Tutorial Blok 18 _ske 3_bahan 1&2 _ Farizca
-
Upload
muhfarizaaudi -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
description
Transcript of Tutorial Blok 18 _ske 3_bahan 1&2 _ Farizca
JUMP III
1. Anatomi, fisiologi palpebra dan sistem lakrimal
Secara embriologi kelopak terbentuk dari lapisan mesoderm kecuali kulit dan konjungtiva.
Tonjolan kelopak tampak sejak usia kehamilan 6 minggu dan pada minggu ke-20 terjadi
pemisahan-pemisahan menjadi bulu mata, kelenjar meibom, dan kelenjar kelopak lain.
Kelenjar lakrimal dan sistem ekskresi berasal dari lapisan ektoderm. Kanalikuli, sakus lakri
al, dan duktus nasolakrimal terbentuk dekat dengan masa kelahiran.
JUMP VII
DD Tumor Palpebra
TUMOR JINAK
Jarang menjadi ganas. Diagnosis banding : melanoma
Veruka : umumnya muncul sepanjang pinggir palpebra. Dianggap disebabkan oleh
virus. Pengobatan dengan eksisi dan kauterisasi.
Xanthelasma : lokal biasanya pada permukaan kulit palpebra, berbentuk nercak yang
sedikit keriput, ireguler, dan warna agak kekuningan. Pengobatan eksisi dengan tujuan
kosmetik.
Hemangioma : ada 2 tipe, kavernosa dan kapilaris. Pada hemangioma kavernosa
terdiri dari cabang vena yang besar, terletak pada jaringan subkutan, warnanya kebiru-
biruan, dan akan berubah menurut pelebaran pembuluh darah. Sedangkan pada
hemangioma kapilaris, bercak berwarna merah dan terdiri atas kapiler yang melebar.
Pengobatan pada hemangioma kapilaris dilakukan dengan ekstirpasi dan transplantasi
kulit.
TUMOR GANAS
Tumor primer ganas pada kelopak mata : basalioma, karsinoma sel skuamosa, melanoma
maligna, sebaseous sel karsinoma. Diagnosis pasti ditentukan dengan pemeriksan histologi.
Pengobatannya dapat dilakukan dengan pembedahan.
Basalioma : terdiri atas karsinoma sel skuamosa dan karsinoma kelenjar meibom.
Karsinoma sel basal lebih banyak terdapat pada palpebra bawah dan kantus medial,
sedangkan karsinoma sel skuamosa lebih banyak di palpebra atas. Basalioma
merupakan tumor ganas yang paling sering dari tumor ganas palpebra. Kebanyakan
tumor ini adalah noduler, terlokalisir dengan batas tegas. Pada permukaan terdapat
vaskularisasi yang berbentuk telangiektasi. Tetapi beberapa diantara tumor ini flat
(datar) yang dikenal dengan sclerosing basal cell Ca. Diagnosis ditegakkan atas dasar
gambaran klinis dan biopsi. Metastasis jarang terjadi. Pengobatan dapat dilakukan
dengan pembedahan.
Karsinoma sel skuamosa : biasanya mengenai orangtua. Lokasi terbanyak pada
palpebra superior dengan gejala palpebra superior membengkak dan berbenjol-benjol.
Terjadi metastasis dan penyebaran ke kelenjar limfe melalui sistem limfatik.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan histologis, sedangkan diagnosis
banding bisa didapatkan keratoxantoma yang jinak, biasanya sukar dibedakan secara
klinis. Pengobatannya dengan cara eksisi lebar.
Melanoma maligna : nevus jarang berubah menjadi maligna. Apabila lesinya
membesar dan warnanya lebih gelap, maka suspek maligna. Biasanya tumbuh dari
melanoma konjunctiva yang bermetastasis. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah
eksisi yang lebar, tidak jarang dianjurkan operasi
Karsinoma sel sebasea : timbul dari kelenjar meibom di dalam tarsus. Tumor ini
berkembang dari kelenjar sebasea dari bulu mata, karunkula, dan alis mata. Tumbuh
mirip kalazion. Kalau terjadi berulang-ulang maka dianjurkan pemeriksaan histologis
dari kalazion tersebut. Tumor ini bisa multifokal dan bisa menyebar. Metastasis sering
terjadi. Pengobatannya dapat dilakukan dengan eksisi yang lebar. Apabila menyebar
ke seluruh bola mata, maka perlu dilakukan eksenterasi.
SUMBER : Iyas Sidarta, et all. (2002). Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran.
Edisi 2. Jakarta : Sagung Seto