Tugas Oe Maligna

15
Kata Pengantar Puji dan syukur kehadirat Ilahi karena dengan izin-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas ujian yang berjudul “Otitis Eksterna Maligna” yang disusun untuk melengkapi ujian kepaniteraan dalam ilmu kesehatan THT secara menyeluruh. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian tugas baik secara moril maupun spirituil, terutama kepada penguji Dr. Deasi Anggraini Sp.THT yang telah memberikan kesempatan kepada saya dalam memperbaiki ujian pada kepaniteraan THT di RS Persahabatan Jakarta. Saya menyadari tugas ini masih memmiliki kekurangan, maka saya menerima kritik dan saran yang membangun agar selanjutnya menjadi lebih baik dalam menyelesaikan tugas-tugas berikutnya. Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi pribadi dan umumnya bagi para pembaca. Jakarta , 2 September 2010 Penulis i

description

otitis eksterna maligna

Transcript of Tugas Oe Maligna

Page 1: Tugas Oe Maligna

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Ilahi karena dengan izin-Nya lah saya dapat menyelesaikan

tugas ujian yang berjudul “Otitis Eksterna Maligna” yang disusun untuk melengkapi ujian

kepaniteraan dalam ilmu kesehatan THT secara menyeluruh.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam

penyelesaian tugas baik secara moril maupun spirituil, terutama kepada penguji Dr. Deasi

Anggraini Sp.THT yang telah memberikan kesempatan kepada saya dalam memperbaiki

ujian pada kepaniteraan THT di RS Persahabatan Jakarta.

Saya menyadari tugas ini masih memmiliki kekurangan, maka saya menerima kritik

dan saran yang membangun agar selanjutnya menjadi lebih baik dalam menyelesaikan tugas-

tugas berikutnya.

Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi pribadi dan umumnya

bagi para pembaca.

Jakarta , 2 September 2010

Penulis

i

Page 2: Tugas Oe Maligna

Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................I

DAFTAR ISI.............................................................................................................................II

DEFINISI...................................................................................................................................1

ANATOMI TELINGA LUAR...................................................................................................2

ETIOPATOLOGI.......................................................................................................................3

DIAGNOSIS..............................................................................................................................4

PENATALAKSANAAN...........................................................................................................7

PROGNOSIS..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................III

ii

Page 3: Tugas Oe Maligna

3

A. DEFINISI

Otitis eksterna maligna adalah suatu tipe khusus dari infeksi akut yang difus di liang

telinga luar dan struktur lain di sekitarnya.1,2 Otitis eksterna merupakan infeksi bakteri yang

progresif pada liang telinga luar, mastoid, dan basis tulang tengkorak.2

Umumnya terjadi pada pasien diabetik atau pasien dengan gangguan imun.1

Toulmouche mungkin orang pertama yang melaporkan kasus otitis eksterna maligna

pada tahun 1838. Pada tahun 1959, Meltzer melaporkan kasus osteomielitis pseudomonas

pada tulang temporal. Otitis eksterna maligna atau otitis eksterna nekrotikan dijelaskan

pertama kali oleh Chandler yang menjelaskan bahwa otitis eksterna dapat mengancam

kehidupan.3

Gambar 1 Otitis eksterna maligna

Page 4: Tugas Oe Maligna

4

B. ANATOMI TELINGA LUAR

Telinga luar termasuk aurikula atau pinna dan liang telinga. Liang telinga mempunyai

bagian tulang dan tulang rawan. Membran timpani memisahkan telinga luar dan telinga

tengah. Telinga luar berfungsi mengumpulkan dan menghantar gelombang bunyi ke struktur-

struktur telinga tengah. Karena keunikan anatomi aurikula serta konfigurasi liang telinga

yang melengkung atau seperti spiral, maka telinga luar mampu melindungi membran timpani

dari trauma, benda asing dan efek termal.1

Panjang liang telinga kira-kira 2,5 cm, membentang dari bibir depan konka hingga

membran timpani. Sepertiga bagian luar adalah kartilaginosa sedangkan duapertiga bagian

dalam adalah bagian tulang. Bagian yang tersempit dari liang telinga adalah dekat perbatasan

tulang dan tulang rawan. Hanya sepertiga bagian luar atau bagian kartilaginosa dari liang

telinga dapat bergerak. Jika menggunakan otoskop, aurikula biasanya harus ditarik ke postero

lateral untuk dapat melihat bagian tulang dan membran timpani. Bersama dengan lapisan luar

membran timpani, liang telinga membentuk suatu kantung berlapis epitel yang dapat

memerangkap kelembapan, sehingga daerah ini menjadi rentan infeksi pada keadaan

tertentu.1

Gambar 2 Anatomi telinga luar

Page 5: Tugas Oe Maligna

5

Kulit yang melapisi bagian kartilaginosa lebih tebal daripada kulit bagian tulang,

selain itu juga mengandung folikel rambut yang banyaknya bervarasi antar individu namun

ikut membantu menciptakan suatu sawar dalam liang telinga. Anatomi liang telinga bagian

tulang sangat unik karena merupakan satu-satunya tempat dalam tubuh dimana kulit langsung

terletak di atas tulang tanpa adanya jaringan subkutan. Dengan demikian daerah ini sangat

peka, dan tiap pembengkakan akan sangat nyeri karena tidak terdapat ruang untuk ekspansi.2

C. ETIOPATOLOGI

Otitis eksterna maligna merupakan infeksi yang menyerang liang telinga luar dan

struktur di sekitarnya (tulang temporal). Organisme penyebab umumnya oleh Pseudomonas

aeroginosa, dan umumnya menyerang pasien diabetik yang berusia tua.1,2 Infeksi dimulai

dengan otitis eksterna yang progresif menjadi osteomielitis pada tulang temporal. Penyebaran

penyakit keluar dari liang telinga luar melalui fissura santorini dan hubungan antara tulang

dan tulang rawan.1

Kecenderungan Otitis eksterna maligna umumnya ditemukan pada kondisi sebagai

berikut :1,2,3

1. Diabetik, diabetik merupakan faktor resiko utama berkembangnya otitis eksterna

maligna. mikroangiopati dan disfungsi immun yang berhubungan dengan diabetik

merupakan penyebab utama predisposisi ini. Serumen pada pasien diabetik

mempunyai pH yang tinggi dan menurunnya konsentrasi lisozim mempengaruhi

aktifitas antibakteri lokal.Tidak ada perbedaan antara DM tipe I dan II dalam angka

kejadian otitis eksterna maligna. 

Page 6: Tugas Oe Maligna

6

2. Immunodefisiensi seperti gangguan proliferasi limfosit atau adanya immunosupresi

karena penggunaan obat

3. AIDS

4. Irigasi telinga, dilaporkan sebanyak 50% kasus otitis eksterna maligna karena trauma

irigasi telinga pada pasien diabetik.

D. DIAGNOSIS

1. Anamnesis1,2

• Rasa gatal pada liang telinga yang diikuti nyeri dengan cepat.

• Nyeri telinga yang semakin hebat terutama pada malam hari.

• Liang telinga bisa tertutup oleh jaringan granulasi, rasa tertutup pada telinga.

• Keluar cairan purulent dari liang telinga.

• Sakit kepala temporal.

• Ketika sudah mendestruksi tulang temporal bisa menyebabkan paresis N.VII.

• Riwayat penyakit diabetes atau penyakit immunocompromize lainnya.

Gambar 3 Cairan keluar dari liang telinga dengan rasa gatal dan diikuti nyeri yang hebat

Page 7: Tugas Oe Maligna

7

2. Pemeriksaan fisik1,2

• Inflamasi yang terlihat pada liang telinga luar dan jaringan lunak periaurikuler.

• Nyeri yang hebat, ditandai adanya kekakuan pada jaringan lunak pada ramus

mandibula dan mastoid

• Jaringan granulasi terdapat pada dasar hubungan tulang dan tulang rawan. Jaringan ini

patognomonik pada otitis eksterna maligna. Pemeriksaan otoskopi juga dapat melihat

keterlibatan tulang.

• Gangguan status mental dapat menunjukkan komplikasi intrakranial

• Membran timpani biasanya intak

• Osteomielitis progresif(kelainan patologik yang penting)

• Paresis saraf kranialis Pemeriksaan saraf kranial

Gambar 4 gambaran klinis otitis eksterna maligna. Terlihat inflamasi difus yang melibatkan jaringan lunak periaurikuler

Page 8: Tugas Oe Maligna

8

3. Pemeriksaan penunjang1,2,3

• Pemeriksaan Laboratorium 

Jumlah leukosit

Jumlah leukosit biasanya normal atau sedikit meninggi

Adanya pergeseran ke kiri 

• Kimia darah

Pasien yang diketahui dengan diabetik perlu pemeriksaan kimia darah untuk

menentukan glukosa darah.

Pasien tanpa riwayat diabetes perlu diperiksa toleransi glukosanya.

• Kultur dan tes sensivitas dari liang telinga

Kultur dari drainase telinga perlu dilakukan sebelum pemberian antibiotik

Organisme penyebab utama otitis eksterna maligna adalah P. Aeruginosa (95 %).

Organisme ini anaerobik, gram negatif. Spesies pseudomonas mempunyai lapisan

mukoid untuk fagositosis. Eksotoksin (eksotoksin A, kolagenase, elastase) dapat

menyebabkan nekrosis jaringan, dan beberapa strain menghasilkan neurotoksin

yang menyebabkan neuropati kranial.

• Pemeriksaan Radiologi 1,2,3

Pemeriksaan ini penting untuk menentukan adanya osteomielitis, perluasan

penyakit, dan respon terapi.

CT-scan dan MRI keduanya berguna untuk memeriksa perluasan inflamasi

terhadap anatomi jaringan lunak, pembentukan abses, komplikasi intrakranial.

Page 9: Tugas Oe Maligna

9

E. PENATALAKSANAAN

Prinsip pengobatan otitis eksterna maligna adalah pengobatan lokal pada liang

telinga, terapi sistemik antibiotik jangka panjang, pembedahan (apabila melibatkan tulang

temporal), memperbaiki imunosuppresi.1,2

Pengobatan tidak boleh ditunda-tunda sebab penyakit akan segera menyerang bagian-

bagian penting di sekitarnya. Pasien otitis eksterna maligna harus dirawat minimum 4-6

minggu. Pasang cairan IV untuk pemberian obat. Gentamisin sulfat IM atau tobramicin IM,

3-5/KgBB dan harus diberikan dalam dosisi terbagi setiap 8 jam. Karbenisilin harus diberikan

IV dengan dosis 4-5 mg setiap 4 jam. Terapi antibiotik parenteral harus diteruskan selama 2

minggu sampai infeksi terlihat telah teratasi. Karena gentamisin dan tobramisin bersifat

nefrotoksik dan ototoksik, maka kadar kreatinin dan urin harus diawasi ketat dan

pendengaran diperiksa secara periodik.2

Telinga harus dibersihkan dengan teliti setiap hari dan diolesi salep gentamisin.

Diantara waktu membersihkan, harus diberikan obat tetes gentamisin setiap 4-6 jam. Setelah

terapi diberikan dan infeksi terkontrol, maka pengangkatan jaringan granulasi manapun yang

menetap di liang telinga dan biasanya dilakukan dengan obat anastesi lokal, akan

mempercepat penyembuhan. Kecuali kadang-kadang diperlukan debrideman meatus

akustikus eksternus. Biasanya tidak dperlukan pembedahan. Tetapi bila keadaan pasien

konstan atau memburuk walaupun telah diberikan terapi medis, maka perlu dipikirkan

mastoidektomi radikal.1,2

Meskipun mastoidektomi merupakan bentuk terapi yang banyak dipilih, namun

dengan temuan antibiotik spesifik pseudomonas, maka kini intervensi dengan antibiotik

sistemik merupakan bentuk utama terapi. Ada dugaan bahwa pembedahan invasif tanpa

Page 10: Tugas Oe Maligna

10

perlindungan antibiotik akan mendukung penyebaran infeksi pada pasien-pasien

immunocompromized ini. Oleh sebab itu pembedahan sebaiknya dibatasi pada pengangkatan

sekuestra, drainase abses, dan debridemant lokal jaringan granulasi.2,3

F. PROGNOSIS

Rekurensi penyakit dilaporkan sekitar 9-27 %. Hal ini berhubungan dengan lamanya

pemberian terapi yang tidak cukup dan manifestasinya biasanya berupa sakit kepala dan

otalgia. Otitis eksterna maligna kambuh sekitar setelah satu tahun pengobatan komplit.

Chandler melaporkan rata-rata kematian 50 % tanpa pengobatan. Kematian berkurang sampai

20 % dengan ditemukannya antibiotik yang cocok, tetapi kematian tetap tinggi pada pasien

dengan neuropati atau adanya komplikasi intrakranial.3

Page 11: Tugas Oe Maligna

DAFTAR PUSTAKA

1. Sosialisman, Hafil AF, Helmi. Kelainan Telinga Luar. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N,

Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung,

Tenggorok, Kepala & Leher. 6th ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;

2010.

2. Boies LR. BOIES Fundamentals of otolaryngology [Wijaya C, trans]. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC; 1997.

3. Oghalai, J.S. 2003. Otitis Eksterna. Available from:

http://www.bcm.tme.edu/oto/grand/101295.htm. Accessed : 2010, September 2.

11