44

KETUA RAPAT: Lanjut, ke Pak Menteri untuk menyampaikan respon jawaban dari kawan-kawan.

Yang penting-penting saja, Pak. Nanti yang perlu kita tambahkan bisa dimintakan secara tertulis.

Terima kasih.

MENTERI BUMN RI (ERICK THOHIR): Terima kasih. Yang terhormat Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komisi VI yang hadir hari ini. Saya nanti akan coba menjawab dan mungkin kekurangannya nanti saya akan buat tertulis tentu kepada Fraksi PPP Ibu Eli dan Fraksi PDIP Pak Dedi, Fraksi PAN Pak Nasril, Fraksi Golkar Pak Mukhtarudin, Fraksi PKS Pak Amin, Fraksi PPP Pak ..(suara terputus-putus).. Fraksi PKB Pak Nasim Khan dan Fraksi Nasdem Pak Subardi. Ada beberapa hal yang mungkin saya coba jelaskan bahwa memang pemerintah sudah mengeluarkan kebutuhan stimulus sebesar 405 triliun yang dimana apakah ada disitu penugasan untuk BUMN ada. Salah satunya mengenai subsidi listrik yang dimana listrik 450 digratiskan, 900 itu di diskon itu sudah termasuk didalam paket situ tentu kalau nanti ada permintaan yang 1.300 mungkin saya coba sampaikan tetapi otoritasnya tidak di saya, nanti saya sampaikan kepada Bapak Presiden ataupun daripada Menko Perekonomian. Lainnya disitu juga ada mengenai pendanaan rumah murah yang memang itu merupakan stimulus pertama sebesar Rp1,4 triliun itu untuk BTN ada disitu, lalu juga disitu ada juga kurang lebih Rp25 triliun untuk bahan baku, bahan pangan Rp25 triliun tetapi apakah itu semua ke Bulog saya belum dapat konfirmasi tetapi ada dana cadangannya karena Bulog sendiri pada hari ini kan masih punya stok yang di Gudang cukup banyak 1,2 juta dan ada juga untuk nanti pas musim panen, itu kemarin indikasinya masih cukup. Lalu juga di 405 triliun itu ada untuk stimulus dan lain-lain sampai 150 triliun tetapi saya yakin itu bukan buat beras semua tetapi itu adalah hal-hal yang diproyeksikan oleh pemerintah, yang lainnya saya rasa didalam paket yang 405 triliun BUMN hanya seperti itu, jadi ada pangan, ada bank, ada PLN, dan juga kemungkinan pangan, yang lainnya tidak masuk kepada BUMN. Mungkin pada kesempatan ini kalau diijinkan Pak Wamen saya untuk khusus menjelaskan mengenai Himbara, nanti yang lainnya saya akan jawab sendiri, silakan Pak Tiko. WAKIL MENTERI BUMN RI (KARTIKA WIRJOATMOJO):

Terima kasih Pak Menteri,

45

Bapak/Ibu Pimpinan dan Anggota Komisi VI. Saya sampaikan khusus untuk program relaksasi kredit kita sudah mulai dalam dua minggu terakhir ini memang Juklak untuk masing-masing ini oleh OJK diserahkan ke masing-masing Bank. Namun kami terus berkoordinasi dan berusaha menyamakan kesamaan pandang dalam memandang restrukturisasi khususnya segmen UMKM dan Mikro. Sebagai contoh di Bank BRI sampai dengan tanggal 30 sudah ada restrukturisasi untuk 82.000 nasabah dengan plafon Rp6 triliun, lalu untuk retail 9.900 nasabah dengan plafon 7 triliun, untuk konsumen..(suara tidak jelas).. debitur sejumlah 0,6 trilun artinya sudah mulai bergerak. Masing-masing bank saat ini sedang menyamakan kebijakannya dan diharapkan memang dalam satu minggu kedepan pola restrukturisasi ini dan kriteria yang mana yang diterima dan pola restrukturisasi nanti itu akan lebih efektif dan bisa lebih dijalankan secara best. Tadi seperti disampaikan Pak Menteri bahwa kemungkinan dari 405 triliun stimulus tadi sebagian juga akan asuk ke bank dan akan digunakan untuk skema-skema ini kedepan ini juga kami sudah diskusikan secara intens dengan Menteri Keuangan. Diharapkan juga dalam waktu seminggu kedepan akan ada keputusan bagaimana bank bisa memanfaatkan dana dari Kementerian Ekonomi yang juga 405 triliun ini, ini yang bisa kami sampaikan semoga dalam satu minggu kedepan program restrukturisasi ini bisa lebih efektif dan bisa dijangkau masyarakat luas dan sebelumnya kami prioritaskan kepada wilayah-wilayah yang saat ini menjadi red zone dari penyebaran covid. Terima kasih. MENTERI BUMN RI (ERICK THOHIR): Saya menambahkan untuk program PKBL bahwa kami sudah bicara dengan para BUMN yang terkait untuk menurunkan suku bunga untuk bina lingkungan ini dan dananya tetap sama jadi bukan sesuatu yang kita kurangi tetapi tetap bergulir. Tetapi khususnya untuk CSR yang selama ini anggaran bencana hanya 5% sekarang kita rubah menjadi 30% untuk tiga bulan pertama tetapi mungkin setelah itu kita bisa lebarkan lagi sampai 60% bila diperlukan dan disini sendiri sebenarnya kita sudah mencoba memberanikan diri mematok kira-kira berapa banyak pasien yang kalau terjadi out break terus meningkat untuk kapasitas kami di BUMN. Kita memberanikan diri di angka 10.000 pasien dengan kekuatan rumah sakit BUMN yang ada dan juga jaringan dan juga stok yang ada. Sebagai catatan saja kalau kita menanggani 10.000 pasien kebutuhan APD itu ada 1,5 juta APD yang kalau boleh jujur hari ini BUMN tidak punya APD sebesar 1,5 juta, lalu untuk kebutuhan ventilator, ventilator dibutuhkan 500 ventilator, BUMN hari ini baru punya 1/5 nya dari ventilator itu. Lalu untuk short kit 20.000, short kit ini jumlahnya 10.000 kali , 40.000 , short kit 40.000 kita sudah punya untuk short kit 40.000 . Untuk kebutuhan obat tadi saya sudah sampaikan kita sudah punya stok sampai 60.000 kebutuhan obat , apakah Clorofin, Zetomax yang lain-lain kita sudah punya untuk 60.000 dan juga Senin kalau nanti diputuskan siapa yang ingin meninjau rumah sakit

46

BUMN yang sudah siap khususnya untuk Covid-19 tetapi ijin kalau boleh ditentukan siapa, dan belum ada pasiennya, tetapi setelah dikunjungi pasti kita langsung akan buka untuk pasien tinggal ditentukan siapa yang mau datang meninjau kita atur. Lalu yang saya tambahkan juga untuk hutang, jadi hutang ini kita sudah mappingkan hutang-hutang yang jatuh tempo pada saat ini dan mana hutang-hutang yang bisa di restrukturisasi, kita semua dalam proses negosiasi tetapi memang kalau boleh terbuka yang terberat ya Garuda karena Garuda kondisinya sudah jatuh tempo tetapi secara industrinya hari ini koleps toursm kalau yang lain-lainnya kita di Kementerian BUMN masih optimis bisa coba restrukturisasi dan memperpanjang. Sebagai catatan untuk karya sudah kita diskusikan dengan Menteri Keuangan supaya karya-karya ini dipindahkan hutangnya dari Himbara ke sebuah struktur jangka panjang. Ini juga sudah dibicarakan dengan Menteri Keuangan dan Menteri Keuangan menyambut supaya program dari restruktur ini tetap berjalan baik. Kembali untuk industri farmasi, saya rasa industri farmasi kita sangat siap dengan obat-obatnya bahkan kita membuka pembicaraan dengan WHO dan CEPI kita sudah ditunjuk oleh WHO dan CEPI untuk menjadi patner untuk Kimia Farma dan Bio Farma. Bio Farma sedang mempelajari rekan-rekan ahlinya untuk coba menemukan vaksin ini sedang mencoba karena vaksin itu akan dibutuhkan dikemudian hari . Lalu untuk masalah pangan, saya bisa memastikan bahwa untuk pangan sendiri Bulog berdikari dan kita sudah mulai memproses dan menunggu kedatangannya. Saya juga sudah bicara langsung dengan Menteri Perdagangan beliau sangat mendukung dan In Syaa Allah kita bisa mulai coba tanggani untuk kebutuhan-kebutuhan ini. Lalu untuk BBM, saya rasa BBM kemarin sudah disampaikan pada saat rapat dengan Presiden stok daripada Pertamax, Elpiji, Premium, Petralite, Avtur, Gasoil, Bio Solar semua dalam kondisi yang aman karena kemarin pada saat harga turun kita coba mulai menyetok kebetulan harganya murah jadi ini sudah aman juga kita bisa yakinkan. Lalu Hotel untuk tempat isolasi saya rasa besok Senin bisa dilihat ada salah satu Hotel di sebelah Rumah Sakit Pertamina Cempaka Putih itu Hotel yang sudah bisa dipakai untuk tenaga medis dan juga ada beberapa hotel yang bisa kita pergunakan untuk isolasi . memang kalau ditanya kembali sorry saya agak loncat-loncat karena saya catat semua. Lalu untuk Rumah Sakit BUMN sendiri memang kapasitasnya itu 35 yang bisa kita convert untuk covid-19 yang tadi sudah saya sampaikan jumlah tempat tidurnya 2.400 an . nanti saya sampaikan dimana saja Rumah Sakit BUMN ini dan nanti bisa juga staff khusus Pak Arya membantu teman-teman untuk melihat kondisi rumah sakit itu dan juga kesiapan mereka bahkan untuk bantuan-bantuan nanti kita mapping dengan perwakilan daripada Komisi VI di masing-masing daerah untuk bantu mengawasi. PMN memang pada saat ini kami sedang menegosiasikan PMN dengan Menteri Keuangan walaupun tadi sudah disampaikan disitu ada tulisan PMN tidak diprioritaskan memang ini kondisi yang dihadapi tetapi berikan waktu kami tetap bernegosiasi dengan Kementerian Keuangan untuk meyakinkan mana-mana PMN yang memang sangat dibutuhkan. Kami sendiri sudah mensortir dari kebutuhan PMN yang awalnya berapa kita sudah mensortir hampir 50% dari nanti datanya saya berikan juga kepada Pimpinan supaya jangan, saya terbuka tetapi mungkin takutnya ini terbuka sama media saya rasa

47

kurang etis, lebih baik saya sampaikan secara tertulis nanti PMN mana yang prioritas, PMN mana yang bisa ditunda, walaupun kita sudah sortir. Untuk mengenai masker saya rasa ini nanti menjadi bagian untuk CSR kita bisa kita lakukan nanti kita pastikan karena masing-masing BUMN sendiri pada saat ini sudah mulai memasukkan strategi-strategi mereka untuk penangganan covid-19 ini. Tentu yang terpenting juga yang tadi disampaikan oleh Ketua, bagiamana nanti kami dengan Pak Aria Bima bisa mulai memappingkan regulasi-regulasi mana yang bisa menolong percepatan birokrasi. Saya rasa contoh seperti PTPN sendiri, saya rasa PTPN ini punya pabrik gula dan dia sendiri menanam tebu, kalau memang kedepan ada fleksibilitas PTPN bisa import tanpa ada ijin-ijin baru tetapi tentu disesuaikan mappingnya dengan kebutuhan pada saat itu saya rasa ini bisa menjadi terobosan untuk PTPN dan juga untuk regulasi lainnya yang nanti kita luangkan diskusi saya rasa dengan video conference bisa kita lakukan supaya bisa regulasi ini lebih fleksibel dengan keadaan-keadaan yang kita hadapi saat ini ataupun masa yang akan datang. Untuk realokasi anggaran saya rasa terbuka memang anggaran kita itu tidak besar, realokasi anggaran tetap coba kita lakukan tetapi di lain pihak ketika kami terbentur dengan proses restrukturisasi mau tidak mau kita juga memerlukan dana ini untuk meng-higyer tim untuk menjadi bagian dari restrukturisasi. Ini sedang di mappingkan oleh Pak Sesmen nanti kami sampaikan juga bagaimana kami bisa melaporkan secara tertulisnya. Untuk buy back kami melakukan prioritas buy back di 6 (enam) perusahaan, Bank Mandiri, BRI, Telkom, BNI, Bukit Asam, yang memang secara deviden itu kita pastikan baik. Bukit Asam khususnya sendiri devidennya ini memang untuk mendukung tadi Freeport karena deviden Bukit Asam itu dipakai cash flow buat akuisisi Freeport, jadi itu juga kita inginkan, jadi dari total budget 8,5 triliun yang sudah disetujui kita baru pakai 850 miliar ini kemarin ketika juga kita melihat ketika Amerika memberikan stimulus 2 triliun saham semua naik. Nah, kita ikutan disitu tentu saya terima kasih Komisi VI tadi mewanti-wanti kita harus hati-hati, kita lakukan dengan hati-hati pasti. Kenapa juga kita pastikan hanya 6 BUMN karena kita inginkan dengan deviden yang telah diberikan BUMN-BUMN tersebut bukan BUMN yang sudah publik tetapi tidak deviden yang baik. Berikutnya juga disini saya ingin menambahkan sedikit mengenai vitamin C, nanti vitamin C saya coba bicara dengan Kimia Farma atau bio Farma ataupun BUMN Farmasi lain mengenai bagaimana kita bisa melakukan pengadaan tetapi ini tentunya sebagai catatan buat kita semua ini yang kemarin juga Komisi VI sama kami BUMN bersepakat bahwa banyak sekali bahan baku ini import seperti kita tahu di industry farmasi 90% import, APD kita hanya bisa menjahit kebutuhannya untuk bahan baku import. Karena itu memang salah satunya PTPN kedepan menjadi kunci bagaimana bisa membalance tetapi bahan-bahan baku yang diperlukan khususnya untuk farmasi atau obat-obatan, tetapi untuk masker dan APD kali ini kalau kami dari perusahaan BUMN musti memproduksi itu kita belum siap karena itu memang harus import yang APD itu, tetapi kalau untuk masker kita bisa mencarikan solusi. Saya rasa sementara itu jawaban Ketua dan Wakil Ketua, para Anggota Dewan yang terhormat. Nanti kalau ada yang kurang lengkap kita coba jawab tertulis tetapi semua yang kita lakukan ini tertulis tetapi khususnya untuk yang sensitive saya rasa

48

saya berikan langsung saja kepada Pimpinan agar nanti Pimpinan bisa mencoba bertemu ke masing-masing Fraksi karena ada beberapa data yang saya rasa sensitive yang belum bisa diberikan. Itu dari saya, mungkin Pak Wamen Budi mau menambahkan sedikit kalau ada atau cukup. WAKIL MENTERI BUMN RI (BUDI GUNADI SADIKIN): Saya rasa cukup Pak Menteri, sudah disampaikan Bapak dengan sangat jelas. Terima kasih. MENTERI BUMN RI (ERICK THOHIR): Oh mungkin Pak Wamen Budi tambahkan konsepsi CSR kita yang lab, mungkin supaya tadi ada pertanyaan mengenai lab, yang 10 lab, 1 lab nya untuk 10.000 orang tes per hari, saya lupa. Silakan Pak Wamen Budi. WAKIL MENTERI BUMN RI (BUDI GUNADI SADIKIN): Terima kasih Pak Menteri. In Syaa Allah Sabtu besok akan datang satu mesin besar, akan di pasang di Rumah Sakit Pertamina Jaya kapasitas 1.300 sampai 1.400 tes per hari. Kalau misalnya nanti Bapak-bapak berkenan mendampingi Pak Menteri In Syaa Allah sudah bisa dilihat mesinnya. Kemudian minggu depan akan datang lagi sekitar 10 mesin dari Swiss dimana kapasitasnya bisa mencapai 1.000 tes masing-masing per hari Pak dan rencananya kami akan distribusikan ke rumah sakit-rumah sakit BUMN di kota-kota dimana terjadi auto break dari virus ini. Sehingga dengan demikian alat-alat tes tersebut bisa dimanfaatkan oleh kota tersebut dan atas arahan dari Pak Menteri BUMN Pak Erick, kami juga diminta kerjasama dengan lab-lab dan rumah sakit-rumah sakit daerah dan swasta yang ada di kota tersebut. Mungkin demikian tambahan kami Pak Erick. MENTERI BUMN RI (ERICK THOHIR): Terima kasih Pak Wamen Budi, saya rasa itu penyampaian singkat pada saat ini nanti kita tambahkan yang tertulis Pak Ketua dan Pimpinan.

49

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Menteri beberapa jawaban dan respon hari ini dan saya tetap berharap walaupun nanti di jawab secara tertulis. Mengenai scenario penyiapan manajemen protokol untuk membuat beberapa scenario baik itu dampak ringan, menengah sampai scenario terburuk kalau jika corona ini berjalan terus menerus untuk memitigasi resiko terhadap kesehatan dan perekonomian yang saya berharap dalam rapat kedepan itu ada hal yang bisa disampaikan ke kita. Kemudian Pak Menteri, saya ini menggunakan masker buatan UKM kita, ini yang saya maksudkan perlu jumlah banyak memang ini tidak masker medis tetapi masker non medis karena dengan masker ini merupakan langkah preventif kita tidak tahu apakah kita terkena covid atau tidak. Menurut informasi banyaknya pasien yang sebenarnya tidak mengalami suatu gejala, maka saya berharap BUMN mampu mempelopori atau membuat masker yang non medis ini untuk cara kita supaya masyarakat bisa kita wajibkan penggunaannya pada saat keluar. Ini yang penting dan saya kemarin juga kepada Menteri UKM bersama-sama membuat masker non medis sebagai gerakkan maskerisasi yang itu sangat efektif karena lockdown wilayah yang penting itu me-lock down mulut kita untuk tidak mengeluarkan air liur baik itu yang sudah terkena maupun juga masuk yang belum terkena, saya kira ini yang perlu bisa kami sampaikan. Sebelum kita merumuskan kesimpulan apakah Pak Andre jadi menyampaikan pertanyaan karena kita juga sedang menghitung waktu untuk mengakhiri rapat hari ini?. Cukup Pak Andre? F-GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Mau nanya mas, mau ke Pak Menteri, 2 menit ya? KETUA RAPAT: 1 Menit. F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Oke 1 menit. Pak Menteri yang saya hormati dan, Seluruh Pimpinan DPR RI Komisi VI. Saya langsung saja Pak Menteri, saya mendapat aspirasi di daerah ya bahwa tolong seluruh BUMN yang pengadaannya itu supplier maupun kontraktor jangan sampai terdzholimi dengan kebijakan BUMN, saya kasih contoh Pak Menteri ini aspirasi Dapil saya Sumatera Barat I itu dijanjiin SCF sampai dengan 3 bulan Pak Menteri tentu ini sangat merugikan dan sangat memberatkan bagi kontraktor dan supplier-supplier di daerah kalau sampai 3 bulan itukan lewat Lebaran Pak Menteri padahal duit mereka 6 bulan sudah tengelam di BUMN-BUMN yang tempat mereka supply.

50

Jadi harapan saya Pak Menteri sekali lagi mendorong contohnya Semen Indonesia, Semen Padang jangan sampai SCF nya sampai 3 bulan itu tentu mendzholimi supplier dari kontraktor maupun rekanan yang, maupun pengusaha-pengusaha UMKM di Dapil saya. Tolong Pak Menteri itu menjadi pantauan, itu yang pertama. Kedua, selamat bertugas, selamat bekerja mudah-mudahan seluruh langkah kita dimudahkan. Terima kasih. Singkat padat. KETUA RAPAT:

Pak Rafli, 1 menit, salam-salam saja. F-PKS (RAFLI): Baik, marilah-marilah dimulai dengan semangat baru. Mudah-mudahan Allah berikan kekuatan buat kita, buat Pak Menteri, buat kita semua sehat lahir batin In Syaa Allah. Satu hal yang mau saya sampaikan tentang PKBL dan CSR BUMN hendaknya dapat digunakan dalam rangka mendukung, memperbanyak alat-alat kesehatan, sudah disampaikan tadi ya. Yang dibutuhkan dalam upaya pencegahan corona yang dihasilkan oleh pakar-pakar. Misalkan alat tes corona yang dihasilkan oleh usiah wabil khusus ini untuk Aceh, anti septik dan lain-lain, itu Pak Menteri. Kemudian satu hal lagi yang ingin saya sampaikan juga, ini banyak di UMKM-UMKM di sektor fashion jahit menjahit ini sekarang sudah beralih pada untuk menjahit masker yang seperti Ketua sampaikan tadi. Jadi ada baiknya, ada baiknya kalau ada BUMN-BUMN program-program kita yang ada disini bolehlah nanti berkoordinasi dengan Anggota yang ada di daerah supaya produk mereka itu dapat dibeli dan bisa kita serahkan kepada masyarakat. Kedua menurut saya adalah bagaimana hari ini persoalan kita harus lebih kongkrit dengan konstituen, konsetituen melihat keberadaan kita ini memperhatikan persoalan pangan mereka juga disamping urusan kesehatan dan lain-lain. Nah, satu hal lagi Bapak Menteri yang terhormat, hari ini saya sampaikan juga satu lagi, itu harga Gula di Aceh Masya Allah Rp28.000,- per kilo , masyarakat sudah dirumahkan, mungkin itu yang menjadi pertimbangan disamping strategi lain yang kita harap BUMN tetap establish tetap menjadi pundi-pundi untuk membangun bangsa kita In Syaa Allah . Mari-marilah pulang dengan semangat baru. KETUA RAPAT: Dua kawan kita di respon pada saat closing statement saja. Sekarang saya akan sampaikan beberapa kesimpulan rapat.

51

F-PD (DR. Ir. E. HERMAN KHAERON, M.Si) :

Pak Bimo, Satu menit, tetapi nanti jawabannya tertulis Pak Bimo. Satu menit, sedikit saja. KETUA RAPAT: Iya Pak. F-PD (DR. Ir. E. HERMAN KHAERON, M.Si) :

Saya minta nanti di dalam jawaban tertulisnya Pak Menteri itu tentang mitigasi untuk bidang pangan terkait dengan BUMN pangan terhadap ketersediaan dan keterjangkauan pangan, itu saja.

Terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih. Bapak Menteri dan kawan-kawan sekalian, Draft kesimpulan sudah kita siapkan saya akan segera menyampaikan untuk kita putuskan secara bersama-sama. Draft kesimpulan Rapat Kerja virtual Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN RI, Jum’at 3 April 2020.

1. Komisi VI

Tolong ini dibuka semua ya, setujunya biar bareng begitu.

1. Komisi VI DPR RI mengapresiasi langkah-langkah progresif Kementerian BUMN RI dalam penegahan penyebaran Covid-19 di seluruh Indonesia dan usaha penyelamatan usaha BUMN;

2. Komisi VI DPR RI mendukung tetap berlanjutnya 7 (tujuh) Program Transformasi

Kementerian BUMN agar efektivitas dan efisiensi Perusahaan BUMN dalam menjalankan operasional bisnisnya guna menghasilkan laba yang lebih besar, peningkatan dividen, dan memberikan nilai tambah bagi negara dapat tercapai sesuai dengan UU No. 19, Tahun 2003 tentang BUMN, Pasal 65 ayat (2) yaitu “Dalam melakukan tindakan-tindakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), kepentingan BUMN, pemegang saham/pemilik modal, pihak ketiga, dan karyawan BUMN harus tetap mendapat perhatian.

52

Oke?. F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Oke mas cocok itu. ANGGOTA : Lanjut. KETUA RAPAT:

3. Komisi VI DPR RI dapat memahami dampak negative Covid-19 terhadap BUMN yaitu dividen TA 2020 berpotensi tidak tercapai, bahkan dividen TA 2021 diproyeksikan hanya mencapai 50%, dan diharapkan Dividen akan kembali stabil pada tahun 2022.

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN):

Ketua, Usul Ketua Pak Mukharudin. KETUA RAPAT: Yes. F-PG (Drs. MUKHTARUDIN): Barangkali kita tidak usah, saran saya tidak usah di close di 2022 mungkin bisa fleksibel disini, mungkin bisa lebih cepat atau bisa lebih lambat. Jadi bikin fleksibel di angka 2022 itu. KETUA RAPAT: Dan diharapkan deviden akan kembali stabil secepatnya. F-PG (Drs. MUKHTARUDIN): Iya bisa begitu. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS M.A) :

Mas, Bisa usul Mas. Pak Ketua, Bisa usul? Saya usul di kalimat pertama sudah benar bahwa Komisi VI memahami kemungkinan potensi menurunnya deviden pada tahun yang akan datang tetapi dari Kementerian diminta untuk melakukan semacam apa namanya skenario untuk apa namanya kira-kira perkembangan deviden kedepan. Kira-kira begitu usulannya.

53

Terima kasih. KETUA RAPAT: Oke, dan diharapkan Kementerian melakukan skenario untuk segera menstabilkan. F-PG (Drs. MUKHTARUDIN): Iya begitu Ketua, mungkin lebih fleksibel. KETUA RAPAT: Dan diharapkan Kementerian BUMN segera melakukan langkah-langkah untuk melakukan, langkah-langkah untuk segera menstabilkan secepatnya. Okle. F-PG (Drs. MUKHTARUDIN): Substansinya sudah oke, tinggal redaksional. KETUA RAPAT: Nanti substansi. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS M.A) :

Harus dimulai untuk itu dimulai diidentifikasi dan skenario building. KETUA RAPAT: Masuk ke kalimat. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS M.A) :

Begitulah masuk ke kalimat..(suara tidak jelas).. bisa diperbaiki. F-PG (Drs. MUKHTARUDIN): Ini untuk teknis ya. KETUA RAPAT: Teknis ya.

(RAPAT:SETUJU)

54

4. Komisi VI DPR RI mendukung penugasan BUMN dari Presiden Republik Indonesia untuk bersinergi dengan kementerian lembaga lainnya dalam penangganan Covid-19. Setuju?

F-PD (DR. Ir. E. HERMAN KHAERON, M.Si) :

Pak Ketua, interupsi sedikit ini sebetulnya point 1 dan 4 ini itu bisa diperluas karena tadi tugas Kementerian BUMN itu bukan hanya penangganan di Covid-19 tetapi juga pada ketersediaan dan keterjangkauan pangan. Menurut saya ini menjadi dua hal penting di point 1 dan 4 itu ditambahkan termasuk ketersediaan dan keterjangkauan pangan itu dimasukkan. KETUA RAPAT: Lah tadi luas itu Pak, itu nanti coba ada di point 6, ini kita catat dulu Pak, nanti kita catat di ini, kita masuk ke 5. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS M.A) :

Izin Mas Bimo itu untuk merangkum saya kira point 4 itu bisa ditambah dengan penangganan dampak covidnya, jadi apakah itu terhadap ekonomi, ketersediaan pangan sudah ada disana. Jadi tidak hanya Covidnya saja tapi dampak karena ini hukumnya. KETUA RAPAT: Ini usulnya Pak Dedi sama Pak Khaeron ditunda dulu saya tidak hilangin tadi karena sampai bawah karena itu tertulis dibawah. Ini Pak, komitmen DPR RI mendorong konsolidasi kekuatan Kementerian BUMN Republik Indonesia untuk membantu pemerintah dan masyarakat sebagai agent of change yang dalam kaitannya dalam pemulihan ekonomi pasca pandemic Covid-19. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS M.A) :

Hampir mirip ini Ketua. KETUA RAPAT: Terus.

6. Komisi VI DPR RI mendorong peningkatan kontribusi BUMN dan langkah-langkah konkrit yang berlangsung, yang berkaitan langsung dengan masyarakat yaitu energi, pangan, keuangan/perbankan dan alat medis.

Enam, Komisi VI DPR RI meminta Kementerian BUMN RI menyusun protokol manajemen krisis.

55

ANGGOTA : Nomor enam ditambahan. KETUA RAPAT:

Tak baca dulu nanti saya tanyakan. KETUA RAPAT:

7. Komisi VI DPR RI meminta Kementerian BUMN Republik Indonesia menyusun protokol manajemen krisis yang melampirkan skenario dampak ringan, menengah sampai terburuk apabila pandemi Covid-19 berlangsung dalam periode yang cukup lama untuk memitigasi resiko terhadap kesehatan dan perekonomian nasional.

Saya akan kembali ke mulai yang nomor empat, lima dulu Pak. ANGGOTA : Satu dulu, ntar dulu Ketua. KETUA RAPAT: Apa Pak. F-PD (DR. Ir. E. HERMAN KHAERON, M.Si) :

Begini Pak Bimo. Pak Bimo, Nomor satu itukan apresiasi ya, kan apresiasi terhadap BUMN ini bukan hanya di covid-19 tetapi dampak yang ditimbulkannya ada sektor-sektor lain toh termasuk pangan, energi itukan juga pada akhirnya BUMN paling depan begitu. KETUA RAPAT: Oke, pencegahan penyebaran Covid-19 dan dampak. F-PD (DR. Ir. E. HERMAN KHAERON, M.Si) :

Lainnya. KETUA RAPAT: Dan dampak lainnya.

56

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS M.A) :

Boleh usul Pimpinan. F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.AP.):

Pak Bimo, ini ada beberapa yang hampir mirip ini. 1, 4, 6.

KETUA RAPAT: Iya, 4 itu Kementerian Lembaga ya kan. Nomor 5 itu sebagai agent of change ya.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.AP.): Nggak, yang 6, 6.

KETUA RAPAT: Enam, aksentuasi hal yang terkait dengan kawan-kawan tadi banyak

membicarakan soal

F-PKB (Ir. H. M. NASIM KHAN): UMKM belum masuk.

KETUA RAPAT: Untuk energi, pangan, keuangan, perbankan dan medis. Ini sebenarnya tadi

merespon dari kawan-kawan.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.AP.): Maksudnya begini, maksudnya begini. Itu kan ada yang namanya tadi itu dampak

dari pada, itu mungkin yang dijadikan satu. Karena, tadi juga ada yang nyeletuk tentang UMKM. Jadi, kalau bisa ini dijadikan satu sehingga, bisa menjadi menjadi satu kesatuan yang cukup luas sehingga, kalau bisa bisa ini.

KETUA RAPAT:

Saya mengusulkan langsung masuk ke kalimat. Jangan membuat problem.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Mas Bimo, Mas bimo.

57

KETUA RAPAT: Tolong dilihatkan kalimatnya langsung, kalimatnya.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Ok, Nomor 1.

KETUA RAPAT: Ini rapat virtual, tidak diskusi lagi.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Ok, iya saya usul nomor 1 dan 4 digabung, Pimpinan.

KETUA RAPAT: Ok. Komisi VI mengapresiasi.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Mengapresiasi semua. Komisi VI DPR RI mengapresiasi seluruh upaya yang telah

dilakukan Kementerian BUMN. Upaya Kementerian BUMN.

KETUA RAPAT: Mana itu belum dirubah. Nggak, kalau substansinya nggak terlalu berubah, bertentanggan nggak usah

dulu.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Itu sudah bagus itu.

F-PKB (Ir. H. M. NASIM KHAN): Udah benar itu.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Udah benar, udah benar itu.

ANGGOTA : Udah benar.

58

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Yang mana yang benar, orang belum selesai ngomong.

KETUA RAPAT: Untuk bersinergi ya.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Saya selesaikan dulu.

KETUA RAPAT: Nggak nggak, gabungannya gabungannya Pak Deddy.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Ya, makanya biar saya selesaikan dulu.

KETUA RAPAT: Iya. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Komisi VI DPR RI mengapresiasi seluruh langkah dan upaya yang telah dilakukan

Kementerian BUMN RI.

KETUA RAPAT: Sudah

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Bersama Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka.

ANGGOTA : Loh kok bersama?

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.):

Dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 titik. Selanjutnya, Komisi VI DPR RI

mendukung upaya dan konsilidasi kekuatan BUMN. Upaya konsilidasi.

59

ANGGOTA : Penyelamatan.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Iya, dalam rangka penyelamat, dalam rangka menghadapi dampak pandemi

Corona Covid dan penyelamatan

KETUA RAPAT: Dampak dampak jangan disitu, Pak. Penyelamatan dulu. Ini ini adalah sinergi

kementerian lembaga dan penyelamatan usaha BUMN dulu. 1 dan 4 itu.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Kalau yang 4 itu ..(suara terputus-putus)..

KETUA RAPAT: Sudah bener dari Pak Deddy. Tapi, jangan dampak dulu. Penyelamatan dulu.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Oke, kalau gitu sampai situ aja. Silakan yang lain.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Kalau yang empat.

KETUA RAPAT: Jadi, dimasukan dah itu.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Pak Bimo, kalau yang 4 itu penugasan.

KETUA RAPAT: Saya ulangi. Komisi VI DPR RI mengapresiasi seluruh langkah dan upaya, itu

ketutup itu Pak, dimana itu, nah. Kementerian BUMN dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kok, Komisi VI.

60

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Jadi, panjang itu. Coba deh coba. Dan dampak lainnya sudah cukup disitu. BUMN

dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 dan dampak yang ditimbulkan.

KETUA RAPAT: Iya, ini kalau dijadikan kalimat. ..(suara tidak jelas).. kalimat ini, Pak.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Setelah Covid-19 dan dampak yang ditimbulkan, seperti itu.

ANGGOTA : Kita undang Pak Toha ya.

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN): Waduh, jangan ampun.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Dan dampak yang ditimbulkannya. Dampak yang ditimbulkannya, pak disitu Pak. KETUA RAPAT: Coba, ejaannya ..(suara tidak jelas)..Itu 4 dan 6 dijadikan satu.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Dan dampak yang ditimbulkannya. Dan ini apresiasi ini terhadap seluruh upaya

Kementerian BUMN gitu.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Pimpinan, usul Pimpinan. Kalau bisa redaksional nanti kan disusul kemudian.

Yang penting kan substansinya sudah masuk dalam materi-materi kesimpulan ini. ANGGOTA :

Saya rasa kurang lebih ..(suara terputus-putus)

KETUA RAPAT: ..(suara terputus-putus).. saya rasa mengikuti logika masukan dari sopo. Kamu

61

nggak bisa ..(suara terputus-putus)..

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Rapat virtual kita fokus substansi ..(suara terputus-putus).

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): ..(suara tidak jelas) substansi-substansi

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Maka, kita koreksi.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Substansi aja substansi.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): ..(suara terputus-putus).. pembahasannya yang kurang atau kalimatnya kurang

efisien, kita abaikan dulu selama selama virtual.

KETUA RAPAT: Kawan-kawan, jadi saya ulangi : mengapresiasi seluruh langkah dan upaya

Kementerian BUMN dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Dan dampak yang ditimbulkannya.

KETUA RAPAT: Dan dampak yang ditimbulkannya.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Kan substansinya masuk itu, Pak.

KETUA RAPAT: Iya dan dampak yang ditimbulkannya serta usaha penyelamatan.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI):

62

Upaya serta upaya penyelamatan. KETUA RAPAT: Ok.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Yang dilakukan oleh BUMN. KETUA RAPAT: Serta upaya penyelamatan Badan Usaha Milik Negara, BUMN tadi yang

disampaikan Pak Menteri ya.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Titik. Hapus 2 hapus.

KETUA RAPAT: Hah?

F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE) : Nomor 2 drop aja.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Iya.

KETUA RAPAT: Udah. Saya kira itu temen-temen dan yang terakhir. Komisi VI DPR RI, delapan delapan. Komisi VI DPR RI meminta Kementerian

BUMN untuk memberikan jawaban secara tertulis dalam waktu paling lama 5 hari kerja atas pertanyaan Anggota Komisi VI. Jangan 5 hari kerja.

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN) :

Ketua, itu nomor 6 ketua. Usul tambah Ketua.

F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): 6, Ketua.

63

KETUA RAPAT: Situasi.

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN) :

Nomor 6 saya tambah sedikit. Itu perbankan dan alat medis, tetapi juga mungkin ..(suara tidak jelas)..

KETUA RAPAT:

Nanti dulu nanti dulu nanti dulu, 8 dulu. 10 hari ya, ok. Terus nomor 6 kenapa?

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN): Dampaknya dampak

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN) :

Itu alat medis, tetapi juga obat-obatan, farmasi ini.

KETUA RAPAT: Iya, udah kan. Alat medis dan obat-obatan.

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN): Bukan Ketua, dari awal dong Ketua.

ANGGOTA : Nomor 6 coba ..(suara tidak jelas)

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN): Kesehatan dan medis. ..(suara tidak jelas).. UMKM.

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN) :

Obat-obatan dan alat medis.

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN): UMKM.

64

KETUA RAPAT: UMKM dimana ya UMKM?

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN): Di 6 di 6. Di 6 di 6.

KETUA RAPAT: Kok mevdorong fungsi BUMN dan langkah-langkah kongkrit yang berkaitan

langsung dengan masyarakat, yaitu : energi, pangan, keuangan, perbankan dan obat-obatan dan alat medis.

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN):

Serta UMKM.

KETUA RAPAT: Serta UMKM.

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN): Iya.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Pak Bimo, Pak Bimo. Mungkin, untuk tidak menutup dan membuka yang lainnya,

nggak pake serta, koma UMKM dan lain-lain. Karena, bisa muncul hal lain nanti.

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN):

Ya, betul itu betul itu. Setuju.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Sapu jagad itu UMKM itu.

F-PG (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.AP.): Betul itu, Pak Herman Khaeron.

F-PG (Drs. MUKHTARUDIN) :

Jadi, Pak Herman setuju Omnibus law, sapu jagat.

65

KETUA RAPAT: Gimana?

ANGGOTA : Kaji dulu, kaji dulu.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Itu aja, Pak medis, koma UMKM. Medis, koma UMKM dan lain-lain. Gitu aja, Pak.

KETUA RAPAT: Oh.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Ya, supaya lebih terbuka.

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN): Pak Herman, tadi ada lupa Pak. Proyek-proyek yang perlu di pending nggak perlu

dimasukan kesimpulan?

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Nggak perlu dulu Pak, oh yang itu yang projek-projek itu.

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN): Iya.

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): ..(suara tidak jelas).. BUMN lah.

F-PKB ( Ir. H. M. NASIM KHAN): Yang yang bisa di

KETUA RAPAT: Kira-kira cukup? Kawan-kawan sekalian terkait dengan.

66

F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): ..(suara tidak jelas).. BUMN ini, Pak Nasim. FGD aja, FGD dulu, FGD dulu, FGD

dulu. Evaluasi.

KETUA RAPAT: Kepada Menteri BUMN dan mana tadi skenario rapat. Demikian beberapa kesimpulan rapat virtual kita hari ini. Sebagaimana lazimnya

sebelum kita tutup, terlebih dahulu kami persilakan kepada Pak Menteri beserta seluruh jajarannya, diwakili Pak Menteri. Ada Wakil Menteri, untuk menyampaikan closing statement dan mungkin ada beberapa hal yang akan disampaikan terkait dengan beberapa masukan kawan-kawan yang terakhir.

Kami persilakan, Pak Menteri.

MENTERI BUMN (ERICK THOHIR):

Ketua dan Wakil Ketua dan para Anggota Dewan yang terhormat. Saya rasa dari kami cukup. Karena, malam ini pun masih ada rapat dengan

seluruh jajaran untuk masalah lab yang Hari Sabtu akan datang. Izin, Pak cukup. Terima kasih.

F-PG (Gde Sumarjaya Linggih, S.E., M.AP): Selamat bekerja dan tetap jaga kesehatan.

KETUA RAPAT:

Bapak Ibu dan Saudara kalian yang saya muliakan. Sekali lagi terima kasih saya sampaikan kepada Saudara Menteri BUMN beserta

jajarannya. Atas nama Pimpinan Komisi VI, kami menyampaikan ucapkan terima kasih Kepada kawan-kawan Anggota Komisi VI yang telah mengikuti rapat dengan penuh sabar dan perhatian. Saya sangat berharap Pak Menteri beserta jajaran dan kawan-kawan AnggotA, Pimpinan, Sekretariat, saya ucapan terima kasih dan kita tetap waspada menjaga kesehatan kita masing-masing, lingkungan kita. Kita berharap sampai tanggung jawab, tugas kita masih banyak. Jangan sampai justru rakyat memikirkan kita, tapi kita betul-betul atas ketulusan kita, betul-betul atas tanggung jawab kita, kita fungsikan tugas dan kewenangan kita untuk memaksimalkan hal-hal yang terkait dengan proses penyelamatan ini yang terkait dengan pandemi virus Corona.

Terima kasih buat.

67

Billahi Taufik Wal Hidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

rapat saya nyatakan ditutup.

Jakarta, 3 April 2020

a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT,

TTD.

DEWI RESMINI, S.E., M.SI. NIP. 197104071992032001