Tutorial Modul 2 Blok 8
-
Upload
difa-putri-utami -
Category
Documents
-
view
38 -
download
6
description
Transcript of Tutorial Modul 2 Blok 8
LO 1. Kelainan Jaringan Lunak RM
LO 2. Hipersensitivitas
Tipe I :
Reaksi cepat/anafilaktik.
Pada reaksi ini alergen yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan respon imun berupa produksi Ig E dan penyakit alergi, asma dan dermatitis atropi.
terdapat 3 fase :
- Fase sensitasi >> waktu yang dbutuhkan untuk Ig E samapai diikat oleh reseptor spesifik.
- Fase aktivasi >> waktu yang dirluka antara peajanan ulang dengan antigen spesifik dan sel mast melepas isinya yang berisikan granul yg menimbulkan reaksi.
- Fase efektor >> waktu yang terjadi antara respons yg kompleks sebagai efek mediator yg dilepas sel mast dengan aktivitas farmakologik.
Tipe II (sitotoksik)
- Terjadi karena dibentuk antibodi Ig G dan Ig M terhadap antigen.
- Interaksi antigen-antibodi pada permukaan sel, IgG dan IgM dengan antigen yang juga merupakan bagian integral membran sel atau telah terserap atau menyatu menjadi membra.
- Mengaktifkan sistem omplemen dan sel yang terlibat dihancurkan
Tipe III (reaksi kompleks Imun)
- Terjadi bila kompleks antigen dan antibodi ditemukan ddalam sirkulasi/dinding pembuluh darah atau jaringan dan mengaktifkan komplemen.
- Cotnoh : serum sickness, reaksi arthus, lupus nephritis, dll.
Tipe IV
Terbagi atas :
a. Delayed type hypersensitivity
terjadi melalui sel CD4+. Reaksi khas DTH mempunyai 2 fase yang dapat dibedakan yaitu sensitasi dan respon imun yan ditingkatkan.
b. T Cell Mediated Cytoliis
terjadi melalui sel CD8+ yang lansung membunuh sel target
contoh : dermatitis kontak, penyakit autoimun, tuberculosis, lepra, dll.
Jenis Alergi
a) Menurut anggota tubuh yang diserang
- alergi hidung > rinitis alergi
- alergi mata > konjungtivitis alergi
- alergi saluran napas > asma bronkial
- alergi kulit > urtikaria, dermatitis kontak
- alergi saluran cerna > diare
b) Menurut Sebab
- Alergi debu
alergen berupa debu dan tungau jenis dermatophogoides. Dengan mekanisme, seseorang dengan bakat alergi -> terpajan debu rumah -> antibodi Ig E yang spesifik -> mengikat alergen -> melepas histamin -> menimbulkan gejala.
- Alergi makanan
reaksi cepat, gejala timbul setelah alergen dimakan. Alergen seperti ikan, telur, kacang, dll.
reaksi lambat, dirasakan dampaknya setelah beberapa jam atau beberapa hari.
- Alergi serangga
alergenhymenoptera (lebah madu, tawon dan semut tertentu).
Dapat menimbulkan reaksi setempat berupa bengkak kemerahan pada tempat yang disengat. Reaksi sistemik terbagi 3, ringan > gatal dan bengakak di tempat yang tersengat bbrp har.
Sedang > gejala ringan, disertai bengkak di bagian yang jauh dari daerah sengatan.
Berat > gejala sedang diikuti susah menelan, napas sesak, syok hingga kematian.
3. Imunopatologi
contoh keadaan imunopatologik pada reaksi tipe II adalah
- kerusakan pada eritrosit seperti yang terlihat pada reaksi transfusi, tapi jenis reaksi tergantung pada kelas dan jumlah antibodi yang terlibat.
- Hemofytic disease of the newborn (HDN) akibat ketidaksesuaian faktor rhesus.
- Anemia hemolitik akibat obat serta kerusakan jaringan transplantasi hiperakut akibat interaksi dengan antibodi yag telah ada sebelumnya.
Yang termasuk dalam imunopatologi antara lain :
• Imunopatologi Human Leucocyt Antigen (HLA)
• = produk gen berupa antigen MHC/peptida
• Imunopatologi inflamasi :
• = mekanisme proteksi trauma berupa infeksi, trauma alergi &bahan kimia.
• Imunopatologi alergi (reaksi hipersensitivitas)
• = dibedakan atas 4 tipe : anafilaktik, sitotoksik, kompleks imun, cell mediated.
• Imunopatologi bakteri virus dan parasit
• Imunopatologi immunodefisiensi.
• Imunopatologi transplantasi
• = memindahkan organ/jaringan ke organ lain dengan memperhatikan antigen ABO, HLA, gol darah non ABO, serta kromosom seks.