translet gabungan
-
Upload
astia-dwiputri-lestari -
Category
Documents
-
view
94 -
download
2
description
Transcript of translet gabungan
Biomekanik dari TMJ
TMJ merupakan sistem yang sangat kompleks. Faktanya bahwa terdapat dua TMJ yang
terhubung ke tulang yang sama yaitu mandibula yang melengkapi system pengunyahan. Masing-
masing sendi secara bersamaan dapat bertindak secara terpisah, namun tidak lengkap tanpa
pengaruh dari yang lainnya. Suara biomekanik dari TMJ merupakan hal yang penting dan
mendasar dalam mempelajari fungsi dan disfungsi dari sistem pengunyahan.
TMJ merupakan gabungan dari sendi. Struktur dan fungsinya dapat dibagi menjadi dua
sistem:
1. Sistem sendi yang pertama adalah jaringan yang mengelilingi rongga inferior sinovial
(yaitu, kondilus dan diskus artikularis). Karena diskus terikat sangat rapat pada kondilus
oleh discal ligament medial dan lateral, maka pergerakan fisik yang dapat terjadi pada
permukaan ini adalah rotasi pada diskus dalam permukaan artikular kondilus. Diskus dan
perlekatannya pada kondilus ini disebut condyle-disc complex; sistem sendi ini
bertanggung jawab untuk pergerakan rotasi pada TMJ.
2. Sistem kedua terdiri dari fungsi diskus-kondilus yang kompleks terhadap permukaan fosa
mandibula. Karena diskus tidak melekat erat pada fosa artikularis, memungkinkan
pergerakan bebas di antara permukaan kavitas superior. Gerakan ini terjadi ketika
mandibula bergerak ke arah depan (disebut sebagai translasi). Translasi terjadi pada
kavitas superior antara permukaan superior dari diskus artikularis dan fosa mandibula.
Sehingga diskus artikularis bertindak sebagai tulang nonossified yang memberikan
kontribusi untuk kedua sistem terjadi bersamaan; sehingga fungsi dari diskus
memberikan klasifikasi TMJ sebagai suatu gabungan persendian sejati.
Diskus artikularis dapat dikatakan juga sebagai sebuah meniscus. Namun sebenarnya
tidak mirip dengan meniskus. Berdasarkan definisinya meniskus adalah sebuah struktur
fibrokartilago menyerupai sabit dengan sebuah sisi yang melekat pada kapsul artikularis
sedangkan sisi lainnya tidak melekat, dan memanjang hingga spasia sendi. Meniskus tidak
membagi kavitas sendi, mengisolasi cairan synovial, ataupun faktor yang mengendalikan
pergerakan sendi. Fungsi dari meniskus secara pasif memfasilitasi pergerakan antar tulang.
Salah satu meniskus yang khas terdapat pada sendi lutut. Pada TMJ, diskus berfungsi sebagai
permukaan artikular sejati dalam sistem persendian sehingga lebih cocok dikatakan sebagai
diskus artikularis.
Sekarang kedua sistem sendi telah dijelaskan, keseluruhan TMJ dapat dipertimbangkan
sekali lagi. Permukaan artikular dari sendi tidak memiliki perlekatan struktural atau kesatuan,
namun kontaknya harus dipertahankan secara konstan untuk kestabilan sendi. Kestabilan sendi
dipertahankan dengan aktivitas konstan dari otot yang menarik sendi, terutama otot elevator.
Bahkan pada waktu istirahat, otot-otot ini berada pada tahap ringan dari konstraksi yang disebut
dengan tonus (gambaran ini dijelaskan pada bab 2). Sebagaimana aktivitas otot meningkat, gaya
kondilus juga meningkat melawan disk dan disk melawan fossa, menghasilkan peningkatan
tekanan artikular dari struktur sendi ini. Ketidakberadaan dari tekanan interartikular, permukaan
artikular akan terpisah dan sendi secara teknis akan terdislokasi.
Lebar dari ruangan artikular disk bervariasi sesuai dengan tekanan interartikular. Ketika
tekanannya rendah, yaitu saat menutup mulut dalam posisi istirahat, ruang disk melebar. Ketika
tekanannya tinggi (seperti saat clenching), ruang disk menyempit. Bentuk dan pergerakan dari
disk secara konstan berkontak dengan permukaan artikular dari sendi, yang dibutuhkan untuk
stabilisasi sendi. Saat tekanan interartikular meningkat, kondilus menempati daerah tipis dari
intermediate zone dari disk dengan sendirinya. Ketika tekanan berkurang dan ruang disk
melebar, bagian tebal dari disk berotasi untuk mengisi ruangan tersebut. Karena bantalan disk di
anterior dan posterior lebih lebar dari intermediate zone, secara teknis disk dapat berotasi ke
anterior dan posterior untuk menyelesaikan pergerakannya. Arah dari rotasi disk tidak dapat
ditentukan dengan sengaja. Ini ditentukan dari struktur yang menempel pada tepi anterior dan
posterior dari disk.
Jaringan retrodiskal adalah bagian yang melekat pada batas posterior diskus artikular,
terkadang disebut perlekatan posterior. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, lamina retrodiskal
superior terdiri dari beberapa jumlah dari jaringan ikat elastis. Karena jaringan ini mempunyai
bahan yang elastis dan karena dalam posisi mulut tertutup dapat terlipat ke dirinya sendiri,
kondilus dapat dengan mudah keluar dari fossa tanpa menimbulkan kerusakan pada lamina
retrodiskal superior. Ketika mulut tertutup (contoh posisi sendi tertutup) tarikan elastis pada
diskus itu adalah minimal sampai bahkan hampir tidak ada. Bagaimanapun, selama pembukaan
mandibular, ketika kondilus didorong kedepan menuruni artikularis eminensia, lamina
retrodiskal superior menjadi lebih meregang, menimbulkan gaya yang meningkat untuk menarik
kembali diskusnya. Pada posisi paling depan, gaya retraksi posterior pada diskus di bentuk oleh
ketegangan peregangan lamina retrodiskal superior yang maksimal. Tekanan interartikular dan
morfologi dari diskus mencegah diskus tertarik terlalu ke posterior. Dengan kata lain, selama
pergerakan mandibula ke posisi paling depan dan pengembaliannya, gaya retraksi dari lamina
retrodiskal superior menahan diskus berotasi terlalu ke posterior dari kondilus selebar ruangan
diskus artikularis yang ada. Ini merupakan prinsip utama dalam memahami fungsi sendi. Begitu
juga, penting untuk mengingat bahwa lamina retrodiskal superior merupakan struktur satu-
satunya yang mampu meretraksi diskus ke posterior pada kondilus, walaupun gaya retraksi ini
hanya terjadi selama pembukaan mulut yg lebar.