VERTIGO
description
Transcript of VERTIGO
VERTIGO
KULIAH BLOK 15KULIAH BLOK 15
NeuromuskuloskeletalNeuromuskuloskeletal
FK-UMYFK-UMY
PENDAHULUAN
DEFINISI:DEFINISI:
Vertigo adalah perasaan penderita merasa Vertigo adalah perasaan penderita merasa dirinya atau dunia berputardirinya atau dunia berputar
ETIOLOGIETIOLOGI
1.1. Otologi: Otologi: 24-61% kasus24-61% kasus Benigna Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)Benigna Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) Meniere DeseaseMeniere Desease Parese N VIII Uni/bilateralParese N VIII Uni/bilateral Otitis MediaOtitis Media
22. . Neurologik Neurologik 23-30% kasus23-30% kasus Gangguan serebrovaskuler batang otak/ serebelumGangguan serebrovaskuler batang otak/ serebelum
Ataksia karena neuropatiAtaksia karena neuropati Gangguan visusGangguan visus Gangguan serebelumGangguan serebelum Gangguan sirkulasi LCSGangguan sirkulasi LCS Multiple sklerosisMultiple sklerosis Malformasi ChiariMalformasi Chiari Vertigo servikal Vertigo servikal
3. Interna:3. Interna: +/- 33% karena gangguan kardio vaskuler+/- 33% karena gangguan kardio vaskuler tekanan darahtekanan darah Aritmia kordisAritmia kordis Penyakit koronerPenyakit koroner InfeksiInfeksi < glikemia< glikemia Intoksikasi Obat: Nifedipin, Benzodiazepin, Xanax,Intoksikasi Obat: Nifedipin, Benzodiazepin, Xanax,
4. Psikiatrik4. Psikiatrik > 50% kasus> 50% kasus Klinik dan laboratorik : dbnKlinik dan laboratorik : dbn DepresiDepresi FobiaFobia AnxietasAnxietas PsikosomatisPsikosomatis
5. Fisiologik5. Fisiologik Lihat dari ketinggianLihat dari ketinggian
PATOFISIOLOGI VERTIGO
Reseptor Pengelola data Efektor
• Mata• Vestibuler• Propioseptik
Saraf Pusat • Otot skelet• Mata• Leher• Badan• Anggota gerak
Receptor Central Nervous System Sign & Simptom
Cerebral cortex
Vestibular Cerebellum
Vestibular Nuclei
CTZ
Vomiting centre
Autonomiccentres
Hypothalamus
Pituitary
Retina
VestibularApparatus
SomatosensoryReceptors
Motionstimuli
NAUSEADizzinessSomnolenceHeadacheDepressionPerformance-decrement
Increased Secretion ofADH, ACTH, GH, PRL
SWEATINGPALLORDecreased Gastric motility,Cardiovasculer &Inspiratory changes
VOMITING
NORMAL PROCESSING
Vestibular systemVisus
Propiocepsis
Sensory information
= coordinated
CENTRA
Oculomotor centra
Stabilization of visual field
Muscles of the body
Static and kinetic equilibrium
= known pattern
ABNORMAL PROCESSING
Vestibular systemVisus
Propiocepsis
Sensory information
=abnormal=Excesive=Discordant information
stimuli
CENTRA
= unknown patern
Oculomotor centra: NISTAGMUS
Muscles : DEVIATION
ALARMWARNING
CORTEX BECOMES CONSCIOUSAFFECTIVE COMPONENT VERTIGO
NEUROVEG. CENTRA
Head Acceleration Head angular Velocity Endolymph Displacement
Cupular AngleCilia Bending
Receptor Cell Potential
Synaptic Action
Generator Potential
Primay AfferentAction Potentials
CNS
PostureVORPerception
Ket: CNS: Central Nervous SystemVOR: Vestibulo Ocular Reflex
DIAGNOSIS VERTIGO ANAMNESIS
SERANGAN AKUT LABIRINTITIS
KRONIS BERULANG
TD. TELINGA
(-) (+)
POSISI BERUBAH • OTITIS• MENIERE• N.MA
(-) (+)
• Obat• > Ventilasi• Trauma Cervical
Osteofit Cervical
(-)
TD. TELINGA
(-) (+)• N MA•T. SEREB. PONTIN
EXHAUSTION (-) NEUROSIS
• Co R• A SCL
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS:PEMERIKSAAN NEUROLOGIS: KesadaranKesadaran Nn. CranialesNn. Craniales MotorikMotorik SensorikSensorik serebelumserebelum
PEMERIKSAAN KHUSUSPEMERIKSAAN KHUSUS Heart rate + iramaHeart rate + irama Palpase a. CarotisPalpase a. Carotis Auscultasi bising a. CarotisAuscultasi bising a. Carotis Romberg testRomberg test Tandem gaitTandem gait
STIMULASI VERTIGOSTIMULASI VERTIGO Hipotensi ortostatikHipotensi ortostatik Manuver valsavaManuver valsava Putar KepalaPutar Kepala Nylen-Barany testNylen-Barany test Kalori testKalori test N. OPHN. OPH N.OTOLN.OTOL
PARAMETER RESPON NORMAL
MORFOLOGI RESPONMORFOLOGI RESPON Yang menarik adl gelombang IV dan V sering Yang menarik adl gelombang IV dan V sering
bercampur bersama menjadi apa yang disebut bercampur bersama menjadi apa yang disebut kompleks IV-V .kompleks IV-V .
Variant-variant komplek IV-V adl:Variant-variant komplek IV-V adl:a.a. Puncak tunggal tanpa pemisahan gel. IV dan VPuncak tunggal tanpa pemisahan gel. IV dan Vb.b. Pemisahan gelombang IV dan V dimana IV lebih Pemisahan gelombang IV dan V dimana IV lebih
pendek dari Vpendek dari Vc.c. Pemisahan gelombang IV dan V dimana IV lebih Pemisahan gelombang IV dan V dimana IV lebih
tinggi dari Vtinggi dari Vd.d. Gelombang IV naik di atas gel VGelombang IV naik di atas gel Ve.e. Gelombang V naik diatas gel IVGelombang V naik diatas gel IVf.f. Gelombang terpisah sama tinggi Gelombang terpisah sama tinggi
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Beda Vertigo Neurogenik, Otogenik atau Psikogenik
Vertigo OtogenikVertigo Otogenik NeurogenikNeurogenikI. VERTIGOI. VERTIGO
1. Tipe1. Tipe
2. Arah2. Arah
Sering ditemukan rotatory Sering ditemukan rotatory directional Horisontal, directional Horisontal, RotatoryRotatory
Sering non RotationalSering non Rotational
Horisontal, Rotatory dan Horisontal, Rotatory dan bentukan oscillopsia, bentukan oscillopsia, scotomascotoma
II PEMERIKSAAN FISIKII PEMERIKSAAN FISIK
a. Perubahan Posisia. Perubahan Posisi Dipengaruhi perubahan Dipengaruhi perubahan posisi kepala/tubuhposisi kepala/tubuh
Dipengaruhi gerakan leherDipengaruhi gerakan leher
b. Gangguan gaitb. Gangguan gait Jarang/tidak adaJarang/tidak ada Sering adaSering ada
c. Gangguan fungsi c. Gangguan fungsi otonomotonom
Selalu adaSelalu ada Tidak/jarang terjadiTidak/jarang terjadi
d. Keluhan laind. Keluhan lain Tinitus, tuliTinitus, tuli Gangguan kesadaranGangguan kesadaran
III. PEMERIKSAAN NISTAGMUSIII. PEMERIKSAAN NISTAGMUS
a. Araha. Arah IndirectionalIndirectional BidirectionalBidirectional
b. Jenisb. Jenis Horisontal atau Horisontal Horisontal atau Horisontal RotatoryRotatory
Rotatory vertikal, downbeat Rotatory vertikal, downbeat up beatup beat
c. Fiksasi matac. Fiksasi mata menghambatmenghambat Tidak menghambatTidak menghambat
d. Posisional d. Posisional nistagmusnistagmus
Sukar diulang, Sukar diulang,
latensi lamalatensi lama
Mudah diulang, Mudah diulang,
singkatsingkat
e. Eye trackinge. Eye tracking SinusoidSinusoid Saccadic/ ataxicSaccadic/ ataxic
f. Kalorif. Kalori Unilateral weaknessUnilateral weakness Bilateral weaknessBilateral weakness
IV. PEMERIKSAAN VESTIBULO SPINALIV. PEMERIKSAAN VESTIBULO SPINAL
a. Rambert- test mata a. Rambert- test mata terbuka terbuka
tertutup tertutup NormalNormal
AbnormalAbnormal
AbnormalAbnormal
AbnormalAbnormal
b. Writing testb. Writing test Deviasi abnormalDeviasi abnormal Ataxic/ gelombangAtaxic/ gelombang
c. Ataksiac. Ataksia Tidak adaTidak ada Sering adaSering ada
d. Finger to finger testd. Finger to finger test NormalNormal AbnormalAbnormal
e. Past pointing teste. Past pointing test Abnormal kedua tanganAbnormal kedua tangan
Penyimpangan sisiPenyimpangan sisi
Abnormal, sisi lesi Abnormal, sisi lesi
Penyimpangan takPenyimpangan tak
f. Steppingf. Stepping Penyimpangan sisi lesiPenyimpangan sisi lesi Penyimpangan tak menentuPenyimpangan tak menentu
g. Walkingg. Walking Mata tertutup ada Mata tertutup ada penyimpangannyapenyimpangannya
Mata terbuka / tertutup ada Mata terbuka / tertutup ada penyimpangannyapenyimpangannya
BEDA VERTIGO PSIKOGENIK DAN NEUROGENIK
I. KELUHANI. KELUHAN Lebih banyak merasa tubuh Lebih banyak merasa tubuh berputarberputarUnstediness menonjolUnstediness menonjolDrop attack banyak dikeluhkanDrop attack banyak dikeluhkanLingkungan sebagai pencetusLingkungan sebagai pencetusKeluhan fisik lain menonjolKeluhan fisik lain menonjol
lingkungan berputarlingkungan berputar
JarangJarang JarangJarang JarangJarangJarangJarang
II. PERJALANAN II. PERJALANAN PENYAKITPENYAKIT
Fluktuatif Fluktuatif BervariasiBervariasi
III. USIAIII. USIA Usia mudaUsia muda Lebih banyak orang tuaLebih banyak orang tua
IV. FISIK IV. FISIK NEURALGIANEURALGIA
NormalNormal AbnormalAbnormal
V. NISTAGMUSV. NISTAGMUS Lebih lamaLebih lama
Bersifat fisiologisBersifat fisiologis
Lebih cepatLebih cepat
Bersifat patologisBersifat patologis
PENGOBATAN
Pengobatan vertigo neurogenik menyangkut:Pengobatan vertigo neurogenik menyangkut: tindakan suportif, tindakan suportif, terapi simptomatikterapi simptomatik Terapi kausatifTerapi kausatif Tindakan operasiTindakan operasi
Secara garis besar terapi dibagi dalam:Secara garis besar terapi dibagi dalam: Fase AkutFase Akut1.1. Anti kolinergikAnti kolinergik
Sulfas Atropin : 0,4 mg/imSulfas Atropin : 0,4 mg/im Scopolamin : 0,6 mg IV bisa diulang tiap 3 jamScopolamin : 0,6 mg IV bisa diulang tiap 3 jam
2.2. Simpatomimetika Simpatomimetika Epidame 1,5 mg IV bisa diulang tiap 30 menitEpidame 1,5 mg IV bisa diulang tiap 30 menit
3.3. Menghambat aktivitas nukleus vestibulerMenghambat aktivitas nukleus vestibulera.a. Golongan antihistaminGolongan antihistamin
Golongan ini, yang menghambat aktivitas Golongan ini, yang menghambat aktivitas nukleus vestibularis adalah : nukleus vestibularis adalah :
i.i. Diphenhidramin: 1,5 mg/im/oral bisa diulang Diphenhidramin: 1,5 mg/im/oral bisa diulang tiap 2 jamtiap 2 jam
ii.ii. Dimenhidrinat: 50-100 mg/ 6 jamDimenhidrinat: 50-100 mg/ 6 jamiii.iii. FlunarizinFlunarizin
b.b. SedatifSedatifi.i. Phenobarbital: 15-30 mg/ 6 jamPhenobarbital: 15-30 mg/ 6 jamii.ii. Diazepam: 5-10 mgDiazepam: 5-10 mgiii.iii. Chlorpromazin (CPZ): 25 mg Chlorpromazin (CPZ): 25 mg
Terapi KausalisTerapi Kausalisa.a. Oklusi:Oklusi:
Anti platelet agregasiAnti platelet agregasi VasodilatorVasodilator FlunarizinFlunarizin
b.b. Epilepsi:Epilepsi: PhenitoinPhenitoin CarbamazepinCarbamazepin
c.c. Migren:Migren: ErgotaminErgotamin FlunarizinFlunarizin
Terapi OperatifTerapi Operatifa.a. TumorTumor
b.b. Spondilosis servicalisSpondilosis servicalis
c.c. Impresi basilerImpresi basiler
TERIMA KASIH