Tutorial Eklamsia Fix
-
Upload
dinimudira -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
description
Transcript of Tutorial Eklamsia Fix
BAB I
KASUS
1.1 Kasus
Pasien kiriman bidan datang ke RS melalui UGD, primigravida hamil aterm inpartu,
tekanan darah 180/110 mmHg mengeluh penglihatan kabur, dan nyeri kepala. Menurut
bidan, pasien mengalami kejang 1x yang ditandai kaku pada seluruh tubuhnya yang
berlangsung ± 3 menit, oleh karena keluhan kejang ini akhirnya pasien dibawa ke UGD
RS. Pasien mengeluh keluar lendir darah dari kemaluannya dan merasa mules-mules yang
semakin lama semakin sering pada perutnya. Sebelum dan selama hamil pasien mengaku
tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi dan kejang. Pemeriksaan kehamilan tidak
dilakukan secara teratur, hanya pada bulan ke-8 pasien memeriksakan kehamilannya pada
bidan. Kehamilan ini adalah kehamilan pertama.
1.2 kata/kalimat kunci
primigravida hamil aterm inpartu
tekanan darah 180/110 mmHg
penglihatan kabur
nyeri kepala
pasien mengalami kejang 1x yang ditandai kaku pada seluruh tubuhnya yang
berlangsung ± 3 menit
mengeluh keluar lendir darah dari kemaluannya
merasa mules-mules yang semakin lama semakin sering pada perutnya
Sebelum dan selama hamil pasien mengaku tidak pernah mengalami tekanan darah
tinggi dan kejang.
hanya pada bulan ke-8 pasien memeriksakan kehamilannya pada bidan
Kehamilan ini adalah kehamilan pertama
1.3 Pertanyaan
1. Jelaskan hubungan dari peningkatan tekanan darah dengan gejala penglihatan kabur?
2. Hal hal apa saja yang dapat terjadi jika pasien dengan kehamilan mengalami tekanan
darah tinggi
3. Jelaskan hubungan dari peningkatan tekanan darah dengan gejala kejang?
4. Jelaskan etiologi dan patomekanisme pada penyakit yang pasien alami
5. Jelaskan gejala klinis pada penyakit yang pasien alami
6. Jelaskan pemeriksaan penunjang pada penyakit yang pasien alami?
7. Jelaskan tatalaksanan awal pada kegawat daruratan yang pasien alami
8. Jelaskan penatalaksanaan pada penyakit yang pasien alami
9. Jelaskan prognosis dari penyakit yang pasien alami
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Definisi
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifas
yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan neurologik)
dan/atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklampsia.
Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg
setelah kehamilan 20 minggu (akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa
lebih awal terjadi. Sedangkan pengertian eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-
kejang pada penderita preeklampsia, yang juga dapat disertai koma. Pre-eklampsia adalah
salah satu kasus gangguan kehamilan yang bisa menjadi penyebab kematian ibu. Kelainan
ini terjadi selama masa kelamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak pada
ibu dan bayi.
Hipertensi (tekanan darah tinggi) di dalam kehamilan terbagi atas pre eklampsia ringan,
pre-eklampsia berat, eklampsia, serta superimposed hipertensi(ibu hamil yang sebelum
kehamilannya sudah memiliki hipertensi dan hipertensi berlanjut selama kehamilan).
Tanda dan gejala yang terjadi serta tatalaksana yang dilakukan masing-masing penyakit
di atas tidak sama
1.2 Epidemiologi
Kasus pre-eklampsia dan eklampsia terjadi pada 6-8% wanita hamil di Indonesia.
1.3 etiologi dan patomekanisme
1.4 Gejala Klinis
Kehamilan lebih 20 minggu atau persalinnan atau masa nifas
Tanda-tanda pre eklampsia (hipertensi, edema dan proteinuria)
Kejang-kejang dan/atau koma
Kadang-kadang disertai gangguan fungsi organ.
1.5 Faktor Risiko
Kehamilan pertama
Riwayat keluarga dengan pre-eklampsia atau eklampsia
Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
Wanita dengan gangguan fungsi organ (diabetes, penyakit ginjal, migraine, dan
tekanan darah
tinggi)
Kehamilan kembar
1.6 Diagnosis
1.7 Pemeriksaan Penunjang1.8 Penatalaksanaan
Tujuan Pengobatano Untuk menghentikan dan mencegah kejang.
o Mencegah dan mengatasi penyulit, khususnya hipertensi krisis
o Sebagai penunjang untuk mencapai stabilisasi keadaan ibu seoptimal mungkin
o Mengakhiri kehamilan dengan trauma ibu seminimal mungkin.
Non-medika mentosa Medika mentosa Penanganan awal kegawat daruratan
1.9 prognosis