Melanoma Maligna OD

download Melanoma Maligna OD

of 32

Transcript of Melanoma Maligna OD

  • CP II

  • Laki-laki 47 tahun; KU mata gatal, berair, keluar kotoran berwarna kuning pagi hari.Keluhan dirasakan sejak 1 bulan lalu, 2 minggu kemudian muncul benjolan coklat kehitaman mudah berdarah pada sudut mata kanan dekat hidung. Silau (+). Riwayat sesak (+).Bulan Juni menjalani operasi pengangkatan tumor di chantus medial sekaligus biopsi. Sebelum operasi pasien juga merasakah keluhan yang serupa.

  • Hasil pemeriksaan pada status generalis didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg. Pemeriksaan status lokalis mata kanan didapatkan visus naturalis 6/9, dengan pinhole visus membaik sampai 6/7. Pada mata kiri di dapatkan visus naturalis 6/20, dengan pinhole membaik sampai 6/12. konjungtiva palpebra superior OD terlihat 2 makula berwarna kehitaman yang berada di dekat margo palpebra dengan diameter 2 mm dan 1 mm; konjungtiva palpebra inferior OD terlihat nodi berwarna cokelat kehitaman berbagai ukuran, ukuran terbesar 6 mm x 4 mm x 2 mm, ukuran terkecil 2 mm x 1 mm x 0,5 mm, dari kantus medius ke kantus lateralis yang mudah berdarah, konjungtiva bulbi ODS terlihat injeksi konjungtiva minimal;

  • Diagnosis kerja : keganasan residif konjungtiva tarsal dan forniks inferior OD susp. Melanoma maligna, dengan diagnosis banding nevi displastik, dan hemangioma. Dari hasil biopsi menunjukkan jaringan yang terdiri dari proliferasi sel-sel anaplastik inti bulat oval, spindle, pleomorfik, nukleoli prominen, sitoplasma mengandung pigmen kecoklatan. kesimpulan Melanoma Maligna. Terapi definitif bertujuan untuk sebisa mungkin mempertahankan fungsi pengelihatan pasien. Pilihan terapi definitif dapat berupa eksisi luas (5 mm dari lesi), kemoterapi, dan radioterapi lokal.

  • Nama: Tn. SAUmur: 47 TahunJenis kelamin: Laki-LakiAlamat: Alas, SumbawaAgama: IslamPekerjaan: PetaniTanggal Pemeriksaan: Selasa, 6 September 2011

  • Keluhan utama: mata kanan gatal disertai keluar kotoran, berair, dan terasa penuh.RPS: keluhan mata kanan mengeluarkan banyak kotoran berwarna kuning terutama saat bangun tidur dan berair sejak 1 bulan sebelumnya (awal Agustus 2011), disertai rasa silau saat terkena cahaya. Rasa gatal dan berair biasanya datang tiba-tiba, tanpa ada kejadian yang mendahului. Dua minggu setelah keluhan muncul, terlihat benjolan berwarna cokelat kehitaman keluar dari sudut mata dekat hidung, yang mudah berdarah. sesak nafas (+) bila kerja berat tetapi tidak sampai mengganggu aktivitas dan hilang setelah istirahat.

  • RPD: pasien mengaku keluhan yang sama pernah dialami sekitar bulan Mei 2011. Satu bulan setelah keluhan mata kotor, gatal, dan berair muncul, terlihat benjolan muncul keluar yang diakui tampak seperti daging tumbuh pada sudut mata kanan dekat hidung. Pada 11 Juni 2011 telah dilakukan operasi terhadap benjolan yang muncul, dan setelah itu keluhan mata kotor, berair, dan gatal sempat hilang. RPK & sosial: -Riwayat Pengobatan: cendo cytrol untuk menghilangkan gejala gatal, dipakai mulai setelah operasi Juni 2011Riwayat Alergi: -

  • Status generalisKU: baikKesadaran: CM/E4V5M6Kesan Status Gizi: cukupTanda Vital:Tekanan darah: 130/80 mmHgNadi: 88 kali/menitRR: 19 kali/menitSuhu: 37,2C

    Status lokalis mata:

  • Inspeksi dan palpasi limfonodi preaurikuler dan submandibula:Pembedaran : negatifNyeri tekan : negatif

  • Diagnosis kerja: Malignansi residif konjungtiva tarsal dan forniks inferior OD susp. Melanoma maligna

    Diagnosis banding: nevi displastik

  • Bahan : Chantus Medial ODDiagnosa klinik : Tumor Chantus Medial ODMakroskopis:Diterima 1 potong-potong jaringan, berat
  • Usulan PemeriksaanBila memungkinkan dibuat foto limfonodi sentinel (preaurikular dan submandibula) dengan CT-Scan atau biopsi limfonodi sentinel.USG Mata atau CT-Scan orbita

    Rencana Terapi Untuk terapi definitif, pasien dirujuk ke spesialis onkologi untuk dapat memulai terapi berupa pembedahan, kemoterapi, atau radioterapi.Pemberian tetes mata carboxymethyl-celllulose sodium 1% sebagai lubrikan mata bila mata terkena debu atau kotoran, agar tidak digosok-gosok.

  • Benjolan pada mata pasien merupakan suatu keganasan, yang mudah untuk menyebar sehingga terapi perlu dimulai secepatnya.Rujukan perlu dilakukan untuk memulai terapi definitif agar terapi tepat sasaran sehingga keganasan tidak menyebar, dan mata bisa diselamatkan.Keluhan gatal terjadi akibat keganasan yang ada pada mata, sehingga yang perlu diterapi adalah keganasannya, agar gatal hilang secara permanen.Sebaiknya kacamata digunakan untuk menghindari asap dan debu, agar mata tidak digosok karena dapat menimbulkan perdarahan. Kebersihan mata perlu dijaga dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang mata, sehingga tidak terjadi infeksi sekunder.

  • Melanoma maligna pada konjungtiva tarsal dan forniks memiliki prognosis lebih buruk dan kemungkinan metastasis yang lebih besar dibandingkan melanoma pada bagian lain bola mata. Hasil pemeriksaan morfologi sel menunjukkan mitosis 6/10 HPF, dimana mitosis > 5/10 HPF (high mitotic index) menunjukkan prognosis yang lebih buruk dan peningkatan kemungkinan metastasis.

  • Keluhan mata gatal, berair, dan keluar kotoran berwarna kuning, injeksi konjungtiva ODS minimal.Riwayat operasi pengangkatan benjolan serupa pada sudut mata dekat hidung.Papil dan nodi coklat kehitaman, menutupi sebagian besar konjungtiva tarsalis inferior dan konjungtiva forniks inferior, coklat kehitaman, mudah berdarah, tumbuh dalam waktu 2 bulan.Makula kehitaman berbatas tegas di konjungtiva tarsal superior.Hasil biopsi: proliferasi sel anaplastik, bulat oval, spindle, pleomorfik, nukleoli prominen, sitoplasma mengandung pigmen kecoklatan, sebagian tersusun dalam lobus-lobus, mitosis 6/10 HPF.

  • Suatu tanda yang dapat dilihat pada proses neoplastik ganas adalah pertumbuhan yang cepat, vaskularisasi yang rapuh, dan terlihat berbeda dengan jaringan normalnya. Bila demikian perlu pemeriksaan morfologi sel melalui biopsi eksisi, FNAB, atau apusan sitologis untuk menegakkan diagnosis.Melanoma maligna dicurigai pada suatu nodul berpigmentasi berwarna coklat, hitam, merah, atau merah muda yang tumbuh dengan cepat, pada suatu nevus yang tiba-tiba membesar dengan cepat, atau pada suatu nevus datar yang meluas dengan cepat.

  • Perlu dicari adanya penyebaran ke intraorbita dan sistemik.Prognosis pada melanoma konjungtiva tarsal dan forniks lebih buruk daripada melanoma pada bagian lain bola mata. Hal lainnya yang mempengaruhi prognosis adalah tingkat diferensiasi sel, indeks mitosis, kedalaman invasi, difus atau terlokalosir, dan rekurensi setelah terapi.

  • Laki-laki 47 tahun; KU mata gatal, berair, keluar kotoran berwarna kuning pagi hari.Keluhan dirasakan sejak 1 bulan lalu, 2 minggu kemudian muncul benjolan coklat kehitaman mudah berdarah pada sudut mata kanan dekat hidung. Silau (+). Riwayat sesak (+).Bulan Juni menjalani operasi pengangkatan tumor di chantus medial sekaligus biopsi. Sebelum operasi pasien juga merasakah keluhan yang serupa.

  • Hasil pemeriksaan pada status generalis didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg. Pemeriksaan status lokalis mata kanan didapatkan visus naturalis 6/9, dengan pinhole visus membaik sampai 6/7. Pada mata kiri di dapatkan visus naturalis 6/20, dengan pinhole membaik sampai 6/12. konjungtiva palpebra superior OD terlihat 2 makula berwarna kehitaman yang berada di dekat margo palpebra dengan diameter 2 mm dan 1 mm; konjungtiva palpebra inferior OD terlihat nodi berwarna cokelat kehitaman berbagai ukuran, ukuran terbesar 6 mm x 4 mm x 2 mm, ukuran terkecil 2 mm x 1 mm x 0,5 mm, dari kantus medius ke kantus lateralis yang mudah berdarah, konjungtiva bulbi ODS terlihat injeksi konjungtiva minimal;

  • Diagnosis kerja : keganasan residif konjungtiva tarsal dan forniks inferior OD susp. Melanoma maligna, dengan diagnosis banding nevi displastik, dan hemangioma. Dari hasil biopsi menunjukkan jaringan yang terdiri dari proliferasi sel-sel anaplastik inti bulat oval, spindle, pleomorfik, nukleoli prominen, sitoplasma mengandung pigmen kecoklatan. kesimpulan Melanoma Maligna. Terapi definitif bertujuan untuk sebisa mungkin mempertahankan fungsi pengelihatan pasien. Pilihan terapi definitif dapat berupa eksisi luas (5 mm dari lesi), kemoterapi, dan radioterapi lokal.

  • Untuk terapi definitif, pasien dirujuk ke spesialis onkologi untuk dapat memulai terapi berupa pembedahan, kemoterapi, atau radioterapi.Pemberian tetes mata carboxymethyl-celllulose sodium 1% sebagai lubrikan mata.KIE terutama mengenai pentingnya terapi segera, mengurangi penggunaan steroid, dan higiene mata