Vertigo Marisa

36
LAPORAN KASUS Vertigo Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Saraf di RSUD Tugurejo Semarang Pembimbing : dr. ST. Istiqomah, Sp.S Disusun oleh : MARISA H2A008029

Transcript of Vertigo Marisa

Page 1: Vertigo Marisa

LAPORAN KASUS

Vertigo

Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Saraf

di RSUD Tugurejo Semarang

Pembimbing :

dr. ST. Istiqomah, Sp.S

Disusun oleh :

MARISA

H2A008029

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2012

Page 2: Vertigo Marisa

BAB I

PENDAHULUAN

Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa berputar mengelilingi

pasien atau pasien serasa berputar mengelilingi lingkungan sekitar. Vertigo tidak selalu

sama dengan dizziness. Dizziness adalah sebuah istilah non spesifik yang dapat

dikategorikan ke dalan 4 subtipe tergantung gejala yang digambarkan oleh pasien (Sura

et Newell, 2010). Terdapat empat tipe dizziness yaitu vertigo, lightheadedness,

presyncope, dan disequilibrium. Yang paling sering adalah vertigo yaitu sekitar 54%

dari keluhan dizziness yang dilaporkan pada primary care.

Kasus vertigo di Amerika  adalah 64 orang tiap 100.000. Vertigo juga lebih sering

terdapat pada Usia yang lebih tua yaitu diatas 50 tahun. Pada sebuah studi

mengemukakan vertigo lebih banyak ditemukan pada wanita dibanding pria (2:1), sekitar

88% pasien mengalami episode rekuren.

Diagnosis banding vertigo meliputi penyebab perifer vestibular (berasal dari

system saraf perifer), dan sentral vestibular (berasal dari system saraf pusat) dan kondisi

lain. 93% pasien pada Iprimary care mengalami BPPV, acute vestibular neuronitis, atau

menire disease (Lempert, 2009).

Karena pasien dengan dizziness seringkali sulit menggambarkan gejala mereka,

menetukan penyebab akan menjadi sulit. Penting untuk membuat sebuah pendekatan

menggunakan pengetahuan dari kunci anamnesis, pemeriksaan fisik, dan temuan

radiologis akan membantu dokter unutk menegakkan diagnosis dan member terapi yang

tepat untuk pasien (Labuguen, 2006).

Page 3: Vertigo Marisa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Vertigo berasal dari bahasa latin “vertere”= memutar. Vertigo ialah adanya

sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi (memutar) tanpa sensasi

perputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar (vertigo objektif)

atau badan yang berputar (vertigo subjektif). Vertigo termasuk kedalam gangguan

keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening, sempoyangan, rasa seperti

melayang atau dunia seperti berjungkir balik.

B. ETIOLOGI

Kemungkinan penyebab vertigo yaitu:

Infeksi virus seperti common cold atau influenza yang menyerang area labirin

Infeksi bakteri yang mengenai telinga bagian tengah

Radang sendi di daerah leher

Serangan migren

Sirkulasi darah yang berkurang dapat menyebabkan aliran darah ke pusat

keseimbangan otak menurun

Mabuk kendaran

Alkohol dan obat-obatan tertentu .

Beberapa kelainan metabolik dapat menyebabkan vertigo, seperti tekanan darah

tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit tiroid, anemia, dan gangguan kalsium.

Penyebab autoimun juga dapat menyebabkan timbulnya keluhan ini, antara lain

arthritis rheumatoid (rematik), lupus, sarcoid, dan berbagai penyakit lain yang

jarang. Penyakit infeksi seperti sifilis juga dapat menyebabkan vertigo.Penyebab-

penyebab di atas dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium.

Berbagai masalah neurologi, seperti multiple sklerosis, infeksi otak dan tumor

otak dapat menyebabkan vertigo.

Sindrom Meniere merupakan kondisi dimana terdapatnya cairan di telinga bagian

dalam yang menyebabkan vertigo yang hilang timbul, rasa penuh di telinga, dan

berkurangnya pendengaran yang juga berfluktuasi serta telinga

Page 4: Vertigo Marisa

berdengung.Vertigo biasanya hilang dalam beberapa jam.Pada sebagian kasus

hilangnya pendengaran dapat makin parah.

Alergi, khususnya terhadap makanan dapat menyebabkan terkumpulnya cairan

dalam telinga dalam.

VERTIGO

C. PATOFISIOLOGI

Fungsi keseimbangan tubuh terdiri dari tiga sistem, yaitu sistem vestibular,

sistem visual, dan sistem somatosensorik atau proprioseptik.Vertigo muncul jika ada

gangguan pada salah satu atau lebih dari ketiga sistem keseimbangan itu.Sistem

vestibular bertanggung jawab untuk mengintegrasikan rangsangan terhadap indera

dengan pergerakan tubuh serta menjaga agar suatu obyek berada dalam fokus

penglihatan saat tubuh bergerak.

Saat kepala bergerak, informasi disampaikan ke labirin, suatu organ di telinga

bagian dalam berupa tiga saluran berbentuk setengah lingkaran yang dikelilingi

cairan. Labirin lantas menyalurkan informasi gerakan ke saraf vestibular atau nervus

VIII yang kemudian membawa informasi ke batang otak, dilanjutkan sampai ke

Page 5: Vertigo Marisa

serebelum (bagian otak yang mengontrol koordinasi, keseimbangan, pergerakan,

tekanan darah, dan kesadaran).

Jika ada gangguan pada sistem ini, yang lazim disebut vertigo vestibular, dunia

akan terasa seperti berputar. Serangan vertigo jenis ini umumnya terjadi secara

mendadak, bersifat datang-pergi (episodik), disertai rasa mual/muntah, kadang-

kadang ada denging di telinga.Pencetus serangan ini adalah gerakan kepala.

Vertigo vestibular dibedakan menjadi tipe sentral, gangguan terjadi pada batang

otak sampai otak besar.

Yang kedua adalah tipe perifer, gangguan terletak pada batang otak sampai

labirin di telinga bagian dalam.Penyebab vertigo vestibular antara lain trauma kepala,

infeksi otak, tumor, infeksi sekitar sinus atau lainnya (flu, pilek, diare), remote efek

(reaksi terhadap infeksi yang menyebabkan vertigo). Gejala vertigo vestibular perifer

adalah pandangan kabur, letih, lesu, sakit kepala, detak jantung cepat, kehilangan

keseimbangan, kehilangan konsentrasi, nyeri otot terutama di leher dan punggung,

mual, muntah, kemampuan kognitif menurun, serta sensitif terhadap cahaya dan

bunyi. Adapun gejala vertigo vestibular sentral antara lain diplopia (pandangan

ganda), sakit kepala hebat, gangguan kesadaran, koordinasi tubuh menurun, mual dan

muntah, serta lemas.

Pada vertigo nonvestibular, sensasi yang dirasakan penderita adalah melayang,

bergoyang, atau sempoyongan.Serangan biasanya terjadi terus-menerus, tetapi tidak

ada mual maupun muntah.Vertigo akibat gangguan sistem visual biasanya dicetuskan

oleh situasi yang ramai, banyak orang atau benda lalu lalang.Pada gangguan sistem

somatosensorik/proprioseptik atau gangguan pada saraf sumsum tulang belakang,

misalnya gangguan pada saraf tepi berupa kaki baal atau pundak kaku, impuls

gerakan terlambat diterima otak besar. Akibatnya, keseimbangan penderita terganggu

dan termanifestasi sebagai vertigo.Gangguan baal biasanya dialami penderita

diabetes. Adapun leher kaku (cervical tension) umumnya dialami mereka yang

bekerja di belakang meja.

D. KLASIFIKASI DAN GEJALA

Asal terjadinya vertigo dikarenakan adanya gangguan pada sistem keseimbangan

tubuh. Bisa berupa trauma, infeksi, keganasan, metabolik, toksik, vaskular, atau

autoimun.Sistem keseimbangan tubuh kita dibagi menjadi 2 yaitu sistem vestibular

Page 6: Vertigo Marisa

(pusat dan perifer) serta non vestibular (visual [retina, otot bola mata], dan

somatokinetik [kulit, sendi, otot]).

Sistem vestibular sentral terletak pada batang otak, serebelum dan serebrum.

Sebaliknya, sistem vestibular perifer meliputi labirin dan saraf vestibular. Labirin

tersusun dari 3 kanalis semisirkularis dan otolit (sakulus dan utrikulus) yang berperan

sebagai reseptor sensori keseimbangan, serta koklea sebagai reseptor sensori

pendengaran. Sementara itu, krista pada kanalis semisirkularis mengatur akselerasi

angular, seperti gerakan berputar, sedangkan makula pada otolit mengatur akselerasi

linear.

Segala input yang diterima oleh sistem vestibular akan diolah. Kemudian,

diteruskan ke sistem visual dan somatokinetik untuk merespon informasi

tersebut.Gejala yang timbul akibat gangguan pada komponen sistem keseimbangan

tubuh itu berbeda-beda.

 

Tabel 1. Perbedaan Vertigo Vestibular dan Non Vestibular

Gejala Vertigo Vestibular Vertigo Non Vestibular

Sifat vertigo

Serangan

Mual/muntah

Gangguan

pendengaran

Gerakan pencetus

Situasi pencetus

rasa berputar

episodik

+

+/-

gerakan kepala

-

melayang, hilang

keseimbangan

kontinu

-

-

gerakan obyek visual

keramaian, lalu lintas

 

Tabel 2. Perbedaan Vertigo Vestibular Perifer dan Sentral

Gejala Vertigo Vestibular Perifer Vertigo Vestibular Sentral

Bangkitan vertigo

Derajat vertigo

Pengaruh gerakan

kepala

Gejala otonom (mual,

muntah, keringat)

Gangguan pendengaran

lebih mendadak

berat

++

++

+

lebih lambat

ringan

+/-

+

-

Page 7: Vertigo Marisa

(tinitus, tuli)

Tanda fokal otak

- +

 

Berdasarkan awitan serangan, vertigo dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu

paroksismal, kronik, dan akut. Serangan pada vertigo paroksismal terjadi mendadak,

berlangsung beberapa menit atau hari, lalu menghilang sempurna. Suatu saat

serangan itu dapat muncul lagi. Namun diantara serangan, pasien sama sekali tidak

merasakan gejala. Lain halnya dengan vertigo kronis. Dikatakan kronis karena

serangannya menetap lama dan intensitasnya konstan.Pada vertigo akut, serangannya

mendadak, intensitasnya perlahan berkurang namun pasien tidak pernah mengalami

periode bebas sempurna dari keluhan.

Jenis Vertigo

Berdasarkan

Awitan

Serangan

Disertai Keluhan

Telinga

Tidak Disertai

Keluhan Telinga

Timbul Karena

Perubahan Posisi

Vertigo

paroksismal

Penyakit Meniere,

tumor fossa cranii

posterior, transient

ischemic attack (TIA)

arteri vertebralis

TIA arteri vertebro-

basilaris, epilepsi,

vertigo akibat lesi

lambung

Benign

paroxysmal

positional vertigo

(BPPV)

Vertigo

kronis

Otitis media kronis,

meningitis

tuberkulosa, tumor

serebelo-pontine, lesi

labirin akibat zat

ototoksik

Kontusio serebri,

sindroma paska

komosio, multiple

sklerosis, intoksikasi

obat-obatan

Hipotensi

ortostatik, vertigo

servikalis

Vertigo akut Trauma labirin,

herpes zoster otikus,

labirinitis akuta,

perdarahan labirin

Neuronitis

vestibularis,

ensefalitis

vestibularis, multipel

sklerosis

-

E. LANGKAH DIAGNOSIS

Anamnesis

Page 8: Vertigo Marisa

Apakah terjadi pengaruh perubahan sikap ?

Apakah terdapat kondisi lain selain perubahan posisi yang dapat membuat sensasi

vertigo bertambah berat ?

Apakah terdapat disorientasi ?

Apakah gangguan penglihatan hanya terjadi saat bergerak?

Pencetus

Awitan

Apakah terdapat gejala deficit neurologis fokal seperti penglihatan ganda,

gangguan menelan, disartri atau kelemahan motorik?

Pemeriksaan fisik

Nistagmus

Pemeriksaan neurologis dengan perhatian khusus pada :

- Posturografi : tes Romberg yang dipertajam, past-pointing test, maneuver

Nylen Barany atau Dix-Halpike

- Tes kalori

- Saraf – saraf cranial

- Fungsi motorik dan sensorik

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium : darah lengkap, profil lipid, asem urat, dan hemostasis

Foto rontgen servikal

Neurofisiologi sesuai indikasi : EEG (elektroensefalografi), ENG

(elektronistagmografi), EMG (elektromiografi), BAEP (Brainstem Auditory

Evoked Potential), dan Audiometri

Neuroimaging : CT Scan, MRI, Arteriografi

F. PENATALAKSANAAN

1. Medikamentosa

Page 9: Vertigo Marisa

Umumnya merupakan pengobatan simptomatis. Beberapa obat yang dapat

diberikan antara lain sebagai berikut (6,7) :

1. antikolinergik/parasimpatolitik

2. antihistamin

3. penenang minor dan mayor

4. simpatomimetik

5. vasodilator

2. Fisioterapi

Terapi rehabilitasi bertujuan untuk membangkitkan dan meningkatkan

kompensasi sentral dan habituasi pada pasien dengan gangguan vestibular.

Mekanisme kerja terapi ini adalah substitusi sentral oleh sistem visual dan

somatosensorik untuk fungsi vestibular yang terganggu, mengaktifkan kendali

tonus inti vestibular oleh serebelum, sistem visual dan somatosensorik, serta

menimbulkan habituasi, yaitu berkurangnya respon terhadap stimulasi sensorik

yang diberikan berulang-ulang.

Pengobatan vertigo :

Terapi kausal : merupakan pengobatan terbaik yaitu sesuai dengan etiologi

– Pengobatan terhadap kelainan susunan saraf pusat seperti iskemia,

hipotensi, infeksi, trauma kepala, tumor, migren

– Pengobatan kelainan sistem vaskuler perifer seperti kelainan telinga

tengah/dalam

Terapi simptomatik (medika mentosa) ditujukan kepada 2 gejala

a. rasa vertigo, mutar melayang

b. gejala otonom (mual, muntah)

Pemilihan obat: sesuai efek obat, berat dan fase vertigo

Golongan obat :

a. Menekan irritabilitas vestibular

- Anti histamin: dimenhidrinat (dramamin)

- Prometazine (phenergan)

- Sinarizin (vertizin, stugoron)

- Benzodiazepin

Page 10: Vertigo Marisa

- Beta blocker : carvedilol

- Ca entry blocker (flunarizine)

b. Memperbaiki aliran darah ke labirin dan batang otak (meningkatkan

oksigenasi)

- Histaminik : betahistin (merislon)

- Ca entry blocker (flunarizine)

c. Mengatasi mual, muntah

- Fenotiazine (proklorperazin, stemetil)

 

Tabel 4. Terapi Obat Antivertigo

Golongan Dosis oral Antiemetik Sedasi Mukosa

Kering

Ekstrapiramidal

Flunarisin

Sinarizin

Prometasin

Difenhidrinat

Skopolamin

Atropin

Amfetamin

Efedrin

Proklorperasin

Klorpromasin

Diazepam

Haloperidol

Betahistin

Carvedilol

Karbamazepin

Dilantin

1x5-10 mg

3x25 mg

3x25-50 mg

3x50 mg

3x0,6 mg

3x0,4 mg

3x5-10 mg

3x25 mg

3x3 mg

3x25 mg

3x2-5 mg

3x0,5-2 mg

3x8 mg

Sedang

diteliti

3x200 mg

3x100 mg

+

+

+

+

+

+

+

+

+++

++

+

++

+

-

-

-

+

+

++

+

+

-

-

-

+

+++

+++

+++

+

-

+

-

-

-

++

+

+++

+++

+

+

+

+

-

+

-

-

-

-

+

+

-

-

-

-

+

-

++

+++

-

++

+

-

-

-

Page 11: Vertigo Marisa

BAB III

STATUS MAHASISWA

KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG

Kasus : Vertigo

Nama Mahasiswa : MARISA

NIM : H2A008029

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Asri

Umur : 51 tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa

Alamat : Margosari 03/XII Tambak Aji Semarang

Pekerjaan : Pedagang

Status : Menikah

No RM : 391778

Dirawat di ruang : Alamanda 4.5

Tgl masuk RS : Jumat, 20 Juli 2012

Dokter Pembimbing

( )

Koordinator Mahasiswa

( )

Dokter Ruangan

( )

Page 12: Vertigo Marisa

II. DAFTAR MASALAH

NO Masalah Aktif Tanggal NO Masalah Tidak

Aktif

Tanggal

1.

2.

Vertigo

Hipertensi

1. Hiperkolesterol

III.ANAMNESA

(dilakukan secara Autoanamnesis di Ruang Alamanda RSUD Tugurejo Semarang)

Tanggal : Rabu, 25 Juli 2012

Jam : 14.00 WIB

Keluhan utama

Pasien mengeluh pusing berputar.

Onset : Hari Rabu sore tanggal 18 Juli setelah mencuci pasien

tiba-tiba merasa pusing berputar.

Lokasi : Kepala

Kualitas : Pusing berputar “nggliyeng” sampai pasien terjatuh,

pusing dirasakan terus menerus namun kadang terasa

ringan kadang terasa sangat berat.

Kuantitas : Rasa pusing sampai mengganggu aktivitas dan pekerjaan

karena terasa mau jatuh. ADL sedikit terganggu karena

sempoyongan.

Faktor memperberat : Perubahan posisi dan saat aktivitas.

Faktor memperingan : Untuk tiduran, memejamkan mata dan setelah minum

obat

Gejala penyerta : mual (+), muntah (+) lebih dari 3 kali, telinga berdenging

(-), pandangan kabur (-), sulit BAB dan BAK (-), demam

(-), kesemutan (-), lemah angggota gerak (-)

Page 13: Vertigo Marisa

Riwayat Penyakit Sekarang / Kronologis

± 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit, pasien tiba-tiba mengeluh pusing berputar

setelah mencuci pakaian. Pasien merasa dirinya bergerak, sempoyongan dan

“nggliyeng” dirasakan sangat hebat sampai pasien terjatuh. Setelah itu pasien juga

merasakan mual dan muntah sampai lebih dari 3 kali.

Saat masuk rumah sakit, pasien mengaku pusing berputar dirasakan semakin

berat dan disertai muntah-muntah, tetapi kadang juga merasa pusing cekot-cekot,

selain itu juga perut terasa perih dan tidak enak. Pasien juga sempat terjatuh namun

masih sadar dan tidak pingsan. 2 hari ini, keluhan berkurang saat pasien tiduran

memejamkan mata. Namun saat berubah posisi saat berbaring, mencoba bangun, rasa

“nggliyeng” kembali muncul kembali dan merasa mual. Jika mencoba berjalan

pasien terasa sempoyongan. keluhan tersebut dirasakan terus menerus walau namun

kadang berat dan kadang-kadang ringan. Aktivitas sehari-hari pasien terganggu

karena pasien sering merasa mau jatuh jika berjalan. Kadang pasien juga merasa

lingkungan sekelilingnya yang berputar. Keluhan lain seperti telingga berdenging,

pandangan kabur, sulit tidur, demam, kesemutan, lemah anggota gerak, sulit BAK

dan BAB tidak dirasakan pasien.

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, keadaan pasien makin membaik

dan keluhan pusing sudah tidak terus-menerus hanya kadang-kadang saja. Namun

pasien belum bisa bangun dari tempat tidur karena saat mencoba duduk masih mau

jatuh, pusing berputar dan mual. Pasien juga tidak mengeluh gejala lain hanya belum

BAB dari awal masuk Rumah Sakit.

Pasien mengaku sebelumya tidak pernah sakit seperti ini. Namun sering

merasakan pusing-pusing biasa sudah agak lama. Selain itu pasien juga menderita

hipertensi namun tidak pernah kontrol.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat sakit seperti ini sebelumnya : disangkal

Riwayat stroke : disangkal

Riwayat hipertensi : (+) ± 2 tahun, sering kontrol puskesmas.

Riwayat diabetes melitus : disangkal

Riwayat penyakit jantung : disangkal

Page 14: Vertigo Marisa

Riwayat trauma : disangkal

Riwayat alergi (obat) : disangkal

Riwayat tumor : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat sakit yang sama seperti ini : disangkal

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat diabetes melitus : disangkal

Riwayat penyakit jantung : disangkal

Riwayat Pribadi

Aktivitas pasien sehari-hari handa berdagang di warung di rumah, dan mengurus

cucu. Pasien tidak merokok dan konsumsi alkohol.

Riwayat sosial ekonomi

Pasien bekerja dengan berdagang di rumah. Suami pasien sudah meninggal dan

mempunyai 3 orang anak yang sudah bekerja. Di rumah pasien tinggal dengan 2

orang anak. Biaya pengobatan pasien ditanggung oleh Askes. Kesan ekonomi cukup.

IV. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 25 Juli 2012, jam 14.10 WIB

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis, GCS : E4V5M6 : 15

Status gizi : BB tidak diperiksa, TB tidak diperiksa

Vital Sign

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 72x / menit, regular, isi dan tegangan cukup

RR : 20x / menit, regular, thorakoabdominal

Suhu : 36.2 C

Status generalis :

Kepala : bentuk : mesochepal, nyeri tekan(-).

Page 15: Vertigo Marisa

Mata : Ca -/-, SI -/-, reflek cahaya +/+, edem palpebra -/-,

pupil bulat isokor 2,5mm /2,5mm

Hidung : nafas cuping (-), deformitas (-), secret (-)

Telinga : serumen (-), nyeri mastoid (-), nyeri tragus (-),

kurang pendengaran -/-

Mulut : lembab (+), sianosis (-)

Leher : pembesaran limfonodi (-), pembesaran tiroid (-)

Status Internus

Thorax

Cor : dalam batas normal

Pulmo : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Status Psikis

Tingkah laku : dalam batas normal

Perasaan hati : dalam batas normal

Orientasi : orientasi baik, masih mengenal waktu, tempat, dan orang

Daya ingat : dalam batas normal

Kecerdasan : dalam batas normal

Status neurologis :

Nervi CranialisN I. (OLFAKTORIUS) Kanan KiriDaya pembau Normal Normal

N II. (OPTIKUS) Kanan KiriDaya penglihatanMedan penglihatanFundus Okuli

NormalNormalTidak dilakukan

NormalNormalTidak dilakukan

N III.(OKULOMOTORIUS) Kanan kiriPtosisreflek cahaya langsungGerak mata ke atasreflek cahaya konsesual

(-)NormalNormalNormal

(-)NormalNormalNormal

Page 16: Vertigo Marisa

Gerak mata ke bawahreflek akomodasiGerak mata mediaUkuran pupilstrabismus divergenBentuk pupilDiplopia

NormalNormalNormalNormal(-)Normal(-)

NormalNormalNormalNormal(-)Normal(-)

N IV. (TROKHLEARIS) Kanan kiriGerak mata lateral bawahStrabismus konvergenDiplopia

Normal(-)(-)

Normal(-)(-)

N V. (TRIGEMINUS) Kanan kiriMenggigitMembuka mulutreflek massetersensibilitasreflek kornea

(+)(+)(+)(+)(+)

(+)(+)(+)(+)(+)

N VI. (ABDUSEN) Kanan kiriGerak mata ke lateralStrabismus konvergenDiplopia

Normal(-)(-)

Normal(-)(-)

N VII. (FASIALIS) Kanan kiriKerutan kulit dahiKedipan mataLipatan naso-labiaSudut mulutMengerutkan dahireflek glabellaMengerutkan alisreflek aurikulo-palpebraMenutup mata

NormalNormalNormalNormalNormalTidak dilakukanNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormalNormalTidak dilakukanNormalNormalNormal

N VIII. (AKUSTIKUS) Kanan kiriMendengar suara Normal NormalPenurunan pendengaran (-) (-)

Page 17: Vertigo Marisa

N IX. (GLOSOFARINGEUS)

Kanan kiri

Arkus faringsengautersedak

Normal(-)(-)

Normal(-)(-)

N X. (VAGUS) Kanan kiriBersuaraMenelan

(+)(+)

(+)(+)

N XI. (AKSESORIUS) Kanan kiriMemalingkan kepalamengangkat bahuSikap bahutrofi otot bahu

(+)(+)Normal(-)

(+)(+)(+)(-)

N XII. (HIPOGLOSUS) Kanan kiriSikap lidahkekuatan lidahArtikulasitrofi otot lidahTremor lidahMenjulurkan lidah

NormalNormalNormal(-)(-)Normal

NormalNormalNormal(-)(-)Normal

BADAN

Trofi otot punggung (-)

Trofi otot dada (-)

Nyeri membungkukkan badan (-)

Palpasi dinding perut (-)

Vertebra : bentuk : normal, nyeri tekan (-)

Gerakan : normal

ANGGOTA GERAK ATAS

Kanan kiri

Inspeksi:Drop handClaw handPitcher’s handKontrakturWarna kulit

Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaNormal

Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaNormal

Page 18: Vertigo Marisa

Palpasi (sebut kelainannya)Lengan ataslengan bawah tanganGerakanKekuatanTonusTrofiSensibilitasNyeriBisep TrisepradiusulnaReflek fisiologikPerluasan reflekReflek silang

Tidak ada kelainanTidak ada kelainanTidak ada kelainanNormal555Normal(-)normal(-)normalnormalnormalnormal(+)(-)(-)

Tidak ada kelainanTidak ada kelainanTidak ada kelainanNormal555Normal(-)normal(-)normalnormalnormalnormal(+)(-)(-)

ANGGOTA GERAK BAWAH

Kanan kiri

Inspeksi:Drop footClaw footPitcher’s footKontrakturWarna kulit

GerakanKekuatanTonusTrofiSensibilitasNyeriReflek fisiologikPerluasan reflekReflek silang

Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaNormalNormal555Normal(-)normal(-)(+)(-)(-)

Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaNormalNormal444Normal(-)normal(+)(+)(-)(-)

Reflek Patologis Kanan KiriBabinskiGondaChaddockBingOppenheimRossolimo

(-)(-)(-)(-)(-)(-)

(-)(-)(-)(-)(-)(-)

Page 19: Vertigo Marisa

GordonMendel-Becterew

(-)(-)

(-)(-)

TES PROVOKASI

Tes Laseque : tidak dilakukan

Tes Patrick : tidak dilakukan

Tes Contra Patrick : tidak dilakukan

Tes Bragard : tidak dilakukan

Tes Sicard : tidak dilakukan

KOORDINASI LANGKAH DAN KESEIMBANGAN

Cara berjalan : tidak dilakukan

Tes romberg : tidak dilakukan

Ataksia : (-)

disdiadokhokinesis : (-)

Nistagmus : (-)

Dismetri : Tes telunjuk – hidung : normal

Tes telunjuk – telunjuk : normal

Tes hidung – telunjuk –hidung : normal

GERAKAN ABNORMAL

Tidak ada gerakan abnormal

FUNGSI VEGETATIF

Miksi : inkontinentia urin (-), retensio urin (-), anuria(-), poliuria(-)

Defekasi : inkontinentia alvi (-), belum BAB sejak masuk RS

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah lengkap

Evaluasi hasil laboratorium darah tanggal 14 juli 2012 menunjukan kolesterol pasien

tinggi yaitu 205 mg/dl dimana nilai normalnya < 200 mg/dl

DIAGNOSIS

Page 20: Vertigo Marisa

Diagnosis Klinik : vertigo

Diagnosis Topik : saraf perifer

Diagnosis Etiologik : vertigo et causa perifer

RENCANA AWAL

Masalah :

1. Vertigo

2. Hipertensi

3. Hiperkolesterol

Rencana Diagnosis

Usulan pemeriksaan: EMG

Rencana Terapi

Konsul Sp.S

Farmakologi

- Perbaikan cairan tubuh : RL 20 tpm

- Anti vertigo : mertigo 6 mg, 3 x 1

- Antihistamin : dimenhidrynat 50 mg, 3 x 1

- calcium entry bloker : flunarizin 5mg, 2 x 1

- ansiolitik : alprozolam 1 x 0,5 mg

- antacid : ranitidin 3 x 1

- amlodipin 10 mg 1x1

Nonfarmakologi

Terapi rehabilitative yang bertujuan untuk menimbulkan dan meningkatkan

kompensasi sentral dan habituasi pada pasien dengan vestibular.

Monitoring

vital sign, diuresis, tanda dan gejala.

Edukasi

Edukasi tentang vertigo

Page 21: Vertigo Marisa

Minum obat teratur

Hindari pencetus

Banyak istirahat

Ikuti nasehat dokter dan kontrol teratur

Langkah-langkah berikut ini dapat meringankan atau mencegah gejala vertigo:

Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi

Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri dari

tempat tidur

Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang, Hindari posisi

mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu benda dari ketinggian

PROGNOSIS

Dubia ad bonam

Page 22: Vertigo Marisa

BAB IV

PEMBAHASAN

Seorang perempuan usia 51 tahun dengan keluhan pusing rasanya berputar sejak 2

hari SMRS saat melakukan aktifitas, memberat jika ada perubahan posisi kepala dan

mereda dengan istirahat. Pasien juga mengeluh mual dan muntah. Pasien tidak mengeluh

telinga terasa berdenging. Pada pemeriksaan fisik, vital sign TD 130/70mmHg, RR

20x/menit, nadi 72x/menit, suhu 36,2 0C, konjungtiva tidak anemis, tidak ada kelemahan

ekstremitas.

Diskusi Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau

seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai

dengan mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa

saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Secara garis besar, ada dua,

yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer (peripheral vertigo) disebabkan

oleh disfungsi struktur perifer hingga ke batang otak (brain stem). Sedangkan vertigo

sentral (central vertigo) melibatkan proses penyakit yang memengaruhi batang otak

(brain stem) atau cerebellum.

Perbedaan Vertigo Vestibular Perifer dan Sentral

Gejala Vertigo Vestibular Perifer Vertigo Vestibular Sentral

Bangkitan vertigo

Derajat vertigo

Pengaruh gerakan

kepala

Gejala otonom (mual,

muntah, keringat)

Gangguan pendengaran

(tinitus, tuli)

Tanda fokal otak

lebih mendadak

berat

++

++

+

-

lebih lambat

ringan

+/-

+

-

+

Berdasarkan gejala yang ditemukan pada pasien, vertigo pada pasien ini termasuk

vertigo perifer. Untuk terapinya diberikan Perbaikan cairan tubuh : RL 20 tpm, Anti

vertigo : mertigo 6 mg, 3 x 1, Antihistamin : dimenhidrynat 50 mg, 3 x 1, calcium

entry bloker : flunarizin 5mg, 2 x 1, ansiolitik : alprozolam 1 x 0,5 mg, antacid :

Page 23: Vertigo Marisa

ranitidin 3 x 1, amlodipin 10 mg 1x1. Dan nonfarmakologi berupa terapi rehabilitative

yang bertujuan untuk menimbulkan dan meningkatkan kompensasi sentral dan

habituasi pada pasien dengan vestibular. Sesuai dengan kepustakaan untuk terapi

vertigo dibagi menjadi:

1. Terapi kausal Sebagian besar kausa vertigo tidak diketahui penyebabnya, sehingga

terapi biasanya bersifat simtomatik. Terapi kausal disesuaikan dengan faktor

penyebabnya.

2. Terapi simtomatik Ditujukan kepada 2 gejala utama yaitu rasa berputar dan gejala

otonomnya. Pemilihan obat-obat anti vertigo tergantung pada efek obat

bersangkutan, berat ringan vertigo dan fasenya. Misalnya pada fase akut dapat

diberikan obat penenang untuk menghilangkan rasa cemas, disamping anti vertigo

lainnya.

3. Terapi rehabilitasi Bertujuan untuk membangkitkan dan meningkatkan kompensasi

sentral dan habituasi pada pasien dengan gangguan vestibuler. Beberapa bentuk

latihan yang dapat dilakukan adalah latihan vestibuler, latihan visual vestibuler atau

latihan berjalan.

4. Jenis Obat Antivertigo :

o Calsium entry blockler Mekanisme kerja: mengurangi aktivitas eksitatori

SSP dan bekerja langsung sebagai depresor labirin. Bisa untuk vertigo

perifer dan sentral. Obat: flunarisin (SIBELIUM)

o Antihistamin Mekanisme kerja: efek antikolinergik dan merangsang

inhibitory-monoaminergik, dengan akibat inhibisi N. vestibularis. Obat:

sinarisin (STUGERON), dimenhidrinat (Dramamine), prometasin

(Phenergan), meclizine, cyclizine.

o Antikolinergik Mekanisme kerja: mengurangi eksitabilitas neuron dengan

menghambat jaras eksitatorik-kolinergik ke N. vestibularis yang bersifat

kolinergik. Mengurangi firing rate dan respon N. vestibularis terhadap

rangsang. Obat: skopolamin, atropin.

o Monoaminergik Mekanisme kerja: merangsang jaras inhibitori-

monoaminergik pada N. vestibularis, akibatnya mengurangi eksitabilitas

neuron. Obat: amfetamin, efedrin.

o Histamin Mekanisme kerja: inhibisi neuron polisinaptik pada N. Vestibularis

lateralis. Obat: betahistin (Merislon)\

Page 24: Vertigo Marisa

o Fenotiasin (Antidopaminergik) Mekanisme kerja: bekerja pada kemoreseptor

trigger zone dan pusat muntah di medula oblongata. Obat: klorpromasin

(Largactil), proklorperasin (Stemetil), haloperidol (Haldol, Serenace),

droperidol.

o Benzodiazepine Mekanisme kerja; menurunkan resting activity neuron pada

N. vestibularis, dengan menekan recticular facilitatory system. Obat :

diazepam (Valium)

Kesimpulan Pada kasus ini, pasien wanita 51 tahun mengalami vertigo yang

muncul mendadak, terdapat pengaruh gerakan kepala dan gejala otonom seperti

mual muntah. Pada kasus ini pasien diberikan terapi kausal, terapi simtomatik dan

terapi rehabilitasi.