Yny Lap. 1 Pembahasan Homeostasisx

3
B. Pembahasan 1. Kegiatan I Cairan yang berada di dalam sel telur yang ditempatkan pada larutan NaCl lama kelamaan akan naik dan keluar dari membran sel telur. Hal ini dikarenakan partikel cairan yang berasal dari NaCl berosmosis ke dalam sel telur. Namun karena cangkang sel telur tidak mampu menampung semua cairan, maka cairan tersebut keluar melalui selang plastik. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan kami bahwa cairan pada sel telur yang ditempatkan pada larutan NaCl 0,2% mengalami kenaikan, pada pengukuran pertama memang tidak terjadi kenaikan tapi pada menit-menit berikutnya tampak terjadi kenaikan walaupun tidak begitu tinggi. Begitu pula sel telur yang di tempatkan pada larutan NaCl 0,4%, 0,8%, 1%, 2%, dan 4%. Hal tersebut juga terlihat pada aquades bahkan cairan dari sel telur yang ditempatkan pada aquades lebih tinggi dari larutan lainnya. Semakin tinggi konsentrasi larutan yang ditempatinya maka semakin banyak pula cairan yang keluar dari sel telur. Hal ini membuktikan bahwa konsentrasi cairan dalam sel telur hypotonis dari pada semua larutan NaCl yang digunakan. Dari pengamatan ini, dapat disimpulkan bahwa hal yang menyebabkan sehingga cairan pada telur yang berada pada aquades lebih tinggi dibandingkan dengan telur yang berada di larutan NaCl adalah Aquades memiliki konsentrasi air (pelarut) yang lebih tinggi sedangkan NaCl, kandungan zat terlarutnya yang tinggi namun pelarutnya rendah. Jadi telur yang berada dalam aquades lebih mudah terjadi osmosis dari pada telur yang berada dalam larutan NaCl, dan Aquades lebih mudah melalui membrane semipermeabel dari pada larutan NaCl, sehingga pergerakan airnya juga cepat. Juga dapat disimpulkan bahwa semakin besar kandungan NaCl (zat terlarut) dalam suatu larutan maka semakin kecil pergerakan air pada larutan tersebut karena kandungan air dalam larutan tersebut lebih rendah jadi tidak akan melakukan pergerakan.

Transcript of Yny Lap. 1 Pembahasan Homeostasisx

Page 1: Yny Lap. 1 Pembahasan Homeostasisx

B. Pembahasan 1. Kegiatan I

Cairan yang berada di dalam sel telur yang ditempatkan pada larutan

NaCl lama kelamaan akan naik dan keluar dari membran sel telur. Hal ini

dikarenakan partikel cairan yang berasal dari NaCl berosmosis ke dalam sel

telur. Namun karena cangkang sel telur tidak mampu menampung semua

cairan, maka cairan tersebut keluar melalui selang plastik. Hal ini terbukti

dari hasil pengamatan kami bahwa cairan pada sel telur yang ditempatkan

pada larutan NaCl 0,2% mengalami kenaikan, pada pengukuran pertama

memang tidak terjadi kenaikan tapi pada menit-menit berikutnya tampak

terjadi kenaikan walaupun tidak begitu tinggi. Begitu pula sel telur yang di

tempatkan pada larutan NaCl 0,4%, 0,8%, 1%, 2%, dan 4%. Hal tersebut

juga terlihat pada aquades bahkan cairan dari sel telur yang ditempatkan pada

aquades lebih tinggi dari larutan lainnya. Semakin tinggi konsentrasi larutan

yang ditempatinya maka semakin banyak pula cairan yang keluar dari sel

telur. Hal ini membuktikan bahwa konsentrasi cairan dalam sel telur

hypotonis dari pada semua larutan NaCl yang digunakan.

Dari pengamatan ini, dapat disimpulkan bahwa hal yang

menyebabkan sehingga cairan pada telur yang berada pada aquades lebih

tinggi dibandingkan dengan telur yang berada di larutan NaCl adalah

Aquades memiliki konsentrasi air (pelarut) yang lebih tinggi sedangkan

NaCl, kandungan zat terlarutnya yang tinggi namun pelarutnya rendah. Jadi

telur yang berada dalam aquades lebih mudah terjadi osmosis dari pada telur

yang berada dalam larutan NaCl, dan Aquades lebih mudah melalui

membrane semipermeabel dari pada larutan NaCl, sehingga pergerakan

airnya juga cepat. Juga dapat disimpulkan bahwa semakin besar kandungan

NaCl (zat terlarut) dalam suatu larutan maka semakin kecil pergerakan air

pada larutan tersebut karena kandungan air dalam larutan tersebut lebih

rendah jadi tidak akan melakukan pergerakan.

Page 2: Yny Lap. 1 Pembahasan Homeostasisx

2. Kegiatan II

Pada pengamatan ini, kita menggunakan kulit katak bagian dorsal dan

ventral untuk mengetahui bagaimana peristiwa osmosis pada kedua perlakuan

tersebut. Dalam hal ini kita juga menggunakan larutan NaCl 6%, dimana

larutan NaCl 6% dimasukkan kedalm tabung reaksi yang ditutup dengan

menggunakan kulit katak bagian dorsal, dan larutan NaCl 6% dimasukkan

kedalam tabung reaksi yang ditutup dengan menggunakan kulit katak bagian

ventral.

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, terjadi kenaikan

larutan didalam tabung reaksi, dimana kenaikannya relative (berubah-ubah).

Larutan tersebut kadang mengalami kenaikkan kadang pula mengalami

penurunan, dan juga kadang-kadang stabil (tidak mengalami perubahan sama

sekali). Hal ini tidak sesuai dengan teori.

Berdasarkan teori, seharusnya larutan yang ada didalam tabung reaksi

mengalami peningkatan terus menerus sampai mencapai titik keseimbangan.

Perpindahan larutan ini disebabkan karena PA aquades lebih tinggi jika

dibandingkan jika dibandingkan dengan PA pada tabung reaksi sehingga

menyebabkan potensial osmotic aquades meningkat. Adapun penyebab

kegagalan dalam praktikum ini, yaitu adanya tekanan yang semakin

meningkat pada permukaan dalam dari selaput plasma, sehingga kecepatan

desakan keluarnya air seimbang dengan masuknya air sehingga tidak trjadi

osmosis, walupun konsentrasi didalam dan diluar membrane seimbang.

3. Kegiatan III

Pada kegiatan tiga, kami melakukan percobaan pada usus ayam.

Larutan yang kami gunakan adalah NaCl 6% dan NaCl 8%. Larutan yang

telah di masukkan ke dalam usus ayam diletakkan pada aquades. Ternyata

aquades mengalami pertambahan tinggi padahal menurut teori cairan yang

berada pada usus ayamlah yang harus bertambah, karena konsentrasi aquades

lebih tinggi dari pada larutan NaCl. Namun setelah kami mempelajari

Page 3: Yny Lap. 1 Pembahasan Homeostasisx

ternyata pertambahan tinggi yang terjadi pada aqauades tersebut disebabkan

karena adanya tekanan dari usus ayam yang volumenya semakin bertambah.

Hal ini berarti bahwa sebenarnya partikel dari aquadeslah yang berosmosis ke

dalam NaCl namun karena adanya tekanan ke bawah maka tampak seperti

NaCl berosmosis ke dalam aquades. Kita dapat melihat Pada konsntrasi 6 %

cairan aquades mengalami kenaikan namun tidak begitu banyak dan relatif

tetap. Begitu pula pada konsentrasi 8% cairan mengalami kenaikan lebih

tinggi pada konsemtrasi 6%.

Beragamnya hasil pengukuran yang terjadi pada ketiga pengamatan

yang telah kami lakukan seperti tidak bertambahnya tinggi cairan,

pertambahan cairan naik turun, dan sebagainya disebabkan oleh beberapa

faktor yaitu:

1. Larutan NaCl yang digunakan telah terkontaminasi, sehingga

konsentrasinya beubah.

2. Aquades yang digunakan juga telah terkontaminasi.

3. Wadah seperti tabung reaksi dan gelas kimia yang digunakan tidak steril.

4. Pecahnya selaput membran sel telur

5. Ketidaktelitian saat pengambilan data