Tugas Budesi Kode Etik

17
KODE ETIK PROFESI INSINYUR SIPIL 1 Dikerjakan Oleh : 1.Nurul Hamidah Gurning ( 08 0404 117) 2.Astri Natalia Situmorang (08 0404 119) 3.Boy Chandra Ginting ( 08 0404 124) 4.Frengky Alexander Silaban ( 08 0404 126) 5.Michael Octavianus Sembiring ( 08 0404 131) ETIKA PROFESI

Transcript of Tugas Budesi Kode Etik

Page 1: Tugas Budesi Kode Etik

KODE ETIK PROFESI INSINYUR SIPIL

1

Dikerjakan Oleh :1.Nurul Hamidah Gurning ( 08 0404 117)2.Astri Natalia Situmorang (08 0404 119)

3.Boy Chandra Ginting ( 08 0404 124)4.Frengky Alexander Silaban ( 08 0404 126)

5.Michael Octavianus Sembiring ( 08 0404 131)

ETIKA PROFESI

Page 2: Tugas Budesi Kode Etik

Kode etik profesi merupakan kerangka kerja penilaian etika bagi seorang profesional yg dpt berfungsi untuk pengambilan keputusan yg etis.

Fungsi dr Kode Etik Profesi : 1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi

setiapanggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan;2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan;3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

2

KODE ETIK PROFESI

Page 3: Tugas Budesi Kode Etik

PII (Persatuan Insinyur Indonesia), IEI (The Institution of Engineers Indonesia)

ASCE (American Society of Civil Engineers) ASME (American Society of Mechanical

Engineers) NSPE (National Society of Professional

Engineers) IEEE (The Institute of Electrical and

Electronics Engineers) IPEJ (The Institution of Professional

Engineers, Japan) HKIE (The Hong Kong Institution of Engineers)

3

Beberapa Kode Etik Organisasi Engineer :

Page 4: Tugas Budesi Kode Etik

Mengembangkan Dan mewujudkan Tanggung jawab Kecendekiaan dan Kepedulian Profesi Ahli Teknik Sipil Kepada Bangsa, Negara dan Komunitas Internasional.

1.1 Menyadari tanggungjawab kecendekiaan Ahli Teknik Sipil untuk memahami dan menjunjung falsafah dan nilai pancasila sebagai falsafah dan nilai pancasila sebagai dasar masyarakat bangsa Indonesia.

1.2 Mengahayati dan senantiasa berusaha mengamalkan nilai dan jiwa Pancasila dalam menjalankan profesi.

1.3 Berpedoman kepada UUD 1945 serta perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjalankan pofesi.

1.4. Menjunjung rasa kesetiawanan nasional dan rasa kepedulian sosial dan berusaha mendorong perekonomian dan kesehjateraan masyarakat menuju cita-cita Bangsa dan Negara.

1.5. Mengembangkan wawasan kebangsaan yang kuat dan dengan sadar menumbuhkan kepercayaan diri membangun kemandirian nasional dalam profesinya dan dalam mengembangkan kerjasama di komunitas internasional.

4

Page 5: Tugas Budesi Kode Etik

Menghayati Serta Mematuhi Kode Etik Ahli Teknik Sipil dan Tata Laku Profesi Ahli Teknik Sipil.

2.1 Menempatkan tanggung jawab pada kesehjateraan, kesehatan dan keselamatan masyarakat dia atas tenggungjawabnya kepada profesi, kepada kepentingan golongan, atau kepada rekan sesama Ahli Teknik Sipil.

2.2. Bertindak dengan menjunjung tinggi kehormatan, martabat dan nilai luhur profesi.

2.3. Melakukan pekerjaan hanya dalam lingkup kemampuannya.

2.4. Mengembangkan nama baik berdasarkan prestasi dan tidak bersaing secara curang.

2.5. Menerapkan ketrampilan profesi untuk kepentingan perusahaan tempatnya bekerja atau pemberi tugas untuk siapa ia bertindak, dalam semua hal secara profesional, sebagai pihak yang diberi kepercayaan.

2.6. Memberikan keterangan, pendapat atau pernyataan berdasarkan obyektivitas, kebenaran dan pengetahuan yang memadai.

.

5

Page 6: Tugas Budesi Kode Etik

2.7. Melakukan pengembangan kemampuan profesional secara berkelanjutan.

2.8. Secara aktif membantu dan mendorong bawahan untuk memajukan pengetahuan dan pengalaman mereka.

6

Page 7: Tugas Budesi Kode Etik

Memahami, Menerapkan, Serta Mengembangkan Wawasan dan Kaidah-Kaidah Kelestarian Lingkungan.

3.1. Menyadari bahwa saling ketergantungan dan keanekaragaman ekosistem adalah dasar bagi kelangsungan hidup manusia.

3.2. Menyadari keterbatasan daya dukung lingkungan hidup untuk menyerap perubahan yang dibuat manusia.

3.3.Mengembankan tindakan profesional yang diperlukan untuk memperbaiki, mempertahankan dan memulihkan lingkungan hidup.

3.4. Mempromosikan penggunaan yang bijaksana atas Sumber daya yang tak terbarui dengan memperkecil atau mendaur ulang limbah dan mengembangkan alternatif lain sejauh mungkin.

7

Page 8: Tugas Budesi Kode Etik

8

3.5. Berusaha mencapai tujuan pekerjaan Teknik Sipil yang bermanfaat dengan penggunaan bahan baku dan energi yang hemat dan dengan menerapkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

3.6. Memperhatikan keseluruhan dampak dari siklus hidup produk dan proyek terhadap lingkungan hidup.

3.7. Memperhitungkan pengaruh yang mungkin muncul dari tindakan berdasarkan keahliannya terhadap faktor budaya atau warisan sejarah.

Page 9: Tugas Budesi Kode Etik

Mengemban Tanggung Jawab Profesional Atas Tindakan dan Karyanya.

4.1. Memperhitungkan resiko dan tanggungan perdata (“liabilites”) profesional, dan sanggup bertanggung jawab untuk itu.

4.2. Menerapkan dengan tepat persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja (K-3).

4.3.Menyelidiki kebutuhan keselamatan masyarakat dan bertindak untuk memecahkan masalah keselamatan yang mungkin timbul.

4.4. Mengambil tindakan pencegahan yang tepat dalam menangani pekerjaan yang berbahaya.

4.5. Memperhatikan kaiah-kaidah pencegahan, penanganan dan pemulihan bencana alam.

9

Page 10: Tugas Budesi Kode Etik

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver

Konstruksi beton digunakan untuk runway (landasan pacu), taxiway (landasan parkir), dan apron (tempat parkir pesawat) bandara.

Kontraktor pelaksana adalah perusahaan “3B” dengan menggunakan 2 subkontraktor.

Kontraktor mengubah komposisi beton untuk runway dan apron dengan memperbanyak kerikil, air dan pasir (jumlah semen menjadi sedikit) dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan keuntungan.

Dua subkontraktor mengajukan tuntutan hukum melawan kontraktor yang mengerjakan perkerasan runway.

Subkontraktor yang bertugas mensuplai material kerikil dan pasir mengklaim belum dibayar oleh kontraktor 3B karena pembayaran saat itu dapat meninggalkan jejak penggunaan material dan komposisi beton yang tidak layak.

10

DISKUSI KASUS-KASUS PELANGGARAN KODE ETIK

Page 11: Tugas Budesi Kode Etik

11

DISKUSI KASUS-KASUS PELANGGARAN KODE ETIK

DENVER INTERNATIONAL AIRPORT

At Denver Colorado USA

The largest interntional airport in the USA

Size 140 km2, 140.000 passangers per day

Page 12: Tugas Budesi Kode Etik

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver

12

DISKUSI KASUS-KASUS PELANGGARAN KODE ETIK

Mutu beton kemudian dicheck oleh konsultan independen dan ternyata hasilnya menunjukkan bahwa beton runway mempunyai kekuatan mutu yang benar.

Subkontraktor menyatakan bahwa mutu beton yang tidak tepat dapat menghasilkan kekuatan uji yang benar namun akan menghasilkan umur konstruksi yang lebih pendek.Selanjutnya hasil penyelidikan kejaksaan menyatakan bahwa laporan

inspeksi runwaydipalsukan selama pelaksanaan konstruksi.

Laporan pengujian beton di laboratorium telah dipalsukan untuk menyembunyikan

beberapa hasil uji yang tidak masuk spesifikasi.

Karyawan Laboratorium menyatakan bahwa perubahan data uji adalah prosedur

operasi standar di laboratorium tersebut.

Jika hasil suatu pengujian tidak konsisten dengan hasil pengujian yang lain, maka hasilnya

akan diubah untuk menutupi perbedaan.

Page 13: Tugas Budesi Kode Etik

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver

Dalam hasil uji laboratorium juga ditemukan bahwa kekuatan beton pada umur 7 harilebih tinggi daripada umur 28 hari.

Karyawan laboratorium mengindikasikan bahwa hasil uji 7 hari telah diubah untukmembuat beton tampak lebih kuat dari keadaan sebenarnya.

Muncul pertanyaan, “dengan operasi pengadukan beton yang diawasi secara ketat dan

rutin, bagaimana kontraktor 3B dapat melakukan pengurangan kandungan semendalam beton?”

Seorang operator kontraktor menjelaskan bahwa mereka mendapat informasi tentanginspeksi yang akan diadakan. Ketika pengawasan datang mereka menggunakankomposisi yang benar sehingga beton tampak diformulasikan dengan benar.

Seorang operator komputer juga mengakui bahwa dia diperintahkan untukmemasukkan data kandungan air yang negatif sehingga akan muncul hasil kebutuhansemen yang lebih sedikit.

13

DISKUSI KASUS-KASUS PELANGGARAN KODE ETIK

Page 14: Tugas Budesi Kode Etik

Kasus Beton Landasan Pacu di Bandara Internasional Denver

Kontraktor 3B mengklaim bahwa owner proyek masih berhutang karena pembayaran

belum penuh. Owner berarqumentasi bahwa pengurangan pembayaran dilakukan untuk

mutu beton yang tidak sesuai spesifikasi. Namun kontraktor berdalih bahwa hasil uji

laboratorium salah dan tidak ada masalah apapun dengan konstruksi beton.

Setelah runway bandara dioperasikan bertahun-tahun tidak muncul

masalah terkaitdengan kekuatan beton runway.

14

DISKUSI KASUS-KASUS PELANGGARAN KODE ETIK

Page 15: Tugas Budesi Kode Etik

Organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dalam suatu kode etik.

Minimnya pengetahuan masyarakat tentang substansi kode etik profesi dan juga karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi itu sendiri.

Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur masing-masing profesi.

Kesadaran yang tidak etis dan moralitas diantara para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur masing-masing profesi.

15

Page 16: Tugas Budesi Kode Etik

Pengaruh sifat kekeluargaan

Pengaruh jabatan

Pengaruh konsumerisme

16

Page 17: Tugas Budesi Kode Etik

a. Pelanggaran Ringan :1. Teguran lisan2. Teguran tertulis I, II dan III

b. Pelanggaran Sidang / Menengah :1. Peringatan Keras I, II dan III2. Skorsing atas keanggotaan dengan tujuan pembinaan, 1 bulan; 3 bulan;6 bulan; 12 bulan.

c. Pelanggaran Berat :1. Pemberhentian dengan hormat dari keanggotaan organisasi.2. Pemberhentian dengan tidak hormat dari keanggotaan organisasi.3. Meneruskan proses sanksi seusai dengan ketentuan hukum acara yangberlaku di Indonesia.

d. Cara menentukan / memutuskan sanksi 1. Musyawarah Dewan Kehormatan.2. Voting / Pemungutan Suara

17