Blok 21 Tutorial Skenario 1

download Blok 21 Tutorial Skenario 1

of 13

Transcript of Blok 21 Tutorial Skenario 1

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    1/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 1

    SKENARIO I

    BLEED AND BROKE

    STEP 1

    1. Avulsion: Robeknya suatu bagian atau struktur, akibat tekanan besar melebihi bataselastisitas jaringan kulit

    2. Deformity: Perubahan bentuk tubuh / malformasi3. Vulnus Scissum: - Perlukaan dengan bentuk memanjang akibat benda tajam.

    - Memiliki ciri khas yaitu:

    Tepi rataPanjang

    Tidak ada jembatan telaga

    Perdarahan minimal

    - Luka operasi ( Bersih )

    STEP 2

    1. Proses terjadinya kecelakaan untuk mengetahui penyebab luka2. Manajemen penanganan pada luka di skenario3. Jenis-jenis fraktur! Jenis fraktur pada skenario4. Jenis-jenis luka5. Treatment dari jenis fraktur dan luka6. Jelaskan luka dengan perdarahan berdenyut7. Penanganan awal pada pasien di skenario (di TKP)!8. Penyebab pembengkakan ringan! Jelaskan prosesnya!9. Kemungkinan PD apa yang bisa saja rusak pada kasus ini! Bagaimana perdarahannya (Hebat /

    Tidak)

    10. Mekanisme terjadi fraktur dan vascular injury pada kasus traumatologi11. Bagaimana penanganan di UGD serta pada saat evakuasi (selama perjalanan)

    STEP 3 & 4

    1. - Bisa impact primer kendaraan- Bisa impact sekunder- Dari sampingdisertai luka geser arah contralateral

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    2/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 2

    - Dari depan tekanan dari depan yang kuat penyebab avulsion

    2. LO

    3. Terbagi 2:Fraktur etiologis: 1. Traumatik tiba-tiba

    2. Patologis adanya kelainan

    3. Stress trauma berulang

    Fraktur klinis

    1. Fraktur Terbuka / Compound ada hubungan dengan di luar, pada kulit danjaringan lunak.

    2. Fraktur tertutuptidak ada hubungan dengan dunia luarFraktur berdasarkan trauma

    1. Jika terplintir Fraktur berbentuk spiral2. Jika tertekan / kompressi :

    - Fraktur kompressi

    - Complete dan incomplete incomplete: retak

    - Ditekan dan ditekuk fragmen segitiga, kupu-kupu ( 2 bagian )

    - Tertekuk, tertekan, terplintir fraktur kompresi oblique pendek

    4. Jenis jenis luka:Vulnus Scissum: luka Iris

    Vulnus Laceratum: luka permukaan tidak rata

    Vulnus Punctum: luka tusuk, pendek tapi dalam

    Vulnus Schlopetorum: luka tembak

    Vulnus Morsum: luka gigitanVulnus Combutio: luka bakar

    Vulnus Excoriasi: luka lecet terlapis dari epidermis

    Vulnus Amputatum: luka 2 bagian terpisah

    Vulnus perforatum: kerusakan jaringan pecah

    5. LO

    6. Anamnesis : - Nadi dengan pulsasi besar

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    3/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 3

    - Untuk mengetahui adanya trauma

    - Dari arah mana datangnya arteri

    7. ABC (Airway, Breathing, Circulation)Mengecek kesadaran

    Tempatkan pada posisi yang aman

    Jika tidak ada pernapasan napas buatan

    Diberikan resusitasi (CPR)

    Lakukan berulang kali

    Memanggil pertolongan

    Menangani fraktur memasang bidai

    Jika ditemukan luka dengan perdarahantangani perdarahannya (primer / sekunder)

    Menurut American Association CAB (Circulation, Airway, Breathing)

    8. Proses inflamasi:Tegas, ringan, pembuluh darah pecah

    Tergantung pembuluh darah yang mana yang pecah (pembengkakan)

    Ruptur 3-5 Liter

    Pembengkakan dan pembengkakan (Complete dan incomplete)

    Akibat tarikan dari ototnya

    Hingga luka terbuka

    9. LO

    10. LO

    11. LO

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    4/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 4

    MIND MAPPING

    STEP 5

    1. Manajemen penanganan pada luka di skenario2. Treatment dari jenis fraktur dan luka3. Kemungkinan PD apa yang bisa saja rusak pada kasus ini? Bagaimana perdarahannya (hebat /

    tidak)?

    4. Mekanisme terjadi fraktur dan vaskular injury pada kasus traumatology5. Bagaimana penanganan di UGD serta pada saat evakuasi (Selama perjalanan)6. Jenis luka7. Klasifikasi fraktur terbuka8. Angulasi, shortening, rotation9. Hard sign dan soft sign cedera vascular

    10. SKDI fraktur dan luka traumatologi

    STEP 6

    1. Frykberg, E.R., 2005. Combined vascular and skeletal trauma. http://www.trauma.org/archive/vascular/vascskeletal.html.

    2. Hardiyusa, 2006.Standar Kompetensi Dokter. Konsil Kedokteran Indonesia. Jakarta.3. Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, W.I., Setiowulan, W., 2000. Kapita Selekta Kedokteran.

    Edisi 3 Jilid 2. Media Aesculapius. Jakarta.

    4. Purwadianto A, Sampurna B, 2000. Kedaruratan Medik Edisi Revisi Pedoman PenatalaksanaanPraktis.Binarupa Aksara. Jakarta.

    5. Rasjad, C., 2009. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Yarsif Watampone. Jakarta.

    Mekanisme Injury

    TRAUMA

    Jenis- enis Luka Jenis-jenis

    http://www.trauma.org/%20archive/vascular/vascskeletal.htmlhttp://www.trauma.org/%20archive/vascular/vascskeletal.htmlhttp://www.trauma.org/%20archive/vascular/vascskeletal.htmlhttp://www.trauma.org/%20archive/vascular/vascskeletal.html
  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    5/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 5

    6. Sjamsuhidajat R, Jong W.D., 2004, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2.EGC. Jakarta.

    STEP 7

    1. Manajemen penanganan pada luka di scenarioDi skenario penderita mengalami cedera pada lutut dan pembuluh darah dibagian belakang

    lutut. Untuk penanganannya terlebih dahulu menekan bagian pendarahan kemudian

    melakukan pemakaian bidai lutut atau long leg splint atau gips untuk membantu

    kenyamanan dan stabilitas. Tungkai tidak boleh dilakukan imobilisasi dalam ekstensi penuh,

    melainkan dalam fleksi kurang lebih 10 derajat untuk menghindari tekanan pada struktur

    neurovascular. Setelah itu kita langsung melakukan rujukan kepada spesialis bedah saraf

    untuk menangani cedera pembuluh darahnya.

    2. Treatment dari jenis fraktur dan lukaPenatalaksanaan umum:

    a. Atasi syok dan perdarahan serta dijaga jalan nafas.b. Sebelum penderita diangkut, pasang bidai untuk mengurangi nyeri, mencegah

    (bertambahnya) kerusakan jaringan lunak dan makin buruknya kedudukan fraktur.

    c. Fraktur tertutup:ReposisiPada reposisi diperlukan anestesi. Tergantung pada persiapan penderita dan

    fasilitas yang tersedia, maka anestesi dapat dilakukan secara umum, regional

    ataupun local. Traksi dapat dikerjakan dengan suatu penarikan tangan yang

    dikerjakan perlahan-lahan, cermat dan hati-hati.

    Fiksasi atau imobilisasi

    Sendi-sendi diatas dan dibawah garis fraktur biasanya di imobilisasi. Pada fraktur

    yang sudah direposisi dan stabil maka gips berbantal cukup untuk imobilisasi.

    Restorasi (pengembalian fungsi)

    Sedapat mungkin pembidaian dilakukan dalam posisi fungsional sendi yang

    bersangkutan. Sesudah periode imobilisasi akan terjadi kelemahan otot dan

    kekakuan sendi; hal ini diatasi dengan fisioterapi atau aktivitas yang sesuai dengan

    fungsi sendi tersebut.

    d. Fraktur terbuka:Tindakan pada saat pembidaian diikuti dengan menutupi daerah fraktur dengan

    kain steril (jangan dibalut)

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    6/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 6

    Dalam anestesi, lakukan pembersihan luka dengan menggunakan akuades steril

    atau larutan garam fisiologis secara irigasi. Pemakaian antiseptik (terutama

    konsentrasi tinggi) tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan.

    Eksisi jaringan mati (debridement)

    Cabikan-cabikan mulai dari kulit lemak subkutan, fasia, otot serpihan tulang dan

    benda asing lainnya di eksisi dan luka dicuci kembali sedalam-dalamnya.

    Reposisi

    Penutupan luka

    Masa kurang dari 6-7 jam pertama merupakan the Golden Period dimana

    kontaminasi tidak luas dan dapat dilakukan penutupan luka secara primer. Masa

    lebih dari 7 jam atau luka yang sangat kotor, penutupan luka memerlukan jahitan;

    beberapa hari kemudian (jangan lebih dari 10 hari) dilakukan eksisi dan jahitan

    kembali. Kulit yang hilang luas diganti skin graft.

    Fiksasi

    Restorasi

    7. Pengobatan:Antibiotika dosis tinggi secara oral atau suntikan.

    Antitetanus serum dan toksoid

    Anti-inflamasiAnalgetik

    Tatalaksana luka

    Luka bakar

    Pertolongan pertama setelah sumber panas dihilangkan adalah merendam luka bakar

    dalam air atau menyiraminya dengan air sekurang-kurangnya 15 menit.

    Pada luka bakar berat, selain penanganan umum seperti pada luka bakar ringan, kalau

    perlu dilakukan resusitasi segera bila penderita menunjukkan gejala syok. Perawatan local

    adalah mengoleskan luka dengan antiseptic dan membiarkannya terbuka untuk perawatan

    terbuka atau menutupnya dengan pembalut steril untuk perawatan tertutup.

    Luka sengatan listrik

    Dilakukan resusitasi jantung dengan masase jantung dan napas buatan. Umumnya

    perlu pemberian cairan yang lebih banyak dari yang diperkirakan karena sering kerusakan

    jauh lebih luas dari yang diduga.

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    7/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 7

    Luka akibat zat kimia

    Baju yang terkena zat kimia harus segera dilepas. Pada umumnya penanganan

    dilakukan dengan mengencerkan zat kimia secara massif, yaitu dengan mengguyur penderita

    dengan air mengalir, sambil kalau perlu dibersihkan perlahan-lahan secara mekanis.

    3. Kemungkinan PD apa yang bisa saja rusak pada kasus ini? Bagaimana perdarahannya (hebat /tidak)?

    Kemungkinan arteri yang mengalami cedera adalah arteri popliteal dan pendarahannya

    hebat karena sifat dari arteri yang jika mengalami kerusakan maka akan terjadi

    pendarahan hebat.

    4. Mekanisme terjadi fraktur dan vaskular injury pada kasus traumatologyMekanisme fraktur

    Ketika terjadi respon berupa mekanik, maka akan terjadi pemindahan energi

    (transferenergi) ke jaringan, sehingga terjadi shock wave kortex tulang karena benturan dan

    terjadi pemindahan energy. Ketika energy yang dihasilkan melebihi batas toleransi jaringan

    maka, akanterjadi disfungsi jaringan sehingga menyebabkan trauma dan dapat berakibatfraktur.

    Mekanisme vaskular injury

    Trauma vascular harus dicurigai jika terdapat insufisiensi vaskular (crushing), trauma

    tembus ektremitas. Pada mulanya ektremitas mungkin masih tampak hidup (viable) karena

    sirkulasi kolateral yang mencukupi aliran secara retrograde. Trauma vascular parsial

    menyebabkan ektremitas bagian distal dingin, pengisian kapiler lambat, pulsasi melemah,

    dan ankle/brachial index abnormal. Aliran yang terputus menyebabkan ektremitas dingin,

    purat dan nadi tak teraba.

    5. Bagaimana penanganan di UGD serta pada saat evakuasi (selama perjalanan)Pengelolaan selama transport

    Monitoring tanda vital dan pulse oximetry (mengukur saturasi oksigen dalam darah)

    Bantuan kardio-respirasi jika diperlukan

    Pemberian darah bila diperlukan

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    8/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 8

    Pemberian obat sesuai instruksi dokter, atau sesuai prosedur tetap.

    Menjaga komunikasi dengan dokter selama transportasi

    Melakukan dokumentasi selama transportasi.

    Penanganan di UGD

    Airway bertujuan untuk mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka dengan cara

    memasang tabung endotrakel

    Sirkulasi dan kontrol pendarahan, apabila terjadi syok karena trauma, maka perlu

    ditangani secepatnya dengan mempergunakan 2 selang infus serta jarum yang besar.

    Segera diambil contoh darah untuk transfuse. Pemberian cairan dengan NaCl 0,9% dan

    koloid minimal 23 liter dan dilanjutkan dengan transfuse darah apabila memungkinkan.

    Pemeriksaan EKG perlu dilakukan bila ritme jantung yang tidak teratur atau takikardi.

    Perlu dipasang kateter urin yang merupakan indicator penting tentang volume cairan

    tubuh. Produksi urin yang adekuat 20 cc / jam pada orang dewasa.

    Mengevaluasi jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi untuk menentukan apakah

    penderita perlu dirujuk atau tidak

    Monitoring kembali, evaluasi kesadaran, produksi urin 0,5 1 cc / kg BB / jam

    6. Jenis lukaBerdasarkan derajat kontaminasi

    a. Luka bersihLuka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi, yang merupakan luka

    sayat elektif dan steril dimana luka tersebut berpotensi untuk terinfeksi. Luka tidak

    ada kontak dengan orofaring,traktus respiratorius maupun traktus genitourinarius.

    Dengan demikian kondisi luka tetap dalam keadaan bersih.

    b. Luka bersih terkontaminasiLuka bersih terkontaminasi adalah luka pembedahan dimana saluran pernafasan,

    saluran pencernaan dan saluran perkemihan dalam kondisi terkontrol. Proses

    penyembuhan luka akan lebih lama namun luka tidak menunjukkan tanda infeksi.

    c. Luka terkontaminasiLuka terkontaminasi adalah luka yang berpotensi terinfeksi spillage saluran

    pernafasan, saluran pencernaan dan saluran kemih. Luka menunjukan tanda infeksi.

    Luka ini dapat ditemukan pada luka terbuka karena trauma atau kecelakaan (luka

    laserasi), fraktur terbuka maupun luka penetrasi.

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    9/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 9

    d. Luka kotorLuka kotor adalah luka lama, luka kecelakaan yang mengandung jaringan mati dan luka

    dengan tanda infeksi seperti cairan purulen. Luka ini bisa sebagai akibat pembedahan

    yang sangat terkontaminasi. Bentuk luka seperti perforasi visera, abses dan trauma

    lama.

    Berdasarkan penyebab

    a. Vulnus ekskoriasi atau luka lecet/gores adalah cedera pada permukaan epidermisakibat bersentuhan dengan benda berpermukaan kasar atau runcing. Luka ini banyak

    dijumpai pada kejadian traumatik seperti kecelakaan lalu lintas, terjatuh maupun

    benturan benda tajam ataupun tumpul.

    b. Vulnus scissum adalah luka sayat atau iris yang di tandai dengan tepi luka berupa garislurus dan beraturan. Vulnus scissum biasanya dijumpai pada aktifitas sehari-hari seperti

    terkena pisau dapur, sayatan benda tajam (seng, kaca), dimana bentuk luka teratur.

    c. Vulnus laseratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturanbiasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul. Luka ini dapat kita jumpai pada

    kejadian kecelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak beraturan dan kotor,

    kedalaman luka bisa menembus lapisan mukosa hingga lapisan otot.

    d. Vulnus punctum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda runcing yangbiasanya kedalaman luka lebih dari pada lebarnya. Misalnya tusukan pisau yang

    menembus lapisan otot, tusukan paku dan benda-benda tajam lainnya. Kesemuanya

    menimbulkan efek tusukan yang dalam dengan permukaan luka tidak begitu lebar.

    e. Vulnus morsum adalah luka karena gigitan binatang. Luka gigitan hewan memilikibentuk permukaan luka yang mengikuti gigi hewan yang menggigit. Dengan

    kedalaman luka juga menyesuaikan gigitan hewan tersebut.

    f. Vulnus combutio adalah luka karena terbakar oleh api atau cairan panas maupunsengatan arus listrik. Vulnus combutio memiliki bentuk luka yang tidak beraturan

    dengan permukaan luka yang lebar dan warna kulit yang menghitam. Biasanya juga

    disertai bula karena kerusakan epitel kulit dan mukosa.

    7. Klasifikasi fraktur terbukaKlasifikasi yang dianut adalah menurut Gustilo, Merkow, dan Templeman (1990)

    a. Tipe 1

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    10/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 10

    Luka kecil kurang dari 1 cm panjangnya, biasanya karena luka tusukan dari fragmen

    tulang yang menembus keluar kulit. Terdapat sedikit kerusakan jaringan dan tidak

    terdapat tanda-tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak. Fraktur yang terjadi

    biasanya bersifat simpel, transversal, oblik pendek, atau sedikit komunitif.

    b. Tipe IILaserasi kulit melebihi 1 cm tetapi tidak ada kerusakan jaringan yang hebat atau avulsi

    kulit. Terdapat kerusakan yang sedang dari jaringan dengan sedikit kontaminasi dari

    fraktur.

    c. Tipe IIITerdapat kerusakan yang hebat dari jaringan lunak termasuk otot, kulit, dan struktur

    neurovaskuler dengan kontaminasi yang hebat. Tipe ini biasanya disebabkan oleh

    karena trauma dengan kecepatan tinggi. Tipe III dibagi lagi dalam tiga subtipe:

    Tipe III a

    Jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah walaupun terdapat laserasi yang

    hebat ataupun adanya flap. Fraktur bersifat segmental atau komunitif yang hebat.

    Tipe III b

    Fraktur disertai dengan trauma hebat dengan kerusakan dan kehilangan jaringan,

    terdapat pendorongan (stripping) periost, tulang terbuka, kontaminasi yang hebat

    serta fraktur komunitif yang hebat.Tipe III c

    Fraktur terbuka yang disertai dengan kerusakan arteri yang memerlukan perbaikan

    tanpa memperhatikan tingkat kerusakan jaringan lunak

    8. Angulasi, shortening, rotationKlasifikasi radiologi menurut hubungan antara fragmen dengan fragmen lainnya

    a. Tidak bergeser (undisplaced)b. Bergeser (displaced)

    Bergeser dapat terjadi dalam 6 cara:

    Bersampingan

    Angulasi (fraktur dengan fragmen membentuk sudut satu sama lain)

    Rotasi (deformitas pada axis panjang tulang)

    Distraksi

    Over-riding

    Impaksi (fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya).

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    11/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 11

    9. Hard sign dan soft sign cedera vascularHard signs terdiri atas hilangnya pulsasi dibagian distal, perdarahan aktif, hematom yang

    meluas atau pulsatil, bruit atau thrill atau iskemia pada bagian distal. Tanda tanda soft signs

    yaitu hematom yang stabil, cedera saraf dekat pembuluh darah, hipotensi yang tak jelas

    sebabnya, dan riwayat perdarahan ditempat kejadian. Pasien dengan soft sign memerlukan

    pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan cedera vaskulernya.

    Referensi:

    Frykberg, E.R., 2005. Combined vascular and skeletal trauma. http://www.trauma.org/

    archive/vascular/vascskeletal.html.

    10. SKDI fraktur dan luka traumatology

    http://www.trauma.org/%20archive/vascular/vascskeletal.htmlhttp://www.trauma.org/%20archive/vascular/vascskeletal.htmlhttp://www.trauma.org/%20archive/vascular/vascskeletal.htmlhttp://www.trauma.org/%20archive/vascular/vascskeletal.html
  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    12/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 12

  • 5/25/2018 Blok 21 Tutorial Skenario 1

    13/13

    Blok 21 Tutorial Skenario 1 Bleed and Broke 13