Tugas Etik Kardiovaskuler

3
KASUS II Dokter : Seorang pasien laki –laki di rumah sakit menggunakan ventilator. Pria tersebut berusia sekitar 40-45 tahun. Dia menderita luka yang parah, sekarang mengalami kelumpuhan pada otak. Pihak keluarga telah menjelaskan semuanya. Mereka dalam keadaan yang bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin hati mereka tidak mengizinkan untuk merelakan orang yang mereka cintai dan mengambil tanggung jawab untuk melepaskan ventilator. Wartawan : Jadi apa yang rekan kerja anda katakan mengenai hal tersebut ? Dokter : Kami tidak dapat melakukan apapun. Kami mungkin saja dapat mendiskusikan hal tersebut tetapi itu percuma. Melepaskan ventilator adalah euthanasia yang mana tidak diperbolehkan. Hal tersebut juga tergantung pada pihak keluarga. Jika mereka orang yang berpendidikan dan merembukkan ide tersebut, kemudian beberapa dari mereka telah menyetujuinya, kamu bisa melepaskan alat bantu. Tapi pasien tersebut hanya dapat bertahan selama beberapa hari atau beberapa minggu. Sebelumnya, ketika situasi yang sama terjadi, hal tersebut juga berakhir seperti ini. Pada akhirnya ketika pasien mengalami henti jantung maka keputusan terakhir telah ditentukan

description

hbhbhb

Transcript of Tugas Etik Kardiovaskuler

KASUS IIDokter : Seorang pasien laki laki di rumah sakit menggunakan ventilator. Pria tersebut berusia sekitar 40-45 tahun. Dia menderita luka yang parah, sekarang mengalami kelumpuhan pada otak. Pihak keluarga telah menjelaskan semuanya. Mereka dalam keadaan yang bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin hati mereka tidak mengizinkan untuk merelakan orang yang mereka cintai dan mengambil tanggung jawab untuk melepaskan ventilator.Wartawan : Jadi apa yang rekan kerja anda katakan mengenai hal tersebut ? Dokter :Kami tidak dapat melakukan apapun. Kami mungkin saja dapat mendiskusikan hal tersebut tetapi itu percuma. Melepaskan ventilator adalah euthanasia yang mana tidak diperbolehkan. Hal tersebut juga tergantung pada pihak keluarga. Jika mereka orang yang berpendidikan dan merembukkan ide tersebut, kemudian beberapa dari mereka telah menyetujuinya, kamu bisa melepaskan alat bantu. Tapi pasien tersebut hanya dapat bertahan selama beberapa hari atau beberapa minggu. Sebelumnya, ketika situasi yang sama terjadi, hal tersebut juga berakhir seperti ini. Pada akhirnya ketika pasien mengalami henti jantung maka keputusan terakhir telah ditentukanPertanyaan 1. Dapatkah tim dokter membuat keputusan untuk melepaskan ventilator pada pasien apabila ventilator tersebut dibutuhkan orang lain ?2. Haruskah tim dokter perlu dibantu oleh seorang yang ahli hukum ?3. Diskusikan secara hukum dan etik pada kasus ini.Jawab 1. Tim dokter dapat memutuskan untuk melepaskan ventilator pada pasien ini, hal tersebut dapat dilakukan apabila pihak keluarga terlah mendapat informed concent dan menyetujuinya karena pasien tersebut memiliki harapan hidup yang rendah akibat kelumpuhan pada otak. Sehingga ventilator tersebut dapat digunakan untuk pasien lain yang memiliki harapan hidup yang lebih baik.

Kaidah dasar bioetika pada kasus ini antara lain :a. Beneficence Memberikan kesempatan pada pasien lain yang memiliki harapan hidup yang lebih baik Mengurangi penderitaan pasien ini karena kondisinya memang sudah tidak memungkinkan untuk pulih kembali jika pengobatan tetap dilanjutkanb. Non- Maleficence Do no harm pada pasien yang memiliki harapan hidup yang lebih tinggi Tidak memberatkan pihak keluarga dengan biaya pengobatan rumah sakit dalam waktu yang lama

4 box method

2. Perlu, karena perlindungan tetap diperlukan oleh seorang dokter, khususnya yang menyangkut hidup mati pasien.

3. Euthanasia di Indonesia tidak dilegalkan sehingga pengangkatan ventilator merupakan pelanggaran hukum. Sedangkan dari segi etik hal tersebut diperbolehkan ditinjau dari harapan hidup pasien.