(Tune Up) Petunjuk Lembar Kerja Siswa

download (Tune Up) Petunjuk Lembar Kerja Siswa

of 15

Transcript of (Tune Up) Petunjuk Lembar Kerja Siswa

Lampiran 4 LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur Tune Up di LKS ini adalah prosedur yang harus dilakukan untuk latihan. Semua Lembar Kerja harus diisi dan dilakukan pemeriksaan sebelumnya. 1. Pemeriksaan Sistem Pendingin 1. Bukalah tutup radiator 2. Periksa ketinggian air pada radiator Hasilnya : kesimpulan : .. Penuh yang harus dilakukan.. Kurang Kosong

3. Periksa keadaan air: Hasilnya : airnya jernih airnya agak kotor airnya sangat kotor kesimpulan : .. yang harus dilakukan..

133

Lampiran 4 4. Periksa tutup radiator Hasilnya :Katup-katup

Kondisi katup-katup:. Kondisi pengunci :. Kondisi karet-karet :.. Hasil pemeriksaan dgn RCT : kesimpulan : ..

Pengunci

Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 2-4 Tekanan Pembuka Katup : STD : 0,75 1,05 kg/cm atau 10,7 14,9 psi Limit : 0,6 kg/cm atau 8, 5 psi

5. Lakukan pemeriksaan kebocoran Hasilnya, terdapat kebocoran pada : Sambungan pipa,.. ,, Kisi kisi sebelah,. , Kesimpulan : . .

0,9 bar

90 kPa

Perhatian jangan memberi tekanan Lebih dari yang tercantum pada tutup

radiator

!!!

2. Pemeriksaan Oli Mesin 1. Baca riwayat penggantian oli terakhir pada kilometer .. Baca ordometer sedang pada kilometer Hasil pemeriksaan : kendaraan telah berjalan kilometer Kesimpulan : .

2. Baca tanggal penggantian oli terakhir tanggal Pemeriksaan oli mesin sekarang tanggal . Hasil pemeriksaan : kendaraan telah berjalan kilometer

134

Lampiran 4 Kesimpulan : . 3. Lakukan pemeriksaan ketinggian oli Hasilnya : Pas pada tanda F Dibawah tanda F Dekat tanda L kesimpulan : .. yang harus dilakukan : Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-9 Tipe 4 K & 4K-C .. Pengisian kering termasuk saringan oli Kuras dan isi kembali termasuk saringan oli Kuras dan isi kembali tanpa saringan oli : : 3,7 Liter : 3,5 Liter : 3,0 Liter

4. Lakukan pemeriksaan adanya kebocoran pada saringan oli Hasilnya : Tidak ada kebocoran Ada kebocoran kesimpulan : .. yang harus dilakukan.. 5. Lakukan penggantian saringan oli bila dalam pemeriksaan tiba waktunya diganti. Hasilnya : perlu diganti belum saatnya diganti 3. Pemeriksaan tali kipas 1. Periksa seluruh bagian tali kipas bila hasilnya seperti gambar harus diganti hasilnya : baik retak-retak berserabut kesimpulan : . yang harus dilakukan.. 135

Lampiran 4 2. Periksa kedudukan sabuk pada puli Hasilnya : baik terlalu dalam

kesimpulan : . yang harus dilakukan..

baik

salah

3. Periksa tegangan tali kipas dengan tekanan lebih kurang 10 kg atau menggunakan alat tensioner hasilnya : kurang dari 10 mm 10 mm lebih 10 mm kesimpulan : . .. yang harus dilakukan .Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-11 Defleksi Tali Kipas pada 10 Kg Pompa Air - Alternator Tali Kipas baru : 5 - 7 mm Tali Kipas terpakai : 7 - 11 mm

4. Pemeriksaan saringan bahan bakar Lepas saringan bahan bakar, lakukan prosedur seperti pada tayangan video Amati secara fisik seluruh bagian filter bensin kemungkinan retak, pipa terlalu keras, saringan terlalu kotor Hasil pemeriksaan : kesimpulan : ..

136

Lampiran 4 5. Pemeriksaan Batere

1. Periksa secara visual kleman (nepel + dan - batere ) kemungkinan longgar, penuh kotoran asam dll. Hasil pemeriksaan Nepel : kesimpulan : .. yang harus dilakukan.

2. Lakukan pemeriksaan cairan elektrolit batere menggunakan hydrometer, hasilnya:Nomor cell Hasil pengukuran

1 ... ..mmHg

2 .....mmHg

3 .....mmHg

4 .....mmHg

5 .....mmHg

6 .....mmHg

Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-9 Berat jenis elektrolit batere pada 20C ( 68F ) adalah : 1.25 1.27 mmHg

kesimpulan : .. yang harus dilakukan :

3. Periksa ketinggian air batere, hasilnya.... tulis : kurang, cukup, kelebihan.Nomor cell Hasil pemeriksaan

1

2

3

4

5

6

kesimpulan : .. yang harus dilakukan :

137

Lampiran 4 4. Periksa seluruh lubang pada tutup-tutup pengisian batere. Hasil pemeriksaan tutup batere : cell 1:cell 2 : . cell 3 :.. cell 4 : cell 5: cell 6:. kesimpulan : .. yang harus dilakukan. 5. Periksa tegangan batere : hasil .. volt

6. Pemeriksaan Kabel Busi 1. Lepas semua kabel busi ikuti petunjuk pada video, kemudian lakukan pemeriksaan kabel busi. a. Hasil pemeriksaan kabel-kabel busi dengan kondisi terpasang pada tutup DistributorKABEL TEGANGAN TINGGI Kabel busi 1 Kabel busi 2 Kabel busi 3 Kabel busi 4 Kabel dari coil Hasil Pemeriksaan Tahanan Kilo Ohm (K) Kilo Ohm (K) Kilo Ohm (K) Kilo Ohm (K) Kilo Ohm (K)

b. Hasil pemeriksaan kabel-kabel busi dengan kondisi terlepas dari tutup DistributorKABEL TEGANGAN TINGGI Kabel busi 1 Kabel busi 2 Kabel busi 3 Kabel busi 4 Kabel dari coil Hasil Pemeriksaan Tahanan Kilo Ohm (K) Kilo Ohm (K) Kilo Ohm (K) Kilo Ohm (K) Kilo Ohm (K)

kesimpulan : .. yang harus dilakukan : Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 2-8 Tahanan kabel : kurang dari 25 K per kabel

138

Lampiran 4 2. Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, tutup distributor dan steker busi. Jika terdapat tempat yang terbakar, bagian tsb harus diganti Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan

3. Periksa tutup distributor kondisi arangnya harus bisa berpegas Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan

4. Periksa kondisi isolator kabel pengapian. Kabel yang retak atau terbakar harus digantiKABEL TEGANGAN TINGGI Kabel busi 1 Kabel busi 2 Kabel busi 3 Kabel busi 4 Kabel dari coil Hasil Pemeriksaan Fisik

kesimpulan : .. yang harus dilakukan :

139

Lampiran 4 7. Pemeriksaan Busi 1. Periksa seluruh kondisi fisik busi kemungkinan seperti berikut :

Retak Pada isolator

kerusakan pada ulir isolator dalam pecah

elektroda kotor

elektroda terbakar

isolator dan elektroda berjelaga

Nomor busi di silinder busi 1 busi 2 busi 3 busi 4

Hasil Pemeriksaan Fisik

kesimpulan : .. yang harus dilakukan : Ukurlah celah Elektroda busi. Celah elektroda busi Menurut Pedoman Reparasi MesinToyota Seri K : hal 10- 10 adalah 0,8 mm

Nomor busi di silinder busi 1 busi 2 busi 3 busi 4

Hasil Pengukuran celah busi . mm . mm . mm . mm

140

Lampiran 4 kesimpulan : .. yang harus dilakukan :

8. Pemeriksaan Tekanan Kompresi Lakukan pemeriksaan kompresi masing masing silinder, amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video. Baiklah ingat baik baik Langkah kerja ini sebelum melakukan Panaskan motor sampai air dalam radiator mencapai suhu kerja ( 80o C ) Lepaskan kabel-kabel busi Lepaskan kabel tegangan tinggi ditengah-tengah tutup distributor dan hubungkan dengan massa ( pakai penjepit/klem buaya, agar hubungan cukup kuat dan tidak terlepas waktu motor distarter ) Lepaskan semua busi Siapkan kompresi tester Pengukuran tekanan kompresi mulai pada silinder 1 dan memerlukan dua orang : seseorang di dalam mobil yang menekan pedal gas secara terus-menerus dan menghidupkan starter sesuai dengan perintah orang kedua, yang menekan pengetes pada lubang busi silinder yang akan dites. Tekanan kompresi tergantung pada perbandingan kompresi. Hasil normal adalah 912bar/900-1200kPa.Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-11 Tekanan kompresi pada 250 STD : 12,6 kg/cm atau 179 psi atau 1236 kPa Limit : 9,5 kg/cm atau 135 psi atau 932 kPa Sedangkan perbedaan masing-masing silinder: kurang dari 1,0 kg/cm ( 14 psi, 98 kPa )

Tabel hasil pengukuran tekanan kompresi:lubang busi di silinder Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4 Hasil Pengukuran Tekanan Kompresi . Bar/kPa . Bar/kPa . Bar/kPa . Bar/kPa

kesimpulan : .. yang harus dilakukan : 141

Lampiran 4 9. Pemeriksaan Vacum Advancer 1. Lakukan pemeriksaan Vacum Advancer Pemeriksaan sederhana : Lepas tutup distributor. Lepas slang vakum yang menuju ke distributor pada karburator. Isap slang dengan mulut dan perhatikan plat dudukan kontak pemutus harus bergerak. Amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video. Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan

2. Lakukan pemeriksaan dengan alat pengetes Pasang lampu timing dan tachometer Hidupkan motor, kontrol/ stel saat pengapian Tambah putaran motor sampai tepat 1500rpm, kemudian lihat saat pengapian Lepas slang vakum pada distributor, kemudian lihat kembali saat pengapian dengan tepat 1500rpm. Harus ada perbedaan saat pengapian dengan/ tanpa advans vakum Hasil pemeriksaan 1500rpm dengan slang vakum Saat pengapian : poros engkol Hasil pemeriksaan 1500rpm tanpa slang vakum Saat pengapian : poros engkol kesimpulan : 2. Lakukan Pemeriksaan slang-slang vakum yang harus dilakukan Slang vakum tidak boleh retak atau longgar pada sambungannya

Hasil pemeriksaan :. . kesimpulan : . yang harus dilakukan.. . 142

Lampiran 4

10. Pemeriksaan Advans Sentrifugal 1. Lakukan Advans Sentrifugal Pemeriksaan sederhana Lepas tutup distributor Putar rotor dengan tangan. Sesuai dengan arah putarannya, rotor harus dapat berputar 10-15 derajat terhadap pegas governor dan dapat kembali sendiri ke posisi semula. Jika tidak, governor harus diperbaiki atau diganti baru. Amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video.

Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan

2. Lakukan Pemeriksaan Advans Sentrifugal Pemeriksaan dengan lampu timing Lepas slang vakum dari advans vakum Pasang lampu timing dan takhometer Lihat tanda pengapian saat putaran idle, kemudian tambah putaran motor perlahan-lahan. Di bawah 900rpm governor belum boleh bekerja, saat pengapian tidak boleh berubah. Antara 900-1500rpm, governor harus mulai bekerja. Untuk itu dapat dilihat pada tanda pengapian yang mulai bergeser ke saat pengapian yang lebih awal. Tambah putaran motor sampai 4500rpm. Sekarang saat pengapian harus maju 15-300 amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video Jangan diberi putaran lebih Dari 4500 rpm !!!! Hasil pemeriksaan saat putaran idle Saat pengapian : poros engkol Hasil pemeriksaan 900-1500 rpm Saat pengapian : poros engkol Hasil pemeriksaan 4500 rpm 143 Saat pengapian : poros engkol

Lampiran 4

kesimpulan : . .. yang harus dilakukan .. 11. Pemeriksaan dan Penyetelan Celah Platina 1. Lakukan pemeriksaan kondisi kontak baik Kedudukan kontak yang salah seperti gambar b, c, d, dapat dibetulkan denganmiring

membengkokkan kontak tetap. Gunakan alat bengkok khusus atau tang.

miring

bergeser

Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan

Kontak pemutus diganti baru setiap 20000km Bersamaan dengan kondensatornya

perhatikan dudukan tumit ebonite di puncak tonjolan camCelah Platina 0,4 0,5 mm

2. Periksa Celah Platina Pilih fuler yang sesuai dengan besar celah kontak.Periksa celah kontak dengan fuler yang bersih. Jika celah tidak baik, stel seperti berikut : Kendorkan sedikit sekrup-sekrup pada kontak tetap.Stel besar celah dengan menggerakkan kontak tetap.Penyetelan dilakukan dengan obeng pada takik penyetel.

kesimpulan : . .. yang harus dilakukan ..

144

Lampiran 4

12. Pemeriksaan dan Penyetelan sudut dwell Lakukan Pemeriksaan dan Penyetelan celah kontak pemutus dengan pengetes dwel. Besar sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 5054 . Lakukan seperti pada tayangan video Hasil pemeriksaan sudut dwell : kesimpulan : yang harus dilakukan

13. Penyetelan Saat Pengapian Periksa saat pengapian menggunakan lampu timing. Dan tachometer untuk melihat putaran idle, untuk mobil 4 silinder 750-850 rpm Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkan sekrup pengikat distributor sampai distributor dapat digerakkan. Putar distributor sampai didapatkan saat pengapian yang tepat, kemudian keraskan sekrup kembali. Agar lebih jelas amati dulu caranya seperti di video. Hasil pemeriksaan saat pengapian pada putaran idle : poros engkol kesimpulan : .. yang harus dilakukan.. 14. Pemeriksaan dan Penyetelan Celah Katup 1. Putar poros engkol sampai top kompresi silinder 1 ( TMA silinder 1 ) dan lakukan pemeriksaan celah platina

145

Lampiran 4

Lingkari pada table hasil pengukuran yang sesuai dengan pemeriksaan andaLetak silinder

Katup yang diukur Katup isap ( in ) Katup buang ( ex) Katup isap ( in ) Katup buang ( ex) Katup isap ( in ) Katup buang ( ex) Katup isap ( in ) Katup buang ( ex)

Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4

sempit < 0,20 mm < 0,30 mm < 0,20 mm < 0,30 mm

Hasil Pengukuran sesuai 0,20 mm 0,30 mm 0,20 mm Tdk dapat diukur Tdk dapat diukur 0,30 mm Tdk dapat diukur Tdk dapat diukur

lebar > 0,20 mm > 0,30 mm > 0,20 mm > 0,30 mm

kesimpulan : . .. yang harus dilakukan ..

2. Putar poros engkol sampai top kompresi silinder 4 ( TMA silinder 4 ) dan lakukan pemeriksaan celah platina Lingkari pada table hasil pengukuran yang sesuai dengan pemeriksaan andaLetak silinder

Katup yang diukur Katup isap ( in ) Katup buang ( ex) Katup isap ( in ) Katup buang ( ex) Katup isap ( in ) Katup buang ( ex) Katup isap ( in ) Katup buang ( ex)

sempit

Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4

< 0,30 mm < 0,20 mm < 0,20 mm < 0,30 mm

Hasil Pengukuran sesuai Tdk dapat diukur Tdk dapat diukur Tdk dapat diukur 0,30 mm 0,20 mm Tdk dapat diukur 0,20 mm 0,30 mm

lebar

> 0,30 mm > 0,20 mm > 0,20 mm > 0,30 mm

kesimpulan : . .. yang harus dilakukan .. 146

Lampiran 4

Lembar Kerja ini digunakan untuk berlatih Tune Up disesuaikan dengan tayangan video yang berfungsi sebagai penunjang serta menambah pengertiaan yang telah diperoleh sebelumnya. Dibuat oleh : Drs. Gunawan Dwiyono, SST, M.Pd Dengan Judul Video : PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN BENSIN 4 TAK 4 SILINDER TUNE UP DENGAN SISTEM MULTIMEDIA. Tahun 2008

147