Lapkas Eklamsia

28
LAPORAN KASUS EKLAMSIA PEMBIMBING : dr. Eko H Sutanto, Sp.OG Nama : Khonsa Hartsu Syuhada Nim : 2011730051

description

Lapkas Eklamsia

Transcript of Lapkas Eklamsia

Page 1: Lapkas Eklamsia

LAPORAN KASUS

EKLAMSIA

PEMBIMBING : dr. Eko H Sutanto, Sp.OG Nama : Khonsa Hartsu SyuhadaNim : 2011730051

Page 2: Lapkas Eklamsia

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. E

Umur : 20 tahun

Pekerjaan : Pembantu

Agama : Islam

Pendidikan : SD

No. RM : 705135

Alamat :Gekbrong

Tgl. Masuk :16 Oktober 2015

Nama Suami : Tn. C

Umur : 31

tahun

Pekerjaan : Buruh

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Alamat

:Gekbrong

Page 3: Lapkas Eklamsia

KELUHAN UTAMA

• Kejang sebanyak 3 kali sebelum masuk rumah sakit

Riwayat penyakit sekarang

• Pasien G1P0A0 mengaku hamil 9 bulan datang ke IGD kebidanan dengan keluhan kejang hari ini ( 16-10- 2015). Kejang terjadi sebanyak 3 kali, lamanya kejang < 15 menit. Riwayat kejang sebelumnya tidak ada. Pasien mengeluh Mules-mules (+) sejak jam 00.00 wib. Keluar cairan (+) jam 10.30 WIB, lendir dan darah tidak ada. Gerakan janin masih dirasakan ibu, pusing (+), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-).

Riwayat penyakit dahulu

• Riwayat darah tinggi disangkal.• Riwayat kejang- kejang disangkal.

Page 4: Lapkas Eklamsia

Riwayat penyakit keluarga

• Riwayat Hipertensi disangkal.• Diabetes mellitus disangkal.

Riwayat pengobatan dan alergi

• Tidak sedang mengkonsumsi obat • Riwayat alergi disangkal .

Page 5: Lapkas Eklamsia

RIWAYAT OBSTETRI

Umur menarche : 14 tahun, siklus haid 28 hari, lamanya haid 7 hari.

Jumlah darah haid : banyak, Dismenorrhea disangkal

Haid terakhir :10 Januari 2015

Riwayat pernikahan :Pernikahan pertama, lama pernikahan 1 tahun.

Riwayat Menstruasi

Page 6: Lapkas Eklamsia

Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas

No Th. Partus Umur Hamil

Jenis Persalinan

Penolong persalinan Penyulit Keadaan

anak sek

1 Hamil ini

Page 7: Lapkas Eklamsia

PEMERIKSAAN FISIK UMUM

KU : Sakit sedangKesadaran : compos mentisTD : 150/110 mmHgNadi : 81x/menitPernapasan : 21x/menitSuhu : Afebris

Page 8: Lapkas Eklamsia

Status GeneralisNormocephal simetris, rambut bewarna hitam

distribusi rata Konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik(-/-), refleks

pupil (+/+) isokor , edema palpebra (-)Tidak ada

pembesaran KGB pada daerah axilla, leher,

inguinal dan submandibula, nyeri

tekan (-)

Page 9: Lapkas Eklamsia

Deviasi septum (-), sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan (-), hidung bagian luar tidak

ada kelainan, pernapasan cuping hidung (-).

Normotia, nyeri (-/-), serumen (-/-),

pendengaran baikBibir kering (-), stomatitis

(-), lidah tidak kotor, faring hiperemis (-)

Status Generalis

Page 10: Lapkas Eklamsia

INSPEKSI simetris dextra-sinistra, tidak

ada bagian dada yang tertinggal saat bernapas, retraksi dinding dada (-)

PALPASI simetris, vocal fremitus sama

dextra-sinistra, tidak ada bagian

dada yang tertinggal saat bernapas, nyeri

tekan (-)PERKUSI sonor pada semua lapang

paru

AUSKULTASI suara napas vesikuler (-/-),

ronkhi (-/-), wheezing(-/-)

Paru

Page 11: Lapkas Eklamsia

INSPEKSI ictus cordis tidak terlihat

PALPASI ictus cordis

teraba di ICS 5 linea

midclavicularis sinistraPERKUSI

batas jantung dalam batas normal

AUSKULTASI bunyi jantung I dan

II regular, bising jantung (-), gallop

(-), murmur (-)

Jantung

Page 12: Lapkas Eklamsia

Inspeksi : Perut bulat memanjang, linea nigra (+), striae (+)

TFU : 32 cmL I : Teraba bokong L II : Punggung kanan L III : Teraba kepala L IV : Divergen

Vulva dan Vagina : Tidak ada kelainanPortio :Tidak teraba

Pembukaan :lengkapKetuban : (-)Presentasi : KepalaPenurunan : Hodge II

Pem. Dalam

Pem. Luar

Page 13: Lapkas Eklamsia

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

Hemoglobin 12.5 g/dL 12-16

Hematokrit 35.5 % 37-47

Eritrosit 4.05 106/µL 4.2 - 5.4

Leukosit 26.0 103/µL 4.8 - 10.8

Trombosit 281 103/µL 150-450

Protein Urine (+3)

Page 14: Lapkas Eklamsia

G1P0A0 mengaku hamil 9 bulan datang ke IGD kebidanan dengan keluhan kejang hari ini (16 Oktober 2015). Kejang terjadi sebanyak 3 kali, lamanya kejang < 15 menit. Riwayat kejang sebelumnya tidak ada. Pasien mengeluh Mules-mules (+) sejak jam 06.00 wib. Keluar cairan (+) jam 11.00 WIB, Gerakan janin masih dirasakan ibu, pusing (+)

RESUME

Page 15: Lapkas Eklamsia

Tanda Vital : TD → 150/110 mmHg N → 81 X/mR → 21 x/mS → 36,5⁰C

RESUME

Pemeriksaan obsetri : TFU : 35 cm Leopold I : bokong Leopold II : puka Leopold III : kepala Leopold IV : divergen DJJ : 134 x / menit

Pemeriksaan dalam : v/v :t.a.k.porsio :tidak teraba pembukaan :lengkap ketuban :(-) presentasi :kepala Penurunan :H II

Page 16: Lapkas Eklamsia

DIAGNOSIS KERJA:

• G1P0A0 parturient aterm kala I fase aktif + Eklamsi

RENCANA TINDAKAN:

• Inform consent • Observasi KU, TTV, DJJ, His• Pasang DC (+), EKG (+)• Pasang infus RL• Drip MgSO4 (loading dose + maintenance) • Analizer + Protein Urine + darah lengkap • Skin test (+), cefo (+) • Dopamet 2 tab + Nife 1 tab • Alih rawat ruang VK• Kolab dengan dokter

Page 17: Lapkas Eklamsia

Prognosis

– Ad Vitam : dubia ad bonam– Ad Fungtionam : dubia ad bonam– Ad Sanationam : dubia ad bonam

Page 18: Lapkas Eklamsia

LAPORAN PERSALINAN (TINDAKAN)• Tanggal persalinan : 16 Oktober 2015 pukul 13.45 WIB• Jenis persalinan : ekstraksi vakum

• Keadaan ibu pasca persalinan : - Keadaan umum : baik - Kesadaran : composmentis - TD : 130/100 mmHg - Nadi : 84 x/menit - Kontraksi uterus : baik - Perdarahan kala IV : 100 cc - Plasenta : lahir spontan lengkap, sisa plasenta (-)

• Keadaan anak :- JK : perempuan - BB : 2700 gr- PB : 47 cm- Lahir hidup

Page 19: Lapkas Eklamsia

Tanggal persalinan : 16 Oktober 2015 pukul 13.45 WIBJenis persalinan : ekstraksi vakum

LAPORAN PERSALINAN (TINDAKAN)

Keadaan ibu pasca persalinan : - Keadaan umum : baik - Kesadaran : composmentis - TD : 130/100 mmHg - Nadi : 84 x/menit - Kontraksi uterus : baik - Perdarahan kala IV : 100 cc - Plasenta : lahir spontan lengkap, sisa plasenta

(-)

Keadaan anak :- JK : perempuan - BB : 2700 gr- PB : 47 cm- Lahir hidup

Page 20: Lapkas Eklamsia

FOLLOW UP17

Okt

ober

201

5S : T.a.kO :TD 130/100mmHgHR 88x/menitRR 20x/menitS 36.⁰CTFU : Setinggi pusat Asi : -/-A : P1A0 partum dengan ekstraksi vacum + eklamsi P : Maintenance dose MgSO4 20% 10grCefadroxil 2x500 mgAs. Mefenamat 3x500 mg SF 2x1 tab Metildopa 3x500 mg

18 O

ktob

er 2

015

S : T.a.kO :TD 100/70mmHgHR 72x/menitRR 20x/menitS AFTFU : 2 jari dibawah pusat Perdarahan pervaginam (+) sedikit BAK : lancar A : P1A0 partum dengan ekstraksi vacum + eklamsi P : - Cek Protein urin MgSO4 24 Jam PPCefadroxil 2x 500mgAsam mefenamat 3x500 mgSF 1x1Metildopa 3x500 mg Boleh pulang

Page 21: Lapkas Eklamsia

ANALISIS KASUS

Page 22: Lapkas Eklamsia

• Pada pasien ini berdasarkan anamnesis didapatkan keluhan kejang-kejang sebanyak 3 kali SMRS, mengaku hamil 9 bulan. Pada kasus ini telah terdapat tanda-tanda preeklamsia berat yaitu di dapatkan tekanan darah 150/110 mmHg dan pemeriksaan penunjang urine didapatkan protein urin +3.

• Menurut definisi eklampsia adalah kelainan akut pada preeklamsia dalam kehamilan, persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dengan atau tanpa penurunan kesadaran (gangguan sistem saraf pusat).

Kriteria Pre Eklamsia Berat (PEB) :TD Diastol ≥ 110 mmHgProteinuria ≥ 2 g/24 jam atau ≥ +2Kreatinin serum ≥ 1,2 mg% disertai oliguria (<400 ml/24 jam)Trombosit < 100.000/mm3 Angiolisis mikroangiopati (LDH meningkat)Peninggian kadar enzim hati (SGOT, SGPT)Sakit kepala yang menetap atau ggn visus dan serebralNyeri epigastrium yang menetapPertumbuhan janin terhambat ( IUGR)Edema paru disertai sianosisAdanya HELLP syndromePada pasien TD: 150/110 mmHg , Protein urin : +3

Mengapa pasien ini didiagnosis sebagai Eklampsia?

Page 23: Lapkas Eklamsia

• Primigravida, primipaternitas • Hiperplasentosis, misalnya mola hidatidosa,

kehamilan multiple, diabetes melitus, bayi besar • Umur yang ekstrim ( < 20 tahun dan ≥ 35 tahun )• Riwayat keluarga pernah preeklamsi/eklamsia • Penyakit hipertensi yang sudah ada sebelum hamil • Obesitas • Sosioekonomi • Faktor genetik

Pada kasus ini didapatkan faktor risiko G1P0A0 (primigravida) dan Sosioekonomi (pendidikan terakhir SD) .

Apakah faktor risiko pada pasien ini sehingga terjadi eklamsia?

Page 24: Lapkas Eklamsia

Bagaimana Penatalaksanaan pada Pasien ini?

• Tujuan utama pengobatan medikamentosa eklamsia ialah mencegah dan menghentikan kejang, mencegah dan mengatasi penyulit, mencapai stabilisasi seoptimal mungkin sehingga dapat melahirkan janin pada saat dan dengan cara yang tepat ( Sarwono P, 2008, p.552)

• Pada pasien ini diberikan Loading dose MgSO4 : 4 gr ( 20cc MgSO4 20%) dilarutkan dalam 100 cc RL diberikan selama 10-15 menit dan maintenance : 10gr (50cc MgSO4 20%) dalam 500 cc RL diberikan dengan kecepatan 1-2 gr/jam (20-30 tpm).

• Manajemen Aktif Usia kehamilan ≥ 37 minggu Inpartu, Manajemen aktif yg dilakukan ialah persalinan per vaginam dengan vacum ekstraksi.

Page 25: Lapkas Eklamsia

• Quo ad vitam : Dubia ad bonam• Tekanan darah pasien tidak melebihi 200 mmHg ( 150/110 mmHg ),

pernafasan, nadi dan suhu dalam batas normal. Diuresis pasien lebih dari 800 cc dalam 24 jam ( kasus: outputnya 1000 cc dalam 24 jam).

• Quo ad funtionam: Dubia ad bonam• Segera setelah persalinan berakhir perubahan patofisiologi akan

segera mengalami perbaikan kira-kira dalam 12-24 jam. Pada pasien ini keadaan umum membaik 2 hari setelah persalinan ditandai dengan tekanan darah turun ( TD: 100/70 mmHg)

• Quo ad sanationam: Dubia ad bonam• Eklamsia tidak mempengaruhi kehamilan berikutnya, kecuali pada

janin ibu yang sudah mempunyai hipertensi kronik.

Bagaimana prognosis pasien ini ?

Page 26: Lapkas Eklamsia

• Komplikasi yang bisa terjadi pada ibu dan janin.• Pada ibu bisa terjadi gangguan pada :• Sistem saraf pusat yaitu perdarahan intrakranial, trombosis vena

sentral, ensefalopati hipertensi, Oedema serebri, oedema retina.• Gastrointestinal-hepatik yaitu subcapsular hematoma hepar dan ruptur

capsul hepar.• Pada ginjal bisa tejadi gagal ginjal akut dan nekrosi tubular akut• Hematologik terjadi DIC dan trombositopenia.• Kardiopulmoner bisa terjadi oedema paru, depresi pernapasan, cardiac

arrest dan iskemik miokard.• Pada janin bisa terjadi IUGR, solusio plasenta, IUFD, kematian neonatal,

dan cerebral palsi. Hal ini berpengaruh terhadap prognosis pasien ini.

Apa komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada pasien ini?

Page 27: Lapkas Eklamsia

DAFTAR PUSTAKA

• Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu kebidanan. Edisi Keempat. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. FKUI. Jakarta: 2008.

• Cunningham, F.G. Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta : EGC. 2006.

• Obstetri Patologi Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung. Bandung : ELSTAR OFFSET : 1984.

• Krisnadi Sofie Rifayani dr. Dkk. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Obstetri dan Ginekologi RSHS bagian pertama. Bagian Obstetri dan Ginekologi RSHS. Bandung : 2005.

Page 28: Lapkas Eklamsia