TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK

download TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK

of 17

description

Manajemen Stratejik Panin Bank

Transcript of TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK

TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK PANIN BANK

Disusun Oleh : Agus Erwanto (01108013) Purna Widyaningtyas (01110054)

FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011

BAB - I KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Stratejik yaitu dalam rangka merangkum dan menganalisis VISI / MISI / TUJUAN / STRATEGI Panin Bank. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak ARASY ALIMUDIN, SE, MM selaku Dosen Pengajar Manajemen Stratejik yang dengan sabar telah banyak memberikan bimbingan hingga tersusunnya tugas makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun atas segala kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada khususnya.

Surabaya, 05 Juli 2011

Penulis

BAB - II LATAR BELAKANG DAN SEJARAH PERUSAHAAN PANIN BANK

Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan bisnis di era globalisasi ini, perbankan di Indonesia berlomba-lomba menunjukan eksistensinya sebagai lembaga penyimpanan yang terbaik. Perkembangan dunia perbankan telah terlihat kompleks, dengan berbagai macam jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai keunggulan kompetitif. Kekomplekan ini telah menciptakan suatu sistem dan persaingan baru dalam dunia perbankan, bukan hanya persaingan antar bank tetapi juga antara bank dengan lembaga keuangan. Sebuah fenomena nyata yang telah menuntut bank untuk lebih antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam dunia perbankan.Oleh karena itu PaninBank memiliki cara tersendiri dalam meningkatan kinerja dengan memberikan service yang memuaskan bagi para nasabahnya dengan motto Selalu Untuk Anda yang menekankan pada komitmen bank untuk memberikan keandalan dan konsistensi dalam melayani nasabah.

Sejarah Perusahaan Didirikan tahun 1971 dan menjadi bank pertama yang menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta pada1982. Sejak didirikan manajemen selalu berusaha memberikan nilai bagi semua pemangku kepentingan melalui keseimbangan antara kehatihatian dan pertumbuhan yang progresif. Permodalan yang kuat dan manajemen risiko yang berhati-hati memungkinkan kami mengatasi volatilitas ekonomi dan melewati periode yang penuh ketidakpastian. PaninBank merupakan satu dari sedikit bank yang tidak direkapitalisasi oleh Pemerintah setelah Krisis Moneter 1998. Agar tetap kompetitif, kami menerapkan pendekatan yang progresif terhadap bisnis. Berada dekat dengan nasabah yang

bertumbuh dan ceruk pasar yang dipilih membantu kami memahami kebutuhan mereka yang selalu berubah sehingga kami dapat melayani dengan lebih baik melalui solusi yang tepat. Moto PaninBank Selalu untuk Anda menekankan kehandalan dan konsistensi. Kekuatan permodalan dan strategi pertumbuhan PaninBank terus ditingkatkan sejalan dengan semakin fokusnya ekspansi usaha ke segmen komersial dan konsumer. Pada tahun 1999 PaninBank menjalin kerjasama dengan ANZ Banking Group Australia melalui sebuah Technical Service Agreement, yang kemudian menjadi pemegang saham strategis PaninBank. Bisnis baru PaninBank jelas menunjukkan hasil-hasil yang positif pada saat kami meraih momentum untuk mencapai tujuan menjadi satu dari penggerak pertumbuhan industri perbankan. Pada akhir 2009, PaninBank mencapai peringkat bank nasional ketujuh terbesar dalam hal jumlah aset.. Pada akhir September 2010, PaninBank memiliki aset sebesar Rp 95.9 Triliun, total deposits Rp 69.3 Triliun, credit outstanding Rp 54.5 Triliun, dan total networth Rp11.4 Triliun, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 27.5 Triliun PaninBank mampu mengoperasikan sebanyak 450 cabang.

BAB III VISI - MISI -TUJUAN - STRATEGI PERUSAHAAN

VISI : Menjadi Bank terbesar ke-5 di Indonesia pada tahun 2012

MISI : Mentransformasi PaninBank menjadi salah satu bank konsumen dan bisnis terkemuka di Indonesia.

TUJUAN : 1. 2. 3. Mencapai posisi terdepan di sektor perbankan ritel modern Meningkatkan CASA Menjadikan perusahaan dengan struktur keuangan yang sehat.

STRATEGI

:

:

1. Menjadi bank ritel dan bisnis terkemuka di Indonesia, dan2. Meningkatkan nilai perusahaan bagi kepentingan seluruh stakeholders, melalui

penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan manajemen risiko secara efektif agar tercapai hasil kinerja Bank yang berkesinambungan.

TAKTIK : Agar perusahaan dapat meningkatkan rangking sebagai bank ke lima terbesar di indonesia maka yang harus dilakukan Bank Panin adalah: 1. Meningkatkan CASA minimal 100 Miliar dalam kurung 1 Tahun Bagi cabang pembantu.

2. Meningkatkan pelayanan atau service kepada nasabah melalui 7 bintang. 3. Memperluas jariangan elektronik, seperti mesin atm, mobile banking serta internet banking. 4. Memperluas fasilitas kartu kredit panin. 5. Meningkatkan produk lending dan funding dengan bunga yang kompetitif dengan perbankan lainnya.

BAB IV KONDISI PERUSAHAAN SAAT INI

Untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini digunakan dua pendekatan yaitu pendekatan analisa tentang posisi perusahaan dan analisa tentang pemetaan produk. 1. Posisi Perusahaan Untuk mengetahui posisi perusahaan digunakan dua analisa yaitu analisa internal guna mengidentifikasi kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) perusahaan yang dianggap strategis, dan analisa eksternal guna mengidentifikasikan faktor-faktor eksternal perusahaan yang strategis dan menunjukkan indikasi adanya kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat) bagi perusahaan. Terhadap faktor-faktor internal dan eksternal strategis yang diidentifikasikan tersebut, selanjutnya dilakukan pembobotan dan rating dengan menggunakan Matriks SWOT. 1.1. Tabel Perhitungan Matriks SWOT Berdasarkan analisa internal dan eksternal, diperoleh butir-butir kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Melalui proses pembobotan penilaian di Panin Bank, maka dapat dilihat derajad pentingnya butir-butir Strenght / Kekuatan, Weakness / Kelemahan, Opportunity / Kesempatan dan Threat / Ancaman, kemudian setelah diolah, diperoleh bobot dan rating setiap unsur matriks SWOT. Bobot setiap faktor dari Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat diberi nilai = 1,00, sedangkan untuk Rating setiap faktor diberi kriteria : Rating 1 Rating 2 Rating 3 Rating 4

: Pengaruhnya kurang sekali : Pengaruhnya kurang : Pengaruhnya sedang : Pengaruhnya kuat

Rating 5

: Pengaruhnya kuat sekali

Untuk rating faktor Strength diberi kriteria : Rating 1 Rating 2 Rating 3 Rating 4 : Sedikit Kuat : Agak Kuat : Kuat : Sangat Kuat

Untuk rating faktor Weakness diberi kriteria : Rating 1 Rating 2 Rating 3 Rating 4 : Sedikit Lemah : Agak Lemah : Lemah : Sangat Lemah

Untuk rating faktor Threat diberi kriteria : Rating 1 Rating 2 Rating 3 Rating 4 : Sedikit Mengancam : Agak Mengancam : Mengancam : Sangat Mengancam

Untuk rating faktor Opportunity diberi kriteria : Rating 1 Rating 2 Rating 3 Rating 4 : Sedikit Peluang : Agak Peluang : Peluang : Sangat Peluang

Matriks SWOT Kearns Eksternal OPPORTUNITY Internal TREATHS

Comparative STRENGTH Advantage

Mobilization

WEAKNESS

Divestment/Investment

Damage Control

Hasil pembobotan dan pemberian nilai rating setiap unsur matriks SWOT sebagaimana disajikan dalam Tabel 1 berikut ini :TABEL PERHITUNGAN MATRIKSURAIAN NILAI BOBOT RATING TOTAL

FAKTOR INTERNAL KEKUATAN Reputasi yang baik dan terkenal. Berpengalaman dalam bidang perbankan Nilai jual kurs yang kompetitif Efisiensi dalam operational Peningkatan profitability pertahunnya Pegawai yang profesional Memiliki cabang di berbagai wilayah Produk dan jasa yang ditawarkan bervariasi Kinerja keuangan cukup baik Menjalin kerjasama dengan ANZ Banking Group Australia

3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 24

0.13 0.13 0.13 0.13 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 1

3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25

0.38 0.38 0.38 0.38 0.25 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 2.58

KELEMAHAN Adanya komplain karena system Pemasaran belum agresif Fasilitas pendukung masih kurang Pengelolaan produk/ pelayanan yang belum memuaskan Riset yang belum kontinue Butuh penyesuaian dan pelatihan bagi karyawan baru Belum meratanya penyebaran kantor bank di seluruh provinsi

3 2 2 2 2 2 2 15

0.20 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 1

3 3 2 2 2 2 2 16

0.60 0.40 0.27 0.27 0.25 0.25 0.25 2.28

FAKTOR EKSTERNAL PELUANG Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik Jaringan informasi dikembangkan kearah E-Channel Adanya pesaing menghadapi masalah internal Kerjasama dengan Bank bertaraf international Kondisi politik/ hukum yang mendukung Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing cukup stabil Kebijakan pemerintah

2 3 2 2 2 2 2 15

0.13 0.20 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 1

2 3 2 2 2 2 2 15

0.27 0.60 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 2.20

ANCAMAN Tingkat suku bunga kredit lebih tinggi di banding bank lain. Nilai tukar rupiah sangat dipengaruhi kondisi makro

2 2

0.11 0.11

2 2

0.22 0.22

Munculnya altematif pembiayaan lain diluar perbankan Sikap nasabah yang semakin kritis. Pesaing mempunyai teknologi yang lebih canggih Banyaknya produk sejenis yang menawarkan banyak keunggulan Banyaknya pilihan produk dari perbankan lain Pesaing dari dalam negeri dengan bank syariah

2 2 2 3 3 2 18

0.11 0.11 0.11 0.17 0.17 0.11 1

2 2 2 3 3 2 18

0.22 0.22 0.22 0.50 0.50 0.22 2.33

GRAFIK POSISI PERUSAHAAN2 KWADRAN II 1 KWADRAN I

-2

-1

(0,15;-0,065)

1

2

-1 KWADRAN III -2 KWADRAN IV

Daftar Skor SWOT

Untuk Kekuatan (Strength) Untuk Kelemahan (Weakness) Untuk Peluang (Opportunities) Untuk Ancaman (Threats)

: 2.58 : 2.28 : 2.20 : 2.33

Kuadran I II

Posisi Titik 2.58 ; 2.20 2.20 ; 2.28

Luas Matrik 5.68 5.02

Ranking 2 4

Prioritas Tinggi Growth Stabilitas

III IV

2.28 ; 2.33 2.33 ; 2.58

5.31 6.01

3 1

Penciutan Kombinasi

O II 2,20 I

4 3

2 1

W 2.58

2,28 S

III

2.33 T

IV

Mencari Luasan SWOT1. 2. 3. 4.

SxO OxW WxT TxS

= 2.58 x 2.20 = 5.68 = 2.20 x 2.28 = 5.02 = 2.28 x 2.33 = 5.31 = 2.33 x 2.58 = 6.01

Mencari Koordinat Analisa Internal dan Analisa Eksternal Koordinat Analisa Internal ( skor total kekuatan skor total kelemahan ) : 2 = (2.58 2.28) : 2 = 0.15 Koordinat Analisa Eksternal

( Skor total peluang Skor total ancaman ) : 2 = (2.20 2.33) : 2 = -0.065 Jadi titik koordinatnya ( 0,15 ; -0,065 )

Keterangan gambar : Dari gambar diatas dapat diketahui titik-titik koordinatanya yakni (0,15 ; -0,065) dan terletak di kwadran IV yaitu kwadran kombinasi, untuk itu perlu dilakukakan analisis dengan menghitung luasan pada tiap kwadran.1. Pada kuadran I ( S O strategi ) strategi umum yang dilakukan oleh perusahaan

adalah menggunakan yang ada .

kekuatan perusahaan untuk mengambil kesempatan

2. Pada kuadran II ( W O strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan

sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan .3. Pada kuadran III ( W T strategi perusahaan dapat meminimalkan kelemahan

untuk menghadapi ancaman .4. Pada kaudran I V ( S T strategi ) menjadikan kekuatan untuk menghadapi

ancaman dengan menciptakan peluang. Berdasarkan diagram bobot dan rating setiap unsur matrik swot sebagaimana disajikan diatas dapat diketahui bahwa posisi perusahaan pada saat ini berada pada kuadran IV yaitu kuadran kombinasi dimana strategi umum yang dapat dilakukan perusahaan adalah membuat keunggulan sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan

Beberapa bagian yang harus diambil untuk mendukung prioritas yang dipilih yang tinjau dari matrix SWOT :

Prioritas Utama Bank Panin adalah meningkatkan CASA Dengan cara membentuk Relationship Manager dan Personal Banker untuk menjaga dana pihak ketiga yang sudah ada. Dengan member service kepada nasabah dalam segment prioritas dan segment mass affluence. a. Strategi yang perlu diambil untuk menunjang prioritas utama (S O) adalah dengan : 1. Menyelenggarakan program funding yang menarik dengan tingkat suku bunga yang tinggi untuk tingkat dana tertentu ( diatas 100jt keatas ).2. Memberikan special rate untuk kurs jual maupun beli tanpa ada minimum

transaksi.3.

Melakukan cross selling dan up selling terhadap nasabah yang Mendirikan kantor cabang baru untuk memperluas jaringan.

sudah ada agar nasabah memiliki semua produk panin.4.

Prioritas kedua yang dipilih adalah terletak pada Penciptaan produk baru. b. Strategi yang perlu diambil untuk menunjang prioritas kedua (O W) adalah dengan : 1. Kredit Ekpress ini merupankan produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang baru diluncurkan. Dimana sebelumnya pembiayaan dalam bentuk kredit harus menggunakan jaminan kredit. 2. Tabungan Junior ini merupakan tabungan khusus anak-anak, dimana terdahulu hanya orang dewasa yang sudah memiliki KTP yang bisa membuat. 3. BISNET ini merupakan produk internet banking yang dikhususkan untuk corporate, yang mana kemudahan dalam pembayaran payroll karyawan, serta kemudahan dalam bertransaksi valas, dimana nasabah bisa melakukan jual beli kurs lewat internet banking serta dapat langsung melakukan pengiriman dana keluar negeri.

Prioritas ketiga yang dipilih adalah terletak pada Penciutan Bisnis. c. Strategi yang perlu diambil untuk menunjang prioritas ketiga (W T) adalah dengan : 1. Dengan masih adanya komplain yang disebabkan oleh system yang masih sering mengalami kendala, maka untuk menjaga kelangsungannya, Bank Panin harus dapat memperbaharui system sehingga dapat meminimalkan komplain. 2. persaingan antar perbankan yang semakin ketat yang berdampak pada penjualan produk. Untuk menjaga perlu adanya relationship yang baik dengan nasabah.

Prioritas keempat yang dipilih adalah terletak pada Diversivikasi Konglomerasi. d. Strategi yang perlu diambil untuk menunjang prioritas keempat (T S) adalah dengan : 1. Karena pada kuadran keempat ini perusahaan dituntut untuk dapat menujukkan diversifikasinya untuk mengkombinasikan kebutuhan nasabah dengan produk yang ada. Program-program atau strategi yang dapat direncanakan untuk mengembangkan intuisi :Kekuatan Reputasi perusahaan yang baik. Kurs jual beli yang kompetitif Pengalaman di bidang perbankan Peluang Kelemahan Sering complain system. terjadi terhadap

Memperluas

jaringan dengan bertaraf

kearah E-Chanel

Pengembangan sistem Pengembangan produk yang

Gangguan jaringan system

Bekerjasama bank internasional Ancaman

Adanya persaingan antar

Relationship

Service yang kurang

perbankan

baik dengan nasabah

memuaskan

Aktivitas

Output

Outcome Meningkatkan Funding

Impact (Dampak) Keuntungan laba bersih meningkat.

1. Menciptaka Bisnis n baru program Combo

Sasaran Key Performance Indikator (KPI) Base Line

Realisasi % Skor Kinerja

Unit

Ukuran

Hasil Waktu (2009)

Hasil Waktu (2010)

Pencapaian

Produk perbankan

Daya tarik masyarakat /customer semakin meningkat

Semakin banyak masyarakat / konsumen yang menjadi nasabah

0

915 M

1 tahun

1,258 M

1 tahun

37,49 %

Neraca PaninBank tahun 2009-2010 (dalam miliar rupiah) :

2009 Jumlah aktiva Jumlah Kredit Jumlah simpanan Giro 77,857 39,967 56,234 12,084

2010 108,948 55,683 75,280 14,769

Tabungan Deposito berjangka Jumlah ekuitas

13,616 30,534 10,742

22,424 38,087 12,240

Laba rugi PaninBank :

2009 Pendapatan bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Penyisihan Beban operasional lainnya Pendapatan (beban) non operasional Laba bersih 7,376 3,225 950 1,012 1,822 65 915

2010 8,184 4,202 1,362 1,263 2,491 88 1,258

Dari segi Return Indicator 2009 Return on equity (ROE) (%) Return on total assets (ROA) (%) 5,5 2,9 2010 7,0 3,7

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan Berdasarkan nilai, bobot, rating dan skor setiap unsur matriks SWOT sebagaimana disajikan pada gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa posisi perusahaan pada saat ini berada di kuadran IV yaitu Strategi Diversifikasi yang terletak pada titik titik koordinat (0,15; -0,065). Pada kuadran kombinasi ini strategi umum yang dapat dilakukan perusahaan adalah membuat keunggulan sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan. 5.2. Saran Berdasarkan analisa competitive strategy dan SWOT, terdapat beberapa hal yang dapat diterapkan PaninBank antara lain: 1. Dapat memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengambil peluang peluang yang bersifat strategis, serta memperbaiki kelemahannya dalam menghadapi persaingan antar bank dan lembaga keuangan yang lain. 2. Membatasi diversifikasi bisnis secara selektif, sehingga tidak mempengaruhi fundamental dasar. 3. Melakukan langkah-langkah yang tepat dan berhati-hati dalam menghadapi krisis ekonomi, sehingga dapat menjaga apa yang telah dicapai selama ini.