Engine Tune Up

43
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 0 DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – BMTI BANDUNG

Transcript of Engine Tune Up

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 0

    DI

    DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK BMTI BANDUNG

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 1

    JUDUL UNIT KOMPETENSI :

    TUNE UP GASOLINE ENGINE

    Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan

    servis pemeliharaan yang dilakukan pada engine kenderaan sesuai standar

    operasional prosedur.

    Tujuan Umum Pembelajaran:

    Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diklat dapat:

    1. Mengetahui defenisi / pengertian Tune Up

    2. Mengetahui ruang lingkup dan uraian kopetensi Tune Up gasoline engine

    3. Menguasai pekerjaan Tune Up.

    Prasyarat Pembelajaran

    Sebelum mempelajari modul ini dan untuk menunjang kesuksesan

    pembelajaran, maka peserta hendaknya sudah menguasai materi pembelajaran

    modul peralatan dan prinsip kerja motor bakar.

    Petunjuk Pembelajaran

    1. Membaca modul secara cermat

    2. Mengikuti perintah yang terdapat pada modul

    3. Memeriksakan setiap aktivitas pada widyaiswara

    4. Pembelajaran teori dinyatakan kompeten apabila dapat mengerjakan

    seluruh aktivitas dengan 100 % benar.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 2

    Strategi Pembelajaran

    Membuka kelas/ Presentasi pokok materi Pendalaman materi secara Pre - Tes secara klasikal individu pada komputer Aktivitas.2 Kegiatan Aktivitas.1 Kegiatan (100%benar) Belajar.2 (100%benar) Belajar.1 Setelah kegiatan belajar teori Kegiatan belajar praktik Assessment dan aktivitasnya telah tuntas (mengikuti buku manual) post test

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 3

    PENDAHULUAN

    1. Sistem Pendinginan Sistem pendinginan berfungsi untuk menjaga temperatur kerja engine, agar

    engine dapat bekerja secara efisien. Sistem pendinginan bekerja dengan

    mensirkulasikan cairan pendingin , melalui mantel pendingin yang berada di blok

    silinder dan kepala silinder.

    Air pendingin yang panas dari engine dialirkan ke radiator bagian atas

    melalui pipa atas radiator dan didinginkan melalui sirip-sirip yang terdapat pada

    radiator dan hisapan udara dari kipas. Air pendingin yang sudah dingin dibagian

    bawah radiator dialirkan kembali ke dalam engine melalui pipa bawah radiator,

    begitulah seterusnya proses sirkulasi air pendingin berlangsung.

    Sirkulasi air pendingin

    2. Sistem Pelumasan

    Sistem Pelumasan berfungsi untuk mengurangi gesekan atau keausan

    komponen pada engine. Sistem ini bekerja dengan cara memberikan oli

    pelumas ke bagian komponen-komponen engine yang bergesekan. Pada

    komponen engine yang mempunyai beban tinggi, misalnya : metal jalan dan

    metal duduk, oli pelumas diberikan dengan bertekanan.

    Sedangkan bagian lain yang tidak berbeban berat, misalnya dinding

    silinder, oli pelumas diberikan dengan cara dipercikkan selama poros engkol

    berputar.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 4

    Oli engine disimpan dalam bak oli atau karter yang terdapat dibagian

    bawah engine. Oli dari karter dihisap oleh pompa oli dan disirkulasikan ke

    seluruh bagian engine yang memerlukan pelumasan. Sebelum disirkulasikan, oli

    tersebut disaring dengan filter oli dari kotoran atau partikel logam. Filter oli ini

    dapat diganti bila sudah kotor.

    Pada sistem pelumasan, juga terdapat valve pengatur tekanan oli (valve

    pengaman) yang berfungsi untuk mencegah agar tekanan oli tidak berlebihan

    pada saat putaran engine tinggi.

    Setelah oli melumasi ke seluruh komponen yang bergesekan, dengan

    sendirinya oli akan kembali ke dalam karter dengan bantuan gaya grafitasi bumi,

    dan selanjutnya oli siap untuk disirkulasikan kembali.

    Sistem Pelumasan

    3. Sistem Pengapian Sistem pengapian berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai (12 volt)

    menjadi tegangan tinggi sekitar 30.000 volt pada koil pengapian, yang akan

    digunakan untuk membangkitkan percikan bunga api pada busi, untuk

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 5

    membakar campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar pada akhir langkah

    kompresi. Pada sebuah engine dengan empat silinder, sistem pengapian harus

    memberikan lebih dari 100 percikan bunga api dalam setiap detik. Percikan

    tersebut harus diberikan ke tiap silinder dengan waktu yang tepat. Sistem

    pengapian ini cukup rumit , tetapi penting untuk diketahui, karena sistem ini

    memegang peranan penting dalam proses kerja engine.

    Sistem Pengapian

    4. Sistem pengisian Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi kembali arus listrik yang telah

    diambil dari baterai, pada saat pertama mesin dinyalakan (starter), dan juga

    berfungsi untuk menyediakan arus yang dibutuhkan oleh sistem kelistrikan

    kendaraan pada saat mesin sudah bekerja.

    Alternator umumnya dikenal dengan sebutan dinamo yang berfungsi

    sebagai sumber pengisian pada sistem ini. Alternator biasanya dipasang

    dibagian depan mesin dan digerakkan oleh mesin melalui sabuk kipas.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 6

    Tegangan yang dihasilkan oleh alternator diatur dengan regulator, yang

    berfungsi secara otomatis mengatur tegangan yang dihasilkan dari alternator

    sebelum dikirim ke baterai.

    Sistem Pengisian

    5. Sistem Starter Sistem ini berfungsi sebagai pemula gerak mesin (starter) dengan

    menggunakan motor listrik sebelum mesin tersebut dapat bekerja sendiri. Pada

    ujung bagian depan motor stater terdapat roda gigi yang berfungsi untuk

    menghubung dan sekaligus memutarkan mesin melalui roda gaya (fly wheel).

    Pada saat mesin distater (kunci kontak pada posisi ST), motor stater akan

    berputar. Dengan putaran ini roda gigi motor starter akan bergerak kedepan dan

    menghubungkan ke roda gaya dan sekaligus memutar mesin. Setelah mesin

    hidup dan kunci kontak kembali keposisi normal, sehingga motor starter akan

    berhenti berputar. Pada saat yang sama roda gigi akan terlepas dari hubungan

    dengan roda gigi pada roda gaya (fly wheel).

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 7

    Sistem Starter

    6. Sistem Bahan Bakar

    Sistem bahan bakar bensin

    Sistem bahan bakar pada kenderaan bertujuan untuk menyuplai bahan

    bakar dari tangki hingga ke intake manifol sesuai dengan kebutuhan operasi

    engine. Selain standar mutu dari bahan bakar yang telah ditetapkan pemerintah,

    juga hal penting yang harus menjadi perhatian didalam perlakuan servis adalah

    kebersihan bahan bakar maupun udara yang tersuplay kedalam silinder untuk

    dikompresikan.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 8

    Bahan bakar dan udara tercampur bersama dalam karburator,campuran

    tersebut dilihat dari jumlah udara yang tercampur dengan bahan bakar, sebagai

    contoh : perbandingan 12:1 berarti 12 bagian berupa udara pada satu bagian

    bahan bakar. Bagian tersebut selalu diukur dalam berat. sehingga untuk setiap 1

    kg bahan bakar diperlukan 12 kg udara untuk menghasilkan perbandingan 12:1

    Campuran bahan bakar untuk berbagai kondisi.

    Start dingin. 8 : 1 Ekonomi pada kecepatan menegah 14 15 1. Tenaga maksimum 12,5 13,5 : 1. Kecepatan idle 12, - 14 : 1 (kurang lebih).

    Suatu campuran yang lebih gemuk / kaya dari dapat saja kemungkinan

    terjadi beberapa bahan bakar tidak terbakar dengan keseluruhan dan terbuang

    lewat saluran buang.

    7. Sistem Pembuangan Gas

    Sistem pembuangan gas pada kendaraan berfungsi untuk mengurangi

    kebisingan mesin dan mengalirkan gas buang ke udara bebas sehingga gas

    buang tidak memasuki ruang penumpang.

    Sistem Pembuangan gas bekas

    Komponen utama sistem pembuangan gas adalah :

    Exhaust manifold berfungsi menghubungkan saluran buang dari bagian kepala

    silinder ke sistem pembuangan.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 9

    Konverter katalis berfungsi merubah gas buang yang berbahaya menjadi

    kurang berbahaya (tidak berbahaya). Muffler berfungsi mengurangi kebisingan

    dari saluran pembuangan. Komponen tersebut diatas dihubungkan menjadi satu

    kesatuan dengan pipa pembuangan dan diklem melekat di bagian bawah

    kendaraan dengan gantungan yang kuat.

    Komponen Pembuangan gas bekas

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 10

    PENGEMBANGAN MATERI BELAJAR

    KEGIATAN BELAJAR. 1

    Defenisi / Pengertian Tune Up

    Tune up merupakan pekerjaan dalam konteks pemeliharaan kenderaan.

    Tune up adalah suatu istilah yang lazim disebutkan dalam perbengkelan otomotif

    yang mengandung pengertian mengembalikan operasi engine pada kondisi

    semula. Tune up juga dapat dikemukakan sebagai langkah awal dalam

    menemukan masalah untuk pelaksanaan servis lanjutan. Tune up pada

    umumnya dapat dikategorikan menjadi dua kelompok besar yaitu:

    A. Performance Tune Up

    B. Standar Tune Up

    Performance tune up merupakan kegiatan penyetelan engine menjadi lebih

    besar dari sfesifikasi pabrik, hal ini di khususkan pada engine balap (racing).

    Standar tune up adalah kegiatan servis rutin dalam rangka pemeliharaan

    kenderaan yang lazim ditemukan di bengkel-bengkel otomotif.

    Karena pemakaian engine dalam jumlah km atau jam kerja tertentu, dapat

    mengakibatkan penurunan performan engine, sehingga penurunan ini dapat

    dikembalikan pada kondisi semula dengan melakukan tune up.

    kondisi awal 5000 km

    penurunan daya engine

    kondisi 5000 km kondisi awal

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 11

    Diagram diatas memperlihatkan adanya penurunan kondisi engine setelah

    beroperasi sejauh 5000 km hal ini diakibatkan terjadinya penurunan performan

    komponen pendukung yang meliputi; sistem pengapian, sistem bahan bakar,

    sistem pelumasan, sistem pendinginan, sistem pengisian, sistem starter maupun

    sistem pembuangan.

    Gangguan atau penyetelan pada komponen ini akan dibahas pada kegiatan

    belajar selanjutnya. Apabila dikaji defenisi ataupun pengertian tune up, seperti

    dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan menjadi:

    A. Tune Up adalah mengembalikan kondisi operasi engine ke

    operasional standar

    B. Tune Up adalah awal pendeteksian kondisi engine untuk

    keperluan servis lanjutan

    1. Pengertian tune up untuk mengembalikan kondisi engine pada kondisi

    semula, dapat dimaknai dengan pengertian, seseorang yang akan

    melakukan pekerjaan tune up harus mengetahui kondisi standar dari

    engine yang akan di tune up. Hal ini menuntut pekerja minimum

    mempunyai buku manual tentang engine yang akan dikerjakan, ataupun

    mempunyai pengalaman yang cukup tentang operasi standar dari engine

    yang akan dikerjakan.

    2. Setelah melakukan pekerjaan Tune up sesuai dengan standar

    operasional prosedur (SOP), kemungkinan hasil pekerjaan dapat

    dikelompokkan menjadi:

    a. Berhasil mengembalikan kondisi opersi engine seperti semula

    sesuai spesifikasi.

    b. Tidak berhasil mengembalikan kondisi opersi engine seperti

    semula sesuai spesifikasi. Hal ini memerlukan penganalisaan lebih

    lanjut untuk menentukan masalah kenapa performan engine tidak

    kembali seperti kondisi semula walaupun sudah dilakukan tune up

    sesuai spesifikasi. Salah satu Contoh;

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 12

    Seorang pemilik kenderaan datang ke bengkel dengan keluhan tenaga

    engine kurang baik dan asap putih keluar dari knalpot. Setelah menerima

    keluhan dan mendata kondisi engine, dan menyiapkan peralatan yang

    diperlukan, maka teknisi melakukan pekerjaan tune up dan analisis terhadap

    masalah yang timbul. Pada saat dilakukan pengujian tekanan kompresi, tercatat

    tekanan kompresi sudah dibawah limit pabrik, dari kondisi ini maka dilakukan

    pengujian lanjutan dengan memasukkan oli kedalam silinder melalui lubang busi,

    kemudian dilakukan pengujian tekanan kompresi dan hasilnya dapat

    dikategorikan menjadi:

    Tekanan naik sesuai spesifikasi

    Tekanan tetap tidak ada perubahan.

    Apabila tekanan naik sesuai spesifikasi hal ini menandakan terjadi keausan

    pada piston ring ataupun pada dinding silinder, masalah ini tidak akan dapat

    ditanggulangi dengan pekerjaan tune up, tetapi ada servis lanjutan yaitu

    penggantian piston ring ataupun silider, dan pekerjaan ini sudah memasuki

    wilayah overhaul engine. Pada kasus tekanan kompresi tetap atau tidak ada

    perubahan walaupun sudah diberikan oli, maka dapat diasumsikan adanya

    kebocoran pada katup, hal ini juga tidak dapat lagi diatasi dengan pekerjaan tune

    up, tetapi harus melakukan skir katup (top overhaul)

    Penjelasan singkat diatas akan dapat memandu pemikiran anda untuk

    memahami, bahwa tune up tidaklah sekedar pekerjaan penyetelan, tetapi juga

    deteksi awal untuk pekerjaan lebih lanjut. Kasus seperti yang tejadi pada

    pemeriksaan tekanan kompresi juga dapat terjadi pada operasional kelengkapan

    atau kerja mekanis engine lainnya.

    Pengertian tune up jelas selalu mengacu pada kondisi standar atau

    spesifikasi kenderaan yang akan di tune up, oleh karena itu kemampuan untuk

    membaca buku manual agar didapatkan angka spesifikasi yang tepat sesuai

    dengan type kenderaan yang akan dikerjakan. Secara umum konten buku

    manual akan mencakup daftar isi, penjelasan umum / data teknis, pedoman

    reparasi, symbol-symbol dan SST.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 13

    Aktivitas. 1

    Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah

    pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau

    presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus benar

    100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya.

    1. Jelaskan defenisi tune up

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    Tuliskan tiga langkah utama sebelum melakukan tune up

    a. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    c. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    2. Uraikan mengapa engine harus di tune up.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    3. Jelaskan dua tujuan utama tune up.

    a. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    ____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    _____________________________________________________

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 14

    KEGIATAN BELAJAR. 2 Ruang Lingkup dan Uraian Kompetensi Tune Up

    Lingkup pekerjaan tune up tergantung dari ATPM kenderaan yang ada, dan

    akan mencirikan masing-masing ATPM, naumun demikian semua tujuannya

    adalah dalam rangka pelayanan purna jual (after sale servis). Pada modul ini

    akan diuraikan ruang lingkup dan kompetensi tune up secara umum yang

    nantinya diharapkan dapat disesuaikan pembelajar untuk jenis engine yang akan

    di tune up. Ruang lingkup dan kompetensi tune up secara umum adalah meliputi:

    A. Menyetel Katup

    Engine standar dengan lifter mekanik masih membutuhkan penyetelan

    katup, dan tujuan penyetelan katup adalah;

    pertama untuk menjamin efisiensi pemasukan campuran bahan bakar

    dengan udara kedalam silinder untuk dikompresikan untuk pembakaran untuk

    memperoleh power yang diharapkandan pengeluaran.

    Kedua untuk menjamin efisiensi pembuangan gas bekar pembakaran untuk

    keluar dari dalam silinder ke udara bebas melalui exhaust manifol. Ketiga adalah

    untuk menjamin kondisi pemasukan dan pengeluaran pada setiap silinder

    mendekati sama / sama.

    Kesalahan dalam penyetelan katup dapat dikelompokkan seperti berikut:

    1. Stelan katup terlalu rapat akan mengakibatkan katup membuka

    lebih awal, hal ini akan dapat mengakibatkan tekanan kompresi

    rendah dan kehilangan tenaga.

    2. Stelan katup terlalu renggang, dapat mengakibatkan katup

    membuka akan terlambat, hal ini akan mengakibatkan kuantitas

    pemasukan dan pembuangan rendah.

    3. Stelan katup antar silinder tidak sama maka pemasukan dan

    pembuangan tidak sama , hal ini dapat mengakibatkan engine

    hanting, karena power antar silinder berbeda sehingga engine

    bergetar, dan suara katup akan terdengar irreguler.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 15

    Celah katup dapat distel antara tip rocker arms dengan tip batang katup

    atau antara rocker arms dengan bubungan (cam), adakalanya penyetelan katup

    dilakukan dengan shim plate. Penyetelan katup dilakukan dengan menempatkan

    torak no.1 pada akhir langkah kompresi, selanjutnya semua katup yang dalam

    kondisi bebas dapat disetel sesuai spesifikasi, kemudian memutar poros engkol

    satu kali putaran lagi dan menyetel katup yang tersisa belum disetel.

    Menempatkan torak no.1, 0 pada akhir langkah kompresi

    Menyetel katup dengan feeler gauge

    Cara menyetel katup adalah dengan melonggarkan baut mur penyetel katup

    pada katup yang akan disetel selanjutnya menyisipkan feeler gauge yang sesuai

    diantara tip rocker arms dengan tip batang katup setelah didapat celah yang

    tepat maka mur pengunci dikeraskan. Hal ini dilakukan pada semua katup.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 16

    B. Menguji Tekanan Kompresi. Tekanan kompresi dalam engine merupakan salah satu penentu tenaga

    kerja engine itu sendiri oleh karena itu perlu diperiksa. Hal yang perlu diketahui

    dalam pemeriksaan ini antara lain, apakah tekanan kompresi masih dalam

    spesifikasi dan juga kemungkinan terjadi selisih tekanan kompresi yang melebihi

    limit antar silinder satu dengan silinder lainnya. Tekanan kompresi sangat erat

    kaitannya dengan kesempurnaan proses pembakaran campuran yang terjadi

    didalam silinder.

    Pemeriksaan tekanan kompresi dapat dilakukan dengan:

    Terlebih dahulu melepas seluruh busi dan memassakan kabel coil tegangan tinggi

    Posisi katup gas terbuka penuh Memeriksa tekanan untuk setiap silinder

    Dengan menggunakan alat compression tester yang dipasangkan pada

    lubang busi yang akan diperiksa tekanannya, selanjutnya engine distarter hingga

    4 5 langkah. Catatlah angka tekanan kompressi yang terlihat pada jarum alat

    ukur. Lakukanlah pengukuran tekanan kompressi pada masing-masing silinder.

    Perbedaan tekanan kompresi antar silinder yang melebihi ketentuan dapat

    mengakibatkan operasi engine bergetar (unblancing).

    Mengukur Tekanan Kompresi

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 17

    C. Pelumasan Seperti juga telah diuraikan diatas maka pada pelumasan hendaknya

    benar-benar dilakukan sesuai prosedur mengingat faktor pelumasan dapat

    berakibat fatal pada kerja komponen engine. Hal yang perlu diperhatikan dalam

    pelumasan engine terutama adalah, kualitas dan kuantitas oli pelumas yang

    akan digunakan pada engine tersebut.

    Sebagai pedoman hendaknya dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang

    dapat diakses pada buku manual yang dikeluarkan pabrik pembuat engine

    tersebut. Pada sistem pelumasan juga termasuk diperiksa kemungkinan terjadi

    kebocoran oli baik internal leak maupun external leak, apabila terjadi hal ini maka

    sebaiknya hal ini harus diperbaiki terlebih dahulu.

    Penggantian saringan oli juga harus menjadi ketentuan yang penting, anda

    dapat mengakses waktu pergantian oli melalui buku manual untuk mengetahui

    km pemakaian atau jam pemakaian hingga saringan oli harus diganti. Secara

    umum 2x penggantian oli maka saringan oli sebaiknya sudah diganti. Saat

    mengeluarkan oli bekas dari dalam engine dapat dibantu dengan udara tekan

    yang dialirkan melalui saluran pengisian oli baru agar oli bekas benar-benar

    bersih dari dalam engine.

    Sistem Pelumasan Engine

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 18

    Aktivitas. 2

    Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah

    pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau

    presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus benar

    100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya.

    1. Jelaskan mengapa penyetelan katup dilakukan pada akhir langkah

    kompresi.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    2. Tuliskan lima langkah utama hingga katup terstel dengan benar.

    a. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    c. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    d. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    e. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    3. Jelaskan mengapa untuk menyetel celah katup sebaiknya dilakukan oleh

    satu orang dan diusahakan tuntas / tidak ditunda.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ______________________________________________

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 19

    4. Gambarkan diagram torak untuk engine 4 langkah, 4 silinder dengan

    FO.1342. dan jelaskan hubungan diagram ini dengan penyetelan katup,

    cukup 2x putaran poros engkol.

    5. Jelaskan akibatyang terjadi apabila penyetelan celah katup antar silider

    tidak sama.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    6. Jelaskan akibat dari penyetelan celah katup yang terlalu rapat.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    7. Jelaskan dua alasan utama mengapa tekanan kompresi diperiksa.

    a. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    8. Tuliskan lima langkah utama mengukur tekanan silinder pada setiap

    silinder.

    a. _____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

    c. _____________________________________________________

    d. ____________________________________________________

    e. _____________________________________________________

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 20

    9. Jelaskan pengertian SAE 20 W 50, dan jelaskan singkatan dan

    penggunaan oli yang apabila pada wadah oli yang baru di beli tertulis SF

    dan CD.

    SAE 20 W 50 ______________________________________________

    __ ___________________________________________

    SF _________________________________________________

    __________________________________________________

    CD _________________________________________________

    ________________________________________________

    10. Jelaskan dua patokan utama yang menjadi pendekatan untuk

    penggantian oli engine ditinjau dari pemakaiannya

    a. _____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 21

    D. Pendinginan Susuai dengan fungsi utama dari sistem pendinginan maka pemeriksaan

    sistem pendinginan adalah sangat penting pemeriksaan terutama:

    1. Kebocoran internal maupun eksternal, hal ini dapat diketahui dengan cara

    memasangkan alat radiator leak tester pada saluran pengisian radiator,

    kemudian memberikan tekanan sesuai spesifikasi, biarkan alat ini hingga

    beberapa saat periksalah apakah terjadi kebocoran pada klem ataupun sekitar

    pompa air, dan untuk memeriksa kebocoran internal tariklah tongkat pengukur oli

    apabila terdapat air pendingin berarti ada kebocoran internal.

    Memeriksa kebocoran radiator

    2. Memeriksa kerja katup yang terdapat pada tutup radiator, hal ini dapat

    diperiksa dengan memasangkan tutup radiator pada alat radiator cup leak tester

    dimana alat ini sama dengan alat radiator leak tester hanya untuk memeriksa

    katup tutup radiator ditambah dengan adaptor. Berikan tekanan pada tutup

    radiator sesuai spesifikasi dan biarkan sesaat kemudian bandingkan penurunan

    tekanan dengan petunjuk yang terdapat pada buku manual.Secara umum tutup

    radiator dapat diperiksa dengan cara menarik dan mendorong katup kevacuman

    maupun katup tekanan.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 22

    Memeriksa katup vavum dan katup tekanan pada Tutup radiator

    3. Memeriksa sabuk penggerak pompa dan kipas pendingin, yang terdapat

    didepan engine hal yang perlu diperhatikan adalah tegangan dan kondisinya hal

    ini disesuaikan dengan spesifikasi yang dapat dilihat pada buku manual. Secara

    visual apabila bagian dalam sabuk telah terlihat ada retak maka sabuk harus

    diganti.

    4. Memeriksa kondisi dan jumlah air didalam reservoir komponen ini berfungsi

    sebagai tempat persediaan air pendingin dan tempat menampung kelebihan

    tekanan yang terjadi didalam radiator yang dialirkan melalui neck radiator

    dengan menggunakan slang.

    5. Apabila engine menggunakan thermostat maka sebaiknya thermostat

    diperiksa kerja katupnya.

    Memeriksa kipas dan sabuk Memeriksa thermostat

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 23

    Walaupun servis radiator tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan tune up

    tetapi hendaknya kondisinya diperiksa kemungkinan bocor atau sirip-siripnya

    mengalami kerusakan.

    E. Pengapian Ruang lingkup pengapian dapat dimulai dari batere, kunci kontak, kabel

    penghubung, unit distributor, koil, kabel tegangan tinggi dan busi. Pemeriksaan

    pada komponen sistem pengapian dapat berupa menyetel, membersihkan,

    mengencangkan maupun mengganti. Pemeriksaan yang dilakukan dimulai dari:

    1. Memeriksa jumlah dan berat jenis (BJ) air batere untuk setiap sel

    harus berada pada batas yang telah ditentukan, juga kutup kutup

    batere beserta klemnya dibersihkan dari kotoran.

    2. Kunci kontak juaga perlu diperiksa dan apabila diperlukan berilah

    pelumas ringan agar kunci kontak dapat berfungsi dan dioperasikan

    lebih mudah

    3. Sambungan / socket kabel, hal ini diperiksa apabila kondisinya longgar

    maka harus dikencangkan, dan apabila diperlukan pergantian kabel

    dan sepatu kabel maka hendaknya dilakukan.

    4. Pemeriksaan pada coil lakukanlah pemeriksaan secara manual

    maupun menggunakan alat coil tester, dan ikuti petunjuk sesuai buku

    manualnya.

    5. Pemeriksaan unit distributor dari mulai platina, kondensor, terminal

    coil, terminal busi, advancer dan sil oli. Pemeriksaan ini dilakukan

    harus berpedoman pada buku manual engine yang akan ditune up.

    Khusus untuk platina dan kondensor apabila tidak memenuhi syarat

    lagi maka sebaiknya diganti dua-duanya secara bersamaan.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 24

    Kondisi Platina Kondisi Busi

    Gambar disamping ini memperlihatkan

    hubungan antara gap platina, dengan

    penyetelan sudut dwell.

    Gap platina yang terlalu besar akan

    menyebabkan sudut dwell kecil

    Gap platina yang terlalu sempit akan

    menyebabkan sudut dwell menjadi

    besar

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 25

    6. Pemeriksaan kabel kabel tegangan tinggi hal ini diperiksa dari

    kebocoran ataupun tahanan yang diperbolehkan sesuai buku manual.

    7. Busi dapat anda periksa secara visual kemudian dibersihkan dan gap

    nya disetel sesuai spesifikasi, apabila kondisi busi sudah tidak baik

    maka sebaiknya diganti dengan yang baru. Busi dapat dibersihkan dan

    diuji dengan alat spark plug cleaner & tester.

    Menyetel gap busi

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 26

    Setelah memeriksa komponen sistem pengapian maka dilanjutkan

    pemeriksaan kerja sistem pada operasi engine yaitu, menyetel sudut dwell. Saat

    pengapian (timing ignation) dan putaran engine (RPM) diperiksa secara simultan

    hingga diperoleh angka sesuai spesifikasi, pada saat menyetel saat pengapian

    maka selang vacum governor harus dilepas.

    Alat yang digunakan untuk menyetel sudut dwell adalah dwell meter, untuk

    saat pengapian adalah alat timing light, dan putaran engine dengan RPM meter.

    Apabila anda harus melepaskan distributor dari engine maka untuk

    memasang kembali ke engine hendaknya mengikuti petunjuk berikut:

    Posisi piston no.1, pada akhir langkah kompresi, dan tanda pada fuly dan tutup timing tepat pada angka spesifikasi saat pengapian engine

    yang di tune up

    Memperhatikan slot pada pompa oli dengan slot poros distributor, diarahkan hingga nantinya apabila distributor dipasang, maka rotor

    menunjuk pada terminal busi no.1 pada tutup distributor, dan coakan

    pengikat distributor terhadap blok engine tepat ditengah.

    Sistem pengapian konvensional

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 27

    Memasangkan distributor ke blok engine, perhatikan tanda panah, arah rotor dan klem

    pengikat, harus tepat pada posisinya masing

    masing seperti dijelaskan diatas.

    Poros distributor yang akan berhubungan pada

    coakan yang terdapat pada pompa oli.

    pada umumnya kemiringan gigi pemutar

    poros distributor, memiliki kemiringan 15

    F. Sistem bahan bakar Sistem bahan bakar diperiksa dari mulai komponen saringan bensin, dan

    apaila sudah terlihat secara visual terdapat kotoran pada saringan bensin, maka

    saringan harus diganti untuk menjamin kelancaran dan kebersihan bahan bakar,

    karena kotoran yang tidak tersaring dapat menyumbat saluran-saluran yang

    terdapat pada karburator.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 28

    Gambar saringan bensin

    Saringan udara juga harus dibersihkan dengan menggunakan udara tekan

    dan diposisikan dari arah dalam ke arah keluar elemen saringan (jenis saringan

    kering) dan apabila perlu gantilah saringan udara. Apabila saringan udara yang

    digunakan jenis saringan basah, maka sebaiknya bersihkanlah saringan dengan

    menggunakan pembersih khusus dan kalau tidak tersedia maka bersihkanlah

    dengan kerosin, gantilah oli penyaring dengan oli baru SAE 10

    Melepas dan membersihkan saringan udara

    Mekanisme karburator dan mekanisme pedal gas sebaiknya diberikan

    pelumas ringan untuk memperlancar gerakannya. Penyetelan yang umum

    dilakukan pada karburator adalah penyetelan campuran pada saat putaran idle

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 29

    (idle mixture). Secara umum untuk penyetelan campuran idle adalah dengan

    memutarkan idle adjusting screw, kearah dalam hingga penuh kemudian

    kembalikan putaran 2 2,5 putaran.

    Selanjutnya menghidupkan engine dan menyetel RPM idle sesuai

    spesifikasi dengan menyetel pada trothel adjusting screw, himngga didapatkan

    RPM yang diinginkan sesuai spesifikasi. Secara teoritis percampuran bensin

    dengan udara adalah:

    Start dingin. 8 : 1 Ekonomi pada kecepatan menegah 14 15 : 1. Tenaga maksimum 12,5 13,5 : 1. Kecepatan idle 12, - 14 : 1 (kurang lebih).

    Percampuran yang tepat antara udara dengan bensin dapat diketahui dari

    operasi engine yang halus, terutama lagi akan lebih tepat apabila diyakinkan

    dengan cara memeriksa kadar CO pada gas buang. Sebuah kerja engin pada

    perbandingan Stoichiometric dengan pembakaran lengkap akan menghasilkan

    sejumlah air dan karbondioksida. Reaksi kimianya sebagai berikut:

    2C2 H6 + 7O2 4CO2 + 6H2O

    Hal tersebut diterima atau bebas gas beracun. Jika campuran terlalu kaya

    tidak diterima atau gas buang beracun, terbentuk dari bahan bakar yang tidak

    terbakar (HC) dan karbon monoksida (CO) akan dihasilkan. Tempertur tinggi

    dalam proses pembakaran menghasilkan zat Nitrogen Oksida (NOx) dan kerja

    kendaraan pada bahan bakar bertimah akan menghasilakn zat zat timah (Pb).

    G. Sistem pemasukan dan pengeluaran Pemeriksaan pada sistem ini terutama kemungkinan terjadi kebocoran pada

    intake atau exhaust manipol. Juga katup dan saluran pernapasan ruang engkol

    (crank case ventilation) hendaknya diperiksa dan dibersihkan agar tidak terjadi

    kontaminasi air pada pelumasan engine. Khusus pada sistem pembuangan

    pemeriksaan dilakukan hingga muffler sesuai denga buku manual engine yang di

    tune up.

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 30

    Aktivitas. 3

    Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah

    pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau

    presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus benar

    100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya.

    1. Jelaskan tujuan sistem pendinginan pada engine.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    2. Tuliskan dua katup yang terdapat pada tutup radiator, dan jelaskan fungsi

    masing-masing.

    a. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    3. Uraikan cara untuk mengetahui kebocoran yang terjadi pada sistem

    pendinginan.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    4. Jelaskan fungsi recervoir pada sistem pendinginan.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    5. Tuliskan enam komponen utama yang harus diperiksa dan diservis pada

    sistem pengapian.

    a. _____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 31

    c. _____________________________________________________

    d. _____________________________________________________

    e. _____________________________________________________

    f. _____________________________________________________

    6. Tuliskan dua hal yang perlu diperika pada batere

    a. _____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

    7. Apa tujuan governor yang terdapat pada distributor

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    8. Tuliskan dua posisi penyetelan gap platina

    a. _____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

    9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sudut dwell platina.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    10. Jelaskan cara pemasangan distributor kembali keblok engine.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 32

    11. Uraikan secara singkat proses terjadinya arus tegangan tinggi yang

    tercetus pada busi.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    12. Jelaskan 4 komponen yang akan terganggu apabila saringan udara

    karburator tidak dapat lagi menyaring kotoran yang terkandung pada

    udara yang tercampur pada bensin.

    a. _____________________________________________________

    b. _____________________________________________________

    c. _____________________________________________________

    d. _____________________________________________________

    13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:

    a. Campuran gemuk

    _____________________________________________________

    ______________________________________________

    b. Campuran kurus

    _____________________________________________________

    ___________________________________________________

    c. Stoichiometric

    _____________________________________________________

    ____________________________________________________

    14. Jelaskan cara penyetelan campuran putaran idle dan menetapkan rpm

    idle dihubungkan dengan saat pengapian pada engine.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 33

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ______________________________

    15. Jelaskan faktor yang menyebabkan terjadinya kadar carbon yang

    berlebihan pada gas bekas engine.

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

    ___________________________________________________________

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 34

    KEGIATAN BELAJAR. 3 Praktik Tune Up

    A. Persiapan Lakukanlah persiapan praktik servis ringan / tune up.

    1. Objek latihan

    2. Peralatan

    3. Buku manual

    4. Area kerja

    B. Praktik / Latihan

    NO

    ASPEK YANG DINILAI

    MAMPU YA BELUM

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Persiapan objek latihan

    Persiapan alat dan peralatan

    Menghimpun informasi buku manual

    Melakukan servis sistem pelumasan

    Melakukan servis sistem pendinginan

    Melakukan penyetelan katup

    Memeriksa tekanan kompresi

    Melaksanakan servis sistem pengapian

    Melakukan servis dan pemeriksaan sistem

    pemasukan dan pembuangan

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 35

    Semua jawaban yang salah harus diperbaiki sebelum lembar pemeriksaan ditandatangani.

    Ya

    Apakah semua tugas telah dilakukan dengan baik sesuai SOP.?

    Apakah peserta pelatihan sudah mengumpulkan, menganalisa dan

    menyusun informasi sesuai dengan ketetapan prosedur dan

    kriteria yang ditentukan ?

    Apakah peserta pelatihan sudah memberikan ide dan informasi

    dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan sebelumnya ?

    Sudahkah peserta merencanakan dan mengatur aktifitas dengan

    memeriksa proses dan dengan hasil kualitas sesuai kriteria yang

    ditetapkan ?

    Apakah peserta pelatihan sudah bekerja sama dengan peserta

    lain, dalam bentuk kelompok, untuk mencapai tujuan ?

    Apakah peserta pelatihan sudah menerapkan cara berpikir secara

    matematis, informasi yang terpercaya dan efektif untuk

    meyelesaikan tugasnya ?

    Apakah peserta pelatihan sudah menggunakan perlengkapan dan

    teknologi yang sesuai dengan standar yang benar ?

    Apakah peserta pelatihan sudah menggunakan teknik pemecahan

    masalah untuk mencapai tujuan ?

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 36

    Semua pertanyaan di atas harus mendapat tanggapan YA. Jika tidak, konsultasikan dengan Pelatih untuk mendapatkan kegiatan tambahan yang

    diperlukan untuk mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan.

    Tandatangan Pelatih ............................................................... ..........................

    Tandatangan Peserta ........................................................................................

    Tanggal dan jam kelulusan ............................................................... .................

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 37

    Name Task

    1. The engine will not run! Before this problem the engine had rough operation

    2. You may use tools and equipment you have, and is provide for you to diagnosis and repair problems found.

    3. Ask the judge for repair-parts needed and show him what you have found.

    4. After the engine is running satisfactory and no trouble.

    5 Check & Adjust ignition system

    6. Check mechanical engine

    7. Check the cooling system.

    8. Note : Do not try to repair a defective part! (Ask first)

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 38

    Automobile Technology

    Name Task Marking Scale

    Petrol Engine Tune

    Marking Summary

    Section Possible Mark Actual Mark

    1. Preparation.

    2. Repair engine to start and run.

    3. Correct and repair drivability problem.

    4. Ignition system.

    5. Mechanical engine

    6. Cooling system

    Task Total

    Time Keeping

    Familiarization Competition Breaks

    Start Start Start

    Stop Stop Stop

    Experts Signatures

    1 2

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 39

    Name Task Marking Scale

    Petrol Engine

    Tune

    1. Preparation Yes No Actual Comments

    1.1 Checked all equipment first 1.2 Checked all instructions

    1.3 Selected the correct test equipment

    1.4 Used logical working procedure 1.5 Proper tools handling

    1.6 Checked baterai (water level, terminal)

    1.7 Checked ignition system 1.8 Checked oil level 1.9 Checked water level

    1.10 Clean up the working area 1.11 Clean up tools and equipment

    Sub-Total

    2. Repair Engine to Start & Run Yes No Actual Comments

    2.1 Fuse engine

    2.2 Dwell angle 2.3 Spark plug 2.4 High cable tension

    Sub-Total

    3. Correct & Repair Drivability Problem Yes No Actual Comments

    3.1 Check and find defect fuse engine

    3.2 Check and adjust dwell angle 3.3 Check and adjust spark plug 3.4 Check high cable tension 3.6 Check ignition from coil 3.5 Reinstall the removed parts

    Sub-Total

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 40

    Name Task Marking Scale

    Petrol Engine Tune

    4. Check ignition system Yes No Actual Comments

    3.1 Check level & SG. electrolit batterai

    3.2 Check batterai valtage 3.3 Check terminal batterai 3.4 Check primary cable connector 3.5 Check & adjust contac point gap 3.6 Check & Adjust ignition timing

    Sub-Total

    5. Check mechanical engine. Yes No Actual Comments

    3.1 Check compression 3.2 Check & Adjust valve clearance 3.3 Check & Adjust RPM engine 3.4 Check v.belt tentionc 3.5 Check oil engine and leak

    Sub-Total

    6. Check the Coolant system Yes No Actual Comments

    6.1 Check cup radiator water cooling

    6.2 Check water leaking with visual

    Sub-Total

    Name Task: Task Code

    . Engine Tune

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 41

    Report Form Task Diagnosing and Engine Tuning-up

    S/No Items

    Performance/ Condition of Components

    Good Bad

    1.

    Check tool and special tool equipment

    2

    Check engine running

    3 Check ignition system

    4. Check mechanical engine

    5. Check cooling system

    6. Final check engine running

  • Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan 42

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ............................................................................................... i Daftar Isi ......................................................................................................... ii Tujuan Umum Pembelajaran .......................................................................... 1 Prasyarat Pembelajaran ................................................................................. 1 Petunjuk Pembelajaran .................................................................................. 1 Strategi Pembelajaran .................................................................................... 2 PENDAHULUAN 1. Sistem Pendinginan .............................................................................

    2. Sistem Pelumasan ...............................................................................3. Sistem Pengapian ................................................................................4. Sistem Pengisian .................................................................................5. Sistem Starter ...................................................................................... 6. Sistem Bahan Bakar ............................................................................7. Sistem Pembuangan Gas ....................................................................

    3 3 4 5 6 7 8

    KEGIATAN BELAJAR 1 : Definisi/Pengertian Tune Up .....................................................................

    Aktivitas 1 ................................................................................................. 10 13

    KEGIATAN BELAJAR 2 : Ruang Lingkup dan Uraian Kompetensi Tune Up

    A. Menyetel Katup ....................................................................................B. Menguji Tekanan Kompresi ................................................................. C. Pelumasan ...........................................................................................

    Aktivitas 2 ............................................................................................ D. Pendinginan .........................................................................................E. Pengapian ............................................................................................F. Sistem Bahan Bakar ............................................................................G. Sistem Pemasukan dan Pengeluaran ..................................................

    Aktivitas 3 .............................................................................................

    14 16 17 18 21 23 27 29 30

    KEGIATAN BELAJAR 3 : Praktik Tune Up A. Persiapan .............................................................................................

    B. Praktik / Latihan ................................................................................... 34 34

    ii