translate Definisi kasus demam berdarah.docx

3
Tabel I. Definisi kasus demam berdarah Probable case penyakit demam akut diikuti dengan dua atau lebih dari gejala seperti : Sakit kepala, retro-orbital nyeri, mialgia, artralgia, ruam, manifestasi perdarahan, leukopenia dan Serologi mendukung atau Kejadian pada waktu dan lokasi yang sama juga dapat mengkonfirmas kasus demam berdarah Case confirmed Kasus tersebut dikonfirmasi melalui laboratorium dengan kriteria : Isolasi virus dengue dari serum ; yaitu adanya perubahan atau peningkatan empat kali lipat atau lebih titer antibodi IgG atau IgM terhadap satu atau lebih antigen virus dengue dalam sampel darah atau Menunjukan adanya antigen virus dengue melalui pengambilan jaringan, darah atau sampel cairan serebrospinal oleh imunohistokimia, imunofluoresensi atau ELISA atau Ditemukannya susunan gen virus dengue dalam pengambilan jaringan , darah atau cairan tulang belakang cerebro oleh polimerase reaksi berantai Tabel II . Klasifikasi demam berdarah menurut WHO DF/DHF Derajat gejala Laboratorium DF Demam dengan dua atau lebih dari gejala berikut: sakit kepala Nyeri orbital Retro mialgia arthralgia Leukopeni, trombositopeni a (+/-), tanpa disertai kehilangan plasma

description

hhfggg

Transcript of translate Definisi kasus demam berdarah.docx

Tabel I. Definisi kasus demam berdarah Probable case penyakit demam akut diikuti dengan dua atau lebih dari gejala seperti : Sakit kepala, retro-orbital nyeri, mialgia, artralgia, ruam, manifestasi perdarahan, leukopenia dan Serologi mendukung atau Kejadian pada waktu dan lokasi yang sama juga dapat mengkonfirmas kasus demam berdarah

Case confirmed Kasus tersebut dikonfirmasi melalui laboratorium dengan kriteria :Isolasi virus dengue dari serum ; yaitu adanya perubahan atau peningkatan empat kali lipat atau lebih titer antibodi IgG atau IgM terhadap satu atau lebih antigen virus dengue dalam sampel darah atau Menunjukan adanya antigen virus dengue melalui pengambilan jaringan, darah atau sampel cairan serebrospinal oleh imunohistokimia, imunofluoresensi atau ELISA atau Ditemukannya susunan gen virus dengue dalam pengambilan jaringan , darah atau cairan tulang belakang cerebro oleh polimerase reaksi berantai

Tabel II . Klasifikasi demam berdarah menurut WHO DF/DHFDerajat gejalaLaboratorium

DF

Demam dengan dua atau lebih dari gejala berikut:sakit kepalaNyeri orbital RetromialgiaarthralgiaLeukopeni, trombositopenia (+/-), tanpa disertai kehilangan plasma

DHF

I

gejala diatas dan uji tourniquet + Trombosit < 100.00 , Ht > 20 %

DHFIIGrade I + tanda tanda perdarahan spontan Trombosit < 100.00 , Ht > 20 %

DHFIIIGrade II + Kegagalan sirkulasi ( nadi lemah, gelisah , hipotensi)Trombosit < 100.00 , Ht > 20 %

DHFIV Tanda tanda syok dengan nadi tidak teraba dan tensi tidak teratur Trombosit < 100.00 , Ht > 20 %

DHF, demam berdarah dengue, DF, demam berdarah; DSS, dengue syok syndrome.*DHF III and IV also called as DSS.

mioklonus dan gangguan perilaku. setelah infeksi virus dengue mengakibatkan sisa sisa gejala yaitu amnesia, demensia, manik psikosis, Sindrom Reye dan meningoencephalitis. Keterlibatan gejala neurologis terjadi karena adanya perdarahan intrakranial, edema cerebral, hiponatremia, anoksia serebral, gagal hati fulminan dengan ensefalopati portosystemic, gagal ginjal atau pelepasan produk beracun. Patofisiologi keterlibatan neurologis dapat mencakup faktor-faktor berikut: lesi jaringan langsung disebabkan oleh virus karena neurotropism , perdarahan kapiler, koagulasi intravaskular diseminata (DIC ) , dan gangguan metabolik. Sejumlah pasien DBD disertai dengan gejala neurologis telah dijelaskan pada laporan kasus pada sebagian kecil pasien dengan manifestasi klinis yang tidak biasa. (Kho et al. 1981; Nimmannitya et al. 1987; Patey et al.1993; Row et al. 1996; Thakare et al. 1996; Hommel et al.1998; Strobel et al. 1999; Solomon et al. 2000; Pancharoen& Thisyakorn 2001). Penelitian prospektif dengan studi case telah dilakukan Selama 2 tahun di rumah sakit di Vietnam, terdapat 0,5 % pasien dengan ensefalopati dengue dari semua pasien yang dirawat dengan kasus DBD (Cam et al. 2001). Studi lain dari Vietnam yaitu virus dengue ditemukan di 4,2% pada pasien dengan sistem saraf pusat (SSP) Infeksi (Solomon et al. 2000). Dalam salah satu penelitian virus dengue, telah dilakukan Observasi pada cairan serebrospinal (CSF), didapatkan hasil lima dari enam pasiendengan ensefalitis, menunjukkan bahwa virus dapat menembus dan menyerang otak melalui sawar darah otak (Lum et al. 1996). Penelitian pada tikus menunjukan bahwa induksi dari mediasi sitokin menghalangi virus menembus sawar darah-otak. ditemukannya Antigen virus dengue dengan pemeriksaan imunohistokimia dari CNS biopsi yang diambil dari lima pasien dengan kasus infeksi dengueterkait dengan ensefalitis dimana infiltrasi makrofag yang terinfeksi dapat menjadi salah satujalur dimana virus dengue dapat masuk ke otak dan menimbulkan ensefalitis (Miagostovich et al. 1997).Pengujian untuk kedua nya yaitu dengue dan antibodi ensefalitis harus dilakukan di daerah endemis untuk reaktivitas antigenik silang (Innis et al. 1989). Namun, belum ada data yang menunjukkan replikasi virus dengue di SSP pasien tanpa gejala neurologis.