tugas AKK makalah
Click here to load reader
Transcript of tugas AKK makalah
PENDAHULUAN
Puasa merupakan praktek 'ubudiyah kepada Allah, mengerjakan segala perintah dan
mewaspadai segala larangan-Nya secara jelas maupun samar. Bagi seorang muslim, berpuasa
adalah suatu kewajiban. Disamping puasa adalah suatu ibadah, ia juga mengandung suatu unsur
ketahanan diri sekaligus obat bagi penyakit-penyakit fisik dan mental. Sebagaimana Allah
berfirman, "Dan jika kamu berpuasa, maka itu lebih bagi dirimu..." (QS. Al-Baqarah : 184). Dan
kebaikan ini diglobalkan bagi mereka yang sehat dan yang sakit dalam ukuran yang sama.
Rasulullah bersabda : "Puasa adalah perisai (al-Jinnah)..." (HR. Bukhari). Al-Jinah di sini adalah
perlindungan (protection) dan pencegahan (preventive) bagi orang yang sehat dan yang sakit,
memperbaiki kesehatan tubuh yang sehat, menambah tingkat mutu kesehatan, dan mengobati
yang sakit dari (faktor-faktor) penyebab timbulnya penyakit yang hanya dapat diobati dengan
melawannya. Mengobati penyakit lemah vitalitas dengan menahan rasa kejiwaan (nafsu),
kenikmatan inderawi, dan mengobati penyakit jiwa dengan mempertahankan kesucian,
kemurnian, dan keluhuran jiwa itu sendiri.
Puasa tidak hanya dikenal dalam Islam namun juga telah diakui dan diaplikasikan oleh
orang selain Islam. Masyarakat non-islampun banyak yang melakukan puasa, yang disebut
tirakatan. Sejak zaman dulu puasa dipakai sebagai pengobatan yang terbaik seperti kata Plato
bahwa puasa adalah untuk mengobati sakit fisik dan mental.
Banyak para peneliti non-Islam mengemukakan bahwa berpuasa memberikan efek
negative bagi kesehatan tubuh. Hal ini tidaklah benar, bila puasa itu dilakukan sesuai dengan
ajaran Agama Islam.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Puasa secara harfiah adalah tidak makan dan minum, sedangkan puasa menurut
agama Islam kurang lebih adalah menahan nafsu, yaitu tidak makan, minum, dan
melakukan hubungan suami istri di siang hari.1
Dari sudut ilmu, berpuasa dipandang sebagai pembatasan konsumsi. Terdapat dua
jenis pembatasan konsumsi ini, yang berbeda adalah pengaruhnya terhadap kesehatan
fisik dan kondisi gizi dari yang melakukan puasa tersebut:
1. Pembatasan konsumsi zat-zat gizi dalam makanan
2. Pembatasan konsumsi air atau minum air dan mineral2
Dalam Al-Qur’anulkarim terdapat beberapa ayat, diantaranya di dalam surat Al-
Baqarah, seperti tercantum berikut ini :
QS. Al-Baqarah : 183
�م� �ك �ع�ل ل �م� ك �ل ق�ب من� �ذين� ال ع�ل�ى ب� �ت ك �م�ا ك �ام� الص�ي �م� �ك �ي ع�ل ب� �ت ك �وا آم�ن �ذين� ال !ه�ا ي� أ �ا ي
�ق�ون �ت �ت
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,(QS. 2:183)
QS. Al-Baqarah : 185
�م� �ك هد� من ق�ان ف�م�ن� ش� �ف�ر� �ه�د�ى و�ال �ات. من� ال �ن �ي �اس و�ب لن آن� ه�د2ى ل �ق�ر� �زل� فيه ال ن� �ذي أ م�ض�ان� ال ه�ر� ر� ش�
�م� ك �ريد� ب ر� و�ال� ي �س� �ي �م� ال ك �ه� ب �ريد� الل �خ�ر� ي . أ �ام �ي ف�ر. ف�عد�ة< من� أ و� ع�ل�ى س�� �ان� م�ريض2ا أ �ص�م�ه� و�م�ن� ك �ي ه�ر� ف�ل الش�
ون� �ر� ك �ش� �م� ت �ك �ع�ل �م� و�ل �ه� ع�ل�ى م�ا ه�د�اك وا الل �ر� �ب �ك ت �عد�ة� و�ل �وا ال �مل �ك ت ر� و�ل �ع�س� ال
1 M. Rofiq Mu'allimin. Sejarah Puasa. (online). http://www.pesantrenvirtual.com/(Diakses 14 November 2010)2 Dr. Ahmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi menurut Pandangan Islam, PT. Dian Rakyat, Jakarta, 1991, hal.100.
Artinya :
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan
(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.(QS. Al-Baqarah:185)
B. Menu Puasa
Pada umumnya sesuatu menu mempunyai dua sifat, yaitu :3
1. Kwalitas menu
Kwalitas menu yang baik adalah yang disebut menu seimbang, berarti terdiri atas
semua jenis zat gizi yang diperlukan, masing-masing dalam jumlah yang memenuhi
kebutuhan badan.
2. Kwantitas menu
Kwantitas menu lebih di tujukan terhadap kwantum total enersi atau kalorinya, dan
dapat juga ditambahkan kwantum protein totalnya.
Menu pada waktu berpuasa menurut islam tetap bersifat menu seimbang, jadi
berkwalitas baik. Konsumsi menu ketika berpuasa secara islam, sebenarnya tidak
mengalami pembatasan secara sengaja. Hidangan disediakan secara ad libitum, yaitu
dipersilahkan mengkonsumsi semau dan sekuatnya pada waktu berbuka puasa maupun
waktu makan sahur.
Pada waktu buka puasa dan sahur suplai gizi perlu diusahakan memenuhi unsur-
unsur yang dibutuhkan tubuh, meliputi enam jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, 3 Dr. Ahmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi menurut Pandangan Islam, PT. Dian Rakyat, Jakarta, 1990, hal.106-107.
lemak, vitamin, mineral, dan air. Makan yang seimbang baik dalam porsi maupun gizi
akan mempengaruhi susunan saraf pusat dan kondisi biokimia tubuh.
C. Pengaruh Berpuasa Secara Islam Terhadap Kesehatan
Pengaruh mekanisme puasa secara Islam terhadap kesehatan jasmani meliputi
berbagai aspek kesehatan, diantaranya yaitu :4
1. Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan.
Pada hari-hari ketika tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh
bekerja keras, oleh karena itu sudah sepantasnya alat pencernaan diberi istirahat.
Dengan puasa,oxigenisasi tak berkutat di perut tapi kepala.
2. Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi).
Saat berpuasa, tubuh di detoks (membersihkan tubuh dari racun dan kotoran).
Saat puasa seluruh cadangan makanan yang ada di tubuh dibakar.
Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga
menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat
racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
3. Menambah jumlah sel darah putih.
Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit sehingga dengan
penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh.
4. Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh
5. Memperbaiki fungsi hormon
6. Meremajakan sel-sel tubuh.
Hati, lambung dan organ vital istirahat pada saat puasa sehingga terjadi regenerasi
dari organ dalam dan sel-sel memiliki kesempatan memperbaiki diri (peremajaan
sel).
7. Meningkatkan fungsi organ tubuh
4 Yuhardin. 2009. Hikmah Puasa Bagi Kesehatan Tubuh.(Online). http://yuhardin.scriptintermedia.com/ (Diakses
tanggal 14 November 2010)
8. Menyeimbangkan saraf simpatis dan parasimpatis.
Saraf simpatis membuat stres plus jantung berdebar. Di sisi lain, hormon
parasimpatis memperlambat denyut jantung hingga lebih tenang dan dapat
mengontrol emosi.Saraf parasimpatis juga dapat mempengaruhi pengeluaran asam
lambung. Niat dalam berpuasa menjadi penting, karena dengan niat di hati akan
disampaikan ke otak untuk menekan asam lambung sehingga asam lambung tidak
berlebihan dan tidak menyebabkan sakit lambung.
9. Mengurangi risiko stroke.
Puasa dapat memperbaiki kolestrol darah yang dapat menyumbat pembuluh
darah dalam bentuk atekosklorosis (pengapuran dan pengerasan pembuluh darah).
10. Puasa mengurangi berat badan yang berlebih. Puasa dapat menghilangkan lemak
dan kegemukan . Secara ilmiah diketahui bahwa rasa lapar tidaklah karena
kekosongan perut semata tapi juga karena dipengaruhi penurunan kadar gula
dalam darah.
11. Orang berpuasa memiliki metabolisme tubuh yang lebih baik, yang mampu
mengubah kelebihan lemak menjadi energi. Namun, ini tentu harus dibarengi
dengan pola makan dan nutrisi yang sehat.” Bagi mereka yang kurus, berpuasa
sangat bermanfaat untuk meningkatkan berat badan. Pengaturan makan dengan
nutrisi yang baik dan sehat, ditambah dengan metabolisme yang lancar, bisa
memperbaiki kekurangan berat badan yang dialaminya serta meningkatkan
penerimaan oksigen secara maksimal.
Selain untuk kesehatan jasmani, puasa juga memiliki pengaruh terhadap
ketenangan jiwa dan kecantikan. Puasa dapat membuat kulit menjadi segar, sehat,
lembut, dan berseri. Puasa juga dapat mewujudkan ketenangan berpikir. Dengan puasa,
kita dapat menghilangkan resah dan gelisah. Orang berpuasa tidak akan buruk sangka dan
akan terhindar dari penyakit stres.
D. Syarat-syarat Berpuasa secara Islam
Berdasarkan penelitian ilmiah, puasa dapat memberikan kondisi kesehatan dan
kondisi gizi yang menguntungkan apabila dilakukan secara Islam dan mengikuti syarat-
syarat pelaksanaannya. Adapun syarat-syarat berpuasa secara Islam diantaranya, yaitu :5
1. Berpuasa setiap harinya hanya sekitar 12 jam siang hari.
2. Menu yang dikonsumsi ketika berbuka puasa dan makan sahur harus tetap bersifat
menu seimbang (berkwalitas) dan dihidangkan bebas menurut kehendak (ad
libitum)
3. Tidak disaratkan hidangan harus dibarengi sifat atau modifikasi yang merugikan
sifat menu seimbang, misalnya sambil mutih, sambil niis dan sebagainya.
PENUTUP
5 Dr. Ahmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi menurut Pandangan Islam, PT. Dian Rakyat, Jakarta, 1990, hal.115.
A. Kesimpulan
Kesehatan adalah suatu keadaan bebas dari penyakit fisik, mental, sosial, bahkan
ada yang menyampaikan sampai ekonomi. Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat
dinilai dengan harta benda. Agama Islam telah mengatur agar kita hidup sehat, Oleh karena
itu pola hidup kita harus diatur. Untuk itu salah satu cara untuk mengatur pola makan
adalah dengan cara berpuasa, karena Pada hari-hari tidak puasa, alat pencernaan bekerja
keras. Allah SWT mengatur dengan cara puasa agar alat pencernaan dapat istirahat
sesaat. Para ahli kesehatan sudah banyak yang meneliti bahwa puasa sangat besar
manfaatnya bagi kesehatan baik jasmani maupun rohani. Salah satu manfaatnya adalah
puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan, karena
makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan
Dapat disimpulkan bahwa sudut ilmiah gizi memberikan dukungan cukup jelas
baiknya berpuasa secara Islam dan mengikuti syarat-syarat pelaksanaanya.
B. Saran
Untuk meningkatkan kesehatan khususnya untuk program penurunan berat badan
lebih baik dilakukan dengan puasa secara islam dari pada dengan pengurusan yang tidak
diawasi oleh dokter ahli yang betul-betul menguasai ilmu gizi. Jangan melakukan
tirakatan (puasa non-Islam), karena kerugiannya lebih banyak dari pada keuntungannya.
Bahkan dari sudut kesehatan dan kondisi gizi, cara tirakatan non-Islam itu selalu
merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Ahmad Djaeni Sediaoetama. 1990. Ilmu Gizi menurut Pandangan Islam. Jakarta:
PT. Dian Rakyat.
2. Firmansyah, M. Adi. 2004. Kesehatan: Puasa dan Kesehatan Tubuh. (Online).
Tersedia : http://www.members.lycos.co.uk/foxapin12/modulesphp?(Diakses tanggal
14 november 2010).
3. Yuhardin. 2009. Hikmah Puasa Bagi Kesehatan Tubuh. (online). Tersedia :
http://yuhardin.scriptintermedia.com/view.php?(Diakses tanggal 14 November 2010).
4. Dr. dr. H. Herman Sitrisno. M.M. 2010. Efek Puasa bagi Kesehatan. (online).
Tersedia : http://bataviase.co.id/node/348697(Diakses tanggal 14 November 2010).